Mou Gms Kap R1 (529) (REVISED) Dari DIcky Legal KAP
Mou Gms Kap R1 (529) (REVISED) Dari DIcky Legal KAP
2. PIHAK KEDUA memiliki andil dan kewajiban dalam bentuk pengadaan dan penyediaan Commented [DW11]: DALAM PERJANJIAN SEJENINS INI,
PIHAK YANG PALING BERESIOK ADALAH PIHAK KEDUA SEBAGAI
modal awal kerja / investasi sebagaimana ketentuan Pasal 4 (empat) Ayat 2 (dua), termasuk INVESTOR, OLEH SEBAB ITU UNDANG-UNDANG WAJIB MEMBERIKAN
didalamnya pengawasan pengelolaan produksi penambangan yang merupakan hal pokok PERLINDUNGAN, DENGAN CARA PENGATURAN KLAUSUL DALAM
dalam kerjasama ini. PERJANJIAN YANG BERTUJUAN MEMPERKECIL RESIKO.
3. PIHAK KEDUA berkewajiban membuat dan memberikan Surat Kuasa kepada PIHAK OLEH SEBAB ITU, DALAM KLAUSUL INI LANGKAH BAIKNYA BAGI
PERTAMA sebagai kuasa perusahaan PIHAK KEDUA dalam peruntukan mendapatkan PIHAK KEDUA HARUS LEBIH DIRINCI SYARAT ATAU KETENTUAN
BAGI PIHAK KEDUA DAPAT MULAI MELAKSANAKAN KEWAJIBAN
legalitas kegiatan penambangan. ATAU PRESTASINYA.
4. PIHAK PERTAMA sebagai kuasa perusahaan PIHAK KEDUA sebagaimana Pasal 3 Ayat 3 MISALKAN :
diatas berkewajiban mendapatkan PO/Kontrak dari pihak Kuasa Varia Usaha Beton, 1.PEMBAYARAN DEPOSIT AKAN DILAKSANAKAN SETELAH SEMUA
mendapatkan persetujuan kerjasama penambangan dari pemilik lahan, serta melaksanakan DOKUMEN PERIZINAN TERMASUK SURAT KUASA DARI PEMILIK
LAHAN TERSEDIA DAN SELANJUTNYA MENJADI SATU KESATUAN
produksi penambangan. DENGAN PERJANJIAN INI.
2. DEPOSIT AKAN DICAIRKAN MELALUI REKENING (YANG
5. PIHAK KEDUA berkewajiban memberikan modal awal untuk TAHAP-1 sebesar Rp. DITUNJUK) PEMILIK LAHAN YANG NAMANYA ADA DALAM SURAT
1.200.000.000,- (satu milyar dua ratus juta rupiah), dengan peruntukan Rp. 800.000.000,- KUASA /SURAT IZIN PEMILIK LAHAN, SEHINGGA MATCH DAN ADA
delapan ratus juta rupiah) sebagai Deposit batu untuk diserahkan ke pemilik lahan masyarakat SEBAB AKIBAT, SEBABNYA PIHAK KEDUA MENAMBANG DI LAHAN
PEMILIK LAHAN, DAN AKIBATNYA PIHAK KEDUA HARUS MEMBERI
dan Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) untuk modal operasional awal pelaksanaan SERTA MEMBAYAR ATAS APA YANG TELAH DIAMBIL DARI PEMILIK
penambangan. LAHAN.
3. KATA-KATA DEPOSIT HARUS DIMAKNAI ARTI SESUNGGUHNYA,...
6. PARA PIHAK berkewajiban memberikan modal awal untuk TAHAP-2 masing-masing
sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah). Commented [DW12]: MODAL AWAL INI HARUS DIJELASKAN
PERUNTUKKANNYA DAN DISETOR KEMANA/ ESCROW ACCOUNT ATAU
KEMANA? HARUS JELAS, DAN SEHARUSNYA ADALAH DI REKENING
PASAL 4 ESCROW DAN PENCAIRANNYA PUN HARUS DENGAN KETENTUAN
KEDUA PIHAK (ADA SPECIMENT BANK 2 DARI 2)
INVESTASI DAN PENDAPATAN
1. PARA PIHAK bersepakat untuk membuka rekening bersama sebagai bank koordinat
pembayaran dari pihak Kuasa Varia Usaha Beton, dengan PIHAK KEDUA diberikan kuasa
kontrol dan pendebetan dan PIHAK PERTAMA hanya kuasa kontrol.
2. PIHAK KEDUA melakukan setoran modal awal senilai ketentuan Pasal 4 Ayat 1 diatas ke
Rekening Bersama segera setelah dilakukan penanda tanganan Perjanjian Kerjasama ini, dan
pembuatan rekening bersama serta penyelesaian semua administrasi.
3. Nilai pembayaran yang diterima atas pengiriman batu andesit ke PT. Varia Usaha Beton
Pasrepan Plant adalah harga jasa/kontraktor penambangan sebesar Rp. 32.500 untuk setiap
satu (1) Ton untuk volume 175.000 Ton atau semester pertama TAHAP-1, dan Rp. 25.000
(dua puluh lima ribu rupiah) untuk setiap satu (1) Ton untuk semester kedua TAHAP-1 dan
keseluruhan TAHAP-2.
PASAL 5
PROSEDUR DAN TANGGUNGJAWAB
1. Keuntungan usaha adalah bagian dari keuntungan bersih (Nett Profit), berupa keuntungan
yang diperoleh dari kegiatan usaha (Cash Profit).
2. Modal kerja akan dikembalikan kepada PIHAK KEDUA sebagai skala prioritas dengan
memaksimalkan pengembalian sesuai pendapatan yang diterima setiap bulan.
3. PARA PIHAK bersepakat bagi hasil untuk TAHAP-1 diberikan kepada PIHAK KEDUA
sebesar 55% dan PIHAK PERTAMA 45% dari keuntungan bersih (Nett Profit) untuk setiap
ton hasil pengiriman batu sebagaimana kontrak volume pada Pasal 1 Ayat 1, dan untuk
TAHAP-2 diberikan kepada PIHAK KEDUA sebesar 40% dan PIHAK PERTAMA 60% dari
keuntungan bersih (Nett Profit) untuk setiap ton hasil pengiriman batu.
4. Hasil keuntungan bersih (Nett Profit) dibagikan ke PARA PIHAK setiap bulan sebagimana Commented [DW14]: PASAL INI LAHIR DARI ADANYA
ketentuan Pasal 6 Ayat 3 diatas, akan dijalankan setelah semua modal sudah dikembalikan KESEPAKATAN PARA PIHAK DAN TERJADI APABILA DALAM
KONDISI NORMAL SEMUA BERJALAN SESUAI RENCANA.
kepada PIHAK KEDUA untuk TAHAP-1 dan kepada PARA PIHAK untuk TAHAP-2. YANG PERLU DITUANGKAN DALAM PASAL “HAK DAN KEWAJIBAN
PARA PIHAK” ADALAH :
1.KAPAN KEWAJIBAN MASING2 PIHAK INI HARUS
PASAL 7 DILAKSANAKAN.
KERUGIAN 2.KAPAN DAN DNEGAN KETETUAN APA MODAL KERJA YANG
DIMAKSUD MILIK PIHAK KEDUA DAPAT MULAI DITERIMA.
3.APA YANG DIMAKSUD DENGAN KRITERIA TAHAP 1
1. Jika terjadi kerugian usaha yang disebabkan oleh suatu hal diluar kesalahan PARA PIHAK 4.APAKAH MODAL KERJA DIMAKSUD DALAM PASAL INI
sebagaimana ketentuan Pasal 4 (empat) dan Pasal 5 (lima), maka kerugian ditanggung TERMASUK MODAL DISETOR AWAL DARI MASING-MASING PIHAK
SEBESAR RP.150 JUTA TERMASUK DI DALAMNYA ATAU TIDAK?
bersama oleh PARA PIHAK berdasarkan kesepakatan/mufakat PARA PIHAK secara
JIKA TERMASUK, MAKA HARUS JUGA DISEBUTKAN
musyawarah. PENGEMBALIAN MODAL KEPADA PIHAK PERTAMA, JIKA TIDAK
MAKA SEBALIKNYA.
2. Jika terjadi keterlambatan pencairan penagihan karena kelalaian dan kesalahan PIHAK
Commented [DW15]: PASAL MENGENAI KERUGIAN INI
PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA dikenakan pinalti satu per satu juta dari nilai tagihan ADALAH PASAL YANG SANGAT SENSITIF DAN HARUS MATCH
INVOICE setiap harinya. DENGAN PASAL ”HAK DAN KEWAJIBAN [PARA PIHAK” TERMASUK
PASAL 5 YANG MENGATUR MEKANISME ATAU TEKHNIS
3. Jika terjadi penghentian pekerjaan oleh adanya kelalaian dan kesalahan PIHAK PERTAMA, PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB MASING-MASING.
maka PIHAK PERTAMA bertanggungjawab mengembalikan modal PIHAK KEDUA 1.AYAT 1 INI SANGAT LUAS SEKALI PEMAHAMANNYA DAN
setelah dikurangi dengan nilai modal yang sudah terbayar, serta nilai pembagian keuntungan BERESIKO MEMUNCULKAN PERDEBATAN, OLEH SEBAB ITU DALAM
PASAL “HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK “ HARUS DETAIL
bersih PIHAK KEDUA yang masih belum terbayar. DAN JELAS, AGAR TIDAK DIARTIKAN MASING-MASING OLEH PARA
PIHAK.
4. Jika terjadi penghentian pekerjaan oleh adanya kelalaian dan kesalahan PIHAK KEDUA, 2. DALAM AYAT 2, 3 HARUS DITENTUKAN BATAS WAKTU
maka PIHAK PERTAMA bertanggungjawab mengembalikan modal PIHAK KEDUA DIMAKSUD DENGAN KETERLAMBATAN ITU BERAPA LAMA DAN HARUS
setelah dikurangi dengan nilai modal yang sudah terbayar dan nilai pembagian keuntungan DISEPAKATI WAKTUNYA.
3. DALAM AYAT 4 MODAL KERJA PIHAK PERTAMA DALAM
bersih PIHAK KEDUA yang sudah terbayar PERJANJIAN INI MASIH BELUM JELAS, APAKAH MODAL 150 JUTA
YANG DISETOR ATAU ADA MODAL LAINNYA YANG TELAH
5. Jika terjadi penghentian pekerjaan oleh karena kandungan batu andesit yang kurang dari DIKELUARKAN LEBIH AWAL OLEH PIHAK PERTAMA, HARUS JELAS
kontrak volume Pasal 1 Ayat 1, dan keseluruhan modal kerja dari PIHAK KEDUA DAN DETAIL DITUANGKAN DALAM PERJANJIAN INI.
sebagaimana Pasal 4 ayat 1 masih belum kembali maka PIHAK PERTAMA 4. DALAM AYAT INI YANG DIMAKSUD APAKAH KANDUNGAN ITU
ARTINYTA KUANTITI(JUMLAH) ATAU KANDUNGAN ZAT YANG
bertanggungjawab untuk mengembalikan kekurangannya ditambah dengan 10% dari setoran MENJADI SPESIFIKASI YANG DITERIMA OLEH PIHAK
modal PIHAK KEDUA sebagai ganti kerugian. KETIGA(BUYER)? HARUS JELAS DAN DETAIL, TERMASUK BERAPA
LAMA WAKTU YANG DISEPAKATI OLEH PARA PIHAK DAN BERLAKU
6. Jika terjadi penghentian pekerjaan oleh karena kandungan batu andesit yang kurang dari BAGI PIHAK PERTAMA UNTUK MENGEMBALIKAN MODAL PIHAK
kontrak volume Pasal 1 Ayat 1, sedangkan keseluruhan modal kerja dari PIHAK KEDUA KEDUA UNTUK PALING LAMA, PENENTUAN WAKTU INI SANGATLAH
sebagaimana Pasal 4 ayat 1 sudah sepenuhnya kembali maka PIHAK PERTAMA PENTING SEBAGI BATAS PENENTUAN “PRESTASI ATAU
WANPRESTASI”, OLEH SEBAB ITU WAJIB DISEBUTKAN.
bertanggungjawab untuk memberikan ganti rugi sebesar 10% dari nilai keuntungan yang 5. AYAT 6 INI JUGA HARUS DIPERJELAS SEPERTI PADA AYAT
diperhitungkan berdasar kekurangan volume pada kontrak. 5.
PASAL 8
JANGKA WAKTU KERJASAMA
1. Perjanjian Kerja Sama ini berlaku sejak ditanda tangani sesuai ketentuan kontrak volume
sebagaimana Pasal 1 Ayat 1, dan bila masih terdapat batu andesit yang masih layak untuk
ditambang, maka Perjanjian Kerja Sama ini dapat diperpanjang dengan membuat Perjanjian
Addendum dengan pembaharuan aturan kontrak kerja berdasarkan kesepakatan bersama yang
dibuat paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum berakhirnya Perjanjian Kerja Sama.
2. Perpanjangan sebagaimana Ayat 1 (satu) di atas dapat dilakukan selama PIHAK PERTAMA
masih mendapatkan SPK/PO dari pihak Kuasa PT. Varia Usaha Beton. Commented [DW16]: KLAUSUL INI SESUAI KESEPAKATAN
PARA PIHAK.
PASAL 9
KEADAAN MEMAKSA ATAU FORCE MAJEURE
1. Hal yang termasuk dalam ‘‘keadaan memaksa’’ adalah peristiwa-peristiwa seperti, Bencana
alam (gempa bumi, tanah longsor dan banjir), Kebakaran, Perang huru-hara, pemberontakan
dan epidemi yang secara keseluruhan berpengaruh langsung dengan penyelesaian pekerjaan
penambangan, serta berakhirnya masa berlaku IUP OP atau dihentikan/diputuskannya
Kontrak Pekerjaan oleh PT. Varia Usaha Beton dan/atau penghentian operasional pekerjaan
oleh pihak Aparat dan Pemerintah.
2. Bilamana “keadaan memaksa” itu diterima oleh PARA PIHAK, maka berlaku ketentuan-
ketentuan PASAL mengenai sanksi, denda, risiko, dan pemutusan perjanjian. Commented [DW17]: 1 PASAL INI UMUM ADANYA
2. DALAM KONDISI SAAT INI ADALAH “MASA PANDEMI”,
HARUS DISEBUTKAN “PENGECUALIAN” KONDISI SAAT INI ATAU
PASAL 10 DENGAN KRITERIA LAINNYA, KARENA KALO KITA KEMBALI
KEPADA “FORCE MAJOR” SAAT INI ADALAH “MASA PANDEMI”
PEMUTUSAN PERJANJIAN DAN SUDAH BERLAKU FORCE MAJOR, BAGAIMANA SEANDAINYA
KONDISI “MEMBURUK” DAN SEPERTI ADANYA PSBB KETAT,
1. PARA PIHAK tidak dapat merubah atau membatalkan atau memutus kontrak ini secara SEHINGGA ADA PELARANGAN SEMUA KEGIATAN YANG TIDAK
sepihak selama Perjanjian Kerjasama ini berlaku dan Perjanjian Kerja Sama ini mengikat TERKAIT DENGAN KEBUTUHAN POKOK PANGAN ATAU KESEHATAN,
MAKA HARUS BERHENTI, SEDANGKAN PERJANJIAN INI DIBUAT
PARA PIHAK didasarkan atas niat baik dan komitmen kerjasama seterusnya selama tambang DIMASA PANDEMI, OLEH SEBAB ITU HARUSLAH DISEPAKATI DAN
masih bisa dieksplorasi, sehingga semua hambatan dan masalah akan dimusyawarahkan DIJELASKAN DENGAN DETAIL DAN JELAS DALAM PERJANJIAN
INI.
bersama oleh PARA PIHAK.
Commented [DW18]: JUDULNYA YANG BENAR ADALAH
2. PARA PIHAK tidak bisa membatalkan atau memutuskan perjanjian secara langsung dan BERAKHIRNYA SUATU PERJANJIAN
sepihak, namun dalam kondisi tertentu dikarenakan sudah tidak dapat diterima oleh salah satu
pihak dari PARA PIHAK dikarenakan kurang/ingkar dalam kewajiban sesuai ketentuan Pasal
5 (lima), maka pihak yang dirugikan sebagai PENGGUGAT dapat mengajukan pemutusan
Perjanjian Kerjasama setelah sebelumnya melalui musyawarah PARA PIHAK. Commented [DW19]: DALAM PASAL INI HARUS DITENTUKAN
BERAPA LAMA WAKTU MEDIASI ATAU KONSULIDASI YANG
3. PIHAK yang mengajukan pemutusan kerja sama secara sepihak atau PENGGUGAT, wajib DISEPAKATI UNTUK MENCAPAI SUATU MUFAKAT, AGAR
SELANJUTNYA PIHAK YANG DIRUGIKAN DAPAT MENEMPUH JALUR
menanggung / mengganti / membayar semua bentuk kerugian yang diakibatkan atas HUKUM, SEHINGGA JELAS “ADANYA PRESTASI ATAU
penghentian kerjasama ini, kecuali dalam hal pemutusan kerjasama ini dilakukan karena WANPRESTASI”
pelanggaran sesuai ketentuan Pasal 11 (sebelas) maka pihak yang menanggung kerugian
adalah pihak yang diputus kerjasamanya atau TERGUGAT. Commented [DW20]: PASAL INI TIDAK BOLEH ADA, KARENA
BERTENTANGAN DENGAN PRINSIP HUKUM.
MAKANYA ADALAH SEMUA PIHAK YANG MERASA DIRUGIKAN DENGAN
PASAL 11 SUATU PERJANJIAN DAN ATAU SALAH SATU PIHAK TIDAK
MELAKUKAN APA YANG MENJADI KEWAJIBANYA, ATAU MELAKUKAN
SANKSI DAN PINALTI APA YANG DILARANG, MAKA PIHAK YANG LAIN DAPAT MELAKUKAN
PEMBATALAN PERJANJIAN.
1. Masing-masing pihak dari PARA PIHAK dapat melakukan teguran bila ada tanggung jawab
sesuai ketentuan Pasal 5 (lima) tidak / kurang dijalankan.
2. Surat Teguran PARA PIHAK berlaku selama 3 (tiga) bulan, dan bila dalam masa berlaku
Surat Teguran tetap melakukan hal yang sama, maka akan diberikan Surat Teguran 2 (kedua),
dan selanjutnya Surat Teguran 3 (ketiga). Commented [DW21]: MASA BERLAKU SURAT TEGURAN INI
TIDAK LAZIM UNTUK WAKTU 3 BULAN, PADA HAKEKATNYA SURAT
3. Apabila Surat Teguran lebih dari 3 (tiga) kali berturut-turut, maka salah satu pihak berhak TEGURAN ADALAH “PERINGATAN” KEPADA SALAH SATU PIHAK
melakukan Pemutusan Perjanjian Kerja Sama sesuai ketentuan Pasal 10 (sepuluh). YANG TIDAK MELAKSANAKAN PRESTASINYA SESUAI PERJANJIAN,
LAZIMNYA ADALAH 14 HARI ATAU 30 HARI, SETELAH ITU
DILANJUTKAN TEGURAN/SOMASI KEDUA DENGAN JEDA WAKTU DAN
PASAL 12 SOMASI KETIGA.
PASAL 13
PERSELISIHAN
1. Jika terjadi perselisihan, pada dasarnya akan diselesaikan secara musyawarah antara PARA
PIHAK.
2. Jika tidak diperoleh penyelesaian, maka akan diselesaikan oleh suatu badan yang anggota-
anggotanya terdiri atas,
1 orang wakil PIHAK PERTAMA,
1 orang wakil PIHAK KEDUA, dan
1 orang pihak ketiga yang ditunjuk dan disetujui oleh wakil PARA PIHAK. Commented [DW23]: DALAM AYAT INI APA YANG DIMAKSUD
DENGAN “BADAN” AYAT INI TIDAK LAZIM DIGUNAKAN,
3. Jika kedua dari tersebut di atas tidak dapat menyelesaikan perselisihan, maka akan diajukan APALAGI DALAM AYAT 3 SUDAH DITENTUKAN PENENTUAN
PENYELESAIAN PERSELISIHAN MELALUI “BANI”
melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI), dan akan diselesaikan melalui
Pengadilan Negeri Kabupaten Pasuruan. Commented [DW24]: DALAM HUKUM PERDATA, BANI ADALAH
TERSENDIRI, DAN BUKAN MELALUI PENGADILAN NEGERI PROSES
PERSIDANGANYA, KARENA LEMBAGA BANI JUGA MEMILIKI
PENGADILAN TERSENDIRI DAN BUKAN DI PENGADILAN NEGERI
PASAL 14 PASURUAN, MAKA HARUS DITENTUKAN DENGAN JELAS DAN BENAR
LAPORAN DALAM AYAT INI, KESEPAKATAN PARA PIHAK UNTUK
PENYELESAIAN PERSELISIHAN ADA DI “BANI” ATAU DI
1. PIHAK PERTAMA wajib membuat laporan kemajuan pengelolaan pertambangan Batu PENGADILAN NEGERI PASURUAN.
Andesit secara berkala baik mengenai pelaksanaan sebagian atau secara keseluruhan dan UNTUK PENENTUAN INI HARUS DIPERTIMBANGKAN DENGAN HUKUM
segala sesuatunya yang berhubungan dengan pengeloaan tersebut. ACARA PERDATA, YAITU MELIHAT DOMISILI DARI PARA PIHAK
DOMINAN DIMANA, KARENA SURAT GUGATAN ITU DIAJUKAN DI
2. PIHAK PERTAMA wajib membuat catatan, administrasi dan file yang jelas mengenai PENGADILAN NEGERI DIMANA PARA TERGUGAT BERTEMPAT
TINGGAL ATAU KALO LEBIH DARI 1 TERGUGAT, MAKA
kemajuan pengelolaan pertambangan Batu Andesit yang telah dilaksanakan, untuk keperluan DITENTUKAN DI SALAH SATU TEMPAT TINGGAL TERGUGAT, DAN
pemeriksaan, dan sewaktu-waktu dapat ditunjukkan atau diberikan. ATAU DAPAT DITENTUKAN SESUAI LETAK “OBYEK” YANG AKAN
DISITA YANG MENJADI OBYEK PERJANJIAN
PASAL 16
PENUTUP
Perjanjian Kerjasama ini mulai berlaku serta mengikat PARA PIHAK saat ditandatangani oleh
PARA PIHAK, perjanjian pelaksanaan pekerjaan ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA
PIHAK yang aslinya dalam rangkap 2 (dua), masing-masing dibubuhi materai yang cukup.
Demikian Perjanjian Kerjasama ini dibuat dan diselesaikan pada hari dan tanggal seperti tersebut
pada bagian awal Perjanjian Kerjasama ini.
Dibuat di : Surabaya,
SAKSI-SAKSI:
1. [______________________] [____________________]
2. [______________________] [____________________]