Anda di halaman 1dari 9

Kerajaan Demak

a. Letak Geografis
Letaknya di daerah Jawa Tengah dan menjadi kerajaan Islam pertama di Jawa.
b. Kehidupan politik
Raja pertama kerajaan Demak adalah Raden Patah, dimana selama pemerintahannya kerajaan
Demak berkembang dengan pesat sebagai pusat perdagangan dan penyebaran agama Islam.
c. Kehidupan ekonomi
Dilihat dari segi ekonomi, Demak sebagai kerajaan maritim, menjalankan fungsinya sebagai
penghubung atau transit daerah penghasil rempah-rempah di bagian timur dengan Malaka
sebagai pasaran di bagian barat. Perekonomian Demak dapat berkembang dengan pesat di dunia
maritim karena didukung oleh penghasil dalam bidang agraris yang cukup besar.
d. Kehidupan sosial
Kehidupan sosial Demak diatur oleh hukum-hukum Islam, namun juga masih menerima tradisi
lama. Dengan demikian, muncul sistem kehidupan sosial yang telah mendapat pengaruh Islam.
e. Kehidupan budaya
Di bidang budaya, terlihat jelas dengan adanya pembangunanMasjid Agung Demak yang
terkenal dengan salah satu tiang utamanya terbuat dari kumpulan sisa-sisa kayu yang dipakai
untuk membuat masjid itu sendiri yang disebut soko tatal. Di pendapa (serambi depan masjid)
itulah Sunan Kalijaga(pemimpin pembangunan masjid) meletakkan dasar-dasar syahadatain
(perayaan Sekaten). Tujuannya ialah untuk memperoleh banyak pengikut agama Islam. Tradisi
Sekaten itu sampai sekarang masih berlangsung di Yogyakarta, Surakarta, dan Cirebon.

f. Faktor Kemajuan
Beberapa faktor penyebab kemajuaan kerajaan ini adalah :
1. Mundur dan runtuhnya Majapahit,
2. Raden Patah, seorang keturunan Raja Majapahit Brawijaya V mendapat dukungan dari
parawali yang sangat dihormati,
3. Banyak adipati pesisir yang tidak puas dengan majapahit dan mendukung Raden Patah,
4. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis
5. Pusaka kerajaan Majapahti sebagai lambang pemegang kuasa diberikan kepada Raden Patah.

g. Faktor kemunduran
Beberapa faktor penyebab kemunduran kerajaan ini adalah :
1. Terjadi pertikaian antarkeluarga sepeninggal Sultan Trenggana,
2. Naiknya Arya Penangsang ke tahta kerajaan,
3. Arya Penangsang dapat dikalahkan Jaka Tingkir.

Kerajaan Mataram Islam/Mataram Kuno

a. Letak Geografis
Kerajaan Mataram terletak di Jawa Tengah dengan daerah intinya disebut Bhumi Mataram.
Daerah tersebut dikelilingi oleh pegunungan dan gunung-gunung, seperti Pegunungan Serayu,
Gunung Prau, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Ungaran, Gunung Merbabu, Gunung
Merapi, Pegunungan Kendang, Gunung Lawu, Gunung Sewu, Gunung Kidul. Daerah itu juga
dialiri banyak sungai, diantaranya Sungai Bogowonto, Sungai Progo, Sungai Elo, dan yang
terbesar dalah Sungai Bengawan Solo.
b. Kehidupan politik
Raja pertama yang memerintah adalah Sutawijaya yang bergelar Panembahan Senopati Ing
Alaga Sayidin Panatagama. Setelah Sutawijaya wafat, digantikan oleh putranya yaitu Mas
Johang yang bergelar Sultan Anyakrawati.
c. Kehidupan ekonomi
Kerajaan Mataram adalah kelanjutan dari Kerajaan Demak dan Pajang. Kerajaan ini
menggantungkan kehidupan ekonominya dari sektor agraris. Hal ini karena letaknya yang berada
di pedalaman. Akan tetapi, Mataram juga memiliki daerah kekuasan di daerah pesisir utara Jawa
yang mayoritas sebagai pelaut. Daerah pesisir inilah yang berperan penting bagi arus
perdagangan Kerajaan Mataram.
d. Kehidupan sosial
Kehidupan sosial Kerajaan Syailendra, ditafsirkan sudah teratur. Hal ini dilihat melalui cara
pembuatan candi yang menggunakan tenaga rakyat secara bergotong-royong. Di samping itu,
pembuatan candi ini menunjukkan betapa rakyat taat dan mengkultuskan rajanya.
e. Kehidupan budaya
Kerajaan Syailendra banyak meninggalkan bangunan-bangunan candi yang sangat megah dan
besar nilainya, baik dari segi kebudayaan, kehidupan masyarakat dan perkembangan kerajaan.
Candi-candi yang terkenal seperti telah disebutkan di atas adalah Candi Mendut, Pawon,
Borobudur, Kalasan, Sari, dan Sewu.
f. Faktor kemajuan
Kerajaan Mataram mencapai puncak kejayaan pada masaSultan Agung. Beliau banyak berjasa
dalam bidang kebudayaan dan agama. Beliau mengarang Serat Sastra Gending yang berisi
filsafat Jawa, menciptakan penanggalan tahun Jawa, dan memadukan unsur Jawa dan Islam,
seperti penggunaan gamelan dalam perayaan Sekaten untuk memperingati Maulud Nabi.
g. Faktor kemunduran
Kemunduran Mataram Islam berawal saat kekalahan Sultan Agung merebut Batavia dan
menguasai seluruh Jawa dari Belanda. Setelah kekalahan itu, kehidupan ekonomi rakyat tidak
terurus karena sebagian rakyat dikerahkan untuk berperang.

Kerajaan Demak
a) Letak Geografis
Kerajaan Dernak secara geografis terletak di Jawa Tengah. Kerajaan Demak merupakan kerajaan
lslam pertama di Pulau Jawa, yang pada awal munculnya Kerajaan Demak mendapat bantuan
dari para bupati daerah pesisir Jawa Tengah dan Jawa Timur yang telah menganut agama lslam.
Sebelumnya Demak bernama Bintoro yang merupakan daerah vassal atau bawahan Kerajaan
Majapahit. Kemudian kekuasaannya diberikan kepada Raden Patah, salah seorang keturunan
Raja Brawijaya V (Raja Majapahit) dan ibunya menganut lslam serta berasal dari Jeumpa.
Adapun faktor-faktor yang mendorong berdirinya Kerajaan Demak adalah sebagai berikut.
1. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis yang menyebabkan para pedagang Islam mencari
persingggahan dan perdagangan baru, misalnya di Demak.
2. Raden Patah, pendiri Demak masih keturunan Raja Majapahit Brawijaya V.
3. Raden Patah mendapat dukungan dari para wali yang sangat dihormati.
4. Banyak adipati pesisir yang tidak puas dengan majapahit dan mendukung Raden Patah.
5. Mundur dan runtuhnya Majapahit.
6. Pusaka Kerajaan Majapahit sebagai lambang pemegang kekuasaan diberikan kepada
Raden Patah. Dengan demikian, kerajaan Demak merupakan kelanjutan dari Kerajaan
Majapahit dalam bentuk yang baru.
b) Kehidupan Politik
Adapun rala-raja yang pernah memerintah Kerajaan Demak adalah sebagai berikut.
1. Raden Patah(1500-1518M)
Raden patah adalah raja pertama Kerajaan Demak yang bergelar Sultan Alam Akbar al-Fatah.
Kerajaan Demak berkembang dengan pesat sebagai pusat perdagangan dan pusat penyebaran
agama lslam.
2. Adipati Unus (151-1521 M)
Masa pemerintahan Adipati Unus tidak begitu lama, karena ia meninggal dalam usia yang masih
sangat muda. Walaupun demikian, Adipati Unus dikenal sebagai panglima perang yang gagah
berani melakukan blokade terhadap Portugis di Malaka. Oleh karena Adipati Unus meninggal
tidak meninggalkan putra mahkota, maka Adipati Unus digantikan oleh salah seorang adiknya
yang bernama Raden Trenggana.
3. Sultan Trenggana (1521-1546 M)
Sultan Trenggana dilantik menjadi raja Demak oleh Sunan Gunung Jati dengan gelar Sultan
Ahmad Abdul Arifin. Pada masa pemerintahan Sultan Trenggana, Kerajaan Demak mencapai
puncak kejayaannya dan agama lslam berkembang lebih luas. Pada tahun 1522M Demak
mengirimkan pasukan ke Jawa Barat yang dipimpin oleh Fatahillah. Tujuan pengirirnan tersebut
untuk menggagalkan terjadinya hubungan antara Kerajaan Pajajaran dan Portugis. Fatahillah
berhasil mengusir Portugis dan menduduki Banten dan Cirebon, kernudian Fatahillah mengganti
nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 22 Juni 1527 M,
kemudian diperingati sebagai hari jadi Kota Jakarta.
Dalam perluasan pengaruh Demak di Jawa Timur dipimpin langsung oleh Sultan Trenggana.
Satu per satu daerah di Jatim, seperti Madiun, Gresik, Tuban, Singasari, dan Blambangan
berhasil dikuasai. Namun, ketika menyerang Pasuruan pada tahun 1546 M, Sultan Trenggana
gugur.
c) Kehidupan Sosial Ekonomi
Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Demak telah diatur sesuai dengan ajaran lslam, tetapi ada
pula masyarakat yang masih menjalankan tradisi lama. Sehingga, muncullah kehidupan sosial
masyarakat yang merupakan perpaduan antara agama lslam dan tradisi lama (Hindu-Buddha).
Kehidupan perekonomian Kerajaan Demak menitikberatkan pada sektor perdagangan dan
pertanian. Perekonomian Kerajaan Demak berkembang dengan pesat dalam dunia maritim, hal
tersebut didukung oleh sektor pertanian yang cukup besar. Keiajaan Demak juga mengusahakan
kerja sama dengan daerah di pantai utara Jawa yang telah menganut agama lslam sehingga
tercipta persekutuan di bawah pimpinan Demak.
d) Kehidupan Budaya
Salah satu hasil peninggalan budaya Kerajaan Demak adalah Masjid Agung Demak yang
terkenal dengan salah satu tiangnya yang terbuat dari pecahan kayu (tatal), Oleh karena terbuat
dari pecahan kayu, maka tiang tersebut diberi nama “saka tatal”. Pembangunan masjid ini
dipimpin oleh Sunan Kalijaga. Di pendopo masjid inilah Sunan Kalijaga meletakkln dasar-dasar
perayaan sekaten yang tujuannya untuk menyebarkan tradisi lslam. Tradisi tersebut sampai
sekarang masih berlangsung di Jogjakarta dan di Surakarta.

 2. LETAK KERAJAAN Kerajaan Mataram berdiri pada tahun 1582. Pusat


Kerajaan ini terletak di sebelah tenggara kota Yogyakarta, yakni di Kotagede

 3. AWAL BERDIRI Kerajaan Mataram didirikan oleh Panembahan Senopati


Ing Alaga “Sutawijaya” (1584-1601)

 4. SISTEM PEMERINTAHAN sistem Dewa-Raja pusat kekuasaan tertinggi


dan mutlak ada pada diri sultan

 5. SILSILAH KERAJAAN • Ki Ageng Pamanahan ( Ki Gede Pamanahan ) •


Sutawijaya ( Danang sutawijaya ) • Raden Mas Jolang ( Panembahan
Hanyakrawati / Sri Susuhunan Adi Prabu Hanyakrawati Senapati-ingNgalaga
Mataram ) • Raden Mas Rangsang (Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma)
(Raden Mas Jatmika ) • Amangkurat I (Sri Susuhunan Amangkurat Agung) •
Amangkurat II (Raden Mas Rahmat ) • Amangkurat III (Raden Mas Sutikna )

 6. KEHIDUPAN SOSIAL Kehidupan masyarakat di kerajaan Mataram,


tertata dengan baik berdasarkan hukum Islam tanpa meninggalkan norma-norma
lama

 7. KEHIDUPAN EKONOMI sektor agraris Kehidupan ekonomi Mataram dari .


Hal ini karena letaknya yang berada di pedalaman. Akan tetapi, Mataram juga
memiliki daerah kekuasan di daerah pesisir utara Jawa yang mayoritas sebagai
pelaut.

 8. KEBUDAYAAN Bentuk kebudayaan di antaranya Upacara Kejawen yang


merupakan akulturasi antara kebudayaan Hindu-Budha dengan Islam
http://www.slideshare.net/MuliaFathan/kelompok-5-kerajaan-mataram-islam-sejarah-kelas-ii-smama-
kerajaan-islam-di-indonesia

http://www.slideshare.net/MuliaFathan/kelompok-3-kerajaan-demak-sejarah-kelas-ii-smama-kerajaan-
islam-di-indonesia

KERAJAAN DEMAK

Kerajaan Demak adalah Kerajaan Islam yang pertama di Jawa. berdiri pada tahun 1478 M.
Kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah (1478-1518).

Kerajaan Demak secara geografis terletak di Jawa Tengah. pada awal munculnya Kerajaan
Demak mendapat bantuan dari para bupati daerah pesisir Jawa Tengah dan Jawa Timur yang
telah menganut agama lslam. Sebelumnya Demak bernama Bintoro yang merupakan daerah
vassal atau bawahan Kerajaan Majapahit.

Faktor-faktor yang mendorong berdirinya Kerajaan Demak

1. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis yang menyebabkan para pedagang Islam mencari
persingggahan dan perdagangan baru, misalnya di Demak.
2. Raden Patah, pendiri Demak masih keturunan Raja Majapahit Brawijaya V.
3. Raden Patah mendapat dukungan dari para wali yang sangat dihormati.
4. Banyak adipati pesisir yang tidak puas dengan majapahit dan mendukung Raden Patah.
5. Mundur dan runtuhnya Majapahit.
6. Pusaka Kerajaan Majapahit sebagai lambang pemegang kekuasaan diberikan kepada
Raden Patah. Dengan demikian, kerajaan Demak merupakan kelanjutan dari Kerajaan
Majapahit dalam bentuk yang baru.

Kehidupan Politik

1. Raden Patah(1500-1518M)

Raden patah adalah raja pertama Kerajaan Demak yang bergelar Sultan Alam Akbar al-Fatah.
Kerajaan Demak berkembang dengan pesat sebagai pusat perdagangan dan pusat penyebaran
agama lslam. Pada masa pemerintahan Raden Fatah, kerajaan Demak memiliki pelabuhan –
pelabuhan penting seperti Jepara, Tuban, Sedayu, Jaratan, dan Gresik yang berkembang menjadi
pelabuhan transito (penghubung).

2. Adipati Unus (1518-1521 M)


Masa pemerintahan Adipati Unus tidak begitu lama, karena ia meninggal dalam usia yang masih
sangat muda. Walaupun demikian, Adipati Unus dikenal sebagai panglima perang yang gagah
berani melakukan blokade terhadap Portugis di Malaka. Ia juga berhasil mengadakan perluasan
wilayah kerajaan.

Adipati Unus wafat pada tahun 938H/1521M. Karena Adipati Unus meninggal tidak
meninggalkan putra mahkota, maka Adipati Unus digantikan oleh salah seorang adiknya yang
bernama Raden Trenggana.

3. Sultan Trenggana (1521-1546 M)

Sultan Trenggana dilantik menjadi raja Demak oleh Sunan Gunung Jati dengan gelar Sultan
Ahmad Abdul Arifin. Pada masa pemerintahan Sultan Trenggana, Kerajaan Demak mencapai
puncak kejayaannya dan agama lslam berkembang lebih luas. Pada tahun 1522M Demak
mengirimkan pasukan ke Jawa Barat yang dipimpin oleh Fatahillah. Tujuan pengiriman tersebut
untuk menggagalkan terjadinya hubungan antara Kerajaan Pajajaran dan Portugis. Fatahillah
berhasil mengusir Portugis dan menduduki Banten dan Cirebon, kernudian Fatahillah mengganti
nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta. Dalam perluasan pengaruh Demak di Jawa Timur
dipimpin langsung oleh Sultan Trenggana. Satu per satu daerah di Jatim, seperti Madiun, Gresik,
Tuban, Singasari, dan Blambangan berhasil dikuasai. Namun, ketika menyerang Pasuruan pada
tahun 1546 M, Sultan Trenggana gugur.

Kehidupan sosial
Kehidupan sosial Demak diatur oleh hukum-hukum Islam, namun juga masih menerima tradisi
lama. Dengan demikian, muncul sistem kehidupan sosial yang telah mendapat pengaruh Islam.

Kehidupan ekonomi
Dilihat dari segi ekonomi, Demak sebagai kerajaan maritim, menjalankan fungsinya sebagai
penghubung atau transit daerah penghasil rempah-rempah di bagian timur dengan Malaka
sebagai pasaran di bagian barat. Perekonomian Demak dapat berkembang dengan pesat di dunia
maritim karena didukung oleh penghasil dalam bidang agraris yang cukup besar.

Kehidupan budaya

Hasil kebudayaan yang cukup terkenal dan berdiri sampai sekarang adalah Masjid Agung
Demak. Masjid itu merupakan lambang kebesaran Kerajaan Demak sebagai Kerajaan Islam.
Masjid Agung Demak didirikan oleh Sunan Kalijag. Masjid Agung Demak selain kaya dengan
ukir-ukiran bercirikan Islam juga memiliki keistimewaan, yaitu salah satu tiangnya dibuat dari
kumpulan sisa-sisa kayu (tatal). Oleh karena terbuat dari pecahan kayu, maka tiang tersebut
diberi nama “saka tatal” Di pendopo masjid inilah, Sunan Kalijaga meletakkan dasar-dasar
perayaan sekaten yang tujuannya untuk menyebarkan tradisi lslam. Tradisi tersebut sampai
sekarang masih berlangsung di Jogjakarta dan di Surakarta.

Kerajaan mataram
 Kerajaan Mataram adalah kerajaan Islam di Jawa yang didirikan oleh Sutawijaya,
keturunan dari Ki Ageng Pemanahan yang mendapat hadiah sebidang tanah dari raja Pajang,
Sultan Hadiwijaya (Jaka Tingkir). Kerajaan Mataram Islam berdiri sekitar tahun 1586 . Kerajaan
ini bermula dari sebuah daerah kadipaten yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Pajang.
Pusat Kerajaan ini terletak di sebelah tenggara kota Yogyakarta, yakni di Kotagede

Sistem Pemerintahan

Sistem pemerintahan yang dianut Kerajaan mataram islam adalah sistem Dewa-Raja. Artinya
pusat kekuasaan tertinggi dan mutlak adaa pada diri sultan. Selain sultan, pejabat penting lainnya
adalah kaum priayi yang merupakan penghubung antara raja dan rakyat. Selain itu ada pula
panglima perang yang bergelar Kusumadayu, serta perwira rendahan atau Yudanegara. Pejabat
lainnya adalah Sasranegara, pejabat administrasi.

Silsilah

1. Ki Ageng Pamanahan ( Ki Gede Pamanahan ) (1556-1584)


- Pendiri desa mataram tahun 1556
- Ki Pamanahan dan adik angkatnya, yang bernama Ki Penjawi, mengabdi pada Hadiwijaya
bupati Pajang (murid Ki Ageng Sela ).Keduanya dianggap kakak oleh raja dan dijadikan sebagai
lurah wiratamtama di Pajang.

2. Sutawijaya ( Danang sutawijaya ) (1587-1601)


- pendiri Kesultanan Mataram yang memerintah sebagai raja pertama
- bergelar Panembahan Senopati ing Alaga Sayidin Panatagama Khalifatullah Tanah Jawa
- dianggap sebagai peletak dasar-dasar Kesultanan Mataram

3. Raden Mas Jolang ( Panembahan Hanyakrawati / Sri Susuhunan Adi Prabu


Hanyakrawati Senapati-ing-Ngalaga Mataram ) (1601-1613)
- raja kedua Kesultanan Mataram
- Pada tahun 1610 melanjutkan usaha ayahnya, yaitu menaklukkan Surabaya, musuh terkuat
Mataram. Serangan-serangan yang dilakukannya sampai akhir pemerintahannya tahun 1613
hanya mampu memperlemah perekonomian Surabaya namun tidak mampu menjatuhkan kota
tersebut. Serangan pada tahun 1613 sempat menyebabkan pos-pos VOC di Gresik dan Jortan ikut
terbakar. Sebagai permintaan maaf, Hanyakrawati mengizinkan VOC mendirikan pos dagang
baru di Jepara. Ia juga mencoba menjalin hubungan dengan markas besar VOC di Ambon.

4. Raden Mas Rangsang (Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma )( nama asli : Raden
Mas Jatmika ) (1593-1645)
- raja ketiga Kesultanan Mataram
- Di bawah kepemimpinannya, Mataram berkembang menjadi kerajaan terbesar di Jawa dan
Nusantara pada saat itu (mencapai puncak kejayaan )
- Atas jasa-jasanya sebagai pejuang dan budayawan, Sultan Agung telah ditetapkan menjadi
pahlawan nasional Indonesia berdasarkan S.K. Presiden No. 106/TK/1975 tanggal3 November
1975.
- kemunduran kerajaan mataram Islam akibat kalah dalam perang merebut Batavia dengan VOC
5. Amangkurat I (Sri Susuhunan Amangkurat Agung) (1646-1677)
- menerapkan sentralisasi atau sistem pemerintahan terpusat.
- Pada tahun 1647 ibu kota Mataram dipindah ke Plered. Perpindahan istana tersebut diwarnai
pemberontakan Raden Mas Alit atau Pangeran Danupoyo, adik Amangkurat I yang menentang
penumpasan tokoh-tokoh senior. Pemberontakan ini mendapat dukungan para ulama namun
berakhir dengan kematian Mas Alit.

- Amangkurat I menjalin hubungan dengan VOC. Pada tahun 1646 ia mengadakan perjanjian,
dengan pihak VOC. Perjanjian itu oleh Amangkurat I dianggap sebagai bukti takluk VOC
terhadap kekuasaan Mataram. Namun ia kemudian tergoncang saat VOC merebut Palembang
tahun 1659.
- hubungan diplomatik Mataram dan Makasar yang dijalin Sultan Agung akhirnya hancur di
tangan putranya setelah tahun 1658. Amangkurat I menolak duta-duta Makasar dan menyuruh
Sultan Hasanuddin datang sendiri ke Jawa. Tentu saja permintaan itu ditolak.
- tanggal 28 Juni 1677 Trunajaya berhasil merebut istana Plered. Amangkurat I dan Mas Rahmat
melarikan diri ke barat.Babad Tanah Jawi menyatakan, dengan jatuhnya istana Plered menandai
berakhirnya Kesultanan Mataram.

6. Amangkurat II (Nama asli Amangkurat II ialah Raden Mas Rahmat ) (1608-1677)


- Pada bulan September 1680 Amangkurat II membangun istana baru di hutan Wanakerta karena
istana Plered diduduki adiknya, yaitu Pangeran Puger. Istana baru tersebut bernama Kartasura.
- Sepeninggal Amangkurat III, terjadilah perebutan takhta Kartasura antara putranya, yaitu
Amangkurat III melawan adiknya, yaitu Pangeran Puger.
- Pada bulan September 1677 diadakanlah perjanjian di Jepara. Pihak VOC diwakili Cornelis
Speelman.

- Mas Rahmat pun diangkat sebagai Amangkurat II, seorang raja tanpa istana. Dengan bantuan
VOC, ia berhasil mengakhiri pemberontakan Trunajaya tanggal 26 Desember 1679.

7. Amangkurat III (Nama aslinya adalah Raden Mas Sutikna ) (1703-1705)


- Sepanjang tahun 1707 Amangkurat III mengalami penderitaan karena diburu pasukan
Pakubuwana I. Dari Malang ia pindah ke Blitar, kemudian ke Kediri, akhirnya memutuskan
menyerah di Surabaya tahun 1708.
- Pangeran Blitar, putra Pakubuwana I, datang ke Surabaya meminta Amangkurat III supaya
menyerahkan pusaka-pusaka keraton, namun ditolak. Amangkurat III hanya sudi
menyerahkannya langsung kepada Pakubuwana I.
- VOC kemudian memindahkan Amangkurat III ke tahanan Batavia. Dari sana ia diangkut untuk
diasingkan ke Sri Lanka.

 KEHIDUPAN SOSIAL Kehidupan masyarakat di kerajaan Mataram, tertata dengan baik


berdasarkan hukum Islam tanpa meninggalkan norma-norma lama

 KEHIDUPAN EKONOMI sektor agraris Kehidupan ekonomi Mataram dari . Hal ini
karena letaknya yang berada di pedalaman. Akan tetapi, Mataram juga memiliki daerah kekuasan
di daerah pesisir utara Jawa yang mayoritas sebagai pelaut.
 KEBUDAYAAN Bentuk kebudayaan di antaranya seni tari, pahat, suara, dan sastra,
Bentuk kebudayaan yang berkembang Upacara Kejawen yang merupakan akulturasi antara
kebudayaan Hindu-Budha dengan Islam perkembangan di bidang kesusastraan memunculkan
karya sastra yang cukup terkenal, yaitu Kitab Sastra Gending yang merupakan perpaduan dari
hukum Islam dengan adat istiadat Jawa yang disebut Hukum Surya Alam.E.

Anda mungkin juga menyukai