Oleh:
MUHAMMAD WAHYU
NIM. 1705112037
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat, rahmat dan karunia-
Nyalah Saya dapat menyelesaikan Makalah Praktek Troubleshooting I dengan baik dan benar.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa
semester 5 untuk melengkapi pembelajaran mata kuliah Praktek Troubleshooting I yang telah
dilaksanakan beberapa waktu lalu. Makalah ini disusun berdasarkan pada pembelajaran yang telah
dilakukan oleh mahasiswa.
Saya menyadari sepenuhnya makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing serta rekan-rekan mahasiswa yang bersifat
membangun agar dalam penyusunan laporan selanjutnya dapat lebih baik dari sekarang ini.
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar.................................................................................................................. ii
Daftar Isi.............................................................................................................................. iii
Maintenance Hardware PC........................................................................................4
Maintenance Software PC......................................................................................... 5
Mengelola Belasan Hingga Puluhan PC Dengan Server Diskless.......5
Apa Itu Diskless ? Dan Bagaimana Diskless Menjadi Solusi ?...............8
Performa Diskless................................................................................................10
Maintenance Hardware PC
Maintenance hardware dapat dilakukan dengan :
Debu yang menempel diperangkat seperti pada monitor, keyboard, mouse dan
bagian dalam CPU perlu dibersihkan untuk mencegah adanya kerusakan komponen
atau mengurangi kinerja komponen saat perangkat komputer digunakan.
Merapihkan kabel
Kita coba ambil 1 contoh. Misalnya kita ingin menginstall aplikasi Google
Chrome di 50 PC. Apa hal yang biasa kita lakukan ? Yup. Kita harus install 1 per satu
aplikasi Google Chrome di semua PC tersebut. Memang terdengar biasa saja.
Namun bayangkan jika Anda harus menginstall banyak aplikasi yang ukurannya
besar-besar. Install Adobe Photoshop, Microsoft Office, Game. Bisa-bisa butuh 1-2
hari full untuk melakukan itu semua.
Kita juga bisa menggunakan software Hiren. Kita tinggal buat 1 OS Windows
yang sudah lengkap semua aplikasi, lalu kita ghost di semua PC. Lebih cepat dan
efisien.
Tapi Hiren bukan merupakan solusi total. Hiren hanya solusi ketika OS dan
aplikasi yang digunakan oleh para user di setiap PC memiliki template yang selalu
sama. Namun disini kita berbicara terkait pengelolaan yang artinya selalu ada
perubahan-perubahan yang terjadi seiring berjalannya waktu.
Baik di Warnet, Lab Sekolah, maupun kantor pasti mengalami perubahan-
perubahaan ini. Yang install aplikasi baru lah, yang update game online lah, dsb.
Bayangkan misalnya ketika kita ingin menambah 2 aplikasi baru. Kita tidak mungkin
melakukan Ghost ulang OS dengan Hiren setiap ada penambahan aplikasi baru ke 50
PC tersebut. Inilah kenapa Hiren bukanlah solusi.
Lalu bagaimana dengan Proxy ? Bukannya Proxy juga merupakan solusi untuk
menyimpan cache untuk kasus-kasus update seperti ini ?. Proxy sebenarnya memang
bisa menjadi salah satu solusi terkait bandwidth ini. Proxy walaupun bisa menghemat
bandwidth, tapi kita harus tetap melakukan update manual di masing-masing PC.
Tetap akan repot kalau jumlahnya ada 100 PC, dan operatornya hanya 1 orang.
Sangat repot untuk harus klik “Update” manual satu persatu di 100 PC tersebut .
Oleh karena itu Proxy belum menjadi solusi total dari semua permasalahan
jika kita melihat ini sebagai konteks “mengelola banyak PC”. Proxy lebih cocok
digunakan sebagai solusi pelengkap saja.
Jika kita hanya memiliki 1 buah PC / laptop, maka bisa dipastikan masalah
akan sangat jarang terjadi. Namun jika kita bicara puluhan hingga ratusan PC, maka
masalah akan datang bertubi-tubi setiap hari. Apalagi kalau user-usernya bukan
orang yang paham komputer. Alhasil berbagai masalah kecil dan konyol pasti selalu
muncul. Mulai dari virus, tidak sengaja terinstall aplikasi yang aneh-aneh, tiba-tiba
Windows menjadi lemot, driver lupa terinstall, ada game yang corrupt, dll.
Deepfreeze sekali lagi kurang tepat untuk diterapkan dalam kondisi yang
“selalu update”. Bagaimana dengan Deepfreeze ? Bukankah Deepfreeze diciptakan
untuk menghindari problem-problem dari user seperti ini ?.
Deepfreeze sekali lagi kurang tepat untuk diterapkan dalam kondisi yang
“selalu update”. Apakah Anda mau untuk men-disable Deepfreeze di seluruh
komputer hanya untuk menambah aplikasi baru atau melakukan update game
online, lalu mengaktifkannya kembali ?
Secara sederhana bisa disimpulkan sumber masalah Anda yang sudah dibahas
sebelumnya adalah sebagai berikut :
Lalu apa solusi total untuk itu semua ? Adakah 1 solusi totalnya ? Jawabannya ada.
Dan itu adalah Diskless !
Kita hanya perlu melakukan seluruh proses update data seperti menghapus
aplikasi, menambah game terbaru, hingga update game online di 1 image ini saja.
Sedangkan para PC klien tinggal mengambil data yang terupdate dari image
tersebut. Cukup 1x saja, tidak perlu di masing-masing PC Klien. Pada prakteknya,
nanti kita tinggal melakukan instalasi seluruh OS, aplikasi, game-game di PC server
saja. Setelah itu semua PC Klien tinggal booting melalui jaringan untuk mengambil
image yang berisi seluruh data OS dan aplikasi tersebut. Tanpa perlu melakukan
install-install apapun, PC Klien akan memiliki isi aplikasi yang sama persis dengan
yang di PC Server.
Lalu bagaimana kalau ada update game online? Atau mau ada penambahan
aplikasi baru?
Sama saja. Kita cukup lakukan update dan penambahan 1x di server. Setelah
itu otomatis image akan berubah berisi data terbaru dari update yang barusan
dilakukan.
Dari PC Klien tinggal lakukan restart untuk booting menggunakan image yang
terbaru. Setelah nyala kembali, update game online dan penambahan aplikasi yang
sebelumnya dilakukan pun sudah tersedia.
Performa Diskless
Mungkin kita berfikir performa dari server Diskless ini pasti buruk karena
seluruh data digunakan bersama-sama. Betulkah seperti itu?. Pada kenyataannya
tidak.
Seluruh data-data yang terdapat di dalam image sifatnya tidak bisa diubah-
ubah oleh PC klien. Yang bisa mengubah-ubah data image ini hanyalah PC Server.
Artinya ketika misalnya ada 1 PC klien yang saat running terkena virus, maka itu sama
sekali tidak akan mempengaruhi isi image yang tersimpan di server.
Tinggal lakukan reboot di PC Klien yang terkena virus tersebut, maka PC klien
akan mengambil ulang image original dari server yang masih bebas virus. Dan PC
Klien tersebut akan kembali bersih lagi dari virus.
Hal ini pun bisa dilakukan untuk kasus-kasus trouble lainnya. Seperti adanya
troujan, atau ada data sistem yang tidak sengaja terhapus, dll. Tinggal restart,
masalah selesai.
Jadi apabila Anda adalah pemilik Warnet atau orang IT di Kantor dan Lab
sekolah/kampus, maka saatnya terapkan Diskless sekarang juga. Semua demi
kenyamanan Anda sendiri agar tidak lagi pusing mengelola puluhan PC.