“KERAJAAN DEMAK”
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK (TIGA)
1.ADELLA RIYANDINI
5.M.FILDANSYAH
Letak kerjaan Demak berada di tepi pantai utara Pulau Jawa. Kerajaan ini sering dikunjungi
pedagang-pedagang Islam dan pedagang asing untuk membeli berasmadulilin dan lain-lain. Sampai abad
ke 15, Demak di bawah kekuasaan MajapahitAkan tetapi setelah Majapahit mundur, Demak
berkembang pesat sebagai tempat penyebaran agama Islam dan tempat perdagangan yang ramai
Sebagai penguasa pertama adalah Raden Fatah. Selain menjadi penguasa (bupati) Raden Fatah juga
sebagai penyiar agama IslamRaden Fatah memisahkan diri dari Majapahit sekitar tahun 1500 Dengan
bantuan para wali, Raden Fatah mendirikan kerajaan Islam yang pertama di Pulau Jawa yaitu kerajaan
Demak
1.2.4 Bagaimana kehidupan politik, sosial budaya, dan ekonomi kerajaan Demak ?
1.2.5 Kenapa bisa terjadi perang saudara di Kerajaan Demak ?
1.2.6 Bagaimana masa kejayaan Kerajaan Demak ? Bagaimana penyebab keruntuhan kerajaan
Demak ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui sejarah terbentuknya Kerajaan Demak
a. Menurut prof. purbotjarokoDemak berasal dari kata DelemakYang artinya tanah yang
mengandung air (rawa).
b. Menurut sholichin salam dalam bukunya sekitar walisongo " menyatakan bahwa prof
Dr.Hamka berpendapatkota Demak adalah berasal dari bahasa arab "Dimak" yg artinya
air mata. menggambarkan kesulitan dalam menegakkan agam islam pada waktu itu.
c. Menurut prof R.M Sutjipto Wiryosuparto, Demak berasal dari bahasa kawi yang
artinya pegangan atau pemberian.
Setelah Demak berkuasa kurang lebih setengah abadada beberapa hasil peradaban
Demak yang sampai saat ini masih dapat dirasakan, Misalnya:
• Sultan Demak, Senopati Jimbun pernah menyusun suatu himpunan undang-
undang dan peraturan di bidang pelaksanaan hukum. Namanya : Salokantara,
sebagai kitab hukum, maka di dalamnya antara lain menerangkan tentang
pemimpin keagamaan yang pernah menjadi hakim Mereka disebut dharmahyaksa
dan kertopapatti.
• Gelar pengulu (kepala), juga sudah dipakai disana, yang sudah dipakai Imam di
Masjid DemakHal in juga terkait dengan orang yang terpenting disana, yaitu
nama Sunan Kalijaga Kata Kali berasal dari bahasa Arab Qadli, walaupun hal itu
juga dikaitkan dengan nama sebuah sungai kecil, Kalijaga di CirebonTernyata
istilah Qadlipada masa-masa selanjutnya dipakai oleh imam-imam masjid.
Kemajuan Kerajaan Demak dalam berbagai bidang tidak bisa dilepaskan dari
peran serta Islam dalam menyusun dan membentuk fondasi Kemasyarakatan Demak
yang lebih Ungguldisamping itu peran serta para pemimpin dan para Wali juga turut
membantu kejayaan Kerajaan Demak
Sultan Trenggana meninggalkan dua orang putra dan empat putriAnak pertama
perempuan dan menikah dengan Pangeran Langgar, anak kedua laki-laki, yaitu sunan
prawoto, anak yang ketiga perempuan, menikah dengan pangeran kalinyamat, anak
yang keempat perempuan menikah dengan pangeran dari Cirebonanak yang kelima
perempuan menikah dengan Jaka Tingkirdan anak yang terakhir adalah Pangeran
Timur. Arya Penangsang Jipang telah dihasut oleh Sunan Kudus untuk membalas
kematian dari ayahnya, Raden Kikin atau Pangeran Sedo Lepen pada saat perebutan
kekuasaan. Dengan membunuh Sunan Prawoto, Arya Penangsang bisa menguasai
Demak dan bisa menjadi raja Demak yang berdaulat penuhPada tahun 1546 setelah
wafatnya Sultan Trenggana secara mendadakanaknya yaitu Sunan Prawoto naik tahta
dan menjadi raja ke-3 di DemakMendengar hal tersebut Arya Penangsang langsung
menggerakan pasukannya untuk menyerang Demak Pada masa itu posisi Demak sedang
kosong armadaArmadanya sedang dikirim ke Indonesia timurMaka dengan mudahnya
Arya Penangsang membumi hanguskan Demak Yang tersisa hanyalah masjid Demak
dan Klenteng. Dalam pertempuran ini tentara Demak terdesak dan mengungsi ke
Semarang, tetapi masih bisa dikejarSunan prawoto gugur dalam pertempuran iniDengan
gugurnya Sunan Prawoto, belum menyelesaikan masalah keluarga ini. Masih ada
seseorang lagi yang kelak akan membawa Demak pindah ke Pajang, Jaka Tingkir. Jaka
Tingir adalah anak dari Ki Ageng Pengging bupati di wilayah Majapahit di daerah
Surakarta.
Dalam babad tanah jawi, Arya Penangsang berhasil membunuh Sunan Prawoto
dan Pangeran Kalinyamat, sehingga tersisa Jaka TingkirDengan kematian
kalinyamatmaka janda dari pangeran kalinyamat membuat saembara. Siapa saja yang
bisa membunuh Arya Penangsangmaka dia akan mendapatkan aku dan harta bendaku.
Begitulah sekiranya tutur kata dari Nyi Ratu KalinyamatMendengar hal tersebut Jaka
Tingkir menyanggupinyakarena beliau juga adik ipar dari Pangeran Kalinyamat dan
Sunan PrawotoJaka Tingkir dibantu oleh Ki Ageng Panjawi dan Ki Ageng
PamanahanAkhirnya Arya Panangsang dapat ditumbangkan dan sebagai hadiahnya Ki
Ageng Panjawi mendapatkan hadiah tanah patidan Ki Ageng Pamanahan mendapat
tanah mataram.
2.6 Masa Kejayaan Kerajaan Demak
Demak mengalami masa kejayaan pada pemerintahan Sultan Trenggono (1521-
1526), yakni raja ketiga setelah Pati UnusSultan Trenggono merupakan anak dari Raden
Patah yang tidak lain adik Pati UnusPada masa pemerintahannya, Demak menguasai
Sunda Kelapa dari Pajajaran serta menghalau para tentara Portugis yang mendarat
disana (1527), Tuban (1527), Surabaya dan Pasuruan (1527)Madiun (1529), Malang
(1945)dan dan Blambangan, kerajaan Hindu terakhir di ujung timur pulau Jawa (1527,
1546)Kemudian pada tahun 1546 Sultan Trenggono meninggal dalam sebuah
pertempuran menaklukkan Pasuruan
Setelah Sultan Trenggono wafat muncul kekacauan dan pertempuran antara para
calon pengganti Raja. Konon, ibukota Demak pun hancur karenanya. Para calon
pengganti raja yang bertikai itu adalah anak TrenggonoSunan Prawoto dan Arya
Penangsang anak dari Pangeran Sekar Ing Seda Lepen, adik tiri sultan trenggono yang
dibunuh oleh Sunan Prawoto ketika membantu ayahnya merebut tahta DemakArya
penangsang dengan dukungan dari gurunya Sunan Kudus untuk merebut takhta
Demakmengirim anak buahnya yang bernama Rangkud untuk membalas kematian
ayahnya.
Pada tahun 1549 menurut Babad Tanah Jawipada suatu malam Rangkud berhasil
menyusup ke dalam kamar tidur Sunan PrawotoSunan mengakui kesalahannya telah
membunuh Pangeran Seda Lepenla rela dihukum mati asalkan keluarganya
diampuniMenurut Babad Tanah Jawi, pada suatu malam Rangkud berhasil menyusup ke
dalam kamar tidur Sunan PrawotoSunan mengakui kesalahannya telah membunuh
Pangeran Seda Lepen. Ia rela dihukum mati asalkan keluarganya diampuni Rangkud
setujuIa lalu menikam dada Sunan Prawoto yang pasrah tanpa perlawanan sampai
tembusTernyata istri Sunan sedang berlindung di balik punggungnyaAkibatnya ia pun
tewas pula. Melihat istrinya meninggal, Sunan Prawoto marah dan sempat membunuh
Rangkud dengan sisa-sisa tenaganya
Arya Penangsang juga membunuh adipati Jepara yang sangat besar pengaruhnya,
istri adipati Jepara, Ratu Kalinyamat mengangakat senjata dan dibantu oleh adipati yang
lain untuk melawan Arya Penangsang. Salah satunya adalah Hadiwijaya (Jaka Tingkir .
menantu Sultan Trenggono yang berkuasa di Pajang (Boyolali) Akhirnya Joko Tingkir
dapat membunuh Arya Penangsang Pada tahun 1586, Keraton Demak pun dipindah ke
Pajang.
Runtuhnya Kerajaan Demak tak berbeda dengan penaklukannya atas Majapahit
Peristiwa gugurnya tokoh-tokoh penting Demak saat menyerang Blambangan yang eks-
Majapahit dan rongrongan dari dalam Demak sendiri membuat kerajaan makin lemah
dan akhirnya runtuh dengan sendirinya Sebuah pelajaran dari sejarah cerai-berai dari
dalam akan membahayakan kesatuan dan persatuan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kerajaan Demak berdiri tahun 1500 Raja pertama Kerajaan Demak adalah Raden
Fatah, yang bergelar Sultan Alam Akbar Al- Fatah masa pemerintahannya Kerajaan
Demak berkembang dengan pesat. Dapat berkembang dengan pesat karena memiliki
daerah pertanian yang luas sebagai penghasilan bahan makanan, terutama beras. Selain
itu Kemajuan yang dialami Demak ini dipengaruhi oleh jatuhnya Malaka ke tangan
Portugis Kerajaan Demak tumbuh sebagai pusat perdagangan Demak juga tumbuh
menjadi pusat penyebaran agama Islam. Para wali adalah penyebar agama Islam di
Demak Mereka memanfaatkan posisinya untuk lebih menyebarkan Islam kepada
penduduk Jawa.
3.2 Saran
Dari keberadaanya Kerajaan Demak di nusantara pada masa yang lalu. Maka kita
wajib mensyukurinya. Rasa syukur tersebut dapat di wujudkan dalam sikap dan perilaku
dengan hati yang tulus serta di dorong rasa tanggung jawab yang tinggi untuk
melestarikan dan memelihara budaya nenek moyang kitaJika kita ikut berpartisipasi
dalam menjamin kelestariannya berarti kita ikut mengangkat derajat dan jati diri
bangsaOleh karena itu marilah kita bersama - sama menjaga dan memelihara
peninggalan budaya bangsa yang menjadi kebanggaan kita semua