Anda di halaman 1dari 3

C.

Analisis Faktor Risiko Masalah Utama

Analisis masalah penderita hipertensi ini dijabarkan pada diagram fishbone berikut:

MATERIAL MAN
Ketidak teraturan
Media edukasi tentang
masyarakat meminum obat
pengendalian hipertensi
masih kurang
Perilaku merokok tinggi
Koordinasi lintas program
dan dukungan dari
petugas lain masih kurang
Pola makan yang belum Kurangnya
baik, kurang olahraga
pengendalian hipertensi
di Puskesmas Alalak
Selatan
Penyuluhan yang
monoton
Kurangnya pengawasan
dan kepedulian keluarga
Pendataan penderita terhadap penderita
tidak terdata dengan
hipertensi
baik

METHOD ENVIRONMENT
BAB 4

A. Pemecahan Masalah

Capaian target pelayanan kesehatan penderita hipertensi di Puskesmas Alalak Selatan masih
sangat rendah. Hal ini menjadikan hipertensi sebagai masalah prioritas di Puskesmas Alalak
Selatan. Berdasarkan hal tersebut Puskesmas Alalak Selatan menentukan Alternatif pemecahan
masalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Alternatif Pemecahan Masalah

No. Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah


1. Ketidak teraturan masyarakat meminum obat Membuat pendataan mengenai
pengobatan yang telah
diberikan dan mengadakan
konseling kepada penderita
yang masih belum memnum
obat secara teratur
2. Perilaku merokok tinggi 1. Memberikan edukasi
terhadap penderita tentang
bahaya rokok
2. Memberikan edukasi
kepada keluarga untuk
membuat peraturan rumah
tangga bebas asap rokok
3. Pola makan yang belum baik, kurang olahraga 1. Memberikan edukasi
kepada penderita tentang porsi
dan olahraga apa yang dapat
dilakukan dengan mudah.
2. Melakanakan kegiatan
olahraga secara Bersama-sama
dan rutin
4. Kurangnya pengawasan dan kepedulian keluarga Memberikan edukasi terhadap
terhadap penderita hipertensi seluruh anggota keluarga
tentang hipertensi, serta
menunjuk salah satu anggota
keluarga untuk menjadi
pengawas minum obat.
5. Media edukasi tentang pengendalian hipertensi masih Memberi media edukasi
kurang terhadap penderita, keluarga
dan masyarakat mengenai cara
pengendalian tekanan darah
dan komplikasi hipertensi.
6. Koordinasi lintas program dan dukungan dari petugas Mengadakan pertemuan untuk
lain masih kurang evaluasi rutin yang membahas
tentang hambatan dan
kekurangan saat penyuluhan
di lapangan. Serta
mengevaluasi kendala
penyebab penderita hipertensi
tidak terkontrol tekanan
darahnya.
7. Penyuluhan yang monoton Membuat penyuluhan yang
lebih menarik.
8. Pendataan penderita tidak terdata dengan baik Membuat pendataan yang
tercatat dengan baik, meliputi
tekanan darah, berat badan,
lingkar perut, dan pengobatan
apa saja yang diberikan, serta
terdapat materi edukasi
tentang hipertensi di
dalamnya.

B. Prioritas Pemecahan Masalah

Dalam menentukan prioritas pemecahan masalah dapat memperhitungkan efektifitas dan


efisiensi dalam penetapan pilihan jenis intervensi (Symond, 2013). dilakukan dengan
menetapkan rumus sebagai berikut:

MxIxV
P=
C

Kriteria efektivitas :

M = Magnitude (besarnya masalah yang dapat deselesaikan)

I = Importancy (pentingnya jalan keluar)

V = Vulnerability (sensitivitas jalan keluar)

Kriteria efisiensi :

C = Efficiency – Cost (semakin besar biaya yang diperlukan semakin tidak efisien)

Kriteria penilaian:

1 = tidak efektif

2 = agak efektif

3 = cukup efektif 4 = efektif

5 = paling efektif

Anda mungkin juga menyukai