Anda di halaman 1dari 9

A.

Pengertian Pemahaman
Pemahaman berasal dari kata paham. Dalam Kamus Besar bahasa
Indonesia paham berarti mengerti. Sudaryono mengatakan: “Pemahaman adalah
kemampuan seseorang untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang
dipelajari, yang dinyatakan dengan menguraikan isi pokok dari suatu bacaan atau
mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk yang lain”.
Apabila pemahaman merupakan ukuran kemampuan seseorang untuk dapat
mengerti atau memahami kegiatan yang dilakukannya, maka dalam
pembelajaran, guru harus mengerti atau memahami apa yang diajarkannya
kepada peserta didik. Daryanto menyatakan bahwa pemahaman (comprehension)
adalah kemampuan ini umumnya mendapat penekanan dalam proses belajar
mengajar. Siswa dituntut untuk memahami atau mengerti apa yang diajarkan,
mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya
tanpa keharusan menghubungkannya dengan hal-hal lain.

Selain itu, Nana Sudjana mengungkapkan bahwa pemahaman dapat


dibedakan ke dalam tiga kategori, tingkat terendah adalah pemahaman
terjemahan, mulai dari terjemahan dalam arti yang sebenarnya. Tingkat kedua
adalah pemahaman penafsiran, yakni menghubungkan bagian-bagian terdahulu
dengan yang diketahui berikutnya, atau menghubungkan beberapa bagian dari
grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok dan yang bukan pokok.
Tingkat yang ketiga atau tingkat yang tertinggi adalah pemahaman ekstrapolasi.
Dengan ekstrapolasi diharapkan seseorang mampu melihat dibalik yang tertulis,
dapat membuat ramalan tentang konsekuansi atau dapat memperluas persepsi
dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya.

Dalam taksonomi Bloom, pemahaman digolongkan dalam ranah kognitif


tingkatan yang kedua. Pemahaman lebih tinggi tingkatannya dibandingkan
dengan pengetahuan. Hal ini berarti pemahaman tidak hanya sekedar tahu, tetapi
juga menginginkan siswa belajar dapat memanfaatkan atau mengaplikasikan apa
yang telah ia pelajari dan ia pahami. Menurut Anas Sudijono Pemahaman
(comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami
sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami
adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai sudut.
Seorang guru dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan
penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan
menggunakan kata-katanya sendiri.

Pemahaman adalah kemampuan untuk memahami atau mengerti suatu


hal dengan mendalam dan menyeluruh. Ini melibatkan proses mental di mana
seseorang dapat menafsirkan, meresapi, dan mengaitkan informasi atau konsep-
konsep untuk membentuk pemahaman yang lebih utuh. Pemahaman tidak hanya
mencakup tingkat pengetahuan, tetapi juga melibatkan interpretasi, analisis, dan
sintesis informasi untuk membentuk gambaran yang kohesif. Pemahaman dapat
terjadi dalam berbagai konteks, termasuk pemahaman terhadap bahasa, konsep
ilmiah, perasaan orang lain, instruksi, atau situasi tertentu. Proses pemahaman ini
melibatkan penggunaan pengetahuan sebelumnya, pengalaman, dan kemampuan
kognitif untuk mengolah informasi baru dan mengintegrasikannya dengan
kerangka pengetahuan yang sudah ada. Pentingnya pemahaman terletak pada
kemampuannya untuk membantu individu membuat keputusan yang
informasional, berkomunikasi secara efektif, dan memecahkan masalah.
Pemahaman juga menjadi landasan bagi pembelajaran, pengembangan pribadi,
dan interaksi sosial yang produktif.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulakan bahwa pemahaman


merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengerti atau menafsirkan
sesuatu. Seseorang dapat dikatakan paham apabila dapat memberikan penjelasan
dari informasi yang di dapat secara rinci dengan menggunakan kata-katanya
sendiri sesuai dengan konsep yang ada. Lebih baik lagi apabila seseorang dapat
memberikan contoh apa yang dia pelajari dengan permasalahan-permasalahan
yang ada di sekitarnya.

Pemahaman relasional dan pemahaman instrumental

Skemp menggolongkan pemahaman menjadi dua jenis, yaitu instrumental


dan relasional. Pemahaman instrumental merupakan kemampuan menggunakan
prosedur atau aturan matematis tanpa mengetahui alasannya. Sementara itu, pemahaman
relasional merupakan kemampuan untuk menggunakan aturan matematis beserta alasan
penggunaannya. Pemahaman instrumental merujuk pada kemampuan seseorang untuk
memahami dan menggunakan alat atau instrumen dalam suatu konteks tertentu. Ini
melibatkan pemahaman terhadap fungsi, penggunaan, dan operasi dari alat atau
instrumen tersebut. Pemahaman instrumental dapat diterapkan dalam berbagai bidang,
termasuk ilmiah, teknologi, musik, dan pendidikan. Dalam konteks ilmiah, pemahaman
instrumental mengacu pada kemampuan seseorang untuk menggunakan alat atau
instrumen penelitian dengan benar, memahami prinsip-prinsip di balik operasionalnya,
dan menginterpretasikan hasil yang dihasilkan. Pada bidang teknologi, pemahaman
instrumental dapat mencakup kemampuan untuk menggunakan dan memelihara
perangkat keras atau perangkat lunak dengan efektif. Dalam pendidikan, pemahaman
instrumental dapat merujuk pada kemampuan guru atau peserta didik untuk
menggunakan alat atau metode pembelajaran dengan baik, sehingga dapat
meningkatkan pemahaman dan hasil belajar.

Pentingnya pemahaman instrumental terletak pada kemampuannya untuk


meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menggunakan alat atau instrumen tertentu,
yang pada gilirannya dapat mendukung pencapaian tujuan atau hasil yang diinginkan
dalam berbagai konteks.
Pemahaman instrumental dalam pembelajaran matematika mengacu pada
kemampuan siswa untuk memahami dan menggunakan berbagai alat atau
instrumen matematika dengan tepat. Ini mencakup penggunaan kalkulator,
pemahaman terhadap alat geometri, penggunaan tabel, grafik, dan lainnya.
Berikut adalah beberapa aspek penting dari pemahaman instrumental dalam
pelajaran matematika:

1. Pemahaman Fungsi Alat Matematika: Siswa perlu memahami dengan baik


fungsi alat matematika yang mereka gunakan, seperti kalkulator atau
pemahaman terhadap alat geometri seperti penggaris atau busur. Hal ini
mencakup pemahaman terhadap batasan dan kemampuan alat tersebut.
2. Pemilihan Alat yang Tepat: Siswa perlu belajar bagaimana memilih alat
matematika yang sesuai untuk menyelesaikan suatu masalah atau tugas tertentu.
Ini melibatkan pemahaman terhadap jenis alat yang cocok dengan kebutuhan
matematika yang sedang dihadapi.
3. Penggunaan Alat dengan Bijak: Pemahaman instrumental juga mencakup
penggunaan alat matematika dengan bijak. Siswa harus dapat menentukan kapan
dan bagaimana menggunakan alat tersebut untuk mendukung pemecahan
masalah, dan tidak hanya mengandalkan alat sebagai gantinya.
4. Mengembangkan Keterampilan Teknologi: Dalam era digital, pemahaman
instrumental juga mencakup penggunaan perangkat lunak matematika dan
teknologi terkait. Siswa perlu mengembangkan keterampilan menggunakan
aplikasi dan perangkat lunak matematika untuk meningkatkan pemahaman dan
keterampilan matematika mereka.
5. Membantu Visualisasi dan Representasi: Alat matematika dapat membantu
siswa memvisualisasikan konsep-konsep matematika dan membuat representasi
yang lebih konkret. Ini dapat mempermudah pemahaman terhadap konsep
abstrak.
6. Persiapan untuk Konteks Dunia Nyata: Pemahaman instrumental juga
memberikan persiapan bagi siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan
matematika dalam konteks dunia nyata, di mana penggunaan alat matematika
seringkali diperlukan.

Pentingnya pemahaman instrumental dalam pembelajaran matematika adalah


agar siswa tidak hanya memahami konsep matematika secara teoritis, tetapi juga
dapat menerapkannya dalam situasi praktis menggunakan alat matematika yang
tepat. Ini membantu siswa menjadi lebih siap untuk tantangan matematika di
dunia nyata.

1. menggunakan pengetahuan matematika yang sudah dimiliki untuk membantu


memahami konsep-konsep baru. Mereka mampu membuat hubungan antara
materi baru dengan konsep yang telah dipelajari sebelumnya.
2. Facilitasi Pemecahan Masalah: Pemahaman relasional membantu dalam
pemecahan masalah matematika. Siswa dapat mengidentifikasi hubungan antar
elemen dalam masalah dan menggunakan pengetahuan tentang relasi ini untuk
merumuskan solusi yang tepat.
3. Meningkatkan Abstraksi dan Generalisasi: Pemahaman relasional membantu
siswa dalam mengabstraksi konsep dan membuat generalisasi. Mereka dapat
melihat pola yang muncul dalam berbagai situasi matematika dan membuat
kesimpulan umum tentang sifat-sifat matematika tersebut.
4. Persiapan untuk Konsep-Konsep Tingkat Lanjut: Pemahaman relasional
membentuk dasar untuk memahami konsep-konsep matematika yang lebih
kompleks di tingkat lanjut. Siswa yang memiliki pemahaman yang baik tentang
relasi antar konsep lebih mudah memahami konsep-konsep yang lebih abstrak.

Pentingnya pemahaman relasional dalam pembelajaran matematika adalah agar


siswa tidak hanya mengingat fakta-fakta matematika, tetapi juga memahami
struktur dan keterkaitan antar konsep. Hal ini membantu pembentukan
pemahaman matematika yang lebih kokoh dan mendalam.

Pemahaman relasional adalah kemampuan untuk melihat, memahami, dan


mengenali hubungan serta keterkaitan antara berbagai konsep, ide, atau
informasi. Ini mencakup kemampuan seseorang untuk mengaitkan dan
merangkai pengetahuan secara holistik, mengidentifikasi pola-pola, dan menarik
hubungan logis antara elemen-elemen yang berbeda. Pemahaman relasional
membantu individu untuk memahami konteks dan kerangka kerja yang lebih luas
dari suatu konsep atau topik.

Beberapa aspek penting dari pemahaman relasional melibatkan:

1. Identifikasi Hubungan Antar Konsep: Kemampuan untuk mengenali dan


menggambarkan cara di mana satu konsep berkaitan dengan konsep lainnya. Ini
dapat melibatkan hubungan sebab-akibat, perbandingan, atau ketergantungan.
2. Pengembangan Kerangka Pengetahuan: Membangun kerangka pengetahuan
yang utuh dan terstruktur dengan menyusun informasi menjadi suatu pola atau
struktur yang bermakna.
3. Pemahaman Sistemik: Melihat suatu topik atau masalah sebagai suatu sistem
dengan elemen-elemen yang saling terkait dan memahami bagaimana
perubahan di satu bagian dapat mempengaruhi keseluruhan.
4. Pemecahan Masalah Kompleks: Pemahaman relasional mendukung
kemampuan untuk memecahkan masalah yang kompleks dengan melibatkan
pengenalan dan analisis hubungan antara elemen-elemen yang terlibat.
5. Transfer Pengetahuan: Kemampuan untuk mentransfer pengetahuan dari satu
konteks ke konteks lainnya berdasarkan pemahaman tentang relasi-relasi yang
ada.
6. Membangun Generalisasi dan Konseptualisasi: Mampu membuat generalisasi
atau konseptualisasi yang lebih abstrak dari informasi khusus dengan
mengidentifikasi pola-pola umum atau prinsip-prinsip yang berlaku.

Pentingnya pemahaman relasional dalam konteks pembelajaran adalah bahwa


hal ini memungkinkan seseorang untuk memahami konsep-konsep tidak hanya
secara terisolasi, tetapi juga dalam konteks yang lebih luas. Kemampuan ini
mendukung pemikiran kritis, pemecahan masalah, dan pembelajaran yang lebih
mendalam dan berkelanjutan. Pemahaman relasional juga dapat memfasilitasi
pengembangan keterampilan analitis dan integratif dalam berbagai bidang
pengetahuan.
Manfaat pemahaman instrumental dalam pembelajaran matematika

Pemahaman instrumental dalam pembelajaran matematika memiliki beberapa


manfaat yang signifikan, yang dapat membantu siswa memahami konsep matematika
dengan lebih baik dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan. Berikut adalah
beberapa manfaat pemahaman instrumental dalam konteks pembelajaran matematika:

1. Konkretisasi Konsep Abstrak

Alat atau instrumen matematika dapat membantu mengkonkretkan konsep-


konsep matematika yang mungkin sulit dipahami secara abstrak. Misalnya,
manipulatif matematika seperti benda-benda geometri dapat membantu siswa
memvisualisasikan konsep-konsep ruang dan bentuk.

2. Pengembangan Keterampilan Komputasi

Alat matematika seperti kalkulator dapat membantu siswa mengembangkan


keterampilan komputasi dengan lebih efisien. Ini dapat memungkinkan mereka
untuk fokus pada konsep matematika inti tanpa terlalu terjebak dalam
perhitungan yang rumit.

3. Pemecahan Masalah yang Efisien

Pemahaman instrumental memungkinkan siswa menggunakan alat atau


instrumen matematika untuk memecahkan masalah secara lebih efisien.
Kemampuan untuk memilih dan menggunakan alat dengan tepat dapat
membantu siswa dalam merancang pendekatan yang efektif untuk
menyelesaikan masalah.

4. Pemahaman Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Melalui pemahaman instrumental, siswa dapat melihat keterkaitan antara


konsep matematika dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya,
penggunaan statistik dalam menganalisis data atau penggunaan geometri dalam
perencanaan ruang.

5. Pemberdayaan Siswa

Pemahaman instrumental memberdayakan siswa dengan alat-alat yang dapat


meningkatkan kemandirian mereka dalam pembelajaran matematika. Ini dapat
membantu mereka merasa lebih percaya diri dan terampil dalam menggunakan
keterampilan matematika dalam berbagai konteks.

6. Persiapan untuk Penggunaan Teknologi

Dengan memahami instrumen matematika, siswa dapat lebih siap untuk


mengadopsi dan menggunakan teknologi matematika yang lebih canggih, seperti
perangkat lunak komputer atau aplikasi matematika interaktif.

Dengan memanfaatkan pemahaman instrumental, siswa dapat mengalami


pembelajaran matematika yang lebih menyenangkan, relevan, dan terkait dengan
kehidupan sehari-hari mereka. Pemahaman ini membantu menciptakan landasan
yang kuat untuk pemahaman konsep matematika secara lebih menyeluruh.

Manfaat pemahaman relasional dalam pembelajaran matematika

Pemahaman relasional dalam pembelajaran matematika mengacu pada kemampuan


untuk melihat dan memahami hubungan antara konsep-konsep matematika. Ini
melibatkan kemampuan siswa untuk mengaitkan, membandingkan, dan memahami
keterkaitan antara berbagai konsep matematika yang diajarkan. Berikut adalah beberapa
manfaat pemahaman relasional dalam pembelajaran matematika:

1. Mempermudah Pembelajaran Konsep Baru

Pemahaman relasional membantu siswa membangun hubungan antara


konsep-konsep matematika baru dan pengetahuan yang sudah dimilikinya. Ini
mempermudah siswa untuk memahami materi baru dengan merujuk pada
konsep-konsep yang sudah dikenal.

2. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah

Memahami relasi antara berbagai konsep matematika memungkinkan siswa


mengembangkan kemampuan pemecahan masalah. Mereka dapat menerapkan
pengetahuan mereka tentang keterkaitan antar konsep untuk merumuskan dan
memecahkan masalah matematika dengan lebih baik.

3. Memperkuat Pemahaman Konsep Abstrak

Konsep-konsep matematika seringkali bersifat abstrak, dan pemahaman


relasional membantu merinci konsep-konsep tersebut menjadi hubungan yang
lebih konkret dan nyata. Ini dapat membantu siswa menginternalisasi konsep-
konsep tersebut dengan lebih baik.
4. Meningkatkan Daya Ingat dan Retensi

Hubungan antar konsep memainkan peran penting dalam proses


pembelajaran dan retensi informasi. Pemahaman relasional dapat meningkatkan
daya ingat siswa karena mereka dapat mengaitkan informasi baru dengan
kerangka pengetahuan yang sudah ada.

5. Membangun Pemikiran Kritis

Memahami relasi antar konsep matematika melibatkan pemikiran kritis dan


analitis. Siswa diajak untuk mempertimbangkan implikasi logis dari hubungan
tersebut, yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis mereka.

6. Persiapan untuk Konsep-Konsep Tingkat Lanjut

Pemahaman relasional membantu menyediakan dasar yang kuat untuk


memahami konsep-konsep matematika tingkat lanjut. Siswa yang memahami
hubungan antar konsep lebih mungkin berhasil menguasai konsep-konsep yang
lebih kompleks di masa depan.

Dengan demikian, pemahaman relasional bukan hanya tentang memahami konsep


matematika secara terisolasi, tetapi juga tentang memahami bagaimana konsep-konsep
tersebut saling terkait dan berinteraksi dalam suatu konteks matematika yang lebih luas.

Anda mungkin juga menyukai