Anda di halaman 1dari 222

Pemetaan Daya Saing Digital

38 Provinsi dan 8 Sektor Ekonomi Digital


di Indonesia

berkolaborasi dengan:
2 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Kata Pengantar

Willson Cuaca
Co-Founder dan Managing Partner
East Ventures

SEBAGAI perusahaan investasi yang percaya pada kemampuan ekosistem digital Indonesia sejak
tahun 2009, East Ventures menyaksikan evolusi pertumbuhan digital di Indonesia. Di awal East
Ventures berdiri, jumlah penetrasi internet saat itu hanya 30 juta orang. Kini, jumlah pengguna
internet di Indonesia per Januari 2023 tercatat mencapai 212,9 juta atau mencapai 77 persen dari
total populasi Indonesia. 1 Angka yang fantastis bagi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

Indonesia telah mengalami lonjakan ekonomi digital yang luar biasa sejak 2016 lalu. Sebagai
negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, Indonesia diproyeksi telah mencapai
US$ 77 miliar pada 2022, dan akan terus tumbuh hingga mencapai US$ 220-360 miliar pada
tahun 2030 mendatang.2

Tentunya, bukan suatu yang mudah untuk mencapai target tersebut, mengingat kondisi geografi
Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang kini memiliki 38 provinsi dan 157 kota/
kabupaten. Namun, di sisi lain, faktor demografi Indonesia yang mayoritas adalah generasi
muda dan berusia produktif menjadi salah satu kekuatan bagi Indonesia untuk mendorong
ekonomi digital.

East Ventures meyakini bahwa setiap pemangku kepentingan, baik itu pemerintah, pelaku
industri, maupun investor mempunyai peran untuk menciptakan keadilan digital yang merata
bagi seluruh provinsi, kota, maupun kabupaten di Indonesia. Pemanfaatan teknologi dan digital
tidak boleh hanya terpusat di kota-kota besar atau tier 1, seperti Jabodetabek, Bandung, dan
Surabaya. Sebab, ekonomi digital adalah hak seluruh warga Indonesia.

Untuk itu, East Ventures memetakan kemajuan daya saing dan ekonomi digital di setiap provinsi
selama empat tahun berturut-turut yang kami bagikan melalui laporan East Ventures – Digital
Competitiveness Index (EV-DCI). Melalui EV-DCI, kami ingin mendorong semua pemangku
kepentingan untuk ikut terlibat mendorong digitalisasi dan mengembangkan ekonomi digital
di Indonesia, sekaligus turut menikmati dampak positif ekonomi digital.

EV-DCI 2023 ini merupakan edisi keempat yang kami publikasi. Sejak periode 2019 hingga kini,
skor median EV-DCI menunjukkan daya saing digital antar provinsi semakin merata. Artinya,
jarak atau gap kemampuan digital setiap provinsi semakin kecil; daya saing digital di kota-kota
di tier 2 dan 3 semakin mengejar kota-kota tier 1.
3

Selain itu, banyak perusahaan startup Indonesia yang telah menyadari pentingnya penguatan
fundamental bisnis, dibandingkan sekedar meningkatkan pertumbuhan pengguna (users) dalam
jangka pendek. Mencari dan membangun core bisnis dan produk amatlah penting dan menjadi
suatu hal yang selalu kita temukan di startup pada umumnya.

Kami juga merasakan adanya penciptaan nilai (value creation) dengan banyaknya kolaborasi
baik dari pelaku startup digital lintas sektor, pemerintah, investor, maupun lembaga/institusi
lainnya. Salah satu kolaborasi nyata yang telah dilakukan yakni, kolaborasi antara perusahaan
portofolio East Ventures, kolaborasi antar perusahaan swasta dan badan usaha milik negara,
serta kolaborasi antara pemerintah dan institusi atau perusahaan.

Terakhir, penerapan Environmental, Social, Governance (ESG) oleh startup di Indonesia dapat
meningkatkan daya saing mereka. Startup yang menerapkan ESG akan lebih dipercaya oleh
investor dan konsumen karena memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan yang baik
serta tata kelola yang transparan dan efektif. Ini dapat membantu meningkatkan investasi dan
peluang bisnis di provinsi, serta mempromosikan praktik bisnis yang bertanggung jawab dan
berkelanjutan, sehingga memberikan dampak positif pada lingkungan dan masyarakat sekitar.

Meskipun daya saing digital sudah semakin merata, tidak berarti pembangunan ekonomi digital
akan terhenti. Masih banyak ‘pekerjaan rumah’ dan tantangan yang harus diselesaikan oleh
semua pemangku kepentingan. Kami akan terus mendukung pemerataan daya saing digital di
Indonesia dan turut mengembangkan ekonomi digital indonesia melalui berbagai investasi dan
inisiatif atau program kami.

Laporan EV-DCI menyajikan kesimpulan dan rekomendasi bagi para pemangku kepentingan
dalam bentuk kerangka berpikir atau building blocks untuk dapat mewujudkan keadilan digital
bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dengan pembangunan ekonomi digital yang berkelanjutan, kami berharap Indonesia akan
melahirkan jutaan anak maupun talenta digital dari berbagai provinsi, kota, maupun daerah.
4 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Kualitas Pelayanan Publik Cerminan


Kehadiran Negara

MPP digital yang dikembangkan Kementerian PANRB


mengadopsi platform Smart Kampung milik MPP
Kabupaten Banyuwangi. MPP digital diharapkan dapat
diluncurkan pada 20 Mei 2023, tepat pada peringatan
K. H. Ma’ruf Amin Hari Kebangkitan Nasional. Saya berharap di tanggal
Wakil Presiden tersebut juga menjadi tanda hari kebangkitan pelayanan
Republik Indonesia
publik kita.

Platform MPP digital nasional merupakan kolaborasi


antara Kementerian PANRB, Kemenkominfo,
Teknologi informasi semestinya menjadi tulang Kementerian PPN/Bappenas, Kemendagri, Pemerintah
punggung pelayanan masyarakat dan sebagai upaya Kabupaten Banyuwangi, Lembaga National Single
meningkatkan iklim investasi. Seperti apa kolaborasi Window (LNSW), serta dibantu oleh Bank Mandiri dan
yang terbangun antara pihak pemerintah dan swasta PT Telkom.
dalam integrasi pelayanan publik, terutama dalam hal
Mal Pelayanan Publik? Wakil Presiden RI meminta kepala daerah membuat
terobosan untuk menggairahkan pembangunan
Dalam berbagai kesempatan acara, saya selalu daerah. Bagaimana kolaborasi yang dilakukan antara
menekankan kita perlu memperbaiki kualitas pelayanan pusat dan daerah dalam mendukung pemerataan
publik. Pemerintah terus mendorong pelayanan publik pembangunan di daerah?
yang profesional, tidak berbelit, bebas dari korupsi dan
berdampak nyata bagi rakyat. Kepuasan masyarakat Target pembangunan nasional memang tidak mungkin
terhadap pelayanan publik menjadi cerminan negara tercapai tanpa kolaborasi apik antara Pemerintah Pusat
hadir di tengah masyarakat. dan Daerah. Supaya efektif, pembangunan tidak bisa
dilaksanakan secara sektoral atau parsial, baik dari sisi
Salah satu strategi perbaikan pelayanan publik adalah subjek pelaksana maupun objek yang akan dibangun.
melalui penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik (MPP) Upaya mesti sinergis, antara kementerian/lembaga,
di kota/kabupaten. MPP menggunakan konsep one stop pemerintah provinsi, dan pemerintah kota/kabupaten
service, sebagai integrasi berbagai jenis layanan publik serta melibatkan unsur swasta dan masyarakat.
dalam satu gedung/tempat.
Kebijakan, program dan kegiatan pembangunan,
Pada akhir 2024, diharapkan seluruh kota/kabupaten termasuk pembiayaannya, mesti dibahas bersama
sudah memiliki MPP. Per 1 Maret 2023, jumlah MPP yang dan disepakati oleh seluruh pemangku kepentingan
telah diresmikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur agar pelaksanaan pembangunan berdampak signifikan
Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) sebanyak 112 pada kesejahteraan dan kemakmuran seluruh rakyat
MPP (1 MPP Provinsi DKI dan 111 MPP kota/kabupaten). Indonesia. Forum ini ada pada Musrenbangnas di
Kita juga sangat serius mengembangkan MPP digital Bappenas yang melibatkan seluruh pihak.
yang akan lebih memudahkan jangkauan karena melalui
MPP digital, pengajuan permohonan pelayanan dapat Misalnya Inpres 9/2020 tentang Percepatan
dilakukan melalui handphone/gawai. Namun, kita perlu Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan
mempertimbangkan juga kondisi, karakteristik, dan literasi Provinsi Papua Barat, serta Inpres 4/2022 tentang
digital masyarakat yang belum merata. Jadi, kehadiran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. Di situ
MPP fisik dan hybrid di beberapa kota/kabupaten masih jelas instruksi Presiden yang menugaskan seluruh
diperlukan, sementara MPP digital terus dikembangkan. menteri, kepala lembaga, dan para gubernur/bupati/
5

wali kota untuk saling berkolaborasi, bersama-sama seluruh pelosok Papua, yang tentunya akan berdampak
sesuai dengan kewenangannya melaksanakan mandat kepada peningkatan kualitas kehidupan masyarakat
dari kedua regulasi tersebut. Papua, termasuk pendidikan, pelayanan publik, dan
peningkatan investasi.
Dukungan apa saja yang dibutuhkan pemerintah
daerah dalam mendorong pembangunan di daerah Sulawesi Selatan didorong sebagai pusat
mereka? pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di
Indonesia timur. Bagaimana rencana dan strategi
Komitmen pemerintah sangat kuat dalam merealisasikan pemerintah untuk pengembangan digitalisasi industri
pembangunan, baik di tingkat pusat maupun di daerah. halal dan ekosistem ekonomi syariah?
Kementerian/Lembaga mendukung pembangunan di
daerah sesuai tugas dan fungsinya. Dukungan yang Salah satu strategi yang dilakukan adalah memperpanjang
diberikan antara lain aspek regulasi kebijakan, investasi jangkauan kerja Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan
pembiayaan atau alokasi anggaran yang digelontorkan ke Syariah (KNEKS) melalui pembentukan Komite Daerah
daerah, serta aspek kelembagaan. Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) di tingkat provinsi
di Indonesia, sebagai katalisator pengembangan ekonomi
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong dan keuangan syariah (eksyar) di tingkat nasional dan
investasi dan pemerataan digitalisasi sebagai upaya daerah.
mempercepat pembangunan di Papua?
Selain itu, Pemerintah terus mendorong pembangunan
Papua dianugerahi Allah dengan potensi sumber daya jaringan usaha dan infrastruktur pendukung untuk
alam yang begitu kaya. 7 wilayah adat yang tersebar memperkuat ekosistem eksyar dan industri halal di
di wilayah Papua memiliki potensi unggulan, misalnya, daerah. Infrastruktur pendukung dimaksud mencakup
produk perikanan/kelautan, tambang, perkebunan, dan fasilitas pelabuhan dan bandara, infrastruktur
lain-lain. Perekonomian Papua diarahkan untuk sebesar- transportasi, dan infrastruktur teknologi informasi.
besarnya kesejahteraan rakyat Papua dengan prinsip Hal ini bertujuan untuk memperkuat konektivitas dan
keadilan dan pemerataan. aksesibilitas eksyar dan industri halal di daerah.

Pemerintah berkomitmen untuk menggenjot percepatan Selaras dengan kebutuhan digitalisasi di Papua, digitalisasi
pembangunan kesejahteraan di Papua. Untuk tujuan mesti kita akselerasi di seluruh pelosok negeri untuk
tersebut, saya rasa penting untuk terjun secara langsung menunjang tercapainya berbagai target pembangunan.
dan mengamati upaya-upaya pembangunan di sana Pemerintah akan mendorong penggunaan digitalisasi
serta memotret secara langsung kondisi riil, tantangan, di sektor ekonomi syariah dan industri halal, termasuk
dan kendala yang masih dihadapi dalam pembangunan penggunaan teknologi blockchain, internet of things (IoT),
kesejahteraan di Papua, sehingga nantinya output dan kecerdasan buatan (AI). Kemajuan teknologi kita
kebijakan pembangunan dan solusi atas berbagai masalah harapkan akan memperkuat inovasi dan riset produk/
di Papua diharapkan tepat sasaran, efektif, dan lebih bahan halal, keamanan dan kredibilitas produk halal, serta
mampu menjawab akar masalah. efisiensi dalam bisnis.

Kebijakan tersebut juga diharapkan akan mengakselerasi Pemerintah juga terus mendorong pembangunan pusat
pemenuhan kebutuhan dasar saudara-saudara kita di riset, studi dan inovasi di bidang eksyar serta produk halal.
Papua, seperti perumahan, air bersih, listrik, pelayanan Fasilitas riset, studi dan inovasi ini diharapkan juga akan
pendidikan, pelayanan kesehatan, akses untuk beraktivitas menyediakan pelatihan, mentoring, dan akses modal bagi
ekonomi, termasuk kebutuhan akan teknologi informasi. pengusaha halal, utamanya UMKM.
Pemerintah sangat menyadari, koneksi internet
telah menjadi kebutuhan dasar masyarakat, Papua Terakhir, namun tidak kalah penting, kita perlu melakukan
tidak terkecuali. Oleh sebab itu, Pemerintah dalam penguatan kapasitas SDM eksyar dan industri halal,
hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui pendidikan dan pelatihan di berbagai bidang,
(Kemenkominfo) bersama pemangku kepentingan lainnya termasuk bidang produksi, distribusi, pemasaran, dan
terus melakukan pembangunan infrastruktur internet di pengembangan bisnis.
6 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Daftar Isi

02
KATA PENGANTAR 02
Willson Cuaca
Co-Founder dan
Managing Partner
East Ventures KONDISI DAN PEMETAAN 24
04 DAYA SAING DIGITAL DI
PERSPEKTIF
INDONESIA
Ma’ruf Amin,
Wakil Presiden
Tentang EV-DCI 26
Republik Indonesia
• Perhitungan Indeks
DAFTAR ISI 06
• Faktor Kunci EV-DCI 2023
DAFTAR SINGKATAN 08
RINGKASAN EKSEKUTIF 10 EV-DCI 2023 30
• Metodologi Indeks

01 • Peta Sebaran Skor Per


Provinsi

PELUANG DAN 12 Daya Saing Berdasarkan 32


TANTANGAN EKONOMI Tiga Sub-Indeks
DIGITAL INDONESIA • Input
• Output
Potensi Ekonomi Digital 14 • Penunjang
Indonesia

Lanskap Ekonomi Digital 15


Tahun 2022
• Ketidakpastian
Geopolitik dan Ekonomi
Global
• Elemen Dasar Ekosistem
Digital di Indonesia

Faktor Kunci 18
Pertumbuhan Ekonomi
PERSPEKTIF
Digital Indonesia
Airlangga Hartarto, 22
• Pemerataan Ekosistem
Menteri Koordinator
Ekonomi Digital
Bidang Perekonomian
Indonesia
Republik Indonesia
• Penguatan Fundamental
Bisnis Perusahaan
Luhut B. Pandjaitan, 23
Startup
Menteri Koordinator
• Kolaborasi Antar
Bidang Kemaritiman
Pemangku Kepentingan
dan Investasi
• Pembangunan
Republik Indonesia
Berkelanjutan
Berdasarkan ESG
7

03 LAMPIRAN

Ringkasan Statistik
120

121
EV-DCI
KONDISI PEMERATAAN 36
DIGITALISASI DAERAH
Metodologi Index 122
INDONESIA
• Profil Daya Saing 38
PERSPEKTIF
10 Provinsi Terbaik
• Teten Masduki, 126
• Profil Daya Saing 48
Menteri Koperasi
8 Provinsi dengan
dan UKM
Perubahan Signifikan
• Budi Karya 127

04
Sumadi, Menteri
Perhubungan
• Budi G. Sadikin, 128
Menteri Kesehatan
PERKEMBANGAN 56
• Sandiaga 129
EKONOMI DIGITAL
Salahuddin Uno,
LINTAS SEKTOR
Menteri Pariwisata
• TIK
dan Ekonomi Kreatif
• E-Commerce
• Franky O Widjaja, 130
• Logistik
Founder Group
• Fintech
Sinarmas
• Kesehatan
REKOMENDASI STRATEGI 113 • Arsjad Rasjid, 131
• Pendidikan
EKONOMI DIGITAL 2023 Ketua KADIN
• Pariwisata
• Pemerataan Digitalisasi:
• Climate
Perbaikan infrastruktur KUTIPAN WAWANCARA 132
yang memadai perlu
berjalan beriringan dengan PROFIL DAN KINERJA 134

05
peningkatan kapabilitas 38 PROVINSI
SDM
• Penguatan Fundamental REFERENSI 210
REKOMENDASI: 108 Bisnis: Penyesuaian produk
BERSAMA MENCAPAI dan layanan perusahaan
KEADILAN DIGITAL untuk menghadapi
dinamika pasar
• Ekonomi Digital 110 • Peningkatan Kolaborasi:
Indonesia 2023: Percepatan dan penguatan
Keadilan Digital kerja sama yang saling
Bagi Seluruh Rakyat menguntungkan untuk
Indonesia seluruh pihak terkait
• Penerapan ESG:
• Semakin Dekat 111 Pembangunan
Menuju Era Keemasan berkelanjutan dan
Digital Indonesia penguatan nilai perusahaan

Front Page 2803.indd 7 04/04/23 20.10


8 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Daftar Singkatan
SINGKATAN KEPANJANGAN SINGKATAN KEPANJANGAN

[Tahun]F [Tahun]Proyeksi/[Tahun]Forecast eHealth Layanan Kesehatan Digital/Electronic Health


3PL Logistik Pihak Ketiga/Third Party Logistics eKYC Prinsip Mengenal Nasabah Digital/Electronic
3T Terdepan, Terpencil dan Tertinggal Know Your Customer
AFPI Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama EMR Catatan Medis Elektronik/
Indonesia Electronic Medical Record
AFTECH Asosiasi Fintech Indonesia ESG Lingkungan, Sosial , dan Tata Kelola/
AI Kecerdasan Buatan/Artificial Intelligence Environmental, Social, and Governance
APBD Anggaran Pendapatan Belanja Daerah ETPD Elektronifikasi Transaksi Pemerintah
API Antarmuka Pemograman Aplikasi/Application Daerah
Programming Interface EV-DCI East Ventures – Digital Competitiveness Index
Apindo Asosiasi Pengusaha Indonesia Farmalkes Farmasi dan Alat Kesehatan
ASN Aparatur Sipil Negara Faskes Fasilitas Kesehatan
AUM Dana Kelolaan/Assets Under Management Fintech Teknologi Keuangan/Financial Technology
B2B Bisnis ke Bisnis/Business to Business FKTP Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
B2B2C Bisnis ke Bisnis ke Konsumen/Business to G2P Pemerintah ke Masyarakat/Government to
Business to Consumer person
B2C Bisnis ke Konsumen/Business to Consumer Geber RT Gerakan Bersama Rukun Tetangga
B3 Bahan Berbahaya dan Beracun Gema Ekraf Berniaga Bersama Ekonomi Kreatif
Bappeda Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Gernas BBI Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia
BI Bank Indonesia GID Galeri Investasi Digital
Bisa Ya Lapak Benahi Infrastruktur dan Sistem Agar GMV Nilai Barang Dagangan Kotor/Gross
Nyaman Bayar Pajak Merchandise Value
BLUD Badan Layanan Umum Daerah GRK Gas Rumah Kaca
BNPL Buy Now Pay Later GSTC Global Sustainable Tourism Council
BOSARA Belanja Online Sulawesi Tenggara GTV Nilai Transaksi Bruto/Gross Transaction Value
BPD Bank Pembangunan Daerah HIMSS Health Information and Management
BPJS Badan Penyelenggara Jaminan Sosial System Society
BPMP Balai Penjaminan Mutu Pendidikan HNWI Individual dengan harta kekayaan minimal
BPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan US$ 1 juta / High-Net-Worth Individual
BPPR Badan Pengelola Pajak dan Retribusi IaaS Infrastruktur sebagai Layanan/
BPS Badan Pusat Statistik Infrastructure as a Service
BTS Stasiun Pemancar/Base Transceiver Station IDPB MTPM Indonesia PASTI BISA, Maju Terus Pantang
CAGR Tingkat Pertumbuhan Rata-rata per Tahun/ Mundur
Compound Annual Growth Rate IKM Industri Kecil Menengah
CBDC Central Bank Digital Currency IKN Ibu Kota Negara
CLV Nilai Umur Pelanggan/Customer Lifetime Value IoT Internet untuk Segala/Internet of Things
CRM Manajemen Hubungan Pelanggan/Customer IPM Indeks Pembangunan Manusia
Relationship Management IPO Penawaran Umum Perdana/Initial Public
DID Dana Insentif Daerah Offering
DIGI-SM Digital-Preneur Sukses Mandiri ISA Income Sharing Agreement
Dinas Kominfosanti Dinas Komunikasi, Informasi, Persandian, IT Informasi Teknologi
dan Statistik IUU Penangkapan ikan ilegal/Illegal,
Diskominfotik Dinas Komunikasi, Informatika, dan Unreported and Unregulated
Statistik JAKI Jakarta Kini
Disperindag Dinas Perindustrian dan Perdagangan JakWas Jakarta Pengawasan
Ditjen Aptika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika JKN Jaminan Kesehatan Nasional
DLS Distributed Ledger System JSS Jogja Smart Service
DPMK Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan K-13 Kurikulum 2013
Kampung KEK Kawasan Ekonomi Khusus
DPSP Destinasi Pariwisata Super Prioritas Kemendikbudristek Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
DTK Dana Transfer Khusus Riset, dan Teknologi
EBT Energi Baru Terbarukan Kemenkominfo Kementerian Komunikasi dan Informatika
Edtech Education Technology Kemenparekraf Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
9

SINGKATAN KEPANJANGAN SINGKATAN KEPANJANGAN

KKN Kuliah Kerja Nyata RTIK Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi
KLHK Kementerian Lingkungan Hidup dan SaaS Perangkat lunak sebagai layanan/Software as
Kehutanan a Service
KUR Kredit Usaha Rakyat SCF Skema pendanaan dengan sistem
Kurikulum Darurat Kurikulum 2013 yang disederhanakan penggalangan dana melalui pasar modal/
karena COVID-19 Securities Crowdfunding
Laku Pandai Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam SDM Sumber Daya Manusia
Rangka Keuangan Inklusif SiKesal Sistem Informasi Keluhan Masyarakat Online
LPDBE Layanan Pemerintah Daerah Berbasis SILANCAR Sistem Layanan Pencari Kerja
Elektronik SIMBA Scan QRIS via Mobile Banking
LPS Lembaga Penjamin Simpanan Simolek Sistem Informasi Mobil Literasi dan Edukasi
M&A Merger dan Akuisisi Keuangan
MA Madrasah Aliyah SIPADAH Sistem Informasi Pajak Daerah
MATA TANI Manajemen Pola Tanam Sulawesi Tengah SIPADU Sistem Pengaduan Terpadu
yang Terintegrasi SIPECEL Sistem Pencarian Elektronik
MOOC Sistem edukasi daring/Massive Open SKS Satuan Kredit Semester
Online Course SKH Sekolah Khusus
MPP Mal Pelayanan Publik SLB Sekolah Luar Biasa
NDC Nationally Determined Contribution SNAP Standar Nasional Open API Pembayaran
NIB Nomor Induk Berusaha SNLKI Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia
NLE Ekosistem Logistik Nasional/National Logistics SP2D Surat Perintah Pencairan Dana
Ecosystem SPBE Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
NTT Nusa Tenggara Timur SRO Organisasi Regulator Mandiri/Self-Regulatory
OJK Otoritas Jasa Keuangan Organizations
OPD Organisasi Perangkat Daerah STEM Sains, Teknologi, Engineering, dan Matematika
OTA Agen Perjalanan Daring/Online Travel Agency STRANAS KA Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial
OTT Over the Top TCFD Task Force on Climate-Related Financial
p.a. per tahun/per annum Disclosure
P2P Peer to peer TI Teknologi Informasi
PAD Pendapatan Asli Daerah TIK Teknologi Informasi dan Komunikasi
PAUD Pendidikan Anak Usia Dini TIMISTAAGA Sistem Informasi Tindak Lanjut Hasil
PDB Produk Domestik Bruto Pengawasan
PDM Praktik Dokter Mandiri TKDD Transfer ke Daerah dan Dana Desa
PDN Pusat Data Nasional TP2DD Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi
PDRB Produk Domestik Regional Bruto Daerah
Pemda Pemerintah Daerah TPAK Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Permenaker Peraturan Menteri Ketenagakerjaan TTDI Travel and Tourism Development Index
Perpres Peraturan Presiden UKM Upaya Kesehatan Masyarakat
PHK Pemutusan Hubungan Kerja UKP Upaya Kesehatan Perseorangan
Pinjol Pinjaman Online UMKM Usaha Mikro Kecil dan Menengah
PISA Program Penilaian Pelajar Internasional/ UMP Upah Minimum Provinsi
Programme for International Student UMR Upah Minimum Regional
Assessment UPI Antarmuka Pembayaran Terpadu/Unified
PLTS Pembangkit Listrik Tenaga Surya Payments Interface
POJK Peraturan Otoritas jasa Keuangan UU PDP Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi
PPKM Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan VC Pemodal Ventura/Venture Capital
Masyarakat WHO World Health Organization
Q[Angka] Kuartal ke-[Angka] dalam periode satu tahun Wisman Wisatawan Mancanegara
QRIS Kode QR Standar Indonesia/ Wisnus Wisatawan Nusantara
Quick Response Code Indonesia Standard YoY Year-on-Year
OTS GO One Tax Service Gorontalo
RPJMN Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional
10 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Ringkasan Eksekutif

Optimisme di Tengah Tahun 2022, ekonomi digital Indonesia menghadapi berbagai


Ketidakstabilan Ekonomi tantangan yang bersumber dari dalam dan luar negeri. Meski
Dunia demikian, potensi demografi yang dimiliki Indonesia tetap
menghadirkan peluang untuk menuju era keemasan dengan
pertumbuhan nilai ekonomi digital yang diprediksi mencapai
US$ 360 miliar hingga tahun 2030.

Konsistensi Peningkatan Indeks daya saing digital secara umum meningkat selama
EV-DCI hingga 2023 empat tahun berturut-turut dengan skor median pada
2023 sebesar 38,5. Peningkatan skor median menunjukkan
perbaikan daya saing digital di provinsi peringkat menengah
dan bawah. Spread atau jarak nilai indeks provinsi terbesar dan
terkecil meningkat menjadi 53,2 dari tahun sebelumnya 48,3,
disebabkan pemekaran Provinsi Papua dan Papua Barat dari
34 menjadi 38 provinsi.

Peringkat Teratas Indeks Dari 10 provinsi dengan nilai indeks tertinggi, 6 berasal dari
Masih Didominasi oleh Pulau Jawa. Provinsi Jawa Tengah menempati peringkat 6, naik
Provinsi di Pulau Jawa dari peringkat 14 di tahun sebelumnya. Untuk pertama kalinya,
Sumatera Utara masuk dalam 10 besar setelah sebelumnya
berada di peringkat 13.

Perubahan Indeks Secara Jambi menjadi provinsi dengan kenaikan peringkat tertinggi,
Signifikan di Berbagai dengan peningkatan 16 peringkat. salah satu faktor
Provinsi pendukungnya adalah Pilar Keuangan. Pemerintah provinsi
Jambi telah memperbaiki layanan digital melalui penerapan
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan
mendorong UMKM untuk menerapkan pembayaran nontunai.
Sementara itu, Provinsi Sulawesi Tenggara menurun hingga 13
peringkat yang disebabkan karena rendahnya pertumbuhan
PDRB sektor digitalisasi.
11

Kelanjutan Upaya Kenaikan skor EV-DCI 2023 merupakan cerminan berbagai


Pembangunan Ekonomi hasil pembangunan di tahun 2022. Berbagai capaian dalam
Digital hal pembangunan infrastruktur TIK, digitalisasi pemerintah,
transformasi bisnis digital, perkembangan masyarakat digital,
hingga penerapan aspek keberlanjutan dapat menjadi landasan
perjalanan menuju era keemasan digital Indonesia. Seluruh
pelaku ekonomi digital harus berkolaborasi dalam memajukan
kelima aspek tersebut.

Perkembangan Ekonomi Sektor TIK Merupakan fondasi ekonomi digital karena


Digital pada Berbagai Sektor memungkinkan terjadinya aktivitas ekonomi secara online.
Saat ini, Infrastruktur TIK telah mencapai berbagai lapisan
masyarakat dengan penetrasi internet mencapai 77%. Namun,
masih terdapat tantangan antara lain kualitas dan kecepatan
internet, literasi digital masyarakat, dan keamanan siber.

Sektor e-commerce, logistik, dan fintech tumbuh didorong


oleh meningkatnya disposable income, kemudahan akses
pembayaran digital, serta telah terbentuknya kebiasaan
berbelanja online. Namun, terdapat tantangan di antaranya
profitabilitas pemain e-commerce, tingginya biaya logistik, dan
literasi keuangan fintech yang masih rendah.

Terakhir, sektor kesehatan, pendidikan, pariwisata, dan


climate memiliki peluang pertumbuhan yang besar didukung
adanya berbagai kebijakan yang mengarah pada usaha
digitalisasi sektor publik maupun perbaikan ke arah ekonomi
berkelanjutan.

Strategi untuk Keadilan Faktor kunci untuk memperkuat ekosistem ekonomi digital
Ekonomi Digital Indonesia Indonesia adalah dengan (1) pemerataan digitalisasi, (2)
penguatan fundamental bisnis, (3) peningkatan kolaborasi, dan
(4) penerapan ESG. Keempat hal tersebut bukan hanya untuk
memaksimalkan potensi nilai ekonomi digital Indonesia, tetapi
juga untuk menciptakan keadilan digital bagi seluruh rakyat
Indonesia
01
Peluang dan
Tantangan Ekonomi
Digital Indonesia
14 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Potensi Ekonomi Digital Syarat utama agar dapat menjadikan faktor demografi
Indonesia sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi digital
di Indonesia adalah peningkatan penetrasi internet
di masyarakat. Berdasarkan laman resmi Ditjen
PERJALANAN menuju era keemasan digital Indonesia Aptika, Kemenkominfo, tingkat adopsi internet di
masih terus berlanjut. Hingga tahun 2030, nilai ekonomi Indonesia masih menunjukkan tren positif. Meskipun
digital Indonesia diproyeksikan akan tumbuh hingga pertumbuhannya melambat, pada awal tahun 2022,
mencapai US$ 220-360 miliar. Potensi pertumbuhan sebanyak 77,0% warga Indonesia telah menjadi pengguna
ekonomi digital Indonesia tidak terlepas dari faktor internet.
demografi, yang menjadikan Indonesia sebagai negara
dengan populasi terbesar di Asia Tenggara dan ke-4 di Jumlah Pengguna Internet di Indonesia
dunia. dalam Juta

220 204,7
202,6
Nilai Ekonomi Digital Indonesia
GMV, dalam US$ Miliar 180 175,4

240 150,0
220 140 132,7
200
100
160
130 60

120
20
77
80 0
63
2018 2019 2020 2021 2022*
41
40 *Per Januari 2022

Sumber: We Are Social, Databoks (2022)


0
2019 2021 2022 2025 2030

Sumber: Google, Temasek dan Bain, e-Conomy SEA 2022 Aksesibilitas masyarakat terhadap internet membantu
peningkatan penetrasi pengguna, sehingga berpotensi
menaikkan frekuensi transaksi dalam ekosistem
Tahun 2023 merupakan digital. Selain frekuensi, kenaikan nilai transaksi juga
sebuah momentum mempengaruhi pertumbuhan ekonomi digital, yang
dan tonggak penting mana dapat terjadi dengan peningkatan pendapatan siap
bagi pemerintah untuk dibelanjakan (disposable income) di masyarakat.
serius mengakselerasi
Faktor demografi yang didukung oleh tingginya penetrasi
pengembangan ekonomi
internet menjadikan Indonesia sebagai pasar ekonomi
digital sesuai dengan digital yang prospektif. Hingga Desember 2022, Indonesia
arahan yang diberikan menjadi negara dengan startup terbanyak ke-5 di dunia.1
oleh Presiden. Hal tersebut ikut mendorong masuknya dana investasi
asing ke Indonesia.
Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator
Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik
Indonesia
15

Nilai dan Porsi Pendanaan terhadap Startup Asia Tenggara


dalam US$ Miliar

2.800 2.697
10%
2.400
10%

2.000
1.853
1.546
1.546 14% 34%
1.600 6% 6% 1.481
8% 1.216 10% 1.233
1.200 8%
38% 9% 18%*
27% 12% 29%
800 25%
41%
46%
400 59% 53%
42% 57%
38%
0
2019 2020 2021 H1 2021 H2 2021 H1 2022
*Termasuk Vietnam

Sumber: Google, Temasek dan Bain, e-Conomy SEA 2022

Meskipun memiliki potensi untuk mendukung


pertumbuhan ekonomi digital, Indonesia tengah
Semenjak tahun 2019, Indonesia dan Singapura menghadapi berbagai tantangan dari luar dan dalam
mendominasi jumlah pendanaan startup dari para negeri. Oleh karena itu, seluruh pihak dalam ekosistem
investor. Bahkan, investor tetap optimis hingga tahun digital harus mampu menyesuaikan strategi agar proyeksi
2025-2030, Indonesia akan tetap menjadi negara di Asia pertumbuhan dapat terwujud, sekaligus menjadikan
Tenggara dengan pertumbuhan deals pendanaan tertinggi momentum ini sebagai sarana pemerataan pembangunan
setelah Vietnam. nasional.

Ekspektasi Pertumbuhan Deals Pendanaan


pada Tahun 2025 - 2030
Lanskap Ekonomi Digital
dalam Persen Tahun 2022
100
Ketidakpastian Geopolitik dan Ekonomi Global
83

80 73 73 Perang antara Rusia dan Ukraina sejak awal tahun 2022


secara umum menjadi tantangan pertumbuhan ekonomi
60 global pada tahun 2023. Sejumlah negara pun bahkan
50
47 diprediksi akan mengalami resesi ekonomi.

40
30 Konflik di level internasional menyebabkan gangguan
pasokan terhadap sejumlah komoditas utama yang
20 17
dibutuhkan dalam rantai pasok global. Akibatnya terjadi
kelangkaan dan peningkatan harga barang (inflasi), tak
0 terkecuali di Indonesia.
Negara ASEAN
Lainnya
Filipina
Vietnam

Thailand

Malaysia
Indonesia

Singapore

Sumber: Google, Temasek dan Bain, e-Conomy SEA 2022


16 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Inflasi Beberapa Negara di Dunia


dalam Persen, YoY

12

11
Inggris
10

9 Zona Eropa

7
Amerika Serikat
6
Indonesia
5

2 Cina

-1
Maret
Desember

Juni

September

Maret
Desember

Juni

September

Desember

2020 2021 2022

Sumber: Refinitiv, CNBC (2022)

Untuk menekan laju inflasi, sebagian negara-negara Pada Desember 2022 lalu, Menkominfo, Johnny G.
di dunia memilih kebijakan moneter pengetatan suku Plate, mengakui bahwa telah terjadi penurunan aliran
bunga. Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed), tercatat pendanaan perusahaan startup di wilayah Asia sebesar
telah menaikkan suku bunga acuan sebanyak tujuh kali 60% (YoY) pada kuartal-III 2022.2
sepanjang Maret - Desember 2022.

Kebijakan The Fed meningkatkan suku bunga


Menghadapi tantangan fluktuasi
mempengaruhi likuiditas dan menyebabkan biaya
investasi menjadi lebih mahal. Akibatnya, sektor ekonomi mata uang akibat kenaikan
digital yang mayoritas masih bergantung pada pendanaan suku bunga oleh Amerika
investor dalam menjalankan bisnisnya, ikut terdampak. Serikat, pemerintah tengah
mengatur devisa hasil ekspor
Berdasarkan laporan “State of Venture 2022 Report”, yang agar memperkuat Rupiah ke
dirilis oleh CB Insights, tercatat pendanaan pemodal
depannya.
ventura global pada 2022 untuk perusahaan startup turun
35% menjadi US$ 415,1 miliar dari sebelumnya US$ 638,4 Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator
miliar. Bidang Perekonomian Republik Indonesia
17

Nilai Pendanaan Startup Global per Kuartal


dalam US$ Miliar 2018-2022

200
180,7
165,9
160 155,5 150,4
136,4
117,4
120
95,5
82,7 79,5 81,5 81,4
80 70,0 69,0 66,4
65,6 65,9
58,3 58,2 60,9 59,7

40

0
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
2018 2019 2020 2021 2022

Sumber: Databoks

Hal tersebut menunjukkan bahwa saat ini investor akan harus mengambil langkah efisiensi PHK, masing-masing
menjadi lebih selektif dalam memberikan pendanaan. 3% dan 12% dari total karyawan.
Pada saat bersamaan, startup perlu menyesuaikan strategi
operasional dari sebelumnya ekspansif menuju efisiensi. Meskipun PHK juga terjadi di Indonesia, investor akan
tetap memperhatikan peluang untuk memberikan
Perusahaan digital raksasa, seperti Meta, Twitter, pendanaan bagi perusahaan. Sebab, secara umum,
Microsoft, hingga Google, tidak luput dari ketidakpastian perekonomian Indonesia tergolong masih aman dari
ekonomi yang menuntut efisiensi dan melakukan PHK. ancaman resesi tahun 2023. Terbukti, sepanjang
Di Indonesia, perusahaan startup yang sudah memiliki tahun 2022 ekonomi Indonesia mampu bertumbuh
nama besar, seperti Shopee Indonesia dan GoTo pun 5,3% (YoY).

PDB Indonesia
dalam Persen, YoY
8
7,1
5,9
6 5,7
5,4
5,1 5,3 5,2 5,2 5,1 5,1 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0

4 3,5
3,0

-0,7
-2
-2,2

-4 -3,5

-6 -5,3
Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4

2017 2018 2019 2020 2021 2022

Sumber: Refinitiv, CNBC


18 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Elemen Dasar Ekosistem Digital di Indonesia Keamanan data di ruang digital juga perlu mendapatkan
perhatian khusus. Masifnya penggunaan teknologi dan
Selain dipengaruhi oleh situasi global, beberapa tantangan media digital berbanding lurus dengan jumlah data
untuk mencapai potensi ekonomi digital Indonesia pada pribadi yang tersimpan di berbagai platform digital.
tahun 2030 juga berasal dari dalam negeri. Berbagai faktor Karena itu, dibutuhkan sistem yang dapat menjamin
alami yang dimiliki Indonesia, seperti kondisi geografis, keamanan data pribadi.
dinamika masyarakat dan persebaran penduduk,
menyebabkan elemen dasar ekosistem digital, terutama 10 Negara dengan Kasus Kebocoran Data Terbanyak
literasi digital, infrastruktur TIK, dan keamanan data di dalam Juta, Kuartal III-2022
ruang lingkup digital masih perlu ditingkatkan.
Rusia 14,8

Berdasarkan IMD World Digital Competitiveness Prancis 12,9


Ranking 2022, kemampuan atau literasi digital Indonesia
menempati peringkat 51 dari 63 negara. Walaupun ada Indonesia 12,7
peningkatan peringkat dari tahun sebelumnya (53),
Amerika Serikat 4,8
beberapa negara tetangga, seperti Singapura (3), Malaysia
(31), dan Thailand (40), memiliki tingkat kemampuan
Tiongkok 2,8
digital yang jauh lebih unggul.
Taiwan 1,2
Rendahnya literasi digital Indonesia salah satunya
Brasil 1,2
disebabkan oleh belum meratanya penetrasi internet di
Tanah Air. Berdasarkan Indeks Pembangunan Teknologi
India 1,0
Informasi dan Komunikasi 2021, enam provinsi memiliki
nilai penetrasi internet di bawah 50%. 3 Walaupun Kolombia 0,8
angka tersebut membaik dibandingkan dengan tahun
Nigeria 0,6
sebelumnya sebanyak delapan provinsi.
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Dalam hal infrastruktur TIK, peringkat Indonesia (45)
Sumber: Surfshark, Databoks (2022)
pada IMD World Digital Competitiveness Ranking 2022
lebih unggul dibandingkan dengan Malaysia (49), tetapi
belum bisa menyaingi Thailand (15) dan Singapura (9). Penyebaran data pribadi figur publik oleh hacker yang
Kecepatan internet, salah satu infrastruktur dalam TIK, dikenal dengan nama samaran ‘Bjorka’ pada September
di Indonesia masih jauh tertinggal. Per Desember 2022, 2022, menjadi salah satu kasus kebocoran data di
Indonesia merupakan negara dengan kecepatan unduh Indonesia yang paling menyita perhatian publik. Hal
internet handphone terendah di kawasan ASEAN. tersebut menunjukkan keamanan dan perlindungan data
pribadi masih menjadi isu dalam ruang lingkup digital di
Rata-rata Kecepatan Unduh Internet Handphone di Indonesia.
Negara ASEAN
dalam Mbps, Desember 2022
Faktor Kunci Pertumbuhan
180 163,9
Ekonomi Digital Indonesia
140 120,5 116 Menghadapi berbagai tantangan ke depan, Indonesia
100 masih memiliki peluang agar dapat terus menuju era
79,5
59,4 55,9 keemasan dan mencapai nilai ekonomi digital yang
60
36,9 34,4 31,3
26,2
diharapkan pada tahun 2030. Kuncinya, Indonesia harus
20 mampu mempercepat berbagai faktor dalam ekosistem
digital, mulai dari (1) pemerataan ekosistem ekonomi
Laos
Brunei

Vietnam

Indonesia
Thailand

Filipina
Singapura

Malaysia

Myanmar

Kamboja

digital, (2) penguatan fundamental bisnis perusahaan


startup, (3) peningkatan kolaborasi antar pemangku
kepentingan, hingga (4) pembangunan berkelanjutan
Sumber: Ookla, Speedtest Global Index (2022) berdasarkan ESG.
19

Pemerataan Ekosistem Ekonomi Digital Pemerataan ekosistem digital juga dipengaruhi oleh
Indonesia peningkatan kemampuan digital masyarakat. Berdasarkan
Ekonomi digital mencakup setiap kegiatan ekonomi yang hasil survei yang dilakukan Kemenkominfo dengan
memanfaatkan internet dan mengubah proses bisnis KIC, Indeks Literasi Digital masyarakat Indonesia selalu
hingga menciptakan mekanisme baru seperti di sektor meningkat dalam tiga tahun ke belakang.
TIK, e-commerce, logistik, finansial, kesehatan, edukasi,
pariwisata, hingga climate. Indeks Literasi Digital Indonesia

Pemanfaatan internet di dalam ekonomi digital telah 5

membuka berbagai peluang dan kesempatan. Dalam hal


ini, startup maupun bisnis konvensional dapat menjadi 4 3,49 3,54
3,47
bagian dari ekonomi digital.
3

Agar ekonomi digital dapat tumbuh sesuai yang


diharapkan, inklusivitas menjadi kunci keberhasilan. 2
Berdasarkan riset dari Kredivo bersama Katadata
Insight Center (KIC) yang berjudul “Perilaku Konsumen 1
E-Commerce Indonesia”, terlihat bahwa proporsi transaksi
belanja e-commerce di kota-kota tier 2 dan 3 pada tahun 0
2020 2021 2022
2021 meningkat dari sebelumnya 33% menjadi 36%.
Sumber: Katadata Insight Center (2023)
Berdasarkan laporan tersebut, masyarakat di luar kota
metropolitan sudah semakin terbiasa dengan ekonomi Hal tersebut menunjukkan proses transformasi digital
digital, terutama e-commerce. Namun, inklusivitas ekonomi yang semakin baik. Selain itu, dalam masalah pemerataan
digital masih belum maksimal yang disebabkan oleh tidak ada perbedaan signifikan hasil indeks dan masing-
belum meratanya faktor penunjang ekonomi digital. masing pilar antara wilayah 3T dan Non 3T.

Faktor penunjang ekonomi digital, terutama infrastruktur, Indeks Literasi Digital Indonesia 2022 Berdasarkan Pilar
regulasi, dan kemampuan digital masyarakat, menjadikan 5
ekonomi digital sebagai sarana pemerataan pertumbuhan
ekonomi di seluruh Indonesia, terutama di luar daerah
metropolitan. Sebab, melalui ekonomi digital, interaksi 4 3,8 3,8
3,7
antara produsen dan konsumen menjadi lebih mudah. 3,5 3,5 3,6 3,5 3,5
Misalnya, penduduk di daerah Tertinggal, Terdepan, 3,2
3,1
dan Terluar (3T) dapat memiliki kesempatan akses pasar 3
yang sama dengan penduduk di Jakarta berkat kehadiran
ekonomi digital.

2
Terkait dengan infrastruktur, pemerintah terus berupaya
untuk melakukan pengembangan. Terakhir, pemerintah
tengah membangun data center (PDN) di Bekasi, Batam,
1
IKN, dan Labuan Bajo.

Pemerintah juga telah menyiapkan regulasi keamanan


data. Melalui UU PDP, yang diresmikan pada Oktober 0
Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3 Pilar 4 Total
2022, pemerintah berkomitmen untuk menjamin Digital Digital Digital Digital Indeks
keamanan data dalam ruang digital. Dengan begitu, Skill Ethic Safety Culture
diharapkan masyarakat semakin memercayai ekosistem 3T Non 3T
digital sebagai sarana aman dalam kegiatan ekonomi.
Sumber: Katadata Insight Center (2023)
20 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Mengutip halaman resmi Kemenkominfo, melalui Gerakan 10% dengan adanya Permenaker No.18/2022 tentang
Nasional Literasi Digital (GNLD), pemerintah berupaya Penetapan UMP 2023.
meningkatkan kemampuan digital masyarakat Indonesia
melalui empat pilar, yaitu digital skill, digital ethic, digital Peningkatan Kolaborasi Antar Pemangku
safety, dan digital culture. Kepentingan

Penguatan Fundamental Bisnis Perusahaan Transformasi digital membuka banyak peluang bagi
Startup pemerintah, korporasi, dan perusahaan startup, di level
dalam negeri maupun internasional, untuk berkolaborasi.
Keberhasilan Indonesia untuk dapat merealisasikan
potensi pertumbuhan ekonomi digital dipengaruhi oleh Selain dukungan dari sisi kebijakan dan program
seluruh pemangku kepentingan, salah satunya adalah peningkatan literasi digital, pemerintah dapat memfasilitasi
perusahaan startup. Dengan berbagai tantangan yang kolaborasi perusahaan startup dalam hal pendanaan,
dihadapi, perusahaan-perusahaan tersebut harus bimbingan, hingga business matching dalam ekosistem
dapat melakukan penyesuaian, terutama penguatan digital.
fundamental model bisnis.
Kementerian Kesehatan misalnya, yang berkolaborasi
Model bisnis perusahaan harus dipastikan sesuai dengan dengan East Ventures, telah meluncurkan Biomedical
kebutuhan pasar (product-market fit). Saat startup dapat & Genome Science Initiative (BGSi). BGSi berupaya
menghadirkan solusi hingga inovasi yang sesuai dengan menghadirkan layanan pengobatan yang lebih akurat bagi
kebutuhan pasar, maka akan menarik investor untuk masyarakat, yaitu dengan mengumpulkan informasi genetik
memberikan pendanaan. Buktinya, di tengah tren (genom) dari manusia dan patogen seperti virus dan bakteri
penurunan pendanaan, dua perusahaan Indonesia, yaitu atau bisa disebut dengan whole genome sequencing (WGS).
Dana dan Traveloka, tetap termasuk dalam 10 perusahaan Berbagai perusahaan startup di bidang kesehatan dapat
startup yang mendapatkan pendanaan terbesar di Asia turut mengambil bagian dengan menghadirkan penelitian
sepanjang kuartal-III 2022.4 medis yang mendukung program tersebut.

Keberhasilan kedua perusahaan tersebut tidak terlepas Bukan hanya kolaborasi dengan pemerintah, perusahaan
dari kemampuan untuk membaca perubahan perilaku startup juga memiliki berbagai opsi kolaborasi lain.
pelanggan yang semenjak Pandemi COVID-19 menjadi Misalnya dengan korporasi yang ingin masuk ke dalam
semakin mengandalkan akses teknologi digital. platform digital, UMKM yang relevan dengan model bisnis,
Traveloka misalnya, terus berupaya melakukan inovasi hingga kolaborasi antar perusahaan startup yang sesuai
hingga menghasilkan produk super-app, yang tidak kebutuhan.
hanya melayani pembelian tiket perjalanan, tetapi juga
menawarkan penyaluran kredit hingga asuransi. Salah satu contoh kolaborasi antar startup dapat dilihat
pada kerja sama antara Komunal dari sektor fintech dan
East Ventures tetap berkomitmen memberikan dukungan Chickin dari sektor agritech. Pertukaran data di sektor
investasi kepada perusahaan startup. Tercatat, sepanjang agritech dengan fintech dapat memperluas pembiayaan
tahun 2022, pendanaan yang dikucurkan untuk bagi para petani Indonesia. Risiko pinjaman kepada para
perusahaan startup mencapai US$ 211,6 juta. Walaupun petani dapat dikelola dengan adanya data-data seperti
akan lebih selektif, East Ventures akan tetap berinvestasi kapasitas produksi dan keuangan petani yang terekam
di startup yang mampu menghadirkan solusi kepada pada perusahaan agritech.
masyarakat dengan lebih bijaksana dan terukur.
Pembangunan Berkelanjutan Berdasarkan ESG
Selain penguatan fundamental, startup juga harus mampu
meningkatkan efisiensi. Dengan terbatasnya jumlah Pada 25 September 2015, di Kantor Pusat PBB, 193
pendanaan, startup harus mampu membukukan arus negara berkumpul untuk menghasilkan agenda Tujuan
kas positif agar mampu bertahan. Sebab, bukan hanya Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable
tantangan di level global, dari dalam negeri, beban gaji Development Goals (SDGs).
dari perusahaan akan meningkat hingga maksimal
21

Sebagai salah satu agen pembangunan, para perusahaan menghasilkan emisi. Konsumen dapat mendukung dengan
swasta mengambil inisiatif dalam mendukung SDGs, mengatur pola pembelian, yaitu dengan pemesanan skala
yaitu dengan konsep Environmental, Social, dan besar dengan frekuensi yang lebih sedikit, sehingga akan
Governance (ESG). Melalui ESG, perusahaan dituntut menghasilkan emisi yang lebih rendah dibandingkan
untuk menyesuaikan standar kinerja perusahaan dengan dengan sebaliknya.
memperhatikan faktor lain di luar keuntungan ekonomi,
seperti lingkungan, sosial, dan tata kelola. Persepsi Investor Modal Ventura di Asia Tenggara tentang
Pentingnya Penerapan ESG
Menjadi perusahaan yang identik dengan teknologi dalam Persen
digital, startup dapat menjadi ujung tombak penerapan 100
ESG. Bahkan, tidak sedikit model bisnis startup yang justru 20%
23% 23%
secara natural dapat memadukan tujuan ekonomi dan
ESG. 80

Dari sisi environmental atau lingkungan, isu emisi 33% 30% 33%
60
karbon dan pengelolaan limbah menjadi topik utama
pembangunan berkelanjutan. Inisiatif perluasan
penggunaan kendaraan listrik dari perusahaan digital di
40
bidang transportasi merupakan upaya untuk mengurangi
dampak pencemaran udara dalam kegiatan operasional
44% 50% 44%
bisnis. Di sisi pengolahan limbah, perusahaan startup
20
seperti Waste4Change, menyediakan jasa pengelolaan
limbah yang mengadopsi teknologi digital.

0
Dalam hal social atau melihat hubungan perusahaan Environmental Social Governance
dengan pihak eksternal, sektor e-commerce telah
memberikan kesempatan dan peluang bagi seluruh Sangat Penting Penting Lainnya
lapisan masyarakat, termasuk ibu rumah tangga hingga Sumber: Google, Temasek dan Bain, e-Conomy SEA 2022
pedagang kecil, untuk dapat bergabung menjadi penjual
dan mengembangkan kewirausahaan. Hal tersebut Penerapan ESG oleh perusahaan di dalam ekosistem
bentuk nyata pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan ekonomi digital tidak hanya berdampak pada citra
transformasi digital. positif di mata konsumen. Investor yang menjadi sumber
pendanaan perusahaan pun mulai menjadikan penerapan
Governance merupakan prinsip yang mengedepankan ESG sebagai salah satu poin evaluasi dalam keputusan
tata kelola perusahaan yang baik secara internal. Bentuk investasi.
ideal pelaksanaannya adalah tata kelola keuangan
perusahaan yang transparan, terjamin legalitasnya, dan Mempertimbangkan situasi ekonomi digital pada
tidak melanggar hak etik. Perusahaan di dalam ekosistem tahun 2023, dibutuhkan upaya dari seluruh pemangku
ekonomi digital, yang identik dengan keterbukaan kepentingan di dalam ekosistem digital dalam menghadapi
informasi, dapat menjadi contoh penerapan nilai-nilai berbagai tantangan ke depan. Potensi demografi dan
tersebut. investasi yang dimiliki oleh Indonesia harus mampu
dimanfaatkan agar dapat mencapai target pertumbuhan
Tidak hanya dari sisi perusahaan, konsumen dalam ekonomi digital. Syaratnya dengan memperkuat berbagai
ekosistem digital sebenarnya juga memiliki peran dalam faktor kunci pertumbuhan ekonomi digital Indonesia,
mendukung pembangunan berkelanjutan. Salah satunya mulai dari (1) pemerataan ekosistem ekonomi digital,
dengan menggunakan produk/jasa dari perusahaan yang (2) penguatan fundamental bisnis perusahaan
telah menerapkan prinsip ESG. Cara lainnya dengan startup, (3) peningkatan kolaborasi antar pemangku
menyesuaikan pola konsumsi. Walaupun menjadi kepentingan, hingga (4) pembangunan berkelanjutan
lebih mudah, pembelian lewat platform digital masih berdasarkan ESG.
22 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Dorongan Iklim Pemerintah agar


Tercipta Lingkungan untuk Berinovasi
Tentunya pemerintah membuat iklim agar swasta
terutama anak-anak muda terbuka dan mempunyai
lingkungan untuk berinovasi. Kita pun mendorong lebih
banyak coworking space dibangun, termasuk di beberapa
perguruan tinggi.
Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia

Dengan adanya kemungkinan resesi ekonomi dan Bagaimana strategi yang dilakukan pemerintah
resesi pangan, apakah yang telah direncanakan oleh untuk membangun kolaborasi dengan swasta dan
pemerintah untuk mengatasi fenomena tersebut? mendorong munculnya startup di Indonesia?
Dalam menghadapi krisis pangan, yang paling penting Tentunya pemerintah membuat iklim agar swasta
pasokan, permintaan, dan stok. Makanan juga menjadi terutama anak-anak muda terbuka dan mempunyai
faktor untuk inflasi sehingga pemerintah sangat serius lingkungan untuk berinovasi. Kita pun mendorong lebih
untuk menangani ini agar inflasi tidak tinggi karena sangat banyak coworking space dibangun, termasuk di beberapa
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. perguruan tinggi. Dengan demikian, kesempatan untuk
membangun startup terbuka luas apalagi dengan
Tantangan kita adalah intensifikasi produksi pangan aplikasinya sangat luas termasuk di sektor kesehatan.
dengan keterbatasan lahan. Pangan kita masih 2.0, masih
mekanisasi. Ke depannya kita akan mendorong untuk Contoh sederhana, kita menggunakan Halodoc untuk
smart farming. Kita ketahui bahwa tidak semua anak muda penanganan COVID-19. Dengan aplikasi PeduliLindungi,
sekarang mau kembali ke pertanian tetapi kita mendorong kita melacak siapa yang positif, by name by address, kita
dengan smart farming, mereka mau kembali di perikanan, bisa mengirimkan obat. Di negara lain mereka tidak bisa
hortikultura, tanaman padi, dan lain sebagainya. karena regulasinya terhambat dokter konsultasi.

Terobosan pemerintah terus memberikan manfaat


Bagaimana upaya pemerintah mendorong
ke surplus ekspor. Seperti apa kontribusi digitalisasi
pemerataan digital ke semua daerah terutama
dalam mendorong ekspor?
investasi?
Digitalisasi utamanya lebih kepada produsen untuk
Kita tidak melihat harus ada penyeragaman digitalisasi
konsumen, konsumen untuk konsumen, melalui digital
antara tier 1, 2, dan 3, tetapi perkembangan ekonomi
trade, e-commerce. Kita ingin membawa e-commerce bisa
Indonesia berbasis klaster. Seperti di luar Jawa, misalnya di
menjaga agar ASEAN tidak menjadi pasar Alibaba, Amazon,
Sulawesi, Maluku, kita mendorong hilirisasi sumber daya
dan yang lain. Kita berharap Indonesia punya e-commerce
alam bukan digitalisasi. Jadi, bukan one size fit for all. Tidak
yang bisa masuk di level ASEAN.
semua 514 kota/kabupaten harus digital, tapi literasi digital
itu penting. Salah satunya adalah melalui program Kartu
Salah satu yang bisa dilakukan untuk sistem pembayaran
Prakerja.
yang sudah menggunakan QR sehingga sistem
pembayarannya mudah. Berikutnya, kita akan mengatur
Dan di Amerika sendiri, Silicon Valley tidak ada di semua
logistik pada perdagangan e-commerce karena ada bea
state, hanya ada di sekitar Stanford dan di beberapa tempat
cukai. Kita berharap ini bisa benar-benar free flow di dalam
lain. Kita akan mendorong klasternya apakah di sekitar
ASEAN. Hal ini masuk dalam framework ekonomi digital
Jakarta, daerah BSD, Batam, Malang yang dekat dengan
ASEAN. Dengan demikian, kita berharap kontribusi dari
klaster universitas.
digitalisasi terhadap ekspor terutama dari UMKM bisa
muncul.
23

Semua Harus Bersinergi untuk


Mengembangkan Ekosistem Digital
SALAH SATU topik bahasan dalam KTT G20 di Bali juga diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi digital.
dan menjadi perhatian utama negara-negara dengan Saya meyakini bahwa literasi digital ke depan akan sama
ekonomi terkuat di dunia adalah transformasi digital pentingnya dengan kemampuan dasar, seperti membaca,
untuk mendukung ketahanan dan resiliensi ekonomi. menulis, dan berhitung.
Presiden Joko Widodo telah menyatakan optimismenya
bahwa Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar Kembali kepada pernyataan Presiden Joko Widodo beberapa
keempat di dunia pada 2045 nanti. Bahkan pertumbuhan waktu yang lalu, Presiden mengingatkan agar potensi
ekonomi digital Indonesia sangat pesat jika dibandingkan ekonomi digital yang dimiliki Indonesia bisa dimanfaatkan
dengan negara lain di Asia Tenggara. Nilai ekonomi digital sebaik-baiknya dan bukan justru ”diambil” oleh negara
Indonesia pada 2021 mencapai angka sebesar US$ 70 lain. Untuk itulah semua pemangku kepentingan harus
miliar dan diprediksi tumbuh dua kali lipat pada 2025. bersinergi mengembangkan ekosistem digital di Tanah Air.

Tahun 2023 merupakan sebuah momentum dan tonggak Saat ini, pemerintah terus mendorong para pemain
penting bagi pemerintah untuk serius mengakselerasi telekomunikasi aktif membangun infrastruktur jaringan
pengembangan ekonomi digital sesuai dengan arahan sampai ke pelosok. Pemerintah juga terlibat dalam
yang diberikan oleh Presiden. Berdasarkan data Rencana penyediaan jaringan tulang punggung melalui proyek
Induk Pengembangan Industri Digital Indonesia 2023- Palapa Ring dan satelit multifungsi Satria. Di sisi hilir,
2045, nilai ekonomi digital ditargetkan mencapai Rp 22.513 pemerintah bekerja sama dengan berbagai mitra untuk
triliun pada 2045 atau 15 kali lipat dari capaian pada 2021 mengadakan pelatihan keterampilan teknologi digital.
yang tercatat di angka Rp 1.490 triliun. Saya meyakini
bahwa transisi ekonomi Indonesia ke arah digital saat ini Kami juga menggelar pelatihan literasi dan pembinaan
merupakan sebuah keniscayaan. usaha agar pelaku usaha kecil dan menengah melek
pemasaran digital melalui program Bangga Buatan
Namun, meskipun prospek ekonomi digital di Indonesia Indonesia (BBI). Dan yang terpenting saat ini adalah
terlihat cerah, masih ada tantangan yang perlu diatasi. pemerintah ingin kebijakan yang menyangkut dengan
Salah satu tantangan terbesar adalah akses internet yang masalah koordinasi antara pusat dan daerah yang
masih terbatas di beberapa wilayah Indonesia. Kita telah seringkali tidak selaras menjadi lebih baik ke depannya.
sama tahu bahwa kondisi geografis kepulauan yang ada
dan belum meratanya infrastruktur menjadi momok Di tengah berbagai kesempatan dan tantangan di atas,
tersendiri bagi negara ini untuk mencapai cita-cita tersebut. dibutuhkan percepatan dan semangat baru untuk
menyongsong tahun yang penuh ketidakpastian ini.
Adopsi teknologi digital yang terjadi selama pandemi Kolaborasi adalah kata tunggal yang mesti dilakukan antara
COVID-19 juga perlu diimbangi dengan literasi digital pemerintah, pelaku industri digital, dan masyarakat untuk
oleh para pelaku usaha, terutama di sektor usaha kecil mencapai cita-cita bersama pada 2045 demi sejahteranya
dan menengah. Selain investasi, ekosistem yang mumpuni segenap tumpah darah Indonesia.

Selain investasi, ekosistem yang mumpuni juga


diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi digital.
Semua pemangku kepentingan harus bersinergi
mengembangkan ekosistem digital di Tanah Air.
Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan
Investasi Republik Indonesia
24 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

02
Kondisi dan
Pemetaan
Daya Saing Digital
di Indonesia
26 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

DALAM MENGHADAPI ketidakpastian ekonomi yang dengan 71% di antaranya merasa sektor industri di
diakibatkan oleh berbagai faktor dalam Bab 1, penguatan Indonesia masih kuat.2
ekonomi digital penting dilakukan, terutama di kota tier
2 dan 3. Pengembangan tersebut menjadi solusi bagi Optimisme tersebut didukung oleh nilai ekonomi digital
industri dan diiringi oleh perubahan perilaku konsumen Indonesia yang diperkirakan mencapai US$ 77 miliar pada
yang semakin membutuhkan layanan digital. 2022, meningkat 22% dari tahun sebelumnya.3 Selain itu,
Presiden Joko Widodo juga memberikan arahan agar
Pemerataan infrastruktur masih menjadi tantangan utama pemerintah dapat memanfaatkan potensi ekonomi digital
dalam mengembangkan ekonomi digital di Indonesia. ini melalui transformasi digital pada sektor perdagangan
Menurut World Bank, meskipun Indonesia merupakan secara inklusif dan berkelanjutan.
salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi digital
tercepat di Asia Tenggara, masih diperlukan langkah untuk Kementerian Perdagangan telah menyiapkan program-
memastikan inklusivitas dalam mengakses teknologi dan program untuk meningkatkan kualitas ekosistem
layanan digital.1 niaga elektronik melalui digitalisasi pasar rakyat dan
pemberdayaan UMKM di seluruh Indonesia. Tingginya
Ekonomi digital nasional masih berpotensi untuk tetap potensi ekonomi digital nasional juga didukung oleh
tumbuh, sehingga dapat membentuk ketahanan di tengah banyaknya pengguna internet di Tanah Air yang mencapai
ketidakpastian global. Berdasarkan Survei Perusahaan 202,6 juta orang.4 Laporan EV-DCI 2023 pun menunjukkan
Digital EV-DCI 2023, sebanyak 87% pelaku bisnis optimistis semakin meratanya skor pilar Keuangan, Penggunaan TIK,
Indonesia mampu menghadapi ketidakpastian global, serta Kewirausahaan dan Produktivitas antar provinsi.

Apa saja yang membuat Anda optimis atas kemampuan Indonesia menghadapi ketidakpastian global?

Ketangguhan sektor 71%


industri
Tingginya kemampuan 50%
daya beli masyarakat

Persiapan pemerintah
35%
sudah matang
Maksimalnya pengelolaan
15%
SDA

Tingginya kesadaran masyarakat


6%
akan perubahan iklim
Maksimalnya pengelolaan
SDM 3%

Lainnya 3%

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Sumber: Survei Perusahaan Digital EV-DCI 2023


27

Tentang East Ventures –


Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2023

EV-DCI 2023 mengukur dan memetakan perkembangan provinsi baru. Hal ini dilakukan sebab data provinsi baru
daya saing digital di 38 provinsi dan 157 kota/kabupaten masih belum tersedia.
di Indonesia dalam bentuk indeks. Berbeda dengan EV-DCI
sebelumnya, EV-DCI 2023 menambahkan 4 provinsi baru Indeks tersebut terdiri atas tiga sub-indeks, yaitu: Input,
akibat pemekaran provinsi. Output, dan Penunjang. Masing-masing sub-indeks terdiri
atas tiga pilar, sehingga terdapat sembilan pilar yang
Data 4 provinsi baru dihitung dari identifikasi kota/kabupaten membentuk EV-DCI. Masing-masing pilar terdiri atas 3-9
di dalamnya dengan proses agregasi data sesuai dengan indikator, sehingga total ada 50 indikator yang digunakan
indikator pembentuk indeks EV-DCI sehingga terbentuk data untuk menyusun indeks tersebut.

Daftar Indikator EV-DCI 2023

INPUT Kewirausahaan dan Produktivitas


1. Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam
Sumber Daya Manusia
Pekerjaan Utama
1. Jumlah Mahasiswa Berkemampuan Digital 2. Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam
2. Pertumbuhan Mahasiswa Berkemampuan Digital Pekerjaan untuk Komunikasi
3. Jumlah Dosen Program Studi Terkait Digitalisasi 3. Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam
4. Jumlah Program Studi Terkait Digitalisasi Pekerjaan untuk Promosi
5. Indeks Literasi Digital 4. Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam
Pekerjaan untuk Penjualan via Media Sosial
Penggunaan TIK
5. Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam
1. Rasio Penduduk yang Memiliki Handphone Pekerjaan untuk Penjualan via Website/E-commerce
2. Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Komputer 6. Pinjaman Menggunakan Teknologi Finansial
3. Rasio Penduduk yang Memiliki Akses Internet
4. Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Ketenagakerjaan
Rumah
5. Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari 1. Jumlah Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi
Kantor 2. Rasio Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi
6. Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari 3. Pertumbuhan Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi
Sekolah 4. Jumlah Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi
7. Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan (Indikator Terbalik)
Laptop 5. Rasio Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi
8. Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan (Indikator Terbalik)
Handphone 6. Pertumbuhan Tenaga Kerja Golongan Rentan
Digitalisasi (Indikator Terbalik)
Pengeluaran untuk TIK

1. Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Pengeluaran PENUNJANG


untuk TIK Infrastruktur
2. Pengeluaran Rata-rata Rumah Tangga untuk TIK
3. Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan 1. Tingkat Gangguan Listrik (Indikator Terbalik)
Komunikasi 2. Rasio Desa yang Mendapat Sinyal Kuat dan Sangat
4. Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Kuat
Komunikasi per Kapita 3. Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 3G
4. Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 4G
OUTPUT 5. Rasio Rumah Tangga dengan Sambungan Telepon
Tetap
Perekonomian
1. PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi Keuangan
2. Kontribusi PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi
3. Pertumbuhan PDRB Sektor Informasi dan 1. Indeks Inklusi Keuangan (Komposit)
Komunikasi 2. Jumlah Agen Laku Pandai
4. PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, 3. Adopsi E-wallet sebagai Metode Pembayaran
Pos & Kurir
5. Kontribusi PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang
Angkutan, Pos & Kurir Regulasi dan Kapasitas Pemerintah Daerah
6. Pertumbuhan PDRB Subsektor Pergudangan, 1. Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK
Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 2. Angka Partisipasi Kasar D1-S1
7. PDRB Sektor Jasa Keuangan 3. Pertumbuhan Angka Harapan Hidup
8. Kontribusi PDRB Sektor Jasa Keuangan 4. Penurunan Tingkat Kemiskinan (Indikator Terbalik)
9. Pertumbuhan PDRB Sektor Jasa Keuangan
28 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Xi — Xmin
Perhitungan Indeks
Skor Indikatori = 100 — [ ( ) 100 ]
Xmax— Xmin
Untuk menyelaraskan setiap indikator yang memiliki
satuan berbeda, nilai aktual masing-masing indikator
dikonversi menjadi skor yang terstandarisasi dengan Perhitungan indeks EV-DCI menggunakan
rentang skala 0 sampai 100. Skor ini menunjukkan pendekatan bertingkat: skor dari masing-masing
perbandingan relatif kinerja satu daerah dengan daerah indikator dihitung ke dalam skor pilar. Selanjutnya
lainnya. skor pilar dihitung ke dalam skor sub-indeks.
Terakhir, skor sub-indeks dihitung menjadi skor
Skor indikator untuk suatu daerah dihitung menggunakan keseluruhan indeks. Setiap indikator membawa
formula berikut: bobot yang sama ke dalam pilar dan sub-indeks.

Xi — Xmin
Skor Indikatori = ( Namun, dalam menggabungkan tiga skor sub-indeks
) 100
Xmax— Xmin menjadi indeks EV-DCI secara keseluruhan, diberikan
bobot perhitungan. Penggunaan bobot yang
di mana Xi adalah nilai aktual yang diperoleh daerah i lebih kecil untuk sub-indeks Penunjang bertujuan
untuk indikator tertentu. Xmin dan Xmax masing-masing untuk memastikan bahwa sub-indeks Input dan
adalah nilai minimum dan nilai maksimum dari seluruh Output langsung dari ekonomi digital dinilai lebih
daerah pada setiap indikator. Untuk indikator yang penting daripada faktor-faktor yang mendukung
merupakan “indikator terbalik” (artinya semakin sedikit/ perekonomian secara tidak langsung.
kecil semakin baik), diidentifikasi dalam daftar indikator,
rumus skor adalah sebagai berikut:

Perhitungan East Ventures – Digital Competitiveness Index (EV-DCI)

INPUT OUTPUT

Sumber Penggunaan Pengeluaran Perekonomian Kewirausahaan Ketenaga-


Daya TIK untuk TIK dan Produktivitas kerjaan
Manusia
40% 40%

EV-DIGITAL
COMPETITIVENESS
INDEX

20%
PENUNJANG

Infrastruktur Keuangan Regulasi dan Kapasitas


Pemerintah Daerah
29

Bagaimana EV-DCI 2023 Membawa Sudut Pandang dalam Laporan?

Penyusunan laporan EV-DCI 2023 mencakup analisis regional daerah di Indonesia dan sektoral dari berbagai sektor
ekonomi digital. Selain itu, untuk memperkuat temuan indeks, EV-DCI 2023 memperhatikan 4 faktor kunci seperti yang
terlihat pada gambar di bawah.

Faktor Kunci EV-DCI 2023

PEMERATAAN PENGUATAN
DIGITALISASI FUNDAMENTAL BISNIS
Pemerataan ekosistem Strategi penguatan
ekonomi digital dari fundamental bisnis
segi infrastruktur di tengah potensi
dan SDM di kota ketidakpastian
tier 2 dan 3 global

1 2

3 4
PENINGKATAN PENERAPAN
KOLABORASI ESG
Peningkatan ekonomi Penerapan ESG sebagai
digital melalui kerja langkah bisnis yang
sama antar pemangku berkelanjutan
kepentingan
30 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

EV-DCI 2023
PEMERINTAH Indonesia terus mendorong pengembangan Indeks daya saing digital secara umum meningkat
ekonomi digital. Menurut Menko Bidang Kemaritiman dan selama empat tahun berturut-turut dengan skor
Investasi, Luhut B. Pandjaitan, digitalisasi menjadi salah median pada 2023 sebesar 38,5. Peningkatan skor
satu pilar yang dibutuhkan untuk bertahan di tengah median menunjukkan perbaikan daya saing digital di
ketidakpastian global.5 provinsi peringkat menengah dan bawah.

Pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, spread atau jarak
melakukan berbagai upaya untuk membantu masyarakat nilai terbesar dan terkecil meningkat menjadi 53,2 karena
di setiap daerah dalam menghadapi digitalisasi. Sebagai adanya pemekaran Provinsi Papua dan Papua Barat. Nilai-
contoh, upaya digitalisasi pada UMKM membuat penetrasi nilai aktual pada provinsi-provinsi baru menggunakan
internet pada kegiatan promosi, penjualan melalui media nilai agregat kota/kabupaten yang masuk ke dalamnya,
sosial, dan e-commerce meningkat. sehingga nilai tersebut cenderung menjadi lebih kecil.
Namun, hal ini tidak berarti digitalisasi di daerah-daerah
EV-DCI 2023 memberikan gambaran kondisi ekonomi lain memburuk, melainkan membaik yang ditunjukkan
digital provinsi di Indonesia sepanjang tahun 2021-2022. oleh meningkatnya skor indeks di hampir setiap provinsi.

Grafik Distribusi Skor EV-DCI


100

90

80 Nilai Tengah
Nilai Tengah 2023: 38,5
70 Nilai Tengah 2022: 35,2
2021: 32,0

60
Skor EV-DCI

50

40

30

20
Nilai Tengah
10 2020: 27,9

0
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38
Jumlah Provinsi
Tabel EV-DCI Nasional

2020 2021 2022 2023

Nilai Max 79,7 77,6 73,2 76,6

Nilai Min 17,7 22,0 24,9 23,3

EV-DCI (Median) 27,9 32,0 35,2 38,5

Spread 62,0 55,6 48,3 53,2

Standar Deviasi 11,6 10,7 9,0 9,7


31

Peta Persebaran Skor EV-DCI 2023 Menurut Provinsi


20 80

#23, Kalimantan Utara


38,0 #32, Maluku Utara
#9, Kalimantan Timur 33,8
#24, Aceh #21, Riau #8, Kepulauan Riau #20, Kalimantan Barat 45,4 #26,Papua Barat Daya*
37,9 38,2 45,9 38,4 #27,Kalimantan 36,7
#33, Sulawesi
Tengah Tengah #30 Gorontalo #28, Papua Barat
36,1 32,3 35,3 35,8
#14, Jambi #38, Papua Tengah*
#10, Sumatera Utara 39,8 23,3 #34, Papua
43,9 #36, 31,9
Sulawesi
#11, Sumatera Barat Barat* #16, Sulawesi
43,1 29,0
#17, Kepulauan Utara
#15, Bengkulu Bangka Belitung 39,5 #29, Sulawesi
#13, Kalimantan #18, Maluku
39,7 39,5 Selatan
#1, DKI Jakarta Tenggara 39,4
#19, Sumatera Selatan 40,2 35,7
76,6
38,5 #5, Banten #12, Sulawesi Selatan
50,7 42,9 #37, Papua
#25, Lampung Pegunungan*
37,5 #2, Jawa Barat
Angka Tengah 62,2 #31, Nusa Tenggara Timur
23,4
#6, Jawa Tengah #7, Bali #35, Papua Selatan*
EV-DCI 2023: 48,1 47,3 #22, Nusa 34,2
31,5
#4, Jawa Timur Tenggara Barat
38,5 #3, D I Yogyakarta
54,2 54,1 38,1

Peringkat EV-DCI 2023 Berdasarkan Provinsi

Peringkat Provinsi Skor EV-DCI 2023 Skor EV-DCI 2022 Perubahan Peringkat

1 DKI Jakarta 76,6 73,2 =


2 Jawa Barat 62,2 58,5 =
3 D I Yogyakarta 54,2 49,2 =
4 Jawa Timur 54,1 45,6 ↑1
5 Banten 50,7 47,0 ↓1
6 Jawa Tengah 48,1 38,0 ↑8
7 Bali 47,3 44,9 ↓1
8 Kepulauan Riau 45,9 40,8 =
9 Kalimantan Timur 45,4 44,0 ↓2
10 Sumatera Utara 43,9 38,2 ↑3
11 Sumatera Barat 43,1 39,8 ↓2
12 Sulawesi Selatan 42,9 39,8 ↓2
13 Kalimantan Selatan 40,2 36,5 ↑2
14 Jambi 39,8 31,9 ↑16
15 Bengkulu 39,7 39,1 ↓3
16 Sulawesi Utara 39,5 39,8 ↓5
17 Kepulauan Bangka Belitung 39,5 32,2 ↑12
18 Maluku 39,4 32,5 ↑9
19 Sumatera Selatan 38,5 33,4 ↑3
20 Kalimantan Barat 38,4 29,7 ↑12
21 Riau 38,2 35,2 ↓3
22 Nusa Tenggara Barat 38,1 32,3 ↑6
23 Kalimantan Utara 38,0 35,3 ↓6
24 Aceh 37,9 32,7 =
25 Lampung 37,5 33,8 ↓5
26 Papua Barat Daya* 36,7
27 Kalimantan Tengah 36,1 32,6 ↓2
28 Papua Barat 35,8 34,3 ↓9
29 Sulawesi Tenggara 35,7 36,1 ↓13
30 Gorontalo 35,3 33,5 ↓9
31 Nusa Tenggara Timur 34,2 32,5 ↓5
32 Maluku Utara 33,8 30,3 ↓1
33 Sulawesi Tengah 32,3 33,4 ↓11
34 Papua 31,9 24,9 =
35 Papua Selatan* 31,5
36 Sulawesi Barat 29,0 27,5 ↓3
37 Papua Pegunungan* 23,4
38 Papua Tengah* 23,3
*Provinsi baru hasil pemekaran Papua dan Papua Barat
32 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Posisi atas daya saing digital antar provinsi di Indonesia Dari segi skor, nilai tengah sub-indeks Input meningkat
masih cenderung didominasi oleh provinsi di Pulau Jawa. 3,2 poin menjadi 40,1. Kenaikan ini dipengaruhi oleh skor
Kemudian di posisi tengah umumnya ditempati oleh ketiga pilar di dalamnya yang juga meningkat. Kenaikan
provinsi dari Pulau Sumatera dan Kalimantan. Provinsi terbesar didukung oleh pilar Penggunaan TIK seiring
dengan performa terbaik adalah Jambi, Kepulauan Bangka dengan meningkatnya skor indikator Rasio Penduduk yang
Belitung, dan Kalimantan Barat. Memiliki Handphone sebesar 13,9 dan Rasio Penduduk
yang Memiliki Akses Internet sebesar 17,8.
Sementara itu, posisi terbawah umumnya masih
didominasi oleh provinsi dari wilayah Timur. Penurunan Kenaikan pilar Penggunaan TIK juga turut berdampak
signifikan terjadi pada Provinsi Sulawesi Tenggara. pada meningkatnya pilar Pengeluaran untuk TIK. Rata-rata
Peringkat provinsi lainnya di Pulau Sulawesi juga menurun pengeluaran rumah tangga untuk keperluan TIK seperti
dan beberapa diikuti oleh penurunan skor. Hal ini terjadi membeli pulsa dan kuota internet meningkat. Selain itu,
karena pertumbuhan digitalisasi di Sulawesi tidak sebesar upah karyawan TIK per kapitanya turut membaik.
pertumbuhan provinsi lain. Pembahasan mengenai faktor
yang mempengaruhi kenaikan atau penurunan pada Skor EV-DCI Berdasarkan Sub-Indeks Input
masing-masing daerah akan dijelaskan pada Bab 3. 80

Daya Saing Menurut Tiga 60 56,9


Sub-Indeks 48,3
40,1 41,8
Daya saing digital provinsi Indonesia dapat dilihat 40 36,9 35,3
secara lebih detail melalui sub-indeks Input, Output,
dan Penunjang. Secara umum, skor ketiga sub-indeks 21,8 24,2
20
meningkat dengan kenaikan tertinggi terjadi pada sub-
indeks Penunjang. Peningkatan ini dipengaruhi oleh pilar-
pilar penyusun di dalamnya.
0
Sub-Indeks Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran
Skor EV-DCI 2023 Berdasarkan Sub-Indeks Input Manusia TIK untuk TIK
2022 2023
80

Pilar terakhir yang naik adalah pilar Sumber


60 Daya Manusia. Pertumbuhan mahasiswa digital
50,8 serta kenaikan indeks literasi digital di beberapa
42,9 provinsi secara signifikan juga membantu dalam
38,5 40,1
40 35,2 35,1 peningkatan komponen Input yang dibutuhkan untuk
30,4 31,2
mengembangkan ekonomi digital.

20
Peringkat Provinsi Jambi naik 15 peringkat ke posisi 12.
Jambi juga memperoleh skor tertinggi untuk sub-indeks
0 Input, yakni naik 14,4 poin menjadi 45,5. Kenaikan terjadi
EV-DCI 2023 Input Output Penunjang pada seluruh pilar penyusun sub-indeks ini terutama
2022 2023 pada pilar SDM. Pertumbuhan mahasiswa digital di
Jambi selama lima tahun terakhir sangat pesat, seiring
Sub-Indeks Input dengan gencarnya program pelatihan TIK yang dilakukan
pemerintah setempat.
Sub-indeks Input menggambarkan ekonomi digital dari
sisi kesiapan sumber daya manusia, tingkat penggunaan Sub-Indeks Output
teknologi digital, dan pengeluaran terkait teknologi digital.
Baik pengeluaran pribadi maupun biaya yang dikeluarkan Sub-indeks Output mengukur perkembangan digitalisasi
perusahaan untuk mempekerjakan karyawan TIK. terhadap perekonomian, tingkat kewirausahaan dan
33

produktivitas serta kondisi ketenagakerjaan sektor yang Rasio Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi meningkat 12,9
terpengaruh digitalisasi di wilayah Indonesia. Di antara poin menjadi 23,2. Hal ini terjadi akibat penurunan tingkat
dua sub-indeks lainnya, sub-indeks Output memiliki pengangguran terbuka sebesar 1,7%, sehingga terjadi
kenaikan paling kecil, yakni 0,3 poin menjadi 31,2. penyerapan tenaga kerja di berbagai sektor.

Di antara tiga pilar penyusunnya, hanya pilar Sub-Indeks Penunjang


Kewirausahaan dan Produktivitas yang skornya naik.
Penggunaan internet untuk bekerja, baik pekerjaan utama Sub-indeks Penunjang mengukur aspek pendukung
maupun kegiatan komunikasi, promosi, serta penjualan perkembangan ekonomi digital daerah seperti
melalui media sosial dan e-commerce ikut meningkat. infrastruktur, keuangan, serta kapasitas pemerintah
Hal ini sesuai dengan program digitalisasi UMKM oleh daerah. Nilai tengah sub-indeks Penunjang meningkat
beberapa pemangku kepentingan. 4,6 poin menjadi 50,8.

Skor EV-DCI Berdasarkan Sub-Indeks Output Skor EV-DCI Berdasarkan Sub-Indeks Penunjang
80 80

64,8 62,8
60 60 54,6
50,8 49,6
41,9 46,1
40,1
40 40
30,9 31,2 28,5 27,9 28,6 32,1
23,6 23,1
20 20

0 0
Sub-Indeks Perekonomian Kewira- Ketenaga- Sub-Indeks Infrastruktur Keuangan Regulasi dan
Output usahaan dan Kerjaan Penunjang Kapasitas Pemda
Produktivitas

2022 2023 2022 2023

Sementara itu, meskipun skor pilar Ketenagakerjaan Pilar Keuangan meningkat seiring dengan meningkatnya
menurun, rasio pekerja di sektor terkait digitalisasi indikator Indeks Inklusi Keuangan dan Adopsi E-wallet
justru meningkat. Peningkatan ini terjadi seiring dengan sebagai Metode Pembayaran di beberapa provinsi
pesatnya pertumbuhan industri bidang telekomunikasi secara signifikan. Hal ini sejalan dengan program
dan informatika serta transportasi dalam lingkup nasional. pemerintah daerah di beberapa provinsi yang sudah
banyak menerapkan pembayaran nontunai seperti QRIS
Penurunan juga terjadi pada pilar Perekonomian. dan e-wallet di pasar tradisional. Survei Konsumen EV-DCI
Penurunan pada pilar ini paling signifikan disebabkan 2023 juga menunjukkan metode pembayaran yang paling
oleh penurunan skor indikator Pertumbuhan PDRB banyak digunakan saat bertransaksi dengan aplikasi
Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos dan digital adalah e-wallet.6
Kurir sebesar 24,0 poin. Meskipun terjadi penurunan skor,
nilai aktual indikator ini sebenarnya bertumbuh. Namun, Sementara itu, pilar Regulasi dan Kapasitas Pemda
pertumbuhan tersebut belum dapat melampaui besarnya menurun sebesar 4,6 poin. Penurunan signifikan terjadi
penurunan yang terjadi pada tahun sebelumnya. pada skor indikator Penurunan Tingkat Kemiskinan.
Meskipun secara persentase penduduk miskin 2022
Kepulauan Riau merupakan salah satu provinsi yang meningkat hampir 0,2% jika dibandingkan dengan 2021,
meningkat signifikan dari segi peringkat dan skor sub- akan tetapi garis kemiskinan meningkat sebesar 10,2%.
indeks Output, yakni naik 15 peringkat ke posisi 8 dengan Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh kenaikan harga
kenaikan skor sub-indeks 7,9 poin menjadi 37,6. Kenaikan BBM dan selanjutnya berdampak pada kenaikan harga
terutama terjadi pada pilar Ketenagakerjaan. Skor indikator komoditas yang dikonsumsi masyarakat Indonesia.7
34 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Metode Pembayaran yang Paling Banyak Digunakan

E-wallet 81%

Virtual Account 60%

Transfer Bank 55%

Cash/COD 55%

Paylater 32%

Kode QR/QRIS 31%

Gerai Ritel 22%

Debit Instan 12%

Kartu Kredit 9%

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Sumber: Survei Konsumen EV-DCI 2023

Selain itu, pilar Infrastruktur juga sedikit menurun akibat sebesar 16,1 poin menjadi 55,5. Kenaikan tersebut
berkurangnya skor indikator Rasio Rumah Tangga terjadi pada semua pilar. Dari sisi pilar Keuangan,
dengan Sambungan Telepon Tetap sebesar 2,0 poin. indikator Adopsi E-wallet sebagai Metode Pembayaran
Secara persentase indikator ini menurun menjadi 1,4% meningkat dengan mulai diterapkannya sistem
pada 2021 dari sebelumnya 1,7%.8 Hal ini seiring dengan pembayaran nontunai di pasar tradisional, tepatnya
meningkatnya penggunaan handphone sebesar 3,0% di di Kota Ambon. Dari sisi pilar Regulasi dan Kapasitas
periode yang sama.9 Pemda, Provinsi Maluku berhasil menurunkan
tingkat kemiskinan sebesar 2,0% 10 pada 2022, serta
Maluku adalah provinsi dengan peningkatan skor meningkatkan Angka Harapan Hidup sebesar 0,3
sub-indeks Penunjang paling tinggi, dengan kenaikan tahun.11
35
03
Kondisi Pemerataan
Digitalisasi Daerah
Indonesia
Pada bab ini, EV-DCI 2023 akan mengulas profil 10 provinsi
dengan tingkat daya saing digital terbaik. Selain itu, terdapat
juga ulasan 4 provinsi yang mengalami kenaikan peringkat
tertinggi dan 4 provinsi yang mengalami penurunan peringkat
terbesar. Ulasan setiap provinsi dilengkapi dengan perubahan
signifikan pada skor serta upaya yang dilakukan pemerintah
provinsi tersebut untuk meningkatkan daya saing.
38 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Tahun 2020 2021 2022 2023

DKI Jakarta Peringkat


1 1 1 1
Skor 79,7 77,6 73,2 76,6
Teluk Jakarta
DKI JAKARTA kembali menempati posisi pertama hasil
perhitungan EV-DCI, kali keempat secara berturut-
turut. Pilar Kewirausahaan dan Produktivitas menjadi
DKI JAKARTA
penyumbang skor terbesar bagi provinsi ini. Skor pilar
BANTEN JAWA BARAT
ini juga menjadi yang tertinggi dibandingkan provinsi
lainnya.
Pemerintah provinsi menghadirkan Jakarta Kini (JAKI),
platform pengaduan masyarakat terkait fasilitas dan
ketertiban umum. Implementasi Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik (SPBE) dilakukan melalui Jakarta Skor
Nasional
Pengawasan (JakWas). Salah satu layanannya adalah
EV-DCI 76,6 38,5
Sistem Pengaduan Terpadu (SIPADU), kanal pengaduan
Input 76,8 40,1
dugaan korupsi. Pemerintah provinsi juga membuka Jala
Hoaks, kanal pengaduan masyarakat terhadap berita Output 77,9 31,2
yang beredar melalui pemanfaatan teknologi. Penunjang 73,3 50,8
0 100

Skor 0-100
Input Output Penunjang
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Kewirausahaan Ketenaga- Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK Perekonomian Infrastruktur Keuangan
dan Produktivitas kerjaan Kapasitas Pemda

62,4 83,0 85,1 73,6 100,0 60,1 98,2 84,4 37,4

Perubahan Pilar yang Signifikan

Pengeluaran Konsumsi rumah tangga, termasuk untuk TIK, mengalami peningkatan.


Input
untuk TIK 18,8 Transaksi e-commerce mencapai Rp 25,3 triliun, terutama banyak
dilakukan untuk produk handphone dan aksesoris.1

Peningkatan dibantu upaya intensif perluasan literasi keuangan oleh


Penunjang Keuangan 14,0 Bank DKI melalui peran agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam
Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai).

Integrasi layanan digital di bidang kesehatan, JakSehat ke dalam JAKI


Input Penggunaan TIK 9,6 untuk mempermudah akses layanan kesehatan. JAKI juga telah diunduh
lebih dari 3,5 juta pengguna.2

Analisis Khusus
Dalam upaya pemerataan pembangunan, Pemerintah Provinsi Di sektor ESG, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkolaborasi
DKI Jakarta menjalin kerja sama dengan 11 daerah di luar DKI dengan Kaktus Indonesia untuk digitalisasi pengelolaan sampah.
Jakarta pada sektor pelayanan publik. Salah satunya ialah Digitalisasi ini bertujuan melacak pengangkutan sampah secara
kerja sama antara Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) DKI real-time dan mendorong masyarakat memilah sampah. Inovasi
Jakarta dengan Diskominfo Provinsi Kalimantan Timur untuk lainnya yang dilakukan adalah penerapan Flood Control System,
optimalisasi pemanfaatan teknologi guna memaksimalkan yaitu sistem deteksi dan penanganan banjir melalui data yang
pelayanan publik. Ruang lingkup kerja sama yang dibangun dihimpun sensor. Data tersebut terintegrasi dalam suatu
dengan daerah lainnya meliputi teknologi dan informasi, platform IoT untuk membantu dalam pengambilan keputusan.
ekonomi kreatif, pengembangan sumber daya manusia, hingga Inovasi penanganan banjir ini mendapat penghargaan World
pengembangan BUMD. Kerja sama diharapkan juga dapat Summit on the Information Society (WSIS) Prizes 2022.
mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.
39

Tahun 2020 2021 2022 2023

Jawa Barat Peringkat


2 2 2 2
Skor 55,0 57,1 58,5 62,2

DKI
JAKARTA Laut Jawa
Sama seperti DKI Jakarta, Jawa Barat juga konsisten
menempati peringkat 2 dalam tiga tahun terakhir.
Pilar Keuangan menjadi penyumbang skor terbesar BANTEN
bagi provinsi ini. Pilar tersebut mengalami peningkatan
JAWA BARAT
yang didukung indikator Adopsi E-wallet sebagai
Metode Pembayaran. JAWA
TENGAH
Kehadiran Jabar Digital Service membantu pemerintah
provinsi dalam melakukan digitalisasi, di antaranya
SAMUDERA HINDIA
melalui portal satu data, layanan publik yang
terintegrasi, dan Desa Digital. Pemerintah provinsi juga Skor
Nasional
kembali menghadirkan Candradimuka Jabar Coding
EV-DCI 62,2 38,5
Camp pada 2022 untuk mendorong munculnya talenta
Input 74,0 40,1
digital dan memenuhi kebutuhan industri. Digitalisasi
15.000 koperasi juga didorong melalui kerja sama Output 48,4 31,2
pemerintah provinsi dengan GudangAda. Penunjang 66,4 50,8
0 100

Skor 0-100
Input Output Penunjang
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Kewirausahaan Ketenaga- Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK Perekonomian Infrastruktur Keuangan
dan Produktivitas kerjaan Kapasitas Pemda

81,3 65,5 75,2 42,2 62,6 40,4 78,6 82,1 38,3

Perubahan Pilar yang Signifikan

Program Desa Digital membantu pemberdayaan masyarakat melalui


Input Penggunaan TIK 15,7 penggunaan teknologi digital dan internet hingga ke 5.300 desa.3

Pengeluaran Nilai transaksi e-commerce Jawa Barat tertinggi di Indonesia dengan


Input
untuk TIK 12,2 pangsa pasar mencapai 22,1%.4 Handphone dan aksesoris menjadi salah
satu kategori dengan pembelian terbanyak.

Hingga triwulan III 2022, jumlah merchant QRIS di Jawa Barat mencapai
Penunjang Keuangan 10,7 4,5 juta (20,8% jumlah nasional).5

Kota / Kabupaten Pilihan


Kabupaten Pilar Kewirausahaan dan Kota Pilar Perekonomian
Bandung Produktivitas mengalami Banjar mengalami penurunan yang
Peringkat Kota/Kabupaten: perubahan skor tertinggi, Peringkat Kota/Kabupaten: disebabkan lambatnya PDRB
salah satunya didorong sektor terkait digitalisasi.
52 ( 25) upaya kolaborasi Pemerintah
143 ( 60) Pemerintah kota berupaya
Skor Skor
Nasional Kabupaten Bandung dan Nasional meningkatkan penanaman
EV-DCI
46,5 42,9 Telkom University untuk EV-DCI
35,7 42,9 modal untuk mendorong
Input digitalisasi UMKM. Upaya Input pertumbuhan ekonomi
45,6 40,8 27,8 40,8
tersebut dilakukan melalui melalui Bimbingan Teknis
Output 42,7 39,8 Output 34,2 39,8
program Digital-Preneur Implementasi Pengawasan
Penunjang 56,1 53,7 Sukses Mandiri (DIGI-SM) Penunjang 54,5 53,7 Perizinan Berusaha Berbasis
kepada 50 UMKM agar melek Risiko terhadap 27 pelaku
0 100 digital. 0 100 koperasi.6
40 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Tahun 2020 2021 2022 2023

DI Yogyakarta Peringkat
4 6 3 3
Skor 46,7 47,6 49,2 54,2

JAWA
DI YOGYAKARTA kembali menempati peringkat 3 TENGAH
pada EV-DCI 2023. Pilar Infrastruktur menyumbang
skor tertinggi. Pada pilar tersebut, terdapat
peningkatan pada rasio desa dengan sinyal 3G dan
DI YOGYAKARTA
4G. Hal ini sejalan dengan target program BAKTI SAM
UD
ERA
Kemenkominfo untuk peningkatan layanan internet HIN
DIA
4G di 41 desa di DI Yogyakarta.7 JAWA
TIMUR
Pemerintah provinsi menghadirkan aplikasi
Jogja Smart Service (JSS) dengan 222 layanan
publik yang bisa diakses secara online, seperti Skor
Nasional
kedaruratan, perizinan, aduan, kependudukan,
EV-DCI 54,2 38,5
hingga pelaporan.8 Pemerintah provinsi pun meraih
Input 57,0 40,1
peringkat ketiga terbaik dalam Championship Tim
Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah Output 47,7 31,2
(TP2DD) 2022. Penunjang 61,6 50,8
0 100

Skor 0-100
Input Output Penunjang
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Kewirausahaan Ketenaga- Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK Perekonomian Infrastruktur Keuangan
dan Produktivitas kerjaan Kapasitas Pemda

46,8 82,2 42,0 41,8 59,5 41,6 84,3 32,6 68,0

Perubahan Pilar yang Signifikan

Pengeluaran Diskominfo DI Yogyakarta mendorong produktivitas UMKM dan


Input
untuk TIK 12,5 pemanfaatan pasar digital melalui pendampingan UMKM berbasis Digital.

Indeks Masyarakat Digital dari Kemenkominfo menunjukkan DI


Output Ketenagakerjaan 7,1 Yogyakarta menempati peringkat kedua pasar tenaga kerja digital terbaik
di Indonesia pada 2022.9

Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta menerapkan pembayaran nontunai


Penunjang Keuangan 6,5 di 7 pasar dan 1 mal. Hal ini juga telah diterapkan pada pembayaran
pajak dan retribusi daerah.

Kota / Kabupaten Pilihan


Kabupaten Pilar Kewirausahaan dan Kota Pilar Kewirausahaan dan
Bantul Produktivitas mengalami Yogyakarta Produktivitas mengalami
Peringkat Kota/Kabupaten: peningkatan tertinggi, yang Peringkat Kota/Kabupaten: peningkatan skor paling
didorong upaya pembuatan signifikan. Digitalisasi
39 ( 8) inkubator bisnis oleh
2( 1) di kota ini didukung
Skor Skor
Nasional Pemerintah Kabupaten Nasional upaya Pemerintah Kota
EV-DCI
47,1 42,9 Bantul untuk mendorong EV-DCI
61,5 42,9 Yogyakarta bekerja sama
Input UMKM melakukan pemasaran Input dengan Tokopedia untuk
39,7 40,8 54,1 40,8
digital. Pemasaran digital mendorong digitalisasi
Output 49,0 39,8 Output 66,6 39,8
ini difokuskan untuk pelayanan publik melalui
Penunjang 58,3 53,7 mengisi marketplace buatan Penunjang 66,0 53,7 layanan pembayaran pajak
pemerintah kabupaten dan dan retribusi daerah secara
0 100 pusat. 0 100 nontunai.
41

Tahun 2020 2021 2022 2023

Jawa Timur Peringkat


3 3 5 4
Skor 49,7 48,0 45,6 54,1

Laut Jawa
JAWA TIMUR menempati peringkat 4, naik 1 peringkat
dibandingkan tahun sebelumnya. Pilar Keuangan JAWA
menyumbang skor terbesar. Pilar tersebut mengalami TENGAH
peningkatan yang didukung oleh tumbuhnya Adopsi
E-wallet sebagai Metode Pembayaran. BI mencatat
implementasi QRIS di Jawa Timur mencapai 2,3 juta DIY JAWA TIMUR
total merchant yang didominasi UMKM (97,5%). Bali

Digitalisasi UMKM didorong melalui kerja sama dengan SAMUDERA HINDIA

beberapa startup, seperti implementasi Kampus


UMKM bersama Shopee dan Gudang Pintar Dilayani Skor
Nasional
Tokopedia bersama Tokopedia. Untuk mendukung
EV-DCI 54,1 38,5
pelayanan publik yang mudah, cepat, transparan,
Input 59,6 40,1
dan akuntabel, Pemerintah Provinsi Jawa Timur
juga mendorong digitalisasi kearsipan di lingkungan Output 39,0 31,2
internal. Penunjang 73,4 50,8
0 100

Skor 0-100
Input Output Penunjang
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Kewirausahaan Ketenaga- Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK Perekonomian Infrastruktur Keuangan
dan Produktivitas kerjaan Kapasitas Pemda

76,1 60,3 42,6 40,2 43,6 33,3 76,5 81,4 62,2

Perubahan Pilar yang Signifikan


Kehadiran layanan Sistem Informasi Mobil Literasi dan Edukasi Keuangan
Penunjang Keuangan 23,5 (Simolek) dan Jatim Inclusion Festival membantu peningkatan inklusi
keuangan masyarakat.

Regulasi dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendorong pengembangan


Input
Kapasitas Pemda 21,2 kemampuan ASN internal di bidang digitalisasi, melalui Bimbingan Teknis
Pengelolaan Media Sosial.

Sumber Daya Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengembangkan Kawasan Ekonomi


Input
Manusia 10,7 Khusus (KEK) Singhasari untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif
dan digital.

Kota / Kabupaten Pilihan


Kabupaten Penerapan program Kota Beberapa indikator terkait
Blitar percepatan digitalisasi di Probolinggo penggunaan internet
Peringkat Kota/Kabupaten: antaranya Blitar Smart Peringkat Kota/Kabupaten: untuk penjualan via media
Regency dan Sistem sosial dan e-commerce di
86 ( 43) Informasi Pencairan
70 ( 24) Probolinggo mengalami
Skor Skor
Nasional Elektronik (SIPECEL), telah Nasional penurunan, sejalan dengan
EV-DCI
37,7 42,9 mendorong peningkatan EV-DCI
30,7 42,9 temuan pelaku UMKM yang
Input pilar Regulasi dan Kapasitas Input masih minim pengetahuan
30,3 40,8 19,6 40,8
Pemda. Pemerintah digital.11 Pemerintah kota
Output 38,7 39,8 Output 31,0 39,8
kabupaten juga mendapat pun menggelar pelatihan
Penunjang 50,7 53,7 penghargaan ISNA Award Penunjang 52,4 53,7 e-marketing untuk
2022 atas penerapan smart mendorong perkembangan
0 100 city di berbagai bidang.10 0 100 UMKM di wilayah tersebut.
42 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Tahun 2020 2021 2022 2023

Banten Peringkat
5 5 4 5
Skor 44,8 47,7 47,0 50,7
Laut Jawa

BANTEN tahun ini menempati peringkat 5, turun 1


DKI
peringkat dibandingkan tahun sebelumnya. Pilar JAKARTA
Infrastruktur menyumbang skor terbesar, sementara
BANTEN
pilar Regulasi dan Kapasitas Pemda mengalami
perbaikan yang didukung oleh tumbuhnya Angka JAWA BARAT
Harapan Hidup.
Pemerintah provinsi mendorong digitalisasi di berbagai
lini seperti pendidikan, pelayanan publik, dan UMKM. SAMUDERA HINDIA

Salah satunya adalah meningkatkan akses masyarakat


terhadap buku digital melalui kepemilikan perangkat Skor
Nasional
teknologi pada aplikasi perpustakaan, iBanten. Selain
EV-DCI 50,7 38,5
itu, BPD Banten meluncurkan aplikasi Jawara Mobile
Input 54,3 40,1
untuk mempermudah akses keuangan masyarakat.
Penggunaan E-Katalog dan Plaza Banten juga Output 42,8 31,2
dioptimalkan untuk mendorong digitalisasi UMKM. Penunjang 59,3 50,8
0 100

Skor 0-100
Input Output Penunjang
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Kewirausahaan Ketenaga- Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK Perekonomian Infrastruktur Keuangan
dan Produktivitas kerjaan Kapasitas Pemda

30,0 66,7 66,2 33,1 55,4 39,8 73,7 55,5 48,7

Perubahan Pilar yang Signifikan

Regulasi dan Peningkatan Angka Harapan Hidup melalui dukungan biaya kesehatan
Penunjang
Kapasitas Pemda 20,7 dan penerapan pendekatan tematik komprehensif yang berdampak pada
penurunan angka stunting sebesar 4,5%

BPMP Provinsi Banten mendorong penggunaan TIK pada sektor


Input Penggunaan TIK 11,5 pendidikan melalui Pelatihan Pengelolaan dan Pemanfaatan TIK dalam
Pembelajaran terhadap guru SD dan Sekolah Khusus (SKH).

Penyerapan tenaga kerja lulusan SMK dan SMA belum maksimal karena
Output Ketenagakerjaan 3,4 adanya ketidakcocokan antara kemampuan yang dibutuhkan industri
dan yang dimiliki pencari kerja.

Kota / Kabupaten Pilihan


Kota Kewirausahaan dan Kota Regulasi dan Kapasitas
Tangerang Produktivitas mengalami Cilegon Pemda menjadi salah
Peringkat Kota/Kabupaten: peningkatan signifikan. Ini Peringkat Kota/Kabupaten: satu pilar yang mengalami
didorong pembentukan penurunan skor.
16 ( 3) TP2DD untuk berbagai
60 ( 17) Pemerintah Kota Cilegon
Skor Skor
Nasional proses digitalisasi keuangan Nasional pun mendorong pelayanan
EV-DCI
58,9 42,9 dan UMKM, seperti EV-DCI
45,3 42,9 publik yang efisien dan
Input penerapan katalog elektronik Input transparan dengan
49,9 40,8 41,3 40,8
lokal bagi UMKM. Pelatihan meresmikan Mal Pelayanan
Output 66,3 39,8 Output 42,2 39,8
pemasaran digital dan Publik (MPP). Hingga akhir
Penunjang 62,2 53,7 inkubasi UMKM juga digelar Penunjang 59,2 53,7 2022, sebanyak 21 instansi
melalui kerja sama dengan telah bergabung dan
0 100 Airnav Indonesia. 0 100 membuka loket di MPP.
43

Tahun 2020 2021 2022 2023

Jawa Tengah Peringkat


6 8 14 6
Skor 42,6 42,6 38,0 48,1

JAWA TENGAH tahun ini kembali masuk ke 10 besar Laut Jawa

dengan menempati peringkat 6, naik 8 peringkat JAWA


dibandingkan tahun sebelumnya. Pilar Penggunaan BARAT

TIK menyumbang skor terbesar. Dalam upaya menuju JAWA TENGAH


provinsi cerdas (smart province), Pemerintah Provinsi JAWA
TIMUR
Jawa Tengah menerapkan pelayanan publik berbasis
digital sehingga mempermudah akses layanan DI
YOGYAKARTA
masyarakat.
SAMUDERA HINDIA
Upaya tersebut dilakukan melalui pengembangan
infrastruktur TIK, pembentukan tim penanganan Skor
Nasional
insiden keamanan siber, dan pembentukan satuan
EV-DCI 48,1 38,5
kerja milenial di setiap kota/kabupaten. Pemerintah
Input 55,1 40,1
Provinsi Jawa Tengah juga meresmikan command center
di Dinas Kesehatan untuk membantu pengumpulan Output 34,1 31,2
data yang valid sebagai dasar pengambilan keputusan. Penunjang 62,2 50,8
0 100

Skor 0-100
Input Output Penunjang
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Kewirausahaan Ketenaga- Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK Perekonomian Infrastruktur Keuangan
dan Produktivitas kerjaan Kapasitas Pemda

65,1 62,0 38,3 30,8 40,5 31,0 78,3 68,3 40,2

Perubahan Pilar yang Signifikan


Kemudahan metode pembayaran pada pelayanan publik seperti Trans
Penunjang Keuangan 34,0 Jateng serta pembayaran pajak dan retribusi daerah, mendorong
peningkatan adopsi pembayaran nontunai.

Sumber Daya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah menginisiasi
Input
Manusia 18,5 Digital School Bootcamp untuk melatih guru terkait media pembelajaran
digital.

Peningkatan/pengalihan layanan jaringan 3G ke 4G/LTE oleh Telkomsel


Input Penggunaan TIK 13,4 meningkatkan kualitas jaringan internet di Jawa Tengah.

Kota / Kabupaten Pilihan


Kota Salah satu pilar yang Kabupaten Pemanfaatan digitalisasi
Magelang mengalami pertumbuhan Tegal belum berkontribusi optimal
Peringkat Kota/Kabupaten: cukup tinggi adalah Peringkat Kota/Kabupaten: bagi perekonomian daerah
Penggunaan TIK. Untuk tersebut, terlihat dari
31 ( 54) menciptakan pelayanan
118 ( 18) menurunnya pertumbuhan
Skor Skor
Nasional administrasi penduduk Nasional PDRB sektor digitalisasi.
EV-DCI
46,0 42,9 yang efektif dan efisien, EV-DCI
42,7 42,9 TP2DD mendorong
Input Pemerintah Kota Magelang Input digitalisasi transaksi
40,7 40,8 37,9 40,8
mensosialisasikan nontunai. Kabupaten Tegal
Output 45,6 39,8 Output 43,8 39,8
penerapan Identitas juga meraih penghargaan
Penunjang 57,2 53,7 Kependudukan Digital untuk Penunjang 50,2 53,7 TP2DD Terinovatif 2022 dari
memudahkan pelayanan Kantor Perwakilan BI Provinsi
0 100 administrasi penduduk. 0 100 Jawa Tengah.
44 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Tahun 2020 2021 2022 2023

Bali Peringkat
7 4 6 7
Skor 40,6 47,7 44,9 47,3

Laut Jawa
BALI mengalami penurunan 1 peringkat, salah satunya
JAWA
didorong oleh penurunan pilar Perekonomian. TIMUR
Penurunan pilar tersebut disebabkan menurunnya
BALI
indikator Pertumbuhan PDRB Pergudangan, Penunjang
Angkutan, Pos, dan Kurir. Setelah mengalami LOMBOK
pertumbuhan negatif selama pandemi, sektor tersebut
mulai kembali bangkit pada 2022. Namun, secara
umum perekonomian Bali belum sepenuhnya pulih SAMUDERA HINDIA
seperti sebelum pandemi.
Pemerintah provinsi menggelar Bali DigiFest 2022 Skor
Nasional
dan Bali Fab Fest 2022, sebagai upaya menjadikan
EV-DCI 47,3 38,5
Bali sebagai wadah komunitas digital dan membuka
Input 51,1 40,1
lapangan kerja bagi pelaku ekonomi kreatif. Pemerintah
provinsi juga memenangkan 3 piala TP2DD dalam Output 38,7 31,2
Championship Digitalisasi Daerah 2022. Penunjang 56,9 50,8
0 100

Skor 0-100
Input Output Penunjang
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Kewirausahaan Ketenaga- Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK Perekonomian Infrastruktur Keuangan
dan Produktivitas kerjaan Kapasitas Pemda

27,1 78,5 47,7 20,2 54,6 41,3 76,2 41,0 53,4

Perubahan Pilar yang Signifikan

Regulasi dan Pemerintah provinsi mendorong literasi digital internal melalui


Penunjang
Kapasitas Pemda 16,2 pengembangan e-office, fitur kantor virtual untuk memudahkan
manajemen persuratan dan koordinasi internal.

Perluasan layanan 5G untuk mendukung pelaksanaan KTT G20 di Bali


Input Penggunaan TIK 9,1 mendorong peningkatan kualitas internet yang diakses masyarakat.

Tekanan inflasi sebesar -0,51% (YoY) di Bali pada sektor informasi,


Output Perekonomian 6,9 komunikasi, dan jasa keuangan menyebabkan turunnya skor kontribusi
PDRB sektor tersebut.12

Kota / Kabupaten Pilihan


Kabupaten Pilar Regulasi dan Kapasitas Kabupaten Skor pilar perekonomian
Tabanan Pemda menjadi salah Buleleng mengalami penurunan,
Peringkat Kota/Kabupaten: satu yang mengalami Peringkat Kota/Kabupaten: salah satunya terlihat dari
peningkatan skor. Hal ini melambatnya pertumbuhan
64 ( 39) didorong upaya Pemerintah
146 ( 37) PDRB sektor digitalisasi.
Skor Skor
Nasional Kabupaten Tabanan Nasional Untuk mendorong program
EV-DCI
42,0 42,9 melakukan digitalisasi pada EV-DCI
39,3 42,9 Buleleng Smart City,
Input pengadaan barang dan jasa Input Pemerintah Kabupaten
40,9 40,8 33,9 40,8
melalui kerja sama dengan Buleleng melakukan kerja
Output 38,4 39,8 Output 37,9 39,8
Mbiz untuk pemanfaatan sama dengan Biznet untuk
Penunjang 51,2 53,7 platform marketplace Penunjang 52,8 53,7 pemasangan fasilitas
sehingga membantu peran internet gratis di 4 titik
0 100 serta pelaku UMKM. 0 100 ruang publik.
45

Tahun 2020 2021 2022 2023

Kepulauan Riau Peringkat


10 7 8 8
Skor 35,9 43,0 40,8 45,9

Laut Natuna
KEPULAUAN RIAU menempati peringkat 8, sama
MALAYSIA
seperti tahun sebelumnya. Pilar Penggunaan TIK
menyumbang skor terbesar. Untuk mengatasi area
KEPULAUAN
yang tidak tersentuh jaringan internet (blank spot) RIAU
dan memperluas jaringan internet, pemerintah
provinsi menambah 77 BTS melalui program BAKTI RIAU KALIMANTAN
BARAT
Kemenkominfo dan kerja sama dengan pihak swasta.
Pemerintah provinsi meluncurkan aplikasi Berniaga Laut Jawa
Bersama Ekonomi Kreatif (Gema Ekraf) untuk
membantu pemasaran pelaku UMKM dan ekonomi Skor
Nasional
kreatif. Diskominfo Provinsi Kepulauan Riau juga
EV-DCI 45,9 38,5
meluncurkan beberapa aplikasi untuk meningkatkan
Input 52,5 40,1
pelayanan publik. Salah satunya JapriGub, aplikasi
pengaduan atau penyampaian aspirasi masyarakat Output 37,6 31,2
kepada Gubernur. Penunjang 49,2 50,8
0 100

Skor 0-100
Input Output Penunjang
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Kewirausahaan Ketenaga- Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK Perekonomian Infrastruktur Keuangan
dan Produktivitas kerjaan Kapasitas Pemda

25,8 74,5 57,1 18,9 55,6 38,2 68,0 34,7 44,9

Perubahan Pilar yang Signifikan


Pemerintah provinsi mendorong peningkatan kemampuan dan keahlian
Output Ketenagakerjaan 11,2 tenaga kerja sesuai kebutuhan pasar dengan melatih 702 kerja melalui
Balai Latihan Kerja pada 2022.13

Pengeluaran Peran Batam sebagai gerbang internet terbesar di Indonesia mendorong


Input
untuk TIK 10,5 akses internet yang lebih mudah dan cepat di wilayah tersebut.

Kewirausahaan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Kepulauan Riau mengerahkan


Output
dan Produktivitas 7,6 relawan UMKM untuk mendampingi pelaku UMKM masuk ke pasar
digital.

Kota / Kabupaten Pilihan


Kabupaten Indikator terkait tenaga Kota Pilar Ketenagakerjaan
Bintan kerja di sektor digitalisasi Tanjung Pinang mengalami penurunan
turut mengalami kenaikan. skor cukup signifikan. Salah
Peringkat Kota/Kabupaten: Peringkat Kota/Kabupaten:
Pemerintah Kabupaten satu penyebab lambatnya
115 ( 20) Bintan meluncurkan 63 ( 29) penyerapan tenaga kerja
Skor Skor
Nasional
aplikasi Sistem Layanan Nasional setelah pandemi adalah
EV-DCI Pencari Kerja (SILANCAR) EV-DCI karena pihak perusahaan
34,0 42,9 32,7 42,9
yang menyediakan layanan tertutup untuk menyebar
Input 26,6 40,8 Input 21,3 40,8
ketenagakerjaan secara lowongan pekerjaan kepada
Output 39,0 39,8 online. Salah satu fitur Output 36,4 39,8 pemerintah. Penerbitan
Penunjang 38,9 53,7 SILANCAR adalah layanan Penunjang 48,1 53,7 Kartu AK1 juga dipermudah
kartu tanda pencari kerja melalui kerja sama dengan
0 100 (AK1). 0 100 beberapa SMK.14
46 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Tahun 2020 2021 2022 2023

Kalimantan Timur Peringkat


8 10 7 9
Skor 37,9 39,5 44,0 45,4

MALAYSIA
KALIMANTAN TIMUR menempati peringkat 9, Laut Sulawesi

turun 2 peringkat dibandingkan tahun sebelumnya.


Pilar Penggunaan TIK menyumbang skor terbesar, KALIMANTAN
sedangkan penurunan skor terbesar terjadi pada KALIMANTAN TIMUR
BARAT
pilar Regulasi dan Kapasitas Pemda. Angka Harapan
Hidup Kalimantan Timur 74,6, lebih tinggi daripada KALIMANTAN
TENGAH
nasional, akan tetapi mengalami pertumbuhan paling Selat
SULAWESI
Makasar
kecil dibandingkan provinsi lain.
Pemerintah provinsi mendorong pemerataan
dan mengurangi blank spot melalui program Skor
Nasional
Internet Desa termasuk ke 38 desa di 4 kabupaten.
EV-DCI 45,4 38,5
Pemasangan jaringan internet tersebut membantu
Input 51,9 40,1
dalam penyebarluasan informasi ke masyarakat dan
membantu meningkatkan literasi digital penduduk Output 38,6 31,2
desa. Penunjang 46,1 50,8
0 100

Skor 0-100
Input Output Penunjang
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Kewirausahaan Ketenaga- Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK Perekonomian Infrastruktur Keuangan
dan Produktivitas kerjaan Kapasitas Pemda

32,8 74,5 48,4 24,1 50,0 41,6 45,5 47,7 44,9

Perubahan Pilar yang Signifikan


Penunjukan ibu kota negara baru di provinsi ini berpengaruh pada
Input Penggunaan TIK 14,4 percepatan perluasan internet melalui pembangunan BTS hingga Mobil
Pusat Layanan Internet Kecamatan.

Badan Pendapatan Daerah bersama Bank Kaltimtara meluncurkan


Penunjang Keuangan 13,4 Gerakan Bersama Rukun Tetangga (Geber RT) untuk mendorong
kepatuhan pajak melalui agen Laku Pandai

Regulasi dan Upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat terlihat belum optimal.


Penunjang
Kapasitas Pemda 21,9 Ini terlihat dari tingkat kemiskinan yang naik 0,17% menjadi 6,44% dan
Angka Harapan Hidup yang hanya tumbuh 0,01 tahun.

Kota / Kabupaten Pilihan


Kota Salah satu pilar yang Kabupaten Pilar Perekonomian turut
Bontang mengalami peningkatan Berau mengalami penurunan,
Peringkat Kota/Kabupaten: skor adalah Keuangan, Peringkat Kota/Kabupaten: terlihat dari realisasi
yang didorong perluasan belanja digital yang belum
47 ( 22) implementasi penggunaan
119 ( 51) optimal. Serapan belanja
Skor Skor
Nasional transaksi keuangan Nasional digital melalui Digipay,
EV-DCI
46,8 42,9 pemerintah secara nontunai EV-DCI
38,6 42,9 ekosistem online untuk
Input yang terintegrasi. Penerapan Input pengadaan barang/jasa
50,6 40,8 42,2 40,8
dilakukan melalui aplikasi dan pembayaran belanja
Output 40,5 39,8 Output 33,8 39,8
transaksi dan keuangan pemerintah, pada 2022
Penunjang 51,8 53,7 pemerintah (ATKP) yang Penunjang 40,9 53,7 hanya sebesar Rp 30,3
bekerja sama dengan Bank juta, 2,3% terhadap nilai
0 100 Kaltimtara. 0 100 anggaran yang tersedia.15
47

Tahun 2020 2021 2022 2023

Sumatera Utara Peringkat


12 13 13 10
Skor 31,4 34,2 38,2 43,9
ACEH Se
lat
SUMATERA UTARA menempati peringkat 10, naik Ma MALAYSIA
lak
3 peringkat dibandingkan tahun sebelumnya. Pilar a

Regulasi dan Kapasitas Pemda menyumbang skor


terbesar. Perbaikan pilar ini didukung oleh Angka SUMATERA
SAMUDERA HINDIA UTARA
Partisipasi Kasar SMA/SMK dan Pertumbuhan Angka
Harapan Hidup.
RIAU
Program kesehatan yang inovatif, seperti Bakti
SUMATERA
Kesehatan Bermartabat yang diluncurkan Pemerintah BARAT
Provinsi Sumatera Utara, telah memperluas akses
layanan kesehatan dan mendorong pertumbuhan Skor
Nasional
Angka Harapan Hidup. Pemerintah provinsi juga
EV-DCI 43,9 38,5
bekerja sama dengan Troya Academic Platform (TAP)
Input 46,8 40,1
untuk memfasilitasi akses digitalisasi di 700 lebih
sekolah jenjang Sekolah Luar Biasa (SLB) dan SMA/ Output 31,1 31,2
SMK di provinsi tersebut. 16 Penunjang 63,8 50,8
0 100

Skor 0-100
Input Output Penunjang
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Kewirausahaan Ketenaga- Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK Perekonomian Infrastruktur Keuangan
dan Produktivitas kerjaan Kapasitas Pemda

43,5 56,9 40,1 28,3 26,6 38,5 65,2 54,5 71,8

Perubahan Pilar yang Signifikan


Pemerintah provinsi melakukan digitalisasi di berbagai lini layanan publik,
Regulasi dan
Penunjang
Kapasitas Pemda
17,1 seperti pembayaran pajak kendaraan lewat aplikasi e-Samsat Sumut
Bermartabat.

Pengeluaran Penambahan kapasitas jaringan oleh perusahaan operator


Input
untuk TIK 15,5 telekomunikasi seperti XL Axiata, turut mendukung peningkatan kualitas
internet.

Kewirausahaan Disperindag mengadakan program IKM Boothcamp Go Digital, yang


Output
dan Produktivitas 7,6 dihadiri 1000 peserta, sebagai sarana pelatihan pelaku UMKM di bidang
pemasaran digital.17

Kota / Kabupaten Pilihan


Kota Keuangan sebagai pilar Kabupaten Pilar Penggunaan TIK
Pematang Siantar dengan kenaikan skor Serdang Bedagai mengalami penurunan skor.
Peringkat Kota/Kabupaten: terbesar, didorong oleh Peringkat Kota/Kabupaten: Rendahnya pemanfaatan
penerapan program internet dalam pekerjaan
36 ( 31) Elektronifikasi Transaksi
151 ( 13) terlihat menyebabkan
Skor Skor
Nasional Pemerintah Daerah Nasional pilar Kewirausahaan
EV-DCI
45,1 42,9 (ETPD) Pemerintah Kota EV-DCI
33,3 42,9 dan Produktivitas pun
Input Pematang Siantar. Program Input mengalami penurunan
38,6 40,8 28,1 40,8
ini bertujuan untuk paling signifikan. Hingga
Output 41,8 39,8 memperbaiki pengelolaan
Output 24,8 39,8 pertengahan 2022, dari
Penunjang 64,6 53,7 keuangan daerah dan Penunjang 60,7 53,7 sebanyak 2.231 Industri Kecil
mencegah kebocoran Menengah (IKM), hanya 6
0 100 penerimaan daerah. 0 100 IKM yang sudah go digital.18
48 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Tahun 2020 2021 2022 2023

Jambi Peringkat
23 20 30 14
Skor 27,0 30,9 31,9 39,8

RIAU
JAMBI mengalami peningkatan terbesar di antara
provinsi lainnya, naik 16 posisi ke peringkat 14. SUMATERA
BARAT
Keuangan menjadi pilar dengan kenaikan skor tertinggi,

SA
perbaikan pilar ini didorong oleh pertumbuhan

M
UD
JAMBI
indikator Indeks Inklusi Keuangan (Komposit) dan

E
RA
HI
Adopsi E-wallet sebagai Metode Pembayaran.

ND
IA
Pemerintah Provinsi Jambi memperbaiki kualitas SUMATERA
SELATAN
layanan digital melalui penerapan Sistem BENGKULU
Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Pemerintah
provinsi juga mendorong pelaku UMKM masuk ke Skor
Nasional
dunia digital dan menerapkan pembayaran nontunai.
EV-DCI 39,8 38,5
Di kota Jambi pada 2022, sekitar 2.000 UMKM sudah
bergabung ke ekosistem digital. Capaian ini termasuk
Input 45,5 40,1
berkat dukungan program pelatihan teknologi yang Output 28,5 31,2
digelar Kemenkominfo.19 Penunjang 51,1 50,8
0 100

Skor 0-100
Input Output Penunjang
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Kewirausahaan Ketenaga- Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK Perekonomian Infrastruktur Keuangan
dan Produktivitas kerjaan Kapasitas Pemda

39,6 57,0 39,8 16,6 28,8 40,1 67,8 36,7 48,9

Perubahan Pilar yang Signifikan


Program percepatan digitalisasi transaksi di pasar rakyat, salah satunya
Penunjang Keuangan 26,4 Pasar Modern Angso Duo Jambi, turut mendorong kenaikan inklusi
keuangan.

Sumber Daya Pendampingan Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK)


Input Manusia 25,0 membantu peningkatan literasi digital masyarakat.

Angka Harapan Hidup yang naik didukung oleh peningkatan akses ke


Regulasi dan
Penunjang
Kapasitas Pemda
13,6 fasilitas kesehatan. BPJS Kesehatan Cabang Jambi telah menjalin kerja
sama dengan 168 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).20

Kota / Kabupaten Pilihan


Infrastruktur merupakan pilar dengan peningkatan skor paling
Kota Jambi
signifikan. Peningkatan ini mendorong Diskominfo Provinsi Jambi
Peringkat Kota/Kabupaten:
untuk berinovasi dalam menciptakan aplikasi untuk kebutuhan
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik masyarakat.
26 ( 15) Salah satunya, Sistem Informasi Keluhan Masyarakat Online (SiKesal),
Skor
Nasional suatu kanal yang ditujukan untuk menyerap aspirasi masyarakat.
EV-DCI
50,6 42,9 Kewirausahaan dan Produktivitas menjadi pilar lainnya yang juga
Input 50,3 40,8 mengalami peningkatan cukup besar. Pemerintah Kota Jambi
Output 49,1 39,8 bersama BI dan OJK melakukan kolaborasi strategis untuk digitalisasi
Penunjang
di berbagai sektor dari pembayaran pajak dan retribusi, UMKM
54,1 53,7
dan pasar, perdagangan dan jasa, pendidikan, transportasi, hingga
0 100
pariwisata.
49

Tahun 2020 2021 2022 2023

Kepulauan Bangka Belitung Peringkat


19 25 29 17
Skor 27,7 29,8 32,2 39,5

JAMBI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG menempati peringkat

Se
la
t
17, naik 12 peringkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Ka
KEPULAUAN

rim
Pilar Infrastruktur menyumbang skor terbesar. Tingginya BANGKA BELITUNG

at
a
skor pilar ini didukung oleh peningkatan Rasio Desa yang SUMATERA
Mendapat Sinyal Kuat dan Sangat Kuat. Kedua pilar SELATAN

Penunjang lainnya juga menunjukkan perbaikan yang


cukup signifikan.
Dalam mendorong perekonomian digital, Pemerintah LAMPUNG
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memberikan
sejumlah bantuan kepada UMKM seperti penyaluran Skor
Nasional
Dana Insentif Daerah (DID) untuk mesin pendingin, mesin
EV-DCI 39,5 38,5
kemasan, dan kamera yang diperlukan para pelaku usaha
untuk berkembang di platform digital. Pihak pemerintah
Input 43,1 40,1
juga menjalin kerja sama dengan perusahaan logistik JNE Output 30,2 31,2
untuk membangun sentra logistik di Bangka Belitung. Penunjang 50,7 50,8
0 100

Skor 0-100
Input Output Penunjang
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Kewirausahaan Ketenaga- Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK Perekonomian Infrastruktur Keuangan
dan Produktivitas kerjaan Kapasitas Pemda

24,2 62,6 42,6 24,5 36,5 29,6 73,7 29,7 48,7

Perubahan Pilar yang Signifikan

Galeri Investasi Digital (GID) hadir untuk memudahkan masyarakat


Penunjang Keuangan 24,8 mengakses informasi seputar pasar modal dan investasi digital.

Regulasi dan Tingkat kemiskinan sebesar 4,90%, lebih rendah dari rata-rata nasional
Penunjang
Kapasitas Pemda 17,7 didukung oleh program pemerintah dalam menggeliatkan perekonomian
Bangka Belitung pada komoditas unggulan seperti timah.

Pengeluaran Dinas Koperasi dan UKM menggelar program Penerapan Penilaian


Input
untuk TIK 11,2 Mandiri Keamanan Informasi, yang diikuti 70 pelaku UMKM, dalam upaya
meningkatkan kapasitas di ekosistem digital.21

Kota / Kabupaten Pilihan


Kabupaten Pengeluaran untuk TIK Kabupaten Pilar Perekonomian yang
Belitung menjadi pilar dengan Belitung Timur turun relatif signifikan
kenaikan tertinggi. salah satunya disebabkan
Peringkat Kota/Kabupaten: Peringkat Kota/Kabupaten:
Hal ini didorong oleh masih rendahnya kontribusi
92 ( 47) pengembangan Desa Digital 154 ( 1) PDRB sektor digitalisasi.
Skor yang dilengkapi dengan Skor
Nasional Nasional Pemerintah Kabupaten
EV-DCI
aplikasi digital untuk EV-DCI Belitung Timur melakukan
40,9 42,9 transaksi dan pelayanan 32,2 42,9
Input Input
penerapan smart city untuk
45,0 40,8 masyarakat. Sosialisasi 33,8 40,8
menggeliatkan ekonomi
Output 33,1 39,8 pun dilakukan Diskominfo Output 23,0 39,8 daerah dan membentuk
ke perangkat desa untuk Penunjang portal Lawang Beltim
Penunjang 48,5 53,7 47,4 53,7
menggeliatkan pengelolaan sebagai tempat pengaduan
0 100
situs web desa. 0 100 masyarakat.22
50 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Tahun 2020 2021 2022 2023

Maluku Peringkat
27 24 27 18
Skor 26,3 30,1 32,5 39,4

PAPUA
MALUKU berada di peringkat 18, mengalami perbaikan SULAWESI BARAT

La
TENGGARA
dari posisi 27 di tahun sebelumnya. Pilar Regulasi dan

utS
er
Kapasitas Pemda menyumbang skor terbesar, yang

am
didorong oleh tingginya Pertumbuhan Angka Harapan MALUKU
Hidup. Sementara Keuangan menjadi pilar dengan Laut Banda
kenaikan skor tertinggi.
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Maluku
Laut Arafura
meluncurkan inovasi layanan berbasis digital, aplikasi
Benahi Infrastruktur dan Sistem Agar Nyaman
Bayar Pajak (Bisa Ya Lapak) untuk mempermudah Skor
Nasional
masyarakat membayar pajak daerah. Dalam
EV-DCI 39,4 38,5
mendukung peningkatan pelayanan masyarakat,
Pemerintah Provinsi Maluku juga meluncurkan aplikasi
Input 40,0 40,1
Sistem Informasi Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Output 30,7 31,2
(TIMISTAAGA). Penunjang 55,5 50,8
0 100

Skor 0-100
Input Output Penunjang
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Kewirausahaan Ketenaga- Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK Perekonomian Infrastruktur Keuangan
dan Produktivitas kerjaan Kapasitas Pemda

18,7 56,9 44,4 29,0 20,6 42,7 51,5 29,9 85,2

Perubahan Pilar yang Signifikan


Kantor Perwakilan BI Provinsi Maluku melakukan sosialisasi penggunaan
Penunjang Keuangan 24,2 transaksi nontunai kepada masyarakat berbasis komunitas, antara lain
kepada pasar tradisional Passo.

Angka Harapan Hidup yang mewakili indeks pembangunan manusia


Regulasi dan
Penunjang
Kapasitas Pemda 20,0 membaik. BPJS Kesehatan Maluku mengenalkan program Rencana
Pembayaran Bertahap sebagai solusi meringankan beban iuran peserta.

Input Penggunaan TIK 19,0 Pemerintah Provinsi Maluku berkomitmen terhadap optimalisasi
pelaksanaan Sistem Satu Data di Provinsi Maluku.

Kota / Kabupaten Pilihan


Pilar Keuangan menunjukkan peningkatan paling tinggi. Pada 2022,
Kota Ambon
pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kota Ambon
Peringkat Kota/Kabupaten: sebesar 81% dari target.23 Hal ini didukung oleh upaya kerja sama
Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) dengan BNI
32 ( 21)
Skor
dalam mewujudkan transaksi digital dalam kegiatan pemerintahan.
Nasional
EV-DCI Pilar Penggunaan TIK juga mengalami peningkatan. Pemerintah Kota
48,9 42,9
Ambon meluncurkan aplikasi Baktiku, absensi elektronik untuk ASN
Input 49,8 40,8 guna mendukung transformasi digital. Pemerintah kota juga menjalin
Output 43,2 39,8 kerja sama dengan Amazon Web Service (AWS) dalam pengembangan
Penunjang SPBE dan smart city.
58,6 53,7

0 100
51

Tahun 2020 2021 2022 2023

Kalimantan Barat Peringkat


21 31 32 20
Skor 31,4 34,2 38,2 43,9

KALIMANTAN BARAT menempati peringkat 20, MALAYSIA

meningkat 12 posisi dibandingkan tahun sebelumnya.


Pilar Penggunaan TIK menyumbang skor terbesar. KALIMANTAN
KALIMANTAN TIMUR
Tingginya skor pilar ini didukung oleh peningkatan Rasio BARAT
Selat
Penduduk yang Mengakses Internet dengan Handphone. Karimata
KALIMANTAN
Dalam mendorong perkembangan ekosistem digital, TENGAH
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berkolaborasi KALIMANTAN
dengan Kementerian BUMN melaksanakan Gerakan SELATAN

Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Kalbar


2022. Di dalamnya terdapat pendampingan terkait Skor
Nasional
prosedur ekspor, perluasan akses pemasaran, dan
EV-DCI 38,4 38,5
business matching antara pelaku usaha dan BUMN.
Kegiatan ini melibatkan 1.900 UMKM mitra Rumah
Input 40,2 40,1
BUMN dan membantu 30 UMKM bergabung di Platform Output 32,9 31,2
Digital UMKM.24 Penunjang 45,7 50,8
0 100

Skor 0-100
Input Output Penunjang
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Kewirausahaan Ketenaga- Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK Perekonomian Infrastruktur Keuangan
dan Produktivitas kerjaan Kapasitas Pemda

27,5 53,7 39,3 24,4 28,5 45,7 49,6 40,4 46,9

Perubahan Pilar yang Signifikan


Pemerintah provinsi memperluas elektronifikasi transaksi belanja dan
Penunjang Keuangan 24,0 pendapatan, di antaranya penggunaan QRIS dan implementasi Surat
Perintah Pencairan Dana (SP2D) secara online.

Relawan TIK Kalimantan Barat menyelenggarakan beragam


Input Penggunaan TIK 11,7 aktivitas seperti pemberdayaan Pandu Digital dan Festival TIK untuk
mensosialisasikan penggunaan akses internet.

Pengeluaran Transaksi e-commerce tercatat meningkat pada Triwulan II/2022, tumbuh


Input
untuk TIK 11,0 sebesar 21,54% (YoY), dengan pembelian produk terbanyak berasal dari
kategori fesyen.25

Kota / Kabupaten Pilihan


Kota Pilar Keuangan yang naik Kota Infrastruktur mendapatkan
Singkawang relatif tinggi di Singkawang Pontianak kenaikan skor pilar tertinggi
Peringkat Kota/Kabupaten: didukung implementasi ETPD. Peringkat Kota/Kabupaten: di kota ini. Pemerintah
Badan Keuangan Daerah Kota Kota Pontianak telah
93 ( 29) Singkawang menciptakan
20 ( 9) menerapkan konsep
Skor Skor
Nasional inovasi berupa aplikasi Nasional smart city secara luas,
EV-DCI
40,8 42,9 digital Sistem Informasi Pajak EV-DCI
52,0 42,9 yang ditandai dengan
Input Daerah (SIPADAH) untuk Input pembangunan infrastruktur
42,2 40,8 50,3 40,8
pelaporan dan pembayaran Pontive Center sebagai
Output 34,7 39,8 Output 53,0 39,8
pajak daerah secara online. pusat data pemerintah yang
Penunjang 50,5 53,7 Sistem ini akan memudahkan Penunjang 53,1 53,7 mewadahi dan mengelola
pengawasan penerimaan informasi antar perangkat
0 100 daerah. 0 100 daerah.
52 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Tahun 2020 2021 2022 2023

Papua Barat Peringkat


28 30 19 28
Skor 26,2 27,6 34,3 35,8

PAPUA BARAT menempati peringkat 28, turun 9


peringkat dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun PAPUA
skor EV-DCI 2023 menunjukkan kenaikan, Papua Barat BARAT
masih tertinggal dari peningkatan provinsi lainnya.
PAPUA
Seperti tahun sebelumnya, pilar Kewirausahaan

La
MALUKU
mendapatkan skor paling rendah, sementara Regulasi

u
tS
PAPUA

er
dan Kapasitas Pemda menjadi pilar dengan skor tertinggi.

am
TENGAH

Pemerintah Provinsi Papua Barat berupaya


menciptakan inovasi dalam pelayanan publik. Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Skor
Nasional
menggagas SiKampung atau Inovasi Sistem Informasi
EV-DCI 35,8 38,5
Administrasi Kampung. Aplikasi ini menyediakan
sejumlah data seputar pendidikan, kesehatan,
Input 38,0 40,1
komoditas unggulan hingga promosi ekonomi dari Output 30,7 31,2
1.742 kampung di Papua Barat. Penunjang 41,6 50,8
0 100

Skor 0-100
Input Output Penunjang
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Kewirausahaan Ketenaga- Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK Perekonomian Infrastruktur Keuangan
dan Produktivitas kerjaan Kapasitas Pemda

20,1 46,1 47,9 29,1 15,7 47,3 41,3 18,1 65,5

Perubahan Pilar yang Signifikan


Pada pertengahan 2022, pemerintah meresmikan sejumlah kanal
Penunjang Keuangan 18,0 pembayaran elektronik, antara lain pembayaran pajak daerah dan
peresmian dua pasar Modern QRIS.

Pemerintah Provinsi Papua Barat merancang pembangunan kawasan


Regulasi dan
Penunjang
Kapasitas Pemda 8,4 taman seni budaya sebagai pusat pengembangan ekonomi kreatif yang
berbasis teknologi.

Tingkat pendidikan yang masih rendah dan cenderung tertinggal


Output Ketenagakerjaan 4,0 menyebabkan masih rendahnya serapan tenaga kerja di bidang
digitalisasi.

Analisis Khusus
Pada akhir 2022, pemerintah resmi mengesahkan pemekaran Bagaimanapun, pembentukan Provinsi Papua Barat Daya
provinsi di Papua, yaitu Provinsi Papua Barat Daya bersama merupakan bagian upaya dalam rangka mempercepat
tiga daerah otonom baru lainnya. Provinsi Papua Barat Daya pembangunan, juga meningkatkan Indeks Pembangunan
dengan ibu kota Sorong, merupakan hasil pemekaran dari Manusia (IPM) dan kesejahteraan masyarakat Papua.
Provinsi Papua Barat. Pemerintah juga telah menyusun Rencana Induk Percepatan
Pembangunan Otonomi Khusus Papua.
Pemekaran tersebut pun mempengaruhi ke penurunan
peringkat Provinsi Papua Barat, disebabkan adanya kota/ Di Papua Barat sendiri, pemerintah terus mendorong
kabupaten yang berpindah wilayah administrasi ke provinsi pertumbuhan ekonomi yang berbasis pada potensi utama
baru. Pada EV-DCI 2023, Papua Barat Daya mendapatkan daerah dan pemberdayaan SDM yang berkelanjutan. Dalam
skor yang lebih tinggi, yaitu 36,7. Di level kota/kabupaten, hal ini, upaya kolaboratif para pemangku kepentingan
Kota Sorong juga mengalami perubahan naik 3 peringkat, ke diperlukan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi
posisi 73. digital di Papua Barat.
53

Tahun 2020 2021 2022 2023

Sulawesi Tenggara Peringkat


26 18 16 29
Skor 26,6 32,0 36,1 35,7
SULAWESI
TENGAH
SULAWESI TENGGARA berada di peringkat 29, SULAWESI
turun 13 peringkat dibandingkan tahun sebelumnya. BARAT Laut
Banda
Perekonomian menjadi pilar dengan skor paling
Selat
rendah, sementara pilar Keuangan memiliki Makasar SULAWESI
SELATAN SULAWESI
peningkatan skor tertinggi. TENGGARA
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara terus
mendukung pengembangan UMKM di ekosistem
digital. Aplikasi Belanja Online Sulawesi Tenggara Laut Flores

(BOSARA) hadir sebagai wadah belanja online


pemerintah yang menawarkan beragam produk Skor
Nasional
mulai dari makanan dan minuman, fesyen, peralatan
EV-DCI 35,7 38,5
rumah tangga, dan elektronik. Portal marketplace
ini mempertemukan pelaku UMKM dan pejabat
Input 39,0 40,1
pengadaan sebagai pembeli untuk kebutuhan rutin Output 28,8 31,2
belanja Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Penunjang 43,1 50,8
0 100

Skor 0-100
Input Output Penunjang
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Kewirausahaan Ketenaga- Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK Perekonomian Infrastruktur Keuangan
dan Produktivitas kerjaan Kapasitas Pemda

22,5 55,6 38,8 18,2 26,3 42,0 55,8 26,6 46,8

Perubahan Pilar yang Signifikan

Transaksi digital terus meningkat, per November 2022, pengguna QRIS


Penunjang Keuangan 11,4 UMKM mencapai lebih dari 100 ribu.26

Persentase masyarakat berpendidikan hingga perguruan tinggi


Regulasi dan tercatat rendah, yaitu 7,6% per Juni 2022.27 Untuk memperbaiki sektor
Penunjang
Kapasitas Pemda 9,1 pendidikan, pemerintah provinsi kembali menyalurkan beasiswa Sultra
Cerdas.

Pertumbuhan PDRB sektor digitalisasi masih rendah, pemerintah provinsi


Output Perekonomian 8,1 pun mendorong optimalisasi satu data perekonomian se-Sulawesi
Tenggara untuk mengembangkan produk unggulan daerah.

Kota / Kabupaten Pilihan


Kota Pilar Kewirausahaan dan Kota Rendahnya kontribusi PDRB
Baubau Produktivitas menunjukkan Kendari pada sektor digitalisasi
peningkatan skor paling menyebabkan penurunan
Peringkat Kota/Kabupaten: Peringkat Kota/Kabupaten:
tinggi. Dinas Koperasi dan aspek perekonomian.
90 ( 5) UKM wilayah setempat
44 ( 20) Pemerintah daerah
Skor Skor
Nasional menggunakan sistem Nasional berkolaborasi dengan
EV-DCI aplikasi digital dalam EV-DCI Kemenparekraf untuk
41,1 42,9 47,6 42,9
mengelola kebutuhan mendorong UMKM masuk
Input Input 48,7 40,8
42,8 40,8 dalam ekosistem digital,
dan mengembangkan
Output 36,3 39,8 Output 46,3 39,8 di antaranya melalui
keterampilan para pelaku
Penunjang 47,2 53,7 usaha pemula, sekitar 5.000 Penunjang 48,2 53,7 penyelenggaraan Workshop
pelaku usaha yang terdata di Pengembangan Kabupaten/
0 100 dalam database.28 0 100 Kota Kreatif Indonesia.
54 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Tahun 2020 2021 2022 2023

Gorontalo Peringkat
20 16 21 30
Skor 27,5 32,3 33,5 35,3
Laut Sulawesi

GORONTALO menempati peringkat 30, mengalami GORONTALO


SULAWESI
UTARA
penurunan 9 posisi dari tahun sebelumnya. Meski
mengalami kenaikan skor, Gorontalo belum mampu
mengejar peningkatan provinsi lainnya. Pilar Keuangan Selat
Makasar Laut
memiliki peningkatan skor tertinggi sementara SULAWESI Maluku
Perekonomian menjadi pilar dengan penurunan skor TENGAH

terbesar.
Pemerintah Provinsi Gorontalo mendorong digitalisasi
melalui penerapan ETPD dengan perkembangan
integrasi kanal pembayaran nontunai yang sudah Skor
Nasional
mencapai 86,3% pada semester I 2022.29 Selain itu,
EV-DCI 35,3 38,5
pemerintah juga menyelenggarakan Gebyar UMKM
Gorontalo yang berfokus dalam menampilkan produk
Input 35,0 40,1
unggulan dan sosialisasi Scan QRIS via Mobile Banking Output 29,0 31,2
(SIMBA) untuk mengakselerasi keuangan digital. Penunjang 48,4 50,8
0 100

Skor 0-100
Input Output Penunjang
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Kewirausahaan Ketenaga- Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK Perekonomian Infrastruktur Keuangan
dan Produktivitas kerjaan Kapasitas Pemda

13,7 57,3 34,0 25,9 24,5 36,6 64,3 29,3 51,6

Perubahan Pilar yang Signifikan

Peningkatan Indeks Inklusi Keuangan yang signifikan di Gorontalo


Penunjang Keuangan 24,2 didorong oleh program sosialisasi terhadap adopsi keuangan digital.

Transaksi e-commerce meningkat di Gorontalo seiring dengan


Input Penggunaan TIK 9,3 peningkatan akses internet, tercatat pada triwulan I 2022 tumbuh
sebesar 30,97% dibandingkan triwulan IV 2021.30

Pemanfaatan digitalisasi belum menunjukkan kontribusi yang tinggi bagi


Output Perekonomian 9,3 perekonomian daerah. Per 2022, Gorontalo masih menjadi satu dari
lima provinsi termiskin di Indonesia.

Kota / Kabupaten Pilihan


Kota Gorontalo Seperti halnya di level provinsi, pilar Perekonomian mengalami
penurunan skor paling besar. Penguatan kapasitas pelaku UMKM
Peringkat Kota/Kabupaten: dan ekonomi kreatif diperlukan agar mampu memacu pertumbuhan
PDRB sektor digitalisasi. Kantor Perwakilan BI Gorontalo pun
80 ( 10)
Skor
menyelenggarakan kegiatan pengembangan UMKM untuk
Nasional meningkatkan nilai tambah produk unggulan lokal.
EV-DCI
42,9 42,9
Di samping itu, Kota Gorontalo menunjukkan adanya perbaikan pada
Input 39,4 40,8 pilar Keuangan. Melalui pembentukan TP2DD, pada 2022, transaksi
Output 42,1 39,8 pembayaran pajak daerah di kota Gorontalo sudah mencapai 100%
Penunjang 51,5 53,7 nontunai. ETPD Kota Gorontalo diimplementasikan pada one tax
service melalui aplikasi One Tax Service Gorontalo (OTS GO), didukung
0 100 program sosialisasi bersama BI.
55

Tahun 2020 2021 2022 2023

Sulawesi Tengah Peringkat


29 23 22 33
Skor 25,3 30,7 33,4 32,3

SULAWESI TENGAH mengalami penurunan peringkat SULAWESI


SULAWESI
GORONTALO UTARA
EV-DCI 2023, dengan perubahan 11 posisi ke peringkat UTARA

33. Pilar Sumber Daya Manusia mendapatkan skor SULAWESI


terendah sementara pilar Penggunaan TIK memiliki TENGAH Laut
Selat
peningkatan skor tertinggi. Maluku
Makasar

Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Tengah SULAWESI


BARAT
menggelar pelatihan e-commerce bagi koperasi untuk
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam SULAWESI
SELATAN
memperluas pemasaran. Pemerintah Provinsi Sulawesi
Tengah juga mencanangkan program Manajemen Skor
Nasional
Pola Tanam Sulawesi Tengah yang Terintegrasi (MATA
EV-DCI 32,3 38,5
TANI) yang menyediakan database terintegrasi secara
realtime untuk petani. Program inovasi pertanian ini
Input 32,9 40,1
dapat meningkatkan produktivitas pangan daerah Output 28,8 31,2
yang berkelanjutan. Penunjang 38,0 50,8
0 100

Skor 0-100
Input Output Penunjang
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Kewirausahaan Ketenaga- Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK Perekonomian Infrastruktur Keuangan
dan Produktivitas kerjaan Kapasitas Pemda

15,2 49,7 33,7 23,7 23,2 39,6 51,4 17,8 44,9

Perubahan Pilar yang Signifikan


Cakupan daerah yang memiliki jaringan internet meningkat, pada kurun
Input Penggunaan TIK 12,3 2022-2023, Kemenkominfo menargetkan pembangunan 396 area dengan
layanan BTS.31

Kewirausahaan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menggelar


Output
dan Produktivitas 6,8 pelatihan kewirausahaan berbasis digital untuk peningkatan kapasitas
UMKM perempuan.

Regulasi dan Tekanan inflasi sebesar 6,0% di Sulawesi Tengah mengurangi kemampuan
Penunjang
Kapasitas Pemda 16,9 pemerintah daerah untuk mengoptimalkan penyerapan anggaran dan
mengatasi kemiskinan.32

Kota / Kabupaten Pilihan


Kota Palu Pilar Infrastruktur menjadi pilar dengan skor tertinggi di Kota Palu,
sementara pilar Keuangan serta Regulasi dan Kapasitas Pemda
Peringkat Kota/Kabupaten: merupakan dua pilar dengan penurunan skor paling besar. Hal ini
menunjukkan perlunya perbaikan secara komprehensif terhadap
74 ( 42)
Skor
aspek-aspek penunjang untuk mendorong perekonomian digital
Nasional Kota Palu.
EV-DCI
43,5 42,9
Dalam rangka transformasi pelayanan publik, Badan Perencanaan
Input 40,8 40,8 Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Palu meluncurkan Aplikasi
Output 45,8 39,8 Satu Data Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Palu. Diskominfo
Penunjang Kota Palu juga mensosialisasikan penggunaan platform digital
44,4 53,7
sebagai sarana komunikasi dan aspirasi masyarakat melalui portal
0 100 Lapor Wali Kota Palu.
04
Perkembangan
Ekonomi Digital
Lintas Sektor
58 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

TIK: Melanjutkan Transformasi Digital Nasional


SEKTOR TEKNOLOGI, INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) kini melanjutkan perannya sebagai pendongkrak ekonomi
digital, setelah sebelumnya berperan sebagai penggerak utama dalam pemulihan ekonomi saat pandemi. Pertumbuhan ini
didorong oleh peningkatan konsumsi digital masyarakat dan investasi TIK oleh para pelaku usaha. Meski demikian, sektor
TIK masih dibayangi kendala yang sama dari tahun ke tahun, seperti infrastruktur yang belum merata, jumlah talenta digital
yang belum memadai, dan kondisi keamanan siber yang masih lemah di Indonesia. Selain program pemerintah, kolaborasi
dengan sektor swasta telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Melihat tren ke depan, kecerdasan
buatan (AI) akan menjadi salah satu kunci pertumbuhan sektor TIK dan perekonomian Indonesia. Pengadopsian AI yang
terencana dengan baik dapat mendorong kapabilitas TIK dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Sektor TIK menunjukkan proyeksi pertumbuhan yang baik dengan jenis produk yang semakin
beragam
Sektor TIK diproyeksikan tumbuh positif dengan peningkatan kontribusi produsen barang dan layanan TIK di Indonesia
seperti yang direpresentasikan oleh kenaikan nilai tambah bruto. Selain itu, defisit perdagangan TIK sebesar US$ 13 miliar
mengindikasikan bahwa konsumsi dalam negeri masih belum terpenuhi sehingga sektor TIK memiliki potensi yang besar.1

Nilai Tambah Bruto* Sektor


Informasi dan Komunikasi
dalam Rp Triliun, 2021-2025F Ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai US$
360 miliar pada tahun 2030 dengan pertumbuhan
+9% tahunan 21% selama 2022-2030.2
945 1.041
780 856
742
Pasar Indonesia memiliki pertumbuhan pengeluaran
teknologi informasi (TI) tertinggi di Asia Pasifik dengan
pertumbuhan tahunan 13% selama 2020-2024 hingga
mencapai US$ 6 miliar.3
2021 2022F 2023F 2024F 2025F
Sumber: EMIS: Indonesia ICT Sector 2022/23 Pertumbuhan Tahunan

*Nilai tambah bruto menggambarkan nilai tambah suatu produk atau jasa dengan mengurangi nilai produksi dengan biaya selama proses produksi dan merupakan
salah satu komponen dalam perhitungan PDB.

Pertumbuhan sektor TIK didorong oleh tiga faktor utama


Bertambahnya aktivitas online dan layanan produk digital yang berkualitas turut meningkatkan konsumsi digital
masyarakat. Para pelaku usaha konvensional juga semakin banyak yang merambah ke dunia digital, hal ini didorong
oleh pertumbuhan bisnis digital yang semakin cepat.

Peningkatan Konsumsi Digitalisasi UMKM dan Pertumbuhan Sektor


Internet Pertumbuhan Startup Vertikal
Konsumsi Data Seluler per Bulan Akumulasi UMKM Go Digital Nilai Transaksi E-Commerce Indonesia
dalam Gigabyte, 2019-2021 dalam juta UMKM, 2020-2024F dalam US$ Miliar, 2021-2027F

+30% +44% +15%


30,0 112,6
14,4 24,0
11,8 20,8
8,5 16,4 64,4
52,7
7,0 41,0

2019 2020 2021 2020 2021 2022 2023F 2024F 2021 2022 2023F 2024F
Sumber: opensignal.com Pertumbuhan Sumber: DataIndonesia Pertumbuhan Sumber: Euromonitor, Pertumbuhan
Tahunan Tahunan Analisis PwC Tahunan

• Peningkatan konsumsi internet juga • Pemerintah mendorong digitalisasi UMKM • Pertumbuhan industri fintech dan e-commerce
diakselerasi oleh pertambahan pengguna melalui beberapa program kredit seperti didukung oleh perangkat keras dan lunak
internet dari 224 juta di 2022 menjadi 269 DigiKU, e-Farming, dan e-Payment;5 yang memadai;
juta di 2028;4 • Jumlah startup yang menawarkan inovasi • Pelaku usaha konvensional mulai mengadopsi
• Selain itu, pemanfaatan Internet of Things (IoT) berbasis teknologi bertambah pesat, teknologi untuk efisiensi operasional;
yang semakin luas dan perluasan jaringan 5G termasuk startup di kota tier 2 dan 3. • Hal-hal ini meningkatkan investasi TIK oleh
akan mendorong konsumsi internet. dunia usaha.
59

Sektor TIK memiliki produk yang beragam dan dapat diklasifikasikan ke dalam 2 lapisan

Produk TIK dapat dikelompokkan secara sederhana menjadi 2 lapisan, yaitu, lapisan Infrastruktur dan lapisan
Aplikasi. Lapisan Infrastruktur terdiri dari perangkat keras, infrastruktur jaringan, dan cloud computing (teknologi yang
memungkinkan penyimpanan, pengolahan, dan akses data secara online). Ketiga komponen ini membentuk jaringan
komputer yang memungkinkan pertukaran informasi dan komunikasi. Di sisi lain, lapisan Aplikasi memanfaatkan
jaringan komputer tersebut untuk berbagai kegunaan seperti menyebarluaskan informasi dan memproses data.

Ekosistem TIK Indonesia

` Aplikasi

Teknologi Lanjutan
Enabler Digital Konten Digital
(Deep Tech)

Perangkat Lunak
Konsultasi Kecerdasan
sebagai Layanan Platform Konten Media E-sport IoT Blockchain
TIK Buatan (AI)
(SaaS)

• Adopsi SaaS oleh UMKM dan korporasi • Pasar ekonomi kreator Indonesia ditaksir • IoT diproyeksi tumbuh pesat 16% per tahun
mendorong pertumbuhan SaaS; bernilai Rp 4-7 triliun di 2022 dengan selama 2022-2025 dengan permintaan
• Aplikasi Point of Sales dan manajemen berkembangnya jasa pemasaran oleh terbesar datang dari sektor telekomunikasi
sumber daya manusia merupakan influencer;7 dan media, kesehatan, serta agrikultur;9
produk yang paling diminati.6 • Mayoritas masyarakat Indonesia memilih • 78% masyarakat Indonesia optimis dengan
platform OTT (Over-the-Top) ketimbang kehadiran AI,10 salah satunya penggunaan
televisi tradisional.8 chatbot yang dapat meningkatkan
keterlibatan konsumen.11

Infrastruktur

Jaringan
Perangkat Keras Cloud Computing
Contoh: Internet dan
Contoh: handphone dan komputer Contoh: Infrastruktur sebagai Layanan (IaaS)
Base Transceiver Station (BTS)

• 80% penduduk Indonesia telah memiliki • Peningkatan konsumsi internet, kehadiran • Public Cloud Indonesia memiliki
handphone pada 2022 dan diprediksi 5G, dan implementasi IoT di berbagai sektor pertumbuhan tahunan tercepat di Asia
mencapai 89% pada 2025;12 meningkatkan permintaan akan internet, Pasifik sebesar 25% selama 2018-2023;16
• Penetrasi komputer masih di bawah 20% menara telekomunikasi, dan BTS;14 • Cloud menjadi pilihan yang lebih
sehingga berpotensi menghambat adopsi • Migrasi ke TV digital juga meningkatkan terjangkau untuk usaha kecil dan
aplikasi produktif.13 efisiensi penggunaan frekuensi 700 MHz menengah karena dapat menghemat
sehingga internet 5G dapat dikembangkan.15 biaya operasional lebih dari 10%,
dibandingkan alternatif lain seperti
komputer server.17

Di tengah pertumbuhan sektor TIK Indonesia, masih ada beberapa tantangan yang menghambat tingkat
perkembangan

Infrastruktur jaringan yang belum merata antar provinsi di Indonesia dan literasi digital yang belum menyeluruh masih
menjadi kendala yang dapat membatasi pertumbuhan sektor TIK yang tinggi. Selain itu, fenomena pencurian data oleh
hacker “Bjorka” pada tahun 2022 menjadi salah satu contoh bahwa perlindungan data di Indonesia masih belum memadai.
Risiko kebocoran data akibat rentannya sistem keamanan dan tata kelola data dapat menghambat masyarakat ataupun
pelaku usaha konvensional dalam pengadopsian teknologi.
60 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Akses internet belum merata dan kecepatan internet relatif lambat

Presentase Penduduk yang Mengakses Internet 2021 Persentase Penduduk yang Mengakses Internet Menurut
Klasifikasi Daerah
dalam %, 2020-2021
>62% 24,0 22,5
58%-62%
53%-57% Nasional
64,3 71,8
53,7 62,1 Perkotaan
48%-52% 49,3
40,3 Perdesaan
<47%
Sumber:
Statistik Telekomunikasi
Sumber: Statistik Telekomunikasi Indonesia 2021 2020 2021 Indonesia 2021

Persebaran akses internet masih cenderung berpusat di Indonesia bagian barat dan daerah perkotaan sehingga
pemerataan infrastruktur TIK perlu ditingkatkan. Peningkatan akses internet di perdesaan pada tahun 2021 juga belum
mampu meniadakan kesenjangan antar wilayah perkotaan dan perdesaan. Di sisi lain, rata-rata kecepatan internet
Indonesia berada di peringkat 3 terbawah di antara negara ASEAN.18

Literasi digital yang belum menyeluruh Keamanan siber yang lemah


Jumlah Serangan Siber di Indonesia
Indeks Literasi Digital 10 Provinsi Skor EV-DCI 2023 Tertinggi dalam juta kasus, 2019-2022
DKI Jakarta 88
Jawa Barat 90 1.600
DI Yogyakarta 100
Banten 62
976
Jawa Timur 86
Bali 55
495
Jawa Tengah 93
95 220
Kalimantan Timur
Sumatera Utara 58
Kepulauan Riau 88 2019 2020 2021 2022

Sumber: EV-DCI 2023 Median Literasi Digital Sumber: Analisis PwC, Informasi Publik

• 3 dari 10 provinsi yang paling kompetitif secara digital memiliki • Menurut peringkat National Cyber Security Index, Indonesia
indeks literasi digital di bawah median. Kurangnya pengetahuan menempati tempat ketiga terendah di antara negara G20,
digital dapat menghambat adopsi dan perkembangan teknologi salah satunya karena belum ada kebijakan keamanan siber dan
yang ada di provinsi-provinsi tersebut; lembaga independen perlindungan data;20
• Hal ini juga mempengaruhi kualitas talenta digital Indonesia di • Selain itu, 77% responden Survei Konsumen EV-DCI 2023 melihat
mana baru 50% yang memiliki keterampilan digital dasar dan bahwa ancaman keamanan siber sebagai tantangan ekonomi
menengah, sedangkan hanya 1% yang terampil pada tingkat digital di mana hal ini juga berkaitan dengan keamanan data
lanjutan (contoh: AI, IoT).19 pribadi.

Untuk menjawab kendala sektor TIK, ada beberapa langkah yang dapat diteruskan oleh pemerintah
Pemerintah terus mendorong investasi untuk jaringan internet, khususnya pada daerah 3T. Selain itu, pemerintah juga
berupaya meningkatkan literasi digital melalui program-program pelatihan dan memperkuat keamanan siber melalui
penyusunan rencana strategis.

Infrastruktur internet Literasi Digital Keamanan Siber

2021 Jaringan 5G diresmikan dan • Peta Jalan Literasi Digital 2020-2024 telah • Peta Jalan Keamanan Siber Indonesia
implementasi diperkirakan lebih diimplementasikan; 2019-2045 telah ditetapkan sebagai cetak
luas pada tahun 2025;21 • Gerakan Literasi Digital Siberkreasi dengan biru jangka panjang keamanan siber
2023 Satelit Satria diluncurkan untuk modul dan kegiatan literasi digital;24 Indonesia;26
meningkatkan sinyal di daerah • P r o g r a m D i g i t a l T a l e n t S c h o l a r s h i p • UU Perlindungan Data Pribadi disahkan
3T;22 ditargetkan diikuti 100.000 peserta pada pada Oktober 2022 dan menunjukkan
2024 Pembangunan 7.000 BTS di tahun 2023.25 keseriusan pemerintah dalam bidang
daerah 3T.23 keamanan siber.27
61

Sektor swasta juga dapat berperan dalam menemukan solusi untuk kendala TIK Indonesia
Menyadari pentingnya peranan swasta, Kemenkominfo, melalui Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, telah
menggandeng perusahaan swasta untuk meningkatkan literasi digital.
Kolaborasi Kemenkominfo dengan Beberapa Perusahaan

TikTok: platform konten video berdurasi WhatsApp: aplikasi pesan instan


pendek berbasis internet
Berkolaborasi melalui Berkolaborasi meluncurkan chatbot Literasi
#MakinCakapDigitalChallenge dan webinar Digital Siberkreasi berbasis AI untuk
“Bincang Literasi Digital” dengan kreator TikTok.28 mempelajari modul literasi digital.29

Spotify: platform streaming musik dan Mekari: SaaS otomatisasi bisnis


podcast berbasis cloud
Berkolaborasi untuk meluncurkan Kelas Berkolaborasi mengadakan program
Podcast Siberkreasi 2022 yang mengajarkan “UMKM Digital Cemerlang Melaju Bersama
masyarakat mengenai dunia podcast.30 Kementerian Kominfo.31

Selain meningkatkan literasi digital, inisiasi pemerintah juga diarahkan untuk membangun
ekonomi digital indonesia
Ekonomi digital adalah salah satu mesin penggerak ekonomi Indonesia dan diproyeksi akan mencapai 18% dari PDB
pada tahun 2030.32 Untuk mengembangkan ekosistem digital di Indonesia, pemerintah telah melakukan beberapa
inisiasi, mulai dari Gerakan #1000StartupDigital untuk berbagi informasi hingga program inkubasi startup bernama
HUB.ID.

Platform Kemenkominfo yang berfokus pada startup post-seed lokal agar dapat berkembang pada
tingkat regional dengan menggunakan jaringan mitra Kemenkominfo.33

Akselerator
Percepatan pertumbuhan melalui
proses panel dan mentoring
100+ Pada tahun 2022, 24 startup terpilih untuk
startup mengikuti serangkaian tahapan, seperti
pembinaan, business matchmaking, dan
Mempertemukan startup dengan
pelatihan presentasi ide bisnis (pitching).
Ekosistem
Bisnis
pemangku kepentingan di dalam
ekosistem digital untuk saling
47 Dua di antaranya meraih pendanaan:34
mitra dari BUMN
berkolaborasi dan koperasi 1. PasarMIKRO: startup agrikultur;
2. Grouu: startup katering anak.
Menyediakan pendanaan melalui
HUB.ID
Summit matchmaking para startup dengan 280+
matchmaking
perusahaan pemodal ventura (VC)
yang terbentuk

Adopsi AI akan menjadi kunci pertumbuhan TIK dan ekonomi Indonesia


AI diprediksi akan menaikkan PDB Indonesia sebanyak 12% pada tahun 2030 melalui peningkatan produktivitas bisnis.35
Selain itu, AI memungkinkan penyediaan produk dan layanan yang dipersonalisasi sesuai kebutuhan konsumen dengan
cepat sehingga dapat mendorong permintaan pasar. Melihat potensi AI yang besar, pemerintah mengeluarkan Strategi
Nasional Kecerdasan Artifisial (STRANAS KA) 2020-2045 sebagai panduan dalam memanfaatkan AI secara maksimal.36

STRANAS KA 2020-2045 Program Digital Talent Scholarship


Salah satu strategi yang disusun oleh pemerintah adalah Kolaborasi pemerintah dan sektor swasta dalam mencetak
menyiapkan kebijakan dan infrastruktur untuk mengatasi talenta digital yang mumpuni untuk mengembangkan maupun
pergeseran lapangan pekerjaan oleh kehadiran AI. mengoperasikan teknologi seperti AI.37

Dari sisi pelaku usaha, beberapa perusahaan sudah mulai mengimplementasikan AI dengan beragam jenis penggunaan
untuk meningkatkan pendapatan maupun efisiensi operasional.
62 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Persentase Pengunaan AI pada Perusahaan Global

Perencanaan dan Otomatisasi Otomatisasi


Analisis Bisnis
Analisis Keuangan Proses Bisnis Proses TI

22% 22% 26% 26% 28% 29% 33%

AI Percakapan dan Penjualan dan Keamanan


Asisten Virtual Pemasaran Siber

Sumber: IBM Global AI Adoption Index 2022

Berdasarkan survei IBM Global AI Adoption Index 2022, 33% perusahaan memanfaatkan AI untuk otomatisasi proses TI,
seperti teknologi AIOps yang dapat memonitor dan mendiagnosis anomali pada sistem sebelum menganggu aktivitas
bisnis. Selain itu, AI juga banyak digunakan untuk mengidentifikasi serangan siber, otomatisasi proses bisnis, hingga
penjualan seperti pemetaan perilaku dan intensi calon konsumen.

Terdapat 4 hal yang dapat perusahaan TIK pertimbangkan dalam mengadopsi AI

1. Evaluasi peran AI dalam bisnis 2. Prioritaskan langkah yang diambil

• Analisis perkembangan teknologi sesuai bidang usaha • Rencanakan area yang ingin ditransformasi;
perusahaan; • Kumpulkan informasi terkait biaya dan teknologi terkait;
• Identifikasi masalah operasional yang dapat dipecahkan oleh • Analisis perbandingan biaya dan manfaat yang diperoleh dari
otomatisasi dan aplikasi AI. implementasi AI.

3. Talenta digital, kultur, dan teknologi yang mendukung 4. Bangun tata kelola dan kontrol yang tepat

• Pertimbangkan aspek etika dan sosial dari teknologi yang


• Penyediaan pelatihan terkait penggunaan AI untuk mengatasi
digunakan;
jumlah talenta digital yang terbatas;
• Budayakan transparansi untuk membangun kepercayaan
• Budayakan kolaborasi antara manusia dan AI.
terhadap teknologi AI.
Sumber: PwC Sizing the prize

Penerapan ESG membuka ruang bagi pengembangan bisnis berbasis AI


Salah satu pengaplikasian ESG di perusahaan adalah dengan menjaga privasi data personal yang dikumpulkan.
Implementasi tata kelola data yang baik sejalan dengan unsur Governance dalam prinsip ESG. Penerapan AI oleh
perusahaan keamanan siber memungkinkan perusahaan untuk mendorong keamanan yang lebih baik untuk data
yang telah dikumpulkan.

• Startup di bidang keamanan siber;38


• Menggunakan AI dan machine learning sebagai basis identifikasi ancaman keamanan siber
dan rekomendasi respon bagi pengguna.

AI digunakan untuk menganalisis Mengembangkan aplikasi Melakukan evaluasi Melakukan investigasi


data dalam jumlah besar agar untuk memindai sistem sistem keamanan terhadap kejahatan
sistem Peris.ai dapat merespon keamanan klien secara klien dengan simulasi siber dan memberikan
ancaman siber terbaru. otomatis. serangan siber. rekomendasi solusi.

Sektor TIK memiliki proyeksi pertumbuhan yang baik dengan inovasi produk yang terus berkembang, walaupun masih
ada beberapa kendala yang berpotensi menghambat kemajuan tersebut, seperti infrastruktur TIK yang belum merata,
literasi digital yang belum menyeluruh, dan keamanan siber yang lemah. Kolaborasi yang baik antara pemerintah dan
sektor swasta diperlukan untuk mempertahankan pertumbuhan sektor TIK. Ke depannya, salah satu peluang besar datang
dari penerapan AI yang berpotensi meningkatkan PDB Indonesia dengan penggunaannya yang beragam. Perluasan
akses internet melalui pemerataan pembangunan infrastruktur komunikasi ke daerah 3T serta pengimplementasian
jaringan 5G, berperan penting dalam pengadopsian AI maupun teknologi lainnya, seperti IoT dan blockchain.
63

E-Commerce: Meningkatkan Resiliensi dengan Adaptasi


Way-to-Play
Pandemi di satu sisi memberikan kesempatan bagi pemain e-commerce dalam menanamkan kebiasaan berbelanja
online. Akan tetapi, seiring dengan berakhirnya pandemi di Indonesia, masyarakat dapat kembali merasakan pengalaman
berbelanja secara langsung di toko (offline). Hal tersebut dibarengi dengan tantangan pendanaan pada e-commerce yang
menuntut kewaspadaan para pemain. Namun, kondisi pasar diperkirakan akan tetap tumbuh pada tahun 2023 karena
meningkatnya kemampuan ekonomi dan kemudahan bertransaksi yang berperan dalam mempertahankan minat belanja
online. Pemain e-commerce perlu menjaga relevansi melalui inovasi yang menyesuaikan perubahan perilaku konsumen,
diversifikasi dan ekspansi bisnis. Diharapkan implementasi strategi tersebut menjadi daya tarik agar pelanggan tetap
melakukan aktivitas belanja online.

E-Commerce Indonesia terus bertumbuh dengan penguatan konsumsi, kemudahan akses


pembayaran, serta peningkatan kepercayaan masyarakat
Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan Gross Merchandise Value (GMV) e-commerce di tahun 2022 setelah
menikmati pertumbuhan transaksi yang tinggi pada masa pandemi. Ke depannya, GMV e-commerce Indonesia
diproyeksikan mencapai US$ 64,4 miliar di 2023 yang didukung oleh penambahan jumlah pengguna sebesar 9,8% dan
peningkatan rata-rata pendapatan per pengguna sebesar 11,5% di 2023 dibandingkan dengan tahun 2022.1,2

GMV Subsektor E-Commerce Indonesia


dalam US$ Miliar

Total GMV Pertumbuhan Tahunan

16% Pertumbuhan
39% 112,6 keseluruhan
(2019 hingga
2027F)
64,4 mencapai
52,7
30,5 41,0 24% per tahun
19,6

2019 2020 2021 2022 2023F 2027F

Sumber: Euromonitor, Analisis PwC

Pertumbuhan ini diharapkan dapat berlanjut pada 2023 dengan dimotori tiga faktor utama

Pertumbuhan Kemudahan Akses Kemudahan Belanja


Disposable Income* Pembayaran Secara Online
Total Disposable Income GMV Buy Now Pay Later (BNPL) Indonesia Pilihan Belanja Konsumen Indonesia
Rumah Tangga Indonesia dalam US$ Miliar dalam Persen, 2022
dalam Rp Triliun

+33%
+7,8% 45%
+68% 34%
19,1 21%
16.072 6,2
9.500 9.862 10.776 11.742 4,7
2,8
Lebih Sering Berimbang Lebih Sering
2020 2021 2022 2023F 2027F 2020 2021 2023F 2027F Offline Online

Sumber: Euromonitor, Analisis PwC Sumber: Research and Market, Analisis PwC Sumber: Survei Konsumen EV-DCI 2023

Pertumbuhan di atas juga sejalan dengan BNPL sebagai fasilitas pembiayaan Kemudahan berbelanja jarak jauh, pilihan
tingkat proporsi pendapatan masyarakat memberikan kemudahan melalui persetujuan produk beragam, dan promosi menarik,
untuk konsumsi yang mencapai 75,6% di kredit yang fleksibel dan akses cepat untuk telah membentuk kebiasaan belanja online di
Desember 2022 terlepas dari inflasi yang memenuhi kebutuhan belanja masyarakat. masyarakat. Survei PwC menunjukkan pada
meningkat.3 enam bulan mendatang, masyarakat masih
lebih memilih belanja online dibandingkan
offline.4

*) Disposable Income adalah jumlah pendapatan setelah dikurangi dengan pajak yang siap untuk digunakan, baik untuk konsumsi maupun tabungan.
64 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Terdapat beberapa tren yang membentuk pertumbuhan subsektor e-commerce Indonesia

GMV Subsektor E-Commerce Indonesia


dalam US$ Miliar General Marketplace* E-Grocery dan
B2B Commerce Quick Commerce
2021 19 14 6 11 41,0
Social Commerce Lainnya

2022 24 17 8 12 52,7 Sumber: Euromonitor, Statista: E-Commerce, Statista: Quick


Commerce, Reogma, Dailysocial, Analisis PwC

*) General Marketplace adalah platform e-commerce yang mempertemukan penjual dan pemilik merek dengan pembeli serta mencakup beragam jenis kategori barang

Pemain Kunci General Marketplace berfokus pada profitabilitas dan diversifikasi bisnis
• Di tengah kesulitan pendanaan eksternal, General Marketplace menjadi lebih selektif
dalam memberikan promosi kepada pelanggan guna meningkatkan efisiensi bisnis.
• Untuk menjaga pangsa pasar, pemain General Marketplace umumnya melakukan
diversifikasi bisnis melalui pengembangan unit bisnis baru, seperti Tokopedia membuka
Tokopedia Now (Quick Commerce) serta Bukalapak yang memperkuat Mitra Bukalapak
(B2B Commerce).

Pemain Kunci Persaingan ketat terjadi pada B2B Commerce


• Para pemain B2B Commerce berkompetisi untuk menarik penjual dan meningkatkan
transaksi melalui platformnya. Strategi pemain berpusat pada spesialisasi kategori
produk, model bisnis, dan wilayah operasi.
• Relasi saling menguntungkan antara B2B Commerce dan produsen barang mendukung
proyeksi pertumbuhan nilai pasar B2B Commerce sebesar 25% pada tahun 2023.5

Pemain Kunci Liveshopping menjadi tren utama berbelanja oleh pemain Social Commerce
• Pelaku usaha berhasil mengonversi traffic pengguna media sosial yang besar menjadi
transaksi belanja melalui fitur liveshopping. Walaupun nilai rerata belanja per transaksi
kecil, TikTok mampu memanfaatkan tren ini untuk meraih GMV sebesar US$ 4,4 Miliar
di Asia Tenggara pada 2022.6
• Social Commerce (transaksi jual beli melalui media sosial) memanfaatkan model reseller
dan penjualan grosir serta menargetkan komunitas lokal sebagai strategi peningkatan
transaksi.

Pemain Kunci E-grocery dan Quick Commerce menguji relevansi bisnisnya pasca pandemi
• Tantangan terjadi pada pemain Quick Commerce dan E-grocery karena terjadi
pelonggaran PPKM dan perubahan status menjadi endemi yang memberikan
kesempatan bagi pelanggan untuk kembali berbelanja pada toko fisik.
• Pemain Quick Commerce dan E-grocery terus melakukan eksplorasi menuju pasar B2B.

Tantangan pendanaan pada sektor digital Indonesia, khususnya e-commerce, mendorong langkah
adaptif yang berfokus pada efisiensi bisnis dan profitabilitas

Nilai Pendanaan E-Commerce Global Nilai Pendanaan E-Commerce Indonesia


dalam US$ Miliar, 2020 – 2022 dalam US$ Miliar, 2020 – 2022

Jumlah Deals Nilai Pendanaan Jumlah Deals Nilai Pendanaan

150 5.000 63
4.317 60
3.360 3.614 4.000 2,0 65
60
100 $111,0 3.000 1,5 50 $1,4 55
2.000 1,0 $0,9 50
50 $47,8 $52,9
$0,6 45
1.000 0,5
40
0 0 0,0 35
2020 2021 2022 2020 2021 2022

Sumber: CB Insights State of Venture Report 2022, Analisis PwC Sumber: Crunchbase Database, Analisis PwC
65

Kondisi makroekonomi global yang belum stabil memberikan tantangan pendanaan perusahaan startup global dan
Indonesia. Para pemain perlu berinovasi untuk menyesuaikan operasional bisnis agar mampu mempertahankan
bisnisnya. Beberapa contoh langkah adaptif yang dilakukan oleh startup adalah sebagai berikut:

Fokus pada Langkah pemfokusan area bisnis yang lebih menguntungkan diambil ketika startup kesulitan untuk
layanan yang lebih menurunkan biaya operasional. Sebagai contoh Sayurbox yang menutup satu – satunya toko offline
menguntungkan guna berfokus pada bisnis lainnya, seperti perkebunan dan ekspansi di Jakarta dan Surabaya.7

Penyesuaian Tokopedia menyesuaikan insentif pelanggan dan biaya pemasaran sebagai strategi guna
insentif meningkatkan profitabilitas. 8 Hal yang sama juga dilakukan oleh Shopee yang melakukan
pelanggan penghematan biaya penjualan dan pemasaran sebesar 16% di 2022 dibandingkan dengan tahun
2021.9

Penyesuaian Startup melakukan konsolidasi peran dan tanggung jawab pegawai guna merampingkan organisasi,
kebutuhan SDM menambah persediaan kas, dan meningkatkan kelangsungan bisnis.

Untuk merealisasikan pertumbuhan yang berkelanjutan, terdapat beberapa peluang yang


perlu dioptimalkan oleh para pemain e-commerce

1. Inovasi bisnis secara adaptif mengikuti perubahan perilaku konsumen


Perkembangan teknologi, gaya hidup, dan perilaku konsumen membentuk dinamika yang mendorong e-commerce untuk
terus beradaptasi. Pada tahun 2022, Kadence International dalam survei konsumennya memaparkan bahwa informasi
kelengkapan kategori produk dan keandalan pengiriman menjadi aspek terpenting dalam berbelanja online.

Kontribusi Faktor terhadap Tingkat Kepuasan Berbelanja


dalam Persen (%), 2022

24% Kategori Produk Rekomendasi Pengembangan Kategori


• Percepatan proses pendaftaran penjual terutama
pada pemilik produk yang sedang populer;
• Pemantauan dan perbandingan katalog produk
Pengiriman dengan platform kompetitor.
24%

22% Keamanan
Rekomendasi Pengembangan Kategori
• Penyesuaian service level agreement 3PL;
16% UI/UX • Pengembangan opsi pengiriman, terutama yang
memberikan nilai lebih (misal, bundling courier,
8% Promosi asuransi, proses retur barang, dll).

6% Layanan Konsumen

Sumber: Gatra.com (Wawancara dari Kadence International)

Pemain e-commerce juga perlu menetapkan keberhasilan program pemasaran yang tidak hanya berorientasi pada
penambahan pengguna baru, tetapi juga memperhatikan customer lifetime value (CLV) saat ini. Promosi sebagai cara
untuk meningkatkan pendapatan dan menarik pengguna baru, hanya diprioritaskan oleh 8% responden survei.10 Hal
ini juga ditunjukkan oleh fenomena turunnya efektivitas kampanye tanggal kembar (contohnya promo 11.11 dan 12.12)
yang dapat menghasilkan 1,6 kali lipat GMV dibandingkan hari biasa pada tahun 2019, turun menjadi 1,3 kali lipat di
2022. Peningkatan CLV bisa dicapai melalui program loyalitas dan perbaikan pengalaman berbelanja.11
66 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

2. Diversifikasi ekosistem bisnis end-to-end untuk memperkuat daya saing


Pemain e-commerce juga dapat melakukan diversifikasi portofolio bisnis mengingat mudahnya perpindahan antar
platform oleh konsumen, diiringi dengan tingginya tingkat kompetisi antar pemain. Selain dapat menjaga pangsa pasar,
ekosistem yang lengkap akan memberikan beragam manfaat untuk konsumen dan penjual. Sebagai contoh, Tokopedia
memperkuat lini bisnisnya melalui merger dua raksasa tech dengan Gojek serta melakukan akuisisi bisnis lainnya. Akuisisi
yang dilakukan oleh Tokopedia merupakan variasi antara perluasaran cakupan pasar serta penguatan ekosistem guna
meningkatkan daya saingnya.

Jejak Perkembangan Pengembangan Portofolio Bisnis


Tokopedia melalui Aktivitas Merger dan Akuisisi

Akuisisi startup Bridestory, platform Merger dengan Gojek, platform Akuisisi Swift Logistics Solutions,
marketplace vendor pernikahan transportasi online dan logistik last- startup logistik oleh GoTo14
Jejak mile, dan membentuk GoTo13
Perkembangan

2019 2021 2022

Tokopedia mengembangkan cakupan Terdapat beberapa sinergi yang terjadi Tokopedia dapat menghadirkan layanan
pasarnya pada sisi konsumen melalui merger, yaitu: y an g len g k ap k epad a konsumen
Manfaat dan mitra atau merchant dengan
dan pemasok dengan pengguna • Pengalaman berbelanja yang
yang terintegrasinya proses dari transaksi
bridestory yang mayoritas segmen lebih lancar dengan layanan yang
Didapatkan barang hingga pengiriman. Operasional
keluarga muda dan orang tua serta lengkap.
vendor dengan produk dan jasa end-to-end dapat meningkatkan efisiensi
• Pengembangan analisis data yang
pernikahan.12 layanan guna menghadirkan biaya
lebih tajam melalui konsolidasi data.
pengiriman lebih rendah dan pelayanan
• Penguatan bisnis komplementer, lebih cepat.
seperti GoTo Financial yang banyak
memberikan ruang value creation.

3. Pendekatan kombinasi online dan toko fisik untuk ekspansi ke luar Pulau Jawa
Terdapat potensi ekspansi bisnis ke daerah tier 2 dan 3 yang tumbuh lebih pesat dibandingkan pusat ekonomi Indonesia
dan perlu diperhatikan oleh pemain e-commerce.

Provinsi dengan Pertumbuhan PDRB* Konsumsi


Rumah Tangga Terbesar4
• Provinsi Papua Barat mencatatkan
dalam Persen, 2021
kenaikan konsumsi tiga kali lipat
9,6% dibandingkan pertumbuhan konsumsi
8,5% nasional.
7,5%
6,3% 5,9% • Provinsi di luar Pulau Jawa dan Sumatera
memperlihatkan potensi pasar yang
3,2%
besar direfleksikan oleh pertumbuhan
konsumsi yang tinggi.

Papua Kalimantan Papua Bangka Kalimantan Nasional


Barat Barat Barat Belitung Tengah

Sumber: BPS: “PDRB Provinsi di Indonesia” 2021, Analisis PwC *) PDRB = Produk Domestik Regional Bruto

Sebanyak 50,2% masyarakat di daerah pedesaan masih memiliki nilai literasi digital yang rendah.15 Hal ini perlu menjadi
perhatian para pelaku usaha ketika melakukan penetrasi ke daerah tier 2 dan 3. Seperti yang dilakukan oleh Sociolla,
melalui kehadiran toko fisik sebagai sarana edukasi dan komersialisasi secara langsung.
67

Kasus Tantangan Strategi

• Menggunakan toko fisik sebagai tempat


pemberian edukasi dan penawaran langsung pada
konsumen untuk menginisiasi transaksi awal.

Infrastuktur digital belum


optimal • Platform online membentuk perilaku digital
konsumen untuk memudahkan transaksi
Marketplace selanjutnya yang didukung integrasi sistem online
dan toko fisik secara otomatis.
dengan fokus kategori Tingkat pengetahuan produk
produk beauty and dan merek belum tinggi
• Berkolaborasi dengan merek lokal untuk
personal care
memupuk kesadaran konsumen akan produk
Indonesia.

4. Implementasi ESG guna peningkatan performa


Berdasarkan riset konsumen yang diadakan secara global dan nasional, terdapat kepedulian yang tinggi dari masyarakat
Indonesia terhadap praktik ESG.

Survei Konsumen terhadap Isu ESG Survei Konsumen terhadap Isu Lingkungan
dalam Persen, 2022 Indonesia Global dalam Persen, 2022

Tidak memilih yang


Persentase jawaban 5 Persentase jawaban
33 ramah lingkungan
Environmental “sering” atau “selalu” responden terhadap
30 terhadap pertanyaan: pertanyaan:
Tidak mempertimbangkan
faktor ramah lingkungan 8
“Seberapa sering “Pilihan
43 aspek ESG perusahaan mana yang
Social Pilih yang lebih murah 23
mempengaruhi mencerminkan
40
keputusan Anda Anda saat ada
untuk membeli Memilih opsi ramah lingkungan pilihan aplikasi
produk/jasa 59
50 selama harga terjangkau digital yang ramah
Governance dari perusahaan lingkungan?”
41 tersebut?” Memilih opsi ramah lingkungan
5
berapapun harganya

Sumber: PwC Global: “Global Consumer Insights” 2022, Analisis PwC Sumber: Survei Konsumen EV-DCI 2023, Analisis PwC

Implementasi ESG merupakan peluang untuk meningkatkan daya tarik kepada konsumen serta efisiensi bisnis. Sebagai
contoh, SIRCLO memonitor emisi karbon dan mengurangi sampah plastik melalui material packaging fulfilment yang lebih
ramah lingkungan yang keduanya dilakukan dengan bantuan teknologi. Selain itu, SIRCLO juga mengedepankan ekonomi
yang inklusif melalui lini bisnis Orami yang memberdayakan kegiatan ekonomi kaum ibu rumah tangga. Dampaknya
adalah peningkatan omzet UMKM sebesar 34% dan peningkatan inklusivitas bagi pemilik bisnis wanita sebesar 71x
dibandingkan tahun 2021.16

E-commerce diharapkan terus menjadi pionir pertumbuhan melalui penguatan kerja sama
antara pemerintah dan ekosistem digital

Merujuk pada Roadmap Digital Indonesia 2021-2024, Pemerintah Indonesia menargetkan 50% atau 30 juta
UMKM dapat masuk ke dalam ekosistem digital pada tahun 2024.17

7 Fokus 1 Akses Pasar 3 Keuangan dan


Akses Pembiayaan
5 Kapasitas Produksi

Digitalisasi 2 Pemantauan Kualitas 4 Manajemen


6 Pemasok
Pemerintah dan Produksi Organisasi 7 Distribusi
68 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Kita perlu memperluas platform digital di daerah atau captive market (pasar khusus)
tertentu. Banyak UMKM yang tidak bisa bertahan lama di platform digital nasional karena
kapasitas produksi kecil, sehingga sulit untuk mengakses platform digital skala nasional.18

Teten Masduki, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia

Terdapat beberapa potensi kolaborasi jangka pendek yang perlu dikembangkan bersama oleh pemain e-commerce
dan pemerintah

• Tingkat penetrasi pengguna media sosial yang mencapai 191 juta • Platform marketplace menyediakan fitur dasbor penjualan agar
orang di 2022 mendukung Social Commerce untuk dapat lebih mitra penjual dapat mengolah data guna melakukan evaluasi
mudah menjangkau konsumen;19 performa;

• Pelaku usaha marketplace dengan jaringan korporasi global • Evaluasi bisnis menjadi lebih akurat dan data driven sehingga
(seperti: Shopee, Lazada, dll) telah mengimplementasi “local go UMKM lebih memahami bagaimana produk mereka diterima oleh
global” ke beberapa negara di Asia Tenggara. pasar & ruang pengembangannya.

Ekspansi pasar nasional & regional Pemantauan performa bisnis sebagai


dengan jaringan korporasi pendukung perencanaan strategis

Akses edukasi bisnis melalui Perluasan alternatif pengadaan


platform digital barang secara online

• Beberapa pemain marketplace juga menyediakan pusat edukasi • B2B Commerce membantu UMKM dalam menyuplai material kerja
terkait bisnis dan penjualan melalui webinar, seminar atau konten sekaligus memperluas akses pasar UMKM;
pembelajaran serta ada juga layanan konsultansi bisnis;
• Beberapa B2B juga memiliki model bisnis omnichannel untuk lebih
• Contohnya Tokopedia membangun platform edukasi Tokopedia jauh memberikan kehadirannya di daerah tier 2 dan 3.
Seller yang mengajarkan berbagai tips berjualan secara online.

Pemain e-commerce tidak boleh berhenti berinovasi agar tetap relevan dengan perubahan perilaku konsumen guna
mencapai pertumbuhan yang diharapkan. Urgensi tersebut timbul mengingat kondisi ketidakpastian makroekonomi
global serta mengingat e-commerce merupakan bagian integral dari ekosistem ekonomi digital. Setiap peluang perlu
dimaksimalkan, baik itu diversifikasi portofolio bisnis, perluasan bisnis pada wilayah dengan pertumbuhan ekonomi
tinggi, ataupun adopsi prinsip ESG dalam rangka memaksimalkan value creation untuk konsumen. Tentunya, kolaborasi
seluruh pemangku kepentingan menjadi landasan penting dari pertumbuhan ekonomi digital.
69

Logistik: Penguatan Logistik Digital Sebagai Motor Penggerak


Ekonomi
BIAYA logistik yang tinggi telah lama menjadi permasalahan di Indonesia. Isu ini utamanya disebabkan oleh infrastruktur
transportasi yang tidak merata serta konektivitas rantai pasok yang masih rendah. Pemerintah telah berupaya menekan
biaya tersebut melalui pengembangan infrastruktur dan peluncuran platform National Logistics Ecosystem (NLE).
Pada tahun 2023, pemain logistik dapat mengembangkan strategi pengadopsian teknologi, melakukan diversifikasi
bisnis melalui kolaborasi ataupun aktivitas merger dan akuisisi, serta memperluas implementasi ESG. Strategi tersebut
diharapkan dapat menjawab tantangan sekaligus merealisasikan potensi pasar yang tumbuh berkat penguatan
permintaan baik dari sisi produsen maupun konsumen.

Harmonisasi pertumbuhan dengan industri terkait (manufaktur, e-commerce, dan perdagangan


luar negeri) menjadi penggerak utama pertumbuhan logistik
Nilai Transaksi Sektor Logistik Indonesia Subsektor Logistik (2022)
dalam Rp Triliun, 2019-2023F
48% Darat
+23%
-10% 21% Gudang, Pos dan Kurir

958 1.090
882
690 720 20% Udara

9% Perairan dan Kelautan

2019 2020 2021 2022E 2023F


2% Jalur Kereta Api

Sumber: BPS 2018-2022, Republika.co.id, Analisis PwC Pertumbuhan Tahunan

Pada tahun 2022, sektor logistik Indonesia berhasil melampaui nilai transaksi pada masa sebelum pandemi berkat
pemulihan sektor manufaktur dan perdagangan luar negeri Indonesia. Pada masa pandemi, pertumbuhan industri
e-commerce membantu menjaga sektor logistik tetap kuat di saat industri manufaktur dan perdagangan ekspor impor
pulih lebih lambat. Nilai transaksi sektor logistik Indonesia diproyeksikan akan tumbuh mencapai Rp 1.090 triliun pada
2023 dengan nilai pertumbuhan (~13,8% YoY), lebih tinggi dibandingkan proyeksi pertumbuhan logistik global sebesar
4,6%.1,2 Hal ini tidak terlepas dari proyeksi pertumbuhan pada tahun 2023 dari industri terkait, yaitu e-commerce,
manufaktur, dan perdagangan ekspor impor.

Motor Pertumbuhan Industri Logistik Indonesia


Produksi Domestik Bruto Manufaktur Indonesia Industri manufaktur membutuhkan
dalam Rp Triliun, 2019-2023F jasa logistik untuk mengirimkan hasil
+7%
+2% pengolahannya kepada distributor dan
3.539 3.729 konsumen. Pertumbuhan logistik berjalan
3.120 3.068 3.267
Peningkatan seiringan dengan peningkatan produksi
Produksi 2019 2020 2021 2022E 2023F yang diproyeksi tumbuh sebesar 5,36% YoY
Manufaktur Pertumbuhan Tahunan di 2023.3
Sumber: BPS 2018-2022

Gross Merchandise Value E-Commerce Indonesia E-commerce mengandalkan jasa logistik


dalam US$ Miliar, 2019-2023F untuk mengirimkan produk yang dijual
+25%
kepada konsumen. Nilai transaksi
+45% 64,4
41,0 52,7 e-commerce diproyeksikan tumbuh hingga
Pertumbuhan 19,6 30,5 22,3% YoY pada tahun 2023 yang didukung
Transaksi oleh peningkatan jumlah pengguna dan
2019 2020 2021 2022E 2023F
E-commerce rerata nilai transaksi.4
Sumber: Euromonitor, Analisis PwC

Total Nilai Ekspor Impor Indonesia


dalam US$ Miliar, 2019-2023F Kegiatan ekspor dan impor membutuhkan
+19% layanan logistik sebagai sarana transportasi
+12% 603 dan pergudangan dari dan ke luar negeri.
428 529
Penguatan 339 305 Pada tahun 2023, ekspor dan impor akan
Perdagangan meningkat masing-masing sebesar 13% dan
Ekspor Impor 2019 2020 2021 2022E 2023F 15%.5
Sumber: Satudata Kemendag, Detik.com, Analisis PwC
70 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Pertumbuhan logistik dapat diuraikan melalui tren yang terjadi sepanjang rantai pasok pada
3 rangkaian fokus pelayanan
Lapisan Logistik pada Rantai Pasok Indonesia
Kargo Laut/Udara Pelabuhan Grosir Hub
Korporasi/Retail Transit

Manufaktur Distributor Pelabuhan Pelanggan

Angkutan Darat Distributor Agen Pengiriman

First Mile Middle Mile Last Mile


Lapisan pertama perjalanan rantai pasok Lapisan pengiriman antara retail dan
Definisi

Lapisan pengiriman dari distributor pelanggan, baik perorangan maupun


yang meliputi pengangkutan barang dari
kepada distributor lain dan retail. korporasi.
produsen.
• Perluasan bisnis di luar Jawa melalui • Pengefisiensian operasi • Penyediaan layanan spesialisasi
Tren Strategi

penguatan bisnis door-to-door untuk pergudangan. seperti pengiriman obat-obatan


memperkaya layanan logistik end-to- • Pengoptimalisasian rute armada.8 hingga rantai pasok produk dingin.9
end.6 • Penggunaan kendaraan elektrik • Pengembangan Building Automated
• Pembentukan kerja sama cross-model sebagai armada pengangkutan Sortation System yang mendukung
antara middle mile dan First Mile (cth. barang. operasi pergudangan.10
Janio dan Flexofast).7
Contoh Pemain

Biaya logistik yang relatif tinggi terhadap aktivitas ekonomi, mendorong Indonesia untuk
melakukan efisiensi sektor logistik
World Bank mengeluarkan Logistic Performance Index (LPI) dalam
dari maksimal Asia-
bentuk skala 1-5 sebagai perbandingan logistik antar negara Indonesia Gap
indeks 5 Pasifik
yang mempertimbangkan: 1) efisiensi bea cukai, 2) kualitas Skor LPI 3,2 3,2 -
infrastruktur, 3) kemudahan pengiriman internasional, 4) Bea Cukai 2,7 3,0 -0,3
kompetensi SDM, 5) kemampuan pelacakan, dan 6) ketepatan
Infrastruktur 2,9 3,1 -0,2
waktu. Skala 5 menunjukkan nilai terbaik relatif terhadap praktik
Pengiriman
terbaik di logistik global. 3,2 3,0 0,2
Internasional
Kompetensi SDM 3,1 3,1 -0,0
Pada LPI terbaru tahun 2018, performa Indonesia setara dengan
rata-rata indeks wilayah Asia Pasifik. Gap terbesar terjadi Pelacakan 3,3 3,2 0,1

pada aspek bea cukai, terutama pada aktivitas impor.11 Hal ini Ketepatan Waktu 3,7 3,5 0,2
merupakan bentuk perlindungan bagi pelaku usaha dalam negeri. Sumber: LPI World Bank

Salah satu aspek yang menghambat perbaikan LPI Indonesia adalah rendahnya kualitas infrastruktur. Hal ini menjadi
penyebab tingginya biaya logistik nasional yang mencapai 21,3% dari total PDB pada tahun 2020.12 Rasio ini masih
lebih tinggi dibandingkan dengan Malaysia (13%), Thailand (15%), dan Singapura (8%).13
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki tantangan yang lebih berat dibandingkan negara non-kepulauan. Studi
dari International Monetary Fund (IMF) dengan mengamati tren 30 tahun ke belakang menunjukkan bahwa biaya
logistik dapat memengaruhi peningkatan inflasi yang dampaknya paling besar dirasakan oleh negara kepulauan.14 Selain
perlambatan pengembangan infrastruktur, banyaknya lapisan pengiriman sepanjang rantai pasok yang tidak terhubung
juga menjadi penyumbang tingginya biaya logistik. Oleh karena itu, pemerintah menjadikan penurunan biaya logistik
salah satu prioritas strategis ke depannya.

Jadi target kita (biaya logistik terhadap total PDB) sampai 2024 mau ke 17 persen. Saya bilang
saya mau 15 persen dari PDB, jadi saya challenge ini semua supaya bisa. 15

Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi

Dalam indikator kontribusi PDRB Sektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos dan Kurir sebagai komponen penyusun
EV-DCI 2023, ditemukan bahwa nilai median indikator ini mengalami penurunan sebesar 0,48.16 Hal ini menjadi indikasi
awal bahwa saat ini telah terdapat kecenderungan penurunan beban logistik dari total PDB.
71

Infrastruktur
Perlambatan pengembangan infrastruktur akibat keterbatasan dana pemerintah

Tantangan logistik Indonesia masih belum terlepas dari permasalahan pendanaan untuk pengembangan infrastruktur.
Beberapa permasalahan utama infrastruktur yaitu adanya beberapa wilayah yang belum memiliki akses jalan maupun
memiliki kondisi jalan yang buruk. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia memfokuskan pembangunan infrastruktur
salah satunya melalui kerja sama dengan pihak swasta dalam skema Public Private Partnership (PPP). Namun, usaha
pendanaan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) harus terhambat akibat pengalihan dana pemerintah
untuk subsidi bahan bakar minyak. Imbasnya, terjadi perlambatan pengembangan infrastruktur.17

Beberapa contoh perlambatan pengembangan Tingkat Pertumbuhan Infrastruktur Transportasi


dalam Persen (%), 2021-2025F
infrastruktur di Indonesia adalah sebagai berikut,
Keseluruhan Transportasi Pelabuhan & Perairan
Proyek strategis Tol Trans Jawa, mengalami perlambatan dan Jalan & Jembatan Bandara Rel Kereta
tidak selesai seluruhnya pada tahun 2024 yang disebabkan oleh
kemampuan pendanaan negara untuk melakukan pembebasan 11
lahan terbatas.18
10
9
Pada proyek strategis Tol Trans Sumatera, tantangan terjadi pada
ruas Tol Jambi-Rengat karena permintaan perubahan trase pada 8
daerah situs adat dan pembebasan lahan di daerah Sumatera 7
Barat.19,20
6

Proyek pelabuhan kontainer terintegrasi bernilai US$ 1,2 Miliar di 5


Gresik yang direncanakan dimulai pada kuartal III 2021 mundur 4
selama 1 tahun dan baru dimulai pada bulan Mei 2022. Hal ini 3
dikarenakan hambatan pandemi serta pengurusan perizinan yang 2021 2022F 2023F 2024F 2025F
belum terselesaikan.21
Sumber: FitchSolutions “Infrastructure Report Q1 2023”

Pada tahun 2023 mendatang, pemerintah telah meningkatkan anggaran infrastruktur menjadi Rp 392 triliun yang
diharapkan dapat terealisasi untuk mempercepat proyek pembangunan jalan dan infrastruktur transportasi lain.22

Konektivitas Rantai Pasok


Inefisiensi sektor logistik sebagai dampak belum terkoneksinya informasi rantai pasok nasional

Sistem rantai pasok yang kompleks berpotensi menimbulkan tambahan biaya logistik. Hal ini menjadi tantangan lain
terkait penurunan biaya logistik Indonesia, yaitu kompleksitas pada pemrosesan informasi dan data serta birokrasi yang
menimbulkan inefisiensi. Penyebab kendala tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian.
Permasalahan dan Dampak23 Contoh Kasus

Keterbatasan transparansi data antar pihak terkait menyebabkan: Sebuah perusahaan logistik
Transparansi • Tidak optimalnya proses rantai pasok pemain karena minimnya menawarkan ganti rugi
Data Rendah informasi jadwal angkutan tiap daerah;
• Kebijakan yang diambil pemerintah kurang efektif untuk
10x
biaya jasa apabila terjadi
memastikan ketersediaan data. kehilangan24

Kolaborasi antar pemangku kepentingan (seperti: pemerintah


Minimnya pusat, pengelola tata ruang, pelaku usaha swasta, dan institusi 70-80%
Kolaborasi keuangan) belum optimal, sehingga menyebabkan: Truk mengalami perjalanan
Pemangku • Angkutan tidak bermuatan pada perjalanan balik; berangkat isi, pulang kosong
Kepentingan • Kolaborasi antar pemain sulit terjadi; (backhaul)25
• Penumpukan stok barang pada gudang.

Pelaporan dilakukan ke berbagai pihak berwenang yang dilakukan Proses inspeksi bea cukai

Inefisiensi
secara offline menimbulkan:
• Biaya tambahan administrasi;
7 hari
• Duplikasi data; Sedangkan, rata-rata proses di
Pelaporan
• Inefisiensi waktu bongkar muat barang. wilayah Asia Pasifik selama 2,6 hari11

Pemerintah telah mengidentifikasi masalah konektivitas tersebut dan sedang dalam tahap pengimplementasian solusi
pengintegrasian sistem logistik melalui NLE.
72 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Transformasi digital di industri logistik melalui NLE, perlu diperhatikan secara konsisten untuk memastikan
kolaborasi antar pemangku kepentingan dapat menghasilkan nilai tambah
NLE merupakan inisiatif Kementerian Keuangan untuk membangun ekosistem logistik yang terdigitalisasi guna
meningkatkan kolaborasi antar pemangku kepentingan. Implementasi NLE bertujuan untuk memperbaiki operasional
sektor logistik dan membuka ruang investasi swasta guna meningkatkan efisiensi.
Tujuan dan Ragam Layanan NLE26

Ekosistem digital untuk menyelaraskan arus lalu lintas barang dan


Platform Kolaborasi
dokumen internasional melalui pertukaran data serta simplifikasi
Aggregator API
proses dan sistem informasi pada keseluruhan proses logistik

Pemerintah Swasta
Pemeriksaan terpadu via pengajuan tunggal Transportasi, Pengiriman (shipping),
atau single submission (SSm), Layanan Pengelolaan Peti Kemas, Pergudangan
Pelabuhan, dan Layanan Perizinan Kolaborasi Antar
Tata Ruang Pemangku Kepentingan Pembayaran
Penataan Pelabuhan Utama, Penempatan Melalui kolaborasi dengan pemain
Depo Kontainer, Pembentukan Island fintech dan perbankan
Consolidation Center

Pencapaian kolaborasi melalui NLE hingga Januari 2023

• BUMN Delivery Order Trucking

40
21.040 18.155


Logistik Swasta
Startup 8 Provider Transaksi 8 Provider Transaksi

Entitas yang • Perbankan SP2* Pembayaran


7.373.563 7
2 2
bekerja sama • Asosiasi
• Institusi Terkait Provider Transaksi Provider Transaksi
*) Surat Penyerahan Peti kemas (SP2)

Berikut merupakan beberapa contoh strategi yang dapat dilakukan melalui kolaborasi:

1 Koordinasi dengan Kementerian terkait27 2 Implementasi NLE dan Bea Cukai Tanjung Perak26

Tim NLE berkoordinasi dengan Kemendag: Implementasi SSm dan inspeksi gabungan:
• Mengintegrasikan data pergudangan Kemendag dengan NLE; • Mengurangi proses bisnis duplikasi melalui integrasi data pada
• Mengutilisasi NLE untuk meningkatkan efisiensi program Tol Laut. Indonesia National Single Window (INSW).

3 Simplifikasi proses bisnis trucking28 4 Menjembatani CEISA dengan suplai27

Digitalisasi melalui NLE untuk meningkatkan utilisasi truk di Komunitas logistik dalam CEISA (aplikasi bea cukai) dihubungkan
Indonesia: dengan suplai melalui NLE:
• Mendorong digitalisasi perusahaan trucking yang diproyeksikan • Memfasilitasi importir/eksportir melalui kolaborasi API untuk
dapat meningkatkan utilisasi 50%. contohnya mencari layanan trucking.

Pembelajaran Kunci Implementasi Platform Logistik Nasional LOGINK oleh Republik Rakyat Tiongkok

Republik Rakyat Tiongkok telah terlebih dahulu mengembangkan sistem seperti NLE pada tahun 2010. Manfaat kolaborasi
pada platform ini dirasakan oleh pelaku bisnis, contohnya perusahaan logistik CAINIAO.

Layanan pada LOGINK

G2B
Contoh Pemanfaatan LOGINK
Pemantauan status kargo dan kapal,
pendaftaran perusahaan dan due dilligence, Anak perusahaan
Government Alibaba pada logistik
to Business kondisi transit, dan informasi umum

1
Platform integrasi informasi Mengaktifkan jalur

B2G
nasional milik Tiongkok Inspeksi bea cukai, informasi detail barang, distribusi langsung Eropa
yang menghubungkan billing elektronik, dan data geo-lokasi aset – Tiongkok;

2
para pihak terkait rantai suplai Business to transportasi Kerja sama untuk
Cina, Regional Asia Timur Government membangun jaringan

B2B
dan Global (pemerintah, intelijen logistik global;
Booking elektronik, permintaan harga,
asosiasi, dan pelaku bisnis

3
pembiayaan dan asuransi, billing dan Mengelola dan memantau
perdagangan serta logistik)29
Business to pembayaran, serta pertukaran dokumen logistik global.30
Business
73

Selain permasalahan infrastruktur dan konektivitas rantai pasok, pada tahun 2022 sektor logistik mengalami
tantangan pendanaan yang mengurangi kemampuan investasi kapital

Pendanaan yang diterima oleh pemain logistik digital Nilai Pendanaan Logistik Digital Indonesia
umumnya digunakan untuk menambah aset produktif dalam US$ Juta, 2020-2022

seperti armada maupun fasilitas pergudangan. Selain itu,


dana juga digunakan sebagai modal dalam memperbaiki -15% Lainnya* Middle Mile
proses bisnis, peningkatan kapabilitas internal SDM dan First Mile Last Mile
teknologi, hingga ekspansi bisnis.
Pertumbuhan Tahunan
(2020-2022) 4.738
Namun, terdapat penurunan pendanaan sepanjang 1%

tahun 2022 lalu. Walapun dihadapkan oleh kondisi


makroekonomi yang tidak stabil, sektor logistik digital 338
tetap memiliki harapan di tahun 2023. Harapan muncul 16% 244
99%
dari para pengembang properti di Indonesia yang 39% 14%
31%
memperluas usahanya kepada sektor logistik dan pusat
45% 38%
data berkat pertumbuhan yang stabil pada 2020-2022.31 17%
Salah satunya eminten properti PT Puradelta Lestari Tbk. 2020 2021 2022
yang gencar memperluas bisnisnya ke sektor pusat data *) Lainnya termasuk kendaraan listrik, Enabler, SaaS, dan sebagainya.

di Greenland International Industries Center (GIIC).32 Sumber: Crunchbase

Tantangan industri logistik digital ke depannya membutuhkan pendekatan holistik,


berorientasi keuntungan dan keberkelanjutan
1. Implementasi teknologi terbaru guna memperkuat resiliensi bisnis
Penerapan teknologi merupakan hal yang krusial pada logistik karena dapat membantu meningkatkan efisiensi biaya
dan produktivitas. Dengan begitu, perusahaan dapat memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan pesaingnya.

Pendapat Pemimpin Bisnis Logistik Global Nilai Pendanaan Logistik Digital Indonesia
terkait Rencana Adopsi Teknologi dalam Persen (%), 2022
dalam Persen (%), 2022
Tidak Berdampak Berdampak Sedang
Adopsi Terbatas Adopsi Menengah Adopsi Penuh Berdampak Rendah Berdampak Tinggi
Sistem Cloud 17 27 25 Efisiensi Biaya 5 21 41 27
IoT 15 22 20 Peningkatan
5 23 41 24
Produktivitas
Sensor Pindai 21 16 18
Minimalisir
Analitis Data 23 20 12 Risiko 6 21 40 22

Diferensiasi
Robotika 21 18 12 Kompetitif 7 24 38 17

Sumber: PwC: “Technology in Supply Chains: Investments yield mixed results”. 2022

Tren global pemain bisnis rantai pasok juga menuju ke arah pemanfaatan teknologi terbaru. Hal ini meningkatkan
urgensi untuk melakukan investasi pada teknologi terbaru untuk meningkatkan daya saing perusahaan.

Tren Model Bisnis Logistik Global 2023

Perusahaan spesialis solusi


Platform pembanding, pemesanan,
end-to-end Last Mile delivery melalui
dan manajemen kargo global34
pengembangan teknologi33

• Delivery Management: Memberikan fleksibilitas pada konsumen • Freight Booking: Memberikan akses pada marketplace angkutan
untuk memilih dan menyesuaikan waktu. laut dilengkapi dengan infrastruktur pembayaran yang dapat
• Last Mile Delivery: Model optimisasi rute, jumlah kapasitas, diandalkan.
dan jumlah pesanan, dengan konfigurasi model yang lengkap. • Manage and Track: Membantu konsumen dalam memeriksa
• Carrier Management: Manajemen pengiriman pada jaringan status muatan dari seluruh pesanan secara real-time.
yang luas dengan mesin sistem rule-based.
74 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Selain itu, terdapat beberapa teknologi yang dapat diaplikasikan oleh pemain startup logistik dan konvensional.35

Manfaat Contoh Penggunaan

• Mengurangi investasi infrastruktur IT dan biaya Sistem Manajemen Transportasi


Sistem Berbasis pemeliharaan software internal perusahaan; Manajemen Armada
Cloud
• Memberikan akses pada data real-time; Perencanaan Rute
• Menawarkan pengamanan data yang ketat. Pelacakan Kargo

• Mengelola jaringan transportasi secara proaktif dan


Sistem Manajemen Transportasi
terkontrol;
Real-time Real-time Visibility Platform
Visibility • Menghemat waktu proses sehingga mengurangi kebutuhan
Track and Trace Solutions
sumber daya manusia dan pendukung.

• Meningkatkan efisiensi dengan pengelolaan yang lebih Artificial Intelligence


Advanced
akurat; Network Modelling
Analytics
• Mengurangi eror dan terkoneksi dengan data permintaan. Demand Forecasting

2. Mengembangkan daya saing melalui diversifikasi dan ekstensifikasi bisnis


Lanskap kompetisi logistik digital Indonesia semakin diramaikan dengan masuknya beberapa pemain baru. Masuknya
pemain logistik digital baru dari luar dan dalam negeri serta industri terkait (seperti e-commerce) yang membangun
armada logistik sendiri ikut meramaikan lanskap persaingan pemain logistik digital saat ini.

Tantangan dari masuknya pemain baru dengan Ekspansi vertikal dari e-commerce melalui
1 2 pembangunan armada milik sendiri
penawaran nilai yang spesifik

• Superkul, startup Last Mile berfokus pada logistik produk dingin, • Tokopedia mengakuisisi Swift Logistics untuk memperkuat
akan mengembangkan layanannya pada Middle Mile setelah layanan logistiknya, seperti akurasi inventaris paket atau inventori
mendapat dana awal.36 dan penguatan layanan pengiriman (contoh: layanan tiga hari ke
seluruh Indonesia, cakupan bayar di tempat, dan pengantaran
• Biteship, startup yang memberikan solusi integrasi layanan
di hari yang sama).38
logistik dengan fokus pengembangan teknologi dari sisi developer
untuk UMKM dan e-commerce, berencana meningkatkan adopsi
platform setelah mendapat pendanaan awal.37

Untuk dapat berkompetisi dengan baik, diperlukan penguatan daya saing melalui penawaran layanan yang dibutuhkan
konsumen, seperti harga yang lebih rendah atau kualitas yang lebih tinggi. Integrasi secara vertikal ataupun horizontal
melalui akuisisi atau merger menjadi alternatif yang lebih cepat dibandingkan pengembangan layanan secara organik.

Selain itu, terdapat manfaat lain dari integrasi jika dibandingkan dengan model kerja sama antar perusahaan, seperti
meningkatkan kontrol terhadap perusahaan target, mendapatkan fleksibilitas inovasi yang lebih luas dengan perusahaan
target, dan memberikan eksklusivitas terhadap perusahaan target dari kompetitor. Akuisisi dan merger mampu
memperkuat daya saing pada kondisi mendesak, sebagai contoh melalui integrasi teknologi dan penetrasi pasar dalam
waktu yang lebih singkat.

Tantangan dari masuknya pemain baru dengan Memperluas pasar melalui integrasi logistik
penawaran nilai yang spesifik padat aset pada geografis yang berbeda

Integrasi Vertikal Integrasi Horizontal


Akuisisi Akuisisi

• Waresix, startup aggregator jasa logistik dengan platform dan • Startup logistik First Mile & Middle Mile Indonesia, Logol, diakuisisi
teknologi tanpa aset berat, mengakuisisi Trukita yang merupakan oleh startup logistik First Mile asal Singapura, Haulio, sebagai
pemain First Mile dengan armada truk dalam jumlah besar; upaya ekspansi bisnis;

• Manfaatnya, Waresix memperkaya layanan sekaligus melakukan • Setelah memiliki 10.000 armada First Mile, Haulio menambahkan
penetrasi pada sektor First Mile melalui aset operasional armada armada First Mile sebesar 2.000 berkat akuisisi;
truk yang diperkuat dengan teknologi milik Waresix.39 • Haulio juga dapat beroperasi di pasar logistik Indonesia dan
memperluas cakupan pasarnya.40
75

3. Mengimplementasikan ESG terutama pada aspek keberlanjutan lingkungan


Efektivitas Aksi terhadap Prioritas Bisnis menurut Investor Global
dalam Persen (%), 2022
Tidak Terkait ESG Terkait ESG
100 Penurunan emisi dan dampak buruk ke
Prioritas Strategi Rendah lingkungan menjadi dua aspek prioritas,
Performa Keuangan
Menguntungkan tetapi belum dieksekusi secara efektif
80
Efektivitas Aksi Bisnis

• Keberlanjutan lingkungan menjadi salah


Inovatif satu perhatian masyarakat Indonesia
60 Tata Kelola berdasarkan hasil Survei Konsumen EV-
Inklusi Korporasi
Keselamatan & Pekerja DCI 2023 menunjukkan 64% konsumen
Kesehatan Penurunan Emisi Indonesia menjadikan aspek ramah
40 Pekerja Rumah Kaca lingkungan sebagai pertimbangan
dalam pembelian produk.41
Keamanan Data & Privasi
Hubungan Baik
20 Karyawan • 69% investor global menginginkan
Praktik Rantai Pasok Bertanggung Jawab perusahaan mampu memberikan
Minimalisir Dampak
Lingkungan Prioritas Strategi Tinggi informasi relevansi faktor keberlanjutan
0 terhadap model bisnisnya.42
20 40 60 80 100
Sumber: PwC Global Investor Survey 2022 Prioritas Bisnis

Kendaraan elektrik yang menggunakan baterai atau Battery Electric Vehicle (BEV) menjadi praktik yang mulai diadopsi
oleh pemain industri logistik Indonesia. Beberapa contoh adopsinya adalah:

• Grab mempersiapkan 8.500 armada motor BEV yang tersebar di 8 provinsi dan merupakan hasil kolaborasi antara
Grab dengan mitra manufaktur kendaraan listrik.
• Hal ini merupakan bagian dari kampanye penghijauan Grab yang menargetkan pengurangan jejak karbon sebesar
41% pada tahun 2030.43

• Mengganti armada darat berbasis bensin ke listrik guna peningkatan produktivitas dan efisiensi bisnis dengan
berkurangnya biaya operasional.
• Saat ini memiliki 10 unit mobil elektrik dan 200 unit motor elektrik yang ditargetkan meningkat hingga 100 unit mobil
di 2023.44

• Semolis adalah startup milik manufaktur motor listrik lokal, Volta, yang bergerak di bidang penyediaan armada motor
BEV melalui model lease dan rent-ownership.
• Menyediakan stasiun penggantian baterai yang sudah tersedia secara luas di Jakarta.
• Konsumen dapat menyewa motor listrik dengan tarif Rp 40.000 – 50.000 per hari serta opsi menambah biaya sewa
dengan komisi selama 750 hari untuk mendapatkan hak milik.45

Selain aspek lingkungan, aspek sosial dan tata kelola perusahaan masih menjadi tantangan implementasi ESG pada
sektor logistik. Berikut adalah beberapa contoh implementasi ESG pada kedua aspek tersebut.

Social: Meningkatkan inklusivitas Governance: Meningkatkan adopsi code


pekerja wanita dan individu dari latar of conduct serta keamanan pengelolaan
belakang yang kurang beruntung46 data47

• Program kontrak kerja 1 tahun yang berfokus pada pelatihan • Mengimplementasikan code of conduct kepada seluruh lapisan
talenta muda dari pedesaan di tiga negara. pegawai dan mitra pemasok barang.
• Memprioritaskan SDM wanita untuk mengendarai kendaraan listrik. • Menjaga data konsumen dan mitra secara berhati-hati.
menghasilkan menghasilkan

• Meningkatkan daya saing lebih dari 1.700 talenta muda asal • 96% mitra pemasok barang berkomitmen pada code of conduct.
pedesaan dari negara Peru, Argentina, dan Chile. • 67% pegawai pada Q1 2023 mengikuti pelatihan terkait tata kelola
• 32 SDM wanita menjadi pengendara armada listrik dan ditargetkan data konsumen dan penggunaan AI.
mencapai 140 orang di akhir tahun 2022.

Di tengah tantangan yang ada, sektor logistik dapat terus tumbuh dengan dukungan industri terkait dan munculnya
potensi kerja sama di tingkat nasional melalui NLE. Pemain dapat memanfaatkan peluang adopsi teknologi terbaru,
mengupayakan diversifikasi bisnis, serta pemanfaatan minat pendanaan melalui penerapan ESG. Pemanfaatan peluang
dengan tepat dapat memperkuat pencapaian pertumbuhan yang diharapkan.
76 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Fintech: Menuju Ketangguhan Sistem Keuangan Digital

DENGAN TINGGINYA jumlah penduduk produktif yang berpenghasilan di Indonesia, fintech memiliki peluang untuk
tumbuh dengan pesat. Meski demikian, literasi keuangan masih menjadi salah satu tantangan terbesar dalam
pengadopsian fintech. Pemerintah telah berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti sektor swasta, dalam pelaksanaan
berbagai terobosan untuk meningkatkan literasi keuangan. Peluang pertumbuhan ke depannya akan datang dari
keterbukaan arus informasi antar fintech dengan lembaga-lembaga keuangan di Indonesia. Hal ini memungkinkan
pelayanan lintas platform sehingga berpotensi meningkatkan jumlah pengguna dan transaksi.

Pertumbuhan fintech ditopang oleh peningkatan transaksi digital dan kolaborasi


Pertumbuhan fintech salah satunya didorong oleh lonjakan penggunaan e-commerce saat dan pasca pandemi. Meskipun
COVID-19 mulai menjadi endemi, aktivitas berbelanja online dan pembayaran digital sudah menjadi suatu kebiasaan
sehingga fintech diproyeksikan akan terus tumbuh positif, dengan mempertimbangkan potensi penetrasi dan peningkatan
transaksi digital ke depannya.

Pembayaran Digital didorong peningkatan pengguna e-wallet dan


Fintech Pembayaran Digital
adopsi QRIS
Nilai Transaksi Fintech Pembayaran Digital
• Jumlah pengguna baru e-wallet diproyeksi akan bertambah 116,8
dalam US$ Miliar, 2021-2027F
juta selama 2021-2026;1
+12% • Pertumbuhan diakselerasi oleh adopsi QRIS dengan total volume
+10%
transaksi mencapai 282 juta2 dan sudah dapat digunakan untuk
122,3 transaksi cross-border di Thailand.3
63,7 70,4 77,5

2021 2022 2023F 2027F


Sumber: Statista Pertumbuhan Tahunan

Fintech Lending berkolaborasi dengan perbankan


Fintech Lending
• Pertumbuhan pembiayaan Fintech Lending didukung oleh
Outstanding Pembiayaan oleh Fintech Lending
perbankan dalam negeri yang menjadi penyedia utama dana pada
dalam Rp Triliun, 2019-2022
2022 dengan kontribusi 41%;4
+57% • Hal ini merupakan salah satu kolaborasi saling menguntungkan
51,1 antara bank dengan Fintech Lending untuk mengakomodasi
29,9 peraturan BI pada bank yang mewajibkan penyaluran kredit untuk
13,2 15,3
UMKM minimal 20%.5
2019 2020 2021 2022

Sumber: OJK Pertumbuhan Tahunan

BNPL sebagai alternatif kartu kredit


Buy Now Pay Later (BNPL)
• Pembiayaan untuk e-commerce menjadi target utama BNPL di mana
Total Jumlah Kredit BNPL 90% konsumen menggunakan BNPL untuk berbelanja online pada
dalam US$ Miliar, 2021-2027F
2022;6
+32% • Rendahnya penetrasi kartu kredit yaitu 6% pada 2021 mendukung
+60% adopsi BNPL sebagai produk alternatif yang memiliki proses
11,0 persetujuan lebih cepat dan mudah.7
1,4 2,7 3,6
2021 2022 2023F 2027F
Sumber: Research & Market Pertumbuhan Tahunan

Fintech Investasi diminati investor muda dan HNWI


Fintech Investasi
• Pertumbuhan Fintech Investasi disebabkan oleh jumlah investor
Jumlah Dana Kelolaan Fintech Investasi
dalam Rp Triliun, 2019-2022 pasar modal yang meningkat 4x lipat dari tahun 2019 ke 2022
dengan investor di bawah usia 30 tahun mendominasi 58,7% dari
jumlah investor;8
+127% • Peningkatan investor HNWI (individual dengan harta kekayaan
25,9
15,7 minimal US$ 1 juta) di mana jumlah HNWI diprediksi tumbuh 63%
6,6 selama 2021-2026.9
2,2
2019 2020 2021 2022
Sumber: KSEI Pertumbuhan Tahunan
77

Kebijakan pemerintah terus mendukung peningkatan adopsi fintech dengan memanfaatkan momentum yang ada
Perkembangan ekosistem digital, pengadopsian produk keuangan, dan pertumbuhan penduduk usia produktif yang
berpendatan akan mendorong nilai transaksi fintech di Indonesia. Di sisi lain, BI dan OJK, sebagai regulator keuangan
di Indonesia, memberikan kerangka kerja untuk menopang perkembangan fintech.

Perkembangan ekosistem digital Peningkatan inklusi keuangan yang Pertambahan penduduk produktif yang
(B2B & B2C) signifikan berpenghasilan tetap

Volume transaksi e-commerce tumbuh 40% Inklusi keuangan naik 8,9% menjadi 85,1% dari Pertumbuhan jumlah penduduk yang bekerja
YoY pada semester 1/2022. 10 Selain itu, 2019 ke 202211 yang salah satunya didorong sebesar 3% YoY 12 disertai peningkatan
53% konsumen e-commerce paling sering oleh program pemerintah untuk menerapkan rata-rata pendapatan sekitar 14% YoY pada
menggunakan e-wallet sebagai metode pembayaran digital pada UMKM. 202213 memperbesar konsumsi masyarakat.
pembayaran.6 Dampaknya, nilai transaksi produk keuangan
digital ikut bertambah.

Strategi Regulator

BI: Blueprint Payment System (2025)14 OJK: The Indonesian Financial Services Sector Master Plan (2021-2025)15
• Melayani UMKM dan masyarakat yang belum dilayani bank dengan Meningkatkan ketahanan dan daya saing sektor jasa keuangan melalui:
sistem pembayaran. Hal ini menjadi dasar pertumbuhan dan • Kolaborasi antar pemangku kepentingan;
stabilitas; • Akselerasi transformasi digital;
• Dilakukan melalui digitalisasi perbankan, inklusi keuangan digital, • Pengembangan ekosistem.
dan transaksi digital.

Pendanaan sektor fintech meningkat tajam dengan didominasi oleh segmen Pembayaran Digital
Suntikan dana sektor fintech meningkat 83% selama 2021-2022.16 Hal ini menunjukkan optimisme investor
terhadap peluang di sektor fintech.

Pendanaan Fintech Indonesia 2.500


dalam US$ Juta, 2020-2022 Lainnya, seperti platform wealth
544 management dan cryptocurrency
517 BNPL
1.361
572 Fintech Lending
246 662
665 Pembayaran Digital
191 274
75 167 867
153 259
2020 2021 2022 Sumber: Data Crunchbase

Terbatasnya literasi keuangan memberikan tantangan untuk mengoptimalkan potensi


pertumbuhan fintech
Pengetahuan yang cukup (literasi) dan akses yang memadai (inklusi) terhadap produk keuangan akan mendorong
masyarakat dalam menggunakan produk keuangan. Hal ini dibuktikan dari tingginya korelasi antara nilai transaksi
fintech dengan meningkatnya literasi dan inklusi keuangan.

Nilai Transaksi Fintech, Indeks Literasi Rerata Pertumbuhan


Keuangan dan Indeks Inklusi Keuangan $78 Tahunan (2016-2022)
Nilai Transaksi Fintech dalam US$ Miliar
76%
dan Indeks dalam %, 2016-2022 68% +32% +17% +20%
85%
$32
$15
Indeks Literasi Keuangan
50%
38% Indeks Inklusi Keuangan
30%
Nilai Transaksi Fintech
2016 2019 2022
Sumber : Statista - Fintech Indonesia, OJK - SNLIK 2022
78 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Literasi dan inklusi keuangan pada sektor fintech paling rendah dibandingkan sektor jasa keuangan lainnya seperti
Perbankan. Hal ini disebabkan usia adopsi bank yang sudah lama di Indonesia, sedangkan fintech merupakan produk
yang baru berkembang dalam kurun waktu satu dekade terakhir.

Literasi dan Inklusi Keuangan Berdasarkan Sektor Jasa Keuangan 2022

74,0% • Kesenjangan antara literasi dan inklusi keuangan


pada sektor fintech mencapai 8%. Hal ini
8,3% 49,9% menunjukkan bahwa terdapat kelompok masyarakat

10,9%
8% yang memiliki pemahaman, tetapi belum
mendapat akses layanan fintech.
Literasi
2,6% • Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peluang yang
Inklusi
bisa dicapai oleh pemain fintech dengan memperluas
Fintech Perbankan akses kepada kelompok masyarakat tersebut.
Sumber: OJK: SNLIK 2022

Selain itu, literasi antar provinsi masih belum merata di mana tiga provinsi dengan literasi keuangan terendah memiliki
skor indeks di bawah 35%. Namun demikian, ketiga provinsi tersebut memiliki skor inklusi keuangan yang cukup tinggi
di atas 80%. Dengan indeks inklusi yang lebih besar 2x lipat dari literasi, dapat diartikan bahwa masyarakat memiliki
akses namun pemahaman yang rendah mengenai produk keuangan sehingga rentan terhadap risiko seperti Fintech
Lending ilegal.

Provinsi dengan Literasi Keuangan Terendah 2022


Tiga provinsi dengan literasi keuangan
terendah mencatatkan penurunan literasi
keuangan selama 2019-2022;
Literasi Perubahan Inklusi Perubahan
2022* 2019-2022 2022* 2019-2022
Namun, inklusi ketiga provinsi tersebut
Bengkulu 30,4% -3,7% 88,1% 2,4% meningkat. Sejalan dengan peningkatan
median indeks adopsi e-wallet EV-DCI 2023
Sulawesi Tenggara 31,9% -4,8% 84,4% 9,4% sebanyak 29,7 poin;

Kalimantan Tengah 32,7% -4,3% 81,3% 5,9%


Hal ini menunjukkan adanya gap antara
49,7% 11,5% 85,1% 8,9% akses dengan pengetahuan keuangan
Statistik Nasional
sehingga pemain fintech perlu memberikan
edukasi dalam proses pemasaran.

Sumber: OJK: SNLIK 2022, SNLIK 2019 | *% Populasi provinsi

Pemerintah telah menjalankan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021 – 2025 untuk
mencapai target literasi dan inklusi

Inklusi SNLKI 2021-2025 disusun berdasarkan tiga pilar, yaitu (1) cakap keuangan, (2) sikap dan perilaku
90% keuangan keuangan yang bijak, dan (3) akses keuangan. Beberapa program dalam SNLKI adalah pengembangan
sistem edukasi keuangan online (MOOC) dan penyediaan kalkulator keuangan untuk mengecek
kesehatan finansial dan membuat perencanaan keuangan melalui situs OJK.
Target 202417

Literasi keuangan tentang fintech dan P2P lending diperlukan agar literasi publik tinggi,
terutama mengenai tingkat suku bunga yang dikenakan, sehingga masyarakat mengerti
dan tidak tiba-tiba terkena default (gagal bayar). Digitalisasi yang dilakukan salah satunya
melalui Kartu Prakerja dengan 5 juta penerima dalam 1 tahun. Sebelumnya, mereka tidak
punya rekening. Ketika diberi pilihan metode pencairan dana insentif, hampir 95% penerima
memilih e-wallet daripada bank konvensional.18
Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia
79

Kolaborasi pemerintah melalui OJK dan pemain fintech berperan besar dalam kesuksesan program tersebut. Terdapat
beberapa implementasi yang dilakukan oleh pemain fintech (perusahaan dan asosiasi).

AFTECH (Asosiasi Fintech Indonesia) dan AFPI (Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia)
4.432 bersama pemerintah meluncurkan cekfintech.id;
Fintech Lending ilegal
Situs ini dapat digunakan untuk memeriksa legalitas fintech dan mengecek nomor rekening untuk
ditutup selama 2018-202219
meminimalkan penipuan.20

Kementerian Investasi menggandeng DANA untuk pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB);
~60 juta
UMKM tidak berizin
per Juli 202221 Pelaku usaha yang terdaftar melalui DANA mendapatkan akses ke produk keuangan, seperti QRIS.22

Eksplorasi penggunaan fintech hingga lapisan terbawah masyarakat dapat menjadi kunci keberhasilan adopsi
fintech
Selain beberapa kolaborasi yang telah berjalan, masih ada peluang bagi fintech untuk berkolaborasi dengan pemerintah
dalam program meningkatkan literasi keuangan.

Program Government to Person (G2P) Program Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Meningkatkan jumlah pengguna fintech pada masyarakat dengan Menyelenggarakan kegiatan KKN dengan tujuan menggerakkan
menjadi agen pemerintah dalam menyalurkan bantuan sosial. mahasiswa/i sebagai pendorong peningkatan literasi keuangan
kepada masyarakat di sekitar daerah tujuan program.

Pemerataan ekonomi melalui Fintech Lending dan Securities Crowfunding dengan


pemberdayaan UMKM dan startup
Selain meningkatkan inklusi melalui perluasan layanan ke kota tier 2 dan 3, pemain fintech juga berperan dalam
meningkatkan literasi keuangan. Langkah pengembangan bisnis ini juga sejalan dengan prinsip ESG dalam menghadirkan
ekonomi yang lebih merata.

• Awalnya, Hijra memiliki nama ALAMI yang bergerak sebagai P2P Lending syariah;
• Memiliki model bisnis yang bertujuan untuk meningkatkan inklusi dan literasi keuangan, salah sat-
unya melalui program pelatihan dan pembiayaan kepada startup dan UMKM muslim.

Pertumbuhan Hijra pada tahun 2019-202125

Pembiayaan UMKM Pelatihan Startup Akses Kesehatan 343x 236x


lipat pertumbuhan jumlah lipat pertumbuhan total
1.000+ UMKM yang Membantu 4.000+ Bersama Impact Credit
pendana nilai pembiayaan
umumnya tidak startup dan UMKM Solutions, membiayai
dapat mendapatkan muslim melalui penyedia layanan
pinjaman dari bank program bimbingan, kesehatan melalui 78x
tradisional.23 kursus, workshop, fasilitas kredit US$ 20 lipat pertumbuhan jumlah proyek yang menerima pendanaan
dan pendanaan.24 juta.23

Selain melalui Fintech Lending, UMKM dan startup memiliki kemudahan lain untuk meraih pembiayaan dengan
Securities Crowdfunding yang telah memiliki pertumbuhan pembiayaan hampir 4x lipat selama 2020-2022.

Jumlah Penerbit dan Pembiayaan Securities Crowdfunding


• Securities Crowfunding (SCF) hadir sebagai salah satu alternatif
337
Penerbit untuk mengisi gap pembiayaan UMKM sebesar Rp 1.500
195 (perusahaan) triliun;26
127 • Berbeda dengan Fintech Lending yang memberikan bunga,
Pembiayaan
722 investor SCF akan mendapatkan saham, obligasi, atau sukuk
(Rp Miliar)
413 dari UMKM dan startup yang diinvestasi;
185
2020 2021 2022 • Pada 2022, ada 14 penyelenggara SCF dengan pemain kunci:

Sumber: OJK
80 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Kolaborasi antar lembaga keuangan melalui penyaluran dana dan integrasi informasi akan
menjadi kunci pertumbuhan ke depannya
Dengan penyaluran dana pembiayaan masyarakat oleh bank kepada perusahaan Fintech Lending, penetrasi terhadap
konsumen yang belum mendapatkan akses pembiayaan bank (unbanked) dapat ditingkatkan secara signifikan. Hal ini
merupakan kolaborasi yang saling menguntungkan karena bank dapat memanfaatkan pendekatan channeling pada
Fintech Lending untuk mempercepat penyaluran 20% dana ke UMKM sesuai dengan arahan kebijakan BI. Pertumbuhan
jumlah bank yang melakukan channeling ini diproyeksi akan bertambah dan mempercepat penetrasi akses pembiayaan
kepada seluruh lapisan masyarakat.

Skema Channeling Perbankan-Fintech Channeling pada Fintech Lending


dalam Rp Triliun dan unit, 2020-2022

Jumlah bank yang Jumlah dana yang


Modal untuk
melakukan Channeling disalurkan via Channeling
disalurkan

103
82
Bank Fintech 19,4
Akses kepada UMKM 53
dan populasi yang belum
terlayani
1,6 3,7

2020 2021 2022


Sumber: Statistik Fintech Lending OJK

Open Banking meningkatkan kenyamanan dan mempermudah konsumen dalam bertransaksi digital
Open Banking adalah suatu bentuk kerja sama di mana bank dapat memberikan akses data dan informasi keuangan
kepada lembaga keuangan lainnya, setelah mendapat persetujuan nasabah. Dalam hal ini, akses diberikan kepada
pemain fintech melalui teknologi Open Application Programming Interface (API), yaitu pemrograman yang memungkinkan
bank dan fintech untuk melakukan integrasi sistem. Arus informasi ini memudahkan nasabah bank dalam menggunakan
layanan yang disediakan fintech. Selain fintech, Open Banking juga sudah diterapkan pada sektor digital lainnya, seperti
e-commerce, sehingga konsumen dapat melakukan transaksi dengan cepat dan mudah dari dalam aplikasi e-commerce.
Salah satu contoh penerapan open banking dengan e-commerce adalah metode pembayaran auto debit OCTO Cash
CIMB Niaga yang terintegrasi dengan akun Tokopedia.27

Skema Kolaborasi Open Banking

Konsumen

3. Persetujuan 1. Menggunakan
akses data layanan

2. Meminta akses data

4. Pemberian data

Penyedia API Fintech


81

Bank sebagai Penyedia API Fintech

• Basis nasabah besar • Solusi inovatif


• Jaringan distribusi yang luas • Skalabilitas dengan biaya operasional yang relatif lebih
• Sumber dana stabil rendah
• Kepercayaan nasabah • Kapasitas teknologi
• Kemampuan integrasi
• Kecepatan adaptasi
• Kelincahan penetrasi

Contoh Kolaborasi Open Banking

E-wallet GoPay terintegrasi dengan sistem Dana mengeluarkan inovasi produk fitur Nasabah dapat membuka rekening Bank Jago
BRIAPI Bank BRI sehingga memungkinkan “Simpan Kartu” melalui kolaborasi dengan 9 melalui aplikasi Bibit dan membeli reksadana
pengisian ulang e- wallet langsung dengan bank untuk mendorong transaksi nirkontak.29 secara seamless dengan fasilitas auto debit
fitur auto debit BRI.28 rekening Jago.30

Standar Nasional Open API Volume penjualan Bank BRI


Pembayaran (SNAP) dikeluarkan melalui skema Open Banking
Implementasi
Open Banking
>200 BI dan telah dipakai >200 265 T mencapai Rp 265 triliun (+325%
perusahaan.31 YoY).32

Open Finance memberikan peluang pertukaran informasi untuk meningkatkan akses nasabah ke fitur layanan
keuangan
Berbeda dengan Open Banking di mana arus informasi terbatas antar bank dengan lembaga keuangan, skema Open
Finance memungkinkan arus informasi antar lembaga keuangan dengan lembaga keuangan lainnya. Open Finance
memungkinkan kolaborasi dengan lebih banyak jenis pemain dengan bentuk kerja sama yang berbeda-beda. Jika
diterapkan, Open Finance diproyeksikan memiliki potensi pasar hingga Rp 30 triliun.33

Perbedaan Open Banking dan Open Finance Peluang Kolaborasi

Platform Akses Data Penyedia API Kontrol Data Fintech Lending dapat menentukan
1 skor kredit dengan lebih efisien
Open Banking Data bank dan pembayaran Hanya bank Bank melalui data transaksi peminjam
di fintech pembayaran.

Data KPR, asuransi, dana Lembaga Fintech dapat melakukan verifikasi


Open Finance Konsumen34
pensiun, kredit, dan investasi keuangan data penggunanya secara instan
2
dengan eKYC (Electronic Know Your
Customer).
Keuntungan Open Finance Tantangan Open Finance
Fintech dapat menerima
3 pembayaran secara otomatis
• Pembuatan akun konsumen yang mudah • Belum adanya regulasi yang mengatur
dari akun keuangan lainnya,seperti
dan instan; Open Finance;
e-wallet atau BNPL.
• Pemahaman profil konsumen yang lebih • Kesiapan infrastruktur dalam integrasi
baik; API; Fintech dapat membuat profil
• Meningkatkan inklusi keuangan; • Perlindungan dan persetujuan data konsumen secara mulus (seamless)
• Produk dan jasa yang dipersonalisasi; konsumen. 4 melalui data yang telah terintegrasi
• Penilaian risiko kredit yang lebih baik. dalam akun lain.
82 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Platform Open Finance membuka peluang bagi pengembangan bisnis model baru. Contohnya adalah Tumelo, startup
fintech asal Inggris, yang mendorong penerapan ESG melalui kolaborasi dengan institusi keuangan lain.

Studi Kasus: Tumelo35

• Dalam praktik konvensional, manajer investasi pooled fund (dana gabungan) umumnya memberikan
suara pada RUPS perusahaan portofolio tanpa melibatkan investor institusional dan retail terkait
pengambilan keputusan;
• Tumelo mengembangkan sistem API yang memungkinkan investor institusional dan retail untuk mem-
berikan suara pada perusahaan portfolio melalui aplikasi handphone. Hasilnya, kepuasan masyarakat
umum terhadap manajer investasi meningkat. Hal ini dapat menjadi terobosan dalam penerapan
prinsip governance untuk mendorong penerapan ESG di bidang investasi.

Ke depannya, fintech dapat memanfaatkan peluang dari implementasi Central Bank Digital
Currency (CBDC) oleh Bank Indonesia
CBDC adalah program Bank Indonesia untuk mengedarkan uang digital dengan nama Rupiah Digital di masyarakat.
Rupiah Digital ini nantinya akan menjadi alat pembayaran yang sah, sejajar dengan uang kertas. Implementasi dari mata
uang digital ini akan membawa banyak peluang baru yang dapat dimanfaatkan oleh fintech.
Program CBDC31

Alasan Strategis Skema Program

• Perkembangan cryptocurrency menyebabkan pengaturan sistem • Terdapat 2 jenis Digital Rupiah, yaitu W-Rupiah/wholesale serta
keuangan menjadi lebih kompleks; R-Rupiah/retail;
• Timbulnya risiko shadow currency, di mana mata uang tidak resmi • Bank sentral mendistribusikan W-Rupiah kepada wholesaler;
digunakan untuk bertransaksi di masyarakat. • Wholesaler bertugas untuk mengonversi W-Rupiah menjadi
R-Rupiah dan mendistribusikannya kepada masyarakat;
• R-Rupiah digunakan bersamaan uang fisik untuk bertransaksi pada
level retail.

Antisipasi Kebijakan dan Respon Fintech

Evaluasi Strategi dan Eksplorasi Proposisi menjadi Wholesaler Persiapan Teknologi yang
Peluang Pengembangan Bisnis dalam Ekosistem Digital Rupiah Memadai sesuai Standar BI

• Digital Rupiah menjadi solusi pengembangan • Menjadi wholesaler akan membuat • Implementasi Digital Rupiah akan
bisnis berbasis cryptocurrency yang fintech memiliki akses yang besar pada berdampak kepada operasional fintech
sebelumnya terhalang regulasi; pendanaan; sehinga diperlukan investasi pada teknologi
• Pemain dapat mengembangkan model bisnis • Per Januari 2023, BI belum menunjuk pihak terkait;
baru berdasarkan Digital Rupiah, seperti: yang akan menjadi wholesaler. • Fintech yang beraspirasi menjadi wholesaler
tokenisasi dan smart contract. harus mempersiapkan infrastruktur
distributed ledger.

Tahun 2023 memberikan banyak peluang dan juga tantangan untuk pemain fintech. Untuk dapat mempertahankan
pertumbuhan yang positif, pemain fintech perlu berinovasi secara terus-menerus dengan melihat perkembangan industri
keuangan dan kebijakan pemerintah. Di saat yang sama, pemain fintech juga dapat meningkatkan kolaborasi yang ada
dengan lembaga keuangan lainnya. Hal ini untuk mengembangkan model bisnis yang memiliki ketangguhan untuk
tumbuh pada 2023 dan seterusnya.
83

Kesehatan: Menuju Era Kolaboratif dengan Integrasi


Data Kesehatan
MASYARAKAT INDONESIA telah merasakan kesuksesan pengembangan teknologi pada sektor kesehatan yang berhasil
menyokong aktivitas selama pandemi di antaranya melalui PeduliLindungi hingga layanan telehealth. Walaupun demikian,
industri kesehatan dihadapkan pada tantangan selanjutnya, yaitu pemerataan akses di seluruh wilayah Indonesia. Ke
depannya, terdapat proyeksi pertumbuhan yang stabil apabila potensi pasar di daerah dapat dimaksimalkan. Agenda
transformasi digital oleh Pemerintah Indonesia, SATUSEHAT, memberikan peluang bagi para pemain healthtech melalui
kolaborasi yang erat, efisiensi bisnis dan peningkatan penawaran nilai (value add) untuk konsumen. Dengan demikian,
healthtech diharapkan dapat bekontribusi besar dalam pertumbuhan penguatan sektor kesehatan Indonesia.
Healthtech sebagai kontributor sektor kesehatan, akan terus bertumbuh dengan didukung oleh
peningkatan adopsi BPJS, kunjungan pasien, dan digitalisasi
Nilai Transaksi Sektor Kesehatan Indonesia Healthtech memiliki peran penting dalam sektor kesehatan sebagai
dalam Rp Triliun pionir adopsi teknologi pada peningkatan nilai dan efisiensi layanan
kesehatan. Hal ini tergambarkan oleh proyeksi nilai transaksi healthtech
+7% yang mengalami pertumbuhan (20% YoY) lebih tinggi dibandingkan
460
+8% sektor kesehatan konvensional (7% YoY) pada tahun 2022-2027.
321 346

220 Adopsi healthtech meningkat pesat dikarenakan terdesaknya kebutuhan


pelayanan saat pandemi. Peningkatan dapat dilihat dari kenaikan
pengguna aplikasi PeduliLindungi dan telehealth yang dimanfaatkan
sebagai media pengawasan penyebaran COVID-19, vaksinasi, hingga
2017 2022 2023 2027
layanan konsultasi kesehatan.
+20% Meredanya pandemi tidak menyurutkan perkembangan dan
+17% pemanfaatan healthtech di Indonesia. Sebagai contoh, PeduliLindungi
34
saat ini menambahkan lebih banyak fitur yang bersifat personalisasi,
13 16
6 seperti pengingat konsumsi obat dan catatan vaksinasi. Di sisi lain,
2017 2022 2023 2027 telehealth terus berkembang, tidak hanya sebagai layanan konsultasi,
tetapi juga dapat menjadi tempat pemesanan obat hingga enabler
produk asuransi. Penghematan waktu dan kemudahan akses menjadi
Sumber: Euromonitor, Statista, The Business Research Company, faktor utama bagi pelanggan untuk menggunakan layanan telehealth.1
Marketline, Analisis PwC

Pertumbuhan pada sektor kesehatan didorong oleh tiga faktor kunci


Kenaikan Adopsi Tingginya Populasi Peningkatan Tren
Penggunaan BPJS Lanjut Usia (Lansia) Digitalisasi

Jumlah Peserta dan Penetrasi BPJS Populasi dan Komposisi Usia 60+ Nilai Pasar Sektor Healthtech
dalam Juta Orang, 2017 – 2022 dalam Juta Orang, 2017 – 2027F dalam Rp Triliun, 2021 - 2027F
Peserta Penetrasi Komposisi/total Jumlah 34
13% Telehealth1
82% 86% 90% 11% 11
72% 10% 70% Health IT2
249 70%
222 236 38 14% Health
188 25 31
14% 13% Analytics3
12% Lainnya
3% 3%
(AI/IoT)4
2017 2020 2021 2022 2017 2022 2027F 2021 2027F
Sumber: BPJS Kesehatan, Informasi Publik Sumber: UN - World Population Prospects 2022 Sumber: The Business Research Company, Analisis PwC

Perluasan adopsi BPJS menjadi pintu Populasi lansia rentan terkena penyakit tidak Peluncuran aplikasi telehealth oleh layanan
pemerataan akses kesehatan Indonesia. Pada menular seperti diabetes, jantung, serta stroke kesehatan konvensional diprediksi akan
tahun 2022, BPJS bekerjasama dengan salah yang memerlukan perawatan pada fasilitas meningkatkan nilai transaksi hingga 2027 yang
satu layanan telehealth dalam melakukan uji kesehatan (faskes) primer dan sekunder. Oleh berpotensi menumbuhkan persaingan sekaligus
coba pengiriman obat di 20 kota. Ke depannya, karena itu, integrasi data dibutuhkan agar kolaborasi dengan bisnis startup telehealth.
BPJS dapat mengembangkan kerja sama sebagai penanganan kondisi kritis dapat didukung oleh
partner pembayaran konsultasi telehealth untuk data kontrol rutin.
meningkatkan inklusivitas layanan kesehatan.

Catatan: 1) Telehealth adalah layanan klinis dan non-klinis via telekomunikasi; 2) Health IT adalah penyediaan produk & layanan elektronik untuk mengelola informasi
kesehatan; 3) Health Analytics adalah layanan analisis data industri kesehatan; 4) Lainnya mencakup penyediaan teknologi untuk mendukung penanganan penyakit
84 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Walaupun demikian, sektor kesehatan di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan


dalam mencapai pemerataan di seluruh daerah
Persebaran Rumah Sakit dan Pengeluaran Kesehatan per Kapita Indonesia
dalam Unit Satuan dan Rp, 2021

Pengeluaran per Kapita Jumlah Faskes


336,922 6M
Kalimantan Utara
67

40%
Kalimantan Timur
Aceh Kepulauan Riau Kalimantan Barat
~ faskes
Riau 247
431 308 130 302 Kalimantan
Sulawesi Maluku Utara
Tengah
235
Tengah
253
Gorontalo
110
169 Papua Barat berpusat di Pulau Jawa2
184
Jambi
Sumatera Utara 248 Papua
835 Sulawesi 478
Barat
Sumatera Barat 111 Sulawesi Berdasarkan Survei Konsumen
360 Kepulauan Utara
Bengkulu

Sumatera Selatan
205
Bangka Belitung
92
DKI Jakarta
Kalimantan
Selatan
250 Sulawesi
Tenggara
Maluku
254
EV-DCI 2023, 19-26% populasi
432 Banten
511 288
Sulawesi Selatan
331
per provinsi telah mengadopsi
Lampung 368
Jawa Barat
591
healthtech3
394
1474 Nusa Tenggara Timur
Bali
Jawa Tengah 198 Nusa 474
1203 Tenggara
Jawa Timur
Daerah Istimewa 1416 Barat
Yogyakarta 218
205
Sumber: BPS 2021, Analisis PwC

Hingga saat ini, masih terdapat ketimpangan antara faskes Indonesia bagian barat dan timur. Tidak meratanya akses
berdampak pada tingginya pengeluaran kesehatan per kapita pada daerah dengan jumlah faskes yang minim karena
dibutuhkan biaya lebih besar untuk mobilisasi pasien. Terdapat 3 tantangan utama dari berbagai pemangku kepentingan
untuk menjawab hal ini:

Pemerintah
Ketimpangan Ekonomi dalam Pengembangan Sektor Kesehatan Daerah

Regulasi Kondisi Saat Ini

Koordinasi, sinergi, dan integrasi pemerintah


Desentralisasi Kesehatan Dampak
pusat dan daerah belum sepenuhnya selaras
Pengelolaan Upaya Kesehatan Perseorangan
(UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat
Pemenuhan batas minimum alokasi dana (UKM) tidak merata di seluruh daerah
Alokasi 10% APBD di Luar Gaji terbilang rendah; baru dilakukan oleh
untuk Sektor Kesehatan ±32%
Kota atau Kabupaten (2021) 4

Layanan Kesehatan Konvensional


Kesulitan dalam Transfer Rekam Medis karena Data yang Terfragmentasi

Saat ini, jutaan rekam medis yang terfragmentasi... ...menghambat pertukaran informasi antar faskes

>80%
Data tidak
275 Juta+ Faskes tidak
terstandardisasi
penduduk 5
menggunakan
pencatatan digital6
dan terintegrasi Faskes sulit
mengakses data
Tumpang tindih
kesehatan secara
Terdapat data karena
berkesinambungan
30 Ribu+ 400+ banyaknya aplikasi
yang digunakan
faskes6 Aplikasi sektor
kesehatan6
85

Healthtech
Adopsi telehealth menghadapi tantangan dari data kesehatan yang belum terintegrasi

Nilai Transaksi Healthtech Pemetaan Pasar Telehealth Indonesia (Contoh Pemain)


dalam Rp Triliun, 2023
16,1
Telehealth Pemerintah Pemain Konvensional Pemain Digital

Health IT
Health Analytics B2B
11,3
Lainnya (AI/IoT)

B2C

2,3

2,0
0,5
Pada konteks layanan telehealth dalam penanganan pasien, pendekatan B2B dilakukan secara
kolaboratif dengan beberapa faskes secara jarak jauh. Sedangkan pendekatan B2C dilakukan
Sumber: The Business Research hanya dari satu faskes secara jarak jauh (online).
Company, Analisis PwC

Pasar healthtech di Indonesia pada tahun 2023 hingga 2027 masih akan dikuasai oleh pemain telehealth dengan
pertumbuhan 20% per tahunnya. Namun, berdasarkan karakteristik level adopsi teknologi telehealth yang dikeluarkan
oleh Healthcare Information Management System Society (HIMSS), secara umum Indonesia masih berada pada level 2.7

Utilisasi Video Conference Penggunaan


Transfer Data
Regulasi Provider- Provider- Personifikasi Alkes Terintegrasi
Otomatis
Provider Pasien Portabel

Level 0

Level 1

Level 2

Level 3 Sederhana

Level 4 Kompleks

Level 5 Kompleks

Level 6 Kompleks

Kompleks 
Level 7
+ data tersier

Sumber: HIMSS (Healthcare Information Management System Society) 2015 - Advancing Telemedicine through an Adoption Model

Untuk mencapai level selanjutnya, aspek utama yang diperlukan oleh sektor kesehatan Indonesia adalah sistem
terintegrasi yang mampu memfasilitasi pertukaran data secara otomatis antar layanan kesehatan. Sejalan dengan
prinsip Strategi Global Kesehatan Digital 2020-2025 oleh WHO, healthtech sepatutnya menjadi bagian dari ekosistem
yang melibatkan koordinasi dari berbagai pemangku kepentingan.8

Pemerintah sebagai salah satu pemangku kepentingan sektor kesehatan, mencanangkan


transformasi digital untuk menjawab isu pemerataan kesehatan

SATUSEHAT menjadikan data pasien tercatat secara digital, terhubung, dan milik pribadi yang
memungkinkan bagi providers untuk menganalisis data pasien tanpa batasan jarak.9

Budi G. Sadikin, Menteri Kesehatan Republik Indonesia


86 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Untuk menjawab tantangan digitalisasi sektor kesehatan, Kementerian Kesehatan menginisiasi Strategi Transformasi
Digital Kesehatan 2020-2024 yang dituangkan ke dalam platform SATUSEHAT.

Ilustrasi Platform SATUSEHAT

Produsen Farmasi dan Alat Kesehatan


(Farmalkes)
Perusahaan
Barang Medis Alat Kesehatan Pembiayaan
Obat (Alkes)
Habis Pakai

Internal Internal
Sistem EMR* Sistem EMR

Fasilitas SATUSEHAT (Platform Open API)


Kesehatan
(Faskes) Layanan Primer dan Ketahanan
Sekunder Kesehatan
Rumah Sakit
Internal Farmalkes Bioteknologi
Sistem EMR
Puskesmas Manajemen Pasien
Pembiayaan Aplikasi
Internal SATUSEHAT***
Klinik
SDM Kesehatan Citizen Health**
Laboratorium

Teknologi
Apotek
Geospatial &
Demographic Analytics Machine Learning Data Visualization
Healthtech *Rekam Medis Elektronik (Electronic Medical Record/
Data & Text Predictive EMR)
Imaging Process Mining Analytics **Citizen health merupakan platform yang
menyimpan data kesehatan pribadi masyarakat
yang dapat diakses oleh masing-masing individual
Sumber: Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024, Analisis PwC *** Sebelumnya bernama PeduliLindungi

SATUSEHAT digunakan sebagai wadah pertukaran data dan kolaborasi bagi seluruh penyedia layanan serta diharapkan
dapat menjadi jawaban atas tantangan pemerataan sektor kesehatan. Terdapat beberapa pemangku kepentingan yang
terdampak oleh implementasi SATUSEHAT.

Dampak SATUSEHAT terhadap Permasalahan Berbagai Pemangku Kepentingan

Integrasi layanan kesehatan


memerlukan penyesuaian oleh pelaku usaha
Wilayah tertinggal
dapat memanfaatkan 1 Menyelaraskan strategi bisnis, model bisnis, dan
produk serta layanan
layanan telehealth h Integrasi layanan
ta
untuk memperoleh in kesehatan seluruh
konsultasi dokter 2 Membutuhkan investasi pada sistem pendukung,
er

Indonesia seperti perangkat keras dan lunak serta sumber


m

spesialis.
Pe

daya manusia

SATU
3 Menyesuaikan teknis sistem informasi yang
digunakan termasuk standar operasional prosedur
SEHAT
al

(SOP) dan sumber daya manusia (SDM)


sion

Adopsi teknologi Rekam


Pem

telehealth akan medis


en

seluruh Kesehatan Konvensional


berlanjut ke tahap
ai

nv

D
Ko
n

berikutnya, sehingga igi warga Alokasi dana investasi untuk digitalisasi data medis
tal ain
pemain digital lebih Pe m negara tercatat
mudah berinovasi pada pada platform dan
Kesehatan Digital (Startup)
layanannya. dapat diakses oleh faskes Pengembangan strategi memanfaatkan potensi
atas izin pasien. bisnis dari integrasi data

Setelah beroperasi selama tiga bulan hingga November 2022, pemerintah berhasil mengintegrasikan ~2.900 dari target
~30.000 puskesmas, rumah sakit, klinik, dan Praktik Dokter Mandiri (PDM).6,10 Pada tahun ini, pemerintah berfokus pada
integrasi dan implementasi platform SATUSEHAT khususnya di Pulau Jawa dan Bali, yang kemudian akan diperluas ke
seluruh Indonesia mulai tahun 2024.
87

Penyedia layanan kesehatan digital dan konvensional perlu mempersiapkan inovasi untuk
menghadapi potensi perubahan setelah integrasi SATUSEHAT
Potensi dampak integrasi sektor kesehatan dapat diamati melalui benchmark pada negara lain yang memiliki sistem
kesehatan desentralisasi dan telah berhasil menerapkan sistem eHealth. Contohnya seperti Denmark yang saat ini sudah
berada pada level 6 berdasarkan kategorisasi HIMSS untuk adopsi telehealth.

Lini masa Perjalanan eHealth Denmark


2004 Mandat utilisasi EMR 2012 2013-2017
Melalui MedCom*, Inisiasi Action Plan Telehealth Pengembangan
EMR menjadi Penggabungan sistem Sistem Telehealth
terstandardisasi telemedicine lanjutan

2012
Peluncuran Pendirian Denmark Health
Desentralisasi platform kesehatan Innovation Institute
Reformasi
sektor digital nasional
Desentralisasi
kesehatan (sundhed.dk) Perampingan vendor EMR
1970-1980 2003-2004 2007 2011 Bekerjasama dengan 11
vendor EMR (sebelumnya 50+)

Catatan: *) MedCom merupakan perusahaan milik negara Denmark yang menghubungkan pemerintah, layanan kesehatan, vendor teknologi informasi dalam
penetapan dan pengujian standar komunikasi, koordinasi proyek (manajemen dan pengawasan), dan pembentukan fondasi digital proyek.

Kunci Pembelajaran Implementasi eHealth Denmark


Pemangku Kepentingan Strategi Dampak

• Proses kolaborasi dapat berjalan dengan terstruktur


karena dikelola oleh lembaga terpusat.
• Pendirian lembaga integrasi (MedCom).
• Penurunan waktu singgah (length of stay) dan
Pemerintah • Pengintegrasian telehealth nasional.
kebutuhan tempat tidur rumah sakit.
• Pembentukan startup innovation hub.
• Berkontribusi pada peningkatan nilai pasar
healthtech sebesar 24% (YoY 2017-22).11

Berkontribusi pada pertumbuhan sektor kesehatan


100% patuh terhadap inisiatif integrasi EMR (7,1% CAGR 2010-22) yang konsisten dengan
Layanan Kesehatan Konvensional
sejak 2010.12 pertumbuhan periode sebelumnya (7,7% CAGR 2000-
2010).13

Inovasi startup pasca penerapan eHealth dipenuhi


• Penyesuaian produk sistem EMR sesuai
oleh pemain yang menggunakan teknologi AI/IoT
standar platform eHealth;
Layanan Kesehatan Digital (55%) untuk pengembangan alat kesehatan (alkes)
• Pengembangan inovasi kesehatan sebagai
preventif (contoh: pemindai aktivitas otak) dan kuratif
komplementer bisnis saat ini.
(alkes kardiovaskular).14
Sumber: Analisis PwC

Mongolia juga telah menerapkan eHealth sejak tahun 2008. Kondisi geografis yang luas serta persebaran 30-35% penduduk
pada pedesaan dan daerah terpencil, membawa tantangan bagi penerapan eHealth nasional.15

Kunci Pembelajaran Implementasi eHealth Mongolia


Mengatasi Hambatan Geografis16 Menghindari Isu Keamanan EMR17

• Tenaga medis melakukan kunjungan pada daerah yang


• Faskes dengan tingkat modal rendah mengalami kesulitan
sulit mengakses faskes dengan membawa alat kesehatan
Kondisi dalam melakukan maintenance EMR (termasuk antivirus);
(alkes) portabel;
• Pemerintah mendanai pengaplikasian VPN pada komputer
• Hasil pemeriksaan diteruskan pada faskes yang memiliki
faskes untuk menurunkan potensi serangan siber pada EMR
ahli medis terkait untuk diagnosis lanjutan.

• Pemerintah: melanjutkan pemerataan kesehatan secara


• Pemerintah: memastikan faskes memiliki sistem keamanan
fisik pada daerah 3T
Strategi yang memadai
• Healthtech:
• Healthtech: menyediakan EMR dengan pilihan paket yang
► memanfaatkan potensi telehealth B2B
mampu dibayarkan oleh faskes bermodal rendah
► mengembangkan alkes portabel
88 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Secara khusus, SATUSEHAT menjadikan bioteknologi sebagai salah satu modul integrasi. Bioteknologi pada manusia dapat
dimanfaatkan untuk berbagai hal seperti pengembangan obat yang lebih spesifik, diagnosis yang lebih presisi, hingga
pengobatan kanker.18 Perannya tersebut menjadi dasar bagi pengobatan terpersonalisasi. Namun, pertumbuhannya
di Indonesia saat ini masih lambat yang disebabkan oleh 2 faktor utama:6

Rendahnya Sumber Daya dan Kebijakan


Rendahnya jumlah ahli bioteknologi serta kebijakan pemerintah yang perlu diperbaharui masih
menjadi tantangan proses pengembangan dan pemasaran produk bioteknologi di Indonesia.

Minimnya Pendanaan
Proses bioteknologi memerlukan laboratorium khusus yang membutuhkan biaya tinggi. Minimnya
dana penelitan memberikan tantangan untuk terciptanya inovasi dan penerapan secara praktikal
pada bidang ini.

Dalam usaha percepatan pengaplikasian bioteknologi sebagai solusi kesehatan yang presisi, pada tahun 2022 pemerintah
telah melakukan evaluasi dan uji coba regulatory sandbox inovasi bioteknologi. Ke depannya, pemerintah sedang
mempersiapkan ekosistem inovasi kesehatan berbasis bioteknologi melalui program seperti Collaborative Sandbox,
Hackathon Biotechnology (seperti: Health Innovation Sprint Accelerator 2023 – kolaborasi antara Kemenkes dan East
Ventures19), dan Hub Startup & Capital Providers. Program tersebut memberi ruang bagi startup yang menawarkan
produk consumable, wearable, dan jasa bioteknologi untuk dapat berkembang dan berkolaborasi. Di sisi lain, program
tersebut ditargetkan untuk mempertemukan para inovator dengan investor yang dapat menjadi solusi dari permasalahan
pendanaan pada bidang bioteknologi.

Selain itu, pelaku healthtech perlu melihat manfaat penerapan ESG dalam meningkatkan
ketangguhan bisnis dan daya tarik bagi investor
Sejak tahun 2014 hingga 2021, nilai investasi pada instrumen bertema ESG meningkat ~80% per tahunnya akibat
implementasi Roadmap Keuangan Berkelanjutan oleh OJK. 20,21 Implementasi ESG juga berdampak pada sektor kesehatan
global dan nasional, seperti yang dirasakan para pemain global sebagai berikut.

Kasus Strategi Dampak

AMGEN22 Pembangunan pabrik menggunakan 73% Konsumsi energi


Perusahaan biofarmasi asal teknologi ramah lingkungan (contoh:
54% Penggunaan air
Amerika Serikat lampu LED, teknologi isolator) dan
menerapkan sistem pengawasan 69% Emisi karbon
Environmental Pendirian Pabrik berbasis data
Next-Generation

Bekerja sama dengan Pemerintah Kansas Donasi > US$ 30 juta obat
UnitedHealth23 dalam kebijakan penggunaan obat -obatan yang berpotensi dapat
Perusahaan penyedia produk
tidak terpakai pada panti jompo untuk terbuang
kesehatan asal Amerika Serikat
didonasikan pada klinik tertentu
Social
Pemanfaatan Obat Tidak
Terpakai

Digitalisasi data rekam medis dapat menjadi kesempatan emas bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan
potensi bisnis melalui analisis kompetisi pasar kesehatan. Mengenali sejak awal potensi kerja sama dengan pemangku
kepentingan serta penerapan strategi berkelanjutan dapat menjadi kunci untuk menjaga performa bisnis selama masa
transisi.
89

Edtech: Menopang Transformasi Pendidikan Melalui Inovasi


Digital
BERKEMBANGNYA edtech (education technology, penggunaan teknologi pada sektor edukasi) beberapa tahun belakangan
bertujuan untuk mengatasi isu-isu di sektor pendidikan pada umumnya. Meski demikian, terdapat tantangan bagi edtech
untuk mengembangkan model bisnis yang berkelanjutan. Ke depannya, edtech dapat menargetkan institusi pendidikan
sebagai klien (skema B2B dan B2B2C) maupun menyasar segmentasi pasar yang lebih spesifik. Hal ini diharapkan
dapat meningkatkan dan menstabilkan performa para pelaku usaha edtech. Dengan demikian dapat terbentuk sebuah
ekosistem edtech yang berkelanjutan untuk terus berkontribusi dan memperkuat sektor pendidikan Indonesia.

Sektor pendidikan diproyeksikan tumbuh 8% per tahun hingga 2027 di mana pertumbuhan
edtech lebih cepat dibandingkan pendidikan konvensional
Nilai Transaksi Sektor Pendidikan Nilai Ekonomi Edtech
dalam Rp Triliun, 2017-2027F dalam Rp Triliun, 2022-2027F

SMP dan SMA


+8%
PAUD dan SD +15% 29,0
1.207 0.6 Sertifikasi
+9% 11% Lainnya
828 880 Platform Belajar Online
20%
11% Perguruan Tinggi 14.5
546 11% 20% 0.3 Program Sarjana Online
21% 33%
11% Pertumbuhan Tahunan
22% 33% 33% Pertumbuhan Tahunan
32%
36% 36% 36%
36% Sumber: Statista Online
2017 2022 2023F 2027F Sumber: Euromonitor 2022 2027F Education in Indonesia

Sejak 2020, pemerintah telah menjalankan serangkaian perubahan di dunia pendidikan dengan kebijakan Merdeka
Belajar. Pada tahun ajaran 2022/2023, sebagai bagian dari kebijakan tersebut, program Kurikulum Merdeka dijalankan
secara resmi dan diadopsi secara bertahap oleh sekolah-sekolah. Untuk edtech, rerata pertumbuhan diprediksi mencapai
15% per tahun antara 2022-2027. Meski demikian, pertumbuhan melambat dibandingkan saat pandemi yang mencapai
28% per tahun (pertumbuhan tahunan 2019-2021) karena kembalinya pembelajaran tatap muka.1 Dampaknya, usaha
edtech berusaha melakukan adaptasi model bisnis, salah satunya dengan memasuki ekosistem offline.

Pertumbuhan sektor pendidikan didorong peningkatan anggaran dan kualitas pendidikan oleh
pemerintah serta investasi swasta

Peningkatan Anggaran Transformasi Sistem


Investasi Swasta
Pendidikan Pendidikan

Anggaran Kemendikbudristek Proporsi Adopsi Kurikulum Merdeka Jumlah Mahasiswa Terdaftar Berdasarkan
dalam Rp Triliun, 2017-2023 Tahun 2022 Jenis Institusi
dalam juta orang, 2021
+7%
12% Kurikulum
550 543 612 Merdeka
416
Kurikulum 4,5
88% 3,2
2013
2017 2021 2022 2023
Pertumbuhan Tahunan Swasta Negeri

Sumber: Kemendikbudristek Sumber: Kemendikbudristek Sumber: Badan Pusat Statistik

Anggaran Kemendikbudristek digunakan Dua program transformasi pendidikan Sektor swasta berperan penting dalam
antara lain untuk:2 Kemendikbudristek di bawah kebijakan mendorong pertumbuhan sektor pendidikan,
• Operasional sekolah. Merdeka Belajar:3 khususnya pada jenjang SMP hingga
• Beasiswa pendidikan primer-tersier. • Kampus Merdeka: sistem pendidikan tinggi perguruan tinggi. Pada 2021, 27% siswa
• Sarana prasarana pendidikan, seperti yang diperkenalkan Kemendikbudristek di sekolah menengah (SMP/SMA) dan 58%
sekolah dan infrastruktur TIK. Januari 2020. mahasiswa bersekolah di lembaga swasta.4
• Pelaksanaan program Kemendikbudris- • Kurikulum Merdeka: kurikulum baru Seiring dengan meningkatnya pendapatan
tek, seperti Kurikulum Merdeka dan Kam- untuk jenjang SD-SMA yang secara resmi rumah tangga, pendaftaran di sekolah swasta
pus Merdeka. dimulai di tahun ajaran 2022/2023. diproyeksikan terus meningkat karena persepsi
atas kualitas yang lebih baik dibandingkan
dengan sekolah negeri.5
90 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Edtech terbukti dapat menawarkan solusi bagi permasalahan sektor pendidikan

Dampak penyelesaian masalah yang dilakukan oleh startup edtech


Mayoritas pelaku usaha edtech memposisikan diri sebagai enabler, dibandingkan sebagai substitusi untuk pendidikan
konvensional.

Dampak
Jenis Pendidikan Permasalahan* Contoh Startup
Startup

Pendidikan
30% pedesaan belum mempunyai PAUD sehingga angka partisipasi
Anak Usia Dini
rendah.6
(PAUD)

Rendahnya kualitas hasil pendidikan, dengan skor PISA (program


penilaian pelajar internasional) di peringkat 71 dari 79 negara.7

Kualitas tenaga pendidik yang tidak merata. Sebagai contoh, persentase


Jenjang Pendidikan

guru SD berkualitas mencapai 95% di Indonesia bagian barat, tapi hanya


SD-SMA 89% di Indonesia bagian timur.

Literasi digital guru yang belum merata, di mana penguasaan Teknologi


Informasi dan Komunikasi (TIK) 60% guru masih terbatas.8

Guru terlalu disibukkan dengan tugas administrasi.9

Tingkat penyerapan lulusan yang rendah. Hal ini dibuktikan dengan fakta
bahwa 14% pengangguran merupakan lulusan sarjana.10
Pendidikan
Tinggi
Angka partisipasi yang rendah karena terbatasnya jumlah perguruan tinggi
yang hanya dapat menampung 48% lulusan tahunan SMA/SMK/MA.11

Lainnya 76% anak putus sekolah disebabkan oleh faktor ekonomi.12

* Bukan daftar lengkap

Mempermudah akses pendidikan Meningkatkan kualitas pendidikan Meningkatkan efisiensi administrasi


melalui pembelajaran online yang bisa diakses melalui penyediaan materi yang relevan untuk melalui digitalisasi dokumentasi dan
di mana saja maupun pemberian pinjaman dunia kerja maupun peningkatan kemampuan administrasi sekolah.
dana. (upskilling) guru.

Salah satu prospek pelaku usaha edtech adalah dengan masuk ke pasar dengan target lebih spesifik
Kuliah online memiliki peluang yang besar mengingat segmen perguruan tinggi berkontribusi 36% terhadap nilai transaksi
sektor pendidikan dan belum terpenuhinya kebutuhan akan perguruan tinggi.

Potensi Calon Mahasiswa Besar


1,9 • Terdapat 3,7 juta lulusan SMA/SMK/MA tiap tahunnya, sedangkan kapasitas penerimaan mahasiswa baru
juta hanya sekitar 1,8 juta pelajar.11
• Kuliah online berpotensi menarik pelajar dari berbagai kalangan karena total biaya perkuliahan yang lebih
Potensi
rendah, baik dari segi biaya sekolah maupun biaya hidup.
calon pelajar

4 Tingkat Kompetisi yang Masih Terbatas


• Jumlah universitas yang menawarkan program kuliah online masih terbatas.
• Kebanyakan universitas yang menawarkan kuliah online kurang memiliki keahlian dalam mengembangkan
Perguruan tinggi platform e-learning sehingga berpotensi memengaruhi kualitas pembelajaran.
dengan pembelajaran • Pintar.co adalah satu-satunya startup edtech yang telah menawarkan program kuliah online.13
online sepenuhnya
91

Dalam membuat program sarjana online, pelaku usaha edtech Indonesia dapat mempertimbangkan program serupa
yang telah dikembangkan oleh Coursera, salah satu pelaku usaha edtech terbesar di dunia.14

Studi Kasus Keberhasilan Program Sarjana dan Magister Coursera

• Adanya permintaan pembelajaran universitas secara online karena alasan waktu dan biaya.
Kebutuhan Dunia Edukasi
• Diperlukan standar dalam menentukan kualitas pembelajaran antar program sertifikasi.

Strategi Pelaku Usaha • Kerja sama dengan universitas ternama untuk menyediakan tenaga pengajar yang berkualitas.
• Menawarkan pembelajaran 100% online untuk program sarjana dan magister.

• Reputasi global dari mitra universitas, seperti Imperial College London dan HEC Paris.
Faktor Kunci Keberhasilan
• Rekam jejak Coursera sebagai platform pembelajaran jarak jauh sudah dikembangkan selama 11 tahun.

• Coursera telah menghasilkan pendapatan senilai US$ 46,9 juta dari 17.442 pelajar yang mengikuti
Hasil program sarjana/magister secara online selama 2022.15

Sumber: Analisis PwC

Perkembangan infrastruktur telekomunikasi dan pencarian atas model bisnis yang berkelanjutan dapat
membatasi pertumbuhan sektor edtech
Terlepas dari tingginya potensi pada sektor edtech, terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh startup edtech
dalam menjalankan bisnisnya.

1. Akses internet yang terbatas masih menyulitkan Persentase Pengguna yang Memiliki Kendala
akses pembelajaran Jaringan Tahun 2022
• 74% dari responden Survei Konsumen EV-DCI dalam persen

2023 yang memiliki aplikasi edtech di handphone Q: Kendala apa saja yang biasa Anda hadapi saat mengakses aplikasi
menyebutkan bahwa akses jaringan menjadi salah satu digital? [Opsi jaringan internet tidak stabil]

kendala dalam mengakses aplikasi.


85% 84%
• Kualitas akses internet yang tidak merata antar pulau 75%
berpotensi menyebabkan ketimpangan pembelajaran 70%
65% 64%
antar daerah.

2. Kebanyakan pelaku usaha edtech belum


menghasilkan keuntungan8

• Pada tahun 2020, hanya 27% startup edtech yang


mencetak keuntungan;
• 51% pengguna aktif adalah pengguna tidak berbayar Sulawesi Sumatera Papua & Jawa Bali & Kalimantan
Maluku NT
dan penerima subsidi;
• Pelaku usaha edtech kesulitan dalam memetakan Sumber: Survei Konsumen EV-DCI 2023

penyebab kerugian yang mereka alami, apakah


rendahnya kemampuan ekonomi atau kerelaan Jumlah pengguna freemium

3%
pengguna untuk membayar. yang beralih menjadi
pengguna berbayar pasca
masa percobaan.8
92 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Untuk mengatasi tantangan tersebut, ada beberapa strategi yang dapat dipertimbangkan oleh pelaku usaha edtech.

Contoh
Strategi Aksi yang Dilakukan Manfaat
Startup

Merambah ke Mengadakan kursus secara tatap • Perluasan bisnis untuk menjangkau murid yang
ekosistem offline muka dan hybrid. berpotensi mengalami kendala jaringan.

Mengubah model bisnis


ke arah B2B (bisnis • Efisiensi atas biaya akuisisi konsumen B2C
Menyasar perusahaan yang ingin
ke bisnis) atau B2B2C (bisnis ke konsumen) yang tinggi.
meningkatkan kemampuan
(bisnis ke bisnis ke • Pendapatan yang stabil karena konsumen B2B
karyawannya melalui pelatihan.
konsumen) dan B2B2C lebih mudah dipertahankan.

Menggencarkan Menggunakan berbagai kanal • Pengambilan keputusan oleh orang tua


pemasaran kepada informasi untuk mempromosikan sebagai penanggung biaya pendidikan
orang tua sebagai kepada orang tua keunggulan dari menjadi lebih mudah, sehingga dapat
pengambil keputusan
penggunaan edtech. meningkatkan jumlah pelajar.

• Perluasan jangkauan pasar kepada calon


Menawarkan skema Meluncurkan program bagi hasil
konsumen dari berbagai golongan ekonomi.
bagi hasil pendapatan (Program Income
• Keringanan beban pelajar dengan opsi
Sharing Agreement).
pembayaran setelah memiliki gaji layak.

Implementasi aspek keberlanjutan (ESG), seperti pemerataan akses edukasi dapat memperkuat
fundamental bisnis dan membuka peluang baru
Skema bagi hasil pendapatan setelah mendapatkan pekerjaan sebagai pembayaran pendidikan dapat mempermudah
akses pendidikan terlepas latar belakang ekonomi pelajarnya. Dari segi bisnis, hal ini berdampak positif karena
meningkatkan jumlah pelajar yang dapat dijangkau.

Program Income Sharing Agreement untuk Developer Hacktiv816


Proses

Dampak

Pendaftaran Pelatihan Penempatan Pembayaran Bisnis: meningkatkan pendapatan


dan seleksi dengan penambahan jumlah pelajar dan
pembayaran maksimal 1,5x harga normal

Tanpa biaya Durasi 16 atau Penempatan 20% dari gaji selama 36


sampai lulus 30 minggu ke 400 bulan dengan maksimal ESG: meningkatkan inklusivitas pendidikan
pemberi kerja 1,5x harga program dan mengajarkan kemampuan yang relevan
untuk diterapkan dalam dunia kerja.

Peningkatan kualitas pendidikan yang dimotori Kemendikbudristek membutuhkan kolaborasi


lembaga pendidikan, pelaku usaha, dan startup
Terlepas dari solusi yang ditawarkan startup pendidikan, akar permasalahan pendidikan perlu dituntaskan melalui
transformasi sistem pendidikan formal. Untuk itu, Kemendikbudristek menetapkan program Merdeka Belajar yang
mencakup Kampus Merdeka dan Kurikulum Merdeka.

Kebijakan Merdeka Belajar memberi kemerdekaan setiap unit pendidikan untuk berinovasi.
Guru-guru sekolah dapat meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri. Mandiri dengan
bukan hanya mengikuti proses birokrasi pendidikan, tetapi dengan melakukan inovasi sesuai
kondisi di mana proses belajar mengajar berjalan, baik sisi budaya, kearifan lokal, sosio-ekonomi
17
maupun infrastruktur.
Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
93

Program Transformasi Pendidikan Kemendikbudristek18

• Perguruan tinggi dianjurkan menyusun kurikulum bersama pelaku usaha, seperti


Sistem perusahaan multinasional dan BUMN/BUMD.
Pembelajaran • Pendidikan luar sekolah, seperti magang, penelitian, wirausaha, dan studi independen
dengan mitra Kampus Merdeka dapat dihitung sebagai satuan kredit semester (SKS).
Kampus
Merdeka
• Kedaireka: situs yang mempermudah sinergi antara perguruan tinggi dengan pelaku
(Perguruan Tinggi) Platform Digital industri.
• Kampus Merdeka: situs untuk pusat informasi dan pendaftaran program luar sekolah.
(Perguruan Tinggi)

Penilaian • Perguruan tinggi tidak wajib melakukan akreditasi nasional setiap 5 tahun.
• Perguruan tinggi didorong untuk mengambil akreditasi internasional.

• Konten akademik dikurangi dan difokuskan pada materi yang fundamental.


Sistem Pembelajaran • Guru/sekolah mempunyai keleluasaan menentukan jumlah jam tiap mata pelajaran
per minggunya.

Kurikulum
• Merdeka Mengajar: aplikasi bagi guru untuk mengakses bahan ajar dan pelatihan serta
Merdeka
mengunggah konten untuk berbagi dengan guru lain.
(SD - SMA) Platform Digital
• Rumah Belajar: situs bagi murid untuk belajar secara online, mengakses laboratorium
maya, dan mengerjakan bank soal.
(SD - SMA)
Penilaian • Penilaian dilakukan melalui platform Rapor Pendidikan yang sekaligus menjadi sumber
pengumpulan data bagi Kemendikbudristek.

Edtech dapat mendukung program Kampus Merdeka dan Kurikulum Merdeka melalui kolaborasi dengan
perusahaan dan perguruan tinggi

Strategi Alasan Pendukung Langkah

Pembuatan kurikulum program magang • Edtech memiliki pengetahuan dan • Mendorong klien B2B edtech agar terlibat
atau studi independen untuk perusahaan pengalaman untuk membuat kurikulum dalam program Kampus Merdeka
yang ingin terlibat dalam program Kampus yang relevan untuk perusahaan. dengan menawarkan jasa pembuatan
Merdeka • Edtech memilki platform pembelajaran kurikulum dan mensosialisasikan
yang stabil untuk mahasiswa. program Kampus Merdeka.

Pengembangan produk sesuai kebutuhan • Implementasi program baru menciptakan • Menambah fitur baru di aplikasi.
administrasi Kampus Merdeka dan proses adminstrasi yang berbeda, seperti • Mengintegrasikan API dengan sistem
Kurikulum Merdeka. administrasi dana padanan (matching fund), Kemendikbudristek bila memungkinkan.
akreditasi internasional, dan penilaian
Rapor Pendidikan.

Di tengah berkembangnya ekonomi dari sektor pendidikan, masih banyak permasalahan yang harus ditangani. Kolaborasi
antara pemerintah dan pihak swasta, baik konvensional maupun edtech, sangat diperlukan untuk menemukan pemecahan
masalah yang inovatif. Adaptasi terhadap program pendidikan pemerintah akan menjadi kunci bagi startup dalam
mengembangkan pendidikan di Indonesia.
94 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Pariwisata: Menjaga Momentum Pertumbuhan Melalui


Teknologi
PARIWISATA Indonesia menunjukkan pemulihan signifikan setelah pandemi berakhir. Ke depannya, terdapat potensi
untuk meningkatkan pendapatan pariwisata Indonesia dari wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara
(wisman). Untuk mencapai tujuan tersebut, daya saing pariwisata Indonesia masih perlu terus ditingkatkan. Saat ini, telah
terdapat arah strategi yang mendukung pertumbuhan industri pariwisata, seperti peningkatan anggaran infrastruktur
serta pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Pelaku usaha digital dapat menawarkan penggunaan
teknologi untuk mendukung upaya merealisasikan potensi pariwisata Indonesia.

Industri pariwisata diprediksi tumbuh 14% per tahun hingga 2027 didorong subsektor
transportasi dan akomodasi
Nilai Transaksi Sektor Pariwisata Berdasarkan Subsektor
dalam Rp Triliun, 2017-2023
Subsektor1
+14%
649 Transportasi
-7%
546
479 Akomodasi
419 295
239 Belanja2
198 36 331
234 47 49 187 Aktivitas3
121 155 152
95 32 33 12 12 24 40
101 100 Kuliner
100 19 102 20 1 77 0,4 11 107 27
70 Lainnya
35 30 38 38 26 27
Pertumbuhan Tahunan
2017 2019 2020 2021 2022 2023
Sumber: Euromonitor, Analisis PwC

Terlepas dari pertumbuhan yang cepat, nilai transaksi sektor pariwisata tahun 2023 diprediksi belum kembali ke level
sebelum pandemi. Total jumlah penumpang pesawat terbang tahun 2023 diprediksi masih berada di bawah jumlah
penumpang 2019, sehingga berdampak pada transaksi subsektor transportasi.4 Di sisi lain, subsektor akomodasi pulih
lebih cepat berkat tren staycation dan work from destination yang berkembang selama pandemi.5

Jumlah kunjungan pasca pandemi, perbaikan infrastruktur, dan digitalisasi berperan sebagai penggerak
pertumbuhan pariwisata

Pengadopsian Teknologi di Sektor


Pemulihan Pergerakan Wisatawan Perbaikan Infrastruktur Pendukung
Pariwisata

Jumlah Perjalanan Wisnus Anggaran Infrastruktur Nilai Pemesanan Akomodasi dan


dalam juta jiwa, dalam Rp Triliun Transportasi
2019-2023F 2022-2023 dalam Rp Triliun
+14% 1.200 2022E-2027F +11% 307
+8% 392
722 800 363 181 66%
525 603 54%
46% 34%
2022E 2023F
2019 2020 2021 2022E 2023F 2022 2023
Pertumbuhan Tahunan Pertumbuhan Tahunan Pertumbuhan Tahunan Online
Sumber: Badan Pusat Statisik dan Kompas Sumber: Investor.id Sumber: Euromonitor Offline

• Pada jangka pendek, pemulihan berfokus • Pemerintah melakukan revitalisasi bandara • Pertumbuhan transaksi via online didorong
pada wisnus yang mengutamakan objek lama dan pembangunan bandara baru agar hadirnya fitur pembayaran Buy Now Pay
wisata dekat dengan tempat tinggal.5 dapat melayani lebih banyak penumpang.7 Later (BNPL).10
• Jumlah wisman ditargetkan naik 75% YoY • Panjang jalan tol meningkat 20% selama • Pengimplementasian teknologi informasi
pada 2023, didorong oleh penghapusan periode 2020-2022 dan berdampak pada dan komunikasi berpotensi memaksimalkan
karantina di Tiongkok yang merupakan peningkatan pergerakan wisnus.8 aktivitas promosi dan meningkatkan
negara sumber wisman terbesar kedua • Untuk mengakomodasi wisatawan, kenyamanan wisatawan selama perjalanan.
bagi indonesia sebelum pandemi.6 implementasi internet 5G di 5 DPSP akan
tersedia pada tahun 2024.9
95

Perkembangan pariwisata digital Indonesia didominasi Online Travel Agency (OTA) Traveloka dan Tiket.com

Nilai Online Booking Pangsa Pasar Online Booking


dalam Rp Triliun, 2017-2027F dalam Rp Triliun, 2017-2022E

202 99 97
+7%
128 38% 51%
99 52 10% Traveloka
52 52%
21% Tiket.com
28%
Lainnya
2017 2020 2022E 2023F 2027F Pertumbuhan Tahunan 2017 2022E
Sumber: Euromonitor Sumber: Euromonitor

Pasar online booking dikuasai Traveloka dan Tiket.com yang memiliki total pangsa pasar sebesar 72%. Sebagai strategi
bisnisnya, Traveloka mengembangkan lifestyle app yang menawarkan berbagai layanan selain pariwisata, seperti
pembayaran listrik dan investasi emas. Sedangkan, Tiket.com melakukan kolaborasi lintas platform dengan Blibli.

Mempertimbangkan pangsa pasar OTA yang sudah terkonsentrasi pada beberapa pelaku usaha, peluang perkembangan
teknologi pariwisata terdapat pada kebutuhan di luar pemesanan akomodasi dan transportasi. Sebagai contoh, layanan
room service via aplikasi handphone yang dikembangkan Izy.ai atau platform customer relationship management (CRM)
bagi hotel dan restoran dari Member.id.

OTA Indonesia harus beradaptasi dengan tren pariwisata berkelanjutan


Ke depannya, salah satu tren yang berkembang di Indonesia dan dunia internasional adalah pariwisata berkelanjutan.11
Wisatawan ingin lebih bertanggung jawab terhadap dampak lingkungan dan sosial yang dihasilkan oleh aktivitas
pariwisata. Platform OTA dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan tren melalui penawaran produk yang lebih
ramah lingkungan sesuai prinsip ESG.

Pariwisata berkelanjutan di Indonesia dan Persentase Pengguna Aplikasi yang Tertarik


dunia diprediksi tumbuh, didukung naiknya dengan Add-Ons Ramah Lingkungan (2022)
kesadaran konsumen “Apakah anda tertarik apabila ditawarkan add-ons yang
Nilai pasar pariwisata ramah lingkungan saat melakukan transaksi di aplikasi digital?
Contoh: add-on carbon offset”
berkelanjutan global
tumbuh 8% per tahun
US$ Nilai pasar
66%
pariwisata
sejak 2019 hingga 2027 333,8 berkelanjutan
34%
Sumber:
miliar Indonesia (2027) Survei Konsumen
Ya Tidak EV-DCI 2023
Sumber: Statista

Sebagai langkah awal, platform OTA Indonesia dapat mempertimbangkan beberapa inisiatif yang telah dilakukan pelaku
usaha global dalam menawarkan produk yang lebih ramah lingkungan.

Menampilkan Travel Menyediakan filter Menawarkan opsi carbon Mengkurasi penginapan,


Sustainability Badge untuk pencarian penerbangan offset (pelunasan karbon) rumah makan, dan
penginapan yang memenuhi dengan emisi karbon saat pembelian tiket. aktivitas yang ramah
standar ramah lingkungan. paling rendah. lingkungan.

OTA dapat berkolaborasi dengan startup terkait dalam melakukan adaptasi produk
Dalam menawarkan produk yang lebih ramah lingkungan, platform OTA dapat mempertimbangkan opsi kerjasama
dengan startup lainnya. Sebagai contoh, dengan startup yang memiliki kapabilitas dalam menghitung emisi dan carbon
offset. Hal ini akan mempercepat proses penyesuaian produk oleh platform OTA.

Skema Kolaborasi
1. Membagikan informasi terkait
4 transportasi dan akomodasi yang dijual
OTA 2. Melaporkan hasil perhitungan
1
3
Startup Startup 3. Menawarkan opsi carbon offset
Pelunasan 2 Penghitungan 4. Menyalurkan pilihan dan pembayaran
Karbon Karbon wisatawan terkait opsi carbon offset
96 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Secara umum kami lihat dunia usaha membawa dua aspek utama, yaitu inovasi dan dare to
take risk. Selain itu juga kecepatan dalam mengeksekusi. Ini sejalan dengan mantra kami di
Kemenparekraf yaitu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi, terutama kolaborasi pentahelix atau
lintas bidang. Karena itu, kami melihat kolaborasi ini keniscayaan. 12
Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia

Upaya memaksimalkan pendapatan pariwisata Indonesia dapat tercapai dengan peningkatan


wisman dan wisnus
Total Pengeluaran Wisatawan* Pertumbuhan Tahunan
dalam Rp Triliun, 2019-2027F Subsektor
(2022-2027)
284
229 244
169 217 Wisnus 9,0%
169 159
Wisman 42,7%
77
37 Outbound** 29,6%

2019 2022E 2027F

*Total pengeluaran di luar transportasi **Wisatawan Indonesia yang berlibur ke luar negeri
Sumber: Euromonitor

Meski nilai transaksi dari wisnus pulih lebih cepat setelah pandemi, akan tetapi, dalam jangka menengah pengeluaran
oleh wisman dan turis outbound diprediksi dapat tumbuh lebih cepat. Untuk memaksimalkan pendapatan pariwisata
Indonesia, diperlukan upaya untuk menargetkan segmen wisman dan turis outbound.

Dalam meningkatkan pendapatan pariwisata dari wisman, Indonesia masih harus membenahi daya saingnya di level
regional. Meskipun menyandang predikat negara dengan alam terindah pada tahun 2022,13 Indonesia masih belum
mampu menarik turis sebanyak Thailand dan Singapura. Hal ini terefleksi pada pendapatan sektor pariwisata tahun 2022.

Negara ASEAN Berdasarkan Jumlah Kedatangan Wisman Devisa Pariwisata


dalam Juta Jiwa, 2022 dalam US$ Miliar, 2022

16
Thailand 11,2

10,4

Singapura 6,2
4,6

Indonesia 3,9
Thailand Singapura Indonesia

Sumber: Reuters dan Singapore Tourism Board, Analisis PwC Sumber: CNN Indonesia, Channel News Asia, Data Indonesia, Analisis PwC

Di sisi lain, daya beli turis outbound yang tinggi juga dapat dimanfaatkan oleh pelaku wisata. Rata-rata pengeluaran per
perjalanan turis outbound (Rp 19,96 juta) melampaui rata-rata pengeluaran wisman di Indonesia (Rp 13,52 juta).4 Untuk
meningkatkan pendapatan pariwisata, pelaku pariwisata perlu menyiapkan strategi untuk menarik calon turis outbound
berwisata di dalam negeri dibandingkan ke luar negeri.

Pemasaran, infrastruktur pariwisata, dan kepadatan serta keamanan berkendara merupakan aspek yang harus
dibenahi dalam memaksimalkan pendapatan pariwisata
Pemasaran yang belum memadai, kurangnya infrastruktur penunjang, serta kepadatan kendaraan tercermin dari Travel
and Tourism Development Index (TTDI) 2021.
97

Peringkat Variabel Pencarian di Internet, Ketersediaan Infrastruktur Pendukung Wisata, dan Densitas Jalan
pada TTDI 2021
Peringkat
Isu Pertumbuhan Tahunan (2022-2027)
Thailand Singapura Indonesia
Pemasaran Total pencarian di internet terkait wisata 7 40 44
Infrastruktur Pariwisata Ketersediaan penginapan dan transportasi 32 60 91
Kepadatan Rasio panjang jalan terhadap luas daerah 26 4 69
Sumber: World Economic Forum, Analisis PwC

Pelaku usaha digital dapat berperan dalam pembenahan untuk memaksimalkan pendapatan
dari wisman dan wisnus
1. Penggunaan pemasaran media sosial yang terencana dapat meningkatkan kesadaran dan persepsi akan
pariwisata Indonesia
Jumlah pengguna media sosial di Indonesia dan dunia meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu, pariwisata adalah industri
yang bergantung pada visualisasi produk. Karena itu, promosi via media sosial menjadi penting dalam membentuk
persepsi calon wisatawan tentang Indonesia sebagai destinasi wisata. Pemerintah dan pelaku usaha dapat memanfaatkan
influencer serta teknologi informasi dan komunikasi terkini untuk memperkuat citra pariwisata Indonesia.
Jumlah Pengguna Aktif Media Sosial 2022
dalam Juta Jiwa Peran media sosial dan influencer terhadap pariwisata
4.900 • 49,5% responden Market Intelligence: United Kingdom
oleh Kemenparekraf menggunakan media sosial untuk
2.600 merencanakan perjalanan.14
191
1.000 1.350 139 107 • 48% responden Influencing Travel: How to Turn Lookers
89 into Bookers mengaku konten influencer meningkatkan
minat berwisata ke suatu destinasi.15
Dunia Indonesia
• 88% pelaku bisnis pariwisata global menggunakan media
Total YouTube TikTok Instagram sosial untuk mempromosikan layanannya.16
Sumber: Euromonitor dan Oberlo, Analisis PwC

Untuk memaksimalkan pendapatan dari wisman, pemerintah dapat bekerja sama dengan influencer asing. Sebagai
contoh, Kemenparekraf mengadakan Familiarization Trip dengan beberapa influencer dari India untuk memperkenalkan
destinasi-destinasi di Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun opini Indonesia sebagai destinasi utama
bagi wisatawan dari India.

Di sisi lain, untuk menarik calon turis outbound untuk berlibur di dalam negeri dibandingkan luar negeri, influencer
dapat diarahkan untuk membuat konten-konten terkait beragam destinasi wisata yang ada di Indonesia. Hal ini untuk
menginformasikan calon turis outbound akan melimpahnya pilihan destinasi dan aktivitas di Indonesia.

Selain itu, untuk memaksimalkan pemasaran via media sosial, terdapat beberapa teknologi informasi dan komunikasi
yang dapat digunakan.
• Analisis data geolokasi dapat digunakan untuk mengukur performa upaya pemasaran.
• Social media listening untuk menganalisis konten media sosial agar dapat mengetahui preferensi calon wisatawan.
• Mahadata (big data) dan Kecerdasan Buatan (AI) untuk melakukan pemasaran yang lebih sesuai preferensi calon
wisatawan.

Startup Amerika Serikat, Arrivalist, memiliki Studi kasus: Negara Bagian Montana di Amerika Serikat
spesialisasi dalam analisis data lokasi untuk menarik kunjungan 2,5 kali lipat lebih efisien17
meningkatkan performa pemasaran

Analisis data geolokasi digunakan untuk membandingkan • Latar belakang: Montana kesulitan untuk mengetahui
paparan pemasaran perusahaan dengan jumlah kedatangan pengaruh jarak tempat tinggal calon wisatawan dari
wisatawan. Dengan begitu, efektivitas dari setiap inisiatif destinasi wisata terhadap efektivitas pemasaran.
pemasaran dapat terpetakan dengan akurat. Data geolokasi • Setelah bekerja sama dengan Arrivalist, Montana
dalam jumlah besar juga diolah untuk memberikan wawasan menemukan titik lokasi dan waktu penayangan iklan yang
mendalam kepada pelaku usaha. tepat untuk mengoptimalkan pemasaran.
98 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

2. Perluasan operasional startup transportasi dan akomodasi ke daerah pariwisata sesuai pengembangan
destinasi wisata oleh pemerintah
Dalam rangka pengembangan pariwisata Indonesia, pemerintah mendorong pembangunan destinasi wisata di luar
Bali. Program 5 DPSP adalah kebijakan utama pemerintah untuk mendorong hal tersebut. Program ini termasuk
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dan difokuskan pada perbaikan serta
pembangunan infrastruktur, juga pengadaan event bertaraf internasional.18 Sebagai contoh perbaikan infrastuktur,
Bandara Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT) telah direvitalisasi untuk dapat menjadi tempat mendarat bagi pesawat
dari luar negeri.19

Kunjungan Wisnus dan Wisman serta Lokasi 5 DPSP Tahun 2022

Wisnus (Ribu Orang) Wisman (Ribu Orang) Lokasi DPSP

300 160.000 1 1.800

Danau Toba,
Sumatera Utara
Likupang,
Sulawesi Utara

Borobudur,
Jawa Tengah
Labuan Bajo,
Nusa Tenggara Timur

Mandalika
Nusa Tenggara Barat

Sumber: BPS, Kemenparekraf, Analisis PwC

Startup transportasi dan akomodasi dapat mendukung program pemerintah dengan memperluas dan memperkuat
operasi ke 5 DPSP. Dibandingkan pelaku usaha konvensional, startup transportasi dan akomodasi umumnya memiliki
keunggulan dari segi tingkat kepemilikan aset yang tidak terlalu berat (asset-light). Hal ini memungkinkan perluasan
operasional yang lebih mudah.

Bagi wisatawan, hadirnya pelaku usaha digital sektor transportasi dan akomodasi memungkinkan infrastruktur pariwisata
yang lebih nyaman dengan kepastian harga. Sedangkan bagi startup, ekspansi ke daerah wisata meningkatkan jangkauan
layanannya, dengan potensi pertumbuhan yang tinggi seiring berkembangnya destinasi wisata.

Aksi Startup

Menstandarisasi Kualitas Produk Mengedukasi Pelaku Usaha Menyediakan Akomodasi Berkualitas

• Menetapkan pedoman kualitas pelayanan • Membina penginapan dan transportasi • Memenuhi permintaan akomodasi yang
yang harus dicapai rekanan transportasi rekanan terkait kualitas pelayanan bagi bersih dan nyaman di destinasi wisata.
dan akomodasi. wisatawan.
• Contoh: Bobobox menyediakan
• Contoh: OYO menetapkan pedoman • Contoh: Gojek membina mitra pengemudi akomodasi yang nyaman di sekitar Danau
kualitas kamar hotel.20 dalam hal kebersihan dan keramahan.21 Toba dengan membuka penginapan
Bobocabin.22
99

3. Pengaplikasian sistem kontrol lalu lintas dan keramaian dapat meningkatkan kenyamanan berkendara
Manajemen lalu lintas berbasis Internet of Things (IoT) dan AI dapat meningkatkan efisiensi penggunaan jalan. Hal ini
demi kelancaran serta keamanan berkendara di destinasi wisata.

Penggunaan kamera dan sensor


Keamanan Berkendara Kelancaran Berkendara
untuk mendeteksi jumlah,
kepadatan, dan plat kendaraan.
Kemacetan sering terjadi di
3.457 kecelakaan memakan 530 destinasi wisata, contohnya
korban jiwa saat mudik 2022.23 seperti di Bali, pada area Canggu,
Kuta, dan Ubud.24
Analisa oleh algoritma AI untuk
menentukan risiko dan memberi
saran pengambilan tindakan.

Studi Kasus Sistem Kontrol Lalu Lintas25

• Tujuan: Seiring jumlah kendaraan yang meningkat, pemerintah kota Manado ingin
mengembangkan sistem yang mengurangi kemacetan dan meningkatkan keamanan
berkendara.

• Cara: Penggunaan fitur Vehicle Counting, Vehicle Dwelling, dan Vehicle Trajectory untuk
Startup spesialis Surveillance as a
menghitung jumlah kendaraan dan estimasi kecepatan rata-rata. Data kemudian
Service yang menggunakan software diolah menjadi rekomendasi kebijakan pengaturan lalu lintas;
untuk memperkuat kamera CCTV
dalam melakukan pemantauan • Hasil: Kemacetan berkurang sebesar 25% dan kecelakaan berkurang sebesar 15%.

Meskipun sektor pariwisata diprediksi tumbuh dengan pesat, Indonesia masih harus berbenah untuk memaksimalkan
pendapatan dari sektor ini. Segmen wisman dan turis outbound dapat menjadi target prioritas mengingat prediksi
pertumbuhan keduanya yang tinggi. Ke depannya, pelaku usaha digital dapat berperan dalam menggencarkan pemasaran
destinasi wisata dan memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik bagi wisatawan. Harapannya, pengadopsian
teknologi yang berjalan beriringan dengan kebijakan pemerintah dapat merealisasikan potensi Indonesia di bidang
pariwisata.
100 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Climate: Urgensi Penyelamatan Lingkungan Menumbuhkan


Optimisme bagi Pelaku Usaha Climate Tech
RISIKO DAMPAK perubahan iklim memberikan urgensi dan peluang bagi para pemangku kepentingan termasuk
inovator untuk menyediakan solusi melalui pendekatan teknologi. Meski climate tech di Indonesia belum diadopsi oleh
banyak pihak, tetapi dukungan pemerintah sebagai regulator dan peningkatan tren investasi berkelanjutan di kalangan
investor, membuka peluang bagi pelaku bisnis climate tech untuk terus berkembang. Pelaku usaha climate tech dapat
mengakselerasi penggunaan teknologi ramah lingkungan dan meningkatkan efisiensi, baik dalam penggunaan energi
maupun rantai pasok. Dari sisi pengungkapan, implementasi Task Force on Climate-related Financial Disclosure (TCFD)
untuk memahami risiko dan peluang perusahaan terkait iklim, memberikan transparansi kepada investor sehingga
turut mendukung pendanaan bagi perusahaan yang melakukan kegiatan usaha berkelanjutan.

Climate tech dapat membantu pemerintah dalam mencapai target penurunan emisi
Gas Rumah Kaca
Pada tahun 2022, terdapat
Indonesia memperbaharui target penurunan
3.515 emisi Gas Rumah Kaca (GRK) 20303
Potensi kerugian
bencana akibat
perubahan iklim* US$ 16,3 miliar
selama 2023-20242
(meningkat 97% dari 2012)1 32% 43%
*Tidak termasuk gempa bumi dan erupsi gunung api Target dengan Target dengan
kemampuan sendiri dukungan internasional

Pemerintah memusatkan mitigasi Potensi Investasi Sektor Climate dan Target Penurunan Emisi
perubahan iklim pada 5 sektor utama2
Potensi Investasi Fokus utama
dalam US$ Miliar karena memiliki
Energi 260 target penurunan
Energi
emisi terbesar
Kehutanan
Kehutanan
Limbah
20 Limbah

Agrikultur Industri dan Agrikultur Target Penurunan Emisi


0 dalam Metrik Ton CO2e
0 100 200 300 400 500 600 700
Industri
Sumber: Indonesia’s GCF Country Programme Document, Analisis PwC

Dalam rencana strategis pemerintah, kemampuan teknologi dibutuhkan dalam penanganan isu iklim. Climate tech
berperan sebagai katalis dalam melancarkan usaha penurunan emisi GRK.

Climate tech didefinisikan sebagai teknologi yang berfokus pada pengurangan emisi GRK, atau mengatasi dampak pemanasan
global. Aplikasi climate tech dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian:4

Meningkatkan Mendukung upaya Melakukan mitigasi


pemahaman terkait adaptasi terhadap atau menghapus emisi
dampak perubahan iklim dampak perubahan iklim secara langsung

Jumlah Ronde Pendanaan dan Nilai Investasi pada


Climate Tech di Indonesia
Sejalan dengan ambisi pemerintah dalam menangani isu
Nilai Investasi Climate Tech
Jumlah Ronde Pendanaan

iklim, sektor climate tech mengalami pertumbuhan yang 500 270


dalam US$ Juta
dalam satuan

ditunjukkan dengan peningkatan jumlah ronde pendanaan


180
sebesar 55% YoY pada 2020-2022,5 mengalahkan sektor
250
digital lainnya, seperti e-commerce. Pertumbuhan tersebut 90

didorong oleh peningkatan kebutuhan climate tech untuk 0 0


pelaporan ESG dan akses pendanaan hijau. 2020 2021 2022
Nilai investasi Climate Tech E-commerce Fintech Logistik
Climate Pendidikan TIK Lainnya

Sumber: Crunchbase: Funding 2020-2022, Analisis PwC


101

Faktor Pendorong Pertumbuhan Pendanaan Climate Tech di Indonesia

Kesadaran Perusahaan akan ESG Pendanaan Hijau Harga Kredit Karbon yang Murah

Pelaporan ESG oleh perusahaan terbuka Kemudahan dalam mendapatkan Produksi oksigen hutan Indonesia diproyeksi
Indonesia meningkat 38% setiap tahunnya pendanaan (termasuk: obligasi dan sukuk) dapat melampaui target penurunan emisi
selama 2018-2021 menjadi 153 emiten apabila model bisnis mempertimbangkan sehingga dapat melakukan ekspor karbon.
pada 2021.6 Hal tersebut didukung oleh aspek keberlanjutan (ESG). Pada 2022, BRI Walau belum diterapkan secara merata,
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) menerbitkan green bond senilai Rp 5 triliun Indonesia berpeluang menawarkan harga
51/2017 tentang Kewajiban Laporan yang akan disalurkan untuk pembiayaan kredit karbon lebih rendah dibandingkan
Berkelanjutan.7 proyek ekonomi hijau.8 negara lain apabila melihat nilai pajak
karbon yang rendah (±7% dibandingkan rata-
rata global).9 Sehingga, berpotensi menjadi
keunggulan kompetitif pada perdagangan
karbon global.

Pelaku usaha berpeluang untuk mengembangkan potensi climate tech yang belum diadopsi
secara massal
Komposisi nilai investasi per sektor
Walaupun nilai investasi untuk climate tech bertumbuh pesat selama 2021- 2022, tapi nilai terhadap total investasi sektor
tersebut lebih rendah dibandingkan sektor digital lainnya, seperti fintech. Pengaplikasian digital tahun 20225
climate tech yang diadopsi secara massal akan mendorong kebutuhan infrastruktur
dikarenakan fungsi aplikasi yang berperan sebagai penyokong fungsionalitas bisnis,
sedangkan infrastruktur berperan sebagai pendukung aplikasi. Sebagai contoh, pemetaan
hasil tanam dalam pertanian akan mendorong penggunaan teknologi pengawasan hasil
4% 46%
panen. Dengan adanya infrastruktur, peluang akan inovasi aplikasi lainnya akan terbuka,
seperti sensor wireless pertanian. Saat ini, pengadopsian climate tech di Indonesia masih
belum digunakan secara luas sehingga membuka peluang bagi pelaku usaha dan investor Climate tech Fintech
untuk mengembangkan infrastruktur maupun pengaplikasian climate tech lainnya.
85% Pertumbuhan
124%
2021-2022

Peta Evolusi Awal Mula Pengaplikasian dan Infrastruktur Climate Tech Global
Contoh Penerapan dalam Sektor Pertanian

Sebelum 1960-an
• Pemetaan hasil tanam
• Perhitungan hasil panen 1960 – 1980
• Sistem navigasi geografis (GIS dan GPS)
• Teknologi untuk memonitor hasil panen
1990-an – 2000
Infrastruktur
Pengaplikasian

• Teknologi pemetaan pupuk (variable


rate fertilizer)
1995 – 2004
• Sensor wireless pertanian
• Pengambilan sampel tanah yang presisi
• Sistem kontrol otomatis

Pertengahan 2000-an
• Perangkat lunak agronomi
• Sistem manajemen pertanian
2010-an – saat ini
• Digitalisasi rantai pasok
• Alat Internet of Things (IoT)
2010-an – saat ini
• Bioteknologi berbasis data
• Pelacakan karbon

Sumber: withleaf.io
102 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Saat ini, telah terdapat beragam pelaku usaha climate tech di Indonesia pada 5 sektor fokus penurunan GRK yang memiliki
fungsi berbeda dalam menangani isu iklim Namun teknologi masih terfokus pada usaha adaptasi dibandingkan mitigasi
Hal ini sejalan dengan studi PwC yang menemukan bahwa climate tech secara umum baru mampu menyumbang 20% dari
pengurangan emisi.10

Contoh Pelaku Usaha Climate Tech

Energi Kehutanan Agrikultur Limbah Industri

Reduce
Mitigasi

Eliminate

Adaptasi

Enabler

*Bukan daftar lengkap


**Pengelompokkan dilakukan berdasarkan definisi climate tech dengan mempertimbangkan pembagian sektor pada dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia,
KLHK, 2017

Keterangan:

Mitigasi: memberi dampak langsung dalam penurunan emisi Adaptasi: membantu penyesuaian terhadap kondisi lingkungan yang
dapat dilakukan melalui:
Menggantikan atau menjadikan Menghapus emisi secara langsung • Mendukung ketangguhan ekonomi melalui usaha penerapan
teknologi saat ini lebih ramah ekonomi berkelanjutan
lingkungan • Mengembangkan ketahanan ekosistem melalui manajemen dan
perlindungan wilayah hutan perairan dan ruang publik

Enabler: platform pendukung berlangsungnya fungsi mitigasi dan adaptasi namun


tidak memberikan dampak iklim secara langsung. Contoh fintech, venture builder,
perantara rantai pasok dan sistem manajemen operasional perusahaan

Perkembangan model bisnis climate tech, terutama yang berperan dalam mitigasi saat ini masih terhambat dikarenakan:

Kebutuhan akan hardware yang membutuhkan Kurangnya koneksi dengan ahli terkait teknologi
1 2
modal tinggi 11 ramah lingkungan 12

Pengembangan hardware sangat dibutuhkan pada climate tech Tenaga teknis berpengalaman pada climate tech di Indonesia
karena adanya software saja tidak dapat mengubah proses produksi sulit untuk ditemukan karena kecenderungan pasar masih
dan konsumsi Namun pengembangan hardware membutuhkan berada pada fase reaktif. Sehingga sulit bagi pelaku usaha climate
pendanaan yang tinggi dan waktu yang lama untuk dapat diterima tech untuk menemukan model bisnis dan mengkomersialisasi
pasar. produk dengan tepat.

Dengan kondisi yang ada terdapat peluang bagi pelaku usaha untuk memperoleh keuntungan sebagai penggerak utama
sektor climate tech terutama pada kategori yang belum memiliki solusi seperti yang diilustrasikan pada peta Contoh
Pelaku Usaha Climate Tech di atas. Namun dibutuhkan kolaborasi antara pelaku usaha investor, dan pemerintah untuk
dapat mewujudkan pertumbuhan ke depannya.

Pelaku Usaha Climate Tech Pemerintah Investor


Mengembangkan inovasi berbasis Membentuk innovation hub climate tech yang Memberikan pendanaan kepada pelaku
teknologi (hardware dan software) untuk menjadi fasilitas kolaborasi antar pelaku usaha climate tech sehingga dapat
memecahkan isu spesifik. Inovasi yang usaha, pemberi dana, dan tenaga ahli. mengakselerasi pertumbuhan sektor
berimbang tersebut dapat meningkatkan Sehingga dapat mengakselerasi proses go to tersebut. Program akselerasi dapat
adopsi dan skala ekonomi climate tech. market produk climate tech. dilakukan melalui kompetisi (contoh:
Climate Impact Innovations Challenge oleh
East Ventures dan Temasek Foundation).
103

Energi: Pelaku usaha climate tech dapat mengakselerasi implementasi energi terbarukan atau
meningkatkan efisiensi penggunaan energi
Utilisasi energi masih bergantung pada energi tidak terbarukan
hingga 2027. Walaupun begitu, energi baru terbarukan (EBT) Produksi Energi Indonesia
berperan sebagai faktor pendorong pertumbuhan sektor energi. dalam Terra Watt hour (TWh), 2020-2027
Energi Tidak Terbarukan
Potensi EBT EBT

• Kapasitas pembangkit EBT tumbuh 4,5% per tahun hingga 202713


• Pelaku industri mulai beralih menggunakan EBT dengan pertumbuhan +5%
+5% 392
tahunan 12% pada 2019-2021, dimana 38% konsumsi energi berasal dari
sektor industri14 Pertumbuhan
302 67
tahunan
273
54 2022-2027
Dukungan Pemerintah
48
• Saat ini 40% jaringan listrik berada di pulau Jawa menandakan tidak
5%
meratanya listrik pada pulau lain15
• Pemerintah mengembangkan program energi surya nusantara terutama di 325
225 248
wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) dengan anggaran Pembangkit 4%
Listrik Tenaga Surya (PLTS) terpadu sebesar Rp 94,4 miliar pada 202316
2020 2022 2027F
Namun, terdapat 3 hal yang dapat menghambat pertumbuhan EBT Sumber: Fitch: Indonesia Power Report

1 2 3

Kebijakan pajak karbon ditunda hingga Susut energi yaitu energi yang hilang dalam Tarif EBT cenderung lebih mahal
2025 mempertimbangkan potensi proses pengaliran tumbuh 5,2% per tahun 1,25–4x dibandingkan tarif energi tidak
guncangan ekonomi global. hingga mencapai 34 TWh di 2027.17 terbarukan.18

Pelaku usaha climate tech pada sektor energi memiliki peluang untuk mengakselerasi pengadopsian EBT maupun
meningkatkan efisiensi energi. Oleh karena itu, terdapat 2 rekomendasi utama bagi pelaku usaha:
Pengembangan energi terbarukan di wilayah 3T Kolaborasi mengurangi dampak susut energi20

• Dalam peta strategis pengembangan EBT, setidaknya Pada tahun 2022, Kementerian
10% pendirian PLTS atap (rooftop solar power) Energi India bekerja sama dengan
dikembangkan oleh swasta pada 2024;19 7 perusahaan teknologi dalam
• Target PLTS atap difokuskan bagi pelanggan listrik India mengalami susut mengembangkan meteran listrik
yang disubsidi, terutama pada daerah tanpa akses energi 21% pada 2019 berbasis AI untuk memantau
listrik. dimana idealnya 6-8%20 penggunaan listrik lebih akurat.21

Kehutanan: Pemberdayaan teknologi pemantauan dan manajemen hutan dapat mengatasi


permasalahan deforestasi dan degradasi hutan
Nilai Produksi Kehutanan Indonesia Penurunan Luas Hutan Aktivitas Ilegal Kehutanan
dalam US$ Miliar, 2020-2027 Indonesia 2020-202222 Jumlah Kasus
160
+4% +3%
120
14,1
11,3 12,1 18 8 80

40

0
2020 2022 2027F ribu hektar ribu hektar 2017 2018 2019 2020 2021
Hutan Lindung Hutan Produksi
Sumber: Euromonitor Sumber: KEMLU, KEMENLHK

Sektor kehutanan tak hanya berperan sebagai salah satu sumber perekonomian, tetapi juga peredam kenaikan GRK.
Namun, kehutanan Indonesia masih mengalami tantangan terkait deforestasi dan degradasi yang dipicu oleh aktivitas
ilegal kehutanan. Pelaku usaha climate tech memiliki peluang untuk mengatasi hal tersebut.
Sistem Pemantauan Hutan Manajemen Karbon Hutan
Penyediaan software untuk menghitung dampak deforestasi
Pemanfaatan satelit, drone, sensor termal, dan teknologi inspeksi
secara akurat sebagai infrastruktur penerapan perdagangan
berbasis gambar (machine vision) sebagai sistem peringatan dini &
karbon pada 2025 mendatang yang telah diatur pada Permen LHK
pengawasan aktivitas ilegal pada wilayah hutan.
21/2022 terkait mekanisme perdagangan karbon.
104 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Limbah: Kebutuhan pengelolaan sampah masih belum terpenuhi di mana 22% sampah tidak
terkelola sehingga menjadi peluang bagi pelaku usaha
Nilai Produksi Pengelolaan Sampah Indonesia Jenis Sampah
dalam US$ Miliar, 2020-2027F dalam %, 2022
Hingga 2022, timbunan** sampah di
+3% Indonesia mencapai 70 juta ton.24 Ada
+2% 13%
12,7 beberapa potensi bisnis yang dapat
10,5 11,0 18%
67% dieksplorasi:

Organik Plastik Lainnya

2020 2022 2027F Sumber: SIPSN MENLHK


Sumber: GlobalData
Pengumpulan Sampah
Pada 2022 23 Memastikan sampah terakumulasi pada pusat pengelolaaan
18 juta ton berdasarkan jenisnya, seperti pemisahan limbah medis
Timbulan Sampah* dan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang memerlukan
penanganan khusus. Pengumpulan sampah dapat dilakukan
78%
Terkelola 22% menggunakan sensor IoT untuk memilah dan memantau volume
Tidak terkelola tempat sampah.

2,6 juta ton 9,3 juta ton Fasilitas Daur Ulang


Daur ulang Penanganan sampah Membangun fasilitas pengelolaan yang dapat mengubah sampah
2,2 juta ton menjadi produk baru seperti plastik daur ulang, aspal, energi,
Lainnya seperti pemanfaatan kembali sampah kerajinan tangan dan lain sebagainya.

* Timbulan sampah: banyaknya sampah yang dihasilkan pada periode


waktu tertentu
** Timbunan sampah: banyaknya sampah yang terakumulasi

Agrikultur: Terdapat potensi pengembangan climate tech dalam setiap value chain agrikultur
di Indonesia
Peningkatan nilai ekonomi agrikultur didorong 2 faktor
Nilai Produksi Agrikultur Indonesia
dalam US$ Miliar, 2020-2027F utama:
Tingkat Konsumsi Makanan Tinggi
+5%
+6% Indonesia merupakan pasar makanan terbesar di Asia Tenggara yang
362 berpotensi tumbuh 8,5% setiap tahunnya hingga 202725 diakselerasi
282 Peternakan,
249 oleh pertumbuhan populasi26 dan pemesanan makanan online.27
Pertanian, dan
281
Jasa Agrikultur
222
Kenaikan Ekspor Bahan Pangan
198
Perikanan Nilai ekspor pertanian dan perikanan pada 2022 naik 6% dari
51 60 82
tahun sebelumnya menjadi US$ 6,9 miliar28 yang mendorong nilai
2020 2022 2027F perolehan per kuantitas menjadi lebih tinggi.
Sumber: Euromonitor

Walau demikian, sektor agrikultur masih menghadapi berbagai tantangan pada setiap rantai pasok:

Pra-Produksi Produksi Distribusi

Kesulitan Akses Pembiayaan Penurunan Luas Lahan Rantai Pasok yang Panjang
Kredit Usaha Rakyat (KUR) hanya Pengurangan lahan pertanian 150- Keuntungan yang petani dapatkan
diterima <1% petani kecil29 karena 200 ribu hektar per tahun31 akibat hanya 10-20% dari nilai jual di
Pertanian
rendahnya pendapatan petani (35- alih fungsi lahan pasar karena rantai pasok yang
40% lebih rendah dari rerata upah tidak efisien32
minimum regional UMR)30

Adopsi Teknologi Rendah Adopsi Teknologi Rendah Penanganan Hasil Tangkapan


Nelayan Indonesia didominasi Kasus penangkapan ikan ilegal yang Terbatas
nelayan kecil yang belum (IUU) menimbulkan kerugian Lokasi gudang pendingin
Perikanan
mengunakan GPS atau sistem sekitar US$ 3 miliar per tahun33 yang terbatas mengakibatkan
navigasi dalam berlayar karena kurangnya pengawasan penurunan kualitas hasil tangkap
sehingga nelayan menjual dengan
harga murah kepada pengepul
105

Terdapat 3 solusi utama yang dapat ditawarkan pelaku usaha climate tech dalam menangani tantangan tersebut:

1 Solusi Pembiayaan 2 Adopsi Teknologi 3 Perantara Perdagangan


Memberikan pembiayaan yang
Pemanfaatan teknologi seperti drone,
mengakomodasi pelaku usaha mikro, Penyederhanaan rantai pasok hasil
pemetaan satelit, sistem manajemen, alat
seperti: sistem pembayaran tanggung pertanian dan perikanan serta
pemberi pakan ikan/unggas otomatis,
renteng (menanggung biaya secara menyediakan peralatan penyimpanan
sistem pemupukan untuk meningkatkan
bersama pada suatu kelompok dan penjualan kepada pasar
produktivitas
masyarakat)

Proses Industri: Penerapan industri hijau diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas bisnis

Nilai Produksi Proses Industri Indonesia Jumlah Beban Emisi Indonesia


dalam US$ Miliar, 2017-2027F dalam Ton, 2021–2022

+9% 1.078 565


+4% 426
689 47%
556
79%
53% Industri Pengolahan
21% Lainnya
2017 2022 2027F 2021 2022

Sumber: EMIS, Analisis PwC Sumber: KEMENLHK

Pada 2021, proses industri menyumbang 19% terhadap PDB Indonesia30. Namun, proses industri menjadi penyumbang
terbesar beban emisi (gabungan NOx, SO2, PM, dan Hg). Penerapan industri hijau sebagai industri yang mempertimbangkan
aspek keberlanjutan dalam proses produksinya, diharapkan dapat menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi sekaligus
mengurangi dampak kerusakan lingkungan.

Studi Kasus: Penerapan Industri Hijau

Sistem Manufaktur Industri Hijau Contoh Strategi Efisiensi

Efisiensi Energi
Teknologi Tidak Ramah

6,2%
Teknologi Ramah

Penggunaan ±5% EBT


Lingkungan

Lingkungan

Efisiensi Bahan Baku

Substitusi ±10% bahan baku 1,7%


Peningkatan Produktivitas
Contoh Implementasi pada Industri
Zero Waste Semen

Investasi Hijau

Sumber: Presentasi Kemenperin: Green Industry Scheme Implementation in Indonesia, Analisis PwC

Pelaku usaha sektor proses industri dapat memanfaatkan teknologi ramah lingkungan mulai dari penggunaan EBT hingga
pembangunan fasilitas menggunakan sistem smart building. Teknologi tersebut dapat mempermudah pengambilan
keputusan, meningkatkan efisiensi, dan menurunkan biaya kerugian akibat sampah produksi.
106 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Untuk mengidentifikasi risiko dan peluang usaha terkait iklim, pelaku usaha dapat
menggunakan Task Force on Climate-related Financial Disclosures (TCFD)
Partisipasi perusahaan dalam mengatasi perubahan iklim biasanya dituangkan dalam laporan berkelanjutan. Kerangka
kerja TCFD dapat membantu penyusunan laporan yang terstruktur untuk memetakan target, performa, dan risiko
keberlanjutan yang mempengaruhi kinerja perusahaan sehingga memudahkan pengambilan keputusan investor.
Risiko dan Peluang dan Dampak Keuangan terkait Iklim

Risiko Transisi Lingkup TCFD

Hukum dan Kebijakan


Peluang

Teknologi Efisiensi Sumber Daya

Pasar Sumber Energi

Reputasi Risiko Peluang Produk/Jasa

Risiko Fisik Pasar


Manajemen Risiko Perencanaan Strategis
Akut
Ketangguhan
Kronis

Dampak Keuangan

Pendapatan Aset dan Liabilitas


Income Cash Flow Balance
Statement Statement Sheet
Pengeluaran Dana & Pembiayaan

Sumber: Principles for Responsible Investment

Penyusunan rekomendasi pada dokumen TCFD memperhatikan 4 elemen inti mengenai cara organisasi beroperasi,
yaitu tata kelola, strategi, manajemen risiko, serta metrik dan target. Rekomendasi tersebut perlu didukung dengan
informasi yang dapat membantu investor dan pembaca lainnya untuk memahami bagaimana pelaku usaha menilai
peluang serta tantangan terkait iklim.
Elemen Contoh Pengungkapan Informasi
Tata Kelola • Proses dan frekuensi pelaporan isu iklim pada BoD*
Pengelolaan organisasi terhadap • Struktur organisasi penanggung jawab isu iklim
Elemen Inti TCFD
risiko dan peluang iklim
Tata Kelola
Pemaparan dampak risiko dan peluang terkait iklim
Strategi
Strategi terhadap bisnis, strategi, dan keuangan perusahaan
Langkah penanggulangan risiko
(contoh: produk dan jasa, potensi M&A, akses
Manajemen serta peluang terkait iklim
Risiko pendanaan)

• Penjelasan proses pengelolaan (mitigasi, transfer,


Manajemen Risiko penanganan, dan kontrol) risiko
Metrik Identifikasi risiko terkait iklim • Definisi terminologi yang digunakan pada kerangka
dan
Target manajemen risiko

• Target harus dilengkapi dengan jangka waktu dan


indikator kinerja utama (KPI**) yang digunakan
Metrik dan Target
Sumber: Recommendations untuk mengukur keberhasilan
Metrik dan target capaian
of the TCFD Final Report • Pada perusahaan yang erat dengan isu iklim, maka
strategi terhadap isu iklim
* BoD = Board of Directors (termasuk dewan
perlu mempertimbangkan penjelasan terkait
pengawas dan direksi) dampak metrik terhadap kebijakan remunerasi
** KPI = Key Performance Indicators

Climate tech dapat membantu pemerintah dalam mencapai target penurunan emisi pada 2030 mendatang. Terdapat
5 sektor utama yang menjadi perhatian khusus usaha penurunan emisi yaitu energi, kehutanan, limbah, agrikultur,
dan proses industri. Teknologi tepat guna menjadi kunci utama perkembangan pada masing-masing sektor. Selain
itu, pelaku usaha dapat menggunakan TCFD sebagai kerangka kerja pelaporan keberlanjutan perusahaan dan
menjadikannya sebagai dasar perhitungan dampak iklim bagi keuangan perusahaan.
107
05
Rekomendasi:
Bersama Mencapai
Keadilan Digital
110 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Ekonomi Digital Indonesia 2023:


Keadilan Digital bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Kondisi finansial para pelaku usaha digital menjadi tidak menentu karena adanya ketidakpastian geopolitik dan ekonomi
global di 2022. Hal tersebut mendorong mayoritas pelaku usaha untuk lebih berhati-hati pada 2023. Walaupun demikian,
sektor ekonomi digital diproyeksikan masih bertumbuh karena tingginya potensi pasar dan ruang gerak pembentukan
inovasi.

5,3% 22,2% 10%


Pertumbuhan tahunan PDB Pertumbuhan tahunan ekonomi Perubahan indeks EV-DCI nasional
Indonesia 2021-20221 digital Indonesia 2021-20222 2021-20223

Kinerja Sektor Digital Indonesia di 2022


Berdasarkan indeks EV-DCI 2023, digitalisasi yang terjadi pada sebagian besar daerah semakin matang. Beberapa faktor
penyebabnya adalah pengembangan infrastruktur TIK di daerah serta kenaikan tingkat kesadaran dan adopsi aplikasi
digital di masyarakat, khususnya e-commerce dan fintech.

Berdasarkan analisis pada bagian sebelumnya, terdapat beberapa kesamaan tema yang mendukung pertumbuhan
ekonomi digital Indonesia, yaitu konsumsi yang kuat serta tren digitalisasi yang makin meluas. Pertama, kuatnya
konsumsi masyarakat Indonesia yang digambarkan oleh peningkatan PDB Konsumsi Rumah Tangga Indonesia sebesar
4,5% dari 2021 ke 2022.1 Hal ini didorong oleh suku bunga Bank Indonesia yang masih relatif rendah hingga pertengahan
2022, pelonggaran PPKM, kenaikan pendapatan masyarakat, dan peningkatan jumlah penduduk usia kerja. Kedua, tingkat
adopsi masyarakat terhadap aplikasi digital semakin tinggi. Tingkat penetrasi internet di Indonesia sudah mencapai
77%, meningkat 5,2% dari tahun 2021, serta durasi akses media sosial masyarakat Indonesia lebih tinggi dibandingkan
rata-rata global.4

Realisasi Pertumbuhan 2023 Memerlukan Ketangguhan Sektor Digital


Ekonomi Indonesia, baik konvensional maupun digital, memiliki prospek yang cerah. Bank Indonesia memproyeksikan
pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada kisaran 4,5 – 5,3% dengan inflasi turun ke 3,0±1% di 2023.5 Secara
keseluruhan, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan meningkat 19% per tahun hingga 2025 didorong oleh potensi
penetrasi internet yang belum mencapai puncaknya, populasi unbankable yang besar, serta peluang inovasi yang masih
dapat dieksplorasi.2

Persepsi Pelaku Usaha Digital terkait Ekonomi Digital Indonesia 2023


Optimisme dan Prioritas Kekhawatiran dan Tantangan

87% pelaku usaha digital optimistis pada


kemampuan Indonesia untuk menghadapi
tantangan global, karena didorong oleh ketang-guhan sektor
62% pelaku usaha digital menilai rendahnya literasi
digital masyarakat sebagai tantangan dalam
pengembangan ekonomi digital di 2023.
industri dan daya beli masyarakat.

97% pelaku usaha digital memprioritaskan


peningkatan pendapatan dan profitabilitas
56% pelaku usaha digital khawatir dengan
dinamika suku bunga BI pada 2023. Hal ini
sejalan dengan temuan bahwa 59% pelaku usaha digital
di 2023 dibanding aspek lain, seperti pivot ke pasar baru dan menganggap penggalangan dana sebagai salah satu aspek
mencari pendanaan. prioritas pada 2023.

Sumber: Survei Perusahaan Digital EV-DCI 2023

Terdapat beberapa peluang yang belum dimaksimalkan pada tahun 2022 dan dapat menjadi kunci di 2023, yaitu:
• Ekspansi bisnis ke daerah tier 2 dan 3 dengan potensi pasar yang terus bertumbuh melalui pendekatan
omnichannel, yang dicontohkan oleh e-commerce, serta pengembangan bisnis online to offline oleh edtech;
• Kolaborasi dengan platform yang sudah direncanakan dan diimplementasikan oleh pemerintah, seperti National
Logistics Ecosystem (NLE) pada sektor logistik digital, SATUSEHAT sebagai peluang bagi pelaku usaha healthtech, dan
e-Katalog juga menjadi peluang bagi sektor e-commerce;
• Daya guna teknologi mutakhir (advanced technology) seperti artificial intelligence (AI), sebagaimana tourism tech
menghadirkan pengelolaan destinasi yang lebih baik serta kebutuhan teknologi untuk memecahkan isu spesifik pada
sektor climate tech.
111

Optimisme para pelaku usaha digital Indonesia harus diiringi dengan peran aktif pemangku kepentingan lainnya dalam
ekosistem digital. Guna menciptakan ekonomi yang tangguh, diperlukan langkah kolektif dari seluruh lapisan pelaku
ekonomi digital yang dapat dikonversi menjadi value creation yang tepat bagi konsumen.

Semakin Dekat Menuju Era Keemasan Digital Indonesia

Melihat potensi ekonomi digital Indonesia yang diproyeksi mencapai US$ 360 miliar pada tahun 2030, laporan EV- DCI
2022 memberikan building blocks atau kerangka berpikir yang dapat membantu para pemangku kepentingan menuju
era keemasan digital Indonesia.2

Meneruskan Pembangunan Ekonomi Digital


Sebagai lapisan pertama, infrastruktur TIK yang merata
menjadi fundamental agar perekonomian digital dapat
terlaksana di seluruh pelosok tanah air. Pemerintahan
digital, melalui integrasi sistem dan regulasi yang kuat,
bersama dengan masyarakat digital yang memiliki
pemahaman dalam pengoperasian teknologi yang
baik, akan mendorong pertumbuhan bisnis digital.
Para pelaku usaha digital dapat berupa startup yang
membuat terobosan dengan teknologi maupun pelaku
usaha bisnis konvensional yang beralih ke arah digital.
Peran investor dalam bisnis digital juga krusial melalui
pendanaan dan pembinaan startup. Kolaborasi antara
pemerintahan, bisnis, dan masyarakat digital dapat
menopang ekonomi digital yang berkelanjutan dengan
penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance
(ESG) yang baik. Melihat perkembangan ekonomi digital
Indonesia selama tahun 2022, para pemangku kepentingan
mengemban tugas untuk meneruskan dan mengakselerasi
pembangunan building blocks agar semakin kokoh.

Pencapaian Tahun 2022 yang Patut Disorot

Infrastruktur TIK

Salah satu target yang telah ditetapkan untuk menuju era keemasan digital Indonesia adalah percepatan pembangunan
infrastruktur TIK yang merata. Selama 2022, beberapa langkah yang telah diambil pemerintah antara lain:

1 2 3
Mendirikan 7.482 Base Melanjutkan pembangunan Memperluas jaringan 5G
Transceiver Station (BTS) di satelit Satria dan Palapa Ring untuk meningkatkan kualitas
daerah terdepan, terpencil Integrasi untuk perluasan dan kecepatan internet7
dan tertinggal (3T) untuk akses internet
meningkatkan layanan sinyal6

Hasil dari pelaksanaan program tersebut adalah peningkatan pengguna internet sebesar 5% YoY (dari 213 juta menjadi
224 juta orang) pada tahun 2022.8 Meski begitu, pemerintah tetap perlu menggencarkan pembangunan infrastruktur
untuk mendorong pemerataan, terutama di daerah 3T. Selain itu, peningkatan kualitas internet menjadi 5G perlu
diperluas sesegera mungkin untuk mendukung pengadopsian berbagai teknologi, termasuk Internet of Things (IoT) dan AI.
112 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Pemerintahan Digital

Pemerintahan digital yang berfokus pada efisiensi dan transparansi merupakan salah satu target dalam era keemasan
digital Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah berupaya melakukan beberapa terobosan selama 2022, antara lain:
Inisiatif Pencapaian
Digitalisasi layanan publik agar lebih Progres implementasi kebijakan NLE sudah mencapai 90,5%
1 efisien, efektif, dan transparan dari rencana awal9

Memulai pembangunan fasilitas Pusat Platform SATUSEHAT yang menyediakan integrasi data kesehatan
2 Data Nasional (PDN) di Bekasi10 mulai diimplementasikan di Jawa dan Bali11

Mengesahkan UU Perlindungan Data Pengambilan sertfikasi oleh pelaku bisnis untuk memenuhi
3 Pribadi (PDP)12 standar UU PDP seperti: ISO 27001 dan ISO 2770113

Pada 2023, program-program tersebut masih harus dilanjutkan melalui kolaborasi dengan para pemangku kepentingan,
salah satunya pelaku bisnis, untuk menyukseskan kebijakan pemerintah dalam digitalisasi layanan publik dan melakukan
integrasi data secara nasional. Selain itu, pemerintah perlu memperkuat UU PDP dengan peraturan turunan ataupun
regulasi yang bersifat komplementer, seperti hukum siber.

Bisnis Digital

Pelaku bisnis digital dapat dikatakan sebagai ujung tombak ekonomi digital. Untuk menghasilkan transaksi digital, pelaku
bisnis digital dapat melakukan pengembangan solusi terbaru dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Pada tahun 2022,
beberapa inisiatif pemerintah dan pelaku bisnis digital yang berdampak pada peningkatan transaksi digital antara lain:
Inisiatif Pencapaian
Program digitalisasi UMKM, seperti: ePayment
Jumlah UMKM yang terdigitalisasi mencapai 20,76 juta
1 Bank Indonesia, Adopsi Teknologi Digital 4.0,
pada 2022, meningkat 4,36 juta (26,6%) YoY14
dan Digitalisasi Pasar Rakyat oleh Tokopedia

Pengembangan bisnis ke daerah tier 2 dan 3 Ekonomi digital tumbuh 22% dari 2021 ke 2022, lebih
2 seperti model bisnis omnichannel dan social tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Indonesia
commerce secara keseluruhan (5,3%)2

Peningkatan efisiensi dan performa bisnis Terdapat 3 startup fintech yang baru berstatus “Unicorn”
3 konvensional melalui teknologi, seperti payment (perusahaan dengan valuasi melebihi US$ 1 miliar) pada
gateway oleh fintech yang memudahkan tahun 2022, yaitu Kredivo, DANA, dan Akulaku15
transaksi antar perusahaan

Pencapaian di atas perlu diapresiasi mengingat kondisi turunnya pendanaan startup yang terjadi sejak awal 2022.
Penguatan fundamental bisnis dan kolaborasi antar pemangku kepentingan menjadi hal krusial ke depannya.

Masyarakat Digital

Dari sisi masyarakat, langkah menuju era keemasan digital adalah dengan perluasan adopsi TIK, khususnya pada bidang-
bidang terkait ekonomi digital. Beberapa pencapaian pada 2022 untuk menuju hal tersebut:
Inisiatif Pencapaian
Gerakan masyarakat melalui Relawan TIK
Median literasi digital EV-DCI 2023 naik 20% YoY
1 menyosialisasikan literasi digital ke kota tier 2 dan 3,
dan mencatatkan skor 75,63
dengan aktivitas seperti Pandu Digital dan Festival TIK

Indeks literasi keuangan Indonesia mencapai


Penggunaan pembayaran digital untuk bertransaksi
2 dan melakukan pembayaran pada pelayanan publik
50%, naik 12% pada periode 2019-202216 dan
nilai transaksi pembayaran digital naik 11% YoY17
113

Demi mencapai era keemasan digital, adopsi TIK masih harus ditingkatkan. Selain itu, diperlukan juga peningkatan
kuantitas dan kualitas talenta digital yang dapat mengimplementasikan teknologi terkini.

Ekonomi Berkelanjutan

Demi mencapai ekonomi digital yang berkelanjutan, diperlukan penerapan prinsip ESG dalam aktivitas ekonomi. Inisiatif
yang telah dikerjakan pada 2022 antara lain:
Inisiatif Pencapaian
Kemenkeu, UNDP, dan World Bank meluncurkan
Peninjauan aspek ESG terhadap proyek-proyek
1 Kerangka Kerja dan Manual ESG dalam Pembiayaan
infrastruktur pemerintah20
Infrastruktur dan OJK menerbitkan Taksonomi Hijau18,19

Pencapaian kapasitas terpasang pembangkit


Menerbitkan Perpres 112/2022 mengenai percepatan
2 EBT sebesar 12.557 MW melampaui target
pengembangan EBT 12.529 MW21

Perusahaan manajemen investasi mengembangkan Jumlah produk reksa dana berbasis ESG
3 produk keuangan berbasis ESG, sedangkan bank dan meningkat dari 14 menjadi 21 produk dengan
fintech meningkatkan pembiayaan hijau peningkatan dana kelolaan sebesar 2,3%*22
*Desember 2021-November 2022

Lebih lanjut, manfaat pengadopsian ESG perlu disosialisasikan dengan gencar agar dapat menumbuhkan angka partisipasi
penerapan dan pelaporan ESG pada perusahaan yang belum diwajibkan oleh Peraturan OJK No. 51/POJK.03/2017, seperti
startup yang belum menjadi perusahaan publik. Pemerintah juga diharapkan terus mengembangkan kebijakan-kebijakan
yang mendorong para pelaku usaha digital berkelanjutan. Selain itu, dukungan masyarakat dan investor terhadap bisnis
yang berkelanjutan sangat penting agar memotivasi pelaku usaha lainnya untuk menerapkan ESG dalam bisnisnya.

Rekomendasi Strategi Ekonomi Digital 2023

Memasuki tahun 2023, strategi yang tepat diperlukan guna mempertahankan perkembangan ekonomi digital Indonesia.
Pemangku kepentingan dapat mempertimbangkan empat faktor kunci sebagai arah strategi pada 2023: (1) pemerataan
digitalisasi, (2) penguatan fundamental bisnis, (3) peningkatan kolaborasi, dan (4) penerapan ESG.

Pemerataan Digitalisasi: Perbaikan infrastruktur yang memadai perlu berjalan beriringan


dengan peningkatan kapabilitas SDM
Pemerintah terus menggiatkan percepatan transformasi digital nasional sebagai katalis untuk mengubah Indonesia dari
negara konsumen menjadi produsen. Sejalan dengan building blocks EV-DCI 2022, empat sektor strategis transformasi
digital tidak akan berjalan tanpa adanya faktor pendorong utama dari regulasi yang harmonis, pendanaan yang
mendukung, dan sumber daya manusia yang mumpuni.

4 Sektor Infrastruktur Pemerintah Ekonomi Masyarakat


Strategis Digital Digital Digital Digital

Faktor Regulasi dan Kebijakan Pendanaan dan Insentif Sumber Daya Manusia
Pendorong Utama

Sumber: Peraturan Menteri Kominfo Nomor 2 Tahun 2021

Transformasi digital secara tidak langsung mendorong pemerataan ekonomi nasional. Hal ini terlihat pada platform e-
commerce yang memungkinkan pedagang di daerah tier 2 dan 3 untuk menawarkan produk pada skala nasional. Karena
itu, para pemangku kepentingan harus terus mendorong digitalisasi ke seluruh Indonesia.
114 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Infrastruktur Digital
Perlunya pemerataan akses dan kualitas jaringan internet serta peningkatan keamanan siber

Pelaku Usaha Digital


Pemerintah Masyarakat Potensi Dampak
dan Investor

Pengawasan proyek Partisipasi swasta Percepatan pemerataan


infrastruktur TIK (contoh: dalam mendukung akses internet di seluruh
Pembangunan
satelit Satria, BTS, proyek pembangunan Indonesia
Infrastruktur Jaringan 5G) agar selesai infrastruktur TIK melalui
tepat waktu pendanaan

Pembentukan Lembaga Penyesuaian terhadap Penggunaan internet Peningkatan kemanan


Perlindungan Data UU PDP yang dapat dengan bijak: siber terhadap data
Pribadi independen dilakukan melalui: pribadi konsumen
• Berpartisipasi
yang memerhatikan hal
• Penerapan dalam program
berikut:
standardisasi keamanan siber
• Membangun manajemen data pemerintah (contoh:
hubungan erat dengan berdasarkan pelaporan rekening
pelaku usaha swasta persyaratan sertifikasi penipuan pada
dan Lembaga PDP situs Cek Rekening
Pelaksanaan • Penyusunan tata
asing agar kebijakan Kemkominfo)
Perlindungan Data dapat beradaptasi
kelola dan kontrol
data (contoh: • Menyaring informasi
pada perubahan yang
penggunaan fitur yang diperoleh secara
dinamis
keamanan autentikasi online
• Menyediakan ganda untuk
• Meningkatkan
transparansi informasi mengakses data dan
perlindungan data
Lembaga PDP melalui pelatihan privasi
pribadi
publikasi rutin kepada pegawai
untuk menjaga data
konsumen)

Pemerintahan, Ekonomi, dan Masyarakat Digital


Perlunya peningkatan literasi digital dan pemerataan ekonomi digital pada daerah tier 2 dan 3

Pelaku Usaha Digital


Pemerintah Masyarakat Potensi Dampak
dan Investor

• Menggencarkan • Mengedukasi target • Meningkatkan • Kenaikan literasi


pembuatan konten konsumen untuk kemampuan dan digital masyarakat
edukasi literasi digital mengaplikasikan keterampilan digital
• Peningkatan
di media sosial layanan/produk yang sesuai keahlian yang
kualitas SDM yang
ditawarkan dengan diperlukan pemberi
berkemampuan digital
benar (contoh: pekerjaan (contoh:
• Melakukan kerja sama dan tepat guna
edukasi literasi memanfaatkan materi
dengan perusahaan keuangan oleh fintech yang tersedia di • Peningkatan jumlah
multinasional yang digital berkolaborasi internet untuk belajar talenta digital dengan
bergerak pada bidang dengan Relawan TIK) coding) keterampilan tingkat
sains, teknologi,
Peningkatan lanjutan karena
engineering, dan
adanya fasilitas/
Literasi Digital matematika (STEM) • Memfasilitasi
lapangan pekerjaan
untuk membuka upskilling SDM seperti
yang sesuai dengan
lapangan pekerjaan di menyediakan program
keahliannya
dalam negeri magang di dalam
dan luar negeri, serta • Mitigasi risiko akibat
kerja sama Kampus penggunaan yang
• Meningkatkan Merdeka terutama di salah (misal: gagal
kualitas SDM melalui bidang TIK bayar fintech lending)
peningkatan mutu
akademisi dan
kurikulum STEM
115

• Berpartisipasi dalam • Memanfaatkan • Menggunakan • Pemerataan


usaha akselerasi bisnis platform digital teknologi sebagai pertumbuhan dan
digital (startup dan dan model bisnis alat produktif bukan pemanfaatan potensi
UMKM) omnichannel untuk hanya konsumtif ekonomi wilayah tier
menjangkau daerah (contoh: membangun 2 dan 3
tier 2 dan 3 bisnis online dengan
• Pertumbuhan aktivitas
Pemerataan memanfaatkan media
digital yang dapat
sosial)
Digitalisasi meningkatkan nilai
• Mendigitalisasi
Pemerintahan dan ekonomi digital
layanan administrasi
Daerah publik melalui • Pertambahan pelaku
kolaborasi dengan usaha digital yang
startup meningkatkan jumlah
transaksi digital

• Peningkatan efisiensi
pelaksanaan
administrasi publik

Penguatan Fundamental Bisnis: Penyesuaian produk dan layanan perusahaan untuk


menghadapi dinamika pasar
Tahun 2023, The Fed (Bank Sentral Amerika) diprediksi masih akan menaikkan suku bunga. Hal ini akan menyebabkan
kenaikan biaya modal (cost of capital), sehingga tren penurunan pendanaan startup pada 2022 dapat berlanjut pada 2023.
Meskipun perekonomian Indonesia menunjukkan ketahanan dibandingkan kondisi global, startup perlu beradaptasi
menuju model bisnis yang mengutamakan profitabilitas. Startup perlu mengimplementasikan strategi penguatan
fundamental bisnis untuk mencapai profitabilitas.

Faktor Pertimbangan Tujuan

Penyesuaian Aksi Korporasi


Kebijakan
Kompetisi Produk Strategi Melalui M&A atau
Regulator Profitabilitas
Penguatan divestasi aset/
Perilaku portofolio produk
Konsumen

Optimasi Biaya

Pertama, melakukan penyesuaian produk. Startup dapat mempertimbangkan perubahan-perubahan yang terjadi
dari pihak konsumen, kompetitor, maupun pemerintah, untuk menentukan apakah penyesuaian produk diperlukan.
Hal ini agar startup dapat mencapai product-market fit.
Sebagai contoh dari sisi pemerintah, pelaku usaha di tiap sektor dapat mempertimbangkan program dan regulasi berikut,
di mana sebagian program dan regulasi telah dimulai pada tahun-tahun sebelumnya tapi masih berlanjut hingga 2023.

Program dan Regulasi Utama Pemerintah di Tiap Sektor

TIK E-Commerce Logistik Fintech


• Pembangunan Pusat Data • Digitalisasi 30 juta UMKM • NLE • Digital Rupiah
Nasional di empat lokasi • Strategi Nasional Literasi
• Palapa Ring Keuangan Indonesia
• UU PDP

Kesehatan Pendidikan Pariwisata Climate


• SATUSEHAT • Kampus Merdeka • 5 Destinasi Pariwisata • Indonesia Green Climate Fund
• Kurikulum Merdeka Super Prioritas • Peraturan OJK 51/2017 tentang
Kewajiban Laporan Berkelanjutan
116 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Di fintech misalnya, rencana pengenalan mata uang Digital Rupiah oleh Bank Indonesia membuka banyak peluang
pengembangan model bisnis. Produk-produk berbasis cryptocurrency yang sebelumnya tidak dapat dipasarkan karena
terhalang regulasi menjadi semakin menarik untuk dieksplorasi.

Terkait digitalisasi data SATUSEHAT, startup telehealth dapat mengintegrasikan data dan layanannya ke dalam ekosistem
pemerintah. Kebijakan ini juga membuka pintu bagi pengembangan produk berbasis teknologi digital. Sebagai contoh,
perusahaan pada industri kesehatan dapat mengembangkan produk aktivitas kesehatan preventif dan kuratif berbasis
IoT dan AI.

Kedua, selain mempertimbangkan penyesuaian produk, profitabilitas dapat diperoleh melalui optimasi biaya. Optimasi
biaya dapat menjadi langkah awal startup dalam menyesuaikan kondisi kas akibat dampak turunnya pendanaan di tahun
2022. Strategi ini dapat dilakukan melalui peninjauan komponen biaya yang memiliki komposisi tinggi, seperti insentif
yang diberikan kepada pelanggan dan maupun gaji/tunjangan karyawan. Strategi optimasi biaya diterapkan oleh banyak
pemain e-commerce, seperti Shopee yang telah melakukan penghematan biaya penjualan dan pemasaran hingga 16%
di tahun 2022.

Ketiga, mempertimbangkan aksi korporasi melalui merger dan akuisisi (M&A) maupun divestasi aset, produk,
atau layanan. M&A dapat dilakukan khususnya bagi startup dengan dana yang cukup dan ingin menyesuaikan produk
dengan kondisi pasar secara cepat. Di sisi lain, M&A dapat memperkuat fundamental perusahaan melalui sinergi yang
dihasilkan pasca penggabungan perusahaan. Salah satu aksi M&A terbesar dalam dunia startup Indonesia adalah
merger antara Gojek dengan Tokopedia. Gojek yang merupakan startup transportasi bergabung dengan Tokopedia
yang merupakan pelaku usaha e-commerce. Merger ini memungkinkan kedua perusahaan memberikan layanan yang
menyeluruh kepada konsumen untuk memaksimalkan customer-lifetime-value.

Namun, bagi startup yang memiliki aset, produk, atau layanan yang tidak produktif dan berpotensi mengurangi
profitabilitas, divestasi dapat menjadi pilihan. Sebagai contoh, Traveloka menutup layanan pesan antar makanannya
setelah berjalan selama sekitar 1 tahun.

Peningkatan Kolaborasi: Percepatan dan penguatan kerja sama yang saling menguntungkan
untuk seluruh pihak terkait
Secara garis besar, terdapat 5 pemangku kepentingan dalam ekosistem ekonomi digital, yaitu pemerintah, publik/
masyarakat, investor, startup, dan bisnis konvensional. Setiap pemangku kepentingan saling berhubungan, sehingga
diperlukan kolaborasi antar pihak terkait untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan.

Startup memiliki peran sentral karena berhubungan langsung dengan seluruh pihak terkait dan menjadi pelaku utama
ekonomi digital melalui nilai transaksi (GMV) yang dihasilkan. Oleh karena itu, kolaborasi startup dengan pemangku
kepentingan lainnya perlu ditingkatkan agar dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital.

Diagram Hubungan Antar Pemangku Kepentingan dalam Ekosistem Ekonomi Digital Indonesia

Pemerintahan Investor
Akses Teknologi dan Pelaporan Performa,
Platform Pencapaian Target
Jaringan Bisnis, 2 3 Pendanaan,
Program Strategis Mentoring, Akses
Jaringan Korporasi
1
Startup Startup
Pengembangan Produk Akses Teknologi
dan Layanan dan Platform,
Produk atau Jasa
Peluang Ekspansi
sesuai kebutuhan
5 Transaksi, Perbaikan Akses Jaringan Korporasi, 4
Layanan dan Produk, Spesialisasi Sektor,
Talenta, Peluang Pasar Investor Strategis Bisnis
Publik
Konvensional
117

Diagram tersebut memberikan gambaran penawaran nilai (value offering) masing-masing pemangku kepentingan. Bentuk
kolaborasi antar pemangku kepentingan dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut.

1 Startup saling mengeksplorasi layanan yang berguna bagi beberapa pelaku usaha digital lain. Sebagai contoh, fintech
dapat menawarkan layanan pembayaran untuk mempermudah transaksi e-commerce.

2 Dengan pemerintah, startup dapat memanfaatkan peluang yang hadir dari adanya implementasi program atau
kebijakan, seperti SATUSEHAT yang diusung Kementerian Kesehatan. Di sisi lain, keberadaan pelaku usaha
digital dengan produk dan layanan berbasis teknologi memberikan kemudahan kepada pemerintah untuk dapat
meningkatkan produktivitas dan menjalankan fungsi pembangunan serta pelayanan masyarakat.

3 Dengan investor, startup dapat memperoleh akses pendanaan untuk mengembangkan bisnis. Pelaku usaha digital
dapat memberikan pelaporan performa yang transparan dan akuntabel. Bagi investor, kehadiran startup dengan
ide bisnis baru memberikan peluang diversifikasi portofolio pada bisnis dengan potensi yang tinggi ke depannya.

4 Dengan bisnis konvensional, startup dapat memberikan solusi melalui teknologi yang dimiliki, seperti solusi
perangkat lunak sebagai layanan (SaaS). Bisnis konvensional yang memiliki pengalaman beroperasi dalam satu
industri tertentu juga dapat membantu pelaku usaha digital untuk memperluas akses pasar dan meningkatkan
spesialisasi industrinya. Lebih jauh, bisnis konvensional juga dapat menjadi investor strategis bagi startup untuk
mencari bersinergi dalam meningkatkan performa.

5 Dengan publik, startup dapat membuat produk dan layanan untuk mendukung pengembangan UMKM dan talenta
digital Indonesia. Selain itu, startup dapat memanfaatkan fenomena viral marketing hasil perilaku aktif bermedia
sosial dari masyarakat untuk perluasan akuisisi konsumen. Masyarakat dapat merasakan manfaat tambahan
ketika startup memberikan penawaran yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat.

Penerapan ESG: Pembangunan berkelanjutan dan penguatan nilai perusahaan


Prinsip ESG adalah salah satu tren yang membentuk perkembangan digital ekonomi. Selain mencetak keuntungan,
perusahaan sebaiknya memperhatikan dampak operasional terhadap lingkungan dan masyarakat, serta membentuk
tata kelola perusahaan yang baik. Saat ini, investor global dan Indonesia mulai menjadikan ESG sebagai pertimbangan
dalam proses pendanaan.

Dinamika Nilai Perusahaan Berdasarkan Perjalanan Transformasi ESG


*Hanya Ilustrasi, tidak mereprentasikan nilai asli

Tidak menjalankan prinsip Perlindungan nilai perusahaan Penciptaan nilai pada ESG dapat dicapai
ESG dapat menurunkan dapat dilakukan melalui melalui strategi investasi berkelanjutan
nilai perusahaan perbaikan performa ESG dan transformasi model bisnis serta aset

Pengembangan
produk dan
Nilai Perusahaan

layanan
baru
Penguatan
Perpindahan nilai brand
Aksi penguatan
pelanggan
iklim
Peningkatan Evaluasi
Penyelarasan
biaya regulasi ESG dan
strategis
Remediasi
untuk transisi
Mitigasi keberlanjutan
dampak
secara proaktif

Nilai sebelum Nilai setelah Nilai setelah Nilai setelah


transisi transisi perbaikan transformasi
keberlanjutan keberlanjutan performa ESG keberlanjutan
Sumber: PwC
118 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Pelaku bisnis yang tidak menjalankan ESG berpotensi mengalami penurunan nilai perusahaan karena konsumen yang
berpindah kepada pesaing maupun karena denda dari regulator. Sedangkan, pelaku bisnis yang setidaknya melakukan
evaluasi dan mengantisipasi dampak ESG akan mempertahankan nilai perusahaannya. Di luar itu, untuk memaksimalkan
nilai, perusahaan dapat melakukan penciptaan nilai (value creation) melalui ESG. Sebagai contoh, dengan menawarkan
produk baru berbasis ESG.

Penerapan ESG pada ekosistem digital membutuhkan peran aktif dari seluruh pemangku kepentingan. Pemerintah
dapat membuat kebijakan berbentuk pemberian insentif pada pelaku usaha yang telah menerapkan ESG maupun
penalti sebagai bentuk penegakan peraturan. Di sisi lain, investor dapat memberikan kriteria investasi yang mengarah
pada pembenahan operasional dan penerapan tata kelola sesuai ESG sebagai syarat pendanaan. Terakhir, sebagai
konsumen, permintaan terhadap produk berbasis keberlanjutan juga dapat menggerakkan startup dalam membentuk
produk atau strategi yang sesuai prinsip ESG.

Peran Pelaku Ekonomi Digital dalam Implementasi ESG

Kriteria investasi Produk baru berbasis ESG

Pembenahan operasional Conscious


Investor Startup Konsumen
sesuai ESG purchase

Insentif Penalti

Pemerintah

Sumber: EV-DCI 2023 Bab 4, Analisis PwC

Ada beberapa contoh pengimplementasian ESG oleh startup Indonesia yang dapat berdampak terhadap nilai perusahaan.

Aspek Sektor Inisiatif Analisis


Xurya • Menghasilkan keuntungan yang kompetitif,
• Melakukan pemasangan dan perawatan panel dengan penawaran solusi digital untuk dampak
surya pada atap bangunan milik klien perubahan iklim
Climate • Membiayai investasi awal infrastruktur
pembangkit listrik tenaga surya

Lingkungan Traveloka • Melakukan konservasi lingkungan melalui aksi


(Environmental) • Menanam 40.000 bibit bakau di Bali bersama di luar kegiatan bisnis berpotensi melindungi
Kemenparekraf nilai perusahaan
Pariwisata • Menjadi anggota Global Sustainable Tourism
Council (GSTC)

SIRCLO • Meningkatkan inklusivitas kegiatan ekonomi


• Memberdayakan kegiatan ekonomi ibu rumah kepada golongan ibu rumah tangga
tangga melalui perluasan peluang kerja dengan • Meningkatkan tingkat engagement produk
E-commerce platform IbuSibuk Orami pengguna Orami

Sosial
Hacktiv8 • Memperluas akses pendidikan
(Social)
• Memperluas akses kelas kepada berbagai • Meningkatkan nilai perusahaan dengan
kalangan melalui program Income Sharing memperluas pasar dan pendapatan
Pendidikan Agreement (ISA)
119

Peris.ai • Menghasilkan keuntungan yang kompetitif


• Menawarkan produk keamanan siber berbasis AI melalui penawaran produk untuk perusahaan
yang ingin menerapkan aspek tata kelola data
TIK yang baik

GoTo • Menurunkan kasus penipuan top-up sebanyak


• Membentuk Sustainability Advisory Council 97%
Tata Kelola untuk membuat dan mengawasi penerapan • Memperkuat nilai brand GoTo sebagai
(Governance) kebijakan terkait dengan ESG perusahaan dengan tata kelola yang baik
• Menyusun prosedur pencegahan konflik
Lintas Sektor kepentingan, donasi dan sponsor, serta
whistleblower
• Menerapkan ISO 27001 dan ISO 27701 pada
sejumlah anak perusahaan dalam rangka
perlindungan data konsumen

Tips: Langkah-langkah Membangun Tata Kelola Perusahaan

1. Membangun Kerangka Tata Kelola 2. Melakukan Pengawasan 3. Melakukan Tindak Lanjut

• Membentuk aturan dan prosedur • Membentuk komite pengawas dan • Menyusun pelaporan ESG secara
yang mengutamakan pembagian audit internal berkala sesuai kerangka kerja
tugas • Mengevaluasi tata kelola (framework)
• Membentuk dewan direksi dan perusahaan secara berkala • Menyusun program mitigasi
komisaris yang kompeten berdasarkan kerangka kerja pelanggaran (contoh: whistleblower,
• Menyusun kerangka manajemen internasional anti-fraud)
risiko dan tata kelola di proses • Menegakkan budaya transparansi • Mengevaluasi sistem tata kelola
bisnis dengan penyampaian informasi secara berkala
penting secara berkala

Penutup

Ekonomi digital memungkinkan terjadinya pemerataan ekonomi bagi seluruh penduduk Indonesia. Dimulai pada
tahun 2020, EV-DCI memetakan peluang dan tantangan ekonomi digital di seluruh Indonesia dengan harapan
dapat mendorong segala kalangan untuk bergotong royong dalam mengusahakan pemerataan. Di tahun berikutnya,
pandemi menghasilkan momentum akselerasi transformasi ekonomi digital. Berlanjut pada tahun 2022, jarak
atau gap skor antara daerah tier 1 dengan daerah tier 2 dan 3 yang semakin mengecil menunjukkan Indonesia mulai
menuju era keemasan digital. Memasuki tahun ini, ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global berpengaruh pada
perkembangan ekonomi digital. Meski demikian, penguatan fundamental bisnis dan penerapan prinsip ESG yang
dilakukan para pemangku kepentingan ekonomi digital, sembari disokong oleh kolaborasi antar pihak yang kuat, niscaya
akan membentuk ketangguhan nasional untuk mewujudkan keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lampiran
Lampiran ini mencakup metodologi indeks dan survei, perspektif
dari beragam narasumber yang relevan, serta referensi catatan
kaki. Profil daya saing digital dari 38 provinsi Indonesia, wawancara
lengkap dari berbagai pemangku kepentingan, dan informasi
penting lainnya, dapat diakses pada tautan berikut:
121

Ringkasan Statistik

RINGKASAN STATISTIK EV-DCI 2020 - 2023 (KOMPOSIT)


2023 2022 2021 2020
EV-DCI (Median) 38,4 35,2 32,0 27,9

Spread 53,2 48,3 55,6 62,0

Standar Deviasi 9,7 9,0 10,7 11,6

RINGKASAN STATISTIK EV-DCI 2020 - 2023 BERDASARKAN SUB-INDEKS


INPUT OUTPUT PENUNJANG
2023 2022 2021 2020 2023 2022 2021 2020 2023 2022 2021 2020
EV-DCI (Median) 40,1 36,9 36,9 31,9 31,2 30,9 26,9 23,7 50,7 46,1 39,1 34,2

Spread 55,6 45,0 52,6 63,8 58,3 54,2 63,9 62,3 54,7 55,5 71,0 68,1

Standar Deviasi 11,0 9,1 10,4 12,3 9,1 9,8 11,2 11,4 12,7 10,9 14,6 14,8

RINGKASAN STATISTIK EV-DCI 2020 - 2023 BERDASARKAN PILAR

INPUT

Sumber Daya Manusia Penggunaan TIK Pengeluaran TIK

2023 2022 2021 2020 2023 2022 2021 2020 2023 2022 2021 2020
EV-DCI (Median) 24,2 21,8 20,9 16,3 56,9 48,3 51,2 48,5 41,8 35,3 39,9 33,7
Spread 79,3 67,5 58,4 77,3 61,2 57,3 70,5 68,2 71,2 46,0 53,3 80,5
Standar Deviasi 16,8 14,7 14,0 18,1 12,3 12,0 15,0 15,2 12,2 12,1 11,4 14,4


OUTPUT
Perekonomian Kewirausahaan dan Produktivitas Ketenagakerjaan
2023 2022 2021 2020 2023 2022 2021 2020 2023 2022 2021 2020
EV-DCI (Median) 27,9 28,5 30,8 27,2 28,6 23,6 13,5 8,4 40,1 41,8 39,8 39,0

Spread 57,1 63,5 72,7 79,2 100,0 98,9 99,7 88,4 30,4 32,2 37,0 37,1
Standar Deviasi 10,2 11,3 12,2 13,4 18,1 19,6 19,0 18,8 6,3 7,3 7,6 6,4


PENUNJANG
Infrastruktur Keuangan Regulasi dan Kapasitas Pemda
2023 2022 2021 2020 2023 2022 2021 2020 2023 2022 2021 2020
EV-DCI (Median) 62,8 64,8 54,3 46,8 32,1 23,1 25,8 20,4 49,6 54,6 35,5 40,3

Spread 79,3 79,0 87,3 91,9 82,2 71,4 75,5 81,0 58,2 38,8 63,3 61,1
Standar Deviasi 16,9 16,3 18,5 19,2 19,6 18,4 18,0 18,4 13,4 11,1 12,8 13,1

Catatan:
• Median atau angka tengah adalah nilai yang membagi distribusi data indeks 34 provinsi (atau 38 provinsi pada tahun 2023) menjadi dua,
setelah seluruh indeks tersebut diurutkan.
• Spread adalah jarak antara skor tertinggi dengan skor terendah, untuk menggambarkan rentang kesenjangan antara provinsi.
• Standar deviasi atau simpangan baku adalah nilai yang menggambarkan jarak antara suatu data skor provinsi dengan rata-rata dari
keseluruhan 34 provinsi (atau 38 provinsi pada tahun 2023).
122 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Metodologi Indeks
KERANGKA EAST VENTURES – DIGITAL COMPETITIVENESS INDEX (EV-DCI)

EV-DCI 2023 mengukur dan memetakan perkembangan kabupaten. Adanya keterbatasan data tersebut, kami
daya saing digital di 38 provinsi dan 157 kota/kabupaten menggunakan pendekatan dengan menggunakan data
di Indonesia dalam bentuk indeks. Berbeda dengan EV-DCI level provinsi yang dinormalisasi berdasarkan proporsi
sebelumnya, EV-DCI 2023 menambahkan 4 provinsi baru jumlah penduduk di setiap kota/kabupaten terhadap
akibat pemekaran provinsi. jumlah penduduk di provinsi tersebut.

Data 4 provinsi baru dihitung dari identifikasi kota/kabupaten Indikator yang menggunakan normalisasi seperti
di dalamnya dengan proses agregasi data sesuai dengan dijelaskan di atas, yaitu: Pinjaman Teknologi Finansial
indikator pembentuk indeks EV-DCI sehingga terbentuk data dan Jumlah Agen Laku Pandai. Selain itu karena adanya
provinsi baru. Hal ini dilakukan sebab data provinsi baru disparitas yang tinggi khususnya untuk indikator dengan
masih belum tersedia. satuan Rupiah, ditambah ketimpangan antara DKI
Jakarta dengan kota/kabupaten kecil, maka dilakukan
Pemilihan 157 kota/kabupaten merujuk pada laporan transformasi menggunakan logaritma.
Bank Dunia yang berjudul “Time to ACT: Realizing Indonesia’s
Urban Potential” yang diterbitkan pada tahun 2019. Indikator yang menggunakan transformasi seperti
dijelaskan di atas, yaitu: Balas Jasa dan Upah Pekerja
Berdasarkan laporan Bank Dunia ini telah diidentifikasi Sektor Informasi dan Komunikasi, Pinjaman Teknologi
sebanyak 80 kota/kabupaten yang membentuk 28 Finansial, PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi, PDRB
kawasan metropolitan, 82 kota/kabupaten dengan tingkat Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir,
urbanisasi mencapai 50% atau lebih. Sementara itu, DKI serta PDRB Sektor Jasa Keuangan.
Jakarta yang memiliki 6 daerah kawasan administratif
dihitung sebagai satu kesatuan, sehingga total dari Baik indeks 38 provinsi maupun 157 kota/kabupaten
kawasan yang dianalisa mencapai 157 kota/kabupaten. terdiri atas tiga sub-indeks, yaitu: Input, Output, dan
Penunjang. Masing-masing sub-indeks terdiri atas tiga
Untuk menghitung EV-DCI di 157 kota/kabupaten di pilar, sehingga terdapat sembilan pilar yang membentuk
Indonesia digunakan kerangka dan metodologi yang EV-DCI. Masing-masing pilar terdiri atas 3-9 indikator,
konsisten dengan yang digunakan untuk level provinsi. sehingga total terdapat 50 indikator yang digunakan untuk
Namun, tidak semua indikator yang digunakan pada menyusun indeks tersebut.
tingkat provinsi tersedia lengkap untuk tingkat kota dan

SUB-INDEKS 1. INPUT

Pengembangan ekonomi digital memerlukan input atau Pilar 1.1. Sumber Daya Manusia
masukan khusus agar sektor tersebut dapat meningkat di Pengembangan ekonomi digital sangat bergantung pada
suatu tempat dan memberikan output yang diharapkan. ketersediaan sumber daya manusia, khususnya mereka
Sub-indeks Input terdiri dari tiga pilar yang secara langsung yang menguasai teknologi informasi dan komunikasi. Pilar
memungkinkan untuk berkembangnya ekonomi digital, ini terdiri dari lima indikator, yaitu jumlah program studi
yakni kondisi sumber daya manusia, tingkat penggunaan yang terkait dengan digitalisasi, seperti Teknik Informatika,
teknologi informasi dan komunikasi (TIK), serta tingkat Ilmu Komputer, Matematika, Statistika, dan program studi
pengeluaran masyarakat dalam mengakses TIK. Selain lainnya; jumlah dosen di program studi tersebut, jumlah
input secara langsung, pengembangan ekonomi digital dan tingkat pertumbuhan mahasiswa yang terdaftar di
juga memerlukan input tidak langsung yang dihitung program studi tersebut serta skor Indeks Literasi Digital
dalam Sub-indeks Penunjang dalam bentuk infrastruktur, yang bersumber dari survei yang dilakukan oleh Katadata
akses pada keuangan, dan tata kelola pemerintahan yang Insight Center bersama Kominfo.
baik.
123

Pilar 1.2. Penggunaan TIK Pilar 1.3. Pengeluaran untuk TIK


Perkembangan ekonomi digital dimungkinkan dengan Perkembangan ekonomi digital di suatu daerah tergantung
tingkat penggunaan TIK. Pilar ini mempertimbangkan juga dari tingkat keinginan dan kemampuan rumah
delapan indikator. Tiga indikator pertama adalah tangga dan perusahaan untuk membayar akses terhadap
rasio rumah tangga yang memiliki handphone, TIK. Pilar ini mempertimbangkan empat indikator, yaitu
komputer, dan akses internet. Tiga indikator berikutnya proporsi rumah tangga dengan pengeluaran khusus
mempertimbangkan tempat mengakses internet (rasio untuk TIK, besar pengeluaran rata-rata bulanan rumah
penggunaan internet dari rumah, kantor, dan sekolah). tangga untuk TIK, dan upah (total dan per pekerja) yang
Sedangkan dua indikator terakhir mempertimbangkan dibayarkan oleh perusahaan kepada mereka yang bekerja
cara penduduk mengakses internet (rasio penggunaan di sektor TIK.
internet melalui handphone dan komputer).

SUB-INDEKS 2. OUTPUT

Dengan adanya input secara langsung sebagaimana Ada enam indikator yang digunakan. Untuk menghitung
dijabarkan dalam sub-indeks 1, diharapkan ekonomi produktivitas yaitu rasio pekerja yang menggunakan
digital dapat berkembang dan memberikan output internet untuk bekerja, baik itu pekerjaan utama maupun
atau manfaat kepada daerah tempat aktivitas ekonomi dalam berkomunikasi untuk pekerjaan. Sedangkan
digital dikembangkan. Sub-indeks 2 (Output) mengukur untuk menghitung kewirausahaan, yaitu rasio pekerja
tiga pilar atau aspek yang menggambarkan output dari yang menggunakan internet untuk promosi dan jual-beli
ekonomi digital: Perekonomian, Kewirausahaan, dan atau transaksi. Selain itu, kami juga menghitung jumlah
Ketenagakerjaan. pinjaman uang dengan menggunakan financial technology
(fintech).
Pilar 2.1. Perekonomian
Aktivitas ekonomi digital tentunya memberikan Pilar 2.3. Ketenagakerjaan
sumbangsih pada perekonomian suatu provinsi, kota, atau Dengan tumbuhnya aktivitas perekonomian dan jumlah
kabupaten, yang bisa terukur melalui kontribusi sektor- usaha, diharapkan adanya peningkatan jumlah dan
sektor yang terkait digitalisasi pada produk domestik proporsi tenaga kerja yang bergerak di sektor-sektor terkait
regional bruto (PDRB) daerah tersebut. Ada tiga sektor digitalisasi, dalam hal ini: (i) Informasi dan Komunikasi, (ii)
atau lapangan usaha yang pertumbuhannya diperkirakan Transportasi dan Pergudangan, dan (iii) Jasa Keuangan.
terkait erat dengan pertumbuhan ekonomi digital: (i) Untuk ketiga sektor ini, dihitung jumlah dan rasio tenaga
Informasi dan Komunikasi, (ii) Pergudangan, Penunjang kerjanya di tahun 2022, dan pertumbuhannya dari 2017 ke
Angkutan, Pos dan Kurir, dan (iii) Jasa Keuangan. Terdapat 2022. Selain itu, kami juga menganalisis jumlah dan rasio
9 indikator yang diukur. Untuk masing-masing sektor ini golongan tenaga kerja yang diprediksi rentan terhadap
diukur nilai ekonominya dalam rupiah, kontribusinya digitalisasi di tahun 2022, dan tingkat pertumbuhannya
terhadap PDRB daerah, serta tingkat. dari 2018 ke 2022. Mereka yang rentan terhadap dampak
digitalisasi yaitu pekerja dari golongan: (i) tenaga tata
Pilar 2.2. Kewirausahaan dan Produktivitas usaha, (ii) pekerja pengolahan dan kerajinan, (iii) operator
Selain memberikan kontribusi pada perekonomian seperti dan perakit mesin, dan (iv) pekerja kasar. Jumlah, rasio,
tercermin dalam Pilar 2.1, kegiatan ekonomi digital juga dan pertumbuhannya dihitung sebagai indikator terbalik
mestinya memberikan output dalam bentuk penggunaan (semakin sedikit, semakin baik).
internet untuk aktivitas produktif dan kewirausahaan.

SUB-INDEKS 3. PENUNJANG

Daya saing ekonomi digital tidak dapat dipenuhi hanya Pilar 3.1. Infrastruktur
dengan mengandalkan input dan output secara langsung, Pilar ini berfokus pada infrastruktur yang mendukung
namun juga dipengaruhi oleh faktor-faktor penunjang pengembangan ekonomi digital. Ada lima indikator yang
yang memungkinkan input tersebut dapat diolah dengan dipertimbangkan, yakni tingkat gangguan listrik yang
baik untuk menjadi output. Faktor-faktor penunjang ini terjadi (indikator terbalik), rasio rumah tangga yang
terdiri atas infrastruktur, inklusi keuangan, dan tata kelola memiliki sambungan telepon tetap, rasio desa yang
pemerintahan daerah yang efektif dan efisien. mendapat sinyal kuat, serta sinyal 4G dan 3G.
124 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Pilar 3.2. Keuangan Pilar 3.3. Regulasi dan Kapasitas Pemda


Pengembangan ekonomi digital tentunya juga terkait dan Pilar penunjang yang ketiga adalah faktor regulasi dan
perlu didukung oleh faktor inklusi keuangan, termasuk kapasitas pemerintah daerah. Dalam hal ini, ada empat
akses pada pendanaan dan pembiayaan usaha. Di sini, indikator yang menunjukkan kinerja pemerintah daerah
terdapat tiga indikator yang dipertimbangkan. Untuk yaitu angka partisipasi kasar untuk tingkat SMA/SMK dan
mengukur inklusi keuangan, kami mengadopsi indeks yang perguruan tinggi (dari level D1 sampai S1), Pertumbuhan
sudah dikembangkan oleh Otoritas Jasa Keuangan, yaitu Angka Harapan Hidup, dan Penurunan Tingkat Kemiskinan.
Indeks Inklusi Keuangan. Selain itu, dihitung juga jumlah
agen laku pandai, dan adopsi e-wallet sebagai metode
pembayaran.

PERHITUNGANINDEKS
PERHITUNGAN INDEKS

Indeks EV-DCI dihitung dengan menggunakan pendekatan Skor indikator tidak sama dengan nilai aktual suatu
bertingkat: skor dari masing-masing indikator dikumpulkan indikator. Walaupun nilai aktual suatu indikator untuk
ke dalam skor pilar. Selanjutnya, skor pilar dikumpulkan Daerah A naik (membaik) dari satu tahun ke tahun
ke dalam skor sub-indeks. Terakhir, skor sub-indeks berikutnya, tapi bisa saja skornya turun. Ini karena
dikumpulkan menjadi skor keseluruhan indeks (EV-DCI). indikator untuk daerah-daerah lain naik lebih tinggi,
Setiap indikator membawa bobot yang sama untuk skor sehingga secara relatif Daerah A menurun daya saingnya.
masing-masing pilar. Demikian pula skor pilar membawa Demikian pula nilai aktual suatu indikator untuk daerah
bobot yang sama ke dalam sub-indeks. A dapat turun, tapi skornya malah naik karena daerah-
daerah lain mengalami kemunduran yang lebih parah.
Namun, dalam menggabungkan tiga sub-indeks ke Indeks Karena itu, pergerakan skor baik di tingkat indikator,
EV-DCI secara keseluruhan, kami memberikan bobot 40 pilar, sub-indeks, maupun indeks harus dilihat sebagai
persen untuk masing-masing sub-indeks 1 (Input) dan sub- pergerakan relatif, bukan absolut.
indeks 2 (Output), sedangkan sisanya bobot 20 persen
dialokasikan untuk sub-indeks 3 (Penunjang). Penggunaan Skor indikator untuk suatu daerah dihitung menggunakan
bobot yang lebih kecil untuk sub-indeks 3 bertujuan untuk rumus berikut, dimana X i adalah nilai aktual yang
memastikan bahwa input dan output langsung dari diperoleh daerah i untuk indikator tertentu, Xmin dan Xmax
ekonomi digital dianggap lebih serius daripada faktor- masing-masing adalah nilai minimum dan nilai maksimum
faktor yang mendukung perekonomian secara tidak untuk indikator tersebut di antara seluruh daerah yang
langsung. diperbandingkan.

Nilai aktual dari setiap indikator memiliki satuan yang Xi — Xmin


Skor Indikatori = ( ) 100
berbeda. Contohnya, PDRB dihitung dalam satuan rupiah, Xmax— Xmin
pertumbuhan dihitung dalam satuan persen, dan jumlah
mahasiswa dihitung dalam satuan orang. Agar indikator Untuk indikator yang merupakan “indikator terbalik”
yang satu dapat digabungkan dengan indikator yang lain, (artinya semakin sedikit/ kecil semakin baik, diidentifikasi
satuannya harus disamakan atau distandarkan. Untuk dalam daftar indikator), rumus skor adalah sebagai
menyelaraskan setiap indikator, nilai aktual masing- berikut:
masing indikator dikonversi menjadi skor standar dengan
skala 0 sampai 100. Skor ini menunjukkan perbandingan Xi — Xmin
Skor Indikatori = 100 — [ ( ) 100 ]
relatif kinerja satu daerah dengan daerah lainnya. Skor Xmax— Xmin
0 menunjukkan suatu daerah memiliki nilai aktual yang
paling rendah dibandingkan dengan daerah daerah lain Setelah didapatkan skor untuk setiap indikator, maka
untuk indikator tersebut. Skor 100 artinya daerah tersebut skor indikator dapat diagregasikan menjadi skor pilar.
memiliki nilai aktual yang paling tinggi dibandingkan Skor sebuah pilar dihitung dengan menggunakan rata-
daerah lain. Daerah dengan skor indikator lebih tinggi rata skor semua indikator dalam pilar tersebut. Bobot
dianggap “lebih kompetitif” dalam indikator tersebut. masing-masing indikator yang membentuk sebuah pilar
dianggap sama.
125

Selanjutnya, skor masing-masing pilar diagregasikan tersebut terhadap daerah-daerah lainnya. Daerah yang
menjadi skor sub-indeks. Skor sub-indeks dihitung dengan berkinerja terbaik di antara daerah lainnya mendapat
menggunakan rata-rata skor ketiga pilar dalam sub-indeks skor 100 (demikian juga, daerah yang berkinerja terburuk
tersebut. Bobot masing-masing pilar yang membentuk mendapat skor 0), tanpa mempertimbangkan apakah
sebuah sub-indeks dianggap sama, yaitu sebesar 33,3 daerah tersebut mengalami kemajuan atau kemunduran
persen dalam kontribusinya terhadap skor sub-indeks. secara absolut dibandingkan tahun sebelumnya.
Terakhir, skor akhir EV-DCI dihitung berdasarkan bobot
berikut untuk setiap sub-indeks: Tidak ada skor EV-DCI untuk Indonesia, karena Indonesia
tidak ikut diukur dalam indeks ini. Skor masing-masing
40% Skor Input + 40% Skor Output + 20% Skor Pendukung daerah tidak dapat dijumlahkan atau dirata-ratakan untuk
mendapatkan skor agregat Indonesia. Namun, di beberapa
EV-DCI adalah indeks yang mengukur daya saing digital bagian analisis, kami menampilkan angka tengah (median)
antar-daerah di Indonesia. Skor EV-DCI untuk sebuah dari skor 34 provinsi, untuk memahami kesenjangan skor
daerah adalah refleksi dari perbandingan relatif daerah yang terjadi antar provinsi.

METODOLOGI SURVEI PERUSAHAAN DAN KONSUMEN

Pokok kajian dalam East Ventures – Digital Competitiveness yang dikumpulkan untuk bisa diproses lebih lanjut.
Index (EV-DCI) adalah membuat perbandingan daya saing Hal yang perlu diperhatikan dalam editing ini adalah
digital di 38 Provinsi dan 157 kota/kabupaten di Indonesia kelengkapan pengisian jawaban, kesesuaian jawaban,
dalam bentuk indeks. Dalam pengumpulan data dan dan relevansi jawaban.
informasi pendukung terkait daya saing digital, tim EV-
DCI juga melakukan survei terhadap perusahaan digital Coding
maupun startup serta konsumen pengguna aplikasi digital. Coding atau pemberian kode adalah pengklasifikasian
Survei persepsi perusahaan terhadap daya saing digital jawaban yang diberikan responden sesuai dengan
ini dilaksanakan pada November 2022 – Januari 2023 macamnya. Dalam tahap coding biasanya dilakukan
dengan melibatkan lebih dari 39 perusahaan digital pemberian skor dan simbol pada jawaban responden agar
maupun startup. Sementara survei konsumen pengguna nantinya bisa lebih mempermudah dalam pengolahan
aplikasi digital dilaksanakan pada Desember 2022 dengan data.
melibatkan 2209 masyarakat pengguna aplikasi digital.
Metode yang digunakan dalam survei ini yaitu pengisian Tabulasi
kuesioner yang disebar secara online melalui link website. Tabulasi merupakan langkah setelah pemeriksaan
Pada survei perusahaan digital serta startup, selain melalui dan pemberian kode. Dalam tahap ini data disusun
online survey, survei juga dilakukan dengan telesurvey dalam bentuk tabel agar lebih mempermudah dalam
(pengisian survei dipandu melalui telepon). menganalisis data sesuai dengan tujuan penelitian. Tabel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah tabel frekuensi
Pengolahan dan Analisis Data yang dinyatakan dalam persen.

Sebelum melakukan analisis data, dilakukan pengolahan Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data terlebih dahulu. Tahap pengolahan data dalam deskriptif kuantitatif. Analisis kuantitatif yang dimaksud
penelitian ini meliputi editing, coding, dan tabulasi. disini merupakan penyajian hasil pengolahan data dalam
bentuk angka. Data yang sudah berupa tabel frekuensi
Editing kemudian dianalisis secara deskriptif yaitu dengan
Editing atau pemeriksaan adalah pengecekan atau memaparkannya dalam bentuk naratif yang representatif
penelitian kembali data yang telah dikumpulkan untuk dengan data hasil olahan agar lebih mudah dipahami.
mengetahui dan menilai kesesuaian dan relevansi data
126 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Momentum untuk Menilai UMKM yang


Memiliki Resiliensi

Ini merupakan momentum bagi pemerintah untuk


melihat kekuatan ekonomi UMKM yang benar-benar
punya daya tahan dan berpotensi diperkuat aksesnya.
Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia

Bagaimana upaya Kementerian Koperasi dan UKM lebih luas. Oleh karena itu, saat ini kami menyasar
untuk mempertahankan momentum peningkatan pendampingan di secondary city.
ekonomi digital indonesia?
Transformasi digital UMKM salah satunya dipicu pandemi Apa saja kolaborasi yang sudah dilakukan oleh
COVID-19 yang mendorong UMKM mencari alternatif Kementerian Koperasi dan UKM bersama dengan para
untuk tetap bertahan. Kedua, tren belanja di pasar digital swasta untuk memajukan UKM di Indonesia untuk
akan semakin berkembang karena kemudahannya. Ketiga, go digital?
keberadaan pasar digital membantu UMKM mengakses Untuk mendorong transformasi digital UMKM, pemerintah
pasar yang lebih luas. telah menjalin kolaborasi dengan e-commerce. Kami
melakukan pendampingan dengan mereka dan kita juga
Terkait ancaman resesi di tahun depan, KemenkopUKM punya fasilitas di daerah pusat pelayanan terpadu, ada
sedang menyiapkan beberapa skenario untuk 74 dan kita akan terus tambah, juga menjadi tempat
mengantisipasinya. Salah satunya adalah terus pelatihan, dan pemotretan untuk menjadi studio produk
melanjutkan program restrukturisasi. Kami juga UMKM.
mengusulkan kredit macet UMKM yang tidak signifikan
nilainya untuk dihapuskan. Ini akan sangat bagus karena Kedua, kami mengorganisir UMKM digital melalui SMESCO
selama ini banyak UMKM yang masih terkendala BI yang mencapai 35.000 orang yang sudah berkomitmen
checking untuk mendapatkan pembiayaan baru. mengedepankan penjualan produk-produk lokal. Ketiga,
perlunya melindungi UMKM dan e-commerce dalam negeri
Bagaimana upaya KemenkopUKM untuk dari ancaman luar.
meningkatkan daya saing produk UMKM di pasar
mancanegara? Bagaimana progres dari Gerakan Ekonomi Hijau
Pertama, kita perlu memperluas platform digital dalam terhadap pelaku UMKM? Apa tantangan yang dihadapi
skala daerah atau captive market (pasar khusus) tertentu. selama penerapan gerakan ini?
Ini karena banyak UMKM yang tidak bisa bertahan lama Saya optimis gerakan ekonomi berkelanjutan akan
di platform digital dalam skala nasional, misalnya karena terus tumbuh. Survei kami menunjukkan lebih dari 70%
rata-rata kapasitas produksi yang lemah. Kami juga terus pelaku UMKM setuju atau lebih tertarik dengan bisnis
menyelenggarakan pahlawan digital, Digital Awards untuk ramah lingkungan. Tinggal sekarang bagaimana gerakan
anak-anak muda yang mengembangkan aplikasi-aplikasi ini diperbesar, termasuk juga masuk ke produk-produk
digital. Tahun 2020 ada sekitar 20 platform digital yang organik. Misalnya, penggunaan bahan bakar non fosil.
sudah membantu dalam mengakses pasar, pembiayaan,
bahan baku, dan SDM berkualitas. Tentunya kami perlu berkolaborasi dengan lembaga lain
untuk mewujudkan hal ini. Kami bersama Kementerian
Kedua, literasi digital. Ini bukan hambatan utama dan ESDM sedang menyiapkan pelatihan-pelatihan untuk para
relatif mudah karena sekarang generasi muda banyak bengkel konversi listrik dalam mendorong konversi ini.
yang terlibat di ekonomi digital dan jangkauannya sudah
127

Digitalisasi Bantu Tingkatkan Kompetensi


dan Integritas

Digitalisasi sangat membantu kita bisa berkompetisi


secara langsung dan meningkatkan kesadaran,
kemampuan, serta integritas.
Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan Republik Indonesia

Indonesia diperkirakan akan menghadapi lainnya adalah integritas yang sedang diupayakan perbaikan
ketidakpastian global yang berdampak terhadap pada pejabat di daerah.
berbagai sektor. Strategi apa yang disiapkan
pemerintah untuk menghadapi fenomena tersebut? Jarak memang menjadi masalah, akan tetap terbantu dengan
Salah satu yang paling krusial adalah transportasi udara, digital. Digitalisasi sangat membantu kita bisa berkompetisi
karena sektor yang padat modal dan mudah mengalami secara langsung dan meningkatkan kesadaran, kemampuan,
perubahan apabila ada tekanan ekonomi. Oleh karena itu serta integritas. Karena saat ini integritas tersebut sering
saya sampaikan saat itu, pelajarannya adalah kita sedikit diabaikan, jadi kami memberikan penghargaan kepada
kalang kabut, kemudian kita terapkan proses pembatasan, teman-teman semua.
dan akhirnya pemulihan. Hasilnya, ekonomi tumbuh 5,3%
serta Transportasi dan Pergudangan tumbuh 19,9%. Bagaimana perkembangan digitalisasi sektor logistik
Artinya pemulihan kita memang cepat, akan tetapi masih dan perhubungan laut? Apa tantangan yang dihadapi
tertinggal. Hal tersebut memang butuh waktu. pemerintah?
SDM dan ego sektoral. Contohnya di perhubungan
Strategi yang kami lakukan adalah berdasarkan darat. Kelompok-kelompok asosiasi saling tarik-menarik
Indonesia sentris, tidak hanya di Pulau Jawa. Misalnya untuk mempertahankan egonya masing-masing. Terkait
kami meresmikan KA Trans Sulawesi di Sulawesi Over Dimension Over Load (ODOL) juga dipertanyakan
Selatan dan membangun bandara di Papua. Kami juga efektivitasnya. Kalau ada best practices yang bagus akan
mendorong pembiayaan kreatif untuk membiayai proyek membantu kami untuk menerobos ketidakmauan para
pembangunan infrastruktur tanpa bergantung pada petugas untuk melakukan pengecekan melalui peran back
APBN. Ketika APBN terdampak resesi, kami akan siapkan office. Hal ini karena butuh ketegasan di lapangan agar
pembiayaan kreatif. Hal ini relevan dengan strategi pemilik armada menuruti, kemudian baru pajaknya kita
menghadapi resesi bahwa digitalisasi adalah sarana yang amankan dan fokus pada muatan dari pelabuhan.
mudah untuk menjangkau masyarakat.
Namun kita belajar dari best practices, bagaimana cara
Kendala apa saja yang dihadapi Kementerian yang paling tepat untuk melakukan hal tersebut, termasuk
Perhubungan dalam upaya transformasi digital di soal transportasi laut. Saya rutin berkoordinasi dengan
sektor transportasi? Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk mengatasi
Kendala yang paling terasa adalah SDM. Ini berkaitan permasalahan di sektor tersebut. Contohnya pelabuhan
dengan pemahaman dan kesadaran yang belum merata. pengekspor ikan, bagaimana kami mengidentifikasinya
Misalnya proses pengajuan perizinan oleh pihak swasta. Hal secara baik, memantau mereka sehingga jumlah ekspor
ini tentunya membutuhkan proses yang mahal, lama, dan terukur dengan baik. Terkait pemantauan pergerakan
sulit. Kami kemudian melakukan perbaikan untuk mencapai kapal, kami juga memasang CCTV yang terdigitalisasi dan
efisiensi. Hal yang sudah kami lakukan adalah meluncurkan terhubung dengan satelit.
aplikasi Sistem Elektronik Hubla Terintegrasi (SEHATI). Hal
128 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Transformasi Layanan Primer bagi


Keberlanjutan Pelayanan Kesehatan

Dengan memberikan perhatian, anggaran, dan waktu


pada transformasi layanan primer, sebenarnya kita
memastikan keberlanjutan pelayanan kesehatan akan
terus menerus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Krisis ekonomi diperkirakan cukup menantang dan Jadi, nanti kesehatan akan lebih personalize dan menjadi
industri digital saat ini mengalami tantangan pasca tanggung jawab pribadi. Karena masalah kesehatan itu
COVID-19, termasuk di sektor kesehatan. Bagaimana bukan masalah dokter, masalah rumah sakit, tetapi lebih
melihat tantangan ini dan apa antisipasinya? ke masalah pribadi kita. Bagaimana kita bisa menjaga
Adanya pandemi COVID-19 mengakselerasi transformasi diri, mengatur makan, olahraga, dan lain-lain.
teknologi digital di sektor kesehatan. Salah satu terobosan
kesehatan kita dalam mempersingkat data digital langsung Bagaimana upaya pemerintah dalam mendorong
masuk dari lab pertama kali seseorang dites PCR yang ada pembangunan sistem kesehatan yang terdigitalisasi
di kota/kabupaten dan provinsi. Akibatnya, jumlah kasusnya dan selaras dengan tujuan pembangunan
melonjak naik tapi itu mengubah segalanya. Setelahnya berkelanjutan?
berkembang startup, Halodoc, dan lainnya. Kita ketahui ada beberapa target SDGs. Kesehatan itu
di nomor tiga, to promote healthy life and well-being for
Ketika data PCR-nya positif, kita langsung mengirimkan all people and all ages. Keberlanjutan atau sustainability
pesan WhatsApp, direspon sama WhatsApp si pasien dan artinya untuk semua orang, kita harus memberikan
bisa daftar di telemedicine, telemedicine-nya mendapatkan pelayanan kesehatan kepada semua usia. Prinsip
peningkatan klien. Dengan seperti itu, inovasi-inovasi digital kesehatan global sebenarnya ke arah sana. Karena sakit
terjadi. Dan saya rasa Indonesia sebenarnya sangat siap itu sifatnya temporary, tapi health is sustainable.
karena literasi digital masyarakatnya tinggi.
Sekarang Kementerian Kesehatan mengejar ke sana
Sekarang bagaimana kita bisa menyiapkan infrastruktur dan dalam menjalankan programnya, menjaga orang sehat
platform yang sangat baik. Sehingga setiap kali ada inovasi bukannya menyembuhkan orang sakit. Makanya, kita
baru, itu bisa direplikasi, dijalankan oleh aplikasi-aplikasi mendorong program transformasi layanan kesehatan
berikutnya yang akan mempermudah akses ke layanan primer yang sifatnya promotif dan preventif, berbeda
kesehatan bagi masyarakat Indonesia. dengan layanan kesehatan sekunder yang sifatnya
kuratif. Primer itu di hulu, sekunder itu di hilir.
Bagaimana strategi untuk menyiapkan faskes di
daerah tier dua dan tiga supaya dapat terdigitalisasi Promotif dan preventif itu mencegah orang yang tetap
sehingga data-data kesehatan mudah diakses? sehat jangan sampai sakit. Sementara yang sekunder itu
Kita membangun platform SATUSEHAT, semua data mengobati orang yang sudah sakit. Dengan memberikan
individu akan terdigitalisasi, diinterkoneksi, dan menjadi perhatian, anggaran, dan waktu pada transformasi
milik pribadi masing-masing. SATUSEHAT ini nanti akan layanan primer, sebenarnya kita memastikan bahwa
meningkatkan manfaat dari data kesehatan kepada si keberlanjutan dari pelayanan kesehatan akan terus
pengguna. Kalau pasiennya terkena penyakit, datanya menerus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat kita.
masuk aplikasi SATUSEHAT. Sehingga, pasien mengikuti
perkembangan pengobatan dan kesehatannya seperti apa.
129

Kita Harus Berpikir seperti Startup yang


Bergerak Cepat
t

Kolaborasi kita dengan startup adalah keniscayaan, saya


sampaikan kepada rekan-rekan Kemenparekraf, bahwa
kita harus berpikir seperti startup yang bergerak cepat.
Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia

Indonesia diperkirakan akan menghadapi yang dimudahkan dengan ekonomi digital. Ini merupakan
ketidakpastian global yang berdampak terhadap sebuah gerakan yang kita sebut Gerakan Nasional Bangga
berbagai sektor. Strategi apa yang disiapkan Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang terfasilitasi oleh
pemerintah untuk menghadapi fenomena tersebut? ekonomi digital.
Kami meyakini bahwa pariwisata dan ekonomi digital
memiliki ketangguhan dan resiliensi. Pertumbuhan Kedua, startup menjadi faktor untuk mengatasi persaingan
ekonomi digital kita masif ditargetkan mencapai US$ yang semakin luar biasa. Indonesia memiliki 2.346 startup,
150 miliar. Menurut saya, event lead recovery. Kita akan tertinggi kelima di dunia. Ini diyakini menjadi bagian dari
menyelenggarakan banyak event tahun ini seperti potensi ekonomi yang ditargetkan mencapai US$ 124 miliar
kejuaraan dunia menembak, ASEAN Tourism Forum pada 2024. Kita bisa menyikapi inflasi dengan program yang
(ATF), FIFA World Cup U-20, dll. Khusus ekonomi digital, tepat sasaran, manfaat, dan waktu. Gernas BBI ditargetkan
trennya adalah digitalisasi, kesehatan, dan sustainability mencapai 30 juta UMKM pada 2023. Tapi tentunya pada
yang menjaga roda perekonomian tetap berjalan. proses transformasi digital ini masih banyak kesenjangan
karena terbatasnya infrastruktur digital.
Kedua, fasilitas dan peningkatan kompetensi SDM
lokal menjadi sangat penting karena ekonomi digital Apa saja tantangan dan peluang yang dihadapi dalam
membutuhkan talenta digital. Ketiga, penguatan membangun kolaborasi dengan sektor swasta? Apa
implementasi parekraf yang inklusif dan berkelanjutan. saja strategi yang dilakukan untuk mengoptimalkan
Salah satu kiat kita dalam meningkatkan Indeks sinergi tersebut?
Pembangunan Kepariwisataan adalah fokus kepada Mantra kita adalah inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Hal ini
pariwisata yang inklusif yang melibatkan UMKM, tentunya sangat bertumpu kepada konsep pentahelix. Pelaku
perempuan, dan kelompok muda dan berkelanjutan. usaha yang berani mengambil risiko dan berinovasi serta
memiliki kecepatan untuk mengeksekusi menjadi mitra yang
Keempat, mendorong pemerataan bantuan modal. handal dalam meningkatkan langkah-langkah transformasi
Kelima, fasilitasi pelaku dalam pengembangan pasar digital.
mulai dari fundraising hingga pemasaran, terutama
pelaku ekonomi digital. Terakhir, membantu fasilitasi Kolaborasi kita dengan startup adalah keniscayaan, saya
pendaftaran dan pendampingan percepatan perolehan sampaikan kepada rekan-rekan Kemenparekraf, bahwa kita
hak kekayaan intelektual. harus berpikir seperti startup yang bergerak cepat. Salah
satu dukungan kita adalah regulasi yang berpihak kepada
Bagaimana upaya pemerintah menjaga momentum peningkatan kelas startup dan kolaborasi berbentuk inisiasi
pertumbuhan di tengah ancaman ketidakpastian gerakan pembangunan seperti infrastruktur. Intinya kita
global? mendorong startup, terutama yang dimotori generasi muda
Berulang kali kami Ingatkan bahwa kita harus memperkuat untuk pandai melihat peluang, khususnya peluang usaha,
rantai pasok dengan memberdayakan UMKM untuk membuka nilai tambah, dan menciptakan lapangan kerja.
menghadapi inflasi. Jadi kita mengutamakan pasokan lokal
130 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Pengintegrasian Prinsip SDGs


Menciptakan Bisnis yang Berkelanjutan

Kami yakin jika mengintegrasikan prinsip SDGs


dalam praktik bisnis akan mendasari terciptanya
sebuah bisnis yang berkelanjutan, karenanya kami
mengupayakan agar inovasi selalu terukur dan sejalan
dengan prinsip universal.
Franky Oesman Widjaja, Chairman PT Sinar Mas Agro Resources & Technology

Bagaimana sejauh ini perkembangan Sinar Mas dalam kawasan digital seperti Digital Hub di BSD City, maupun
memajukan smart city? Seberapa besar pertumbuhan Nongsa Digital Park di Pulau Batam yang menaungi 20
ekosistem di dalamnya? startup. Dalam perkembangannya, diharapkan muncul
Sinar Mas Land melalui proyek besar BSD City telah talenta digital berstandar global yang menjadi kunci
melakukan transformasi menjadi integrated smart digital pertumbuhan ekonomi digital.
city dengan membuat berbagai infrastruktur dan sarana
berbasis teknologi. Pembangunan dimulai dari kawasan Bagaimana penerapan pembangunan berkelanjutan
Digital Hub seluas 25,86 ha sebagai lokasi usaha dan di Sinar Mas dan apa saja tantangan dalam
bisnis bagi perusahaan berbasis teknologi informasi, para keselarasan dengan SDG melalui penerapan ESG?
penyelenggara inkubator/akselerator, wirausaha, investor, Kami yakin jika mengintegrasikan prinsip SDGs dalam
dan komunitas digital. praktik bisnis akan mendasari terciptanya sebuah bisnis
yang berkelanjutan. Karenanya, kami mengupayakan
BSD City memiliki berbagai infrastruktur yang lengkap agar inovasi yang kami lakukan selalu terukur dan sejalan
dengan memadukan solusi atas adanya perubahan dengan prinsip-prinsip universal dalam hal hak asasi
iklim. Wujud penerapan teknologi dalam smart city adalah manusia, ketenagakerjaan, kelestarian lingkungan, dan
konsep green district, green building, dan green office. juga anti korupsi sebagaimana digambarkan dalam SDGs.

Pembangunan smart city di BSD City ini telah mendapatkan Penerapan praktik Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola
apresiasi dari berbagai pihak. BSD City saat ini pun (ESG) di korporasi melibatkan pengintegrasian nilai-nilai
dijadikan kota benchmarking untuk pembangunan Ibu ini ke dalam operasi, budaya, dan proses pengambilan
Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. keputusan perusahaan. Hal ini dapat melibatkan berbagai
kegiatan, seperti mengurangi emisi gas rumah kaca,
Apa saja program yang disiapkan untuk memperkuat mempromosikan keragaman dan inklusi di tempat kerja,
ekosistem digital sehingga dapat mengoptimalkan dan memastikan praktik bisnis yang etis dan transparan.
potensi pemanfaatan platform dan layanan digital?
Sinar Mas akan tetap fokus pada pengelolaan pilar bisnis Salah satu tantangan dalam menyelaraskan dengan
utama yang telah hadir lebih dahulu. Tetapi di dalamnya SDG melalui penerapan praktik ESG adalah bahwa SDGs
akan berlangsung penyesuaian terhadap perkembangan itu luas dan kompleks, dan mungkin sulit bagi satu
ekonomi digital. Contohnya, pilar Financial Services yang telah perusahaan untuk menangani semuanya secara langsung.
memperkenalkan produk dan layanan online ke pengguna. Tantangan lainnya adalah bahwa tujuan tersebut bersifat
global, mungkin sulit bagi perusahaan untuk memahami
Selain itu, Sinar Mas Land sejak 2015 telah melihat peluang dan menangani kebutuhan dan kekhawatiran spesifik
transformasi digital dalam bisnisnya. Langkah awal yang dari berbagai komunitas dan pemangku kepentingan di
dilakukan adalah membangun ekosistem digital yang seluruh dunia.
mewadahi startup, melalui investasi pengembangan
131

Pentingnya Menguatkan Fundamental


Perusahaan agar Lebih Resilien

Startup perlu mengedepankan aspek keberlanjutan,


memastikan model bisnis yang diadopsi proven, dan
menguatkan fundamental perusahaan sehingga
lebih resilien ketika menghadapi krisis.
Arsjad Rasjid, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia

Apa saja langkah-langkah strategis yang perlu diambil Kita seringkali melihat startup mengadopsi strategi growth
untuk menjaga iklim investasi dan usaha dalam at all cost untuk meningkatkan user metrics dan valuasi
membantu para pelaku usaha tetap kondusif di perusahaan untuk pendanaan seri berikutnya. Yang paling
tengah krisis global berkepanjangan? penting adalah startup perlu mengedepankan aspek
Pelaku usaha harus bisa beradaptasi di tengah keberlanjutan dalam bisnisnya, memastikan model bisnis
ketidakpastian dan jeli melihat kesempatan, salah satunya yang diadopsi proven, dan menguatkan fundamental
adalah dengan berinovasi dan masuk ke dalam ekosistem perusahaan sehingga lebih resilien ketika menghadapi
digital. Dengan masuk ke ranah digital, pelaku usaha bisa krisis.
merampingkan biaya operasional seperti memindahkan
toko fisik menjadi toko online dan memanfaatkan Go public merupakan suatu langkah yang bisa menarik
teknologi industri 4.0 untuk membantu efisiensi. pendanaan. Namun, ketika go public, perusahaan perlu
dalam keadaan sehat. Hal ini karena perusahaan memiliki
Iklim Investasi juga perlu dijaga dengan memberikan tanggung jawab ke masyarakat kalau dana yang mereka
kemudahan investasi yang memberikan nilai tambah terima dikelola secara benar dan menjaga finansial
kepada masyarakat. Seperti proyek-proyek infrastruktur, perusahaan tetap sehat.
hilirisasi industri, dan pengembangan konektivitas yang
melibatkan pengusaha lokal dan UMKM. Di tengah digitalisasi yang tumbuh pesat,
infrastruktur digital dan fisik masih belum merata di
Bagaimana peran KADIN sebagai wadah industri Indonesia. Bagaimana mendorong investasi terhadap
dalam meningkatkan kompetisi ekonomi digital di pemerataan potensi ekonomi digital?
Indonesia? Kemitraan pemerintah dan badan usaha diperlukan
KADIN telah meluncurkan beberapa inisiatif, di antaranya dalam mendorong investasi di infrastruktur penunjang
WIKI Wirausaha sebagai pusat informasi digital mengenai digital. Pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan yang
pelatihan dan kemitraan, menghubungkan UMKM dengan pro untuk menarik investasi infrastruktur digital dan
perusahaan penyedia teknologi IoT serta sebagai platform meningkatkan level ease of doing business di Indonesia.
diskusi pelaku UMKM. Ada juga KADIN International Selanjutnya, pemerintah dari lini paling bawah perlu
Trading House sebagai platform digital yang menyediakan melakukan strategi jemput bola dengan menawarkan
layanan bantuan bagi UMKM untuk dapat mengekspor proyek-proyek infrastruktur digital langsung kepada
produk sebagai upaya mengintegrasikan UMKM dalam investor.
ekosistem digital dan global value chain.
KADIN sebagai mitra strategis pemerintah siap untuk
Menyoal strategi IPO startup, apakah langkah go public memfasilitasi inisiatif ini. Kami akan membantu
penting untuk dilakukan bagi startup yang memenuhi pemerintah dalam mempromosikan proyek-proyek
syarat? Apa dampaknya terhadap sektor digital dalam Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) kepada
jangka panjang? sektor swasta nasional dan luar negeri untuk turut andil
dalam pemerataan pembangunan infrastruktur digital.
132 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Kutipan Wawancara
Perspektif lengkap dari berbagai pemangku kepentingan dapat diakses pada tautan: east.vc/dci

Sakti Wahyu EKONOMI sektor kelautan dan perikanan sangat berkaitan erat dengan
Trenggono ketersediaan sumber daya alam dan kelestarian lingkungan. Pelaku
Menteri Kelautan dan ekonomi digital harus paham bahwa pengembangan usaha perikanan
perlu dikelola sebaik mungkin dengan mengimplementasikan konsep
Perikanan Republik
blue economy sehingga usaha tersebut dapat berkembang secara
Indonesia
berkelanjutan untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar di
masa yang akan datang.

Akmal DATA bagi kami menjadi “alat intelijen kebijakan” terbaik yang sangat
Malik membantu kami menghemat waktu dan uang. Karena dalam situasi
Pj. Gubernur ekonomi yang sedang tidak baik baik saja, kita harus tetap waspada.
Waspada yang diwujudkan melalui perumusan kebijakan yang tepat
Sulawesi Barat
terutama dalam mengelola anggaran bagi pembangunan daerah dan
kesejahteraan rakyat.

Neneng Goenadi UNTUK dapat beradaptasi, diperlukan perubahan cara pikir dan cara
Country Managing kerja bagi talenta digital untuk mendisiplinkan diri dalam menerapkan
strategi bisnis yang berfokus pada konsep sustainable growth >
Director Grab
growth at all cost. Konsep ini berarti bahwa pertumbuhan yang
Indonesia
dilakukan secara perlahan namun berkelanjutan lebih baik daripada
pertumbuhan yang dilakukan secara agresif dengan melakukan segala
cara, namun belum tentu dapat dipertahankan dalam jangka panjang.

Brian Marshal BAGI pelaku digital, sebenarnya tier 2 dan 3 mungkin adalah tempat
Founder & di mana masalah lebih banyak saat ini. Masih ada kesenjangan
digitalisasi dibanding tier 1, sehingga di sana ada profit atau potential
CEO SIRCLO
growth yang bisa diperoleh. SIRCLO punya banyak fokus di tier 2 dan
3, justru dengan situasi krisis seperti ini kami melihat fokus untuk
prioritas tier 2 dan 3 menarik.

Christopher Madiam DI INDONESIA, Kami melihat gap atau diferensiasi antara kota-kota
Co-Founder & CEO besar dan di kota-kota kecil. Semakin ke depan gap-nya semakin kecil.
Kami menyadari untuk tier 2, khususnya dalam 10 tahun terakhir
Social Bella
sudah jauh lebih baik. Inisiatif pemerintah dan pertumbuhan startup
menjadi faktor pendorongnya. Namun, kami melihat dari tier 3 dan
mungkin beberapa kota yang lebih kecil masih ada gap-nya yang
sangat jelas.

Andree Susanto KAMI mengefisienkan rantai pasok dengan meminimalisir jarak


Founder & CEO yang ditempuh untuk mencapai konsumen sehingga mengurangi
kebutuhan karbon. Dengan adanya efisiensi tersebut, dampak
Waresix
sosialnya adalah membantu para mitra logistik untuk lebih efisien dan
meningkatkan pendapatan bulanan. Hal ini juga terkait dengan wealth
distribution karena meningkatkan taraf hidup para pengusaha truk.
133

Sigit Kouwagam MODEL bisnis yang diperlukan untuk membuka potensi ekonomi
Co-Founder Bibit.id digital adalah fokus pada sedikitnya dua hal: pertama, sesuatu yang
menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh masyarakat. Kedua,
dan Stockbit
sesuatu yang bisa meningkatkan kualitas pengalaman masyarakat
dalam aktivitas mereka. Sementara itu, diperlukan talenta digital yang
tidak hanya menguasai bidang keahlian mereka, namun juga memiliki
kemampuan critical thinking, problem solving, dan leadership.

Benedicto SAAT INI, startup tidak hanya sebagai pemain dan katalis, tapi juga
Haryono sebagai fasilitator. Kami melihat industri keuangan sudah cukup masif
Co-Founder & CEO melakukan digitalisasi. Hal ini juga diikuti oleh industri-industri lain.
Namun, hal yang cukup penting bagi kami adalah startup menjadi
KoinWorks
top leader yang diharapkan bisa memberikan guidance sehingga
transformasi digital industri lebih mulus.

Sharlini Eriza Putri DAMPAK one medical health record di level nasional itu besar sekali.
Co-Founder & CEO Kehadiran platform tersebut mampu membantu menyimpan riwayat
kesehatan pasien, sehingga memudahkan pengecekan ketika ia
Nusantics
berpindah kota atau rumah sakit. Hal ini juga membantu pengambilan
keputusan yang lebih akurat dan menghindari korban uji coba obat-
obatan. Di semua negara, one medical health record adalah sebuah
keniscayaan.

Iman Usman, HINGGA saat ini, fokus utama kami tetap pada upaya kami untuk
Co-Founder & COO menghadirkan akses terhadap pendidikan berkualitas bagi semua
serta terus mendengar dan melayani kebutuhan lebih dari 40 juta
Ruangguru
pengguna kami di Indonesia, Vietnam dan Thailand. Kami percaya
setiap pelajar memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk belajar
dengan mudah dan efektif.

Caesar Indra YANG TERPENTING, perusahaan harus menemukan model bisnis


President yang terukur dan berkelanjutan dalam jangka panjang, untuk
membuka potensi kesempatan pada lanskap ekonomi digital yang
Traveloka
baru. Pengelolaan keuangan yang bijak dan fokus pada eksekusi
layanan tetap menjadi penting, terutama dalam mengelola bisnis
yang disruptif.

Utari Octavianty MENGENALKAN internet dan aplikasi ke nelayan bukanlah tugas yang
Co-Founder mudah, maka dari kami diperbantukan dengan kehadiran Local Heroes
Aruna yang menjadi perpanjangan tangan kami di lapangan. Mereka
& CSO Aruna
adalah generasi muda daerah setempat yang membantu kami untuk
berinteraksi langsung dengan nelayan-nelayan Aruna. Melalui Local
Heroes, digitalisasi teknologi untuk nelayan Aruna dan masyarakat
pesisir dapat terealisasikan.

Eka Himawan HAL YANG KAMI lakukan adalah menggunakan teknologi untuk
Managing Director meningkatkan keterampilan. Kami melatih para mitra tentang panel
surya serta melakukan konstruksi dan pemantauan melalui aplikasi
Xurya Daya Indonesia
di handphone. Sejauh ini kami mendapat sambutan positif karena
tidak hanya membantu kontraktor untuk memantau kualitas tapi juga
membantu mereka dalam edukasi.
134 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Peringkat Provinsi
2020 2021 2022 2023
Aceh 22 27 24 24
Skor : 27,3 23,4 32,7 37,9

Kinerja 2023 Median Skor Nasional


Median Skor Regional: Sumatera

Skor EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. PENUNJANG


0-100

100

90

80

70

60
59
53 58
50

38 39
40 35 35
30
30 28
23
20

10

Peringkat 24 11 27 35 30 23 25 21 15 11
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Pereko- Kewira- Ketenaga- Infrastruktur Keuangan Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK nomian usahaan dan kerjaan Kapasitas
Produktivitas Pemda

Profil Daerah
Jumlah Penduduk (Ratus ribu jiwa) 5.407,9
Luas Wilayah (km2) 57.956,0

Pertumbuhan Ekonomi (Persen) 2,8


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (Rp miliar) 184.976,0
PDRB per kapita (Rp Ribu) 34.680,0

Indeks Pembangunan Manusia (Poin) 72,2


Angka Harapan Hidup (tahun) 70,0
Harapan Lama Sekolah (tahun) 14,4
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 9,4

Realisasi Investasi Domestik (Rp Miliar) 7.904,7


Realisasi Investasi Asing (US$ Juta) 203,3
135

Aceh
Skor Peringkat Median Skor
Status
(1-100) Provinsi Nasional
1 INPUT 38,5 25 ↓ 40,1
1.1 Sumber Daya Manusia 28,2 11 ↑ 24,2
1.1.01 Jumlah Mahasiswa Berkemampuan Digital 16,8 12 ↑ 8,5
1.1.02 Pertumbuhan Mahasiswa Berkemampuan Digital 17,7 14 ↓ 15,9
1.1.03 Jumlah Dosen Program Studi Terkait Digitalisasi 17,7 12 ↑ 9,5
1.1.04 Jumlah Program Studi Terkait Digitalisasi 14,4 13 = 7,7
1.1.05 Indeks Literasi Digital 74,4 20 ↓ 75,6
1.2 Penggunaan TIK 52,5 27 ↓ 56,9
1.2.01 Rasio Penduduk yang Memiliki Handphone 70,9 27 ↑ 77,7
1.2.02 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Komputer 34,4 32 ↓ 41,9
1.2.03 Rasio Penduduk yang Memiliki Akses Internet 60,7 30 = 73,3
1.2.04 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Rumah 91,7 16 ↑ 88,3
1.2.05 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Kantor 35,0 20 ↓ 35,2
1.2.06 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Sekolah 22,0 27 ↓ 26,8
1.2.07 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Laptop 20,1 24 ↓ 27,5
1.2.08 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Handphone 85,2 31 ↓ 91,2
1.3 Pengeluaran untuk TIK 34,9 30 ↓ 41,8
1.3.01 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Pengeluaran untuk TIK 90,2 22 ↓ 91,4
1.3.02 Pengeluaran Rata-rata Rumah Tangga untuk TIK 22,1 27 ↓ 35,0
1.3.03 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi 1,0 21 ↓ 1,1
1.3.04 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi per Kapita 26,1 31 ↓ 34,1
2 OUTPUT 30,7 23 ↑ 31,2
2.1 Perekonomian 29,9 15 ↑ 27,9
2.1.01 PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 1,8 22 ↑ 2,3
2.1.02 Kontribusi PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 22,1 21 = 24,0
2.1.03 Pertumbuhan PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 36,0 20 ↓ 36,1
2.1.04 PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 8,0 16 ↑ 5,6
2.1.05 Kontribusi PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 46,3 10 ↑ 34,6
2.1.06 Pertumbuhan PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan,
100,0 1 ↑ 55,1
Pos & Kurir
2.1.07 PDRB Sektor Jasa Keuangan 1,0 23 ↑ 1,7
2.1.08 Kontribusi PDRB Sektor Jasa Keuangan 13,4 27 = 20,8
2.1.09 Pertumbuhan PDRB Sektor Jasa Keuangan 40,0 36 ↓ 45,9
2.2 Kewirausahaan dan Produktivitas 23,4 27 ↓ 28,6
2.2.01 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan Utama 39,2 25 ↓ 43,6
2.2.02 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Komunikasi 38,4 24 ↓ 42,7
2.2.03 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Promosi 25,1 28 ↓ 32,5
2.2.04 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
26,2 28 ↓ 36,1
Media Sosial
2.2.05 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
10,2 25 ↓ 13,4
Website/E-commerce
2.2.06 Pinjaman Fintech 1,0 24 ↓ 1,9
2.3 Ketenagakerjaan 38,9 25 ↓ 40,1
2.3.01 Jumlah Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 4,8 21 ↓ 5,0
2.3.02 Rasio Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 16,2 34 ↓ 23,2
2.3.03 Pertumbuhan Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 9,7 35 ↓ 25,2
2.3.04 Jumlah Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 92,7 22 ↓ 93,8
2.3.05 Rasio Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 34,8 14 ↓ 29,3
2.3.06 Pertumbuhan Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 74,9 5 ↓ 64,6
3 PENUNJANG 51,0 18 ↑ 50,7
3.1 Infrastruktur 59,1 21 ↑ 62,8
3.1.01 Tingkat Gangguan Listrik (Indikator terbalik) 39,9 35 ↓ 87,0
3.1.02 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal Kuat dan Sangat Kuat 80,1 12 ↓ 72,9
3.1.03 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 3G 95,4 11 = 91,0
3.1.04 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 4G 75,9 18 ↓ 73,8
3.1.05 Rasio Rumah Tangga dengan Sambungan Telepon Tetap 4,3 27 ↑ 7,7
3.2 Keuangan 35,4 15 ↓ 32,1
3.2.01 Indeks Inklusi Keuangan (Komposit) 74,3 7 ↑ 56,4
3.2.02 Jumlah Agen Laku Pandai 3,5 26 ↓ 5,0
3.2.03 Adopsi E-wallet sebagai Metode Pembayaran 28,3 24 ↓ 38,9
3.3 Regulasi dan Kapasitas Pemda 58,4 11 ↑ 49,6
3.3.01 Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK 76,7 10 ↑ 52,8
3.3.02 Angka Partisipasi Kasar D1-S1 48,7 4 = 28,7
3.3.03 Pertumbuhan Angka Harapan Hidup 52,9 32 ↑ 73,3
3.3.04 Penurunan Tingkat Kemiskinan (Indikator Terbalik) 55,4 19 ↓ 55,3
136 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Peringkat Provinsi
2020 2021 2022 2023
Bali 7 4 6 7
Skor : 40,6 47,7 44,9 47,3

Kinerja 2023 Median Skor Nasional


Median Skor Regional: Bali-Nusra

Skor EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. PENUNJANG


0-100

100

90

79
80 76

70

60 55 58
48
50 47
41
40 35

30 27
20
20

10

Peringkat 7 15 3 9 31 6 15 6 15 11
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Pereko- Kewira- Ketenaga- Infrastruktur Keuangan Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK nomian usahaan dan kerjaan Kapasitas
Produktivitas Pemda

Profil Daerah
Jumlah Penduduk (Ratus ribu jiwa) 4.415,1
Luas Wilayah (km2) 5.780,1

Pertumbuhan Ekonomi (Persen) -2,5


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (Rp miliar) 219.800,0
PDRB per kapita (Rp Ribu) 50.381,0

Indeks Pembangunan Manusia (Poin) 75,7


Angka Harapan Hidup (tahun) 72,2
Harapan Lama Sekolah (tahun) 13,5
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 9,4

Realisasi Investasi Domestik (Rp Miliar) 6.355,2


Realisasi Investasi Asing (US$ Juta) 452,0
137

Bali
Skor Peringkat Median Skor
Status
(1-100) Provinsi Nasional
1 INPUT 51,1 9 ↓ 40,1
1.1 Sumber Daya Manusia 27,1 15 ↑ 24,2
1.1.01 Jumlah Mahasiswa Berkemampuan Digital 9,7 16 ↓ 8,5
1.1.02 Pertumbuhan Mahasiswa Berkemampuan Digital 45,0 3 ↑ 15,9
1.1.03 Jumlah Dosen Program Studi Terkait Digitalisasi 13,0 15 ↓ 9,5
1.1.04 Jumlah Program Studi Terkait Digitalisasi 11,9 14 = 7,7
1.1.05 Indeks Literasi Digital 55,8 30 ↓ 75,6
1.2 Penggunaan TIK 78,5 3 = 56,9
1.2.01 Rasio Penduduk yang Memiliki Handphone 85,9 8 ↓ 77,7
1.2.02 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Komputer 74,2 5 = 41,9
1.2.03 Rasio Penduduk yang Memiliki Akses Internet 82,5 8 ↓ 73,3
1.2.04 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Rumah 98,6 2 ↑ 88,3
1.2.05 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Kantor 100,0 1 ↑ 35,2
1.2.06 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Sekolah 26,8 19 ↑ 26,8
1.2.07 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Laptop 66,1 3 ↑ 27,5
1.2.08 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Handphone 94,2 12 ↓ 91,2
1.3 Pengeluaran untuk TIK 47,7 9 ↑ 41,8
1.3.01 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Pengeluaran untuk TIK 94,6 10 ↑ 91,4
1.3.02 Pengeluaran Rata-rata Rumah Tangga untuk TIK 53,1 11 ↓ 35,0
1.3.03 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi 4,2 8 ↑ 1,1
1.3.04 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi per Kapita 38,8 12 = 34,1
2 OUTPUT 38,7 6 ↓ 31,2
2.1 Perekonomian 20,2 31 ↓ 27,9
2.1.01 PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 5,2 12 ↓ 2,3
2.1.02 Kontribusi PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 59,9 4 ↑ 24,0
2.1.03 Pertumbuhan PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 20,5 32 ↓ 36,1
2.1.04 PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 10,7 12 ↓ 5,6
2.1.05 Kontribusi PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 51,8 8 ↓ 34,6
2.1.06 Pertumbuhan PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan,
0,0 38 ↓ 55,1
Pos & Kurir
2.1.07 PDRB Sektor Jasa Keuangan 1,8 18 ↓ 1,7
2.1.08 Kontribusi PDRB Sektor Jasa Keuangan 20,9 19 ↓ 20,8
2.1.09 Pertumbuhan PDRB Sektor Jasa Keuangan 11,2 37 ↓ 45,9
2.2 Kewirausahaan dan Produktivitas 54,6 6 ↓ 28,6
2.2.01 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan Utama 74,7 4 ↓ 43,6
2.2.02 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Komunikasi 74,4 4 ↓ 42,7
2.2.03 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Promosi 65,3 3 = 32,5
2.2.04 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
72,1 3 = 36,1
Media Sosial
2.2.05 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
37,2 5 = 13,4
Website/E-commerce
2.2.06 Pinjaman Fintech 4,2 10 ↓ 1,9
2.3 Ketenagakerjaan 41,3 15 ↑ 40,1
2.3.01 Jumlah Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 8,7 10 ↑ 5,0
2.3.02 Rasio Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 29,3 14 = 23,2
2.3.03 Pertumbuhan Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 48,1 4 ↑ 25,2
2.3.04 Jumlah Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 90,0 28 ↓ 93,8
2.3.05 Rasio Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 17,3 31 ↓ 29,3
2.3.06 Pertumbuhan Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 54,6 30 ↓ 64,6
3 PENUNJANG 56,8 8 ↓ 50,7
3.1 Infrastruktur 76,2 6 ↓ 62,8
3.1.01 Tingkat Gangguan Listrik (Indikator terbalik) 63,6 29 ↓ 87,0
3.1.02 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal Kuat dan Sangat Kuat 96,1 2 = 72,9
3.1.03 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 3G 99,9 2 = 91,0
3.1.04 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 4G 92,3 4 ↓ 73,8
3.1.05 Rasio Rumah Tangga dengan Sambungan Telepon Tetap 28,8 3 = 7,7
3.2 Keuangan 41,0 9 ↓ 32,1
3.2.01 Indeks Inklusi Keuangan (Komposit) 83,2 5 ↓ 56,4
3.2.02 Jumlah Agen Laku Pandai 5,1 19 ↓ 5,0
3.2.03 Adopsi E-wallet sebagai Metode Pembayaran 34,6 22 ↓ 38,9
3.3 Regulasi dan Kapasitas Pemda 53,4 14 ↑ 49,6
3.3.01 Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK 69,0 11 ↓ 52,8
3.3.02 Angka Partisipasi Kasar D1-S1 38,9 11 ↑ 28,7
3.3.03 Pertumbuhan Angka Harapan Hidup 85,2 9 ↑ 73,3
3.3.04 Penurunan Tingkat Kemiskinan (Indikator Terbalik) 20,6 35 ↓ 55,3
138 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Peringkat Provinsi
2020 2021 2022 2023
Banten 5 5 4 5
Skor : 44,8 47,7 47,0 50,7

Kinerja 2023 Median Skor Nasional


Median Skor Regional: Jawa

Skor EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. PENUNJANG


0-100

100

90

80
74

70 67 66

60 55 55
51 49
50
40
40
33
30
30

20

10

Peringkat 5 10 7 3 8 5 21 7 5 23
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Pereko- Kewira- Ketenaga- Infrastruktur Keuangan Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK nomian usahaan dan kerjaan Kapasitas
Produktivitas Pemda

Profil Daerah
Jumlah Penduduk (Ratus ribu jiwa) 12.252,0
Luas Wilayah (km2) 9.662,9

Pertumbuhan Ekonomi (Persen) 4,4


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (Rp miliar) 665.922,0
PDRB per kapita (Rp Ribu) 55.211,0

Indeks Pembangunan Manusia (Poin) 72,7


Angka Harapan Hidup (tahun) 70,0
Harapan Lama Sekolah (tahun) 13,1
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 9,1

Realisasi Investasi Domestik (Rp Miliar) 25.989,5


Realisasi Investasi Asing (US$ Juta) 2.190,0
139

Banten
Skor Peringkat Median Skor
Status
(1-100) Provinsi Nasional
1 INPUT 54,3 6 ↓ 40,1
1.1 Sumber Daya Manusia 30,0 10 ↓ 24,2
1.1.01 Jumlah Mahasiswa Berkemampuan Digital 21,6 9 ↓ 8,5
1.1.02 Pertumbuhan Mahasiswa Berkemampuan Digital 12,9 27 ↓ 15,9
1.1.03 Jumlah Dosen Program Studi Terkait Digitalisasi 26,0 7 = 9,5
1.1.04 Jumlah Program Studi Terkait Digitalisasi 27,0 7 ↓ 7,7
1.1.05 Indeks Literasi Digital 62,8 26 ↑ 75,6
1.2 Penggunaan TIK 66,7 7 ↑ 56,9
1.2.01 Rasio Penduduk yang Memiliki Handphone 82,1 14 = 77,7
1.2.02 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Komputer 51,6 9 ↑ 41,9
1.2.03 Rasio Penduduk yang Memiliki Akses Internet 82,7 7 ↑ 73,3
1.2.04 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Rumah 87,6 22 ↓ 88,3
1.2.05 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Kantor 74,5 5 = 35,2
1.2.06 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Sekolah 29,7 15 ↑ 26,8
1.2.07 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Laptop 42,1 9 ↑ 27,5
1.2.08 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Handphone 83,0 33 ↓ 91,2
1.3 Pengeluaran untuk TIK 66,2 3 ↓ 41,8
1.3.01 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Pengeluaran untuk TIK 92,2 18 ↑ 91,4
1.3.02 Pengeluaran Rata-rata Rumah Tangga untuk TIK 50,2 12 ↓ 35,0
1.3.03 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi 37,8 3 = 1,1
1.3.04 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi per Kapita 84,8 2 ↓ 34,1
2 OUTPUT 42,8 4 = 31,2
2.1 Perekonomian 33,1 8 ↑ 27,9
2.1.01 PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 9,6 6 = 2,3
2.1.02 Kontribusi PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 32,0 14 ↑ 24,0
2.1.03 Pertumbuhan PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 27,6 28 ↓ 36,1
2.1.04 PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 37,1 4 = 5,6
2.1.05 Kontribusi PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 58,0 7 ↑ 34,6
2.1.06 Pertumbuhan PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan,
52,7 24 ↑ 55,1
Pos & Kurir
2.1.07 PDRB Sektor Jasa Keuangan 6,8 6 = 1,7
2.1.08 Kontribusi PDRB Sektor Jasa Keuangan 27,0 13 ↑ 20,8
2.1.09 Pertumbuhan PDRB Sektor Jasa Keuangan 47,3 16 ↑ 45,9
2.2 Kewirausahaan dan Produktivitas 55,4 5 ↓ 28,6
2.2.01 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan Utama 60,0 7 = 43,6
2.2.02 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Komunikasi 59,4 7 = 42,7
2.2.03 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Promosi 62,9 4 = 32,5
2.2.04 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
65,3 4 = 36,1
Media Sosial
2.2.05 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
53,4 3 ↓ 13,4
Website/E-commerce
2.2.06 Pinjaman Fintech 31,2 4 = 1,9
2.3 Ketenagakerjaan 39,8 21 ↓ 40,1
2.3.01 Jumlah Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 32,4 5 = 5,0
2.3.02 Rasio Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 49,9 2 = 23,2
2.3.03 Pertumbuhan Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 18,8 26 ↓ 25,2
2.3.04 Jumlah Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 74,3 34 ↓ 93,8
2.3.05 Rasio Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 6,8 36 ↓ 29,3
2.3.06 Pertumbuhan Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 56,5 28 ↓ 64,6
3 PENUNJANG 59,3 7 ↑ 50,7
3.1 Infrastruktur 73,7 7 ↑ 62,8
3.1.01 Tingkat Gangguan Listrik (Indikator terbalik) 96,0 7 ↓ 87,0
3.1.02 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal Kuat dan Sangat Kuat 76,7 16 ↓ 72,9
3.1.03 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 3G 97,7 9 ↓ 91,0
3.1.04 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 4G 77,9 16 ↓ 73,8
3.1.05 Rasio Rumah Tangga dengan Sambungan Telepon Tetap 20,1 4 ↑ 7,7
3.2 Keuangan 55,5 5 ↑ 32,1
3.2.01 Indeks Inklusi Keuangan (Komposit) 58,4 18 ↓ 56,4
3.2.02 Jumlah Agen Laku Pandai 16,2 6 ↓ 5,0
3.2.03 Adopsi E-wallet sebagai Metode Pembayaran 91,8 2 = 38,9
3.3 Regulasi dan Kapasitas Pemda 48,7 23 ↑ 49,6
3.3.01 Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK 0,0 38 ↓ 52,8
3.3.02 Angka Partisipasi Kasar D1-S1 29,3 18 = 28,7
3.3.03 Pertumbuhan Angka Harapan Hidup 90,5 7 ↑ 73,3
3.3.04 Penurunan Tingkat Kemiskinan (Indikator Terbalik) 74,8 9 ↑ 55,3
140 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Peringkat Provinsi
2020 2021 2022 2023
Bengkulu 30 19 12 15
Skor : 25,1 31,3 39,1 39,7

Kinerja 2023 Median Skor Nasional


Median Skor Regional: Sumatera

Skor EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. PENUNJANG


0-100

100

90

80

69
70 60
60
60

50
40 41
40 37
32
31 31
30
20
20

10

Peringkat 15 28 15 35 10 16 16 13 12 10
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Pereko- Kewira- Ketenaga- Infrastruktur Keuangan Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK nomian usahaan dan kerjaan Kapasitas
Produktivitas Pemda

Profil Daerah
Jumlah Penduduk (Ratus ribu jiwa) 2.060,1
Luas Wilayah (km2) 19.919,3

Pertumbuhan Ekonomi (Persen) 3,2


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (Rp miliar) 79.576,0
PDRB per kapita (Rp Ribu) 39.143,0

Indeks Pembangunan Manusia (Poin) 71,6


Angka Harapan Hidup (tahun) 69,4
Harapan Lama Sekolah (tahun) 13,7
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 8,9

Realisasi Investasi Domestik (Rp Miliar) 4.923,5


Realisasi Investasi Asing (US$ Juta) 23,7
141

Bengkulu
Skor Peringkat Median Skor
Status
(1-100) Provinsi Nasional
1 INPUT 37,1 27 ↓ 40,1
1.1 Sumber Daya Manusia 19,8 28 ↑ 24,2
1.1.01 Jumlah Mahasiswa Berkemampuan Digital 3,6 26 = 8,5
1.1.02 Pertumbuhan Mahasiswa Berkemampuan Digital 6,5 36 ↓ 15,9
1.1.03 Jumlah Dosen Program Studi Terkait Digitalisasi 5,4 23 = 9,5
1.1.04 Jumlah Program Studi Terkait Digitalisasi 4,5 25 = 7,7
1.1.05 Indeks Literasi Digital 79,1 16 ↑ 75,6
1.2 Penggunaan TIK 60,0 15 ↓ 56,9
1.2.01 Rasio Penduduk yang Memiliki Handphone 77,1 20 ↑ 77,7
1.2.02 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Komputer 46,3 14 ↑ 41,9
1.2.03 Rasio Penduduk yang Memiliki Akses Internet 73,3 19 ↑ 73,3
1.2.04 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Rumah 97,4 4 ↑ 88,3
1.2.05 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Kantor 38,6 16 ↑ 35,2
1.2.06 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Sekolah 25,8 23 ↓ 26,8
1.2.07 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Laptop 24,9 21 ↓ 27,5
1.2.08 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Handphone 96,5 4 ↑ 91,2
1.3 Pengeluaran untuk TIK 31,5 35 ↓ 41,8
1.3.01 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Pengeluaran untuk TIK 90,9 21 ↓ 91,4
1.3.02 Pengeluaran Rata-rata Rumah Tangga untuk TIK 6,3 36 ↓ 35,0
1.3.03 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi 0,6 26 ↓ 1,1
1.3.04 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi per Kapita 28,1 28 ↓ 34,1
2 OUTPUT 34,4 14 ↓ 31,2
2.1 Perekonomian 31,5 10 ↓ 27,9
2.1.01 PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 0,9 25 = 2,3
2.1.02 Kontribusi PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 29,8 17 ↑ 24,0
2.1.03 Pertumbuhan PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 38,5 16 ↑ 36,1
2.1.04 PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 5,1 21 ↑ 5,6
2.1.05 Kontribusi PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 75,3 3 = 34,6
2.1.06 Pertumbuhan PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan,
56,2 16 ↓ 55,1
Pos & Kurir
2.1.07 PDRB Sektor Jasa Keuangan 0,8 25 ↑ 1,7
2.1.08 Kontribusi PDRB Sektor Jasa Keuangan 28,1 10 ↑ 20,8
2.1.09 Pertumbuhan PDRB Sektor Jasa Keuangan 48,9 7 ↓ 45,9
2.2 Kewirausahaan dan Produktivitas 30,5 16 ↑ 28,6
2.2.01 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan Utama 44,5 18 ↓ 43,6
2.2.02 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Komunikasi 43,7 17 ↓ 42,7
2.2.03 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Promosi 40,4 13 ↑ 32,5
2.2.04 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
44,4 12 ↑ 36,1
Media Sosial
2.2.05 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
9,4 27 ↓ 13,4
Website/E-commerce
2.2.06 Pinjaman Fintech 0,7 27 = 1,9
2.3 Ketenagakerjaan 41,1 16 ↓ 40,1
2.3.01 Jumlah Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 2,0 27 ↑ 5,0
2.3.02 Rasio Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 17,3 32 ↓ 23,2
2.3.03 Pertumbuhan Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 32,4 16 ↑ 25,2
2.3.04 Jumlah Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 97,1 12 ↓ 93,8
2.3.05 Rasio Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 39,0 9 ↓ 29,3
2.3.06 Pertumbuhan Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 58,5 26 ↓ 64,6
3 PENUNJANG 55,5 11 = 50,7
3.1 Infrastruktur 69,4 13 ↑ 62,8
3.1.01 Tingkat Gangguan Listrik (Indikator terbalik) 93,9 8 ↑ 87,0
3.1.02 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal Kuat dan Sangat Kuat 74,3 18 = 72,9
3.1.03 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 3G 92,4 17 ↓ 91,0
3.1.04 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 4G 77,3 17 ↑ 73,8
3.1.05 Rasio Rumah Tangga dengan Sambungan Telepon Tetap 8,8 16 ↓ 7,7
3.2 Keuangan 37,4 12 ↑ 32,1
3.2.01 Indeks Inklusi Keuangan (Komposit) 67,3 12 ↓ 56,4
3.2.02 Jumlah Agen Laku Pandai 4,7 21 ↓ 5,0
3.2.03 Adopsi E-wallet sebagai Metode Pembayaran 40,1 19 ↑ 38,9
3.3 Regulasi dan Kapasitas Pemda 59,8 10 ↑ 49,6
3.3.01 Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK 83,2 8 = 52,8
3.3.02 Angka Partisipasi Kasar D1-S1 38,4 12 ↓ 28,7
3.3.03 Pertumbuhan Angka Harapan Hidup 66,0 27 ↓ 73,3
3.3.04 Penurunan Tingkat Kemiskinan (Indikator Terbalik) 51,8 23 ↓ 55,3
142 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Peringkat Provinsi
2020 2021 2022 2023
DI Yogyakarta 4 6 3 3
Skor : 46,7 47,6 49,2 54,2

Kinerja 2023 Median Skor Nasional


Median Skor Regional: Jawa

Skor EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. PENUNJANG


0-100

100

90
84
82
80

70
68

60
60
54
50 47
42 42 42
40
33
30

20

10

Peringkat 3 5 2 17 3 3 13 2 19 5
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Pereko- Kewira- Ketenaga- Infrastruktur Keuangan Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK nomian usahaan dan kerjaan Kapasitas
Produktivitas Pemda

Profil Daerah
Jumlah Penduduk (Ratus ribu jiwa) 3.761,9
Luas Wilayah (km2) 3.133,2

Pertumbuhan Ekonomi (Persen) 5,5


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (Rp miliar) 149.369,0
PDRB per kapita (Rp Ribu) 40.230,0

Indeks Pembangunan Manusia (Poin) 80,2


Angka Harapan Hidup (tahun) 75,0
Harapan Lama Sekolah (tahun) 15,7
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 9,8

Realisasi Investasi Domestik (Rp Miliar) 2.761,3


Realisasi Investasi Asing (US$ Juta) 21,8
143

DI Yogyakarta
Skor Peringkat Median Skor
Status
(1-100) Provinsi Nasional
1 INPUT 57,0 4 = 40,1
1.1 Sumber Daya Manusia 46,8 5 = 24,2
1.1.01 Jumlah Mahasiswa Berkemampuan Digital 42,3 6 ↑ 8,5
1.1.02 Pertumbuhan Mahasiswa Berkemampuan Digital 26,3 8 ↑ 15,9
1.1.03 Jumlah Dosen Program Studi Terkait Digitalisasi 33,0 6 = 9,5
1.1.04 Jumlah Program Studi Terkait Digitalisasi 32,3 6 ↑ 7,7
1.1.05 Indeks Literasi Digital 100,0 1 = 75,6
1.2 Penggunaan TIK 82,2 2 ↓ 56,9
1.2.01 Rasio Penduduk yang Memiliki Handphone 82,3 12 ↓ 77,7
1.2.02 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Komputer 83,9 2 = 41,9
1.2.03 Rasio Penduduk yang Memiliki Akses Internet 88,5 5 ↓ 73,3
1.2.04 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Rumah 97,7 3 = 88,3
1.2.05 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Kantor 84,4 3 ↑ 35,2
1.2.06 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Sekolah 42,1 3 ↑ 26,8
1.2.07 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Laptop 85,7 2 = 27,5
1.2.08 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Handphone 93,2 14 ↓ 91,2
1.3 Pengeluaran untuk TIK 42,0 17 ↑ 41,8
1.3.01 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Pengeluaran untuk TIK 89,9 23 ↑ 91,4
1.3.02 Pengeluaran Rata-rata Rumah Tangga untuk TIK 24,7 26 ↑ 35,0
1.3.03 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi 6,9 6 = 1,1
1.3.04 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi per Kapita 46,7 9 ↓ 34,1
2 OUTPUT 47,7 3 = 31,2
2.1 Perekonomian 41,8 3 ↑ 27,9
2.1.01 PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 5,7 9 ↑ 2,3
2.1.02 Kontribusi PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 100,0 1 = 24,0
2.1.03 Pertumbuhan PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 91,0 3 ↓ 36,1
2.1.04 PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 5,4 20 ↑ 5,6
2.1.05 Kontribusi PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 39,0 18 ↓ 34,6
2.1.06 Pertumbuhan PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan,
56,1 17 ↑ 55,1
Pos & Kurir
2.1.07 PDRB Sektor Jasa Keuangan 1,8 17 = 1,7
2.1.08 Kontribusi PDRB Sektor Jasa Keuangan 32,9 7 = 20,8
2.1.09 Pertumbuhan PDRB Sektor Jasa Keuangan 44,7 24 ↑ 45,9
2.2 Kewirausahaan dan Produktivitas 59,5 3 ↓ 28,6
2.2.01 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan Utama 74,3 5 ↓ 43,6
2.2.02 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Komunikasi 74,0 5 ↓ 42,7
2.2.03 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Promosi 74,4 2 = 32,5
2.2.04 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
76,7 2 = 36,1
Media Sosial
2.2.05 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
53,7 2 ↑ 13,4
Website/E-commerce
2.2.06 Pinjaman Fintech 4,1 11 = 1,9
2.3 Ketenagakerjaan 41,6 13 ↑ 40,1
2.3.01 Jumlah Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 7,7 12 ↑ 5,0
2.3.02 Rasio Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 30,7 12 ↑ 23,2
2.3.03 Pertumbuhan Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 37,2 11 ↑ 25,2
2.3.04 Jumlah Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 91,5 24 ↓ 93,8
2.3.05 Rasio Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 17,4 30 ↓ 29,3
2.3.06 Pertumbuhan Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 65,3 18 ↑ 64,6
3 PENUNJANG 61,6 6 ↓ 50,7
3.1 Infrastruktur 84,3 2 ↑ 62,8
3.1.01 Tingkat Gangguan Listrik (Indikator terbalik) 97,8 3 ↑ 87,0
3.1.02 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal Kuat dan Sangat Kuat 91,7 3 ↑ 72,9
3.1.03 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 3G 98,6 7 ↑ 91,0
3.1.04 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 4G 86,9 8 = 73,8
3.1.05 Rasio Rumah Tangga dengan Sambungan Telepon Tetap 46,3 2 = 7,7
3.2 Keuangan 32,6 19 ↓ 32,1
3.2.01 Indeks Inklusi Keuangan (Komposit) 44,6 23 ↓ 56,4
3.2.02 Jumlah Agen Laku Pandai 7,9 15 ↓ 5,0
3.2.03 Adopsi E-wallet sebagai Metode Pembayaran 45,4 15 ↓ 38,9
3.3 Regulasi dan Kapasitas Pemda 68,0 5 ↓ 49,6
3.3.01 Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK 65,0 13 ↓ 52,8
3.3.02 Angka Partisipasi Kasar D1-S1 100,0 1 = 28,7
3.3.03 Pertumbuhan Angka Harapan Hidup 7,0 36 ↓ 73,3
3.3.04 Penurunan Tingkat Kemiskinan (Indikator Terbalik) 100,0 1 ↑ 55,3
144 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Peringkat Provinsi
2020 2021 2022 2023
DKI Jakarta 1 1 1 1
Skor : 79,7 77,6 73,2 76,6

Kinerja 2023 Median Skor Nasional


Median Skor Regional: Jawa

Skor EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. PENUNJANG


0-100
100 98
100

90 85
83 84
80 77
74
70
62
60
60

50

40 37

30

20

10

Peringkat 1 4 1 1 1 1 1 1 1 33
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Pereko- Kewira- Ketenaga- Infrastruktur Keuangan Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK nomian usahaan dan kerjaan Kapasitas
Produktivitas Pemda

Profil Daerah
Jumlah Penduduk (Ratus ribu jiwa) 10.680,0
Luas Wilayah (km2) 664,0

Pertumbuhan Ekonomi (Persen) 3,6


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (Rp miliar) 2.914.581,0
PDRB per kapita (Rp Ribu) 274.710,0

Indeks Pembangunan Manusia (Poin) 81,1


Angka Harapan Hidup (tahun) 73,0
Harapan Lama Sekolah (tahun) 13,1
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 11,3

Realisasi Investasi Domestik (Rp Miliar) 54.708,2


Realisasi Investasi Asing (US$ Juta) 3.330,6
145

DKI Jakarta
Skor Peringkat Median Skor
Status
(1-100) Provinsi Nasional
1 INPUT 76,8 1 = 40,1
1.1 Sumber Daya Manusia 62,4 4 ↓ 24,2
1.1.01 Jumlah Mahasiswa Berkemampuan Digital 72,2 4 ↓ 8,5
1.1.02 Pertumbuhan Mahasiswa Berkemampuan Digital 15,0 21 ↑ 15,9
1.1.03 Jumlah Dosen Program Studi Terkait Digitalisasi 73,0 3 ↓ 9,5
1.1.04 Jumlah Program Studi Terkait Digitalisasi 63,4 4 = 7,7
1.1.05 Indeks Literasi Digital 88,4 9 ↑ 75,6
1.2 Penggunaan TIK 83,0 1 ↑ 56,9
1.2.01 Rasio Penduduk yang Memiliki Handphone 99,9 2 ↓ 77,7
1.2.02 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Komputer 100,0 1 = 41,9
1.2.03 Rasio Penduduk yang Memiliki Akses Internet 100,0 1 = 73,3
1.2.04 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Rumah 84,4 24 ↓ 88,3
1.2.05 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Kantor 83,4 4 ↓ 35,2
1.2.06 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Sekolah 27,9 18 ↑ 26,8
1.2.07 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Laptop 100,0 1 = 27,5
1.2.08 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Handphone 68,1 36 ↓ 91,2
1.3 Pengeluaran untuk TIK 85,1 1 = 41,8
1.3.01 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Pengeluaran untuk TIK 99,3 2 ↓ 91,4
1.3.02 Pengeluaran Rata-rata Rumah Tangga untuk TIK 62,3 7 ↑ 35,0
1.3.03 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi 78,8 2 = 1,1
1.3.04 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi per Kapita 100,0 1 ↑ 34,1
2 OUTPUT 77,9 1 = 31,2
2.1 Perekonomian 73,6 1 = 27,9
2.1.01 PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 100,0 1 = 2,3
2.1.02 Kontribusi PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 86,0 2 = 24,0
2.1.03 Pertumbuhan PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 21,8 30 ↓ 36,1
2.1.04 PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 100,0 1 ↑ 5,6
2.1.05 Kontribusi PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 32,6 21 ↑ 34,6
2.1.06 Pertumbuhan PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan,
79,4 2 ↑ 55,1
Pos & Kurir
2.1.07 PDRB Sektor Jasa Keuangan 100,0 1 = 1,7
2.1.08 Kontribusi PDRB Sektor Jasa Keuangan 100,0 1 = 20,8
2.1.09 Pertumbuhan PDRB Sektor Jasa Keuangan 42,6 33 ↓ 45,9
2.2 Kewirausahaan dan Produktivitas 100,0 1 = 28,6
2.2.01 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan Utama 100,0 1 = 43,6
2.2.02 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Komunikasi 100,0 1 = 42,7
2.2.03 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Promosi 100,0 1 = 32,5
2.2.04 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
100,0 1 = 36,1
Media Sosial
2.2.05 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
100,0 1 = 13,4
Website/E-commerce
2.2.06 Pinjaman Fintech 100,0 1 = 1,9
2.3 Ketenagakerjaan 60,1 1 = 40,1
2.3.01 Jumlah Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 50,7 3 = 5,0
2.3.02 Rasio Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 100,0 1 = 23,2
2.3.03 Pertumbuhan Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 38,4 10 ↑ 25,2
2.3.04 Jumlah Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 81,3 33 ↓ 93,8
2.3.05 Rasio Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 17,6 29 = 29,3
2.3.06 Pertumbuhan Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 72,4 8 ↑ 64,6
3 PENUNJANG 73,3 2 ↓ 50,7
3.1 Infrastruktur 98,2 1 = 62,8
3.1.01 Tingkat Gangguan Listrik (Indikator terbalik) 90,8 10 ↓ 87,0
3.1.02 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal Kuat dan Sangat Kuat 100,0 1 = 72,9
3.1.03 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 3G 100,0 1 = 91,0
3.1.04 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 4G 100,0 1 = 73,8
3.1.05 Rasio Rumah Tangga dengan Sambungan Telepon Tetap 100,0 1 = 7,7
3.2 Keuangan 84,4 1 ↑ 32,1
3.2.01 Indeks Inklusi Keuangan (Komposit) 100,0 1 = 56,4
3.2.02 Jumlah Agen Laku Pandai 53,3 4 ↑ 5,0
3.2.03 Adopsi E-wallet sebagai Metode Pembayaran 100,0 1 = 38,9
3.3 Regulasi dan Kapasitas Pemda 37,4 33 ↓ 49,6
3.3.01 Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK 6,4 37 ↓ 52,8
3.3.02 Angka Partisipasi Kasar D1-S1 40,7 9 ↑ 28,7
3.3.03 Pertumbuhan Angka Harapan Hidup 72,3 20 ↓ 73,3
3.3.04 Penurunan Tingkat Kemiskinan (Indikator Terbalik) 30,4 31 ↓ 55,3
146 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Peringkat Provinsi
2020 2021 2022 2023
Gorontalo 20 16 21 30
Skor : 27,5 32,3 33,5 35,3

Kinerja 2023 Median Skor Nasional


Median Skor Regional: Sulawesi

Skor EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. PENUNJANG


0-100

100

90

80

70
64

60 57 52

50

40 35 37
34
29
30 26 24

20
14

10

Peringkat 30 36 18 31 22 26 33 19 24 52
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Pereko- Kewira- Ketenaga- Infrastruktur Keuangan Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK nomian usahaan dan kerjaan Kapasitas
Produktivitas Pemda

Profil Daerah
Jumlah Penduduk (Ratus ribu jiwa) 1.192,7
Luas Wilayah (km2) 11.257,1

Pertumbuhan Ekonomi (Persen) 2,4


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (Rp miliar) 43.896,0
PDRB per kapita (Rp Ribu) 37.170,0

Indeks Pembangunan Manusia (Poin) 69,0


Angka Harapan Hidup (tahun) 68,2
Harapan Lama Sekolah (tahun) 13,1
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 8,0

Realisasi Investasi Domestik (Rp Miliar) 1.004,3


Realisasi Investasi Asing (US$ Juta) 78,0
147

Gorontalo
Skor Peringkat Median Skor
Status
(1-100) Provinsi Nasional
1 INPUT 35,0 32 ↓ 40,1
1.1 Sumber Daya Manusia 13,7 36 ↓ 24,2
1.1.01 Jumlah Mahasiswa Berkemampuan Digital 2,7 32 ↓ 8,5
1.1.02 Pertumbuhan Mahasiswa Berkemampuan Digital 25,2 9 ↑ 15,9
1.1.03 Jumlah Dosen Program Studi Terkait Digitalisasi 4,4 29 ↓ 9,5
1.1.04 Jumlah Program Studi Terkait Digitalisasi 3,9 27 = 7,7
1.1.05 Indeks Literasi Digital 32,6 35 ↓ 75,6
1.2 Penggunaan TIK 57,3 18 = 56,9
1.2.01 Rasio Penduduk yang Memiliki Handphone 78,4 18 ↑ 77,7
1.2.02 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Komputer 38,1 23 ↓ 41,9
1.2.03 Rasio Penduduk yang Memiliki Akses Internet 69,8 25 ↓ 73,3
1.2.04 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Rumah 88,0 20 ↑ 88,3
1.2.05 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Kantor 19,0 29 ↑ 35,2
1.2.06 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Sekolah 39,4 5 ↑ 26,8
1.2.07 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Laptop 33,4 15 ↑ 27,5
1.2.08 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Handphone 92,2 17 ↓ 91,2
1.3 Pengeluaran untuk TIK 34,0 31 = 41,8
1.3.01 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Pengeluaran untuk TIK 92,8 17 = 91,4
1.3.02 Pengeluaran Rata-rata Rumah Tangga untuk TIK 15,1 32 ↓ 35,0
1.3.03 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi 0,5 29 ↑ 1,1
1.3.04 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi per Kapita 27,9 29 ↑ 34,1
2 OUTPUT 29,0 28 ↓ 31,2
2.1 Perekonomian 25,9 22 ↓ 27,9
2.1.01 PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 0,2 35 ↓ 2,3
2.1.02 Kontribusi PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 19,0 23 ↑ 24,0
2.1.03 Pertumbuhan PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 18,0 35 ↓ 36,1
2.1.04 PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 1,5 30 ↑ 5,6
2.1.05 Kontribusi PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 48,0 9 = 34,6
2.1.06 Pertumbuhan PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan,
54,0 23 ↓ 55,1
Pos & Kurir
2.1.07 PDRB Sektor Jasa Keuangan 0,6 28 ↑ 1,7
2.1.08 Kontribusi PDRB Sektor Jasa Keuangan 41,3 3 ↓ 20,8
2.1.09 Pertumbuhan PDRB Sektor Jasa Keuangan 50,6 5 ↓ 45,9
2.2 Kewirausahaan dan Produktivitas 24,5 26 ↑ 28,6
2.2.01 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan Utama 39,0 26 ↓ 43,6
2.2.02 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Komunikasi 38,3 26 ↓ 42,7
2.2.03 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Promosi 28,6 24 ↓ 32,5
2.2.04 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
29,4 25 ↑ 36,1
Media Sosial
2.2.05 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
10,2 24 ↑ 13,4
Website/E-commerce
2.2.06 Pinjaman Fintech 1,2 21 ↑ 1,9
2.3 Ketenagakerjaan 36,6 33 ↓ 40,1
2.3.01 Jumlah Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 1,7 29 ↓ 5,0
2.3.02 Rasio Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 29,4 13 ↓ 23,2
2.3.03 Pertumbuhan Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 0,0 38 ↓ 25,2
2.3.04 Jumlah Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 97,9 9 ↓ 93,8
2.3.05 Rasio Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 22,6 25 ↑ 29,3
2.3.06 Pertumbuhan Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 67,9 15 ↑ 64,6
3 PENUNJANG 48,4 22 ↓ 50,7
3.1 Infrastruktur 64,3 19 ↓ 62,8
3.1.01 Tingkat Gangguan Listrik (Indikator terbalik) 70,0 27 ↓ 87,0
3.1.02 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal Kuat dan Sangat Kuat 77,8 14 ↑ 72,9
3.1.03 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 3G 91,6 19 ↑ 91,0
3.1.04 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 4G 81,7 12 ↓ 73,8
3.1.05 Rasio Rumah Tangga dengan Sambungan Telepon Tetap 0,3 36 ↓ 7,7
3.2 Keuangan 29,3 24 ↑ 32,1
3.2.01 Indeks Inklusi Keuangan (Komposit) 69,3 8 ↑ 56,4
3.2.02 Jumlah Agen Laku Pandai 2,1 28 ↑ 5,0
3.2.03 Adopsi E-wallet sebagai Metode Pembayaran 16,5 28 ↓ 38,9
3.3 Regulasi dan Kapasitas Pemda 51,6 17 ↓ 49,6
3.3.01 Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK 55,5 17 ↓ 52,8
3.3.02 Angka Partisipasi Kasar D1-S1 36,4 13 ↓ 28,7
3.3.03 Pertumbuhan Angka Harapan Hidup 80,1 15 ↓ 73,3
3.3.04 Penurunan Tingkat Kemiskinan (Indikator Terbalik) 34,2 30 ↓ 55,3
148 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Peringkat Provinsi
2020 2021 2022 2023
Jambi 23 20 30 14
Skor : 27,0 30,9 31,9 39,8

Kinerja 2023 Median Skor Nasional


Median Skor Regional: Sumatera

Skor EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. PENUNJANG


0-100

100

90

80

70 68

60 57

49
50

40 40 40 40
40 37
29
30

20 17

10

Peringkat 14 7 19 23 36 18 20 16 14 21
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Pereko- Kewira- Ketenaga- Infrastruktur Keuangan Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK nomian usahaan dan kerjaan Kapasitas
Produktivitas Pemda

Profil Daerah
Jumlah Penduduk (Ratus ribu jiwa) 3.631,1
Luas Wilayah (km2) 50.058,2

Pertumbuhan Ekonomi (Persen) 3,7


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (Rp miliar) 233.725,0
PDRB per kapita (Rp Ribu) 65.193,0

Indeks Pembangunan Manusia (Poin) 71,6


Angka Harapan Hidup (tahun) 71,2
Harapan Lama Sekolah (tahun) 13,1
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 8,7

Realisasi Investasi Domestik (Rp Miliar) 6.204,2


Realisasi Investasi Asing (US$ Juta) 50,9
149

Jambi
Skor Peringkat Median Skor
Status
(1-100) Provinsi Nasional
1 INPUT 45,5 12 ↑ 40,1
1.1 Sumber Daya Manusia 39,6 7 ↑ 24,2
1.1.01 Jumlah Mahasiswa Berkemampuan Digital 8,3 20 ↑ 8,5
1.1.02 Pertumbuhan Mahasiswa Berkemampuan Digital 100,0 1 ↑ 15,9
1.1.03 Jumlah Dosen Program Studi Terkait Digitalisasi 5,3 24 ↓ 9,5
1.1.04 Jumlah Program Studi Terkait Digitalisasi 7,6 20 ↑ 7,7
1.1.05 Indeks Literasi Digital 76,7 18 ↑ 75,6
1.2 Penggunaan TIK 57,0 19 ↑ 56,9
1.2.01 Rasio Penduduk yang Memiliki Handphone 81,2 16 ↑ 77,7
1.2.02 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Komputer 41,6 20 = 41,9
1.2.03 Rasio Penduduk yang Memiliki Akses Internet 74,4 18 ↑ 73,3
1.2.04 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Rumah 90,4 18 ↑ 88,3
1.2.05 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Kantor 38,2 17 ↑ 35,2
1.2.06 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Sekolah 22,2 26 ↓ 26,8
1.2.07 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Laptop 14,1 33 ↓ 27,5
1.2.08 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Handphone 93,9 13 ↑ 91,2
1.3 Pengeluaran untuk TIK 39,8 23 ↓ 41,8
1.3.01 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Pengeluaran untuk TIK 93,2 14 ↓ 91,4
1.3.02 Pengeluaran Rata-rata Rumah Tangga untuk TIK 30,4 24 ↓ 35,0
1.3.03 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi 0,4 32 ↓ 1,1
1.3.04 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi per Kapita 35,0 17 ↑ 34,1
2 OUTPUT 28,5 33 ↓ 31,2
2.1 Perekonomian 16,6 36 ↓ 27,9
2.1.01 PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 3,3 14 = 2,3
2.1.02 Kontribusi PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 32,8 13 ↓ 24,0
2.1.03 Pertumbuhan PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 21,3 31 ↓ 36,1
2.1.04 PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 4,8 22 ↑ 5,6
2.1.05 Kontribusi PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 19,7 30 ↓ 34,6
2.1.06 Pertumbuhan PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan,
61,3 13 ↑ 55,1
Pos & Kurir
2.1.07 PDRB Sektor Jasa Keuangan 0,7 26 ↓ 1,7
2.1.08 Kontribusi PDRB Sektor Jasa Keuangan 5,8 34 ↓ 20,8
2.1.09 Pertumbuhan PDRB Sektor Jasa Keuangan 0,0 38 ↓ 45,9
2.2 Kewirausahaan dan Produktivitas 28,8 18 ↑ 28,6
2.2.01 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan Utama 43,6 19 ↑ 43,6
2.2.02 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Komunikasi 42,9 19 ↑ 42,7
2.2.03 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Promosi 32,7 19 ↑ 32,5
2.2.04 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
36,1 19 ↑ 36,1
Media Sosial
2.2.05 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
15,8 15 = 13,4
Website/E-commerce
2.2.06 Pinjaman Fintech 1,8 20 = 1,9
2.3 Ketenagakerjaan 40,1 20 ↓ 40,1
2.3.01 Jumlah Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 4,2 22 = 5,0
2.3.02 Rasio Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 19,9 23 ↑ 23,2
2.3.03 Pertumbuhan Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 35,4 12 ↑ 25,2
2.3.04 Jumlah Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 94,0 19 ↓ 93,8
2.3.05 Rasio Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 27,4 20 ↓ 29,3
2.3.06 Pertumbuhan Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 59,7 24 ↓ 64,6
3 PENUNJANG 51,1 16 ↑ 50,7
3.1 Infrastruktur 67,8 16 = 62,8
3.1.01 Tingkat Gangguan Listrik (Indikator terbalik) 89,6 18 ↑ 87,0
3.1.02 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal Kuat dan Sangat Kuat 74,1 19 = 72,9
3.1.03 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 3G 90,4 20 ↓ 91,0
3.1.04 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 4G 78,4 15 = 73,8
3.1.05 Rasio Rumah Tangga dengan Sambungan Telepon Tetap 6,7 21 ↓ 7,7
3.2 Keuangan 36,7 14 ↑ 32,1
3.2.01 Indeks Inklusi Keuangan (Komposit) 56,4 19 ↑ 56,4
3.2.02 Jumlah Agen Laku Pandai 8,7 12 ↑ 5,0
3.2.03 Adopsi E-wallet sebagai Metode Pembayaran 45,0 16 = 38,9
3.3 Regulasi dan Kapasitas Pemda 48,9 21 ↑ 49,6
3.3.01 Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK 39,8 28 ↓ 52,8
3.3.02 Angka Partisipasi Kasar D1-S1 25,1 22 ↓ 28,7
3.3.03 Pertumbuhan Angka Harapan Hidup 66,7 25 ↑ 73,3
3.3.04 Penurunan Tingkat Kemiskinan (Indikator Terbalik) 63,8 16 ↑ 55,3
150 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Peringkat Provinsi
2020 2021 2022 2023
Jawa Barat 2 2 2 2
Skor : 55,0 57,1 58,5 62,2

Kinerja 2023 Median Skor Nasional


Median Skor Regional: Jawa

Skor EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. PENUNJANG


0-100

100

90
81 82
79
80 75

70 66
62
60
63

50
42
40 38
40

30

20

10

Peringkat 21 1 8 2 2 2 18 3 2 32
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Pereko- Kewira- Ketenaga- Infrastruktur Keuangan Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK nomian usahaan dan kerjaan Kapasitas
Produktivitas Pemda

Profil Daerah
Jumlah Penduduk (Ratus ribu jiwa) 49.405,0
Luas Wilayah (km2) 35.377,8

Pertumbuhan Ekonomi (Persen) 3,7


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (Rp miliar) 2.209.822,0
PDRB per kapita (Rp Ribu) 45.300,0

Indeks Pembangunan Manusia (Poin) 72,5


Angka Harapan Hidup (tahun) 73,2
Harapan Lama Sekolah (tahun) 12,6
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 8,8

Realisasi Investasi Domestik (Rp Miliar) 59.948,5


Realisasi Investasi Asing (US$ Juta) 5.217,7
151

Jawa Barat
Skor Peringkat Median Skor
Status
(1-100) Provinsi Nasional
1 INPUT 74,0 2 = 40,1
1.1 Sumber Daya Manusia 81,3 1 = 24,2
1.1.01 Jumlah Mahasiswa Berkemampuan Digital 100,0 1 = 8,5
1.1.02 Pertumbuhan Mahasiswa Berkemampuan Digital 15,6 20 ↑ 15,9
1.1.03 Jumlah Dosen Program Studi Terkait Digitalisasi 100,0 1 = 9,5
1.1.04 Jumlah Program Studi Terkait Digitalisasi 100,0 1 = 7,7
1.1.05 Indeks Literasi Digital 90,7 7 ↑ 75,6
1.2 Penggunaan TIK 65,5 8 ↑ 56,9
1.2.01 Rasio Penduduk yang Memiliki Handphone 82,3 13 ↑ 77,7
1.2.02 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Komputer 48,6 10 ↑ 41,9
1.2.03 Rasio Penduduk yang Memiliki Akses Internet 83,2 6 = 73,3
1.2.04 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Rumah 91,2 17 ↓ 88,3
1.2.05 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Kantor 58,7 11 ↓ 35,2
1.2.06 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Sekolah 32,3 10 ↑ 26,8
1.2.07 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Laptop 41,1 10 ↑ 27,5
1.2.08 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Handphone 86,9 26 ↓ 91,2
1.3 Pengeluaran untuk TIK 75,2 2 ↑ 41,8
1.3.01 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Pengeluaran untuk TIK 87,5 29 ↑ 91,4
1.3.02 Pengeluaran Rata-rata Rumah Tangga untuk TIK 36,2 18 ↓ 35,0
1.3.03 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi 100,0 1 = 1,1
1.3.04 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi per Kapita 77,2 3 = 34,1
2 OUTPUT 48,4 2 = 31,2
2.1 Perekonomian 42,2 2 = 27,9
2.1.01 PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 32,0 3 = 2,3
2.1.02 Kontribusi PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 31,6 15 ↑ 24,0
2.1.03 Pertumbuhan PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 32,3 23 ↓ 36,1
2.1.04 PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 99,4 2 ↓ 5,6
2.1.05 Kontribusi PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 44,9 12 ↓ 34,6
2.1.06 Pertumbuhan PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan,
48,6 30 ↓ 55,1
Pos & Kurir
2.1.07 PDRB Sektor Jasa Keuangan 19,9 3 = 1,7
2.1.08 Kontribusi PDRB Sektor Jasa Keuangan 23,0 17 ↑ 20,8
2.1.09 Pertumbuhan PDRB Sektor Jasa Keuangan 47,9 12 ↑ 45,9
2.2 Kewirausahaan dan Produktivitas 62,6 2 ↑ 28,6
2.2.01 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan Utama 59,2 9 ↓ 43,6
2.2.02 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Komunikasi 58,7 9 ↓ 42,7
2.2.03 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Promosi 60,9 5 = 32,5
2.2.04 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
60,5 6 ↓ 36,1
Media Sosial
2.2.05 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
41,3 4 = 13,4
Website/E-commerce
2.2.06 Pinjaman Fintech 94,9 2 = 1,9
2.3 Ketenagakerjaan 40,4 18 ↑ 40,1
2.3.01 Jumlah Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 100,0 1 = 5,0
2.3.02 Rasio Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 37,4 7 ↑ 23,2
2.3.03 Pertumbuhan Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 34,6 14 ↑ 25,2
2.3.04 Jumlah Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 0,0 38 ↓ 93,8
2.3.05 Rasio Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 8,8 35 ↓ 29,3
2.3.06 Pertumbuhan Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 61,5 22 ↓ 64,6
3 PENUNJANG 66,3 3 ↓ 50,7
3.1 Infrastruktur 78,6 3 ↑ 62,8
3.1.01 Tingkat Gangguan Listrik (Indikator terbalik) 90,5 12 ↓ 87,0
3.1.02 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal Kuat dan Sangat Kuat 90,4 7 ↓ 72,9
3.1.03 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 3G 99,7 3 = 91,0
3.1.04 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 4G 92,7 3 ↑ 73,8
3.1.05 Rasio Rumah Tangga dengan Sambungan Telepon Tetap 19,7 5 ↓ 7,7
3.2 Keuangan 82,1 2 ↓ 32,1
3.2.01 Indeks Inklusi Keuangan (Komposit) 68,3 11 ↓ 56,4
3.2.02 Jumlah Agen Laku Pandai 100,0 1 = 5,0
3.2.03 Adopsi E-wallet sebagai Metode Pembayaran 78,1 3 ↑ 38,9
3.3 Regulasi dan Kapasitas Pemda 38,3 32 ↓ 49,6
3.3.01 Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK 15,2 32 ↓ 52,8
3.3.02 Angka Partisipasi Kasar D1-S1 18,4 29 = 28,7
3.3.03 Pertumbuhan Angka Harapan Hidup 67,2 23 ↓ 73,3
3.3.04 Penurunan Tingkat Kemiskinan (Indikator Terbalik) 52,5 22 ↑ 55,3
152 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Peringkat Provinsi
2020 2021 2022 2023
Jawa Tengah 6 8 14 6
Skor : 42,6 42,6 38,0 48,1

Kinerja 2023 Median Skor Nasional


Median Skor Regional: Jawa

Skor EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. PENUNJANG


0-100

100

90

80 78

70
68
65
62
60

48
50

38 40 40
40
31 31
30

20

10

Peringkat 6 3 11 28 11 9 37 4 4 31
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Pereko- Kewira- Ketenaga- Infrastruktur Keuangan Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK nomian usahaan dan kerjaan Kapasitas
Produktivitas Pemda

Profil Daerah
Jumlah Penduduk (Ratus ribu jiwa) 37.032,0
Luas Wilayah (km2) 32.800,7

Pertumbuhan Ekonomi (Persen) 3,3


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (Rp miliar) 1.420.800,0
PDRB per kapita (Rp Ribu) 38.669,0

Indeks Pembangunan Manusia (Poin) 72,2


Angka Harapan Hidup (tahun) 74,5
Harapan Lama Sekolah (tahun) 12,8
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 7,9

Realisasi Investasi Domestik (Rp Miliar) 31.311,2


Realisasi Investasi Asing (US$ Juta) 1.465,9
153

Jawa Tengah
Skor Peringkat Median Skor
Status
(1-100) Provinsi Nasional
1 INPUT 55,1 5 ↑ 40,1
1.1 Sumber Daya Manusia 65,1 3 ↑ 24,2
1.1.01 Jumlah Mahasiswa Berkemampuan Digital 74,9 3 ↑ 8,5
1.1.02 Pertumbuhan Mahasiswa Berkemampuan Digital 18,3 12 ↑ 15,9
1.1.03 Jumlah Dosen Program Studi Terkait Digitalisasi 69,5 4 = 9,5
1.1.04 Jumlah Program Studi Terkait Digitalisasi 69,6 3 = 7,7
1.1.05 Indeks Literasi Digital 93,0 6 ↑ 75,6
1.2 Penggunaan TIK 62,0 11 ↑ 56,9
1.2.01 Rasio Penduduk yang Memiliki Handphone 74,6 24 ↑ 77,7
1.2.02 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Komputer 37,9 25 ↑ 41,9
1.2.03 Rasio Penduduk yang Memiliki Akses Internet 79,0 12 ↓ 73,3
1.2.04 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Rumah 94,8 9 ↓ 88,3
1.2.05 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Kantor 61,6 8 ↑ 35,2
1.2.06 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Sekolah 30,3 14 ↑ 26,8
1.2.07 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Laptop 22,7 22 ↑ 27,5
1.2.08 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Handphone 95,2 8 ↑ 91,2
1.3 Pengeluaran untuk TIK 38,3 28 ↑ 41,8
1.3.01 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Pengeluaran untuk TIK 86,1 30 ↑ 91,4
1.3.02 Pengeluaran Rata-rata Rumah Tangga untuk TIK 17,8 31 ↑ 35,0
1.3.03 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi 14,3 5 = 1,1
1.3.04 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi per Kapita 34,8 19 ↑ 34,1
2 OUTPUT 34,1 15 ↑ 31,2
2.1 Perekonomian 30,8 11 ↑ 27,9
2.1.01 PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 22,2 4 = 2,3
2.1.02 Kontribusi PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 35,0 8 ↑ 24,0
2.1.03 Pertumbuhan PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 30,4 25 ↓ 36,1
2.1.04 PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 28,5 6 = 5,6
2.1.05 Kontribusi PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 16,5 31 = 34,6
2.1.06 Pertumbuhan PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan,
63,1 10 ↑ 55,1
Pos & Kurir
2.1.07 PDRB Sektor Jasa Keuangan 13,2 4 = 1,7
2.1.08 Kontribusi PDRB Sektor Jasa Keuangan 23,9 15 ↑ 20,8
2.1.09 Pertumbuhan PDRB Sektor Jasa Keuangan 44,8 22 ↓ 45,9
2.2 Kewirausahaan dan Produktivitas 40,5 9 ↑ 28,6
2.2.01 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan Utama 52,1 12 ↓ 43,6
2.2.02 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Komunikasi 51,5 12 ↓ 42,7
2.2.03 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Promosi 48,1 9 = 32,5
2.2.04 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
46,5 10 ↑ 36,1
Media Sosial
2.2.05 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
18,5 10 ↑ 13,4
Website/E-commerce
2.2.06 Pinjaman Fintech 26,1 5 = 1,9
2.3 Ketenagakerjaan 31,0 37 ↓ 40,1
2.3.01 Jumlah Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 44,4 4 = 5,0
2.3.02 Rasio Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 18,8 25 ↓ 23,2
2.3.03 Pertumbuhan Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 24,2 21 ↓ 25,2
2.3.04 Jumlah Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 22,0 36 ↓ 93,8
2.3.05 Rasio Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 9,2 34 = 29,3
2.3.06 Pertumbuhan Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 67,5 16 ↑ 64,6
3 PENUNJANG 62,2 5 ↑ 50,7
3.1 Infrastruktur 78,3 4 ↑ 62,8
3.1.01 Tingkat Gangguan Listrik (Indikator terbalik) 97,8 3 ↑ 87,0
3.1.02 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal Kuat dan Sangat Kuat 91,5 5 = 72,9
3.1.03 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 3G 99,6 4 = 91,0
3.1.04 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 4G 90,5 6 = 73,8
3.1.05 Rasio Rumah Tangga dengan Sambungan Telepon Tetap 12,0 9 ↓ 7,7
3.2 Keuangan 68,3 4 ↑ 32,1
3.2.01 Indeks Inklusi Keuangan (Komposit) 59,4 15 ↑ 56,4
3.2.02 Jumlah Agen Laku Pandai 74,9 3 = 5,0
3.2.03 Adopsi E-wallet sebagai Metode Pembayaran 70,5 4 ↑ 38,9
3.3 Regulasi dan Kapasitas Pemda 40,2 31 ↓ 49,6
3.3.01 Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK 51,0 21 ↑ 52,8
3.3.02 Angka Partisipasi Kasar D1-S1 15,0 32 ↓ 28,7
3.3.03 Pertumbuhan Angka Harapan Hidup 21,2 35 ↓ 73,3
3.3.04 Penurunan Tingkat Kemiskinan (Indikator Terbalik) 73,4 11 ↑ 55,3
154 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Peringkat Provinsi
2020 2021 2022 2023
Jawa Timur 3 3 5 4
Skor : 49,7 48,0 45,6 54,1

Kinerja 2023 Median Skor Nasional


Median Skor Regional: Jawa

Skor EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. PENUNJANG


0-100

100

90
81
80 76 76

70

60
60 62
54

50
43 44
40
40
33
30

20

10

Peringkat 4 2 14 14 4 8 36 5 3 9
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Pereko- Kewira- Ketenaga- Infrastruktur Keuangan Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK nomian usahaan dan kerjaan Kapasitas
Produktivitas Pemda

Profil Daerah
Jumlah Penduduk (Ratus ribu jiwa) 41.150,0
Luas Wilayah (km2) 47.803,5

Pertumbuhan Ekonomi (Persen) 3,6


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (Rp miliar) 2.454.499,0
PDRB per kapita (Rp Ribu) 60.043,0

Indeks Pembangunan Manusia (Poin) 72,1


Angka Harapan Hidup (tahun) 71,4
Harapan Lama Sekolah (tahun) 13,4
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 8,0

Realisasi Investasi Domestik (Rp Miliar) 52.552,2


Realisasi Investasi Asing (US$ Juta) 1.849,2
155

Jawa Timur
Skor Peringkat Median Skor
Status
(1-100) Provinsi Nasional
1 INPUT 59,6 3 ↑ 40,1
1.1 Sumber Daya Manusia 76,1 2 = 24,2
1.1.01 Jumlah Mahasiswa Berkemampuan Digital 88,3 2 ↑ 8,5
1.1.02 Pertumbuhan Mahasiswa Berkemampuan Digital 14,7 23 ↓ 15,9
1.1.03 Jumlah Dosen Program Studi Terkait Digitalisasi 99,0 2 ↑ 9,5
1.1.04 Jumlah Program Studi Terkait Digitalisasi 92,3 2 = 7,7
1.1.05 Indeks Literasi Digital 86,0 11 ↑ 75,6
1.2 Penggunaan TIK 60,3 14 ↑ 56,9
1.2.01 Rasio Penduduk yang Memiliki Handphone 74,7 23 ↑ 77,7
1.2.02 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Komputer 42,1 19 ↑ 41,9
1.2.03 Rasio Penduduk yang Memiliki Akses Internet 74,7 16 ↑ 73,3
1.2.04 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Rumah 93,3 12 ↑ 88,3
1.2.05 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Kantor 42,2 15 ↓ 35,2
1.2.06 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Sekolah 31,3 12 ↑ 26,8
1.2.07 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Laptop 33,9 13 ↑ 27,5
1.2.08 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Handphone 89,8 22 ↑ 91,2
1.3 Pengeluaran untuk TIK 42,6 14 ↑ 41,8
1.3.01 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Pengeluaran untuk TIK 85,4 31 ↓ 91,4
1.3.02 Pengeluaran Rata-rata Rumah Tangga untuk TIK 13,5 34 ↓ 35,0
1.3.03 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi 25,8 4 = 1,1
1.3.04 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi per Kapita 45,5 10 ↑ 34,1
2 OUTPUT 39,0 5 ↑ 31,2
2.1 Perekonomian 40,2 4 ↓ 27,9
2.1.01 PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 47,2 2 = 2,3
2.1.02 Kontribusi PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 44,7 7 = 24,0
2.1.03 Pertumbuhan PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 42,4 12 ↑ 36,1
2.1.04 PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 63,9 3 = 5,6
2.1.05 Kontribusi PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 23,2 28 ↓ 34,6
2.1.06 Pertumbuhan PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan,
55,1 19 ↓ 55,1
Pos & Kurir
2.1.07 PDRB Sektor Jasa Keuangan 20,3 2 = 1,7
2.1.08 Kontribusi PDRB Sektor Jasa Keuangan 20,7 20 ↑ 20,8
2.1.09 Pertumbuhan PDRB Sektor Jasa Keuangan 44,0 27 ↑ 45,9
2.2 Kewirausahaan dan Produktivitas 43,6 8 = 28,6
2.2.01 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan Utama 48,6 13 ↓ 43,6
2.2.02 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Komunikasi 48,0 13 ↓ 42,7
2.2.03 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Promosi 48,0 10 ↓ 32,5
2.2.04 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
47,2 9 = 36,1
Media Sosial
2.2.05 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
25,6 8 ↑ 13,4
Website/E-commerce
2.2.06 Pinjaman Fintech 44,2 3 = 1,9
2.3 Ketenagakerjaan 33,3 36 ↓ 40,1
2.3.01 Jumlah Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 56,4 2 = 5,0
2.3.02 Rasio Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 20,7 22 ↓ 23,2
2.3.03 Pertumbuhan Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 24,1 22 ↑ 25,2
2.3.04 Jumlah Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 17,5 37 ↓ 93,8
2.3.05 Rasio Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 19,0 27 ↓ 29,3
2.3.06 Pertumbuhan Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 61,7 21 ↓ 64,6
3 PENUNJANG 73,4 1 ↑ 50,7
3.1 Infrastruktur 76,5 5 ↑ 62,8
3.1.01 Tingkat Gangguan Listrik (Indikator terbalik) 90,4 13 ↓ 87,0
3.1.02 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal Kuat dan Sangat Kuat 91,5 4 ↓ 72,9
3.1.03 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 3G 98,8 6 = 91,0
3.1.04 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 4G 89,4 7 = 73,8
3.1.05 Rasio Rumah Tangga dengan Sambungan Telepon Tetap 12,2 8 ↑ 7,7
3.2 Keuangan 81,4 3 = 32,1
3.2.01 Indeks Inklusi Keuangan (Komposit) 86,2 4 ↑ 56,4
3.2.02 Jumlah Agen Laku Pandai 88,2 2 = 5,0
3.2.03 Adopsi E-wallet sebagai Metode Pembayaran 69,8 5 ↑ 38,9
3.3 Regulasi dan Kapasitas Pemda 62,2 9 ↑ 49,6
3.3.01 Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK 53,5 19 ↑ 52,8
3.3.02 Angka Partisipasi Kasar D1-S1 25,1 23 = 28,7
3.3.03 Pertumbuhan Angka Harapan Hidup 86,3 8 ↑ 73,3
3.3.04 Penurunan Tingkat Kemiskinan (Indikator Terbalik) 84,1 6 ↑ 55,3
156 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Peringkat Provinsi
2020 2021 2022 2023
Kalimantan Barat 21 31 32 20
Skor : 27,4 26,6 29,7 38,4

Kinerja 2023 Median Skor Nasional


Median Skor Regional: Kalimantan

Skor EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. PENUNJANG


0-100

100

90

80

70

60
54 50
46 47
50 40
39
40
38

28 29
30 24

20

10

Peringkat 20 13 25 24 24 21 8 29 10 25
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Pereko- Kewira- Ketenaga- Infrastruktur Keuangan Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK nomian usahaan dan kerjaan Kapasitas
Produktivitas Pemda

Profil Daerah
Jumlah Penduduk (Ratus ribu jiwa) 5.541,4
Luas Wilayah (km2) 147.307,0

Pertumbuhan Ekonomi (Persen) 4,8


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (Rp miliar) 231.321,0
PDRB per kapita (Rp Ribu) 42.283,0

Indeks Pembangunan Manusia (Poin) 67,9


Angka Harapan Hidup (tahun) 70,8
Harapan Lama Sekolah (tahun) 12,7
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 7,6

Realisasi Investasi Domestik (Rp Miliar) 10.773,4


Realisasi Investasi Asing (US$ Juta) 463,4
157

Kalimantan Barat
Skor Peringkat Median Skor
Status
(1-100) Provinsi Nasional
1 INPUT 40,2 19 ↑ 40,1
1.1 Sumber Daya Manusia 27,5 13 ↑ 24,2
1.1.01 Jumlah Mahasiswa Berkemampuan Digital 6,9 22 = 8,5
1.1.02 Pertumbuhan Mahasiswa Berkemampuan Digital 16,3 18 ↑ 15,9
1.1.03 Jumlah Dosen Program Studi Terkait Digitalisasi 7,9 21 ↓ 9,5
1.1.04 Jumlah Program Studi Terkait Digitalisasi 6,6 23 ↓ 7,7
1.1.05 Indeks Literasi Digital 100,0 1 ↑ 75,6
1.2 Penggunaan TIK 53,7 25 ↑ 56,9
1.2.01 Rasio Penduduk yang Memiliki Handphone 73,9 25 ↑ 77,7
1.2.02 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Komputer 37,9 24 ↑ 41,9
1.2.03 Rasio Penduduk yang Memiliki Akses Internet 72,0 22 ↑ 73,3
1.2.04 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Rumah 81,0 28 = 88,3
1.2.05 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Kantor 34,4 21 ↑ 35,2
1.2.06 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Sekolah 18,2 34 ↓ 26,8
1.2.07 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Laptop 18,3 30 = 27,5
1.2.08 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Handphone 94,3 10 ↓ 91,2
1.3 Pengeluaran untuk TIK 39,3 24 ↑ 41,8
1.3.01 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Pengeluaran untuk TIK 89,4 25 ↑ 91,4
1.3.02 Pengeluaran Rata-rata Rumah Tangga untuk TIK 35,6 19 = 35,0
1.3.03 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi 1,2 19 ↑ 1,1
1.3.04 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi per Kapita 31,0 26 ↓ 34,1
2 OUTPUT 32,9 16 ↑ 31,2
2.1 Perekonomian 24,4 24 ↑ 27,9
2.1.01 PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 3,3 15 = 2,3
2.1.02 Kontribusi PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 33,2 12 ↑ 24,0
2.1.03 Pertumbuhan PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 37,9 17 ↑ 36,1
2.1.04 PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 6,6 17 = 5,6
2.1.05 Kontribusi PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 28,4 24 ↓ 34,6
2.1.06 Pertumbuhan PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan,
34,0 36 ↓ 55,1
Pos & Kurir
2.1.07 PDRB Sektor Jasa Keuangan 2,4 14 ↓ 1,7
2.1.08 Kontribusi PDRB Sektor Jasa Keuangan 27,7 11 ↑ 20,8
2.1.09 Pertumbuhan PDRB Sektor Jasa Keuangan 46,5 17 ↑ 45,9
2.2 Kewirausahaan dan Produktivitas 28,5 21 ↑ 28,6
2.2.01 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan Utama 44,9 17 ↑ 43,6
2.2.02 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Komunikasi 44,1 16 ↑ 42,7
2.2.03 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Promosi 30,4 23 ↑ 32,5
2.2.04 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
37,7 18 ↑ 36,1
Media Sosial
2.2.05 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
12,1 21 ↑ 13,4
Website/E-commerce
2.2.06 Pinjaman Fintech 2,0 18 ↑ 1,9
2.3 Ketenagakerjaan 45,7 8 ↑ 40,1
2.3.01 Jumlah Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 5,4 17 ↑ 5,0
2.3.02 Rasio Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 17,3 33 ↑ 23,2
2.3.03 Pertumbuhan Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 51,5 3 ↑ 25,2
2.3.04 Jumlah Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 92,3 23 ↓ 93,8
2.3.05 Rasio Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 35,8 12 = 29,3
2.3.06 Pertumbuhan Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 72,0 9 ↑ 64,6
3 PENUNJANG 45,7 26 ↑ 50,7
3.1 Infrastruktur 49,6 29 = 62,8
3.1.01 Tingkat Gangguan Listrik (Indikator terbalik) 100,0 1 ↑ 87,0
3.1.02 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal Kuat dan Sangat Kuat 41,9 35 ↓ 72,9
3.1.03 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 3G 60,8 30 ↓ 91,0
3.1.04 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 4G 40,1 32 ↓ 73,8
3.1.05 Rasio Rumah Tangga dengan Sambungan Telepon Tetap 5,4 24 ↓ 7,7
3.2 Keuangan 40,4 10 ↑ 32,1
3.2.01 Indeks Inklusi Keuangan (Komposit) 59,4 15 ↑ 56,4
3.2.02 Jumlah Agen Laku Pandai 5,7 18 ↑ 5,0
3.2.03 Adopsi E-wallet sebagai Metode Pembayaran 56,1 8 ↑ 38,9
3.3 Regulasi dan Kapasitas Pemda 46,9 25 ↓ 49,6
3.3.01 Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK 41,9 27 ↓ 52,8
3.3.02 Angka Partisipasi Kasar D1-S1 19,3 27 ↑ 28,7
3.3.03 Pertumbuhan Angka Harapan Hidup 62,2 29 ↓ 73,3
3.3.04 Penurunan Tingkat Kemiskinan (Indikator Terbalik) 64,3 15 ↓ 55,3
158 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Peringkat Provinsi
2020 2021 2022 2023
Kalimantan Tengah 32 28 25 27
Skor : 23,6 29,4 32,6 36,0

Kinerja 2023 Median Skor Nasional


Median Skor Regional: Kalimantan

Skor EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. PENUNJANG


0-100

100

90

80

70

60 55

50 48
42
40 36 37
33 32
30 27 27
22
20

10

Peringkat 27 24 23 16 7 22 32 30 27 35
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Pereko- Kewira- Ketenaga- Infrastruktur Keuangan Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK nomian usahaan dan kerjaan Kapasitas
Produktivitas Pemda

Profil Daerah
Jumlah Penduduk (Ratus ribu jiwa) 2.741,1
Luas Wilayah (km2) 153.564,5

Pertumbuhan Ekonomi (Persen) 3,4


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (Rp miliar) 170.001,0
PDRB per kapita (Rp Ribu) 62.913,0

Indeks Pembangunan Manusia (Poin) 71,3


Angka Harapan Hidup (tahun) 69,8
Harapan Lama Sekolah (tahun) 12,8
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 8,7

Realisasi Investasi Domestik (Rp Miliar) 6.359,8


Realisasi Investasi Asing (US$ Juta) 162,5
159

Kalimantan Tengah
Skor Peringkat Median Skor
Status
(1-100) Provinsi Nasional
1 INPUT 39,9 21 ↑ 40,1
1.1 Sumber Daya Manusia 22,2 24 ↑ 24,2
1.1.01 Jumlah Mahasiswa Berkemampuan Digital 3,1 30 ↑ 8,5
1.1.02 Pertumbuhan Mahasiswa Berkemampuan Digital 10,6 29 ↑ 15,9
1.1.03 Jumlah Dosen Program Studi Terkait Digitalisasi 3,4 30 ↓ 9,5
1.1.04 Jumlah Program Studi Terkait Digitalisasi 3,1 30 ↑ 7,7
1.1.05 Indeks Literasi Digital 90,7 7 ↑ 75,6
1.2 Penggunaan TIK 55,3 23 ↓ 56,9
1.2.01 Rasio Penduduk yang Memiliki Handphone 85,9 7 ↓ 77,7
1.2.02 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Komputer 42,9 18 ↓ 41,9
1.2.03 Rasio Penduduk yang Memiliki Akses Internet 76,6 13 = 73,3
1.2.04 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Rumah 77,2 31 ↓ 88,3
1.2.05 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Kantor 29,2 24 ↓ 35,2
1.2.06 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Sekolah 12,5 36 ↓ 26,8
1.2.07 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Laptop 28,2 19 ↑ 27,5
1.2.08 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Handphone 89,7 23 ↓ 91,2
1.3 Pengeluaran untuk TIK 42,3 16 ↑ 41,8
1.3.01 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Pengeluaran untuk TIK 93,0 15 ↓ 91,4
1.3.02 Pengeluaran Rata-rata Rumah Tangga untuk TIK 37,7 17 ↓ 35,0
1.3.03 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi 0,4 31 ↓ 1,1
1.3.04 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi per Kapita 38,0 14 ↑ 34,1
2 OUTPUT 32,4 18 ↓ 31,2
2.1 Perekonomian 33,4 7 ↑ 27,9
2.1.01 PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 0,5 30 = 2,3
2.1.02 Kontribusi PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 3,5 36 ↓ 24,0
2.1.03 Pertumbuhan PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 96,2 2 ↑ 36,1
2.1.04 PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 9,6 14 = 5,6
2.1.05 Kontribusi PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 62,0 4 = 34,6
2.1.06 Pertumbuhan PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan,
51,7 29 ↓ 55,1
Pos & Kurir
2.1.07 PDRB Sektor Jasa Keuangan 1,8 19 ↑ 1,7
2.1.08 Kontribusi PDRB Sektor Jasa Keuangan 27,7 12 ↓ 20,8
2.1.09 Pertumbuhan PDRB Sektor Jasa Keuangan 47,6 15 ↓ 45,9
2.2 Kewirausahaan dan Produktivitas 26,8 22 ↓ 28,6
2.2.01 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan Utama 48,2 15 ↓ 43,6
2.2.02 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Komunikasi 47,7 14 = 42,7
2.2.03 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Promosi 27,3 26 ↓ 32,5
2.2.04 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
27,9 27 ↓ 36,1
Media Sosial
2.2.05 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
8,3 29 ↓ 13,4
Website/E-commerce
2.2.06 Pinjaman Fintech 1,2 22 = 1,9
2.3 Ketenagakerjaan 37,1 32 ↓ 40,1
2.3.01 Jumlah Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 2,3 26 ↑ 5,0
2.3.02 Rasio Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 14,8 37 ↓ 23,2
2.3.03 Pertumbuhan Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 17,8 27 ↓ 25,2
2.3.04 Jumlah Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 95,3 17 ↓ 93,8
2.3.05 Rasio Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 23,5 23 ↓ 29,3
2.3.06 Pertumbuhan Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 68,7 13 ↑ 64,6
3 PENUNJANG 35,5 33 ↓ 50,7
3.1 Infrastruktur 47,9 30 ↑ 62,8
3.1.01 Tingkat Gangguan Listrik (Indikator terbalik) 97,5 5 ↑ 87,0
3.1.02 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal Kuat dan Sangat Kuat 45,2 31 ↓ 72,9
3.1.03 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 3G 57,3 32 ↓ 91,0
3.1.04 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 4G 35,9 35 ↓ 73,8
3.1.05 Rasio Rumah Tangga dengan Sambungan Telepon Tetap 3,3 33 ↓ 7,7
3.2 Keuangan 26,7 27 ↓ 32,1
3.2.01 Indeks Inklusi Keuangan (Komposit) 41,6 25 ↓ 56,4
3.2.02 Jumlah Agen Laku Pandai 4,6 22 ↑ 5,0
3.2.03 Adopsi E-wallet sebagai Metode Pembayaran 34,0 23 ↓ 38,9
3.3 Regulasi dan Kapasitas Pemda 32,0 35 ↓ 49,6
3.3.01 Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK 38,2 29 ↓ 52,8
3.3.02 Angka Partisipasi Kasar D1-S1 18,1 30 ↓ 28,7
3.3.03 Pertumbuhan Angka Harapan Hidup 60,6 30 ↑ 73,3
3.3.04 Penurunan Tingkat Kemiskinan (Indikator Terbalik) 11,3 37 ↓ 55,3
160 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Peringkat Provinsi
2020 2021 2022 2023
Kalimantan Timur 8 10 7 9
Skor : 37,9 39,5 44,0 45,4

Kinerja 2023 Median Skor Nasional


Median Skor Regional: Kalimantan

Skor EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. PENUNJANG


0-100

100

90

80 75

70

60

50
50 48 46 48
45 45
42
40
33
30
24

20

10

Peringkat 9 9 4 7 25 7 12 32 7 28
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Pereko- Kewira- Ketenaga- Infrastruktur Keuangan Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK nomian usahaan dan kerjaan Kapasitas
Produktivitas Pemda

Profil Daerah
Jumlah Penduduk (Ratus ribu jiwa) 3.859,8
Luas Wilayah (km2) 129.066,6

Pertumbuhan Ekonomi (Persen) 2,5


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (Rp miliar) 695.158,0
PDRB per kapita (Rp Ribu) 182.541,0

Indeks Pembangunan Manusia (Poin) 76,9


Angka Harapan Hidup (tahun) 74,6
Harapan Lama Sekolah (tahun) 13,8
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 9,9

Realisasi Investasi Domestik (Rp Miliar) 30.297,4


Realisasi Investasi Asing (US$ Juta) 745,2
161

Kalimantan Timur
Skor Peringkat Median Skor
Status
(1-100) Provinsi Nasional
1 INPUT 51,9 8 ↓ 40,1
1.1 Sumber Daya Manusia 32,8 9 ↑ 24,2
1.1.01 Jumlah Mahasiswa Berkemampuan Digital 13,2 14 ↑ 8,5
1.1.02 Pertumbuhan Mahasiswa Berkemampuan Digital 31,1 6 ↑ 15,9
1.1.03 Jumlah Dosen Program Studi Terkait Digitalisasi 12,8 16 ↓ 9,5
1.1.04 Jumlah Program Studi Terkait Digitalisasi 11,3 15 ↑ 7,7
1.1.05 Indeks Literasi Digital 95,3 5 ↓ 75,6
1.2 Penggunaan TIK 74,5 4 ↑ 56,9
1.2.01 Rasio Penduduk yang Memiliki Handphone 100,0 1 ↑ 77,7
1.2.02 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Komputer 77,6 3 ↑ 41,9
1.2.03 Rasio Penduduk yang Memiliki Akses Internet 94,9 3 = 73,3
1.2.04 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Rumah 91,9 14 ↑ 88,3
1.2.05 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Kantor 60,1 9 ↓ 35,2
1.2.06 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Sekolah 28,4 16 ↑ 26,8
1.2.07 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Laptop 53,1 6 ↓ 27,5
1.2.08 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Handphone 90,3 21 ↑ 91,2
1.3 Pengeluaran untuk TIK 48,4 7 ↓ 41,8
1.3.01 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Pengeluaran untuk TIK 98,9 3 = 91,4
1.3.02 Pengeluaran Rata-rata Rumah Tangga untuk TIK 54,6 10 ↓ 35,0
1.3.03 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi 2,2 13 ↓ 1,1
1.3.04 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi per Kapita 37,9 15 ↓ 34,1
2 OUTPUT 38,6 7 = 31,2
2.1 Perekonomian 24,1 25 ↑ 27,9
2.1.01 PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 3,5 13 = 2,3
2.1.02 Kontribusi PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 6,5 34 ↓ 24,0
2.1.03 Pertumbuhan PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 43,9 9 ↑ 36,1
2.1.04 PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 20,4 8 = 5,6
2.1.05 Kontribusi PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 27,7 25 ↓ 34,6
2.1.06 Pertumbuhan PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan,
55,7 18 ↓ 55,1
Pos & Kurir
2.1.07 PDRB Sektor Jasa Keuangan 3,4 9 = 1,7
2.1.08 Kontribusi PDRB Sektor Jasa Keuangan 10,7 32 ↓ 20,8
2.1.09 Pertumbuhan PDRB Sektor Jasa Keuangan 45,2 21 ↓ 45,9
2.2 Kewirausahaan dan Produktivitas 50,0 7 ↓ 28,6
2.2.01 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan Utama 80,9 3 ↑ 43,6
2.2.02 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Komunikasi 80,6 3 ↑ 42,7
2.2.03 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Promosi 54,6 7 ↓ 32,5
2.2.04 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
58,1 7 ↓ 36,1
Media Sosial
2.2.05 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
22,0 9 ↓ 13,4
Website/E-commerce
2.2.06 Pinjaman Fintech 3,8 12 = 1,9
2.3 Ketenagakerjaan 41,6 12 ↑ 40,1
2.3.01 Jumlah Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 7,1 14 ↑ 5,0
2.3.02 Rasio Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 37,3 8 ↑ 23,2
2.3.03 Pertumbuhan Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 48,0 5 ↑ 25,2
2.3.04 Jumlah Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 93,5 21 ↓ 93,8
2.3.05 Rasio Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 19,1 26 ↓ 29,3
2.3.06 Pertumbuhan Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 44,7 36 ↓ 64,6
3 PENUNJANG 46,1 24 ↓ 50,7
3.1 Infrastruktur 45,5 32 ↓ 62,8
3.1.01 Tingkat Gangguan Listrik (Indikator terbalik) 0,0 37 ↓ 87,0
3.1.02 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal Kuat dan Sangat Kuat 63,1 23 ↑ 72,9
3.1.03 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 3G 81,6 24 ↑ 91,0
3.1.04 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 4G 66,2 25 = 73,8
3.1.05 Rasio Rumah Tangga dengan Sambungan Telepon Tetap 16,6 7 ↑ 7,7
3.2 Keuangan 47,7 7 ↑ 32,1
3.2.01 Indeks Inklusi Keuangan (Komposit) 87,2 3 ↑ 56,4
3.2.02 Jumlah Agen Laku Pandai 8,6 13 ↑ 5,0
3.2.03 Adopsi E-wallet sebagai Metode Pembayaran 47,5 12 ↑ 38,9
3.3 Regulasi dan Kapasitas Pemda 44,9 28 ↓ 49,6
3.3.01 Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK 88,2 7 ↑ 52,8
3.3.02 Angka Partisipasi Kasar D1-S1 42,4 8 = 28,7
3.3.03 Pertumbuhan Angka Harapan Hidup 0,0 38 ↓ 73,3
3.3.04 Penurunan Tingkat Kemiskinan (Indikator Terbalik) 49,0 24 ↑ 55,3
162 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Peringkat Provinsi
2020 2021 2022 2023
Kalimantan Selatan 14 15 15 13
Skor : 30,7 32,6 36,5 40,2

Kinerja 2023 Median Skor Nasional


Median Skor Regional: Kalimantan

Skor EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. PENUNJANG


0-100

100

90

80

70
70
64

60

48
50

40 39 40
40 35
33
30
30

19
20

10

Peringkat 13 30 9 25 14 13 17 12 17 24
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Pereko- Kewira- Ketenaga- Infrastruktur Keuangan Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK nomian usahaan dan kerjaan Kapasitas
Produktivitas Pemda

Profil Daerah
Jumlah Penduduk (Ratus ribu jiwa) 4.182,1
Luas Wilayah (km2) 38.744,2

Pertumbuhan Ekonomi (Persen) 3,5


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (Rp miliar) 192.577,0
PDRB per kapita (Rp Ribu) 46.713,0

Indeks Pembangunan Manusia (Poin) 71,3


Angka Harapan Hidup (tahun) 68,8
Harapan Lama Sekolah (tahun) 12,8
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 8,5

Realisasi Investasi Domestik (Rp Miliar) 11.003,9


Realisasi Investasi Asing (US$ Juta) 117,2
163

Kalimantan Selatan
Skor Peringkat Median Skor
Status
(1-100) Provinsi Nasional
1 INPUT 40,7 16 ↑ 40,1
1.1 Sumber Daya Manusia 18,7 30 ↓ 24,2
1.1.01 Jumlah Mahasiswa Berkemampuan Digital 6,5 23 ↓ 8,5
1.1.02 Pertumbuhan Mahasiswa Berkemampuan Digital 7,9 34 ↓ 15,9
1.1.03 Jumlah Dosen Program Studi Terkait Digitalisasi 8,8 20 ↓ 9,5
1.1.04 Jumlah Program Studi Terkait Digitalisasi 7,7 19 ↑ 7,7
1.1.05 Indeks Literasi Digital 62,8 26 ↓ 75,6
1.2 Penggunaan TIK 64,2 9 ↓ 56,9
1.2.01 Rasio Penduduk yang Memiliki Handphone 82,5 11 ↓ 77,7
1.2.02 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Komputer 47,2 12 ↑ 41,9
1.2.03 Rasio Penduduk yang Memiliki Akses Internet 82,1 9 = 73,3
1.2.04 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Rumah 96,1 6 ↓ 88,3
1.2.05 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Kantor 53,8 12 ↓ 35,2
1.2.06 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Sekolah 21,5 30 ↓ 26,8
1.2.07 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Laptop 30,3 18 ↓ 27,5
1.2.08 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Handphone 100,0 1 = 91,2
1.3 Pengeluaran untuk TIK 39,2 25 ↑ 41,8
1.3.01 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Pengeluaran untuk TIK 91,5 19 ↑ 91,4
1.3.02 Pengeluaran Rata-rata Rumah Tangga untuk TIK 32,5 22 ↓ 35,0
1.3.03 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi 1,4 17 = 1,1
1.3.04 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi per Kapita 31,2 25 ↑ 34,1
2 OUTPUT 34,5 13 ↓ 31,2
2.1 Perekonomian 29,9 14 ↓ 27,9
2.1.01 PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 2,6 17 ↑ 2,3
2.1.02 Kontribusi PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 31,5 16 = 24,0
2.1.03 Pertumbuhan PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 38,9 15 ↑ 36,1
2.1.04 PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 10,4 13 = 5,6
2.1.05 Kontribusi PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 58,4 6 ↑ 34,6
2.1.06 Pertumbuhan PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan,
52,2 27 ↓ 55,1
Pos & Kurir
2.1.07 PDRB Sektor Jasa Keuangan 2,1 16 = 1,7
2.1.08 Kontribusi PDRB Sektor Jasa Keuangan 29,3 9 ↑ 20,8
2.1.09 Pertumbuhan PDRB Sektor Jasa Keuangan 43,9 29 ↓ 45,9
2.2 Kewirausahaan dan Produktivitas 33,0 13 ↓ 28,6
2.2.01 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan Utama 53,5 10 ↓ 43,6
2.2.02 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Komunikasi 52,9 10 ↓ 42,7
2.2.03 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Promosi 37,2 14 = 32,5
2.2.04 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
38,3 16 ↓ 36,1
Media Sosial
2.2.05 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
13,3 20 ↓ 13,4
Website/E-commerce
2.2.06 Pinjaman Fintech 2,6 15 = 1,9
2.3 Ketenagakerjaan 40,5 17 ↓ 40,1
2.3.01 Jumlah Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 5,4 18 ↓ 5,0
2.3.02 Rasio Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 22,0 20 ↓ 23,2
2.3.03 Pertumbuhan Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 10,1 34 ↓ 25,2
2.3.04 Jumlah Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 93,6 20 ↓ 93,8
2.3.05 Rasio Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 34,1 15 ↓ 29,3
2.3.06 Pertumbuhan Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 77,6 3 ↑ 64,6
3 PENUNJANG 50,8 19 ↑ 50,7
3.1 Infrastruktur 69,9 12 ↑ 62,8
3.1.01 Tingkat Gangguan Listrik (Indikator terbalik) 96,7 6 ↑ 87,0
3.1.02 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal Kuat dan Sangat Kuat 81,2 10 ↑ 72,9
3.1.03 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 3G 93,0 15 ↓ 91,0
3.1.04 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 4G 73,1 20 ↓ 73,8
3.1.05 Rasio Rumah Tangga dengan Sambungan Telepon Tetap 5,2 25 ↓ 7,7
3.2 Keuangan 34,7 17 ↑ 32,1
3.2.01 Indeks Inklusi Keuangan (Komposit) 42,6 24 ↓ 56,4
3.2.02 Jumlah Agen Laku Pandai 6,4 17 ↑ 5,0
3.2.03 Adopsi E-wallet sebagai Metode Pembayaran 55,0 9 ↑ 38,9
3.3 Regulasi dan Kapasitas Pemda 47,9 24 ↑ 49,6
3.3.01 Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK 24,7 31 ↑ 52,8
3.3.02 Angka Partisipasi Kasar D1-S1 20,8 25 ↓ 28,7
3.3.03 Pertumbuhan Angka Harapan Hidup 74,2 19 ↓ 73,3
3.3.04 Penurunan Tingkat Kemiskinan (Indikator Terbalik) 71,8 12 ↑ 55,3
164 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Peringkat Provinsi
2020 2021 2022 2023
Kalimantan Utara 11 14 17 23
Skor : 34,1 32,8 35,3 38,0

Kinerja 2023 Median Skor Nasional


Median Skor Regional: Kalimantan

Skor EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. PENUNJANG


0-100

100

90

80

69
70

60
51
49
50

40
40 38
39
32
30
30
29
20

10
2
0

Peringkat 23 38 6 5 16 11 22 36 21 20
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Pereko- Kewira- Ketenaga- Infrastruktur Keuangan Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK nomian usahaan dan kerjaan Kapasitas
Produktivitas Pemda

Profil Daerah
Jumlah Penduduk (Ratus ribu jiwa) 727,8
Luas Wilayah (km2) 75.467,7

Pertumbuhan Ekonomi (Persen) 4,0


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (Rp miliar) 110.669,0
PDRB per kapita (Rp Ribu) 155.081,0

Indeks Pembangunan Manusia (Poin) 71,2


Angka Harapan Hidup (tahun) 72,7
Harapan Lama Sekolah (tahun) 13,1
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 9,3

Realisasi Investasi Domestik (Rp Miliar) 3.792,5


Realisasi Investasi Asing (US$ Juta) 133,5
165

Kalimantan Utara
Skor Peringkat Median Skor
Status
(1-100) Provinsi Nasional
1 INPUT 40,7 17 ↓ 40,1
1.1 Sumber Daya Manusia 2,0 38 ↓ 24,2
1.1.01 Jumlah Mahasiswa Berkemampuan Digital 0,5 36 ↓ 8,5
1.1.02 Pertumbuhan Mahasiswa Berkemampuan Digital 6,0 37 ↓ 15,9
1.1.03 Jumlah Dosen Program Studi Terkait Digitalisasi 1,8 34 ↓ 9,5
1.1.04 Jumlah Program Studi Terkait Digitalisasi 1,8 35 ↓ 7,7
1.1.05 Indeks Literasi Digital 0,0 38 ↓ 75,6
1.2 Penggunaan TIK 68,5 6 ↑ 56,9
1.2.01 Rasio Penduduk yang Memiliki Handphone 94,5 4 = 77,7
1.2.02 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Komputer 75,5 4 ↑ 41,9
1.2.03 Rasio Penduduk yang Memiliki Akses Internet 91,0 4 ↑ 73,3
1.2.04 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Rumah 83,9 25 = 88,3
1.2.05 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Kantor 45,9 14 ↓ 35,2
1.2.06 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Sekolah 16,4 35 ↓ 26,8
1.2.07 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Laptop 49,3 7 ↑ 27,5
1.2.08 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Handphone 91,8 19 ↓ 91,2
1.3 Pengeluaran untuk TIK 51,5 5 ↑ 41,8
1.3.01 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Pengeluaran untuk TIK 98,9 4 ↓ 91,4
1.3.02 Pengeluaran Rata-rata Rumah Tangga untuk TIK 68,9 5 ↑ 35,0
1.3.03 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi 1,5 16 ↑ 1,1
1.3.04 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi per Kapita 36,6 16 ↓ 34,1
2 OUTPUT 35,7 12 ↓ 31,2
2.1 Perekonomian 29,1 16 ↑ 27,9
2.1.01 PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 0,9 26 = 2,3
2.1.02 Kontribusi PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 18,6 25 = 24,0
2.1.03 Pertumbuhan PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 71,4 4 ↑ 36,1
2.1.04 PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 5,7 19 = 5,6
2.1.05 Kontribusi PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 58,6 5 ↑ 34,6
2.1.06 Pertumbuhan PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan,
52,1 28 ↓ 55,1
Pos & Kurir
2.1.07 PDRB Sektor Jasa Keuangan 0,3 32 ↑ 1,7
2.1.08 Kontribusi PDRB Sektor Jasa Keuangan 6,1 33 = 20,8
2.1.09 Pertumbuhan PDRB Sektor Jasa Keuangan 48,3 10 ↑ 45,9
2.2 Kewirausahaan dan Produktivitas 38,5 11 ↓ 28,6
2.2.01 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan Utama 63,0 6 = 43,6
2.2.02 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Komunikasi 62,6 6 = 42,7
2.2.03 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Promosi 46,8 11 ↓ 32,5
2.2.04 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
44,5 11 ↓ 36,1
Media Sosial
2.2.05 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
13,9 17 ↑ 13,4
Website/E-commerce
2.2.06 Pinjaman Fintech 0,2 31 = 1,9
2.3 Ketenagakerjaan 39,6 22 ↓ 40,1
2.3.01 Jumlah Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 0,9 34 = 5,0
2.3.02 Rasio Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 31,9 11 ↓ 23,2
2.3.03 Pertumbuhan Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 14,1 30 ↓ 25,2
2.3.04 Jumlah Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 98,9 7 ↓ 93,8
2.3.05 Rasio Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 23,7 22 = 29,3
2.3.06 Pertumbuhan Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 68,1 14 ↑ 64,6
3 PENUNJANG 37,3 32 ↑ 50,7
3.1 Infrastruktur 32,0 36 ↓ 62,8
3.1.01 Tingkat Gangguan Listrik (Indikator terbalik) 0,0 37 ↓ 87,0
3.1.02 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal Kuat dan Sangat Kuat 57,4 26 = 72,9
3.1.03 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 3G 48,8 33 ↓ 91,0
3.1.04 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 4G 43,3 31 = 73,8
3.1.05 Rasio Rumah Tangga dengan Sambungan Telepon Tetap 10,7 11 ↑ 7,7
3.2 Keuangan 30,4 21 ↑ 32,1
3.2.01 Indeks Inklusi Keuangan (Komposit) 81,2 6 ↑ 56,4
3.2.02 Jumlah Agen Laku Pandai 8,6 13 ↑ 5,0
3.2.03 Adopsi E-wallet sebagai Metode Pembayaran 1,4 37 ↓ 38,9
3.3 Regulasi dan Kapasitas Pemda 49,4 20 ↑ 49,6
3.3.01 Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK 99,4 3 ↑ 52,8
3.3.02 Angka Partisipasi Kasar D1-S1 17,8 31 ↓ 28,7
3.3.03 Pertumbuhan Angka Harapan Hidup 2,5 37 ↓ 73,3
3.3.04 Penurunan Tingkat Kemiskinan (Indikator Terbalik) 78,1 8 ↑ 55,3
166 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Peringkat Provinsi
2020 2021 2022 2023
Kepulauan Bangka Belitung 19 25 29 17
Skor : 27,7 29,8 32,2 39,5

Kinerja 2023 Median Skor Nasional


Median Skor Regional: Sumatera

Skor EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. PENUNJANG


0-100

100

90

80
74
70
63
60

49
50
43
39
40 37
30 30
30
24 25

20

10

Peringkat 17 20 10 15 23 12 38 8 23 22
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Pereko- Kewira- Ketenaga- Infrastruktur Keuangan Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK nomian usahaan dan kerjaan Kapasitas
Produktivitas Pemda

Profil Daerah
Jumlah Penduduk (Ratus ribu jiwa) 1.494,6
Luas Wilayah (km2) 16.424,1

Pertumbuhan Ekonomi (Persen) 5,1


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (Rp miliar) 85.943,0
PDRB per kapita (Rp Ribu) 58.339,0

Indeks Pembangunan Manusia (Poin) 71,7


Angka Harapan Hidup (tahun) 70,7
Harapan Lama Sekolah (tahun) 12,2
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 8,1

Realisasi Investasi Domestik (Rp Miliar) 3.677,4


Realisasi Investasi Asing (US$ Juta) 44,7
167

Kepulauan Bangka Belitung


Skor Peringkat Median Skor
Status
(1-100) Provinsi Nasional
1 INPUT 43,1 13 ↑ 40,1
1.1 Sumber Daya Manusia 24,2 20 ↑ 24,2
1.1.01 Jumlah Mahasiswa Berkemampuan Digital 3,2 28 ↑ 8,5
1.1.02 Pertumbuhan Mahasiswa Berkemampuan Digital 37,6 4 ↑ 15,9
1.1.03 Jumlah Dosen Program Studi Terkait Digitalisasi 4,5 28 ↑ 9,5
1.1.04 Jumlah Program Studi Terkait Digitalisasi 3,5 29 ↑ 7,7
1.1.05 Indeks Literasi Digital 72,1 22 ↓ 75,6
1.2 Penggunaan TIK 62,6 10 ↓ 56,9
1.2.01 Rasio Penduduk yang Memiliki Handphone 86,4 6 ↑ 77,7
1.2.02 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Komputer 46,3 15 ↑ 41,9
1.2.03 Rasio Penduduk yang Memiliki Akses Internet 80,2 11 ↑ 73,3
1.2.04 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Rumah 100,0 1 = 88,3
1.2.05 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Kantor 50,7 13 ↓ 35,2
1.2.06 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Sekolah 18,6 33 ↓ 26,8
1.2.07 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Laptop 20,4 23 ↓ 27,5
1.2.08 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Handphone 98,1 3 ↑ 91,2
1.3 Pengeluaran untuk TIK 42,6 15 ↑ 41,8
1.3.01 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Pengeluaran untuk TIK 93,5 13 ↑ 91,4
1.3.02 Pengeluaran Rata-rata Rumah Tangga untuk TIK 25,6 25 ↓ 35,0
1.3.03 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi 1,0 20 ↑ 1,1
1.3.04 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi per Kapita 50,1 7 ↑ 34,1
2 OUTPUT 30,2 25 ↑ 31,2
2.1 Perekonomian 24,5 23 ↑ 27,9
2.1.01 PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 0,4 31 = 2,3
2.1.02 Kontribusi PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 12,6 30 ↓ 24,0
2.1.03 Pertumbuhan PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 39,9 14 ↓ 36,1
2.1.04 PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 2,2 29 = 5,6
2.1.05 Kontribusi PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 30,3 23 = 34,6
2.1.06 Pertumbuhan PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan,
74,6 3 ↑ 55,1
Pos & Kurir
2.1.07 PDRB Sektor Jasa Keuangan 0,4 30 ↑ 1,7
2.1.08 Kontribusi PDRB Sektor Jasa Keuangan 12,5 28 ↑ 20,8
2.1.09 Pertumbuhan PDRB Sektor Jasa Keuangan 47,8 13 ↑ 45,9
2.2 Kewirausahaan dan Produktivitas 36,5 12 ↑ 28,6
2.2.01 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan Utama 60,0 8 ↑ 43,6
2.2.02 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Komunikasi 59,3 8 ↑ 42,7
2.2.03 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Promosi 46,1 12 ↑ 32,5
2.2.04 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
43,5 13 ↑ 36,1
Media Sosial
2.2.05 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
9,3 28 ↓ 13,4
Website/E-commerce
2.2.06 Pinjaman Fintech 0,8 25 ↑ 1,9
2.3 Ketenagakerjaan 29,6 38 ↓ 40,1
2.3.01 Jumlah Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 1,1 32 = 5,0
2.3.02 Rasio Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 15,2 35 ↓ 23,2
2.3.03 Pertumbuhan Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 21,3 24 ↓ 25,2
2.3.04 Jumlah Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 96,8 13 ↓ 93,8
2.3.05 Rasio Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 0,0 38 ↓ 29,3
2.3.06 Pertumbuhan Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 43,4 37 ↓ 64,6
3 PENUNJANG 50,7 20 ↑ 50,7
3.1 Infrastruktur 73,7 8 ↓ 62,8
3.1.01 Tingkat Gangguan Listrik (Indikator terbalik) 76,1 25 ↑ 87,0
3.1.02 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal Kuat dan Sangat Kuat 91,0 6 ↑ 72,9
3.1.03 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 3G 99,3 5 = 91,0
3.1.04 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 4G 95,3 2 ↑ 73,8
3.1.05 Rasio Rumah Tangga dengan Sambungan Telepon Tetap 6,7 22 ↓ 7,7
3.2 Keuangan 29,7 23 ↑ 32,1
3.2.01 Indeks Inklusi Keuangan (Komposit) 34,3 29 ↓ 56,4
3.2.02 Jumlah Agen Laku Pandai 1,9 29 ↓ 5,0
3.2.03 Adopsi E-wallet sebagai Metode Pembayaran 52,9 10 ↑ 38,9
3.3 Regulasi dan Kapasitas Pemda 48,7 22 ↑ 49,6
3.3.01 Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK 49,5 22 ↑ 52,8
3.3.02 Angka Partisipasi Kasar D1-S1 0,0 38 ↓ 28,7
3.3.03 Pertumbuhan Angka Harapan Hidup 59,8 31 ↓ 73,3
3.3.04 Penurunan Tingkat Kemiskinan (Indikator Terbalik) 85,6 5 ↑ 55,3
168 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Peringkat Provinsi
2020 2021 2022 2023
Kepulauan Riau 10 7 8 8
Skor : 35,9 43,0 40,8 45,9

Kinerja 2023 Median Skor Nasional


Median Skor Regional: Sumatera

Skor EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. PENUNJANG


0-100

100

90

80 75

70 68

56
60 57

50 46 45

40 38
35

30 26
19
20

10

Peringkat 8 16 5 4 32 4 29 15 16 30
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Pereko- Kewira- Ketenaga- Infrastruktur Keuangan Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK nomian usahaan dan kerjaan Kapasitas
Produktivitas Pemda

Profil Daerah
Jumlah Penduduk (Ratus ribu jiwa) 2.179,8
Luas Wilayah (km2) 8.201,7

Pertumbuhan Ekonomi (Persen) 3,4


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (Rp miliar) 275.636,0
PDRB per kapita (Rp Ribu) 130.125,0

Indeks Pembangunan Manusia (Poin) 75,8


Angka Harapan Hidup (tahun) 70,1
Harapan Lama Sekolah (tahun) 13,0
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 10,4

Realisasi Investasi Domestik (Rp Miliar) 9.768,7


Realisasi Investasi Asing (US$ Juta) 1.043,7
169

Kepulauan Riau
Skor Peringkat Median Skor
Status
(1-100) Provinsi Nasional
1 INPUT 52,5 7 ↓ 40,1
1.1 Sumber Daya Manusia 25,8 16 ↓ 24,2
1.1.01 Jumlah Mahasiswa Berkemampuan Digital 9,0 18 ↑ 8,5
1.1.02 Pertumbuhan Mahasiswa Berkemampuan Digital 14,0 24 ↓ 15,9
1.1.03 Jumlah Dosen Program Studi Terkait Digitalisasi 10,1 19 ↑ 9,5
1.1.04 Jumlah Program Studi Terkait Digitalisasi 7,5 21 ↓ 7,7
1.1.05 Indeks Literasi Digital 88,4 9 ↓ 75,6
1.2 Penggunaan TIK 74,5 5 ↓ 56,9
1.2.01 Rasio Penduduk yang Memiliki Handphone 96,3 3 = 77,7
1.2.02 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Komputer 73,5 6 ↓ 41,9
1.2.03 Rasio Penduduk yang Memiliki Akses Internet 97,2 2 = 73,3
1.2.04 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Rumah 97,0 5 ↓ 88,3
1.2.05 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Kantor 72,4 6 ↓ 35,2
1.2.06 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Sekolah 12,3 37 ↓ 26,8
1.2.07 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Laptop 61,1 4 ↓ 27,5
1.2.08 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Handphone 86,3 28 = 91,2
1.3 Pengeluaran untuk TIK 57,1 4 ↑ 41,8
1.3.01 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Pengeluaran untuk TIK 100,0 1 ↑ 91,4
1.3.02 Pengeluaran Rata-rata Rumah Tangga untuk TIK 77,7 2 ↑ 35,0
1.3.03 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi 2,2 12 ↑ 1,1
1.3.04 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi per Kapita 48,6 8 ↑ 34,1
2 OUTPUT 37,6 8 ↑ 31,2
2.1 Perekonomian 18,9 32 ↑ 27,9
2.1.01 PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 2,4 18 ↑ 2,3
2.1.02 Kontribusi PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 17,7 26 ↓ 24,0
2.1.03 Pertumbuhan PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 44,9 8 ↓ 36,1
2.1.04 PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 2,9 28 = 5,6
2.1.05 Kontribusi PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 7,4 36 ↓ 34,6
2.1.06 Pertumbuhan PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan,
30,6 37 ↓ 55,1
Pos & Kurir
2.1.07 PDRB Sektor Jasa Keuangan 2,2 15 = 1,7
2.1.08 Kontribusi PDRB Sektor Jasa Keuangan 20,0 21 ↓ 20,8
2.1.09 Pertumbuhan PDRB Sektor Jasa Keuangan 41,8 35 ↓ 45,9
2.2 Kewirausahaan dan Produktivitas 55,6 4 ↑ 28,6
2.2.01 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan Utama 89,2 2 ↑ 43,6
2.2.02 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Komunikasi 88,2 2 ↑ 42,7
2.2.03 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Promosi 58,3 6 ↑ 32,5
2.2.04 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
62,3 5 ↑ 36,1
Media Sosial
2.2.05 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
33,2 6 = 13,4
Website/E-commerce
2.2.06 Pinjaman Fintech 2,5 16 ↑ 1,9
2.3 Ketenagakerjaan 38,2 29 ↑ 40,1
2.3.01 Jumlah Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 5,1 19 ↑ 5,0
2.3.02 Rasio Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 42,6 3 ↑ 23,2
2.3.03 Pertumbuhan Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 32,7 15 ↑ 25,2
2.3.04 Jumlah Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 95,1 18 ↓ 93,8
2.3.05 Rasio Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 4,7 37 ↓ 29,3
2.3.06 Pertumbuhan Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 48,7 34 = 64,6
3 PENUNJANG 49,2 21 ↓ 50,7
3.1 Infrastruktur 68,0 15 ↑ 62,8
3.1.01 Tingkat Gangguan Listrik (Indikator terbalik) 91,8 9 ↓ 87,0
3.1.02 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal Kuat dan Sangat Kuat 66,3 22 = 72,9
3.1.03 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 3G 89,1 21 ↑ 91,0
3.1.04 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 4G 73,1 21 ↑ 73,8
3.1.05 Rasio Rumah Tangga dengan Sambungan Telepon Tetap 19,6 6 ↓ 7,7
3.2 Keuangan 34,7 16 ↓ 32,1
3.2.01 Indeks Inklusi Keuangan (Komposit) 63,4 13 ↓ 56,4
3.2.02 Jumlah Agen Laku Pandai 3,1 27 ↓ 5,0
3.2.03 Adopsi E-wallet sebagai Metode Pembayaran 37,7 20 ↓ 38,9
3.3 Regulasi dan Kapasitas Pemda 44,9 30 ↓ 49,6
3.3.01 Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK 52,2 20 ↓ 52,8
3.3.02 Angka Partisipasi Kasar D1-S1 20,8 26 ↓ 28,7
3.3.03 Pertumbuhan Angka Harapan Hidup 92,9 6 = 73,3
3.3.04 Penurunan Tingkat Kemiskinan (Indikator Terbalik) 13,7 36 ↓ 55,3
170 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Peringkat Provinsi
2020 2021 2022 2023
Lampung 24 26 20 25
Skor : 26,8 29,6 33,8 37,5

Kinerja 2023 Median Skor Nasional


Median Skor Regional: Sumatera

Skor EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. PENUNJANG


0-100

100

90

80
72
70

60
51 52
50

38 39
40
34
31
27 29
30
25

20

10

Peringkat 25 18 28 32 21 19 28 9 20 16
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Pereko- Kewira- Ketenaga- Infrastruktur Keuangan Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK nomian usahaan dan kerjaan Kapasitas
Produktivitas Pemda

Profil Daerah
Jumlah Penduduk (Ratus ribu jiwa) 9.176,6
Luas Wilayah (km2) 34.623,8

Pertumbuhan Ekonomi (Persen) 2,8


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (Rp miliar) 371.903,0
PDRB per kapita (Rp Ribu) 40.950,0

Indeks Pembangunan Manusia (Poin) 69,9


Angka Harapan Hidup (tahun) 70,7
Harapan Lama Sekolah (tahun) 12,7
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 8,2

Realisasi Investasi Domestik (Rp Miliar) 10.513,2


Realisasi Investasi Asing (US$ Juta) 173,8
171

Lampung
Skor Peringkat Median Skor
Status
(1-100) Provinsi Nasional
1 INPUT 36,7 28 ↑ 40,1
1.1 Sumber Daya Manusia 24,9 18 ↓ 24,2
1.1.01 Jumlah Mahasiswa Berkemampuan Digital 14,2 13 ↓ 8,5
1.1.02 Pertumbuhan Mahasiswa Berkemampuan Digital 11,9 28 ↑ 15,9
1.1.03 Jumlah Dosen Program Studi Terkait Digitalisasi 16,7 13 ↓ 9,5
1.1.04 Jumlah Program Studi Terkait Digitalisasi 16,4 11 ↓ 7,7
1.1.05 Indeks Literasi Digital 65,1 24 ↓ 75,6
1.2 Penggunaan TIK 51,4 28 ↓ 56,9
1.2.01 Rasio Penduduk yang Memiliki Handphone 76,0 22 ↑ 77,7
1.2.02 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Komputer 25,9 36 ↓ 41,9
1.2.03 Rasio Penduduk yang Memiliki Akses Internet 75,9 15 ↓ 73,3
1.2.04 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Rumah 95,0 8 ↑ 88,3
1.2.05 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Kantor 14,0 33 ↓ 35,2
1.2.06 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Sekolah 22,0 28 ↓ 26,8
1.2.07 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Laptop 6,5 37 ↓ 27,5
1.2.08 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Handphone 96,0 6 ↑ 91,2
1.3 Pengeluaran untuk TIK 33,7 32 ↓ 41,8
1.3.01 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Pengeluaran untuk TIK 94,7 9 ↑ 91,4
1.3.02 Pengeluaran Rata-rata Rumah Tangga untuk TIK 13,6 33 ↑ 35,0
1.3.03 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi 1,7 14 ↑ 1,1
1.3.04 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi per Kapita 25,0 35 ↓ 34,1
2 OUTPUT 31,2 19 ↓ 31,2
2.1 Perekonomian 26,6 21 ↓ 27,9
2.1.01 PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 5,6 11 ↓ 2,3
2.1.02 Kontribusi PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 34,7 9 ↑ 24,0
2.1.03 Pertumbuhan PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 19,6 34 ↓ 36,1
2.1.04 PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 16,2 9 = 5,6
2.1.05 Kontribusi PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 44,6 14 ↓ 34,6
2.1.06 Pertumbuhan PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan,
55,0 20 ↓ 55,1
Pos & Kurir
2.1.07 PDRB Sektor Jasa Keuangan 2,5 12 ↓ 1,7
2.1.08 Kontribusi PDRB Sektor Jasa Keuangan 16,3 25 ↑ 20,8
2.1.09 Pertumbuhan PDRB Sektor Jasa Keuangan 44,7 23 ↓ 45,9
2.2 Kewirausahaan dan Produktivitas 28,6 19 ↓ 28,6
2.2.01 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan Utama 40,9 22 ↑ 43,6
2.2.02 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Komunikasi 40,3 22 ↑ 42,7
2.2.03 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Promosi 33,0 18 ↓ 32,5
2.2.04 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
39,6 15 ↓ 36,1
Media Sosial
2.2.05 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
13,4 19 ↓ 13,4
Website/E-commerce
2.2.06 Pinjaman Fintech 4,3 9 ↑ 1,9
2.3 Ketenagakerjaan 38,5 28 ↓ 40,1
2.3.01 Jumlah Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 10,2 8 ↑ 5,0
2.3.02 Rasio Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 18,7 26 = 23,2
2.3.03 Pertumbuhan Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 25,0 20 ↓ 25,2
2.3.04 Jumlah Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 85,9 32 ↓ 93,8
2.3.05 Rasio Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 31,8 18 ↓ 29,3
2.3.06 Pertumbuhan Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 59,6 25 ↓ 64,6
3 PENUNJANG 51,9 15 ↑ 50,7
3.1 Infrastruktur 72,4 9 ↑ 62,8
3.1.01 Tingkat Gangguan Listrik (Indikator terbalik) 98,4 2 ↑ 87,0
3.1.02 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal Kuat dan Sangat Kuat 82,0 9 ↑ 72,9
3.1.03 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 3G 97,0 10 = 91,0
3.1.04 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 4G 80,9 13 ↓ 73,8
3.1.05 Rasio Rumah Tangga dengan Sambungan Telepon Tetap 3,6 30 ↓ 7,7
3.2 Keuangan 31,5 20 ↑ 32,1
3.2.01 Indeks Inklusi Keuangan (Komposit) 16,9 37 ↓ 56,4
3.2.02 Jumlah Agen Laku Pandai 14,6 8 ↓ 5,0
3.2.03 Adopsi E-wallet sebagai Metode Pembayaran 62,9 6 ↑ 38,9
3.3 Regulasi dan Kapasitas Pemda 51,7 16 ↑ 49,6
3.3.01 Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK 53,6 18 ↑ 52,8
3.3.02 Angka Partisipasi Kasar D1-S1 10,9 33 ↓ 28,7
3.3.03 Pertumbuhan Angka Harapan Hidup 62,3 28 ↓ 73,3
3.3.04 Penurunan Tingkat Kemiskinan (Indikator Terbalik) 80,1 7 ↑ 55,3
172 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Peringkat Provinsi
2020 2021 2022 2023
Maluku 27 24 27 18
Skor : 26,3 30,1 32,5 39,4

Kinerja 2023 Median Skor Nasional


Median Skor Regional: Maluku - Papua

Skor EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. PENUNJANG


0-100

100

90
85

80

70

60 57
51
50
44 43
39
40

29 30
30
21
19
20

10

Peringkat 18 31 21 12 18 29 10 24 22 1
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Pereko- Kewira- Ketenaga- Infrastruktur Keuangan Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK nomian usahaan dan kerjaan Kapasitas
Produktivitas Pemda

Profil Daerah
Jumlah Penduduk (Ratus ribu jiwa) 1.881,7
Luas Wilayah (km2) 46.914,0

Pertumbuhan Ekonomi (Persen) 3,0


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (Rp miliar) 48.564,0
PDRB per kapita (Rp Ribu) 26.073,0

Indeks Pembangunan Manusia (Poin) 69,7


Angka Harapan Hidup (tahun) 66,1
Harapan Lama Sekolah (tahun) 14,0
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 10,2

Realisasi Investasi Domestik (Rp Miliar) 2.939,7


Realisasi Investasi Asing (US$ Juta) 13,3
173

Maluku
Skor Peringkat Median Skor
Status
(1-100) Provinsi Nasional
1 INPUT 40,0 20 ↑ 40,1
1.1 Sumber Daya Manusia 18,7 31 ↓ 24,2
1.1.01 Jumlah Mahasiswa Berkemampuan Digital 3,0 31 ↓ 8,5
1.1.02 Pertumbuhan Mahasiswa Berkemampuan Digital 9,1 32 ↓ 15,9
1.1.03 Jumlah Dosen Program Studi Terkait Digitalisasi 2,4 32 ↑ 9,5
1.1.04 Jumlah Program Studi Terkait Digitalisasi 2,1 32 ↑ 7,7
1.1.05 Indeks Literasi Digital 76,7 18 ↑ 75,6
1.2 Penggunaan TIK 56,9 21 ↑ 56,9
1.2.01 Rasio Penduduk yang Memiliki Handphone 72,7 26 = 77,7
1.2.02 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Komputer 47,1 13 ↓ 41,9
1.2.03 Rasio Penduduk yang Memiliki Akses Internet 63,5 28 ↑ 73,3
1.2.04 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Rumah 78,7 29 ↑ 88,3
1.2.05 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Kantor 11,2 36 ↓ 35,2
1.2.06 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Sekolah 38,4 6 ↑ 26,8
1.2.07 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Laptop 45,0 8 ↓ 27,5
1.2.08 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Handphone 98,4 2 ↑ 91,2
1.3 Pengeluaran untuk TIK 44,4 12 ↑ 41,8
1.3.01 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Pengeluaran untuk TIK 91,4 20 ↓ 91,4
1.3.02 Pengeluaran Rata-rata Rumah Tangga untuk TIK 61,1 8 ↓ 35,0
1.3.03 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi 0,3 34 ↓ 1,1
1.3.04 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi per Kapita 24,9 36 ↓ 34,1
2 OUTPUT 30,7 21 ↑ 31,2
2.1 Perekonomian 29,0 18 ↑ 27,9
2.1.01 PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 0,3 33 = 2,3
2.1.02 Kontribusi PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 23,6 20 ↑ 24,0
2.1.03 Pertumbuhan PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 43,9 10 ↑ 36,1
2.1.04 PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 1,5 31 ↑ 5,6
2.1.05 Kontribusi PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 42,0 15 ↑ 34,6
2.1.06 Pertumbuhan PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan,
66,7 5 ↑ 55,1
Pos & Kurir
2.1.07 PDRB Sektor Jasa Keuangan 0,6 29 ↓ 1,7
2.1.08 Kontribusi PDRB Sektor Jasa Keuangan 35,7 5 = 20,8
2.1.09 Pertumbuhan PDRB Sektor Jasa Keuangan 46,3 18 ↓ 45,9
2.2 Kewirausahaan dan Produktivitas 20,6 29 ↑ 28,6
2.2.01 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan Utama 37,2 27 ↑ 43,6
2.2.02 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Komunikasi 36,5 27 ↑ 42,7
2.2.03 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Promosi 20,1 31 ↓ 32,5
2.2.04 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
19,1 32 = 36,1
Media Sosial
2.2.05 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
10,3 23 ↑ 13,4
Website/E-commerce
2.2.06 Pinjaman Fintech 0,3 29 ↑ 1,9
2.3 Ketenagakerjaan 42,7 10 ↓ 40,1
2.3.01 Jumlah Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 3,4 24 ↑ 5,0
2.3.02 Rasio Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 42,2 5 = 23,2
2.3.03 Pertumbuhan Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 26,1 18 ↑ 25,2
2.3.04 Jumlah Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 97,6 11 ↓ 93,8
2.3.05 Rasio Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 32,7 16 ↓ 29,3
2.3.06 Pertumbuhan Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 54,1 32 ↓ 64,6
3 PENUNJANG 55,5 12 ↑ 50,7
3.1 Infrastruktur 51,5 24 ↑ 62,8
3.1.01 Tingkat Gangguan Listrik (Indikator terbalik) 66,5 28 ↓ 87,0
3.1.02 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal Kuat dan Sangat Kuat 54,3 27 ↑ 72,9
3.1.03 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 3G 68,9 27 ↑ 91,0
3.1.04 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 4G 61,8 26 ↑ 73,8
3.1.05 Rasio Rumah Tangga dengan Sambungan Telepon Tetap 5,9 23 ↓ 7,7
3.2 Keuangan 29,9 22 ↑ 32,1
3.2.01 Indeks Inklusi Keuangan (Komposit) 31,7 30 ↓ 56,4
3.2.02 Jumlah Agen Laku Pandai 1,7 30 ↑ 5,0
3.2.03 Adopsi E-wallet sebagai Metode Pembayaran 56,3 7 ↑ 38,9
3.3 Regulasi dan Kapasitas Pemda 85,2 1 ↑ 49,6
3.3.01 Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK 92,1 5 ↓ 52,8
3.3.02 Angka Partisipasi Kasar D1-S1 60,1 2 = 28,7
3.3.03 Pertumbuhan Angka Harapan Hidup 93,4 5 ↑ 73,3
3.3.04 Penurunan Tingkat Kemiskinan (Indikator Terbalik) 95,0 3 ↑ 55,3
174 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Peringkat Provinsi
2020 2021 2022 2023
Maluku Utara 17 32 31 32
Skor : 28,1 26,5 30,3 33,8

Kinerja 2023 Median Skor Nasional


Median Skor Regional: Maluku - Papua

Skor EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. PENUNJANG


0-100

100

90

80
78

70

60

50
50 45
39 38
40
34

30
24
18 18
20 16

10

Peringkat 32 33 35 26 26 32 30 28 33 2
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Pereko- Kewira- Ketenaga- Infrastruktur Keuangan Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK nomian usahaan dan kerjaan Kapasitas
Produktivitas Pemda

Profil Daerah
Jumlah Penduduk (Ratus ribu jiwa) 1.319,3
Luas Wilayah (km2) 31.982,5

Pertumbuhan Ekonomi (Persen) 16,4


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (Rp miliar) 52.360,0
PDRB per kapita (Rp Ribu) 40.302,0

Indeks Pembangunan Manusia (Poin) 68,8


Angka Harapan Hidup (tahun) 68,5
Harapan Lama Sekolah (tahun) 13,7
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 9,2

Realisasi Investasi Domestik (Rp Miliar) 2.665,3


Realisasi Investasi Asing (US$ Juta) 2.819,9
175

Maluku Utara
Skor Peringkat Median Skor
Status
(1-100) Provinsi Nasional
1 INPUT 34,1 34 ↓ 40,1
1.1 Sumber Daya Manusia 18,4 33 ↑ 24,2
1.1.01 Jumlah Mahasiswa Berkemampuan Digital 4,7 25 ↑ 8,5
1.1.02 Pertumbuhan Mahasiswa Berkemampuan Digital 13,2 26 ↓ 15,9
1.1.03 Jumlah Dosen Program Studi Terkait Digitalisasi 4,5 27 ↑ 9,5
1.1.04 Jumlah Program Studi Terkait Digitalisasi 4,2 26 ↑ 7,7
1.1.05 Indeks Literasi Digital 65,1 24 ↑ 75,6
1.2 Penggunaan TIK 45,0 35 ↓ 56,9
1.2.01 Rasio Penduduk yang Memiliki Handphone 69,3 29 ↑ 77,7
1.2.02 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Komputer 34,1 34 ↓ 41,9
1.2.03 Rasio Penduduk yang Memiliki Akses Internet 57,2 31 ↑ 73,3
1.2.04 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Rumah 62,8 34 = 88,3
1.2.05 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Kantor 14,3 32 ↓ 35,2
1.2.06 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Sekolah 26,7 20 ↓ 26,8
1.2.07 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Laptop 9,1 36 ↓ 27,5
1.2.08 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Handphone 86,1 29 ↓ 91,2
1.3 Pengeluaran untuk TIK 39,0 26 ↓ 41,8
1.3.01 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Pengeluaran untuk TIK 88,0 27 ↓ 91,4
1.3.02 Pengeluaran Rata-rata Rumah Tangga untuk TIK 41,1 14 ↓ 35,0
1.3.03 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi 0,1 37 ↓ 1,1
1.3.04 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi per Kapita 26,6 30 ↓ 34,1
2 OUTPUT 26,4 37 ↓ 31,2
2.1 Perekonomian 23,8 26 ↓ 27,9
2.1.01 PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 0,4 32 = 2,3
2.1.02 Kontribusi PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 22,1 22 ↓ 24,0
2.1.03 Pertumbuhan PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 42,0 13 ↑ 36,1
2.1.04 PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 1,2 32 ↑ 5,6
2.1.05 Kontribusi PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 31,6 22 ↓ 34,6
2.1.06 Pertumbuhan PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan,
43,4 33 ↓ 55,1
Pos & Kurir
2.1.07 PDRB Sektor Jasa Keuangan 0,4 31 ↑ 1,7
2.1.08 Kontribusi PDRB Sektor Jasa Keuangan 21,7 18 ↓ 20,8
2.1.09 Pertumbuhan PDRB Sektor Jasa Keuangan 51,0 4 ↑ 45,9
2.2 Kewirausahaan dan Produktivitas 17,5 32 ↓ 28,6
2.2.01 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan Utama 30,8 31 = 43,6
2.2.02 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Komunikasi 30,0 31 ↓ 42,7
2.2.03 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Promosi 18,2 33 ↓ 32,5
2.2.04 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
18,9 33 ↓ 36,1
Media Sosial
2.2.05 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
7,0 32 ↓ 13,4
Website/E-commerce
2.2.06 Pinjaman Fintech 0,2 33 ↑ 1,9
2.3 Ketenagakerjaan 37,9 30 ↑ 40,1
2.3.01 Jumlah Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 1,9 28 ↑ 5,0
2.3.02 Rasio Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 33,7 10 ↓ 23,2
2.3.03 Pertumbuhan Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 28,3 17 ↑ 25,2
2.3.04 Jumlah Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 97,8 10 ↓ 93,8
2.3.05 Rasio Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 12,0 33 ↓ 29,3
2.3.06 Pertumbuhan Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 53,5 33 = 64,6
3 PENUNJANG 47,9 23 = 50,7
3.1 Infrastruktur 50,3 28 = 62,8
3.1.01 Tingkat Gangguan Listrik (Indikator terbalik) 80,6 22 ↓ 87,0
3.1.02 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal Kuat dan Sangat Kuat 47,9 30 ↓ 72,9
3.1.03 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 3G 65,3 28 ↓ 91,0
3.1.04 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 4G 53,6 29 ↓ 73,8
3.1.05 Rasio Rumah Tangga dengan Sambungan Telepon Tetap 4,2 28 ↑ 7,7
3.2 Keuangan 15,6 33 ↓ 32,1
3.2.01 Indeks Inklusi Keuangan (Komposit) 40,6 28 ↓ 56,4
3.2.02 Jumlah Agen Laku Pandai 1,0 31 ↑ 5,0
3.2.03 Adopsi E-wallet sebagai Metode Pembayaran 5,1 36 ↓ 38,9
3.3 Regulasi dan Kapasitas Pemda 77,8 2 ↑ 49,6
3.3.01 Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK 89,6 6 ↑ 52,8
3.3.02 Angka Partisipasi Kasar D1-S1 48,4 5 ↑ 28,7
3.3.03 Pertumbuhan Angka Harapan Hidup 84,9 10 ↑ 73,3
3.3.04 Penurunan Tingkat Kemiskinan (Indikator Terbalik) 88,2 4 ↑ 55,3
176 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Peringkat Provinsi
2020 2021 2022 2023
Nusa Tenggara Barat 25 22 28 22
Skor : 26,7 30,7 32,3 38,1

Kinerja 2023 Median Skor Nasional


Median Skor Regional: Bali - Nusra

Skor EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. PENUNJANG


0-100

100

90

80

69
70
64

60

50
50

40 38 37
35 34
31
30 25
24

20

10

Peringkat 22 19 29 36 6 25 31 14 18 8
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Pereko- Kewira- Ketenaga- Infrastruktur Keuangan Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK nomian usahaan dan kerjaan Kapasitas
Produktivitas Pemda

Profil Daerah
Jumlah Penduduk (Ratus ribu jiwa) 5.473,7
Luas Wilayah (km2) 18.572,3

Pertumbuhan Ekonomi (Persen) 2,3


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (Rp miliar) 140.153,0
PDRB per kapita (Rp Ribu) 26.002,0

Indeks Pembangunan Manusia (Poin) 68,7


Angka Harapan Hidup (tahun) 66,7
Harapan Lama Sekolah (tahun) 14,0
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 7,6

Realisasi Investasi Domestik (Rp Miliar) 9.090,5


Realisasi Investasi Asing (US$ Juta) 244,2
177

Nusa Tenggara Barat


Skor Peringkat Median Skor
Status
(1-100) Provinsi Nasional
1 INPUT 34,8 33 ↓ 40,1
1.1 Sumber Daya Manusia 24,3 19 ↑ 24,2
1.1.01 Jumlah Mahasiswa Berkemampuan Digital 9,5 17 ↑ 8,5
1.1.02 Pertumbuhan Mahasiswa Berkemampuan Digital 33,6 5 ↑ 15,9
1.1.03 Jumlah Dosen Program Studi Terkait Digitalisasi 14,7 14 ↑ 9,5
1.1.04 Jumlah Program Studi Terkait Digitalisasi 10,1 16 ↑ 7,7
1.1.05 Indeks Literasi Digital 53,5 31 ↓ 75,6
1.2 Penggunaan TIK 49,7 29 ↓ 56,9
1.2.01 Rasio Penduduk yang Memiliki Handphone 68,7 30 ↑ 77,7
1.2.02 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Komputer 26,9 35 ↓ 41,9
1.2.03 Rasio Penduduk yang Memiliki Akses Internet 68,6 26 ↑ 73,3
1.2.04 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Rumah 93,4 11 ↓ 88,3
1.2.05 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Kantor 11,4 35 ↓ 35,2
1.2.06 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Sekolah 21,4 31 ↓ 26,8
1.2.07 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Laptop 19,1 27 ↓ 27,5
1.2.08 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Handphone 88,2 25 ↓ 91,2
1.3 Pengeluaran untuk TIK 30,5 36 ↓ 41,8
1.3.01 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Pengeluaran untuk TIK 87,7 28 ↓ 91,4
1.3.02 Pengeluaran Rata-rata Rumah Tangga untuk TIK 0,0 38 ↓ 35,0
1.3.03 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi 1,3 18 ↑ 1,1
1.3.04 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi per Kapita 33,1 22 ↑ 34,1
2 OUTPUT 32,5 17 ↑ 31,2
2.1 Perekonomian 35,1 6 ↑ 27,9
2.1.01 PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 0,9 24 = 2,3
2.1.02 Kontribusi PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 14,0 29 ↓ 24,0
2.1.03 Pertumbuhan PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 28,2 26 ↓ 36,1
2.1.04 PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 5,8 18 ↑ 5,6
2.1.05 Kontribusi PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 44,9 13 ↓ 34,6
2.1.06 Pertumbuhan PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan,
58,8 14 ↑ 55,1
Pos & Kurir
2.1.07 PDRB Sektor Jasa Keuangan 2,9 10 ↑ 1,7
2.1.08 Kontribusi PDRB Sektor Jasa Keuangan 60,4 2 ↑ 20,8
2.1.09 Pertumbuhan PDRB Sektor Jasa Keuangan 100,0 1 ↑ 45,9
2.2 Kewirausahaan dan Produktivitas 25,1 25 ↓ 28,6
2.2.01 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan Utama 36,2 28 ↓ 43,6
2.2.02 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Komunikasi 35,4 28 ↓ 42,7
2.2.03 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Promosi 31,6 22 ↓ 32,5
2.2.04 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
35,0 21 ↓ 36,1
Media Sosial
2.2.05 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
10,7 22 ↓ 13,4
Website/E-commerce
2.2.06 Pinjaman Fintech 1,9 19 ↓ 1,9
2.3 Ketenagakerjaan 37,4 31 ↓ 40,1
2.3.01 Jumlah Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 6,0 16 ↓ 5,0
2.3.02 Rasio Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 18,0 28 ↓ 23,2
2.3.03 Pertumbuhan Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 12,2 31 ↓ 25,2
2.3.04 Jumlah Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 90,6 27 ↓ 93,8
2.3.05 Rasio Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 25,9 21 ↓ 29,3
2.3.06 Pertumbuhan Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 71,7 10 ↑ 64,6
3 PENUNJANG 55,7 10 ↑ 50,7
3.1 Infrastruktur 68,8 14 ↓ 62,8
3.1.01 Tingkat Gangguan Listrik (Indikator terbalik) 61,8 30 ↓ 87,0
3.1.02 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal Kuat dan Sangat Kuat 88,9 8 = 72,9
3.1.03 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 3G 98,6 8 ↑ 91,0
3.1.04 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 4G 91,6 5 = 73,8
3.1.05 Rasio Rumah Tangga dengan Sambungan Telepon Tetap 3,3 32 ↓ 7,7
3.2 Keuangan 34,5 18 ↑ 32,1
3.2.01 Indeks Inklusi Keuangan (Komposit) 45,6 22 ↑ 56,4
3.2.02 Jumlah Agen Laku Pandai 7,9 16 ↓ 5,0
3.2.03 Adopsi E-wallet sebagai Metode Pembayaran 50,0 11 ↑ 38,9
3.3 Regulasi dan Kapasitas Pemda 63,8 8 ↑ 49,6
3.3.01 Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK 81,9 9 ↑ 52,8
3.3.02 Angka Partisipasi Kasar D1-S1 28,3 20 ↓ 28,7
3.3.03 Pertumbuhan Angka Harapan Hidup 97,8 2 ↑ 73,3
3.3.04 Penurunan Tingkat Kemiskinan (Indikator Terbalik) 47,3 25 ↓ 55,3
178 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Peringkat Provinsi
2020 2021 2022 2023
Nusa Tenggara Timur 31 29 26 31
Skor : 23,7 29,4 32,5 34,2

Kinerja 2023 Median Skor Nasional


Median Skor Regional: Bali - Nusra

Skor EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. PENUNJANG


0-100

100

90

80

70

60
53 54
51
50

40
40
34
30
30 26 28
16 21
20

10

Peringkat 31 17 26 37 13 34 19 27 29 13
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Pereko- Kewira- Ketenaga- Infrastruktur Keuangan Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK nomian usahaan dan kerjaan Kapasitas
Produktivitas Pemda

Profil Daerah
Jumlah Penduduk (Ratus ribu jiwa) 5.466,3
Luas Wilayah (km2) 48.718,1

Pertumbuhan Ekonomi (Persen) 2,5


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (Rp miliar) 110.886,0
PDRB per kapita (Rp Ribu) 20.581,0

Indeks Pembangunan Manusia (Poin) 65,3


Angka Harapan Hidup (tahun) 67,2
Harapan Lama Sekolah (tahun) 13,2
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 7,7

Realisasi Investasi Domestik (Rp Miliar) 3.742,6


Realisasi Investasi Asing (US$ Juta) 79,0
179

Nusa Tenggara Timur


Skor Peringkat Median Skor
Status
(1-100) Provinsi Nasional
1 INPUT 35,8 31 ↓ 40,1
1.1 Sumber Daya Manusia 25,5 17 ↓ 24,2
1.1.01 Jumlah Mahasiswa Berkemampuan Digital 10,0 15 ↑ 8,5
1.1.02 Pertumbuhan Mahasiswa Berkemampuan Digital 56,5 2 ↓ 15,9
1.1.03 Jumlah Dosen Program Studi Terkait Digitalisasi 10,6 18 ↑ 9,5
1.1.04 Jumlah Program Studi Terkait Digitalisasi 8,7 17 ↑ 7,7
1.1.05 Indeks Literasi Digital 41,9 34 ↓ 75,6
1.2 Penggunaan TIK 53,5 26 ↑ 56,9
1.2.01 Rasio Penduduk yang Memiliki Handphone 56,3 35 ↓ 77,7
1.2.02 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Komputer 35,0 31 = 41,9
1.2.03 Rasio Penduduk yang Memiliki Akses Internet 53,7 34 ↓ 73,3
1.2.04 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Rumah 87,8 21 ↑ 88,3
1.2.05 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Kantor 19,4 28 ↑ 35,2
1.2.06 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Sekolah 53,5 2 = 26,8
1.2.07 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Laptop 33,4 14 ↓ 27,5
1.2.08 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Handphone 88,7 24 ↑ 91,2
1.3 Pengeluaran untuk TIK 28,3 37 ↓ 41,8
1.3.01 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Pengeluaran untuk TIK 84,7 33 ↓ 91,4
1.3.02 Pengeluaran Rata-rata Rumah Tangga untuk TIK 2,5 37 ↓ 35,0
1.3.03 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi 0,9 23 ↑ 1,1
1.3.04 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi per Kapita 25,3 34 ↓ 34,1
2 OUTPUT 28,8 31 ↓ 31,2
2.1 Perekonomian 30,0 13 ↓ 27,9
2.1.01 PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 2,8 16 ↑ 2,3
2.1.02 Kontribusi PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 66,6 3 = 24,0
2.1.03 Pertumbuhan PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 19,7 33 ↓ 36,1
2.1.04 PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 4,0 25 ↑ 5,6
2.1.05 Kontribusi PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 40,4 17 ↓ 34,6
2.1.06 Pertumbuhan PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan,
52,6 26 ↓ 55,1
Pos & Kurir
2.1.07 PDRB Sektor Jasa Keuangan 1,5 21 ↑ 1,7
2.1.08 Kontribusi PDRB Sektor Jasa Keuangan 37,4 4 ↓ 20,8
2.1.09 Pertumbuhan PDRB Sektor Jasa Keuangan 44,7 25 ↓ 45,9
2.2 Kewirausahaan dan Produktivitas 16,2 34 ↓ 28,6
2.2.01 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan Utama 26,1 35 ↓ 43,6
2.2.02 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Komunikasi 25,1 35 ↓ 42,7
2.2.03 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Promosi 21,3 30 ↑ 32,5
2.2.04 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
18,0 34 ↓ 36,1
Media Sosial
2.2.05 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
6,3 34 ↓ 13,4
Website/E-commerce
2.2.06 Pinjaman Fintech 0,6 28 ↑ 1,9
2.3 Ketenagakerjaan 40,1 19 ↑ 40,1
2.3.01 Jumlah Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 8,3 11 = 5,0
2.3.02 Rasio Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 24,3 19 ↓ 23,2
2.3.03 Pertumbuhan Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 38,9 9 ↑ 25,2
2.3.04 Jumlah Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 90,8 26 ↓ 93,8
2.3.05 Rasio Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 32,6 17 ↓ 29,3
2.3.06 Pertumbuhan Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 45,7 35 ↓ 64,6
3 PENUNJANG 42,0 29 ↓ 50,7
3.1 Infrastruktur 51,0 27 ↓ 62,8
3.1.01 Tingkat Gangguan Listrik (Indikator terbalik) 61,6 31 ↓ 87,0
3.1.02 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal Kuat dan Sangat Kuat 53,0 29 ↓ 72,9
3.1.03 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 3G 80,2 26 = 91,0
3.1.04 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 4G 56,1 28 ↓ 73,8
3.1.05 Rasio Rumah Tangga dengan Sambungan Telepon Tetap 4,2 29 ↑ 7,7
3.2 Keuangan 21,4 29 ↑ 32,1
3.2.01 Indeks Inklusi Keuangan (Komposit) 59,4 15 ↑ 56,4
3.2.02 Jumlah Agen Laku Pandai 4,9 20 ↓ 5,0
3.2.03 Adopsi E-wallet sebagai Metode Pembayaran 0,0 38 ↓ 38,9
3.3 Regulasi dan Kapasitas Pemda 53,7 13 ↓ 49,6
3.3.01 Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK 49,0 24 ↓ 52,8
3.3.02 Angka Partisipasi Kasar D1-S1 29,0 19 ↓ 28,7
3.3.03 Pertumbuhan Angka Harapan Hidup 81,4 13 ↓ 73,3
3.3.04 Penurunan Tingkat Kemiskinan (Indikator Terbalik) 55,2 20 ↓ 55,3
180 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Peringkat Provinsi
2020 2021 2022 2023
Riau 16 17 18 21
Skor : 28,7 32,1 35,2 38,2

Kinerja 2023 Median Skor Nasional


Median Skor Regional: Sumatera

Skor EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. PENUNJANG


0-100
100 100 100
100

90 90 90
90

80 80 80
80

70 70 70 70
70

60 60 60 60
60

50 50 50
50
50 45

40 38 40 40
37 40
32 34
30 30 30
30

19 20 18 20 20
20

10 10 10
10

0 0 0
0

Peringkat 21 29 16 10 35 14 35 11 13 19
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Pereko- Kewira- Ketenaga- Infrastruktur Keuangan Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK nomian usahaan dan kerjaan Kapasitas
Produktivitas Pemda

Profil Daerah
Jumlah Penduduk (Ratus ribu jiwa) 6.614,4
Luas Wilayah (km2) 87.023,7

Pertumbuhan Ekonomi (Persen) 3,4


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (Rp miliar) 843.211,0
PDRB per kapita (Rp Ribu) 129.853,0

Indeks Pembangunan Manusia (Poin) 72,9


Angka Harapan Hidup (tahun) 71,7
Harapan Lama Sekolah (tahun) 13,3
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 9,2

Realisasi Investasi Domestik (Rp Miliar) 24.997,8


Realisasi Investasi Asing (US$ Juta) 1.921,4
181

Riau
Skor Peringkat Median Skor
Status
(1-100) Provinsi Nasional
1 INPUT 41,3 15 = 40,1
1.1 Sumber Daya Manusia 19,0 29 ↑ 24,2
1.1.01 Jumlah Mahasiswa Berkemampuan Digital 20,2 10 ↑ 8,5
1.1.02 Pertumbuhan Mahasiswa Berkemampuan Digital 9,8 31 ↑ 15,9
1.1.03 Jumlah Dosen Program Studi Terkait Digitalisasi 20,8 9 ↑ 9,5
1.1.04 Jumlah Program Studi Terkait Digitalisasi 16,3 12 = 7,7
1.1.05 Indeks Literasi Digital 27,9 36 ↓ 75,6
1.2 Penggunaan TIK 59,7 16 ↓ 56,9
1.2.01 Rasio Penduduk yang Memiliki Handphone 86,9 5 ↑ 77,7
1.2.02 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Komputer 48,3 11 ↑ 41,9
1.2.03 Rasio Penduduk yang Memiliki Akses Internet 80,4 10 = 73,3
1.2.04 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Rumah 93,0 13 = 88,3
1.2.05 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Kantor 38,2 18 ↓ 35,2
1.2.06 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Sekolah 18,7 32 ↓ 26,8
1.2.07 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Laptop 19,3 26 ↓ 27,5
1.2.08 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Handphone 92,6 15 ↑ 91,2
1.3 Pengeluaran untuk TIK 45,2 10 ↓ 41,8
1.3.01 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Pengeluaran untuk TIK 98,3 5 ↓ 91,4
1.3.02 Pengeluaran Rata-rata Rumah Tangga untuk TIK 41,1 13 ↓ 35,0
1.3.03 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi 3,4 10 ↑ 1,1
1.3.04 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi per Kapita 38,2 13 ↑ 34,1
2 OUTPUT 28,0 34 ↓ 31,2
2.1 Perekonomian 17,9 35 ↓ 27,9
2.1.01 PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 2,3 19 ↑ 2,3
2.1.02 Kontribusi PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 0,0 38 ↓ 24,0
2.1.03 Pertumbuhan PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 37,9 18 ↓ 36,1
2.1.04 PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 4,6 23 ↑ 5,6
2.1.05 Kontribusi PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 0,0 38 ↓ 34,6
2.1.06 Pertumbuhan PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan,
61,8 11 ↑ 55,1
Pos & Kurir
2.1.07 PDRB Sektor Jasa Keuangan 2,4 13 ↑ 1,7
2.1.08 Kontribusi PDRB Sektor Jasa Keuangan 4,4 36 ↓ 20,8
2.1.09 Pertumbuhan PDRB Sektor Jasa Keuangan 48,0 11 ↑ 45,9
2.2 Kewirausahaan dan Produktivitas 31,7 14 ↓ 28,6
2.2.01 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan Utama 48,3 14 ↑ 43,6
2.2.02 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Komunikasi 47,5 15 = 42,7
2.2.03 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Promosi 36,7 16 ↓ 32,5
2.2.04 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
36,1 20 ↓ 36,1
Media Sosial
2.2.05 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
18,5 11 = 13,4
Website/E-commerce
2.2.06 Pinjaman Fintech 3,4 13 = 1,9
2.3 Ketenagakerjaan 34,2 35 ↓ 40,1
2.3.01 Jumlah Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 7,4 13 ↓ 5,0
2.3.02 Rasio Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 19,1 24 ↓ 23,2
2.3.03 Pertumbuhan Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 16,0 29 ↑ 25,2
2.3.04 Jumlah Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 88,0 29 ↓ 93,8
2.3.05 Rasio Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 18,2 28 ↓ 29,3
2.3.06 Pertumbuhan Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 56,4 29 ↓ 64,6
3 PENUNJANG 52,3 14 ↑ 50,7
3.1 Infrastruktur 70,0 11 ↑ 62,8
3.1.01 Tingkat Gangguan Listrik (Indikator terbalik) 90,7 11 ↑ 87,0
3.1.02 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal Kuat dan Sangat Kuat 78,8 13 = 72,9
3.1.03 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 3G 92,9 16 ↑ 91,0
3.1.04 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 4G 79,7 14 ↑ 73,8
3.1.05 Rasio Rumah Tangga dengan Sambungan Telepon Tetap 7,6 20 ↓ 7,7
3.2 Keuangan 37,2 13 ↓ 32,1
3.2.01 Indeks Inklusi Keuangan (Komposit) 56,4 19 ↓ 56,4
3.2.02 Jumlah Agen Laku Pandai 12,0 11 ↓ 5,0
3.2.03 Adopsi E-wallet sebagai Metode Pembayaran 43,3 17 ↓ 38,9
3.3 Regulasi dan Kapasitas Pemda 49,8 19 ↑ 49,6
3.3.01 Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK 42,1 26 ↑ 52,8
3.3.02 Angka Partisipasi Kasar D1-S1 33,7 16 ↓ 28,7
3.3.03 Pertumbuhan Angka Harapan Hidup 66,3 26 = 73,3
3.3.04 Penurunan Tingkat Kemiskinan (Indikator Terbalik) 57,2 18 ↑ 55,3
182 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Peringkat Provinsi
2020 2021 2022 2023
Sulawesi Barat 33 33 33 36
Skor : 21,1 22,9 27,5 29,0

Kinerja 2023 Median Skor Nasional


Median Skor Regional: Sulawesi

Skor EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. PENUNJANG


0-100
100 100 100
100

90 90 90
90

80 80 80
80

70 70 70
70

60 60 60
60

50 50 50
50 46 47 47
45
40 40 40
40
31
30 30 30
30
29

20
20 18 18 20 20

10 10 10 10
10
2
0 0 0
0

Peringkat 36 37 34 34 34 31 6 31 38 27
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Pereko- Kewira- Ketenaga- Infrastruktur Keuangan Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK nomian usahaan dan kerjaan Kapasitas
Produktivitas Pemda

Profil Daerah
Jumlah Penduduk (Ratus ribu jiwa) 1.458,6
Luas Wilayah (km2) 16.787,2

Pertumbuhan Ekonomi (Persen) 2,6


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (Rp miliar) 50.341,0
PDRB per kapita (Rp Ribu) 35.036,0

Indeks Pembangunan Manusia (Poin) 66,4


Angka Harapan Hidup (tahun) 65,3
Harapan Lama Sekolah (tahun) 12,9
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 8,1

Realisasi Investasi Domestik (Rp Miliar) 395,3


Realisasi Investasi Asing (US$ Juta) 5,9
183

Sulawesi Barat
Skor Peringkat Median Skor
Status
(1-100) Provinsi Nasional
1 INPUT 29,0 37 ↓ 40,1
1.1 Sumber Daya Manusia 9,8 37 ↓ 24,2
1.1.01 Jumlah Mahasiswa Berkemampuan Digital 3,2 29 ↑ 8,5
1.1.02 Pertumbuhan Mahasiswa Berkemampuan Digital 14,9 22 ↓ 15,9
1.1.03 Jumlah Dosen Program Studi Terkait Digitalisasi 2,8 31 ↑ 9,5
1.1.04 Jumlah Program Studi Terkait Digitalisasi 2,6 31 ↑ 7,7
1.1.05 Indeks Literasi Digital 25,6 37 ↓ 75,6
1.2 Penggunaan TIK 45,6 34 ↓ 56,9
1.2.01 Rasio Penduduk yang Memiliki Handphone 68,6 31 ↓ 77,7
1.2.02 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Komputer 34,2 33 ↓ 41,9
1.2.03 Rasio Penduduk yang Memiliki Akses Internet 63,7 27 ↑ 73,3
1.2.04 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Rumah 76,8 32 ↓ 88,3
1.2.05 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Kantor 0,0 38 ↓ 35,2
1.2.06 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Sekolah 26,6 21 ↑ 26,8
1.2.07 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Laptop 0,0 38 ↓ 27,5
1.2.08 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Handphone 95,0 9 ↑ 91,2
1.3 Pengeluaran untuk TIK 31,5 34 = 41,8
1.3.01 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Pengeluaran untuk TIK 89,7 24 ↑ 91,4
1.3.02 Pengeluaran Rata-rata Rumah Tangga untuk TIK 11,8 35 ↓ 35,0
1.3.03 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi 0,3 33 ↑ 1,1
1.3.04 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi per Kapita 24,1 37 ↓ 34,1
2 OUTPUT 27,8 35 ↓ 31,2
2.1 Perekonomian 18,2 34 ↓ 27,9
2.1.01 PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 0,5 29 ↓ 2,3
2.1.02 Kontribusi PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 33,4 11 ↓ 24,0
2.1.03 Pertumbuhan PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 1,9 37 ↓ 36,1
2.1.04 PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 0,0 38 ↓ 5,6
2.1.05 Kontribusi PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 6,3 37 ↓ 34,6
2.1.06 Pertumbuhan PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan,
54,8 21 ↓ 55,1
Pos & Kurir
2.1.07 PDRB Sektor Jasa Keuangan 0,3 33 ↑ 1,7
2.1.08 Kontribusi PDRB Sektor Jasa Keuangan 17,7 24 ↑ 20,8
2.1.09 Pertumbuhan PDRB Sektor Jasa Keuangan 48,5 9 ↑ 45,9
2.2 Kewirausahaan dan Produktivitas 17,7 31 ↑ 28,6
2.2.01 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan Utama 29,6 33 = 43,6
2.2.02 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Komunikasi 28,5 33 = 42,7
2.2.03 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Promosi 21,5 29 ↑ 32,5
2.2.04 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
20,9 30 ↑ 36,1
Media Sosial
2.2.05 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
5,6 35 ↓ 13,4
Website/E-commerce
2.2.06 Pinjaman Fintech 0,2 30 ↑ 1,9
2.3 Ketenagakerjaan 47,5 6 ↑ 40,1
2.3.01 Jumlah Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 1,3 31 ↑ 5,0
2.3.02 Rasio Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 17,8 29 ↑ 23,2
2.3.03 Pertumbuhan Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 44,3 6 ↓ 25,2
2.3.04 Jumlah Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 98,4 8 ↓ 93,8
2.3.05 Rasio Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 49,6 5 ↓ 29,3
2.3.06 Pertumbuhan Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 73,3 7 ↑ 64,6
3 PENUNJANG 31,4 34 ↓ 50,7
3.1 Infrastruktur 47,0 31 ↓ 62,8
3.1.01 Tingkat Gangguan Listrik (Indikator terbalik) 74,6 26 ↓ 87,0
3.1.02 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal Kuat dan Sangat Kuat 43,7 32 ↓ 72,9
3.1.03 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 3G 63,2 29 ↓ 91,0
3.1.04 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 4G 51,6 30 ↓ 73,8
3.1.05 Rasio Rumah Tangga dengan Sambungan Telepon Tetap 2,0 35 ↓ 7,7
3.2 Keuangan 2,2 38 ↓ 32,1
3.2.01 Indeks Inklusi Keuangan (Komposit) 0,0 38 ↓ 56,4
3.2.02 Jumlah Agen Laku Pandai 0,8 32 ↓ 5,0
3.2.03 Adopsi E-wallet sebagai Metode Pembayaran 5,9 31 ↓ 38,9
3.3 Regulasi dan Kapasitas Pemda 44,9 27 ↓ 49,6
3.3.01 Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK 55,7 16 ↑ 52,8
3.3.02 Angka Partisipasi Kasar D1-S1 24,0 24 ↓ 28,7
3.3.03 Pertumbuhan Angka Harapan Hidup 100,0 1 ↑ 73,3
3.3.04 Penurunan Tingkat Kemiskinan (Indikator Terbalik) 0,0 38 ↓ 55,3
184 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Peringkat Provinsi
2020 2021 2022 2023
Sulawesi Selatan 9 9 10 12
Skor : 36,3 40,7 39,8 42,9

Kinerja 2023 Median Skor Nasional


Median Skor Regional: Sulawesi

Skor EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. PENUNJANG


0-100
100 100 100
100

90 90 90
90

80 80 80
80

70 70 70
70
62 61
60 60 60
60
52
50 50 50
50 46
43 42
40 40 40 40
40
34
31 31
30 30 30
30

20 20 20
20

10 10 10
10

0 0 0
0

Peringkat 12 8 12 19 12 15 9 20 11 15
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Pereko- Kewira- Ketenaga- Infrastruktur Keuangan Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK nomian usahaan dan kerjaan Kapasitas
Produktivitas Pemda

Profil Daerah
Jumlah Penduduk (Ratus ribu jiwa) 9.225,8
Luas Wilayah (km2) 46.717,5

Pertumbuhan Ekonomi (Persen) 4,7


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (Rp miliar) 545.230,0
PDRB per kapita (Rp Ribu) 59.656,0

Indeks Pembangunan Manusia (Poin) 72,2


Angka Harapan Hidup (tahun) 70,7
Harapan Lama Sekolah (tahun) 13,5
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 8,6

Realisasi Investasi Domestik (Rp Miliar) 12.075,4


Realisasi Investasi Asing (US$ Juta) 310,0
185

Sulawesi Selatan
Skor Peringkat Median Skor
Status
(1-100) Provinsi Nasional
1 INPUT 45,9 11 ↓ 40,1
1.1 Sumber Daya Manusia 34,0 8 = 24,2
1.1.01 Jumlah Mahasiswa Berkemampuan Digital 30,1 7 ↑ 8,5
1.1.02 Pertumbuhan Mahasiswa Berkemampuan Digital 25,1 10 = 15,9
1.1.03 Jumlah Dosen Program Studi Terkait Digitalisasi 21,7 8 = 9,5
1.1.04 Jumlah Program Studi Terkait Digitalisasi 25,7 8 ↓ 7,7
1.1.05 Indeks Literasi Digital 67,4 23 ↓ 75,6
1.2 Penggunaan TIK 61,8 12 ↑ 56,9
1.2.01 Rasio Penduduk yang Memiliki Handphone 83,4 10 ↑ 77,7
1.2.02 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Komputer 54,0 7 ↑ 41,9
1.2.03 Rasio Penduduk yang Memiliki Akses Internet 74,5 17 ↓ 73,3
1.2.04 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Rumah 88,7 19 ↓ 88,3
1.2.05 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Kantor 29,0 25 = 35,2
1.2.06 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Sekolah 40,1 4 ↑ 26,8
1.2.07 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Laptop 38,8 11 ↓ 27,5
1.2.08 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Handphone 85,6 30 = 91,2
1.3 Pengeluaran untuk TIK 41,9 19 ↓ 41,8
1.3.01 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Pengeluaran untuk TIK 94,9 7 ↑ 91,4
1.3.02 Pengeluaran Rata-rata Rumah Tangga untuk TIK 34,3 20 ↑ 35,0
1.3.03 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi 3,4 9 ↓ 1,1
1.3.04 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi per Kapita 34,8 18 ↓ 34,1
2 OUTPUT 35,8 11 ↑ 31,2
2.1 Perekonomian 30,7 12 ↑ 27,9
2.1.01 PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 10,9 5 = 2,3
2.1.02 Kontribusi PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 47,8 6 = 24,0
2.1.03 Pertumbuhan PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 34,9 21 ↓ 36,1
2.1.04 PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 14,6 10 ↑ 5,6
2.1.05 Kontribusi PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 24,9 27 ↓ 34,6
2.1.06 Pertumbuhan PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan,
63,9 8 ↑ 55,1
Pos & Kurir
2.1.07 PDRB Sektor Jasa Keuangan 6,1 7 = 1,7
2.1.08 Kontribusi PDRB Sektor Jasa Keuangan 29,6 8 ↑ 20,8
2.1.09 Pertumbuhan PDRB Sektor Jasa Keuangan 43,2 31 ↓ 45,9
2.2 Kewirausahaan dan Produktivitas 31,1 15 = 28,6
2.2.01 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan Utama 43,5 20 ↓ 43,6
2.2.02 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Komunikasi 42,4 20 ↓ 42,7
2.2.03 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Promosi 36,8 15 ↓ 32,5
2.2.04 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
40,5 14 ↑ 36,1
Media Sosial
2.2.05 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
17,9 12 ↓ 13,4
Website/E-commerce
2.2.06 Pinjaman Fintech 5,2 8 = 1,9
2.3 Ketenagakerjaan 45,6 9 ↑ 40,1
2.3.01 Jumlah Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 14,5 7 = 5,0
2.3.02 Rasio Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 28,6 15 = 23,2
2.3.03 Pertumbuhan Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 44,2 7 ↑ 25,2
2.3.04 Jumlah Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 87,3 31 ↓ 93,8
2.3.05 Rasio Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 38,6 11 ↓ 29,3
2.3.06 Pertumbuhan Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 60,5 23 ↑ 64,6
3 PENUNJANG 51,0 17 ↓ 50,7
3.1 Infrastruktur 61,3 20 ↓ 62,8
3.1.01 Tingkat Gangguan Listrik (Indikator terbalik) 44,6 33 ↓ 87,0
3.1.02 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal Kuat dan Sangat Kuat 77,6 15 ↑ 72,9
3.1.03 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 3G 93,4 12 = 91,0
3.1.04 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 4G 82,1 11 ↓ 73,8
3.1.05 Rasio Rumah Tangga dengan Sambungan Telepon Tetap 9,0 15 ↑ 7,7
3.2 Keuangan 39,8 11 ↓ 32,1
3.2.01 Indeks Inklusi Keuangan (Komposit) 69,3 8 = 56,4
3.2.02 Jumlah Agen Laku Pandai 15,0 7 ↑ 5,0
3.2.03 Adopsi E-wallet sebagai Metode Pembayaran 35,2 21 ↓ 38,9
3.3 Regulasi dan Kapasitas Pemda 51,8 15 ↑ 49,6
3.3.01 Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK 49,5 23 ↓ 52,8
3.3.02 Angka Partisipasi Kasar D1-S1 45,7 7 = 28,7
3.3.03 Pertumbuhan Angka Harapan Hidup 74,8 18 ↑ 73,3
3.3.04 Penurunan Tingkat Kemiskinan (Indikator Terbalik) 37,4 28 ↓ 55,3
186 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia
Peringkat Provinsi
2020 2021 2022 2023
Sulawesi Tengah 29 23 22 33
Skor : 25,3 30,7 33,4 32,3

Kinerja 2023 Median Skor Nasional


Median Skor Regional: Sulawesi

Skor EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. PENUNJANG


0-100
100 100 100
100

90 90 90
90

80 80 80
80

70 70 70
70

60 60 60
60

50 51
50 50 50
50
45
40 40 40 40
40
32 34
30 30 30
30
24 23
20
20 20 18 20
15
10 10 10
10

0 0 0
0

Peringkat 33 35 30 33 27 28 23 25 32 29
Sumber Daya Penggunaan Pengeluaran Pereko- Kewira- Ketenaga- Infrastruktur Keuangan Regulasi dan
Manusia TIK untuk TIK nomian usahaan dan kerjaan Kapasitas
Produktivitas Pemda

Profil Daerah
Jumlah Penduduk (Ratus ribu jiwa) 3.066,1
Luas Wilayah (km2) 61.841,3

Pertumbuhan Ekonomi (Persen) 11,7


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (Rp miliar) 246.987,0
PDRB per kapita (Rp Ribu) 81.733,0

Indeks Pembangunan Manusia (Poin) 69,8


Angka Harapan Hidup (tahun) 68,8
Harapan Lama Sekolah (tahun) 13,3
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 8,9

Realisasi Investasi Domestik (Rp Miliar) 3.012,3


Realisasi Investasi Asing (US$ Juta) 2.718,1
187

Sulawesi Tengah
Skor Peringkat Median Skor
Status
(1-100) Provinsi Nasional
1 INPUT 32,9 35 ↓ 40,1
1.1 Sumber Daya Manusia 15,2 35 ↓ 24,2
1.1.01 Jumlah Mahasiswa Berkemampuan Digital 3,5 27 ↓ 8,5
1.1.02 Pertumbuhan Mahasiswa Berkemampuan Digital 10,4 30 ↓ 15,9
1.1.03 Jumlah Dosen Program Studi Terkait Digitalisasi 4,7 26 ↑ 9,5
1.1.04 Jumlah Program Studi Terkait Digitalisasi 3,8 28 = 7,7
1.1.05 Indeks Literasi Digital 53,5 31 ↓ 75,6
1.2 Penggunaan TIK 49,7 30 ↑ 56,9
1.2.01 Rasio Penduduk yang Memiliki Handphone 70,5 28 ↑ 77,7
1.2.02 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Komputer 36,2 27 ↓ 41,9
1.2.03 Rasio Penduduk yang Memiliki Akses Internet 62,6 29 ↓ 73,3
1.2.04 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Rumah 77,7 30 ↓ 88,3
1.2.05 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Kantor 25,6 26 ↓ 35,2
1.2.06 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dari Sekolah 28,2 17 ↓ 26,8
1.2.07 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Laptop 10,3 34 ↓ 27,5
1.2.08 Rasio Penduduk yang Mengakses Internet dengan Handphone 86,5 27 ↓ 91,2
1.3 Pengeluaran untuk TIK 33,7 33 ↓ 41,8
1.3.01 Rasio Rumah Tangga yang Memiliki Pengeluaran untuk TIK 88,3 26 ↓ 91,4
1.3.02 Pengeluaran Rata-rata Rumah Tangga untuk TIK 19,5 29 ↓ 35,0
1.3.03 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi 0,9 22 ↓ 1,1
1.3.04 Balas Jasa dan Upah Pekerja Sektor Informasi dan Komunikasi per Kapita 26,0 32 ↓ 34,1
2 OUTPUT 28,8 29 ↓ 31,2
2.1 Perekonomian 23,7 27 ↑ 27,9
2.1.01 PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 2,2 20 ↑ 2,3
2.1.02 Kontribusi PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 18,9 24 ↓ 24,0
2.1.03 Pertumbuhan PDRB Sektor Informasi dan Komunikasi 46,5 7 ↑ 36,1
2.1.04 PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 3,8 26 ↑ 5,6
2.1.05 Kontribusi PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir 13,3 34 ↓ 34,6
2.1.06 Pertumbuhan PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan,
64,2 7 ↑ 55,1
Pos & Kurir
2.1.07 PDRB Sektor Jasa Keuangan 1,3 22 ↑ 1,7
2.1.08 Kontribusi PDRB Sektor Jasa Keuangan 11,8 29 ↓ 20,8
2.1.09 Pertumbuhan PDRB Sektor Jasa Keuangan 51,8 3 ↑ 45,9
2.2 Kewirausahaan dan Produktivitas 23,2 28 ↑ 28,6
2.2.01 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan Utama 34,8 29 ↓ 43,6
2.2.02 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Komunikasi 33,7 29 ↓ 42,7
2.2.03 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Promosi 25,7 27 ↑ 32,5
2.2.04 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
30,5 24 ↓ 36,1
Media Sosial
2.2.05 Rasio Pekerja yang Menggunakan Internet dalam Pekerjaan untuk Penjualan via
13,5 18 ↑ 13,4
Website/E-commerce
2.2.06 Pinjaman Fintech 1,0 23 ↑ 1,9
2.3 Ketenagakerjaan 39,6 23 ↓ 40,1
2.3.01 Jumlah Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 2,9 25 ↑ 5,0
2.3.02 Rasio Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 15,0 36 ↓ 23,2
2.3.03 Pertumbuhan Tenaga Kerja Sektor Terkait Digitalisasi 11,3 33 ↓ 25,2
2.3.04 Jumlah Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 95,7 15 ↓ 93,8
2.3.05 Rasio Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 41,8 8 ↓ 29,3
2.3.06 Pertumbuhan Tenaga Kerja Golongan Rentan Digitalisasi (Indikator Terbalik) 70,9 11 ↓ 64,6
3 PENUNJANG 38,0 31 ↓ 50,7
3.1 Infrastruktur 51,4 25 ↓ 62,8
3.1.01 Tingkat Gangguan Listrik (Indikator terbalik) 43,5 34 ↓ 87,0
3.1.02 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal Kuat dan Sangat Kuat 59,0 25 = 72,9
3.1.03 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 3G 80,4 25 ↓ 91,0
3.1.04 Rasio Desa yang Mendapat Sinyal 4G 71,0 24 ↓ 73,8
3.1.05 Rasio Rumah Tangga dengan Sambungan Telepon Tetap 3,3 31 ↓ 7,7
3.2 Keuangan 17,8 32 ↓ 32,1
3.2.01 Indeks Inklusi Keuangan (Komposit) 30,7 31 ↓ 56,4
3.2.02 Jumlah Agen Laku Pandai 4,5 23 ↓ 5,0
3.2.03 Adopsi E-wallet sebagai Metode Pembayaran 18,1 27 ↓ 38,9
3.3 Regulasi dan Kapasitas Pemda 44,9 29 ↓ 49,6
3.3.01 Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK 56,3 15 ↓ 52,8
3.3.02 Angka Partisipasi Kasar D1-S1 40,5 10 ↓ 28,7
3.3.03 Pertumbuhan Angka Harapan Hidup 23,2 33 ↓ 73,3
3.3.04 Penurunan Tingkat Kemiskinan (Indikator Terbalik) 59,6 17 ↓ 55,3
188 East Ventures - Digital Competitiveness Index 2023
Equitable digital nation

Province Rank
2020 2021 2022 2023
South East Sulawesi 26 18 16 29
Score : 26.6 32.0 36.1 35.7

Performance 2023 National Median Score


Regional Median Score: Sulawesi

Score EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. SUPPORT


0-100

100

90

80

70

60 56 56

50
47
42
39
40 36

30 26 27
22
18
20

10

Rank 29 23 22 27 33 24 11 22 28 26
Human ICT Usage ICT Expenditure Economy Entrepre- Manpower Infrastructure Finance Regulation and
Resources neurship and Capacity of
Productivity the Regional
Government

Province Profile
Population (Hundreds of Thousands) 2,701.7
Area (km2) 38,067.7

Economic Growth (percent) 4.1


Gross Regional Domestic Product (GRDP) (IDR billion) 139,058.0
GRDP per Capita (IDR thousand) 52,294.0

Human Development Index 71.7


Life Expectancy (year) 71.3
School Life Expectancy (year) 13.7
Average School Attendance (year) 9.3

Domestic Investment Realization (IDR billion) 4,334.2


Foreign Investment Realization (USD million) 1,616.5
189

South East Sulawesi


Score Province National
Status
(0-100) Rank Median Score
1 INPUT 39.0 24 ↓ 40.1
1.1 Human Resources 22.5 23 ↑ 24.2
1.1.01 Number of Students with Digital Capabilities 6.4 24 ↓ 8.5
1.1.02 Growth of Students with Digital Capabilities 7.4 35 ↓ 15.9
1.1.03 Number of Lecturers in Digitalization-Related Study Programs 7.7 22 ↑ 9.5
1.1.04 Number of Digitalization-Related Study Programs 7.0 22 ↓ 7.7
1.1.05 Digital Literacy Index 83.7 12 ↑ 75.6
1.2 ICT Usage 55.6 22 ↓ 56.9
1.2.01 Ratio of Citizens that Have Cellular Phone 81.8 15 ↓ 77.7
1.2.02 Ratio of Households that Have Computer 46.2 16 ↓ 41.9
1.2.03 Ratio of Citizens that Have Access to Internet 71.7 23 ↓ 73.3
1.2.04 Ratio of Citizens that Have Access Internet from Home 86.2 23 ↓ 88.3
1.2.05 Ratio of Citizens that Have Access Internet from Office 15.5 31 ↓ 35.2
1.2.06 Ratio of Citizens that Have Access Internet from School 21.6 29 ↓ 26.8
1.2.07 Ratio of Citizens that Access Internet with Laptop 26.9 20 ↓ 27.5
1.2.08 Ratio of Citizens that Access Internet with Cellular Phone 95.2 7 ↑ 91.2
1.3 ICT expenditure 38.8 27 ↓ 41.8
1.3.01 Ratio of Households Who Have ICT Expenditure 95.4 6 ↓ 91.4
1.3.02 Average of Expenditure of Households for ICT 33.2 21 ↓ 35.0
1.3.03 Total Renumeration and Wage of Information and Communication Sector Workers 0.7 24 ↓ 1.1
1.3.04 Average Renumeration and Wage of Information and Communication Sector
25.9 33 ↓ 34.1
Workers
2 OUTPUT 28.8 30 ↓ 31.2
2.1 Economy 18.2 33 ↓ 27.9
2.1.01 GRDP of the Information and Communication Sector 0.7 27 = 2.3
2.1.02 GRDP Contribution of the Information and Communication Sector 9.6 31 = 24.0
2.1.03 GRDP Growth of the Information and Communication Sector 0.0 38 ↓ 36.1
2.1.04 GRDP of Warehousing, Transportation Support, Post & Courier Subsectors 4.2 24 ↑ 5.6
2.1.05 GRDP Contribution of Warehousing, Transportation Support, Post & Courier
32.8 20 = 34.6
Subsector
2.1.06 GRDP Growth of Warehousing, Transportation Supporter, Post & Courier
47.7 31 ↓ 55.1
Subsectors
2.1.07 GRDP of the Financial Services Sector 1.0 24 ↑ 1.7
2.1.08 GRDP Contribution of the Financial Service Sector 19.1 22 ↑ 20.8
2.1.09 GRDP Growth of the Financial Services Sector 48.8 8 ↑ 45.9
2.2 Entrepreneurship and Productivity 26.3 24 ↓ 28.6
2.2.01 Ratio of Workers Using the Internet in their Main Job 41.5 21 = 43.6
2.2.02 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Communication 40.4 21 ↓ 42.7
2.2.03 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Marketing 32.0 21 ↑ 32.5
2.2.04 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Sales via Social Media 33.5 23 ↑ 36.1
2.2.05 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Sales via E-commerce 9.6 26 ↓ 13.4
2.2.06 Loan Using Fintech 0.8 26 = 1.9
2.3 Manpower 42.0 11 ↓ 40.1
2.3.01 Number of Workers in Digitalization-Related Sectors 3.6 23 ↑ 5.0
2.3.02 Ratio of Workers in Digitalization-Related Sectors 24.3 18 ↓ 23.2
2.3.03 Growth of Workers in Digitalization-Related Sectors 23.0 23 ↓ 25.2
2.3.04 Number of Workers in Digitalization-Prone Categories (Reverse Indicator) 96.0 14 ↓ 93.8
2.3.05 Ratio of Workers in Digitalization-Prone Categories 35.1 13 ↓ 29.3
2.3.06 Growth of Workers in Digitalization-Prone Categories 70.0 12 ↓ 64.6
3 SUPPORT 43.1 28 ↓ 50.7
3.1 Infrastructure 55.8 22 = 62.8
3.1.01 Level of Electricity Disturbance (Reverse Indicator) 56.1 32 ↓ 87.0
3.1.02 Ratio of Villages that Get Strong and Very Strong Signal 62.5 24 ↓ 72.9
3.1.03 Ratio of Villages that Get 3G Signal 87.6 23 ↓ 91.0
3.1.04 Ratio of Villages that Get 4G Signal 72.9 22 ↓ 73.8
3.1.05 Ratio of Households with Fixed Phone Connection 0.1 37 ↓ 7.7
3.2 Finance 26.6 28 ↓ 32.1
3.2.01 Financial Inclusion Index 53.5 21 ↓ 56.4
3.2.02 Number of Digital Finance Service Agent 3.7 25 = 5.0
3.2.03 E-wallet Adoption as Payment Method 22.4 25 ↑ 38.9
3.3 Regulation and Capacity of the Regional Government 46.8 26 ↓ 49.6
3.3.01 Gross Enrollment Rate of Senior High Shools/Vocational Schools 61.4 14 ↓ 52.8
3.3.02 Gross Enrollment Rate of Higher Education (Diploma-Bachelor) 50.0 3 = 28.7
3.3.03 Life Expectancy Growth 22.3 34 ↓ 73.3
3.3.04 Reduction of Poverty Rate (Reverse Indicator) 53.5 21 ↑ 55.3
190 East Ventures - Digital Competitiveness Index 2023
Equitable digital nation

Province Rank
2020 2021 2022 2023
North Sulawesi 15 11 11 16
Score : 30.2 35.9 39.8 39.5

Performance 2023 National Median Score


Regional Median Score: Sulawesi

Score EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. SUPPORT


0-100

100

90

80

70

58 56
60
54

50
42 40 39
40 40
32
28
30

18
20

10

Rank 16 34 17 20 9 10 26 23 25 12
Human ICT Usage ICT Expenditure Economy Entrepre- Manpower Infrastructure Finance Regulation and
Resources neurship and Capacity of
Productivity the Regional
Government

Province Profile
Population (Hundreds of Thousands) 2,659.5
Area (km2) 13,892.5

Economic Growth (percent) 4.2


Gross Regional Domestic Product (GRDP) (IDR billion) 142,600.0
GRDP per Capita (IDR thousand) 54,043.0

Human Development Index 73.3


Life Expectancy (year) 71.8
School Life Expectancy (year) 13.0
Average School Attendance (year) 9.7

Domestic Investment Realization (IDR billion) 3,480.0


Foreign Investment Realization (USD million) 169.1
191

North Sulawesi
Score Province National
Status
(0-100) Rank Median Score
1 INPUT 39.0 23 ↓ 40.1
1.1 Human Resources 17.6 34 ↓ 24.2
1.1.01 Number of Students with Digital Capabilities 8.1 21 = 8.5
1.1.02 Growth of Students with Digital Capabilities 16.2 19 ↓ 15.9
1.1.03 Number of Lecturers in Digitalization-Related Study Programs 11.0 17 ↓ 9.5
1.1.04 Number of Digitalization-Related Study Programs 8.4 18 ↓ 7.7
1.1.05 Digital Literacy Index 44.2 33 ↓ 75.6
1.2 ICT Usage 57.7 17 ↓ 56.9
1.2.01 Ratio of Citizens that Have Cellular Phone 83.4 9 ↓ 77.7
1.2.02 Ratio of Households that Have Computer 44.1 17 ↓ 41.9
1.2.03 Ratio of Citizens that Have Access to Internet 71.4 24 ↓ 73.3
1.2.04 Ratio of Citizens that Have Access Internet from Home 83.1 26 = 88.3
1.2.05 Ratio of Citizens that Have Access Internet from Office 31.0 22 ↓ 35.2
1.2.06 Ratio of Citizens that Have Access Internet from School 38.0 7 ↑ 26.8
1.2.07 Ratio of Citizens that Access Internet with Laptop 18.3 29 ↓ 27.5
1.2.08 Ratio of Citizens that Access Internet with Cellular Phone 92.3 16 ↑ 91.2
1.3 ICT expenditure 41.7 20 ↓ 41.8
1.3.01 Ratio of Households Who Have ICT Expenditure 93.5 12 ↑ 91.4
1.3.02 Average of Expenditure of Households for ICT 40.3 15 ↑ 35.0
1.3.03 Total Renumeration and Wage of Information and Communication Sector Workers 0.5 27 ↓ 1.1
1.3.04 Average Renumeration and Wage of Information and Communication Sector
32.4 23 ↓ 34.1
Workers
2 OUTPUT 36.8 9 ↓ 31.2
2.1 Economy 31.8 9 ↓ 27.9
2.1.01 GRDP of the Information and Communication Sector 2.0 21 ↑ 2.3
2.1.02 GRDP Contribution of the Information and Communication Sector 33.6 10 = 24.0
2.1.03 GRDP Growth of the Information and Communication Sector 16.2 36 ↓ 36.1
2.1.04 GRDP of Warehousing, Transportation Support, Post & Courier Subsectors 11.1 11 ↑ 5.6
2.1.05 GRDP Contribution of Warehousing, Transportation Support, Post & Courier
86.7 2 = 34.6
Subsector
2.1.06 GRDP Growth of Warehousing, Transportation Supporter, Post & Courier
54.3 22 ↓ 55.1
Subsectors
2.1.07 GRDP of the Financial Services Sector 1.7 20 ↑ 1.7
2.1.08 GRDP Contribution of the Financial Service Sector 33.3 6 ↑ 20.8
2.1.09 GRDP Growth of the Financial Services Sector 47.6 14 ↓ 45.9
2.2 Entrepreneurship and Productivity 40.0 10 ↑ 28.6
2.2.01 Ratio of Workers Using the Internet in their Main Job 52.7 11 ↑ 43.6
2.2.02 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Communication 52.1 11 ↑ 42.7
2.2.03 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Marketing 50.4 8 ↑ 32.5
2.2.04 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Sales via Social Media 54.1 8 ↑ 36.1
2.2.05 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Sales via E-commerce 28.3 7 ↑ 13.4
2.2.06 Loan Using Fintech 2.4 17 ↓ 1.9
2.3 Manpower 38.7 26 ↓ 40.1
2.3.01 Number of Workers in Digitalization-Related Sectors 4.9 20 ↓ 5.0
2.3.02 Ratio of Workers in Digitalization-Related Sectors 40.5 6 ↓ 23.2
2.3.03 Growth of Workers in Digitalization-Related Sectors 17.6 28 ↓ 25.2
2.3.04 Number of Workers in Digitalization-Prone Categories (Reverse Indicator) 95.6 16 ↓ 93.8
2.3.05 Ratio of Workers in Digitalization-Prone Categories 16.1 32 ↓ 29.3
2.3.06 Growth of Workers in Digitalization-Prone Categories 57.3 27 ↓ 64.6
3 SUPPORT 46.0 25 ↓ 50.7
3.1 Infrastructure 54.3 23 ↓ 62.8
3.1.01 Level of Electricity Disturbance (Reverse Indicator) 13.2 36 ↓ 87.0
3.1.02 Ratio of Villages that Get Strong and Very Strong Signal 75.5 17 = 72.9
3.1.03 Ratio of Villages that Get 3G Signal 91.7 18 ↑ 91.0
3.1.04 Ratio of Villages that Get 4G Signal 83.2 9 = 73.8
3.1.05 Ratio of Households with Fixed Phone Connection 7.8 19 ↓ 7.7
3.2 Finance 27.9 25 ↓ 32.1
3.2.01 Financial Inclusion Index 60.4 14 ↑ 56.4
3.2.02 Number of Digital Finance Service Agent 4.1 24 ↓ 5.0
3.2.03 E-wallet Adoption as Payment Method 19.3 26 ↑ 38.9
3.3 Regulation and Capacity of the Regional Government 55.7 12 ↓ 49.6
3.3.01 Gross Enrollment Rate of Senior High Shools/Vocational Schools 47.4 25 ↓ 52.8
3.3.02 Gross Enrollment Rate of Higher Education (Diploma-Bachelor) 32.1 17 ↓ 28.7
3.3.03 Life Expectancy Growth 76.0 16 ↑ 73.3
3.3.04 Reduction of Poverty Rate (Reverse Indicator) 67.1 14 ↓ 55.3
192 East Ventures - Digital Competitiveness Index 2023
Equitable digital nation

Province Rank
2020 2021 2022 2023
West Sumatera 13 12 9 11
Score : 31.0 34.5 39.8 43.1

Performance 2023 National Median Score


Regional Median Score: Sumatera

Score EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. SUPPORT


0-100

100

90

80
71 72
70
61
60

50
43 42
40 39
40

28 29 28
30

20

10

Rank 11 12 13 22 5 17 14 10 26 3
Human ICT Usage ICT Expenditure Economy Entrepre- Manpower Infrastructure Finance Regulation and
Resources neurship and Capacity of
Productivity the Regional
Government

Province Profile
Population (Hundreds of Thousands) 5,640.6
Area (km2) 42,012.9

Economic Growth (percent) 3.3


Gross Regional Domestic Product (GRDP) (IDR billion) 252,750.0
GRDP per Capita (IDR thousand) 45,294.0

Human Development Index 72.7


Life Expectancy (year) 69.6
School Life Expectancy (year) 14.1
Average School Attendance (year) 9.2

Domestic Investment Realization (IDR billion) 4,183.7


Foreign Investment Realization (USD million) 67.0
193

West Sumatera
Score Province National
Status
(0-100) Rank Median Score
1 INPUT 42.7 14 ↓ 40.1
1.1 Human Resources 27.6 12 ↓ 24.2
1.1.01 Number of Students with Digital Capabilities 19.1 11 = 8.5
1.1.02 Growth of Students with Digital Capabilities 8.0 33 = 15.9
1.1.03 Number of Lecturers in Digitalization-Related Study Programs 18.8 10 = 9.5
1.1.04 Number of Digitalization-Related Study Programs 17.8 10 ↑ 7.7
1.1.05 Digital Literacy Index 74.4 20 ↓ 75.6
1.2 ICT Usage 60.6 13 ↓ 56.9
1.2.01 Ratio of Citizens that Have Cellular Phone 79.2 17 ↑ 77.7
1.2.02 Ratio of Households that Have Computer 52.7 8 ↓ 41.9
1.2.03 Ratio of Citizens that Have Access to Internet 73.3 20 ↓ 73.3
1.2.04 Ratio of Citizens that Have Access Internet from Home 95.2 7 ↑ 88.3
1.2.05 Ratio of Citizens that Have Access Internet from Office 30.4 23 ↓ 35.2
1.2.06 Ratio of Citizens that Have Access Internet from School 25.9 22 ↓ 26.8
1.2.07 Ratio of Citizens that Access Internet with Laptop 37.6 12 ↓ 27.5
1.2.08 Ratio of Citizens that Access Internet with Cellular Phone 90.6 20 ↓ 91.2
1.3 ICT expenditure 39.9 22 ↓ 41.8
1.3.01 Ratio of Households Who Have ICT Expenditure 94.7 8 = 91.4
1.3.02 Average of Expenditure of Households for ICT 31.5 23 ↓ 35.0
1.3.03 Total Renumeration and Wage of Information and Communication Sector Workers 1.6 15 ↑ 1.1
1.3.04 Average Renumeration and Wage of Information and Communication Sector
31.6 24 ↓ 34.1
Workers
2 OUTPUT 36.7 10 = 31.2
2.1 Economy 39.4 5 ↓ 27.9
2.1.01 GRDP of the Information and Communication Sector 5.9 8 = 2.3
2.1.02 GRDP Contribution of the Information and Communication Sector 58.5 5 ↓ 24.0
2.1.03 GRDP Growth of the Information and Communication Sector 36.2 19 ↓ 36.1
2.1.04 GRDP of Warehousing, Transportation Support, Post & Courier Subsectors 23.0 7 = 5.6
2.1.05 GRDP Contribution of Warehousing, Transportation Support, Post & Courier
100.0 1 = 34.6
Subsector
2.1.06 GRDP Growth of Warehousing, Transportation Supporter, Post & Courier
52.7 25 ↓ 55.1
Subsectors
2.1.07 GRDP of the Financial Services Sector 2.5 11 ↑ 1.7
2.1.08 GRDP Contribution of the Financial Service Sector 26.3 14 ↑ 20.8
2.1.09 GRDP Growth of the Financial Services Sector 49.3 6 ↑ 45.9
2.2 Entrepreneurship and Productivity 29.3 17 ↑ 28.6
2.2.01 Ratio of Workers Using the Internet in their Main Job 45.0 16 ↑ 43.6
2.2.02 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Communication 43.7 18 ↑ 42.7
2.2.03 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Marketing 35.4 17 ↑ 32.5
2.2.04 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Sales via Social Media 34.6 22 ↓ 36.1
2.2.05 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Sales via E-commerce 14.5 16 ↓ 13.4
2.2.06 Loan Using Fintech 2.7 14 = 1.9
2.3 Manpower 41.5 14 ↓ 40.1
2.3.01 Number of Workers in Digitalization-Related Sectors 6.8 15 = 5.0
2.3.02 Ratio of Workers in Digitalization-Related Sectors 21.1 21 ↑ 23.2
2.3.03 Growth of Workers in Digitalization-Related Sectors 34.7 13 ↓ 25.2
2.3.04 Number of Workers in Digitalization-Prone Categories (Reverse Indicator) 91.3 25 ↓ 93.8
2.3.05 Ratio of Workers in Digitalization-Prone Categories 31.1 19 ↓ 29.3
2.3.06 Growth of Workers in Digitalization-Prone Categories 64.1 20 ↓ 64.6
3 SUPPORT 56.7 9 ↑ 50.7
3.1 Infrastructure 70.6 10 = 62.8
3.1.01 Level of Electricity Disturbance (Reverse Indicator) 85.5 21 ↓ 87.0
3.1.02 Ratio of Villages that Get Strong and Very Strong Signal 80.3 11 ↓ 72.9
3.1.03 Ratio of Villages that Get 3G Signal 93.4 14 = 91.0
3.1.04 Ratio of Villages that Get 4G Signal 82.9 10 ↑ 73.8
3.1.05 Ratio of Households with Fixed Phone Connection 10.9 10 ↑ 7.7
3.2 Finance 27.6 26 ↓ 32.1
3.2.01 Financial Inclusion Index 24.7 32 ↓ 56.4
3.2.02 Number of Digital Finance Service Agent 12.1 10 ↑ 5.0
3.2.03 E-wallet Adoption as Payment Method 46.0 14 ↓ 38.9
3.3 Regulation and Capacity of the Regional Government 71.8 3 ↑ 49.6
3.3.01 Gross Enrollment Rate of Senior High Shools/Vocational Schools 68.3 12 = 52.8
3.3.02 Gross Enrollment Rate of Higher Education (Diploma-Bachelor) 47.6 6 ↓ 28.7
3.3.03 Life Expectancy Growth 75.9 17 ↓ 73.3
3.3.04 Reduction of Poverty Rate (Reverse Indicator) 95.5 2 ↑ 55.3
194 East Ventures - Digital Competitiveness Index 2023
Equitable digital nation

Province Rank
2020 2021 2022 2023
South Sumatera 18 21 22 19
Score : 27.8 30.8 33.4 38.5

Performance 2023 National Median Score


Regional Median Score: Sumatera

Score EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. SUPPORT


0-100

100

90

80

68
70

60
54
50
50
40 43
39 37
40

29
30 27
22
20

10

Rank 19 14 24 29 30 20 24 17 8 18
Human ICT Usage ICT Expenditure Economy Entrepre- Manpower Infrastructure Finance Regulation and
Resources neurship and Capacity of
Productivity the Regional
Government

Province Profile
Population (Hundreds of Thousands) 8,657.0
Area (km2) 91,592.4

Economic Growth (percent) 3.6


Gross Regional Domestic Product (GRDP) (IDR billion) 491,566.0
GRDP per Capita (IDR thousand) 57,487.0

Human Development Index 70.2


Life Expectancy (year) 70.0
School Life Expectancy (year) 12.6
Average School Attendance (year) 8.4

Domestic Investment Realization (IDR billion) 16,266.9


Foreign Investment Realization (USD million) 1,259.7
195

South Sumatera
Score Province National
Status
(0-100) Rank Median Score
1 INPUT 39.6 22 ↑ 40.1
1.1 Human Resources 27.3 14 ↑ 24.2
1.1.01 Number of Students with Digital Capabilities 21.8 8 ↑ 8.5
1.1.02 Growth of Students with Digital Capabilities 19.4 11 ↑ 15.9
1.1.03 Number of Lecturers in Digitalization-Related Study Programs 18.8 10 ↑ 9.5
1.1.04 Number of Digitalization-Related Study Programs 18.1 9 = 7.7
1.1.05 Digital Literacy Index 58.1 28 ↓ 75.6
1.2 ICT Usage 54.4 24 ↑ 56.9
1.2.01 Ratio of Citizens that Have Cellular Phone 76.2 21 = 77.7
1.2.02 Ratio of Households that Have Computer 36.5 26 ↑ 41.9
1.2.03 Ratio of Citizens that Have Access to Internet 72.6 21 = 73.3
1.2.04 Ratio of Citizens that Have Access Internet from Home 94.5 10 ↓ 88.3
1.2.05 Ratio of Citizens that Have Access Internet from Office 19.9 27 ↑ 35.2
1.2.06 Ratio of Citizens that Have Access Internet from School 24.1 24 ↓ 26.8
1.2.07 Ratio of Citizens that Access Internet with Laptop 15.1 31 ↑ 27.5
1.2.08 Ratio of Citizens that Access Internet with Cellular Phone 96.0 5 ↑ 91.2
1.3 ICT expenditure 37.3 29 ↓ 41.8
1.3.01 Ratio of Households Who Have ICT Expenditure 93.0 16 ↓ 91.4
1.3.02 Average of Expenditure of Households for ICT 19.5 28 = 35.0
1.3.03 Total Renumeration and Wage of Information and Communication Sector Workers 3.3 11 ↑ 1.1
1.3.04 Average Renumeration and Wage of Information and Communication Sector
33.4 20 ↑ 34.1
Workers
2 OUTPUT 29.9 26 ↓ 31.2
2.1 Economy 21.5 30 ↓ 27.9
2.1.01 GRDP of the Information and Communication Sector 5.6 10 = 2.3
2.1.02 GRDP Contribution of the Information and Communication Sector 24.3 19 ↑ 24.0
2.1.03 GRDP Growth of the Information and Communication Sector 30.7 24 ↓ 36.1
2.1.04 GRDP of Warehousing, Transportation Support, Post & Courier Subsectors 8.9 15 = 5.6
2.1.05 GRDP Contribution of Warehousing, Transportation Support, Post & Courier
15.2 32 ↓ 34.6
Subsector
2.1.06 GRDP Growth of Warehousing, Transportation Supporter, Post & Courier
41.8 35 ↓ 55.1
Subsectors
2.1.07 GRDP of the Financial Services Sector 3.6 8 = 1.7
2.1.08 GRDP Contribution of the Financial Service Sector 17.9 23 ↑ 20.8
2.1.09 GRDP Growth of the Financial Services Sector 45.6 20 ↑ 45.9
2.2 Entrepreneurship and Productivity 28.6 20 ↑ 28.6
2.2.01 Ratio of Workers Using the Internet in their Main Job 40.1 23 ↑ 43.6
2.2.02 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Communication 39.0 23 ↑ 42.7
2.2.03 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Marketing 32.3 20 ↑ 32.5
2.2.04 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Sales via Social Media 37.8 17 ↓ 36.1
2.2.05 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Sales via E-commerce 16.6 13 ↓ 13.4
2.2.06 Loan Using Fintech 5.5 7 = 1.9
2.3 Manpower 39.5 24 ↑ 40.1
2.3.01 Number of Workers in Digitalization-Related Sectors 9.6 9 ↓ 5.0
2.3.02 Ratio of Workers in Digitalization-Related Sectors 17.6 31 ↓ 23.2
2.3.03 Growth of Workers in Digitalization-Related Sectors 6.6 37 ↓ 25.2
2.3.04 Number of Workers in Digitalization-Prone Categories (Reverse Indicator) 87.5 30 ↓ 93.8
2.3.05 Ratio of Workers in Digitalization-Prone Categories 38.6 10 = 29.3
2.3.06 Growth of Workers in Digitalization-Prone Categories 77.2 4 ↑ 64.6
3 SUPPORT 53.6 13 ↑ 50.7
3.1 Infrastructure 67.6 17 ↑ 62.8
3.1.01 Level of Electricity Disturbance (Reverse Indicator) 88.1 19 ↑ 87.0
3.1.02 Ratio of Villages that Get Strong and Very Strong Signal 71.7 20 = 72.9
3.1.03 Ratio of Villages that Get 3G Signal 93.4 13 ↑ 91.0
3.1.04 Ratio of Villages that Get 4G Signal 74.4 19 ↑ 73.8
3.1.05 Ratio of Households with Fixed Phone Connection 10.2 13 = 7.7
3.2 Finance 43.1 8 ↑ 32.1
3.2.01 Financial Inclusion Index 69.3 8 ↑ 56.4
3.2.02 Number of Digital Finance Service Agent 13.4 9 = 5.0
3.2.03 E-wallet Adoption as Payment Method 46.6 13 ↑ 38.9
3.3 Regulation and Capacity of the Regional Government 50.2 18 ↑ 49.6
3.3.01 Gross Enrollment Rate of Senior High Shools/Vocational Schools 25.3 30 ↓ 52.8
3.3.02 Gross Enrollment Rate of Higher Education (Diploma-Bachelor) 18.9 28 ↓ 28.7
3.3.03 Life Expectancy Growth 83.0 12 ↑ 73.3
3.3.04 Reduction of Poverty Rate (Reverse Indicator) 73.6 10 ↓ 55.3
196 East Ventures - Digital Competitiveness Index 2023
Equitable digital nation

Province Rank
2020 2021 2022 2023
North Sumatera 12 13 13 10
Score : 31.4 34.2 38.2 43.9

Performance 2023 National Median Score


Regional Median Score: Sumatera

Score EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. SUPPORT


0-100

100

90

80
72
70 65

60 57

50 55
44 43
40 39
40

28 27
30

20

10

Rank 10 6 20 21 19 23 27 18 6 4
Human ICT Usage ICT Expenditure Economy Entrepre- Manpower Infrastructure Finance Regulation and
Resources neurship and Capacity of
Productivity the Regional
Government

Province Profile
Population (Hundreds of Thousands) 15,115.2
Area (km2) 72,981.2

Economic Growth (percent) 2.6


Gross Regional Domestic Product (GRDP) (IDR billion) 859,871.0
GRDP per Capita (IDR thousand) 57,570.0

Human Development Index 72.0


Life Expectancy (year) 69.2
School Life Expectancy (year) 13.3
Average School Attendance (year) 9.7

Domestic Investment Realization (IDR billion) 18,484.5


Foreign Investment Realization (USD million) 580.4
197

North Sumatera
Score Province National
Status
(0-100) Rank Median Score
1 INPUT 46.8 10 ↑ 40.1
1.1 Human Resources 43.5 6 ↑ 24.2
1.1.01 Number of Students with Digital Capabilities 47.1 5 = 8.5
1.1.02 Growth of Students with Digital Capabilities 18.1 13 ↑ 15.9
1.1.03 Number of Lecturers in Digitalization-Related Study Programs 44.3 5 = 9.5
1.1.04 Number of Digitalization-Related Study Programs 49.7 5 = 7.7
1.1.05 Digital Literacy Index 58.1 28 ↓ 75.6
1.2 ICT Usage 56.9 20 ↑ 56.9
1.2.01 Ratio of Citizens that Have Cellular Phone 78.4 19 = 77.7
1.2.02 Ratio of Households that Have Computer 39.3 21 ↑ 41.9
1.2.03 Ratio of Citizens that Have Access to Internet 76.5 14 ↑ 73.3
1.2.04 Ratio of Citizens that Have Access Internet from Home 91.8 15 ↑ 88.3
1.2.05 Ratio of Citizens that Have Access Internet from Office 35.4 19 ↑ 35.2
1.2.06 Ratio of Citizens that Have Access Internet from School 32.3 9 = 26.8
1.2.07 Ratio of Citizens that Access Internet with Laptop 18.7 28 ↑ 27.5
1.2.08 Ratio of Citizens that Access Internet with Cellular Phone 82.6 34 = 91.2
1.3 ICT expenditure 40.1 21 ↓ 41.8
1.3.01 Ratio of Households Who Have ICT Expenditure 94.6 11 ↑ 91.4
1.3.02 Average of Expenditure of Households for ICT 19.0 30 ↓ 35.0
1.3.03 Total Renumeration and Wage of Information and Communication Sector Workers 6.7 7 ↑ 1.1
1.3.04 Average Renumeration and Wage of Information and Communication Sector
40.3 11 ↑ 34.1
Workers
2 OUTPUT 31.1 20 = 31.2
2.1 Economy 28.3 19 ↓ 27.9
2.1.01 GRDP of the Information and Communication Sector 7.2 7 = 2.3
2.1.02 GRDP Contribution of the Information and Communication Sector 15.3 28 ↓ 24.0
2.1.03 GRDP Growth of the Information and Communication Sector 43.3 11 ↑ 36.1
2.1.04 GRDP of Warehousing, Transportation Support, Post & Courier Subsectors 31.9 5 = 5.6
2.1.05 GRDP Contribution of Warehousing, Transportation Support, Post & Courier
36.4 19 ↓ 34.6
Subsector
2.1.06 GRDP Growth of Warehousing, Transportation Supporter, Post & Courier
43.0 34 ↓ 55.1
Subsectors
2.1.07 GRDP of the Financial Services Sector 7.8 5 = 1.7
2.1.08 GRDP Contribution of the Financial Service Sector 23.4 16 ↑ 20.8
2.1.09 GRDP Growth of the Financial Services Sector 46.2 19 ↑ 45.9
2.2 Entrepreneurship and Productivity 26.6 23 ↑ 28.6
2.2.01 Ratio of Workers Using the Internet in their Main Job 39.3 24 ↑ 43.6
2.2.02 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Communication 38.4 25 = 42.7
2.2.03 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Marketing 28.5 25 ↑ 32.5
2.2.04 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Sales via Social Media 29.3 26 ↓ 36.1
2.2.05 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Sales via E-commerce 15.9 14 ↑ 13.4
2.2.06 Loan Using Fintech 8.0 6 = 1.9
2.3 Manpower 38.5 27 ↓ 40.1
2.3.01 Number of Workers in Digitalization-Related Sectors 22.5 6 = 5.0
2.3.02 Ratio of Workers in Digitalization-Related Sectors 26.3 16 ↓ 23.2
2.3.03 Growth of Workers in Digitalization-Related Sectors 20.2 25 = 25.2
2.3.04 Number of Workers in Digitalization-Prone Categories (Reverse Indicator) 74.0 35 ↓ 93.8
2.3.05 Ratio of Workers in Digitalization-Prone Categories 23.2 24 ↓ 29.3
2.3.06 Growth of Workers in Digitalization-Prone Categories 65.1 19 ↓ 64.6
3 SUPPORT 63.8 4 ↑ 50.7
3.1 Infrastructure 65.2 18 ↑ 62.8
3.1.01 Level of Electricity Disturbance (Reverse Indicator) 85.8 20 ↓ 87.0
3.1.02 Ratio of Villages that Get Strong and Very Strong Signal 70.7 21 = 72.9
3.1.03 Ratio of Villages that Get 3G Signal 88.5 22 ↓ 91.0
3.1.04 Ratio of Villages that Get 4G Signal 71.3 23 ↓ 73.8
3.1.05 Ratio of Households with Fixed Phone Connection 9.6 14 ↑ 7.7
3.2 Finance 54.5 6 ↓ 32.1
3.2.01 Financial Inclusion Index 96.0 2 = 56.4
3.2.02 Number of Digital Finance Service Agent 26.5 5 ↓ 5.0
3.2.03 E-wallet Adoption as Payment Method 41.0 18 ↓ 38.9
3.3 Regulation and Capacity of the Regional Government 71.8 4 ↑ 49.6
3.3.01 Gross Enrollment Rate of Senior High Shools/Vocational Schools 97.8 4 ↑ 52.8
3.3.02 Gross Enrollment Rate of Higher Education (Diploma-Bachelor) 26.5 21 ↓ 28.7
3.3.03 Life Expectancy Growth 94.1 4 ↑ 73.3
3.3.04 Reduction of Poverty Rate (Reverse Indicator) 68.6 13 ↑ 55.3
198 East Ventures - Digital Competitiveness Index 2023
Equitable digital nation

Province Rank
2020 2021 2022 2023
Papua 34 34 34 34
Score : 17.7 22.0 24.9 31.9

Performance 2023 National Median Score


Regional Median Score: Maluku - Papua

Score EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. SUPPORT


0-100

100

90

80

70

60
50
50 45
43 42
40
32
28 27
30
23
20
14
9
10

Rank 34 22 36 18 20 36 4 33 36 38
Human ICT Usage ICT Expenditure Economy Entrepre- Manpower Infrastructure Finance Regulation and
Resources neurship and Capacity of
Productivity the Regional
Government

Province Profile
Population (Hundreds of Thousands) 1,008.1
Area (km2) 124,447.0

Economic Growth (percent) 2.7


Gross Regional Domestic Product (GRDP) (IDR billion) 9,637.0
GRDP per Capita (IDR thousand) 9,559.7

Human Development Index 67.0


Life Expectancy (year) 66.5
School Life Expectancy (year) 13.2
Average School Attendance (year) 9.4

Domestic Investment Realization (IDR billion) 550,721.0


Foreign Investment Realization (USD million) 5,155.4
199

Papua
Score Province National
Status
(0-100) Rank Median Score
1 INPUT 35.9 30 ↑ 40.1
1.1 Human Resources 22.9 22 ↓ 24.2
1.1.01 Number of Students with Digital Capabilities 8.7 19 ↓ 8.5
1.1.02 Growth of Students with Digital Capabilities 17.1 15 ↓ 15.9
1.1.03 Number of Lecturers in Digitalization-Related Study Programs 4.9 25 ↑ 9.5
1.1.04 Number of Digitalization-Related Study Programs 5.0 24 ↓ 7.7
1.1.05 Digital Literacy Index 79.1 13 ↑ 75.6
1.2 ICT Usage 42.9 36 ↓ 56.9
1.2.01 Ratio of Citizens that Have Cellular Phone 56.3 34 = 77.7
1.2.02 Ratio of Households that Have Computer 35.9 28 ↑ 41.9
1.2.03 Ratio of Citizens that Have Access to Internet 45.9 35 ↓ 73.3
1.2.04 Ratio of Citizens that Have Access Internet from Home 61.6 35 ↓ 88.3
1.2.05 Ratio of Citizens that Have Access Internet from Office 7.9 37 ↓ 35.2
1.2.06 Ratio of Citizens that Have Access Internet from School 30.8 13 ↑ 26.8
1.2.07 Ratio of Citizens that Access Internet with Laptop 19.9 25 ↓ 27.5
1.2.08 Ratio of Citizens that Access Internet with Cellular Phone 84.8 32 ↑ 91.2
1.3 ICT expenditure 41.9 18 ↓ 41.8
1.3.01 Ratio of Households Who Have ICT Expenditure 73.7 35 ↓ 91.4
1.3.02 Average of Expenditure of Households for ICT 38.0 16 ↓ 35.0
1.3.03 Total Renumeration and Wage of Information and Communication Sector Workers 0.6 25 ↑ 1.1
1.3.04 Average Renumeration and Wage of Information and Communication Sector
55.5 6 ↑ 34.1
Workers
2 OUTPUT 30.3 24 ↑ 31.2
2.1 Economy 27.5 20 ↑ 27.9
2.1.01 GRDP of the Information and Communication Sector 1.4 23 ↓ 2.3
2.1.02 GRDP Contribution of the Information and Communication Sector 29.3 18 ↓ 24.0
2.1.03 GRDP Growth of the Information and Communication Sector 46.9 6 ↑ 36.1
2.1.04 GRDP of Warehousing, Transportation Support, Post & Courier Subsectors 3.7 27 ↓ 5.6
2.1.05 GRDP Contribution of Warehousing, Transportation Support, Post & Courier
45.0 11 ↑ 34.6
Subsector
2.1.06 GRDP Growth of Warehousing, Transportation Supporter, Post & Courier
61.6 12 ↑ 55.1
Subsectors
2.1.07 GRDP of the Financial Services Sector 0.7 27 ↓ 1.7
2.1.08 GRDP Contribution of the Financial Service Sector 14.9 26 ↑ 20.8
2.1.09 GRDP Growth of the Financial Services Sector 43.9 28 ↑ 45.9
2.2 Entrepreneurship and Productivity 13.7 36 ↓ 28.6
2.2.01 Ratio of Workers Using the Internet in their Main Job 22.1 36 ↓ 43.6
2.2.02 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Communication 21.4 36 ↓ 42.7
2.2.03 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Marketing 14.4 35 ↓ 32.5
2.2.04 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Sales via Social Media 17.0 36 ↓ 36.1
2.2.05 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Sales via E-commerce 7.4 30 ↑ 13.4
2.2.06 Loan Using Fintech 0.1 35 ↓ 1.9
2.3 Manpower 49.7 4 ↓ 40.1
2.3.01 Number of Workers in Digitalization-Related Sectors 1.3 30 ↓ 5.0
2.3.02 Ratio of Workers in Digitalization-Related Sectors 37.2 9 ↑ 23.2
2.3.03 Growth of Workers in Digitalization-Related Sectors 7.2 36 ↓ 25.2
2.3.04 Number of Workers in Digitalization-Prone Categories (Reverse Indicator) 99.3 6 ↑ 93.8
2.3.05 Ratio of Workers in Digitalization-Prone Categories 53.4 4 ↓ 29.3
2.3.06 Growth of Workers in Digitalization-Prone Categories 100.0 1 ↑ 64.6
3 SUPPORT 27.0 35 ↓ 50.7
3.1 Infrastructure 44.8 33 ↑ 62.8
3.1.01 Level of Electricity Disturbance (Reverse Indicator) 90.3 14 ↓ 87.0
3.1.02 Ratio of Villages that Get Strong and Very Strong Signal 43.1 33 ↑ 72.9
3.1.03 Ratio of Villages that Get 3G Signal 43.0 35 ↓ 91.0
3.1.04 Ratio of Villages that Get 4G Signal 37.0 34 = 73.8
3.1.05 Ratio of Households with Fixed Phone Connection 10.3 12 ↑ 7.7
3.2 Finance 9.4 36 ↓ 32.1
3.2.01 Financial Inclusion Index 22.8 33 ↓ 56.4
3.2.02 Number of Digital Finance Service Agent 0.4 35 ↓ 5.0
3.2.03 E-wallet Adoption as Payment Method 5.2 33 ↓ 38.9
3.3 Regulation and Capacity of the Regional Government 26.9 38 ↓ 49.6
3.3.01 Gross Enrollment Rate of Senior High Shools/Vocational Schools 7.1 33 ↑ 52.8
3.3.02 Gross Enrollment Rate of Higher Education (Diploma-Bachelor) 8.6 34 ↓ 28.7
3.3.03 Life Expectancy Growth 67.0 24 ↓ 73.3
3.3.04 Reduction of Poverty Rate (Reverse Indicator) 25.0 33 ↓ 55.3
200 East Ventures - Digital Competitiveness Index 2023
Equitable digital nation

Province Rank
2020 2021 2022 2023
West Papua 28 30 19 28
Score : 26.2 27.6 34.3 35.8

Performance 2023 National Median Score


Regional Median Score: Maluku - Papua

Score EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. SUPPORT


0-100

100

90

80

70 65

60

46 48 47
50
41
40 36
29
30
20
16 18
20

10

Rank 28 26 33 8 17 35 7 34 31 7
Human ICT Usage ICT Expenditure Economy Entrepre- Manpower Infrastructure Finance Regulation and
Resources neurship and Capacity of
Productivity the Regional
Government

Province Profile
Population (Hundreds of Thousands) 543.0
Area (km2) 64,125.7

Economic Growth (percent) 0.9


Gross Regional Domestic Product (GRDP) (IDR billion) 34,051.0
GRDP per Capita (IDR thousand) 62,709.1

Human Development Index 63.8


Life Expectancy (year) 65.5
School Life Expectancy (year) 12.7
Average School Attendance (year) 7.7

Domestic Investment Realization (IDR billion) 821,089.1


Foreign Investment Realization (USD million) 23,811.5
201

West Papua
Score Province National
Status
(0-100) Rank Median Score
1 INPUT 38.0 26 ↓ 40.1
1.1 Human Resources 20.1 26 ↓ 24.2
1.1.01 Number of Students with Digital Capabilities 1.7 34 ↓ 8.5
1.1.02 Growth of Students with Digital Capabilities 0.0 38 ↓ 15.9
1.1.03 Number of Lecturers in Digitalization-Related Study Programs 1.5 36 ↓ 9.5
1.1.04 Number of Digitalization-Related Study Programs 2.1 32 ↓ 7.7
1.1.05 Digital Literacy Index 95.3 3 ↑ 75.6
1.2 ICT Usage 46.1 33 ↓ 56.9
1.2.01 Ratio of Citizens that Have Cellular Phone 67.6 33 ↓ 77.7
1.2.02 Ratio of Households that Have Computer 38.6 22 ↓ 41.9
1.2.03 Ratio of Citizens that Have Access to Internet 55.7 33 ↓ 73.3
1.2.04 Ratio of Citizens that Have Access Internet from Home 61.3 36 ↓ 88.3
1.2.05 Ratio of Citizens that Have Access Internet from Office 16.3 30 ↓ 35.2
1.2.06 Ratio of Citizens that Have Access Internet from School 22.7 25 ↓ 26.8
1.2.07 Ratio of Citizens that Access Internet with Laptop 14.2 32 ↓ 27.5
1.2.08 Ratio of Citizens that Access Internet with Cellular Phone 92.2 18 ↓ 91.2
1.3 ICT expenditure 47.9 8 ↓ 41.8
1.3.01 Ratio of Households Who Have ICT Expenditure 83.4 34 ↓ 91.4
1.3.02 Average of Expenditure of Households for ICT 77.4 3 = 35.0
1.3.03 Total Renumeration and Wage of Information and Communication Sector Workers 0.2 35 ↓ 1.1
1.3.04 Average Renumeration and Wage of Information and Communication Sector
30.7 27 ↓ 34.1
Workers
2 OUTPUT 30.7 22 ↓ 31.2
2.1 Economy 29.1 17 ↑ 27.9
2.1.01 GRDP of the Information and Communication Sector 0.0 37 ↓ 2.3
2.1.02 GRDP Contribution of the Information and Communication Sector 6.6 33 ↓ 24.0
2.1.03 GRDP Growth of the Information and Communication Sector 100.0 1 ↑ 36.1
2.1.04 GRDP of Warehousing, Transportation Support, Post & Courier Subsectors 0.3 37 ↓ 5.6
2.1.05 GRDP Contribution of Warehousing, Transportation Support, Post & Courier
21.8 29 ↓ 34.6
Subsector
2.1.06 GRDP Growth of Warehousing, Transportation Supporter, Post & Courier
63.9 9 ↑ 55.1
Subsectors
2.1.07 GRDP of the Financial Services Sector 0.2 35 ↓ 1.7
2.1.08 GRDP Contribution of the Financial Service Sector 11.4 30 ↑ 20.8
2.1.09 GRDP Growth of the Financial Services Sector 57.8 2 ↑ 45.9
2.2 Entrepreneurship and Productivity 15.7 35 ↓ 28.6
2.2.01 Ratio of Workers Using the Internet in their Main Job 30.4 32 ↓ 43.6
2.2.02 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Communication 29.5 32 ↓ 42.7
2.2.03 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Marketing 12.8 36 ↓ 32.5
2.2.04 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Sales via Social Media 17.4 35 ↓ 36.1
2.2.05 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Sales via E-commerce 4.2 36 ↓ 13.4
2.2.06 Loan Using Fintech 0.0 37 ↓ 1.9
2.3 Manpower 47.3 7 ↓ 40.1
2.3.01 Number of Workers in Digitalization-Related Sectors 0.4 36 ↓ 5.0
2.3.02 Ratio of Workers in Digitalization-Related Sectors 26.1 17 ↓ 23.2
2.3.03 Growth of Workers in Digitalization-Related Sectors 11.7 32 ↓ 25.2
2.3.04 Number of Workers in Digitalization-Prone Categories (Reverse Indicator) 99.6 3 ↓ 93.8
2.3.05 Ratio of Workers in Digitalization-Prone Categories 46.6 6 ↓ 29.3
2.3.06 Growth of Workers in Digitalization-Prone Categories 99.8 2 ↑ 64.6
3 SUPPORT 41.6 30 ↑ 50.7
3.1 Infrastructure 41.3 34 ↓ 62.8
3.1.01 Level of Electricity Disturbance (Reverse Indicator) 78.1 23 ↓ 87.0
3.1.02 Ratio of Villages that Get Strong and Very Strong Signal 42.2 34 ↓ 72.9
3.1.03 Ratio of Villages that Get 3G Signal 44.6 34 ↓ 91.0
3.1.04 Ratio of Villages that Get 4G Signal 37.3 33 = 73.8
3.1.05 Ratio of Households with Fixed Phone Connection 4.4 26 = 7.7
3.2 Finance 18.1 31 ↑ 32.1
3.2.01 Financial Inclusion Index 41.6 25 ↑ 56.4
3.2.02 Number of Digital Finance Service Agent 0.3 37 ↓ 5.0
3.2.03 E-wallet Adoption as Payment Method 12.3 29 ↓ 38.9
3.3 Regulation and Capacity of the Regional Government 65.5 7 ↑ 49.6
3.3.01 Gross Enrollment Rate of Senior High Shools/Vocational Schools 100.0 1 ↑ 52.8
3.3.02 Gross Enrollment Rate of Higher Education (Diploma-Bachelor) 35.0 14 ↑ 28.7
3.3.03 Life Expectancy Growth 80.4 14 ↓ 73.3
3.3.04 Reduction of Poverty Rate (Reverse Indicator) 46.5 26 ↓ 55.3
202 East Ventures - Digital Competitiveness Index 2023
Equitable digital nation

Province Rank
2020 2021 2022 2023
South Papua - - - 35
Score : - - - 31.5

Performance 2023 National Median Score


Regional Median Score: Maluku - Papua

Score EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. SUPPORT


0-100

100

90

80

70

60

49
50 46
44
38
40
32 31
30
22
20
20
17

9
10

Rank 35 27 32 13 28 33 5 35 37 36
Human ICT Usage ICT Expenditure Economy Entrepre- Manpower Infrastructure Finance Regulation and
Resources neurship and Capacity of
Productivity the Regional
Government

Province Profile
Population (Hundreds of Thousands) 513.6
Area (km2) 85,885.0

Economic Growth (percent) 1.6


Gross Regional Domestic Product (GRDP) (IDR billion) 27,485.0
GRDP per Capita (IDR thousand) 53,512.6

Human Development Index 60.5


Life Expectancy (year) 62.8
School Life Expectancy (year) 11.5
Average School Attendance (year) 7.6

Domestic Investment Realization (IDR billion) 510,405.0


Foreign Investment Realization (USD million) 47,962.5
203

South Papua
Score Province National
Status
(0-100) Rank Median Score
1 INPUT 36.6 29 - 40.1
1.1 Human Resources 20.1 27 - 24.2
1.1.01 Number of Students with Digital Capabilities 1.8 33 - 8.5
1.1.02 Growth of Students with Digital Capabilities 16.8 16 - 15.9
1.1.03 Number of Lecturers in Digitalization-Related Study Programs 1.8 34 - 9.5
1.1.04 Number of Digitalization-Related Study Programs 1.0 36 - 7.7
1.1.05 Digital Literacy Index 79.1 16 - 75.6
1.2 ICT Usage 46.1 32 - 56.9
1.2.01 Ratio of Citizens that Have Cellular Phone 36.5 36 - 77.7
1.2.02 Ratio of Households that Have Computer 35.8 29 - 41.9
1.2.03 Ratio of Citizens that Have Access to Internet 34.8 36 - 73.3
1.2.04 Ratio of Citizens that Have Access Internet from Home 65.2 33 - 88.3
1.2.05 Ratio of Citizens that Have Access Internet from Office 58.8 10 - 35.2
1.2.06 Ratio of Citizens that Have Access Internet from School 31.6 11 - 26.8
1.2.07 Ratio of Citizens that Access Internet with Laptop 32.0 17 - 27.5
1.2.08 Ratio of Citizens that Access Internet with Cellular Phone 74.5 35 - 91.2
1.3 ICT expenditure 43.6 13 - 41.8
1.3.01 Ratio of Households Who Have ICT Expenditure 43.1 36 - 91.4
1.3.02 Average of Expenditure of Households for ICT 68.5 6 - 35.0
1.3.03 Total Renumeration and Wage of Information and Communication Sector Workers 0.2 36 - 1.1
1.3.04 Average Renumeration and Wage of Information and Communication Sector
62.8 5 - 34.1
Workers
2 OUTPUT 29.2 27 - 31.2
2.1 Economy 21.9 28 - 27.9
2.1.01 GRDP of the Information and Communication Sector 0.3 34 - 2.3
2.1.02 GRDP Contribution of the Information and Communication Sector 16.8 27 - 24.0
2.1.03 GRDP Growth of the Information and Communication Sector 33.1 22 - 36.1
2.1.04 GRDP of Warehousing, Transportation Support, Post & Courier Subsectors 0.7 35 - 5.6
2.1.05 GRDP Contribution of Warehousing, Transportation Support, Post & Courier
26.7 26 - 34.6
Subsector
2.1.06 GRDP Growth of Warehousing, Transportation Supporter, Post & Courier
72.9 4 - 55.1
Subsectors
2.1.07 GRDP of the Financial Services Sector 0.1 37 - 1.7
2.1.08 GRDP Contribution of the Financial Service Sector 4.7 35 - 20.8
2.1.09 GRDP Growth of the Financial Services Sector 42.3 34 - 45.9
2.2 Entrepreneurship and Productivity 17.1 33 - 28.6
2.2.01 Ratio of Workers Using the Internet in their Main Job 27.1 34 - 43.6
2.2.02 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Communication 26.4 34 - 42.7
2.2.03 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Marketing 19.5 32 - 32.5
2.2.04 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Sales via Social Media 22.4 29 - 36.1
2.2.05 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Sales via E-commerce 7.4 31 - 13.4
2.2.06 Loan Using Fintech 0.0 38 - 1.9
2.3 Manpower 48.5 5 - 40.1
2.3.01 Number of Workers in Digitalization-Related Sectors 0.2 37 - 5.0
2.3.02 Ratio of Workers in Digitalization-Related Sectors 17.8 30 - 23.2
2.3.03 Growth of Workers in Digitalization-Related Sectors 42.1 8 - 25.2
2.3.04 Number of Workers in Digitalization-Prone Categories (Reverse Indicator) 99.7 2 - 93.8
2.3.05 Ratio of Workers in Digitalization-Prone Categories 57.4 3 - 29.3
2.3.06 Growth of Workers in Digitalization-Prone Categories 74.1 6 - 64.6
3 SUPPORT 26.0 36 - 50.7
3.1 Infrastructure 37.5 35 - 62.8
3.1.01 Level of Electricity Disturbance (Reverse Indicator) 90.3 14 - 87.0
3.1.02 Ratio of Villages that Get Strong and Very Strong Signal 29.4 36 - 72.9
3.1.03 Ratio of Villages that Get 3G Signal 29.4 36 - 91.0
3.1.04 Ratio of Villages that Get 4G Signal 30.0 36 - 73.8
3.1.05 Ratio of Households with Fixed Phone Connection 8.5 18 - 7.7
3.2 Finance 9.3 37 - 32.1
3.2.01 Financial Inclusion Index 22.8 33 - 56.4
3.2.02 Number of Digital Finance Service Agent 0.0 38 - 5.0
3.2.03 E-wallet Adoption as Payment Method 5.2 32 - 38.9
3.3 Regulation and Capacity of the Regional Government 31.3 36 - 49.6
3.3.01 Gross Enrollment Rate of Senior High Shools/Vocational Schools 7.1 33 - 52.8
3.3.02 Gross Enrollment Rate of Higher Education (Diploma-Bachelor) 8.6 34 - 28.7
3.3.03 Life Expectancy Growth 83.5 11 - 73.3
3.3.04 Reduction of Poverty Rate (Reverse Indicator) 25.9 32 - 55.3
204 East Ventures - Digital Competitiveness Index 2023
Equitable digital nation

Province Rank
2020 2021 2022 2023
Central Papua - - - 38
Score : - - - 23.3

Performance 2023 National Median Score


Regional Median Score: Maluku - Papua

Score EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. SUPPORT


0-100

100

90

80

70

60

50 45

40
36
30
27
23 22 22
19
20
17
10
10 6

Rank 38 25 38 11 37 37 34 37 35 37
Human ICT Usage ICT Expenditure Economy Entrepre- Manpower Infrastructure Finance Regulation and
Resources neurship and Capacity of
Productivity the Regional
Government

Province Profile
Population (Hundreds of Thousands) 1,391.1
Area (km2) 61,012.2

Economic Growth (percent) 6.1


Gross Regional Domestic Product (GRDP) (IDR billion) 5,717.0
GRDP per Capita (IDR thousand) 4,109.6

Human Development Index 55.7


Life Expectancy (year) 66.9
School Life Expectancy (year) 9.6
Average School Attendance (year) 5.4

Domestic Investment Realization (IDR billion) 187,148.5


Foreign Investment Realization (USD million) 1,207,413.0
205

Central Papua
Score Province National
Status
(0-100) Rank Median Score
1 INPUT 29.5 36 - 40.1
1.1 Human Resources 22.1 25 - 24.2
1.1.01 Number of Students with Digital Capabilities 0.1 37 - 8.5
1.1.02 Growth of Students with Digital Capabilities 30.0 7 - 15.9
1.1.03 Number of Lecturers in Digitalization-Related Study Programs 0.6 37 - 9.5
1.1.04 Number of Digitalization-Related Study Programs 0.5 37 - 7.7
1.1.05 Digital Literacy Index 79.1 13 - 75.6
1.2 ICT Usage 21.7 38 - 56.9
1.2.01 Ratio of Citizens that Have Cellular Phone 12.9 37 - 77.7
1.2.02 Ratio of Households that Have Computer 18.4 37 - 41.9
1.2.03 Ratio of Citizens that Have Access to Internet 20.9 37 - 73.3
1.2.04 Ratio of Citizens that Have Access Internet from Home 0.0 38 - 88.3
1.2.05 Ratio of Citizens that Have Access Internet from Office 89.0 2 - 35.2
1.2.06 Ratio of Citizens that Have Access Internet from School 0.0 38 - 26.8
1.2.07 Ratio of Citizens that Access Internet with Laptop 32.6 16 - 27.5
1.2.08 Ratio of Citizens that Access Internet with Cellular Phone 0.0 38 - 91.2
1.3 ICT expenditure 44.7 11 - 41.8
1.3.01 Ratio of Households Who Have ICT Expenditure 9.9 37 - 91.4
1.3.02 Average of Expenditure of Households for ICT 100.0 1 - 35.0
1.3.03 Total Renumeration and Wage of Information and Communication Sector Workers 0.5 30 - 1.1
1.3.04 Average Renumeration and Wage of Information and Communication Sector
68.4 4 - 34.1
Workers
2 OUTPUT 19.5 38 - 31.2
2.1 Economy 16.6 37 - 27.9
2.1.01 GRDP of the Information and Communication Sector 0.6 28 - 2.3
2.1.02 GRDP Contribution of the Information and Communication Sector 0.6 37 - 24.0
2.1.03 GRDP Growth of the Information and Communication Sector 28.0 27 - 36.1
2.1.04 GRDP of Warehousing, Transportation Support, Post & Courier Subsectors 1.0 33 - 5.6
2.1.05 GRDP Contribution of Warehousing, Transportation Support, Post & Courier
10.7 35 - 34.6
Subsector
2.1.06 GRDP Growth of Warehousing, Transportation Supporter, Post & Courier
65.7 6 - 55.1
Subsectors
2.1.07 GRDP of the Financial Services Sector 0.2 36 - 1.7
2.1.08 GRDP Contribution of the Financial Service Sector 0.0 38 - 20.8
2.1.09 GRDP Growth of the Financial Services Sector 42.8 32 - 45.9
2.2 Entrepreneurship and Productivity 6.4 37 - 28.6
2.2.01 Ratio of Workers Using the Internet in their Main Job 10.2 37 - 43.6
2.2.02 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Communication 13.8 37 - 42.7
2.2.03 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Marketing 7.2 37 - 32.5
2.2.04 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Sales via Social Media 5.7 37 - 36.1
2.2.05 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Sales via E-commerce 1.3 37 - 13.4
2.2.06 Loan Using Fintech 0.2 34 - 1.9
2.3 Manpower 35.6 34 - 40.1
2.3.01 Number of Workers in Digitalization-Related Sectors 1.0 33 - 5.0
2.3.02 Ratio of Workers in Digitalization-Related Sectors 18.5 27 - 23.2
2.3.03 Growth of Workers in Digitalization-Related Sectors 25.3 19 - 25.2
2.3.04 Number of Workers in Digitalization-Prone Categories (Reverse Indicator) 99.3 5 - 93.8
2.3.05 Ratio of Workers in Digitalization-Prone Categories 69.6 2 - 29.3
2.3.06 Growth of Workers in Digitalization-Prone Categories 0.0 38 - 64.6
3 SUPPORT 18.6 38 - 50.7
3.1 Infrastructure 19.1 37 - 62.8
3.1.01 Level of Electricity Disturbance (Reverse Indicator) 90.3 14 - 87.0
3.1.02 Ratio of Villages that Get Strong and Very Strong Signal 0.0 38 - 72.9
3.1.03 Ratio of Villages that Get 3G Signal 0.5 37 - 91.0
3.1.04 Ratio of Villages that Get 4G Signal 2.2 37 - 73.8
3.1.05 Ratio of Households with Fixed Phone Connection 2.6 34 - 7.7
3.2 Finance 9.5 35 - 32.1
3.2.01 Financial Inclusion Index 22.8 33 - 56.4
3.2.02 Number of Digital Finance Service Agent 0.6 34 - 5.0
3.2.03 E-wallet Adoption as Payment Method 5.2 33 - 38.9
3.3 Regulation and Capacity of the Regional Government 27.2 37 - 49.6
3.3.01 Gross Enrollment Rate of Senior High Shools/Vocational Schools 7.1 33 - 52.8
3.3.02 Gross Enrollment Rate of Higher Education (Diploma-Bachelor) 8.6 34 - 28.7
3.3.03 Life Expectancy Growth 70.5 22 - 73.3
3.3.04 Reduction of Poverty Rate (Reverse Indicator) 22.7 34 - 55.3
206 East Ventures - Digital Competitiveness Index 2023
Equitable digital nation

Province Rank
2020 2021 2022 2023
Mountains Papua - - - 37
Score : - - - 23.4

Performance 2023 National Median Score


Regional Median Score: Maluku - Papua

Score EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. SUPPORT


0-100

100

90

80

70

60
59

50

40
33
31
30
23 22
19 19
20
14
10
10
0
0

Rank 37 32 37 38 29 38 2 38 34 34
Human ICT Usage ICT Expenditure Economy Entrepre- Manpower Infrastructure Finance Regulation and
Resources neurship and Capacity of
Productivity the Regional
Government

Province Profile
Population (Hundreds of Thousands) 1,390.9
Area (km2) 47,691.9

Economic Growth (percent) 1.9


Gross Regional Domestic Product (GRDP) (IDR billion) 7,781.0
GRDP per Capita (IDR thousand) 5,594.3

Human Development Index 47.9


Life Expectancy (year) 63.4
School Life Expectancy (year) 8.5
Average School Attendance (year) 3.6

Domestic Investment Realization (IDR billion) 60,567.6


Foreign Investment Realization (USD million) 0.0
207

Mountains Papua
Score Province National
Status
(0-100) Rank Median Score
1 INPUT 21.2 38 - 40.1
1.1 Human Resources 18.5 32 - 24.2
1.1.01 Number of Students with Digital Capabilities 0.0 38 - 8.5
1.1.02 Growth of Students with Digital Capabilities 13.6 25 - 15.9
1.1.03 Number of Lecturers in Digitalization-Related Study Programs 0.0 38 - 9.5
1.1.04 Number of Digitalization-Related Study Programs 0.0 38 - 7.7
1.1.05 Digital Literacy Index 79.1 13 - 75.6
1.2 ICT Usage 31.3 37 - 56.9
1.2.01 Ratio of Citizens that Have Cellular Phone 0.0 38 - 77.7
1.2.02 Ratio of Households that Have Computer 0.0 38 - 41.9
1.2.03 Ratio of Citizens that Have Access to Internet 0.0 38 - 73.3
1.2.04 Ratio of Citizens that Have Access Internet from Home 0.6 37 - 88.3
1.2.05 Ratio of Citizens that Have Access Internet from Office 62.3 7 - 35.2
1.2.06 Ratio of Citizens that Have Access Internet from School 100.0 1 - 26.8
1.2.07 Ratio of Citizens that Access Internet with Laptop 54.6 5 - 27.5
1.2.08 Ratio of Citizens that Access Internet with Cellular Phone 32.7 37 - 91.2
1.3 ICT expenditure 13.9 38 - 41.8
1.3.01 Ratio of Households Who Have ICT Expenditure 0.0 38 - 91.4
1.3.02 Average of Expenditure of Households for ICT 55.7 9 - 35.0
1.3.03 Total Renumeration and Wage of Information and Communication Sector Workers 0.0 38 - 1.1
1.3.04 Average Renumeration and Wage of Information and Communication Sector
0.0 38 - 34.1
Workers
2 OUTPUT 27.0 36 - 31.2
2.1 Economy 21.8 29 - 27.9
2.1.01 GRDP of the Information and Communication Sector 0.0 38 - 2.3
2.1.02 GRDP Contribution of the Information and Communication Sector 3.9 35 - 24.0
2.1.03 GRDP Growth of the Information and Communication Sector 48.4 5 - 36.1
2.1.04 GRDP of Warehousing, Transportation Support, Post & Courier Subsectors 0.8 34 - 5.6
2.1.05 GRDP Contribution of Warehousing, Transportation Support, Post & Courier
41.5 16 - 34.6
Subsector
2.1.06 GRDP Growth of Warehousing, Transportation Supporter, Post & Courier
56.7 15 - 55.1
Subsectors
2.1.07 GRDP of the Financial Services Sector 0.0 38 - 1.7
2.1.08 GRDP Contribution of the Financial Service Sector 0.9 37 - 20.8
2.1.09 GRDP Growth of the Financial Services Sector 44.3 26 - 45.9
2.2 Entrepreneurship and Productivity 0.0 38 - 28.6
2.2.01 Ratio of Workers Using the Internet in their Main Job 0.0 38 - 43.6
2.2.02 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Communication 0.0 38 - 42.7
2.2.03 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Marketing 0.0 38 - 32.5
2.2.04 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Sales via Social Media 0.0 38 - 36.1
2.2.05 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Sales via E-commerce 0.0 38 - 13.4
2.2.06 Loan Using Fintech 0.2 32 - 1.9
2.3 Manpower 59.1 2 - 40.1
2.3.01 Number of Workers in Digitalization-Related Sectors 0.0 38 - 5.0
2.3.02 Ratio of Workers in Digitalization-Related Sectors 0.0 38 - 23.2
2.3.03 Growth of Workers in Digitalization-Related Sectors 100.0 1 - 25.2
2.3.04 Number of Workers in Digitalization-Prone Categories (Reverse Indicator) 100.0 1 - 93.8
2.3.05 Ratio of Workers in Digitalization-Prone Categories 100.0 1 - 29.3
2.3.06 Growth of Workers in Digitalization-Prone Categories 54.4 31 - 64.6
3 SUPPORT 20.4 37 - 50.7
3.1 Infrastructure 18.8 38 - 62.8
3.1.01 Level of Electricity Disturbance (Reverse Indicator) 90.3 14 - 87.0
3.1.02 Ratio of Villages that Get Strong and Very Strong Signal 3.8 37 - 72.9
3.1.03 Ratio of Villages that Get 3G Signal 0.0 38 - 91.0
3.1.04 Ratio of Villages that Get 4G Signal 0.0 38 - 73.8
3.1.05 Ratio of Households with Fixed Phone Connection 0.0 38 - 7.7
3.2 Finance 9.5 34 - 32.1
3.2.01 Financial Inclusion Index 22.8 33 - 56.4
3.2.02 Number of Digital Finance Service Agent 0.7 33 - 5.0
3.2.03 E-wallet Adoption as Payment Method 5.2 33 - 38.9
3.3 Regulation and Capacity of the Regional Government 33.0 34 - 49.6
3.3.01 Gross Enrollment Rate of Senior High Shools/Vocational Schools 7.1 33 - 52.8
3.3.02 Gross Enrollment Rate of Higher Education (Diploma-Bachelor) 8.6 34 - 28.7
3.3.03 Life Expectancy Growth 71.8 21 - 73.3
3.3.04 Reduction of Poverty Rate (Reverse Indicator) 44.4 27 - 55.3
208 East Ventures - Digital Competitiveness Index 2023
Equitable digital nation

Province Rank
2020 2021 2022 2023
South West Papua - - - 26
Score : - - - 36.7

Performance 2023 National Median Score


Regional Median Score: Maluku - Papua

Score EV-DCI 1. INPUT 2. OUTPUT 3. SUPPORT


0-100

100

90

80

70
67

60
51 51
50

49 49
40 37

30
24
18 18
20 16

10

Rank 26 21 31 6 38 30 3 26 30 6
Human ICT Usage ICT Expenditure Economy Entrepre- Manpower Infrastructure Finance Regulation and
Resources neurship and Capacity of
Productivity the Regional
Government

Province Profile
Population (Hundreds of Thousands) 335.1
Area (km2) 38,820.5

Economic Growth (percent) 3.2


Gross Regional Domestic Product (GRDP) (IDR billion) 28,864.0
GRDP per Capita (IDR thousand) 86,135.5

Human Development Index 64.0


Life Expectancy (year) 65.6
School Life Expectancy (year) 13.2
Average School Attendance (year) 8.1

Domestic Investment Realization (IDR billion) 1,320,944.5


Foreign Investment Realization (USD million) 48,019.1
209

South West Papua


Score Province National
Status
(0-100) Rank Median Score
1 INPUT 40.4 18 - 40.1
1.1 Human Resources 23.5 21 - 24.2
1.1.01 Number of Students with Digital Capabilities 1.6 35 - 8.5
1.1.02 Growth of Students with Digital Capabilities 16.6 17 - 15.9
1.1.03 Number of Lecturers in Digitalization-Related Study Programs 2.0 33 - 9.5
1.1.04 Number of Digitalization-Related Study Programs 2.1 32 - 7.7
1.1.05 Digital Literacy Index 95.3 3 - 75.6
1.2 ICT Usage 48.8 31 - 56.9
1.2.01 Ratio of Citizens that Have Cellular Phone 67.6 32 - 77.7
1.2.02 Ratio of Households that Have Computer 35.6 30 - 41.9
1.2.03 Ratio of Citizens that Have Access to Internet 55.7 32 - 73.3
1.2.04 Ratio of Citizens that Have Access Internet from Home 82.9 27 - 88.3
1.2.05 Ratio of Citizens that Have Access Internet from Office 11.6 34 - 35.2
1.2.06 Ratio of Citizens that Have Access Internet from School 33.3 8 - 26.8
1.2.07 Ratio of Citizens that Access Internet with Laptop 9.7 35 - 27.5
1.2.08 Ratio of Citizens that Access Internet with Cellular Phone 94.2 11 - 91.2
1.3 ICT expenditure 48.8 6 - 41.8
1.3.01 Ratio of Households Who Have ICT Expenditure 85.3 32 - 91.4
1.3.02 Average of Expenditure of Households for ICT 76.1 4 - 35.0
1.3.03 Total Renumeration and Wage of Information and Communication Sector Workers 0.5 28 - 1.1
1.3.04 Average Renumeration and Wage of Information and Communication Sector
33.3 21 - 34.1
Workers
2 OUTPUT 28.7 32 - 31.2
2.1 Economy 16.5 38 - 27.9
2.1.01 GRDP of the Information and Communication Sector 0.2 36 - 2.3
2.1.02 GRDP Contribution of the Information and Communication Sector 6.8 32 - 24.0
2.1.03 GRDP Growth of the Information and Communication Sector 25.4 29 - 36.1
2.1.04 GRDP of Warehousing, Transportation Support, Post & Courier Subsectors 0.5 36 - 5.6
2.1.05 GRDP Contribution of Warehousing, Transportation Support, Post & Courier
14.8 33 - 34.6
Subsector
2.1.06 GRDP Growth of Warehousing, Transportation Supporter, Post & Courier
45.9 32 - 55.1
Subsectors
2.1.07 GRDP of the Financial Services Sector 0.2 34 - 1.7
2.1.08 GRDP Contribution of the Financial Service Sector 10.9 31 - 20.8
2.1.09 GRDP Growth of the Financial Services Sector 43.8 30 - 45.9
2.2 Entrepreneurship and Productivity 18.2 30 - 28.6
2.2.01 Ratio of Workers Using the Internet in their Main Job 32.6 30 - 43.6
2.2.02 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Communication 31.9 30 - 42.7
2.2.03 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Marketing 17.1 34 - 32.5
2.2.04 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Sales via Social Media 20.7 31 - 36.1
2.2.05 Ratio of Population Using the Internet in their Job for Sales via E-commerce 6.6 33 - 13.4
2.2.06 Loan Using Fintech 0.0 36 - 1.9
2.3 Manpower 51.5 3 - 40.1
2.3.01 Number of Workers in Digitalization-Related Sectors 0.8 35 - 5.0
2.3.02 Ratio of Workers in Digitalization-Related Sectors 42.3 4 - 23.2
2.3.03 Growth of Workers in Digitalization-Related Sectors 57.5 2 - 25.2
2.3.04 Number of Workers in Digitalization-Prone Categories (Reverse Indicator) 99.5 4 - 93.8
2.3.05 Ratio of Workers in Digitalization-Prone Categories 42.6 7 - 29.3
2.3.06 Growth of Workers in Digitalization-Prone Categories 66.2 17 - 64.6
3 SUPPORT 45.4 27 - 50.7
3.1 Infrastructure 51.4 26 - 62.8
3.1.01 Level of Electricity Disturbance (Reverse Indicator) 78.1 23 - 87.0
3.1.02 Ratio of Villages that Get Strong and Very Strong Signal 53.8 28 - 72.9
3.1.03 Ratio of Villages that Get 3G Signal 59.5 31 - 91.0
3.1.04 Ratio of Villages that Get 4G Signal 56.8 27 - 73.8
3.1.05 Ratio of Households with Fixed Phone Connection 8.7 17 - 7.7
3.2 Finance 18.1 30 - 32.1
3.2.01 Financial Inclusion Index 41.6 25 - 56.4
3.2.02 Number of Digital Finance Service Agent 0.4 36 - 5.0
3.2.03 E-wallet Adoption as Payment Method 12.3 29 - 38.9
3.3 Regulation and Capacity of the Regional Government 66.7 6 - 49.6
3.3.01 Gross Enrollment Rate of Senior High Shools/Vocational Schools 100.0 2 - 52.8
3.3.02 Gross Enrollment Rate of Higher Education (Diploma-Bachelor) 35.0 14 - 28.7
3.3.03 Life Expectancy Growth 95.2 3 - 73.3
3.3.04 Reduction of Poverty Rate (Reverse Indicator) 36.7 29 - 55.3
210 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Referensi
Laporan ini ditulis pada Januari 2023 – Februari 2023. Informasi didapatkan pada rentang waktu yang sama. Perbedaan
informasi pada periode berbeda, berada di luar kuasa kami.

Kata Pengantar 3. https://www.detik.com/jabar/berita/d-6202977/pemprov-


jabar-targetkan-digitalisasi-ribuan-desa-di-jabar
1. Google, Temasek dan Bain, e-Conomy SEA 2022 4. https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/lpp/Pages/Laporan-
2. We Are Social dan Meltwater, Digital 2023 Perekonomian-Provinsi-Jawa-Barat-November-2022.aspx
5. https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/lpp/Pages/Laporan-

01
Peluang dan Tantangan Perekonomian-Provinsi-Jawa-Barat-November-2022.aspx
Ekonomi Digital Indonesia 6. https://jabar.times.co.id/news/ekonomi/b124kwtlt4/Dorong-
Pertumbuhan-Ekonomi-Pemkot-Banjar-Berkomitmen-
1. https://www.startupranking.com/countries Tingkatkan-Laju-Investasi
2. Disampaikan Menkominfo Johnny G. Plate saat menghadiri 7. https://www.kominfo.go.id/content/detail/30231/kominfo-
pembukaan edukasi keuangan dan perlindungan konsumen bangun-infrastruktur-digital-di-41-desa-di-diy/0/sorotan_
yang diselenggarakan BI, OJK, AFTECH, dan AFPI di Yogyakarta media
(12/12) 8. https://www.republika.co.id/berita/rgm1zl380/yogyakarta-
3. https://www.bps.go.id targetkan-1000-titik-wifi-publik-tersebar-di-seluruh-rw
publication/2022/09/30/5fe4f0dbccd96d07098c78d3/indeks- 9. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/01/26/ini-
pembangunan-teknologi-informasi-dan-komunikasi-2021.html provinsi-dengan-pasar-tenaga-kerja-digital-terbaik-2022
4. https://www.cnbcindonesia.com/tech/20230124105159-39- 10. https://blitar.jatimtimes.com/baca/278209/20221121/134000/
407741/pendanaan-startup-turun-ekonomi-digital-ri-ikut-terjun sukses-terapkan-smart-city-pemkab-blitar-raih-penghargaan-
isna-award-2022
11. https://probolinggokota.go.id/berita-1-2/2022/50-umkm-

02
kelurahan-kanigaran-ikuti-pelatihan-e-marketing-hingga-
Kondisi dan Pemetaan
sarasehan-dengan-wali-kota
Daya Saing Digital 12. https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/lpp/Documents/
Laporan%20Perekonomian%20Provinsi%20Bali%20
1. https://www.worldbank.org/en/news/press- November%202022.pdf
release/2021/07/28/ensuring-a-more-inclusive-future-for- 13. https://kepri.antaranews.com/berita/134957/pemprov-
indonesia-through-digital-technologies kepri-pastikan-pelatihan-tenaga-kerja-sesuai-kebutuhan-
2. Survei Perusahaan Digital EV-DCI 2023 perusahaan
3. Google, Temasek dan Bain, e-Conomy SEA 2022 14. https://batam.tribunnews.com/2022/05/26/angka-
4. https://www.kominfo.go.id/content/detail/46183/manfaatkan- pengangguran-di-ibu-kota-kepri-tanjungpinang-capai-6000-
potensi-ekonomi-digital-pemerintah-tingkatkan-kualitas- orang
ekosistem-niaga-elektronik/0/berita 15. https://berau.prokal.co/read/news/72756-transaksi-belanja-
5. https://infopublik.id/kategori/nasional-ekonomi- pakai-digipay-alami-kenaikan-tapi-masih-rendah.html
bisnis/696005/digitalisasi-salah-satu-kunci-hadapi-krisis- 16. https://investor.id/it-and-telecommunication/310562/tap-
ekonomi?show= fasilitasi-akses-digitalisasi-700-sekolah-di-sumatera-utara
6. Survei Konsumen EV-DCI 2023 17. https://sumutprov.go.id/artikel/artikel/perlancar-
7. https://www.cnbcindonesia.com/news/20230117155630-4- pengembangan-ikm--pemprov-sumut-pertemukan-1000-
406179/bps-garis-kemiskinan-2022-tertinggi-dalam-9-tahun- pegiat---dengan-pemodal-dan-ecommerce
terakhir 18. https://sumut.antaranews.com/berita/486977/pemkab-
8. BPS: https://www.bps.go.id/indicator/2/111/1/persentase- serdang-bedagai-dorong-peningkatan-umkm-go-digital
rumah-tangga-yang-memiliki-menguasai-telepon-tetap-kabel- 19. https://jambi.antaranews.com/berita/520277/pemkot-
menurut-provinsi-dan-klasifikasi-daerah.html pastikan-kemudahan-akses-digital-umkm-jambi-menembus-
9. BPS: https://www.bps.go.id/indicator/2/395/1/persentase- mancanegara
penduduk-yang-memiliki-menguasai-telepon-seluler-menurut- 20. https://jambi.antaranews.com/berita/537516/bpjs-kesehatan-
provinsi-dan-klasifikasi-daerah.html jambi-menjalin-kerja-sama-dengan-22-rumah-sakit
10. BPS: https://www.bps.go.id/indicator/23/621/1/persentase- 21. https://kukm.babelprov.go.id/content/bssn-berikan-workshop-
penduduk-miskin-menurut-kabupaten-kota.html program-paman-kami-bagi-umkm-babel
11. BPS: https://www.bps.go.id/indicator/26/414/1/-metode-baru- 22. https://babel.inews.id/berita/tumbuhkan-geliat-ekonomi-
umur-harapan-hidup-saat-lahir-uhh-.html pascapandemi-pemkab-beltim-raih-indonesia-smart-nation-
award-2022
23. https://ambon.go.id/target-pad-pemkot-tahun-2022-capai-81-

03 Kondisi Pemerataan Digitalisasi


Daerah Indonesia 24.
persen/
https://money.kompas.com/read/2022/12/11/100500326/
erick-thohir--gernas-bbi-bisa-dorong-umkm-kalbar-go-global
1. https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/lpp/ 25. https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/lpp/Pages/Laporan-
Documents/Laporan-Perekonomian-Provinsi-DKI-Jakarta- Perekonomian-Provinsi-Kalimantan-Barat-Agustus-2022.aspx
November-2022.pdf 26. https://kendari.pikiran-rakyat.com/ekonomi/pr-2496022266/
2. https://www.cnnindonesia.com/ perluas-ekosistem-pembayaran-digital-di-kendari-bi-sultra-
nasional/20221016163034-25-861228/pemprov-dki- dan-pemerintah-inisiasi-program-pasar-siap-qris
optimalkan-teknologi-wujudkan-layanan-publik-profesional
211

27. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/12/09/ 22. https://www.kominfo.go.id/content/detail/29278/satelit-satria-


hanya-764-penduduk-sulawesi-tenggara-berpendidikan- ditargetkan-meluncur-2023/0/sorotan_media
hingga-perguruan-tinggi 23. https://www.liputan6.com/tekno/read/5089530/bakti-
28. https://sultra.antaranews.com/berita/393718/dinas-koperasi- targetkan-bangun-7000-bts-di-daerah-3t-hingga-2024
dan-ukm-kota-baubau-gunakan-aplikasi-data-pelaku-usaha 24. Roadmap Literasi Digital 2020-2024
29. https://gorontaloprov.go.id/percepat-digitalisasi-daerah- 25. https://www.kominfo.go.id/content/detail/35713/siaran-pers-
pemprov-gorontalo-dorong-penerapan-etpd/ no240hmkominfo072021-tentang-menkominfo-paparkan-
30. https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/lpp/Pages/Laporan- roadmap-digital-indonesia-dalam-atxsg/0/siaran_pers
Perekonomian-Provinsi-Gorontalo-Mei-2022.aspx 26. https://www.fortuneidn.com/news/bayu/jelang-ktt-g20-bssn-
31. https://www.cnnindonesia.com/ jamin-keamanan-siber-saat-perhelatan
teknologi/20220525074514-213-800853/daftar-wilayah- 27. https://nasional.tempo.co/read/1646858/uu-pdp-
sulteng-yang-sudah-terjangkau-internet-versi-kominfo disahkan-pemalsu-data-pribadi-diancam-denda-hingga-
32. https://djpb.kemenkeu.go.id/kanwil/sulteng/id/data-publikasi/ rp6- miliar#:~:text=TEMPO.CO%2C%20Jakarta%20%2D%20
artikel/2875-kinerja-apbn-kita-edisi-desember-2022-provinsi- Presiden,sisten%20elektronik%20atau%20PSE%20atau
sulawesi-tengah 28. https://www.beritasatu.com/news/824739/tiktok-dukung-
percepatan-literasi-digital-nasional-indonesia
29. https://aptika.kominfo.go.id/2022/11/kominfo-luncurkan-

04
Peluang dan Tantangan Ekonomi chatbot-literasi-digital-siberkreasi/
30. https://aptika.kominfo.go.id/2022/02/kemenkominfo-
Digital Indonesia
siberkreasi-dan-spotify-gelar-kelas-podcast/
31. https://posaceh.com/bersama-mekari-dan-tokopedia-
TIK kominfo-dan-siberkreasi-mengajak-umkm-memenangkan-
1. EMIS: Indonesia ICT Sector Report 2022-2023 tantangan-pasar-dengan-kemampuan-digital/
2. Google, Temasek, Bain&Company: e-Conomy SEA 2022 32. https://www.kominfo.go.id/content/detail/46183/manfaatkan-
3. https://www.itnews.asia/news/indonesia-poised-to-be-fastest- potensi-ekonomi-digital-pemerintah-tingkatkan-kualitas-
growing-apac-market-in-it-spending-this-year-569278 ekosistem-niaga-elektronik/0/berita
4. Statista: Internet Users in Indonesia 33. https://hub.id/
5. https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/cerita- 34. https://aptika.kominfo.go.id/2022/11/dua-startup-peserta-
bi/Pages/Go-Digital-Strategi-Memperkuat- UMKM. hub-id-accelerator-2022-raih-pendanaan/
aspx#:~:text=Digitalisasi%20UMKM%20ini%20merupakan%20 35. https://m.kominfo.go.id/content/detail/30970/tingkatkan-
sebuah,kapasitas%20produksi%20dan%20efisiensi%20biaya manfaat-teknologi-ai-kominfo-siapkan-3-langkah- strategis/0/
6. Innovation Factory, Ravenry: SaaS Wave in Indonesia sorotan_media
7. https://katadata.co.id/desysetyowati/digital/626a3444da848/ 36. Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial Indonesia 2020-2045
potensi-industri-konten-kreator-indonesia-ditaksir-senilai-rp7- 37. https://digitalent.kominfo.go.id/program?akademi=FGA#
triliun 38. https://www.peris.ai/
8. The Trade Desk, Kantar: Future of TV
9. The 4th IoT Creation Focus Group Discussion
10. https://news-editor.vmware.com/asean/wp-content/uploads/ E-commerce
sites/2/2022/02/vmw-digital-frontiers-fsi-malaysia.pdf 1. Euromonitor: Macroeconomics, Consumer Market 2023.
11. https://investor.id/it-and-telecommunication/265516/survei- 2. https://www.statista.com/outlook/dmo/ecommerce/
pancake-baru-15-pelaku-umkm-indonesia-pakai-chatbot indonesia#users.
12. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/09/15/ 3. https://katadata.co.id/yuliawati/finansial/63bb9b3db7c93/
pengguna-smartphone-diperkirakan-mencapai-89-populasi- keyakinan-konsumen-meningkat-konsumsi-masyarakat-
pada-2025 desember-2022-naik.
13. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/10/06/ 4. https://www.pwc.com/gx/en/industries/consumer-markets/
penetrasi-internet-indonesia-meningkat-saat-pandemi- consumer-insights-survey.html.
covid-19 5. https://www.antaranews.com/berita/3356139/platform-digital-
14. https://www.wca.co.id/post/the-tower-industry-in-indonesia b2b-akan-jadi-tren-di-segmen-industri-fmcg.
15. https://www.cnnindonesia.com/ 6. https://www.techinasia.com/bytedance-sees-208b-spending-
teknologi/20221106043115-213-870039/viral-tv-analog- douyins-ecommerce-service.
dimatikan-demi-5g-kominfo-beri- penjelasan 7. https://teknologi.bisnis.com/read/20220615/266/1544001/
16. BCG: Indonesia’s Public Cloud Market Report startup-sayurbox-tutup-satu-satunya-toko-offline-ada-apa.
17. PwC: The Impact of Cloud Computing on the Indonesian 8. https://market.bisnis.com/read/20220530/192/1538338/
Economy masih-rugi-rp64-triliun-goto-siapkan-2-strategi-kejar-laba.
18. Speedtest Global Index 9. https://katadata.co.id/desysetyowati/digital/6374a9ecbd0e1/
19. https://www.kominfo.go.id/content/detail/41852/siaran-pers- kurangi-biaya-promosi-transaksi-shopee-rp-298-triliun-dalam-
no-182hmkominfo052022-tentang-jadi-penggerak- ekosistem- 3-bulan.
digital-menteri-johnny-kebutuhan-talenta-digital-meningkat/0/ 10. https://www.gatra.com/news-563275-teknologi-kadence-
siaran_pers international-beberkan-hasil-riset-e-commerce-indonesia-
20. https://ncsi.ega.ee/country/id/ paling-terpercaya.html.
21. https://www.kominfo.go.id/content/detail/39837/siaran- 11. https://redseer.com/newsletters/e-commerce-double-days-
pers-no-39hmkominfo022022-tentang-kominfo-harapkan- doubling-down-on-retention/.
implementasi-5g-mulai-merata-tahun- 2025/0/siaran_ 12. https://www.tokopedia.com/blog/press-release-bridestory-
pers#:~:text=Pemerintah%20dan%20penyelenggara%20 jawab-i-do-untuk-lamaran-dari- tokopedia/?utm_
operator%20seluler,akan%20merata%20pada%20t ahun%20 source=google&utm_medium=organic.
2025.
212 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

13. https://www.tokopedia.com/blog/gojek-and-tokopedia- 21. https://industri.kontan.co.id/news/groundbreaking-terminal-


combine-to-form-goto-the-largest-technology-group-in- peti-kemas-dp-world-maspion-group-dilakukan-akhir-
indonesia- and-the-go-to-ecosystem-for-daily-life/?utm_ mei-2022.
source=google&utm_medium=organic. 22. https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/anggaran-
14. https://www.neraca.co.id/article/174232/goto-akuisisi-swift- infrastruktur-ri-naik-jadi-rp392-triliun-pada-2023.
logistics-rp-58312-miliar. 23. https://pdf.usaid.gov/pdf_docs/PA00ZJ2T.pdf.
15. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/07/12/ 24. https://www.kompas.com/tren/read/2022/08/04/200400765/
indeks-literasi-digital-berdasarkan-wilayah-di-Indonesia. ramai-soal-paket-dinyatakan-hilang-diganti-10-kali-ongkir-ini-
16. https://insights.sirclo.com/blog/2022/09/sirclo-group-impact- kata-j-t-dan.
report-2022-empowering-msmes-through-digital-integration. 25. https://aptika.kominfo.go.id/2022/10/ahli-dan-pelaku-startup-
17. https://nasional.kontan.co.id/news/menkop-ukm-ungkap-205- paparkan-solusi-digitalisasi-di-sektor-logistik/.
juta-umkm-telah-go-digital-dari-target-30-juta-di-2024. 26. nle.kemenkeu.go.id.
18. Wawancara EV-DCI 2023 27. beacukai.go.id.
19. https://datareportal.com/reports/digital-2022-Indonesia. 28. https://ekonomi.bisnis.com/read/20201020/98/1307636/
bisnis-trucking-kalang-kabut-digitalisasi-bisa-jadi-harapan.
29. https://www.uscc.gov/sites/default/files/2022-09/LOGINK-
Logistik Risks_from_Chinas_Promotion_of_a_Global_logistiks_
1. https://www.republika.co.id/berita/rm54r1349/kontribusi- Management_Platform.pdf.
sektor-logistik-bagi-pdb-di-2023-diprediksi-tembus-rp-1090-t. 30. https://asiapowerwatch.com/global-smart-supply-chain-
2. https://www.researchandmarkets.com/reports/5562364/ integration-is-a-trap-being-laid-with-the-logink-platform/ .
logistiks-market-global-industry-trends- share?utm_ 31. https://www.kompas.com/properti/
source=BW&utm_medium=PressRelease& read/2022/12/12/060000321/hadapi-2023-pengembang-
3. https://investor.id/business/317912/industri-pengolahan- berekspansi-ke-sektor-logistik-dan-data- center%5d%5d.
diproyeksi-tumbuh-54-di-2023. 32. https://ekonomi.bisnis.com/read/20221116/47/1599118/ini-
4. Euromonitor: Consumer Market 2023. proyeksi-investasi-data-center-di-kawasan-industri-giic-kota-
5. https://setkab.go.id/meningkat-signifikan-di-2022-pemerintah- deltamas.
optimistis-ekspor-2023-tumbuh-positif/. 33. Locus.sh.
6. https://inet.detik.com/business/d-6096053/kargo-tech-bakal- 34. Freightos.com.
ekspansi-ke-luar-pulau-jawa. 35. https://www.inboundlogistiks.com/wp-content/uploads/Flock_
7. https://flexofast.com/bisnis/kolaborasi-flexofast-bersama- Whitepaper_011723.pdf.
janio-integrasikan-layanan-pergudangan-dengan-first-last- 36. https://dailysocial.id/post/pendanaan-awal-superkul.
mile- yang-lebih-lengkap-dan-fleksibel/. 37. https://east.vc/id/press-release-id/biteship-startup-solusi-
8. https://ekonomi.bisnis.com/read/20221111/98/1597263/ logistik-e-commerce-di-indonesia-raih-pendanaan-awal-yang-
begini-strategi-shipper-antisipasi-dampak-resesi-2023-ke- dipimpin-oleh- east-ventures-dan-beenext/
sektor- logistik. 38. https://www.liputan6.com/saham/read/5177698/goto-akuisisi-
9. https://ekonomi.bisnis.com/read/20220426/98/1526701/ saham-swift-logistiks-solutions-rp-583-miliar-ini-alasannya.
paxel-gandeng-walls-indonesia-ekspansi-layanan-cold-chain- 39. https://www.beritasatu.com/ekonomi/711269/waresix-
es- krim. akuisisi-startup-jasa-angkut-barang-trukita.
10. https://investor.id/market-and-corporate/290734/bisnis- 40. https://dailysocial.id/post/logol-diakuisisi-haulio.
logistik-melesat-adi-sarana-armada-targetkan-pendapatan- 41. Survei Konsumen EV DCI 2023.
dan- laba-naik-30. 42. https://www.pwc.com/gx/en/global-investor-survey/PwC-
11. https://lpi.worldbank.org/about. Global-Investor-Survey-2022.pdf.
12. https://industri.kontan.co.id/news/biaya-logistik-turun-satria- 43. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-
antaran-prima-optimis-akan-berdampak-positif-ke-kinerja. 6180398/8500-kendaraan-listrik-grab-kini-bernama-
13. https://www.cnbcindonesia.com/news/20191009145407-4- grabelectric.
105626/susah-maju-ongkos-logistik-ri-kalah-dari-vietnam- 44. https://en.antaranews.com/news/257681/electric-vehicles-
india. create-efficiency-for-logistiks-industry.
14. https://www.imf.org/en/Blogs/Articles/2022/03/28/how- 45. https://www.tribunnews.com/otomotif/2022/09/29/volta-
soaring-shipping-costs-raise-prices-around-the-world. kenalkan-layanan-sewa-motor-listrik-semolis-dan-skutik-
15. https://www.merdeka.com/uang/luhut-target-biaya-logistik-di- mandala-edisi-bumi- langit-di-iems-2022.
2024-capai-17-persen-dari-pdb.html 46. https://www.dhl.com/content/dam/dhl/local/mx/core/
16. Indeks EV-DCI 2023 documents/pdf/mx-en-2022-esg-brochure-latam.pdf.
17. https://www.cnbcindonesia.com/news/20220905111120-4- 47. https://www.maersk.com/sustainability/our-approach/strategy
369293/tak-kuat-tahan-harga-bbm-uang-apbn-habis-buat-
apa-saja/1.
18. https://www.cnbcindonesia.com/news/20220916094832- Fintech
4-372613/mohon-maaf-tol-trans-jawa-ke-banyuwangi-tak- 1. IDC Infobrief: How Southeast Asia Buys and Pays 2022
tuntas-2024. 2. https://keuangan.kontan.co.id/news/per-september-transaksi-
19. https://jambiekspres.disway.id/read/656339/ada-situs-adat- qris-tembus-281-juta-kali-dengan-nilai-rp-297-triliun
yang-terdampak-dua-nagari-di-sumbar-tolak-pembangunan- 3. https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/
jalan-tol-padang-pekanbaru. Pages/sp_2423222.aspx
20. https://www.jawapos.com/infrastruktur/08/02/2023/ 4. Otoritas Jasa Keuangan: Statistik Fintech Lending Periode
dibanding-daerah-lain-pembangunan-jalan-tol-di-sumbar- Desember 2022
paling-lambat/. 5. Peraturan Bank Indonesia Nomor 23/13/PBI/2021
213

6. Kredivo, Katadata: Perilaku Konsumen E-commerce Indonesia 3. Survei Konsumen Katadata EV-DCI 2023
7. https://finansial.bisnis.com/read/20220217/89/1501684/ 4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2020
paylater-berpotensi-tumbuh-di-indonesia-kredivo-sebutkan- 5. BPS: Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Ribu Jiwa), 2020-
3-faktor 2022
8. https://www.bareksa.com/berita/reksa-dana/2022-12-29/ 6. Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024
ksei-jumlah-investor-via-fintech-805-juta-per-desember-2022- 7. HIMSS (Healthcare Information Management System Society)
dana-kelolaan- rp259-triliun 2015: Advancing Telemedicine through an Adoption Model
9. Knight Frank: The Wealth Report 2022 8. WHO Global Strategy on Digital Health 2020-2025
10. Bank Indonesia: Kajian Stabilitas Keuangan No. 39 September 9. Wawancara EV-DCI 2023
2022 10. Presentasi COO DTO Kementerian Kesehatan pada seminar
11. Otoritas Jasa keuangan: Booklet Survei Nasional Literasi dan Digitisation of Healthcare Sector in Indonesia
Inklusi Keuangan 2022 11. Statista: Digital Health - Denmark
12. Badan Pusat Statistik: Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia 12. Commonwealthfund.org
Agustus 2022 13. Macrotrends: Denmark Healthcare Spending 2000-2023
13. Badan Pusat Statistik: Berita Resmi Statistik No. 15 /02/Th. 14. danishstartups.dk, Informasi Publik, Analisis PwC
XXVI, Analisis PwC 15. Macrotrends: Mongolia Rural Population 1960-2023
14. Bank Indonesia: Indonesia Payment Systems Blueprint 2025 16. https://www.who.int/westernpacific/news-room/feature-
15. Otoritas Jasa Keuangan: The Indonesian Financial Services stories/item/mongolia-progress-towards-universal-health-
Sector Master Plan coverage-through- strengthening-primary-health-care
16. Crunchbase, Analisis PwC 17. WHO: Mongolia Health System Review
17. Otoritas Jasa Keuangan: Strategi Nasional Literasi Keuangan 18. https://sprintacc.kemkes.go.id/
Indonesia 2021-2025 19. Genomics: Leapfrogging into the Indonesian healthcare future
18. Wawancara EV-DCI 2023 20. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/07/28/ini-
19. https://money.kompas.com/read/2022/12/31/204000126/ tren-investasi-esg-di-indonesia-sampai-2021
swi-temukan-80-pinjol-ilegal-di-desember-2022-total-4.432- 21. Otoritas Jasa Keuangan: Roadmap Keuangan Berkelanjutan
entitas-ditutup Tahap II (2021-2025)
20. https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/ 22. PwC’s Health Research Institute (HRI): ESG for healthcare
Pages/sp_2329621.aspx organizations
21. https://www.liputan6.com/bisnis/read/5006078/60-juta- 23. PwC’s Health Research Institute (HRI): ESG for pharmaceutical
pelaku-usaha-di-indonesia-ternyata-belum-punya-izin and life sciences companies
22. https://pressrelease.kontan.co.id/news/kolaborasi-dengan-
dana-indonesia-kementerian-investasi-dorong-pelaku-umkm- Pendidikan
naik-kelas 1. Statista Online Education in Indonesia
23. Sustainability Report 2022 East Ventures 2. https://www.kemenkeu.go.id/informasi-publik/publikasi/
24. https://arqam.id/ berita-utama/Anggaran-Pendidikan-Tahun-2023-Sebesar-
25. Impact Report 2021 ALAMI Rp608,3-T
26. https://www.ojk.go.id/ojk-institute/id/capacitybuilding/ 3. https://merdekabelajar.kemdikbud.go.id/
upcoming/768/strategi-dan-upaya-penguatan-securities- 4. Badan Pusat Statistik: Jumlah Perguruan Tinggi, Tenaga
crowdfunding-guna- mendukung-pembiayaan-umkm-di- Pendidik dan Mahasiswa(Negeri dan Swasta) di Bawah
Indonesia Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi/
27. https://www.tokopedia.com/help/article/cara-bayar-dan- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Menurut Provinsi,
menambahkan-kartu-debit-instandirect-debit-octocash-by- 2021
cimb-niaga 5. Fitch: Indonesia Education & Labour Report Includes the Fitch
28. https://developers.bri.co.id/id/product/bri-direct-debit Solutions Labour Market Risk Index November 2022
29. https://dailysocial.id/wire/dana-pesta-kartu-bank-kolaborasi- 6. East Ventures: Digital Competitiveness Index 2022
dana-dan-9-bank-hadirkan-kemudahan-transaksi-digital- 7. OECD: PISA 2018 Insights and Interpretations
sesungguhnya 8. https://www.merdeka.com/peristiwa/60-persen-guru-
30. https://jago.com/id/media-center/press/bank-jago-dan-bibit- di-indonesia-terbatas-kuasai-teknologi-informasi-dan-
kolaborasi-investasi-makin-mudah-diakses komunikasi.html
31. Proyek Garuda: Menavigasi Digital Rupiah 9. https://edukasi.sindonews.com/berita/1577617/144/jokowi-
32. https://finansial.bisnis.com/read/20220906/90/1574711/ guru-sibuk-fokus-urusi-administrasi-lupa-tugas-mengajar
bri-catat-penjualan-lewat-open-api-melonjak-325-persen-per- 10. https://unair.ac.id/14-persen-pengangguran-indonesia-
juli-2022 lulusan-diploma-dan-sarjana-mengapa/
33. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/11/16/ 11. https://www.detik.com/edu/sekolah/d-5623865/setiap-tahun-
indonesia-punya-potensi-pasar-open-finance-hampir-rp30- 37-juta-pelajar-lulus-sma-hanya-18-juta-yang-bisa-kuliah.
triliun 12. https://www.detik.com/edu/sekolah/d-6268844/penyebab-
34. DSInnovate, Brick: The Open Finance Report 2022 utama-putus-sekolah-alasannya-selalu-faktor-ekonomi
35. https://www.tumelo.com/insights/what-is-pass-through-voting 13. https://pintar.co/kuliah-online
14. https://finance.yahoo.com/news/15-largest-edtech-
companies-world-155126885.html
Kesehatan
15. https://investor.coursera.com/financials/quarterly-results/
1. https://katadata.co.id/desysetyowati/digital/624e9b8b96669/
default.aspx
jumlah-pengguna-baru-layanan-telemedicine-capai-44-dalam-
16. https://www.hacktiv8.com/income-share-agreement
6-bulan
17. https://merdekabelajar.kemdikbud.go.id/episode_1/web
2. BPS: Produk Domestik Regional Bruto Provinsi-Provinsi di
18. https://merdekabelajar.kemdikbud.go.id/
Indonesia Menurut Lapangan Usaha 2017-2021, Analisis PwC
214 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Pariwisata Climate
1. Mencakup seluruh pengeluaran transportasi, akomodasi, 1. https://gis.bnpb.go.id/
belanja, dan kuliner yang dikeluarkan selama wisatawan 2. Indonesia’s GCF Country Programme Document
berwisata. 3. Enhanced Nationally Determined Contribution Republic of
2. Mencakup seluruh belanja retail selama berwisata. Indonesia
3. Aktivitas: mencakup seluruh biaya yang dibayarkan wisatawan 4. PwC: State of Climate Tech 2021
untuk aktivitas wisata seperti biaya spa, tiket masuk museum, 5. Crunchbase: Funding 2020-2022, Analisis PwC
dan tiket wahana taman hiburan. 6. www.esg.ai/sustainability-report/, Bareksa, Analisis PwC
4. Euromonitor: Travel in Indonesia 7. investor.id
5. Kemenparekraf - Buku Tren Pariwisata 2022-2023 8. https://bumn.go.id/post/bri-terbitkan-green-bond-rp5-t-untuk-
6. https://travel.kompas.com/read/2023/01/18/152734927/ biayai-proyek-ekonomi-hijau
strategi-pemerintah-capai-target-14-miliar-wisatawan- 9. https://www.kompas.tv/article/202136/penetapan-harga-
nusantara-pada- 2023?page=all perdagangan-karbon-dalam-negeri-oleh-pemerintah-dinilai-
7. https://ekonomi.bisnis.com/read/20200122/98/1192885/ terlalu-murah
menhub-revitalisasi-pelabuhan-wisata-dan-bandara-komodo- 10. https://www.pwc.com/id/en/media-centre/press-release/2021/
selesai-2020 indonesian/studi-pwc-investasi-dalam-teknologi-iklim-naik-
8. https://www.cnbcindonesia.com/news/20220607104948-4- lebih-dari- tiga-kali-lipat-tetapi-hanya-berfokus-pada-20-
344908/di-akhir-era-jokowi-total-panjang-jalan-tol-capai-4761- persen-pengurangan-emisi.html
km 11. Endeavor Insight: Scaling Climate Tech: A Global Study of
9. https://www.kominfo.go.id/content/detail/33717/segera-hadir- Entrepreneurs and Networks
layanan-5g/0/artikel10 12. https://ecoxyztem.com/mengapa-climate-tech-startups-di-
10. https://money.kompas.com/read/2022/06/07/211000826/ indonesia-sulit-berkembang
traveloka-garap-potensi-lonjakan-pinjaman-digital-dengan- 13. Fitch: Indonesia Renewables Report
paylater?page=all 14. ESDM: handbook of energy and economic statistics of
11. https://money.kompas.com/read/2022/11/14/214000626/ Indonesia 2019-2021
sandiaga-uno-sebut-pariwisata-berkelanjutan-jadi-tren- 15. Statistik PLN 2021
pengembangan- parekraf 16. Siaran Pers Kementerian ESDM 363.Pers/04/SJI/2021
12. Wawancara EV-DCI 2023 17. Fitch: Indonesia Power Report
13. https://www.forbes.com/sites/laurabegleybloom/2022/02/22/ 18. Perpres No. 112 Tahun 2022, Analisis PwC
the-worlds-50-most-beautiful-countries-you-wont-believe- 19. Roadmap dan Strategi Pengembangan EBT di Indonesia
where-the-us- ranked/ 20. The Economic Times
14. Kemenparekraf – Market Intelligence: United Kingdom 14. 21. Analyticsindiamag.com
15. https://www.nosto.com/blog/social-media-influence-travel- 22. BPS, dataindonesia.id
decisions/ 23. Data SIPSN MENLHK
16. https://www.hotelmize.com/blog/positive-and-negative- 24. https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/40924/t/+PSLB3+KLHK+
effects-of-social-media-on-the-tourism-industry/ Didesak+Miliki+Langkah+Terukur+Tangani+Volume+Sampah
17. https://www.arrivalist.com/case-study/montana 25. Fitch: Food, Beverages, Tobacco
18. https://perpustakaan.bappenas.go.id/e-library/file_upload/ 26. BPS: Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun
koleksi/migrasi-data- publikasi/file/RP_RKP/Dokumen%20 27. Statista: Online Food Delivery Indonesia
RPJMN%202020- 2024/Lampiran%202.%20Proyek%20 28. Statistik Kementerian Pertanian dan KKP
Prioritas%20Strategis%20(Major%20Project)%20RPJMN%20 29. https://bisnis.tempo.co/read/1640746/tak-sampai-1-persen-
2020-2024.pdf petani-kecil-yang-bisa-akses-kur-guru-besar-ipb-cerita-akar-
19. https://travel.kompas.com/read/2022/07/21/180426427/4- masalah
fakta-bandara-komodo-di-labuan-bajo-yang-baru-diresmikan- 30. Badan Pusat Statistik, Informasi Publik, Analisis PwC
jokowi?page=all 31. EMIS: Indonesia Agribusiness Sector
20. https://patron.oyorooms.com/id/tnc 32. Kementerian Pertanian
21. https://www.merdeka.com/uang/susul-grab-go-jek-segera- 33. https://ekonomi.republika.co.id/berita//qge6lm374/iuu-
rambah-danau-toba.html fishing-rugikan-indonesia-rp-45-triliun-per-tahun
22. https://bobobox.com/bobocabin
23. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6078798/
angka-kecelakaan-turun-di-mudik-2022-ini-sederet-jurus-yang-
sudah- dilakukan#:~:text=Sebelumnya%2C%20dalam%20
mengantisipasi%20mudik%20Lebaran,turun%2011%25%20
dibandingkan%20tahun
24. %202019
25. https://thebalisun.com/ubuds-famous-traffic-jams-return-as-
bali-discusses-need-for-improved-infrastructure/
26. https://www.visionaire.ai/successstory-manado
215

05
Rekomendasi:
Bersama Mencapai Keadilan Digital
1. https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/ 14. https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/2076-juta-
Pages/sp_252823.aspx umkm-di-indonesia-masuk-ekosistem-digital-pada-2022
2. Google, Temasek, Bain&Company: e-Conomy SEA 2022 15. https://www.cnbcindonesia.com/tech/20230215095610-
3. EV-DCI 2021 dan 2022 37-413926/ada-21-startup-unicorn-di-indonesia-ini-daftar-
4. https://datareportal.com/reports/digital-2023-indonesia lengkapnya
5. https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/ 16. https://www.ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/info-terkini/
Pages/sp_2432222.aspx Pages/Infografis-Survei-Nasional-Literasi-dan-Inklusi-
6. https://www.kominfo.go.id/content/detail/44678/kominfo- Keuangan-Tahun-2022.aspx#:~:text=Hasil%20SNLIK%20
lanjutkan-lima-program-prioritas-di-2023/0/artikel 2022%20menunjukkan%20indeks,2019%20yaitu%20
7. https://www.kominfo.go.id/content/detail/45447/mengukur- 76%2C19%20persen
berkah-layanan-5g-bagi-indonesia/0/g20ktt 17. Statista: Fintech Indonesia
8. Statista: Internet Users in Indonesia 18. https://kpbu.kemenkeu.go.id/read/1167-1499/pjpk/guideline-
9. https://www.trenasia.com/diterapkan-di-14-pelabuhan- dan-toolkit/kerangka-kerja-dan-manual-lingkungan-sosial-dan-
sepanjang-2022-nle-hemat-biaya-logistik-hingga-rp-191-3- tata-kelola-lst-pada-dukungan-dan-fasilitas-pemerintah-untuk-
miliar pembiayaan-infrastruktur
10. https://aptika.kominfo.go.id/2022/11/menkominfo- 19. https://ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/info-terkini/Pages/
pembangunan-pusat-data-nasional-di-bekasi-selesai- Taksonomi-Hijau-Indonesia-Edisi-1---2022.aspx
pada-2024/ 20. https://www.cnbcindonesia.com/news/20221115152730-
11. https://www.antaranews.com/berita/3223889/kemenkes- 4-388215/sri-mulyani-luncurkan-kerangka-baru-proyek-
perluas-uji-coba-integrasi-platform-satusehat-di-jawa-bali infrastruktur-ri
12. https://www.cnnindonesia.com/ 21. https://www.esdm.go.id/en/media-center/news-archives/
teknologi/20221018190144-185-862275/jokowi-teken-uu- dirjen-ebtke-kapasitas-terpasang-pembangkit-ebt-2022-lebihi-
perlindungan-data-pribadi-pelanggar-didenda-rp6-m target
13. https://bisnis.tempo.co/read/1668711/bos-tokopedia-buka- 22. https://market.bisnis.com/read/20221215/92/1608996/
suara-soal-dampak-uu-perlindungan-data-pribadi-bagi- perlahan-tapi-pasti-produk-reksa-dana-berbasis-esg-semakin-
marketplace diminati
216 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

EAST VENTURES adalah perusahaan venture capital Julo (pinjaman digital); Ruangguru (platform pendidikan);
pertama di Indonesia yang terbuka pada semua sektor dan media seperti IDN Media (media yang fokus millenial
(sector-agnostic). Didirikan pada tahun 2009, East Ventures dan gen-Z) dan Katadata (media bisnis dan ekonomi).
telah bertransformasi menjadi sebuah platform holistik
yang menyediakan investasi tahap awal (Seed) dan tahap Portofolio East Ventures lainnya adalah startup yang
lanjutan (Growth) untuk lebih dari 300 perusahaan di menyediakan platform teknologi untuk UKM seperti
Asia Tenggara dan Jepang. East Ventures adalah salah Praktis (rantai pasokan), Aruna (rantai pasokan perikanan);
satu modal ventura dengan kinerja terbaik di dunia, platform kesehatan mental dan pengembangan diri
secara konsisten menghasilkan internal rate of return seperti Mindtera, Intellect dan Riliv; transformasi digital
(IRR) yang tinggi, dan terdaftar sebagai salah satu investor seperti Advotics (analisis rantai pasokan), dan Nodeflux
ke-4 teratas secara global dan investor Asia teratas (visi komputer dan AI); platform yang berfokus pada ESG
berdasarkan CB Insights pada Q4 2022; dan perusahaan seperti Rekosistem (pengelolaan sampah), Xurya (energi
venture capital ketiga paling aktif pada tahun 2022 terbarukan), ARIA (agritech berbasis IoT); kendaraan seken
berdasarkan Pitchbook. seperti Carro dan Moladin; dan perusahaan bioteknologi
seperti Etana (biofarmasi), Nalagenetics (obat yang
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dipersonalisasi), dan Nusantics (mikrobioma).
yang terdiri lebih dari 17.000 pulau; dan rumah bagi lebih
dari 270 juta orang, memeringkatnya sebagai negara EV Growth secara resmi telah bergabung dengan East
terpadat di Asia Tenggara dan ke-4 secara global. Kelas Ventures dan telah menjadi platform holistik yang
menengah dan muda Indonesia yang tumbuh adalah menyediakan investasi multi-tahap. Perusahaan telah
mesin pertumbuhan yang tak tertandingi di negara ini. lebih dari 30 exit, termasuk akuisisi Kudo oleh Grab,
Dengan target pertumbuhan rata-rata 5,3% per tahun, akuisisi Loket oleh Gojek, akuisisi Bridestory oleh
Indonesia menargetkan menjadi negara berpenghasilan Tokopedia, akuisisi Warung Pintar oleh SIRCLO, dan
tinggi pada tahun 2036 dan ekonomi terbesar kelima beberapa exit untuk grup bisnis lokal dan regional. Pada
di dunia pada tahun 2045. Pertumbuhan yang tinggi ini tahun 2022 saja, East Ventures berinvestasi sebanyak total
secara bertahap akan meningkatkan kelas menengah 105 investasi, menyambut 85 perusahaan baru—dua kali
menjadi sekitar 70% dari populasi Indonesia pada tahun lipat jumlah dari tahun sebelumnya, dan memberikan
2045. investasi sebesar US$ 211,59 ke perusahaan portofolio
Seed and Growth kami.
East Ventures telah bekerja sama dengan para pendiri
startup untuk membangun ekosistem digital Indonesia Pada Maret 2020, East Ventures membentuk gerakan
dari nol sejak hari pertama. East Ventures merupakan Indonesia PASTI BISA (IDPB): sebuah platform untuk
perusahaan venture capital pertama yang mendukung mengerahkan seluruh kekuatan ekosistem digital
dua unicorn Indonesia: Tokopedia dan Traveloka. perusahaan untuk mendukung upaya pemerintah dan
Sejak saat itu perusahaan telah berinvestasi di vertikal sektor swasta dalam menanggulangi COVID-19. Gerakan
industri lain, termasuk infrastruktur pendukung untuk IDPB pertama berhasil mengumpulkan lebih dari Rp 10
e-commerce seperti Waresix (logistik), SIRCLO, Xendit miliar dalam satu bulan, yang digunakan untuk melakukan
(pembayaran), dan Shopback (e-commerce enabler), dan penelitian, memproduksi dan mendistribusikan 100.020
Sociolla (new retail beauty); industri fintech ALAMI ( P2P test kit PCR lokal buatan Indonesia ke seluruh provinsi.
syariah), Komunal (P2P yang melayani layanan BPR) dan Gerakan kedua yakni IDPB Safeguards PPE, diinisiasi untuk
217

membagikan alat pelindung diri (APD) kepada tenaga Selain itu, kami menghadirkan program Women with
kesehatan Indonesia. Dengan menggunakan teknologi Impact untuk mengatasi tantangan yang dihadapi
e-commerce, kami membuat pengadaan unit APD menjadi wanita di tempat kerja dan menyediakan platform untuk
lebih mudah dan mulus. Petugas kesehatan dapat memfasilitasi networking dengan profesional lainnya.
meminta APD dari mana saja, sementara donor dapat East Ventures juga berpartisipasi dalam peluncuran
menyediakan APD ke tempat yang paling membutuhkan. Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi)
Gerakan IDPB ketiga adalah Safeguards Oxygen yang Kementerian Kesehatan untuk mendukung kemajuan
berhasil menggalang dana sebesar US$ 1.213.354 dari 790 industri kesehatan di Indonesia. Awal tahun ini, East
donatur individu dan korporasi untuk menyalurkan 1.450 Ventures melanjutkan dukungannya dengan meluncurkan
konsentrator oksigen ke rumah sakit yang membutuhkan white paper pertama “Genomics: Leapfrogging into
di seluruh Indonesia. Dana yang terkumpul melebihi target the Indonesian healthcare future”; bekerja sama
donasi (121,34% dari target US$ 1 juta) dalam waktu 10 dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
hari. dan Redseer Strategy untuk memberikan pemahaman
yang komprehensif tentang bagaimana genomik dapat
Gerakan IDPB terbaru adalah Maju Terus Pantang meningkatkan sistem kesehatan di Indonesia.
Mundur, sebuah wadah bagi para talenta yang terkena
dampak gelombang PHK selama setahun terakhir. Inisiatif Dalam skala global, East Ventures dan ekosistem kami
ini terdiri dari papan pekerjaan, di mana talenta dapat telah berpartisipasi dalam G20 Digital Innovation Network
menjelajahi lebih dari 700 peluang kerja yang tersedia di (DIN) 2022, di mana beberapa perusahaan portofolio kami
ekosistem East Ventures. Kami juga mengadakan program – Xurya, Nusantics, dan Komunal – dinobatkan sebagai
pelatihan dan hackathon yang menarik total 270 kiriman Top Startup dan mewakili Indonesia sebagai bagian dari
dari 551 peserta dari 50 kota. Ada 28 juara tim terpilih Presidensi G20 Indonesia.
yang mendapatkan total dana Rp 7,5 miliar (sekitar US$
500.000). Di awal tahun 2023, East Ventures dan Temasek
Foundation meluncurkan Climate Impact Innovations
Pada April 2022, East Ventures meluncurkan laporan Challenge (CIIC), platform inovasi teknologi iklim terbesar
keberlanjutan perdananya, Sustainability Report 2022, tahun ini di Indonesia. Tantangan ini memberikan peluang
yang memaparkan kerangka dan dampak Lingkungan, bagi inovator teknologi untuk menampilkan inovasi
Sosial, Tata Kelola (ESG) dari perusahaan dan ekosistem berkelanjutan mereka dalam mengatasi tantangan
kami. Dengan meningkatnya permintaan untuk integrasi ekologis dan memitigasi dampak perubahan iklim.
ESG, kami pun mulai mengerahkan sumber daya yang
diperlukan untuk membantu perusahaan dan perusahaan East Ventures terus berkomitmen untuk berinvestasi
portofolio kami dalam upaya ESG mereka. pada generasi muda Indonesia yang potensial, karena
kami percaya bahwa setiap anak muda harus memiliki
Kami juga menjadi perusahaan venture capital pertama kesempatan untuk mengejar impian dan mengembangkan
di Indonesia yang menandatangani Prinsip-Prinsip keterampilan mereka untuk Indonesia yang berkelanjutan.
Investasi Bertanggung Jawab (PRI) yang didukung oleh Melalui upaya kami, East Ventures tidak hanya
PBB. Bekerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri mewujudkan keadilan digital bagi seluruh masyarakat
Indonesia (KADIN) dan WRI Indonesia, kami berkomitmen Indonesia, tetapi kami juga ingin menjadi bagian dari
untuk membantu Indonesia mencapai target emisi Net perjalanan untuk mengembangkan masyarakat Indonesia
Zero pada tahun 2060. dan sekitarnya. Karena kalau bukan sekarang, kapan lagi?
Jika bukan kita, siapa?
218 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

KATADATA INSIGHT CENTER (KIC) adalah unit bisnis Keahlian kami adalah menyederhanakan hal yang
Katadata yang fokus pada penelitian dan analisis data. KIC kompleks tanpa kehilangan esensinya, berbasis data dan
menyediakan informasi yang mendalam untuk memahami penelitian. Kami memiliki jaringan nasional yang kuat,
pasar, pelanggan, lanskap bisnis, dan pengambilan tim yang solid dan profesional. Hasil kerja kami menjadi
keputusan. Penelitian kami dirancang secara eksklusif referensi bagi pemangku kepentingan strategis seperti
untuk memenuhi kebutuhan spesifik anda. pembuat kebijakan, pelaku bisnis dan pembuat opini.

11 tahun dalam
Jaringan menyeluruh secara Lebih dari 20 menyampaikan
nasional 38 provinsi dan fokus industri jurnalisme berbasis
415 kabupaten/kota
data dan penelitian
219

Laporan EV-DCI Tahun Sebelumnya

EV-DCI 2022
Menuju Era Keemasan Digital
Indonesia

east.vc/dci-2022

EV-DCI 2021
Momentum Akselerasi
Transformasi Ekonomi Digital

east.vc/dci-2021

EV-DCI 2020
Peluang dan Tantangan
Ekonomi Digital di Indonesia

east.vc/dci-2020
220 East Ventures –­ Digital Competitiveness Index 2023
Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia

Ekosistem

Growth stage

Venture

Early stage

Exit

300+ perusahaan (Asia Tenggara)


500+ pendiri perusahaan
30+ Exit

Anda mungkin juga menyukai