ESPA4123

Anda mungkin juga menyukai

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Nomor 3

Nama Komoditas Tahun 2017 Tahun 2022


Buah Harga (Rp) Jumlah (Ton) Harga (Rp) Jumlah (Ton)
Mangga Arumanis
20.000 250 25.000 400
Masak pohon
Jeruk Pontianak 15.000 300 25.000 350
Apel Malang 18.000 200 20.000 250
Semangka Kuning 20.000 500 18.000 600

A. Hitunglah Indeks harga tertimbang dengan metode Laspeyres ?


Metode Laspeyres adalah metode tertimbang yang menggunakan kuantitas (jumlah) pada
tahun dasar (Qo) sebagai faktor penimbang. Indeks harga Laspeyres dirumuskan sebagai
berikut:

Keterangan:
IL = indeks harga Laspeyres
Σ = jumlah
Pn = harga pada tahun yang dihitung indeks harganya
Po = harga pada tahun dasar
Qo = kuantitas pada tahun dasar

1 Ton sama dengan 1000 Kg.


Harga Kuanitas (kg)
Nama
2017 ( 2022 ( 2017 ( 2022 ( Pn .Qo Po .Qo
Komoditas Buah
Po) Pn) Qo) Q n)
Mangga
400.00
Arumanis Masak 20.000 25.000 250.000 6.250.000.000 5.000.000.000
0
pohon
Jeruk Pontianak 350.00
15.000 25.000 300.000 7.500.000.000 4.500.000.000
0
Apel Malang 250.00
18.000 20.000 200.000 4.000.000.000 3.600.000.000
0
Semangka 600.00
20.000 18.000 500.000 9.000.000.000 10.000.000.000
Kuning 0
Jumlah 26.750.000.000 23.100.000.000

26.750.000 .000
Indeks Harga Laspeyres=¿ x 100
23.100.000 .000
Indeks Harga Laspeyres=¿ 115.80
Jadi, pada tahun 2022 terjadi kenaikan harga sebesar 15.80%.

B. Jelaskan arti dari angka indeks hasil perhitungan dengan metode laspeyres!
Metode Laspeyres adalah metode tertimbang yang menggunakan kuantitas (jumlah) pada
tahun dasar (Qo) sebagai faktor penimbang. Indeks harga Laspeyres dirumuskan sebagai
berikut:

Keterangan:
IL = indeks harga Laspeyres
Σ = jumlah
Pn = harga pada tahun yang dihitung indeks harganya
Po = harga pada tahun dasar
Qo = kuantitas pada tahun dasar

26.750.000 .000
Indeks Harga Laspeyres=¿ x 100
23.100.000 .000
Indeks Harga Laspeyres=¿ 115.80
Jadi, pada tahun 2022 terjadi kenaikan harga sebesar 15.80%.

C. Hitunglah Indeks harga tertimbang dengan metode Paacshe ?


Metode Paasche adalah metode tertimbang yang menggunakan kuantitas (jumlah) pada
tahun yang dihitung indeks harganya (Qn) sebagai faktor penimbang.
Ip = Indeks harga Paasche
Σ = jumlah
Pn = harga pada tahun yang dihitung indeks harganya
Po = harga pada tahun dasar
Qn = kuantitas pada tahun yang dihitung indeks harganya

Harga Kuanitas (kg)


Nama
2017 ( 2022 ( 2017 ( 2022 ( Pn .Q n Po .Q n
Komoditas Buah
Po) Pn) Qo) Q n)
Mangga
400.00
Arumanis Masak 20.000 25.000 250.000 10.000.000.000 8.000.000.000
0
pohon
Jeruk Pontianak 350.00
15.000 25.000 300.000 8.750.000.000 5.250.000.000
0
Apel Malang 250.00
18.000 20.000 200.000 5.000.000.000 4.500.000.000
0
Semangka 600.00
20.000 18.000 500.000 10.800.000.000 12.000.000.000
Kuning 0
Jumlah 34.550.000.000 29.750.000.000

34.550.000 .000
Indeks Harga Paasche=¿ x 100
29.750.000 .000
Indeks Harga Paasche=¿ 116.13
Jadi, pada tahun 2022 terjadi kenaikan harga sebesar 16.13%.

D. Jelaskan arti dari angka indeks hasil perhitungan dengan metode Paasche tersebut!
Metode Paasche adalah metode tertimbang yang menggunakan kuantitas (jumlah) pada
tahun yang dihitung indeks harganya (Qn) sebagai faktor penimbang.
Ip = Indeks harga Paasche
Σ = jumlah
Pn = harga pada tahun yang dihitung indeks harganya
Po = harga pada tahun dasar
Qn = kuantitas pada tahun yang dihitung indeks harganya

34.550.000 .000
Indeks Harga Paasche=¿ x 100
29.750.000 .000
Indeks Harga Paasche=¿ 116.13
Jadi, pada tahun 2022 terjadi kenaikan harga sebesar 16.13%.

Nomor 4
Berikut adalah 5 langkah pengujian untuk menguji apakah harapan tentang efisiensi
pelayanan publik dengan aplikasi digital baru untuk pembayaran pajak kendaraan bermotor
dapat dipercaya:

Langkah 1: Menetapkan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1)


H0: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara waktu rata-rata pembayaran pajak
menggunakan sistem lama dan sistem baru.
H1: Waktu rata-rata pembayaran pajak menggunakan sistem baru lebih pendek daripada
waktu rata-rata pembayaran pajak menggunakan sistem lama.

Langkah 2: Menentukan tingkat signifikansi (α)


Dalam kasus ini, tingkat signifikansi α telah ditentukan sebesar 5% atau 0.05.

Langkah 3: Mengumpulkan data dan menghitung statistik uji


Data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Sistem Lama: n1 = 10 (sampel) x̄1 = 45 menit (rata-rata) s1 = 8 menit (simpangan baku)
Sistem Baru: n2 = 10 (sampel) x̄2 = 35 menit (rata-rata) s2 = 9.5 menit (simpangan baku)
Langkah 4: Menghitung uji statistik
Dalam kasus ini, kita akan menggunakan uji statistik t dengan asumsi bahwa kedua kelompok
berdistribusi normal dan memiliki varians yang sama.
Namun, sebelumnya kita perlu memastikan bahwa asumsi ini terpenuhi.
Untuk membandingkan varian, kita dapat menggunakan uji F untuk menguji hipotesis bahwa
varians kedua kelompok adalah sama.
H0: σ1^2 = σ2^2 (varians sama) H1: σ1^2 ≠ σ2^2 (varians berbeda)
Dalam kasus ini, karena varians kedua kelompok berbeda, kita akan menggunakan rumus
yang disesuaikan untuk menghitung uji statistik t.

Langkah 5: Membuat keputusan dan kesimpulan


Dalam langkah ini, kita akan membandingkan nilai uji statistik t dengan nilai kritis yang
sesuai dengan tingkat signifikansi α yang ditetapkan.
Jika nilai uji statistik t lebih rendah dari nilai kritis, maka kita akan menolak hipotesis nol dan
menerima hipotesis alternatif.
Namun, untuk melakukan perhitungan yang akurat, diperlukan informasi tambahan seperti
ukuran sampel yang lebih besar dan nilai t tabel.
Karena keterbatasan model ini dalam memberikan informasi real-time yang diperlukan
untuk perhitungan tersebut, disarankan untuk menggunakan perangkat lunak statistik atau
konsultasikan dengan ahli statistik untuk melakukan analisis yang lebih lengkap dan akurat.

Anda mungkin juga menyukai