Anda di halaman 1dari 10

Manajemen Perangkat Lunak

Software Testing 4
Umi Sa’adah
Desy Intan Permatasari
2018
Test Case Sampling
1. All-pairs Testing
Metode testing kombinatorial yang menguji semua
kemungkinan kombinasi diskrit dari parameter input.

Testing lebih cepat dilakukan dibandingkan dengan


exhaustive search.

➢ Testing dilakukan oleh testing team


2. Boundary Value Testing
Boundary Value Testing adalah pengujian antara ujung ekstrem atau batas antara partisi
dari nilai input.

Pengujian ini dilakukan dengan pertimbangan waktu dan budget yang tidak memungkinkan
melakukan exhaustive testing untuk menguji tiap set test data.

➢ Pengujian dilakukan oleh QA testing team.


3. Equivalence Partitioning Testing
Teknik software testing yang membagi input data dari software yang diuji ke dalam
partisi data.

Keuntungannya adalah dapat mengurangi waktu testing karena jumlah test case lebih
sedikit.

➢ Pengujian dilakukan oleh QA team.


4. Smoke Testing vs Sanity Testing
5. Exploratory Testing
● Exploratory testing adalah tentang penemuan, investigasi, dan pembelajaran.
● Testing ini menekankan pada kebebasan dan tanggung jawab pribadi tester.
● Test case tidak dibuat sebelumnya tetapi tester memeriksa sistem dengan cepat.
● Fokus testing ini lebih pada testing sebagai aktivitas "berpikir".
6. Breadth Testing

Branch Testing – Rangkaian pengujian yang memvalidasi fungsionalitas


penuh suatu produk tetapi tidak menguji fitur produk secara rinci.

➢ Pengujian dilakukan oleh testing team


7. Gorilla Testing

Teknik pengujian dimana modul program berulang kali diuji untuk memastikan
bahwa modul tersebut berfungsi dengan benar dan tidak ada bug.

Modul dapat diuji lebih dari seratus kali, dan dengan cara yang sama
Jadi, Gorilla Testing juga dikenal sebagai "Frustrating Testing".
Tujuannya adalah untuk menguji robustness.

Anda mungkin juga menyukai