Anda di halaman 1dari 2

nama : Sanmerya Mangiwa

nim : A1M122024

kelas :B

mata kuliah : Belajar dan Pembelajaran

Tingkat kognitif ini merujuk pada berbagai tingkat pemahaman dan kemampuan berpikir seseorang,
yang sering digunakan dalam konteks pendidikan dan psikologi perkembangan. Berikut adalah
penjelasan singkat tentang setiap tingkat kognitif C1 hingga C6:

C1 - Mengetahui (Knowledge): Ini adalah tingkat dasar di mana seseorang memiliki pengetahuan dasar
tentang fakta-fakta dan informasi dasar tentang suatu topik. Ini melibatkan mengingat fakta-fakta,
konsep dasar, dan informasi yang telah dipelajari.

C2 - Memahami (Comprehension): Pada tingkat ini, seseorang dapat memahami dan merinci informasi
yang mereka ketahui. Mereka bisa menjelaskan konsep, menggambarkan ide-ide dasar, dan
menghubungkan informasi untuk memahami maknanya.

C3 - Menerapkan (Application): Ini melibatkan kemampuan untuk menggunakan pengetahuan dan


pemahaman untuk memecahkan masalah, menggambarkan situasi, atau mengaplikasikan konsep ke
situasi nyata. Ini bisa berarti menggunakan pengetahuan dalam konteks praktis.

C4 - Menganalisis (Analysis): Pada tingkat ini, seseorang dapat memecah informasi menjadi komponen-
komponennya, mengidentifikasi pola, dan menggambarkan hubungan antara berbagai elemen. Ini
melibatkan kemampuan untuk memahami bagaimana komponen-komponen saling terkait.

C5 - Mengevaluasi (Evaluation): Ini melibatkan kemampuan untuk menilai dan mengkritik informasi,
argumen, atau konsep. Seseorang pada tingkat ini dapat membuat keputusan berdasarkan pemahaman
mereka dan mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan dalam berbagai pandangan.

C6 - Mencipta (Creation): Ini adalah tingkat tertinggi dari tingkat kognitif, di mana seseorang dapat
menghasilkan sesuatu yang baru. Ini bisa berarti menciptakan ide-ide baru, solusi inovatif, atau karya
seni dan desain yang asli.

Tingkat kognitif ini sering digunakan dalam perancangan kurikulum pendidikan untuk memahami tingkat
pemahaman dan kemampuan berpikir siswa dalam berbagai konteks pembelajaran. Penting untuk
diingat bahwa tingkat kognitif ini merupakan sebuah alat untuk menggambarkan pemahaman dan
kemampuan berpikir, dan mereka bisa berlaku untuk berbagai macam bidang pengetahuan dan
aktivitas.
Tingkat afektif A1 dan A2 adalah bagian dari taksonomi afektif yang dikembangkan oleh Benjamin Bloom
dan rekannya. Ini adalah sistem untuk menggambarkan tingkat perasaan, emosi, dan nilai dalam
pembelajaran dan pengajaran. Berikut adalah penjelasan singkat tentang kedua tingkat ini:

A1 - Menerima (Receiving): Tingkat ini mencakup kesadaran dan penerimaan perasaan atau nilai-nilai
tertentu. Ini mengacu pada kemampuan individu untuk menerima informasi, ide, atau nilai-nilai tanpa
penolakan atau penilaian. Seseorang pada tingkat ini bisa mendengarkan dengan terbuka dan terima
apa yang diberikan tanpa menilai atau menolak.

A2 - Merespon (Responding): Pada tingkat ini, seseorang tidak hanya menerima perasaan atau nilai-nilai,
tetapi juga merespons secara aktif terhadap mereka. Ini melibatkan interaksi individu dengan nilai-nilai
tersebut. Contoh respons bisa berupa partisipasi dalam percakapan, menunjukkan minat, atau
merespon secara verbal atau non-verbal terhadap nilai-nilai yang dihadapi.

Taksonomi afektif ini digunakan untuk menggambarkan bagaimana individu dapat merespons secara
emosional dan nilai terhadap pembelajaran atau situasi tertentu. Ini sering digunakan dalam konteks
pendidikan untuk mengukur dan memahami bagaimana siswa merespons terhadap materi
pembelajaran, apakah mereka menerima informasi dengan terbuka, dan apakah mereka merespons
secara aktif terhadap pembelajaran tersebut.

Tingkat psycomoto P1 dan P2 merujuk pada bagian dari taksonomi psycomotor, yang digunakan untuk
menggambarkan tingkat keterampilan motorik dan fisik seseorang dalam suatu konteks pembelajaran
atau aktivitas. Berikut adalah penjelasan singkat tentang kedua tingkat ini:

P1 - Meniru (Imitation): Tingkat ini mencakup kemampuan seseorang untuk meniru atau menirukan
gerakan atau keterampilan fisik yang telah ditunjukkan oleh orang lain. Ini adalah tingkat awal di mana
seseorang belajar dengan mengamati dan meniru contoh. Proses pembelajaran pada tingkat ini sering
melibatkan pengulangan gerakan atau keterampilan untuk mencapai tingkat yang memadai.

P2 - Manipulasi (Manipulation): Tingkat ini melibatkan kemampuan seseorang untuk mengendalikan


atau memanipulasi objek atau alat dengan keterampilan yang lebih canggih. Ini mencakup penggunaan
keterampilan motorik yang lebih tinggi untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh-contoh manipulasi
dapat mencakup pemahaman yang lebih baik tentang alat atau objek yang digunakan, serta kemampuan
untuk menggabungkan keterampilan motorik yang berbeda.

Taksonomi psycomotor digunakan dalam pendidikan dan pelatihan untuk menggambarkan


perkembangan keterampilan fisik dan motorik seseorang dalam berbagai konteks. Ini membantu dalam
merencanakan pembelajaran yang lebih efektif dan evaluasi kemajuan dalam pengembangan
keterampilan motorik.

Anda mungkin juga menyukai