2 - (New) KAK HD
2 - (New) KAK HD
Di Namlea
A. Dasar Hukum
Dasar hukum yang digunakan dalam Kegiatan Pendataan Survei Harga Produsen
Perdesaan (HD) Tahun 2024 adalah:
1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3683);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
3. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 96,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3854);
4. Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 112);
5. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 51/ PMK. 02/ 2014
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 71/ PMK. 02/
2013 tentang Pedoman Standar Biaya, Standar Struktur Biaya, dan Indeksasi
dalam Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/
Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 342);
6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 83/PMK.02/2022
tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2023;
7. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 31 Tahun 2013 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Rapat, Konsinyasi, dan Kegiatan Sejenis di
Lingkungan Badan Pusat Statistik; Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997
tentang Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor
39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3683);
A. Gambaran Umum
Perkembangan harga barang dan jasa pada wilayah perdesaan menjadi salah
satu perhatian pemerintah dalam penenteuan kebijakan khususnya pada level
rumah tangga baik dari sisi produksi maupun konsumsi. Perubahan harga barang
dan jasa ini pada gilirannya akan memengaruhi pola produksi maupun pola
konsumsi yang terjadi di masyarakat. Selain itu, adanya perubahan pendapatan
masyarakat, pola penawaran dan permintaan barang dan jasa, serta perubahan
sikap dan perilaku turut berperan dalam perubahan pola produksi dan konsumsi
masyarakat selama beberapa tahun terakhir.
Survei Harga Perdesaan (SHPed) dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)
secara rutin setiap bulan meliputi pemantauan perkembangan harga komoditas
hasil pertanian beserta harga faktor-faktor produksi yang digunakan petani dari sisi
produksi dan pemantauan perkembangan harga barang dan jasa yang dikonsumsi
oleh rumah tangga di wilayah perdesaan dari sisi konsumsi. Pemantauan
perkembangan harga barang dan jasa dari kedua sisi ini dimanfaatkan guna
penghitungan NTP berupa Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It) dan Indeks
Harga yang Dibayar oleh Petani (Ib). Selain itu, pemantauan perkembangan harga
barang dan jasa dari sisi konsumsi berguna untuk membangun Indeks Konsumsi
Rumah Tangga (IKRT) yang digunakan dalam penghitungan tingkat inflasi atau
deflasi di wilayah perdesaan. Kenaikan atau penurunan harga barang dan jasa
mempunyai kaitan yang erat sekali dengan kemampuan daya beli dari uang yang
dimiliki masyarakat, terutama yang berpenghasilan tetap. Tingkat perubahan IKRT
(inflasi atau deflasi wilayah perdesaan) yang terjadi dengan sendirinya
mencerminkan daya beli dari uang yang dipakai masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Semakin tinggi IKRT maka semakin rendah nilai uang dan
semakin rendah daya belinya.
Agar diperoleh data harga dari sisi produksi, maka dari itu, Survei Harga
Produsen Perdesaan (HD) perlu dilaksanakan secara rutin.
C. Keluaran/Output
D. Pelaksanaan Kegiatan
Rosa Audia Lillah, Statistisi Ahli Ketua Tim Desa Samalagi (Kec.
S.Tr.Stat Pertama BPS Waplau)
Kab/Kota
Haidar Afanin Shiba, SST Statistisi Ahli PML Survei HD Desa Namlea (Kec. Namlea)
Pertama BPS dan Desa Jikumerasa (Kec.
Kab/Kota Lilialy)
Yuni Arfa Sahupala Statistisi PML Survei HD Desa Waetele (Kec.
Terampil BPS Waeapo) dan Desa Waelo
Kab/Kota (Kec. Waelata)
Mitra BPS Desa Waetele, Waekerta,
Siti Khoiriyah PCL Survei HD
Kab/Kota Waenetat (Kec. Waeapo)
Mitra BPS Desa Namlea (Kec. Namlea)
Agung Adinata PCL Survei HD
Kab/Kota
Anang Rimawan Mitra BPS PCL Survei HD Desa Waelo (Kec. Waelata)
Kab/Kota
Toni Hartono Mitra BPS Desa Jikumerasa (Kec.
PCL Survei HD
Kab/Kota Lilialy)
Rila Bolla Mitra BPS Desa Samalagi (Kec.
PCL Survei HD
Kab/Kota Waplau)
No Kegiatan Waktu
F. Sumber Pembiayaan
Biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan Survei HD adalah sebesar Rp 4.956.000,00
(empat juta sembilan ratus lima puluh enam ribu rupiah) yang akan dibebankan
pada DIPA BPS Kabupaten Buru dengan rincian anggaran biaya sebagai berikut:
PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/ BPS Kabupaten/Kota
KOMPONEN/AKUN/DETIL
Volume Satuan Jumlah Biaya
Total 4.956.000
G. Penutup
1. Apabila terdapat hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan, peraturan,
pedoman, dan kebijaksanaan pemerintah yang berlaku, maka segala yang
termaktub di dalam Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) akan diteliti kembali.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam KAK akan ditetapkan lebih lanjut.
3. Demikian KAK ini dibuat untuk dipergunakan semestinya.