Anda di halaman 1dari 7

PERJANJIAN KERJA SAMA Commented [DW1]: PIHAK PERTAMA HARUS JELAS

JABATANNYA SEBAGAI APA DALAM PT. GELORA MITRA SELARAS


NO. 001/STG-MOU/XII/2019 INI, SEBAGAI DIREKTUR ATAU SEBAGAI APA, TIDAK BOLEH
DITULIS JABATAN SEBAGAI KUASA DIREKSI (TIDAK ADA
JABATAN KUASA DIREKSI), BARU DI PENJELASANYA DISEBUT
“Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sebagai
Pribadi atau selaku direktur Perseroan.
Pada hari ini tanggal SEPULUH (10) bulan OKTOBER tahun DUA RIBU DUA
PULUH (2020) kami yang bertanda tangan di bawah ini: Commented [DW2]: SEHINGGA DARI PENJELASAN DIATAS
MENJADI JELAS PIHAK PERTAMA BERTINDAK DALAM PERJANJIAN
INI SEBAGAI APA (PRIBADI ATAU MEWAKILI PERSEROAN) KALAU
1. Nama : TJIPTONO KUNTO HADI, IR TJIPTONO BUKAN SEBAGAI DIREKTUR, ATAU ORANG YANG
TERSEBUT DALAM AKTA PERUSAHAAN, MAKA HARUS ADA SURAT
Alamat : Jl. Penanggungan No. 115, RT.004 / RW.005, Kelurahan Petemon, KUASA DIREKSI YANG MENYEBUTKAN MEMBERI KUASA KEPADA
Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya. TJIPTONO INI UNTUK BERTINDAK KHUSUS MEWAKILI PERSEROAN
DALAM MENANDATANGANI PERJANJIAN DENGAN PT.KINARYA AGUNG
KTP RI No : 3578061711680004 PRIMA, SEHINGGA JELAS SUBYEK HUKUMNYA SEBAGAI APA, HAL
Jabatan : Kuasa Direksi PT. Gelora Mitra Selaras INI SANGAT PENTING SEKALI DALAM SUATU PERJANJIAN,
KARENA MENYANGKUT SUBYEK HUKUM FORMAL PERJANJIAN.
Warga Negara Indonesia.
Commented [DW3]: DALAM SUATU PERJANJIAN, ADALAH
SEMPURNA APABILA TIDAK ADA PELUANG UNTUK MEMPERSEPSIKAN
Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut dan atas nama PT. GELORA MITRA SETIAP KATA DENGAN PERSEPSI INDIVIDU, SEHINGGA SETIAP
SELARAS, selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK PERTAMA. PIHAK TIDAK AKAN MEMPERSEPSIKAN BERBEDA SETIAP KATA
YANG ADA DALAM PERJANJIAN INI, INI SANGAT BERBAHAYA DAN
BERPELUANG MEMUNCULKAN MASALAH DIKEMUDIAN HARI.
2. Nama : TRIYOGA AGUNG
SEHARUSNYA :
Alamat : ...................................................................................................., SETIAP KATA YANG MENGANDUNG ARTI KONKRIT DAN ATAU
Kecamatan ................., Kota Surabaya. URGENT HARUSLAH DISEPAKATI UNTUK DIARTIKAN SATU DALAM
PERJANJIAN INI.
KTP RI No : ................................... MISAL :
Jabatan : Managing Director PT. Kinarya Agung Prima INVESTOR : SEBAGAI PIHAK YANG PALING BERESIKO DALAM
PERJANJIAN INI,POSISINYA DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG,
Warga Negara Indonesia. SEHINGGA HARUS JELAS STATUSNYA, OLEH SEBAB ITU HARUS
DIJELASKAN KHUSUS DALAM SATU ARTICLE PADA PERJANJIAN
Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut dan atas nama INVESTOR, selanjutnya dalam INI, TENTANG MAKNA ATAU ARTI DARI SETIAP KATA-KATA YANG
MENGANDUNG ARTI KHSUSUS ATAU PENTING
perjanjian ini disebut PIHAK KEDUA. SEHINGGA :
INVESTOR DIARTIKAN SEBAGAI PIHAK YANG
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bersama-sama selanjutnya disebut PARA PIHAK. MEMBERIKAN/MEMBIAYAI SELURUH PROSES OPERASIONAL PROJECT
DAN DIRINCIKAN DALAM ARTICLE TERTENTU APA SAJA YANG
Para pihak telah sepakat untuk mengadakan ikatan perjanjian kerja sama (selanjutnya MENJADI TANGGUNG JAWAB DARI INVESTOR ATAU BAHASA
LAINNYA APA SAJA YANG DIBIAYAI OLEH INVESTOR.
disebut Kontrak) dalam hal Kerjasama Operasi (Joint Operation) dengan ketentuan-ketentuan dan
Commented [DW4]: SEPERTI ADANYA PIHAK KETIGA INI,
syarat-syarat yang diatur dalam 16 (enam belas) pasal sebagai berikut. HARUS DIJELASKAN DULU SIAPA DAN APA PERAN DALAM
PERJANJIAN INI

PASAL 1 SEBAGAI CONTOH :


KETENTUAN UMUM
PASAL 1
TENTANG PENJELASAN/PENGERTIAN
1. PARA PIHAK bersepakat melakukan penambangan di lahan milik PT. Varia Usaha Beton
dan lahan milik masyarakat dalam Dua (2) TAHAP. 1.PARA PIHAK SEPAKAT DALAM PERJANJIAN INI UNTUK
MENGARTIKAN SETIAP KATA-KATA KONKRIT/URGENT DENGAN
2. PIHAK PERTAMA selaku Kontraktor Penambangan dan pengiriman Batu Andesit ke Varia SATU ARTI SEBAGAIMANA DIURAIKAN DI BAWAH INI
2.INVESTOR ADALAH PIHAK YANG DALAM PERJANJIAN INI
Usaha Beton Pasuruan Plant dengan target produksi Tahap Pertama (1) sebesar 350.000 Ton
SEBAGAI BADAN HUKUM PERSEROAN YANG TELAH SEPAKAT
yang akan diproduksi dalam kurun waktu satu (1) tahun, Tahap Kedua (2) sebesar maksimal UNTUK MEMBIAYAI/MEMBERIKAN MODAL KERJA UNTUK
350.000 Ton sesuai dengan cadangan deposit batu andesit yang ada di lahan produksi. MENDUKUNG PELAKSANAAN DARI PROJECT YANG DIMAKSUD
KHSUSUS DALAM PERJANJIAN INI.
3. PIHAK PERTAMA melakukan penambangan di lahan milik PT. Varia Usaha Beton dan 3.PT. VARIA USAHA BETON ADALAH PIHAK KETIGA YANG
lahan milik masyarakat yang masuk dalam area Ijin Usaha Pertambangan dan Operasi DALAM PERJANJIAN INI SEBAGAI SALAH SATU PEMILIK ...
Commented [DW5R4]:
Penambangan (IUP-OP) milik PT. Varia Usaha Beton atas nama Drs. Muchson Nomor Commented [DW6]: HARUS DISEBUTKAN IZIN PENEMBANGAN
BERLAKU SEJAK KAPAN DAN BERAKHIR KAPAN
P2T/12/15.02/02/X/2019 Tahun 2019 dengan Kode WIUP 22.35.14.5.12.2018035IUP.OP
dengan luas area 6,6 (enam koma enam) Ha, berlokasi di wilayah Desa Mangguan, Commented [DW7]: DALAM PASAL INI HARUS DITAMBAHKAN
BATU ANDESIT YANG MENJADI OBYEK PERJANJIAN YANG
Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan Propinsi Jawa Timur sesuai dengan batas-batas DIMAKSUD DAN MEMPUNYAI NILAI JUAL KEPADA PIHAK KETIGA
koordinat dalam IUP-OP tersebut. ADALAH YANG MEMILIKI SPESIFIKASI SEBAGAI BERIKUT:
(HARUS DISEBUTKAN SPESIFIKASINYA) AGAR TIDAK MENJADI
4. PIHAK KEDUA selaku Investor menyediakan dan memberikan dukungan sepenuhnya atas PROBLEM DI KEMUDIAN HARI, YANG TERNYATA PIHAK KETIGA
modal finansial untuk operasional penambangan dan/atau bersama-sama mengelola produksi HANYA MAU MENERIMA BATU ANDESIT YANG MENGANDUNG ZAT
TERTENTU SEKIAN PERSEN ATAU LAINNYA)
penambangan.
Commented [DW8]: YANG DIMAKSUD ADANYA “KUASA
5. PARA PIHAK akan mendapatkan keuntungan bagi hasil usaha menurut skema yang telah PENAMBANGAN ”HARUS DISEBUTKAN DENGAN JELAS DAN
disepakati bersama PARA PIHAK sebagaimana diatur dalam Pasal 6 (enam). DISEBUTKAN AKAN MENJADI SATU KESATUAN DENGAN PERJANJIAN
INI, SEHINGGA TANPA ADANYA KUASA PENAMBANGAN TERSEBUT,
OPERASIONAL PROJECT TIDAK BISA DILAKSANAKAN, DAN
ARTINYA LAGI, BAGI PIHAK KEDUA, BELUM MUNCUL KEWAJIBAN
PASAL 2 BAGINYA UNTUK MELAKUKAN PRESTASINYA SEBAGI INVESTOR.
LINGKUP DAN OBJEK KERJASAMA
Commented [DW9]: KLAUSUL INI TIDAK TEPAT, KARENA
SEHARUSNYA, INVESTOR MASUK DAN HARUS MELAKSANAKAN
Lingkup dan Objek kerjasama PARA PIHAK dalam perjanjian ini adalah pengelolaan produksi KEWAJIBANNYA SELAKU INVESTOR YANG MEMBIAYAI OPERSIONAL
PROJECT INI, SETELAH SEMUA PERIZINAN SIAP DAN TERSEDIA,
Penambangan Batu Andesit pada lahan milik PT. Varia Usaha Beton dan milik masyarakat yang
KALO DALAM KLAUSUL INI DISEBUTKAN “PIHAK KEDUA WAJIB
masuk dalam area Ijin Usaha Pertambangan dan Operasi Penambangan (IUP-OP) milik PT. Varia MEMBUAT DAN MEMEBRI KUASA KEPADA PIHAK PERTAMA, SEBAGAI
Usaha Beton di Desa Mangguan, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan untuk memenuhi KUASA PERUSAHAAN “MENJADI BERTENTANGAN BUNYI PASAL 3
AYAT 1, YANG MENGATAKAN PIHAK PERTAMA MEMILIKI
permintaan order dari kuasa pihak Varia Usaha Beton Pasrepan Plant sebagaimana ketentuan KEWAJIBAN ATAS KUAS ADARI PEMILIK LAHAN, dst…..,”
Pasal 1 (satu) Ayat 1 (satu). KARENA AKAN MENJADI “KUASA MUTLAK DARI SEMUA PIHAK,
DENGAN BEGITU ADANYA “KUASA DARI PEMILIK LAHAN DAN
KUASA DARI PIHAK KEDUA” AKAN MEMBERIKAN KEWENANGAN
PASAL 3 MUTLAK BAGI PIHAK PERTAMA DAN DALAM HUKUM MENJADI RANCU
DAN BERESIKO PERTANGGUNG JAWABAN HUKUMNYA.
KEWAJIBAN
Commented [DW10]: KLAUSUL INI TIDAK DIPERLUKAN,
KARENA SEHARUSNYA, DALAM PERJANJIAN INI SUDAH
1. PIHAK PERTAMA memiliki andil dan kewajiban atas Kuasa Penambangan dari pemilik DISEBUTKAN HAL-HAL YANG MENJADI KEWAJIBAN BAGI PIHAK-
lahan, dan penagihan pembayaran atas hasil produksi penambangan sebagaimana ketentuan PIHAK, TERMASUK KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA UNTUK
MENDAPATKAN PO DARI PIHAK KETIGA, YANG MANA KEBERADAAN
Pasal 1 (satu) Ayat 1 (satu), termasuk didalamnya pengelolaan produksi penambangan yang PO DIMAKSUD MERUPAKAN SYARAT DILAKSANAKAN KEWAJIBAN
merupakan hal pokok dalam kerjasama ini. PIHAK KEDUA SEBAGAI INVESTOR

2. PIHAK KEDUA memiliki andil dan kewajiban dalam bentuk pengadaan dan penyediaan Commented [DW11]: DALAM PERJANJIAN SEJENINS INI,
PIHAK YANG PALING BERESIOK ADALAH PIHAK KEDUA SEBAGAI
modal awal kerja / investasi sebagaimana ketentuan Pasal 4 (empat) Ayat 2 (dua), termasuk INVESTOR, OLEH SEBAB ITU UNDANG-UNDANG WAJIB MEMBERIKAN
didalamnya pengawasan pengelolaan produksi penambangan yang merupakan hal pokok PERLINDUNGAN, DENGAN CARA PENGATURAN KLAUSUL DALAM
dalam kerjasama ini. PERJANJIAN YANG BERTUJUAN MEMPERKECIL RESIKO.

3. PIHAK KEDUA berkewajiban membuat dan memberikan Surat Kuasa kepada PIHAK OLEH SEBAB ITU, DALAM KLAUSUL INI LANGKAH BAIKNYA BAGI
PERTAMA sebagai kuasa perusahaan PIHAK KEDUA dalam peruntukan mendapatkan PIHAK KEDUA HARUS LEBIH DIRINCI SYARAT ATAU KETENTUAN
BAGI PIHAK KEDUA DAPAT MULAI MELAKSANAKAN KEWAJIBAN
legalitas kegiatan penambangan. ATAU PRESTASINYA.

4. PIHAK PERTAMA sebagai kuasa perusahaan PIHAK KEDUA sebagaimana Pasal 3 Ayat 3 MISALKAN :
diatas berkewajiban mendapatkan PO/Kontrak dari pihak Kuasa Varia Usaha Beton, 1.PEMBAYARAN DEPOSIT AKAN DILAKSANAKAN SETELAH SEMUA
mendapatkan persetujuan kerjasama penambangan dari pemilik lahan, serta melaksanakan DOKUMEN PERIZINAN TERMASUK SURAT KUASA DARI PEMILIK
LAHAN TERSEDIA DAN SELANJUTNYA MENJADI SATU KESATUAN
produksi penambangan. DENGAN PERJANJIAN INI.
2. DEPOSIT AKAN DICAIRKAN MELALUI REKENING (YANG
5. PIHAK KEDUA berkewajiban memberikan modal awal untuk TAHAP-1 sebesar Rp. DITUNJUK) PEMILIK LAHAN YANG NAMANYA ADA DALAM SURAT
1.200.000.000,- (satu milyar dua ratus juta rupiah), dengan peruntukan Rp. 800.000.000,- KUASA /SURAT IZIN PEMILIK LAHAN, SEHINGGA MATCH DAN ADA
delapan ratus juta rupiah) sebagai Deposit batu untuk diserahkan ke pemilik lahan masyarakat SEBAB AKIBAT, SEBABNYA PIHAK KEDUA MENAMBANG DI LAHAN
PEMILIK LAHAN, DAN AKIBATNYA PIHAK KEDUA HARUS MEMBERI
dan Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) untuk modal operasional awal pelaksanaan SERTA MEMBAYAR ATAS APA YANG TELAH DIAMBIL DARI PEMILIK
penambangan. LAHAN.
3. KATA-KATA DEPOSIT HARUS DIMAKNAI ARTI SESUNGGUHNYA,...
6. PARA PIHAK berkewajiban memberikan modal awal untuk TAHAP-2 masing-masing
sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah). Commented [DW12]: MODAL AWAL INI HARUS DIJELASKAN
PERUNTUKKANNYA DAN DISETOR KEMANA/ ESCROW ACCOUNT ATAU
KEMANA? HARUS JELAS, DAN SEHARUSNYA ADALAH DI REKENING
PASAL 4 ESCROW DAN PENCAIRANNYA PUN HARUS DENGAN KETENTUAN
KEDUA PIHAK (ADA SPECIMENT BANK 2 DARI 2)
INVESTASI DAN PENDAPATAN

1. PARA PIHAK bersepakat untuk membuka rekening bersama sebagai bank koordinat
pembayaran dari pihak Kuasa Varia Usaha Beton, dengan PIHAK KEDUA diberikan kuasa
kontrol dan pendebetan dan PIHAK PERTAMA hanya kuasa kontrol.
2. PIHAK KEDUA melakukan setoran modal awal senilai ketentuan Pasal 4 Ayat 1 diatas ke
Rekening Bersama segera setelah dilakukan penanda tanganan Perjanjian Kerjasama ini, dan
pembuatan rekening bersama serta penyelesaian semua administrasi.
3. Nilai pembayaran yang diterima atas pengiriman batu andesit ke PT. Varia Usaha Beton
Pasrepan Plant adalah harga jasa/kontraktor penambangan sebesar Rp. 32.500 untuk setiap
satu (1) Ton untuk volume 175.000 Ton atau semester pertama TAHAP-1, dan Rp. 25.000
(dua puluh lima ribu rupiah) untuk setiap satu (1) Ton untuk semester kedua TAHAP-1 dan
keseluruhan TAHAP-2.

PASAL 5
PROSEDUR DAN TANGGUNGJAWAB

1. PIHAK KEDUA bertanggungjawab melakukan setoran modal awal sebagaimana Pasal 4


Ayat 1 dan dananya sudah ON pada rekening bersama.
2. PIHAK PERTAMA bertanggungjawab untuk memenuhi target produksi penambangan
sesuai kapasitas volume pada ketentuan Pasal 1 (satu), yang diturunkan dalam akumulasi
volume harian, mingguan, bulanan dan satu tahun.
3. PIHAK PERTAMA bertanggungjawab atas rekapitulasi hasil pengiriman produksi
penambangan setiap hari ke PT. Varia Usaha Beton Pasrepan Plant sesuai dengan Bukti Hasil
Timbang berdasarkan Surat Jalan yang sudah diisi dan bertandatangan lengkap dan benar
serta tercetak print-out hasil timbang.
4. PIHAK PERTAMA bertanggungjawab melaporkan hasil produksi harian kepada PIHAK
KEDUA dengan mengirimkan rekapitulasi Surat Jalan.
5. PIHAK PERTAMA bertanggungjawab untuk menerbitkan INVOICE ke pihak Kuasa Varia
Usaha Beton sesuai rekapan harian hasil pengiriman batu andesit ke PT. Varia Usaha Beton
untuk masa pengiriman 1 (satu) minggu.
6. PIHAK PERTAMA bertanggungjawab untuk memastikan pencairan tagihan setiap 15 (lima
belas) hari kerja setelah INVOICE diterima Varia Usaha Beton.
7. Masa penerbitan INVOICE dan masa pencairan INVOICE bisa berubah menyesuaikan
perubahan (bila ada) persyaratan Kontrak / PO dari pihak Kuasa Varia Usaha Beton. Commented [DW13]: PASAL INI ADALAH MEKANISME ATAU
KHUSUS PADAHAL TEKHNIS SAJA, YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM MAKSUD PASAL INI ADALAH AKIBATNYA APABILA
MEKANISME INI TIDAK DILAKUKAN ATAU TIDAK DILALUI OLEH
SALAH SATU PIHAK, APA KONSEKUENSINYA, HARUS DITUANGKAN
JUGA DENGAN JELAS DALAM PASAL “HAK DAN KEWAJIBAN PARA
PIHAK”
PASAL 6
KEUNTUNGAN DAN BAGI HASIL

1. Keuntungan usaha adalah bagian dari keuntungan bersih (Nett Profit), berupa keuntungan
yang diperoleh dari kegiatan usaha (Cash Profit).
2. Modal kerja akan dikembalikan kepada PIHAK KEDUA sebagai skala prioritas dengan
memaksimalkan pengembalian sesuai pendapatan yang diterima setiap bulan.
3. PARA PIHAK bersepakat bagi hasil untuk TAHAP-1 diberikan kepada PIHAK KEDUA
sebesar 55% dan PIHAK PERTAMA 45% dari keuntungan bersih (Nett Profit) untuk setiap
ton hasil pengiriman batu sebagaimana kontrak volume pada Pasal 1 Ayat 1, dan untuk
TAHAP-2 diberikan kepada PIHAK KEDUA sebesar 40% dan PIHAK PERTAMA 60% dari
keuntungan bersih (Nett Profit) untuk setiap ton hasil pengiriman batu.
4. Hasil keuntungan bersih (Nett Profit) dibagikan ke PARA PIHAK setiap bulan sebagimana Commented [DW14]: PASAL INI LAHIR DARI ADANYA
ketentuan Pasal 6 Ayat 3 diatas, akan dijalankan setelah semua modal sudah dikembalikan KESEPAKATAN PARA PIHAK DAN TERJADI APABILA DALAM
KONDISI NORMAL SEMUA BERJALAN SESUAI RENCANA.
kepada PIHAK KEDUA untuk TAHAP-1 dan kepada PARA PIHAK untuk TAHAP-2. YANG PERLU DITUANGKAN DALAM PASAL “HAK DAN KEWAJIBAN
PARA PIHAK” ADALAH :
1.KAPAN KEWAJIBAN MASING2 PIHAK INI HARUS
PASAL 7 DILAKSANAKAN.
KERUGIAN 2.KAPAN DAN DNEGAN KETETUAN APA MODAL KERJA YANG
DIMAKSUD MILIK PIHAK KEDUA DAPAT MULAI DITERIMA.
3.APA YANG DIMAKSUD DENGAN KRITERIA TAHAP 1
1. Jika terjadi kerugian usaha yang disebabkan oleh suatu hal diluar kesalahan PARA PIHAK 4.APAKAH MODAL KERJA DIMAKSUD DALAM PASAL INI
sebagaimana ketentuan Pasal 4 (empat) dan Pasal 5 (lima), maka kerugian ditanggung TERMASUK MODAL DISETOR AWAL DARI MASING-MASING PIHAK
SEBESAR RP.150 JUTA TERMASUK DI DALAMNYA ATAU TIDAK?
bersama oleh PARA PIHAK berdasarkan kesepakatan/mufakat PARA PIHAK secara
JIKA TERMASUK, MAKA HARUS JUGA DISEBUTKAN
musyawarah. PENGEMBALIAN MODAL KEPADA PIHAK PERTAMA, JIKA TIDAK
MAKA SEBALIKNYA.
2. Jika terjadi keterlambatan pencairan penagihan karena kelalaian dan kesalahan PIHAK
Commented [DW15]: PASAL MENGENAI KERUGIAN INI
PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA dikenakan pinalti satu per satu juta dari nilai tagihan ADALAH PASAL YANG SANGAT SENSITIF DAN HARUS MATCH
INVOICE setiap harinya. DENGAN PASAL ”HAK DAN KEWAJIBAN [PARA PIHAK” TERMASUK
PASAL 5 YANG MENGATUR MEKANISME ATAU TEKHNIS
3. Jika terjadi penghentian pekerjaan oleh adanya kelalaian dan kesalahan PIHAK PERTAMA, PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB MASING-MASING.
maka PIHAK PERTAMA bertanggungjawab mengembalikan modal PIHAK KEDUA 1.AYAT 1 INI SANGAT LUAS SEKALI PEMAHAMANNYA DAN
setelah dikurangi dengan nilai modal yang sudah terbayar, serta nilai pembagian keuntungan BERESIKO MEMUNCULKAN PERDEBATAN, OLEH SEBAB ITU DALAM
PASAL “HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK “ HARUS DETAIL
bersih PIHAK KEDUA yang masih belum terbayar. DAN JELAS, AGAR TIDAK DIARTIKAN MASING-MASING OLEH PARA
PIHAK.
4. Jika terjadi penghentian pekerjaan oleh adanya kelalaian dan kesalahan PIHAK KEDUA, 2. DALAM AYAT 2, 3 HARUS DITENTUKAN BATAS WAKTU
maka PIHAK PERTAMA bertanggungjawab mengembalikan modal PIHAK KEDUA DIMAKSUD DENGAN KETERLAMBATAN ITU BERAPA LAMA DAN HARUS
setelah dikurangi dengan nilai modal yang sudah terbayar dan nilai pembagian keuntungan DISEPAKATI WAKTUNYA.
3. DALAM AYAT 4 MODAL KERJA PIHAK PERTAMA DALAM
bersih PIHAK KEDUA yang sudah terbayar PERJANJIAN INI MASIH BELUM JELAS, APAKAH MODAL 150 JUTA
YANG DISETOR ATAU ADA MODAL LAINNYA YANG TELAH
5. Jika terjadi penghentian pekerjaan oleh karena kandungan batu andesit yang kurang dari DIKELUARKAN LEBIH AWAL OLEH PIHAK PERTAMA, HARUS JELAS
kontrak volume Pasal 1 Ayat 1, dan keseluruhan modal kerja dari PIHAK KEDUA DAN DETAIL DITUANGKAN DALAM PERJANJIAN INI.
sebagaimana Pasal 4 ayat 1 masih belum kembali maka PIHAK PERTAMA 4. DALAM AYAT INI YANG DIMAKSUD APAKAH KANDUNGAN ITU
ARTINYTA KUANTITI(JUMLAH) ATAU KANDUNGAN ZAT YANG
bertanggungjawab untuk mengembalikan kekurangannya ditambah dengan 10% dari setoran MENJADI SPESIFIKASI YANG DITERIMA OLEH PIHAK
modal PIHAK KEDUA sebagai ganti kerugian. KETIGA(BUYER)? HARUS JELAS DAN DETAIL, TERMASUK BERAPA
LAMA WAKTU YANG DISEPAKATI OLEH PARA PIHAK DAN BERLAKU
6. Jika terjadi penghentian pekerjaan oleh karena kandungan batu andesit yang kurang dari BAGI PIHAK PERTAMA UNTUK MENGEMBALIKAN MODAL PIHAK
kontrak volume Pasal 1 Ayat 1, sedangkan keseluruhan modal kerja dari PIHAK KEDUA KEDUA UNTUK PALING LAMA, PENENTUAN WAKTU INI SANGATLAH
sebagaimana Pasal 4 ayat 1 sudah sepenuhnya kembali maka PIHAK PERTAMA PENTING SEBAGI BATAS PENENTUAN “PRESTASI ATAU
WANPRESTASI”, OLEH SEBAB ITU WAJIB DISEBUTKAN.
bertanggungjawab untuk memberikan ganti rugi sebesar 10% dari nilai keuntungan yang 5. AYAT 6 INI JUGA HARUS DIPERJELAS SEPERTI PADA AYAT
diperhitungkan berdasar kekurangan volume pada kontrak. 5.
PASAL 8
JANGKA WAKTU KERJASAMA
1. Perjanjian Kerja Sama ini berlaku sejak ditanda tangani sesuai ketentuan kontrak volume
sebagaimana Pasal 1 Ayat 1, dan bila masih terdapat batu andesit yang masih layak untuk
ditambang, maka Perjanjian Kerja Sama ini dapat diperpanjang dengan membuat Perjanjian
Addendum dengan pembaharuan aturan kontrak kerja berdasarkan kesepakatan bersama yang
dibuat paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum berakhirnya Perjanjian Kerja Sama.
2. Perpanjangan sebagaimana Ayat 1 (satu) di atas dapat dilakukan selama PIHAK PERTAMA
masih mendapatkan SPK/PO dari pihak Kuasa PT. Varia Usaha Beton. Commented [DW16]: KLAUSUL INI SESUAI KESEPAKATAN
PARA PIHAK.

PASAL 9
KEADAAN MEMAKSA ATAU FORCE MAJEURE
1. Hal yang termasuk dalam ‘‘keadaan memaksa’’ adalah peristiwa-peristiwa seperti, Bencana
alam (gempa bumi, tanah longsor dan banjir), Kebakaran, Perang huru-hara, pemberontakan
dan epidemi yang secara keseluruhan berpengaruh langsung dengan penyelesaian pekerjaan
penambangan, serta berakhirnya masa berlaku IUP OP atau dihentikan/diputuskannya
Kontrak Pekerjaan oleh PT. Varia Usaha Beton dan/atau penghentian operasional pekerjaan
oleh pihak Aparat dan Pemerintah.
2. Bilamana “keadaan memaksa” itu diterima oleh PARA PIHAK, maka berlaku ketentuan-
ketentuan PASAL mengenai sanksi, denda, risiko, dan pemutusan perjanjian. Commented [DW17]: 1 PASAL INI UMUM ADANYA
2. DALAM KONDISI SAAT INI ADALAH “MASA PANDEMI”,
HARUS DISEBUTKAN “PENGECUALIAN” KONDISI SAAT INI ATAU
PASAL 10 DENGAN KRITERIA LAINNYA, KARENA KALO KITA KEMBALI
KEPADA “FORCE MAJOR” SAAT INI ADALAH “MASA PANDEMI”
PEMUTUSAN PERJANJIAN DAN SUDAH BERLAKU FORCE MAJOR, BAGAIMANA SEANDAINYA
KONDISI “MEMBURUK” DAN SEPERTI ADANYA PSBB KETAT,
1. PARA PIHAK tidak dapat merubah atau membatalkan atau memutus kontrak ini secara SEHINGGA ADA PELARANGAN SEMUA KEGIATAN YANG TIDAK
sepihak selama Perjanjian Kerjasama ini berlaku dan Perjanjian Kerja Sama ini mengikat TERKAIT DENGAN KEBUTUHAN POKOK PANGAN ATAU KESEHATAN,
MAKA HARUS BERHENTI, SEDANGKAN PERJANJIAN INI DIBUAT
PARA PIHAK didasarkan atas niat baik dan komitmen kerjasama seterusnya selama tambang DIMASA PANDEMI, OLEH SEBAB ITU HARUSLAH DISEPAKATI DAN
masih bisa dieksplorasi, sehingga semua hambatan dan masalah akan dimusyawarahkan DIJELASKAN DENGAN DETAIL DAN JELAS DALAM PERJANJIAN
INI.
bersama oleh PARA PIHAK.
Commented [DW18]: JUDULNYA YANG BENAR ADALAH
2. PARA PIHAK tidak bisa membatalkan atau memutuskan perjanjian secara langsung dan BERAKHIRNYA SUATU PERJANJIAN
sepihak, namun dalam kondisi tertentu dikarenakan sudah tidak dapat diterima oleh salah satu
pihak dari PARA PIHAK dikarenakan kurang/ingkar dalam kewajiban sesuai ketentuan Pasal
5 (lima), maka pihak yang dirugikan sebagai PENGGUGAT dapat mengajukan pemutusan
Perjanjian Kerjasama setelah sebelumnya melalui musyawarah PARA PIHAK. Commented [DW19]: DALAM PASAL INI HARUS DITENTUKAN
BERAPA LAMA WAKTU MEDIASI ATAU KONSULIDASI YANG
3. PIHAK yang mengajukan pemutusan kerja sama secara sepihak atau PENGGUGAT, wajib DISEPAKATI UNTUK MENCAPAI SUATU MUFAKAT, AGAR
SELANJUTNYA PIHAK YANG DIRUGIKAN DAPAT MENEMPUH JALUR
menanggung / mengganti / membayar semua bentuk kerugian yang diakibatkan atas HUKUM, SEHINGGA JELAS “ADANYA PRESTASI ATAU
penghentian kerjasama ini, kecuali dalam hal pemutusan kerjasama ini dilakukan karena WANPRESTASI”
pelanggaran sesuai ketentuan Pasal 11 (sebelas) maka pihak yang menanggung kerugian
adalah pihak yang diputus kerjasamanya atau TERGUGAT. Commented [DW20]: PASAL INI TIDAK BOLEH ADA, KARENA
BERTENTANGAN DENGAN PRINSIP HUKUM.
MAKANYA ADALAH SEMUA PIHAK YANG MERASA DIRUGIKAN DENGAN
PASAL 11 SUATU PERJANJIAN DAN ATAU SALAH SATU PIHAK TIDAK
MELAKUKAN APA YANG MENJADI KEWAJIBANYA, ATAU MELAKUKAN
SANKSI DAN PINALTI APA YANG DILARANG, MAKA PIHAK YANG LAIN DAPAT MELAKUKAN
PEMBATALAN PERJANJIAN.
1. Masing-masing pihak dari PARA PIHAK dapat melakukan teguran bila ada tanggung jawab
sesuai ketentuan Pasal 5 (lima) tidak / kurang dijalankan.
2. Surat Teguran PARA PIHAK berlaku selama 3 (tiga) bulan, dan bila dalam masa berlaku
Surat Teguran tetap melakukan hal yang sama, maka akan diberikan Surat Teguran 2 (kedua),
dan selanjutnya Surat Teguran 3 (ketiga). Commented [DW21]: MASA BERLAKU SURAT TEGURAN INI
TIDAK LAZIM UNTUK WAKTU 3 BULAN, PADA HAKEKATNYA SURAT
3. Apabila Surat Teguran lebih dari 3 (tiga) kali berturut-turut, maka salah satu pihak berhak TEGURAN ADALAH “PERINGATAN” KEPADA SALAH SATU PIHAK
melakukan Pemutusan Perjanjian Kerja Sama sesuai ketentuan Pasal 10 (sepuluh). YANG TIDAK MELAKSANAKAN PRESTASINYA SESUAI PERJANJIAN,
LAZIMNYA ADALAH 14 HARI ATAU 30 HARI, SETELAH ITU
DILANJUTKAN TEGURAN/SOMASI KEDUA DENGAN JEDA WAKTU DAN
PASAL 12 SOMASI KETIGA.

AHLI WARIS Commented [DW22]: AYAT INI BERTENTANGAN DENGAN


PASAL 10 AYAT 3 DIATAS, OLEH SEBAB ITU AYAT 3 PASAL 10
HARUSLAH DIHILANGKAN
Apabila PARA PIHAK dalam masa Kontrak tidak bisa melanjutkan atau mengelola Usaha ini
tidak terkecuali apabila berhalangan tetap atau meninggal dunia, maka segala urusan yang
mengikat dalam Kontrak ini akan dilanjutkan oleh ISTRI atau WARIS dengan HUBUNGAN
KELUARGA SEGARIS dengan PARA PIHAK atau KUASA YANG DITUNJUK (secara
tertulis).

PASAL 13
PERSELISIHAN
1. Jika terjadi perselisihan, pada dasarnya akan diselesaikan secara musyawarah antara PARA
PIHAK.
2. Jika tidak diperoleh penyelesaian, maka akan diselesaikan oleh suatu badan yang anggota-
anggotanya terdiri atas,
1 orang wakil PIHAK PERTAMA,
1 orang wakil PIHAK KEDUA, dan
1 orang pihak ketiga yang ditunjuk dan disetujui oleh wakil PARA PIHAK. Commented [DW23]: DALAM AYAT INI APA YANG DIMAKSUD
DENGAN “BADAN” AYAT INI TIDAK LAZIM DIGUNAKAN,
3. Jika kedua dari tersebut di atas tidak dapat menyelesaikan perselisihan, maka akan diajukan APALAGI DALAM AYAT 3 SUDAH DITENTUKAN PENENTUAN
PENYELESAIAN PERSELISIHAN MELALUI “BANI”
melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI), dan akan diselesaikan melalui
Pengadilan Negeri Kabupaten Pasuruan. Commented [DW24]: DALAM HUKUM PERDATA, BANI ADALAH
TERSENDIRI, DAN BUKAN MELALUI PENGADILAN NEGERI PROSES
PERSIDANGANYA, KARENA LEMBAGA BANI JUGA MEMILIKI
PENGADILAN TERSENDIRI DAN BUKAN DI PENGADILAN NEGERI
PASAL 14 PASURUAN, MAKA HARUS DITENTUKAN DENGAN JELAS DAN BENAR
LAPORAN DALAM AYAT INI, KESEPAKATAN PARA PIHAK UNTUK
PENYELESAIAN PERSELISIHAN ADA DI “BANI” ATAU DI
1. PIHAK PERTAMA wajib membuat laporan kemajuan pengelolaan pertambangan Batu PENGADILAN NEGERI PASURUAN.

Andesit secara berkala baik mengenai pelaksanaan sebagian atau secara keseluruhan dan UNTUK PENENTUAN INI HARUS DIPERTIMBANGKAN DENGAN HUKUM
segala sesuatunya yang berhubungan dengan pengeloaan tersebut. ACARA PERDATA, YAITU MELIHAT DOMISILI DARI PARA PIHAK
DOMINAN DIMANA, KARENA SURAT GUGATAN ITU DIAJUKAN DI
2. PIHAK PERTAMA wajib membuat catatan, administrasi dan file yang jelas mengenai PENGADILAN NEGERI DIMANA PARA TERGUGAT BERTEMPAT
TINGGAL ATAU KALO LEBIH DARI 1 TERGUGAT, MAKA
kemajuan pengelolaan pertambangan Batu Andesit yang telah dilaksanakan, untuk keperluan DITENTUKAN DI SALAH SATU TEMPAT TINGGAL TERGUGAT, DAN
pemeriksaan, dan sewaktu-waktu dapat ditunjukkan atau diberikan. ATAU DAPAT DITENTUKAN SESUAI LETAK “OBYEK” YANG AKAN
DISITA YANG MENJADI OBYEK PERJANJIAN

Commented [DW25]: KLAUSUL DALAM PASAL INI,


PASAL 15 SEHARUSNYA MENJADI SATU KESATUAN DENGAN PASAL HAK DAN
LAIN-LAIN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Bahwa hal-hal yang tidak dan/atau belum cukup diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini akan
diputuskan bersama oleh PARA PIHAK secara Musyawarah serta dengan berpedoman pada
ketentuan-ketentuan dan jiwa dari perikatan/ Perjanjian Kerjasama ini, dan dituangkan secara
tertulis dalam Addendum Perjanjian Kerjasama yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Perjanjian Kerjasama ini atau menjadi satu kesatuan dengan kontrak ini.

PASAL 16
PENUTUP
Perjanjian Kerjasama ini mulai berlaku serta mengikat PARA PIHAK saat ditandatangani oleh
PARA PIHAK, perjanjian pelaksanaan pekerjaan ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA
PIHAK yang aslinya dalam rangkap 2 (dua), masing-masing dibubuhi materai yang cukup.
Demikian Perjanjian Kerjasama ini dibuat dan diselesaikan pada hari dan tanggal seperti tersebut
pada bagian awal Perjanjian Kerjasama ini.

Untuk keperluan administrasi, dibuat tembusan dalam rangkap 2 (dua).

Dibuat di : Surabaya,

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

( TJIPTONO KUNTO HADI ) (TRIYOGA AGUNG)

SAKSI-SAKSI:

1. [______________________] [____________________]

2. [______________________] [____________________]

Anda mungkin juga menyukai