Tugas Kelompok Sejarah

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KELOMPOK 9

“SEJARAH KESULTANAN MATARAM”

NAMA ANGGOTA:

1. ERLY NUGRAHA SAPUTRA

2. KEISYA ARTAULI SIBUEA

3. NAZWA ALISA AZMI

4. ULITA SITORUS

SMA N 4 PEMATANG SIANTAR

T.A 2023/2024
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesultanan Mataram, sebagai salah satu kerajaan besar di Indonesia, memegang

peranan krusial dalam menyatukan Pulau Jawa di bawah satu pemerintahan pada masa

puncaknya pada abad ke-16 hingga awal abad ke-18. Kerajaan ini tidak hanya menandai

periode penting dalam konsolidasi politik dan teritorial, tetapi juga dalam integrasi budaya

dan sosial di antara berbagai kelompok etnik di Jawa. Masa keemasan Mataram

mencerminkan periode signifikan dalam sejarah Jawa di mana seni, budaya, dan ekonomi

berkembang pesat di bawah naungan pemerintahan yang stabil dan kuat.

Penelitian terhadap Kesultanan Mataram memiliki relevansi yang luas tidak hanya

dalam memahami struktur politik dan administrasi tradisional Indonesia, tetapi juga dalam

mengkaji dinamika perubahan sosial dan ekonomi yang terjadi. Selain itu, pengaruh

Kesultanan Mataram masih terasa hingga saat ini, terutama dalam praktik kebudayaan dan

pemerintahan di wilayah Yogyakarta dan Surakarta, yang merupakan residu dari pembagian

wilayah kekuasaan Mataram.

Namun, studi tentang Kesultanan Mataram seringkali dihadapkan pada tantangan

kurangnya sumber dokumentasi yang lengkap dan terpercaya, mengingat banyak arsip yang

hilang atau rusak oleh waktu. Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk mengkaji kembali

aspek-aspek politik, sosial, dan ekonomi Kesultanan Mataram melalui pendekatan

historiografi yang terbaru, menggali berbagai sumber primer dan sekunder yang dapat

menambah pemahaman mendalam tentang kerajaan ini.

Melalui makalah ini, diharapkan pembaca dapat memperoleh pemahaman yang lebih

komprehensif tentang bagaimana Kesultanan Mataram berhasil mendirikan dan memelihara


kekuasaannya serta dampak jangka panjang yang dihasilkannya terhadap masyarakat dan

kebudayaan di Jawa.

1.2. Rumusan Masalah

a. Politik dan pemerintahan kesultanan Mataram

b. Perekonomian kesultanan Mataram

c. Sosial budaya kesultanan Mataram


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pemerintahan

Kesultanan Mataram adalah salah satu kerajaan besar di Nusantara yang memiliki

sistem politik dan pemerintahan uang unik. Pusat pemerintahannya berada di Jawa Tengah

dan Jawa Timur. Kesultanan Mataram menerapkan sistem feodalisme, dimana dalam sistem

ini raja adalah pemilik seluruh tanah kerajaan (berkuasa mutlak) dan dikelilingi oleh para

bangsawan yang memiliki kekuasaan besar di daerah - daerah tertentu. Selain itu, raja juga

berperan sebagai panatagama atau pengatur kehidupan beragama islam. Kesultanan Mataram

juga terkenal dengan kebijakan ekspansi militer dan sistem administratif uang terorganisir

dengan baik, termasuk penggunaan tulisan Jawa Kuno.

2.2 Perekonomian

Perekonomian Kesultanan Mataram, yang berkuasa sekitar akhir abad ke-16 hingga

awal abad ke-18 di Jawa, Indonesia, didasarkan pada beberapa pilar utama yang

mencerminkan struktur agraris dan feodal masyarakat Jawa saat itu. Berikut adalah beberapa

aspek penting dari perekonomian Kesultanan Mataram:

a. Pertanian sebagai Basis Ekonomi

Pertanian merupakan sektor utama dalam perekonomian Mataram, dengan padi

sebagai komoditas utama. Sistem sawah yang irigasinya teratur mendukung produksi padi

yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan beberapa kelebihan untuk

perdagangan.

Selain padi, komoditas lain seperti jagung, ubi, dan sayuran juga ditanam untuk konsumsi

lokal.
b. Sistem Pajak dan Upeti

Kesultanan Mataram mengenakan pajak terhadap rakyatnya, yang biasanya dibayar

dalam bentuk hasil bumi, terutama beras. Ini adalah sumber pendapatan utama untuk kas

kerajaan. Daerah-daerah yang tunduk pada Kesultanan diharuskan membayar upeti yang juga

berbentuk hasil bumi atau barang lainnya.

c. Perdagangan

Mataram terlibat dalam perdagangan domestik maupun internasional. Domestiknya,

perdagangan meliputi barter antar wilayah di Jawa dan pulau-pulau lain di Nusantara. Secara

internasional, Kesultanan Mataram melakukan perdagangan dengan pedagang dari Eropa

(terutama Belanda dan Portugis) serta pedagang dari Asia lainnya seperti India dan China.

Komoditas ekspor termasuk rempah-rempah, kayu, dan tekstil.

d. Kerajinan dan Industri Lokal

Kesultanan Mataram juga mendukung pengembangan industri kerajinan lokal seperti

batik, keramik, dan pengolahan logam. Produk kerajinan ini tidak hanya memenuhi

kebutuhan domestik tetapi juga menjadi bagian dari barang perdagangan.

e. Manajemen Sumber Daya Alam

Pengelolaan hutan dan sumber daya alam lainnya juga merupakan bagian dari ekonomi.

Hutan menyediakan kayu untuk bahan bangunan dan bahan bakar, serta sumber daya alam

lain seperti tanah liat untuk keramik.


2.3 Sosial Budaya

Sosial budaya Kesultanan Mataram mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat

pada masa itu, termasuk seni, agama, sistem kepercayaan, struktur sosial, dan nilai-nilai yang

dipegang teguh. Berikut adalah paparan lengkap tentang sosial budaya Kesultanan Mataram:

a. Seni Pertunjukan

- Wayang Kulit

Pertunjukan wayang kulit, dengan tokoh-tokoh pewayangan seperti Semar,

Gareng, Petruk, dan Bagong, menjadi hiburan populer di kalangan masyarakat

Kesultanan Mataram. Wayang kulit tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga

sarana untuk menyampaikan pesan moral, sejarah, dan kearifan lokal.

- Tari Tradisional

Tarian seperti tari bedhaya dan tari gambyong merupakan bagian tak

terpisahkan dari kebudayaan Mataram. Tarian ini sering dipentaskan dalam upacara

adat, upacara keagamaan, dan perayaan istana.

b. Arsitektur dan Bangunan Bersejarah

- Candi Prambanan

Salah satu peninggalan sejarah paling megah dari Kesultanan Mataram adalah

kompleks Candi Prambanan. Candi ini menjadi bukti kemegahan arsitektur

Hindu-Buddha pada masa itu.

- Istana Keraton

Istana keraton di Yogyakarta dan Surakarta adalah pusat kegiatan politik,

budaya, dan spiritual kesultanan. Arsitektur istana menggabungkan elemen-elemen

Jawa klasik dengan pengaruh Islam.


c. Agama dan Kepercayaan

- Islam Jawa

Kesultanan Mataram dikenal karena penyebaran Islam di wilayah Jawa. Namun,

keberadaan agama Hindu-Buddha juga masih sangat berpengaruh dalam kehidupan

sosial masyarakat.

- Kejawen

Selain agama resmi, kepercayaan lokal seperti kejawen juga masih dipegang

oleh sebagian masyarakat Mataram. Hal ini tercermin dalam praktik-praktik spiritual

dan kepercayaan pada kekuatan alam.

d. Struktur Sosial

- Kelas Bangsawan

Kesultanan Mataram memiliki struktur sosial yang terdiri dari raja, bangsawan,

dan petani. Kelas bangsawan memiliki peran penting dalam pemerintahan dan

administrasi kesultanan.

- Petani dan Rakyat Biasa

Mayoritas penduduk Kesultanan Mataram adalah petani dan rakyat jelata yang

hidup dari pertanian dan kerajinan.

e. Nilai-Nilai Budaya

- Kesetiaan dan Kehormatan

Kesetiaan kepada raja dan kehormatan terhadap tradisi adalah nilai-nilai yang

sangat dijunjung tinggi dalam masyarakat Mataram.


f. Pendidikan dan Kebudayaan

- Pondok Pesantren

Pondok pesantren dan sekolah-sekolah agama menjadi pusat pendidikan dan

penyebaran nilai-nilai keagamaan di Kesultanan Mataram.

- Pelestarian Budaya

Masyarakat Mataram menjaga warisan budaya mereka melalui tradisi lisan, seni

pertunjukan, dan ritual keagamaan.

Sosial budaya Kesultanan Mataram mencerminkan keragaman dan kekayaan budaya

Jawa yang menjadi ciri khasnya. Dari seni pertunjukan yang megah hingga nilai-nilai

kearifan lokal yang kuat, kesultanan ini memainkan peran penting dalam membentuk

identitas budaya Jawa.


BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari materi di atas adalah bahwa Kerajaan Mataram merupakan entitas

yang mencerminkan kompleksitas politik, kekayaan ekonomi, dan keberagaman sosial

budaya di wilayah Nusantara pada masa tersebut. Dengan pemerintahan yang kuat dan

strategi politik yang cermat, Mataram mampu memperluas wilayah kekuasaannya melalui

perang dan aliansi dengan kerajaan tetangga. Perekonomian yang didukung oleh pertanian

yang subur dan perdagangan rempah-rempah membuatnya menjadi pusat ekonomi di

Nusantara. Di samping itu, struktur sosial yang kompleks dengan keberadaan kasta dan

pengaruh agama Hindu-Budha serta Islam menandai kehidupan sosial dan budaya di dalam

kerajaan tersebut. Keseluruhan, Kerajaan Mataram memainkan peran penting dalam

membentuk sejarah dan identitas Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia Indonesia. "Kesultanan Mataram." https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_M


ataram

Adjeng R. Marwah. "Kehidupan Politik dan Ekonomi Kerajaan Mataram Islam." Detik.
https://adjar.grid.id/read/544027871/kehidupan-politik-dan-ekonomi-kerajaan-mataram-islam

Detik.com. "Kehidupan Sosial Masyarakat Kerajaan Mataram Islam." Detik.


https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6717118/kehidupan-sosial-masyarakat-kerajaan-
mataram-islam

Kompas.com. "Kehidupan Sosial Budaya Kerajaan Mataram Kuno." Kompas.


https://www.kompas.com/stori/read/2023/01/25/230000779/kehidupan-sosial-budaya-kerajaa
n-mataram-kuno?page=all

Anda mungkin juga menyukai