Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

“KERAJAAN DEMAK”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK (TIGA)
1.ADELLA RIYANDINI

2.SHINTIYA NUR AENY

3.ABISTHA RAKHA SHIDIQ

4.DZAKY ARIFIN SYABANI

5.M.FILDANSYAH

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


ISLAM TERPADU EL-HURRIYAH
SMPIT EL-HURRIYAH
T/P 2023/2024
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerajaan Demak adalah kesultanan atau kerajaan islam pertama di pulau jawa. Kerajaan ini
didirikan oleh Raden Fatah (1478-1518) pada tahun 1478, Raden Fatah adalah bangsawan kerajaan
Majapahit yang menjabat sebagai adipati kadipaten Bintara, Demak. Pamor kesultanan ini didapatkan
dari Walisanga, yang terdiri atas sembila orang ulama besar, pendakwah islam paling awal di pulau jawa.

Letak kerjaan Demak berada di tepi pantai utara Pulau Jawa. Kerajaan ini sering dikunjungi
pedagang-pedagang Islam dan pedagang asing untuk membeli berasmadulilin dan lain-lain. Sampai abad
ke 15, Demak di bawah kekuasaan MajapahitAkan tetapi setelah Majapahit mundur, Demak
berkembang pesat sebagai tempat penyebaran agama Islam dan tempat perdagangan yang ramai
Sebagai penguasa pertama adalah Raden Fatah. Selain menjadi penguasa (bupati) Raden Fatah juga
sebagai penyiar agama IslamRaden Fatah memisahkan diri dari Majapahit sekitar tahun 1500 Dengan
bantuan para wali, Raden Fatah mendirikan kerajaan Islam yang pertama di Pulau Jawa yaitu kerajaan
Demak

Kerajaan Demak menjalankan sistem pemerintahan teokrasiyaitu pemerintahan yang berdasarkan


pada agama Islam. Kerajaan Demak memperluas kekuasaannya dengan menaklukan kerajaan-kerajaan
pesisir Pulau Jawa, seperti Lasem, Tuban Sedayu Gresik cirebon dan Banten Cepatnya kota demak
berkembang menjadi pusat perniagaan dan lalu lintas serta pusat kegiatan pengislaman tidak lepas dari
andil masjid Agung Demak Dari sinilah para wali dan raja dari Kesultanan Demak mengadakan perluasan
kekuasaan yang dibarengi oleh kegiatan dakwah islam ke seluruh Jawa.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana sejarah terbentuknya kerajaan Demak ?

1.2.2 Dimana letak/lokasi Kerajaan Demak ?

1.2.3 Bagaimana perkembangan kerajaan Demak ?

1.2.4 Bagaimana kehidupan politik, sosial budaya, dan ekonomi kerajaan Demak ?
1.2.5 Kenapa bisa terjadi perang saudara di Kerajaan Demak ?

1.2.6 Bagaimana masa kejayaan Kerajaan Demak ? Bagaimana penyebab keruntuhan kerajaan
Demak ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui sejarah terbentuknya Kerajaan Demak

1.3.2 Untuk mengetahui letak / lokasi Kerajaan Demak

1.3.3 Untuk mengetahui perkembangan Kerajaan Demak.

1.3.4 Untuk mengetahui kehidupan politik, social budaya Kerajaan Demak

1.3.5 Untuk mengetahui perang saudara Kerajaan Demak

1.3.6 Untuk mengetahui masa kejayaan & kemunduran Kerajaan Demak


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Bedirinya Kerajaan Demak


Berdirinya kerajaan Demak bermula dari misi para muballigh dalam mengislamkan
jawa yang kemudian terkenal dg sebutan "wali songo". Dalam penyiaran dan
perkembangan islam di jawa selanjutnya, para walisongo memusatkan kegiatannya
dengan menjadikan kota demak sebagai sentral segala sesuatunya Atas dukungan
walisongo tersebut, terutama atas dasar perintah sunan Ampel, maka raden Patah
ditugaskan untuk mengajarkan agama islam dan membuka pesantren di desa glagah
wangi Tidak lama kemudian, desa inii banyak dikunjungi orang. Tidak hanya menjadi
pusat ilmu pengetahuan dan agama, tetapi kemudian menjadi pusat perdagangan dan
bahkan menjadi pusat kerajaan islam pertama di jawa.
Kerajan islam pertama ini didirikan oleh raden Patah atas restu dan dukungan para
walisongo yang diperkirakan tidak lama setelah keruntuhan kerajaan majapahit (semasa
pemerintahan prabu brawijaya ke V/kertabumi) yaitu tahun± 1478 sinengkelan (ditandai
dengan condro sengkolo) " SIRNO ILANG KERTANING BUMI". Adapun berdirinya
kerajaan demak sinengkelan" geni mati siniram janmi" yang artinya tahun soko
1403/1481 M.
Sebelum Demak menjadi pusat kerajaan, dulunya demak merupakan kadipaten di
bawah kekuasaan kerajaan Majapahit (brawijaya V). dan sebelum berstatus kadipaten,
lebiih dikenal orang dengan nama "glagah wangi "Yang menjadi wilayah kadipaten
jepara dan merupakan satu-satunya kadipaten yang adipatinya memeluk agama Islam.
Menurut cerita rakyatorang tg pertama kali dijumpai oleh raden patah di glagah
wangi adalah nyai lembah yang bersal dari rawa pening. Atas saran nyai lembah
inilahraden patah bermukim di desa glagah wangi yang kemudian dinamai" Bintoro
Demak"Kemudian dalam perkembangannya dan semakin ramainya masyarakat,
akhirnya bintoro menjadi ibu kota Negara. Adapun asal kota Demak, ada beberapa
pendapatAntara lain:

a. Menurut prof. purbotjarokoDemak berasal dari kata DelemakYang artinya tanah yang
mengandung air (rawa).
b. Menurut sholichin salam dalam bukunya sekitar walisongo " menyatakan bahwa prof
Dr.Hamka berpendapatkota Demak adalah berasal dari bahasa arab "Dimak" yg artinya
air mata. menggambarkan kesulitan dalam menegakkan agam islam pada waktu itu.
c. Menurut prof R.M Sutjipto Wiryosuparto, Demak berasal dari bahasa kawi yang
artinya pegangan atau pemberian.

2.2 Letak Lokasi Kerajaan Demak


Dari hasil penilitian IAIN walisongo jawa tengah tahun 1974 M tentang bahan-
bahan sejarah islam di jawa tengah bagian utara, telah dilaporkan bahwa ada beberapa
pendapat mengenai letak kesultanan (istana kerajaan) Demak, yaitu;
• Pertama : bahwa bekas kesultanan Demak itu tidak adaDengan keterangan
bahwa raden Patah mulai menyebarkan agama islam di Demak adalah semata-
mata untuk kepentingan agama islam Pendirian masjid Demak bersama para
walisongo merupakan lambing kesultanan demak. Adapun tempat kediaman
Raden Fatah bukan berupa istana yang megah, tetapi sebuah rumah biasa yg
letaknya diperkirakan sekitar stasiun Kereta Api sekarang, tempat itu dinamakan
"Rowobatok "
• Kedua : bahwa pada umumnya letak masjid tidak terlalu jauh dari istana
diperkirakan letak kraton Demak berada ditempat yang sekarang didirikan
Lembaga Pemasyarakatan (sebelah timur alun-alun) dengan alasan bahwa pada
zaman colonial ada unsur kesengajaan menghilangkan bekas kratonpendapat ini
didasarkan atas adanya nama- nama perkampungan yang mempunyai latar
belakang historis seperti nama : sitihingkil ( setinggil), betengan,
pungkuransampangan dan jogoloyo.

• Ketiga : bahwa letak kraton berhadap-hadapan dengan masjid agung demak,


menyebrangi sungai dengan ditandai oleh adanya dua pohon pinang. Kedua
pohon pinang tersebut masih ada dan diantara kedua pohon itu terdapat makam
kiyai GUNDUK.. menurut kepercayaan masyarakat setempat, yang ditanam itu
sesungguhnya berupa tombak (pusaka).

2.3 Perkembangan Islam Pada Masa Kerajaan Demak


Kerajaan Demak yang secara geografis terletak di Jawa Tengah dengan pusat
pemerintahannya di daerah Bintoro di muara sungai yang dikelilingi oleh daerah rawa
yang luas dikelilingi peraiaran laut Muria.Bintoro yang menjadi pusat kerajaan Demak
yang terletak antara bergola dan jepara, dimana bergola adalah sebuah pelabuhan yang
penting pada masa Kerajaan Mataram (Wangsa Syailendra )sedangkan Jepara akhirnya
berkembang menjadi pelabuhan yang penting bagi kerajaan DemakKehidupan politik
lokasi kerajaan Demak yang strategis untuk perdagangan nasional, karena
menghubungkan perdagangan antara Indonesia bagian barat dengan Indonesia bagian
Timurserta keadaan Majapahit yag sudah hancur, maka Demak berkembang menjadi
kerajaan besar di pulau Jawa, dan memiliki peranan penting dalam rangka penyebaran
agama islam, khususnya di pulau Jawa, karena Demak berhasil menggantikan peran
Malaka, setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis 1511.

2.4 Kehidupan Ekonomi dan Sosial Budaya


Kehidupan Ekonomi kerajaan Demak, karena Demak terletak di wilayah yang sangat
strategis yaitu di jalur perdagangan nusantara memungkinkan Demak berkembang
menjadi kerajaan maritimDalam kegiatan perdagangannya, Demak berperan sebagai
penghubung daerah penghasil rempah- rempah di wilayah Indonesia bagian timur dan
penghasil rempah-rempah di Indonesia bagian barat. Dengan demikian perdagangan di
Demak semakin berkembangDan hal in juga didukung oleh pengusaan Demak terhadap
pelabuhan-pelabuhan di daerah pesisir pantai pulau Jawa. Sebagai kerajaan islam yang
memiliki wilayah di pedalaman, maka Demak juga memperhatikan masalah pertanian,
sehingga beras merupakan salah satu hasil pertanian yang menjadi komoditi dagang.
Dengan demikian, kegiatan perdagangannya di tunjang oleh hasil pertanian, yang
mengakibatkan Demak memperoleh keuntungan dibidang ekonomi
Kehidupan sosial dan budaya masyarakat Demak lebih berdasarkan pada agama
dan budaya islam, karena pada dasarnya Demak adalah pusat penyebaran Islam pertama
di pulau Jawa. Sebagai pusat penyebaran Islam, Demak menjadi tempat berkumpulnya
para wali seperti Sunan Kalijaga, Sunan Muria, Sunan Kudus, dan Sunan BonangPara
wali tersebut memiliki peranan yang penting pada masa perkembangan kerajaan
Demak, seperti yang dilakukan oleh Sunan Kudus yang memberi nasihat kepada Raden
Patah untuk membuat siasat[1][1][1] menghancurkan kekuatan potugis dan membuat
pertahanan yang kuat di Indonesia Dengan demikian terjalin hubungan yang erat antara
raja bangsawan, para wali/ulama dengan rakyatHubungan yang erat tersebut, tercipta
melalui pembinaan masyarakat yang diselenggarakan di Masjid maupun di Pondok
Pesantren, sehingga tercipta kebersamaan atau Ukhuwah Islamiah (Persaudaraan di
antara orang-orang Islam)
Demikian pula di bidang budaya, banyak hal yang menarik yang merupaka
peninggalan dari kerajaan Demak.Salah satunya adalah Masjid Demakdimana salah satu
tiang utamanya terbuat dari pecahan- pecahan kayu yang disebut dengan soko
TatalMasjid Demak dibangun atas pimpinan Sunan KalijagaDi serambi depan Majid
(pendopo) itulah Sunan Kalijaga menciptakan dasar-dasar perayaan Sekaten (Maulud
Nabi Muhammad SAW) yang sampai sekarang masih berlangsung di Yogyakarta dan
Cirebon. Hal tersebut menunjukan adanya akulturasi kebudayaan Hindu dengan
kebudayaan Islam

Setelah Demak berkuasa kurang lebih setengah abadada beberapa hasil peradaban
Demak yang sampai saat ini masih dapat dirasakan, Misalnya:
• Sultan Demak, Senopati Jimbun pernah menyusun suatu himpunan undang-
undang dan peraturan di bidang pelaksanaan hukum. Namanya : Salokantara,
sebagai kitab hukum, maka di dalamnya antara lain menerangkan tentang
pemimpin keagamaan yang pernah menjadi hakim Mereka disebut dharmahyaksa
dan kertopapatti.

• Gelar pengulu (kepala), juga sudah dipakai disana, yang sudah dipakai Imam di
Masjid DemakHal in juga terkait dengan orang yang terpenting disana, yaitu
nama Sunan Kalijaga Kata Kali berasal dari bahasa Arab Qadli, walaupun hal itu
juga dikaitkan dengan nama sebuah sungai kecil, Kalijaga di CirebonTernyata
istilah Qadlipada masa-masa selanjutnya dipakai oleh imam-imam masjid.

• Bertambahnya bangunan-bangunan militer di Demak dan ibukota lainnya di Jawa


pada abad XVI.
• Peranan penting Masjid Demak sebagai pusat peribadatan Kerajaan Islam
pertama di Jawa Dengan Masjid, umat Islam di Jawa daapt mengadakan
hubungan dengan pusat-pusat Islam Internasional di luar negeri ( di Tanah Suci,
maka dengan kekhalifahan Ustmaniyah di Turki).
• Munculnya kesenian, seperti wayang orangwayang topeng, gamelan, tembang
macapat, pembuatan keris, dan hikayat-hikayat Jawa yang dipandang sebagai
penemuan para wali yang sezaman dengan Kerajaan Demak.
• Perkembangan sastra Jawa yang terpusat di bandar-bandar pantai utara dan pantai
timur Jawa yang mungkin sebelumnya tidak di islami, maupun pada masa-masa
selanjutnaya "diislamkan".

Kemajuan Kerajaan Demak dalam berbagai bidang tidak bisa dilepaskan dari
peran serta Islam dalam menyusun dan membentuk fondasi Kemasyarakatan Demak
yang lebih Ungguldisamping itu peran serta para pemimpin dan para Wali juga turut
membantu kejayaan Kerajaan Demak

2.5 Perang Saudara Kerajaan Demak


Perang saudara ini berawal dari meninggalnya anak sulung Raden Patah yaitu
Adipati Unus yang manjadi putra mahkota Akhirnya terjadi perebutan kekuasaan antara
anak-anak dari Raden Patah Persaingan ketat anatara Sultan Trenggana dan Pangeran
Seda Lepen (Kikin)Akhirnya kerajaan Demak mampu dipimpin oleh Trenggana dengan
menyuruh anaknya yaitu Prawoto untuk membunuh pangeran Seda Lepen. Dan
akhirnya sultan Trenggana manjadi sultan kedua di DemakPada masa kekuasaan Sultan
Trenggana (1521-1546)Demak mencapai puncak keemasan dengan luasnya daerah
kekuasaan dari Jawa Barat sampai Jawa timur. Hasil dari pemerintahannya adalah
Demak memiliki benteng bawahan di barat yaitu di CirebonTapi kesultanan Cirebon
akhirnya tidak tunduk setelah Demak berubah menjadi kesultanan pajang.

Sultan Trenggana meninggalkan dua orang putra dan empat putriAnak pertama
perempuan dan menikah dengan Pangeran Langgar, anak kedua laki-laki, yaitu sunan
prawoto, anak yang ketiga perempuan, menikah dengan pangeran kalinyamat, anak
yang keempat perempuan menikah dengan pangeran dari Cirebonanak yang kelima
perempuan menikah dengan Jaka Tingkirdan anak yang terakhir adalah Pangeran
Timur. Arya Penangsang Jipang telah dihasut oleh Sunan Kudus untuk membalas
kematian dari ayahnya, Raden Kikin atau Pangeran Sedo Lepen pada saat perebutan
kekuasaan. Dengan membunuh Sunan Prawoto, Arya Penangsang bisa menguasai
Demak dan bisa menjadi raja Demak yang berdaulat penuhPada tahun 1546 setelah
wafatnya Sultan Trenggana secara mendadakanaknya yaitu Sunan Prawoto naik tahta
dan menjadi raja ke-3 di DemakMendengar hal tersebut Arya Penangsang langsung
menggerakan pasukannya untuk menyerang Demak Pada masa itu posisi Demak sedang
kosong armadaArmadanya sedang dikirim ke Indonesia timurMaka dengan mudahnya
Arya Penangsang membumi hanguskan Demak Yang tersisa hanyalah masjid Demak
dan Klenteng. Dalam pertempuran ini tentara Demak terdesak dan mengungsi ke
Semarang, tetapi masih bisa dikejarSunan prawoto gugur dalam pertempuran iniDengan
gugurnya Sunan Prawoto, belum menyelesaikan masalah keluarga ini. Masih ada
seseorang lagi yang kelak akan membawa Demak pindah ke Pajang, Jaka Tingkir. Jaka
Tingir adalah anak dari Ki Ageng Pengging bupati di wilayah Majapahit di daerah
Surakarta.
Dalam babad tanah jawi, Arya Penangsang berhasil membunuh Sunan Prawoto
dan Pangeran Kalinyamat, sehingga tersisa Jaka TingkirDengan kematian
kalinyamatmaka janda dari pangeran kalinyamat membuat saembara. Siapa saja yang
bisa membunuh Arya Penangsangmaka dia akan mendapatkan aku dan harta bendaku.
Begitulah sekiranya tutur kata dari Nyi Ratu KalinyamatMendengar hal tersebut Jaka
Tingkir menyanggupinyakarena beliau juga adik ipar dari Pangeran Kalinyamat dan
Sunan PrawotoJaka Tingkir dibantu oleh Ki Ageng Panjawi dan Ki Ageng
PamanahanAkhirnya Arya Panangsang dapat ditumbangkan dan sebagai hadiahnya Ki
Ageng Panjawi mendapatkan hadiah tanah patidan Ki Ageng Pamanahan mendapat
tanah mataram.
2.6 Masa Kejayaan Kerajaan Demak
Demak mengalami masa kejayaan pada pemerintahan Sultan Trenggono (1521-
1526), yakni raja ketiga setelah Pati UnusSultan Trenggono merupakan anak dari Raden
Patah yang tidak lain adik Pati UnusPada masa pemerintahannya, Demak menguasai
Sunda Kelapa dari Pajajaran serta menghalau para tentara Portugis yang mendarat
disana (1527), Tuban (1527), Surabaya dan Pasuruan (1527)Madiun (1529), Malang
(1945)dan dan Blambangan, kerajaan Hindu terakhir di ujung timur pulau Jawa (1527,
1546)Kemudian pada tahun 1546 Sultan Trenggono meninggal dalam sebuah
pertempuran menaklukkan Pasuruan

2.7 Masa Kemunduran dan Keruntuhan Kerajaan Demak


Pemerintahan Raden Patah kira-kira berlangsung di akhir abad ke-15 hingga awal
abad ke 16. Tatkala perjuangan Raden Patah melawan Portugis belum selesai, pada
tahun 1518 beliau wafat, dan digantikan oleh puteranaya, Adipati Unus (Pangeran
Sebrang Lor )Dikenal denagan nama tersebut, karena dia pernah dia menyebrang ke
utara untuk menyerang Portugis yang ada disebelah utara( Malaka)Disamping itu,
dikenal dengan nama Cu Cu Sumangsang atau Aria PenangsangNamun sayang, dia
hanya memerintah selam tiga tahun sehingga usahanya sebagai negarawan tidak banyak
diceritakan. Konondia mempunyai armada laut yang terdiri dari 40 kapal juang yang
berasal dari daerah-daerah taklukanterutama yang diperoleh dari Jepara.

Sebagai penggantinya adalah Sultan Trenggono Tranggana, saudara Adipati


Unus. Dia memerintah tahun 1512-1546. Tatkala memerintah, kerajaan telah diperluas
ke barat dan ke hulu Sungai Brantas atau pada saat ini dikenal dengan kota Malang.
Sebagai lambang kebesaran Islam, Masjid Demak pun dibangun kembali.

Dengan gambaran tersebut diatas, perjuanagan Pangeran Trenggono tidak kalah


oleh para pendahulunya. Adapun orang-orang Portugis di Malaka, dirasanaya sebagai
ancaman dan bahayaUntuk menggempur langsung dia belum sanggup. Namun
demikian, dia berusaha perluasan daerah-daerah yang dikuasai oleh Portugis yang telah
berhasil menguasai pula daerah pase di Sumatra UtaraSeorang ulam terkemuka dari
pase Faittahilah yang sempat melarikan diri dari kepungan orang Portugis, di terima
oleh Trenggono. Fattahilah pun dikawinkan dengan adiknya. Ternyata Fattahilah dapat
menghalangi kemajuan orang-orang Portugis dengan merebut kunci-kunci perdagangan
Kerajaan Pejajaran di Jawa Barat yang belum masuk Islam, yaitu Banten dan
CirebonSementara itu, Trenggono sendiri berhasil menaklukan Mataram dipedalaman
Jawa Tengah dan juga Singasari Jawa Timur bagian selatanPasuruan dan Panukuan
dapat bertahan, sedangkan Blambangan menjadi bagian Kerajaan Bali yang tetap
HinduDalam usahanya untuk menyerang Pasuruan pada tahun 1546, Trenggono Wafat.
Dengan wafatnya Sultan Trenggonotimbulah pertengkaran yang maha hebat di Demak
tentang siapa yang menggantikannya.

Setelah Sultan Trenggono wafat muncul kekacauan dan pertempuran antara para
calon pengganti Raja. Konon, ibukota Demak pun hancur karenanya. Para calon
pengganti raja yang bertikai itu adalah anak TrenggonoSunan Prawoto dan Arya
Penangsang anak dari Pangeran Sekar Ing Seda Lepen, adik tiri sultan trenggono yang
dibunuh oleh Sunan Prawoto ketika membantu ayahnya merebut tahta DemakArya
penangsang dengan dukungan dari gurunya Sunan Kudus untuk merebut takhta
Demakmengirim anak buahnya yang bernama Rangkud untuk membalas kematian
ayahnya.

Pada tahun 1549 menurut Babad Tanah Jawipada suatu malam Rangkud berhasil
menyusup ke dalam kamar tidur Sunan PrawotoSunan mengakui kesalahannya telah
membunuh Pangeran Seda Lepenla rela dihukum mati asalkan keluarganya
diampuniMenurut Babad Tanah Jawi, pada suatu malam Rangkud berhasil menyusup ke
dalam kamar tidur Sunan PrawotoSunan mengakui kesalahannya telah membunuh
Pangeran Seda Lepen. Ia rela dihukum mati asalkan keluarganya diampuni Rangkud
setujuIa lalu menikam dada Sunan Prawoto yang pasrah tanpa perlawanan sampai
tembusTernyata istri Sunan sedang berlindung di balik punggungnyaAkibatnya ia pun
tewas pula. Melihat istrinya meninggal, Sunan Prawoto marah dan sempat membunuh
Rangkud dengan sisa-sisa tenaganya

Arya Penangsang juga membunuh adipati Jepara yang sangat besar pengaruhnya,
istri adipati Jepara, Ratu Kalinyamat mengangakat senjata dan dibantu oleh adipati yang
lain untuk melawan Arya Penangsang. Salah satunya adalah Hadiwijaya (Jaka Tingkir .
menantu Sultan Trenggono yang berkuasa di Pajang (Boyolali) Akhirnya Joko Tingkir
dapat membunuh Arya Penangsang Pada tahun 1586, Keraton Demak pun dipindah ke
Pajang.
Runtuhnya Kerajaan Demak tak berbeda dengan penaklukannya atas Majapahit
Peristiwa gugurnya tokoh-tokoh penting Demak saat menyerang Blambangan yang eks-
Majapahit dan rongrongan dari dalam Demak sendiri membuat kerajaan makin lemah
dan akhirnya runtuh dengan sendirinya Sebuah pelajaran dari sejarah cerai-berai dari
dalam akan membahayakan kesatuan dan persatuan
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kerajaan Demak berdiri tahun 1500 Raja pertama Kerajaan Demak adalah Raden
Fatah, yang bergelar Sultan Alam Akbar Al- Fatah masa pemerintahannya Kerajaan
Demak berkembang dengan pesat. Dapat berkembang dengan pesat karena memiliki
daerah pertanian yang luas sebagai penghasilan bahan makanan, terutama beras. Selain
itu Kemajuan yang dialami Demak ini dipengaruhi oleh jatuhnya Malaka ke tangan
Portugis Kerajaan Demak tumbuh sebagai pusat perdagangan Demak juga tumbuh
menjadi pusat penyebaran agama Islam. Para wali adalah penyebar agama Islam di
Demak Mereka memanfaatkan posisinya untuk lebih menyebarkan Islam kepada
penduduk Jawa.

Wafatnya Sultan Trenggana (1546) menyebabkan kemunduran Kerajaan Demak


Terjadi perebutan kekuasaan antara Pangeran Prawato (putra Sultan Trenggana) dengan
Aria Panangsang (keturunan Sekar Sedo Lepen (adik Sultan Trenggana) Dalam
perebutan kekuasaan ituAria Panangsang membunuh Pangeran Prawoto dan putranya,
Pangeran Hadiri Ratu Kalinyamat dan Aria Pangiri memohon bantuan kepada
Adiwijaya di PajangDalam pertempuran itu, Adiwijaya berhasil membunuh Aria
PanangsangSetelah itu, Adiwijaya memindahkan ibu kota Kerajaan Demak ke Pajang
pada tahun 1568. Peristiwa ini menjadi akhir dari Kerajaan Demak

3.2 Saran
Dari keberadaanya Kerajaan Demak di nusantara pada masa yang lalu. Maka kita
wajib mensyukurinya. Rasa syukur tersebut dapat di wujudkan dalam sikap dan perilaku
dengan hati yang tulus serta di dorong rasa tanggung jawab yang tinggi untuk
melestarikan dan memelihara budaya nenek moyang kitaJika kita ikut berpartisipasi
dalam menjamin kelestariannya berarti kita ikut mengangkat derajat dan jati diri
bangsaOleh karena itu marilah kita bersama - sama menjaga dan memelihara
peninggalan budaya bangsa yang menjadi kebanggaan kita semua

Anda mungkin juga menyukai