Anda di halaman 1dari 14

1

MAKALAH SEJARAH KERJAAN DEMAK


X TKRO 3
KELOMPOK 6

SMKN 7 GARUT

ANGGOTA :
• DONI AGUSTINA
• MOCH KAHRIANSYAH
• MUHAMMAD FARHAN
• MUHAMMAD RIDWAN
• MUHAMMAD SADAM
• RAFLY NURHAKIM

TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF


2

BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Kerajaan Demak merupakan kesultanan atau kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.
Kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah (1478-1518) pada tahun 1478, Raden Patah
adalah seorang bangsawan kerajaan Majapahit yang menjabat sebagai adipati di
kadipaten Bintara, Demak. Pamor kesultanan didapat dari Walisanga yang
beranggotakan sembilan ulama besar, pendakwah Islam paling awal di Pulau Jawa.
Letak kerjaan Demak berada di tepi pantai utara Pulau Jawa. Kerajaan ini sering
dikunjungi pedagangpedagang Islam dan pedagang asing untuk membeli beras,
madu,lilin dan lain-lain. Sampai abad ke 15, Demak di bawah kekuasaan Majapahit.
Akan tetapi setelah Majapahit mundur, Demak berkembang pesat sebagai tempat
penyebaran agama Islam dan tempat perdagangan yang ramai. Sebagai penguasa
pertama adalah Raden Fatah. Selain menjadi penguasa (bupati), Raden Fatah juga
sebagai penyiar agama Islam. Raden Fatah memisahkan diri dari Majapahit sekitar
tahun 1500. Dengan bantuan para wali, Raden Fatah mendirikan kerajaan Islam
yang pertama di Pulau Jawa yaitu kerajaan Demak.
Kerajaan Demak menjalankan sistem pemerintahan teokrasi, yaitu pemerintahan
yang berdasarkan pada agama Islam. Kerajaan Demak memperluas kekuasaannya
dengan menaklukan kerajaan-kerajaan pesisir Pulau Jawa, seperti Lasem, Tuban,
Sedayu, Gresik, cirebon dan Banten Cepatnya kota demak berkembang menjadi
pusat perniagaan dan lalu lintas serta pusat kegiatan pengislaman tidak lepas dari
andil masjid Agung Demak. Dari sinilah para wali dan raja dari Kesultanan Demak
mengadakan perluasan kekuasaan yang dibarengi oleh kegiatan dakwah islam ke
seluruh Jawa.
3

BAB 2
PEMBAHASAN
SEJARAH BERDIRINYA KERAJAAN DEMAK

Berdirinya kerajaan Demak bermula dari misi para muballigh dalam mengislamkan
jawa yang kemudian terkenal dg sebutan "wali songo". Dalam penyiaran dan
perkembangan islam di jawa selanjutnya, para walisongo memusatkan kegiatannya
dengan menjadikan kota demak sebagai sentral segala sesuatunya. Atas dukungan
walisongo tersebut, terutama atas dasar perintah sunan Ampel, maka raden Patah
ditugaskan untuk mengajarkan agama islam dan membuka pesantren di desa glagah
wangi. Tidak lama kemudian, desa inii banyak dikunjungi orang. Tidak hanya
menjadi pusat ilmu. pengetahuan dan agama, tetapi kemudian menjadi pusat
perdagangan dan bahkan menjadi pusat kerajaan islam pertama di jawa.

Kerajan islam pertama ini didirikan oleh raden Patah atas restu dan dukungan para
walisongo yang diperkirakan tidak lama setelah keruntuhan kerajaan majapahit
(semasa pemerintahan prabu brawijaya ke V/kertabumi) yaitu tahun ± 1478 M,
sinengkelan ( ditandai dengan condro sengkolo) "SIRNO ILANG KERTANING
BUMI". Adapun berdirinya kerajaan demak sinengkelan" geni mati siniram janmi"
yang artinya tahun soko 1403/1481M.
Sebelum Demak menjadi pusat kerajaan, dulunya demak merupakan kadipaten di
bawah kekuasaan kerajaan Majapahit (brawijaya V). dan sebelum berstatus
kadipaten, lebiih dikenal orang dengan nama" glagah wangi ". Yang menjadi
wilayah kadipaten jepara dan merupakan satu-satunya kadipaten yang adipatinya
memeluk agam islam.
Menurut cerita rakyat, orang tg pertama kali dijumpai oleh raden patah di glagah
wangi adalah nyai lembah yang bersal dari rawa pening. Atas saran nyai lembah
inilah, raden patah bermukim di desa glagah wangi yang kemudian dinamai"
Bintoro Demak". Kemudian dalam perkembangannya dan semakin ramainya
masyarakat, akhirnya bintoro menjadi ibu kota Negara.
4

Adapun asal kota Demak, ada beberapa pendapat. Antara lain:


a. Menurut prof. purbotjaroko. Demak berasal dari kata Delemak. Yang
artinya tanah yang mengandung air (rawa).

b. Menurut sholichin salam dalam bukunya" sekitar walisongo" menyatakan


bahwa prof. Dr.Hamka berpendapat kota Demak adalah berasal dari bahasa
arab" Dimak" yg artinya air mata menggambarkan kesulitan dalam
menegakkan agam islam pada waktu itu.

c. Menurut prof. R.M. Sutjipto Wiryosuparto, Demak berasal dari bahasa kawi
yang artinya pegangan atau pemberian.
5

LETAK LOKASI KERAJAAN DEMAK

Dari hasil penilitian IAIN walisongo jawa tengah tahun 1974 M tentang bahan-
bahan sejarah islam di jawa tengah bagian utara, telah dilaporkan bahwa ada
beberapa pendapat mengenai letak kesultanan (istana kerajaan) Demak, yaitu;

• Pertama bahwa bekas kesultanan Demak itu tidak ada. Dengan


keterangan bahwa raden Patah mulai menyebarkan agama islam di
Demak adalah semata-mata untuk kepentingan agama islam. Pendirian
masjid Demak bersama para walisongo merupakan lambing kesultanan
demak. Adapun tempat kediaman rade Patah bukan berupa istana yang
megah, tetapi sebuah rumah biasa yg letaknya diperkirakn sekitar stasiun
Kereta APi sekarang, tempat itu dinamakan "Rowobatok"

• Kedua bahwa pada umumnya letak masjid tidak terlalu jauh dari istana.
Diperkirakan letak kraton Demak berada ditempat yang sekarang
didirikan Lembaga Pemasyarakatan ( sebelah timur alunalun) dengan
alas an bahwa pada zaman colonial ada unsur kesengajaan
menghilangkan bekas kraton pendapat ini didasarkan atas adanya nama-
nama perkampungan yang mempunyai latar belakang historis. Seperti
nama: sitihingkil ( setinggil), betengan, pungkuran, sampangan dan
jogoloyo.
6

• Ketiga bahwa letak kraton berhadap-hadapan dengan masjid agung


demak , menyebrangi sungai dengan ditandai oleh adanya dua pohon
pinang. Kedua pohon pinang masih ada dan di antara dua pohon itu ada
makam kiyai GUNDUK . menurut kepercayaan masyarakat setempat
yang ditanam itu sesungguhnya berupa tombak (pusaka).

Perkembangan Islam Pada Masa Kerajaan Demak

Kerajaan Demak yang secara geografis terletak di Jawa Tengah


dengan pusat pemerintahannya di daerah Bintoro di muara sungai yang
dikelilingi oleh daerah rawa yang luas dikelilingi peraiaran laut Muria.
Bintoro yang menjadi pusat kerajaan Demak yang terletak antara
bergola dan jepara, dimana bergola adalah sebuah pelabuhan yang
penting pada masa Kerajaan Mataram (Wangsa Syailendra ), sedangkan
Jepara akhirnya berkembang menjadi pelabuhan yang penting bagi
kerajaan Demak. Kehidupan politik lokasi kerajaan Demak yang
strategis untuk perdagangan nasional, karena menghubungkan
perdagangan antara Indonesia bagian barat dengan Indonesia bagian
Timur, serta keadaan Majapahit yag sudah hancur, maka Demak
berkembang menjadi kerajaan besar di pulau Jawa, dan memiliki
peranan penting dalam rangka penyebaran agama islam, khususnya di
pulau Jawa, karena Demak berhasil menggantikan peran Malaka,
setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis 1511.

Kehidupan Ekonomi dan Sosial Budaya

Kehidupan Ekonomi kerajaan Demak, karena Demak terletak di


wilayah yang sangat strategis yaitu di jalur perdagangan nusantara
memungkinkan Demak berkembang menjadi kerajaan maritim. Dalam
kegiatan perdagangannya, Demak berperan sebagai penghubung daerah
penghasil rempah- rempah di Kedua bahwa pada umumnya letak masjid
tidak terlalu jauh dari istana. Diperkirakan letak kraton Demak berada
ditempat yang sekarang didirikan Lembaga Pemasyarakatan ( sebelah
timur alunalun) dengan alas an bahwa pada zaman colonial ada unsur
kesengajaan menghilangkan bekas kraton pendapat ini didasarkan atas
adanya nama- nama perkampungan yang mempunyai latar belakang
7

historis. Seperti nama: sitihingkil ( setinggil), betengan, pungkuran,


sampangan dan jogoloyo. Ketiga bahwa letak kraton berhadap-hadapan
dengan masjid agung demak , menyebrangi sungai dengan ditandai oleh
adanya dua pohon pinang. Kedua pohon pinang masih ada dan di antara
dua pohon itu ada makam kiyai GUNDUK . menurut kepercayaan
masyarakat setempat yang ditanam itu sesungguhnya berupa tombak
(pusaka). wilayah Indonesia bagian timur dan penghasil rempah-
rempah di Indonesia bagian barat. Dengan demikian perdagangan di
Demak semakin berkembang. Dan hal in juga didukung oleh pengusaan
Demak terhadap pelabuhan-pelabuhan di daerah pesisir pantai pulau
Jawa. Sebagai kerajaan islam yang memiliki wilayah di pedalaman,
maka Demak juga memperhatikan masalah pertanian, sehingga beras
merupakan salah satu hasil pertanian yang menjadi komoditi dagang.
Dengan demikian, kegiatan perdagangannya di tunjang oleh hasil
pertanian, yang mengakibatkan Demak memperoleh keuntungan
dibidang ekonomi.
Kehidupan sosial dan budaya masyarakat Demak lebih berdasarkan
pada agama dan budaya islam, karena pada dasarnya Demak adalah
pusat penyebaran Islam pertama di pulau Jawa. Sebagai pusat
penyebaran Islam, Demak menjadi tempat berkumpulnya para wali
seperti Sunan Kalijaga, Sunan Muria, Sunan Kudus, dan Sunan
Bonang. Para wali tersebut memiliki peranan yang penting pada masa
perkembangan kerajaan Demak, seperti yang dilakukan oleh Sunan
Kudus yang memberi nasihat kepada Raden Patah untuk membuat
siasat[1][1][1] menghancurkan kekuatan potugis dan membuat
pertahanan yang kuat di Indonesia. Dengan demikian terjalin hubungan
yang erat antara raja/ bangsawan, para wali/ulama dengan rakyat.
Hubungan yang erat tersebut, tercipta melalui pembinaan masyarakat
yang diselenggarakan di Masjid maupun di Pondok Pesantren, sehingga
tercipta kebersamaan atau Ukhuwah Islamiah (Persaudaraan di antara
orang-orang Islam).

Demikian pula di bidang budaya, banyak hal yang menarik yang


merupaka peninggalan dari kerajaan Demak. Salah satunya adalah
Masjid Demak, dimana salah satu tiang utamanya terbuat dari
pecahanpecahan kayu yang disebut dengan soko Tatal. Masjid Demak
dibangun atas pimpinan Sunan Kalijaga. Di serambi depan Majid
(pendopo) itulah Sunan Kalijaga menciptakan dasar- dasar perayaan
Sekaten (Maulud Nabi Muhammad SAW) yang sampai sekarang masih
8

berlangsung di Yogyakarta dan Cirebon. Hal tersebut menunjukan


adanya akulturasi kebudayaan Hindu dengan kebudayaan Islam.

Setelah Demak berkuasa kurang lebih setengah abad, ada beberapa


hasil peradaban Demak yang sampai saat ini masih bisa dirasakan.
Misalnya:
• Sultan Demak, Senopati Jimbun pernah menyusun kumpulan
peraturan perundang-undangan di bidang penegakan hukum.
Namanya: Salokantara, sebagai kitab hukum, maka di dalamnya
antara lain dijelaskan tentang tokoh-tokoh agama yang telah hakim.
Mereka disebut dharmahyaksa dan kertopapatti.
• Gelar pengulu (kepala ), juga sudah dipakai disana, yang sudah
dipakai Imam di Masjid Demak. Hal in juga terkait dengan orang
yang terpenting disana, yaitu nama Sunan Kalijaga. Kata Kali
berasal dari bahasa Arab Qadli, walaupun hal itu juga dikaitkan
dengan nama sebuah sungai kecil, Kalijaga di Cirebon. Ternyata
istilah Qadli, pada masa-masa selanjutnya dipakai oleh imam-imam
masjid.
• Bertambahnya bangunan-bangunan militer di Demak dan ibukota
lainnya di Jawa pada abad XVI.
• eranan penting Masjid Demak sebagai pusat peribadatan Kerajaan
Islam pertama di Jawa. Dengan adanya Masjid, umat Islam di Jawa
dapat menjalin kontak dengan pusat-pusat Islam Internasional di
luar negeri (di Tanah Suci, kemudian dengan Kekhalifahan Ottoman
di Turki).
• Munculnya kesenian seperti wayang orang, wayang topeng,
gamelan, tembag macapat, pembuatan keris, dan dongeng-dongeng
Jawa yang dianggap sebagai penemuan para wali yang hidup
sezaman dengan Kerajaan Demak.
• Perkembangan sastra Jawa berpusat di kota-kota pesisir utara dan
pesisir timur Jawa yang mungkin sebelumnya tidak di islami ,
maupun pada masa-masa selanjutnya "diislamkan"

Kemajuan Kerajaan Demak dalam berbagai bidang tidak bisa


dilepaskan dari peran serta Islam dalam menyusun dan membentuk
fondasi Kemasyarakatan Demak yang lebih Unggul, disamping itu
peran serta para pemimpin dan para Wali juga turut membantu
kejayaan Kerajaan Demak.
9

Perang Saudara Kerajaan Demak

Perang saudara ini berawal dari meninggalnya anak sulung


Raden Patah yaitu Adipati Unus yang manjadi putra mahkota.
Akhirnya terjadi perebutan kekuasaan antara anak-anak dari Raden
Patah. Persaingan ketat anatara Sultan Trenggana dan Pangeran
Seda Lepen (Kikin). Akhirnya kerajaan Demak mampu dipimpin
oleh Trenggana dengan menyuruh anaknya yaitu Prawoto untuk
membunuh pangeran Seda Lepen. Dan akhirnya sultan Trenggana
manjadi sultan kedua di Demak. Pada masa kekuasaan Sultan
Trenggana (1521-1546), Demak mencapai puncak keemasan
dengan luasnya daerah kekuasaan dari Jawa Barat sampai Jawa
timur. Hasil dari pemerintahannya adalah Demak memiliki benteng
bawahan di barat yaitu di Cirebon. Tapi kesultanan Cirebon
akhirnya tidak tunduk setelah Demak berubah menjadi kesultanan
pajang.

Sultan Trenggana meninggalkan dua orang putra dan empat


putri. Anak pertama perempuan dan menikah dengan Pangeran
Langgar, anak kedua laki-laki, yaitu sunan prawoto, anak yang
ketiga perempuan, menikah dengan pangeran kalinyamat, anak yang
keempat perempuan, menikah dengan pangeran dari Cirebon, anak
yang kelima perempuan, menikah dengan Jaka Tingkir, dan anak
yang terakhir adalah Pangeran Timur. Arya Penangsang Jipang telah
dihasut oleh Sunan Kudus untuk membalas kematian dari ayahnya,
Raden Kikin atau Pangeran Sedo Lepen pada saat perebutan
kekuasaan. Dengan membunuh Sunan Prawoto, Arya Penangsang
bisa menguasai Demak dan bisa menjadi raja Demak yang berdaulat
penuh. Pada tahun 1546 setelah wafatnya Sultan Trenggana secara
mendadak, anaknya yaitu Sunan Prawoto naik tahta dan menjadi raja
ke-3 di Demak. Mendengar hal tersebut Arya Penangsang langsung
menggerakan pasukannya untuk menyerang Demak. Pada masa itu
posisi Demak sedang kosong armada. Armadanya sedang dikirim ke
Indonesia timur. Maka dengan mudahnya Arya Penangsang
membumi hanguskan Demak. Yang tersisa hanyalah masjid Demak
dan Klenteng. Dalam pertempuran ini tentara Demak terdesak dan
10

mengungsi ke Semarang, tetapi masih bisa eranan penting Masjid


Demak sebagai pusat peribadatan Kerajaan Islam pertama di Jawa.
Dengan adanya Masjid, umat Islam di Jawa dapat menjalin kontak
dengan pusat-pusat Islam Internasional di luar negeri (di Tanah Suci,
kemudian dengan Kekhalifahan Ottoman di Turki). Munculnya
kesenian seperti wayang orang, wayang topeng, gamelan, tembag
macapat, pembuatan keris, dan dongeng-dongeng Jawa yang
dianggap sebagai penemuan para wali yang hidup sezaman dengan
Kerajaan Demak. Perkembangan sastra Jawa berpusat di kota-kota
pesisir utara dan pesisir timur Jawa yang mungkin sebelumnya tidak
di islami , maupun pada masa-masa selanjutnya "diislamkan"
dikejar. Sunan prawoto gugur dalam pertempuran ini. Dengan
gugurnya Sunan Prawoto, belum menyelesaikan masalah keluarga
ini. Masih ada seseorang lagi yang kelak akan membawa Demak
pindah ke Pajang, Jaka Tingkir. Jaka Tingir adalah anak dari Ki
Ageng Pengging bupati di wilayah Majapahit di daerah Surakarta.

Dalam babad tanah Jawi, Arya Penangsang berhasil


membunuh Sunan Prawoto dan Pangeran Kalinyamat, hanya
menyisakan Jaka Tingkir. Dengan meninggalnya Linnimat, janda
pangeran Linnimat membuat saembara. Barangsiapa dapat
membunuh Arya Penangsang, maka dialah yang akan mendapatkan
aku dan harta bendaku. Begitulah yang dikatakan Nyi Ratu
Kalinyamat. Mendengar hal tersebut Jaka Tingkir pun mengiyakan,
karena ia juga merupakan kakak ipar Pangeran Kalinyamat dan
Sunan Prawoto. Jaka Tingkir dibantu oleh Ki Ageng Panjawi dan Ki
Ageng Pamanahan. Akhirnya Arya Panangsang digulingkan dan
sebagai hadiah Ki Ageng Panjawi mendapat tanah kematian, dan Ki
Ageng Pamanahan mendapat tanah Mataram.

Masa Sukses Kerajaan Demak

Demak mengalami masa kejayaan pada pemerintahan


Sultan Trenggono (1521-1526), yakni raja ketiga setelah Pati Unus.
Sultan Trenggono merupakan anak dari Raden Patah yang tidak lain
adik Pati Unus. Pada masa pemerintahannya, Demak menguasai
Sunda Kelapa dari Pajajaran serta menghalau para tentara Portugis
yang mendarat disana (1527). Tuban (1527), Surabaya dan Pasuruan
(1527), Madiun (1529), Malang (1945), dan dan Blambangan,
11

kerajaan Hindu terakhir di ujung timur pulau Jawa (1527, 1546).


Kemudian pada tahun 1546 Sultan Trenggono meninggal dalam
sebuah pertempuran menaklukkan Pasuruan.

Kemunduran dan Runtuhnya Kerajaan Demak

Pemerintahan Raden Patah kira-kira berlangsung di akhir abad ke-15 hingga


awal abad ke 16. Tatkala perjuangan Raden Patah melawan Portugis belum selesai,
pada tahun 1518 beliau wafat, dan digantikan oleh puteranaya, Adipati Unus
(Pangeran Sebrang Lor ). Dikenal denagan nama tersebut, karena dia pernah dia
menyebrang ke utara untuk menyerang Portugis yang ada disebelah utara( Malaka).
Disamping itu, dikenal dengan nama Cu Cu Sumangsang atau Aria Penangsang.
Namun sayang, dia hanya memerintah selam tiga tahun sehingga usahanya sebagai
negarawan tidak banyak diceritakan. Konon, dia mempunyai armada laut yang
terdiri dari 40 kapal juang yang berasal dari daerah-daerah taklukan, terutama yang
diperoleh dari Jepara.
Sebagai penggantinya adalah Sultan Trenggono/ Tranggana, saudara
Adipati Unus. Dia memerintah tahun 1512-1546. Tatkala memerintah, kerajaan
telah diperluas ke barat dan ke hulu Sungai Brantas atau pada saat ini dikenal
dengan kota Malang. Sebagai lambang kebesaran Islam, Masjid Demak pun
dibangun kembali.

Dengan gambaran tersebut diatas, perjuanagan Pangeran Trenggono tidak


kalah oleh para pendahulunya. Adapun orang-orang Portugis di Malaka, dirasanaya
sebagai ancaman dan bahaya. Untuk menggempur langsung dia belum sanggup.
Namun demikian, dia berusaha perluasan daerah-daerah yang dikuasai oleh
Portugis yang telah berhasil menguasai pula daerah pase di Sumatra Utara. Seorang
ulam terkemuka dari pase Faittahilah yang sempat melarikan diri dari kepungan
orang Portugis, di terima oleh Trenggono. Fattahilah pun dikawinkan dengan
adiknya. Ternyata Fattahilah dapat menghalangi kemajuan orangorang Portugis
dengan merebut kunci-kunci perdagangan Kerajaan Pejajaran di Jawa Barat yang
belum masuk Islam, yaitu Banten dan Cirebon. Sementara itu, Trenggono sendiri
berhasil menaklukan Mataram dipedalaman Jawa Tengah dan juga Singasari Jawa
Timur bagian selatan. Pasuruan dan Panukuan dapat bertahan, sedangkan
12

Blambangan menjadi bagian Kerajaan Bali yang tetap Hindu. Dalam usahanya
untuk menyerang Pasuruan pada tahun 1546, Trenggono Wafat. Dengan wafatnya
Sultan Trenggono, timbulah pertengkaran yang maha hebat di Demak tentang siapa
yang menggantikannya.

Setelah Sultan Trenggono wafat muncul kekacauan dan pertempuran antara


para calon pengganti Raja. Konon, ibukota Demak pun hancur karenanya. Para
calon pengganti raja yang bertikai itu adalah anak Trenggono, Sunan Prawoto dan
Arya Penangsang anak dari Pangeran Sekar Ing Seda Lepen, adik tiri sultan
trenggono yang dibunuh oleh Sunan Prawoto ketika membantu ayahnya merebut
tahta Demak. Arya penangsang dengan dukungan dari gurunya Sunan Kudus untuk
merebut takhta Demak, mengirim anak buahnya yang bernama Rangkud untuk
membalas kematian ayahnya.

Pada tahun 1549 menurut Babad Tanah Jawi, pada suatu malam Rangkud
berhasil menyusup ke dalam kamar tidur Sunan Prawoto. Sunan mengakui
kesalahannya telah membunuh Pangeran Seda Lepen. Ia rela dihukum mati asalkan
keluarganya diampuni. Menurut Babad Tanah Jawi, pada suatu malam Rangkud
berhasil menyusup ke dalam kamar tidur Sunan Prawoto. Sunan mengakui
kesalahannya telah membunuh Pangeran Seda Lepen. la rela dihukum mati asalkan
keluarganya diampuni Rangkud setuju. la lalu menikam dada Sunan Prawoto yang
pasrah tanpa perlawanan sampai tembus. Ternyata istri Sunan sedang berlindung di
balik punggungnya. Akibatnya ia pun tewas pula. Melihat istrinya meninggal,
Sunan Prawoto marah dan sempat membunuh Rangkud dengan sisa-sisa tenaganya.

Arya Penangsang juga membunuh adipati Jepara yang sangat besar


pengaruhnya, istri adipati Jepara, Ratu Kalinyamat mengangakat senjata dan
dibantu oleh adipati yang lain untuk melawan Arya Penangsang. Salah satunya
adalah Hadiwijaya (Jaka Tingkir), menantu Sultan Trenggono yang berkuasa di
Pajang (Boyolali). Akhirnya, Joko Tingkir dapat membuuh Arya Penangsang Pada
tahun 1586, Keraton Demak pun dipindah ke Pajang.

Runtuhnya Kerajaan Demak tak berbeda dengan penaklukannya atas


Majapahit. Peristiwa gugurnya tokoh-tokoh penting Demak saat menyerang
Blambangan yang eks-Majapahit, dan rongrongan dari dalam Demak sendiri
membuat kerajaan makin lemah dan akhirnya runtuh dengan. sendirinya. Sebuah
pelajaran dari sejarah cerai-berai dari dalam akan membahayakan kesatuan dan
persatuan.
13

BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN

Kerajaan Demak berdiri tahun 1500. Raja pertama Kerajaan Demak adalah
Raden Fatah, yang bergelar Sultan Alam Akbar Al-Fatah. Pada masa
pemerintahannya Kerajaan Demak berkembang dengan pesat. Dapat berkembang
dengan pesat karena memiliki daerah pertanian yang luas sebagai penghasilan
bahan makanan, terutama beras. Selain itu, Kemajuan yang dialami Demak ini
dipengaruhi oleh jatuhnya Malaka ke tangan Portugis. Kerajaan Demak tumbuh
sebagai pusat perdagangan. Demak juga tumbuh menjadi pusat penyebaran agama
Islam. Para wali adalah penyebar agama Islam di Demak. Mereka memanfaatkan
posisinya untuk lebih menyebarkan Islam kepada penduduk Jawa.
Wafatnya Sultan Trenggana (1546) menyebabkan kemunduran Kerajaan
Demak. Terjadi perebutan kekuasaan antara Pangeran Prawato (putra Sultan
Trenggana) dengan Aria Panangsang (keturunan Sekar Sedo Lepen (adik Sultan
Trenggana)). Dalam perebutan kekuasaan itu, Aria Panangsang membunuh
Pangeran Prawoto dan putranya, Pangeran Hadiri. Ratu Kalinyamat dan Aria
Pangiri memohon bantuan kepada Adiwijaya di Pajang. Dalam pertempuran itu,
Adiwijaya berhasil membunuh Aria Panangsang. Setelah itu, Adiwijaya
memindahkan ibu kota Kerajaan Demak ke Pajang pada tahun 1568. Peristiwa ini
menjadi akhir dari Kerajaan Demak.
14

SARAN

Dari keberadaanya Kerajaan Demak di nusantara pada masa yang lalu.


Maka kita wajib mensyukurinya. Rasa syukur tersebut dapat di wujudkan dalam
sikap dan perilaku dengan hati yang tulus serta di dorong rasa tanggung jawab yang
tinggi untuk melestarikan dan memelihara budaya nenek moyang kita. Jika kita ikut
berpartisipasi dalam menjamin kelestariannya berarti kita ikut mengangkat derajat
dan jati diri bangsa. Oleh karena itu marilah kita bersama-sama menjaga dan
memelihara peninggalan budaya bangsa yang menjadi kebanggaan kita semua.

Anda mungkin juga menyukai