Anda di halaman 1dari 8

PISH BONE (Tulang Ikan) MASALAH KE 1

87,5 % Penderita Hipertensi Tidak mendapatkan Pelayanan kesehatan1.Target terlalu tinggi


2.masyarakat jarang datang periksa TD
1.Kurangnya Edukasi 3.Kebiasaan makan makanan asin
tentang penyakit dan Kurangnya Dana 4.tidak datang berobat teratur
- Kurangnya - Alokasi
- Kurang u/ mendukung 5.kurang pengetahuan Masyarakat
pengobatan Hipertensi obat untuk Dana tdk
tentang bahaya dan komplikasi HT
2.salah memasukan Optimal Prog. Hipertensi proposiona
Hipertensi 6.rumah jauh dari faskes
data capaian kunjungan l
Penyuluhan HT Material - Rendahnya Money - - Petugas belum
Methode MAN
Distribusi
kepatuhan mendapat pelatihan
- Waktu dan dana tdk
Minum obat tepat update prog hipertensi
Media
waktu
Penyuluhan
terbatas

87,5 % Penderita
HIPERTENSI Tidak
mendapatkan
- Pasien tidak Pelayanan Kesehatan
datang control dan - Kurangnya
berobat rutin kordinasi lintas
1.Target terlalu
tinggi program dan
- Petugas Kes.
Controling Actuacting 2.kurangnya Organizing sektor dalam Planing 1.Kurang matangnya
Kurang aktif dlm
penyuluhan penanganan perencanaan Prog HT
memantau
hipertensi
pengobatan penykit hipertensi 2.Perlunya koordinasi
3.masyarakat
HT lintas program dalam
tidak
memeriksakan penyuluhan dan
penanganan hipertensi
rutin TD
4.pasien tidak
datang berobat
teratur
CARA PEMECAHAN MASALAH KE 1

No PRIORITAS PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN MASALAH


MASALAH (RINCI) DARI PENYEBAB MASALAH TERPILIH

1. Masih 87,5%  Rumah jauh dari faskes  Melakukan kunjungan Mengoptimalkan


penderita rumah pasien HT Pustu, Posyandu lansia
Hipertensi tidak Mengoptimalkan dan Posbindu
mendapat Pustu,Posyandu lansia
dan Posbindu untuk
pelayanan
control dan berobat
kesehatan teratur

 Penyuluhan/ promkes  Melakukan edukasi  Melakukan


terkait HT yang kurang tentang tanda gejala HT penyuluhan/ edukasi
dan resiko komplikasi kepada masyarakat
HT tentang pentingnya
 Edukasi pentingnya mengkonsumsi obat
pemeriksaan dan tekanan darah secara
pengobatan yang teratur dan
teratur menjelaskan apa
 Mengaktifkan kelompok dampaknya bila tidak
prolanis HT berobat teratur.
 Membentuk dan
mengangtifkan
prolanis HT
Anggaran dan Melaporkan LPLPO Mengusulkan
ketersediaan obat HT secara rutin dan tepat kebutuhan obat HT ke IF
kurang waktu
Mengusulkan kebutuhan
obat HT ke dinas
kesehatan

 Tidak control dan Memberikan Memberikan kartu


berobat teratur penyuluhan pentingnya control untuk
control dan berobat pengobatan HT
teratur
Memberikan kartu
control untuk
pengobatan HT
 Anggaran dana kurang Mengusulkan anggaran Mengusulkan
untuk penyuluhan dan anggaran untuk
skrining HT penyuluhan dan
Mengusulkan kebutuhan skrining HT
alkes ke dinas kesehatan Mengusulkan
 kebutuhan alkes ke
dinas kesehatan
PISH BONE (Tulang Ikan) MASALAH KE 2
44,9 % Penderita Diabetes melitus ( DM ) Tidak mendapatkan Pelayanan kesehatan
1.Target terlalu tinggi
2.masyarakat jarang datang periksa
1.Kurangnya Edukasi 3.Kebiasaan makan manis dan nasi yang banyak
tentang penyakit dan - Kurang Kurangnya Dana 4.tidak datang berobat teratur
- Kurangnya - Alokasi
pengobatan DM Optimal u/ mendukung 5.kurang pengetahuan Masyarakat tentang
obat untuk DM Dana tdk
kunjungan Prog. DM bahaya dan komplikasi DM
2.salah memasukan proposiona
6.rumah jauh dari faskes
data capaian Penyuluhan - Rendahnya l
DM Material kepatuhan Money - - Petugas belum
Methode MAN
Distribusi
Minum obat mendapat pelatihan
- Waktu dan dana tdk
tepat update prog DM
Media
Penyuluhan waktu
terbatas

44,9 % Penderita DM
Tidak mendapatkan
Pelayanan Kesehatan
- Pasien tidak
datang control dan - Kurangnya
berobat rutin kordinasi lintas
1.Target terlalu
tinggi program dan
- Petugas Kes.
Controling Actuacting 2.kurangnya Organizing sektor dalam Planing 1.Kurang matangnya
Kurang aktif dlm
penyuluhan DM penanganan perencanaan Prog DM
memantau
3.masyarakat
pengobatan penykit DM 2.Perlunya koordinasi
tidak
DM lintas program dalam
memeriksakan
rutin penyuluhan dan
penanganan DM
4.pasien tidak
datang berobat
teratur
CARA PEMECAHAN MASALAH KE 2

No PRIORITAS PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN MASALAH


MASALAH (RINCI) DARI PENYEBAB MASALAH TERPILIH

1. Masih ada 44,9 %  Rumah jauh dari faskes  Melakukan kunjungan Mengoptimalkan
Penderita Diabetes rumah pasien DM Pustu, Posyandu lansia
Melitus ( DM ) Mengoptimalkan dan Posbindu
tidak mendapat Pustu,Posyandu lansia
dan Posbindu untuk
pelayanan
control dan berobat
kesehatan teratur

 Penyuluhan/ promkes  Melakukan edukasi  Melakukan


terkait penyakit Diabetes tentang tanda gejala DM penyuluhan/ edukasi
melitus ( DM ) yang dan resiko komplikasi kepada masyarakat
kurang DM tentang pentingnya
 Edukasi pentingnya mengkonsumsi obat
pemeriksaan dan tekanan darah secara
pengobatan yang teratur dan
teratur menjelaskan apa
 Mengaktifkan kelompok dampaknya bila tidak
prolanis DM berobat teratur.
 Membentuk dan
mengangtifkan
prolanis DM
Anggaran dan Melaporkan LPLPO Mengusulkan
ketersediaan obat DM secara rutin dan tepat kebutuhan obat DM ke
kurang waktu IF
Mengusulkan kebutuhan
obat DM ke dinas
kesehatan

 Tidak control dan Memberikan Memberikan kartu


berobat teratur penyuluhan pentingnya control untuk
control dan berobat pengobatan DM
teratur
Memberikan kartu
control untuk
pengobatan DM
 Anggaran dana kurang Mengusulkan anggaran Mengusulkan
untuk penyuluhan dan anggaran untuk
skrining DM penyuluhan dan
Mengusulkan kebutuhan skrining DM
alkes ke dinas kesehatan Mengusulkan
kebutuhan alkes ke
dinas kesehatan
PISH BONE (Tulang Ikan) MASALAH KE 3
Masih ada 38,3 % Orang denga resiko HIV AIDS Tidak Mendapatkan Pelayanan kesehatan

- Masih fokus pada - Sasaran selama ini hanya Ibu hamil


- Alat Cek HIV pemeriksaan ibu - Screening petugas belum maksimal
masih kurang hamil dan yang untuk pemeriksaan HIV
- Media untuk datang ke puskesmas - Kurangnya kepedulian
informasi dan saja memeriksakan diri secara sukarela
penyuluhan - Belum maksimal Man / utuk pemeriksaan HIV
Alat Metode
HIV kurang penyuluhan terkait Orang - Ibu hamil sudah periksa di
HIV AIDS klinik/tempat lain

Masih 38,3 % Orang


dengan Resiko HIV
tidak mendapatkan
Pelayanan Kesehatan
- Dana untuk - RDT pemeriksaan - Kurangnya
pemeriksaan kurang kordinasi
screening HIV keluar dengan lintas
Puskesmas tidak ada program - Masih dianggap tabu dan
Money Bahan Lingkungan memalukan bila
melakukan pemeriksaan
HIV
CARA PEMECAHAN MASALAH KE 3

No PRIORITAS PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN MASALAH


MASALAH (RINCI) DARI PENYEBAB MASALAH TERPILIH

1. Masih ada 38,3 %  Sasaran terbatas ibu  Melakukan skrining dan Mengoptimalkan
Orang denga resiko hamil saja dan penderita pemeriksaan HIV selain Pustu, Posyandu lansia
HIV tidak TB ibu hamil ( Penderita dan Posbindu
TB,Suspek,Orang
mendapat
beresiko lainnya )
pelayanan
Melakukan Kerjasama
kesehatan untuk pemeriksaan di
Perusahaan- Perusahaan
yang ada diwilayah kerja

 Penyuluhan/ promkes  Melakukan edukasi  Melakukan edukasi


terkait penyakit HIV AIDS tentang penyakit HIV tentang penyakit HIV
yang kurang AIDS kepada Masyarakat AIDS kepada
dan remaja Masyarakat dan
 Edukasi pentingnya remaja
pemeriksaan dan
skrining HIV pada ibu
hamil dan suspek
lainnya
 Mengaktifkan kelompok
pemuda dan remaja ikut
melakukan sosialisasi
tentang bahaya HIV
AIDS

Anggaran dan Mengusulkan anggaran Mengusulkan


ketersediaan Alat periksa untuk penyuluhan dan anggaran untuk
kurang skrining HIV penyuluhan dan
Mengusulkan kebutuhan skrining HIV
alkes ke dinas kesehatan Mengusulkan
kebutuhan alkes ke
dinas kesehatan

 Ibu hamil sudah periksa Melakukan pemeriksaan Melakukan


di klinik atau tempat lain ulang pemeriksaan ulang
Mencatat dan Mencatat dan
mengirimkan juga data mengirimkan juga data
ibu hamil walaupun ibu hamil walaupun
periksa di klinik atau
periksa di klinik atau
tempat lain
tempat lain
A. ANALISIS SWOT
Berdasarkan hasil analisis situasi di atas maka dapat dirumuskan sebagai
berikut :

- Memilliki sumber daya yang cukup banyak


- Memiliki program dan struktur organisasi
- Luas Wilayah kerja puskesmas kecil, sehingga bisa
KEKUATAN lebih fokus dalam meningkatkan pelayanan
- Dukungan lintas sektor terkait sangat baik untuk setiap
kegiatan puskesmas.
- Mempunyai SDM yang cukup berkualitas

- Distribusi tenaga belum merata


- Kompetensi tenaga kesehatan yang ada kurang,
disebabkan usia dan faktor pendidikan
- Keterampilan SDM lemah, khususnya dalam
penguasaan komputer dan IT sehingga tupoksi dan
beban kerja staf kurang merata
- Peralatan ( medis dan non medis) yang dimiliki
KELEMAHAN puskesmas masih kurang
- Luas bangunan kurang sehingga untuk permasalahan
penataan ruangan sering menjadi masalah
- Pengelolaan keuangan dilakukan oleh Nakes, belum
oleh tenaga yang ahli di bidang keuangan, tenaga
kontrak bidang keuangan hanya dapat membantu
sebagai asisten, karena jabatan bendahara diharuskan
PNS

- Lokasi puskesmas yang kurang strategis menyebabkan


warga banyak yang berkunjung ke puskesmas yang
terakses dengan kendaraan umum, akibatnya capaian
kadang kurang
- Adanya persepsi puskesmas adalah tempat berobat,
HAMBATAN sehingga kunjungan untuk konseling rendah
- Di wilayah kerja banyak pelayanan dokter praktek pada
sore hari, sehingga kunjungan sedikit
- Masih rendahnya keinginan warga masyarakat untuk
merubah kebiasaan hidupnya, khususnya warga yang
tinggal di bantaran air sungai
- Masyarakat bersedia diberi pelayanan kesehatan
- Masyarakat menerima bila dilakukan kunjungan rumah
- Puskesmas Mendawai adalah puskesmas induk di 2
kelurahan
- Dengan tenaga SDM yang ada mengoptimalkan
PELUANG program, membagi rata kepada seluruh nakes untuk
mengelola minimal satu program
- Keharusan puskesmas ber akreditasi dapat
meningkatkan semangat seluruh staf
- Adanya tenaga kontrak daerah, puskesmas dapat
mengusulkan agar kekurangan tenaga dapat teratasi

Anda mungkin juga menyukai