Anda di halaman 1dari 31

Perancangan Sistem

Manufaktur
Rangkaian Perancangan Dalam Sistem
Manufaktur
Perancangan Produk
Perancangan produk merupakan intepretasi suara konsumen (voice of customer) yang bersifat
kualitatif kedalam gambar, maket atau prototype produk beserta spesifikasinya
Tujuan : cetak biru produk (blue print product)

Analisis
Analisis Spesifikasi
(Quality Function
Permintaan Teknikal
Deployment)
Analisis Permintaan
Tujuan: mendapatkan suara konsumen baik yang terkait dengan jenis produk yang dibutuhkan
dan diinginkan maupun volume permintaan efektifnya
Tahapan Analisis Permintaan
Analisis Permintaan
Analisis Peluang Pasar
◦ Tujuan : mengkaji suara konsumen yaitu apakah ada kebutuhan konsumen akan suatu produk atau
apakah ada peluang kesempatan berusaha karena pasokan suatu produk belum mencukupi
◦ Kebutuhan konsumen yang dimaksud meliputi jenis produk yang dibutuhkan dan diinginkan, siapa yang
membutuhkan (segmentation), siapa yang akan menjadi target pasarnya (targetting), spesifikasi produk
yang dibutuhkan dan ingin dicitrakan seperti apa (positioning) dan berapa volumenya
◦ Sumber terbesar peluang: adanya perubahan (change) diantaranya baik karena perubahan struktur
industry dan struktur pasar, perubahan demografi dan social maupun perubahan persepsi, mood dan
makna.
◦ Selain itu peluang dapat disebabkan karena hal yang tak terduga (the unexpected), the incongruity,
kebutuhan akan proses baru (process need) karena proses yang lama tidak efisien dan diketemukannya
pengetahuan baru (new knowledge). Untuk produk baru yang belum tersedia di pasaran kajian ini dapat
dilakukan melalui penelitian pasar (market research) dan diolah secara statistik
Analisis Permintaan
Proyeksi Permintaan Potensial (Do)
◦ Totalitas permintaan konsumen akan suatu produk atau jasa tanpa
memperhitungkan siap yang akan memenuhinya
◦ Contoh : jika setiap orang Indonesia memerlukan rata-rata 0.5 kg beras /hari, maka
dengan jumlah penduduk 230 jt berarti ada permintaan potensial beras sebanyak 110
juta kg /hari.
◦ Cerminan market size
◦ Permintaan Potensial Produk Baru dapat diperkirakan dengan melakukan penelitian
pasar (market research) atau dengan analisis kepakaran (expert opinion)
◦ Permintaan Potensial Eksisting diperkirakan dengan analisis kuantitatif :
◦ model deret waktu (time series model), permintaan hanya fungsi dari waktu (Dt = f(t))
◦ Model sebab akibat (causal model),permintaan merupakan fungsi dari waktu juga fungsi dari
faktor-faktor penyebabnya (Dt = F(t, faktor-faktor penyebab))
Analisis Permintaan
Pangsa Pasar
◦ Besarnya porsi pasar yang akan diambil oleh suatu
perusahaan untuk dipenuhi kebutuhan konsumen
◦ Produk baru ditentukan oleh kemampuan
perusahaan untuk memenuhi permintaan potensial,
biasanya dibatasi kemampuan pendanaan.
◦ Produk yang sudah ada dan beredar di pasaran,
perlu dilakukan analisis persaingan (Ex: 5 forces of
porter).
◦ 5 forces of Porter: untuk melakukan analisis
persaingan perlu dilakukan kajian tentang kekuatan
dan kelemahan dari 5 faktor yaitu produk pengganti
(subtitute), pemasok (supplier), pembeli (buyer),
pendatang baru (new entrance). Dan pesaing antar
industri (competitor)
Analisis Permintaan
Proyeksi Permintaan Efektif (Det)
o jumlah permintaan produk/jasa yang diminta
konsumen yang dapat diraih oleh produsen tertentu
o Subset dari permintaan potensial (Dot) , Hubungan
permintaan potensial dan efektif
Perancangan Produk
Tujuan: membuat blue print produk sesuai dengan keinginan konsumen, sehingga menjamin
agar produk yang dihasilkan memenuhi kriteria:
◦ Fungsional yaitu dapat memenuhi fungsi yang dibutuhkan konsumen
◦ Kualitas yaitu memenuhi tuntutan konsumen dalam keterjangkauan proses dan biayanya
◦ Harga yang terjangkau
◦ Penampilan yang menarik dan dapat diterima pembeli

Hasil perancangan produk: gambar, maket , prototype


Keahlian TI: berperan menerjemahkan suara konsumen (voice of customer) ke dalam
karakteristik teknikal yang perlu dimiliki produk.
Perancangan Produk
Proses perancangan produk merupakan proses yang kompleks dan penuh ketidak pastian oleh
sebab itu memerlukan:
◦ Kreatifitas (Creativity) karena memerlukan adanya unsur kebaruan
◦ Kecanggihan (Complexity) karena melibatkan keputusan yang melibatkan banyak variabel dan
parameter.
◦ Pilihan (Choice), karena harus memilih dari berbagai alternatif solusi yang mungkin.
◦ Kompromi (Compromise), karena berkaitan dengan berbagai konfik kepentingan dan persyaratan.
Perancangan Produk
Perancangan produk manufaktur karakteristik teknikal yang mencerminkan kualitas dari produk
yang meliputi
◦ Penampilan (performance)
◦ Fitur (features)
◦ Keandalan (reliability)
◦ Umur (durability)
◦ Pelayanan (serviceability)
◦ Kesesuaian (conformance)
◦ Seni (aesthetics)
◦ Kualitas (perceived quality)
Perancangan Proses Produksi
Tujuan : memfasilitasi agar produk yang telah dirancang dapat dibuat secara efisien dan
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya
Output yang dihasilkan adalah blue print rancangan proses yang mencakup:
◦ Rincian spesifikasi produk dan komponennya
◦ Jenis dan spesifikasi bahan yang diperlukan
◦ Jenis operasi, waktu operasi serta urutan operasinya
◦ Jenis dan spesifikasi peralatan dan mesin yang diperlukan
◦ Jenis dan spesifikasi peralatan bantu

Sebagai Teknik Industri, output terpenting adalah Peta Proses Operasi (OPC), Peta Aliran Proses
(Flow Process Chart) dan peta kerja lainnya untuk perancangan stasiun kerja, layout dan
pengoperasian pabriknya
Perancangan Proses Produksi
Langkah Perancangan Proses
◦ Menentukan struktur produk dan spesifikasinya
◦ Menelaah bagaimana masing-masing komponen dapat dibuat
◦ Menentukan proses pembuatan komponen
◦ Menilai biaya masing-masing alternative proses
◦ Menentukan urutan operasi pembuatan
◦ Membuat dokumentasi dari proses
Struktur Produk dan spesifikasi
Kaitan antara produk dengan komponen-komponen penyusunnya mulai dari bahan baku sampai
produk jadi
Informasi setiap komponen meliputi:
◦ Jenis komponen dan bahan baku yang diperlukan
◦ Jumlah komponen yang dibutuhkan
◦ Tingkat penyusunannya
Struktur Produk dan Spesifikasi
Manufakturabilitas : ukuran kesulitan atau kemudahan suatu benda kerja dibuat atau
dikerjakan menuruti toleransi yang ditentukan
Toleransi adalah kelonggaran ukuran, dikaitkan dengan kemampuan komponentersebut
berfungsi
Makin ketat toleransinya, makin mahal biaya membuatnya. Misal, toleransi 0.001 akan sangat
berbeda dengan toleransi 0.005 pada rancangan proses produksinya
Manufakturabilitas sedapat mungkin mengikuti ukuran dari barang yang tersedia di pasaran,
sehingga dapat dicari keadaan yang optimal artinya fungsinya terpenuhi dengan biaya
pembuatan yang minimal
Struktur Produk dan Spesifikasi
Penentuan Proses
Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun perancangan proses produksi, diantaranya:
◦ Kesesuaian (kompatibilitas) bahan dari proses
◦ Kemampuan proses untuk menghasilkan benda yang memenuhi toleransi yang disyaratkan
◦ Kemungkinan untuk perancangan kembali benda kerja agar memudahkan dalam pembuatanannya
◦ Tersedia sarana mesin dan peralatan untuk proses yang dipilih
◦ Tersedia alat-alat bantu yang diperlukan
Terkait dengan sistem penanganan material (material handling system) hendaklah dipilih yang
mampu untuk:
◦ Meningkatkan kecepatan dan presisi
◦ Mamaksimumkan penggunaan ruangan dan peralatan yang ada
◦ Meningkatkan keselamatan dan kondisi kerja
◦ Mengurangi kerusakan
◦ Meningkatkan pengawasan dan pengendalian
Analisis biaya diperlukan untuk memilih alternative rancangan proses yang paling ekonomis,
sebab biaya prose produksi akan berakibat pada keterjangkauan untuk membeli dari konsumen
dan menentukan tingkat keuntungan yang diperoleh produsen.
Biaya proses produksi terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel
Penentuan Urutan Operasi untuk mengubah bahan (benda kerja) menjadi produk jadi
tergantung pada beberapa pertimbangan, diantaranya:
◦ Meminimumkan penanganan bahan (part handling), cara dan jarak pemindahan dari satu mesin/proses
ke mesin/proses lain
◦ Menjamin bahwa operasi /proses berikutnya tidak merusak hasil proses sebelumnya
◦ Melakukan operasi sebanyak mungkin pada setiap mesin sehingga dapat diperoleh toleransi yang kecil
dan mutu yang baik dan sedikit mungkin melakukan set up pada setiap mesin untuk setiap benda kerja
Dokumentasi proses perlu dibuat yang memuat pilihan dalam menentukan rangkaian proses dan
prosedur yang paling ekonomis tersebut serta petunjuk urutan operasi dalam berbagai peta proses
Peta Proses Operasi yang biasa digunakan dalam tahap dokumentasi.
Peta Proses Operas (Operation Process Chart) menggambarkan aliran bahan melalui berbagai proses
dan pemeriksaan (inspeksi); tidak termasuk pemindahan, penyimpanan, ataupun menunggu
Bagan Alir (Route Sheet) perlu dibuat untuk memuat instruksi ke pabrik yang menunjukkan
bagaimana produk dikerjakan
Bagan Alir memuat antara lain:
◦ Nomor mesin (mesin tertentu)
◦ Nomor pahat/pemotong
◦ Waktu set-up dan waktu operasi
Informasi yang memuat aliran pemindahan, penyimpanan dan menunggu dimuat dalam Peta Proses
Aliran (Flow Process Chart/FPC)
Perancangan Sistem Kerja
Perancangan sistem kerja merupakan salah satu keahlian yang penting yang perlu dikuasai oleh
seorang insinyur Teknik Industri, sebab dalam stasiun kerja inilah terjadi interaksi secara nyata
ketiga elemen utama sistem integral (manusia, mesin dan material) dalam mengerjakan
pembuatan produk.
Produktivitas dan effisiensi kerja dari suatu sistem manufaktur akan sangat ditentukan oleh
rancangan stasiun kerjanya sebab manufaktur pada hakekatnya merupakan rangakaian dari
sekumpulan stasiun kerja.
Perancangan Sistem Kerja
Contoh Sistem Kerja yang Kurang Baik
Perancangan Sistem Kerja
Contoh Sistem Kerja yang Baik
Teknik Tata Cara Kerja (Method Engineering) adalah ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan
prinsip-prinsip untuk mendapatkan rancangan terbaik dari sistem kerja
Teknik-teknik dan prinsip-prinsip ini digunakan untuk mengatur komponen komponen sistem
kerja yang terdiri dari manusia beserta sifat dan kemampuan-kemampuannya, bahan,
perlengkapan dan peralatan kerja, serta lingkungan kerja sedemikian rupa sehingga dicapai
tingkat produktivitas yang tinggi
Dalam peracangan sistem kerja terdapat dua aspek penting yaitu pertama bagaimana suatu
pekerjaan harus dilakukan (Pengaturan Kerja atau Metoda Kerja) dan kedua berapa lama waktu
yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan (Pengukuran Kerja).
Pengaturan Kerja atau Metoda Kerja (Methods Study) mengandung
prinsip serta pengetahuan yang diperlukan untuk mendapatkan
alternative sistem kerja terbaik diantaranya Ergonomi, Studi Gerakan
(motion study) dan Ekonomi Gerakan (Motion Economy)
Tahapan analisis dan perancangan kerja
✓Pemilihan pekerjaan yang akan dikaji
✓Pencatatan semua fakta mengenai pekerjaan yang dikaji kedalam bentuk standar dan mudah untuk dipahami dan
dianalisis lebih lanjut
✓Melakukan analisis secara seksama hasil butir 2 dan memformulasikan permasalahan dan peluang untuk melakukan
perbaikan metoda kerja. Untuk keperluan ini dapat dipergunakan alat bantu sbb:
✓ a. Peta-peta kerja
✓ Operation Process Chart (OPC)
✓ Flow Process Chart (FPC)
✓ b. Check Sheet, yaitu dengan menggunakan pertanyaan seperti disajikan pada Tabel berikut.
✓ c. Fish bone Diagram
✓ d. Diagram Pareto
✓Mengembangkan alternatif perancangan metoda kerja usulan
✓Menentukan performansi atau perhitungan prestasi waktu baku untuk tiap usulan
✓Pemilihan metoda kerja terbaik dari alternatif rancangan yang diusulkan, kemudian menyusun petunjuk
pelaksanaannya, berikut penetapan sasaran prestasi
✓Pemberitahuan dan pelatihan metoda kerja kepada operator
✓Pengawasan agar metoda kerja tersebut dijalankan sesuai dengan petunjuk pelaksanaannya.
Pada dasarnya pendekatan yang dilakukan dalam merancang sistem kerja tidak terlepas dari lima
langkah sistematis untuk memecahkan suatu masalah, yaitu:
1. Pendefinisian masalah: Merupakan langkah pertama, dimana tujuan yang akan dicapai dinyatakan
secara umum, artinya ditentukan dahulu kriteria-kriterianya, hasil yang diinginkan, waktu yang
tersedia, dan lain-lain.
2. Analisa masalah: Berdasarkan fakta yang sudah ada, dibuat spesifikasi dan batasan-batasannya,
menyajikan fakta secara sistematis, melakukan pengujian kembali atas persoalan dan kriteria-
kriterianya.
3. Pencarian alternatif: Berdasarkan kriteria dan batasan yang telah ditentukan, disusun berbagai
alternatif pemecahan persoaalan yang harus dipilih.
4. Evaluasi alternatif: Alternatif yang diperoleh pada langkah sebelumnya dipilih dengan melakukan
evaluasi berdasarkan prinsip-prinsip dan teknik-teknik yang dapat dipertanggungjawabkan.
5. Pengambilan keuptusan: Satu alternatif yang terpilih merupakan keputusan yang harus
dilaksanakan. Cara mengkonsumsi hasil analisis merupakan bagian yang harus diperhatikan dalam
pelaksanaan keputusan.
Delapan Langkah Penyelesaian Masalah
◦ Menentukan Prioritas Masalah
◦ Mencari sebab-sebab yang mengakibatkan masalah
◦ Meneliti sebab-sebab yang paling berpengaruh
◦ Menyusun langkah-langkah perbaikan
◦ Melaksanakan langkah-langkah perbaikan
◦ Meneliti hasil perbaikan yang dilakukan
◦ Mencegah terulangnya masalah yang sama
◦ Menyelesaikan masalah selanjutnya yang belum terpecahkan dengan kategori skala prioritas
sebelumnya
7 tools
Check Sheet
Histogram
Diagram Pareto
Diagram Sebab Akibat (Fishbone Diagram)
Stratafikasi
Diagram Sebar (Scatter Diagram)
Grafik dan Peta Kendali)

Anda mungkin juga menyukai