Laporan Sekdis Kunker Mha 2023
Laporan Sekdis Kunker Mha 2023
Sebelum mengakhiri laporan ini, kami juga ingin Demikian yang dapat kami laporkan Kepada Bapak
menyampaikan beberapa hal terkait kondisi progres capaian berkenaan dengan penyelenggaraan kegiatan ini. Kami beserta
Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat di Provinsi seluruh peserta yang hadir saat ini, memohon Bapak Gubernur
Kalimantan Timur antara lain sebagai berikut : Kalimantan Timur berkenan memberikan arahan-arahan untuk
selanjutnya menjadi pedoman dalam upaya percepatan
1. Saat ini Provinsi Kalimantan Timur memiliki Komunitas Adat pengakuan dan perlindungan serta pemberdayaan masyarakat
sebanyak 185 Masyarakat Adat yang tersebar di 150 hukum adat, sekaligus membuka acara Audensi ini secara
Desa/Kelurahan resmi
2. Dari 185 Komunitas adat tersebut sebanyak 5 MHA yang
telah mendapatan pengakuan dan perlindungan melalui SK
“Datang ke Pasar di Hari Minggu”
Bupati, 2 MHA berasal dari Kabupaten Paser, sementara 3
“Ke Pasar membeli buah semangka”
MHA berasal dari Kutai Barat.
“Adat tersebar di seluruh Indonesia”
3. Sementara 16 MHA masih dalam tahap verifikasi dan
“Sebagai suatu Identitas Bangsa”
pengesahan melalui Surat Keputusan Kepala Daerah dan 10
MHA tersebut berasal dari Kabupaten Kutai Timur, yaitu MHA
Kayan Umaq Lekan Desa Miau Baru, Cluster MHA Weha di 6 “Manis itu buah mangga”
Desa Kecamatan Wahau, MHA Basap Tebangan Lembak di “Buah Mangga dikasih Pak Nana”
Kecamatan Bengalon, MHA Long Bentuk di Kecamatan Busang, “Adat sebagai jati diri bangsa”
dan MHA Basap di Karangan Dalam. “Adat Istiadat patut untuk dijaga”
4. Masyarat Hukum Adat juga merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari sasaran program penurunan emisi (FCPF-CF) Wabilahi taufik wal hidayah
dari dana tersebut tahun ini kami telah mengalokasikan untuk Wassalamualaikkum Wr.Wb.
pendampingan penyusunan document MHA yang wajib di miliki Miau Baru, 24 Agustus 2023
calon MHA yang akan mendapatkan pengakuan dari
Pemerintah. KEPALA DPMPD KALTIM