Anda di halaman 1dari 13

BAHAN AJAR FUNGSI, FUNGSI KOMPOSISI,DAN FUNGSI INVERS

Pengertian Relasi Dan Fungsi

Jika himpunan tak kosong A dan B dihubungkan, maka terjadi hubungan (Relasi). Relasi merupakan
hubungan antara dua himpunan dengan himpunan yang lainnya.
Relasi yang menghubungkan setiap anggota A dengan tepat satu anggota B disebut Fungsi (Pemetaan)
dari A ke B. Suatu relasi merupakan fungsi atau bukan cukup dilihat dari daerah asalnya.
Jika f adalah fungsi dari A ke B dituliskan : f : A B yang artinya f memetakan A ke B.

x y = f(x)
 *
 *
 *

A B

A disebut daerah asal (domain) dari fungsi f dengan simbol Df


B disebut daerah kawan (Kodomain) dari fungsi f dengan symbol Kf
y adalah peta atau bayangan dari x oleh fungsi f
y = f(x) adalah rumus atau aturan fungsi f
Keseluruhan bayangan dari x adalah daerah hasil (range) fungsi f dengan simbol R f

Contoh 1. Nyatakan relasi-relasi di bawah ini merupakan fungsi atau bukan ?

1 1 1 a a 1

2 4 2 b b 2

3 9 3 c c 3

4 16 4 d d 4

A B C D P Q
Gambar (1) Gambar (2) Gambar (3)

1 w

2 x

3 y

4 z
Gambar (4)
Penyelesaian :
 Gambar (1) adalah Relasi dan Fungsi karena semua anggota Domain memiliki pasangan tepat pada
satu anggota Kodomain
 Gambar (2) adalah Relasi namun BUKAN Fungsi karena salah satu anggota Domain yaitu 4 tidak
memiliki pasangan di Kodomain
 Gambar (3) adalah Relasi dan Fungsi karena setiap anggota Domain memiliki pasangan tepat pada
satu anggota Kodomain walaupun pasangannya hanya Saturday
 Gambar (4) adalah Relasi namun BUKAN Fungsi karena salah satu anggota Domain yaitu 1
memiliki pasangan di Kodomain lebih dari satu.
Sifat – Sifat Fungsi
Berdasarkan hubungan antara anggota daerah asal (domain) dan anggota daerah kawan (kodomain) dari
suatu fungsi, maka ada 3 Sifat fungsi yaitu :
1) Fungsi Surjektif
Fungsi f : A B disebut fungsi surjektif atau fungsi Onto apabila setiap anggota daerah
kawan (kodomain) B mempunyai pasangan anggota A
A B A B

1 a 1 a

2 b 2 b

3 3 c

(i) (ii)
Pada gambar (i) dan (ii) semua anggota B mempunyai pasangan pada A yang berarti fungsi (i) dan
(ii) merupakan fungsi surjektif.
2) Fungsi Injektif
Fungsi f : A B disebut fungsi injektif atau fungsi into yiatu fungsi yang setiap anggota
daerah asal (domain) A mempunyai pasangan yang berbeda di B.
A B A B
1 a 1 a

2 b 2 b

3 c 3 c
d

Pada Gambar di atas menunjukan setiap anggota A mempunyai pasangan berbeda di B

3) Fungsi Bijektif
Fungsi Bijektif dinamakan juga fungsi yang berkorespondensi satu-satu dan sekaligus bersifat
surjektif dan injektif yaitu setiap anggota kodomain pada fungsi bijektif merupakan peta dari
anggota domain dan setiap anggota domain mempunyai pasangan yang berbeda.

1 x 1 x

2 y 2 y

3 z 3 z

Pada gambar di atas merupakan fungsi bijektif yang berkorespondensi satu- satu sebab setiap
anggota B selalu mempunyai pasangananggota A tepat satu

Operasi Aljabar Pada Fungsi


1. Penjumlahan Dan Pengurangan
Misalkan f adalah fungsi f : R R dan g adalah fungsi g : R R, dengan D f adalah domain
dari fungsi fungsi f serta Dg adalah domain dari fungsi g, maka :
(f + g) = f(x) + g(x), dengan x ϵ Df ∩ Dg
(f + g) = f(x) – g(x), dengan x ϵ Df ∩ Dg

Contoh :
Diketahui fungsi f dan g yang ditentukan oleh f(x) = x + 2 dan g(x) = 2x – 1. Tentukan hasil dari
a. (f + g)(x)
b. (f – g)(x)
Penyelesaian :
a. (f + g)(x) = f(x) + g(x)
= (x + 2) + (2x – 1)
= x + 2x + 2 – 1
= 3x + 1
b. (f – g)(x) = f(x) – g(x)
= (x + 2) – (2x – 1)
= x – 2x + 2 – 1
=–x+1

2. Perkalian Dua Fungsi


Misalkan f adalah fungsi f : R R dan g adalah fungsi g : R R, dengan D f adalah
domain dari fungsi fungsi f serta Dg adalah domain dari fungsi g, maka :
(f . g) = f(x) . g(x), dengan x ϵ Df ∩ Dg

Contoh : Diketahui fungsi f dan g yang ditentukan oleh f(x) = x + 2 dan g(x) = 2x – 1. Tentukan
hasil dari (f . g)(x)

Penyelesaian :
(f . g) = f(x) . g(x)
= (x +2)(2x – 1)
= 2x2 + 3x – 2

3. Pembagian Dua Fungsi


Misalkan f adalah fungsi f : R R dan g adalah fungsi g : R R, dengan D f adalah
domain dari fungsi fungsi f serta Dg adalah domain dari fungsi g, maka :
𝑓 𝑓(𝑥)
(𝑔) (𝑥 ) = 𝑔(𝑥) , dengan x ϵ Df ∩ Dg dan g(x) ≠ 0

Contoh : Diketahui fungsi f dan g yang ditentukan oleh f(x) = 2x2 + 3x – 2 dan g(x) = 2x – 1.
𝑓
Tentukan hasil dari ( ) (𝑥 )
𝑔
Penyelesaian :
𝑓 𝑓 (𝑥 )
( ) (𝑥 ) =
𝑔 𝑔 (𝑥 )
𝑓 2𝑥 2 + 3x – 2
( ) (𝑥 ) =
𝑔 2𝑥 − 1
(2𝑥−1)(𝑥+2)
= (2𝑥−1)
=x+2

4. Perpangkatan fungsi f dengan n


Misalkan f adalah fungsi f : R R dan g adalah fungsi g : R R, dengan D f adalah
domain dari fungsi fungsi f serta Dg adalah domain dari fungsi g, maka :
𝑓 𝑛 (𝑥 ) = [𝑓(𝑥)]𝑛 , dengan x ϵ Df n

Contoh : Diketahui fungsi f(x) = x + 1 tentukan f2(x)


Penyelesaian :
𝑓 𝑛 (𝑥 ) = [𝑓(𝑥)]𝑛
= [𝑓(𝑥)]2
=[𝑥 + 1]2
= 𝑥 2 + 2𝑥 + 1
Fungsi Komposisi

Fungsi Komposisi adalah fungsi yang melibatkan lebih dari satu fungsi. Ketika ada suatu fungsi,
kemudian dilanjutkan dengan fungsi lainnya, maka akan membentuk suatu fungsi baru. Fungsi baru
inilah fungsi hasil komposisi dari kedua fungsi sebelumnya.
Dua fungsi f dan g dapat dikomposisikan dengan suatu “aturan tertentu” yang disebut dengan “komposisi
suatu fungsi”. Misalnya, ada fungsi f(x) dan g(x). Nah, fungsi f komposisi g adalah fungsi yang dipetakan
oleh fungsi g(x) kemudian dilanjutkan oleh fungsi f(x). Operasi fungsi komposisi biasa dilambangkan
dengan “o” dan dibaca komposisi atau bundaran.
Contoh Fungsi Komposisi
Misalnya ada fungsi f(x) dan g(x), maka fungsi komposisi yang dapat terbentuk dari f(x) dan g(x) adalah:
1. (f o g)(x)
(f o g)(x) dapat dibaca “fungsi f komposisi g” atau “f bundaran g”, yang artinya fungsi yang dipetakan
oleh fungsi g(x) kemudian dilanjutkan oleh fungsi f(x). Jadi, fungsi g nya dikerjakan terlebih dahulu,
kemudian hasilnya dimasukkan ke dalam fungsi f. Sehingga, dapat dinotasikan sebagai berikut:
(f o g)(x) = f(g(x))
2. (g o f)(x)
(g o f)(x) dapat dibaca “fungsi g komposisi f” atau “g bundaran f”, yang artinya fungsi yang dipetakan
oleh fungsi f(x) kemudian dilanjutkan oleh fungsi g(x). Kalau g o f, yang dikerjakan terlebih dahulu
adalah fungsi f, kemudian dilanjutkan atau dimasukkan dalam fungsi g. Sehingga, dapat dinotasikan
sebagai berikut:
(g o f)(x) = g(f(x))

Jika f : A → B , g : B → C , h : C → D, maka berlaku Sifat-SIfat Fungsi Komposisi:


Contoh 1 : Diketahui f(x) = 2x + 5 dan g(x) = 3x – 7, maka (f o g)(x) adalah ….
Penyelesaian:
Diketahui: f(x) = 2x + 5 dan g(x) = 3x – 7
Ditanya: (f o g)(x) ?
Jawab: (f o g)(x) = f(g(x))
= 2g(x) + 5
= 2(3x – 7) + 5
= 6x – 14 + 5
= 6x – 9
Jadi, (f o g)(x) = 6x – 9.

Contoh 2 : Diketahui f(x) = 2x + 5 dan g(x) = 3x – 7, maka (g o f)(x) adalah ….


Pembahasan:
Diketahui: f(x) = 2x + 5 dan g(x) = 3x – 7
Ditanya: (g o f)(x) ?
Jawab: (g o f)(x) = g(f(x))
= 3f(x) - 7
= 3(2x + 5) - 7
= 6x + 15 - 7
- = 6x + 8
Jadi, (g o f)(x) = 6x + 8.

Contoh 3 : Diketahui f(x) = 2x + 5 dan g(x) = 3x – 7, maka (g o f)(2) adalah ….


Pembahasan:
Diketahui
Ditanya: (g o f)(2) ?
Jawab: (g o f)(x) = g(f(x))
= 3f(x) - 7
= 3(2x + 5) - 7
= 6x + 15 - 7
- (g o f)(x) = 6x + 8
(g o f)(2) = 6(2) + 8
(g o f)(2) = 12 + 8 = 20
Jadi (g o f)(2) = 20

Contoh 4 : Diketahui f(x) = 2x – 1 dan g(x) = x2 + 7 Tentukan :


a. (g o f)(x)
b. (f o g)(x)
c. (g o f)(3)
d. (f o g)(– 1)
Penyelesaian :
a. (g o f)(x) = g(f(x))
= x2 + 7
= (f(x))2 + 7
= (2x – 1)2 + 7
= (4x2 – 4x + 1) + 7
= 4x2 – 4x + 8

b. (f o g)(x) = f(g(x))
= 2x – 1
= 2(x2 + 7) – 1
= 2x2 + 14 – 1
= 2x2 + 13

c. (g o f)(x) = 4x2 – 4x + 8
(g o f)(3) = 4(3)2 – 4(3) + 8
= 4(9) – 12 + 8
= 36 – 12 + 8
= 32

d. (f o g)(x) = 2x2 + 13
(f o g)(– 1) = 2(– 1)2 + 13
= 2 + 13
= 15
Contoh 5 : Diketahui f(x) = 2x – 3 dan (f o g)(x) = 2x2 – 4x + . Tentukan g(x)
Penyelesaian :
(f o g)(x)= 2x2 – 4x + 7
f(g(x)) = 2x2 – 4x + 7
2 g(x) – 3 = 2x2 – 4x + 7
2 g(x) = 2x2 – 4x + 7 + 3
2 g(x) = 2x2 – 4x + 10
2𝑥 2 −4𝑥 + 10
g(x) = 2
g(x) = x2 – 2x + 5

Contoh 6 : Diketahui f(x) = x + 2 dan (g o f)(x) = x2 + 3x – 5 . Tentukan g(x)


Penyelesaian :
(g o f)(x) = x2 + 3x – 5
(g (f(x)) = x2 + 3x – 5
g(x + 2) = x2 + 3x – 5
Misalkan y = x + 2
y–2=x
x=y–2
karena g(x + 2) = x2 + 3x – 5 maka
g(y) = x2 + 3x – 5
Substitusikan x = y – 2 ke g(y) = x2 + 3x – 5
g(y) = (y – 2)2 + 3(y – 2)– 5
= y2 – 2y + 4 + 3y – 6 – 5
= y2 – 2y + 3y + 4 – 6 – 5
= y2 + y – 7
Maka g(x) = x2 + x – 7
Komposisi Tiga Fungsi
Misalkan f, g, dan h merupakan komposisi fungsi – fungsi pada bilangan real yaitu f :R R, g : R R
dan h : R R diperoleh :
((h o g)o f)(x) = (h o g)(f(x)) = h(g(f(x)))
(h o (g o f))(x) = h o ((g o f)(x)) = h(g(f(x)))

Contoh : Diketahui f(x) = 3x + 1, g(x) = 4 – 3x dan h(x) = x2 + x tentukan (f o (g o h)(x) dan


(f o g)o h)(x)
Penyelesaian :
(g o h)(x) = g(h(x)) = g(x2 + x) = 4 – 3(x2 + x) = 4 – 3x2 – 3x
(f o g)(x) = f(g(x)) = f(4 – 3x) = 1 = 12 – 9x + 1 = 13 – 9x
(f o (g o h)(x) = f(g o h)(x)) = f(4 – 3x2 – 3x) = 3(4 – 3x2 – 3x) + 1 = 13 – 9x2 – 9x
(f o g)o h)(x) = (f o g)(h(x)) = 13 – 9(x2 + x) = 13 – 9x2 – 9x
FUNGSI INVERS

Pengertian Invers Fungsi


Apabila fungsi f : A B dinyatakan dengan pasangan berurutan f : {(a,b) / a ∈ A dan b ∈ B},
maka invers fungsi f adalah 𝑓 −1 : B A dan dinyatakan dengan pasangan berurutan
{(b,a) / b ∈ B dan a ∈ A}. Apabila f adalah fungsi dari himpunan A ke himpunan B, maka invers fungsi
f adalah suatu relasi dari himpunan B ke himpunan A. Hal ini berarti Invers suatu fungsi tidak selalu
merupakan fungsi. Jika invers suatu fungsi merupakan fungsi, maka invers tersebut dinamakan fungsi
invers dari fungsi semula.

Contoh 1 : Diketahui fungsi seperti ditunjukan oleh diagram panah di bawah ini. Tentukan f(2) dan
f – 1 (2)
f
1 2
2 3
3 4
A B
Penyelesaian : Dari diagram dapat dilihat bahwa f ( 2 ) = 3 dan f – 1 (2) = 1

Contoh 2 : Diketahui fungsi f seperti ditunjukan diagram panah berikut :


Tentukan f – 1 kemudian nyatakan apakah f – 1 merupakan fungsi atau bukan ?
a. 1
2 0
3 1
4 2

b. -1 1
0 2
1 3
2 4
5
Penyelesaian :
a. f – 1 (0) = 1
f – 1 (1) = 2
f – 1 (1) = 3
f – 1 (2) = 4
Domain f – 1 = {0, 1, 2}
Maka f – 1 bukan merupakan fungsi karena salah satu anggota domain invers memiliki
pasangan lebih dari satu.

b. f – 1 (1) = – 1
f – 1 (2) = 1
f – 1 (3) = – 1
f – 1 (4) = Tidak Ada
f – 1 (5) = 2
Domain f – 1 = {1, 2, 3, 4, 5}
Maka f – 1 bukan merupakan fungsi karena salah satu anggota domain invers tidak
memiliki pasangan.
Contoh 3 : Tentukan invers dari fungsi berikut ini, kemudian periksa apakah inversnya merupakan
fungsi :
a. f = {(a,1),(b,2),(c,2),(d,3)}
b. f = {(-1,1),(0,2),(3,3),(4,2)}
Penyelesaian :
a. f = {(a,1),(b,2),(c,2),(d,3)}
f – 1 (1) = a
f – 1 (2) = b
f – 1 (2) = c
f – 1 (3) = d
Domain f – 1 = {1, 2, 3}
Maka f – 1 bukan merupakan fungsi karena salah satu anggota domain invers memiliki
pasangan lebih dari satu.

b. f = {(-1,1),(0,2),(3,3),(4,2)}
f – 1 (1) = – 1
f – 1 (2) = 0
f – 1 (3) = 3
f – 1 (2) = 4
Domain f – 1 = {1, 2, 3}
Maka f – 1 bukan merupakan fungsi karena salah satu anggota domain invers memiliki
pasangan lebih dari satu.

Menentukan Rumus Fungsi Invers


Jika f memetakan x ke y dan ditulis f(x) = y, maka f – 1 memetakan y ke x dan ditulis f – 1(y) = x
Rumus Invers :

f(x) = y ↔ f – 1(y) = x

Langkah – Langkah menentukan invers fungsi :


1. Ubah persamaan y = f(x) dalam bentuk x sebagai fungsi y
2. Bentuk x sebagai fungsi y tersebut merupakan f – 1(y)
3. Ganti y pada fungsi f – 1(y) dengan x, sehingga diperoleh f – 1(x)

Contoh 1 : Tentukan f – 1(x) jika f(x) = 2x – 6


Penyelesaian :
Langkah 1 : Ubah persamaan y = f(x) dalam bentuk x sebagai fungsi y
f(x) = 2x – 6
y = 2x – 6
y + 6 = 2x
2x = y + 6
𝑦+6
x= 2

Langkah 2 : Bentuk x sebagai fungsi y tersebut merupakan f – 1(y)


𝑦+6
f – 1(y) = 2

Langkah 3 : Ganti y pada fungsi f – 1(y) dengan x, sehingga diperoleh f – 1(x)


𝑥+6
f – 1(x) = 2
𝑥+6
Jadi invers fungsi f(x) = 2x – 6 adalah f – 1(x) = 2
𝑥+3
Contoh 2 : Tentukan invers fungsi f(x) = 2𝑥−5

Penyelesaian :
𝑥+3
f(x) = 2𝑥−5
𝑥+3
y = 2𝑥−5

y(2x – 5) = x + 3
2xy – 5y = x + 3
2xy – x = 5y + 3
x(2y – 1) = 5y + 3
5𝑦 + 3
x = 2𝑦−1

5𝑦 + 3
f – 1(y) = 2𝑦−1

5𝑥 + 3
f – 1(x) = 2𝑥−1
𝑥+3 5𝑥 + 3
Jadi invers fungsi f(x) = 2𝑥−5 adalah f – 1(x) = 2𝑥−1

Contoh 3 : Diketahui f(x) = 3x + 2. Tentukan x Jika f – 1(x) = 5


Penyelesaian : Diketahui f(x) = 3x + 2
f – 1(x) = 5 ↔ x = f(5)
x = 3 (5) + 2
x = 15 + 2
x = 17
Jadi nilai x adalah 17

Contoh 4 : Diketahui f(x) = 2x + 1. Tentukan Nilai f – 1(7)


Penyelesaian : Diketahui f(x) = 2x + 1
Ubah x = t maka f(x) = 2x + 1 menjadi f(t) = 2t + 1
Misalkan f – 1(7) = t ↔ f(t) = 7
2t + 1 = 7
2t = 6
6
t=2

t=3
Fungsi Invers Dari Fungsi Komposisi

Apabila diketahui f : A B,g : B C, dan fungsi komposisi h(x) = (g o f)(x), maka invers dari h(x)
adalah h – 1 (x) = (g o f) – 1 (x). Apabila h– 1 merupakan fungsi, maka h– 1 = (g o f) – 1 (x). disebut fungsi
invers dari fungsi komposisi.
Fungsi invers dari suatu fungsi komposisi dapat ditentukan menggunakan kesamaan berikut :

(g o f) – 1 (x) = (𝑓 −1 𝜊 𝑔−1 )(𝑥)


(f o g) – 1 (x) = (𝑔−1 𝜊 𝑓 −1 )(𝑥)

Kesamaan invers fungsi komposisi dapat ditentukan dengan 2 cara yaitu :


1. Dengan terlebih dahulu menentukan komposisinya kemudian diinverskan
2. Dengan terlebih dahulu menentukan invers masing-masing fungsi kemudian dikomposisikan (tetapi
urutan mengkomposisikannya harus diperhatikan)

Contoh 1 : Diketahui f(x) = 2x + 1 dan g(x) = 3x – 4. Tentukan (g o f) – 1 (x) !

Penyelesaian :

Cara 1 : Dengan terlebih dahulu menentukan komposisinya kemudian diinverskan


(g o f)(x) = g(f(x))
= 3x – 4
= 3f(x) – 4
= 3(2x + 1) – 4
= 6x + 3 – 4
= 6x – 1

Misalkan (g o f)(x) = y = 6x – 1
Maka y = 6x – 1
y + 1 = 6x
6x = y + 1
𝑦+1
x= 6
𝑦+1
(g o f) – 1 (y) = 6
𝑥+1
(g o f) – 1 (x) = 6

𝑥+1
Jadi (g o f) – 1 (x) = 6
Cara 2 : Dengan terlebih dahulu menentukan invers masing-masing fungsi kemudian dikomposisikan
𝑥−1
f(x) = 2x + 1 maka f – 1 (x) = 2
𝑥+4
g(x) = 3x – 4 maka g – 1 (x) = 3

(g o f) – 1 (x) = (𝑓 −1 𝜊 𝑔−1 )(𝑥)


= f – 1 (g – 1 (x))
𝑔−1 (𝑥) − 1
= 2
𝑥+4
−1
= 3
2
𝑥+ 4 3

= 3 3
2
𝑥+4−3
= 3
2
𝑥+1
= ∶2
3
𝑥+1 1
= ×
3 2
𝑥+1
= 6
𝑥+1
Jadi (g o f) – 1 (x) = 6

Contoh 2 : Diketahui f – 1 (x) = 2x + 5 dan g – 1 (x) = 3x + 4. Tentukan (g o f) – 1 (x) dan (g o f) – 1 (x)


Penyelesaian :
(g o f) – 1 (x) = (𝑓 −1 𝜊 𝑔−1 )(𝑥)
= f – 1 (g – 1 (x))
= 2 g – 1 (x) + 5
= 2 (3x + 4) + 5
= 6x + 8 + 5
= 6x + 13
(f o g) – 1 (x) = (𝑔−1 𝜊 𝑓 −1 )(𝑥)
= g – 1 (f – 1 (x))
= 3 f – 1 (x) + 4
= 3 (2x + 5) + 4
= 6x + 15 + 4
= 6x + 19

Jadi (g o f) – 1 (x) = 6x + 13 dan (f o g) – 1 (x) = 6x + 19


Contoh 3 : Diketahui f(x) = 3x – 5 dan g(x) = 2x + 1. Tentukan x jika (𝑔−1 𝜊 𝑓 −1 )(𝑥) = 1
Penyelesaian : (𝑔−1 𝜊 𝑓 −1 )(𝑥 ) = 1
(f o g) – 1 (x) = 1
x = (f o g)(1)
= f (g(1))
= f ( 2 × 1 + 1)
=f(3)
f(x) = 3x – 5
f(3) = 3(3) – 5
f(3) = 9 – 5
f(3) = 4

Anda mungkin juga menyukai