Anda di halaman 1dari 164

II TUTUP MATA Dl BlLOGA

TUTUP MATA DI BILOGAI -


CUCI TANGAN DI TIMIKA
Adalah suatu analisa situasi konkrit yang terjadi pada tahun 1991-1999.
Mata melil~atsambil mengunyah-informasi disana, hasilnya mc~ljaclicerita yang
memukau

AMAKANE

Jilitan pcrta~na200 Eksemplar


***Hak cipta dilindungi undang-undang***

Tiem-
Penanggung jawab makalah In1
"Sayang Amakane"
Elisa Japugau S.pd., Bartol Sondegau, Drs. Moses Belau, Moses Selegani, Yosep
Taboni B.A., Isak Wondani, Paskalis Migau B.A.. Timotius, Ugipa B.A. (Bilogai),
Finsen Sondegau (Bilogai), Drs. David Belau (Kokonao), Piter Taboni B.A. (Bilogai),
Drs. Thadeus Belau (Moanemani), lrenius Sondegau S.Pd (Manado), Drs. Leo
Sondegau (Enarotali).

Alamat
Timika: J1. Heatubun, B Timika Papua, JI. Sektoral-Komplek Moni
Bilogai: Via Timotius Ugipa Fincen S. Kamp. Kembebuga-Bilogai-Sugapa-Paniai
Papua
Mengunyall lnforniasi Illcnjadi Cerita Yang Mcrnukal~
" O r i l l l ~'I'llil I'C~illlSCgilIil S C S I I ~rI'il~lJ'ilIi~I1
I~II IBil(Iil'I'lIil11"

Kalau 11a11al1I ) L I I . L I ~ I dill1


~ kuskus i l i I~i~larl,
Jarlgal~~ ) i ~ l a l i kkityu,
a ~ ~ 11i111ti I c I . ~ ) ~ IKilli~u
I I ~ . III~ILI
bawa anjing bcrburu kchutan jangan ~,ukul nanti malus. I~crl)i~r.i~ I ) i ~ l > i Ii~rti111, ja~iga~i
bcrtcrink-tcriak nanli lari. Kalau cngkau kcliulan Jangan s~iil,ilhasil liu~nnI i ; ~ k 111iIik orang
laill 113111i"lll;~rilll'"l Scg;11a scsi~ati~ sud:rh tlisi;~pk:~ntlisnn;~.I~ilaand:^ kcsusallan pcrgilah kc
hutan buruan anda dan atnbil saja scsuatu yang anda bululikan disana. 'I'iclak ada yang
melarang dari sana. Orang tua mengajak kchutan unt~lkberburu-memasang pcrangkap dan
meramu hasil hutan lain umumnya sepcrti demikian, "Di perjalanan menuju kehutan buruan,
orang tua dan mereka tidak membclok kc kiri atau kekanan sclama dalam pcrjalanan mercka
kehutan, karena dikiri-kanan jalan orang lain (pemilik hutan) sudah batasi dengan ranting
kayu dan rotan bahkan segala rumput lingkar sana sini tidak karuan tetapi berjejer, ini
maksud "Soholomayapa" adalah tanda melarang bahwa "bukan pemilik Janna mask hutan
Tu" Tenipat tijuana akin temui pula cabang jalan, bahwa itu jalur jalan hutan buruan
saudaralfamili dalam satu klien juga. Di tempat tujuan ada bivak (So Mbaimba) sekalipun
bivak sudah sangat lapuk dan berbau di situlah tempat berteduh sore hari orang tua harus
menyampaikan sesuatu kepada alam "Dewa Dewi dan anvah nenekmoyang, serta tuan-tuan
lain di hutan, meminta perlindungan dan pertolongan jaminan keselamatan sclama di hutan
bahkan meminta sesuatu yang diinginkan? I'asti ada sesuatu yang mendengar scndiri suatu
keyakinan saja'? Segala kegiatan untuk esok rencanakan malam hari. Segala sesuatu yang
ada di hutan diatur dan dikuasai masing-masing individu sesuai daerah kuasa buruan.
Melarang orang lain datang mengganggu tempat dimana sescorang meramu dan memungut
hasil hutan. Hukumnya, "sekali ketahuan orang lain tidak mendapat seekopun" (Holopa
jaundia). Tidak ada ahli yang meilgembalikan ha1 itu, demikian halnya hasil pertama yang
diperoleh tidak boleh makan bersama dengan orang lain karena akan salah mengikuti
peraturan. Satu contoh, setelah makan daging kus-kus dari hasil pertania dan kemudian
suami sitri berhubungan scks akan menghambat atau inenghalangi bahkan nlenyctop kus-kus
lain yang akan masuk di pcrangkap dan nantinya untirk sclaqutnya halikan sclamanyn kus-
kus tidak akan kcna "So Maijigia (('crita 1,ania)".
I. 'I'ullggi~lLO S C I ) ~ C I III')HO/ ~ ) C1000. I, .I01111( ' \ I ~ [kcs I I I ~ O ~ II I I I ~ LI II ~I C~ I I ~ I I II ~I I~I I SI I ~ ~ L I I I
Ic~~ln~lp, kcg~ula~l I~ksolorasr(Survul) olcl~I"l' 1'1 i l l clncrill~W a l ~ u .. l o l ~hdak ~ ~ Icr1)ukn
tncmbcriku~~ kslcrnl~gal~ yat~gJclas arll Ilks1)lorasi tiall 1)clu11111lc111l)ua1 ugrcc~nct~l
i ~ ~ l t uIrI;C~ I . L I S L II~) ~~I I~I ~C IU. I I I~~,;kI ~cIc i l t ~ ~ iiIi111
~ l : ~~lrusyi~r:~k:~l
~~ Moui scl~c~.Li dac11111 ln111'1
L. K~SUII (1111 IICSIIIJILI Ncsltll)i~ M ~ I S Y L I IM~O I ~I ILI~ CII ~I I ~ I ~ I L I IIliik-l111k
I IIILIYII[ Y I I I I W 111
111kukl111olrll Ii'1' 1'1 S C ~ ~ I I I H,o III I ~ I ~ I ~ I I I .
.1. 1"l' Ii1 ~ I U I I KCI)II~LISUII IICI.SIIIIII~I'CIIICI~III[;I~I I I I C ~ O I I C S I ~ I , M C I I ~ XI )I~ I ~ ~ I I INI C ~ C I ' I ,
Montcri I'crlambangnn dan Ilncrgi, Mcnlcri I,~ugkunganIlidup dun Kchulanan dali
PT F1 COW L3 dalam saat menandatangani Kontrak Karya (KK) Eksplorasi nomor;
969.W 05/M.PE/1989, tanggal 23 Agustus 1989 tidak sejalan Negosiasi Elias
menjadi Bumerang, Masyarakat Moni siap naikan gugat Freeport.
4. Freeport membohongi suku Moni, Sugapa bahwasanya;
4.1. Freeport Eksplorasi Bilogai belum pernah melakukan bentuk perjanjian
kerja dan kesepakatan kerja seperti Daerah Blok I1 Komopa
5. Freeport melanggar Undang-Undang pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup nomor
23 tahun 1997.
6. I'T Mineserve International (PT MSI) salah satu kontraktor PT Freeport Indonesia
yang beraktifitas Eksplorasi di kecamatan Aradide, Komopa yang mana pcpohonan
ekonomis Masyarakat diwilayah itu sudah bayar sesuai dengan:
Kclnda : I)?' Mineserve Inter~iational(scbagai wakil dari J'T Nabirc Ijakti Mining)
To : PT MineServe International (as llie representative of P'1' Nabire Bakti Mining)
Dari : Para Pemilik 'I'anah di Komopa, Dawagu dan lpowo
From : Land Owners of Komopa, Dawagu and Ipowo Villages

I'EIIJANJIAN NO.: AGI<LiliMLiN'I' NO.:


Kanii bcrlcriniakasill kcpadir I"l' Mil~cScrvc Wc woultl llkc Lo hank IYl' MincScrvc
I~~lcrnulional bcruoa ba111ua11 I~rlcr~~alio~ral
ntas ~)c~~gl~a~.giririr li)~.tllc gcllct.ous gil'l ol' I<().
scbcsar l<p. JO.OOO.OoU,- (I;mpal pulull jula 40.000.000,- (1;or'ly ~ l l i l l i o ~ ri~pialis)
~
rupiah) yang diberikan kcpada kami melalui through our YLSM for Community
YLSM Komopa untuk proyek-proyck Developnient projects in our area. In our
Pembangunan Masyarakat pada wilayah kami, appreciation of this gift, we will allow P'T
yaitu Desa Komopa, Dawagu dan Ipowo. MineServe International to use the
Sebagai penghargaan atas pemberian tersebut resources on our land until the survei is
di atas, maka kanli mengijinkan P'I' completed.
MincScrvc Inter~~ational mcnggunakan lahan
kanji, fcrmasuk scluruh sumbcr-s~r~iibcr-:rIan~
yang ada dialas niaupun did:rlaninya saiiil)ai
berakhirnya survei kami. Ditandalangani
oleh/Signed by;
Tandatanganl Signed

PT MineServe International, 1'T M~neScrveTnternat~onal


Nama Pemlllk Tanah / Name of Land Owner TandatannanISi~ned Lokas~/ Locat~on
Nama Pemil~kTanah / N a m e of Land Owner l'andatangnn1Signcd I,okas~1 I,ocat~on
3. Yayasan LSM Pegunungan Tcngah Irian Jaya dl Konlopa
Nama / Name Tandatangan/S~~ned

Date : November 08,1999


Subject : CLO-0 1 Achievment Report July 15 - November 10, 1999
Organized with the community to re-start PT MineServe International activities in the Block
I1 area. Organized through the local LSM for the local people to sell vegetables directly to
the drill camps. To date over Rp. 7.000.000 has gone directly lo the local farmer.
Constructed new floors in the Catholic church at Kccamatan Komopa. Built an 8 mctcrs
extension and rebuilt the side walls for the Protestant Church by the Komopa airstrip.
Organized with the community of Obano to restart survei activities in the eastern end of
Block I. Organized local labor to construct a 6 meters x 12 meters church in the Camp
Alpha area. Stayed in direct and continues contact with all key players in the Block 11 area.
Stalled "Ganti Rugi" payments to the local people for 4 months so MineServe could
continue operations. Tanggal 26 Juli 1999 Ketua YLSM Servius Kedepa mengundang
I'impinan perusahaan dillarapkan hadir dalam pcsta adat (upacara adat) di dcsa Yabomaida.
Kcpala Suku Yakobus Kudiai pesan supaya tcntara tidak bolch dibawa dari luar. Babi untuk
pcsla adal scbanyak 28 ckor disiapkan olch n~asyarakat. 'I'anggal 28 Juli 1999 dari 'l'irnika-
Komopa di desa Yabomaida untuk bawa Bahan Makanan. Uahan makanan bantuan dari
perusahaan tersebut berupa: Gula Pasir 50 kg, Teh Sariwangi 6 pack, Susu kental manis 30
kaleng,Garam 5 kg, Corned Beef 250 kaleng, Sardines 250 kaleng, Beras 200 kg, Minyak
goreng 20 liter, Supcr nlie 7 karton.

September 21,1999
Subject;:Work Program Block 11 Scpt. 28 '99 to Oct. 15 '99

Rp. 20.000.000,- has been put in the Bank at Enarotali for future wood payment. This
account requires the signature of Germanus and Servius Kadepa. No money will be taken
out of this account without Stan Batey's authorization. Make sure the community is aware
that we are waiting for government approval before any payment (Gcorge Layton - CLO).

TABEL PEMBAYARAN MASYARAAT KOMOPA, 28 MARET 1999


DI IPOUWO KECAMATAN ARADIDE. KOMOPA

28-3-1999 Komopa Ganti rugi pohon 577 poho kayu Rp 10.915.000 YermiasBunai
Desa besar dan kecil 470 pohon pandan
Yabomaida dcwasa dan anakan
CA.2/1-CA2/6
28/3/1999 IC I6(Gcn) 142 batang kayu bcsor dan kayu kccil Rp 1.850.000 Simon Kcdcpa
28/3/1999 IC 15-Kom 8 batang pohon kayu besar +6 pohon Rp 345.000 Simon Kcdepa
dcwasa
28/31]999 CA.218. 106 batang kayu bcsar/kccil 142 Rp2.235.000 YcrmiasBunai
pohon pandan dcwasa + anakan
281311999 IC. 16.kom 176 pohon kayu Uesar + G batang Rp 9.470.000 Kdcs lpouwo
pandan Dewasa
28/3/1999 KC 21 .KO 52 Pohon pandan dcwasa 25 batang Up 1.760.000 Yolianis Kadepa
kayu besar
28/3/1999 Kc.24.Kom 41 Pohon kayu Besar+ kecil Rp 665.000 Tobias kadepa
281311999 DC.911C 09 33 Pandan Dcwasa + 25 Batang kayu Rp 1.300.000 Aloisius Kedcpa
I I 1 + 32 pohon kayu+ 113 pohon kaiu I ' I I
I bcsar + kccil
28/3/1999 1 Canip Cilary 1 9 batang pohon pandan dewasa + I Rp 520.000 I Aloisisus Kedepa
I I ( anakan dai 13 pohon kayu besar dan 1 ' 1 . 1
~ -- b ; ~ ~ -p- o l ~-
o ~ allaha11
i ~ ~ ~ i ( l ; ~ ~ ~
C.A.110 13 ~X)IN)II kayu bcsar t 14 ~)olion I+ 0 10.000
p a d a n Dcwasa
C.A. 1/41 3 pollon kayu bcsi~r 1- 15 pollull I<p395.000 Yohancs Kodcpa
anda an Ucwasa
K.C.22 '48 Puhun kayu bcsar d i k c c i l Kp %0.000 Silas Junlai
C.A. 115 9 batang kayu bcsar + I I batang Rp 450.000 Marius Muyapa
pandan Dcwasa

TotaL: 32, 785.000 (tigo d ~ t jitta


a trrjrtlrratrts rlcIaj)atr li~narrtpiali

k'eterarlgurl Pembayarari 'I'ahal) ketlua--masill tlalaln I'roses R.lelalui-'l'anya-tanya satu-


pendataall sat11 di Komopa
Sumber data: Sayarig Amakane 1999.doc.w

TABEL DANA PEMBAYARAN SAYUR MAYUR LOKAL KECAMATAN


ARADIDE, KOMOPA
OLEH PT PANGANSARI UTAMA, PERIODE 1998-1999

12-5-1999 Charli camp Dril Rp 100.000 Sukirman


9-5-1999 Camp Alpha BIC Rp 150.000 Eming-Rukming
25-4-1999 Alpha Camp Rp 150.000 Yayat Mind-S
1-30-/April 99 Charli Camp drill Rp 150.000 Sukirman
27-4-1999 Camp Bravo Rp 100.000 Wahid
27-3-1999 Camp Alhpa Kp 100.000 Pak Supi
30-3-1999 Camp Chraly Rp 100.000 Munvanto
26-3-1999 Bravo drill camp Rp 200.000 Ganda Jumena
21-3-1999 Dawagu camp Rp 100.000 L.O.B.Alwi
Total Rp 53.537.000 (lima tiga juta lintatiratus tiga tuju ribu rupiali
keselurukalt Su~nherdata: Doc. P. Elslj. doc. 1994

PKOGIWM KERJA PT MINESERVE INTERNASIONAL EKSPLORASI BLOK I1


KECAMATAN ARADIDE, KOMOPA KABUPATEN PANIAI, KERJA SAMA
MASYAKAKAT KOMOPA DALAM KEGIATAN YANG DIKERJAKAN OLE14
COMMUNITY LIAISON (CLO) TIMIKA EKSPLORASI
PERIODE: 01 AGUSTUS 1999 - 05 SEPTEMBER 2000

NO. KETERANGAN TOTAL


BIAYA
1. Sumbagan dari PT. Freepoert Indonesia untuk YLSM komopa Rp 20.000.000
2. Dana Sosialisasi LSM Komopa-Servius Kedepa Rp 60.000.000
3. I'embelian sayuran drillcamp alpha, camp bravo komopa 1999 Rp 10.815.000 ,

4. Pernbclian sayuran drill camp ccho. Dan camp alpha komopa lip 1 1.807.875
5. Bantuan beras sebanyak 60 sak dari PT. MSI untuk bcncana Rp 5.790.000
alam di desa camp alpha, yabomaida, dan dawagu komopa
6. Bantuan untuk gereja katolik di Airstip Ronovation Komopa Rp 88.000.000
7. Bantuan Gereja untuk gereja Kingmi Toyaimuti pembuatan Rp 46.000.000
lantai dan bangku baru
8. Bantuan daun seng untuk gereja dawagu sebanyak 60 lembar + Rp 3.450.000
cat tembok 11 kaleng
9. Bantuan Material camp drill untuk gereja ipowo Rp 860.000
10. Bantuan bibit sayuran untuk desa sasaran kerja Eksplorasi Rp 3.700.000
1 1. Bantuan Bola Volly sebanyak 10 buah Rp 2.000.000
12. Bantuan Bama dari PT. MSI untuk pesta Adat di Desa Rp 4.876.000
KE'I'EIUNCAN
BIAYA
Yabomaida
Membuat perjanjian pelayanan jasa antara PT. MSI dan Y I S M
komopa untuk komopa dari 1 apriel2000 sld 30 juni
Camp alpha Rp 83.000/hari
Camp Bravo Rp 65.000fllari
* Camp dawarru RD 68.000111ari
Total : 216.000A1ari X 21 hari = 4.536.000 /satu bulan ( Apriel-
sld juni 2000) Total biayapelayanan jasa adalah
14. Perpanjangan perjanjian pelayanan jasa dari bulan Juni 2000- Kp (...? )
sid Desember 2000. Tanggal 6 Desember 2000
15. Sumbangan dari PT, MSI untuk YLSM Komopa Dana Rp 60.000.000
sosialisasi 8 May 1999- ( 60 juta pada Nomor
16. Pembayaran Pohon pandan dan pohon kayu di wilayah komopa Rp
Tahap I (pertama) 36.000.000.
17. 1 Batuan Bama dan dl1 untuk Upacara Adat di Desa yabomaida I Rp 4.876.000
Total: Rp 39. 000.000 ( Tigapulu sembilan Juta rupiah)Dana Ini Itanya untuk
bantuari sosial saja-belum termasuk Gaji aryawati datt lain-lain
Sumber data: el.Wabu-blok-sa. 1999.

5 TAHUN DALAM KEIUSUKAN

Tahun 1993, berada Bilogai dari Jayapura. Kegiatan Eksplorasi PT FIC COW "B" beroperasi
daerah Moni sejak tahun 1990 mulai dari daerah Homeyo kecamatan Pogapa. Selama
penulis berada di Bilogai belum bergabung dengan PT FI selama tiga setengah tahun. Tahun
1994 saya diangkat menjadi ketua Panitia Pentabisan Imam Pater Anton Belau Ordo
Fransiskan Misionaris (OFM). Bulan Maret 1994, penulis diangkat masyarakat Moni untuk
merevisi Lembaga Musyawarah Adat suku Moni (LeMon) yang sudah lama dibentuk tetapi
mati karena Pemerintah daerah Tingkat I1 (Bupati Yusuf Adipata) tidak memberikan
rekomentasi. Setelah merevisi Lembaga adat tersebut, jumlah pendukung adanya Lembaga
Moni kurang-lebih 120, Yaitu diutus satu marga dua orang sebagai wakilnya untuk duduk
didalam lembaga tersebut. Jumlah anggota inti lembaga 60 orang dari 60 klien yang ada di
wilayah Kecamatan Sugapa. Setelah merevisi lembaga itu, laporkan ke Bupati Paniai di
Nabire lagi, khususnya bagian Sospol tetapi gaga1 lagi. Namun aktifitas Lembaga berjalan
terus, sesuai dengan Program yang di programkan oleh lembaga masyarakat Moni seperti
Pemetaan, dan rehabitasi masyarakat adat dan konstrusi di berbagai bidang di wilayah itu.
Dalam kegiatan sel~ari-hariantar anggota tidak sejalan juga, karena anggota yang bergabung
dalam lembaga itu, rata-rata masyarakat tidak terididik semua, pada akhirnya anggota
lembaga satu per satu bubar. Tetapi sebagian kecil masih bertahan sampai tahun 1996.
Untuk memenuhi salah satu pasal dari anggaran dasar Lembaga. Lembaga mengutus Elias
untuk memberikan informasi dan keterangan tentang praktek hidup suku Moni kepada
I"1~'~'INIII I;l$!illlOlll:il \ ~ l l l l l :;~~IIIIIII
l !;11111 1'11'1'1)111 1 l l l ~ ' l l l ~ r : i l l l l 4 1 ~~\('glll~llll
(I h'\lJlll)?,tr,ll, tlll "rill1 Vl'l
II I I I I I " I I I I I k ~ I'IIII~IIII~III
~ ~ I'III~c.I\
. I )CIIIII~I ill1 :111itI 1111. 1 1 . I IC'I
1111111 1'111 III~IIII~,
lilias nlcnlbuka scgala inlb tcnlang suku Mo~iiJ a ~ I;rccpo~.l
i rncnirliba ilniu tenlang suku
Moni dari Elias, antara lain; sisteni kepeniilikan tanah dan Hutan scrta Hukum-hukum adat
mereka. Pemetaan untuk daerah Moni sebelumnya sudah ada oleh misi katolik Bilogai, di
pimpin Tuan Thimotius Ugipa B.A, untuk masa depan suku Moni, tetapi gaga1 karena Modal
dan masyarakat kurang mendukung atas program itu. Freeport melakukan aktifitas
dcmografi di dacrah itu, mcmudahkan pcrusahaan untuk mcncgosiasi dcngan pcmilik lokasi
di wilayah Wabu di suatu waktu. Umumnya 'l'ic111 1)cniogral'i 111elakukan dacrah sasaran
liksplorasi dan daerah perkampungan marga Japugau, Bclau, Sclcgani, Sondegau-'l'ipagau-
Kobogau-Tigau-Sani-Duwitau-Maiscni-Joani-Abugau-Zanambani dari Desa Puyagia,
Bilogai-Yogatapa-Yoparu-Ekenemba dan Janamba. Masyarakat Moni ketahui bahwa
Demografi yang dilaksanakan Freeport di daerah kerja Freeport "bukan jaminan" bahwa
nama-nama dalam daftar demografi tanah itu akan menjadi pemilik lokasi tersebut, namun
akan direvisi di kemudian hari. Sehabis kontrak kegiatan Demografi Freeport tidak pakai
tenaga Elias. Elias masuk hutan untuk memasang perangkap kus-kus dan meramu hasil
hutan lain di daerah buruan orang Tuanya di daerah Minjauh (halipad # 05, # 08 dan # 15
seperti tradisi orang Moni mencari dan meramu hasil hutan. Aka1 sehat yang pikir kan
penulis adalah membuka warung-dagirig kus-kus, (basar ktrs-kus) usaha itu di Gagagalkan
oleh Tiem Geologi karena daerah buruan dan perangkap yang sudah dipasang Tiem
Geologis bikin rusak akibat mengambil Sample-conto batu, air dan survei dan di lain oleh
pihak Tiem PT GSBJ menebang pepohonan ekonomis dan non ekonomis mengakibatkan
perangkap rusak. Jumlah perangkap yang dipasang 360 perangkap. Oleh Karena PT
Freeport merugikan sumber hidup Elias, baik Pepohonan ekonomis dan perangkap kus-kus,
Elias pernah ribut di tempat kerja tiem gcologis dan GSBJ (Inrus-Hany, Conny May, dkk.),
Elias membuat ulah adalah meminta "Bayar pohon ekonomis yang di tebang oleh PT GSBJ
dan 360 buah pansang perangkap kus-kus yang di rusak oleh Tim Geologis. Namun,
pennasalahan tidak diselesaikan dengan baik bahkan saling melempar-menurut Departemen
mereka. Elias bertemu dengan pimpinan proyek daerah Minjauh Ir. Herman Parinding,
waktu itu masih Geologis" tetapi Ir. Herman Parinding, membayar Elias dengan "Kalimat
manis" sebagai kompensasi-pohon pandan kayu cina dan 360 pasang perangkap kus-kus.
Kalimat manis yang dimaksud adalah bahwa menurut Ir. Herman Parinding "PT FIC COW
B, adalah salah satu perusahan kontraktor pemerintah Indonesia, Freeport melakukan
Eksplorasi di daerah Wabu atas dasar kepurutsan Pemerintah Indonesia dari Pusat untuk
mencari sumber-sumber mineral batu-batuan yang mengandung "emas dan Tembanga" di
wilayah Papua jadi, apa bila tidak ketemukan akan pindah kc tempat lain, dengan tujuan
kegiatan kerja yang sama (Eksplorasi) sehingga kegiatan ini kegiatan di daerah Wabu hanya
bersifat temporel, dengan demikian kalau mau menuntut segala sesuatu yang ada di hutan
dan ditebang atau dirusak perusahaan adalah wajar-tetapi-ini masih sedang cari-cari siapa
tahu kalau ketemu daerah ini akan sama seperti "tembagapura" untuk itu belum ditemukan
jangan minta bayar? Selain itu Freeport melakukan kegiatan di semua wilayah di Indonesia
adalah mendapat petunjuk dari pemerintah oleh karena itulah, Freeport tidak menyediakan
"dana khusus untuk Kon~pcnsasi"i~ntukpcmbayaran scpcrti I'ohon pandan, kayu cina, jcrat
masayarakat dan jenis lain-lain. Bahkan Freeport berkewajiban mengganti kerugian hanya
pada tanam tumbuh saja.-melalui kesepakatan bersama antara pemilik dengan perusahaan di
lokasi, sedangkan Hutan di daerah ini, tidak ada orang yang tanam, maka Freepoert tidak
menyediakan dana untuk kompensasi pohon pandan dll. Kesimpulan pak Herman Parinding
bahwa Eksplorasi merupakan salah satu program pemerintah untuk menggali sumber daya
alam di Indonesia dan kegiatan ini, sudah dapat pcrsetujuan dari pemerintah Pusat untuk
melakukan survei pertambangan di wilayah Papua, I'erusahaan hanya bisa mclakukan
kompensasi pohon taman tumbuh saja lain dari itu tidak ada dalam daftar perusahaan dan
kegiatan ini bersifat temporel, kalau hasilnya tidak ditemukan akan cari di tempat lain
dengan kegiatan yang sama. Sebagai kompensasi Ir. Herman Parinding menawarkan Elias
untuk ikut Tiem Gelogis di lokasi tersebut. Penulis menuruti kehendak Herman, upah per
hari Rp 5.000. Setiap saat ada masalah dan dapat diselesaikan dengan Negosiasi saja adalah
upayah Elias membantu PT FI tentang syarat-syarat ekspolorasi seluruh wilayah Indonesia
dengan menggunakan bahasa daerah setempat mengibaratkan" Proses Membuat kebun untuk
menanam Ubi ala masyarakat Pedalaman Papua seperti kalimat tersebut diatas. Setiap lokasi
ada masyarakat menclaim kegiatan, libatkan Elias untuk negosiasi, padam ahkirnya, seluruh
masyarakat Moni" tidak simpati, irihati-Cemburuh-benci, kecemohan kedonkolan, bahkan
merencanakan untuk mengacam Elias dan Paulus. Praduga masyarakat Moni, mengacam
adalah, bahwa uang Kompensasi yang disiapkan Freeport daerah Wabu di hadang dan
monopoli oleh Elias dan Paulus Japugau karena bahwasanya, kontrak sepihak dengan
Freepoert. Pada akhirnya segala bentuk tindakan Karyawan perusahaan terhadap pemilik
lokasi setempat Elias Lihat. Sikap karyawan pendatang terhadap masyarakat setempat dan
karyawan lokal waktu itu Elias lihat. Apapun perbuatan karyawan perusahaan baik material
dan moril demi kepentingan sendiri (Oknum) Elias lihat juga. Elias tidak bisa berbuat apa-
apa. Permintaan masyarakat dinyatakan tidak Ethik-dan tidak bersifat mendidik. Barang
perusahaan di perjual belikan oleh karyawan (oknum) Elias ihat. PT Frceport Eksplorasi
bayar hak-hak Moni rusak daerah Wabu, Minjauh, Kemabu dan beberapa tempat lain,
dengan " Kalimat Manis" bahwa akan dibayar saat Konstrusi". Apakah daerah kecamatan
Aradide (Komopa) PT Mineserve Internasional (MSI) sedang Kontruksi? Karena pohon
ekonomis masyarakat di wilayah itu sudah bayar? Mengapa kecamatan Ikral sebelum
melakukan aktifitas (survei) perusahaan bisa melayani pcrmintaan masyarakat inkral untuk
upacara adat Rp.1.000.000,- satu Desa. Bantuan dana sosial untuk LSM Komopa Rp.
20.000.000 sumbangan da.ri karyawan Freeport melalui Govrels Kuala kencana, Dana untuk
rehabilitasi daerah Komopa PT.MSI memberikan bantuan Rp. 40 juta melalui YLSM.
Selama Eksplorasi Perusahaan join sayur-mayur dengan masyarakat komopa setiap minggu
dua juta rupiah, yang mana timbangan harga sayur-mayur di komopa yang lebil~mahal di
bandingkan dengan harga sayur-mayur di Timika. Kegiatan bantuan pembangunan Gereja
di Komopa lebih terjamin yang mana dana rehabilitas yang diberikan PT MSI-tidak tahu
kemanakan? dengan melihat perlakuan yang sangat tidak puji itu, suku Moni tetap menuntut.
Di daerah WabuIBilogai Freeport melakukan aktifitas selama 8,6 tahun hutan buruan
masyarakat Moni pepohonan ekonomis termasuk pohon pandan Freeport tebang
dipcrkirakan 15.000 batang polion panda11 datl 10.000 b a t a ~ i gknyu ctna, 10.000 tlolikura,
tcrnlasuk-sumbcr-sumbcr pcnangkapan kus-kus baik siang maupun malam rusak. Aksi
masyarakat Moni terhadap perbualan Eksplorasi-dianggap politik perusahaan juga
mengalihkan masyarakat yang mencailm ke Pihak TNI untuk di proses, satu dua masyarakat
yang ribut meminta bayarkan pohon yang di tebang-dibabak belur (kepala Desa Yoparu).
Pohon dan pepohonan yang ada di hutan daerah Wabu adalah, Hutan tanpa Tuan (No nzarz is
Woods of Wabu ?), lapangan terbang misi katolik kompensasinya di alihkan ke camat.
Kesimpulan bahwa Freepeort melakukan kegiatan di Bilogai membohongi masyarakat
Mcmbohongi Pcmcrintah Indonesia olch karena ilu perlu tinjau kcmbali pcraluran
pcri~cririlal~
tcntang pcrla~nbangan(liliat bab 111). Dcngan dasar mcndiskriminasi scpcrli
jalan ular dan lingkaran sclan ilu pcrnah Dupali I'aniai, Januarius Dow S.ll. Ir. Ilcrman
Parinding (Kordinator Govrel Eksplorasi) di tahan oleh masyarakat Moni di kecamatan
Sugapa-31 Mei 1999 untuk meminta pertanggungjawabkan kerusakan hutan daerah Wabu
yang mana tidak di bayarkan itu. Tetapi karena diskriminasi, birokrasi Freepoert yang selalu
berliku-liku itu freeport hanya memberikan surat pernyataan yang intinya akan dibayar saat
konstruksi, yang dilegimasih oleh Manager Govrel PT FI Kuala Kencana, bertanda tangan
AU Ahmad Bratawijaya, tanggal 29 Januari 1999. Bemomor 043/FIC/GA/1999. Boleh-
boleh tetapi perlu ketahui bahwa bagaimana dengan, pohon-ekonomis masyarakat yang
ditebang kalau hasil survei dinyatakan tidak ketemu berhasil dan bagaimana kalau hasil
survei menyatakan ada hasil tetapi prosesnya lama, mudah-mudahan Freeport tidak
menabung "masalah" sehingga tidak tutuplah mata di Bilogai.
Lembaran Judul
Mot0
Alasan Memilih Judtrl
Kata pengantar
Daftar Isi

BAB I. KONSEP MANUSIA TEN'TANC IIUTAN


1. Situasi Umum Penggunaan Nutan di Dunia
2. Hutan Versi Pemerintah
3. Hutan dan Makna Hutan Bagi Orang papua
4. Hutan Negara dan Hutan Masyarakat Hukurn Adat
5. HPH dan Hak Ulayat diharap seiring Sejalan

BAB 11. KONSEP MANUSIA TENTANG HAK ULAYAT


1. Bidangpertanahan 21
2. Pengakuan Hak Ulayat 23
3. UUPA tak cocok Hukum Adat papua
4. Pemerintah Perlu-PelajariPranata Sosial Orang Papua 25
5. Sudah Ada Perda yang Mengatur I-Iak Ulayat 26
6. PemetaanTanah Ulayat Masih Cita-Cita 27

BAB 111. UU NOMOR 11 TAHUN 1967 TENTANG


KETENTUAN POKOK PERTAMBANGAN DI INDONESIA
1. SejarahberlakunyaUUPokokPertambangandiIndones~a 28
2. Komparisi tentang-ketentuan Hukum 29
3. Hubungan Kuasa pertambangan dengan Hak-haktanah 30
4. Kontrak Karya Pemerintah-Freeport Indonesia di Papua 31
5. Keputusan Bersama Pemerintah Indonesia-Freeport 32

BAB IV. SYARAT MENGGA1,l SUMBER DAYA AI,AM


1. Pendahuluan
2. Fisiografi dan kebijakan Pemerintah
3. Investor dan Kontrak Kerja
4. Modul Operandi
5. Tahapan Pekerjaan
6. LogistikPeriode Penyelidikan Umum
7. Periode Eksplorasi
8. Penelitian dari Udara
9. Program Geofisika
Program Pemboran
Laporan dan jaminan
Pengawasan
Periode Studiklayakan
Periode Konstruksi
Periode Operasi pemasaran
Fasilitas Inport dan cksport
I'ajak Sebagai Manfaat bagi l'emcrintah
Kemudahan-kcmudahan
I'engelolaan dan Pcrlindungan 1,ingkungan 1 Ildup
Pcngembangan Kcgiatan Usaha Sctcmpat

BAB V. DINAMIKA SUKU MONl

1. Keadaan Umum daerah Moni


1. Sugapa
2. Bilogai
3. Letak daerah
4. Tingkat Pendid ikan
5. Tingkat Kesehatan
6. Fisiografi dan geografi
7. Kepercayaan

Suku Moni dan dinamika Hidupnya


Mengenal Suku Moni
Asal Usul Suku Moni
Komposisi Suku Moni
Kepemimpinan suku
Tingkat Sosial Suku Moni
Klien suku Moni
Cara bertani ala suku Moni
Rumat tinggal ala suku Moni
Hak Kepemilikan
Busana
Mata uang suku Moni
Kulit bisa Caury harga diri suku Moni
Nama dan klasifikasi kulit caury
Nama-nama Kulit Bia yang masih Beredar di Wilayah Moni
Sonowi dan Muna ala suku Moni
Bahasa suku Moni
Pakaian Suku Moni
2.18. Sistcm pcrkawinan Suku Moni
2.19. Kesenian Suku Moni
2.20. Cara bcrburu hasil hutan
2.21. Sistc~nkcpcmilikan tanall ;11;1 S L I ~ Moni LI
2.23. Sis~cnikc-pc~~iilik:~~i
I I I I ~ : I I I :II:I S I I I < I I MOIII
2.24. Kclnaliali
2.25. Suku Moni dalam Siasat pcrang

3. Suku Moni K o ~ ~ t adengall


k Duni;~1,u;lr
3.1. Orang barat
3.2. Pemcrintah Indonesia
3.3.1. Drs, Karel Gobay Bupati Enarotali I.Thn 1972.
3.3.2. Pcmcrintah Scmcntara (Pius Zonggonau)
3.3.3. Pemcrintahan Sah (pcnempatan Camat)
3.3 4. Perogram Kerja pcmerintah dari priodc kc pcriodc
3.3.4.1. Ca.mat Yogi Drs.
3.3.4.2.Camat Frans Humbore Drs.
3.3.4.3.Camat Frit Rumayomi Drs.
3.3.4.4.Camat Luter Patiung Drs.dan pcmcrintahan Dcsa

Freport Napak Tilas Ke Bilogai (Wabu)66


Freepoert Tutup Mata di Bilogai
Janimala di Utus Freepeort Ke Bilogai
Mekanisme Kerja Freepoert di Daerah Moni
Reaksi Masyarakat Kemabu
Elias harus keluar dari Lingkaran Setan
PT FIC COW "B" tidak sejalan UU Pokok nomor 1 1 thn 1967
tentang ketentuan pokok pertambangan di Indonesia
Daerah-daerah Sasaran kerja PT FIC COW "B" di Wabu
Mandoga
Minjauh
Hitalipa-Holomana-Dorabu
DiWabu
Bilogai base camp
Flay camp-seluruh daerah Survei
Camp Wabu #09 Wabu #10 dan Wabu #18, Wabu #55
Daerah Wabu semuanya
Penggunaan Fasilitas Yang ada di Bilogai
Sewa Tanah base camp
Tidak bayar Pohon Pandan
Airstrip Misi Bilogai
5. Sistem penerimaan karyawan L,okal Bilogai
6. Tuntutan Masyarakat Moni
7. Bantuan Sosial

Yang Nyata terjadi disana 83


Camp # 09 Wabir tcrniakan npi H3
I ,amhcl-lus I3cl:rii (S:~~cnll)iig;~ 11) 11ii111ili1 . ~ I I I ~ I N I I ' X3
lili;hs I ) L I W I ~ ~ dcii~o~~strasi
LI sciiciiri cli 11 40 Mi~~j;~li 84
f'ilipus zanambani, rncminta bayar pandan yang dikasih terpal bolong
Tiga Ekor babi disiram air panas # 44 Wabu 84
Wabu Camp 10. ribut---Elias terlempar jurang 85
360 pasang perangkap milik Elias Japugau-Halipad Minjauh #05
dan #I24 dan 98 batang Pohon pandan dewasa, tak bayar
PT GSBJ Membohongi Masyarakat Durabu 84
N.A. App. Sc Maidepa (Kawil) Pohon Ekononiis perlu bayar 85
Andreas Tipagau Kcpala Desa Yoparu babak belur
Base Camap Bilogai-Jadikan tempat Kunlpul Kebo
I-Iarapan Suku Moni sekarang 86
I'esan Suku Moni Sekarang 87
Solusi suku Moni untuk PT. FI Selamanya 87
Doa Masyarakat Adat Suku Moni untuk Freepoert Indonesia 87
Reaksi Masyarakat Moni di Timika 87
Isu yang Memutarbalikan Fakta 89
Delapan kepala suku Utusan Bilogai bingung di Timika 90
Wabu-Masa Depan Freeport benarkah itu 90

BAB VI. HASIL SURVEI PT FI COW 'B' DAERAH MONI


1. Prospek baru di Wabu
2. Hasil penelitian Geologi
3. Letak daerah penelitian
4. Penduduk Asli daerah Sugapa
5. Ciri-ciri batuan daerah itu
6. Tempat-tempat survei
7. Demografi Tanah suku Moni
8. Daerah sasaran Penyelidikan Yang terkira-kira
9. Flora dan fauna
10. Mitos suku Moni
I 1. Tuntutan ganti rugi pengaruhi Jumlah Investor (Cepos)
12. Freeport Indonesia Cow B Cuci tangan di Timika
BAB VII. PENUTUP

Kcsimpulan
Saran Penulis tentang Wabu
Jati Diri dan Tahu Diri (HAM)
Daftar Helipad dan Drillpad di Bilogai selama 7,6 tahun
Dana yang dikeluarkan Eksplorasi PT Freeport COW"B" di Bilogai
Untuk kegiatan Eksplorasi di Bilogai tahun 199 1 - 1998
Mosi Masyarakat Moni kepada PT FI, April 2000 - Sugapa
Mosi Suku Moni bulan September 2000, Tcmbagapura (Lokakarya)
Jawaban PT Freeport tentang l'untutan Moni
Daftar Kepustakaan
Riwayat Penulis
Peta Bilogai / Wabu daerah Eksplorasi PT Freeport Indonesia
I

PENDAHULUAN

1. Konsep Manusia Tentang Kekuasaan Nu tan

Berbagai kawasan hutan seputar bumi, masyarakat lokal dan pemerintah Nasional bcrjuang
untuk menyelaraskan strategi dan perioritas pengolahan sumber daya hutan yang saling
berbeda secara menyolok. Kebijakkan pada umumnya, lcbih cenderung dengan sistcm
pengolahan hutan industri yang berskala besar, sementara masyarakat lokal yang bergantung
pada liutan menerapkan sistem pengolahan sumber daya hutan yang berdampak rendah, bila
diberi kesempatan untuk berlangsung tanpa hambatan, telah menunjukan tingkat kelestarian
yang mengesangkan sangat disayangkan bahwa tiap kawasan hutan yang dikelolah oleh
Pengguna Hutan sistem pengolahan lokal sehingga diabaikan oleh kerangka kerja kebijakkan
pemerintah dan konsensi hutan. Sering ditetapkan diatas tanah adat sehingga menimbulkan
pertentangan langsung dengan masyarakat lokal sebagai pemilik ulayat. Di Indonesia terdiri
dari 17 ribu buah pulau yang merupakan salah satu pusat keragaman hayati yang terpenting
di Dunia. Kekayaan yang sangat besar ini telah menarik perhatian yang sangat cermat dan
kritis dari kalangan Internasional terhadap cara-cara yang dilakukan di Indonesia. Pada
tahun 1950 Indonesia memiliki hutan yang sehat seluas 152 juta hektare. Kini tinggal
kurang dari 100 juta hektar. Membuat tingkat pengundulan hutan di Indonesia tergolong
tinggi di dunia. Menurut sebuah laporan 1995, dari bank dunia, bila tingkat pemusnahan
hutan ini terus, Indonesia akan berhenti menjadi salah satu pemasok kayu pada awal abad
yang akan datang. Dalam kenyataannya, secara legal TGHK menghapuskai~hak jutaan
rakyat Indonesia atas tanah yang telah di dudukinya secara turun-temurun. Kategorisasi
hutan semata-mata didasarkan pada ciri-ciri fisik geografis seperti potensi erosi tanah, dan
kemiringan lereng yang mana masyarakat mengakui, menyangkut hak-hak atas hutan maupu
Vegetasi alam didalamnya kadang para pengguna hutan tidak pernah pertimbangkan didalam
pengambilan keputusan. Pengakuan masyarakat menyangkut hak atas tanah maupun hutan
penutupan vegetasi tidak dipertimbangan di dalam pengambilan kepulusan. Salah satu
dampak yang paling besar dari proyek-proyek indeologi pembangunan ini adalah proses
marginalisasi koMonitas masyarakat adat secara sistematis, dimana hak-hak dan ruang
aktifitas mereka telah digusur dan dipersempit dengan mengatasnamakan Pembangunan
Nasional. Komunitas masyarakat ini menjadi salah satu proyek yang dikenal dengan nama
Inpres Daerah Tertinggal (IDT) dimana masyarakat adat di-rehabilitasi agar masuk dalam
proses pembangunan nasional. Sebaliknya hak serta ruang gerak masyarakat adat ini
diambil dan diklaim sebagai Hak Milik Negara tanpa melalui proses partisipasi dan dialog
dalam peroses pengambilalihan hak masyarakat adat tcrsebut dengan menggunakan
instrumen Finansial. Hal ini kita bisa lihat saja di Indonesia, banyak berniunculan proyek
bernuansa pembangunan diatas tanah hak-hak masyarakat adat, seperti, proyek transmigrasi
dan perambahan Hutan, Proyek hak penguasa hutan (HPH) dan proyek Eksplorasi mineral
dan penambangan, serta sejumlah proyek lainnya. Proyek-proyek ini, dilakukan dengan
pelucutan dan pengambi-alihan hak ruang masyarakat adat secara paksa melalui instrumen
kekerasan dengan perundangan birokrasi militer dan sipil. Setelah diambil haknya, oleh
pemerintah dan penguna hutan yang ikut sertakan dalam proyek itu bukan menguntungkan
masyarakat adat setempat, tetapi justru pemodal besar atau kroni-kroni dari elit negara yang
mengeruk hasilnya. KoMonitas masyarakat adat hanya bisa menjadi penonton atau buruh
kasar diatas kekayaannya sendiri yang mana masyarakat sudah hidup dipemukiman
(perkampungan) itu menjadi pemiliknya lokasi sejak berabad-abad lamanya. Sistem
pembangunan pengambilalihan komintas hak ulayat adat inilah selama ini terjadi, dan
kekeliruan penafsiran tentang Hak Ulayat, selama ini. Selama ini, hak ulayat lebih banyak
ditafsirkan sebagai hak pemanfaatan bersama. Konsep ini sebenarnya tidak keliru, sebab
konsep hak ulayat itu memang terkandung banyak pengertian, bahwa wilayah tertentu
adalah, wilayah yang dimiliki masyarakat adat secara bersama oleh masyarakat setempat
yang mana didalamnya terbagi menurut sub-sub klien (marga) yang tinggal menurut akar
sejarah menempati koMonitas masyarakat tersebut, sejak manusia (sekelompok) manusia itu
berada. (Sumber: Suara pembaruan, 16 marct 1999 - Dr. Utama Sandjaya dan Prof. Ilr.
Koesnaka, Makalah ini disampaikan, saat kongres Masyarakat adat Nusantara di Jakarta 14
maret 1999.)

2. Hutan versi Pemerintah

Pemerintah Indonesia Mengeluarkan suatu undang-undang tentang kehutanan di wilayah


kekuasaannya bahwa, hutan-hutan yang ada di wilayah kekuasaa itu adalah di Kuasai oleh
Negara, karena dari hasil hutan itu merupakan salah satu unsur basis ketahanan Nasional.
Oleh sebab itu secara tegas dinyatakan bahwa semua hutan dalam wilayah RI termasuk
kekayaan alamnya yang terkandung didalamnya di kuasai Negara. Sebagai penguasa atas
seluruh hutan, pemerintah bertugas melakukan penggalian sumber kekayaan alam Indonesia
secara intensif dalam rangka pembangunan Ekonomi Nasional untuk mensejahterakan
seluruh lapisan rakyat Indonesia. Pada pasal dua Undang-Undang pokok Kehutanan 1967
membedahkan antara Hutan Negara dan Hutan Milik. Hutan negara adalah kawasan hutan
yang tumbuh diatas tanah dan "tidak bebani" hak milik. Sedangkan hutan milik adalah
hutan yang tumbuh diatas tanah yang di bebani hak Milik, tetapi dalam penjelasan umum
Undang-undang kehutanan alinea 9 di katakan bahwa semua hutan yang bukan hutan Milik
dengan sendirinya akan disebut Hutan Negara. Itu berarti, pemerintah atas nama Negara
hanya dapat mengaku suatu kawasan hutan menjadi Hutan Negara bilamana "tidak terbukti"
bahwa kawasan hutan tersebut tidak dimiliki oleh manusia atau sekelompok orang atau suatu
badan hukum. Dengan demikian muncul pertanyaan, bukankah Versi tentang Hutan
menurut bangsa di bumi sama? Versi tentang hutan, tanah, air dan Gunung bagi orang Papua
Menganggap itu adalah warisan moyangnya karena mereka merasa bahwa sudah berabad-
abad hidup dan berkoMonitas diwilayah itu sebelum Pemerintah Indonesia Merdeka bahkan
bagi masyarakat Adat Papua di wilayah Yang mereka tingga sekarang ini (Papua) mereka
sudah ada diatas tanah ini sebelum Integrasi dengan I'emerintah Indonesia, namun karena
undang-undang kehutanan menjadi pedoman untuk Negara menguasai hasil kekayaan yang
ada didalam itu Masyarakat awam terutama masyarakat Papua merasa bingung sendiri.
Kebingungan itu bertitik tolak dari UUI'A dan Undang-Undang Kehutanan, karena banyak
tcori yang mcmbingungkan masyarakat adat salah satu ayat dalam pasnl lain mcnyatakan
bahwa Tanah itu mcmpunyai golongan-golongan, yaitu 'l'anali 1 IIutan Ncgara yaitu scnlua
hutan yang tidak di kuasai oleh orang-orang (sckelompok manusia) berdasarkan IIak n~ilik
(Ulayat) atas hak-hak yang serupa dengan hak milik. Secara umum di Propinsi Papua Hutan
dan Tanah masih terkait dengan Adat, ha1 ini dapat dilihat dari sistem kepemilikan hutan
dan tanah menurut kepemilikan tanah dan hutan menurut tradisi dan kekuasaan kepemilikan
(hak ulayat). Menurut masyarakat Papua Hak ulayat Hutan dan tanah di wilayah ini harus
direvisi. Undang-Undang Kehutanan dan UUPA sejauh ini masih menggunakan perundang-
undangan yang lama (sudah 38 tahun) oleh karena itu pemerintah khususnya tinggi
Lembaga-lembaga yang duduk di kursi legislatif sebagai pengayom pembangunan dan
pengawasan masyarakat perlu mengetahui guna menghindari konflit-konflit masyarakat
korban manusia lantaran merebut sebidang tanah ataupun hutan (hasil hutan) selain merebut
hak ulayat. Pandangan Budaya kepemilikan. Bagi suku-suku di Propinsi Tanah Papua,
bahwasannya UUPA 1960 merasa perlu separu atau sebagian ayat direvisi sesuai dengan
undang-undang berlaku selama ini, oleh karena hukum dan undang-undang berlapis ganda
mengakibatkan Hukum adat tidak di indahkan dan Kuhum adat tidak hams berperan hanya
pada hukum adat yang lunak, (menyerakan saja ke Negara seperti versi orang jawa tentang
Hutan). Masyarakat Papua memandang bahwa tanah Negara adalah tanah-tanah yang sudah
pernah diduduki bangsa Belanda Sejak bangsa belanda tempati yang disambung oleh
Pemerintah seperti kota-kota. Sedangkan diluar perkotaan adalah tanah hak hukum adat
masing-masing suku (Obrolan: Ondoafi besar Waena Pak Ongge Jayapura 1991 di waena.
Jayapura). Bagaimana dengan pandangan suku Moni, suku Dani, Suku Damal, Suku
Amungme dan Suku Mee, tentang Hutan dan tanah? Suku-suku di pedalaman Papua
umumnya memandang bahwa Hutan dan tanah sebagai ibunda. Mitos mitos mereka tentang
terjadinya Bumi dan isinya suku satu dengan lain berbeda tetapi satu maksud. Bagi
masyarakat Moni, Bumi disebut E M 0 artinya dunia. Emo yang di maksud adalah sesuatu
yang Ilahi (Allah) Allah itu membagi dua dunia untuk manusia yaitu tanah dan hutan dan
isinya dan didalamnya ada ya.ng jaga (penunggu). Tanah itu melambangkan seorang
(ibu) tugasnya memberi kesuburan tanah, memberi nafas untuk tun-~buhanyang ada. Di
hutan tersimpang segala hewan dan tumbuhan untuk dimangfaatkan setiap hari. Manusia
tempatkan diatas bumi untuk menguasai. Emo memberi semua hasil untuk mengatur langka
sehari-hari. Diatas tanah ada benda-lain yang ditanami dan tempatkan pula manusia untuk
menjaga baik di hutan maupun di kampung. Manusia-manusia itu disebut penunggu (Tuan
tanah). Semua jenis mahluk mengenal segala isinya. Dia mengenal tuan-tuan lain. Emo
yang ada didalam Bawah adalah Mamanya (Maimina). Yang jaga di dusun-dusun adalah
tuan tanah baik laki dan perempuan. Masyarakat memandang di Emo ada isinya (tidak ada
yang kosong Bagaikan sebuah pulau di tengah samudra (No Man island or No man is woods)
Bagi Suku Mcc tclltnng I ~ L I I I I adulah
~ 1ugi S L I ~ LIlani
( A * l r / , ~ i l iI:r/i~~rc)
~~ I nanla tcrscndiri
demikianpun suku-suku yang lain di I'ropinsi I'apua. Konscp masyarakat Papua tcntang
I-Iutan, air, tanah dan scgala scsuatu adalah ada yang punya (tuan) "tanyalah padanya
segalanya akan terungkap scniua".

Daerah huruart niasyarakut Morii jlarig rusak akihat Eksj)lorasi Mirieral


hatirart ole11 Freeport Doc. 13.199 7.

3. Ilutan dan Makna 01-aagPapua

Alani Papua mcnyitnpang keunikan-kcunikan yang tidak dimiliki olch dacrah-daerah lain di
Dunia. Daerah dan kcunikan khas nianusia scrta budaya yang sclalu mcmberi perhatian dari
bcrbagailapisan manusia di dunia anlara lain, ukiran-ukiran kayu yang khas, tarian dan
manusia yang bcgitu mcnyatu dcngan alam scmcsta ~ncruprtkaneksprcsi kchidupan dcngan
alam. Manusia Papua hampir tidak bisa hidup tanpa kctcrgnntungan dari hasil dari alam,
segala bcntuk dinamika, nicnyanyi dan mcnari sebagai sebuah bentuk keakraban dan
kemarahan terhadap alam semesta. Wilayah Papua dengan luas kurang lebih 4.5 Kali laus
Pulau Jawa ini, banyak tumbuhi pepohonan hijau dan lcbat. Bagi masyarakat Papua, hutan
mcmiliki arti penting, karcna hutan nicrupakan gudang rnakanan yang sudah disipnag
(diwriskan oleh alla Manusia papua masing-masing suku. Scluruh hutan nlenjadi sunibcr
hidup yang turun tcmurun dan sudah dibagi menurut pandang Mata ingat. Bahkan mcreka
meyakini bahwa nlanusia merupakan bagian dari alam itu sendiri. Lalu tidak menghcrankan
bila nania-nama orang Gunilng dari pedalaman papua kcntal dcngan nuansa alam. Entah it11
diambil dari kosa kata nama sungai, binatang, tanah Icluhul-, gunung atail hutan. Menurut
Mitologi masing-masing suku dapat di ketahui juga bahwa, hutan diyakini sebagai asal usul
dari segala kehidupan. Menurut manusia Papua mereka diciptakan oleh Allah mereka dalam
nama masing-masing suku seperti (suku EkagiWUgatame.Moni " Emo" Dani " " suku
Amungme") masing-n~asingsuku percaya bahwa alla-alla itu tinggal pepohonan di hutan
dan di dalam tanah. Oleh karena itu semua suku-suku Papua sangat peduli pada pohon-
pohon dihutan sebab mereka saudara dan saudari manusia. Selain itu, hutan juga menjadi
tempat kediaman roh manusia yang sudah meninggal dunia. Roh-roh itu tinggal di pohon-
pohon yang besar. Merekalah yang menjaga dan melindungi hutan, sungai atau tanah maka
roh penjaga hutan akan menghukumnya. Namun selama ini orang Papua
mengidentifikasikan para pengusaha HPH dan kontraktor Freepoert yang bergerak di bidang
penambangan di wilayah masyarakat Papua menilai "sebagai perusak", perampok dan
pembunuh hak-hak masyarakat adat di wilayah kumunal mereka. Semakin banyak para
pengusaha HPH beroperasi makin banyak pula masyarakat adat menderita dan mati. Sebab
mereka bagian dari hutan dan tidak bisa hidup tanpa hutan, hutan bruan, tempat mengambil
hasil buruan, sumber-sumber penangkapan binatang buruan du rusak. Perusak-perusak
hutan dan hak-haka masyarakat ini, mengatas namakan pemerintah Pusat, di sisi lain
Pemerintah Kabupaten Tidak tahu. Berbagai macam holtikura yang bernilai jutaan dollar
USA seperti kayu Gaharu, buah-buahan, bebagai jenis binatang dan obat-obatan yang
khasiatnya sudah teruji dirusak. Bila hams dihitung dengan rupiah, masyarakat Papua bisa
kaya. Bayangkan saja untuk kayu gaharu harga encerannya bisa mencapai Rp 500.000,-
namun mengkomersialkan hutan demi kepingan rupiah sangat jauh dari pikiran mereka.
Hutan tetaplah menjadi ibu kehidupan. Bagi orang Papua setiap pohon memiliki roh.
Menurut tetua suku Papua hutan merupakan tempat sakral penuh ajaran-ajaran tabu. Di
Hutan tinggal rohroh pemelihara sagu, babi hutan, ikan, burung kaswari dan berbagai jenis
pohon makanan. Orang Papua masuk hutan tidak hanya untuk mengambil, bahan manakan
tetapi juga untuk berdoa. Mereka membawa persembahan ke tempat khusus berbentuk
mesbah dan memanjatkan doa-doa demi keselamatan seluruh masyarakat. Mereka tidak
akan bisa berkembang tanpa budayanya, hutannya, sungainya dan kehidupam menjadi
pincang tanpa mengekspresikan melalui gerak dalam lagu-tari-tari adatnya. Setiap kegiatan
atau pesta budaya selalu punya hubungan dengan hutan, selain itu jenis apa saja selalu
menggunakan kayu khsus, meskipun kini sulit akibat kehadiran pengusaha (HPH) dan
Freeport di Tnaha Papua bahan-bahan makanan seperti sagu, ulat sagu, berbagai jenis kayu
bernilai ekonomisdan pohon pandan dan lain lain mutlak ada dalam setiap pesta sesuai
tradisi suku setempat. Inspirasi dan kehendak tuhan, mereka temukan dalam hutan. Tidak
bisa disangkal jika, kehidupan mereka begitu menyatu dengan hutan sehingga perilaku dan
sikap hidup dengan lingkungan (hutan) begitu harMonis. Getaran suara alam mampu
mereka rekam karena keyakinan bahwa suara alam dan burung mau mengatakan sesuatu
kepada manusia. Kedekatan dan keserasian dengan alam membuat mereka betah dan
terlindung hidupnya di hutan. Perasaan aman, tenang, segar dan damai adalah pengalaman
spiritual yang mereka alami secara kongkrit selama berada di tempat sakralnya leluhur
mereka. Tidak mengherankan, setiap kegiatan yang merusak hutan dicap sebagai perusak
atau pencuri yang berdosa. Dengan kata lain, ia menghancurkan hidup dan membunuh
orang Papua. Kesadaran itu menyebabkan mcreka memandang hutan sebagai tempat sakral,
kudus dan suci. Segala macam kebutuhan hidup di dunia baik sandang-pangan dan Papan,
diperoleh dan pcnuhi dari hutan. Kcbaikan urlluk orang I'apua dialami secara kongkrit
dalam lingkungan hutan, tanah, dan sungai. Kehidupan mereka dihayati dalam rclasi yang
harMonis dan indah dcrigan alam dan lingkungannya. Mcreka menipunyai pahani tcnlang
keseimbangan, "segala sesuatu atau kebaikan dan keburukan tidak ada yang lebih baik dan
juga tidak ada yang buruk". Keseimbangan ini meupakan nilai yang sangat penting ini
merupakan nilai yang sangat penting. Keseimbangan ini mulai terganggu ketika pihak lain
datang dan mulai merusak sitem dan pola hidup orang Papua butuh waktu banyak untuk
membuat program pembinaan. Ada konflik dengan pihak pemerintah dan perusahaan HPH
dan Freeport yang menebang hutan masyarakat adat dan sering terjadi dimana-mana ada
kegiatan perusahan. Mengapa hutan, tanah dan sungai begitu penting bagi orang Papua?
Mengapa mereka memelihara dan mengagungkan hutan? Hutan, Tanah, Sungai dalam
pandangan dan penghayatan mereka merupakan pusat dari segala unsur kehidupan orang
Papua dan alam ini. Keyakinan terhadap banyaknya roh-roh dalam hutan dan memiliki
pengaruh dan mewamai sikap dan tingka lakunya dalam berelasi dengan alam. Agaknya,
pemilik HPH dan Freeport harus belajar menyelami kehidupan orang Papua dalam kaitan
dengan Hutan. Orang Papua melihat pengusaha HPH dan Freeport sebagai pembunuh
kehidupan generasi yang akan datang. Harapan mereka adalah para perampok sebaiknya
menanam kembali hutan yang telah di babat.

4. Hutan Negara dan Hutan Masyarakat Hukum Adat Papua

Undang-Undang pokok kehutanan temyata secara tegas menyatakan bahwa, hutan


masyarakat hukum adat adalah masuk golongan hutan negara, yang dijelaskan pada alinea ke
9 penjelasan umum UU pokok kehutanan, dan pasal dua menyebutkan bahwa semua hutan
yang bukan hutan milik adalah Hutan negara yaitu, mencakup hutan-hutan yang baik
berdasarkan peraturan perundang-undangan maupun hukum Adat dikuasai oleh Negara
namun Penguasaan masyarakat Hukum adat diatas tanah tertentu yang didasarkan pada
hukum adat yang diakui dalam undang-undang Pokok Agraria (UUPA) tahun 1960 dengan
demikian masyarakat hanya berhak untuk membuka hutan dan tanah, mengumpulkan hasil
hutan, berburu binatang liar, hak-hak semacam ini tetap boleh berlangsung diatas kawasan
Hutan negara asal tidak mengganggu rencana-rencana pemerintah dalam usaha pengelolahan
hutan secara Nasional. Dalam Pengertian undang-undang pokok kehutanan, semata-mata
persekutuhan hidup nabati dan hewani, sebagai kekayaan alam yang menguntungkan dan
siap dijual belikan. Oleh karena itu apa arti hutan bagi manusia Indonesia menurut adat
bangsa Indonesia.
5. HPH dan Hak Ulayat Diharap Seiring Sejalan

Jayapura Cepos, (20 May 2000) (Disaling se.simi Asli Oleh Elius Jp)
Munculnya aksi Demo masyarakat bahkan sampai terjadi palang memalang, yang dilakukan
oleh masyarakat karena ketidakpuasan hak ulayat mereka telah diambil oleh HPH tanpa
adanya titik kesepakataan yang jelas. Menurut Kabid Konservasi (KSDA) Ir. Herman
Prajitno. HPH dan Hak ulayat masyarakat harusnya berjalan seiring atau menyatu dan tidak
saling merugikan antara satu dengan yang lain. Disamping itu masyarakat selaku pemilik
hak ulayat hams melakukan kordinasi dan utamakan unsur musyawara mufakat dcngan
pihak HPH dilapangan agar ada yang diharapkan dapat tcrsclcsai, dan bcrjalan dcngan baik"
Pihak HPH dan Masyasyarakat hams bergandengan tangan dilapangan secara menyatu.
Begitupun mereka hams melakukan kordinasi serta musyawara mufakat dalam memecahkan
masalah supaya sasaran yang ada dapat berjalan dengan baik" Jelasnya kepada
Cenderawasilz Pos Senin 29/5 dirzlang kerjanya. Pada lain sisi kata dia, Pihak HPH selalu
disalahkan oleh Pihak Hak Ulayat tentang pembayaran ganti rugi yang tidak sesuai dengan
tuntutan masyarakat. Namun dalam konteks Yuridis pelaksanaan pengambilan Hak Ulayat
yang dilakukan oleh Pihak HPH telah sesuai dan diatur dalam Surat keputusan (SK)
Gubernur No.13 tahun 2000 sehingga dalam pratiknya berpacu dalam aturan yang ada.
"Semua kan berpegang pada Surat Gubernur No. 13 tahun 2000, karena selama ini belum
ada aturan-aturan dari Pusat (cr-84).

Tanah sudah kering-kusus dun hutan termakan api salali satu daerah-Wabu yang tanah sudah
kurus akibat Eksplorasi freepoert selama beraktifiias di wilayalt itu dfo.el.ntepa-doc.sa
KONSEP MANUSIA T E N T A N C T A N A f l

1. Bidang Pertanahan

Tiga puluh delapan tahun yang lalu, prinsip-prinsip dasar kebijakkan di bidang pertanahan
telah digariskan olch undang-undang nolnor 5 tahun 1960 tcntang pcraturan Dasar pokok
Angraria atau UUPA. Seiring dengan semakin derasnya kecendcrungan global terhadap
penguasaan dan penggunaan tanah, makin dirasakan pula. Perlunya melakukan
pembaharuan pola pikir yang mendasari terbitnya berbagai kebijakan dibidang pertanahan
selama ini. Petambahan jumlah penduduk, kelangkaan tanah dan kemunduran kualitasnya;
ali fungsi tanah dan semakin tajamnya konflik dalam penggunaan tanah antar berbagai aktor
pembangunan dalam berbagai tingkatan; kemiskinan sempitnya lapangan kerja dan askes
yang ditimbang dalam perolehan dan pemanfaatan tanah, serta semakin desaknya hak-hak
masyarakat hukum adat, hanyalah beberapa contoh kenyataan hams dihadapi selama ini.
Dalam perjalanan waktu, setidaknya terdapat empat ha1 yang perlu diperhatikan sebagai
dasar berpijak untuk pembuatan kebijakan untuk dimasa yang akan datang. Pertama prinsip-
prinsip dasar yang diletakan oleh UUPA perlu dipertegas dan dikembangkan orientasinya
agar dapat diterjemakan dalam kebijakan yang konseptual, sekaligus operasional dalam
menjawab berbagai kebutuhan dan dapat menuntun kearah perubahan yang dinamis.
Prinsip-prinsip yang kedua, adalah perlu kesamaan presepsi pernbuat kebijakan berkenaan
dengan berbagai ha1 yang prinsipil, agat tidak menundah jalan keluar dari permasalahan
yang ada. Prinsip ketiga, adalah tanpa mengingkari banyaknya kebijakan yang berhasil
diterbitkan, masih terdapat kesan adanya pembuatan kebijakan yang bersifat parsial atau
untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek, karena belum jelasnya urutan perioritas
kebijakan yang harus diterbitkan. Prinsip ke empat, masih diperlukan adanya suatu cetak
biru kebijakan dibidang pertanahan yang dengan jelas menujukkan hubungan antara prinsip
dasar kebijakan, tujuan yang hendak dicapai, serta sasarannya. Dalam jangka panjang, bila
keempat ha1 itu belum teratasi maka kebijakan pertanahan hanya akan berjalan ditempat dan
tetap menyisakan pekerjaan rumah yang besar dan mendasar. Sebagai prinsip dasar yang
diletakan hampir lima dasawarsa yang lalu; yakni prinsip "negara menguasai",
pemghormatan terhadap hak atas tanah masyarakat hukum adat, asa fungsi sosial hak atas
tanah, prinsip Land reform, asa perencanaan dalam penggunaan tanah dan upaya
pelestariannya, serta peinsip nasionalitas, untuk saat ini masih cukup relevan. Namun itu
memerlukan penyempumaan serta penajaman dan pengembangan orientasi agar lebih
akomodatif terhadap perkembangan masyarakat. Saat ini, melihat permasalahan tanah tidak
dapat dilepaskan dari pandangan bawah tanah merupakan bagian sumber daya alam,
sehingga kebijakan tentang pengelolaannya memerlukan kerja sama berbagai pihak terkait
dalam kordinasi yang efektif, persediaan dan penggunaan tanah, serta hubungan hukum dan
perbuatan hukum yang bcrsangkutan dcngan tanah. Llalalii I'rlnsip "Ncgara menguasai"
maka dalam hubungan antara negara dan masyarakat, masyarakat tadak dapat di
subordinasikan kedudukannya di bawah Negara, karena negara justru menerima kuasa dari
masyarakat untuk mengatur tentang peruntukan, harus dapat dipertanggunglawabkan kepada
masyarakat luas. Kewenaga mengatur oleh negarapun dibatasi, baik oleh UUD maupun
relevansinya dengan tujuan yang hendak dicapai. Pengawasan terliadap peran negara ole11
masyarakat dilakukan melalui kcniungkinan untuk berperan sera dalam pcmbuatan
kcputusan, keterbukaanltransparansi dalan~proscs pembuatan kebijakan, serta pembcrian
hak untuk memperoleh informasi dalam permasalahan tanah. Diluar hal-ha1 yang telah
diatur, campurtangan negara diperl~tkan kctiga terdapat gejala ketidakadilan dalam
mekanisme pasar. Kemitraan antara pemerintah dengan pihak swasta dalam arti luas juga
dimaksudkan untuk membatasi peran pemerintah. Diperlukan juga penegasan mengenai
pengakuan terhadap eksistensi hak ulayat secara eksplisit dalam peraturan perundang-
undangan yang dapat dijadikan dasar yang adil untuk menyelesaikan permasalahan yang ada
dan tindak lanjut pengelolaannya, (Sumardjono; hak ulayat dan pengakuannya oleh UUPA,
kompas 13 Mei 1993). Bila diabaikan, hak ini akan merupakan bom waktu yang dapat
meledak setiap saat. Berdasarkan kenyataan sulitnya askes terhadap tanah serta kerusakan
sumber-kehidupan karena penggunaan tanah yang melampaui batas ditambah dengan konflik
penggunaan tanah yang semakin intens, prinsip memberikan perlindungan kepada pihak
ekonomi lemah telah diperluas dengan orientasi memerangi kemiskinan yang sudah
merupakan permasalahan global. Sengketa pertanahan dalam berbagai dimensi yang pada
umumnya diselesaikan melalui pengadilan atau adminstrasi, pada masa yang akan datang
tidak akan memadai lagi karena beberapa kendala dalam sistem peradilan yang ada untuk itu
diperlukan tersedianya lembaga penyelesaian sengketa diluar pengadilan, misalnya melalui
lembaga mediasi. Untuk menjamin terlaksananya kekuasaan kehakiman yang independen
maka campur tangan oleh pihak luar, termasuk eksekutif, terhadap pengadilan tidak dapat
ditoleransi. Dipasa depan dalam kaitannya dengan pengadaan tanah, baik untuk keperluan
pemerintah atau swasta, salah satu pilihan bentuk ganti kerugian yakni pemukiman kembali
disertai kelengkapan prasarana penunjangannya perlu dimasyarakatkan, karena pemukiman
kembali berorientasi pada pemulihan status bekas pemegang hak atas tanah. Dalam ha1
pemberian rekognisi kepada masyarakat hukum adat, perlu dipertimbangkan bentuk dan
nilainya yang pada intinya harus sesuai dengan keinginan masyarakat yang bersangkutan dan
hasilnya dapat meningkatkan taraf hidup mereka. Kebijakan dibidang pertanahan ditujukan
untuk mencapai tiga ha1 pokok yang saling melengkapi, yakni efesiensi dan pertumbuhan
ekonomi, keadilan sosial, pelestarian lingkungan dan pola penggunaan tanah yang
berkelanjutan. Untuk tercapainya efesiensi, dapat ditempuh sebagai pendekatan dengan
berpijak pada aspek urgensi, konsistensi dan resiko. Tujuan untuk mencapai keadilan sosial
dapat dijabarkan melalui beberapa aspek misalnya; peran tanah sebagai dasar untuk
memperoleh pekerjaan dan pendapatan, identifikasi pihak-pihak yang dirugikan dalam
berbagai konflik kepentingan, serta sikap terhadap tanah-tanah masyarakat, serta sikap
terhadap tanah-tanah masyarakat hukum adat. Tujuan berkaitan dengan masalah lingkungan
hidup menghendaki tersediannya peraturan tentang penggunaan tanah yang komprehensip,
kcmal~uui~nctiggal~ pcl-:ln scrla masyarakat sctcnlpat clalani ~~cngclolaan
sumbcr daya alani.
serta kordinasi cabang-cabang ad~iiin~stras~ yang cfckt~l'. Maka rcformasi dalam arti
perubahan pola pikir dan tindahkan aparat pelaksana, dalam fungsi pelayanan kepada
masyarakat, sangat dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan kebijakan pertanahan
(kutipan Kompas-Maria SW Sumardjono, Guru besar Hukum agraria, FH. UGM
Yokyakarta).

2. Pengakuan Hak Ulayat

Sc~clalisckinn lam:r tl~l~rnggu, ukllil.nya ~>cmcrinlal~


~ncncllluk;~~~
s ~ k i ~bc~.kcrlan~~
l) clcngan
pengakuan terhadap hak ulayat dan hak-hak scrupa itu dari niasyarakat hukum adat (ha1
ulayat) yang diamanatkan oleh pasal 3 UUPA. Berbagai kasus tentang tanah ulayat yang
timbul dalam skala regional maupun nasional, tidak pernah akan memperoleh penyelesaian
secara tuntas tanpa adanya kriteria obyektif yang diperlukan sebagai tolok ukur penentu
keberadaan hak ulayat (Maria Sumardjono, hak ulayat dan pengakuannya oleh UPPA
kompas 13 Mei 1993). Peraturan menteri negara agrariaKepala BPN nomor 5 tahun 1999
tetang pedoman penyelesaian masalah ha.k ulayat masyarakat Hukum adat (permen) yang
terbit tanggal 24 Juni 1999 dimaksudkan sebagai pedoman bagi daerah, yakni daerah otonom
menurut undang-undang (UU) nomor 22 tahun 1999 untuk melakukan urusan pertanahan
dalam kaitan dengan hak ulayat yang masih ada di daerah tersebut. Kriteria penentu tentang
keberadaan hak ulayat terdiri dari tiga unsur yakni: adanya masyarakat hukum adat tertentu,
adanya hak ulayat tertentu yang menjadi lingkungan hidup dan tempat mengambil keperluan
hidup masyarakat hukum adat itu, dan adanya tatanan hukum adat mengenai pengurusan,
penguasaan, dan penggunaan tanah ulayat yang berlaku dan ditaati oleh masyarakat hukum
adat itu (pasal 2). Penentuan tentang keberadaan hak ulayat dilakukan oleh pemerintah
daerah (Pemda) dengan mengikutsertakan masyarakat hukum adat yang ada di daerah
tersebut, pakar hukum adat, LSM dan instansi yang terkait dengan sumber daya alam.
Keberadaan ha1 ulayat itu dinya.takan dalam peta dasar pendaftaran tanah, dan bila batas-
batasnya dapat ditentukan menurut tata cara pendaftaran tanah batas tersebut digambarkan
pada peta dasar pendaftaran tanah dan tanah dicatat dalam daftar tanah, sehingga masyarakat
hukum adat yang menguasai tanah menurut hukum adat yang berlaku itu menghendaki, hak
atas tanahnya dapat didaftar menurut ketentuan UUPA. Diterbitkannya permen ini
seyogianya mempertegas komitmen terhadap pengakuan hak-hak masyarakat hukum adat
dalam berbagai peraturan perundang-undangan terkait (UU tentang Lingkungan Hidup, UU
transmigrasi, UU kehutanan dll). Pengakuan terhadap hak masyarakat hukum adat
mewujudkan penghormatan kepada hak orang lain upaya perlindungan secara wajar. Hak
ulayat itu tidak bersifat eksekutif. Masyarakat Hukum adat berkewajiban untuk turut serta
mewujudkan tujuan kemakrnuran rakyat dengan memberikan kesempatan kepada pihak-
pihak luar anggota masyarakat hukum adat untuk ikut menggunakan tanah berikut sumber
daya alamnya dengan cara-cara yang disepakati bersama (kompas-Maria SW Somardjono,
Yokyakarta 5 Juli 199).
3. UUPA Masih Belum Cocok Dengan Hukum Adat

Maraknya sengketa dan peliknya penyelesaian hukum atas tanah di Papua disebabkan oleh
belum diberikannya tempat yang profesional bag1 keberadaan hukum adat atau hak-hak
masyarakat adat atas tanah itu sendiri. Padahal UUPA, nomor 5 tahun 1960 yang
dipedomani oleh pemerintah dijiwai dan mengakui hukum adat, dalam perkembangan seperti
sekarang terjadinya proses sudah lain dengan jaman seperti dahulu karena proses alih fungsi
tanah dan atau alih kepemilikan hak atas tanah. Dimana dalam proses pelepasan hak tanah
ini, ternyata tidak sama dengan lembaga jual beli yang memiliki bergaining posisi. Dalam
proses pelepasan hak atas tanah hanya berlaku pengakuan hak atas tanah dari masyarakat
hukum adat yang diikuti dengan adanya pemberian ganti rugi yang sangat berbeda nilainya
dengan konteks jual beli itu sendiri. Model ini sebenarnya merupakan suatu model yang
meminggirkan hak-hak masyarakat adat atas tanah dan sumber daya yang pada gilirannya
akan menghilangkan ciri dan spesifikasi budaya masyarakat adat bahkan eksistensi dari
komunitas masyarakat adat itu sendiri dari tanah dan sumber daya yang dikuasai dan atau
dimilikinya selama ini. Konverensi Internasional ketentuan hukum ILO nomor 169 tahun
1989 tentang bangsa pribumi dan masyarakat adat di negara-negara merdeka yaitu
mendukung upaya pemberdayaan masyarakat adat itu sendiri dan nomor 3 tahun 1997
sejumlah catatan dan artikel yang mengulas.

4. Pemerintah Perlu Pelajari, Pranata Sosial Masyarakat Papua

Undang-undang pokok agraria tahun 1960 rnaupun peraturan menteri Agraria Nomor 5
tahun 1999 tentang pedoman penyelesaian Masalah hak Ulayat Masyarakat Hukum adat
sebenarnya mengakui keberadaan tanah ulayat. Tetapi semuanya terbatas pengakuan tanpa
realisasi yang jelas. Perrnasalahanya, peratman itu memang tidak bisa begitu saja
dilaksanakan tetapi harus ada petunjuk teknis yang lebih detail dan berdasarkan spesifikasi
daerah, akibatnya lupakan soal tatanan sosial-ekonomi dan budaya masyarakat di wilayah
dimana mereka berkomunal. Perlu ketahui bahwa Masyarakat Papua mengakui Bumi dan
air serta kekayaan alamnya adalah hak ulayat "mereka" dan Image mereka Pemerintah perlu
menyaring hubungan timbali balik antara manusia dan alam- untuk menjamin kestabilan
nasional. Oleh karena Pengertian umum tentang arti Hak ulayat mansyarakat Papua tentang
alarnnya adalah, bahwa Masyarakat menghitung batas kuasa dan komunal alam di wilayah
mereka tinggal berdadarkan silsila-dan akar turunan klien selama mereka memiliki suatu
wilayah berdasarkan umur mitos-mitis budaya dan tatanan sosial suku dibandingkan
masyarakat Papua di integrasikan ke Negara Indonesia baru 40 tahun lalu. Batas-batas
wilayal~tanah ulayat masyarakat Papua sudah di kenal sejak manusia itu sudah ada diatas
tanah di wilayah itu, dan sudah mengetahui seluk-beluk batas ulayat sesuai mitos-mitis
tersebut. Tata cara dan tatanan sosial masyarakat Papua memiliki tanah dan hutan-sebelum
Mereka integrasi dengan Indonesia. Sejak sebelum bergabung dengan Pemerintah Indonesia
masyarakat Papua hidup teratur aman, tenteram dan damai. Mereka belum pernah merebut
soal tanah dan hutan scrta batas-batas wilayali. Waktu itu nlcrcka taat pada aturan adat
masing-masing suku. Undang-undang tentang I'ertanahan dan hutan, untuk masyarakat
Papua tidak ada artinya, yang harus dibuktikan adalah bukti otentik dari Surat pelepasan
tanah adat dari pemilik tempat yang di saksikan pemerintah Desa (kepala desa) Uspika
daerah sampai pada tingkat Prpoinsi dan Pertanahan, mungkin akan lebih jelas dalam
penyelesaian hak ulayat. Oleh karena itu salah satu bentuk jalan tengah yang terbaik adalah
mengantisipasi terjadinya masalah tanah ulayat masyarakat adat perlu sesuaikan peraturan
menteri Agraria Nomor 5 tahun 1999, hak ulayat dimungkinkan letap bertahan caranya tidak
melepaskan tanah adat tidak mcmbuat surat pcjajian sewa-mcnycwah ataupun pinjam pakai
akan tetapi dipinjamkan saja kepada siapa inemerlukan tanah dalam jangka waktu tertentu,
dengan imbalan sesuai persetujuan bersama antara pemilik lokasi dan yang membutuhkan
tanah, cara ini akan sedikit jalan keluar untuk ditarik kembali setelah masa pakai pinjamnya
sudah selesai dan akan buat perjajian ulang bila masih butuh lagi. Dengan den~ikiandapat
dipahami bahwa surat pelepasan akan secara otomatis menjadi tanah Negara atau tanah milik
seseorang karena dasar surat pelepasan tadi menjadi kesempatan untuk menjadi milik
seseorang bahkan negara sehingga akan muncul masalah yang sudah baku oleh karena hak
dan warisan suku berbeda.

5. Sudah Ada Perda Yang Mengatur Mak Ulayat


(W. Turnip, S.H.) Jayapura Papua Post. 22-6-2000

Menurut Kepala Biro Hukum I'emda Papua, pemalangan yang terjadi Akhir-akhir ini
dilatarbelakangi tidak akuinya Hak ulayat tanah adat masyarakat oleh Pemerintah. Dewan
menilai Pemda Propinsi papua dalam ha1 ini Biro hukum lambat mengusulkan rancangan
peraturan daerah terhadap DPRD Propinsi Papua. Bila dikatakan Pemda Prpinsi Papua
lambat mengusulkan rancangan peraturan daerah (perda) kepada DPRD Propinsi Papua, saya
Sara itu keliru. Karena Perda tentang Hak Ulayat adalah perda yang mengatur tentang hak
ulayat secara nyata masih ada."Jadi bukan berarti begitu ada pemalangan langsung harus
segerah dibuat perda. Seba perundang-undangan itu adalah untuk melindungi hak rakyat
yang diatur oleh perda. Propinsi Papua terbagi atas 14 kabupaten, seharusnya poerda itu
harus ada dikabupaten, bukan di propinsi. Demikian dikatakan kepala Biro Hukum Propinsi
papua, W. Turnip S.H kepada Papua Post diruang kerjanya 21 Juni 2000). Menurut Turnip,
batas tanah hak ulayat pemerintah dan kabupaten tidak boleh dikaitkan secara langsung,
karena batas itu berbeda. Yang Mengatur batas Hak ulayat itu di Propinsi Papua adalah
masing-masing-masing Kabupaten "tegasnya". Untuk mengetahui batas-batas tanah ha1
Ulayat, menurut Turnip, seharusnya kabupaten mengumpulkan masyarakat, setelah
dikumpulkan kemudian ditetapkan batas-batas hak ulayat yang nyata dikuasai oleh
kelompok masyarakat. "kalau ada tanah hak ulayat masuk kabupaten yang lain, tanah itulah
yang nanti akan diatus Propinsi. Tapi sepanjang batasnya masih berada di Kabupaten tidak
lewat Kabupaten lain. Maka perda yang dipakai adalah Perda Kabupaten, dan sampai
sekarang Pemda Propinsi Papua belum bisa berbuat apa-apa, karena Pemda belum tahu batas
hak ulayat antara kabupaten yang satu dengan Kabupaten yang lain "jelasnya". Oleh karena
itu dia heran melihat aksi masyarakat yang timbul sekarang ini. Masyarakat selalau
mengatakan tanah hak ulayat mereka diambil oleh pemerintah. Sudah puluhan tahun
instansi pemerintah maupun orang-perorangan menguasai tanah, tetapi tidak pernah
mengklaim bahwa itu tanah hak ulayat, tetapi kok tiba-tiba sekarang terjadi palang-
memalang. Kenapa selama ini tanah itu tidak pemah dipersoalkan. Pada lembaga Hukum
sendiri sudah mengakui tanah pemerintah, bukan tanah ulayat. Sebab dokumen
menyerahkan tanah dari belanda ke Indonesia semuannya lengkap uajamya. Pihaknya
mengakui sulit untuk memahami pemalangan yang timbul sekarang ini. Sebagai aparat
pemerintah dibidang Hukum, dia pasti berbicara darisegi hukum. Sebab kalau memang
masyarakat merasa haknya dirugikan oleh orang lain, tentulah melalui jalur hukum. Tapi
bukan dengan cara palang-memalang tegasnya. Bahkan aksi palang-memalang ini kini
semakin gencar. Sementara itu masyarakat menilai ada aksi yang dilakukan masyarakat
tersebut sangat merugikan kepentingan umum. ha1 itu ditunjukkan saat masyarakat
memalang waduk PDAM. Bahkan kecamatan saat itu pun muncul dari berbagai pihak,
termasuk anggota DPRD Papua. Sebetulnya aksi-aksi seperti ini bisa dihindari kalau kedua
bela pihak mau menyadari fungsi masing-masing. Tidak perlu dilakukan tindahkan yang
merugikan masyarakat Umum (ell).

6. Pemetaan Tanah Ulayat Masih Cita-cita


(A.B. Mapandin: Sejak Dahulu Sudah Kami Usulkan
Jayapura, PAPUA POST. (22 Juni 2000)

Kakanwil Badan Pertanahan nasional A.B. Mapandin menegaskan, pemetaan tanah ulayat di
Papua masih merupakan cita-cita. Alasannya, karena sejak dahulu pemerintah dae-rah dan
pemerintah pusat men-ganggap kurang penting untuk melakukan survei tentang pemetaan
tanah tersebut. Maka jika per-masalahan ganri rugi tanah ulayat kini ramai diperdebatkan
warga. Menurutnya bukan satu tanda "Kurang pahamnya" warga akan batas-batas tanah
dimaksud. Sejak dahulu, sudah kami ususlkan ke pemerintah daerah maupun pusat tentang
pentingnya pemetaan tanah ulayat ini, tapi temyata sampai sekarang tidak per-nah tersedia
anggaran untuk itu. Bahkan pemerintah pusat berpen-dapat bahwa tanah ulayat itu tidak
usaha diatur, kata Mapandin, diruang panmus DPRD Tingkat I, senin 19/6/2000.
Diterangkan, hutan dan tanah yang ada di bumi cenderawasih ini bukan milik pemerintah,
semua itu milik Rakyat. Jadi bila ada perusahaan-perusahaan asing yang mau mengololanya
berarti mereka harus menginvenstasi. Pemerintah daerah, tambahnya jangan asal
menyediakan sebidang tanah kepada pihak luar ketikan mernbukan usahanya disini. Karena
yang menjadi perimbangan BPN sekarang, sekarang apakah jika menyediakan tanah pemda
mampu menyediakan dana untuk ganti rugi kepada warga pemi-liknya. Hal ini penting,
menurutnya, sebab jangan sampai sudah berjalan usaha tersebut, ditengah jalan di-palang
oleh warga karena mera-sabelum pernah ada kesepakatan untuk ganti rugi.
Oleh karena itu, Kakanwil BPN berl~arapagar panda turut memikirkan bagaimana caranya
agar dalam waktu dekat dilakukan survci tentang pemetaan tanah ulayat. Sementara dari
Anggaran pembangunan dan belanja daerah (APBD) tahun 2000 yang telah disahkan pihak
legislatif tercan-turn dalam kode anggaran 2P 0.16.3.-01.003. Proyek studi pengusahaan dan
Pemetaan tanah adat di kota Madya Jayapura. Dana pembangunan Propinsi tersebut
mempunyai sasaran yaitu tersedianya data tentang batas tanah adat dan tersedianya peta
sosial budaya. Sedangkan target dari proyek yang berkisar Rp. 415.000.000,- itu, di
antaranya adalah untuk administrasi proyek sebesar Rp. 40.000.000,- studi penguasaan dan
pemetaan tanah adat di Irian Jaya Rp. 325.000.000,- dan pembuatan peta sosial budaya Rp.
50.000.000,-. Proyek ~ n berada
i di bawah tanggung jawab Bappeda pro-pinsi Papua @all).
BAB I11

UU NOMOR 1 1 TAHUN 1967


TENTANG KETENTUAN POKOK PERTAMBANGAN

1. Sejarah, UU Pokok Pertambangan Di Indonesia

Bahwa pada mulanya, undang-undang pertambangan sebelum Indonesia merdeka adalah,


undang-undang pertambangan Indiche Mijnwet pada tahun 1899. Dalam perkembangan
politik tersebut, undang-undang itu di rubah pada jaman penjajahan Hindia belanda tahun
1907. Dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari undang-undang pertambangan 1907 itu tidak
sesuai cita-cita bangsa Indonesia dan dalam ha1 ini setelah pemerintah Indonesia
memprokamirkan kemerdekaan pada jaman pemerintah orde lama. Pada tanggal 2 Agustus
1951 pemerintah telah diterima oleh parlemen mosi yang menghendaki agar dibentuk sebuah
panitia negara untuk Urusan pertambangan, guna untuk merencanakan suatu undang-undang
tentang pertambangan sebagai pengganti Indsiche meijnwet. Dan karena Indsiche Mijnwet
tersebut telah dicabut dan diganti dengan Undang-Undang pertambangan yang baru yaitu
Undang-Undang nomor 37.Prp. tahun 1960 undang-undang pertambangan yang barn
tersebut pada waktu itu sekedarnya sudah dapat memenuhi dan kepentingan nasional
dibidang pertambangan. Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya, dirasakan bahwa
undang-undang nomor 37 Prp tahun 1960 tidak lagi dapat memenuhi tuntutan masyarakat
yang ingin berusaha dalam bidang pertambangan. Masyarakat menghendaki agar kepada
pihak swasta pemerintah ditekankan kepada usaha pengaturan, bimbingan dan pengawasan
pertambangan kebijaksanaan landasan ekonomi, keuangan dan pembangunan antara lain
sebagaimana ditetapkan dalam ketetapan dalam ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Sementara Nomor. XX III/MPRS/1966. Maka dipandang perlu untuk lebih dipercepat
penggantian undang-undang pokok pertambangan yang baru. Pokok-pokok persoalan yaitu:
Mengenai semua bahan galian yang terkandung di dalam bumi dan wilayah hukum
pertambangan Indonesia dinyatakan bahwa bahan bahan galian tersebut adalah" Karunia
Tuhan Yang Maha Esa dan di kuasai oleh Negara. Ketetapan inilah yang menjadi dasar
dalam undang-undang pertambangan selama ini, dan pokok-pokok itu disesuaikan dengan
undang-undang nomor 4 Prp tahun 1960 tentang perairan Indonesia (lembaran Negara tahun
1960 nomor 22, tambahan Lembaran Negara nomor 1942. Pembanginan bahan galian dalam
golongan strategis golongan fital dan golongan yang tidak terrnasuk dalarn golongan
strategis dan vital di dasarkan atas sifat masing-masing bahan galian sendiri . Dan
diperlengkapi menurut pendapat baru mengenai bahan-bahan galian yang strategis
bagi pertahanan dan pembangunan Negara. Oleh karena itu perlu adanya undang-
undang tersendiri bagi bahan-bahan galian strategis seperti, Minyak Bumi, aspal Lilin
bumi galian, oleh karena sifatnya sangat khusus maka di buat undang-undang atas dasar
nomor 37 Prp tahun 1960 itu tetap dipertahankan pokok-pokok dalam undang-undang.
2. Kopmarisi tentang Ketentuan Hukum

Undang-Undang Dasar 1945 Pasal33 Yaitu:


1. Bumi, Air serta kekayaan alam yang terkandung di dalarnnya di Kuasai Oleh
Negara, untuk kemakmuran rakyat banyak; Undang-Undang Pokok Kehutanan,
Nomor 5, tahun 1967 yang membedakan, Hutan Negara dan Hutan Milik. Hutan
Negara adalah "kawasan FIutan atau Hutan yang tumbuh diatas tanah yang tidak
dibebani Hak Milik", sedangkan Hutan milik adalah hutan yang tumbuh diatas tanah
yang dibebani hak milik. Undang-Undang Pokok Agraria Nomor 5 tahun 1967
mengatur tentang Pertanahan. Undang-undang Nomor 11 tahun 1967, tentang
Pokok-pokok Pertambangan, yang menyatakan bahwa, segala bahan galian yang
terdapat di dalam wilayah hukum pertambangan Indonesia yang merupakan
kekayaan nasional bangsa Indonesia dan Oleh karenanya dikuasai dan dipergunakan
oleh Negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Pasal 3 ayat I UU Pokok
Pertambangan bahan galian dibagi menurut Golongan-golongan seperti: Golongan
Bahan galian Strategis, Golongan bahan galian vital, golongan bahan galian tidak
termasuk dalam golongan (a) dan (b) 5. Undang-Undang Nomor 11 tahun 1967
tentang ketentuan-ketentuan Pokok pertambangan, Undang-undang ini, memperkuat
dan mempertahankan UUD 1945, dan mencabut UU nomor 37 Prp, tahun 1960
tentang pertambangan (lembaran Negara tahun 196-0 nomor 119) mengantinya
dengan UU Pokok pertambangan yang baru yang lebih sesuai dengan kenyataan
yang ada, dalam rangka memperkembangkan usaha-usaha pertambangan Indonesia
dimasa sekarang dan di kemudian hari. Hal ini mengingat karena, ketentuan-
ketentuan pokok pertambangan sudah di atur dalam : Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 33
Undang-Undang dasar 1945 Ketetapan MPRS No. XXI/MPRS/1966, Ketetapan
MPRS No. XXXIII MPRSl1966, Ketetapan MPRS XXXIII/MPRS 1967, Keputusan
Presiden Republik Indonesia No.163 tahun 1966, Keputusan Presiden Republik
Indonesia no.171 tahun 1967, Mencabut undang-Undang no.37 Prp tahun 1960
tentang pertambangan (lembaran Negara tahun 1960 No.119). 2. Hubungan Kuasa
Pertambangan dengan Hak-Hak Tanah dan Hutan. Prinsip Undang-Undang nomor
1 1 tahun 1967, pasal 1 tentang pokok-pokok pertambangan menyatakan bahwa,
segala bahan galian yang terdapat di dalam wilayah Hukum pertambangan Indonesia
yang merupakan endapan-endapan alam sebagai Kamnia Tuhan Yang Maha Esa,
adalah Kekayaan Nasional bangsa Indonesia dan Oleh karenannya di kuasai dan
dipergunakan oleh Negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Ini
menunjukan semua bahan galian yang merupakan endapan-endapan alam itu
adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa yang tidak dimiliki oleh siapapun. Oleh
karena itu semua bahan pertambangan yang berada di wilayah Kekuasaan republik
Indonesia di kuasai Negara ( Pasal33 UUD 1945).
3. Hubungan Kuasa Pertambangan dengan Hak-Hak Tanah

Pemegan kuasa pertambangan diwajibkan mengganti kerugian akibat dari usahanya pada
segala sesuatu yang berada diatas tanah kepada yang berhak atas tanah di dalam lingkungan
daerah kuasa pertambangan maupun diluamya, dengan tidak memandang apakah perbuatan
itu di lakukan dengan atau tidak dengan sengaja, maupun yang dapat atau tidak dikelahui
terlebih dahulu. Apabila telah di dapat ijin kuasa pertambangan atas sesuatu daerah atau
wilayah menurut hukum yang berlaku, maka kepada mereka yang berhak atas tanah wajib
memperoleh pekerjaan pemegang kuasa pertambangan atas tanah yang bersangkutan atas
dasar mufakat kepadanya;, yaitu: Sebelum pekerjaan di Mulai, dengan diperlihatkannya
surat kuasa pertambangan atau salinannya yang sah, diberitahukan tentang maksud dan
tempat pekerjaan-pekerjaan itu akan dilakukan dan Diberikan ganti rugi atau jaminan ganti
kerugiab itu terlebih dahulu Kalau ada hak tanah atas sebidang tanah yang bersangkutan
dengan wilayah kuasa pertambangan, maka kepada yang berhak diberikan ganti rugi yang
jumlahnya ditentukan bersama antara pemegan kuasa pertambangan dan yang mempunyai
hak atas tanah tersebut atas dasar musyawara dan mufakat, untuk penggantian sekali ata
selama hak itu tidak dapat dipergunakan. Dan jika yang bersangkutan tidak dapat mencapai
kata mufakat tentang ganti rugi sebagai mana dimaksud diatas maka penentuannya
diserahkan kepada Menteri. Jika yang bersangkutan tidak dapat menerima penentuan
menteri tentang ganti rugi sebagaimana dimaksud diatas, maka penentuannya diserahkan
kepada Pengadilan Negeri yang daerah Hukumnya meliputi daerahl wilayah yang
bersangkutan.. * Sanksi Hukuman dalam menegakkan pertambangan pertambangan yang
bemawasan lingkungan diatur dalam pasal 20 Undang-Undang pokok Undang-Undang
Pokok Pengelolaan lingkungan Hidup nomor 23 tahun 1997 yang berbunyi"' barang siapa
merusak dan atau mencemarkan lingkungan hidup, memikul tanggung jawab dengan
kewajiban membayar ganti rugi kepada penderita yang telah dilanggar haknya atas
lingkungan yang baik dan yang sehat. Didalam pelaksanan kegiatan, pemegan kuasan
Pertambangan, dalam melaksanaan kegiatan di suatu daerahlwilayah, yang perlu taati adalah
ketentuan-ketentuan Hukum yaitu: Pemegan Kuasa Pertambangan diwajibkan mengganti
kerugian akibat dari usahanya pasa segala sesuatu yang berada diatas tanah kepada
yang berhak atas tanah di lingkungan kuasa pertambangan maupun diluarnya dengan
tidak memandang apakah perbuatan itu dilakukan dengan atau tidak dengan sengaja
maupun dapat atau tidak dapat diketahui terlebih dahulu. Kerugian yang disebabkan
oleh usaha-usaha dari dua pemegang kuasa pertambangan atau lebih dibebankan kepada
mereka bersama. (pasal25,uu kuasa pertar~zbangan)Sebelum pekerjaan dimulai, dengan
diperlihatkannya surat kuasa pertambangan atau salinannya yang sah, diberitahukan tentang
maksud dan tempat pekerjaan-pekerjaan itu akan di lakukan Diberi ganti kerugian atau
jaminan ganti kerugian itu terlebih dahulu. ( pasal 26) Ganti rugi yang dimaksud pada ayat
(I), (2) ,(3), segala biaya yang berghubungan dengan itu, dibebankan kepada pemegan kuasa
pertambangan yang bersangkutan. (pasal 27). Hak-Hak tanah menurut Undang-Undang
Pokok Pertambangan. Dalam Undang-Undang pokok pertambangan tidak dijelaskan secara
rinci tentang hak-hak tanah, karena ha1 itu sudah dituangkan dalam UUPA nomor 5 tahun
1960 yang mengatur tentang pertanahan. Hak-hak tanah yang dimaksud dalam UUPA dan
peraturan pelaksanaannya adalah hak-hak seperti, hak milik, hak pakai-hak guna bangun,
hak guna usaha, hak sewa menyewah dan dibuktikan dengan surat dengan surat bukti
pemilikan atau penguasaan hak berupa sertifikat atas tanah .Tanah masyarakat adat di
pasal3 UUPA 1960 diakui sebagai tanah ulayat sepanjang masih ada hubungan, kalau tidak
ada hubunganhak atas tanah tersebut menjadi tanah Negara bebas. Jadi Nemurut UUPA hak
masyarakat adat hanya diatas permukaan tanah dan kedalam perut bumi (20M) dengan
demikian pemerintah lewat undang-Undang pokok pertambangan menyatakan bahwa segala
bahan galian yang terkandung di dalam perut bumi merupakan endapan-endapan alam yang
tidak dimiliki oleh seseorang dan dikuasai negara. juridisnya dengan demikian disanalah-dan
disitulah akan menemukan hasilnya.

4. Kontrak Karya Eksplorasi Freeport dan Pemerintah Indonesia

Kontrak Karya Blok "B" (COW B) kini mencakup wilayah seluas 1.263.702 ha setelah
diciutkan sebesar 48,41 % dari luas kontrak karya yang ditandatangani pada 30 Desernber
1991 seluas 2.610.182 ha tem~asukdalam Kabupaten Paniai, Mimika,, Puncak Jaya dan
Jayawijaya. Aktifitas yang dilakukan selama tahun 1998 yaitu pada daerah Hitalipa
kecamatan Sugapa kabupaten Paniai dan daerah Nasura, Wanagon, Gunung danvin, ,+ 25 -
30 krn barat laut Tembagapura yang terrnasuk dalam kecamatan Mimika Timur, kab.
Mimika. Survei geologi di lapangan pada daerah Hitalipa dan Wanagon berupa pemetaan,
pembuatan parit uji, pengambilan conto / sample. Conto atau Sample yang telah diambil
sebanyak 4759 conto tanah dan batuan untuk di teliti dan dianalisa lebih lanjut. Pemboran
yang telah dilaksanakan selama tahun 1998 pada daerah Hitalipa yaitu pada prospek Wabu
sebanyak 46 lubang bor (hole) dengan menggunakan mesin bor : tipe LF 70 sebanyak 3 yang
dapat membor sampai kedalaman 1000 meter, Edson ( yang dapat membor ,+ 100 - 200
meter) sebanyak 1 dan tipe Winkie sebanyak 2 yang dapat membor hanya sampai
kedalaman 25 meter. Total kedalaman pemboran yaitu 3699,40 meter dengan 2152 conto
inti bor Dengan berkurangnya aktifitas lapangan, maka sejak bulan Maret aktifitas
hanya dilaksanakan di kantor Timika berupa penyusunan dan analisa data. Sedangkan
Base Camp Bilogai yang sebelurnnya dimanfaatkan untuk mengkordinasikan kegiatan
lapangan di daerah Hitalipa tetap dalam perawatan oleh tim logistik.

5. Keputusan-Bersama antara Freeport dan Indonesia

Keputusan bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pertambangan dan Energi, Menteri
Lingkungan Hidup dan Menteri Kehutanan dalam suatu rapat untuk mengadakan
penandatanganan bersama untuk Kontrak Karya (KK) PT FI COW B daerah Papua,
khususnya daerah Pedalaman Papua kabupaten Paniai, Kabupaten Jayawijaya dan kabupaten
Puncak Jaya, maka Pemerintah dan penanam saham PT FI COW tersebut, telah menyepakati
untuk mengadakan Penyelidikan Survei Eksplorasi dan melalui itu telah pula memutuskan
beberapa persyaratan Hukum oleh PT FI COW "B" yaitu: 2.2. 1 Keputusan bersama Menteri
dalam Negeri, Menteri Pertambangan dan Energi dan Menteri Kehutanan No.:
969.K/05/M.PE/1989 tanggal 23 Agustus' 1989. Pasal 3 ayat 1 mensyaratkan adanya surat
ijin penggunaan kawasan hutan dari Menteri kehutanan bagi usaha pertambangan, termasuk
Eksplorasi di kawasan cagar alam, swaka marga satwa, taman Ruru hutan lindung, hutan
produksi tcrbatas hutan produksi. (PT I;I COW 13, 1°F MSI, 1°F NI3M bcrada dalam kawasan
hutan lindung dan hutan Produksi. Pasal 3 ayat 2 mensyaratkan perlunya pertimbangan dari
Menteri Negara Lingkungan Hidup atas semua aktifitas usaha pertambangan dikawasan
carag alam. Pasal4 mengatur bahwa Hutan yang digunakan untuk usaha Pertarribangan dan
Energi tetap berstatus kawasan hutan dan Penggunaannya bersifat pinjam pakai. Pasal 6 ayat
1 mengatur tentang Kewajiban membayar kepada pemegang hak atas hutan tersebut, atas
semua tegakan pohon yang ditebang dalam pelaksanaan kegiatan pertambangan / Eksplorasi.
Pasal 6 ayat 3 Menteri kehutanan dapat memberikan pengecualian atas ketentuan diatas
setelah mendengar pertimbangan Menteri Pertambangan dan Energi. Pasal 7 ayat 1
Mewajibkan perusahaan melakukan tindahkan-tindahkan untuk menjamin konservasi
sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku. 2. Keputusan bersama Menteri Pertambangan dan Energi dan Menteri
Kehutanan No.: 1 101 K/702/M.PE/199 1 tanggal 3 1 Juli 1991 mengatur antara lain: 2.1.
Menetapkan Pembentukan Tim Koordinasi tetap, yang tugasnya menyelesaikan masalah
yang timbul dalam rangka pelaksanaan usaha pertambangan dan Energi dalam kawasan
hutan, Susunan anggota Tim adalah Dirjen Minyak Migas Bumi, Dirjen PHPA Direktur
Eksplorasi dan produksi Migas, sekjen PIIPA, Sekjen Departemen Deppertamben, sekjen
Dephut, Dirjen Pertambangan Umum, Dirjen Geologi dan SDM dirjen Perusahaan Hutan,
Dirjen reboisasi dan Rehabilitas lahan, Dirjen Inventarisasi dan tata guna Hutan Keputusan
bersama Menteri Pertambangan dan Energi, Menteri Kehutanan dan Menteri Dalam Negeri
No.: 1385W03M.PE11988 tanggal 26 Oktober mengatur penggunaan sarana
pertambangan dan energi yang digunakan dalam perlaksanaan usaha kehutanan dan atau
sebaliknya. Pasal2 ayat 1 Mengatur bahwa para pemegang kuasa dalam usaha pertambangan
dan Energi dapat menggunakan sarana kehutanan (lapangan Udara, jalan dlsnya)
berdasarkan suatu perjanjian antara para pihak yang berkepentingan. Pasal 4 ayat 1
menegaskan bahwa besamya kompensasi penggunaan sarana biaya pemeliharaan 1
perawatan sarana termasuk dalam pasal 3 ayat 1 diatas ditetapkan oleh kedua belah pihak
secara musyawarah dan mufakat (serta beberapa pasal lainnya sudah tuangkan kedalam
peraturan diatas).
Doc. A l q ~ a1998
i~c~dul~nran.

BAB IV

SYARAT-SYARAT EKSPLORASI PERTAMBANGAN Dl INDONICSIA

Propinsi I'apua adalah w~layah Indonesra yang merupakan bclahan Unrat dari pulau
Newguinea Menurut study geologi, terbentuknya I'apua diawalr pada ernpat belas juta tahun
yang lalu, sebagai hasil tumbukan Lempeng Samudra Pasrfic drsebelah Utara dan Lempeng
Indo-Australia di sebelah Selatan. Tumbukan Lcrnpcng Pasific dan Lempeng Indo-Australia
tersebut membentuk Newguinea Papua yang juga merupakan bagian dari "ring of fire" atau
jalur Gunung Api, meskipun kini tidak dijurnpai adanya Gunung Api aktif di Papua.
Namun bukti-bukti pernah tcrjadinya aktivitas volcanic banyak dijumpai. I'roscs-proses
Gunung Api yang terjadi dimasa lampau telal~mengakibatkan berlangsungnya proses" Gco-
Fisika -KimiaW yang memungkinkan tcrbcntuknya kantong-kantong pcngayaan mineral
berharga di pulau ini.
2. Fisiografi dan kebijakan Pemerintah

Bahwa semua sumber daya mineral yang terdapat dalam wilayah hukum Kepublik
Indonesia, termasuk daerah lepas pantai, adalah kekayaan Nasional bangsa Indonesia.
Pemerintah Negara Republik Indonesia berkepentingan untuk menyelidiki, menginventarisir
dan mengelolah segala sumber daya yang dikandung oleh bumi pertiwi, sebagaimana
diamanatkan oleh UUD 45 pasal 33 tentang pemanfaatan sumber daya alam sebesar-
besarnya bagi kesejahteraan rakyat Indonesia. Oleh sebap itu Pemerintah ingin mendorong
dan meningkatkan kegiatan Eksplorasi dan pengembangan sumber daya mineral Indonesia.

3. Investor dan Kotrak Karya

Pemerintah menyadari bahwa usaha penemuan berbagai endapan mineral berharga tersebut
membutuhkan modal yang besar, teknologi yang canggih, dan sumber daya manusia yang
terlatih dan terdidik, dimana pemerintah mempunyai keterbatasan untuk melaksanakannya.
Oleh karena itu Pemerintah berusaha menarik minat asing untuk menanamkan modalnya di
bidang Explorasi dan Pertambangan dengan cara menciptakan iklim berusaha yang
kondusif. Pemerintah mengadakan ikatan "Kontrak Karya" dengan investor yang berrninat
atas suatu wilayah tertentu yang secara khusus memberikan hak tunggal kepada pemegang
kontrak karya tersebut untuk menyelidiki mineral dalam wilayah dimaksud dan
kemudian mena.mbang, mengolah dan memasarkan endapan mineral yang
ditemukan. Pemegang Kontrak-Karya mempunyai hak kendali dan management tunggal
atas semua kegiatannya, termasuk mempekerjakan subkontraktor untuk melaksanakail
tahap-tahap operasinya. Dalam melaksanakan operasinya, pemegang kontrak karya
mempunyai kewajiban-kewajibannya seperti : kewajiban menanam modalnya; kewajiban
membayar pajak dan pungutan-pungutan lain; kewajiban mengikuti standart pertambangan
yang di tetapkan pemerintah; kewajiban melaksanakan peraturan lingkungan hidup; dan
kewajiban melaksana-kan standart keselamatan kerja dan kesehatan.

4. Modus Operandi

Pemegang kontrak karya adalah suatu badan usaha yang didirikan berdasarkan Undang-
undang Republik Indonesiadan berkedudukan di Indonesia serta tunduk kepada Udaiig-
undang dan yurisdiksi pengadilan di Indonesia. Pemegang kontrak-karya hams dapat
melaksanakan pekerjaan tersebut tanpa penundaan kecuali atas persetujuan pemerintah.
Persetujuan kontrak-karya tidak dapat dialihkan (termasuk untuk tujuan pembiayaan) baik
seluruhnya maupun sebagian, tanpa izin tertulis dari Menteri Pertambangan. Pemegang-
pemegang saham dalam perusahan tidak dapat mengalihkan saham-sahamnya tanpa izin
tertulis sebelumnya dari Menteri Pertambangan. Semua data yang telah diambil adalah
milik pemerintah dan harus diserahkan kepada Departemen Pertambangan. Pada saat
berakhirnya periode Penyelidikan Umum ( a l i r tahun pertama) pemegang kontrak karya
hanya boleh mempertahankan tidak lebih dari 75% luas daerah semula. Saat atau sebelum
ulang tahun kedua berakhirnya periode penyelidikan umum (akhir tahun kedua), perusahaan
hanya boleh mempertahankan tidak lebih dari 50% luas daerah semula. Pada saat atau
sebelum berakhirnya periode Explorasi (akhir tahun kelima sampai akhir tahun ke-tujuh),
perusahan hanya boleh mempertahankan tidak lebih dari 25% luas daerah semula.

5. Tahapan Pekerjaan

Dalam industri pertambangan dikenal lima tahapan pekerjaan, yakni: Periode Penyelidikan
Umum; Periode Explorasi; Periode Study Kelayakan; Periode Konstruksi; Periode Operasi.
Untuk melaksanakan tahapan-tahapan diatas dengan baik, disyaratkan suatu dukungan
logistik dengan pengorganisasian yang canggih.

6. Logistik

Mengingat luasnya daerah dan terbatasnya sarana dan prasarana di Papua, maka tiem
explorasi hams melaksanakan tugasnya dari perkemahan yang dibangun di tempat-tempat
terpencil sebagai base camp. Camp ini merupakan perkemahan yang sederhana, yang
dilengkapi dengan dapur, ruang makan, ruang medis dan ruang kerja. Aktifitas pemetaan dan
pengambilan contoh biasanya dilakukan dari camp sementara yang berada pada posisi-posisi
lebih terpencil lagi, yang dikenal sebagai fly-camp. Program lapangan juga didukung dengan
pesawat angkut seperti Twin-Otter yang diciptakan untuk mampu mendarat dan tinggal
landas dari landasan tanah 1 rumput, atau pesawat Malard yang diciptakan untuk mampu
meluncur atau mengudara dari permukaan air. Persawat-pesawat ini digunakan untuk
mengangkut personil dan berbagai kebutuhan logistik.

7. Periode Penyelidikan Umum (Tahapan Penentuan Target)

Program penyelidikan umum biasanya dimulai di atas kertas. Akhli geologi mengkaji semua
data geography untuk menentukan titik-titik pengambilan contoh yang representative.
Geologist kemudian diterjunkan diberbagai titik lokasi yang telah ditentukan tersebut untuk
mengumpulkan contoh batuan dan endapan sungai untuk analisa lebih lanjut. PT.FI
melaksanakan tahap ini dengan bantuan helicopter yang dilengkapi dengan peralatan hoist
untuk menurunkan geologist kedasar sungai dengan seutas kawat baja. Cara hoist ini dipilih
karena keunggulannya dalam mencapai daerah yang sulit, sekaligus mempersingkat waktu
pengambilan contoh dan tanpa meninggalkan dampak buruk terhadap tanah, air, maupun
udara. Jangka waktu penyelidikan umum ditentukan hanya 12 bulan sejak ditandatanganinya
suatu perjanjian kontrak karya, dan dapat diperpanjang selama 12 bulan berikutnya.
Sejumlah dana, atas persetujuan pemerintah, hams dibelanjakan untuk mendanai tahap
penyelidikan umum dimana pengeluaran tersebut dapat dibuktikan kewajarannya, dan atas
kelalaian memenuhi persyaratan ini pemegang kontrak karya dapat dikenai sanksi yang
diatur dalam kontrak-karya bersangkutan.

8. Penelitian dari udara

Selain survei darat, dapat juga dilakukan survei udara seperti photo udara, survei
aeromagnetic dll., karena banyak kali dijumpai adanya hubungan kandungan mineral
tertentu dengan bentuk-bentuk khas permukaan bumi, anomali tumbuh-tumbuhan, anomali
magnet bumi, maupun dengan anomali response physika bumi lainnya. Dalam melakukan
survei magnetic dari udara, suatu alat yang berfungsi mengukur kekuatan medan magnit
bumi, ditempatkan pada pesawat udara yang kemudian diterbangkan diatas daerah yang '
diteliti, dengan melintasi jalur terbang yang sudah ditentukan sambil mengukur kekuatan
medan maknit bumi dengan periode waktu tertentu. Data yang dikumpulkan dalam
pengukuran diatas diproses dengan computer agar dapat memberikan gambaran intensitas
magnet bumi dari seluruh daerah penelitian. Data tersebut dipelajari untuk kemudiail
diinterpretasikan, setelah terlebih dahulu digabungkan dengan data geologi dan data
geokimia lainnya, untuk n~enentukananomali yang mungkin berasosiasi dengan kandungan
mineral ekonomi tertentu.

9. Periode Eksplorasi

Dalam periode Explorasi, pekerjaan hanya dilaksanakan pada daerah-daerah yang sangat
memberikan harapan berdasarkan hasil penyelidikan umum. Explorasi berarti mencari
mineral-mineral ekonomi dengan menggunakan metoda-metoda geologi, geofisika, dan
geokimia termasuk pemanfaatan lubang bor, sumur uji, parit uji, galian dipermukaan atau
dibawah tanah, lobang datar atau terowongan, untuk memastikan adanya endapan mineral
ekonomis dan untuk menentukan sifat, bentuk dan kadamya. Untuk maksud tersebut diatas,
ahli geologi diterjunkan kelapangan untuk meneliti lebih lanjut setiap anomali yang dikenali
pada tahap penyelidikan umum, dengan melakukan pemetaan dan pengumpulan contoh
batuan dan endapan sungai serta survei kemaknitan bumi secara langsung dilapangan dengan
melintasi garis kisi yang sudah ditentukan. Sebanyak-banyaknya informasi geologi diamati
dan dicatat secara langsung dilapangan. Informasi ini akan memberikan pemahaman yang
lebih baik mengenai geologi daerah tersebut. Geologist juga melakukan pendulangan dan
pengumpulan contoh singkapan secara teliti untuk tujuan studi maupu analisa laboratorium.
Seluruh data yang dihasilkan dilaporkan kepada pemerintah Indonesia melalui departemen
pertambangan. Perusahan dapat menghentikan periode Explorasi pada daerah tertentu
manakala kelanjutan explorasi tersebut dianggap tidak layak secara komersial, setelah
meminta persetujuan secara tertulis kepada departemen pertambangan. Periode Explorasi
dapat berlangsung selama 36 bulan dan dapat diperpanjang sampai dua kali (2x12 bulan).
Jadi lama periode ini dapat mencapai lima tahun. Selama periode Explorasi perusahaan hams
membelanjakan uang sejumlah tertentu yang diatur dalam perjanjian Kontrak-Karya, yang
hams dapat dipertanggung jawab kan secara wajar. .lika pcrusahaan lalai maka dapat
dikenakan sangsi.

10. Program Geofisika (bagian dari periode explorasi)

Sebagaimana survei kemagnitan dari udara, magnetometer yang di operasikan didarat dapat
mengenali perbedaan tipe batuan maupun zona magnetik dalam suatu tipe batuan yang
sejenis. Di Irian-Jaya, dimana hutan lebat menutupi permukaan bumi, dan terdapat hanya
sedikit singkapan batuan dasar, survei magnetik permukaan kadang-kadang merupakan
satu-satunya cara untuk memetakan struktur batuan bawah permukaan. Apabila analisa
contoh dan data permukaan, pemetaan, geofisika, dan survei udara mendukung dugaan
adanya kandungan mineral ekonomi, maka program drilling dilaksanakan untuk
membuktikan dugaan tersebut.

11. Program pemboran (Bagian dari periode explorasi)

Alat pemboran yang ringkas dengan kemampuan yang handal akan diangkut kedaerah target
dengan helicopter. Pengeboran ini akan menghasilkan inti bor berbentuk silinder dari
kedalaman berbeda bahkan sanggup mencapai kedalaman 1500 meter. Dalam
pengoperasiannya alat bor ini akan digeser secara lateral untuk menentukan luas zona
mineralisasi. Contoh Inti bor kemudian dicuci, di foto untuk penyimpanan gambar dari
segmen bersangkutan, kemudian dipelajari dan di catat oleh geologist yang sekaligus
melakukan analisa awal mengenai struktur, lithology dan kandungan mineraloginya dengan
dibantu oleh geoteknision. Inti bor kemudian dipersiapkan dan diperkecil ukurannya untuk
kemudian dikirim ke laboratorium untuk analisa lebih lanjut.

12. Laporan dan Jaminan

Pemerintah, melalui departemen pertambangan akan meMonitor dengan seksama semua


kegiatan yang dilaksanakan oleh pemegang kontrak-karya. Pemegang Kontrak-Karya wajib
membuat laporan kepada pemerintah, melalui departemen pertambangan, dalam bentuk
laporan kemajuan triwulan yang mewangkut rencana-rencana perusahan dan hasil-hasil
explorasinya, serta operasi-operasi pengembangan dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan semua daerah-daerah explorasi. Dalam waktu setahun setelah dimulainya periode
studi kelayakan, perusahaan hams menyampaikan kepada pemerintah suatu ringkasan dari
penyelidikan geologi dan metalurgi, dan semua data yang diperoleh selama penyelidikan
Umum dan Explorasi, serta contoh-contoh yang mewakili tiap jenis mineralisasi yang
ditemukan. Sebelum ulang tahun kelima ditandatanganinya persetujuan kontrak karya,
perusahan hams menyerahkan kepada pemerintah, suatu peta geologi skala 1:250.000
dengan dilampiri laporan geologi, peta lokasi bor dan analisa kimianya, peta geophisika, dan
semua keterangan yang langsung berhubungan dengan kegiatan explorasi. Perusahan
d~wajibkan men~buka rekening d~suatu bank dl Indones~a dengan julnlah dana yang
d~tentukanpemerintah, sebaga~jamlnan bahwa pckerjaan tcrsebut akan dilaksanakan.

13. Pengawasan

Bahwa sumber daya nasional dan prasarana nasional senantiasa harus dapat dimanfaatkan
untuk menjamin kemampuan bangsa dan negara dalam meniadakan setiap ancaman dari
dalam dan luar negeri. Peningkatan survei dan pemetaan nasional yang didukung oleh
kemajuan teknologi secara langsung akan merangsang kemajuan pembangunan nasional dan
menunjang kemantapan dibidang Hankamneg. Penyelenggaraan pertahanan keamanan,
survei dan pemetaan merupakan fungsi pemerintah yang dilaksanakan oleh Mabes ABRI.
Setiap badan yang melaksanakan survei dan pemetaan wilayah nasional hams dilengkapi
dengan Security Clearance, disingkat SC, yang dikeluarkan oleh Mabes ABRI atas nama
Pangab. Clearance dari Pangab tersebut menjadi dasar untuk mengeluarkan flight approval
dan sailling permit kegiatan survei oleh departemen perhubungan, yang selanjutnya
memberitahukan pengeluaran izin-izin tersebut diatas kepada Mabes ABRI. Semua hasil
survei dan pemetaan adalah milik negara dan disimpan pada Instansi Pemerintah yang
benvenang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Semua hasil survei
dan pemetaan seperti antara lain hasil rekaman dari udara, Topografi / Hidrografi 1
Oceanografi, peta serta titik-titik kontrol disimpan oleh Mabes B R I , dalam ha1 ini adalah
Pusurta ABRI. Penggunaan data survei dan pemetaan wilayah nasional, seperti yang
dimaksut pada butir diatas, memerlukan izin Pangab dan diajukan melalui Kapussurta ABKI.
Pengamanan terhadap kegiatan survei dan pemetaan di wilayah Indonesia merupakan upaya
untuk melindungi kepentingan Pertahanan Keamanan Negara, dalam rangka pembangunan
Nasional. Pengamanan dilakukan dengan menempatkan petugas ABRI sebagai perwira
pengawas atau security officer (so) yang ditetapkan oleh Pangab, dalam ha1 ini Kapussurta
ABRI, sebagai petugas pengamanan pada setiap penyelenggaraan dan penyelesaian kegiatan
survei dan pemetaan. Tugas pokok Security Officer (SO) adalah mengamankan kegiatan
pengumpulan data, pengolahannya, serta wahananya, jangan sampai kegiatan tersebut
merugikan Hankanmeg. Atas nama Pangab, Penvira Pengawas (SO) dapat
menghentikanlmelarang kegiatan pelaksanaan survei dan pemetaan di lapangan, apabila
ternyata ada penyimpangan dari izin 1 SC yang dikeluarkan oleh Mabes ABRI.

14. Periode Studi Klayakan

Perusahan akan diberi waktu 12 bulan untuk melaksanakan periode studi kelayakan, dimulai
pada tanggal perusahan menyampaikan permohonan tertulis kepada pemerintah, dan dapat
diperpanjang selama 12 bulan berikutnya jika permohonan diajukan sebelum ulang tahun
kedelapan penandatanganan kontrak-karya. Perusahaan harus menyerahkan satu laporan
study kelayakan yang memuat perhitungan dan alasan-alasan kelayakan secara teknis dan
ekonomis, yang didukung dengan data-data; perhitungan-perhitungan; gambar-gambar; peta-
peta; dan informasi-informasi yang bcrkaitan dengan kcputusan apakah operasi
penambangan tersebut akan dilanjutkan atau tidak. Sctelah pcriode studi kelayakan berakhir,
perusahaan dapat memohon untuk maju ke pcriode konstruksi (selama 36 bulan), dimana
kegiatan harus segera dimulai dengan kcsungguhan yang wajar segera setelah mendapat
persetujuan dari pemcrintah. Laporan triwulanan harus diserahkan kepada pemerintah
selama studi kelayakan berlangsung. Studi tncngenai dampak lingkungan harus tercakup
didalam studi kelayakan.

15. Periode Konstruksi

Segera setelah pemerintah menyetujui usulan periode konstruksi, perusahan harus mulai
melaksanakan dan menyelesaikan kontruksi sesuai dengan jadwal yang telah disetujui.
Fasilitas-fasilitas yang akan dibangun dapat meliputi: peralatan pertambangan; peralatan
pengolahan; bandar, dok, pelabuhan, dermaga, jembatan, tongkang, pemecah air, terminal,
bengkel, daerah penimbunan, gudang dan peralatan bongkar muat; fasilitas transportasi dan
komunikasi; perkotaan yang meliputirumah-rumah, pertokoan, sekolah, rumah-sakit,teater,
fasilitas-fasilitas lain untuk pegawai, dan sebagainya.; pembangkit listrik dan jaringannya;
dan sarana-sarana penunjang lainnya.

16. Periode Operasi

Perusahan hams segera memulai operasi penambangan saat semua fasilitas selesai dibangun,
yakni paling lambat pada ulang tahun kedelapan ditandatanganinya kontrak karya.
Penambangan berarti kegiatan pengambilan yang bertujuan untuk melakukan exploitasi
secara ekonomis satu atau lebih endapan bijih yang sudah diketahui. Perusahan hams
mengolah biji untuk menghasilkan logam atau produk lain yang dapat dijual. Untuk itu
perusahan hams menyusun studi kelayakan mengenai kemungkinan didirikannya pabrik
peleburan di Indonesia yang hams tunduk kepada pengamatan pemerintah dan kepada
penilaian bersama pemerintah dan perusahan mengenai kelayakan ekonomi pabrik peleburan
tersebut. Perusahan harus menyerahkan kepada pemerintah laporan statistik dwi mingguan
yang menyatakan banyaknya biji yang ditambang, diolah, dimuat dan diexport. Perusahan
hams membuat laporan bulanan yang menyatakan jumlah dan uraian tempat-tempat kerja
dimana pekerjaan telah dimulai selama bulan sebelurnnya, dan uraian singkat kemajuan
kerja pada akhir bulan tersebut., dan pekerjaan yang direncanakan pada bulan berikutnya.
Perusahan hams membuat laporan triwulanan yang menerangkan dalam batas kewajaran
tentang perincian aktifitas-aktifitas pertambangan, termasuk jumlah pekerja dan uraian
pekerjaan yang sudah digarap serta rencana kerja untuk triwulan berikutnya. Perusahan
hams membuat laporan tahunan yang memuat secara wajar: Aktifitas penambangan; Rincian
lengkap mengenai pembeli, tempat tujuan dan syarat penjualan; Rincian pekerjaan yang
diselesaikan dan yang sedang dikerjakan pada akhir tahun, termasuk realisasi pekerjaan /
investasi yang dijanjikan selama tahun tesebut. Termasuk investasi yang dijanjikan pada
tahun-tahun berikutnya. I'erusahan Iiarus mel~ndungi sumber-sun~ber daya alani dari
kerusakan yang tidak perlu.

17. Pemasaran

Perusahan diberi hak untuk memasarkan hasil produksi namun harus mcmberikan prioritas
atas kebutuhan dalam negeri dengan persyaratan dan harga yang sama dengan yang
ditawarkan kepada pelanggan luar negeri. Perusahan dituntut untuk menjual hasil
produksinya sesuai dengan praktek bisnis internasional yang berlaku umum, dan berusaha
semaksimal mungkin untuk memaksimalkan untuk meningkatkan secara maximum
perolehan ekonomi dari operasi tersebut. Pemerintah mengontrol secara ketat setiap transaksi
penjualan produk-produk tambang, termasuk memeriksa kebenaran dan kewajaran setiap
angka-angka transaksi. Pemerintah berhak, tanpa mendiskriminasikan perusahan-perusahan,
untuk melarang penjualan atau export produk-produknya jika dipandang ha1 tersebut
bertentangan dengan kewajiban Internasional dari Pemerintah menurut pertimbangan politik
luar negeri akan mempengaruhi kepentingan nasional Indonesia.

18. Fasilitas Import dan Eksport.

Perusahan diberi kemudahan untuk mengimport ke Indonesia barang-barang modal dan


bahan baku yang diperlukan untuk kegiatan pertambangan, explorasi, studi kelayakan,
konstruksi, serta kegiatan teknis pendukung untuk pengusahaan penambangan. Semua
barang import tesebut diatas, selama tidak di hasilkan atau diproduksi di Indonesia, akan
dibebaskan dari bea masuk dan akan memperoleh keringanan dan penundaan pajak
pertambahan nilai yang seharusnya dibayar menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku dari waktu ke waktu. Setiap peralatan barang yang tidak terpakai habis yang
diimport oleh perusahan atau yang terdaftar sebagai subcontraktor dengan tujuan semata-
mata untuk memberikan jasa kepada perusahaan, dan dimaksudkan untuk diexport kembali,
dapat dibebaskan dari bea masuk dan keringanan-keringanan pajak

19. Pajak Sebagai Manfaat Bagi Pemerintah dan


Kewajiban keuangan Perusahaan

Perusahan akan membayar kepada pemerintah dan akan memenuhi kewajiban-kewajiban


pajak sebagai yang di uraikan berikut ini : Iuran tetap untuk wilayah kontrak karya atau
suatu wilayah pertambangan yang dihitung menurut luas wilayah kontrak karya, dan
berdasarkan tahapan yang sedang dijalani, dimana iuran persatuan luas tahap awal atau tahap
penyelidikan umum adalah lebih murah dibandingkan iuran persatuan luas pada tahap akhir
atau operasi. Iuran exploitasil produksi (royalti) untuk mineral-mineral yang diproduksi
perusahan, tergantung pada jenis komoditas dan besarnya produksi. Pajak penghasilan badaii
atas penghasilan yang diperoleh perusahan. Kewajiban memotong atas pajak penghasilan
karyawan. Kwajiban memotong dari pajak peiighasilan atas hunga, divident, sewa, jasa
teknik, jasa manajemen, dan jasa lainnya. Pajak pertambahan nilai (PPN), atas pembelian
dan penjualan barang kena pajak, kecuali ditetapkan lain dalani persetujuan kontrak-karya.
bea meterai atas dokumen-dokumen yang sah. Bea masuk atas barang-barang yang di import
ke Indonesia, kecuali ditetapkan lain dalam persetujuan kontrak-karya. Pajak bumi dan
bangunan (PBB) berdasarkan luas tanah dan bangunan fasilitas-fasilitas yang tertutup untuk
umum. Pungutan-pungutan, pajak-pajak, pembebanan-pembebanan, dan bea-bea yang
dikenakan oleh Pemerintah Daerah di Indonesia yang telah disetujui oleh pemerintah pusat.
Pungutan-pungutan administrasi umum dan pembebanan-pembebanan untuk fasilitas atau
jasa dan hak-hak khusus yang diberikan oleh pemerintah, sepanjang pungutan-pungutan dan
pembebanan-pembebanan itu telah disetujui oleh Pemerintah Pusat. Pajak atas pemindahan
hak pemilikan kendaraan bennotor dan kapal di Indonesia. Pemenuhan kewajiban pajak.
Perusahan tidak wajib membayar lain-lain pajak, bea, pungutan sumbangan, pembebanan
atau biaya sekarang maupun kemudian hari yang dipungut atau dikenakan atau disetujui oleh
pemerintah selain dari yang ditetapkan diatas yang dituangkan dalam persetujuan kontrak
karya.

20. Kewenangan Khusus Pemerintah

Tanpa persehuuan pemerintah, perusahan dan para pemegang sahamnya tidak akan :
merubah akte pendirian perusahan dalam materi / ha1 pokok apapun; merubah usaha pokok
perusahan; melikwidasi atau mengakhiri perusahan secara sukarela; bergabung atau
mengkonsolidasikan perusahan dengan perusahan lain; menggadaikan atau dengan cara lain
menggunakan sebagai jaminan mineral dalam wilayah kontrak-karya. Pernerintah berhak
menangguhkan persetujuannya atas rencana-rencana atau rancangan-rancangan yang
berhubungan dengan kontrak, operasi, perluasan, modifikasi dan penggantian fasilitas-
fasilitas pengusahaan diwilayah kontrak-karya yang tidak sesuai dan tidak wajar yang dapat
merusak lingkungan hidup, atau mengganggu stabilitas sosial politik didaerah itu, atau
bertentangan dengan kepentingan Nasional. Pemerintah dan wakilnya yang benvenang dapat
memasuki wilayah kontrak-karya dan setiap usaha perusahaan lainnya untuk mengadakan
pemeriksaan kegiatan pada setiap waktu.
I'crusal~an pcnicgang kontrak karya dihcsi hak tunggal nlcmasuki wilayall kontl-ak-ka~ya
atau sualu wilayah pcrtambangan ilntuk maksud-mal<sud aktifitas yiing sc.sua.i dcngan
pcrsctujuan dalani kontrak-karya scpcrti nlclakukan pcmhoran, sumus uji, petiggaliaan-
pcnggalian, tian untuk mengambil dan mcmindahka~lcontoli-col~tohuntuk n~aksudrinalisa,
I-isct nictalurgi Iilaupun pabrik pcscobaan tian siscl ~aboratoriunl.tanpa mcmbayar royalti
~ ~ : I L I ~ ~ ~L )HcIn l h a y a r aIainnyi~,
~~ tei-ni;~~i~li
11icngamt~ilC O I ~ ~ Obcsas-bcs:u.a~i
~I unluk maksud
tcscbut clcngan kctcnluarl l~ahwapcrus;~l.~anlii~rusn1entlnp;it ~,cr.sctiljuandari pcmcrintah
scl,cl~~nin~cngcxport setiap contoh cliniaksucl. y:~ng iikan tlil~criltan sckali d a l a ~ nsatu
triwulan clan liarus mcnibayar royalty y;111g ditctapkan atasnya. I'crr~saliaan tunduk
kcpada undang-untlang dan pcraturali-pcraturi~~~ yang ilari w;ikiu kc waktu bcrlaku di
Indonesia. l'crusalian dapat sctiap ~vaktil nic1igaji1k;ln rcncan;~ kcpada departcmcn
pcrtambangan d a ~ dapat i scsud;lli itu mcngajukiin rencana talnb;lhan atau rcncana pcrubahan
yang nicliputi: wilayah dimana pcrusahan ~ i i c n g i ~ s ~ ~membangun lka~~ tilsilitas yang
bcrllnbuiigan dcngan rcncana psoduksi; wilayah dimana pcrusahan bcr~naksud untuk
~ncmhangunsuatu fasilitas yang dipcslukan untuk pcr~gusall:~:~n. Ierniasuli hal-ha1 untuk
mcmpcrn~udal~ pcnggunaall hak untuk lcwat, dan hitk ilnlttl; mclctakkan ittau ~iiclcwati,
diatas aiau dihawah tanah, sctiap j:~l:~ll.rcl I~C'I.L~I;I pi, pip:l-l~ilx~,! ; ; ~ l ~ ~ r . ; \ ~ i - ~ ; ~ l ~ r
pembuangan, saluran-saluran pengering, kabel-kabel, kawat-kawat, atau fasilitas-fasilitas
serupa yang mungkin diperlukan untuk pcngusahaan, l'emerintah selanjutnya mengambil
langkah-langkah untuk me mungkinkan perusahan menggunakan dan tinggal di dalam
semua daerah dan tanah yang mencakup rencana-rencana tesebut. Penggunaan dan
penguasaan suatu daerah yang tercakup oleh rencana-rencana dimaksud, tidak akan
membebani perusahan untuk membayar pungutan-pungutan atau biaya-biaya selain dari
yang sudah disepakati dalam kontrak-karya. Pemerintah wajib membantu perusahan dalam
pengaturan pemukiman kembali penduduk setempat. Perusahan harus membiayai
pemukiman kembali tersebut dan memberikan ganti rugi yang wajar untuk setiap rumah
tinggal, tanall hak milik (termasuk hak milik berdasarkan adat yang berlaku setempat) atau
perbaikan bagian-bagian yang rusak sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan yang
dimaksud dalam suatu perjanjian kontrak-karya. perusahan harus mengakui hak-hak pihak
lain yang ada sebe1u.m dimulainya periode konstruksi dengan memberikan kompensasi yang
wajar kepada pihak lain tersebut. Perusahan dapat mengarnbil dan menggunakan dari
wilayah kontrak karya atau suatu wilayah proyek kayu (untuk keperluan konstruksi), tanah,
batu, pasir, kerikil, gamping, air dan produk serta bahan-bahan lainnya yang dibutuhkan
dalam pengusal~aan program program sebagai yang dimaksud dalam kontrak-karya.
Perusahan hams memperhatikan undang-undangdan peraturan-peraturan yang berlaku pada
tanggal penandatanganan persetujuan yang mengatur exploitasi dan penggunaan sumber
daya tersebut. Perusahan berhak sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku
pada tanggal ditandatanganinya persetujuan kontrak-karya, untuk menebang dan
memindahkan pohon-pohon, tanah penutup dan penghalang lainnya yang dianggap perlu
atau dikehendaki untuk penambangan, fasilitas-fasilitas konstruksi, dan setiap kegiatan lain
dari perusahan berdasarkan perjanjian kontrak-karya, dengan ketentuan perusahan harus
menghormati hak-hak lain yang telah diberikan pemerintah seperti hak penebangan hutan,
hak perkebunan dan sebagainya. Perusahan dengan biaya sendiri dapat mengambil dan
menggunakan suatu produk dan bahan dari daerah lain diluar wilayah kontrak-karya dengan
tetap tunduk pada hak-hak dari pihak lain berdasarkan persetujuan pemerintah, dan dengan
membayar ganti rugi sebagaimana disetujui antara dan pihak-pihak terkait atau pemerintah
dan sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku pada tanggal disetujuinya
perjanjian kontrak-karya. Atas permintaan perusahan, pemerintah akan bekerja sama dalam
usaha mengurangi setiap gangguan yang mungkin timbul dari pihak-pihak lain yang
beroperasi berdasarkan hak-hak yang berselisih. I'erusahan dan penierintah mengakui bahwa
operasi sekarang dan yang akan diusul kan nanti dilaksanakan disuatu daerah yang sulit dan
dengan demikian akan sangat berpengaruh pada biaya.
22. Kerja sama dengan daerah

Dalam hubungannya dengan daerah, perusahan akan berusaha untuk membantu


meningkatkan semaksimal mungkin manfaat ekonomi dan sosial yang ditimbulkan
pengusahaan didalam daerah kontrak-karya. Mengkoordinasikan manfaat tesebut dengan
studi prasarana setempat dan daerah yang dilakukan oleh pemerintah bersama dengan setiap
manfaat yang ditimbulkan oleh badan-badan swasta dan umum setempat, asing, maupun
Internasional yang berkepentingan. Membantu dan memberi saran kepada Pemerintah jika
diminta, dalam perencanaan prasarana dan pengembangan daerah, yang oleh perusahan
dianggap berguna untuk pengusahaannya dan untuk industri-industri dan kegiatan-kegiatan
yang telah ada dan yang akan diadakan didalam wilayah pengusahaan. Instalasi-instalasi
dermaga dan pelabuhan, lapangan terbang dan jalan-jalan yang dibangun oleh perusahaan
berdasarkan aktifitas kontrak-karya, dan berada diluar dari wilayah.

23. Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup

Perusahan harus berusaha sungguh-sungguh untuk mengurangi pencemaran dan kerusakan


lingkungan hidup, melindungi sumber daya alam terhadap kerusakan yang tidak perlu,
mengurangi pencemaran dan pengotoran oleh pembuangan gas beracun kepada lingkungan,
pembuangan lirnbah dengan cara dan praktek yang baik, dan secara umum memelihara
kesehatan dan keselamatan pegawainya dan masyarakat setempat. Pencemaran berarti setiap
perubahan langsung atau tidak langsung sifat-sifat fisik, temperatur, kimia, biologi atau radio
aktif dari setiap bagian lingkungan hidup yang disebabkan oleh buangan emisi atau endapan
kotoran sedemikian rupa sehingga mempengaruhi setiap Pemanfaatan secara material dan
merugikan Imembahayakan kesehatan, keselamatan atau kesejahteraan umum, atau kepada
satwa liar baik di udara, di air, dan darat, bahkan kepada tumbuh-tumbuhan. Perusahan harus
memasang dan mempergunakan peralatan-peralatan keselamatan kerja yang mutakhir diakui
secara internasional. Perusahan hams melakukan study kelayakan untuk setiap wilayah
pertambangan baru. Program lingkungan yang perlu n~endapatperhatian adalah pengawasan,
reklamasi, daur ulang dan penyuluhan. Tanah yang terganggu selama operasi pemboran akan
dipulihkan kembali melalui program reklamasi.
J'crusnha~~sccara \vajnr mcncloro~~l:wal-g;l ncg;\r;i 111tlo11cs1;1 y;~ngtnglll tncndir~kanusiih;~
untuk mcnycdiakan harang d;ln jasa L I ~ I L ~I ~~ c n ~ \ a hI'CI
a n t~:,aIi:in
. akan sccara 1:lngsung atail
~idakla~igsungmcmbanlu pengcmbangal~p:rtla a ~ ~ a tI>l.oi!l.illll
u iisnlin da11 pcngc~iil~angari
wilayah.

scbl~alicamp yang tidak Clea~lUp


DINAMJKA SUKU MONJ

1. Keadaan Umum Wilayali suku Moni

1.1 Sugapa

Sugapa adalah salah satu wilayah kecamatan yang masuk pemerintahan kabupaten Paniai
Ibu Kota Enarotali. Suku-suku yang berdomisili di daerah Kecamatan Sugapa adalah, Moni,
Nduga, Wolani, Dani Wano dan Damal. Kampung-kampungnya tersebar di lereng-lereng
gunung Mbulu-mbulu-(gunung Gergaji), gunung janogo- dan Bulau (Wabu) yang berbukit-
bukit terjal yang tajam dan kampung-kampung masyarakat terbentuk berkotak-kotak yang
berpisah-pisah. Jumlah penduduk yang tinggal di wilayah ini, diperkirakan kurang lebih
10.000. jiwa ( data stastik kecamatan Sugapa 1999) yang terdiri dari 20 desa- yang tersebar
kemana-mana. Daerah perkampungan hutan buruan- daerah pertanian, sumber daya alam
dan sumber daya manusia wilayah kecamatan Sugapa cukup kaya di banding dengan
kecamatan lain di seluruh pedalaman Papua. Namun sulit terjangkau olch pcmerintah
kabupaten maupun pemerintah Propinsi di Papua ini karena jangkauan pemetaraan
pembangunan masih teringgal jauh terbelakang. Beraneka ragam satwa terdapat di wilayah
ini. Hutan daerah Moni di kategorikan hutan lindung dan hutan Produksi karena di hutan
banyak terdapat beraneka jenis satwa dan habitat lainnya yang warnanya beraneka ragam
juga. 95 prosen hutan di daerah Wabu (Moni) bernilai ekonomis yang mana masyarakat
mengenalnya baik jenis-macam-jumlah dan ukuran serta batas-batas yang dapat dipakai
melalui pengolaan. Daerah kecamaran Sugapa-homeyo-Nabia-Mbiatapa yang paling subur
dan cocok untuk pertanian adalah alur-alur sungai Kemabu-Wabu dan Dogabu bahkan
semua alur sungai. Masuknya Pemerintah pertama tahun 1969-sampai dengan sekarang
tahun 2000 daerah Moni masih tertinggal jaul~.Program pemerintah untuk membangunan
daerah Pedalaman papua khususnya hanyalah" Jalan dan jembatan.Lapangan terbang yang
bisa didarati pesawat twin Otter (MNA) di daerah Moni hanya di Rilogai, 4 diantaranya
adalah pesawat ukuran kecil milik swasta AMAdan MAF. Tetapi tidak ada rute
penerbangan yang tetap untuk wilayah ini.
Art1 katil I-!il~g;~i,[)c:fiis;il ( I ~ I I I t ~ i 1 1 ; 1 ~'is11
1 :.LII~[I k.10111>-:1lil.l S C J C I ~ I S~>OIIOII ~:i11g~ I ~ I . I I I I ~ J ~ ; I
ranibutan, huali kccil-liccil 11;11irasarlya cnali kcl;li~;~. I'oholl ~\:r:;c.l>iit;tclalal~polion scjasah
bagi marga Uclau dan licrabntnya. I:ungsi dari pohon hili, aclalali untuk bcrbagai kcbuluhan.
seperti: Pagar, Rumah, kayu api, dan juga pcsta aclat (inisiasi). Scsuai nama dan tempat
tinggalnya Klean IZclau, Dcsa f3ilogni bcrna~na13iloga1. 1,alar bclakang Marga Ijcla~r
tersebut ]<lean Belau datang dari asalnya dengan pohon l i i ~ ybiii. ~ ~ scliingga sctiap acara adat
lcrlcntu Klcan Bclau n~clakukarlKcgiatan d e ~ i g i ~nlcnggunakan n pohon bili sebagai lambang
kcbesaran Mi~rgaI3cla11

I ~ I I I';)~LI;I adalali
l.,ctak Jacrali ~ r i l i i r Moni I<ccamat;lr~Sugapil I io~ncyoK : I ! ) ~ I ~ I ; Il';~liiai
scbagai bcrikut: Bagian 'l'imul- I<ccamatan Sugapa tlibalasi gunung .latea yailu porbalasan
dengan suku Ilamal Kccarnalan 13coga. Ilagiati 1)a1-:1tdihatasi gunung Ngaitagadctaga ynitu
pcrbalasan dcngan suku Ekari (mcc) dacl-ah Koiilopa I'anli~i 'I'imur. Ijaginn utari~dibatasi
gunung .logo y a i t ~aliran ~ sr~tig;~iIlaigul,ii. y;litrl ~,~.rbaiasalidcrigan suku Wolani 'l'i~~iur.
Bagian selatan dibatasi gunung salju es daerah I'uncak Jaya yang sekarang disebut Esberg.
Secara administratif daerah Moni dibagi menjadi dua kecamatan yang disebut Kecamatan
Sugapa dan kecamatan Homeyo. Dua perwakilan Kecamatan. Keempat Kecamatan ini
masuk dalam wilayah pemerintahan Kabupaten Administratif Paniai ibukota Kabupaten
Enarotali. berdasarkan hubungan ethnis, masyarakat suku Moni kedua Kecamatan ini saling
berkait kliean satu dengan klean yang lain, seperti struktur kekelompokan hak kepemilikan
tanah. Hak pemilikan Hutan, Dusun, dan hubungan keakraban klean, bisnis tradisional,
maupun hubungan keakraban klean. Sesuai garis keturunan, suku Moni di bagi dua
Kecamatan, baik Kecamatan Homeyo dan Kecamatan Sugapa ada persamaan klean adalah
karena berbagai persoalan seperti, perzinahan, perkosaan, pembunuhan, takut parang, takut
roh jahat, dan lain sebagainya. Latar belakang tersebut suku Moni menikah dengan klean
lain perlu hati-hati karena mengingat istilah Mamondawa.

1.4 Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan suku Moni kecamatan Sugapa-Homeyo masih sangat rendah, dimana
tingkat keterampilan juga masih rendah, Penduduk asli seperti suku Moni, Nduga, Wolani
dan Dani kedua kecamatan itu pelayanan bidang pendidikan masih pada tingkat buta huruf
dan putus sekolah hanya pada tingkat Sekolah Dasar (SD), bahkan belum selesai Sekolah
Dasar pula. Sangat disayangkan bahwa wanita tidak bisa melanjutkan pendidikan karena
budaya niaskawin. Pendidikan non formal belum dapat diharapkan untuk meningkatkan
kuantitas penduduk kedua kecamatan ini walaupun sektor pendidikan nierupakan sektor
prioritas utama dalam pembangunan manusia. Kini terdapat kira-kira 2.000 anak Moni tidak
bersekolah.

1.5 Tingkat Kesehatan

Berbicara tentang tingkat kesehatan masyarakat erat hubungannya dengan tingkat


pendidikan dan mata pencaharian telah diuraikan pada point tiga (3) dan empat (4), dikaitkan
dengan pola pemukiman penduduk yang kurang layak menyebabkan tingkat kesehatan
masih rendah. Upaya pelayanan kesehatan dilakukan terus-menerus namun karena kondisi
daerah cukup sulit menjangkau ke daerah-daerah yang terpencil, banyak masyarakat belum
merasakan pelayanan kesehatannya.
1.6 Fisiografi dan Geografi

Daerah kecamatan Sugapa secara fisiografi dan geologi mempunyai sub wilayah
pegunungan dan daerah yaitu: Daerah aluvial dengan ketinggian 2.500-3.000 kaki dari
permukaan laut terdapat di kedua kecamatan ini yaitu sepanjang alur sungai Kemabu dan
sungai Dogabu. Secara geologi, daerah suku Moni sebagian besar batuan mengandung
mineral, seperti batu kapur, batu humus, batu kerikil, sedimen, devorit, kwarsa, wolfram dan
batuan lain mengandung emas terdapat di alur-alur sungai Wabu. Kecamatan Sugapa.
Vegetasi alam hutan tropis basah di bukit-bukit rendah memberi peluang yang besar pada
masyarakat Moni untuk bertani secara tradisional, sedangkan d a e r a l ~ketinggian dan
hutan yang lebat, memberi peluang yang vegetasi alarn di hutan dusun suku Moni
seperti puncak-puncak gunung, tebing dan lembah, yang banyak menghasilkan hasil hutan
seperti buah pandan, pohon-pohon kayu cina, berbagai jenis sayur pakis, berbagai jenis
dedaunan yang dipakai sebagai sayur vanili, berbagai jenis kus-kus baik kus-kus pohon
maupun darat, berbagai jenis burung, yang dimanfaatkan sebagai makanan pengganti
protein, sumber-sumbernya sedikit demi sedikit dibabat aktivitas Eksplorasi untuk mencari
endapan batuan mineral untuk dapat ditambang bila ditemukan. Sumber-sumber
penangkapan kus-kus masyarakat Moni dirusak akibat aktivitas Eksplorasi seperti
pengambilan sample, soil, air dan lain sebagainya. Hal ini sumber-sumber penangkapan
kus-kus adalah tebing-tebing gunung di sepanjang alur-alur sungai, ini persamaan dengan
aktivitas Eksplorasi pun di sepanjang alur-alur sungai yang mana mereka, mencari batuan
asli pula.

1.7 Kepercayaan

Sampai dengan sekarang ini, suku Moni terikat dpada kepercayaan pada alam yaitu aninisme
dan dinanisme. Percaya pada Roh-roh alam merupakan suatu tradisi yang selalu dan tetap
terikat dengan hidup masyarakat Moni. Kepercayaan pada alam dan roh tersebut,
merupakan sebagai alat pembantu dan didalamnya juga terdapat roh perusak atau
pengganggu hidup manusia. Menurut suku Moni, Roh terbagi menjadi beberapa bagian
yaitu. Roh Manusia Hidup (Migatau), Roh menycrupai gadis (Kini pamina) , roll
menyerupai lelaki, (Sege) Roh kelompok ibu-ibu ( Nanggi sabu) dan beberapa roh lain juga
seperti roh penyubur tanah ( Maniga) . Kepercayaan pada roh-roh tersebut diatas, hanya
dapat diobati melalui dukun., atau ahli sihir. Cara-cara dan upacara serta kepercayaan pada
alam sekitar mereka bahkan mengusir roh-roll tersebut hanya dapat di lakukan melalui
upacara khusus yaitu inisiasi. Sesuai kepecayaan alam pikiran mereka Masing-masing orang
mempunyai kekuatan tersendiri. Demikian juga secara umum setiap klien mempunyai roh
tersendiri termasuk alam sekitar mereka-seperti Sungai melambangkan sebagai gadis cantik,
pohon kayu cina melambangkan sebagai Rumah suanggi gadis hutan (Kinipamina I ) Goa
melambangkan rumah penunggu hutan, kus-kus, binatan peliharaan suanggi gadis hutan,
pohon pandan, tanaman pisang suanggi Gadis hutan, Gunung tempat pemujaan marga-
nlarga. Jadi masing-masing klicn suku Moni punyai gunung scbagai tempat puja. Scperti (
Tipagau Kobogau- gunung pujanya adalah "Gunung Sid~lgi, klien Japugau-Janambani
gunung pujanya adalah "Enggea yang sekarang disebut gunung "Wanago dan Grasberg
Sondegau-Duwitau gunung pujanya adalah "Uwia" dan kebesaran. Menurut kepercayaan
masyarakat Moni, masing-masing roh hanya dapat mendengar kliennya seperti, atau masing-
masing Klien mempunyai Roh sendiri. Tetapi upaya dan peran misionaris katolik dan kema
Injil selama ini berupaya mepersatukan umat menjadi satu kcluarga, tetapi masih belum
merekat hati masyarakat Moni selama ini. Gereja demikian juga marga-marga lain. Dengan
penuh dengan kepercayaan yang masih kental, sekalipun gereja kristen sudah 50 tahun di
tanah Moni, tetap sulit untuk terbengkali dengan cintah dan kasih yang diajarkan oleh ajaran
nasrani seperti sekarang dan sangat sulit untuk memaduhkan umat ini menjadi suatu
kesatuan hidup menggereja, walau demikian kepercayaan dan godaan roh-roh alam sedikit-
demi sedikit di kutuk Demi Nama Allah oleh salah seorang I'astor Indonesia, Pater Kris
Mady Pr di tanah Moni tahun 1998 . Tujuan pemberkatan tanah dan daerah oleh pastor
tersebut adalah segala bentuk kepercayaan alam dilumpuhkan oleh kekuatan Tuhan bahkan
bila perlu harus di habiskan.. .kekuatan sazi-azi itu. Sangat disayangkan bahwa pihak laki-
laki suku Moni sulit sekali beribada kc gereja pada hari ~ninggu,tetapi kalau n~asalah
perkara-soal harta, utang-piutang dan denda dan perang antar klien, semua laki-laki datang
di tempat perkara dan duduk berkelompok-kelompok berhari hari tahan panas tahan dan
dinging memecahkan masalah itu saja pada akhirnya kadang tidak sclnua dapat bagian.

2. Suku Moni dan Dinamika hidupnya


I
2.1 Sebaiknya Mengcnal suku Moni dulu

Suku Moni menamakan diri, Migani" tctapi kalimat migani janggal kcdengarannya karena,
"Mengandung" pengertian bahwa manusia yang tinggal di dacrah terbuka " Migateni". Suku
Moni di berinama oleh suku Me yaitu " Mou", artinya Suku-suku timur. Suku Moni juga
disebut Dugindogani atau kemandogani artinya Manusia-atau kelompok manusia yang
tinggal di alur-alur sungai "dogabu dan sungai Kemabu. Suku Moni menyebut suku-suku
lain di laur wilayah adalah, Ugindoni (suku Amungme) Isani (suku Mee)
MbagimendoganiAgindogani (suku Dani) Beagoni (Suku Damal) Aeyani (kelompok orang
yang tinggal di luar dari wilayah (jeoni) Mbiandogani (Suku Wolani) dan lain-lain. Arti kata
"Ni" adalah asal tetapi juga adik dari kata dasar "Ani" artinya adik saya yang laki-laki, Ana
(sebutan perempuan) suku Damal, Amungme, Dani, Nduga Wolani dan wano, adalah
sekelompok suku yang tingga di alur-alur sungai (beabu), Mbiabu, Kemabu, suku Moni
menyebut "Dipadundogani-Kapadundohani" yaitu bangsa-bangsa yang tinggal di alur-alur
sungai. Yang jelas suku Moni adalah, suku yang tinggal di alur-alur sungai Kemabu-
Dogabu yang memiliki keunikkannya tersendiri. Suku Moni memiliki keunikkan tertinggi
berada pada material-Individual. Siapapun suku Moni menamakan diri "Sonowi" dia harus
memenuhi syarat ketiga tcrsebut. Kepemimpinan suku Moni bcrada pada material-ambisi-
kekuasaan dan I'crang. ketangkasan bcrt~ndakdan pcnyclesa~anmasalah. kctcrlibatan dalanl
kelompok. I-Ial pemberlan sosial dan kenipuan nicnibcr~harapan-liar-apan.

2.2 Asal Usul Suku Moni

2.2.1 Kultural hidup orang pedalaman Papua

Pola hidup masyarakat pedalaman adalah liidup dalam kcbersarnaan kelompok dan sistem
kekerabatan yang saling mengikat pergaulannya sehari-hari dalam hidup koMonitas, sebagai
suku yang dipimpin oleh seorang anggota suku dan tokoh panutan yang disebut kepala suku.
Sebtralisasi pada seorang tokoh panutan sebagai lambang koMonitas kekerabatan inilah
membawa dampak yang besar terhadap proses peningkatan nilai tambah produktivitas
lahan, karena h a m s mendapatkan pcrsetujuan terlebih dahulu dalani suku dengan restu
ketua suku. Kondisi inulah yang mcrupakan salah satu kendala bagi pcngembangan areal
pertanian di pedalaman untuk mendapatkan hasil yang optimal, sehingga sulit meramalkan
atau mengukur sejauh mana keberhasilan pengembangan pcrtanian yang dicapai. Kondisi
obyektif ini berlaku pula bagi penggunaan lahan guna kepentingan pembangunan lainnya
yang lebih besar, seperti pembangunan dibidang pertambangan pun harus memahami benar
akan kultural masyarakat pedalaman untuk menjamin keberhasilan pembangunan di bidang
pertambangan agar dapat mencapai hasil yang diharapkan. Adalah wajar, apa bila dalam
menggali potensi yang terkandung di dalam pcrut bumi lahan garapan dan atau padang
perburuan masyarakat pedalaman, terjadi benturan-benturan kepentingan sebagai akibat dari
kurangnya pemahaman terhadap kultur masyarakat pedalaman itu sendiri. Untuk
mempecepat prose pemahaman atas kultur masyarakat pedalaman, kiranya diperlukan
adanya pendekatan-pendekatan yang dapat menyetuh harkat dan martabat masyarakat itu
sendiri melalui pola-pola pendekatan yang dapat merangsang hati nurani masyarakat yang
paling mendalam. Oleh karena itu, sebagai masyarakat adat yang hidup dalam kelompok-
kelompok menurut sistem kekerabatan suku, maka pola pendekatannya bersifat sosio
psikologi yaitu melalui pengakuan secara wajar dan nyata serta apa adanya masyarakat itu.
Sebagai masyarakat Religious, maka pola pendekatannya bersifat sosio religi yaitu melalui
ajaran Iman, yang dapat memberikan kedamaian di dalam masyarakat. Interaksi ketiga pola
perndekatan tersebut di atas, akan mampu menciptakan suasana yang aman dan damai. Oleh
karena tidak ada damai berarti tidak ada keadilan; tidak ada keadilan berarti tidak ada
pemerataan; tidak ada pemerataan berarti tidak ada pengorbanan, tidak ada pengorbanan
berarti; tidak ada cinta kasih; tidak ada cinta kasih berarti tidak ada Iman, sebab orang
beriman tidak dapat hidup terpisah dari orang lain.
Asal Usul suku-suku pedalaman Pcngununga~lYapua

Untuk lebih kebih nielliahatni akan eksitensi masyarakat pedalaman Papua, maka perlu
dipelajari terlebih dahulu latarbelakang sejarah pertumbuhan dan perkembangan masyarakat
pedalaman Papua berdasarkan mitos atau legenda atau cerita rakyat yang berkembang
ditengah masyarakat itu sendiri, yang diwariskan dan diceritakan secara turun-temurun dari
satu generasi ke generasi yang berikut. Menurut cerita bahwa masyarakat pedalaman papua
berasal dari MBUMUMBAMA yaitu salah satu daerah symbukh Valley-Highland Provice-
PNG. Dengan menganut pola hidup Nomaden, sekelonipok orang dari Mbumumbama
berjalan berkekelana ke arah barat Pulau Papua. Tibalah mereka di suatu Goa dengan
sumber niata air yang bersih dan jemih, keadaan mana sama seperti di daerah salanya di
Mbumumbama dan diberi nama KUYABU yang sekarang terketak di Desa waena-Sentani-
Jayapura. Mereka menetap di Kuyabu. Mereka beranak pinak di Kuyabu hingga pada
satusaat sekelompok orang melanjutkan pcngembaraannya kc arah barat, sedangkan
sebagian lainnya menetap di Kuyabu dan merupakan cikal bakal masyarakat sentani. Dalan~
pengembangan ke arah barat melalui daerah danau Bira terus ke barat menuju lelnbah
damandoga (demandoga) di daerah pengunungan Rooffaer dan tiba di suatu Gua yang
kondisinya sama seperti Mbumumbama dan Kayabu-Waena, diberi nama Iwilundoga atau
disebut pula Guweri di kecamatan Fowi-Mulia. Disini mereka menetap dan berkembang
biak, sampai pada suatu saat dengan budaya ikatan tali mereka diharuskan menyebar dan
membentuk suku sendiri. Dengan berpegang pada ikatan atau simpul tali mereka
mengadakan pembagian wilayah pengembangan dan merupakan awal mula pembagian
wilayah lahan masyarakat Pedalaman Papua. Atas dasar dan berpegang teguh pada budaya
simpul tali, maka penyebaran suku pedalaman Papua ditetapkan sebagai berikut: Kerah
Timur wilayah Pengembaraanb suku Dani yang meliputi daerah; Pyramid, Tiom Bokondini,
Karubaga, mamid dan Ilu Kearah Tenggara wilayah Pengembaraan Suku damal yang
meliputi daerah Mulia, sinak-ilaga dan beoga, Kearah Selatan barat daya wilayah
pengembaraan suku Moni yang meliputi; daerah-Agisiga-bigasiga-Hegenagai-Mbiandoga-
dugindoga-(Sugapa) Kemandoga (Homeyo) Wa ase-Domondoga (Duma) Dasiga (dama) dan
Kugapa (bibida) Kearah Barat wilayah pengembaraan suku Ekari yang meliputi daerah,
Aradide komopa) Paniai Timur-Paniai barat, Tigi-Kamu Mapia dan Uwapa. 5 Kearah Utara,
barat daya dan Timur laut wilayah pengembaraan Seku Demisa dan Suku Baudi- dan suku
Fayu. Menurut cerita bahwa pada waktu itu yang berkembang dengan sangat pesat adalah
warga suku Moni, Jumlahnya melebihi suku -suku lainnya. Menurut falsafa simpul tali
bahwa, penyebarannya harus dalam jumlali yang sama banyak, sehingga anggota suku Moni
ikut sertakan pula dalam kelompok suku yang lain supayah jumlahnya sama. Jangan heran
kalau sekarang ini Fan1 suku Moni juga ada suku Ekari, suku Damal, Suku Dani maupun
suku Demisa dan suku Badui. Berdasarkan pembagian wilayah pengembaraan suku-demi
suku tersebut diatas, maka daerah-daerah sekitar dan lereng-lereng-dan punggung
pengunungan Mbaituga-(numiapigu)/Grazberg-Wau udimba dan sekitarnya (Wanagon barat)
Munilogo-dan Kwakibela adalah daerah-daerah buruan suku Moni yang sudali lebih dahulu
kenal-tempat kramat tempat goa tempat tclaga-bahaya-tidak bahaya, jalan anjing hutan-jenis
Flora dan Fauna yang ada adalah padang dan daerah perburuan suku Moni sejak tempo dulu.

2.2.2 Sejarah asal usul suku Moni

Mitos suku Moni berasal dari "Mbugubumbaba" yaitu salah satu wilayah timur dari mereka
tinggal (timur Toli) kabupaten Jayawijaya. Umumnya suku Moni mengakui bahwa, mereka
berasal dari segala sesuatu benda atau hewan liar, maka mitos tentang perjalanan sejarah
suku semua klien tidak tahu. Suku Moni bisa hafal dan tahu adalah mitos nenek moyang dan
keturunan kliennya. Mitos perjalanan hidup nenek moyang klien masing-masing kelompok
klien dapat di bacakan saat upacara Ritual menyelamatan (Ndumiaupitia). Alasan
ketidaktahuan sejarah suku Moni, karena masing-masing keturunan klien datang dengan
berbagai bentuk dan cara dan jalan selama menjelanja bumi. Suku Moni, mengakui bal~wa,
generasi sekarang urutan ke XI Suku Moni terdiri dari 60 marga, maka suku Moni memiliki
60 sejarah klien sesuai silsilanya. Dalam masyarakat Moni, ada aturan adat lain yang
perlu di waspadai adalah, dalam tukar-menukar gadis dan pergaulan mudah-mudi
dalam hubungan sex antar remaja, oleh karena dalam klien terdapat akar-akar turunan marga
satu turunan tetapi lain klien seperti Migau-Wandagau Agubagau-Japugau-Janambani-
Bilambani-Dugugajau-do-gogajau-Kiwagajaudan beberapa akar klien tersebut berasal dari
satu turunan-berlainan klien karena pengaruh lingkungan-ibarat seperti-Ayam bertelur,
Sebelum menetas-telur-telur wama putih-setelah menetas-banyak benvarna muncul
demikian ibarat marga tersebut diats. Dengan demikian suku Moni berhati-hati menikah
dengan gadis lain. Semua marga sama demikian. Suku Moni senang menerima seseorang
sebagai anak angkat (Mamondawa). Mamondawa dapat berhak bertindak sebagai tuan asli
apa bila, telah memenuhi beberapa syarat yaitu, telah melunasi dan membayar harta-
maskawin dan utang perang anggota masyarakat dimana Mamondawa itu tinggal dan
menyelesaikan masalah lain ditempat dimana berkoMonitas maka dia berhak bertindak
sebagai tuan asli.

2.3 Komposisi suku Moni

Suku-suku yang berdiam di kecamatan Sugapa adalah, suku Moni, Suku Nduga, suku Dani,
Suku Damal, Suku Wolani, dan Suku Wano. Suku-suku tersebut berdiam sesuai daerah
koMonitasnya masing-masing suku. Suku Moni dan beberapa tetangga suku lainnya saling
berkaitan dalam segala hal, sekalipun dalam kehidupan sosial masing-masing suku sering
pertikaian antar suku, yaitu masalah Kulit-Bia, masalah gadis dan Masalah perang antar
klien.
2.4 Kepemimpinan suku Moni

Suku Moni dan tetangga suku lainnya seperti Dani-Nduga dan Wolani khususnya wilayah
kecamatan Sugapa - I-Iomeyo, Nabia dan Bugadaga masih diaiiggap bclum tahu tentang
organisasi kepala suku. Llan pcran kepala suku di mata masyarakat di wilayah Moni
kecamatan Sugapa-Homeyo-Nabia dan Bugadaga itu. Suku-suku di wilayah itu hanya
memiliki keuletan dan ketangkasan bertindak sebagai pemberontak sekaligus sebagai
pendamai. Sistem solidaritas kedaerahan masih mewarnai, masing-masing suku di wilayah
Suggapa-Homeyo, karena kepemimpinan kepala klienlinformal setiap kampung saling
mengalahkan klien klien lain, karena setiap marga memiliki satu atau lebih orang kepala
(pemimpin). Setiap daerah pimpinan klien dengan lain terpencar-pencar menurut penetapan
klien dalam sistem kekrabatan. Setiap lelaki berkeinginan untuk menjadi pemimpin suatu
wilayah tetapi rencana itu tidak pernah berhasil karena harus memenuhi beberapa syarat
yaitu-Modal Kulit bia-dan babi, kedua Modal inilah bakal kaya bagi suku Moni yang
menentukan, berhasil tidaknya menjadi "Sonowi" syarat syarat lain berpoligami, supaya
istri-istri menjadi pekerja di ladang perkebunan mereka, sehingga dengan sendirinya babi,
kuli bia dan gadis menjadi kesempatan harta kekayaan untuk menjadi sonowi (pemimpin).

2.5 Tingkat Manusia dan kepemimpinan suku Moni

Suku Moni teridir dari 4 tingkatan sosial. Tingkat yang paling tertinggi di duduki atau di
juluki "Wigambo-Wagambo" Tope sono, "Sonowi" Mbogowi, Kogo dan Deba dan paling
bawah adalah "Mina". Wujud sosial hidup suku, menurut tingkatan sosial masyarakat tetap
di dilakukan sesuai kenyataan pada diri masing-masing tingkat manusia. Sebagai Sonowi-
melakukan kegiatan sesuai statusnya yaitu transaksi-Jual Beli dan htkar-menukar kulit bia
dengan sonowi-sonowi lain di tempat yang jauh. Setiap orang Moni, hanya dapat melakukan
aktifitasnya sesuai kemampuan kecuali hal-ha1 politik-akan di bicarakan, direncanakan
dalam rapat-tertutup dan terbuka. Arti hidup bagi suku Moni adalah, meningkatkan-
menanlbah jumlah ikatan keluarga (klien) untuk mengalahkan klien lain di kemudian hari.
Dasar pemikiran itulah, suku Moni berkeinginan poligami dalam satu keluarga. Demikian
juga setiap laki-laki berusaha agar dipandang sebagai seorang sonowi tetapi terbentur pada
Modal kadang tidak berhasil. Menurut suku Moni orang yang sudah jadi Sonowi adalah,
"Karunia Tuhan dan Air mata anvanya". Seorang Moni merasa bahwa dia mau mencapai
tingkat "sonowi hams melalui perjuangan yang berat, pengorbanan besar bahkan jatuh-
bangun diatas segala masalah-tantangan dan rintangan baik dari luar masyarakat maupun
dari Klien-keluarga sendiri. Orang yang menjadi "Sonowi" harus berupaya mulai dari nol.
Salah satu sumber menjadi sonowi adalah, warisan orang tua dalam ha1 piutang maskawin
istri saudara lain dalam satu klien. Namun tidak cukup hanya itu, orang Moni bisa menjadi
sonowi juga melalui ternak babi, dan beberapa jalan lain sesuai tuntutan hidup dalam
masyarakat. Tugas kepemimpinan suku Moni hanya boleh di kerjakan sesuai kemampuan,
lebih dari itu adalah urusan lain. Arti "Sonowi" bukan kepala suku. Arti Sonowi adalah
"Suami harta benda". Arti Sono tanda Arti "Wi" adalah jantan-(suami), jadi arti Sonowi
adalah, jantan harta benda. Setiap orang Moni merasa diri sonowi apa bila memiliki harta
kerkayaan banyak, seperti Kulit bia caury, babi dan kemampuan menanggung masalah, baik
masalah pribadi, keluarga dan orang lain teristimewa adalah membantu menyelesaikan
masalah klien lain yang tidak ada hubungan "Muna" ataupun hubungan kerabat namun dapat
membantu menyelesaikan dalam bentuk pemberian barang kepada penderita. Di kalangan
suku Moni sonowi di pandang sebagai orang yang di ibaratkan sebagai "alfa dan Omega"
yaitu Sonowi adalah pembuat masalah tetapi sonowi bisa menyelesaikan masalah. Tingkat
lain Suku Moni ada status "Mbogowi" artinya suami satu macam kekayaan saja. Salah satu
contoh, hanya hobi dengan ternak babi atau banyak istri saja atau barang lain (seperti ahli
Hukum Polotik daerah) ahli sihir-dan lain sebagainya. Status Kogo adalah, tingkat
masyarakat yang tidak buat apa-apa, dianggap sampah masyarakat mereka hanya melakukan
apa yang dia ingingkan dan itu cukup, lebih dari itu tidak bisa. Tidak bisa usaha, karena
kemampuan berpikir-bertindak terbatas pada apa yang dimiliki saja. Tingkat-Tingkat
mereka itu, sulit ketahui orang lain pada saat-saat upacara ataupun keramaian lain di dalam
kegiatan masyarakat. Kaum ibu-ibu bagi masyarakat Moni menganggap sebagai alat
pelengkap dalam keluarga, suami menerima istri sekedar melampiaskan nafsu seksual saja
setelah itu, istri di pekerjakan di ladang mereka sebagai tenaga kerja. Istri yang banyak
makin banyak pula tenaga kerja untuk ladang mereka. Bagi suku Moni, yang memandang
sebagai nilai tinggi dalam kehidupan hari-hari adalah Material-seperti "kulit Bia Caury, Babi
dan anak gadis" ketiga kompenen inilah suku Moni menjadi Suami harta (Sonowi).
Masyarakat Moni harus menyatakan diri Sonowi-dari pada kepala suku-karena belum
mengenal arti menjadi bapak segala klien di suatu wilayah sekalipun daerah sudah maju.
Kelebihan suku Moni adalah, Sonowilah yang berani bertindak di hadapan umum baik
terjadi suatu masalah, maupun situasi lainnya. Sonowilah yang pemberani dan tampil untuk
mengungkapkan segala hal.

2.6 Suku Moni terdiri dari Marga-margalklien

Suku Moni yang berada di wilayah kecamatan Sugapa dan kecamatan Homeyo kabupaten
Paniai Propinsi Papua, yang ber koMonitas di wilayah Dugindoga dan kemandoga terdiri
dari beberapa klien. Masing-masing klien berkonimitas daerah dimana mereka berkomonal.
Masing-masing klien suku Moni, hanya bisa tinggal di daerah dimana mereka berdiam.
Masing-masing klien tinggal menetap berdasarkan hak kepemilikan tempat. Suku Moni,
terdiri dari 77 klien, masing-masing klien tinggal terpencar-pencar seluruh wilayah
kecamatan Sugapa. Setiap klien-mengenal batas-tanah-batas hutan klien lain dan saling
menjaga zona perbatas menurut tradisi masing-masing klien, yaitu: Abugau - Anou -
Agimbau - Belau - Udau - Mbuligau - Selegani - Wandagau - Migau - Dendegau -
Nagapa - Tipagau - Kobogau - Sipa - Ugipa - Wayapa - Sigadepa - gadepa - Mayani -
Emani - Tapani - Nudini - Jegeseni - Japugau - Janambani - Joani - Maiseni - Kum -
Hagizimijau - Mujizau - Kopeau - Somou - Wondani - Taboni - Widigipa - bagau -
Bagubau - Nambaganr - Nayagau - Nabclau Ui~w~taul)~nibau .la~vjagan~
- Katcniau -

Dogogajau - DugugaJau - Bilamban~ Magal - Sanl - Nanlajau - Bougau - Oboau dan


beberapa tali kllen lalnnya.

2.7 Proses Bertani ala suku Moni

Suku Moni hidup bergantung dari hasil peladangan ubi-ubian. Makanan pokok suku-suku di
pedalaman papua adalah Ubi jalar, keladi dan sayur-mayur lainnya. Tanah-tanah yang
cocok untuk bertani yang paling subur adalah alur-alur sungai Kemabu-Wabu-dogabu-dan
alur sungai Hiabu. Proses menanam ubi, menggaraf kebun untuk menanam umbi-umbia.n di
wilayah Moni adalah melalui perjuangan dan pengorbanan yang berat dan makan waktu
yang lama. Seseorang harus merencanakan dahulu tempat dimana akan berkebun, jenis ubi-
atau tanaman apa yang paling di pokokkan lebih dulu agar setelah menanam bisa
memperoleh keuntungan atau memuaskan hidup dalam keluarga. Setelah merencanakan,
mulai memantau tempat-untuk membuka kebun. Mulailah kerjakan. Untuk jelasnya Proses
berkebun oleh suku Moni dapat di lihat sebagai berikut: I. Memotong-motong rotan, kayu
kecil-kecil di sekeliling areal dimana akan membuat kebun. Berulang-ulang dan berhari-hari
datang babat-pohon dan pepehonan kecil-kecil di areal itu kurang lebih sebulan, 2.
Menebang dan menyiapkan kayu yang cocok untuk memasang pagar.di runcing. Di kuliti
hingga memakan waktu yang lama paling kurang 2 bulan Setetelah potong kayu dan babat
rumputan di areal tersebut, menunggu musim kering dan bakar. Paling kurang 3 minggu, 3.
Kalau sudah kering, di bakar---dan mulai bersihkan tempat dimana akan membuat pagar
(ugumungga). Tahap lanjutan yaitu, Mulai memasang kayu..membuat pagar, sekeliling
areal. Pagari lagi dari tengah-tengah kebun pula sebagai tempat penahan potongan kayu,
batu dan rumput-rumput saat menanam segala bibit, 4. Pihak laki-laki bertugas untuk
membuat pagar -pihak istri wajib menanam segala bibit, baik ubi-ubian, kacang dan segala
macam jenis sayur mayur, 5. Setelah selesaikan setnua pekerjaan, mulai menjaga dan
merawat tanaman yang sudah ditanami dan menunggu tanaman jangka panjang dan
memanen tanaman berjangka pendek, 6. Kurang lebih umur umbi-umbian yang ada di
wilayah pedalaman, diperkirakan bisa dapat panen apa bila sudal~mencapai 8-9 bulan dalam
setahun. Untuk itu, setiap keluarga, tidak boleh satu kebun saja untuk kehidupan sehari-hari.
Lama menikmati hasil kebun, tergantung pada perawatan oleh pemilik kebun dan jauh-
dekatnya kebun yang di buat. Menikmati hasil ubi melalui beberapa tahap pertama (Panen I
tahap kedua dan panen tahap ke 111 , tahap berikutnya adalah Jopa mbalanuya artinya, sisa
yang ditinggalkan waktu menikmati tahap pertama dan kedua. 'I'ahap lain adalah, menunggu
kepunahan, saat ini, bebas menggali setiap hari. Lama menikmati ubi dalam satu kebun
paling tinggi 3 tahun, asal dirawat dan selalu di tanarni baru-garaf ulang-ulang. 'Tahap yang
paling akhir adalah kebun (ladang) tidak aktif masyarakat biarkan, tanah tunlbuh liutan
kembali. Lama menunggu- 10-15 tahun. Rangkaian proses pembuatan kebun oleh
masyarakat pedalaman pengunungan di wilayah Papua terutama suku-suku yang hidupnya
bergantung dari peladangan adalah sebagai suatu sistem peladangan tradisional ini berlaku di
peclalanian I'ropins~ I'apu;~. Sistcm ~iiata ~)cncarian caraliyil hangat scdcrhana tcrpcrti
terscbut diatas. Caranya sa~igatscdcrliana lahan dihutan yang akan ditanatni dihersihkan
kemudian pohon-polion ditcbang. Sarnbil mcnunggu daun-daun, r u ~ i ~ p u tkayu-kayu ,
biasanya kaurn adaiu rncn~buatpagar mengclilingi kcbun untuk melindunginya dart scrangan
ternak babi dan babi hutan. l'ckcrjaan ini Lcniudian dilanjutkan dcngan tncmb~.~at gubuk
(bivak) sebagai tcmpat bcrtedu apa bila hujan, dan tenlpat melindungi diri dari tcrik panas
matahari. Setelah itit dedaunan dan pepohonan dibakar, lalu tanah dilobangi dcngan tongkat
yang ditajamkan ujung bawahnya, yang natinya dipakai scl~agailingkis. Bibit tanaman it11
kemudian ditanami kcdalam lubatig yang tclah disiapkan tadi. Pckerjaan mcn~l~crsikan
kebun, menebang pohon dan mengerjakan tcnipat-tcnipat yang sulit di kcrjakan kaum hawa,
dikcrjakan olch pihak suami. Semcntara itu kauni wanita mcnyiapkan scgala bibit-bibitan
baik berjangka panjang dan bcrjangka pcndck untuk ditanami dalaln kebun tadi. Setelah
kebun itu dipagari si wanila (istri) mulai mcngambil alili sclnua pcrkerjaan mcnanam,
merumputi sanlbil memanen hasil sayur yang berjangka pcndek. Sctclah pckcrjaan
memagari kebun sclcsai suami h a n ~ sbcristriraliat, "Muna" yaitu bcrbinis kulit bia caury dan
pesta babi atau bcrbur-u kus-kus di hutan bahkan mclakukan kcgiatan lain pula baik untuk
melunasi utang-piutang mcmbayar maskawin, tucnyclcsaikan masalah keluarga tctanga
ataupun membantu kcluarga lain yang n~cngalaniikcsulitan. Pcralatan yang dipakai sangat
scdcrhana. Ini hcral-ti baliwa niasyarakat Moni kccamatan Sugapa mcmbutuhltan tanah yang
luas, ha1 ini dulu tidak dlpersoalkal~. 'l'ctapi dewasa ~ n timbul
i nlasalal~karcna lahan-lahan
yang diolah sangat tcrbatas Itarctin junilah pencluduk I,crtarnhah, scmcntara lahan yang
terscdia yang cocvk untuk hcl-kcbun sangat tcrbatas pula. Suhu Moni dan suku-suku lain
yaug hidup di kabupatcn I'aniai dan puncak Jaya dikcnal scbagai penyandang ubi jalar dan
keladi. Meka paham idiologi dan ilmu nicnyangkut utnhi-unlbian yang clapat mcrcka
tunjukkan dcngan bcntuk dan bes:~r kccilnya daiin. wama dan cnak-kurang enak. tidak
enaknya ubi-ubian, ~laiiia-nalnanyaulji-rlbian clapat diltcnal "lioti Kchidupan" suku Moni
wilayah kahupatcn I'aniai J'aln~a yang tcrriiast~kdalani kntegol-i in[.
2.8 liunlall 'ringgal suke Moni

lhrnah adalali salnli satu bagian t1at.i I\cb~ttul~;~tl tnanicsia ya11g palirq; tcr~rlnt~la.Scliap
manusia, mcmbutulikati rttnia11, untuli bcrnar~ng(lati bcrckt-c;~st.tncnycns~igkani)iFcirati clan
nicngllangalli;~~~ batIan scrta Itctcntl-aman Jiw;~. S L I ~ L Motli
I Jr;tng sudah t;ie~til<aliwqjib
mcrnbcnluk Kcluarg;i tcrscndiri dcngan scnl.1irinq.a 11at.u~bcrpisnli Jcngati oluig tl~adun
rncrnbuat rumali Linggal tncrck;~. I'roscs ~ , c n ~ l ~ urutiiali t ; ~ n fidak 1)cila sctlikit tlctir:an pcroscs
pcr~~butan kcl11.111niiniun baliiln tlan ci1l-a kcsjnriya l)crl,cdi~. ; d i i l p orang Moni yang sudah
nlcliikah hat-11s tilcnihuat 1-utnali, yaitu tlictigumpulkan haliirn-luhan rtntuk tiictnl~angun
ruriinli, 1);ipan cincang, rolan kayu-kayu kccil dali bcsar scsttai 11-disisctcml~at. Ijcntuk dan
ragnm ritniah kayu ~lntuknicnib;ing~tnr ~ ~ n i abcrbeiii~. li 'I'c~iip;~ttncmbatigun r~ininhtidak
jauli tlari kcluarga (orcirig Tlrti) kakak tcr.luanya. l<ilrnal~linggal laki-laki Icrl)isalr dari umah
istsi dan hali pcliharaan. I<irmaIi laki-lalti (11sehi1t"N~Ii11ii~~ artinya I'usat. Ndirni hcrfungsi
juga scbagai I lotcl, olch kal-cna tarnu aka11numpang s c t ~ i c r ~ t aclan ~ . ; ~akan pcrgi. I{urnali istri
I~ ;ICI:~III kliitstis cl;111 trjit1.11, is11i (li111 : I I ~ :J I~~~ I tiiasih
I < ~ t r i ~LaIlI~I ~ I kii~1111 I I ~ 11ic11yusrricia11 1);il)i
])~~l~l~t~d~~tl.
Kumah, suku Moni tlil~uattlcngan sans;lt sctlcrliana, ~iicnancal~li:~n tongkat kayu-kayu yang
telah diruncing Icbili dulu i~junnyakuat-kuat kc d;~laniTanall. Kcnii~diantingkat lain di ikat
sccara horisontal dinding n~niali. Ilinditig rumall I~crlapisdua dan disisipkan pcnggalan-
penggalan papan sclmgai pcnutup cclii-ccla scbagai pcnahan irdnra dingin. I,antai dibuat
dcngan tnengatur kay11-kccil-kccil berjajar (tni~nduscnggga)(Ian ditutupi dcngan bambu
panah-panah yang kcras. Kayu-kayir huali kccil-kccil ynng lain dibcngkokan dan di ikat
diatas dinding-dinding ri~mnhuntuk mcmbcntuk hubirrigan sedcmikian rupa scliingga air
hujan langsurig mcngalir- kcbawali. liulit kayir (hiasanya Kay11 kemara-Cina dan 13cberapa
jenis 1)olion) di nlask:ln tliiltns bct-lapis tl:~ti c.lisilsun ml,ili sclxlgar i~tap tlan diikat rapat daii
kuat-kuat. I'ondok itu-ponclok itu rcnd;~lidull tidak scor-angprln I~crilit-itcgak tlalam ruangan.
IIanya satu pint11 tiall ponclok. I.lmulnliyn pin111 ~)ondoksuku- suku pccialaman papua sama.
Pintu pada lia pondok sccara horizontal dari alas tian haw:~li pilitit. Kayu l~akardisusun dari
letakkan pada rak-rak persis diatas tungku api Kak it11 bcrlapis atas clan bawah, kayu bakar
lain di susun rak-rak pinggir tcmpat tidur. L)i dalani pondok siapkan juga tcmpi~tirntuk
tcmak babi, dan tidur 11cssani;:ma didalam ruangan. I ,amanya linggal dalam pondok paling
kuran 10 tahun.
2.9 I Iak liepcn~ilr'k;~n

Suku Mom, ~ i ~ c n ~ tlial-ta


l r h ~ clan bcnda dajx~ld ~ p c r o l c ldarl ~ wa1-15;tnncnek nloyang sccara
turun temurun. Kcpcni~l~kan 'l'anah l,udlu diisun dapat mcnipetoleh d a r ~war Isan. Mas~ng-
nlaslng klicn bcrhak nicncnnia scmua lokasr d ~ m a n atururirinnya t~rlggalm c n e t ~ p . Suku
M o n ~satu w n a l a ~ nsal111gmclijaga ketat cl,rn rncn~cl~hara tlacrall orang lam scsual batas-
batas w ~ l a y a hkckuas~anmcrcka yang ni,111;1iud,~hdlbatns~olch ncnck rnoyang sej'11~niercka
hcrd~amdl tcrnpat ~ t u . L)acrali k l ~ c ny a t ~ gI I ~ C C ~ ~ I Itcrjal
~ I ~ ~ ;:itall,
I tcblng t c b ~ n gt:~j,~rnyang
ydng sangat rawan atau bdak lawan bag1 ~ L I ~ Lb10111 I I ~ L I1)irk,11isoill kar~liilwarisan ~ U I U I I ~ I I
mercka dan liarus Incncrlrna kcnyataan l anda-tanda kcpcm~l~ltan la111adalah pcpohonan
hel-jangka panjang dan kcbun. tlalc hepc~n~lrkan IIutan adalah, suatu liak yang tl~warickan
oleli orang tua unt~rh,1,crllak nicnguasal iv~layahbekax orang terscbut. I Iak-tentang hutan,
dl kalangan masyarakal Mom, t ~ d a ksemua 11ob1~ i i ~ s uhutan k untuk n~cngumpulkanhas11
hutan terkecualr, saat inilslnl kcmarau patljang, I\csempatan ~ l u lnasyarakat , bergclotiibang-
mcncari katak-kus-ku5 dan mcmet~kbuah pailda~isaat niuslm bcrbuah. Batas liak huruan,
dibatas~dengan rating kayu (So Molo rnaya) namun tand;~scpcrt~itu, bag1 suku M o n ~adalah
suatu ha1 yang abad~-~lntuk d ~ t a a olch
t ~ \cniu,i

Sirhu M o n ~11:ui S I I I ~ U 1;11ny:ing t111j:g;iI ( I i \\JI~;~)';I!I L ~ ~ I ~ ; ~I';IINI;~


I I L ~ I ~ ~ L I I I tc1ig,;111 ~ ~ ;1(1;113h
Koteka-dan Sabo. Kotcka adalall alat busaila Iclak~. S a l ~ o:rtlal:lh ka~irnacla~n. (iosaga
ciiambil tlari tananian, y a ~ t uScbangsrt IJwi (sayur 1al)ii a ~ r y;rng ) sudah tu:l potong kcdua
ujung-bungkus dcngnrl daun kcmud~ankultus c l i api. lidak lan::r keniu~tl;~n niasih hangat,
rsinya dihuang tii kuliti clan sctclah I,crsil~kan buat gclang xcslrai i~ki11.an/ besat- kccilriya
h;it;rng kotcka dan sctclah I ~ I Isirripan dl I,uh~ikanrumah supayii Incngcras. dua hay1 setelah
kcriug mcngcnalian. (.'a\vat (sabo) tlianihil dari kiilit Iiityii kenludiiln tli buat scdcmikian
I - U ~ X I scliingg;~~ncnjnciialal t,usana schal-I-liari 1,ara Icauni I lnwa, r;~ta-rntamasyaraliat yarig
11idlij7di clacrali ~ ~ c n ~ r ~ ~ r ~ c~w~gnayl1'apu;i.
~: a n I)~isatiaI;ik~-pcrc~iijri~;~n s:1liia. n;llnIIn ral~aninya
I:cl-l>ctI;l.

Mat3 uarig alau alat tiikat. ~ ~ i c r i i ~ barnii~y kar cia11jasn sllku iulolr~;~tl;llahI<rtlit h ~ aca~lr-y(kulit
Itcr;lng sipi~t). K ~ l i thi3 c;rury IIICIIIII.LI~ ~ii;~sy;irak;ithIo111 diw;lrisi s~j:ili tii;~nusia M o n ~
hcrad:i di wilayah i'vlonr. Sclain Kulit J31a ('aury, Ilarta I;ck;~y;i;ln I h h i dill1 anrtk gadis
I,crcnlpuan ikut h / l c m p o g ~ ~ ~ i -kck:lyaan ul~i ni:1syai.;1k:11blorii. hl;rla uang tc~.scl)ut(C';lury)
1.1;lhrl~kasi
\ . .. samjlai kc XI1 ~ : ~ I ( Ld31.1 I tillgl\;~t No1 %a/c 11o101);1;:~1S ; I I I I ~ ~mi;^ L ~ tingkat alas.
Nr~ti~a dr11113cr1ti1ksii(.Ir~licl~lici~:~l or:i!~j.!cl;11:1111 "h'lt111:1"h41,1ii:1" !3~1s1iis t~~;itlis~ori;~l rid3( bio~iidi
\viI;iyr111Stlgapa-IIorncyo. N : I I ~ ~ : I - I II< ~L I II I~~1,~;) ~ ~ L I I < hlori!
; I C:IIII.), LI CIIII(:I.I t ~ ; l i 1 ~ : l S C S ~ I : I Itc~iipzt
I ~ I I I ~ ; I I I ; !\uIII
I 1)i;r 1111 ~ I I ~ C ' I I I ~ I ~ ; I I I01;11ii:',;1;1t jwrti1111:i. S,~l;tIi' \ : I ~ I I r:o~ifolt,111~11111!31;1 jr;ing
pcrtama aniljil l\u111 I j i ; ~ di clacral~1)~11;11~;1,~ \ C I I I I I ( ~ I : I~ I~~; I I K II\ o I c ~ ! ( - ) I I \ ~ r l i l 1)i;i (1;111 r1rc1111;11
tanda-tanda gorcsltn atau I ~ c q o l ; ~I:IIII n yang dal~atdi kc~lnlsernua orang liki~strsriyasl;~tus
sonowi kulit I>i;\ I ~ L I I I ~ I I - L I , ~(11 I I ~ I I ~ ;SCSII:II
II ~:IIICI;~ (I;III tc1-111);rt~ I I I ~ I : I I I ~l>cr~(l;i
I ~ c11
C ; I L I ~1111
temukan.

2.1 2 Kttlit hia c:l~rt.y,I ~ : I I . ~ : Q (1ii.i sukll b l o r ~ i

Kulit bia cauly s c b a g ; ~alal.


~ tukar 1~1ra1ig
cli kalangan sukir MOIIItlan tctangga st~l\ulain dr
wilayah kecamatan Silgapa Ilomcyo. Scti;lp tt.ans;iksi C'nury di kalarlgan Sonotvi sudal~
~nengenallebth dahulu nanla dan klasil'ikasinya. 1,atar belakang buclaya suku-Moni adalah,
mencari kcuntungaii d e r ~ g a ~hcrbagai
i bcntuk pcnipuan clan penindasan dalam ha1 bumis,
olch orang-orang sonowi, kalangan haum Mbogowi dan kalangan kogo hanya hisa
menentukan nilai bar-ang yang diniiliki dan untuk Ocrl)is~iishcrsama. Kalangan orang
sonowi, banyak utang adalal~sistinl bisnis "<;all loban-l'utuj) loban. Sistim Muna inilal~
hanyak ~nenimbulkankekacauan dalarn suatu kcluarga Sonowi pihak pcmilik barang datang
mcnagih piutannya kcpada yang bcrutang. 1,chih parah lagi. Iila seosang sonowi, tidak
pilnya barang atau lidilk mail bayal- ilcng;~~r ~ncnggunakailberl~agaiaka1 licik gulia mencari
persoalan yang Icbih l~c~;it.Ijarlyak tcrjaili Ii;11 scl,crti ini. di kalangnr~sono\vi sc~ldiri,karcna
anlar Sonowi, juga mcncasi gcnsi 111lt1.1lisalii~g-ii~elcmalikan sat11 dcngan yang lain. 12cbili
bcrbahayrl kalau mcniancing basang 1ni21kosang larn-sono\{,r Incricarl solusi u~ltulc-riicncrimo
Iial itu.

Kulit Bia c;lury (kulit hia sipul lierang) bagi sulii~Mor~icla~)tctallgga suku Iainnyii scpcrti
"suku Dani Uaral-l>amal-Moni-dan Wolalli wilayah penL;unungan tci~gah it11 incrcka
inelambangkan scbagai "Ilarga diri olch karcna itu sul<u Moni Mcngcnal kulit mcnurut
klasifitasi dan nilai Non~inalnyadari stldiit pandan (hafi11) h;iik i ~ i c ~ ~ uukuran
sut klasifikasi
niaupun nama. %ajc mcsupakati ~ ~ i l a1)alrng
i bawd di bar1dingk;ln dcngan hlbi~jubaga-
Nanggabagn-.)iaupal~ol~olc yang mana klasillk;lsi nil:linya tcr l~nggrdari tukal- bayar nilainya
sulit dengan sutu jsis tr;~~isal<si~iy:~.

Aglbagapa bitga - All;~lnho- manamI)o, AIIlnn,ljll, M b i ~ r n a l ~ i~\ / l l ~ ~ l l-~ K;ic g i ~ 1>;11!a - S;tti~
scgc - Pogowit~du Mayatahcnoa - 'I'omob~pl- .la\\ clugarnratuga - Nailahaga Namahaga
- 13;iung gagalloil 'I'ogahu Ma~scge-halcrn:tga Jconggcla Ilanibaga -1Iita1nggcla
mbalabudlago -- ugutdgapaju - I)rncnc baga I ~ ~ ~ n i ~ k u r n b ~S ~ gi iaiw a- 'l'opctau
-

13iahagatau - 13opcrictaga 13otaga 13ogomamenamb1 - I'lcpa jirglrlo1lo - Elcbaganggnga


baga - 1:nggaumundu baga - C;claunihalu (;clal~agntau Ihagatau Segcpigupaju -
Ilgutagalii I l ~ g u l w g-; ~h l l ~ u g u b u m l ~ ,l11ngg.1
~ l ~ ~ i 1 aurn,~l:l W~llnggcla l:rncmonggcl,l
I ~ y l a g , ~l l 1 g 5oh,rda\v,i I I I I I I~t\.i<o l i ~ ~ l ~ r ~ i ai<ul~n~agrg~tau ,~,l
1 lal~nemcga 1\;1\~tt70~)~1\~111o \ $ ~ ; I ~ , I ~ ~ ~ \ I ~ : LAI ~! ;:I\III ~ - ~ ) ; I \ I E L ~ ~ : L I ( I ~ ~ W ~ ~ b i ~-h c l . ~ c
la\vagaw~abagn Isaubohagn I\n~\vanl~;~ga .II ~ I ~ L I ~ X I \ \ J ~ I V : I Mulrahaga -
Mtrllapajtiglnorno M l ~ ; i i r ~ n ~ ! c l a I ~Ia ~~ ~I ~Ir I : : : ~ i i riit)ogol~l~)~ri:~s~gawa-
i
13ca1~ukun~l~:i lqrig gc,~l)a\odal)c% I i i i i c l l c c ~ ~ c , I ~ ~ ' I-~ I, LI I~~L; IINanggahaga -, I -

Mbujurn,~ga .I~;~ul);tbohc. E;obo.,ij~~- .I,~mocabcga l o n ~ u l > o ~-i ~Jial,agal>~~y;~ u baga -


I<~i:lama - I<rgrc\\/a~ldorio,l E;ogoi~cnl,~g,t l o o c h i ~ i i l ~M,tam~na ~ I'cholotag~ -
Isauwunduga hl;lgandogatl~~g~ l~ul.11~.1l~olo~:cnog~1 I{u1;111gyt1 M l ~ ~ ~ l ~ ~ ~- i g g c l a
Ogontbarlggcl:~ Il~grn~iinggcla 13olad1h'1g;1 I J I I b ~ ~ g ~ t i r \ \ u gr)ll~lubaga- ~
pobaga 13nggcapaho1j1niu S c l c ~ r ~ d g , ~.Icnggcnlaga I'agutadug~ K~bas~h~babaga -

Mbornb~~lcwundi~hagarnabcga~\\a soriictag:undu~taga Kcndcabaga Nggclcpetaga -


Nunggarl~obaga - Ko~cwunduhaga 1lolohomal)aga Owogoi~~niuriiu - (~0lIalldogalauga -
Kernaba garnb~a baga lwqo - I p i ~ ~ s ~ - j c o l-~ uSogoanmbu ~s~ - begenanlbu wugr -
I'uan~bilijco baga - Aumbanlnggcln Ijaga- Sugupahila tujr- Sagando magando - uguwr
tldugutaga .l'onioj~nihuhaga - 'l'ogahtr - .loga\rga nggclabaga Magadagel~~bu~utaga -

M bogobagandaob:ig;~ l)c;~b\~lupa\\ aya h L I sagcwu~itlirI>:II::I - W ; I L I ~ L I I Itau~ ~- ~ ~ ; I


wn~~ndulrudcp:~.

I'ldak scinua orang rnclahuhari " M u r ~ a - n ~ r ~ r ~I.ata~.t~clah;~ng a". hliina ;rcl;il;~ll "13t1snis I\uiit bia
caury dcngan cara Jual bell. Sistc~iickorionli tradiso~lalS L I ~ M I I o n ~masill ~ncnganutsistcm
c k o n o m ~sosralis olcti karcna. cara trasaksi kulit Ilia caury dan bal)i mcn~pakannakis Iiidup
:,uku Moni untuk ~ ~ i c n j a dsuati~i i harta ( S o l ~ o w JaIam
~) xlstcn~ckono~nimasyarakat Moni,
~iilaitukar ilang rnasyarakat Moni (kulit bia) bisa dapal tcrjadi dcflasi dati inS;~liriilai kalau di
kalangan nlasyarakal ti~cmbutuhka~l bia terscbut d m terjndi scsuatu niasalal~. 'I'ransaksi jual
l x l i kulit bia di dacr:~hMoni saling I7crOcd;l mcr~urutkcj>crcay;~annlasyarakat yang sempit.
filllit b ~ acaiily yang l>crcdar di SCIIIU;I dacra11 Moni tcrgantu~i~:pads a n ~ l > i dan s ~ anilllo
mcmililii. Acln bcbcrapa h i j ~kulit I)iu y;mg di 111laip;~kainyahcsnl- di-1)anclingkan dcngan
u i a a . Kulit bi;~dapat di Ingi 111cnlatl1clua I<ategol.i. yaitu 1;ulit I>Ia la1i1.1ccpat (Ian
I I . Arti laku ccpat ; ~ d n l ; ~xch;~lil,crri l~ r~lcncrini;~ sc:L~i-ji, ;~kannic~npcrolchjurnlah
. .
yarig banyalc Ji-batigdingkan tlcnga~i 1;1Iit1 I ; ~ m l ) a t - n ~;11\ai1 l ; ~ ~ I I I C I I L I ~ U ~li;il;111
I titlak ada
r~i;isalahdan kebutulian atau tuntutacl rl~uil~ngliat. Scorar~g"so11o~vi"tcrl\cnal clan tahu
Lcritang l~usniskulit ljia dctlasi dan ~nflasinilai tlar~rni~i;~t stseor-ang tii dacrali lam. sonowi
aka11 kc dacrah dimalla ~nembi~tulikan k u l ~ tI)ia yang d~milihrrnal\;i tlcngan scridirinya nilai
ilkan naih. Sonowi :~dalali.pcncari kcscn~pataiiL I ~ ~ L I I ~rncrnperolch ; scsuatu. Scorang sonowi
hcrusah;~-nicncal-i aka1 i t ~ i ~ u~iicml~crolcli k barang dal-i orang I;t~ntallpa mcngcluarkan hasang
yang di-miliki. Sonowi itu, pantai bcrsilat lidali iintuk riic~~icpcroleh barang yang butullkan
clan kcbetulan barang itu ada cti tilngan orang I ; ~ i nd;tn tlia sc:ndi~-ititlak plinya. Sonotvi ~ t u
pilltar hcrsilat lidali tlcng;tn hcrhag:ri bcntuk brtli;~:;aclan koblonik;~sid c ~ ~ g amcr~ggunakan ri
L I I I : ; ~ ; I ~ > : I I I . - I I I I ~\ )~: I~I LI ~IL~I ~I I~~I: II:I~~:IS;I
~ i>cr;ii~gSc.j;~~.i~li Iil<.ii I > ; I ~ I ~ ; I I I ~ i i c t i ; ~ ~(11
~ ~clcl>;~t~
: i s OI.;III~
hatiyak saat "Munn" ~i~cri~:r~ngkapali;rn pani~111-1~aIiaxa c ~ l t ~ r i lmcngalahkati
\ j,crkataan orang
lain dalam silnttl pcl-kara. Sonowl sctiap h a r ~bersikap tlndak dalani scgala lial, guns
memenangkan gensi kcjatitalian dalam Scbagai status "sosi)\\*i" Inaupun murijagohan nama
baik klicn di niata dutiia lain. Sonowi :~dalah"l'as man ;lntl No Man" Sonowi aclalah analc
. .
kecil-kecil setelah mclakukan Iial-ha1 yalig sulit dl kcrjakali olcli nianusla lain-aknu lupa dirt
dan scpcrti anak kccil tinggal l)cr.nlain tlcl~gnnanak-anak I\c.cil d ~ m a n amcrcka bcrekreasi.
Sonowi adnlah pintar rncncll,takan h ; ~ Il, ~ I . L I t ~ n t ~orang
~ k I:rill. sllpaya pcncipt~~ali itu nlclljadi
~'etionian Ilidup di kalangan masy:~sakat. Sonowi i~tlal;~llorang ~,cngcmis, apa biln
mengalami kcs~~litan mcnclal)atlian hat-an:; bal,~alau l i l i l ~ th1:1S O I I O W I pct.gi kc tclnpat dimana
adalah Bcnda tcr-sebut rla11 rncngcmls dcngan bcrl,agai rnac:1111 cars dcngan pcrja~i~jian yang
muluk-niuluk tl:ln sctclall dapat sotiibon~r-mt~~iaf'~k.

2.1 6 Uallrtsa sukrl M o n i

Suku Moni mcmiliki litna ( 5 ) akar balias;~yang tlap;~tiIigun:~karl scbagai koMonlkns~sehari


sebagai batiasa lb11. ticbutlayaan S L I ~ LMI o n ~ad:ilali, lw-asal rial i l~aliasa,maka sepataka kata
bagi suku Moni nicngandung; arti yang 1~1~1s (Ian dapat J I an:~li-,as;lt11pai pa(1;i akar-akarnya.
I3ahasa-bahasa yang tlilnaksud ad;tlah:
Bahasa bersayap y;i~tu,bal~asayang dapat dl gi111aka11 tl;~ln~n acnr-a I>CI-II~;LIIItctii dct1ga11
muda-mucli pada saat hcrniai~i tern di rumah si gadis yang (11 sitkai (,iurrrotcgmiya)
Ualiasa tcrsct)i~tllanya rlal~atdi~lngkapkanmat ~ncnyaiiyitlcngan beniada sayup-sayup
yang mcnibuat 1i:ltl si gadis nicl.as:l tci-tarlli
Uahasa I'olitik ati:tlah, baliasa yang dapat dlgunakan saat rnclakukan perang anlar niarga
saat rnclakukan pcrtcmpur;in yaitu, dal-i p ~ h a kyatig nlc11l;ala lnell~criisyarat dcngan
ungkapan yang sangat nicndalatn ~iicrnhuatniusuh rncnycrall atau menycral~balik
13aliasa Bu:tti panda11 yaiti~hahasa yang haliya d;ipat digunakati di flutali saal memanen
buall pandan pada musim. 13ahitsa b r ~ ; ~sangat
h tctkatas dan pcrlu hati-hati nlenggunakan
bahsa karcna hill ini mcrul)ak;~ntall1 tcrtih yang [)el-lu tli iaat guna kcsclanlntan buah
yang dipcrolch. Sal:~hsat11 d~nnlnl.;~ lx~liasayang di~v1111;1linn sr1k11Moni pads niusim
buah j?;."ld:~n;1(.1a1;111:

--
AII
l ah1
llnamc-So l<t1\-kr1\-'1'1
ki~f
Tabc I.utnlxw
Wa Kcladl
Mbalaga I'ctatas
130 Kay~~/pcpoIiotiati
--I lama
- -- . - -.
Il>r~/~\tt
I - -
--- - .
.~iata-kat;~
r

diatas dal~attl~susun111c11jacl1
suatu kalirnal yany jclas xc,l~crti:Says pcrgi 111nb:tsir
(pct1gerti;in bahasa I)i1;111, say;' p e r g ~:I lnljil air) atau says 11cr.i:i t~uang;I i r l~csal.d;ilan~ITahasa
hunh, saya per-gi simj)nng ~ v di c sari;'.

Bahasa Koh adalah baliasn yang dap,~tdrgun,ika~loleh all11 \ I ~ I I I / ~ L1);iih I ~ Urlnt~ll(


I I tsyitrat
n~ern;inggrlatau mcnguslr roll-1011 h,~lusdaldm acala-;lc,lt,i pccta rnlsiasr 13aha4a Roh
diipat d~gunakanolch scscolang dalani dua cara yaltu waktn upacnra inlsr.lst hc4it1--bcsar
dan saat duhun scndlr~tlala~nkcluarga pcnticr lta (~ncnil,acakur~ manf~a).
0 l3ahasa hcrsayap dalalll \sat kcd~ikaan, apabrla scscorang rncn~ng~cnl.orang b1on1
rncnaligls dengall baIia\a hct\ayap ticnp,ln 1i1cngu1igk,tph~111 I,cr:t\aari s c d ~ hy;lng sangat
mcndnlani dcng;i11iiic~igungkapk,ui(!,in mclaiiib:~n~:ka~i \t,\11,1111 vi111~~ \ ~ l ; l t n y mc,nghnval
,~
irlar.1 I N I I tltljl \ I ~ L I < I \ I i11.1111 C.CI
,111. 11t11i\ I ,111~1111r l l l

Suku M o n ~adaI;i11 sala11 sallt S L I ~ Iy;~ti!: I lill,gpal (la11 h c r k o h l o ~ ~ ~(11 l a s\v~lay;lh~xxlalarnaii


papua, lu~ilubusnna nicrclia ailalah (ios;iga (1i11i si11)o. (ios;.~!:;~adirl:~h salali salt1 jcnis labu
. .
air. yang ditanami orang mcrcka, sctclall tun tli bakar tlil,alla\ apr, ~sliyad~licluarkandn11
hullt ariuya dil~uatig,kcmudinn di .jcmilr panas api sc1a1n;l 3-5 Iiitri sctclah kcring- ;lllyain i
Iiclang ~rkuran Kotcka kcrnl~ll~an r rrl ~ trrrelrrrtrrp lrrhrrlr Inki-ltki). Alat mcnutup
t l ~ l ~ a k (; ~
tr.11~1hk;111111 pcrctnpu:ln, t~iasy;trakal ~ilci~g;r~nbil kiilrt ~ ; I ~ I~IILI:;IIS, I yang sr~clah tfikcrlal
'
rn:isyarakat Motii s e a k daliulu knla. I)i:~~iihilki111tkayil. ; r i ~liya dil)u;lng. dikcr-lrlgk;ln panas
l 1 l : l ~ ~ l ~a1~111
l ~ l ~ i1131
~ S ~ C ~ L~ LI * ~I , I I I ~I I I L ~ I ~ ~ ! . ; LI I~~ <: LI III I. ; II I ~ ~ I I I ! : & ! ~ I I I i)c.rc~iil)i~:i~~
y:111:: : I ~ ; I I I
~i~c.ngcn,ti,,~nd ~ i (1l ilrc ~loiip\ C ~ I I , I I~ I C r111
I ( rl~iltI ( I I I ~ I ~ I Il)(lA(li
K \ P / ) I I ~ N (liilf
~ I I I C ~ I ~ I I ~ tlii)li/~
II~)
hrrrrrrt pr~t.ctrrl~r~urr) diin scl,1111( lo\,lg,~ t l i ~ i lc,,~l,u.i ~ o i \ cj11g11 ~ ~ IICI I t111g'rrscl~rlg'lrI I ~ I ~ ~~I lI tI l~t ~ h
meliglsl barang pentlng Jan h u l ~ th1;i. (',lr,i ti;~nbcntuk nicnganyam nokc11 ada hcbcri11>il
Icnls acl)ertl, nokcn 111ltuhlaltr-lahl d m dll~crrwrir-n,r warn1 clcngan nnggrch. nohcn untuh
kaum pcrcmpuan rlal~nohc~ltlnluh I \ I hu11t 1)1;1 ('airrv y,111;! ( I ~ \ c ' l ) t ~ t"0111bo~1" ;~cl;il;~h (11pah31
schagau tlonipcl M o n ~ .

Srstem h'lw~n-nicng;iwln111;lsyar-akatMor11, dalnm d ~ n a n l ~ Ii1(111\> h , ~ 111crch;i C ~ I I X I ~~llcrij:~dr


I
cnlpat macan1 h e r ~ t u yl ~a ~ t u :
K a w ~ nlat-Iadalah suatu s~steni~ ~ c r h a w ~ nyang
a n tcrjadl \ u k , ~snmn suha
Kaurn Hayar adalah perhawtrian yarig lcrjadr 5aat l ~ ~ l i aIakl-lak~ h dat;~ngincmbaya~
kontan langsung kcpada orang tua p ~ h a ksr gad15
K a u ~ npaksa adalah perkaw~nanyarlg tcrlad~\ant salati \at11 plt~aht~tlak nicnyctuju~
p ~ h a klain 11ig1t3ii~e~nrl~k~Inleng;i\vrnr~~yaS ~ s t c m~ n ~ l ayliin g hadang tcrjadi pcrang nntii~
marga pada akl111nyn menclang lxlnyah hort~in
Kan rn i4111iangi~dalalisalall sat11bcntuh perhaw~nanyiing si~claliIcl111idaliulu orang luan
niet~ibctrkan pcngert~atidan pandangan ti~dupmasa dcpan agar otau sudati leh11i daliulu
otanj: tua sudah mcncar~katijotloll huat nnak gadis dnn pcmuda

2.19 licsciliarl suku hilol~i

Suku Mot11 haya dcngan hcscnlan t~ad~sronalnya balk da11 S I S I ~-cl~gric\


maupun tlar~ S I S I
tananan sos~nl,kcknyan kcscnlan yang p a l ~ n gmcnonjol adalah mcnyanyl, tncnnri, mcrawat
d1t-1, mcnganyam noken dcngan benvar~ia-\varnr.mcbuat ~cnilmtan.lncng~kattall, mcbuat
palia~anIJcrang, gclang tarigan. gclnn:: I>lnggang, rnchu:lt karclo (h:~liasaILlcc). citr;] ~nernhuat
garam ti:lri la):r~-lap~
la~tinv:~

Suku M o n ~~ncmiliki bchcral~a kcmampunn I~ctburu llasil hiitan yaitu. sescorang masuk
hufan, Iiilnya bole11 hehas herbul-~radalnh daer;ill i~uruandan dilang masirk di wilayall orang
laill. C'ara-cars memasang per-angkal, car:l suku Moni ac1al:lh rncnlnsang ~jcrangkaprlijalan
tikus, jalan m a l a n ~li;~rikc tcmpat kus-li~sJalar~,mciiieriksa tcnipat kus-kus rnakan batuan
yang mcngandung ,t;:iran1 (Mhocniha) (.Ian pcriksa juga polion ccrnnr;l yank: suka k~ls-k[.~s
rnakan.
'I'an;~lih:lg~s t ~ k Monii ~ ; ~ t l ; ~ l ; r scl,air;~i ll i t j i ~ n t i ; ~h,lcnil~.tlt
. I;c.l>cr-c;~ya;insuku Moni dal;lni tanah
;id3 ilwnya yang riie~~ytil,~lrkan tanah (l>c.wa t;ln;ill" M:ii il4i11a"): ~ r - t i Ma1 atl;~lahianiih, Mina
:~dalah ilw. Sadi tl;rl>ai tli siinpillkan I>;~h\\lat ; ~ n ; ~yilng ll c l i cli~<lukisuku M o n ~wilayali
IioMonitas mcl-cka ;~d;~iali :,ct)uali 1)cncl;t >.ang piinya wujucl ada 111;lta ;~tla tellnga dan
pcnciumannya t;ijani. 'I'nnal~ bagi sukri hloili adalah scsIlat1.1 y:tng l,ct-scny;l\v:ra dan dia
hcrgcrak keaclaan y:ing lahat clan pcr-lnl~an-lahiin.Sirku h.1o11iunluninya ~ n c ~ n i l i ktanah i dan
hutan dl wilayali kobloniius 111erckaadal;rll, I~ak~niliknlcrcl\;r, kilt-cna mrcka t~~encrtrna dari
waris:in ncnck nioyanir ~ncrekasecara turun tcrnur~~n clan beraluran. Suku Moni tidak
scmbara~igtcmpat rnctl-li,uat !tiiclakiikatl scsllatu kcgintan tanpa mclalui ijin l>ertiil~k.Orang
lain bole melakukan I\c!;iat;ln ditcn11);ltclncrah iilllik klicn Ir~inkalau sutlali c1iji111nk;lnlchih
dulu, niclalui ko~.ciin;lsiclan koMon~kaslscp~hak. Olch lint-cnil ~tulali,suku Moni ~nemiliki
tanah sci~agai~ n i l ~:;t:l)ag:t~ k, w:u-lsan ncnck nioyang ~ncrcha.s c s ~ ~ tali a i ~ L I ~ L I I ~ ; Iklicti.
II 13atas
tanah hak ~ ~ l a y ;htrdali ~ l i rlikcnal sejak ;rnak ni;~s~li kccil d a r ~sudah clibcrilaliu d a n naschati
sebclum anaknya u ~ e ~ y : ~tlc\\~as;\. di S L I ~illon1 ~ I ~ l ~ c n l l l ~schiclang
hi tnnali sch:tgai liak
I~crdasa~~lian t i ~ l i~ L I I . L I I ~ ; II IC ~I . S C I ~ ~ ~ [ .

Si1li11 h l o n ~ mcrilar~tla~r~: llutan scbagii~ gi~clnrig r11;llia11;111


ictal~i jLlga sct)agai tctllpat
~ncnyimi>:~ng scgala I;cI<nya;lil yang diturunkari / di~varisliilnolch ncnck tnoyang mcreka
s q a k ni:~nusia itu tc~np;itipcrbu~-iiansogala kckayan, uniuk it11 kila Iicran. l a ~ ~ t a rmcrcbut,
a
soal pohon pa~iclanatair kayu cknonlis lain dalam suatu pcrliarn. Tlilarang nlcngarnbil hasil
hutan d ~ l u a sdr~cr-ah1)ul;an hak 1nci.aiiiu. I Iutan-hutan yang ncla diwilayali suku Morii sudah
di miliki scjak ~iianusi:~ Moni sudah ada di tanah Moni. Scgal;~satwa, Flora (Ian 1;auna yalig
;~dudl hutan suku hloni ad;llail hak ab;icli suku Moni, 'I';~nah-ta~~;~li cli ~ ~ ~ ~ l asy~ ai kl uiMoni
;rdalah Ilak 11iasya1-aiat atlat-l~crclasaskan 1313 cars ~xlnd;~ng-nlataingat mctcka untuk
scl;~rnarlya.

Setiap nlanusia \v;rj~i>meninggal. Kcmatiat1 sescor-ang rncr~~l)akan suatu h;ll yang lnullak
diatanggung olch :;r!iap Insan yang ada ciiatas bumi yang d~tctiil)atiolctl AI,I,Af I scbagai
pcncipta. Akan tctapi kcmatian bagi suku hloni m e r u p a k a ~s~u a t ~yang ~ sangat tidali terpuji.
Namun kalau, dal;lnpnya licrnatian pada drri-masirlg-~iiaslr~gniau-tidak nlau harus
Incnanggiing. Ke~liotian ciapat tcq;~di. ukibat kccclakr~~i~)ert~uatruikcracu~ian akibat
tcrscrang pc11y;lkit dirli ~nsidcn. I .aki-l;iki :,i~kuMoni srlh;r n~cninggalkalau ~tkibatdari
pcrhr~ntanscscorang ~lcrig:~n seligalja, <cl)cl'ti pcrang ;ll~I;~r i i l i ~ n l ~alasa11 ~ ~ l i 111crck3.
~~ nlclalui
hcn~;~tiannya snnak s;:,t~(lar;~
kurban i11sa ~ ~ ~ c ~ i ~ c p i1l11)nIali
r o l c l . ~ Ilart:~ d a ~111;lrl;i. ~ mclalui
luntutan. 111 cl:~c~~:~li OI.;II~:: I I I L - I I I I ~ ! : . C ~ I ~L . ~ I I - ~ I ~ : I ;1k1h:11
hloni. hu1.:111glcI>ili I0 ,~LI[:I pcr;lng a1i1ar
dipcrscmyit, pokoknya "Klicn yang kual akan mcnja~jahklieli yang lemah". Sctiap orang
yang mcninggal, schcluni pcniakaman. s u k i ~Moni di cari t;hu Icbih daliulu pcnycbab
kcniatian itu niclalui bcbcrapa cara yaitu para pcngi!jung kosongkan rumah dan tidur tenipat
jnuh-jauh kcmudian dua atau tiga orang datatig berbaring bcrsaliia mayat kcmudian bisik-
bisik ditclinga mayat sanibil mcnycbut pclaku, anelinya akan bel-gcrak dan jalan bila
~iicnyebutpara pclaku, dcngan dcrnikian akan dikctahui pelaku. Uentuk lain buat para-para
diatas dahan polion dan lctakkan mayat diatas para-para dan jaga akan mcnemukan berbagai
ha1 aneh-anch dan tanda-tanda. Cara makanl niayat juga tersendiri sepcrti Ictakkan diatas
pohon buat para-para tanpa atap dan lctakkan tanpa bungkus adalah, kalau nicninggal karc~ia
dibunuh waktu pcrang. Uuat pondok diatas dal~anpohon, kalau mcninggal karcna sakir.
Dibakar kalau, mcninggal karena penyakit bcri-beri buang dalam lobang Goa, kalau
nieninggal karena roh-roh berbaliaya buat poridok dan simpang di tebing batu yang kcring,
nieninggal karena sudah tua sckali buang di sungai, kalau orang mcninggal karcna dibunuh
oleh manusia dcngan sengaja karcna mclanggar norma-norma Adat scpcrti bcriinah.
Didacrah Moni, niasih banyak tcrsimpang mayat-nlayat yang sudah dimumikan tcmpat-
tcmpat kering akan tctapi sudah dibakar oleh, pihak Gercja Kcmah Injil, tahun 19XOan
bcralasan bahwa suku Moni tidak Iiiau mcncrima niisionaris karcna nicnganggap bahwa
suku Moni masih terikat pcngaruh lama scpcrti tenlpo dulu dan niakin bcrkurang minat
niasyarakat kc Gercja. Sctiap orang yang datang kc tcmpat duka ikut Ratapan-ralapan.
Iiatapan diniaksudkan bahwa mcnibayangkan bctapa scdihnya scscorang mcninggal dan
yang lain ikut berduka cita bahkan kaum perempuan bcramputasi jari scbagai tanda
menyesal karena hilang orang yang diharapkan dan sclain itu berlumur wajah dan badan
dengan lumpur setiap hari berganti-ganti.

01-u11gMoll -tichk I1crriyu herclttl/n~ttr,si


jal-i, fcfrrpijtrya tlielunlur. ~vajcrhclelrgcm trr?iuh apn
bilcl sescorang ~neninggcrlrluniu. Sul~rh.scorcr~lg1 1 1 rlrmrrll
~ trrtrggrr her-lunlrrr wc~jmlzclerlgalr
Syarat-Syarat mcnibuat Mumi sulil di1)andingkan nicmbual kcbun. Apa bila, salali scorang
~ncninggal, para pengujun datang dcngari ratapan, bcrlumur wajah dan badan dcngan
lumpur, bahkan bertcriak-teriak dalam bcntuk ratapan, masuk dalam ruangan dan mcnangis
bersama. Pada saat acara kedukaan segala sesuatu ditentukan kcluarga-sanak saudara dan
adik-adik. Istilah Murni, bagi Moni tidak tahu. Tetapi suku Moni tahu bahwa ilu, ha1 yang
di lakukan ole11 mereka bila seseorang meninggal. Kalau ada yang meninggal, Saudaraladik
mcnyatakan "akan saya tinggalkan dalam rumah, bila pcrlu akan saya kcringkan" kalimat ini
lnenjadi suatu perkataan yang dibahas dalam kclompok untuk pesta besar saat nicnguburkan
mayat. Waktu tidak tentukan. Senlcntara gihak laki-laki pcrgi Muna-Muna di tcnipat jauh-
jauh. Kaum hawa, aka11 merawat. Scmua pengujung tidak di perbolehkan 1nas.uk. Makan
minum bcrsama di rilatig mayat. 13au bangkai mayat, dianggap soal biasa itulah yang
dinikmati karcna orangnya sudah pcrgi. Tiga hari mayat akan hitam-dan bau darali. IIari kc
4 bagian-bagian tubuh akan menibcngkak dan bcnjol dan bagian yang sudah bcnjol akan di
tujuk dcngan duri lcmon, dan nanah dan darah di olcs dcngan daun halus kcmudian gosok
arang kayu lunak yang sudah di bakar scbclutiinya, tunibuh bcnjol pada scbagian tumbuh,
liari makin bertambah benjol tubuh makin banyak bahkan seluruh tubuh sudah niembcngkak
dan bau sudah aniis pula. Untuk niengeringkan mayat yang banyak darah dan nanah, hams
kayu bakar, hams kcras dan pohon tcrtentu, scpcrti I'ohon ccmara kering. Tata tcrtib harus
ditaati. Bahasa hams di taati, tidak diperkcnankan bicara soal seks dalam ruang mayat.
Setiap orang yang niasuk di ruang mayat harus mengaku bahwa nialatn sebelumnya tidak
tinggal dengan suamilistri atau sudah. Kalau sudah dilarang 1.11asuk. Kalau beluni bcrapa
lama di ruangan-bermalani atau scbagai tamu saja. Semuanya harus tanya dulu scbelum
masuk. Kurang lcbih 6 hari kulit sudali busuk dan harus di kulit oleh, kelompok ibu yang
masih mudah (Mama dua anak) yang sudah ditujuk atau minat untuk rnelakukan itu. l'ctugas
untuk itu, hams bolak-balik mayat sambil kuliti, setclah kuliti, gosok arang kayu lunak
(arang lunak). Seluruh tubuh sudah hitan bcrair darali. Makin hari ~ n a k i nkurang lcbih dua
minggu mayat akan kcmerah-merahan dalam daging-daging makin busuk-lulu. Mayat harus
bolak-balik, bagian yang sudah kcring di balik bagiang yang bclum kering dcmikian
pekerjaan itu. Ilaging makin hancur tetapi tctap bcrhati-hatio di jaga kctat. Sisa-sisa anipas
daging mayat di buang kctcmpat yang sulit mnsuk binatang pcliharaan (b;tbi/arijing) dan
jalan-jalan umuni. Kurang Icbili 3 minggu doging-dan tulang sudah tcrlcpas. makin
sebcl~~mnya sudah diaml)il kulit kayi~ ccmai-a di buat hcnluk 1crnar.i sedcmikian rupa
sehingga mayat bisa letakkan dengan aman dan dalani ruang it11 sendiri harus buat rak
khusus untuk mayat agat lctak dengan bcbas. Kurang lcbih dua bulan mayat sudah kcring
daging-daging sudah keras tulang-tulang sudah kcras dan ringan. Maka jadilali Mayat.
c*alortrttrrnrij.rrtrg .surkrlr
h4u1niSuku Moni:Mumi yurlg (fibuut nrcvttertrrlti sjTrrr.rrt,- Arrlrrrrr
bc14ckusar-kmsyamt-.sj'trrtrt tliutas. rrrirnri sirdrrh dart sckagiorr
scdrrrrg sial)lirrrr nIr*lr I'lts.
Doc. El.2000

2.24 SuKu Mo~iidan Siasat Perang

Waktu kecil kcsan ganas dan scram niuncul hila ta-bayang tentang suku-suku di I'cdalaman
Papua. Orang luar tncmandang bahwa suku-suku di pcdalaman Papua dianggap sama
pandangan yang sama ini kadang mcninibulkan kesan negatif untuk mempcrtahankan
kcpribadiannya bahwa, alic...saya bukan itu pak. I'crlu kita lihat bahwa di l'ropinsi Papua ini
yang terdiri dari 300 suku bangsa yang tinggal di pcdalaman pcngunungan tengali dan
tinggal di pesisir yang satu suku dengan suku yang lain baik dinamika sosial pranata sosial.
Suku Moni tinggal di kawasan pcngunungan tengah I'apua. Suku ini, nieneri~napcngaruh
luar hanya melalui niisinaris pada tahun 1950an. Suku iniah yang punya kcbiasaan perang
antar klicn laian di sekitarnya. Pcrang antar klicn di dacral.1 i'cngunungan tcnag n~enjadi
biasa. Bagaimanapun harus perang-pcrang itulah tanda mcnunjukan kejantanan dalam klien
di hadapan klien lain. Jarak antar klicn dcngan klicn lain suku Moni 1000 nicter balikan 100
mctcr. dalam sekatnpung terdapat juga klien lain-tclapi satu bahasa. Sedikit niasalah tctltu
akan pcrang antar klicn yang sanga t dalisyat nic~lgakibaljumlali korhan manusia ada
kcpercayaan pada suku Moni, dengan pcrang melalui orang yang korban pcrang aka11
~nemeprolehsejumlah liarta benda-atau liarus balas-membalas lcbih daliulu. I3abi-kulit bia
caury (kulit siput) sangat diharga scbagai sirnbol status scseorang ulituk n~enutijukkan
"sebagai orang Sonowi" dan bukan. Makin banyak punya babi dan Kulit bia, status
scscorang Moni akan scniakin tcrkcnal di mata niasyarakat di lingkungan itu. Alasan suku
Moni pcranan perang antar klicn adalali scmata-rnata alasan sosial, ckononii. Kadarig karcna
tuntutan adat atau hak suku yang tak tcrl3cnuhi utang-piutang nyawa koran pcrang 100 tahun
lalu, bahkan tncrebut anak-anak gadis kcluarga lain, mcncuri babi dari suku lain. bila ini
tcrjadi, maka gendct-ang pcrang tlitabuh. I3agi suku Moni pcrang adalah bagian yang
ciianggap sotigat pcnrting. biihk:l bagi;ln dari kcb~clayai~n.I.at;tr belakang i t ~ ~ l nan;lk-anak
li
y:lll): 1 ~ 1 ; 1 5 ll,t*~.ll
ll .~~Lbl:lll~!;lll
\ , ~ l : l l l l , I l l ) C l ~ l ~ l ~ ~ l ~, l l~l ,l l l , l- ~ ~ ; l l l ; l l l ( i : l l l l)ll:.lll l l l l ~ l l l \ l l ~ ~ ~ l ; l l ~l l ~l : l : l l l } ~
dcngan anak-anak tctangga 1;1111.klclc[l~snyitpcr;lng i~d;rlalisccasa tlba-t~hntli suatu Lcnlpi~t
dimana kelonipok orang i t i t incmccahkan suatu pcrniasalahan dan pihak lain tidak
menanggapi atau tidak mcncrima baik, karcna alasan dc~ldanlandaliulu orang tila dan
dendaman lain mclctuslali pcrang talipa mcrcncanakan i111tukmclakukan itu. Llan dcrnikian
kelompok lain tanpa mencntukan siapa akan lncnjadi lawan untuk dilawan langsung
menentukan scndir tctapi dcngan sendirinya akan mcmbatasi dari klicnnya-dan bats dacrah
hunian. Jimat perang dan benda pusaka lain langsung di dipcrsernayanikan mclalui kcluarga
klien masing-masing. Jimat itu berbcgai bcrltuk scperti batang kayu dan batu. Orang
n~oderenakan nicrasa kehcranan nicliliat antuasisme suku Moni lncnyanibut perang. Wajah
di hias dcngan arang dan gcniuk babi bcrwarna-warni nicrupakan prajurit siap tclnpur yang
berani maju ke depan niusuli untuk berhadapan langsung. 1,ama hari perang memakan bulan
mengakibatkan rncnlakan korban cukup banyak dengan tunggakan itu, niasih banyak orang
Moni yang terbunuli dan belum selesaikan dalain bcntuk pesta pcrdarnaian. Sistcni pcrang
suku Moni, tidak ada hari kosong untuk bcristri istrahat. Siasat pcrang diatus olcli kcpala-
kepala perang yang discbut dcngan "Mbolc Sonowi". Mcreka saling mclemparkan panah
jarak kurang lebih 100 mctcr. I'cpcrangan bisa bcrlangsung dua bularl dan pcpcrangan
mereka saling scrang dan scrbu "tawuran" nicrcka saling scrang dan scrbu. Dalam perang
suku Moni tidak mcnentukari siapa nicnang siapa kalah, tetapi akan menghitung berapa
jumlah korban dalam pertempuran dan bila di ketahui jumlah korban lnaka bagi klien yang
banyak korban akan rncnibcri kesempatan untuk berlicnti tetapi tidak nienetukan kapan akan
mulai pcrang lagi itu akan mcnjadi warisan i~ntukanak-anak mcrcka. Biasanya manusia
yang korbang pcrang di kuburkan diatas pohon tanpa pondok adalah maksud untuk menanti
teman lawan. Pcrang antar suku dan suku Klicn deiigan klicn sanipai saat ini dacrah suku
Moni kccamatan I-Ionicyo kecamatan Sugapa dan kccamatan Bcoga suku Damal wilayah
tengah kabupatcn I'itncak .lays dan kabupatcn I'aniai sclama ini masili scring tcrjadi.

3. Suku Nloni Mengerlal Du~liaI , I I ; I ~

3.1 Orang Barat Misiorlaris dar~'I'entara Jeparlg

Suku bangsa barat yang pcrtanla inasuk dl \vrlayali Moni adalali, tcntara Jcpang clan 13clanda
pada perang dunra kc 11. Wal,iupun tcntara tcrscl~utt~tlah1;llna dl w~layalirtu, tctap~sudah
mclakukan hal-ha1 yang anclt 11ag15uhu Rlonl yattu makan atijlng, inakan jantung plsang clan
lam-lam Kcniud~ankarena tcntara pada saat 1t11 pelang dcngan bangsa dengan bangsa
tentara Jcpang pcrgl kc arali Ilaga-Mul~adan sctc~usnyabahkan scbaglan m c n g ~ k u talur ~
sungal Ilorabu meniqu dacrah Sarml. Mcnyu\i11 tcntara T3clancla, tetapi tcntara bclanda
belum lama dr B~logai. I'ada tahun 1030 M ~ s iKatol~kyang bcrmarkas dl I:narotal~
rnengutu\ salali seorang nilhionarls barat, Paler M l ~ h a c lC'ammnrcl 0I;M bcrslara kc arali
t~murnienuju Ilaga, d a r ~llaga masyarakat nicngcjarnya, niclarlkan d ~ kc r ~hutan bclalltara
tanpa makan-mrnuni dan paka~an.Ilcngan tldak cadar Patcr Canin.larcl Mrshacl OI:M trha dl
kcbun tila dl Ilcsa Ilondal dcln nicmahan hi~,~li-l)uaI~ ru~nput( I l ~ l , i ~ g ud'in
) dr tcmur jalah
\ c o ~ a n gmasya~akatI~cnlainaIlelau~n\~ula Uelau \later diantar kc Ka~npllngl311ogi11 ljclau
M b ~ ~ Belair
la bertcmu pater tcrsebut kebetulan wja saat metncrtksa perangkap dr ateal ~ t u
Sctclah mengantar orang barat tersebut, darr I31logai niasyarakat I3clau-.Tapugau bcrpesta
bcrsan~a dcngan l'ater C'ammarcl Mr\liael O F M Ilua h a r ~ liemudran I'ctcr dcngan
ronlbongan ke tinarotall Ilan sesual dcngan usulan I3ela~1Mbula dan kawan-kawan, IJskup
Jayapura mengutus seorang pastor pertanla lrntuk I3iloga1, pater l'ctres 01.M. I'ada Faat
mlslonaris pertalila dl dacrah Monr, I'rogram yang dtjalankan ole11 nirs~saat ~ t uadalah,
pcnd~drkan orang dewasa, pcrwartaan 1rlj11. p c n d ~ d ~ k a ndasar (IIIS), pcltanian dan
mc~ilngkatka~i g l z ~rbu Jan anak Jan kcschatan masyarakat. Ilrsamprng rncnjalankan
program terscbut dratas, pcrananan Mrsl, hcrupaya nlenibuka lcolas~lapangan tcthang ilrituk
llubungan koMon~kastkcluar daerah. Scbag~anputeta dacrall dl klrlm kcluar dactah scpert~
I'pouto, Kokonau, I+'ak-fak dan Nabirc. I,apanga11 tcrbang Ullogar dl bangung dengan
swadaya niasyarakat. atac sponsor n11\1 ter\ebut. llpak keqa yang d ~ b a y a rtnlsl saat ~ t u
adalah "parang, Plsau, kapak dan n~akanan". 1,amanya ~nenlbangun1,apatlgan tcrscbut,
kurang l e b ~ h8 tahun Junil,~h korban altrh:lt telt~nil,i~n tanali u~akturncmhorigkar lapangan
tcrscbut bcrjunllah 5 jlwa, clengan tlcmrkran lapangan dlnamar "sokopakt". Ya~tu
kepcndckkan nania-nama orang yang h o ~ h a n 1,apangan nll\i Katollk IJrloga~ cllbangun
tnhtln 1040 dan bcr a h h ~ rtaliiin 1948 (\cl:ln~,~ dcl,rpiln taliun) tlcngan hraya \cl,csar Itp 18
Jirta ruprnli (l~-ltrpot~c~ir.cc~lrrr-ir/rXc1r'c7/lrHrln,y(r~)

h Karcl Gohay. s u k ~Morir


I'atla janlan p c ~ n c r ~ n t aDrs. ~ 11lcndap;lt dua bagrati ~ r ~ ~ nlcr~jad~ tuk
wilayah kecamatan yaltu Kccanlatan Ilomeyo dan Kcearnatan Sugapa pada tahun 1972.
I'atla jaiiian ~ t u ,kcpnla desa, satu orang ~ultukscluruh kecamatan Sugapa. Calnat yang
pcrtarila dl daer;lh Sugapa adal:~hS.A. J'cs Mau I3.A I'ada tahun 1978 nlcmbangirn kantor
c;lniat Sugapa. Canla1 pcr1:llna wakti~1111S.A. Yes Mau I3.A. Program yang dl jalankan olch
c ; ~ n ~ (c.r-\cbut
at c l r wrl:ryal~ I ~ L I ( I I I I I ~ I ' I I ~I ~) C I I I I I C I ~ I I I ~ ~ lI ~i ~
~ IkI ~c t a \ aaclat,
~ ~ (la11 I)c.rb;lgnr 5cg1
\epc.rt~, per-ilng ;~nlar kl~cn-pcr~inahan-pel-am~~okan-ltcpe~cayaati pada a l : ~ ~ n - ~ r ~ i i i ~ I - ~ o l ~ - r o l l
alam 'l'rtal)~trtlak mcnycluruh karcna sill11tcr-jangk;~~ juga kalcna dacr-ah tcrpcncar-pcncar
dan terlsolrr dan pcrkamp~ingannyabcrkoiak-kotak yang liarus clllalu~jalan k a k ~berk~lo-k~lo
rnclcr.

Yang perlama kali pcmcruntah rnasuk dl wilayah M o n ~adalali pcrnerrnt~l~an dlst~rk I'aada
tahun 1970. I'ILISZonggonau dati A n ~ o sKudrai-dan bebcrapa petugns pemcrrntali datang kc
l3rlogal scbagar wakrl pcmcr~ntahpertama dr tallah M o n ~ .I'acla saat I ~ L dacl-ah
I M o n ~w~layali
hecamatan Sugapa yang scluas kurang Icb11i 25 -30kni rlu dl huasar satu kcpala Dcsa. Kadcs
yang pertama adalah I'etrus Bclau (I'cndcta '1'1gamajrg1) d ~ k i r a s ad11)cntuk
~ satu dcsa dan dl
pcrllantukan I Ianstp dan wandra yang dr;~rnb~l
dart nia\yarnkat setcmpat. Jatnrnan kcan~anan
cukup terjamin namun sulil tcrjanghau kc dacrah-clacrall tcl-pcnc~l. l'rogram pcmbangunan
yang dijalankan pcn~crintahtanggung l;lwab I<up;~tiKcpala tl;~c~-all 'l'ingkat I 1 clan caniat
sclaku kcpiila wilaynll lingk;~t I l l . I ~ ; I I I ~ ; I (I;II);II I I ~ ~ - I I ~ : ; I , ~ L I ~~IS~I~~III-~;I~)()I.>III
I~;~I~
C I ; I I I I ; I V ~ I ~ I I I l, < c ~ i ; i l Y ; ~; I~I I~J(111111 : I I I I ~ < ; I I I O I C I I I 1 ~ 1 l ) ; l l i ICI.SCI)III ( ~ I SC(<.I I I I S I I Y ~(I;III
I
:ic'lr'l'llnllyll t i l l l l l l ~ i l l 11i ~ I ~ I I / ! I I I I I ' l ' l l l l ' l l l l l i l l l I'l1'111( ' i l ' ! i l l i l l ~ i ~ l l l ' ~ l i ~ ~l l) l~' ' ~ i l l l l ! ~ lI l~' ~~ ~l ) l ~ ' 1 1 1 1 1 1 1 ~ ~ 1 l l i l 1
I ' I * I I I ( - I ~ I I I ~ I ~ ~ ~ I(I:III
I I I ~ ~ ~ I I I ~ ~ : I I I ~ ! I I I I~ :: II I- II I I I I I I I \ I * I I ~ I \ - : I I I IIII~OII,*:I:I ( )I,.II I.,:III-IIII 1111.~ : ~ * I : I I I I 1: 1~1 1 ( I : I I I
I : ~ I I ~ * I I I Iclt~l~ I I ;;t11 I I I I ! ';(*I111 ':~,III 111 I I I ( * I I I I : I I 1 1 ; 1 1 1 \ \ ~ ! 1 111 OJ!I ~ I I I IIt(-[ I:I(11 I \ ~ I I : I ~I : I ~* ~ .I; I III II: I I : I I I
I I I I Ir ~I:III
S C I I I ~ I I I I ~I(-IOSOI< ~ ~ * ( I ; I ~ : II';II>II:I. I I I ; I I I:;i*l;1111 %;;I~:I. I I ( I ; I ~ ;~,I:IS.l\:111~;1li scl<:~li~ ( . I ~ Y ; I I ; I : I I I I);III\V:I
pcgawai I'cmcrintnli kcci~r~i;il;~n s c l ; ~ sil)i~k l ~ ~ scncliri dalnnl t l r ~ l i i ; hisnis ~ ~)ril);ldi,ri~iggalka~i
tugas scbagai abdi ncgara dan abdi niasyarakal clala~nsumpall korpri pcmbangunan. Sayang
bahwa pemerintali kecaniatan yang bertugas diwilayah pcdalamatl I'apua sangal sulit
~nclakukansesuatu diwilayah kuasanya karena kcsulitan itu tertutama hubungan transporlasi
dan koMonikasi olch karcna pcmbangunan yang dijalankan selama ini harus niclalui
birokrasi dan sekali linla tahun baru bisa bcrjalan program kcrja.

3.4 Car~tatYogi
l'en~crintal~

Program pernbangunan yang dl Liirunkan perner~nlah trlplka kecatnatan Sugapa pada


janlannya Canlat Y o g ~pado tahun 1980i1n atlalali Iklcba~anA ~ r s l ~ lI31loga1.p I'rogr-an1
pclcbaran lapangan lcsscbut dlpckcrjakarl untuk orang-or;lrig t ~ d a k nlau mendengar
pcmcrintall dnn scbagl:~n lccc~lla111i~dalallIL)LI-I~)LJ dill1 IIISLI lull. IJl~ahbclu111 dlbayarkan,
karena snat ~ t u ,siti~asi dacsrth Mot11 kacnu nklbal ri~asuknya kclonil)oh 01'M d~bawall
plmplnan 'I'uan S ~ m o Kogoya
~i dan 'I'cnlara Indoncs~ayang niana dl Papua nlcnjadl Dacrah
Opcrasl M ~ l ~ l c(IIOM).
r Itatusan Masyawkat yang t ~ d a kbcrtlos:~korban, balk nyawil.
m:ltcrral dnn mor~l. Alr\tr.lp I l ~ l o g a(11~ 11c1lclx~rIi:r~iy;r untuk hclo~npok1111. Scl I : I ~ clcs:~
sallng n~cngonlrol, kalau sckclompok orang mclakukan kcg~atan mclnbantu Kelo~npok
OYM, pcmcrintah mengambll s ~ k a pdan trndahkan tegas dan menangkap kcmudIan orang-
orang tcrscbut dl pckcrjakan lapangan I311ogn1selama 6 b ~ ~ l apelcbaran.n
11(l;11\ ; I ( ~ ; I 1111i111( I ; I ~ ~ I I I I11;11 1111 I I I ; I ~ ; I I;I~);II~~:;III ~ C I ~ ) ; I I I J1!1loj:;11
!. 1i*I;111 I I I I I I I , I I I : I \ ~ ; I I ; I ~ \ ; I ~ MOIII.
M:ISY~II.:II<~II I ~ I ~ I I ~ ; I ~ S : I \ ~I I I: I II III <I S ~ ~ C S ; I I ~ :l>~h~rl;li111
II~ <l:1li1111 tv:~hti~ 0 I>~II:III. Iii111yi1k
I I I I S : ~ ~ I ~ ~ I Ik o 1 1 1 1; I I I I ~ I ~ I I ~ I I SI I I I I I I I . 1';1tl;1 s:1:11 1111. ~il:~sy:~r:~k;~l Mollt
I ) I I I ~ ~ ~ I I ~ ~ - I I II ~: ~I ~I IIl 1 ~ ~ l c r ~ nII~C~OIICSI:I
~ ; ~ I l ~cpcr11I>I;Is:~ ( I I ~ ~ I c I I I(;I%-( I~ )llM ~ I ; I I I~ I I C : I ~ I III;IC;IIII-
I>lilcai11tcrpiiksa Ilart~sm c n g l i i ~ ~ d acl1t-1 r ~ ~ k u tuIIM dl s ~ k s abriliwa I ~ UI'ro I I I ~ ~ I I C S da~i I~I
melakukati siksaan yang lidak mant~s~uwi (tcl~ngaAtlolol' I3cl;lu-d1 I'otong kcmucl~anbakar
clan d l p i ~ k ~ k makan) ;~n in1 adalah pcrhuatnn Ol'M, scdangkan, kclakukan 'I'cntara Indotlcsia
rcndnln dalnm air dinggin 48 jani dnn s c l c n ~ ~ n y aIlnluk . n~eniigihL I ~ ; Ik~~ r j iI;~pa~ignn- ~
camat Yogi sudah nicn~nggaltlnn d ~ b ~ a r k asnjn. n

S ~ l ~ ; l l l , j : 1 1 1 jI)l'O~!l';llll
: YiIIIJ: (I1,~;ll;lllli;ll'l ( ':1111;1l 1 ~ 1 1 1 1 1 ~ ) 0 1 ~1l 1' 1 ; 1 ~ ~ ; 1 1 ~ : 1 ~ ~ 111~'11~:;1~i11l
;11 I ) ~ ~ l 1 1 1, I1CI;IS
,III~;I, tCI;ip~t 'iitiliti I >IS. I ; ~ ; ~ I I SI IOI~II)OI.C* IIL*III~;JI , I I I ~ ; I L I I I I L I ~I\ICICI)~II ; I I I S ~111~ I~II(I~~;II,
tlcng:t~i p c ~ j a ~ i j i aya11g ~ i ticlrlk ~ C I ~ I ~ (Ll 'Ii ~ ~ iI ~ l i. I~ ; Is~ L I ~ ; I L I ) S C I ) ~ ~ I ; I I I I I I L I S ~ ; I I .111t~r11tiit ;I~~I~
scbagai tcnaga scrvicc lopangan tanpa mcmhayar Ilonorcl, makin banyak kcgialan makin
s i h ~ ~pr~lak kcgintan yang Iiarus dil;~kukan I:r;~ns Ilonll~orckarcrla I)crsan~aan masuknya
aktifitas Bksplorasi I'T. Freeport COW "11" diwilayah Moni tahun 1089-1990 dan scterusnya.
Sctiap program yang di turutikan pcnicrintali khusus wilnyah pedalaman papua hanyalah,
i l l 1 1 , 1 1 1 I i 1 i l l l 1111111. Dill1:l ~ l ( ' l 1 1 ~ ~ ; l ~ j ~ y;lllj:
l l l l ; l ~c l i I l 1 l ~ l l l l l i ; l l l kc 1 1 1 : l ~ ~ i l l ~ : l k ;~l f~ 1 : l l lklll?lllf!-
l
K~.islinrlusAbuyuu
--- --
Ws; ~ I I ~ : I ~ : I L I
I;r~l~

Wcya-Joani -
Julius Kobogau Wandngau-Uilamhani
4. Itl-c*c-lwwlN a ~ s l 'tl ' i l s ~l i t * I ) s t * ~ . n\\'111)11
l~

Aklil'ilurr lik~l)lol'unidi 11111lili tli l)crlgl~u~j~~r~g 111111111 IOHO ~IIIII IIIL'IIC~I~UI) J)C~~~I~IIIII~III II'IUII Juyi~
duri kcn1111ulu11 I'ul~iuiIlun~t[li NCI)CIII!I OIII.LI~ t l i l ~ l i l~' ii~~ ~H~III~~)~II ~ i i ~ ikc I)CI.OIIILINUII I'~~I)LIII N CW
(iuinc~r, Kcgialtll~i ~11stli1 ~ i owi~lllyuI)cr~rl)us111.vciI)~II~~II~III~II~II~ yuilu ~ c ~ ~ p u ~ i icl o ) i~l i~i ~
l o~
NC~I~IIIC'tillll~lli
II Y l l l l ~~II~II~NIIIIII~IIII 1It*11p,1111 N i ~ l i l l II~IIN(,
l y i t k ~~~Iic l l ~ l I~I~~I~I~'III~~IIII
!ll ~(colofii~
kc Iokuni HIINII~II~ ~IC*II~IIII ktll~cltluri 11clikol)l~r yi111)~ nctlr~~~)c, I~ovct*,I )~II~IIII care i l l 1 ICIIIII
liknplorasi I)inil ~licrigcovcrtlacri~liY;III~ SLIIFIL ILIIIS 1r1ril)ti I I I C ~ L I N L ~ ~ / I ~ I C I I C ~ I~II~LIII
) I I I ~ ~ Clalll~u
waklu yang relative sangat singkat, yakni bckcrja disalu dacrah/kan~pungpaling lama sat11
hari saja. Mcskipun suatu dacrah dilintasi hanya sesnat namun team Iiksplorasi tcrlcbili
duhulu ~iiclakukanpc11dckaIa11 IIuik lcrl~utlap;1l,ari11 pcnlcrinluli niturpun tcrliaclill~nii~syurakut
NCICIIII)~II, SIIII~~I~~111il II~~~II~NIIII~I~ I I I I I I ~ I I IIIIINYIII.II~II~
IIICII~~II~II~ ~C~HCOIII' (li OC~IIIIIIII~IIII
tlilllullu ui11.111111IIIII)IIII~IIII l)cl11111 lelsnlia, 11111111111 Iv1'I;(('(.lo1111('~111s)~CII~IIII HC~IIIII LII)LIYI
~i~cluksu~isku~~~~yu. I<cukai ~ ~ l u ~ y a r c~)atlu ~ k i ~waklu
l 1111 xullglrl ~ ~ o s i l itll)i ~ ~ l r r r ~llcrcku ~a
~ncngliarupkanagar tcaln i r i i clapat r~icric~nuka~i scsualu didacrallriya yang dapat tncmbcrikan
kemakmuran kcpada scniua orung dilnesa mcndatang. Awal Scptcmbcr 1991, John Culls
mcndatangi kccamatan Sugapa untuk kcdua kulinya, untuk bcrbicara dcnpan nparat
pcmcrintah dan mnsynrakat sctcmpat tcnlang rcncilna pcnclili:ln Ichili lan.jut tlacr:~h tsh,
kurcnu ndunyr~ pclunjuk tlori ll:lsiI pcnelili~~ripcntlnliuluun I111liwr1 tlucrul~ IcrscO~rl
kcmul~gkinu~~ ~ ~ i c ~ i i l ~ u~ ~) oi yl cuni~
~~i I I ~ ~ L IIII~I~~I-II~.
I I ~ I I I I Mnxyerrlkul ~ctcrlil~sl su1igi11IIII~UN~IIN
il1111riic~iibc~.ik~r~i ~LI~LIII~IIII OCIIU~I. Ilcl)cl.ul)u lokusi t l i l o w u ~ * kolcli ~ ~ ~ i~nusyurc~kut ir~iluk
I)clicriilIulari bonc-~u1111). I'ilil~i~~i 11klli1.11y11 ji~li~li OLI~II I~I~IIII~~ i i i l i k(:I1111 J~II)II~;ILI yt~llg
I~~IIWIIIIIII IICII I I I I I I I I N I I I l c I c r , ~I I IIIIWIII V I I,IIII~III1111
litlnk tlirrcwc~, IIIIIIIIIII sc~clal~ tius II~ILII II~II~H~IIIIIIIII, ~ICIIWLIII ~)CIII~)~III~IIII-J)CI~I~III~)~III~~
Icrlc~~lu, o l c l ~puk Slnrl~ctI lusirl ((iovl.cl liksl)lor,usi pucli~wuklu ilu) clil)i~utlulrko11t1.uksewn
tanah base camp di Uilogai. Awal taliun 1992, saal lean1 survci liksplorasi datang kc Uilogai
untuk mcmulai aktilitas survci lonjut di dacrali tsb, para tokoh nlasyarakat dari dacrah
13iloyai; Kcmabu dan sckitarnya mc~lgatiakntipcrtclnunn dun scpilknt untuk lncncri~~in lcn~ii
IJksplorasi untuk bckcrja did:~crnlillak uluynt tllasing-tnnsing d:in n1cminl:i piliak pcrusalluan
untuk tiduk mclayntli tuntutan pcmbayarari dari siapapun alas dacrah yang scduny disurvci,
mengingat tahap pekerjaan baru pada tahap pencarian bahan tambang. Namun jika aktifitas
tsb mempenganrhi secara langsung kebun masyarakat, ataupun tanaman pandan liar yang
tumbuh dihutan, maka kerugian hams diganti. Keputusan ini dirasa sangat fair dan sejauh
ini pihak perusahaan selalu mempedomaninya. 'I'idak ada dokumen tertulis dari tokoh
masyarakat di Sugapa tentang ha1 ini, melainkan hanya merupakan kesepakatan diantara
mereka. Para tokoh masyarakat ini umumnya sudah mcninggal don kalau masih hidup di
illl&Aill) SLIL~~IIISiIIlgilI III~I
(I~IIIIl~lilklilyilk I~IFII>t.rl)~c;~~il
SCII;I~:~II
1)~1111lkil
~ ~ ~ i t s y i \ ~liaru~i;~
.i~ki\(
i ~ ~Monil i ~ i ~iic.nsy;il;~lka~~ pctiiimpin. Aktil'ili~s I5ksplorasi di
kckuilli111pllysik ..;cl~i~).:;~i
kcc;lnlitlo~iSl~g;ipi~ k c ~ i i ~ ~tl;\p;~lt l i ; ~hc~:j;~lun
~~ dcngi~n1;lllcar I r r ~ l l ) ~i ~~ I I ~ ~ K L I ~I Ilumbaliu~ II. yang
s r l . i ~ lt~l l l ~ n i l i ~tlili1l>r111~1111
j~i i ~ t l n l r ~IIIIIS~I~II~I
l~ ICIIIIRII ~ c ' I . J ~ I(IIIIIIIIIII
, C~IIII IICIIII~I~ ILIIIIIII
III~IIIIIIIIIIIIHIII IIIIIIYII ('11111 I~CI~~II~IH~III~III ~IIIIK I,III(-II IN'~~~'I~II. I Ii111111 II~IIII~i111p.111 ~ ~ ~ ( ' ~ ~ ~ ~ l ~
I IIIII\ IIIIIHYIII III\III IIIIIIIOIIII IIIIIIII~ 111.1 IINII~IIIIIII, I~IIICIIII IIIIIH~III III~III 1 1tI11liH~'IIII)II~ III~*III~)IIII~III
:il\ill ~IIIIH I~IIII(lii11t.1111N ~ ~ I I I I H~IIKIIIIII,:~~*~IJIII~:~\IIII 111l1111, ~)(.III'~II~IIIII :ill111 I I I ~ * I I ~ ~ I I ~ICIIII~~II III~~~~III
I\i-laji~ ~ I I IICI I~ l111il1 I~III('IIII ~('li111) II~II~IIIII Itllwii l \ r ~3 ' 1j1 ~ ~
1 1 ~ IIIIII)'II I)L'~~IIII)~I IIIIIIBI r i ~ l ~IIIIIIIII l~~l~l
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I ~ I I J I I I I I I III I I I I I!IIII~II~~ \villi111IIIIIIII~~NI~IIII IIIIIIYII IIIIIII~
I I I V I I ~ I I ~ ~ I I I ~ ~ ~ IIIIIIN~IIIII~$II~
II IIIIIIWII t.11111 i i ~:IIIIIKII~
i III~-IIIM~~~LIII IIIL'ICI<II IIIIIII~~ ~ I I I I H ~ I II)IIII,~IIIIH,
N~II~IIIIIt l i l ) i i l ~ i \I)IIIIWII ~ ~ ~ i IIIIIILIIIIII i ~l ~ ~ ~i l ~0i1t111 i l ~IIIIII
~ l ii1tl111 . I ) l ~ t l i ~11s1i y i ~IIIL'IC~~II,Ml~nyc~lnki~l
YIIIIH lirlnk I,llrln k e r r l ~litli~k i ~ il11j1i1Idilcri~llr~ I l c k c ~ j~i ~ ~ I I . G I I ~ICI.I)~IIIISIIYII
I l i ~ j ) i ~ kcl;jil, i ~ ~ i ~lillu ~l
~ncmbuulul;~IiL I I I ~ ~ I ~ hisa IIIGII~~I~)UL~~II\ ~ C S t l i ~ I0it1.i tl J)CI.LISLI~IIIII, IIIIS;I~I~~;I: I ~ I C I ~ ~ O L ~ I I I ~SGIUII~
I I N I I II I I O I I I ; I I I I I I I ~ I v I I I C ~ I ~ I S I tlacri~l~ I I I I SCIIILI~I II~IIIII)I\~~III lni
HL'IIII~II)ISU (I~HC~CNIII~IIII (ICIIRIIII IIIIIHYIIWIII.II~I ~III.CIIII IIICIIIIIIIW ILI,JII~III ~I~IIIOII~II 1111111 II~IIIIIIII
IIICIIIII IJI JICI~III[~IIII I ) I I I ~I)CIIIH~I~IIIIIII
I~ L I I I ~ I IOC'IIIII~~IIIW.
~~ I~CIICIIICIIIIIIII)~IIISII~III~III , J I I ~ I(IICOI)II I
IIII~LI~ t l ~ ~ ~ ~ i r ~ ~SCI)IHII l ' i l i ~III~III~I\III
~ k a ~ ~ OIC'II IIIII~~IIIII~II~, SC'IIIII~WII I)l'll~llllIililllI)IIII~IIIIII
~lLIll~l)~l'~ilSi; I)LIllilll ~)illl~llllilll ~llllllligC'l~Ji1;I)llllilll [)lllilll'(11111 ( ) C l l l l l l l ~ l l i l l l ~ 1 1 1 1 1 1 1 ~ i 11111[~lk
I\cl)cl'l11;111 ~)l'll)ildi lIiIIiIll& ~ l l i l I)~igllllli
l (Iilll l l i l ~ l illllililill)l
l~ ~~C'IIKIIII ~iil)ill. (ILIII I~!~llk~illlil,
OIIIIIIIIIIYII OCIIII~II~IIIIII ill1 OIIOIIII~ I~IIIC'IIII N I I I I ~ ~ I ~ II~IIII~ I I I C I I ~ I ~ ~ II)IIIII<IIII
~ IIICII(IIIIIIII~I(IIII
kcsul~lnl~ ~I~~C'IIIUL~IIIII II~III jiliu t l i l t ~ y ~ l I~IIIIIIIIIIIIIII
r~. ICI NCIIIII tli11111s I)IIIII{IIII jug11 ~III~LIII~ ~ I Ii I
kcpala dcsu Ililoyui, Ar~~l)l~osius I~~~IILI. Mcrusa ikul 111c111uluski111 ~llilsuk~~yu ~)crusi~l~i~i~rl kc
dacrlrl~Sugapa, Ambrosius mcrasa tidak ~ncntlapalknnkcunlungan sccat'a Iiln~sirng, la iri
kcpadn rcku~isckiinlpungl~yaI'uulus .lnpugilu yiing lallcrnnyn sqjak Scl~teml~cr 10') I tlitcnipati
busc-comp yung kcniutllan, squk 1995 I~itiggosckarang clikonlrak oleh Iiksplorasi unluk
maksucl yany suma. Sclulll ilu I'aulus juga hckcrja scbagal karyawur~(iovrcl ynng scnlakin
nicngungkill gcngsinyii cliilu~ii~iiusyarakiitMolii, kul,clln ~~I~I~III~)LI;III kcii;~l~ganllyu ~iicqii~di
si111gi11 nlc~lo~ijol,NOV~III~)~I, 1095, AIII~III)SILIS ~ C I I ~ L I ~ ~ I ~ IIICII~G~~I~III III l)i~giil~l 1li11.1 IiiIIIg
liolrl~~tk I)IIHC-C~IIIII) (ICIIUIIII II~IISIIII (1111 ,~IIJI~ISC'GIIIII I I ~ I IIIIC*IIII)IIIIYIII ~ 011liII~IIN IIIIIII~IInlr.
licl)atll~I'IIII~III~t l n ~AIIIIII~II~IIIIJ ~ ~I~NIII~III~~~III IIII~III(III('II~('II'NIIII\IIII IIIJII~III~III 1 1 1 1 (II~I'I~~III IIIIVIII
I)~III~)~IIIIII I~I*(IIIIIIII~~III NI'II-IIIJIIII. IIII~IIHIII~II~ ::(-I)~,~IIIIIII~II I'IIII~II!: : ~ 1 1 ~ 1 1 1 1I1I I ~ ~ I I ~ ~ I I ~ I I I11-HI~IIIIIIIJI
[~\IIII

III~ISk ~ l ) ~ ~ ~ ~IIIIIII~I i l i l iICI::CI)III


r ~ r ~ 011'11 CIIIII~IISCICIII~IIII.I ) i t l c l ) i ~ ~ ~ IIIIII~I~II~III
IIIISIII I\L'C:~IIIIII~IIII,
A~librosiusgaga1 mcrnbuklikan kcbcnaran tuntutannya. Mcnyangkut base camp ljilogai
pemah muncul surat kontrak palsu yang seolah-olah telah terjadi perjanjian antara Eksplorasi
PT Freeport dengan John Paulus Sani pada tanggal 01 July 1993, tentang syarat-syarat yang
tclah discpakati. Kcnyataannya tidak pcrnah ada dcal dcngan orang yang bcr11:rma .lohn
I'aulus Sani karcna mcniang tidak ada hubungan. Agustus 1996, lsak Uclau, adik dari
Ambrosius Belau kcmbali menclaim bahwa clan Uelaulah yang memiliki hak atas tanah
basecamp sedangkan Paulus Japugau tidak mempunyai hak atas tanah tersebut kepada
mereka disarankan untuk membiacarakan masalah ini seacara adat di depan unsur pimpinan
kecamatan setcmpat. lsak Belau tidak dapat mempertahankan argumentasinya atas
penyangkalan hak Paulus Japugau, bahkan scbaliknya mcngakui hak kcpemilikan I'aulus
. I I I I ~ I I ~ I I I I. I. I I I I I I I I I ~ 37 I O O K . Wollcl.i~~l: I I v I ~ I I I .I I I I I ~ I \ : I I I ( I IAI II I ~ I ~ I I I I ~ :11(-1:111.
I I I ~ : VIIIIJ? HCI~IIIIC!
~ l l r ~ r ~ i kl irl ~l i (l ri t ~k~c ~* ~ . j i ~c l i ' I ' I * I I I ~ ) I I ~ I I I ~ I I I ~I II ( I I U ~ ~ ) I I I I ~ ; O II" l ' l i l ( ' ( ( 'A1 )). I I I ~ * I I ~ I I I ~ ~ III I~I I~I II I I( I
I I I I I I I ~ I I I I I I I I ~ I ~ I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I0 , 1 ( 1 I I I I I I I ~ ! I I I I ( I I ~ ~ I I I ~ I I 1111
I ~ I ~ I I I I ( I I ( ~ I(11 I I ~ ~ ~ I I I ~ I II "I I' ~ C ~ ) I I I . I ti1111111 I ~ C I I C ~ I I I I I I . I ' I I ~ I I I I ) I I I I N I I I I I Y I I WOIICI'I~IN III(~II~IIIIIII
I ) C I I I ~ ) I I ~ I I ~ 1k11lu11
IIII 1io11l111lt 11111nl.iiI V l ' I;I( ' O L ~ I I ~ II I' III I I ~ I I N . ) I I I ) I I I / I I I I I I I C I I K C I I I I li11111ll
I OIISC C I I I I I I )
yaliy J~kati~kan scbagnr: l'airlus hdak I)c~.llakatas hliali tcl~scl)ul;ucli~~lyakonlrak tanall
tersebut memberikan pcluang bagi I-"I' PIC tnclakukan kcgiatan yang diclaim scbagai sangat
~iicruyiknnmasyari~ki~l; untuk it11 l"1' 1:IC: II~II.LIS 111~1iibayi11. gallti 1.i1fii scI)esar 50 ~iiilyilrtl
r u l ~ i u l l , NUIIILIII ~ l ki1111o1.
i Ktli1111KCIIC;IIIII, Wollc~,i~~s ~rlr.l~fiukiri Ilak l ' c ~ ~ l sili~ll ~ ~ si l t ~I'i~~~lus
y1111yl1i1r.u l i l ~ udari Ililogui Irilclir Musu .lil~~al~~l)tr cli111 I I I C I I C I O I ) ~ ~ I I I L I S ~k~Ji1li111l
I~ I 111111g 1.111)i1l
tunpa dupal diliili~~i oIcIi sckusili yang S C L I ; I I I ~ lidilk ;ids I I I I I ) U I I ~ C~ JI C~I I ~ ~ I kcl01111)ok I MUSI~.
Musa nicrasa kc colon gat^ Jalanl aksi unjuk rasa yang dilakukan olch woltcrius karcna jauh
sebelumnya Musa sudah merencanakan untuk menggerakkan massa dalam berunjuk rasa
(Kutipan asli laporan kegiatan Freeport Eksplorasi FI CoW B di Bilogai yarig dirninta olek:
Lexy Lintuuran-tanggal I5 Maret 1998 - Pelapor: Herman H Parinding, rnengenai tuntutan
Musa Janutnpa darl suku Moni dari Bilogai, cc.: D.Pottter, Prihadi S., Wahyu S., Gary
O'Conno, Bratuwijuya)

4.2 Janimala-Utusan Freeport untuk BilogaiIWabu...?

Kurany lebih tahun 1989190, Janimala (John Cutts) dan ticm survci awal kc Daerah Ilitadipa.
Mereka menggunakan Hclikopter milik PT Airfast. Setelah tiba dipos misionaris Hitalipa,
helikopter shut down di pos tersebut dan menuju ke sungai Hiabu dan Dogabu untuk
mengambil pasir, air dan conto batu. Dan kemudian menuju muara sungai Wabu dan
Dogabu, terus ke muara kali Wayabu-Wabu, kemudian ke sungai Wabu dan anak sungai
Wabu. Saat itu Tiem survei dan John mcngambil conto pasir dan hatu-batuan lain di tempat
itu, John bcrtcmu Stcftlnus Sondcgau. Kcniudian mcnuju muam sutigai 'Tigahu dnn Wabu
sctclah di sungui 'l'iyabu tlan Wabu, Iiclikoptcr slli~tdown dipasir kali W:~bud:~n mcndul:~t~g 1
menyambil sample pasir, batu dan conto air. John Cults bcrtcmu dcngan Didim~~s Bclau
(Ojegoatawambole). Didimus ndalah salah satu anyyota masyarakat marga Belau, yang
tinggal dan beraktifitas lain dialur-alur sungai Tigabu (Tigitalipa). Seperti biasanya John
Cutts dengan bahasa Moni, menyatakan bahwa ia dengan tiem survci mencari Kidua-Nadua
(Emas). Saat itu anak-anak Didimus Belau ikut bcrsama John mendulang emas di pasir
tersebut. John nieminjam kuali masak orang kampung tcrsebut untuk mendulang.
Bahwasanya alat ~~cndulang yang dibawa, tidak mcndapalkan apa-apa. Masyarakat bclum
tahu apa tujuati n i c ~ ~ d ~ ~ lpasir
a r i g itu'). 1)at!3 s:laf l~cnyclitliknnsurvci ~~cndaliulu:~n sudulikal~
IJ'1'I:IC COW I4 nic~igcl:~liui11iIi:ik lic~iicrinl:~Iiknl,irlx~icnI'111ii:1i (Nnl,irc w:~klt~itu) tlan
kccumatan Silgapn. Scmi~nlapisiin ninsy:~ri~k:~t Moni ~ncngcri;~l.Ioli~lknrcn:~Sollri ('ulls 1:1li11
mcmbawa pcsawat kccil waktu 11lasiIi aktil' Jnli~mkcgialnn misionaris. Masyiirakat Mot11
tidak mcnduga John mclakukan pcnclitian scsuatu unluk kcgiatan disana. l'icm Survci
mereka mcnuju kc I lomcyo.
St.lt*lllll I ~ c . l r t . ~ . r ~ lI~~i I~I ~ I I I \I ~ I I I I I ~ I ~ I I( I I I I I K ~ ~ , ; I ?H
~ ,SI*I)I~.IIIOI*I l i ) ' ) l ) .lo1111( ' I I I I : ~ SI*IIII,[I \v111iiI 1"l'
I ~ ( * I . ~ I I I I ~ I I kI tI 1M ~ ~ ' ~ ' I I I I I I I ~ I ISII)!II~III
II )'IIII~ li('l11111 lil~lil~yll A ~ I J I I I I II II ~ ' I ~ I I ~ I I I I I II I I I I I ~
Irrl.lrrl~lllrll ~ I P I I ~ ! I I I I I I ~ I J ) ~ I ( I I ~ ( I ~ I ~ I I I ~ I I I ~ SIIJ!II~III IIII III(*II\~I~III~III~~~IIII I(PJ!~IIIIIII \ ' I I I I ~ ! I I ~ { I I I I
I ~ ~ ~ ~ I I ( ! ~ I I I I I I I { I I cI Il i ( I I I ~ * I I I ~ I M ' I I ~ ) I I ( ' I I I I I I I ~ \ I . I ~ I I J ~SIII,III)II II~I \\'1111111 1 1 1 1 I ' I I I I I ' ~ I ~ O I I I ~ ~ I I I I1 'l . A .
I J I ~ S L I I'I'~.il)ikr~
. I < C C ~ I I I ~ : I I ; I I I I)cI.s;II~~;I III~ISY;II.;II<;II ik111 IIICII~IC.II~:II.I~:II~ 111);1 Yilllg ilisi~~~il)i\ikr~~~
OIII I I I I I I C I S ~ ~ I I SCICI~III , I I l ~ ' l 1 t ~ 1 ' 1 l ~ i l l . k i l~
l l ~ l ) i ~ g i iI Ii Il~l I S Y ~ I I . ~ I ~Mol~iIII Iiililk
I I I ~ * I I ~ ~ I I ~ IICIIIIII I I I I ~ 11011 Y I I I I ~ ~ ~ ~ S I I I I I J ) I I ~.lo1111 ~ I I I I ~ ( I I I C I I I II I I I I S ~ I I I ~ I ~I I~I IC I' I~ I ~ I ~ ) I I I , I I ~ ~ I" .I( ~I III I I
scl)c~liso~lc~wi" ~ ; I I I H o i l ~ l i l l . I)e~~sili~l I I ~ I I I I I (I111sllisI~.i~cIisio~~i~l). M I I S Y I I I . yilllg I I ~ ~ ~ikulI ~
I I I C I ~ ~ C kr111 I ~ ~ i~~I~I l i ) ~ .Sol111 ~ i ~ ;W~ s~ iI ~ Iill1 I I ; ~ t l i ~ l i.I11Iius ~ l ~ : Sil~ii.11' 111111s .Ii11111gi1t1, Atlolol' I!cI;III,
Si1111uclJal)ug;ii~clan bcl)crul)a niasyuriikot lair~l~yi~. I ) ~ I I ~ I I I II ) C I . ~ C I I I L I ~ Iilil,
I I 'I'ICIII lVl' I:lC
(John) n ~ c n y i ~ i i l i ) r ~ ~ ~ a IcnIi~llg s i k e ~ l ,kcgiati~~i survci yang t1ki111ili lak~rki111 tlacrah ilu. Sclclall
~ C ~ ~ C I I I "JOIIII" U ~ I I ~i~c~~il)i~L 1c11aga
u l ~ k ;10 l ~ o~ ~ ~ a uliluk l ~ g 1)ekcrja 1ia1.i ilu lahap awill. Dari
Ilasil pcrlcmuan, l'aulus Japugau tawarkan tcmpat unluk basc calnp cliujung airslrip Uilogai.
I'acla awal bcraklil'ilas liksl~lorasicli Ililogtli karyawnn yang dilcrinla saal ilu nlcngalami
1)crbugai kcsulili~~i cla11 I I ~ I I I ~ O ~I II~~~CI II 'ICliilak ~ ~ I Ii111t1 ill)il yilllg I I I C I . L ' ~II~II'LIS ~I k ~ ~ j i ~~ ikl iil lilu, l~~
Mukill N ~ I ) I I I \ 111ill\i11 I ) J I ~ I I I I I ) C ~ C I , ~ I I Y~ I IIIII ~ . I I ~ I I I I N ~ C I , ~ J I '~I ' i<l l ~o ~I III II Y. I I W I I (I II I I ~ I I I I ~1)il(l11 ji1111
~1..10N L I ~ ~ I I ~1 1I 1, C l ~ h 1 1~ ~ ~ ~ ' l l ~~)i111i111 l i ~ ~~ 1 1~1 1 1~i l l~i l li 1~1 1l1 ~l1 1 ~ \l ~ ~ ~ l l l ~ ~ l [):l!il' l l l ~ C~i l l~l l l( )l IjllOjlili,
I I I C I ~ I ~ ) ~ li111i.iI1, ) ~ I ~ ~S ~I LI II ~~~ L II) I~ II I I ~ I I I) L I I I ~ L ~ I I ~~ I IL\I I I~ ~ I I ' Y ~ ~ la111 W U I11i11h
I 1 ~ 1 L1 I I I kc I t ~ k i 1 ~~ C 1II~~III
I~clikoplcl-.lsrr~l)al-lclt~l)a( yiIIiv nka~it l ~I)t~nlI l i ~ l i l ) i ~ t l)~'iIll)i~cl, l, Millcriul I'ilil t1i111~illlllill[
sitc. Musyori~kulM ~ I I ~nclihal I, sc111un11ya ilu ancli Lcli\l>i11y:lta. I lari bcrgal~liIlar~bulen
bcrganti bulan sctiap bulan pcgawai mcncrima upah kcrja nicrcka sclatna satu bulan ilu.
Besar alau kccil yang penting ada uang. Masyarakat lain datang silih bcrganti mclamar
pekerjaan di base camp. Helikopter pergi pulang dari Timika ke Uilogai silih berganti
membawa barang dan makanan untuk karyawan dan barang-barang logistik untuk
pembangunan base camp. Untuk pengamanan situasi, camp manager menerima anggota
PAM dari pihak keamanan yang ada di Kecamatan. Perusahaan banyak mernbutuf~kan
bahan bangunan lokal dengan perjanjian akan dibayar papan Kp. 15.000,- perlembar dan
kayu buah besar Kp. 10.000,- dan kayu buah sedang Kp. 5.000,- perbuah. Mendengar
inforrnasi itu masyarakat sibuk dan berlolnbah menyiapkan scmuanya. I-lasil jual bcli tidak
sepcrti yang di scpakati bcrsama, bahan lokal yang disiapkan masyarakat harus ditawar
dahulu dan membcli. Atas pcrlakukan I'am dan Camp Manager itu masyarakat dcngan
mcnyesal mcncrima apa adanya.

Masyarakat melihat bahwa ini suati~sistim yang di ciptakan olch I"I' I:IC COW I3 scpert~
Tcmbagapura 35 tahun yang lalu, pcnicrasaan kcringat masyarakat dcngan paksa. Mereka
tidak berani buka mulut untuk memprotcs perlakukan itu, karcna takut dituduh GPK/OIIM,
bahkan takut buka mulut karena tidak berani menerinia resiko yang akan ditanggung. John
Cutts kcmana pcrginya lidak dikctahui, sctclali lncndatangkan manusia-manusia tidak
n~cngcnnlkasili ini. .Iolin mc11ycmbi1yiki111
diri ili 'I'imikn scpcrli bung1011 sisir Ilypsilurus
Dilophus (duagoni) Icrsc~~~bllnyi di hclaknng pohon. Scgal;~suka dnn dukii dilcrima dcngan
hcrkcpoli~dingin, karcn:~tncrcka bclunl stal, ~~ic~!liltIi ~ ; I I . ~ ; I W OKI I~. I ~ Y ~ Iloki~l W ~ I yi111g II
~ I ~ C I . I I In I I rI l , a ~ ~ It C~I IIIOINL I [ l t l l ~ kI I I I ) C ~ I I I I O C I I ~ C I ~ I I I I I I I I I ~ c t l ~ kI lClI I ~ I I I IIIOIIN. ~ M C I ~ C0i111yl1k ~II
yung ~~~c~itlul)irl i~rs~clcll sirul I C I ~ L I Itlu1.1 I ~ i1tl111.utlc11g1111 111ll 11c11~tku1 11111111111 O C I I I L I ~I)CI)CI.LII)II
I
~ I I I . ~ I I W I Iokal,
III ~ C I H ; I I I J ~ , I < I I I t l i I)OIIOII 111111I I I I I I S C ~ ) I I H I I ~ I I I I YSI IC, I ~ I Iolcl~tii I I I Y I I I I H l1111;1111 I ~ I I I I ~ ) I I ~ I
111ililc I I I I I N Y ~ I I I I ~ II II I~~ ~ I I I I( I ~ ~ I I I I I c I ~ ~ I I I~I I)I ) < ~ I I I I ~ ~ l i l ( c t l ~ 111111 ~ c * ~ 11c'111iliI( I I ~ I I I I I I K I I I I . I I I ~ I I ~ I II I I I Y I I I ,
I I ~ I . I I H ~ I ~ I I ~~ SI II II I~( I I ~c )l i l , ~ ~ j ~ , ~I ~l .(I I ~ , I I I Ikt1111 l r l l 1 i l I I I I ~ I I ~ *I ~; I I ~ I \ V I I ! : I I I I I I ~ ~ II .I I ( s ~ ) I I I I . I I !III(IIIII
~~~ cl:1l)111 i i i ~ ~
tl111.iI > ~ I I I C I .I'IIs:~~ ~ I I I I. I ~: I~~ I I I(11111 . I I ~I < ~ ! ~ : I i~l ~I IiS(*(I:IIIK
II I I I ~ I ~ I~{.~I(I~II.I~: I - I ~SC((.I:III : I ( ~ I I :~IC, ~ C I I I I I
nkan I,uyrrr sr1111ckvl>loi~:lsi. I);III 111):i I>il:~~ ) [ . t t l i l i l < k ( - l ~ i ~Iicl:~k l~ 111:1i1 I ~ I ~ I ~ ~ ~ c111i1~:11:111 I\~III..
tlinliIik:~ri kc 1,ili:lk ~ C ; I I I ~ : I I ~~ :: IIII~I KIICI.III~:IS (li SII~:III:I W : I ~ I I Iif11 I I I I ~ I I(liproscs. ~ I'cliiilik
lokrrsi nicnycrilli karc~i;~ I i ~ k t ~liicticrin~ii
t rcsiko yrlllg :1k:11i tli l:lngg1111gKc~i:ll:~nIloisl tli
lirkukun tli l c r n ~ ~ i ~ t - l c rS:IS~II.~II, l ~ l ~ ; ~i~klil'il~~s
~ ~il;~sy;~r.oki~l Moni, sq,ct.li Iwkns kch~ln,tli~silll
I~NIIIII, 1ni111l)it11 kcl)ut~I I I I I H ~ I I I . I I ~ I CI ~' I .I I I I I ) I I I I I I I I I N C I 'Y L I I I K I ) c I . I I ~ ~ I ~ ' I ~ (11 ~ I HI!lIog~li II(I~IIIIII SC~)UI.II
KIIHIIU ' l ~ o l c t ~I<utltly, , l'cn M ~ I I I II ' ,I I I I ~ ~ I S.IIII)LIKIIII ~ I I I I I I I I I ~ , ~ ) ( I 1'11111, I N I I ~ I 11t1
~ I I ~ I I I I I I I I I(.
I{LIIII~)CW~IS (i~ljggoln~ O I ~ I I SI L I ~I ~ I Iw11klt1~ ) I I ~ l u ) . Ili111y11lcI ~ I I I S ~ I I I I I Mo11i ~ ~ I I ~ yirllg I I I C I I ~ C ~ ~ I ~ I
knrclla I ) C I ~ \ I S ~ ~ I I II)cli I I I I knyu r l o i ~ ~ C I I W I II II I ~ I I Y~ I ~I I I I ~S I I I I ~ ~ IICIICIIIII. I I ~ I I I ~ I I W I I IYI I I I I ~t ~ i ~ c t ~ i ~ ~ ~
Nilill ill1 I I I O I I C I . ~ I ~LI])~III I ~ I Kl), 250,000,- 11cll)ulu11,I!~ISC CiIIIIl) l!~Iogt~i clijilgi~kcIi11 OICII IDAM
jaya, nielarang masyarakal bcrkcliliaran siang ilati nialaln Ji basc camp. Uabi niasyarakal
desa Bilogai diburuh 2 sampai 3 ekor di bunuh oleh ]'AM tanpa memberitahukan lebih
dahulu kepada pemilik babi atau kepala desa wilayah itu. Setelah babi diburuh, separuh
daging di ambil begitu saja oleh PAM bahwasannya "mengganti peluru" yang hilang dan
mau-tidak mau masyarakat (pemilik babi) menerima dengan dapan dada. Camp Manager
waktu itu ketawa saja dan cuek pula atas perlakuan anak buahnya dan n~embisusaja. Pada
malam hari di basc camp Bilogai, para pcrusaliaa~i di Hilogai (Wabu) mcmanfhatkan
kcscrnpatan ~iicnlbawayndis-gudis kan~punyyuny masill dibawali uliiur pakai sepcrti istrinya
saja, antara lain (MJ), (Ay S), (I's), ('l',b) bahkau bcbcrapa islri orang, lanlaran basc camp
dijadikan sebagai tempat kumpul kcbo, Ililain kesempatan kaset-kaset porno buka tiap
malam, bemain judi diajar satu dengan yang lain. Barany perusahaan dipcrjual belikan
dengan terang-terangan kepada saudaralfamili sekampung yang datang dari luar daerah.
Tiem kompasman dari GSBJ Mr. Slamct dan Groupnya kc Bilogai untuk melakukan survci
kompas di wilayah itu pula. Tiem ini bekerja tanpa pedoman yang jelas, bermain tabrak
potong kayu tanpa permisi. I'ak Slamet mengakui tidak pcmah menyinggung soal pohon
dnn kampcnsusinyrt, Group liksplorasi I3ilogili titlak ~iicngc~ial I lari Ibya Natal, 'l'ahun
Uuru, I1uskn dun l1~11.i M i n g ~ u ,Siilpul~irrikrrryawi~~i IIIIIIUH II~!III kc1L I ~ I ~NLI~ kii I I Oil11 iili)il scl~llri
dibcnluk, nyo,,,kcrji~,i~l~ril k c l ~ ~ uiluli~li r j u l u k i ~k~u~l i ~u r i l i ~ k ~ ~ l i l ~ y i ~ rMoni f i k ~ ldi Ijiloyai,
llerusahaan tllcngullyyilp lil~lallyang di babnt ~~crusalluu~i, ndaluli l11.1lanIi~Ilpi~ tuilll (no ninn is
woods) dianggap hutan ncgara. Sumbcr-sumber pcnangkapan kus-kus, tempat pcngambilan
pohon pandan, dan hasil hutan lain di rusak, seperti: Samba, Mboemba, Me Waimba, una
punamba dan onemba, mujipumba dan jalan-jalan tikus dirusak saat pengambilan sample,
pemasangan halipad, drillpad dan material pad serta pemasangan flay camp dan lain
sebagainya. Hewan-hewan lain bcrlarian kc scbcrang gunung karcna takut dan tcmpat
lcrlitidu~igmcrck:~rus:rk. ISnani ckor I ~ o l iI ~ I ; I s ~ ; I I . : I ~( :IIh~ ~ t ~Kyo l ~ o g i ~~il~i i)l l ik;)rcti;~,niakati
~lliika~ian sisa I ) c l , c a ~ ~ i ~l ) t~~~~ i r ~~CyIiI ~ I ~l1101
IiI ~ ill Ilal~l~iltl I.I.4. 111~II.C;II II(I S C ~ ) ~ I ~ I ~ ISIIIIII)U II

11li11;t 1111. LCI.CCII:I., [)~III~;IIISLIIIE~II W:I~NI ikul \CI.CCIII~II. 1);11li1 ~ i ~ i l~t i i i ~ s kclili~rau i~~i
I ~ c r k c p i ~ ~ i . jII~ICIIIi ~ ~ i gIiil111111007 li1111.('III.ISIL.IISOII, SLIY~IIII~I,I ( l i i 1 ~,I~IIIII&~ILI, I ~ . sI,ulcr
,
I'irlikl~lg, S c r ~ ~AIII~III l i ~ ((I~IIIKOI'~IIIII~~ i l k I 1 11111) 1li111K i l l ~ O l ~S~lgil~lil ~k S~t'lIIilI'CIIIY~IIUII
(Ki111oIsck SLI~~I~I~I W ~ I ~ I~II)~ L JSLIlIiIII II~cI~~~IIII~III kCii111i1tIi111~ I C ~ ~ ~ I I ~ I ~ ~ I I S~IISIY ICII (Ii~riI"I' IiI
SII~IIIII III~IIKIIIIII)II co1110i111, IL*IH~+IHII 11111111~ III~~II~*IIII, IIIIIIIIIII I111~4il1iylr OC~IIIII (IIO[~I'IIIIIIII~IIII
I?calu~~lr~ 1 1 1 ~ 1 i ~ 1 1MIIIII 1 ~ i ~!~\'IIIIIIII
rlll 1111 Ilii11111j; III-III~I~I~~IIIIII IIIIII~II~~ ~IIII)!I I I ~ I ~ II tI~~l r ,l ctl111iItanc
t.111110IIIIIII~~IIII 11011 lolt~lt(iI<tyj~l.I!IIII~!I~~ It1111111t1 ~I~*III~~II~IIIIIII ~III~-IIIIII~IIII 111 1111111111 III~IIII~
l11tl11l1, HL.I~I!IIII ~ I ~ ' I I ~ ~ \ l' iIlIlI~Jy~l lIw ~ l~YIIII):
t ~ ~ III~'II~IIIIII\III~ III~IOI~<IIII ( 'IIIIIII MIIIIII~:~~11111111111
tlibii11.ki111si~jir(Lirku( 1)crtitiilak) ~ i i a l i ~ l i a ~)clal)o~.
~i I);~lik ~ ~ l i l s a l a walnt~j)u~i
l~ I)LI~~III pclaku.
Scliup ~C~IIILISU~~I~I~II~ t l i s c ~ . i ~ l ~kcl~ilda k i ~ ~ l I'AM ~11lIuktlil)rosos L I ~ ~ I SIICI.I)\I~II~III it11 milsyilrukul
I~IGIIIIIII I)~IIIW~I I)CI.I~I~\I~~III 1111, ~ ) C I I ~ C I . ~ O S ~ I ~ I Ikc I ligi~,k i ~ i . ~~)CIIICI'~~)S~I~III
~ii~ IIG~~IIIII~I I~IIIUII
I97Oi111~ ~ I KSili~l I I ~ iI b t ~ & : ~ l l ~ k~i j~l ~i ~' i y~~ i~~~l l 'lC ~ I I .L~VIIII'IIII
I I ~ ~ I ~11~tlilli111li111
III I'illlii~!, I~LI~~I:~III~~UI
I l ~ p i ~I)I's. t i Kai'cl (iol)i~y,I )~III~ ~ c ~ i ~ c r kkocst li~~r~i ~i l~t liji111li111 i~ Ii1111111IOXOilII S i l i l l I ~ ~ ~ I S L I ~ ~ ~ Y U
AM1 tl1111()I'M SC~IIIIKKII S ~ I ~ IMOIII I ( I ~ l ) i * l ' l i ~ kSCOCI.II ~ ~ k i ~I)IIIIKSII
l~ IIII~III~IIIN. I ' c ~ . I ) ~YIIIIK
~~~Ii~~l
111 l i l k ~ k l l l lllll~
l HCIIgIljII i 1 ~ i 1 1 1 ( ~ 1 1 1 Ililllk
1 ( ~ ~ ' 1 1 ~ 1 1N1 C 1 I I ~ I 1 , ~ k111'
II ~11\~~111 i ~ l l ~ l i l l ! l l l l l(I1111
~ l l l,(llll~kll
~
I)illlkkIlll tli~li+l);lll1111111111. (Ii111 ( 1 1 ~ 1 1 ~ ) 1 1 1 1 ~ ; 1(i'll)illl~ 11 I l l l S l yllllg ~ I ~ I I l ~ J i l l l32'1 ~ l l yIIIC~CI',
ll ~~ISC~~III
ilcngan bcntuk-bcnluk pcnyi ksaan lainnya. I'crlaku kan illi scpcl.ti nicngalami lahun 1970-
1979 saat pcnicrintah kabupatc~~ I'ania~ ~ncnickarkal~ wilaynh kccamatan tli cli~crahI'aniai,
l111i1i.1 gililnrlnyn ktci111laIi111 Suglrpa sccla~ig IIICIII~ILI~:I (I:ICI'II~I isolils~ tli wil;1yi111 ilu,
IICI.~II~LI~~III III~IILI~II'I III~ILIII IOHO=l')HO OIUII'I'NI (11111 OIL11' I~c*rt)l,cnlri~ ~IIWIIII~JII~ 1111, l'i1011
!illill 1111 ~ ~ l i ~ s y a n tMOIII k i ~ l tl1111di kill) I~OIIIO~IIII IN111t1kOIUII kcdi111 OI'~,IIIIISIISI I C ~ ~ ~ I ) ~ i I ,
J~CI~M~I~~IIIIIII~ ilu, II~LIHYIIIII~~I~ s ~ ~ OLI~II l i l III~II~ t111l11k
I ~ 1111~11li1lli1 II~III~III O:I~III. 1)oIlo11lilt^ s11111l)rr
I ) C I I ) ~ ~ I I ~ ~ ~ I ~IIIIISYIII.IIIIIII
)IIII NL'ICIIII)III, 11111111111 NCIIIIIIR~IR~II I~III~*IIIIl1(111kkt1111IIIIIII~~IIIIWIIII,
I~IIIIIIIYY I I I I ~ I)III~IIM1 1 ~ 1 1 1 1 1 1 IIIIIIII\ ~ I \ ~ ~ ~ I I I IIIVI ~ I III~II~IIIII
I h(*l11'1 11 ! I II~II ~ [ ( ' I I II~~II~III 1li111 11
J C I IWL'II ~IVIIII IIIIIIIIC; ilii1I I)IIHCCIIIIIII, IIII\IIIIJ: I~I~IIIII IIICIIKII~\III ~)II~I\VII:,IIIIII~II NII(IIIII IOI l\o11111h
I~~II~S U I I ~ OOS C.:;IIII~) MOIIII~CI. II~IIIILIII
LICIIKL~II IIII(I.I~ IIICIILI~LI~) SCSLII;LII;IIIIIY~I 150s C:~I I ~I
IllilniIgcI. I I I C I ~ ~ L I ~ I ~ ) ~ I ~ ~ : I I Iki~~.yi~wilrl loki~ltli111 IIIUIII~)CI.I S:III~SI :I(;IIIOLIII dikilsil~W~IIIIIIIW
tlrl~girllrrlr1ni111I)LI~I\YII II(IIII\ I~CI'JII I)III~.I~III.~IIWIIII !~II~III)! I I I ~ I I ~ I ( ~~ 1~1 1I1I1I(IC'II~IIIIYIIII~~IIIIII,
LIIIYII~VIIII JJIIII~ ~ 1 IN~III~I~I
~ 1 1 1 IIIIII ~ IIIII:JI:+I
I I ~ ~ ~ I I I~I~ ~I I~ I I I I I ~ I I IIIIIIII I I I , IIIII}J.~III~.
I ~ . ~IIIIIVII III~IIII~I~VIIII
I i ~ h t ~l l ,l c l ~ l i l lltlLIl\
l 11111111))11~1 ~ J C I ~ J L II)illlylll.\,
~I~ l ~ l ( ) i l l \ h i ~11111Ih
l h ~ ~ l ; l ~ l 1 111~'
1 1 1 11~11111!ll1~\ll11 11111
karc~iulakul di ludull. Sclllua ti~ldalika~i IIII, cliriilai si111iapcrsis sci)crli s~sil-sis:~ kuasi~yaag
tlipcrlakukan olch Is1'1;1(: di 'I'c~lih:rg:~l)urascj:~k lalliln 1000-1070 d:lri sclcrusny:~ lii~ipga
saat ini. Kcdok pcrusahaan saal itu adalal~,nictiggutiakau aknl licik ballwasannya nkan
dibayar setelah mcnemukan hasil survei. Muncul pertatlyaan, kalau nqemang lidak
ketemukan hnsil ernas, boyaii~ianadcnyan pohon ckonomis yany di tebany pcrusnkaan PT
I;IC sclanzu bcraktifitas di wilayal~Wabu'? clan siapa yiulg aka11 bcrtnnggung jawah kalau
I ~ C I ~ ~ I ~ ~ I ~ ~I ~ IC~ I I~I ~S~Iii111
I* ~~CI~I~~~ISIII~III~II~ t l ~ l t ~ p o ~kc~ ~IIIISIIII k i ~ ~ i ( i o v ~ ~I~ksplor;~si cl~ III~II~II, ~IUII~
tltlliiil l l ~ c l l l ~ l l l ) ~~llc\~ltl~~tlil
~ ~ ~ j ! , sCr.lir I ~ I ~ ~ ~ I ~ ~ ~ IIIII(III~ ~ ~ ~1111'11~.!11itll~il I I ~ M ~ II~lilpl
I I I ~ ~ I~CI)IIIII!~~II~, ~ ~ I
yulig 11lc11jui.11kt~i:clrll:ilor 1itrvrcl wuklu 1111, se11gi11ICII~~I~I (lilJ:i111 ~ C I ~ C I I I I I ~ I ( ) ~ I ~ ~ I I ~ ~
(rnnuu~ui~ic~i) ini ms~iyokibnlkuliI.LI~IIU gcr:rk ~clugiisI:rpntlgu~r tlll>cl'scnipil : ~ l l k i r ~ lIIli~~fi y~
clipojokkan olch n1asy:rrak:ll Moni sclalnu ilu, k;rrcrli~~~cl-soal:ln lallangitu sclalu dilc~nparkan
Itr*1)11tl11 11111ilt IIIIII~III~II II:I~I\VII II(*II~!IIII IIII~III!,II (II,IIII~<IIIII "( 4' 11111 IIIII(I~I\JIII ~~*IIIIIIII~~II~III ill11111
MCI)IIWII~ H(*OIIIIIY. ( ; o \ ~ ~ (~$ Il I I I ~II~III(I~II
, t 1 1 1 1 1 I,II~.IIIIIIIIIIII i i ~ l t ~ ~ ~ ~IIIIIIIIIIIII
~ l ~ c * ~ i y ( * l i & ! iIII:I!;II~II~I
~iir~uyat~rr~tnl ill1 clr-~ilr,n~icnrll*n lirlrllc II~(~II,~(*IIIIII.I(IIII H(+W~~IIJ)IIII (11ir1 ~)C*I.IISII~~II~II~. 1'.111'(*1111
~ ~ r r i ~ u ~ r~l i~t rl li ~sI~I(-IIVP(~III~IIII
~k i (1111111 ~ I ~ I I ~IIIIIII~(I I I U I(~IIIII~~-IIYIISI IIII~III~(11 111*1*11 1"l'I"(("'. ('111.11
ill1 I I I ~ I I ~ ~ I ~ ~ ~l/i1114 ~ ~ ~ cliI I ~{III~II
~ I I I IiIl:N
I , I ~ ~ I (11111 I~:VIIIII~III
~ ~( I I ~ - IWIIIIII
IIIIII~! ~ ~ I I I I ~ I ~ I ~ H I I I ~
. .
MIIU~I~I'II~II~M o n i ~IIJ!~I HPIIIIII~ I~I-I.KIII~III~ *:c)111 :III.H(I 111 I{IIO~.~II VIIII~ (II~IIIII~~IIII HWII(~IIVII H(*II~III.I
wink 11ili111i I0 \ O IIIIII~. l(otlil~rtis:~si (11 II:I~III. k(-1):1(1:1II(*IIICI.~II(:I~I ~C(~:III~IIIIII~ SIIHII~II 1i11ll011l1ili
1411. 300.000.- s c l i ~ ~ i Ii r~~: l ~ s l ~ I III~I~~~.IIIIII~:I(I
o~~~~si 11il.sl1.il) I(*I.SC~)II(S~.I)CSII~I(11, 2H.HOO.000,-
( t l ~ ~IIIIIIII~
n rliillti j111:i l i ~ , j ~ I.IIIIIS
~ l i 1.il711I.II~)III~I).I'CIII),IIII~I)~I:II~I~:III IIIII~I I I I I H ~ I I ~ ~ I ~ I I ~ M o ~ l ioi. i
(li11111l tlil~ilniIIII~I\VIISIIIIII~II HII(IIIII IIICIIIIIY.)~.III. IIII~-:IGIIN~ IIIIIIIIIH~II ~III.CII:I NIIIIIIII ~ l ~ r ~ l l o l i ( ~ l ) o l i
hnk-hak orany (In11rlirl~i~~yl;r.r~r Iii~k-li:~k l i f i l ~H~ I I i~ I I M o l ~ ~ i l c ~ i i i k i ~ i ti i~ ~ s y ~ iIr~~ci k~~ol c l ~~(~II~N
II~IIIIII~~II~IIIIII~II~~IIII IIICI~I~II~~I 111~ili~C-IIII~:III IIIIIIK ~C~S(~IIII~. II~[-IIIIIII ~IIIIII' IIII~IIII~YIIIIH
hcrlnku. Scmu:~ bcnluk 1~:111tu:inolcli pcrt~snh;~nn kcl,:ltlil pc~ncrinl:rh kccn~iint:~n hcrlSri:~si,
scdanykun 11nt11k mnsyar:~knt :isli scfc~npat, srkccil :rp;rl>1111 tidrrk tli I~i11itt1. Kiirctiri
pcrusnt~nnnlncngnnggnp litlnk clik (I:II~Icrdidik. ll:i1i111i111 IIIIM s c l i l i i ~111ili11i i l i l ~ c r il i g ~ i
,icrigcll, R~~IIII 7,s l r ~ l i i l~~~r it ~ ~ ~ s i I~~(-I~~I~IIII~II
i l i ~ ~ i i ~ i SC~IIIII~II~ 273 , j r ~ * i ~ sc c~~i i, i l l 1111. ~ i 700.000,-
;Y 273 ,jcl.igcn - I<p, N~I.OOO.OOO,- ( i r ~ l ~ i II(*III~)III~ l ~ ~ ~ ~011l11li g r t i i l ) ~,ill111
~ ~ I.II~)~II~I). I1(*l11111
l c r ~ i i n s ~ 27~ k j r r i ~ c nI ~ c l i s i ~tl1111 i 17 , j c ~ . i ~ rI nI V ~ I I ~ YIIIK i l i ~ ~ ~ ~ : i ~ ~ i ~olrli l - l ~ okn11111
clik~~~i
knl*yti\vnn I l i l o g ~ NI~II i i111s r ~ i i l ~141). i i 17,000.0~)0,-(111111 IN*IIIN ,ill111 I.II~)~II~I)11ittk11IOIIIII \ I \ M
~IIIIK cli I>CI:~IIII~ I ) r l i k r i ~ io l c l ~k r ~ l . y ~ ~ \ vI)CI.IIA~I~III:III
n~i (li Ililofi~ii ~ ~ * l i141). i l ~ I~22.700.000.-
i
( s r r n l ~ ~~IIIII~)IIIIII~
s (IIIII ,j1111i i ~ ~ , ~IIIIINj ~ ~ 1.il111
l i ~ . ~ l l ~ i ~Sil(111) i I i ) . i ~J~~*I.IIHII~~~IIIII
~ i ICIIIII~ l i r ~ ~ i * i l ~ ( t i I ( i ~
R ~ R ~ C I IJ~ i ~ i ~ k ~ NC-IIIII i ~ ~ S C I ~ ~ ~ I I I I ~~I ~o IsI i i i lIIIIIII~
i r ~ i ~111111 IIIIIHYII~I~~II~ M o n i t l i ~ i l n y ko1ii111i111 ~~l~
~ncrcks, M c l i l i i ~ pc1.111k11ki111
l il11, III~ISY~IV~I~III Mo11i (It11,i 'l'i111ik11~ ~ I I . Il cI lI~~i l~70 i 111iggo111
dibawah pitnpinan Wollcrius Uclilu, Musa Zonarnbalii, Mulius Soniou, Julius salii, Malius
Maiscni, Dartol Sondegnu dull unyyota pcndukunyllya bcrdcmo didepan kanlor I3ksplorasi
Timika tanggal 23 Januari 1998 dengun titntitntan link ulnyat mcrcka scbcsar Kp. 50,miliar
dan di dugakan Elias dnn Paulus akan mcnjadi korban I'T FIC Eksplorasi suatu waklu.
Mi~syarakiitK c n i a h ~litlak ~ iktrl karcr~arncvcka liiiggal j i ~ u l tlilrl i ~ C G ~ I IScl~agai ~ ~ ~wakil II~IU,
ada beberapa orang yang mendengar kabar itu seperti, I'aulus Japugau (Iloleaupani
Japugau), Ruben Japugau, Romanus Iluwilau, 'fomas Duwitau, 1 3 ~ 1 Duwilau. 1 ~ Masyarakat
Kcn~abu,bisa mcncmui Jollr~cl;~t-i lokasi Kclnabu (Manrlogn) n~claluilicln yirng hcri~ktilitas
kcsi111i1.Mi~sy;~r.c~k;~l K~IIIII~)IIW;I~<~II i111,I)i+l{~lil r l l c ~ ~ ~ 11li1ks110 ~ l i ~ llicl;ji~ ~ ~ ~~ i l i ~ yIIICI.C~II i~l~
01111111~111111 N ~ I I ~ ) I I I ~ I I ~ ' I ~ ~I,~~IIII~~IIIII IIIII OI'III~~II~I~I~III~ MII!~YIIIIIIIIII~~~'IIIIIOII IIIIIII Iicvtli~~l~q
I~IIIIIIIWI!lt:{~~Io~i~:ii 1"l' );I('!IIIO~III IIIII~II~ I , t * ~ ~ , i~ ~ ilIIIII'IIIII
l i ~ ~ ~ ~ I I I I I I I O ~ I . I'c'lic.l,j~~!~~~ ~ I I I~1111111
,

11ilIYllllg lll~'llll~i11~~111k1lll ll11l?4yllli1l\ill, ~ i i l l ~ l l111111111


il ~ ~ 1 1 1 I I i 1 1 1lllt'lt'lill ~ i ' t l l l \ l ! l ~ ~ l isctliliil
ll
c l i l c l ) i ~ ~diili~cral~
~g siIsiItIIl1 I)urua~~ IIICIL+~~I, I<~II.CII~I ~)CI.LIS~I~I~I~III~IGII~~III III~ISY~II~I~III, l)~lt1111
korrlini~sid i ~ n~iicnyn~nl)il lanykilli-li~ngki~li untrlk ~iicngnlurl)cdo111;11ltli111I~crrlialoglclupi
perusahaan langsung menabrnk saja mclnkukan aktilitas di daerah buruan masyarakat di
wilayah itu, Akhirnya masyarakal menclaini di base camp I,Kcmabu (Danggipa), Mr, Gary
O'Connc~r( O s o l o ~I$ktsplorilsi i r'1 PIT C'OW Ij dan Mr, Slnm~tI luain Cj'iovrcl Ilksplorasi I1'r
IiIC COW 13 scrla Kirssau 'I'jolcng dan 11cbcl.apa licni survci lainnyn tidilk mcmbcri
emah ah am an (micnyamar buliasa mi~sysrakal)gilna niclakukon kcgiatan di arcill itw, Dengan
dcrnikian harnbatan itu bertitik persoillannyfl udalah lllasyaruk~tingin tncnyunyakall kcgiatan
tli Mundogu tlan ingin muu tnhu wilny;\linyi~sii1110aknn cli li~kukunsurvci, lctirpi 'l'icln aurvci
litlrrk I c r ' l ~ ~ ~nkl ri l' ~ i ~ l ) c r ikclcrsnys~l ki~~~ (logislik) (In11 Ilcl~crwl~w liclii Isi~iliyuli~i~gulkan Ji
I I K I I I I II ,Icrili~~i
) ~ l ~ i l n y ~ l l 'llllrn
i ~ k i~ lc ~ . l t i ~1't'13~ I '~~ i' c~ci j ~liksploruni o~~l
stla1 ~)cncbanyullpollo11cli rli~cr-allrlia~~tloyil, scl~cr'li1li111rla11 bcsi~r( r i i l ~ i ~ ~ tltln l o i ~lji11ldi111
) JCII~N
kocil (koa) di wilaynli ilu dilcbany ~ a j aIiltIlli1 ~ i i c ~ l g l ~ a rhy~i ~1 ik 4 i ~ kl l i ~ ~ ~ i ~ rIiIilcrill~ \ki~I,
Mfiliiloga t ~ d ~ l awilayull ll IILII'LI[III Illilrgil I)LIW~(~ILI, S O I ~ ~ C ~SII~I~I~IILJ ~ I U , ,Jiirli~lllhi~lli.O~IVT~III.
tlacrall Munclag:~ atlal:~li, Mbilunygau, Kcal)~~ngg:ru~~clo, Kil~agasigir, Kcgcnui~gal~a,rluli
Mandoga. Wilayull ilii, billlyuk lunlbul~i~ ) o l i o~~;lncl;ln ~i jcnis lilba~io;~ dali korr scrh 5 lllacurii
.jcl~is ki~yirci~in. Si1;1l 111clokuka11 kcgiali~rl~ c r + t ~ s : ~ lI1olu111 i i ~ ; ~ ~ IIICIII~~CII~II~
i 1ic111LIII~LI~
IIICIIS~II~VC~ Jc~~is-,jc.~~ls ~ : I IOc*l.t~llt~i
I ~ ~IIIUKI IIIIIII~IIIC'IICIII~II tIi111O:II):II tli k o ~ , ( I i l ~ ; ~ s~ICII~IIII ikii~~
I)L'IIIIII~ 11111tlk (III)~IYIII.. I~C~IIIII S I I I ' V ~ ~ I I)III~IICII~IIIIK I)CIIIC~~IIIII (11111111, I~I~~IISI IIIII'~IIIII IIIIISIIIU-
I l l I l S l l l ~t l t l ~ t l l l , SC1llil I~i'llllll1)11Iil llli'lltlillll ~ 1 ' 1 I ~ i~l lll ~ ~ l l ~\l'l)~'llllllkllll
lll ~llllilll(lilll ~111~1111 (11
OIICI'~III 1111, SL'IIIII~JZ~I, SC'IIIIIIII I(~SI)IOI.IISI,)"I' 1"1( ' ( '( )W I!, I ~ t l i ~1111)111 li (11111 II~IIII~)II~IIII-
IIIIIII~)II~~III IIIIIS~III 11li11l 011'11 I(III~*IIII I\CS~IIIIIIIIII0i.1 II:,II~IIIIIII: ~ ~ I III.~Srl11*11i11 II I I ~ INCIIIIIII
I 11111 11in11
I C I ~ kill1111 ~IL~ t lIi ~ l a I)CILCIIILI~III
l~~ I ) C I [ ~ I I I ~ I ilc11ga11 loll^^ ~ C I I I L I ~ ~ I ~ I I I IIICIIIII~I~IL A~ICCIIIL'II~ IIII~II~
ili1~1.1111 wi11)11,l < c ~ ~ ~IIIII
~ tli1~l.1111
i~l)~ I~IIII.
~ WII~IYIIII IIII 111111I)CII)~IHIII i ~ s l ) ~ *~~.II~(~II~)IIII, Ii
I'L'lll~1 Ill~llIlk t i ~ i l ll l ~l ~ l l l l liIll~li111l~ dill1 ,JCIllilll I l l i l S ~ l I I i l ~ \ l l ~ l)'illIgl ~ l l l l l ~ l l ~ i 1 ~ 1 1 1 1S1 ~1 ~ ~ I)CII~U~
l l i i
I I I I I i ~ l i l lk t i l t ~ I"1' ~ i ]"I('(11111 ' 1 ' 1 ~ 1 1 1SIII VCI l i ~li111ill1 ' MIJIII SL'IIL'III Iltli~liIIICIIWCIIII~
tlll'l. I'~ll1~il~lilllll 111C~ll~illkilll l l ~ ~ ~ lI~I\:i~l~tlli1~1
~ ' 1 ~ 1 1\ ~ ~l ~ i l y i lWil1)llll 111~ll~lllil~1illI\1111 Illlk-llllk
lllllyill 11lll~'jill'llkll~ WilI111 I l l ~ i l l1111 \ lll~'ll~ll1~ilkilll I\CIc:~illlllIIIil:~~lll ill\lll lllllllli NC~~IIIIIIII~II.
4.5 1~;Iills~ ~ t l l '~ ~l Cl ~~I I ~ I I 'l)111.11 ,ill~ki11.i111 SC[;III
I:l~;ls I)c.~:~tl;l 1 1 1 (t'11)!;111 IIII~!~\;II;III:,(-1.111. I:~I;IL I~II;IW:III IIICII III;ISV:II;I~<:~IMIIIII III(:IV~<:I
IIICII~III~I:;I\;II~IUIII\V;I I'.II:I:; II:IIIIS 111 II;II):II\ l1('1111 ~I;IIIIIIII (I;III II;IIIIS 111;illIi;t11.!~C~IIII;I oI;IIIJ:
1111ill\ 511111il. 1lII11 Y1111}! I~l'lllll\llilllI~lj!l:i ~ ~ ~i l~ ( l l )'illlj'. Iltlill\ ~O)!I:~. !~t'~llli}'.~.il
t l i li llllllil 111~11'~\~1

III~~IIIIICIII\~III :,II;IIII IIIIIII~III I < t ' l ~ i ~l t ~ I i ~l ~II~III~V~I


i ~ ~ l~~ ,,I t iIIIIIII!, ~ ~ + III~*IIIIIII~II ~ I I ~ I I I ~ ~I(III\!L!~II,
I~~I~III
I ' ~ ~ l l l ~1~ I l l l~ I~
l i l~l lII<'llill,
~l~l l~l 1I1;l ilI\illl ~ I ~ I ~ ' I ~ II\~ I ' ), ~~l Il l~~IVilIlll
II l~~~} ~~j'illl}!
I I ~ I ~ l I ~l~illl
l l 1 1IVilIlll IO
nlau lili:~s ;rl\i111~IILIIIII);III~\;IIII\c~I;II;IIII III~IIIIISIII[:;I IIOIIIC I I I ; \ I I ~ ~ ; I ~ (IIJLII~II
;I AIIJIII~S111l:il).
Mcndcugar kabar ilu, Illias Iral-us bcl-pikir bcnar clan logilia bahwa ~~cr~lyataan apa yang
harus dibuat olch lilias yang pandai mcnyamar baliasa rnasyarakat Moni unluk mcnyatakiin
clalam srlr;lt pcr11ynt:lan y a i t ~"nkilx~t ~ 1'1' !;I(' ('OW 11. Ilksplotasi d;lct-;rIi I3ilogoi 1anp;i
nicngharp;~iIi;~k-li;ll<ko~iiunirl~linsy;l~.:~kal sclcmlxil clan 1"l' I:I nicml>:rwah sis;i-sisa kuasa
yilng tlipcrli~kuknnscpcrti 'I'c~nh;~g;lpur;~ tl;~l-i (:iliun 1000 s:~~lip;~i tlcngati sck;ir;~~ig;itas Il:~k-
h;ik nlnsy;lritkt~I.disckitirr it11 tl;~nk o ~ n t ~ d ~ tl;~r~
: ~ np:ltla it11 1"l' ]:I(: rI:~t:ing mcnc~pink:lnSLI;IIII
S ~ S ~ C bai-u
II ~ ~ i rl~ ~ ~ ~ ls yi a i a kM~III
i i l clali kcliiiyartrl IIICL.~~;~, y a i l t ~I I I L ' I . C ~ F L~uIL'~.s I~ cl~l~~'illlili
por;isi yniiy salryat sulil urlluk ~~lcrijuJi pci~ylrnci;lng ~l~nsyurnkat pcli~iliklokaui dcngali
pcrlrcrit~li~l~ clan pcrusoll:~:~~~. Maka clat-i scbtib ilu dcnynn ~nenycsnlIilinl; haru:; ~ncmbuilt
su:lli~ ~w~lyalii;~ri scl~cr'liJ c t l ~ l i k i :"IJlia!.
~ ~ ~ i ~ k il~iistikki~i~
~ ~ r tli tlalaln knrlclilng n~ijlrig sltlgi)",
yung bornilai ckonolnis Iclnp~l~tlak~iicntlcs~k atlala11 kul-i~~lg Icl)ill 15.000 I)alang. 'I'cnlpil
tciiipat yang sudah Iiksplorusi, pollon-l)ollon Icr.scl)ut lldak I L I I ~ I I L I I lagi I alau sudal~punall.
Sumbcr-sumbcr pcnarlgkal)ati kus-kus Jar1 scyala hollikurn lait1 yatig ~ncnyhasilknndall yang
nicmhcriknn linpas hitlup s u k u Mo~iitlcsn %oi~~lgga~ili\ dacsali liiilik 1101itIi1 'I'ilhoni, dcsa
Zananiba dacrah niilik Zananibani, 1,awiya ilan Japirgau, dacrah Ndogi (dcsa l'kcncniba)
Duwitau Maiscni, Kum dkkl, dacrah Wabu camp 9 dan b.o dcsa Yoparu dacrah milik
Tipagau Kobogau, Tigau Sani, Wabu 10, Wabu 18 dan B.o.B.0 di Wabu desa Yokatapa
daerah milik Sondegau, Belau, Japugau dan Klien lain, serta daerah Minjauh dan Kemabu
daerah buruan marga Duwitau-Sondegau dari desa Iimondi-Mindau-Ugimba. Untuk
menghindari diri dari gangguan kcanianan prihadi kcli~argadan masyarakat, agar tidak
kcccmburu sosinl Icrhadop diri lilias mail-liduk mail kclunr clari niulut Singa gunung tcrscbul
dcngnn cnra "lnisyc" scndiri scpcrti mcn,jaw;~l)tunlutan 1,:ltnbcrtus I3clau (Sagcmbuga B)
IEp. 250.000,- u l : ~~ C I . L I R ~ I ~~: CI II~N I I 11kiljit1
I L c ~ ~ ,JIIPLIU~ILI
~ ~ j ) 1 l ~ l i k ~ ~ )WilIc111
I c ~ ~ l iA11git1 kllr1'11~
curigai saya waktu ad:\ ~)enchariyenpolio11 p:lntl:ln cli hnlipatl (ii05. 1/08 clan #lO) clacrah
Minjauh 87 batang pandan dcwasa dan anakkan Rp. 150.000,- (Joganggauagokiba).
Sumbangan membayar denda tuntutan marga Tipagau-Kobogau dari kantor Polisi setelah
proses Rp. 150.000,- #09 Wabu waktu, musim kemarau berkepanjangan tahun 1997, waktu
itu Manager Govrels Eksplorasi tak mampu menyelesaikan persoalan. PT FIC beroperasi di
Bilogai, kontrakkan juga salah satu kontraktor yaitu PT. GSRJ. Perusahaan ini bergerak di
bidang konstruksi, tcnog;~kcr.ja ci~kupl>crpcn~nlani:~n, ahli-:~hlikotistruksi :~lili-nhlihcrsilat
Iitlt~hdull ~~cnil)~!iuk mnnlyun~kal'lnicrcki~niasiik InIiun 100.1. I'cr'sonil cukup lirici~l~ (kuru-
kura n i ~ ~ j uscmuanya.
) Sclcluh cli Uiloyai ( Wabu) masuk di Irutnl~~~lasyarakal, nicmbuol
Halipad, Drillpad, Mulcriul pud doll wuskowcy scnlua tc~npatdimana ?'icm Gcoloyi sudah
dibcri tanda pinta untuk itu. Flay camp darurat di hutan-hutan adalah hanyn scmcnhra
waktu untuk mclakukan kcgiatian. Junilah tcnaga yang ditcrima Ticm I"1' GSUJ dari lokasi
kerja (hutan-hutan) paling banyak 18 orang dan bisa kurang apa bila halipad yang dipasang
hanya dua buah. Ongkos kerja perhari Rp. 10.000,-. Sistem kompensasi pepohonan yang
ditebang PT GSBJ tidak jelas, bayar kepada siapa..?, walaupun pemilik lokasi datang
mcnpknlim, n~cminfnnuntul hnynr pollon ckonomis ynlig tli tcbang. 'll~,jt~a~i ~ii~~sy~~ri~ki~t
t i i c ~ i ~ k r ~ntlelnl~
l i ~ i ~l~iclr\ilrlr~
~~crlloliu~i 1111li1khlly~lr) ) ~ I I O I I ~koliolllis~ I I I I H( I ~ ~ c I ~ I I I I ~ .S. I I I I I ~ I C ~ -
sumbcr hidup masyarakat scpcrti tcmpat-bmpat pcnangkap kus-kus, tcmpat pcrangkap, di
babat. Mereka di bujuk dengan kata-kata dan kalimat manis bahwasannya, kcgiatan itu
sudah ada ijin dari pemcrinta.h pusat Jakarta, kalau mau mclawan pcmcrintah silahkan, itulah
kata-kata tcror mcrcka waktu itu. Bahasa lain yang dibujuk masyarakat adalah, "bapak"
pcrusahaan ini hanya scmcntara saja ka~niscdang cck-cck "cmas" di wilayah ini, kalau
ketemu "syukurlah" daerah Moni akan sama seperti Tembagapura dan kalau tidak ketemu
akan kami pindah kc tenipat lain mencari sumbcr mineral yang sama didacrah lain pula,
Atail kata lain "13apak...kami ker.jn ~ ~ n t 1"l' t ~ k1:rccpol.t I~itloncsiadiln hoss -boss di 'I'imika
yilng Ijis;~mcn,i;~w;lh1111iI111;111sCl)c~.liini. S C ~ ; I I - ; I I I KI~11);lk ik111 k i ~ ~ i kcr;:~ ii s:I,~:IS I I ~ > : I ~(I:I~I:I~
;I
Il:lng. ~ : I ~ :I~:ll>:~k
I I I li(l:~k~ I I ; Ik~~ ~ .c:l~.i i l ~ : I I I : II~I : I ~ I S:I~:I
: I ~ : I ~ : II<:II:III
II I ~ ~ :I I I :II ~ I I I ~(i~~~l:lll
:II~"
k t - II I I I ~ I I )I I I S : I : I : IM i s l ~ i i :I MIIS:I ' l ' i g : ~t ~
l i ~st~l,yckk:~n olch
I)crr~s:ihn:in ciln~~pr~n wnkil ~ s ~ l i yrilig i ~ i i i ~ i i l ~ wk:~l>nt. :~ kc I i l o 1111lrlk
nicn~infi~rn~iisik:i~i 1cnli111gkcpi:il:\n t l i W:rhtr, s~ltlnhnicl;~ml~:r~li I ~ r l s skcwiii:~rnn, ki~t+cn:i.
dnliim rnl7nl ntnul~r~n ~ ~ c r I c ~ i i Ii~in,
~ ~ : i ni;~syiiriik;il
ti 1itl:lk nicmhrri kcsc~np;i~nti t~ntukI~crdi:ilop
~o:11,h ~ ~ t nyrlngl i rikan di ~rr~ir~k:tn olch ~wr~~snIi:iat~ I ~ k s l ~ l o ri111, i ~ ~ illnl ini kcscmpattin rlnt~~k
I I I I H I I ~ I Ir l i ~IIII.I,:I~I I , I I I . I I I I I ~ I I I J I S ~ I I I . I I ~ I IN(*IIII.III~
Iwrtr I ' ~ * I ~ ~ ~ I II III III I I I~I I ~ I ( * ~ I I ~ I I ~III):I ( \VIIIIYIIII MOIII
~rlr~~iirr '1,s I r ~ l i ~HC+I)I*I'II ~n SYIII.III I I ~ ~ * I I C I ' I I I I~{ III II ' ~ I I W I I I I . I)CNIII'IIYII 11111111 I<CI.JII ~c1ri11.1 (11111
kcwl?iiban-kcw:~il,:~~i I;~innya.Icr~iii~s~lk k o n i p c n s : ~polion ~ ~ tl:rn Mcmhi~atugrccmcnl ~lntuk
hal-ha1 lain yang dipcrlukan. Dan tidak tcrbuka mcnibcrikan infbnnasi kcpada masyarakal
tcntang pcratilran diin syarat niclak~tkankcgiatan Ilksplornsi di suatru wilayah scsuai liukum
clan pcrilluran yang bcrlaku, agar. kiri~~iya nia~yiiriikiiImcngclaliui scl)clu~iibcrli~iclaksclx~.ti
pada pcraturan pcmcrintal~d a l a ~ nnlclaksanakan 1:ksplorasi sctiap wilayali Indonesia, salah
satu diantaranya dalam kcputusan Mcntcri nalam Ncgcri, Mcntcri Pcrtan~bangandan Encrgi
dan Mcntcri Lingkungan Hidup nonlor 969.K./05.M.PE/l989 tanggal 23 Agustus 1989 pada
pasal G ayat 1 yang berbunyi tcntang, "kewajiban membayar kepada pemcgan hak atas hutan
tcrschut", nlas scnilrn Icgaknn pohon yang dilclxlng dnlani pclaksnnnnti keginlnn T?ksploriisi
/pcn;lnih;in~:;ln. Scli:ip 1ok;rsi t i i ~ ~ y i ~ r : ~Ic*I:111 k : ~ !I I I ~ I ; I ~ I I ~ ; I111fil1, ~ ~ ~ ( l ~ ~~l ~i k ~ il ii ( lnic~iii~il:~
i~r
pcrhntian dari pcrusali:ian d:~n pcmcrin1;ili I I I I ~ I ~iiclili:it I~ ;ips ynng tcrjndi tli loknsi, dnn ilu
1crnyal;i hcn:ir srl,enirrnya ~~crus:iIi:t;rn1i:irus I ~ i s in~cng:~nihil ~ kcl~i.jaks;in;i:iiit111t11ktlih;ry;l~.
kc1~1tli1~ ) c ~ n i l ilok;~si. k Masy:~rxki~lMol~i ritlirk ~ ~ r c ~ l u r i I)ii~~yi~k lr~t I)LII;I ~ ; I I . L ' I LI~ ~I I <IL I,L
pcnicrint:rll kccii~~ial;i~i, I ; ~ ~ i l a Ci1ni:11
~ n ~ i S I I ~ ; I I )wilkll~ :I ill1 sc~.iligrnc~rg:~~nl)il 1)crsikal) scpc1.1i
nllggoti~'fNI sirjir I ~ ~ L ' I I I I I I < I I II\I;ISY;II.:I~;I(. 11~1igi111 t 1 ~ 1 1 t i k i i 1 1I1 ,~ I ~ I s ~I I~~ C I II~ .C ~I . ~Ikc11yiili1i111
I~I I ~~I I ~
i l u rllc~~jatli ~ C I ~ ~ I I I ~SC~;II.~III
:III I)LIII[ L I I I ~ IC~~ I C LIII I C I C ~ ~ II . ~ I I ~ ~I I~I ~I j i ~ t lI Ii~ ~I I -~I I ~yI Iiscl~ll/>il ~ I~LI
I I I ; I S Y L I ~ Lliiip
I ~ ~ ~l~~ ) k i i tl:111 ~ i ilcs:~I I ~ C I I ~ ; ~ I L~ I ~~ L I I . ; I IlIc ~ ~ s c ~ i iilkill l i ~ ~ SCI\;I[
i, i11i il:ll~:~I I I I C I I I I ) ~ I I ~ I L I
iinak-:inak dactuili yalig tidilk nicnilap:~t pckc~j:ia~itlari tril)iko kcca~natan. Sclinl) ulah i ~ l i ~ s
polion pand~in, scbisa ~iiurigkin tlapal i1isclcs:rikali dcngan ~ i e g o s i i ~ s i k isaja, ~ ~ i niak;~
nlasyarakat tctap bcrada di posisi letuah dan lidak kual lawan, akliirnya dcngan mcnycsal
niasyarakal pcmilik lokasi mcniinla mclianlbah tcnaga kcrja Iokul dari aliaknyn alau aclik-
snudnrntlyu suj:~scboy:li konil)c~isusit1a11a1:111~iicllii~it;~ ;tl)i~ya11g ili I)utullkiili saat ilu (11;11ii;1
dnn 111a1cl.iullain). l'c111c1~11ila11 K t ~ l ) i ~ l ~ I'i~niai a l c ~ ~ L I ~ I I I Kal)i~pi~tc~i l'u~ict~kJays 1'1.opi11si
I'~I~)~I:I wililynl~ I J C I I ~ ~ L I I I L I I I'I'cr~gsl~ ~~~III 111i1sil1I < L I I . : I I I ~ di11;1111~ ) C I I I C I I I ~ I I IC I I I I I ~ I;k~l)lt)ril~i
~ ~ c p o l l o ~(Ilollikuru)
iar~ ynng ildu di ~)ctli~lu~ilolr I'~I~)LI;Ik l ~ i ~ s u s n yyi111g ; ~ ~ ~ ~ c ~ l l l ) i CLII.LIS;III li~~lgi
kcll~luriil~i (I>co;irlc~i~c~i Kcliula~~an) o l c l ~kalc~ir~ it11 ~ c r l uiitla sualu tic111Social 1io1.csI1.y
L)cvclop~ncnt u~ituk ~iicnaudil bcrbagai jellis 1101.a dill) Iiu11i1 yaog acla SCIIILI~J dac1*;111
pcdalaman l'apua, mcngingal sclania ini sangat bcraneka ragam nlasalah tcrjadi olcli pihak
pengguna hutan (pemodal) dan pemilik lokasi tentang hak-hak ulayatnya. Permasalahan itu
berawal dari masalah harga patok kayu ekonomis yang tumbuh di daerah ketinggian, seperti
pohon pandan jcnis besar dan kecil, bcbcrapa jenis kayu cina, cemara dan beberapa flora dan
I~IIIIIII ~ : I I I110i1
~ 111 I'II~)II:I
IK+(I:II:IIIIIIII 1111. I)IcII ~ I I I C I I II I I ~ ~ I I II ~ I : I I < S:IIIIII ~ ) ~ I ~ I I I I I I I I(11111
II
I I I I I I I L I ~ ~ I I Iy1111g
I ) C I ~ ~ ~ L I I I ~jcl~is lllilllil III;ISY;~I.;II<III I I I C I I ~ I I I I J L ~ L~ ICI )I I I OSO I I O I ~ I)c~.l~iliii ckollo~~lis
Lctupi bugi orang l u i ~ l Iliclinllyynl) I ) O I I ~ I I ilu lid:~k l ~ c r ~ k o t l o l ~1131 ~ i si l i i j111iga111crjutli
~ ~ c l l ~ i s r ~IlIlI Ia~tI \I I I I pcll~ilik lokesi tl1~11I)CIIKKIIII:I I I I I I I ~ I I S C ~ I I I i~l ~~ i I, 11111
~ i ~ I~I ~ i~ I I I ~~lrlljll~~i
I
k r ~ c r l l l ~ I)ngi ~ l n ~H C~I I I I I I I ( I I . I I I I ~ ~ I I I I ) ! ~ I I I I I I I I ) I I I ~ ( I ) ~ * I . I ~ I I I ~ I1lltki111
I I I I I ~ ~ I I I I I I so111
I IIIII.H:I, I ) i l l ~ ~ k
l~r~lic~tlr~l tlala~lk~ I I ~ I I I I II II I I I I I ~I I I ( * I I ~ I I I I R I I I N C N I I I I I~l1*11~!1111 I I I ~ ~ ~ ~ I I I ~ ~ I IVI II I~I I~~I)CI.IIII(II I I I I ~ ! ~III.VIIII
S I I ~ I I I I I ~ I I I ~ I I I ~rj1l1.111 I ~ I I I ~ I I I I N I I (0111 ~ ) ( * I I I I * I ~ I I ~ I~) I IIN~I III , I I I * I I I I ~ I . I I I I I I I ~ c l ~ ~ r * ~ . I t~ I~I Il C~I { I I I I VIIIIY.
~ r l c ~ i ~ l ~ ~i ltl l1 ru~~ ~t li rgki ~I I lI L * I I ~ C I I I ~ I11111 I I I 1111, II~!III' I I I I I I ~ I I ~ Y II II ~ C - I I I I ~ C * I ' O ~ ~H*C~ NI I I I I ~ It1111'
I ~1I C * I I I O ~ ~ I I ~ ,
N C * ~ ~ I I I I ~ ~I I~ II I* I I ~ ( * I ' I I ~ I II~tljtk~il
I~I I1 IIIIIIYII f111111 111111'1111 11111111 ti11111 11(*111111 l1i1111 111111 V I I I I K I C I ' I I I ~ ~ I
clcyit~lj~ I I I I I 1~t~lllk1111~. 1,1*01Ii1)11111 IIIUI I I I I I I I I ~ lit11 ~ 111 I I ~ I ~I HI I I ~ I I ~ I I I(11 I 01~111(~1IIIIIIII (11 111igkr1l
I ~ ( ~ ~ * I I I I I I I ~ I I I I .I111tl11 I I I I ~ ? ~ ( I I I I ~ ! I I I IV I I I I ~ ,I I I ~ * I * ~ * ~ I I
11111 I I I I ~ I I I I I I I IO I I I I ~ ~ I I I ~ ) ~ I II II II I N Y I I I ~ I ~ I~I I\ VI ~I I I I I 11111111
( C l l 1 ) ) l l ~ l i1~11111111 IlLlk LII)il<Il S C I I I I I ~ ~ I I 1II):l I)lIil, 11tIil ~ ) c I ~ ~ ~ s ~ I I yl1llK
I ~ I ~ I ~111:l~llk~ lIl~lIllyllI1
masyarakat , mcrcka anggap itu sckclo~~ipokusaha yang datang niencuri kekayaan
masyarakat adat dengan terang-terang guna mcngambil alihkan dan mcnguasai hak-hak
orang I;iin mcngattls tiani;ik:~n ~~c~iicrinl:~li pils;~l i~ntukkel~cntingan pcr~lsahaan. Syiiral
pcninnlil:ll;ln lii~lantl:ln sllnil)cl- I:rin, si~tl;lIiIcngk:~l~ c1;lri pcnicrint;~l~ ~ ) i ~ si i~~t ti l ~IICII~~I:IS:IOII
~k
i1i1 I s n c r I I I I s i ir i ~ i i :~s y ; r :~k : li:111iki11. M:rsilig-ninsing
kabupatcn wilayah propinsi I'apua sangat hcrancko ragan1 jenis Ilora (Ian Ihuna. Masing-
mnsing kampllng mcmpuny;li nilai (Ian nrli sendiri scmua ,jctiis h:lrang ilu, scpcrli polion
: I I ~ : I II I I l c l c r : i : ~ i s i o i c k s o ~ i t ~ i i iI s: I I ~ I ~ : I . .Icliis-jcnis I<otlscrv:isi
lii11:111 i l ~ i ,pe111crinl:111 (I:icr:11111;iik Iingk:11 I ~ I : I I I ~ i ~ i g k I:1~ ~lI I I I S I I . ~ p~*~iicriliI:~li l>ropinsi 1':ilii1:1
bclum mendata soal patokan liarga k:iyu ynng ada ili dacrali pcd:~l;~nian1';tpua. .lenis Ilora
dan fauna yang ada di wilayah kccamatan Sugapa kabupatcn I'aniai burung hcrjunilah 95
s l ~ c ; ~ s20 c , jcnis kus-kus, 50 jcnis polion ckononiis 15 jcnis sayilr pakis, 10 ni;lcam bin:ltong
I~crscln~igga yrllip t l n l ~ n l (li11iill<1111. 30 111111'11111 I I I I I I I ~ - I ~ I I I I I ~ : I I I l):~ik his11 ( I ~ I I ~ ~ I ~ II:IIIKSIIIIR III
I I I I I I I I I I I I~ I I I I I I ~ ~ I I I ~ I : I I ~ , S ~ ~ l i l ~ itlt~rl.r~l~
yn Ict.isoli~,~ I I I I K H I ~ I I E I I ~I I I I I : I~ ~I I I I I I srl1111ii1i ~ i i ,
l ) r t ~ i r ~ ~ is~Ir11ipi11 ~ ~ l ! ~ l ~si111p11ls11Iil I I I P I I I * I I ~ III:IIKII I ~ : I I I1)11Iok-III(*I:IIII~ ~ I ( * ~ I I I . ~ yi1111 ~III(*II
tliwekili~lyn. K c l ~ y r ~ l ~S~Cr l~~: lI V : IIIIIIKI ~ I ~ V I I S~III~I~I I~~: *I ( I : I II: )I I~I*I III~I I~ , I I I IIC II I I~ ,II III I~ I~' I :I ~~I III II
, .
li(l:~k ~iic~iipil~iy:~i (I:II'III~ 1>:1IokI~:II.~:I I I , I I ~ I ~ ) -~~I II ~~) II II I)N I I~ CI ~I I~I S I I S I I ~ ; I( I C ~ ~ : I I ~ ~ ~ I I I C
~ : I ~~:I(I:I
kchut;i~ian. Kctiyalaanny:~sclama ini dncroll kcrja I"!' 1;1C sctclali nicncbang pollon dali
aktifitas lainnya untuk mendapatkan harga kayu dari peraturan pemerintah daerah (PPRDA)
sulit dan karena keadaan mcndesak pihak pengguna hutan dan pemilik langsung mencntukan
saja harga patok kayu dari lokasi kcrja. lIal Ini mcnjadi suatu kcscmpatan bagi investor
asing atau pemodal lain untuk tncnguasai hasil kckayaan alam di Indonesia pada umumnya.
Oleh karena itu para pemodal perlu n~engetahui dan mcnghargai-hak-hak komunal
masyarakat setempat sebagai pemegang hak atas tegakan pohon dan tanah disuatu wilayah.
Maklumi bahwa pemerintah daerah sulit melihat ke setiap daerah pedalaman masing-masing
kabupaten, medan yang cukup terjal dan terisolir, yang hams nebel-nebel pada swasta seperti
pesawat cessna ukuran kecil (misionaris) dan bila jalan kaki hams naik gunung turun lembah
berkilo-kilo meter bisa sampai pada tujuan. Untuk itu, suatu masukkan adalah pemerintah
dan swasta perlu menyaling hubungan kcrja sama yang baik setiap daerah agar mengayomi
I);lcl.;~li MIIIJ~IIIII ; ~ i I ; ~ l i ~~I;IcI.;III
li OIII.II;II~.M ; I ~ R .I;II)IIR;III.
;I S o ~ i c l c g ; ~' I '~I ~ ~T : .I ~ ; I I I , Kol)og:~~~,
, IS

I lgau, Sani, Ilclai~I>LIW~~:ILI. .Icliis s:~tw;i haik ynng mclnt:~,rnctxyiil), niaul)trn L t r ~ i i b ~ ~ l i : ~ ~ ~


adalah sama scpcrli tli~cl.al~ mandoga. Kcgiiila~lyalig clilnkukil~i iIacr.al~ Mil~jaullsania
dcngiln C I ~ I C I : ~ ~Mi~l~tlog;~. Y : I I I ~(!~SCI)II( Mil~j:l~lliilOi11~11(Ii1~ri111Iiilgi;~~~ S C I ~ ~ I ~ I Ig11111111g
I
W I I I W : I I I II I S L I ~I I ~l Il i 1 1 1 1 . .Ii11111;111 I ~ i l l i l ~ ; l (Ii1cri111 ~I I)~lrl~illi
Japugau X huali, dacrali l)u~.uannliirgo SOIICIC~ILI I > L I W ~ ~ ; I L I 12 [)LI;I~I Ilalipil~l~ l i l ~ ~I)LI~LIIII all
, ..
I ~pagau-Kobogau20 bush dacrah marga Sani 3 buali, kliusus I Iolodagcnic I3~1witau(mindau
Kcmabu) 3 buah. 'I'ipc halipad rata-rata A-I3 bcbcrapa halipad lainnya sudah busuk dan
hilang nomomya.
Daerah buruan nlarga Sclcgani, Udau, Uclau, Uagau, S o n d c g a ~dan ~ campuran marga lain.
Daerah DuWabu semua jenis satwa sama dengan daerah lain pula. Daerah DuWabu, kurang
lebih 4 tempat halipad yang baru di pasang di Diwandoga, 2 IIalancbuga, 3 Sandoga dan
C;agindoga, Dncrali ini l)cli~ninicngcrjaki~l~ ~ ~ c ~ i karc~i:~
u l i , sail1 ~)crus:~haantutu11 Laliun 1998
sckitar buliin Juli-Agustus, pc~niliklokasi rugi karcna pcrusaliaa~ibcgitu si~jiiIcbang Iiuta~i,
Iiili~kI I ~ C ~ ~ I ~ ukIiI'iIi~s~~y;~, I I ~ ~ I I I . I l ~ l l ~ I i l Il li i ~ l i ~ ) i ~yiillg
(l i yI)\I~III.
(11 I ) i l t i i 1 1 1 ~ ~ i l i ~ y i~~ ~l ll ) i ~ ~I7 i~k
~ < l l t ~ l - ~ li li ~j i) l~1 1 i l ~ i ~ ) i ltli
i I ~lIiIyilI11111,SiIIlliI ~ ~ L ! I I ~ ; I ~ II~ l l l ~ Ii1111~ i (A-1l l !).

Setelah pertemuan dcngatl 'I'ripika &an bcbcrapa wakil masyarakat, John Cutts mcnawarkan
untuk base camp dan akhirnya tanah jatuh ditangan Pauluas Japugau di ujung airstrip
13ilogai. 'Tanah itu, tidak scwah sclama bcbcrapa tahun. Sctclah tiga sctcngah tahun, baru
~ncngadaka~ikcscpakalan unluk nicngatlako~i scwal~ n l c n y c ~ i ~ allIari1 h I'aulus ilcngan
I'CIIIS;I~I~I;III. l)i111 t ~ 1 1 1 1 ) i 1 lG ~ I ~ I I IS )I I ' ~ I I ~ ~ ! I S ~ ~ I I C I III(I;I
II ~ I I I ' s I I . ~ ~ )I I I I . ~ l<i~Iolik
~ (I;III I)cI)cI.~II)~I
~ 1 1 l l l I ) ~I il l' l l IL'ISCCII~I 1 I l ~ i l l l i lSC1)CIll I<il)'ll l l l ~ l l ~ ~i Il i l l lI\Lal I l l & 5Cl I;! I < ~ I ) t l I t l I l i l l lIillll, l l l l ~ l l k~ ~ ~ i l l l l i l
hcraktililas.

4.7.6 Fly Camp Wabu #10 tlau #09, Wabn #18

Fly camp dibangun di tempat sasaran kerja oleh 'Tim PT GSBJ sebelum Tim Geologis dan
Drilling masuk ke lokasi. Fly camp fly camp lain juga di bangung di hutan-hutan untuk
tcmpat penginapan selama bcberapa minggu dan flay camp tidak dikompensasikan karena
bekerja sementara waktu dan akan berpindah, seperti Wabu #lo, Wabu #55, Wabu camp 9
dan beberapa camp darurat lainnya di semua tempat kerja Eksplorasi wilayah suku Moni
kecamatan Sugapa belum pernah bayar dalam bcntuk apapun scperti Komopa kecamatan
Aradide.
Wiltlyuli irii, lc~diriCl;rri 11iillk Illill.jiil so~ldcguu,'I'ign~i-Si1111, 'I'ii);lgau-li~l)~)gi~~(, I3clau-
Jupuguu. Junlluli polio11J a ~ Ilollikuru i lalll ynllg ncla rli Icrcng-lcl.cng gurlurlg illi sudnll Ililuug
risncuri lcnipul lcrliridurig, I ) ; I ~ I ~ J I I I scl)cigin~ltlillakr~i ~ ~ l i t uiiklil'illls k Iik~pIorusi. Jumlilll
Iii~li(n(l,,j~rtnIal~ 11011or11)11ri(11111, IIIIIH (IIICI.JI~I l i t l l ~ k( I J I I ~ ~( I ~ I I ~ I I I~' J I I . C I I I11rrill111
I Ir~.j~ll
(11111 l r l ) i ~ l ~
ynnK t ~ r j n r l i , Sconrr~I(IIHIII. 011111111111tlr1Ii~lo,I . ( . ~ { I I I I I I I I ~111111 111(-l1111it1I~11y.1111I I I I I I I I l ~ l ~ i ~ i j~ ~I I ~~ , ~I I i. f i
' l ' i l ~I ~ ~ I I ~ I ~( JI I ~( ~I I I I I I1111, 1.ii111 111111 lilw A (11111 ( '

PI' Freeport Bksplorasi COW "13" di Uilogai mcnggunakan Sasilitas yang ada, scpcrti,
airstrip misi Katolik yang dibangun swadaya masyarakat kecamatan Sugapa tahun 1939.
Kayu-untuk keperluan base camp dan lain-lain ambit saja di arcal itu tanpa bayar. Sumbcr-
surnbcr uir dipakui untuk kcbutuhan pcrusal~atln. I'uda llal sclanin ini, rnasyarakul Moni,
Nduga dan Dani masih bermasala1.1dcngan niisi setempat karcna, bcluni bayar ongkos kcrja
sejak mereka membangun aistrip tersebut, waktu itu misi membayar dengan bentuk material
(kampak, pisau, parang dan barang makan beras, saures, kornet, parang dan pisau). PT FIC
mengadakan hubungan kontak langsung sepihak dengan pemerintah tentang kompensasi
airstrip Bilogai sehingga seharusnya dibayar kepada misi dialihkan kepada Tripika (waktu
itu). Jumlah kompensasi airstrip Bilogai tiap bulan Rp. 300.000,- maka dalam setahun dapat
Rp. 3.600.000,- (tigajuta enamratus ribu rupiah) kalikan 7 tahun mencapai Rp. 26.700.000,-
(duir p~lluhclinlil j~rlaI t ~ j i i l irnius rihu rillinh). '1'itl:rk sc\>:lntlinymisi ~iic~iihaynr ~ii;lsyarakal
bcrlluk bui-o~igscriiltli I(I'-II3 (w:rklu l:lliu~i ilu) 1 H .lulu nrpi:ll1. I'nclu II:II ~ n i i s y i ~ ~ kMoni, fil
Nduga clan LJa~iisclulila irii i~lasill( L I I I ~ L I L I I I C I I L I I ~ ~sutu
U ~ S L I ~ Udc11gi111
Inill 111~11iiilktbaynr
kerugian nyawa manusia yang korban akibat terimbung tanah sewaktu nicn~bongkartanah
lapangan tersebut seperti Sogou Mirib, Komagosani Japugau, Jiwi Dagesama Belau dan
Kinimina Japugau.

4.7.9 Tanah Base Camp

'I'~II:III I>:ISC C ; I I I I ~ l1ilog;ii Y : I I I( ~l i g ~ ~ ~ ~ 01~11


: i k : ~l~ksplor:~si,
~i l>ck~~j;i
~ ~ ~ l (l~11gi111
~ l i i 1 ~ i t l t ~ 1 ~
Japugau adalah bcrsifht scnicntara (scwa-n~enycwa). 'I'idak salah soal ini, karcna sctclah
perusahaan tutup tanah akan di kembalikan ke yang punya. Dahulu banyak dipcrsoalkan
soal tanah itu, karena mengingat besarnya kompensasi yang diterima Paulus. Pada ha1
ditinjau dari status tanah tersebut adalah tanah kelompok marga Japugau dan Namajau. Soal
tanah itu, bisa diatur apabila, yang menerima kompensasi diatur baik dan damai, tetapi
pernah terjadi persoalan karena, yang menerima uang camp rental dinyatakan KKN. Sebab
walaupun milik, tetapi kita tidak boleh keluar dari hukum adat terlalu cepat sebab selama ini
adat masih mewarnai kehidupan masyarakat.
Pohon pandan (Koa dan Mbanoa) adalah sejenis pohon kenali yang tumbuh di daerah
dataran tinggi. Isi biji patidan cnak scpcr.ti kcnali bcrnilai tinggi dalam kchidupan suku Moni
tlun suku-suku l u i ~c~l i l ) c t l i ~ l u ~~~)~~u' ~o ~l ) iI~' i ~~ ls) iu i ~~ I I L I S L I S I ~ ~ kal)ul);\lc~~ ~I I'u~lii~i,kel)ul)dlcn
Muliu 1lu11 ~ U ~ ) I I ~ L I [.JLIY:IW~~~IYII CII ilurl k ~ i l ) i ~ l ) uM l c~ ~ I I I I ~' I 'LL II~ .~CLII;I I ~ ~ I I ~ L I I I I I ) l~i~sil ~ I ~ I I )I ~ I U ~ I
I)OIIOII ~ ) ~ I I I ~ ~II II) I II I p i l i l N I I I I ~ I)CI.I)IIIIII, I I I ~ I I L I ~ I C I I I I I 111111 C I I I ~I l Il i ,l l tlilc11111 I I I I I S ~ I I I 1i1i11 i111c1.1111
I ~ C ~ I I I I II I I I I N ~ I I I , h411rii111 11111111 I I I I I I ~ ~ I I j(viiv II l ( ~ * c ' i l ( ~ ' ; I I II III )~ I I II(+IIEIIII I I I I I ~ ~ I I~ II I I I I I I I I I I jr~litjIICNIII,
( M I I I I I I ~ IM I )I I ~ ~I I II I II~ ~I I I .J ! ~ ~ I I I ( I 1I 1 1 ~ I I * ~ ~ ~ I ~ I I l'i101111 I I I ~ I I I 111111 1'11111 I ~ I I I I ~ I I I I I ~ ~ I I ~I IVI I~ I I I II(*IIIP(III
I li1111nl1s ( l i 1 1 * 1 1 1 l t M ~ I I u(t11i111
I. ~ I I I I $ I ( 5 ) 111111111 ~ ( * k i l l i 11011t11t ~ I ~ ~ I I I ~~ I ~( 'I I I~ I I I I I 111111 ~I jrllirl
M ~ ) I I I IuIvIl~i ~I l l1~1111111 ~ N I I I ~ I ~ ) I I1 I1 1 / 1 1 1 1 ~ I I ~ I I I I w*1\1111
I I ) I * I I I I I I I I I . . I I I I I I ~ I I ~ 11111111
I V I I I I J ~( 1 1 I I I I N I I ~ I I I I
tlultrlil S C I U ~ ~ Lkunlng II~ Icl)~li5 0 0 0 l,u:11i scsual 1u11111111I~i~lrlng yong ~ ~ ~ ~ i i l )(u' li i~. r ~iic~~~clik ;~
tlnn nrengolall bu;11i 1,nntlirn suol ~ i i u s ~ir1ur:ln ~ i i t l i ~ ~lel;~ r cor;~lcrscncllri. I3tl:rIi 1roIlo11~r:uitlnn,
tiiusynnkut Moni, 11Jukdipcrbulchkut~~i~cmelik scbclurr~truiill s c l a ~ i ~11ii n suku Moni suduh
banyak kehilangan tempat pengambilan hasil hutan seperti tersebut diatas, masyarakal Moni
sudah terbeban n~orilyang tak padam apa bila tidak di audit kembali oleh pemerintah dan
perusahaan, mengingat kurang lebih 7,5 tahun beraktifitas Eksplorasi Uilogai (Wabu,
kurang-lebih 15.000 batang pandan hilang) 10.000 batang pohon cina dan beberapa jcnis
pohon ekono~nislainnya habis kepunahan. Ili perkirakan luas daerah yang beraktifitas
scluas 32.150 lneler pcrscgi. 'I'idak tcrliitung dacrah pcnggalian trenching. 13ukan saja
Pohon pandan, kayu cina tcrmasuk satwa lain yang dapat dimakan, sepcrti bcrbagai jcnis
sayur pakis, tumbuh-tumbuhan yang bisa dimakan seperti: tabuhan leba, leba madu, bcrbagai
jenis anggrek, serta berbagai jenis kekayaan hutan lainnya. Setiap lokasi, saat melakukan
kegiatan, masyarakat pemilik lokasi datang rnencalim baik di Tiem PT GSBJ. Geologis
maupun Tiem drilling, tetapi apakah caranya sehingga Ticm GSBJ bisa selesaikan setiap
halipad ke halipad dengan tidak membayar pohon ekonomis masyarakat di daerah Wabu?,
selama Eksplorasi bukti data, kabar, serta informasi (data-data hidup) sangat penting bagi
perusahaan karena masyarakat dilindungi Utidang-undang dari hal-ha1 kescnjangan sosial
i111li1r;lkci1~1;1 I ~ ~ l i pili:~k. ~li I~;II:IIII sislc~iik o ~ ~ ~ l ~ ~ -l"l'~ i G s :S~l sl li ,I I ~ C I I I ~ I I I ! ~ I ~ I I ~MIIS;I
~ I I I 'I'igi111
(kcl~iili~ ( I I I S I I I I ) III:II.~!:I lij!1111 I I I I I I I I ~ I I I ( - I I ~ ; I I ~li('~);11:1~ S I I ~ ~1111111111 II 11iir1.1111 WIII)III ( ' l ~ l l ) i , SIIYIIIIK
I I I ( ' I I I I I I I I I I 11('111:11 I I I : I S Y : I I . :M I ~I~I Y I IIII) II.I ~ ~ I I I I1)('11lilili 11:1(-1.1111 12/:11111 11i11.i I I \ V I I I !;111111)111 11:111:1 1111l{il.
dunia (dia bcrlaku lianya di dncrah margn tigau). Scliap lok:isi pc~ililik mctllcni~n,cukup
bujuk dengan kata-kata manis. Hal ini, mcnandakan pcrusahaan menibawa sisa-sisa sistem
kuasa PT FIC tahun 1960, 1970, 1990.. .1996, 2000 seperti tcrhadap masyarakat yang ada di
wilayah lereng-lereng gunung Biji di Ternbagapura.

Kcpala suku dan kcpala dcsa I ~ g rsuku Mvilr kccalnalan Sugapa tak ada n~lalnya(lalam
jlalldangan masyarakal as11 sctcnipal, nierirngal mcrcka tidak pclnah hcrb~cara soal
kcpcntingan umum dan jclirs, Kepali~suku Moni di wilayali in1 n~crckahclii~al-cara mcrljad~
kq)t11;1 (1;ll.i silk11 I;IIII 111 I';I~II;I.0lcI1 I<:II.L.II;I I:I~;II. l ) c l ~ ~ k : i l~i~t ~~ (~l:; ~ y ;KL,I);II:I ~. S I I ~ I I I,) C I . ~ ; I ~ I I
lianya dalam lingkup klicti tcrtcntu scpcrli kcpala marga alau kcpala dusu~l. Kcpala Klcn
(marga) tersebut berpcran menyuarakan kepentingan dcmi marganya saja. Kepala suku
selama ini diangkat scndiri karcna, mcncairkan dana satu pcrscn dari PT FIC. Kepala suku
I>cl~lnlpcrnr~lit l i l n l i l i k (I:II:IIIIS I I ~ I ~IIIIII~:II.;I II 1.il1111l srn(1il.i ~ : I I . C I ~ :S(-IIII~I:I
I ilii S C I I ~ I I I I111:11111sit1
IIIINI c l k n ~ lstl11l11y11.S O I I O W ( kIc l ) n l ~I I~I I I I . ~ I I )NIIIIIIE I I I C I I ~ I I : I I ' ~ I ~~ ~1 1 1 1 1 k I / r * l ~( I ~ * I I ~ I I I I I i l i ( * l ~I I I ~ I I
llrl~lyrl ~ I I I - ~ I ~sylll,nl
II I ) I I N I I ~ H k1111l I)I;I (11111 ~ V ( I I I I ) ? ~ I I H I I I I(111111111 11111 I I I ~ * I I I ~ ~ I I ( I~; I I I ( ~ ; I - ~ I I I I ( ~ I
,lt11111111. ' I ' l t l l ~ k111111 k r l ~ ~SlIiI~~ I1111111111 I I I I I ~ I SI ~I I ~ IM I O I ~~I;.I I . C I I (~I II ~ I I I ~ I I ~11111.11
I~ 111111 I I I L I I ~ I I H I ~ I
~llosili r~do silht-~1IU1I I I ~ ~ I V I ~ I L Iilull ~II I I ~ ~ I ~ C ~ ~ ~ ~K ~ ICLI ICSI ~I I ~S I. 1111 I I ~ ICI.[)~ICII 0 1 ~ 1 1
I ~ ~ICIIIII
pctncrintah kccan~alandon p c r t ~ s i ~ h aI)'['a ~1;1C ~ unluk ~iic~iiasuki wil;~yaliMotii !anpa syaral.
Salah satu contoh konkret sistcm pencrimaan karyawan lokal mclalui tripika kccamatan. Hal
seperti ini perusahaan dan pemerintah sctempat telah menciptakan penerimaannya
perusahaan dan pcnerima tenaga menciptakan sistcm perscngkokolan oleh penerinia tenaga
lokal dan dinntara kcdu;~bclah pihakpun n~cncipt;~koli sistcm ohycktismc antara pclaniar dan
1>clicrini:1I C I I : I ~ I kc~.,j:~ i~kiI>:~iliy:~ l~(*niiliklok:~si li(l;~k (I;II>:I~ ~ C S C I I I ~ > ; I ! : I IkI c ~ j :~~V ; I ~ : I I I I > I I I ~
k r g i ; ~ l r ~t l~i ~l r ~ k r ~ k (rI ~I I ~S ~~I I I I ~ ~ I I . I'(-~IIS;I~I;I:III (C*:IIIIII III:III;~M(*I.) V:IIIKI ~ ~ c . I ~ : I S : I I I ~1 1 1 1
~iicncil,tnk:~~i sislcni II:I~II I>:~liw:~s:~nny:~ : I ~ :l I~ i l : lok;~sr
~ I > : I ~ I I Y : I I ~ K : ~ k ; l l i I ~ I : I S I SI ~I I ~ V C~ ~i i : l k ; ~
Icrlcbili daliulu c:lrnp mnnogcr (w:~klt~ i t 11)tncrnbcrit:~liuk:~tikc pad:^ I'nniili y:lng ada disarm
(tcmpat pcncritna karyawan). Mclihat pcrlakukan itu, masing-niasing dcsa nicngatur
anggota masyarakatnya untuk dapat ditcrima langsung dari lokasi kcrja tanpa
menghilangkan hak-hak dusunnya. Tidak ada dasar hukum yang mcndukung bahwa
"pcrusahaan sudah mcmbayar pcmilik lokasi dalaln bcntuk pcnambahan karyawan olch PT
GSI3J saat kontruksi dacrah Wabu" ntau 1)cntuk lain lain karcna UlJ pcrburuhan ~ ~ ~ c n g a t u r
clan mcnjumin ha1 "scnii~anianusia bcrliak 1iic1iC1aj)atkcsc~iipalalikcrja". 13cntuk-bcntuk
tuntutan masyarakat tcrhadap pcrlakuan pcrusahaan atas hutan, dusun dan kebunnya tidak
sebanding PT FIC membayar, ataupun melayani permohonan, permintaan dan segala bentuk
lain scpcrti yang di lakukan P?' MSI di Komopa kccamatan Aradide Paniai Timur.
Masyarakat Moni, menclaim liaknya di suatu dacrah dcngan pcrasaan rncmbangun karcna
dacrah mcrcka niasih tcrtinggal jauh di scgala bidang, sclain it11 masyarakat takut caniat
karcna mcmukul n~asyarakalseperti TNI.

4.7.12 Tuntutan Masyarakat Moni Yang Tidak Logika

Masyarakat Moni tidak menuntut lebih dari yang di rugikan oleh perusahaan seperti
berpuluh-puluh batang pohon pandan dan kayu cina serta berbagai jenis holtikura hutan lain
yang rusak akibat kegiatan Eksplorasi, karena masyarakat nielthat banyak dampak negatif
dan resiko yang terjadi setiap daerah. Tuntutan suku Moni yang mengalir selama ini,
bcrfariasi dan kurang scjalan scsuai dcngan aspirasi masyarakat Moni yang ada di kccamatan
Sugapa. Scsuai surat-surat masyarakat Moni dan rcaksi lainnya maka dalam makala ini,
penulis memuat beberapa surat masyarakat yaitu: surat dari masyarakat Moni kecamatan
Suyapa, nomor 001 /MDDW/Super/Ril/19%, tcntang Yayasanikclompok suku Moni diluar
kecamatan Sugapa, yany isinya melindungi I'T MSI dan mclarang kclompok masyarakat dan
yrlytlsrlll ynllg IIICII)::I~~IS II~IIIIII~~IIII !;II~II MOIII IIII~III~ I<C.~I(+IIIIII~!IIIINI'II(III I 0:11l<(1111I ' 1 IIIII~~I,
. ~ i l ~ ~ lNu011.c ~ ~ l l tlilll
l ~ l ~Ckll:ll'llylI.
l, Sllllll k~'(111:l OICIIk ~ ~ 0 1 1 1WII~(CI' ~ ) O ~ ~));ldil I i l l l ~ LL ~ l.)~111~1~11'1
l~
I09X y w ~ gi ~ ~ l r r ~IIICIIIIII~~ yu I I L I I I ~ ~ I ~ O:I~:II. SCIICS~II~ lt1). SO IIIIII~II. 01111 IIIL'IIYI~~II~~III ijill
c ~ ~ l ) t ~ l / l i ~sol^ l n kst11.t11IIIIIS~II~II~II~ Moll1 I~CC:IIIIIIIIIIII SIIKIII IIOIIIOI ICISCI)LII YIIIIK S ~ I ~ U I I
( I I ~ C * ~ ~ IOII+II I I I I '1'1
N~ ~ I ~(~~'IIIIIII~IIII
111ili11 1111 (11111 IS(~IIIII(~IIIII WIIIII-I IIIVIIC'III I~~,III I~;IIIIN (IIIII I'IIIIIUN
r l r l ~ l l tI{IIIIIIIII(
~~ nrl~tll~llc 01-11~1111 II~-III~III~IIIIIII I I I I . ~ ~ I I I I ~l111l8.
~I~ 11111:
III~ I I~~ I I ~ I ~ I I I Ih~l~ o(tI~I ~
fi v i l ~ l y ~ ~ l ~
WIIIIII 1 1 1 1 1 1 ~1 ~ 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 l t t 1 l111111
~ti IIIIII~IIIIII 111111 111111 !;I*I~~IIIII~ ~ + I I I ~ ~100"41 I I I . IIIIIQYIIIII~~II~ I~IIIIIII~!
II~~III~II~ I I I IIIIII~IIIIIII
111114 ~ i111.klll,r*1111 III~I~(*IIIIIIIII~I~~III. III*INIIIII 11111111 cli 111111111 111111111 1111ll1k
I I I I I I I I I IIIIIIIII 1 1 SIIIII~ MIIUII ;/IIIIIIIII~IIIIII. 111111101' O O ~ / ~ ~ ~ ~ ) O W / S I I ~ I I ~ I / I ~ I I / I ~
1I11tlnI I I ~ ~ I I ~ 111~11olllk
II, SIIIII~ IIIIISYIIIIIIIIII MIIIII ~C~QIIIIIII~IIII SII~II~):~. ICI.NI-IIIII (IIIIIIIN(MI)I)WI
tl1111 IIICIIIII~HII~~III~ IIICIV~{II IIIIIII~( III~~I(IIIIIIII)?IIIII till1111 OCIIIIIIIIII~IIII l(if~l*l~ 111l ~I ~IC O ~ I I I 1loltl
Alrlolc III~IIIII 1000 I c ~ , s ~ l~ICIIHIIII ~ ~ ~ I , I)CIIIII~ ICIOIII~IIIIICIIII)Ikc H I~C~)II~II SII~II ICIIIO
IICI'J)CII~~II.ILIII I I I C I C ~ ~ ~ I IIIC:IIOIIII( IIIII~\IIICI:~IIIIIIIIII I)CI~IC~II~IIIII IIICIIIIIIII ~ I ~ s I ISCI)CIIII . MIIN~I
IIIIII~IIIIICIIIIII~~I( ~IIICI 1111 ~ I ~ N II
XIIIIIIIIIII HII,ILI (IIO~~IIIIIIIII) i1i111 M III~~IIII. . .((IIIIIII~HII~! (IIICIIIII
M I I I I I I I ~ I ,SLIIIII MII~IIi1tIi1II~II I)CII~LI~, I~IIIIIII~III ~IIIIIII~I ILIIII, 100 IIII~IIII(SLIIIII IIIII~PII~ 1'1
A p r i l 2000), 3. Miliilr (sul,ilt ti111ggill20 I)CSCIII~)CI' 1007). S<~;ILIII ini ~llnsy:~~.akal M o l ~I1i111yil
i
I)IS~I IIICIILII~ILII IIC~LIS~~~I~I~III~ ~ I I ~ C I I ~ II"!' , M S I ~~11Ii1ll II~CIIII)~IY~II. ~N)IIOII l)i111tli111(11 ~CG~IIII~II~
Al.;~ditlc, K0111opi1hi1ik 11ollo11~ I i ~ n t l i lk~i l y, t ~ciliil, I)i111l11i111sosii~l\II~LLI k I ,SM (20 ,jula r.t~l)iill~)
I~untuanKcboisasi unluk Komopa (40, jula rupii~h),ilnluk u1,acnr.a adat liga dcsa dibalilu 3
juta rupiah dan bantuan pembangunan gereja silih berganti. Sedangkan waktu aktifitas di
Bilogai (Wabu) belum pernah lakukan seperti itu, maka masyarakatr menyimpulkan
bahwasannya, mungkinkah.. . Elias Japugau yang menjadi penghadang uang kompensasi
pohon akibatnya tidak dibayarkan.. .? Ataukah PT MSI, melanggar peraturan pemerintah
khususnya keputusan Menteri Pertambangan dan Energi, Menteri Lingkungan Hidup,
Menteri Kehutanan dan Menteri Dalam Ncgeri nomor 969.K./05.M.PE/1989 tanggal 23
Ayustus 1989. Kcputusall bersama Mentcri Pcrtarr~bat~yandrill Bncrgi dan Mcnteri
Kehutnnan Nomor: 1 101K/702/M.PE/199 1 tanggul3 1 Juli 1901, kep~itusanbcrsama Menteri
Pertambangan dan Energi, Menteri Mehutanan dan Mentcri Dalam Negeri nornor:
1385K/03/M.PU/I 988 tanggal 26 Oktober mengalur penggunaan sarana pcrtambangan dan
cncrHi yang digunukan dnlatn pclaksanartn usaha k c l ~ ~ ~ t dun ~ ~ iatau
u r i scbatiktiyu. ~urat-surat
masyarakat lain berfariasi, dari 150 M, 100 M, 50 M, 20 M adalah, knrcna pcrusahnan
melakukan aktifitas di Bilogai dengan menggunakan kalimat manis dan dinyatakan sudah
membohongi mereka oleh karena sehingga kepada yang duduk sebagai wakil ataupun yang
sudah pernah mernbidangi hubungan kctnasyarakatan waklu Bksplorasi di Dilogai akan
nic~ijadikorban scpcrli Micllilcl Jc (iuznli~nk c b a n ~ s a a I'ilipina
~i yilng liili~ngrlcng;ln sc~~gaja
I{III~IY
I!IY-I(X scb~111fiki111 41 kiiki l ' { * l i ~ ~I~;I~II~I~III!~III.
~/;i
Alrhtrlp I31loga1adalah hcbuah lapangiln lerbarlg yiirlg dl hangung olsh swadaya masyarakat
Moni kecamatan Sugapa scjak tnhun 1939 atas sponsor mlslonans Katollk, pilda laman pater
I O M I , ~ I J I I I I I ~ I I I~I C C I I Y I I I I ~I ) C I . ~ I ~ II III II I II VI~ II II ) I V ~ I 01(1:111111 OWIIWIII I ~ I I I (S' C ~ Y I I IIIIIIII{ I
SLVIISI~I (AMA ~ I I I I I MAI,) ~ I I I ~I ) ~L I I I ~ I I I I ~ I I ~I ~~ ~I I I ~ IcI)III I I I ~ 123 I I I L . I C ~ I I ~ I ,~ O I I I I I C I I S I I ISI III N I I I I )
Il~ltlgnl Icl tacl~lll I ~ I ~ V ' ~ I (I I rI r ~ c ~ l ~ hl ~nr ~~ht*11111ln y ~i ~ ~ ( I I I I I ~ I ~I I ( ' I ( ~ I I I ~ I ~ I I ~ I ( ~ ) ( ' N I I I l(11, !OO,OOO,
O C ~ I I I ~ I I ~ I I I .: ; L Q I I I I I I I ~ I < ~ I I I I ~ I I ~ ~ I I I H ~ lI tI -I ~ r c c l t~~I I~~ ~I I I I I ~ oIi.11
II ~ ~ l i ~ r i y l ~ lI I tI I~I I )l~ +I ~(11Iji1yi11
~I ~Ic'II
I I I I H I ~ I I ~I HI I I I I I I ~ I I I H C O C I I I I I I I I ~ I I . I J ~ I I I E : I\OIIIOCIIIIII+,I ~ I I I I H 01 I)IIYIII I \ ~ I I I I \ C ~ ) ~ I ~ I I I 1 I 11~1l\i1
I \ C G I I I I I ~ ~ ~ I I 11~1,
I r r c : j n ~ ~ l 1111 ~ I I I I I V ~ ~ I I I I I \ ~ IM I ~ I I II III I I I I ~ I I \ C ~ I I I ~ ~ I I I I ~ I I i11i11l
II I LIIIIII\~III
I I I C I I I I I I ~ I111
I t r l ~ i ~ t II Ii I~I I ~ I ~ ~ I I ~ I I~ I \ ~I ~I I (I 1I ~ 1 ( ' j i t ~ I I I I HO ~ - I I I I I ~ II I I C I I I ~ I I I I 111oli11i1
I tli1~.1i111 M I ~ Iyi111~ I I I C I I * I O ~ I I 1\11,
Itrri~~ ~ O~ I I I ~ ~ C * I I ! ~ ~ IY* I~I I I M ( I I ~ ~ I I ~ I \I I I I I I ~ I ~ I II ~ Il~v1111(li1
I 1 11111111 *IL'IIII\II J I C I I M I I I I ~ I I I IIIIIHNIII
I I I ~ I I I I ~ I I ~SCIIC\III
;I It().?H.HOO.OOO. \ C ~ ~ I I I1I I~I II ~ I I I I I

4.7.14 Bantuan Sosiai

Bantuan sosial, pcrusahaan tunduk pada pcmcrintah scbagai pcnibcri kcrja, scdangkan
masyarakat tidak dibantu karena dinyatakan tidak etik dan akan men bergelombang datang
l l l C l l l l l l ~ ~ ,l!tll-!l~l yilllg Silll&!il[ ~ l l l i l~ I I ~SI l~I ) i l l \ ~l ~l ll~ ~ i 1 ~ 1~1y1 ; l r i l ~ - . S y ~ Yilllg
r ~ l ~kCk1l S C ~ I C I ' ~ I
"~CSC~~U ~ U I I " I ) e ~ ~ c a Ul ~~ ~uI I I I "L I I I ~ L I ~~ C O L I ~ ~ J ~I C~ ~I II I~ I~ I C~I ~I I ~I I II )ILI~ I I ~ ~ I ; IOI I~ I I I ~ I IOilkill..
"btr~iluul~ I
I~rccporttidak ~)cr~lall r~iclayarl~ masyarakat dall gcrga di I3lloga1, sckullpull mcngajullkun
permohonan surat, untuk kcpenlingan gcrcja. Yang mcnjacli dan sclalu mcndapat sorolan
dari nlasyarakat adalali ~ncrckayang bckcrja di lokasi, scpcrti l'lias clan I'aulus Japugnu.

5. Yang Ternyata 'I'orjadi Disnna

Selama ini, masyarakat Monl terus melayangkan surat tuntutan kepada PT FIC COW "B"
bahwasannya dacrah buruall mcreka, yang ditcbang pcrusahaan sclama aktifitas Gksplorasi
bclutn dibayar scperti daerah kecamatan Koniopa.

5.1 Camp #79

Di #79 camp 09 daerah Wabu hutan buruan masyarakat marga Tipagau-Kobogau desa
Yoparu, termakan api. Ilutan terscbut sebclumnya ditcbang pcrusahaan untuk Drillpad,
Material Pad, Halipad dan keglatan lain, Saatnya muslm kcring berkcpanjangan 1997 lalu,
pohon yang ditebang perusahaan sudah kcring matan dan saat itu, masih ada kegiatan survei
(Kobertus Sondegnu waktu itu masih Cjcotck) entah siapa ynng bakar hutan ilu, hutan
hangus, lnasyarakat saling n~enudilllsat11 dengnn yung lain, sulit di selcsaikut~rnasalah
bawah kc Polisi setempat. Tidak bisa dijawall pern~intaantnwaran, yang mcmhayar adslah
knryawi~nlokal dan T'i~ul~~s .Inpugair tlcngi~n ISlirls I ~ I ~ I ~ I1<11,
~ ~ I 150.000,-
LI kcl>acla Illnrgil
lil>iigau kol,og:~i~,
~ ~ c l l ~ lok;~sl
i l ~ l i tcl.scl)ul
tlalaman P~lipusJanarnban~,pcmlllk Iokas~fiolomana 13ravo (I'dson 2) tldak sctuju ticm
bckcrja di arcal itu, asal dibayar uanp 1Zp. 300.000,- tctapi kurcna pclitnya pcrusaliaati untuk
sclcsaikan soal uarig clan t l ~ n i ~ nniaka~i
la clan tcrpal bckas.

5.6 l'iga Ekor Babi Disiram Air Yanas Milik Bulagomala


,
I Ign ckor nnak bnbi tlisirani :iir p:in:rs olch ~ ~ c t i ~ m:isnk
3.
g a s padti j:im 4.00 s i ~ l ~ i ~S ;lIiU,~11iasak
I ~ I : I ~ L Ipilgi,
I~ (11 I I i i I i ~ ~ : ~(11i I 1 ; 1 1 i i l i 1 1silt
~ tli W~II)II 04 I ~ L I I ; I ~ ) ; I ) J cI<oi, Ix11)iI C I * S C ~ ) L I ~
(di~cri~li //I/

lcrbakar kulit I1idi11)-lii~Iu1), 111111 11al)i C I ; I ( U I ~CIIII


~ IILIIIIUL Oayar l(p. 500.000,- alas pc~.lakua~i
itu namun mempersulitkan piliak petugas lapangan (Elias) bahkan hanipir di aniaya olch
masyarakat disana, dengan bijaksana Elias patong gaji karyawan bcrsangkutan Rp. 300.000,-
ditambah rnakanan secukupnya.

5.7 Wabu #18

105 nalang pohon panda11dltcbang I"1' (;S13.1 i ~ n t i ~konstruksi k hallpad, drillpad dan matcrial
I N I ~pc1111lik
, I o k ~ s i( Y < ~ ~ I ~SI O I ~ Ic ~s ~ Cdutiillg
~ ~ I tlcllyi~n
I ~ ) hcrlumur wiijall dun bild~11dcnpan
I\rnll~~rr,Int tuntlil I I I ~ I I L I I l)i~yi~s
I ~ ~ I ~ s ~ l ~ l iproses
~ l i dc11gir11A ( J I ~ I . ~ ( i l ~ l j i((iovrcl
l~il I"(' )
dtln ulus ~)cssclujun~i l)clli~u1'1' CiS1l.l t11l)ayor I<[), 500.000,- Li~lrul) I kcl)acli~ Yolli~rlcs
Sondcyau pc~ii~llk lokusl dull Ilp. 300.000,- taliup kc 11. Jurnlnli uunp r[lr tldak scl)i~ndlng,
harga patok kayu departemen kchutanan kabupaten I'aniai yang mana dapat di scsuaikan
harga sebatang pohon kelapa bagi dacrah pesisir. Apa bila dibandingkan harga patokan kayu
Pcperda (hila ada) dcngan nicnjumlahkan horga yang pal~ngrendali kita patokpun tidak
sc1)cr;i~~;i I ~ L Itp.
I , 1 O.O00ll~;t1~;11ig x I05 1):11:11ig1):11iil;11icIcw;ts;t y:i~ig \cl1;11~ts11y;iclil~;ty;~r
.-
aclnlall Rp. 10.50.000 (scliurusnya bayar ltp 10.50.000).

A c l n l ~ ~bdlllilClllll
l~ b~111~11 I 1 ; i l I ~ ) c I I I I I I I I J I I ~)iltltlhI;IIi&! ~ 1 0 l O l l ~ .W111)11 10 ~ldillilllI~:llllh \~llilyilll
111orgu 1 ryrru dull Sollilcguu. Mrrsya~okollilcrcl)~~t kc~jrr,Itc1ilns~1rka1llatar b ~ l i ~ k i l ~~ Ll gI I L I I I ~ I ~
kepcm~llkanlokas~dan batns wllaynh. Dalam suasana panas I~anpat,saya d~desakkaryawan
Indoncs~n(trcrn pckcr'ju) sudah waktir untuk kcrja, jullyr~ncerlt;~banyak .... nrnb~lk c l ~ ~ ~ t u s i ~ n
CC~ILIL, l r ~ ~ l u kI I, ~ C I C ~ ~hllitsilllii ~ I I I ~ I I U say:l ho~~tlck kc ' I ' I I I I I ~ ~ Itli111 I11logi11L I I I I U ~I I I C I I I C I I L I ~ I I
I ) C ' I I I I I I I ~ ~ I ~ I II II ~ I S Y ~ I I ~(11I ~ I Ic (I I I ~ ) 1111, ~ ~ ~ I c I ~ I ~~ )I II I,I I I I I I ~ 111111
I bi11i1 dill I 1Oki1h1, S i ~ y Ii I~I C I I C I I I I I ~ I
haryuwa~~ SClILI]) IIIiIIyiI hil(11 IIliIIIg k~l1111illi111 tilII~~)i~IIi~l~llyiI dill I dL'hil IillIl, I I l I I I I C I ! ~ ~ Ikcl~duk ~I
punsill1 Lcrhudulj bebcl-upu orilllg niarga Sondcgau, snyo (11 Icnll)i~r~n l)il11.1, kilrcna tlcnpi111
l!l'l)ill Say11 ( l l l l ~ k l ? :~ c I I ) I L ' c c ~ l l l i l b l l ~ ) 1 1 1 ~ 1 1 11~1 1 1 ~ 1 1 1 1lllll~illl~llyll
~ bilyil c C I I ~ I ( I I l ~ I l K l l i l b l l l1 1 1 ~ ( ~ i l l l
1111~11~\ 111~111/11111~)1~ J l U b l h l kl'lllllt!l!lll !*iIY;l l O I 0 ~ 1dill l 1 1 1 ~ 1 ~ 1 1 h;l'll 1 1 ~ 1111.
I I I ~ ~ ) I I O I I ~I<OIIOIIIIS
M i ~ s y i ~ ~ , aI kI Ii~~I lI C ~ ~ I Isoill yi111gt l ~ l c l ~ i ~~: I~, OiI gI I ) I " l q (iSIj.1 (11 W I I ~ I ~ ~ I I IIII.
I
MCIIUIII~kcrlel.nngn11 ~~lasyurilki~l I ) i ~ l \ w i i ~ i ~'I'ICIII ~ i y i ~1"l'. (iSI3.I I ) c ~ : j i i ~ilkall ~ j ~ I ~ i ~ y aS Cr ~ C I ~ I
1,cmbualan I1alil)ncl sclcsai ditc~npat ilu, nlnsyamkal kcm1)ali kckumpung masing-masing dan
sctclah bcbcrapa hari kcmudii~n~iictck:~ datang scsuni liilri j i i ~ ~ narnun ji (iSI3.I Groupnya
sutlali pcryi, mcrcka di I~o1101igi111111 k c ~ i i ~ ~ d iCi ~; ~n ~, L(;coIogis III kc lc1111>;itl c r s c b ~ ~L Il I I I U ~
n i c l i ~ k ~ ~ ktiklifiti~~,
i~n I ~ I : I S ~ I I II ~*I :L~* I~I II III I~lx~y:~r ~ I I ~ :II)II y1111x(lii111iiiI{i111(iSI1.l l c l ~ ~ pli~~siltiyn i
11i11il. NIIYII I I C ~ ~ ~ I I RI I I I ~ ~I I I I I ~ C I I I I I I I IN ( * ( ' I I ~ I I O I I V ~ I ,

Adalah, saliih salu cara orang gunung mcncnri h a s ~ lhutan unti~kpcngganti protcin. Namun
saat PT Frccport nlelakukan aktifitas di dacrah itu, bclum n~clakukankonipcnsasi ilu. Pada
saat Iilias mcminta ganti rilgi 87 batang pohon pandan dcwasa dan 25 batany anakkan pohon
1~;111tli111,scrlil I,chcrr\lw Iiol~iktr~-i~ ckono~liisI i ~ i ntli Irill>;~l olcll licrn I"/' OSIJJ ;ulIilru loin,
('oily May, I~itlrus,Ilclrgk~S ~ ~ l ot sl ii~~nI111t.y( i ~ l l i ~Pici), k I i l i ~ ~~ )sC I I I ; I I I ~ ' i l n tli ~ l ~ I I I O I Ikcljil,
~
N~IIIILIII Iic111 ~CI'SCI)III Iicl[ll< III~IIII)C'I.~I<;III~ C ( C I . ; I I I H
I I I;) II IIOIL I I I l i ~ l ) i ~ ~ Jl) iC iI I I ~ I I I < lokiwi (11111
pcniilik pwunuk;~l' n i u u ~ u n~ x ~ l i ol>u11tli111
n diln tcrnyiltn ~iicrck:i I~lrnytihisu kut;lki~n bahwu
Iiksplorusi adalnl~nlcrcka ciipcrintah olcll ncga1.a unluk t l ~ c l ; ~ k ~ Iiksplorusi ~ki~n di wilayull ilu
dan n~crckil di hcri tugas olcll ncgam i111ti1krnc~lciiri sumbcr-sumbcr mincral untuk
ditan~bang.,...'l Mcrcka stidah dibckali bahwa nicrcka bisa konipcnsiisi bila polion ilu di
tnniim ~ n a n i ~ s i...'
i ~l. .Mcrcka hiinya 1i1hi1hilllwa dacriih yang mcrcka survci liksplori~siadalilh
CI(\CT~III "I Iutan" illasan mcrckit clncrah ilu I Iulun tanpa 'l'uali".
7. llarupul~Suku Moui Sckuril~rg

Suku Moni, masih scdang nicnungguh jawaban dari Iiasil pcnyclidikan Eksplorasi di 13ilogai
melalui wakil yang ada di scnlua dacrah untuk mencari solusi yang terbaik guna nic~ninta
bayar ganti rugi kerusakan hutan produksi mereka sejak tahun 1991 s/d 1998, mengingat
dalam setiap pertemuan dengan pimpinan perusahan, bahkan orang-orang PT FIC dari
Timika sudah dan sering mcnyatakan akan bayar setelah menemukan bahkan pula melalui
surat Gowel PT FIC pun terrnuat tentang itu. Bagi masyarakat Moni asal kecamatan
Sugapa, menuntut adalah menemukan emadtambang atau tidaknya adalah urusan negara dan
investor asing yang menanamkan modalnya untuk mengola tambang di Bilogai, sekarang
bagaimana dengan pohon ekonomis yang di tebang tanpa di bayar, tanpa kordinasi, tanpa
surat ijin kesepakatan kerja bersama dan lain sebagainya. Apabila perusahaan PT Freeport
Eksplorasi COW B dan PT MSI Mineserve Internasional tidak menanggapi, pergumulan ini,
maka masyarakat akan berupaya dengan damai mengajuhkan gugatan kepada badan lembaga
swasta dan pemerintah yang benvajib untuk penyelidikan kembali.
Apa biln soli~siyang nlasyasz~katsan~paikanbalk lcwat si~rat,rnclalui pcrtcrnuan baik tlar~
, ..
1 rnlika maupun dari IJilogai tentang Ilak-hak kallii yang d~susakolch 1"l' IiIC dnn Icmyala
pcrusaliaa~~mcmpcrlal~anka~lpada pc~ldiriailnya lilaka nlasyalakat Mo~iiaha11 lilcn~itita
perusahaan dengan liorniat untuk mcmbuat perjanjian bcssama untuk tidak melakukan
kcgiatan dalam bcntuk apapiln di wilayah Moni dan tanah Moni yang masuk pada pcta I"r
1;1(' dinyatakan nkan di cabut niclalu~jiilus hukirm yatig bcl-laku (I.cn~on).
10. Moni U ~ ~ t uIJ'1'
Ilea Masyar;~k:~i k 1qIC

'I'CIII~IO tlrrl~tllu,ki1111i I I I I W W I I I S C ' I ) C I ( ~l)irlsi~,I)OII\VII I ~ I I I I I ~~ i c l l l I ( I I I C I I ~ U I I I111111


I~ ill1
'lli~~nil~".

li11111i I I I C - I I ~ C I I I I ~ " ~ { I I I ~ I I I ~ ' 4l111i I ) I I I I I ~ I\IIIIII I < I I I ( ~ I I I I i l l I I I ( + I I I I W I I I ~ I I I I I ~I I I I I ~ ~ I I I I t, i t * ~ ) t ~1111~11111


Ii
I I I I I I I I I I I l i i ~ ~ l ~Ilii . ( I I I I ~ I I I I 1 1 1 1 1 l l i I ~ I I I I I ~1 1 1 1 11(111 1111111111 M~l!ji~~p, I I I I I ! I I I I ~ O I I : ~ I I I11~111
I "1111111111~~.
M ~ I I IiIl lI1 II I I ~ I I E V I I II I~~I I I I I~ ~~ ~ I I I I I 111111 I I . 1111111 I111111 ( I I I ' L I I I I III(.II~J,I-I~III I I I C * I I J J , C ( I I ~ I I I ~~ ( * I I I I I I I I I ~ II ~I I I I I I .
MIIIIIII 1 1 l 1111111 ( I I I ~ I I I I (11111 H I I ~ I I I KI I ~ ( * I I K ( * I I I I 111111
1 i l r t i ~ ~ 1 1HIIIII.II ~ I ~ I V I I ~ ~ I - I I ~ I Ikl~li~i. ~ ~ I I I I K I I I I II ~I ~ N I I
~ i l t v i ~ i ~~) i~lI~. (~O ~ O I I ~ (1111 I I I II IIIII I I I I ~ I I IIII*II(IIIOIIII(IIII
~ I I I I H I I V I I I I K It111111 (1111 I ( ~ I I NI(IIH, 1)0lio11
~ ~ n t i t l nt l ~r ~i t i Iinsil ll11lr111111111 Y I I I I K k1111il I ) I I I I I I I ~ I I I ~ ) . M I I I I k~~~~It i Ii Ii ~ L * I ~ ~ I I I ~ ( ~1)111io1i III~K ~ ) ~ I I I ~ ~ I I I
scbagai tanaman pisangnya, polion kayu cina adalah lambang diri dan rumahnya. Uahwa
dusun-dusun dimana mama-mama kami berlindung sudah dirusak oleh dan untuk Eksplorasi,
mama mcnangis karcna tuan dusunya tidak bcrtindak scpcrti dia liarapkan, scmoga semua
hak kanii yang ditclanjangin.

11. Keaksi Masyarakat Moni di Timika

11.1 Musa Janarnbar~idan I'endukungnya

I I I I I ~ \ I ~ ; I I I kcp:i(Iii 1'7' 1:IC (li 'I'c~i~l~;ig;~l~i~l.i~


I:chri~;~ri05, 1006 M\IS;I ~iiclig;~j\~k;~~i IIII~II~
~ncmbcrikan niotl;~l bngi ~ ~ s i ~ l Icr~lal<
iii hahi '.IANAMI'A' scl)ngiii ko~iil)c~isasialas
nicninggal/cacatnya cnam orang pada bcrbagai tcmpat sepcrti kanipung Waa, Tcmbagapura
dan Timika karena tanah longsor di Tembagapura pada April 27, 1991 meninggal secara
biasa di kampung Waa namun sebelumnya pernah mengalami kecelakaan patah tulang,
meninggal karena jatuh akibat dikejar satpam pada Maret 09, 1992 menumpang mobil dan
jatuh didepan airport Timika pada Januari 03, 1996 terbentur mobil sampah di Tembagapura,
cacat mata karena terkcna air aki pada Fcbruari 06, 1996(7). Dalam surat tuntutannya
dikatakan bahwa dlkabulkannyn tuntutnn tsb untuk nietlghindari ndanyn tunlutst~ di
kcmudian hari. Musa lcbih bcrkiprah lagi scjak Marel 1996 saat tcrjadlnya kcrusuhan dl
'I'embagapura dan '2'1mika. Ilalam pcnan~pilan selanjuttiya Musa sclalu mcnyatakan diri
sebagai kepala suku Arwanop yang terletak pada +16km sebelah barat Tembagapura,
sekaligus sebagai kepala suku Moni di Tembagapura dan Timika. Pada awalnya Musa
tampaknya didukung oleh sebagian masyarakat Moni sebagai kepala suku karena
mempunyai kebcranian bcrtindak dan kcniampuan bersilat lidah yang secara tradisionil
adalah syarat utama mcnjadi pcmimpin masyarakat Moni. April 15, 1996 Musa sccarn rcsmi
masuk sebagai anggota team teknis dan staff secretariat Unit Pclaksanaan Proyck (UPP)
PWT2, yang dikukuhkan dengan keputusan Ketua Unit Pealaksana Proyek PWT2, Ir. 1I.E.
Macbon, Descmber 02, 1996. Musa dcngan kapasitas scbagai kcpala suku, mengatas-
namakan masyarakat, menuntut kepada lY1' 1;IC atas meninggalnya Alloy Jangguk karcna
kecclakaat~lalin pada Novcmbcr 23 1996. l'untulannyn bcrupa: agar Musa mclalui C.Vnya
di tunjuk scbagai pcnsuplai lcnaya kcrja bagi I'T PIC. Aynr dibuatkan jalan dari dcsa Banli
di Tcmbagapura kc desn Arwanop. Dibuka kcscmp:~lar~kcrja bagi pcn~udaArwanop urltuk
I I C I I ~ I I ~I V I I I I , AK:II ~(CIJIIIII ti(11t11 AI ~ 1 1 1 1 0 1 1IIICIIO~I~IIII I I ~ I I ~NIIIIIIII I (IOIIHLIII IK~IIIIII
, ~ ~ l ~ICHII t r ~ WIIII tl1111t l c n ~'I'NIIIKII
~ AHIII IIIIII~\tI111i I\OII)IIII 11tli111t*1t~i*11111 ~IIIIIIIN ~IINC~O~I~~I~
Awl11 ,JI~II~IIII i 1907 hltlrc~l111t11iliI I I ~ I I I ~(III-.I~IIIOI
~II~ l ; l t n l ) l o ~ ~1"l'~ r ~I:l('i tli '~'~IIII~ I'II~~II
~ I ,II\VII~
I~I'IIIIII~CII~I~IIII~II,MIINII IIICI~:IWIII~IIII 111ol1i1 ~(~JIIIIHIIYII YIIIIJJ, I~:II~I (I11)cli (IL*II~IIII (IIII~III'XI,
I I I I ~ I I(li ~ ko11Ir11kOI(*IIl ~ , k s l ) l o ~ cIi111 ~ ~ ~ IIIC.II(~PSI~~
si II~III, 111x1 ki,i1111fi~IIIIR ( l i ko111r11k ole11
Itk~l11or:l~i 11~111'c l i l ~ ~ i l ~ lt llr k
t l l~ eli~,:~lili
~~i (ICIIY,IIII ~ l i o l ~ i l l i yt l:c~n ~ n nII~:INIII~ (lilt II(!II~~I~I plllrn
tl:~crrlll dnti IIIII'(IH(lil~ll~ill~. I'rrniinlna~inv:~t l i ~ o l ~cIcl~y.nn ~k alrlsrlti l>rrlklck i?isnis worn
t l c ~ ~ ~ ~ ku it leurlt~ l litlnk
l ~ rllli.u. I ) i i ~Iclc~l)tlnlilr~yI)cl.knlt-k~lli~ ~ l ~II~CIIIIW~I~~IIII luk ~ r ~ o I ) i l ~dl111
lyu
lji11.11 IICI'IICI~I~ IIICIIIIWIII.~~IIII~VI~ kclik11 11lc)l)il 1411 lltlttk l ~ ~ y Ii~fli ~ i k ~IIICIIII I)CIIIWII~HI~ y~tllg
INIIirk, I'COIIIIII I L I, 100 I MIINI~IIICII~I~I~( hc1)11tIt1I)IIIII)IIIIIII I'C~I~~NIIIII~ IILII IIIII I11'1'-I'W'I'1
L c ~ l l u ~ pi gc ~ , i ~ l ) u ly~~u~~yl u s uM r l o ~ l i ,yulrg 111111lyil ULIUIIIII I)CIIIINII~~UII il11.1 ~ C I I ~ U I I IIICIII[)CII~U~
YUYL~HUII ~c11dil'iYLIII~ I)CI.IAIII Y
' IYISII SIIIIIIICI. III~IIIII JLIYI' ili~cI)i11ku11 jugu U ~ U I .I)CIICU~~'UII
t l r l ~ l r l I1!O I)llyi NIII~~I Mt111iIIIIIIIN 111(*11lll1i( ' , V , SIIHIOI l11(11111 ,111y41,( ' , V YIIIM tli0~11l11k MLIYII,
SIIIIII i ~tIil)1111l ~ i NCICIIIII I~~;jl~cli krlielr~lii'c~c'cbkn~~ 11l1lal.nMIINI~ (11111 I"i(l(*li~ SOIIV.Y,OIIIIO ~ c l ) ~ l ~ l l i
lokoll l)illlj)ilill~~ YIIY:IN:III 111cl11k.MIIRI~ k c l l ~ l l c i i ~111~1!j11(li
l~l NIIIIY,II( scrilig (III~IIIIK kckl~l~lor
13ksl>lorasi, mcmbrrliasiikiin tliririy;~ schagai kcpala suku, pcngusrrh;i dan kctun yayasan,
sambil mcngajak orang yang mau melamar pekcrjaan maupun meminta tumpangan pesawat
ke Bilogai. Dalam kesempatan seperti ini ia juga menyampaikan tuntutannya secara lisan
tentang hams menerima tenaga kerja suku Moni di Eksplorasi Timika. H arus melayani
permintaan tumpangan pesawat masyarakat Moni ke Bilogai. Hams mengangkat Musa
Janampa sebagai staff Govrel di Timika khusus untuk menenangkan masyarakat Moni yang
katanya mempunyai rencana mengacadmembakar kantor Eksplorasi. Musa mengclaim
bahwa dia sangat berpengaruh dan apa yang dikatakannya akan dituruti oleh semua
masyarakat Moni. Ia juga mengatakan bahwa dengan mencrima dia bekcrja sebagai staff
Govrel maka Eksplorasi dapat terhindar dari kerugian yang amat besar. Juli 01 1997,
muncul yayasan tandingan terhadap yayasannya Musa maupun yayasan induk yang diketuai
Fidelis Songgonao. Yayasan tsb bemama 'Yayasan Pengembangan Masyarakat Moni'
disingkat 'YPMM'. Yayasan ini dibentuk sebagai penolakan masyarakat Moni yang
terpelajar terhadap tindak tanduk Musa Jnnampa. Musa sedikit demi scdikit kehilangan
popularitasnya dihadapan masyarakat Moni. Juli 30 1997, Ynyasan Pengembangan
Masyarakat Moni (YPMM) menulis sebuah buklet yang isinya menelanjangi asal usul
Fidelis Songgonao dan Musa Janampa, disamping mcmaparkan target kcrja YPMM.
Menurut infornlasi Musa mulai dililit liutang karcna yaya hidup yang tidak tcrkontrol.
Masyarakat Moni mulai menuntut pertanggung jawaban atas pemanfaatan dana yayasan,
Untuk mengalihkan perhatian masyarakat Moni, Musa mulai menyusun berbagai tuntutan
kepada Eksplorasi berharap ia akan mendapatkan kernbali dukungan dari masyarakat. Musa
sangat sadar bahwa modal untuk mendapatkan dukungan adalah keberanian. Ia sangat
proaktif dalam membcntuk kcberanian ini. Ia akan tampak yarang dan berinyas saat datang
dengan pendukungnya, namun aksn sopan dan lembut saat datang sendirian. Ayustus 29,
1997 Musa datang ke kantor Eksplorasi meminta agar adik dan iparnya diberi tumpangan ke
Bilogai. Ia meminta dengan paksa dan menyatakan bahwa ia mempunyai hak untuk dilayani
karena putra daerah. Permintaannya ditolak karena tclah menjadi komitmcn Eksplorasi
11111itkIl<l;~kI I I C ~ ; I Y ; I I I~I) C I . I I I I I I I ; I ; I I ~ S C I I I ; I C ; I I I I 1It1. MLIS;I ~ ~ 1 ~ t i ~;1lii111 ~ ~ ~ i ~ I 1 ~: I I I ; I ~
~ \ IIICIIIL-I.III~;I~I~;II~
I ) ~ I : I ~ IIIIII~I :~II I I~ I ~ * I I I ~ )~: :II~I;IIIIO I.: ~ I~ s,~ ) ~ I ) I . : I s I . NOI)CIIII)(*I( ' / ) IOOI, k l t ~ ~l)i,1:111j!k:11 :~ kc
Ililohl:~i:11:1ssl,ct~lso~. ( 'Al) 1111li1kI I I ( ~ I I ~ ~ I ~ S(*III:I(.:IIII IIII OI.OJ!I.:IIII ~itsl:~lill:~~l Y:III)! cli:l~l:~k:~li (IICII
(A . Mlts:~I I I ~ ~ I I ~ ! ~ ! I~ ~I( I* sI( ~:I II I~~ ) :: I II III III i ~ I I~ I I i I ~ I IIII('IIIII~*II)!:II
~ I I I I I I I I I I < V : I I :SIIJ!IIIIII.
I I ~ ~ I I 11~11111111
Y I I I I ~ ! 1 ( * 1 j r l 1 1 1 III:II:III S(-I):III~IIV:I V ! I I ( I I M I I W O I I I I I I I I I I 0 1 ~ ~ 1 1III:ISVIII.:II~III SII~J.III):I 1111111Ii
tnc.~~yt*rnl~k:~~i (I:III:Iy:~lil!I(*I:III(Iilw~.ol(~l~ (I~-II)!:III III(*IIJJ,:I~:IS I I ; I I I I : I ~S:II II ~I IM I O I I I .MIISII5:111111

scki~li l i t l i ~ k (lilrl'ilii;l oI~*liI I ~ ; I S ~ ; I I . ; I Molli ~ ; I ~ ( l i S I I ~ ; I I I( I;; I I ~ (linii~ili~ I I I I I I I I ( l i(l:~k I:~gi


I I ~ C ~ ~ ; I ~ ~ ~ S I~ii:~sy;~rilk:~l I ~ I I ~ ~ ~ IMotli ~ ~ I I SIIK:II):I.
I I:I kc1111~:1li kc* ' I ' i ~ i l i k i (~I c I ~ ~ ! :I ~I I C~I I I ~ X I W ~ I
~ C ~ C < : C yilllg W I I ~I I II II' I~I ( ~ ~ I ~ ~ I I I I . ~ C I I I I I ( ~ I III) It I' ~ . ~ l ~ l iI lIl I I ~ I II I~I ( ' I I ~ ~ ' I ~ I I I I I I"I.CC*OOI.I I I C I Y ~ : I N : I ~ ~ :
~ I I I I I I ~I II ~ : I ~ I I I( I I ~ I I . ~ SI C I IIII( ~~I II.(I;III
II 11tl11k I : I ~IIIC*IIK:I~:IS ~I I I I I I I I I I ~ < : I I I S I I ~ IM I O I I I .I ) L ~ S C + I I ~ I ~ 2~ I0~ .
1007 Mus:~ nic~iibi~:~l S ~ I K I IIr~ntul:~n g:111t1ri~giscI>~s:~r .\,3 ~iiily;~r rupiah y:lng dilu,ji~kan
krpada C;ovrcl 13ksplor;1si yany kat;lny:~ un~uk mcli~~lupi kerugian rnasy;~r;tkat niarganya
:~kil>iitatlanyn kcgi;~(al~ liksl>lo~.iisit l i I ~ I I I ~ I I IL I I : I Y ; I L I I ~ ~ I . ' I ' L ~ I ~ I L I I : I I Ii111 clii~jt~k;~~i SCGIKI prib;liIi
nlns bnyiu~i tunah t l i ~ ~ ~ ina ~juyu ~ i i ~~icllij)ul~yni hak da11 S L I C ~ ~ IClil~lasuki ~I 0 1 ~ 1 1 kcgiala~i
Eksplorasi yaitu pcngeboran. I'cbruari 10, 1998 Musa mcnibawa pcngikutnya yang rala-rata
tidak bersckolah dan sangat mudah disulut kemarahannya untuk bcrunjuk rasa dikantor
Eksplorasi Timika. Unjuk rasa ini dipersiapkan sejak tanggal 22 Januari 1998 saat
kelompok Wolterius mengadakan urijuk rasa. la sebenarnya merasa kccewa dan jatuli
populariti~snyiidinlala (irilng Moni knrcna d i d i ~ h ~ ~Woltcrit~s. li~i I)al;~m1.111-jirk rilsii ini, pntl:~
; I W : I ~ I ~M I I I ~ I ~ ~ : I I S I ~ : I~ I IiI ~: I s~ y: I~I M ~r k i~ !N;lrn~lnkclik:i i : ~s~~tl:ili Icrlx~jok i : ~
nlcnyi~l;rki~n h:~liw;~ i;l Ii;lny:l I I ~ C I I : I I I ~I; I ~ I I: I~I~I I I I :y:l~ig
I I ~ Il ~w~r ~; ;I ~ ~ i g20 g : ~I )lC S C I I . I ~ ~ C ~1007.
Jika ~ I I I I ~ ~ I li(l:~k ~ ; I I ~ ~Ii~x-nt~Iii, li;~silpc*~iil)o~i~i II;II.IIS( I i ~ i i ; ~ s ~ ~ k1:1gi ! i ; ~kc~ i 111lx11ig l)or, 11ttI;i11
liarus dikcmlx~likanIagi sclicrti scniul:~. I(oscl):~kal;~~i litlak tcsrc;~pnitlan Musa ~ncnunlul
ullruk clisiapkan pcncrbanga~ikc I%ilogaiu n t ~ ~mcngadakan k pcrtcmuan clcngan para pcmuka
masyarakat dari Sugapa. Sekeluarnya Musa dari ruang Eksplorasi, ia ditolak oleh
pengikutnya karena dituduh sudah menghianati pengikutnya dan hanya berbicara demi
kepentingan dirinya sendiri.

O ~ I O I ) L03,
- I , I007 Moses I ~ I ; I I I , SC:OI.;IIIL! M O I I~I ; I I IIC ~ I ~ I ) L ~ ~ ; I J ; I';IL*oI) II~, S O I I ~ I L(I;III
- ~ ; Z:~l<c*os
I~I
I)~lltlcgil~l lllclltllis ~ 1 l l ' ; l l I\cl)iltIil I);II'iI ~ t ) l i O l l1 1 l i l ~ ~ i l l i l I ~ (11
; l I I i ~ ~ ' i l l 1 1 i l I ; l l Sll&;ll)il
l ~ l l l t l l k(l(lilli
~ i ~ c l ~ n n d a l a n sural
g a ~ ~al)i1l)tlll
i yallg clisoclol.kn~~.I)i(ulis~~ya SLII.IIL I I I I ~ I ~ ) L I L I ~ Iini
I~ SCI~UOLIII~;II~
dengan adanya isu bahwa yihak 1"l' 1;lC sedang mendata kepclnilikan tanah untuk kemudian
membujuk para pemiliknya dan para tokoh masyarakat untuk melepaskan hak ulayatnya.
Akhir-akhir ini muncul isu yang dihen~buskan oleh masyarakat Moni yang pernah
mengenyam bangku sekolah, yang mengatakan bahwa I'T FIC membawa dampak yang
sangat buruk bagi perkembangan masyarakat di Sugapa karena aktifitas Eksplorasi
mengakibatkan alam rusak, sumber air tercemar, binatang buruan menghilang, gunung-
gunung menjadi gundul, harga di pasar meningkat tajani, mutu pendidikan merosot, program
pemerintah tidak didukung masyarakat, perjudian meningkat, nilai agama dan adat
memudar. Kelompok terpelajar ini melihat Freeport sebagai ancaman yang katanya
masyarakat kini berada di persiinpangan, kebingungan dan tidak mengerti apa yang sedang
terjadi.

14.3 Delapan Kepala Suku Sugapa Uingung Di 'I'imika

Nopcmbcr 21, 1997 Yayasan I'cngcmbangan Moni di Sugapa lncngadakan pertcmuan untuk
menibahas kcpcngurusan dan rcncana kcrja yayasan tcrscbut. Yayasan ini didirikan pada
dasarnya scbagai pcrnyataan ~iicnolakbcbcrapa yayasali yang didirikan cli 'I'imika yang
mengatas namakan masyarakat Moni di Sugapa. Januari 28, 1998 tokoh masyarakat Moni di
Sugapa menyatakan sikap terhadap berbagai unjuk rasa dan tuntutan yang dikemukakan oleh
masyarakat Moni asal kecamatan Sugapa di Timika. Pernyataan sikap itu diketahui oleh
unsur pimpinan kecamatan setempat yang intinya adalah, masyarakat Sugapa menolak
semua bentuk aksi yang dilakukan oleh masyarakat Moni baik di Timika maupun di kota
lainnya yang mengatas namakan masyarakat Moni di Sugapa. Semua yang menyangkut
aktifitas Eksplorasi di Sugapa hams dibicarakan dengan masyarakat setempat di Sugapa dan
bukan di Timika atau tempat lain. Masyarakat Sugapa tetap mendukung aktifitas Eksplorasi
di SugapaEiilogai. Februari 12, 1998 para kepala suku di kecamata Sugapa mclalui unsur
pimpinan kecamatan meminta kepada Eksplorasi agar dapat menyediakan angkutan Bilogai-
Timika pulang pergi, agar mereka dapat bcrtcmu dcngan masyarakat Moni yang ada Timika
untuk dinasehati agar tidak lagi mengganggulmenteror kantor Eksplorasi. Apalagi dalam
bentuk unjuk rasa yang mengatasnamakan masyarakat Moni di Sugapa. Februari 23-27
1998, delapan orang tokoh masyarakatkepala suku dari Sugapa bcrada di Timika untuk
bcrtatap muka dcngan masyarakat Moni di Timika dan Tcmbagapura. Dalam kcscmpatan
ini para kepala suku menyampaikan sikapnya yang sangat mendukung kegiatan Eksplorasi
karena memberi peluang terhadap pengembangan daerah. Dalam kesempatan ini Musa
berusaha mempengaruhi para kepala suku untuk menandatangani konsep yang dibuatnya
yang menyatakan bahwa para kepala suku mengakui Musa sebagai yang mewakili
masyarakat Moni di Timika. Para kepala suku ini tidak bcrsedia menandatangani konscp
tersebut dan bersikeras bahwa kalau ada yang harus dirundingkan lebih dalam lagi agar
dilaksanakan di Sugapa saja.

14.4 Wabu Masa Depan Freeport Ada Ditangan Moni Freeport Pulang

Suku Moni sangat menyadari bahwa unluk mempunyai pengikut dia harus berani berperkara
dan menuntut, oleh karcna it11 suku Moni akan tcrus mcnciptakan problcma dcngan hnrnpan
mereka bisa kcmbali mcnarik sitnpati pcngikulnya yang sudah n~cninggalkannya. Olch
karena suku Moni belajar dari kcrusuhan bulan n~arettahun 1996 bahwa aksi scpcrti itu
dapat memberikan keuntungan materi dan popularitas, oleh sebab itu sehinnga sangat
mendambakan agar kerusuhan serupa dapat terjadi lagi. Masyarakat Moni di Timika adalah
orang yang pandai memanfaatkan momcn yang tepat untuk mencapai apa yang diinginkan.
Jika momen yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang ia akan berusaha untuk menciptakan
I I I O I I ~ C ' I I Ic*scI~III, S ~ I I I I I K K ~ I S I I ~ ~ILIOIII II s;I~I;II. ;II\;III I I ; I I I I S I O I ; I I I / : I)C'~I;II~IIII;III I ' ~ I ~ ) I I ; I ( I I I I I ~ I I I ~ I
scki~lik C r i ~ s t ~ IiCc~l l l ; ~ ~I C~* I . S I I ~ I I I~I I ; I ~ ; I ( I ~ ' I I ~ : ; I I I C<'~>;II ;11\;111 I I I ( : I I ~ ; I ~ ; I I li('~('li1Iii111~;1,
. I<~II.CIIII SI'C~II~I
,I(1.:~ s ~ o jih;~
If.< ~ ~ i i l~ t l ; ~~ ~ c ~ . s ~ . l i ;s~ iI Il~l~;I ~I ' ~;t I l ~~ r ; ~kt~lo~lil~ok k l i c ~ (~I ; I I ; I I ~ I S C ' ~ ; I I I I ~ ) ~ 111i1ki1
III~:

riiasyarakat sckilarnya liarus ccpa1 ~ n c ~ i c ~ ~ l aka11 i ~ k a bnc r g a b ~ ~ nkc


g kclompok yang mana.
tanpa mcmpcrdulikan pokok pcrsoalannya. Ilan bahkan sclaniatiya suku Moni bcrprinsip
bahwa "IJila I'T MSI (MincScrve Intcmasional clan I'T 1;rccport Indonesia yang beraktifitas
daerah Suku Moni kccamatan S u p p a K:lbupatcn I'aniai I'ropinsi I'apua tidak akan
n~cncr-im;~ ~ ; I ~ : I L I [icliik I I I C I I I ~ ~ ; I ~ ~
; I )~ o
- l i o ~ i ~I):I~;I ~ y ; ~ki~hirnyii
, .suki~Moni Lctal) bcrihariilkan
scscornng y;llig scl:il~~ Iiicmcgalig kol-cli i ~ p it l t r ~ i ;~kanI I I C I ~ ~ ~ ) ; I ~scIi;~l) ;II. ~1111111(11111 I . L I I I I ~ U ~
I l l 1 l 1 1 1 1 ~ ~ 1 1 ~ 1 1 1 l~gi l1i il l~ i l li11 S c I I I I I ; I 1111111)111 (1;111 i~c(~;11111;111 Y;IIlg ~ l l l ) i l k ; l l ' 1~;lliIlll
I);Is;I~I scl~i~ll:!:;~SC.J:C'I~I ~ ) ; I C ~ ; I I I i1<:111:;111
Itciltliiii~~ I s;iiiI (ICC~;I\III;III i l l 1 l i ~ l . i ~ l g
S C I I ~ I I I 111y;i. N;IIIIIIII
karcl~alcrik ~ r s c s iyang lcrjacli clcwaso I I I It,l i ~ l ) ; ~I II I C I ! ~ ; I ~ ~ ~ ; IkcO;lka~.a~i II I)CS;II. y i l ~ ~CIc11gii11 g
cepal mc~ijalarkeamana-nlana.

PT Freej~ortrrre~rrberikurrdarts baritrrntr kcpadu YLSM Kccurtrutan Konrnj~a. .Jirrttlalt


darra irri, lrarrya diberikarr sekadar burrtriati dulrrtr berrtrrk "urrtrg tritrip rttrrlrit'! Doc. Elim
Jpg.1999:
DAD V

HASlL SURVEI PT FIC EKSPLORASI COW "13"


Dl 1)AIZRAII MONl

1)acrah Moni kccamatan Sugapa adalali masuk wilay;ili kccanlatan k;~[)upaIc~iI ' i l l i i i ~ i
Propinsi Papua. Wilayah ini dihuni mayoritas suku Moni dan tctangga suku lainnya, suku
Nduga, Dani, Wano, Wolani dan Damal. Wilayah hunian suku Moni, terdapat 20 desa.
Jumlah penduduk diperkirakan, 8.000 kepala keluarga, kurang lebih 10.000 jiwa. Dinamika
hidup, suku Moni setiap suku satu dengan lain beda-beda. Daerah kerja PT FIC Eksplorasi
wilayah Moni, terdapat 8 desa antara lain; desa Zoanggama yang disebut (proyek Hitalipa),
desa Zanamba (proyck I-lolon~a),proyck Wabu (dcsa Yaparu, Yokatnpa, Bilogai dim
Minjauh) proyck Mat.idoyn (dcsa Utsyimlta, Mbilirldoyu, Mindnu, 13nlondi) dnn I'royck
di fliloyi~i ~elilrnll ini hclil~ii
1)uWnbu d c ~ nI'uyuyin. IIflsil sui.vci H C ~ ~ I I I I ISks~dorki~i
U
diketnhui. Sebagai yanibaran untuk mcngctahui, hasil survei di wilaynh Moni kcca~nal:un
Sugapa, dapat dipaparkan dalam pcnulisan ini, dan ini hasil kumpulan/pungutan scmua
laporan geologis, baik melalui media maupun kabar-kabari orang pintar tentang itu dari
daerah Wabu.

I'rospck baru scpcrli j~r.osl)ckWabu tlal~Kucing I,iar Amolc tlapal nicliancll~igiGrasbcrg.


Llisamping adalah citra Close-Up dari satclit landsat atas tambang Grasbcrg. [lalam cilra i ~ l i
Gleser benvama Biru. Malaman samping model khas yang dipakai para akhi geologi untuk
mencari endapan utama di Papua.

2. Hasil Penelitian Geologi

Sc,jii11111111,1)rospck Wiil)~~ 11icri11~1ki11i


yiilig p;ili~iglii:~,it~ il:111 l ~ l : r ~ ~ o ~~iic~i,i;~(ii
c ~ i s i (I:Ic~I,;I~I yi11ig
nicnglrnl~~~~gk:~n t l i l ~ l : ~Ilingkullgi~n
~. 1;11nhilng(i~.i~sI>c~.g. 1'1.oy~ki ~ i ilcri~~tli (1i11.isk;11.11 ~111:is
yt111g ~tingi1l I ~ C S ~ya11g I I . l>crlii~silt l ~ i ~ l c ~ ~ ~ 01~11 i ~ s i I"lb l t l s ~ l i ~ ~progrill11
~ l ' ~ kl)crso~iil ii;~
pcnganihilan conloh hali~an tlengan mcnggunakan liclikoplcr (Ian mctocla pcngcrckiun
didacrah I'ogapa sclama tahun 1990. I'roscs pcmctaan dan pcngambilan conlo secara
terperinci dimulai pada bulan Mei 1992, disusul oleh pengeboran dengan mata bor intan
yang terus berlangsung hingga tutup aktifitas Eksplorasi di daerah itu. Kerja lapangan telah
berhasil mengidentifikasikan daerah endapan batuan luas yang terdiri dari skarn dan homfel
(keduanya merupakan batuan memorfis) yang mengandung zona emas. Sebuah sumber
mineral sckilar bchcrap:i juta ons tclali hcrliasil digariskan dalnm tign zona yang jelns.
meskipun proyck tcrsch~rt,w;il;iup~~ndrlngcon lingkal h;lrg;i C I I ~ ; I S dewnsa i n i sck:ilipun
nlcnurun. Nnmun tlcniilii;in, scki1;11- 20 '%, t1;ll.i polc~lsitl;icr;ili W;IINII,cr.riji scc;ll-a r~icni:id:li.
lVabrr claerah sasaratt kerja Ek.~plora.siFrecport selait~u8 taliuti-Doc. ELjpg. 1998

3. 1,etak Dacrah Penelitian

I'royck Wabu, kccamatan Sugapa tcrlctak 45kilomctcr scbclah ulara dari 'rcmbagapura,
(Grasbcrg) dan berada pada kctinggiati 2400 hingga 3100mctcr diatas pcrmukaan laut.
Dacrah ini bcluni tcrdapat sarana transportasi darat dan udara untuk mcncapai daerah ini.
Dacrah Moni yang terscdia hanyalah jalan-jalan sctapak masyarakat dan lapangan udara
pcrintis tidak bcrbcton yang didirikan olch swadaya masyarakat atas sponsor misionaris
sctcmpat. Jumlah lapangan tcrbangan di wilayali Wabu dan sckitarnya adalah Bilogai,
I'ogapa, Bilai, I litalipa dan Nabia, scdangkan dua buah lain ~iiasihdalam tahap Eksplorasi.
Wilayah Wabu adalah wilayah buruan marga Sani, Tipagau, Kobogau, Tigau Sondcgau,
Belau dan Japugau, Selcgani, Duwitau, Maiseni, Joani, %anambani, Lawiya, Hondani dan
bcbcrapa niarga lain yang tersembunyi. JJatas-batas dacrah buruan Moni daerah Wabu,
Minjau, Kemabu dan daerah lain yang sclama ini me~ijadi daerah sasaran Eksplorasi
senluanya ada pada masyarakat untuk mcncntukan batas wilayah kuasa buruan hasil hutan di
daerah itu karena sudah scjak dahulu niasyarakat terbagi mcnurut batas wilayah marga dan
dacrah buruan mcrcka masing-masing klicn dan kampung.
I'c~~tl~rtl~rkilsll t l ~ l l n l ' r ~(r lI I I ~ 111(1111)
~ I (11 ~ C ~ I I I ) L ~ Il 300111rl(*1'
IIII SC'~IIII)LH:IIICIIIIH ( I ~ I I ' I (IIICIIIII V I I I I ~
Irr'ler~k~l Mulilrl;~. I'clltl~l(l~~k ~CC~II~I:S I II I'I~ ()I ~I III I C ~ I)~I~I:ISII (IIICI.IIII
I ~I ~I )I L I I ~ I I I IS L I ~ SI IC ~ I I I ~ K K I I
c c ~ ~ c l c rI ~~ ~~Cl I~~ ~ I I ( ~( I ~I I ~c ' II . I~ III ~I 1\11 I ~ ~ ' k o I i ~ k - k o (1111.1 l ~ ~ l i scgl SOSIIII (I;III ~CI)IIIIIIS~IIIII
Masyilrakat sclc~nl,al~ i ~ c n y l i ~ cc11r.r l i ~tlcliyall
l ~ ~ hcrcocok ti111;11~(~,clntlaliyulullg) swoscnhetlii
t l c ~ i ~ nuhi,
n kcl:itli. Icl)~l,pIsi1tlK tl:rn bcrlxiy:~~ III:IC;III~ I):I~:IWII;I. I I I C I ~ I C I I I I : I ~ ~ I 0;lhi. IIICI.:IIIIII (li
hutan. 1)acraIi 13ilogai. jt1111li1llpcnduduk 8.000 kcpala kclurtrga niaka kumng lehih 10.000
jiwa. Ilmumnya bcrkomunal di scpatijang alur su~igaiWabu clan Icrcng gunung Wabu.
Suku Moni dan tetangga suku lainnya daerah Wabu menganut agama tnasyarakat seperti
Aninisme dan Dinanisme secara turun-temurun. Tetapi setelah sejak kontak pertama dengan
misionaris katolik dan KG1 di tahun 1930an, suku Moni dan tetangga suku lainnya
mengantut agama Kristen Katolik dan Kingnii. Sclama program pcngambilan conto batuan
lewat metoda pengenalan wilayah (reconnaissance), dipakai teknik-teknik pengambilan
conto geokimia secara konvensional di daerah kerja kontrak kerja "B". I-Ial ini meliputi
pengumpulan conto sendimen disungai-sungai dengan ayakan basah atau wet-sieed sebesar
minus 80-an mesh (1 80 mikro) dan sample konsentrat dengan cara pendunlangan pada setiap
lokasi percontohan. Sample atau conto yang telah mengalami perubahan mineralisasi dan
atau hidrotermal dikumpulkan di setiap lokasi apa bila memungkingkan, contoh sikapan.
Tujuan program ini adalah untuk mencapai idensitas contoh yaitu satu contoh per 10
kilometer perscgi yang kcnludian nlcningkat hingga satu conto11 per lima kilonietcr pcrsegi
selama kegiatan pengambilan conto dengan nietode pengenalan wilayah dan pengerekan
lewat helikopter.

5. Ciri-Ciri Batuat~

Pusat Intrusi Wabu kemudian sebagai konipleks batuan beku yang memiliki arti penting,
letaknya berdekatan dengan wilayah Grasberg yang mengandung mineral tembaga dan emas
kelas dunia, berjarak 45Km ke arah selatan. Mineralisasi skarn yang cukup padat diambil
sebagai conto dan dicatat pula adanya pcrubahan propilitik hingga mcnjadi pirit-scrisit-
kuarsa yang cukup padat didalam batuan-batuan intrusi. Pengubahan jenis ini sering kali
dijadikan indikasi adanya badan biji yang bemilai ckononiis. Untuk itu suatu program
intensif mulai dilaksanakan untuk menkajinya.

6. Tempat-Tempat Survei

Sctelah tujuh sctengah tahun bcroperasi di wilayah Moni kccanlavan Sugapa, scsuai kontrak
karya PT 1;IC maka beberapa tempat dapat dimungkingkan ditemukan konsentrasi cmas
kadar tinggi di tiga tempat dari tiga daerah yaitu zona B 0 5 0 dan zona "M" pertama berada
dekart permukaan, sementara zona terkahir, hampir sebagian besar lebih dari 400-800 meter
dibawah perrnukaan. Kadar terduga rata-rata bekisar tiga kali dari cebakan grasberg namun
7. Demografi Tanah Moni

Secara komunal, suku Moni dan tetangga suku lainnya menempati wilayah mereka tinggal.
Batas-batas wilayah hunian mereka satu daerah dengan daerah yang berbeda pula menurut
kotak-kotak daerah masing-masing desa dan kampung. Demografi tentang survei tanah,
oleh PT FI merupakan salah satu cara untuk mengetahui sistim kepemilikan tanah dan hutan
di wilayah Moni pada umumnya. Mcnitrut pandarig suku suku di dacrali kccanlatan Sugapa-
Ilomcyo, Nabia-Mbiandoga adalah lanah Ieluhur mcreka, scgala scsuatu yang ada di kc
empat kecamatan ini, adalah ada yang punya, tanyalah mercka segala sesuatu akan terjawab
scmuanya itulah semboyan mereka. PT FI mclakukan demografi di lakukan hanya di daerah
sasaran kerja Eksplorasi. Hal ini bukan saja berguna bagi pengguna lokasi tetapi pula
pemilik lokasi, sebagai suatu sumber informasi untuk menimbah pengetahuan tentang sistem
kepemilikan tanah dan hutan serta dinamika hidup suku-suku yang ada di wilayah itu.
Tujuan memproyekkan demografi tanah daerah Moni adalah suatu upaya
persiapanlcadangan bahan untuk menyelesaikan konflik tanah suatu saat bila kemungkinan
akan terjadi suatu daerah, berdasarkan ide seorang ahli sosilog putera daerah Moni untuk
mengadakan demografi tanah dan sistem pemilikannya bagi suku Moni. Hal ini merupakan
fenomena alam dan sama sckali tidak ada kaitannya dengan kegiatan-kegiatan Freeport.
Lokasi pengeboran kemudian di bersikan oleh liem PT GSBJ group, namun proyek in^,
kurang mendukung masyarakat, karena sebagian daerah tidak berhasil dilakukan semuanya.
Daerah yang sudah demografi bukan yang sebenarnya tetapi akan tetapi di survei tanah lagi
di kemudian hari berdasarkan sistem kepemilikan tanah, silsila marga dan sejarah tentang
sistem kepemilikan lahan tersebut. Hasil dari survei demograsi, suku Moni memilik tahan
berdasarkan warisan yaitu kepemilikan pribadi dan kelompok. Sistem kepemilikan pribadi
hanya sedakar berdasarkan garapan diatas tanah kelompok. Tidak ada tanah hak pribadi
bagi suku Moni, tcrkccuali tanah dipckarangan rumah tinggal.
A NNO
(Arcn, N~.III)j
" " " ' : " = 7 1
--..-....... ... . . - . ..... - . , " . .. --- .-.- . - --.
.--..- ... . -. ..-- -
11 I 1 h'1f111 'I ~ I I $ 1(1*11111
I ~ 1'1 l\,llll' ' I 111'11 I l t l t l I I I I I '
1111111 ~ 1 1 1 1 1 10114 '
( I /,?To) Wt1ll141 I I I ~ . I Jvkl. 11 l l l i i ~ n ,. I I I ~ I I I R
i111t1 Il~~c'r tlrl~~~l~lc~r.
18 2 Ikhu A111I)10ll11~illl~II ~ ~ I v I ~ I ~ I ~ ~ I , c xI - O W I I L ' ( ~ I)y IIIC I;IIc
(4 1,750) brolllcrs gardco I~ugutugume,had ninc sons of
two mothers. They are:
Ambrosius, Yustinus, Anton,
Yosias, Lambertus, Victor,
Simon, Deki, Saul and two
daughters.
B3 Belau Ambrosius and Private land, ex- As B2, first owned by
(12,350) brothers garden Dugutugume, gave right to
Yonas Wonda to cultivate.
B4 Belau Ambrosius and Private land, ex- As B2, with a small renewed
(163,175) brothers garden garden located in the land.
B5 Belau Lambertus Private land, ex- Lambertus has three wives,
(23,225) garden two sons : Paskalius and
Bateromeus and a daughter.
B6 Belau Bugutugume Communal Owned together by brothers
(36,650) and brothers Memogame, Thco,
Kimagatuma and
Bugutugume.
B7 Belau Isak (Married) Private land, ex- First owned by Memogame,
(6,850) garden inherited to his grandson Isak.
B8 Bclau I-Icrnia~i Privatc land, cx- First owncd by Daniianus, he
(8,475) gartlcn has Sour sons IIcrnian,
Saferius, Krismas and
Kristianus and one daughter. -
B9 Belau Isak (single) Private land, ex- First owned by Maleba,
(4,200) garden inherited to his son Isak.
I3 18 Delau Engel Private land, ex- 'Thc first owner
(32,400) galdcn
B 11 Belau Stefanus Private land, ex- First owned by Wame who has
(6,975) garden 5 (five) sons and 2 (two)
daughters. Son Stefanus is
currently the owner.
B 12 I3clau lsak (married) Privatc land First owncd by Mcniogan~c,
(1 1,850) i~lhcritcdto his rands son Isak.
---. - -.
'I , A N

Belau Stefanus and Private land, ex- First owned by Wame,


hrothcrs gardcn inherited to his children
Stefallus and hrotllcrs. 'lllcrc i!
currently otlc hut on thc land
used for pigs' house at night.
Thcre arc some casuarina trees
belonging to Lambertus.
Belau Private land, ex- First owned by Membagime,
gardcr~ inheritcd to his great
grandsons (data not completed
yet).
Belau Petrus and Private land, ex- First owned by Sonombo.
relatives garden Petrus is the 8th generation of
Sonombo.
Belau Nico Private land, ex- As B 14
parden
Belau Adolof and Ex-garden Private hunting ground of
brothers Tigisigabui who had two sons,
Tuandoyani and
Kumbalaguagoni, six
grandsons, Adolof and
brothers. Kugobigani and
Atipame were once given
permission to cultivat the land.
Keletus, son of Atipame had
planted some Casuarian trees
on lhc land.
13clau I'rivatc land. First owncd by I)ukinuanic,
rcncwcd garden inherited to 11;s only son,
Rafael. The land was
cultivated by Didimus and
currently by his son, Isak.
Belau Petrus and Private land, ex- As B 15
relatives jarden
Belau Yopi 3rivate land, ex- Yopi cleared the jungle by
zardcn himself, he has one son Talius
ant1 four tlaughtcrs.
Dclau 'rivatc land, cx- Iiirst owrled by Ampu Dclau,
;ar.dcn Ilc has Ibur dauglilcrs and orlc
son, Kogobigani who had
three wives, one daughter and
three sons: Lambertus,
I ,rlc~rr~~ril~~n IIIIII I ~ I I I I ~ .
I J I * N I I I I I SI I~I)I.LIII I ' I I N I OWIIV(I I)y N I I I I I I I ~ I I ~ ~ ) O ~ I I I
1 1 1 1 ~ IC 0 I I : t l l l : I l l u ~ a u I, lc l ~ r l t llll~ccnolln :
R/lc~~~rl)trgo, kllrclcgcl~ou ~ ~ t l
Kcpagi~~lc. Mcnubogo Ilad on(
tlaughter and two sons :
Masadinus and Kalurs.
Mhclcgcho Iiild otlc tla~tglitcr
:III(I 1ib11rS ~ ) I I S: N : ~ f i ~ t i i ,
I )rst11:1<. l < t ~ i ~ ~i111(l
k i g Ag~ts
i
li-ot11~lll.ccwives. Kcp;igitiic
11;ltl one clilughlcr ant1 five
sons: Jcmhckchc, I~osaonialil,
I'ilcr, 'l'alius ant1
Igukoagomanay.
Belau Yohanes and Private land, ex- First owned by Mbolekabasi
brothers and garden who had 2 (two) sons
their second Jagusigame and Dawani.
:ousins. Jagusigame has 1 (one) son,
Agirnbole, Aginlbole has 1
(one) son Seselius. Ilawani
has 3 (three) sons : Yohanis,
Sepelianus, Urbanus and 4
(four) daughters.
Private land, ex- As B 23
garden
Enggel and Private land, ex- First cultivated by Enggel and
Vico ~arden Nico.
4s B 17 Renewed garden First cutlivated by Yopi, who
has seven sons Adolof and
brothers, and four daughters.
First cleared up by Carolus
and Nataniel.
Ex- garden First opened by Amphu Belau,
passed down to his gransons
apugau Ex- garden First opened by Wagatigibega
3elau Japugau and Mbugapakigi
Belau, later passed down to
their grandsons
OArcu sc .ni
W N I I ( m 7 1
U 30 Uclau 'l'l~cu, lix- gwdcr~ 1;irst opcncd by Mcmogamc,
(263,385) Abrosius, passed town to his sons and
Anton later to his grandsons
B 31 Belau Ambrosius B, I-Iouscs and First opened by Migelupuakigi
(24,700) Fiktor, garden who has four sons, namely
Laurensius Megemogagame,
Bcluu Iluguti~gunic,Tllco and
1<11111~11111~11~il.

It :{A 1lcIr111 I<rrd, WIIVIII, l;x E ~ I I I I ~ - I I I ' i t ~ (II~C*II~YI


l 11y N I I I I I I I ~ ~ ~ I
( I0.!,.~2.41) I ~ I I I I ~' I .111-II I!c*la~~. 1 ) r 1 ~ c t~IULVII
l t ( 4 1 1 s NIII
and later to h i s grantlsons
B 33 Belau Wilem Belau Ex- garden First opened by Numaita
(93,325) Linus Japugau Belau
B 34 Belau Anton Belau Houses and First opened by Tigisigabui,
(36,550) and Adolof garden Inherited to his great
Belau grandsons.
B 35 Belau Herman B, IIouses and First opened by Mbogebega,
(1 6,400) Kalurus B, garden Inherited to his great
Donatus B, grandsons.
Agustirius
Belau
B 36 Belau Kelitus, Yoni, Houses and First opened by Membagime
(24,675) Petrus garden Belau, inherited to his
grandsons.
B 37 Belaul Deki Houses and First opened by Tigisigabui
(26,050) Sondegau Sondegau and garden Belau and Zindigitau
Adolop Belau Sondegau, inherited to their
descendants.
B 38 Belau Dilimus, Houses and First opened by Yusono Belau,
(82,500) Simon, Rafael, garden inherited to his grandsons.
Alnolus,
Talius, Ruben,
Makarius
B 39 Belau Lambertus, Houses and First opened by Harnbu Belau,
(16,625) Lukas, Pilipus, garden inherited to his grandsons.
Marinus,
Hanes

B 40 Belau Yoni, Oni, Ilouses and First opened by Antoa who


(17,650) Desmas garden has son Hungu, has son
Danihuni, has son Awani, has
I U I I
so^^ Yi~gt!jigi~n~c, has son
Aginlhani, has soils Agirnbolc
:III(I Cii~wat~i. So11of Agiil~holc
is Srsilius, Wl~ilcsoils o r
( i:lcwili~i:IIY Yoni, S C ~ , C ~ ~ : I I I I I S

( ) I I I , 1 ) I * X ~ I I I I P ( .' ~ ' I I O I I I C I ~ ~ .
II & l t l l l l l l l l l ~ l ,
/\~IIX I lcl4111, I I I I I I ~ L * : 4~1 1 1 t l 1'1inlU I I G I ~ C ~I)y
I ~~I~~IIIIC
Ui~gelU, Abiul gardells Uelau, ial~critcdto liis
Belar~ grandsons.
Thomas Belau, Houses and First opened by Hambu Belau,
Boni Belau, garden inherited to his grandsons.
Kaius Belau
Nico Ijelau, Ilouses ant1 First opcncd by Alibaboga
S o1 1 garclc~~s I%clau,i~~llcrilccl
lo his
Alli~ns13. I I grandsons.
'l'llco Uclao, ( I Iouscs and I ICirstopened by Mbolcnaga

+
l~cl;lo, gr;llltlsons.
JI 1 Japugau Engel Private land The first owner.
I I
Japugau Samuel Private land The first owner.
'10,000 I I
Japugau Alex 1 Private land I The first owner.
'10,050
Japugau Martinus, Private land 'l'hc first owners, not wcll
(50,850) Luther and cared and almost abandoned.
Marinus
15
126,525)
Japugau Group
I Communal
I
Last persons cultivated the
land were Martinus and
Luther.
16 Japugau Alex Private land, ex- First owned by Sugudapa and
'3,300) I garden I inherited to Alex. his onlv son.
17 Japugau Group Communal Land is the location of the old
50,800) village of the Japugau Clan.
f8 Japugau Filcmon Private land, ex- The first owner
9825) garden
19 Japugau Paulus and Bilogai Base First opened by Nawadiame
223,725) Elias Camp (FI C) and Bulagibo, passed down to
I I their grandsons
.lo I Japugau Wilemon, I Houses and I First opened by Domobui,
(IAN
Japugau Alex Japugau I louscs and Firsts opcncd by Sulagcboga
and Fiktor garden who has son : Mbolema.
Japugau Mbolema has three sons; Alex
Japugau, Thobias Japugau and

l:ii~k J~II)~I~,III,
Mill li~lus
.l~l~~ll)::lll

W illc Japugau, Ex gardcn opc~lcdby I Ionlac,


Pons Japugau inherited to his great

Japugau

Japugad
Belau
and Kobome
Kes Japugau
and Kos
Japugau
Willed,
Martinus J,
Petrus B,
IActive garden

Garden
randsons.
Same as J 13

First opened by Ngaganogabui


Japugau and Tigisigabui
Belau, Inherited to their
Strpanus B. descendants.
Japugaul Paulus J, Houses and First opened by Ngaganogani
Belau Luther J, garden Japugau and Tigisigabui,
Yulianus B, Inherited to their descendants.
Gerpatius
Japugaul TobiasJapugau Houses and First opened by
Belau garden Dumugumbame Japugau and
EmilianusJapu Agame Belau, inherited to
gau, Paskalis their descendants.
Belau, Paulus
Belau
Japugau Paulus Houses and First opened by Nawiliame
Japugau, Yan garden Japugau, inherited to his
Japugau, grandsons.
Lazarus
Japugau
Japugau Lukas [louscs and 1:irst opcncd by Kamanggakigi
Japugau, Niko ;ardcn Japugau, inlicritcd to his
rapugau, grand- sons.
Monika
[(LaNpqNqp%z-pGqm
Area s .m
I4 I S'I'OKY

Japupau, Julius
Japugalr
S1 Sondcgau Yulianus Private land, cx- I:irst owned by Lmonuwa,
(54,225) garden currently cultivated by
grandson Yulianus, data not
complctetl yct.

S2 So~ltlcg;ltr Xopi ~ I I I ~ I ! X - ~ ; ~ ~ ( I ~ I I Iiirsl owncd I>y Zopi i~ntl


( I I,07S) ~'~IIIIIIS ~ ' ~ I I I I ~ I SI ,I I ~ I ' C ~ I I CIIO I I I ~ I I I I S I I I
Ihis lii~~tl.
S3 Sondegau Linus, Lukas, Ex-garden The junggle was first cleared-
(33,675) Petrus and up together. There are four
Pius casuarian trees in the land.
S4 Sondegau Linus, Bani, Ex-garden The junggle was first cleared-
(89,775) Octavianus up together. There are four
and Dutati casuarian trees in the land.
S5 Sondegau Octavianus Ex-garden First owned by Lutali,
(9,450) and brothers inherited to his children :
Octavianus and brothers.
Oclavianus has three sons
(13eny, 1,ukas and Rupianus).
'I'here are solllc casuarina trees
in the land.
S6 Sondegau Abraham Ex-garden First owned by Tigimaubuga
(8,275) who has one son Yogabaitoni,
Yogabaitoni has one son
(Abraham) and four sisters.
This land was cultivated by
Rafael who has three sons and
five daughters.
S7 Sondegau Octavianus Ex-garden As S 5
(28,675) and brothers

S8 Sondegau Marianus and Garden First owned by Nikolemus


(36,525) brothers who has one wife, three sons
(Marianus, Apelinus, Niko)
and four daughters (Mariana,
Uncela, Yuliana and
Rosalina). Plantations: sweet
potatoes and about 40 pine
trees.
-
!;( III~I('H;III rvllt~IIII(I I ~ I! ~I ~ I I IM* It ~ y c l r ~ k
:III(I S~KLIIIIIIB:I. ( ' I I I I V I I ~ ~ ~
c.111iv111cc1 l ~ \y' ~ ~ l i t wllo
~ a Ilnq
1ij11rI I ~ ~ I I ~ ; I I I c ~ s .
1:mns I(x-gardcn I:irst owncd by Yanian Ilcya
who had 2 sons : 'Talibcga and
Mcncmbaye. Talibcga had

I 1 Nikakcmus, Frans and two


I I wives. Menembame had two
I sons and two daughters.
1,liius I Ncw gartlcrl N c w garden by Idinus S,has
ollc w ~ l crr~rtlOIIC NOII
( b l c l ~ i ~ ~ illltl
~ u n~)I I I C IIIIII~~IICI
NIIIII~II, 'I'IIcIc*IIIC I I C , ~ ~
I)cloligil~gl o I,II~LIS i.c, pil~cs,
screw-pines (pandan),
banabas, cinnamon (kayu
manis) and sirih (pipe; betle).
Sondegau Abraham and Ex-garden First owned by Jogabuaitani,
Lukas has two sons (Abraham and
Lukas) and four daughters.
The land is currently
cultivated by Rafael.
Sondegau Abraham Garden First owned by Tigimaubuga,
had a son Yogabaitoni who
has also one son (Abraham)
and four daughters. Currently
cultivated by Rafae who has
three sons and five daughters.
Sondegau Bony Ex-garden First cultivated by Anabega
and continued by his younger
brothers (Dutaliujame and
Nuagadegame). Dutaliujame
had a son Bayembakiba.
lOP:(1lpiq(.l.l\h-r-
AIX-~I,st ,111

Ili~yc~l~l)i\kil)i~ II~IS~IIICCsolin
(I!OIIY, 1)1111icli111cIl.11ki13)
S 10 S
S I I I I ~ ~ S ~ I I I I AII,~OIII A Ll l v c KIIII~L*II 1'1 ~ v i l l rIIIIIIIIII~ ~ . I O I I I I01'~
(IN,
100) 111111 ( I I I I ( ~ I I I I ( I-l~y~
l(i11111lr
\YIIIIII(I\V~ NII\V ((I(* IIIIIII
I . I I I I ~ \ + I I I PlItIy A I I ~ I I I I P ,II~IQ
t l ~ ~ c\*c~l i *\ f r * ~~~I .I Y -11111~1111111 Iivv
I~IIII~J,~I~ 11(-1ivi*
' 1(' 1*1I 1. *. 1 t ~1111.
~ I : I I I I S:III(I lr(-(*<111 fl~iv1:11itI
illclutling : kclatli (colocnsi;~
anliquoruni), sugar canes, pine
trees, sweet potatoes,
cinnamon (kayu manis, cina),
screw-pine fruits (buah
pandan) and vegetables.
S 17 Sondegau Dominikus S Garden, private First opened and cultivated by
(3,650) Dominikus Sondegau.
I'lantations include sugar
canes, pine trees, keladi
(colocasia antiquorum) and
various vegetables.
S 18 Sondegau Lukas Garden First cultivated by Lutali who
(18,375) had four sons : Octavianus,
Erdowaros, Bonfasius. Grafe
and two daughters : Catarina
and Duguna. Octafianus has
four sons : Leo, Manpri,
Welem and Lukas . There are
nine (9) pine trees in the land.
S 19 Sondegau Yakobus and Garden First opened by Kulima and
(6,250) Talius Misol. Misol had three wives
and two sons (Yakobus and
Talius). Talius has one
daughter. There are plants in
the garden : pine trees (40),
oranges (I), keladi (2 blocks)
and sweet potatoes (3 blocks).
S 20 Sondegau Pit Ex-garden First opened by Jaoboga, had
(46,350) four sons : Nikolas, Kulima,
Dapius, Damianus. Damianus
has four sons : Dominikus,
Pit, Tom, Tomas and one
I STATIJS

S o ~ i t l c g ;h:~d
~ ~ ~li)ur
, gl;~~~tlsoas
: I:~ios.Masclitius, Norhcrtr~s
;ind Ytllianus. Now thc land is
cultivated by Norbcrtus and
I,~.orhcrs.'llicrc arc platlts in
~ h land
c : vcgctablcs, sugar
canes, coffee, pine trees,
bananas and oranges.
Sondegau Lambertus First opened by Dagawubole
and Sopame who had two
sons, Yoboba and
Kulidigimega. Kulidigimega
has eight sons : Lambertus,
Pit, Misol, Thomas, Markus,
Dominikus, Tomas and
Kuben. Now this land is
cultivated by Lambertus.
Sondegau Norbertus and First owned/opened by
brothers Ugulume and then inherited to
his sons : Norbertus, Robertus,
Stepanus, Yustinus and Enus.
Ugulume had also five
daughters. The land is jointly
owned together.
Sondegau Yul S Private garden First owned and cultivated by
Yul S, has one wife and five
sons. There are plants and
vegetables in this land,
including sugar canes,
bananas, soy beans, janlbu
(eugenia) and kasuari. A house
is also located in the land.
Sondegau Pit As S 20

Sondegau Octo and Private land, ex- The land is owned by Octo,
Rafael garden Rafael and brothers, but
cultivated by Bony. There are
plants and vegetables in this
land : 53 coffee trees, 50 pine
trees, nangka (fruit-tree,
OWNEH

artocarpus integrifolia), jambu


air (eugenia aquea), sweet
IN)I;IIOCS, ki*lecli (colocn~iii
: I I I ( ~ ( ~ I I ~ I I I I IIII~I
I I ) IIIIIIIIII~I II.CCS.
I ~ INI
I OI)CIIV(I Ily ( )CILIV/IIIIIIS
r ~ ~IIICII
~ t l~ ' ~ I I ~ I I I 11)
IIC I)c~ ~
c t ~ l ~ t v i ~ lI c It l111s
~ ncllls ( ' l ' c ~ l ~ ~ u a
i~rrtlI.ukus). 'I'llctc iuc: Ircos
:III(~l)Ii111lsit1 1111sIiIlIcI,
t ~ g Irccs (200),
i ~ ~ c l u c l i pi11c
bananas (40), sugar canes,
sweet potatoes, corns and
vegetables. A hut is also
located in the land.
Sondegau Lambertus S First opened by Nikolas S and
continued to be cultivated by
Lambertus. Lambertus has one
wife, five sons and daughters.
Only 9 (nine) pine trees grow
in the land.
Sondegau Lukas and Private garden First cultivated by Octavianus
Abraham and then inherited to Lukas
and Abraham. The land is
cultivated by Lukas and
Abraham together. Plantations
include sugar canes, bananas,
keladi (colocasia
antiquorum),sweet potatoes,
pine trees (39) and vegetables.
Sondegau Misael S Ex-garden First opened, cultivated and
owned by Misael S, has three
wives, four sons and two
daughters, Some pine trees
and pandan (screw-pine fruits)
can be found in this-ex garden.
Sondegau Norbertus and Garden As S 23, but there are plants in
brothers this land : pine trees, jambu
(eugenia), bananas, sweet
potatoes and vegetables.
Sondegau Norbertus and First opened by Metumame,
brothers who has four sons : Matius,
Paulus, Yulianus and
HISTORY

Marsclinus.
As S 22

I;irsl opcllctl u11d cullivnlctl hy


I'cllll~S, 'l'llclc ult: I I I I II'CCN 111
l l ~ l ncx grlrtlrl~.
l;1r8l O I I C I I C ~by KLI~IIIILI, IIU~
IOur sons : Lan~bcrlus,l(ubc11,
Misol, Albertus and five
daughters. This land is
continued to be cultivated by
Lambertus.
Donatus and Ex-garden The land (ex garden) is owned
brothers by Donatus, Hendricus and
Bindan. Donatus has two sons
and younger brothers :
Hendricus and Simon.
Johanes New garden First opened by Tigimambuga:
had one son : Johanes and one
daughter. There are pine trees,
sweet potatoes, keladi
:colocasia antiquorum) and
;egetables in this prden.
Superianus First owned and cultivated by
Superianus Sondegau.
Tobias First opened by Dutali, and
Sondegau .hen cultivated by Tobias S,
here are no trees in this land.
Donatus and 4s S 36
brothers
Yulianus S. ;irst opened by Metumame,
lad sons Matius and Yulianus.
rhis land was cultivated by
Y'ulianus - has three sons :
qan, Emil, Alex and one wife.
Oktapianus %st opened by Dutali, has
and Bonfasius our wives and four sons:
Iktapianus, Rafael, Bonfasius,
$dowardus. This ex-garden is
:overed by pine trees (100%).
Lambertus :irst opened by Dulidigimega
o W N R I ( p G q r 7 i G K - l
Arw. st .III

( I X,?SO) n r ~ t llllctl i.~~llivalctl hy


I . i ~ ~ i ~ l j c:IINI l . l ~I ~ rs o l l ~ r'I'llcrcr~.
:ll'C 110 fI'ccs 111 [ I I ~ s Iilll(I.

S 44 son do gal^ Scpcriant~sand lix-gartlcn I:it.st opcnctl by .lollas S,has


(5,075) 'I~~~OIII:IS Illrrc wivcs i111tl 1 1 1 1 . SOIIS ~~
(Sl'lN'l l l l l l l l N , ' ~ ' ~ 1 0 l l l i l HI'cII'IIH).
.
' I IICIC a1.c o111ytwo ( L )I > I I I C
1 1 t . i ~it1~ 1111s CN ~ I I I ( ~ ( * I I ,
S 43 S O I I ~ C K ; IN~ko
II I~,.X-~::II~~CII Iiirsl o l ~ ~ l t I>y . t l Yi~lnhog;~, I1i1tI
(8,050) Ibur strl~s: Isak. I'italius,
Natalills and Niko. Now the
landex garden is owned by
Niko, has three sons Welem,
Samuel and Pilimon. There are
no valuable plants in this ex
garden.
S 46 Sondegau Rafael and Ex-garden First opened by Dutali, had
(14,150) Stepanus one son : Rafael S. Rafael has
three sons : Stevanus, Misael,
Pujime and six daughters.
S 47 Sondegau Bertos and Ex-garden First opened, cultivated and
(6,675) Pelix owned by Bartos and Pelix.
S 48 Sondegau Robertus S Ex-garden First opened by Ugulume, has
(4,925) four sons : Norbertus,
Robertus, Stefanus, Justinus
and one daughters. Now this
land is owned by Robertus S
who has no children.
S 49 Sondegau Bartos Ex-garden First opened, cultivated and
(1,725) owned by Bartos, has one
wife.
S 50 Sondegau Nico and Ex-garden First opened by Jamompuga,
(9,500) brothers had five sons : Nico, Fitalis,
Natalis, Isak, Samuel, Johanes.
Nico has one wife, two sons
and three daughters. This land
(ex-garden) is owned together.
Half of the land is covered by
pine trees (50%).
S 51 Sondegau Lambertus Ex-garden As S 43.
(12,075) I
pXiqpGZilpGq
Area sc ,111
I I IS'I'OWY

S 52 I)OII:IIIIA S
So~ltlry,:~~~ I~X-~IIII~CII I:ir~topcnctl I)y Wnhr~iliyn~nc,
( 13,225) 1111sSCVCII dolls : K ~ I C I I C I ~ I I S .
I)OII:I~IIR. llo~~I~~~~~i~,
I I I I I O ~ ~ I L I I I I : II. Ic~l(lrik~~s.
Marlinus, Simon. 'I'hc land is
currently cultivatcd by
1)onatus S.
S SJ S o ~ ~ t l c g i i ~I )o~lnluu
~ I:x-gill t1t.11 I;iryl 0 1 1 ~ 1 l t i li111tI O W I I C ~Ily
(1 1,875) I'up,~~ugigi, I ~ i ~Ot IlI C U ~ I :I
W I ~ I I I WIIO ~ I I ~i ~~~ l ~ c ~11) i t 111s
cil
solla : I ) ( I I I ~ I ~ U Sl111tl1, ikux u11tl
sillloll.

S 54 Svntlcgai~ L)o~~alus arltl (i+artlcu I;irsl opcrlcd by I'uguakigi,


( 19,600) brolllcrs Ilad Ibur grandsons : Donalus,
Johanes, Batoniius, Natanil.
This landlgarden owned
together. The garden consists
of about 80% pine trees and
20 percent of vegetables.
S 55 Sondegau Felix Ex-garden First opened by Aembou, had
(8,850) 12 sons and inherited to Felix.
Felix has one wife and one son
named Pilemon.
S 56 Sondegau IIendrikus Bx-garden First opened by Wabailigame,
(13,025) had seven sons : Korenelius,
Sonatus, Poutuma,
Erndagituma, Martinus,
I-Iendrikus, Simon. Hendrikus
has one wife and one son.
S 57 Sondegau Lambertus Ex-garden As S 22
(14,475)
S 58 Sondegau Bonfasius Ex-garden First opened by Dutali, had
(3,225) four wives and six sons :
Oktafianus, Rafael, Bonfasius,
Edowardus, Wandogani and
I-Iarius.Bonfasius has four
sons and fivc daughters. Thc
land is covcrcd by about 20%
o f pinc trccs.
S 59 Sondegau Pinsen, Ex-garden First opened by Metumame
(85,575) Yulianus and and Kumanagani and later
Amandus inherited to Pinsen, Yulianus
KArea s .m
I ~ ~ C L I \ N
ant1 Anlandus.
S 00 S o ~ i t l c g ; ~ ~I l~o ~ ~ l i r s i ~ ~ s I Cx-plrdc~l As S 5X
(I 7,750)
S 01 S O I ~ ~ ~ CM~I ~S I~ I C
I ~ I<X-~:II.(~CII I'il.sl ow~lctla ~ ~cullivutc(l tl I)y
((I,~N)) Mi~r~cl, 11c1n llllcc H O I I N :
\ ' ~ ~ h o l r' i~' l l~l l~i l li~, ,/ \ ~ ) I I ~ I I ~ I I H .
S (12 S o ~ ~ t l c g r I~. ~I I~I I I ~ I ~ I I I I S I, ~ X - ~ I I I ~ ~ C II;irsl
I ol)c~lctl11y Kulitligibcgu,
(261,200) SII~~~IIIIIS, it~llc~ itcil lo l ~ i gs ~ . a ~ ~ ~ l: s o n s
I'clr~ls I . u ~ ~ ~ l ~ cYuli:~nus
~ t u s , i~nd
I'ctl~lls.
S 63 Sondegau Robertus and Ilx-gal.tlc11 First opcncd and cullivatcd by
(S 1.000) NO~)CI.IIIS Itobcrtus S, llas OIIC wifc ant1
110 clrildrcu.

S 64 Sondcgau Yulianus Garden, private First opened by Uilume and


(29,450) inherited to his sons : Manfret
and Yulianus. Plantations
range from vegetables to pine
trees, bananas, sugar canes
and sweet potatoes.
S 65 Sondegau Sepanus Ex-garden First opened by Bilume and
(64,850) inherited to his sons :
Norbertus, Robertus, Sepanus,
Marsalinus. Sepanus has two
sons and one wife.
S 66 Sondegau Fitalius Ex-garden First owned by Jamampuga
(10,025) who had six sons : Jonas,
Nico, Fitalius, Natalis, Isak
and Samuel.
S 67 Sondegau Pit Ex-garden First owned by Yoboka,
(23,875) inherited to his sons : Pit,
Misal, Lambertus, Natalis. Pit
has one wife.
S 68 Sondegau Seperianus Ex-garden First opened by Jamampuga,
(3,225) had six sons : Jonas , Nico,
Fitalis, Natalis, Isak and
Samuel. Jonas has three sons :
Seperianus, Tomas, Petrus.
S 69 Sondegau Sakalius Ex-garden First opened by Obobuli and
(1,075) Mayame, inherited to
Mayame's son Sakalius who
has one wife and one son.
mpqpiEiqpzq7
Area s .nl
S 70 Sondegau Fitalis,Lamber Garden First opened by Ugulume and
(70,350) tus, Karel, inherited to his grandsons :
Norbertus and Fitalis, Larr~bertus,Amandus,
brothers Karel, Norbertus and brothers.
There are 20 percent of
vegetables in this garden.
S 71 Sondegau Marslinus and Ex-garden First opened by Bilume,
(13,200) Amandus inherited to his sons :
Marsalinus and Amandus who
has one wife, but no children.
S 72 Sondegau Norbertus Ex-garden First opened and cultivated by
(13,925) Norbertus who has two wives,
two sons and three daughters.
S 73 Sondegau Nobertus S Active garden First opened by Gulume
(14,900) Simon S (50%) Sondegau
S 74 Sondegau Lambertus S Active garden First opened by Dutali
(98,850) Oktavianus S (75%) Sondegau, passed down to his
children
S 75 Sondegau Karel S Active garden First opened by Memembame,
(17,425) Lambertus S (70%) passed down to his sons
S 76 Sondegau Marselinus, First opened by Jamombunga
(74,825) Sepi, Fitalis S, passed down to his sons
S 77 Sondegau Tom Sondegau - First opened by Darius
(85,825) Sondegau, passed down to his
sons
S 78 Sondegau Didimus, First opened by Wadibega S,
(100,500) Fitalis, passed down to his sons
stefanus
S 79 Sondegau Clan Jungle
(95,450)
S 80 Sondegau Thomas Active garden First opened by Name
(124,825) Sondegau Sondegau, passed down to his
David sons
Sondegau
T1 Tigau Petrus and Active garden First opened by Bulubega who
(76,725) Marius had two sons : Luali and
Asegebui. Luali had four sons
: Salnion, Petrus, Sakayus and
I'iyus. Marinus has thrce sons
: Otopianus, Oto and Tobias.
'l'here are vegetables in this
CLAN OWNER STATUS HISTORY

gardcn.
'I'igau Act ivc ga~.tlc~l I:irsl opcncd by Mclaguagu~nc
who inherited to Sanlucl.
Samuel has two wives and
four sons. There are
vegetables in this garden.
Tigau Yohanes Active garden First opened by Kosmos who
later inherited to his sons :
Linus, Thomas and Yohanes.
There are vegetables in this
garden : sweet potatoes, black
radish (talas), bananas, sugar
canes (tebu) and pine trees.
Tigau Yohanes and Gardcn First opened by . SuguaWabui,
-
Linus inherited to his grandsons :
Linus and Yohanes. There are
vegetables and trees in this
garden : sweet potatoes, sugar
canes and 30 pine trees.
Tigau Petrus, Active garden First opened by Duali, has
Sakayus, Piyus four sons : Petrus, Sakayus,
and Salmon Piyus and Salmon. There are
huts, vegetabels and pine trees
in this garden.
Tigau Samuel Gardcn First opened by Melaguame,
inherited to his grandsons :
Samuel and Thomas. Samuel
has four sons, two daughters
and two wives. There are
vegetables and trees in this
garden, besides sweet
potatoes, bananas and pine
trees.
Tigau Yohanes, Active gardcn First opened by Mambole who
Luther and had two wives and three sons :
Linus Yohanes, Luther and Linus.
There are five houses and
vegetables in this garden,
bcsides bananas, sweet
polatoes, corns, eugenia
(jambu) and colocasia
antiquorum (keladi).
LAND NO HISTORY
(Area, sq.rn2 II

T8 Tigau Salmon, Active garden First opened by Bulaubega


(10,500) Petrus, Pius, and Dualitampole, inherited to
Sakayus Bulaubega's grandsons :
Salmon, Petrus, Pius and
Sakayus. There are vegetables
and trees in this garden. i.e.
bananas, sweet potatoes, sugar
I canes and pine trees.
Tigau Haumanaga Active garden I First opened by Haumanaga;
from five wivds he has four
sons : Pilimus, Yakobus,
Dirimus and Kayus.
Tigau Samuel Garden First opened by Hauangatuma,
inherited to his grandsons,
Samuel. There are vegetables
and 80% pine trees in this
garden, including jambu
(eugenia) and " buah merah"
("red fruits").
Tigau Marinus Ex-garden First owned and cultivated by
Marinus Tigau, has two wives
and five sons. No trees or
vegetables in this ex-garden.
Tigau Salmon, Ex-garden First opened by Bulaubega,
Petms, inherited to his grandsons :
Belatius, Salmon, Petrus, Belatius,
Sakius, Pius Sakayus and Pius. This ex-
garden is covered by 100 %
~ i n trees.
e
Tigau Haumanaga Garden First opened and cultivated by
and Mambole ~ a u m a n a and
~ a Mambole -
together with his grandsons.
Haumanaga has five wives
and four sons : Pilimus,
Yakobus, Dirimus and Kayus.
There are vegetables and pine
trees in this garden, including
jambu (eugenia), "buah
merah" and oranges.
Tigau First opened and cultivated by
Anemegakigi, Marinus,
Dualitampole and Joabu.jiwi
O W H I ( I ( p G q 7 1
Are) sc .111
Mikacl which was Later inherited lo
their grandsons : Norbertus,
Oktalianus, I'aulus, Yafet and
Mikael.
T 15 Tigau Yoel T & Active garden First opened and cultivated by
(1 6,475) Yunus 'I' Yoel T and Yunus T. Yoel has
two wives, three sons and one
daughter. Yunus has one wife,
six sons and one daughter.
There are trees and vegetables
in this garden, including sweet
potatoes, bananas, sugar
canes, cassava (singkong),
jambu (eugenia), "buah
merah" and pine trees.
T 16 Tigau Duhampugame New garden First opened by
(18,950) Duhampugame, inherited to
his grandsons : Beni, Paulinus,
Yonas, Lukas and Hendrikus.
There are vegetables in this
garden.
T 17 Tigau Pius, Oto, Active garden First opened by Duali,
(4,100) Sakius inherited to his sons : Pius,
Oto and Sakius. Pius has one
wife and one son. There are
vegetables in this garden.
T 18 Tigau Yowelegasani, Garden First opened by Namatia,
(12,325) Desmas, Elias inherited to his son
Yowelegasani and later to his
grandsons : Desmas and
Ellias. There are vegetables in
this garden, including tuber
plants, bananas and sugar
canes.
T 19 Tigau Yunus and New garden First opened by Yagemani,
(12,000) brothers inherited to his sons: Yunus,
Endrikus, Paulinus, Beni,
Kosmos and Linus. There are
vegetables and trees in this
garden, including jambu
(eugenia), "buah merah" and
plne trees.
~Area s .m
p i
T 20 Tigau Duter, Garden First opened by
(4,375) Stepanus, Bosa Namajiguliame, has two sons,
and Wisome Wisome and Duter, and two
daughters. Wisome had three
sons, namely Stepanus, Bosa
and Impupagemegau, and two
daughters. There are
vegetables and trees in this
garden, including bananas,
sugar canes, tubular plants and
pine trees.
T 21 Tigau Marinus Ex-garden First opened and cultivated by
(5,375) Marinus T, has two wives and
five sons. No trees or
vegetables are found in the
garden.
T 22 Tigau Yesaya, Ex-garden First opened by SuguaWabu,
(35,750) Yohanes, Mbiliaita, Sougame, inherited
Mokimala and to his grandsons : Yesaya,
Dilimus Yohanes, Mokimala and
Dilimus. There are pine trees
in the garden.
T 23 Tigau Musa and Garden First opened by Bilidita,
(16,025) brothers inherited to his sons : Musa,
Salmon, Petrus, Tobias,
Bersius and Yoel. There are
trees and vegetables in this
garden, including bananas,
keladi (tuberous plants,
colocasia antiquorum), sweet
potatoes and pine trees. A hut
is situated in this garden.
T 24 Tigau Paulus, Ex-garden First opened by Bontemaita,
(10,500) Samuel, Yunus inherited to his grandsons :
Paulus, Samuel and Yunus.
There are only pine trees in
this ex garden.
T 25 Tigau Wisame, Garden First opened and cultivated by
(42,225) Musa, Mbilame, iriherited to four of
Abraham and his sons : Wisame, Musa,
Yakup Abraham and Yakup. There
are vegetable and trees in this
CLAN STATUS HISTORY

garden, including bananas,"


buali nlcrali" ant1 pitic trccs.
'I'igau Musa, Yakop, I;irst opcncrl by Souganic,
Ok~al'ianus, Mlilanic and Wailama, who
I Iilllllil~ilIlllllt~. ~lllicrilctllo I ~ i xpmntlsons :
Ylllllls MIIS;I,Yi~kol,,O k ,Il ~I"IIIIIIIS.
I I ~ I I I I I ~ I R ; I ~ U I I I Ci111t1YIIIIIIS.
'I'l~crcarc also pilie trees i n
this ex garden.
Tigau Manibole Garden First opened by Sogame T and
cultivated by Mambole.
Mambole has six sons. There
are vegetables and trees in this
garden, including sweet
potatoes, keladi (tuberous
plants), sugar canes and pine
Irces.
I;irst opc~lcdand cullivatcd by
Saniucl mid Celsius. Samucl
has Ibur sol~sand lwo
dauglilcrs. 'fhere are pine lrces
in this ex-garden.
Tigau Linus and Ex- garden First opened by
Dilirnus Mampolepauwaegamu, has 8
sons and inherited to Linus
and Dilimus. Linus has one
wife, one son and one
daughter. Dilimus has no wife.
Tigau Samucl and As S 28
,-
elsius
Tigau Yesaya, First opened and cultivated by
Martinus and Yunus and Luther. Luther has
Luther two sons : Martinus and
Yesaya. Yunus has four sons :
Luther, Oni, Mesak and
Yanuarius. There are pine
trees in this ex-garden.
Sani -1endrikus First opened by Wugumani S.
jani and who later inherited to his sons
~rothers Hendrikus, Beni, Polinus,
-
Yunus and Thomas.
Sani 3eni Sani First opened by Wuguamani,
LAND NO CLAN OWNER STATUS HISTORY
(Area, sq.m)
(12,925) has one wife and inherited to
his son, Beny S. Beny S has
two sons : Pit S and Yupen S.
SN 3 Sani Yonas S Garden First opened by Wuguamani
(2,225) and inherited to his son :
Yonas. Yonas has one wife
but no children. There are
vegetables and pine trees in
this garden, including sweet
potatoes, sugar canes, maize
Cjagung, Indian corns), etc.
SN 4 Sani Yonas S Garden As SN 3
(7,225)
SN 5 Sani Yudas, Garden First opened by Namatia S.
(20,650) Mariana and which later inherited to his
t'elipus S sons : Yudas, Edi, Yeno,
Kayius and Enus. There are
vegetables and pine trees in
this garden, including sweet
potatoes, maize (corns), sugar
canes, etc.
Sani Hendrikus, Active garden First opened by Wugumani
Yonas, Brasis, Sani
Beni
Sani 3topianus, Ex- First opened by Mblelatius,
'ilipus, Yudas, Waurmalegame and
k'eno, Semuel Ngalungamasani. Mbelatius
has sons : Otopinus, Samuel
and Martenus. Waurmalegame
has sons : Pilipus, Dasarus,
Eki, Yulius and Keis.
Ngalugamasani has sons :
Yudas, Elias, Kayus, Enos,
Yeno, Puino and Markus.
Sani 'askalis and First opened by Nico Sani,
lgustinus inherited to his two sons,
Pasakalis and Agustinus.
Sani sai, Partly active First open by Agakobega and
Nealogame, garden two sons, Nombotiakigi and
vlanalegabui Pojimbole. Nombotiakigi had
two sons : Manalegabui and
Wealogame. ~o.jimbolehad
~ p x q ) 1 ~ p E i r
Area, s .m
one son, lsai and 5 daughters.
Matlalcgabui Ilas tllrcc (3 )
sons : Satnuel, 'I'ugalna, David
a ~ one
~ dtlaugl~tcr.Wcalogamc
I~aso l ~ cso11 Nalagckoa~neant1
two tlaugl~~crs. Isai llas 3 sons
Nt~pclli,Otopi, Ji11111irrius i111tl
lour (4) (l;lclglllc.rs.
S N 10 Sani N ico lix- gartlc~~ First opcncd by Igugumi,
(27,125) inherited to his only son Nico
Sani.
SN 11 Sani Sani Tipagau Ex- garden 'The land has a complicated
(34,900) history.
SN 13 Sani Yopi Sani First opened by Zaibega Sani,
(282,975) grandfather of the present
owner update
SN 14 Sani Yunus, Ayub, - First opened by Nombotiakigi
(47,650) Samuel and Pojimbole, passed down
to his grandsons
TK 1 Tipagau 1 Pilipus,Damia Active garden First opened by Ogomakigi.
(67,175) Kobogau nus, Ogomakigi had four sons :
Domenikus Kamame, Teome,
and Stepanus Danginagame, Hintanagame
and nine grandsons. (Pilipus,
Damianus, Domenikus and
Stepanus)
TK 2 Tipagau / - Not completed
(67,150) Kogobau
TK 3 Tipagau / - Not completed
(76,050) Kobogau
TK 4 Tipagau Andreas- Village First opened by Ogomakigi.
(36,450) brothers and Ogomakigi had four (4) sons :
cousins Teome, Kamame,
Hindanagame, Dagibuguni
and one daughter with nine
grandsons (Andreas' brothers
and cousins).
TK 5 Tipagau As TK 4 Partly active As TK 4
(1 86,400) garden
TK 6 Tipagau Yohanis, Partly active First opened by Somogega
(116,075) Martinus, Anis garden who had five (5) sons :
1 A N0
A14ra sc .I))
1 A N (1 OWNEIt 1 S'I'AI'IIS I IIIS'I'OHY

IIUIIII~OIC, I{II~)CII,
MCIII~UIII,
I ) I I ~ I ~ ) I I ~ I I I I I C ,I I c i l r ~ l ~ t l o ~ r ~ ~ ~ i ,
I l : l t ~ ~ l ~ Ill13c ~ l clive (5)NIUIR :
\'II~I~IIICS, A l l i s , I<III~IIIIIC~,
Martinus, A1tbns and seven
(7) daughters. Rubcn has two
(2) sons : Nico a ~ ~Reman,
tl
and onc daughter. Mcmbani
has one son, Albert and one
daughter. (history not
completed yet)
TK 7 Tipagau Damianus Ex- garden The land was first cleared-up
(62,050) by Danginagame who
inherited to his sons Damianus
and Laurensius. Damianus has
three (3) sons and one
daughter, while Laurensius
has only four (4) daughters.
TK 8 Tipagau Elisa, Partly active First opened by Dolelageni
(130,300) Barthomeus, garden who had ten (10) sons, six (6)
Pontianus, daughters, twenty one (21)
Beni, Pilipus grandsons and twenty (20)
granddaughters.
TK 9 First opened by Mpoyome and
(95,950) Tumatabui
TK 10 Tipagau Many Ex- garden Sabinus, Januarius, Yulius,
(69,525) Daut, Martinus, Gervanus,
Bernabas, Lukas, Elias and
Yosias
TK 11 Tipagau Daud Ex- garden First opened by Daud Tipagau.
(79,175) Daud has three sons, Karel,
Apeltianus, Yudas and five
daughters.
TK 12 Tipagau Gerfasius, Ex- garden First opened by Doledageni
(86,425) Daut and Metigiwani
TK 13 Tipagau Bernardus, Partly active First opened by Yimigibega
(27,450) Yermias, garden and Yialebega. Yimigibega
Ruben had one son and six grandsons
(Yeremias and Ruben).
Yialebega had seven (7) sons
and fifteen (15) grandsons
mmpGi
E qpZEq7
Area s .m
TK 14 Tipagau Many Ex- garden Same as TK 12
(31,675)
TK 15 Tipagau Yohanes, Ex- garden First opened by Sohumubega,
(33,275) Hanes, who had three sons : Bampole,
Martinus, Mampani, Ndogopabagame
Norbcrtus and seven grandsons
(Yohancs, I lanes, Martinus
;~ndNorl>cr-(us)
'1.K I0 Kobogau L)aud, Ilavitl, Active garden
(26,850) Sem
TK 17 Kobogau Daud Ex- garden First opened by Tagaiboga
(24,025)
TK 18 Kobogau David, Daniel, Active garden First opened by Balabui
(52,225) Sabinus, (50%)
Maritlus
TK 19 Tipagau Beni Tipagau Ex- garden First opened by Tagaiboga
(30,600)
TK 20 Duwitau Yohanis Ex- garden First opened by Bosaubega
(6,100) Duwitau Duwitau
TK 21 Kobogai Martinus, Active garden First opened by Nugipakigi
(69,825) Yopianus (20%) and currently a hut is located
on the land.
TK 22 Kobogai Daniel Active garden First opened by Balbui
(34,700) Kobogau
TK 23 Kobogai Abel Kobogau Ex- garden First opened by Mabu
(5,550) Kobogau
TK 24 Tipagau Sabinus Active garden First opened by Dolelageni
(11,625)
TK 25 Kobogau Yopianus, Active garden First opened by Anekatuabui,
(46,125) Martinus, (SO%;,) Ualabui and Bugipakigi
Franus,
Octovianus
TK 26 Kobogau Topeme Ex- garden
(63,325)
TK 27 Kobogau Timotius, Active garden First opened by Magabui and
(33,225) Heni, Thomas, Bulisilu
Yan, Mikael,
Yetpen, Elisa
TK 28 Kobogau Daud, Matius, Ex- garden
(97,975) Abel, Yulius,
Elias, Mikael, -
~Area s .m
p q p z i
Domenikus,
Yesaya
TK 29 Kobogau Yopianus, Ex- garden First opened by Bugipakiigi
(1 1,825) Natanicl. and Mcniugumanic
YCSIIYLI,
M:II(~IIII~~
'I'K 30 Kobogau Ycsaya, Aclivc g n ~ d c ~ ~ I:i~slopcrlcd by IJulisilu,
(56,800) Miknil, Don (201%,) Malapabui and Anekatuabui
Bamabas,
Yavet,
Yermias,
Yusak,
Murion,
Apeltinus
TK 31 Kobogau As TK 29 Ex- garden As TK 29
(14,725)
TK 32 Kobogau Natan, Yesaya, - First opened by Bugipakigi
(43,475) Yopianus, Yon
TK 33 Kobogau Many First opened by Hanebagame,
(15,100) Bulisilu
TK 34 Kobogau Sabinus, Enos, Ex- garden First opened by Sabinus,
(130,250) Marten, Arius, Bernabas, Domenikus, Nilo,
Masmus, Yoel and Koalogolegame.
-
Yanuarius
TK 35 Kobogau Clan ?
(26,625)
TK 36 Kobogaul Abel, Luther, Active garden First opened by sesogaiboga
(51,150) Tipagau Marten, Beni, (40%) T., Nampomuguni K.,
Octapianus, Mpopepakigi, Pubayame,
Rupinus Otowayame, Mebalo,
Uginagame.
D1 Duwitau Harun, Active garden First opened by
(1 32,425) Samuel, Debasigambula, passed down
Salomo, to his grandsons
Simeon, Elias,
Yunus,
Rupinus,
Heman
D2 Duwitau Samuel, Active garden First opened by
(186,600) Lukas, (70%) Wasintisawakigi and
Simson, Umpame, passed down to their
CLAN STATUS HISTORY

'I'homas,
M~IXIIIUS
I) .1 I )11wili111 S ~ l n r o ~ ~ . I ~ I I S I0 ~ ) ~ l I1y
l ~ ~ I
(50,875) ML I I I ~ ~ I ~ , Llabasigambula, passcd dow11
Elias, to his grandsons
Kristianus
D4 Duwitau Active garden First opened by Lebambugani,
(33,375) (50%) Aigagani, Ndobegoni,
Kaimanita
D5 Duwitau Yan, Daban, Active garden First opened by Ndaobui and
(37,925) Yopi Bosaobega, passed sown to
their grandsons
BASE Japugau Paulus Active Camp Situated within J 9
CAMP Japugau
(25,925)
CHURCH Japugaul Church and If the curch moves from this
(1 11,525) Belau land, the land will go back to
Japugau and Belau clans.
Jn. 01*** Abugaul Elias Bernabas Houses and First open by Namunogame
(1 49275) Maiseni Lukas Abugau garden Hasamalegame Abugau and
Beni Niko Teme Maisini, inherited to
Musa Maiseni their grand sons or grand
grand sons.
Jn. 02 Maisinil Beni Sem Yan Iiouses and First open by Kenogani
(93,500) Majau Bernalus gardens ~ a i s i n i~, n g e l e ~ a bMajau
ui
and Teme Maisini. Then
inherited to their grand-grand
sons.
Jn. 03 Maisenil Beni Paulus Houses and First open by Konogani Paulus
(93,500) Kuml Dilimus gardens Merinus Dilimus Maiseni;
Hagisimij Merinus Niko Kasume Yumu Kum; Kaipani
au Mise , Titus Hagisimijau, still cultivated by
Enos Ignasius the first owner and or inher.
Yan Matius
Osea Kum,
Pilipus Yusuf
Andareas Sem
Hagis
Jn. 04 Maisinit Paulus Oto
1 (68,400) 4bugau Nico Abugau,
Musa Maisini
Hauses and
gardens
First open by Teme Maisini
and Manetame Abugau. Then
inherited to their grand sons
S'I'A'r US

Jn. 05 I larun Dwitnu I Iouscs and 1:irst opcn by Soganiulnc


(143,925) Marinus gardens Duwitau and Taitwani
Dwitau Duwitau, inherited to their
sons.
Jn. 06 Kurn, Agctampolc 1Ioirscs and First open by Aeboloatiamc
( 1 13,075) Mnisir~i, 111111Yuni gi11'11~11~ urltl Kour~~i~iIu KIIII~, U I I UISO
~
A I I I I ~ I I I I KIIIII, Ilc~~i Ily Kollog1111iA ~ ) ~ I lrrrtl ~IIII
J I I I ~ I I1111~1
R I I ~ I I ~ I I I I I ~ ~M
I I IICI ~ NIllis
~ I I111i(l
I~
lilias Mi~isi~li, tlicn i1111c1.iIcd 10 ll~cirgrunil
Nico Ucrnabas SOIlS.
and Lucas
Abugau
Jn. 07 Mujijaulll Soter Scm Ilauscs and 1;irst opcn by Uamalu
(1 82,800) agisimijau Markus gardens Kainiaita Duwitaumc
/Kum/Mai Mujijau, Yan Aigangagani Menegawame
sini Kum and Osca Pius Darius Katianus kagigini
Maisini Joanimcnauanaga
Man~poolcdcganicYos llanet
llubcrtus Mujijau; Kasume
Kum; Stepanus Hagisimijau
and brothers.
Jn. 08 KudHagi Stefanus Ayub Hauses and First open by Aebolatiame
(94,350) simijau Titus and gardens Kum and Bulime Hagisimijau.
Ijgnatius Kum, This land then inherited to
Agetampole their grand sons and or grand-
Yani and Sem grand sons.
Haagisimijau
Jn. 09 AbugauIK Bernabas and Hauses and First open by Kumaita
(84,175) umuwit Lukas Abugau, gardens Mpolepagigi Wilakime and
aaaisini Markus and Petrus Maisini, Bernabas Elias
Yusak and Lukas abugau, Haron
Duwitau, Enos Marinus Duwitau, Enos and
and Ignasius Ignatius Kum.
Kum, Nico
Martinus Musa
and Yunus
Maisini
Jn. 10 Owner stay in the other side ot
(287,350) the hill, data not collected yet.
Jn. 11 Hagisimij Yan niko titus Houses and First opne by Kausme Kum
(95,750) auKum Lukas Kum; gardens and Petrus Hagisimiijau, then
Saul Linus inherited to their sons.
HISTORY

Hagisimijau
Beni nico Isak Houses and First open by Wanogobui and
Junus Musa gardens Malame Mujijau, Nayani
and Osea Kenogani and Waluame
Maaisini, Enos Maisini, Taibui Kum and
and Titos Dugigigani Hagisimijau. The
Kum, Yan land then inherited to their
Erpinus sons, grand sons or grand-
Alpinus and grand sons.
Sen1 Mujijau,
Beni
Hagisimijau
Matius Enos Houses and First open by Mbolepakigi
Yan Titus gardens Maiseni, Kenogani Maiseni,
Marinuss Aebolatiame Kum, Koamaaita
Kum; Anton Kum, Wasindigawakiggggi
Misael Beny Kum, Kaipani Hagisimijau,
Niko Maiseni; Umaabu Hagisimijau. Then
Linus Saul inherited to theirs grand sons
Yusuf or grand-grand sons
Andarias
Hagisimijau
Benjamin Houses and
Tobias Majau, gardens
Isak Yunus
Maiseni,
Paulus Dafit

Sumber data: Doc. Lernon dann Govrels ~ h ~ l o m Tmk


s i . D ~ C Eiias.
. 1997

8. Daerah Sasaran Penyelidikan Yang Terkira

Daerah menjadi sasaran survey eksplorasi PT FIC Cow B Bilogai kecamatan Sugapa
kabupaten Paniai adalah umumnya wilayah buruan suku Moni dan dani (desa Zoanggama)
seperti Wabu, Duwabu, Holomana, Kemabu dan Minjauh. Proyek ini dilakukan pada tahun
1990, penelitian awal sebelumnya menemukan bahwa secara geologi daerah blok Hitalipa
(Zoanggama-Ogamamau dan Zanamba, daerah menarik bagi geologi, karena kemungkinan
ada sumber daya mineral yang menarik. Daerah prospek Wabu dan Kemabu mempunyai
kenan~pakangeokimia yang jelas. Mungkin dengan Zona sulfida yang juga hampir datar
dan Zona emas yang hampir datar dan konsisten sepanjang pengunungan Bula (Wabu).
Kandungan Emas yang lebih baik umumnya berasosiasi dengan sulfida pembawa bimut dan
arsenopirit. Daerah Wabu ada empat (4) zona anonlali yang tcrpisah, antara lain Zona FI,
Zona Tengah Zona B050, Zona punggungan Timur, Zona FI terletak diujung paling akhir
sebelah barat dari punggungan gunung bula. Zona tcngah terletak di bagian tengah sebelah
atas dari punggungan Wabu. Zona punggungan timur terletak di sebelah paling timur dari
Wabu skarn. Dan hasil penyelidikan telah menyimpulkan beberapa yang di kira-kirakan
mengandung mineral yang dapat diselidiki kemudian. Berdasarkan data zona tersebut diatas
emas yang paling ekonomis dengan persyaratan sekarang adalah Zona FI, Zona tengah, Zona
B050 dan Zona Punggungan Timur. Zona ini terletak di ujung paling akhir sebelah barat
punggungan gunung bula yang terdiri dari Skarn garnet, breksi skarn dan batu tanduk silikat
gampingan. Jadi hasil survei Eksplorasi dacrah Wabu telah mengetahui cadangan terukur
dari gcologis 94 juta ton catatan tcrukut dcngan kadar rata-rata 1,75 dan kandungan pas
gcologizcr 163,s ton cmas, nomor 3 terbesar sctclah Uogncvillc (PNG), atau
Perbandingannya Grasberg diatas belian dan masih ada cadangan yang tetap di perrnukaan,
hampir 50% masih di curigakan tetap di permukaan Wabu (presentuse Kakanwil
Pertatnbangaiz Papua-31/5/1998).

9. Flora Dan Fauna

Wilayah suku Moni kecamatan Sugapa-Homeyo Nabia dan Bugadaga, dapat berbagai jenis
flora dan fanuna yang beraneka ragam warna dan jumlah. Yang paling doniman, dan
tingginya nilai ekonomis adalah, berbagai jenis kus-kus, burung dan pohon tertentu yang
sangat berguna bagi suku moni dalam aktifitasnya. Tumbuh-tumbuhan (flora) hampir 99%
dapat dimanfaatkan masyarakat Moni sehari-hari, pohon-pohon itu dapat digunakan untuk
kebutuahan tertentu seperti, membangun rumah, memasang pagar dan juga dapat
dikonsumsikan langsung. Hutan bagi suku Moni dan suku-suku lain di pedalarnn
Pengunungan Puncak Jaya dan Paniai adalah di ibaratkan sebagai gudang (kebun). Karena
dihutan banyak tersimpang hasil kekayaan yang berlimpah-ma, jenis pohon yang bernilai
ekonomis bagi masyarakat Moni daerah kecamatan Sugapa-Homeyo, Bugadaga dan Nabia
adalah 50 spiese, pohon, 95 spiese burung, 25 spiese kus-kus besar dan kecil 15 spiese sayur
pakis, 10 spiese serangga yang dapat dimakan, 30 spiese, pohon buah-buahan dan 23 spiese
pohon lain yang hanya dapat di manfaatkan sewaktu-waktu dan 20 spiese rotan dan tali lain,
serta beberapa spiese dedaunan benvangi-wangian dan obat-obatan tradisional. Umurnnya
daerah kerja PT FIC COW B wilayah Moni adalah, daerah yang ditumbuhi berbagai jenis
flora dan fauna tersebut diatas, namun kini separuh daerah yang ditumbuhi hasil hutan itu
sudah punah akibat Eksplorasi selama 8,5 tahun lalu.

10. Mitos Suku Moni Tentang Alamnya

Alam lingkungan mereka sudah lama mengenal dan mengetahui bahkan sudah menjadi milik
dan menjadi temanlsahabat lama kenyataan selama ini sudah hilang tanpa jejak. Seperdua
daerah buruan suku Moni kecamatan Sugapa sudah tidak seperti dulu lagi burung-burung
sudah hilang skus-kus sudah hilang segala holtikura hutan habis menuju kepunahan. Pohon
pandan yang tadinya menarik hati pemilik, saat berbuah, menjadi mimpi, bagaikan cerita
dongen buat suku Moni kecamatan Sugapa. Masyarakat kadang sakit hati bahkan ingin
melakukan sesuatu, untuk membela tetapi tidak kuat dilawan. Pohon pandan saat bermusim
tidak sama waktunya. Allah mereka (EMO) sudah memberi waktu untuk bermusim menurut
atiran daerah setempat dan bermusim buah pandan hams dan selalau menunggu menurut
giliran. Pokoknya Allah itu, Maha salah satu contoh pohon pandan daerah Sondegau
bermusim, daerah buruan marga lain tidak berbuah maka masing-masing marga hams
menunggu giliran bermusim pada ahkirnya dapat menikmati buah pohon pandan. Tuhan
mcmbcri kcmurahan nicndapatkan hasil l i ~ t t n nuntitk nlcnikninti scmu:inya. Emo sudah
mcmbagi wilayal~scsuni komunal ~nasillg~llrrsingklicn. Suku ~nonimcnghormali I~ak-hak
kotnunal dan dacrah burunn marga lain baik tanah maupun hutan, karcna Iimo sudah
membagi wilayah buruan, dengan seadil-adilnya. Suku Moni bisa terjadi perkelahian masal
bia orang lain masuk di wilayah marga lain mengambil hasil hutan daerah lain Wilayah
Ritual suku Moni, sudah rusak, sulit kembalikan seperti aslinya, siapa yang akan
bertanggung jawab soal ini ?? di hadapan Sang pencipta (Allah) dan Emo suku Moni ? suku
Moni hanya titipkan rencana bahwa. Terimakasih tuan FI Cow B yang pintar bersilat lidah.
Dan Deawa kami "Elias Japugau akan kami bunuh dan potong-potong seperti membagi
daging babi kemudian akan kami bagikan kepada scmua lapisan masyarakat pemilik lokasi
khususnya daerah sasaran Eksplorasi, sebagai imbalan" Kompensasi pohon daerah ritual lain
yang rusak di daerah Moni.

11. Tuntuntan Ganti Rugi Pengaruhi Jumlah Investor Pertambangan


Jayapura, Cepos 11 Nop. 98

Kecenderungan masyarakat untuk tuntut-menuntut ganti rugi yang belakangan kian marak
bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak dalanl sektor pertambangan, ternyata menjadi
faktor utama rontoknya beberapa investor pertambangan di Irian Jaya. Contohnya saja dari
7 kontrak kerja (KK) pada generasi VII. Ternyata hanya satu yang masih mampu bertahan.
Sedangkan enam diantaranya lebih memilih mundur. Scpcrti yang diungkapkan Kabid
Pertambangan Umum, Ir. Ali Kusman niewakili Kakanwil saat ditcmui Cendrawasih Pos di
ruang kerjanya, kemarin. Menurut dia, kondisi ini cukup memprihatinkan bagi dunia
pertambangan di Irian Jaya. "banyaknya tuntutan ganti rugi yang di alamatkan kepada
investor pertambangan menyebabkan jumlah investor yang melirik potensi pertambangan
kita mengalami penurunan yang cukup drastis. Sebab dari selain enam dari tujuh perusahaan
yang sudah menandatangani kontrak kerja, mundur, juga ada 12 kontrak kerja pada generasi
VI lainnya yang sekarang tinggal 4 saja. Sedangkan sisanya sebanyak 8 justru sudah
mundur," jelas Rusman. Menurut Rusman, tuntutan ganti rugi yang muncul belakangan ini
cenderung diluar batas kewajaran. Bahkan ada dikalangan masyarakat yang mematok harga
mati hingga milyaran rupiah bukan lagi jutaan. Sehingga pihak perusahaan yang belum
melakukan kegiatan apa-apa harus dibuat "menyerah" dan lebih memilih mundur saja.
Padahal katanya, andaikan saja tuntutannya sesuai, bukan tidak mungkin akan diselesaikan
dengan baik dan kekayaan pertambangan di Irian Jaya akan terus dikembangkan. Apalagi
ditengah gencarnya pemerintah mempromosikan hasil-hasil tambang Irian Jaya di luar
negeri "sayangnya ha1 ini belum mendapat dukungan dari masyarakat". Sehingga pihak
perusahaan yang baru saja melakukan penyelidikan dan belum melakukan penambangan
sudah terlebih dahulu di tuntut ganti rugi. Hingga milyaran rupiah. Kalau itu sesuai
kenyataan dilapangan tidak apa-apa, ternyata jauh diluar batas kewajaran, katanya prihatin.
Berkaitan dengan kondisi tersebut, Rusman mengaku belakangan ini Kakanwil, Maidepa
gencar turun ke lapangan untuk melakukan komunikasi dengan masyarakat dan perusahaan
"upaya yang tengah ditempuh adalah dengan menjadi jembatan diantara keduanya. Sebab
ini hanya kurang inforrnasi saja" (Lia).

<,*w

Biji pohon pandan, sudah rnatang, isirlya enak seperti kelapa rnaka disebttt kepala gunung.
BAB VI

PENUTUP

Di tanah Propinsi Papua ini terdapat 260 suku bangsa yang men~iliki260 keunikan dinamika
hidup manusia. Suku bangsa ini berkomonitas dan berdomisili diseluruh wilayah pedalaman
pengunungan dan daerah pesisir pantai. Mereka mereka sangat akrap dan sudah mengenal
dan mengetahui alam disekitar mereka selama berabad-abad. Alam dan manusia saling
mengkait satu dengan yang lain. Suku bangsa Papua juga mengenal dan mengetahui batas-
batas wilayah kelompok suku lain dan saling menjaga lintas batas wilayah masing-masing
suku. Masyarakat pedalaman mengetahui batas wilayal~ berdasarkan "pandang ingat
melihat" oleh sungai-gunung dan bukit bahkan pula dengan bentuk tumbuhan hidup dan
soh010 maya. Demikian juga mereka menempati tempat-tempat menyimpang sisa-sisa Zasi
hidup mereka untuk dijadikan sebagai tempat kramat karena ada latarbelakang sejarah
masing-masing suku. Masyarakat jadikan daerah kramat/Zasi adalah karena ada peristiwa
sejarahnya suatui klien tertentu. Masing-n~asingsuku mitosnya sama ceritanya sama tetapi
dalam bahasa berbeda. Batas-batas daerah lain, serta alam lingkungan orang lain masyarakat
dianggap sebagai suatu pelanggaran vital dalam adat (menurut suku Moni, "Me botapu)
artinya barang tajam orang lain. Setiap suku pedalaman Papua menganggap itu sama, sudah
mengenal pula mitos-mitos-pantun dan tempat-tempat Zasi masing-masing tempat untuk di
taati sepanjan masa. Tata tertib mengambil hasil hutan masing-masing klien masyarakat
pedalaman sudah terbagi-bagi menurut kotak-kotak daerah dimana klien itu berkomonitas
pula. Batas-batas wilayah klien dengan klien lain diawasi bersama berdasarkan dasar-dasar
hukum adat dari kedua klien tersebut yang berlaku di wilayah itu. Masyarakat mengenal
batas-batas daerah lain, klien lain, karena sudah lebih diketahui melalui nenek moyang
masing-masing klien dalam satu suku. Tanda-tanda batas wilayah daerah perburuan tanda
batasmnya lain dengan tanda batas wilayah perkampungan yaitu sungai-bukit dan
solohomaya. Setiap suku, alam sekitar mereka melambangkan Ibunda dan Bapandanya yang
mana menjadi tiga dewa seperti pada ajaran agama Hindu (Brahma, Wisnu dun Siwa) yaitu
ibarat Brahma adalah Emo artinya dewa pencipta (Yang Ilahi) ibarat sebagai Wisnu adalah
Maimina (Dewa pemeliharan) ibarat sebagai wisnu adalah Sege dan Kinipamina yaitu
Manusia pertama yang jadi tanah dan hidupnya kejam dan nona-nona cantik yang tinggal di
setiap dusun seluruh hutan. Mereka mengenal segala sesuatu di tempat itu, nama pohon,
nama dusun, nama kali, nama sungai, nama gunung, nama tempat, nama burung-nama kus-
kus dan segalanya sesuai bahasa ibu. Namun sekarang segala perubahan maupun nilai-nilai
komunal masing-masing kelompok manusia tempat dimana mereka berkomonitas disitu
selalu ada perubahan juga. Nama-benda-jenis barang dan penggunaan hasil alam di
lingkungan mereka sangat jauh berbeda pula. Mereka diajak oleh orang tua mereka dalam
bentuk bentuk mitos-mitos dan tata krama masing-masing khususnya daerah buruan kus-
kus-dan mcngambil pohon pandan, menebang pohon kayu cina, menanam pohon cemara
(kaswari) dan hasil hutan lain. Batas-batas kepemilikan hak ulayat hutan dan tanah adalah
hak yang mutlak karena diwariskan oleh nenek moyang masing-masing klien kepada
generasinya berdasarkan silsila klien sepanjang klien itu masih menjaga dan berdasarkan
hukum adat yang berlaku di tempat itu. I'erputaran bumi dan aktifitas manusia yang masih
kental itu makin dipcrsempit oleh manusia lain tanpa menggali praktek hidup suku bangsa
yang masih terikat dengan alam sekitar kita. Mereka datang tempat kami dengan keadaan
tutup matanya dan mengambil hak-hak kami tanpa melalui proses dan negosiasi, mereka
menggunakan nama pemerintah untuk membangun daerah ataupun bentuk-bentuk lain
dengan mengatasnamakan Pemerintah pusat untuk merekrut pembangunan di segala bidang,
salah satunya adalah proyek pertambangan dan energi di seluruh wilayah Papua. Akibat
kehadiran proyek-proyek itu aktifitas masyarakat setempat dan komonitas masyarakat
menjadi salah satu komoditi proyek yang dikenal dengan nama Inpres Daerah tertinggal
(IDT) dimana masyarakat adat direhabilitasi agar masuk dalam proses pembangunan
nasional. Sebaliknya hak serta ruang gerak masyarakat adat ini diambil dan diklaim sebagai
Hak Milik Negara tanpa melalui proses partisipasi dan dialog dalam peroses
pengambilalihan hak masyarakat adat tersebut dengan menggunakan instrumen Finansial.
Hal ini kita bisa lihat saja di Indonesia, banyak bermunculan proyek bernuansa
pembangunan diatas tanah hak-hak masyarakat adat, seperti, proyek transmigrasi dan
perambahan hutan, pProyek hak penguasa hutan (HPH) dan proyek eksplorasi mineral dan
penambangan, serta sejumlah proyek lainnya. Proyek-proyek ini, dilakukan dengan
pelucutan dan pengambi-alihan hak ruang masyarakat adat secara paksa melalui instrumen
kekerasan dengan perundangan birokrasi militer dan sipil. Setelah diambil haknya, oleh
pemerintah dan penguna hutan yang ikut sertakan dalam proyek itu bukan menguntungkan
masyarakat adat setempat, tetapi justru pemodal besar atau kroni-kroni dari elit negara yang
mengeruk hasilnya. Para pemodal dan elit negara inilah yang melakukan aktifitasnya
mengatasnamakan pemerintah dan masyarakat yang mana pemerintah sudah mengijinkan
untuk menggali sumber daya alam yang ada di Indonesia dengan tujuan umum untuk
meningkatkan pendapatan Devisa Negara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sesuai dengan undang-undang dasar 1945 pasal 33 ayat satu dua tiga yang bunyinya
kadangkalah membuat masyarakat Bingun mana yang dikuasai negara-mana yang
mengsejahterakan masyarakat dan mana yang di ambil oleh pemodal (pemilik saham)
akhirnya masyarakat pemilik lokasi tinggal bayar dengan kalimat "manis" dengan sebiji
gula-gula bliss bila perlu hams di terror dengan keterlibatan pihak ke tiga (TNI) pada
akhirnya ruang gerak masyarakat asli setempat di persempit baik daerah buruan maupun
daerah ladang sehingga sedikit-demi sedikit mempersempit ruang gerak aktifitas hari-hari.
Di ibaratkan seperti babi pencuri Rampok hasil kebun orang dengan penuh rakus. PT
Freeport datang tempat ini dan mengambil hasil tambang Tembaga dan Emas di
Tembagapura dan sekitamya selama 38 tahun hutan buruan sudah tidak ada lagi ..., pohon
pandan jenis besar satu dua batang masih tinggal sebagai tanda bawa ada sisa-sisa tumbuhan.
Masyarakat dipindahkan dari tempat asalnya (utukini lama) kampung wandoga, dumandoga-
dandoga disana tertinggal bekas-bekas bivak yang penuh dengan debu tailing limba tambang
dan rawan longsor. Dan sekarang PT Freeport Indonesia sedang dan sudah buka sayap lagi
ke daerah pedalaman papua lain seperti "Wabu". Bilogai kecamatan Sugapa Kabupaten
Paniai. PT Freeport Indonesia melakukan kegiatan di Wabu hampir sama persis seperti sisa-
sisa kuasa yang dilakukan oleh PT Freeport Tembagapura sejak tahun 1969 hingga sekarang.
Akibat PT FI melakukan aktifitas cEksplorasi di daerah suku Moni kccamatan Sugapa
kurang lebih 15.000 batang pohon panda11 10.000 baling pohon kayu cina segala macam
holtikura dan habibat lainnya sudah habis tanpa bayar kepada pemilik lokasi kepentingan
Eksplorasi seperti pembuatan Halipad, Drillpad, Material, workowey, serta sejenisnya di
tempat-tempat buruan dan sumber-sumber penangkapan hasil buruan masyarakat Moni tanpa
membayar kepada pemilik . Karena Mereka kami ada disana dan sekarang mereka ada
karena "kami" mereka berteriak kami, meminta tolong kami nonton dari sana.. ..! Teriakan
mereka sulit di dengar karena dibelakang ada tangan besi yang sudah siap dengan gigih . ..!
Pada ha1 teriakan mereka adalah meminta perhatian dari pemerintah dan perusahaan untuk
kami, ada maksud dan tujuan yaitu kami minta Freeport bayar pohon yang ditebang tetapi
tidak pernah, hanya kami menerima kalimat manis bahwa akan dibayar saat produksi
apakah, kecamatan Aradide komopa, PT MSI sedang bereksploitasi?. Mengapa daerah
kecamatan Ikral sebelum survei harus bayar dahulu untuk upacara adat, mengapa LSM
Komopa dapat bekerja sama dengan PT MSI untuk mengadakan segala upaya menghadapi
masyarakat Komopa dengan jalan berbagai bentuk persekongkolan . Semua jenis pohon
yang bernilai ekonomis dapat dibayar menurut ukuran, umur dan jumlahnya?. Apa hubungan
dengan PT MSI dan LSM Komopa yang mana dijadikan anak emaskan sehingga
kepercayaan kepada pemerintah daerah Tripika Komopa sebagai wakil pemerintah ditingkat
kecamatan tidak menghargai? Apa yang sumbangkan LSM Komopa untuk PT MSI daerah
Blok I1 demi melancarkan aktifitas Eksplorasi di daerah Komopa (Blok 11). Setelah melihat
kenyataan bahwa PT FI COW 'B": daerah Wabu Bilogai PT MSI dan PT FI COW B sudah
membohongi masyarakat, maka dengan tegas akan menaikan gugat ke pengadilan. PT FI
COW "B" dan PT MSI harus mempertanggung jawabkan hutan-masyarakat Moni daerah
Wabu yang rusak akibat eksplorasi tanpa bayar kepada masyarakat, selain itu karena PT FI
dan PT Mineserve Internasional (PT MSI) sudah tahu bahwa di Indonesia segala sesuatu di
atur oleh peraturan sesuai Departemen salah satu diantaranya adalah hasil keputusan
bersama yaitu: keputusan bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pertambangan dan
Energi, Menteri Kehutanan Nomor: 969.W05.M.PEl1989 tanggal 23 Agustus 1989 yang
terdiri dari G pasal. Keputusan bersama Menteri Pertambangan dan Energi dan Menteri
Kehutanan nomor: 1 101W702M.PE/1991 tanggal 31 Juli 1991. Keputusan Menteri
Pertambangan dan Energi dan Menteri Dalam Negeri Nomor: 1385Kl03/M.PE/1988 tanggal
26 Oktober mengatur tentang penggunaan sarana pertambangan dan energi yang digunakan
dalam pelaksanaan usaha kehutanan atau sebaliknya. Walaupun keputusan-keputusan
tersebut diatas, tetapi PT FI melakukan kegiatan survei di daerah Wabu hanya dengan
kalimat manislomong kosong, sehingga selama ini masyarakat Moni menilai bahwa Elias
Japugau menjadi penghadan kompensasi pohon ekonomis selama daerah Wabu dan bahwa
ada aturan dalam kegiatan Eksplorasi survei geologi sampai pada pemboran namun selama
ini menjadi bumeran buat Elias dimasa mendatang, karena selama 8,6 tahun Eksplorasi di
Bilogai belum pernah bayar pohon ekonomis masyarakat Moni seperti kecamatan Komopa
pada akhirnya otomatis masyarakat Moni membantu perusahaan PT FI COW B
penghematan biaya operasional survei, yang hanya mampu mengeluarkan dana sebesar
1.200.000 ($), diperkirakan kurang lebih Kp 2 miliar lima ratus juta, dalam kurung waktu 8,6
tahun beroperasi di daerah Wabu? Oleh karena sekian tahun kami berbuat untuk ha1 yang
baik tetapi sulit di percaya. Banyak ha1 kami alami dan dapat disampaikan kepada PT
Freeport baik berskala besar maupun berskala kecil, tetapi ini suatu tantangan buat orang
pedalaman Papua khususnya wilayah kecamatan Sugapa seperti suku Moni, Nduga Damal
dan Dani. Freeport datang dcngan kekuatan yang sulit dilawan. Kami hanya menyatakan
"Inilah cara berpikir yang otentik manusia pedalaman Papua, mereka bertindak sebagai suatu
dasar kebenaran dalam semua cabang kehidupan manusia yang masih terbungkus kisah-
kisah dan nestapa setiap suku di pedalaman Papua yang hanya siap untuk Yes or No dalam
menghadapi tantangan perampasan hak-hak mereka oleh orang lain. Dan kelompok lain di
luar lingkungan mereka (sama seperti persis dengan dia), baik sosial, budaya-Polotik,
pengetahuan dan lain-lain tetapi uniknya bahwa mereka datang membawa hal-ha1 yang aneh.
Inilah cara berpikir yang asli yang othoton, konkrit, Imanen, historik, unik dan absolut yang
masih kendal di pedalaman papua ini, khususnya di kalangan masyarakat kelas bawah. Cara
berpikir otohton maupun alohton bersikap absolut selama ini membuat orang pedalaman
membingungkan. Sejauh ini masyarakat Moni dimasukkan kedalam lingkaran kekacauan
. karena orang pendatang menganggap kami masih terikat pada tradisi otohton, karena masih
ada dan ditemukan sisa-sisa alohton dan karena mereka masih mengganggap daerah yang
mereka tinggal adalah, hak mutlak dan abadi secara keadilan, kebenaran, kekuasaan
keindahan kesenangan, kebahagiaan, kepercayaan itu adalah apa yang diwariskan nenek
moyang mereka didaerah itu. Cara berpikir ini membuat mereka mencapai harmoni dalam
hidup dan kehidupan mereka. Kebenaran mereka adalah absolut. Cara berpikir baru mulai
keluar sedikit demi sedikit dari luar, mereka yakin bahwa itu sama dengan cara berpikir
absolut pula. Kini, giliran pada suku Moni, yang sedang mengalami seperti tersebut diatas,
hak-hak mereka di babat oleh PT FI Eksplorasi secara membabi buta, tanpa menegosiasikan
pada pemilik, ataupun dengan agreeman dengan masyarakat sebagai pemilik hak ulayat, kini
suku moni tidak kuat lawan dengan orang fanatik dan orang kafir yang masih kental.
Freeport datang dari luar sebagai orang fakir dan miskin dan setelah menikrnati kekayaan
orang dengan menggunakan berbagai diskriminasi, pada akhirnya si dia menjadi raja diatas
segala kekayaan orang kaya yang buta di rumah tamu.

2. Saran Penulis

Pola hidup masyarakat pedalaman adalah hidup dalam kebersamaan kelompok dan sistem
kekerabatan yang saling mengikat pergaulannya sehari-hari dalam hidup komonitas, sebagai
suku yang dipimpin oleh seorang anggota suku dan tokoh panutan yang disebut kepala suku.
Sebtralisasi pada seorang tokoh panutan sebagai lambang komonitas kekerabatan inilah
membawa dampak yang bcsar terhadap proscs pcningkatan iiilai tamha11 produktivitas lahan,
karcna harus mendapatkan pessetujuan terlcbih dahulu dalam s~tkudeiigan restu kctua suku.
Kondisi inulah yang merupakan salah satu kendala bagi pengembangan areal pertanian di
pedalaman untuk mendapatkan hasil yang optimal, sehingga sulit meramalkan atau
mengukur sejauh mana keberhasilan pengembangan pertanian yang dicapai. Kondisi
obyektif ini berlaku pula bagi penggunaan lahan guna kepentingan pembangunan lainnya
yang lebih besar, seperti pembangunan dibidang pertambangan pun harus memahami benar
akan kultural masyarakat pedalaman untuk menjamin keberhasilan pembangunan di bidang
pertambangan agar dapat mencapai hasil yang diharapkan. Adalah wajar, apabila dalam
menggali potensi yang terkandung di dalam perut bumi lahan garapan dan atau padang
perburuan masyarakat pedalaman, terjadi benturan-benturan kepentingan sebagai akibat dari
kurangnya pemahaman terhadap kultur masyarakat pedalaman itu sendiri. Untuk
mempecepat prose pemahaman atas kultur masyarakat pedalaman, kiranya diperlukan
adanya pendekatan-pendekatan yang dapat menyetuh harkat dan martabat masyarakat itu
sendiri melalui pola-pola pendekatan yang dapat merangsang hati nurani masyarakat yang
paling mendalam. Oleh karena itu, sebagai masyarakat adat yang hidup dalam kelompok-
kelompok menurut sistem kekerabatan suku, maka pola pendekatannya bersifat sosio
psikologi yaitu melalui pengakuan secara wajar dan nyata serta apa adanya masyarakat itu.
Sebagai masyarakat religious, maka pola pendekatannya bersifat sosio religi yaitu melalui
ajaran Iman, yang dapat memberikan kedamaian di dalam masyarakat. Interaksi ketiga pola
perndekatan tersebut di atas, akan mampu menciptakan suasana yang aman dan damai. Oleh
karena tidak ada damai berarti tidak ada keadilan; tidak ada keadilan berarti tidak ada
pemerataan; tidak ada pemerataan berarti tidak ada pengorbanan, tidak ada pengorbanan
berarti tidak ada cinta kasih tidak ada cinta kasih berarti tidak ada iman, sebab orang
beriman tidak dapat hidup terpisah dari orang lain. Untuk lebih kebih memahami akan
eksitensi masyarakat pedalaman Papua, maka perlu dipelajari terlebih dahulu latarbelakang
sejarah pertumbuhan dan perkembangan masyarakat pedalaman Papua berdasarkan mitos
atau legenda atau cerita rakyat yang berkembang ditengah masyarakat itu sendiri, yang
diwariskan dan diceritakan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi yang berikut.
Menurut cerita bahwa masyarakat pedalaman papua berasal dari MBUMUMBAMA yaitu
salah satu daerah symbukh Valley-Highland Provice-PNG. Dengan menganut pola hidup
Nomaden, sekelompok orang dari Mbumumbama berjalan berkekelana ke arah barat Pulau
Papua. Tibalah mereka di suatu goa dengan sumber mata air yang bersih dan jernih, keadaan
mana sama seperti di daerah salanya di Mbumumbama dan diberi nama KUYABU yang
sekarang terketak di Desa waena-Sentani-Jayapura. Mereka menetap di Kuyabu. Mereka
beranak pinak di Kuyabu hingga pada satusaat sekelompok orang melanjutkan
pengembaraannya ke arah barat, sedangkan sebagian lainnya menetap di Kuyabu dan
merupakan cikal bakal masyarakat sentani. Dalam pengembangan ke arah barat melalui
daerah danau Bira terus ke barat menuju lembah damandoga (demandoga) di daerah
pengunungan Rooffaer dan tiba di suatu gua yang kondisinya sama seperti Mbumumbama
dan Kayabu-Waena, diberi nama Iwilundoga atau disebut pula Guweri di kecamatan Fowi-
Mulia. Disini mereka menetap dan berkembang biak, sampai pada suatu saat dengan budaya
ikatan tali mereka diharuskan menyebar dan membentuk suku sendiri. Dengan berpegang
pada ikatan atau simpul tali mereka mengadakan pembagian wilayah pengembangan dan
merupakan awal mula pembagian wilayah lahan masyarakat Pedalaman Papua.

Atas dasar dan berpcgang teguh pada budaya simpul tali, maka penycbaran suku pedalaman
l'apua ditctapkan sebagai bcrikut:

1 . Kearah 'l'imur wilayah pengembaraat-~bsuku Ilani yang meliputi dacrah I'yriimid, 'I'iom,
13okondini, Kabubaga. Mamid dan flu
2. Kearah Tenggara wilayah pengembaraan suku Damal yang meliputi daerah Mulia,
Sinak, Ilaga dan Beoga
3. Kearah Selatan Barat Daya wilayah pengembaraan suku Moni yang meliputi daerah
Agisiga, Bigasiga, Hegenagai, Mbiandoga, Dugindoga (Sugapa), Kemandoga
(Homeyo), Wa ase, Domondoga (Duma), Dasiga (Dama) dan Kugapa (Bibida)
4. Kearah Barat wilayah pengembaraan suku Ekari yang meliputi daerah Aradide
(komopa), Paniai Timur, Paniai barat, Tigi-Kamu Mapia dan Uwapa

Kearah Utara, barat daya dan Timur laut wilayah pengembaraan suku Demisa dan suku
Baudi dan suku Fayu. Menurut cerita bahwa pada waktu itu yang berkembang dengan
sangat pesat adalah warga suku Moni, jumlahnya melebihi suku-suku lainnya. Menumt
falsafah simpul tali bahwa, penyebarannya harus dalam jumlah yang sama banyak, sehingga
anggota suku Moni ikut sertakan pula dalam kelompok suku yang lain supayah jumlahnya
sama. Jangan heran kalau sekarang ini Fam suku Moni juga ada suku Ekari, suku Damal,
suku Dani maupun suku Demisa dan suku Badui. Berdasarkan pembagian wilayah
pengembaraan suku-demi suku tersebut diatas, maka daerah-daerah sekitar dan lereng-lereng
dan punggung pengunungan Mbaituga-(numiapigu)/Grazberg-Wau Udimba dan sekitarnya
(Wanagon barat) Munilogo dan Kwakibela adalah daeah-daerah buruan suku Moni yang
sudah lebih dahulu kenal tempat kramat tempat goa tempat telaga bahaya tidak bahaya, jalan
anjing hutan jenis flora dan fauna yang ada adalah padang dan darerah perburuan suku Moni
sejak tempo dulu. Tidak dapat disangkal bahwa sejalan dengan perkembangan zaman dan
pertumbuhan masyarakat pedalaman Papua, maka pembagian wilayah hunian dan batas-
batas daerah peladang dan perburuan masyarakat ke tujuh (7 suku) didaerah pedalaman
tersebut diatas akan tetapi sepertinya hal-ha1 yang berhubungan dengan hak ulayat khsusnya
masyarakat Papua pemerintah propinsi tidak pernah pungkiri "benar" dengan dasar itulah,
pemerintah pusat dengan pemerintah daerah tetap tidak menghargai hak-hak masyarakat adat
setempat. Freeport memanfaatkan sisa-sisa kuasa yang di kerjakan di daerah Tembagapura
dari tahun 1970an dengan menggunakan kekuatan Tentara Indonesia pada akhirnya setiap
masyarakat yang menklaim dengan perusahaan, oleh karena hak ulayatnya di rusak tanpa
"negosiasi" dengan pemilik lokasi Freeport menggunakan kekuatan Militer mencap mereka
itu Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan kalimat itu lebih dipahitkan lagi supaya
Pemerintah Indoensia Pusat tidak marah "dicap sebagai kelompok Gerakan Pengacau
Keamanan (GPK) dengan cara menggunakan kedok itu masyarakat daerah Dumandoga-
Dabundoga daerah wase (wanagon) I'egesc (Tsinga) IIoeya Nocmba dihabiskan dengan
berbagai bentuk selama 30 tahun teriakan masyarakat membawa maut bagi dirnya sendiri.
Sisa-sisa itu di pakai juga Freeport untuk menggali potensi sumber daya alam yang ada di
wilayah Wabu kecamatan Sugapa Paniai selama 1991-1998 yang mana hasilnya sudah
menjadi sumbangan peghasilan emas yang luar biasa besarnya kepada dunia nati, karena dari
hasil Eksplorasi PT Mineserve Internasional (PT MSI) selama delapan tahun telah
mengetahui cadangan terukur dari geologis 94 juta ton catatan terukur dengan kadar rata-rata
1,75 dan kandungan pas Geologizer 163,8 ton emas dan ini merupakan nomor 3 terbesar
setelah "Bougenville" Papua Newguini atau Grasberg diatas Belian dan adanya cadangan
tetap di permukaan, yang hampir 50% masih dipermukaan yang masih harus di selidiki
namun shud down karena berbagai alasan Dunia (Per 31 May 1998) dan mungkin akan
diperpanjang shus down sampai 2003 -2004).

3. Jati Diri Dan Tahu Diri

Hitler membuat bluder. Orang Jerman dimata pimpinan Nazi ini adalah bangsa Aria yang
patut menguasai dunia. Ribuan orang jahudi dibantai ekspansi da.n aneksasi dilakukan untuk
memperoleh pengakuan jati diri sebagai Aria. Perang dunia ke I pun pecah. Jerman kalah.
Perang yang dikobarkan tritler untuk menunjukkan jati dirinya sebagai bangsa Aria ternyata
kandas. The war is over. Bangsa Jerman ternyata tidak sehebat yang disangka I-Iitler.
Namun mala petaka yang diakibatkan ambisi Hitler pun luar biasa. Ribuan orang Jahudi
tewas dibantai. Hampir separuh Eropa hancur dan hams dibangun dari nol. Semuanya
bersumber dari otak gila. Hitler yang berpostur kecil, berkepala besar dan ironisnya tidak
tahu diri ini banyak kekacauan di dunia juga dibakibatkan oleh perjuangan orang, baik
individu maupun kelompok yang bertujuan memburu atau mempertahankan jati dirinya.
Orang hina di tindas dan dianiaya diatas kekayaan masyarakat lokal yang masih kanibalisme
terlebih mulai dari hak-hak komunal, ini mengakibatkan ruang gerak di persempit oleh elit-
elit negara. Mereka menyamar negara untuk mengudang program untuk menguasai
kejahteraan masyarakat kecil ini mengakibatkan nilai dan harga diri, serta martabat
sekelompok manusia di injak-injak. Untuk mengembalikan jatidirinya itu, dia harus
bertindak tegas dan berontak sebagai penguasa bumi dan dunia yang mana manifestasinya
bermacam-macam bentuk, bahkan aduh fisik lantaran merebut setulang sisa yang dibuang
sampah. Tidak perduli berapa besar dan berapa kerugian material dan nilai dan martabat
manusia yang korbankan saat merebut tulang tadi. Kita lihat saja seperti kontraktor Freeport
yang melakukan Eksplorasi di wilayah pedalaman Papua, kontraktor ini, hanya tahu
pandangannya sendiri, dia menggunakan pandangan bangsa lain untuk melakukan aktifitas
di tengah-tengah bangsa lain yang belum siap untuk pandang itu dengan demikian kontrak
karya dan keputusan menjadi primodilisme kerja untuk kepentingan sendiri dengan cara
melaporkan kepada pemerintah dengan gaya Black Stege dan gaya fronf stage demi
kepentingan sendiri berjuta-juta jenis Flora dan fauna menuju kepunahan tanpa sinkronisasi
masyarakat adat setempat. Kegiatan itu mulai dari Karubaga-sampai di Teluk Etnabay
kabupaten Fak-Fak. Akibat dari eksplorasi ruang gerak masyarakat yang hidupnya
tergantung pada alam lingkungan itu makin sempit, tanah tanah sudah mulai kurus, semua
holtikura hutan menuju pada kepunahan bahkan mencari tempat berlindung. Pemilik lokasi
tidak kuat dilawan dan tidak berani buka mulut, karena " takut menerima resiko yang akan
ditanggung". Untuk memperbaiki permasalahan seperti tuntan masyarakat yang hanya
sedakar meminta kompensasi pohon ekonomis masyrakat setempat akibat kegiatan
perusahan, itu hams melalui proses yang sangat amat ketat tetapi jawaban untuk itu hanya
pendek saja " Bukuii Suya".

CLEAN UP I LABELED I SUKVEY I'EG


File C:/Exceldta/Bonun~ber
Lampiran, Halipad daerah Wabu 1993-1998
Doc. Ejpg. D0.k.
71 HLJ D.Pad Feberuari 98
72 HLI D. Pad - Nov.98
73 DW1 D. Pad -- Nov. 98
74 D. Pad Nov.98

Date: Drillpad daerah Moni-selama 8 tahun 1993- 1998)


Doc. Elias .Jpg. Co.Mepa.

20 BO 48 2830.3 03 45 56 468 137 02 44 324 WB 65 No Helipad


21 BO 49 2629.6 03 45 56 979 137 03 13 907 WB 71 Feb97?OK
22 BO 50 2433.9 03 45 29 373 137 02 44 785 WB 70
56 B027 2564 03 45 29 150 13701 41 021 WB 38 No Helipad
57 BO 28 2660.4 03 45 35 705 137 02 13 347 WB 19 No Helipad
58 BO58 2827.8 034603207 1370336688 WB 73 Dec96
ID 1,ocation Elev. South East Cons. Old 1,oc. lnformatio~i

good cotldttl
59 BO 59 2743.7 03 45 58 405 137 03 44 791 WB 76
60 13060 2717.7 034552268 13701 18959 WB 80 Dec96
good condtn
61 BO 61 2787.3 03 46 04 298 137 03 39 621 WB 74 No Helipad
62 BO 62 2432.7 03 45 32 287 137 02 42 114 WB 79
63 BO 63 2741.1 03 45 51 803 137 01 15 884 W13 8 1 No Helipad
64 2434.1 034529366 1370244803 WB 70
65 2828.3 03 46 03 253 137 03 36 719 WB 73
66 2687.9 03 45 54 126 137 02 52 593 WB 45
67 2809.5 034551169 1370241330 WB 66
Data: Doc. 1997. El. Mepa. 1997.

PT FREEPORT INDONESIA
Affiliate of Freeport-McMoRan Copper & Gold

INTER - OFFICE LETTER


TO : Dave Potter
LOCATION : Jakarta Office
FROM : Wes Gleason - Expl. Logistics
LOCATION : Expl. Logistics-Timika-542-4070
DATE : February 25, 1997
ACTION : FYI
SUBJECT : Bilogai 1 Sugapa Economy

Dave,
The following constitutes an accounting of all monies expended to date in the Bilogai /
Sugapa area. With the exception of the Bilogai camp facilities, this is cash money that has
been directly paid out to individuals in the area for local labor, supplies, food items, etc. It
does not include any gifts or donations in kind, such as fuel, building materials, construction
labor, food items, transportation of gov. officials, medical treatment and supplies for local
residents, etc., etc. These are excluded, (although the value could be substantial), due to the
lack of accurate records for these types of items. It includes expenditures for the Bilogai,
Wabu, Kemabu, Mandoga, Hitalipa area.

1. Local labor salaries paid by G.S.B.J. --------------- $ 349,000,OO


2. Local labor paid out of petty cash ------------------- $ 27,022.00
3. Local purchases, food, materials, lumber, etc.------ $ 54,412.00
4. Local labor through Hunia Kumawa ----------------- $ 502,703.44
5. Replacement cost of Bilogai Camp facilities
that will be left........................................... $ 111,475.00

TOTAL....................................................... $ 1,044,612.44
Convert to Rupiah @ US $1.00 = 2140rp.2.240.693.683,-(Two billion, two hundred forty
million, six hundred ninety three thousand, six hundred eighty three Rupiah) If we were to
include the Pogapa prospect, which is in the same general area, it would add another
$84,198.78 for local labor alone. Bringing the total to $ 1,128,811.22 or Rp. 2.415.656.010,-
If your require morc information, please Ict nic know. (Reprds,IVes Gleusort)

LEMBAGA MUSYAWARA ADAT MASYARAKAT MONl


KECAMATAN SUGAPA PANIAI PAPUA
Jln Tua-Mala-mala Bilogai.

Nomor: 004/mddw/ sgp/moni/2000.


Perihal : Mosi Masyarakat Moni Kecamatan Sugapa
DH.
Pokok-Pokok Keputusan Kepala Dusun-desa dan tokoh Masyarakat Moni Desa Bilogai Desa
Yokatapa-Desa Yoparu, Desa Mamba-Desa Ekenemba, Desa Zanamba-Hitalipa dan Desa
Ugimba- Mindau-Emondi Kecamatan Sugapa Kabupaten Paniai Papua. Dewan Adat Suku
Moni telah membentuk Tiem Social Forestry (SDFM) Wilayah Sugapa dengan Tujuan kerja
Tiem adalah Merehabilitasi dan mereboisasikan pohon, anakkan pohon lokal sesuai tradisi
setempat (suku Moni) mengingat selama ini Tiem Enverumental PT.FI (PT.MSI) selama ini
tidak berhasil melakukan menanam pohon kembali daerah yang sudah pernah eksplorasi ??.
Lokasi kerja yangakan di kerjakan adalah seluruh wilayah yang sudah di kerjakan oleh PT
MSI daerah wabu dari 360 buah tempat seperti bekas Drillpad. Halipad, Material Pad dan
aktifitas lainnya agar pohon dapat tumbuh seperti aslinya. Dan Tiem lain yaitu Pemetaan
tanah dan pemelitian data-data tentang sikap-dan tindahkan yang dilakukan selama
eksplorasi di Bilogai (Wabu) dan akan laporkan ke Pemerintah

DISAMI'AIKAN KEI'ADA:
b

PT. FREEPOIYT EKSPLOKASI COW 'B' Dl TIMIKA DAN DI JAKAI1I'A


PT. MINE SERVE INTEKNASIONAL (MSI) Dl TTMIKA DAN DI JAKARTA
-
Dengan Hormat,

Setelah mempelajari dan mengikuti perkembangan dan sikap perusahaan terhadap dalam
pelaksanaan aktifitas Eksplorasi daerah pedalaman Papua ternyata daerah Wabu sudah
melanggar hak-hak ulayat masyarakat hukum adat Moni kecamatan Sugapa dan lain dengan
hak-hak ulayat suku Mee kecamatan Komopa (Ulok 11) yang mana sclalu bergilir menurut
lokasi dan wilayah kerja Eksplorasi PT MSI di kecamatan Komopa selama ini. Demikian
pula PT MSI dan PT FIC COW B tidak memperhatikan keputusan pemerintah dan PT FIC
COW B dalam ha1 ini keputusan Menteri Dalam Negeri, Menteri Lingkungan Hidup,
Menteri Kehutanan, Menteri Pertambangan dan Energi nomor: 969.W05/M.PE/1989 tanggal
23 Agustus 1989 yang mana dimuat beberapa ketentuan pemanfaatan hutan produksi
masyarakat Indonesia pada umumnya, satu diantaranya adalah pada pasal 6 ayat satu (1)
bunyinya bahwa 'Kewajiban membayar kepada pemegan hak atas hutan tersebut, atas semua
tegakan pohon yang ditebang dalam pelaksanaan kegiatan PertambanganIEksplorasi'.
Keputusan ini kami buat berdasarkan pengamatan masyarakat terhadap perlakukan PT MSI
melakukan aktifitas Eksplorasi dulu di Wabu lain dengan daerah kecamatan Komopa (Blok
11) seperti:

1. Daerah Komopa kecamatan Aradide I'aniai Timur, PT Mineserve Eksplorasi bisa dapat
membayar pohon ekonomis masyarakat setempat sesuai dengan permintaan masyarakat
pemilik lokasi
2. Daerah kecamatan Ikral, PT MSI belum melakukan survei (pengambilan sample)
permohonan masyarakat untuk upacara adat saja bantu tiap desa satu juta rupiah dari tiga
desa yang diprogramkan untuk survei?
3. Bantuan sosial untuk LSM Komopa dapat diberi uang cuma-cuma, bahwasanya
membantu pengembangan usaha swadaya YLSM tersebut oleh wakil-wakil perusahaan
PT FI, 20 juta rupiah
4. Untuk menjalin hubungan kerja sama antara LSM dan PT MSI, PT MSI membantu dana
bantuan dengan alasan akan digunakan mengatur masyarakat dan reboisasi lokasi
drillpad semua wilayah kecamatan Komopa sebesar 40 juta rupiah
5. Bantuan flight special helikopter untuk upacara adat di desa Yabomaida kecamatan
Aradide, PT MSI siapkan helikopter khusus untuk Slieng Load makan dari desa-desa
6. Bantuan pembangunan gereja silih berganti sebanyak enam buah di berikan bahan,
tenaga dan modal
7. Bantuan jasa angkuta tua-tua adat dari lokasi kerja ke tempat tujuan pergi pulang (PP)
diijinkan begitu saja tanpa ada pertimbangan lain
8. Berdasarkan hal-ha1 tersebut diatas, dengan ini masyarakat Moni menyatakan sikap kami
bahwa PT FI COW "B" dan PT MSI telah membohongi kami masyarakat Moni,
kecamatan Sugapa Paniai
9. Apabila PT FI COW "B" dan PT MSI tidak menanggapi dan tidak indahkan sura-surat
tuntutan kami, maka kami masyarakat Moni akan berupaya damai menaikan gugat ke
Pengadilan dengan data-data kami lapangan untuk dapat dipertanggung jawabkan
melalui pengadilan.
SUGAPA-15 JANUAKl2000.Ttd.
SURAT PERNYATAAN MASYARAKA'T SUKU MONI-DAN1 DAN NDAUWA DESA
BILOGAI, YOKATAPA, JOPARU, JANAMBA DAN DESA MINDAU KECAMATAN
SUGAPA KABUPATEN PANIAI

Tuntutan masyarakat kepada Freeport terhadap kerusakan lingkungan ak~batpemboran


eksplorasi dl Blloga~sebaga~ber~kut;

1. Kami suku Moni, Dani dan Ndauwa yang berada di kanan kiri barisan sungai Wabu,
Dogabu dan Kemabu menyampaikan ucapan syukur dan terima kasih kepada Tuhan
Yang Maha Pengasih, karena Tuhan memberi kami tanah, air, flora dan fauna yang
cukup kaya untuk kami hidup, bahkan di atas lokasi hidup kami terdapat "e m a s", ha1
tersebut dibuktikan dari hasil survei dari perusahaan Freeport.
2. Sekitar tahun 1989 atau sebelumnya "John Cutts" mengadakan pembicaraan khusus
dengan pihak Freeport tanpa diketahui orang Moni, Dani dan Ndauwa yang punya tanah
(dusun) di Bilogai, padahal orang Moni, Dani dan Ndauwa tidak pernah tahu sehingga,
belum pernah mengadakan perjanjian kerja dalam bentuk apapun.
3. PT Freeport mengadakan kegiatan Eksplorasi di Bilogai dari tahun 199 1 sampai dengan
tahun 1998, selama 8 tahun. Dalam kegiatan Eksplorasinya telah di tebang, dibabat
habis-habisan semua pepohonan dan tumbuhan ekonomis yang ada dan tumbuh diatas
areal luas tanah 32.400 meter persegi, yaitu:
1. Dengan kegiatan pembuatan helipad 360 buah per helipad seluas 90 meter, sehingga
luas seluruhnya 32.400 meter persegi.
2. Dengan kegiatan pemboran 30 buah lobang, dengan ukuran kedalaman rata-rata
pertiap pemboran 800 meter, sehingga menjadi 24.000 meter.
3. Tidak pemah bayar sewa lapangan terbang kepada masyarakat setempat, padahal
lapangan terbang tersebut adalah lapangan swadaya masyarakat, sehingga
seharusnya untuk sewa lapangan adalah kepada gereja (masyarakat) setempat.

Akibat pemboran:
a. Dapat merusak semua tumbuhan dan pepohonan setahun dan tahunan serta flora dan
fauna tidak ada tempat berlindung sehingga menuju pada kepunahan.
b. Terjadi pencemaran (limbah) terhadap air bersih sebagai kebutuhan utama proses
kehidupan manusia. Sana-sini terjadi tanah longsor dan tanah semakin kurus dan mata
air sumber air garam kering. Dengan melihatnya kondisi lingkungan yang sangat
menyedihkan ini, maka kami betul-betul merasa dirugikan dan kecewa yang sangat
mendalam terhadap pihak pelaku (PT Freeport) karena tidakp pernah membayarkan
kerugiannya dalam bentuk apapun kepada kami.
Padahal P1' Freeport sudah tahu bahwa dalam surat Keputusan Pemerintah dalam ha1 ini
surat Keputusan bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pertambangan dan Energi dan
Menteri Lingkungan Hidup dengan surat No. 969-W05.MPE11989, tanggal 23 Agustus 1989
pada pasal 6 ayat 1, berbunyi dalam melaksanakan kegiatan Ekplorasi di setiap wilayah
Indonesia wajib membayar atas hak-hak pemilik hutan.dan kami dengar bahwa di tempat
lain seperti Komopa beroperasi hanya 2 tahun saja sudah dibayar, sedangkan kami di Bilogai
yang operasinya selama 8 tahun lebih tidak pernah dibayar. Dengan demikian maka
kesempatan ini kami datang memenuhi panggilan bapak-bapak Freeport, sekaligus
menyusuli surat pernyataan kami yang terdahulu, tertanggal 29 Mei 2000, yang pernah
dibacakan didepan bapak Paul Quaglia pada saat mengadakan pertemuan langsung dikantor
Kecamatan Sugapa, maka pada kesempatan ini kami berharap supaya bapa-bapa PT Freeport
mohon pertimbangkan, terutama kerusakan lingkungan selama 8 tahun ini. Demikian
pernyataan ini kami buat, guna dapat dipertimbangkan dan atas pertimbangannya
disampaikan terima kasih.

Bilogai, 20 September 2000


Yang menibuat pernyataali alas nanza masyarakat, wilayali Sugapa.
No Nama Kedudukan di desa sebagau
1 Stefanus Belau Kepala Suku Desa Bilogai Ttd
2 Yohanes Kogoya MMP. Mewakili Pemerintah 'rtd
3 Otopianus Sondegau Kepala Suku Desa Yokatapa Ttd
4 Norbertus Sondegau Kepala Desa Yokatapa Ttd

15. Paulus Kobogau Kepala Suku Desa Ugimba 1 Ttd


16 Finsen Sondegau Tokoh Muda Ttd
17. Marten Migagoni Ttd
Data: Aktual-nzilik Elins J~~p.0019YO-2000thn
PT. MINESERVE INTERNATIONAI,
Affiliate of Freeport-McMoRan Copper 61.Gold
Timika - Exploration Division, Government Relations

Kuala Kencana 29 Januari 1999


Nomor : 043/FIC/GA/1999
Perihal : Penjelasan Aktifitas Eksplorasi Bilogai

Kepada Yth, Bapak Drs. Luther Patiung Kepala Wilayah Kecamatan Sugapa
di Sugapa

Dengan hormat,
Berdasarkan pembicaraan crew kami dengan pihak Tripika dan masyarakat di Sugapa
mengenai penarikan beberapa alat kerja kami dari base camp Bilogai maka perlu kami
jelaskan sebagai berikut: Kegiatan kami di Bilogai belum sepenuhnya selesai dan kami tidak
menginginkan adanya kesan seolah-olah Perusahaan telah sepenuhnya menarik diri dari
Sugapa Pengurangan aktifitas tersebut semata-mata karena situasi ekonomi yang sangat
memberatkan akhir-akhir ini. Namun Perusahaan tetap akan membina hubungan baik
dengan Pemerintah dan masyarakat setempat. Dengan berkurangnya aktifitas kami tersebut
maka kami merasa perlu .mengambil beberapa sarana vital yang saat ini n ~ a s i tertinggal
l~ di
bekas base camp kami, sedangkan sisanya yang tidak terlalu vital kami serahkan kepada
Tripika untuk mengalurnya. Kami sangat menghargai dan menghormati masukan dari
masyarakat adat setempat mengenai ganti rugi hak ulayat. Sejalan dengan saran Kakanwil
Pertambangan Propinsi Irian Jaya pada kunjungannya di Bilogai (1 Juni 1998) lalu
dihadapan Tripika dan masyarakat setempat bahwa salah satu point yang ditekankan adalah
menyangkut ganti rugi hak ulayat. Sesuai penjelasan Beliau bahwa ganti rugi hak ulayat
akan dibicarakan apabila masa konstruksi penambangan di daerah Bilogail Sugapa, kami
yakin bahwa Perusahaan tidak akan membiarkan atau melupakan ha1 ini dan akan menjawab
aspirasi niasyarakat ini sesuai dcngan ketentuan peraturan yang berlaku. Demikian
penjelasan kami dan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Hormat kami,
A.U. Bratawijaya.
( Manager Urusan Kepemerintahan)

Disanipaikan Kepada:
1. Bapak Kakanwil pertambangan Propinsi irian Jaya
2. Bapak Pimpinan PT. MSI di Timika
3. Bapak-Koordinator Govrel Eksplorasi di Timika
4. bapak eamat Sugapa di Sugapa
DAFTAR KEPUSTAKAAN

1. Dinamika Hidup dan Pranata Sosial suku Moni 1993 - Oleh Elias Japugau
2. Dr. Utama Sandjaya dan Prof.Dr. Koesnaka, Makalah tentang Masyarakat data
Nusantara di Jakarta 14-16 Maret 1999, disampaikan saat Konggres Masyarakat Adat
Nusantara / Suara Pembahaman 16-1999)
3. Warta Freeport Indonesia tahun 1997 tentang Prospek Wabu dan Kucing Liar Amole
4. Sekilas Mengenai Program Eskplorasi dan syarat melakukan laporan bulanan PT Freport
tahun 1996-1998
5. Kumpulan berbagai surat tuntutan suku moni tentang ganti rugi kerusakan hutan lindung
Wabu dari tahun 1990- 1998 oleh Elias Japugau
6. The Social Dynamics Of the Bilogai Region and the Impac of PT Freeport Indonesia, A.
Baseline Study, by Brigham Golden and Elias Japugau 4/15/1997
7. Hak Ulayat Masyarakat Hukum adat Irian Jaya Yayasan Pendidikan IIukum Masyarakat
Irian Jaya (YPHM) oleh Zadrak M. dan Rita A.Wati 1992 Jayapura
8. Dr. Benny Giay, Gembalakanlah Umatku, 1998
9. Kumpulan dari berbagai media koran, tentang Hak Ulayat di Tanah Papua
10. Undang-Undang No. 11 tahun 1967, tentang pokok-pokok pertambangan Ketetapan
MPRS nomor XXI/ MPRS 1966
11. Keputusan Presiden Republik Indoensia nomor 171 tahun 1767, dan Nomor 96/M
Tahun 1993 tanggal 17 Maret 1993, mencabut undang-undang nomor 37 Prp tahun 1960
tentang pertambangan (lembaran Negara tahun 1960 nomor 119).
I'C*IIII~IS c l i l ) ~ .I ~\ I I ; I ~ \ ; I I I 1;11111 1 ; 1 1 t t 1 1 1 1000 ( I ~ s ; I I\ilo)::ti.
Kcca~ii;~l;rri Sirg;ll);t IJalil;~i.1;t Ilc~.;~s;~l t l ; ~ ~ licl~l;~r.g;i
.i LiJak
111~111~)11,~ ) ~ l l l ll l~l ~l ~~ ~ l l l ~ ] l l l~l lkO~l 0l l l0KlI)g Ill~lll~il, b;lll~il
scg;i1;1 i ~ i l i ) ~ ~ ~ ~ i : i s i - k ; ~ l ~ ; ~y;ilig r - k ; ~ (l ~l i; l~c~r. i ~ ~~I;II.I
~ ; ~ ,i;11;11i-
~ ~ l ~ ,i ]l ~l l l l ~ ~~ ~l l( ~l 1 ' ~ ' ; I )( 1~;il l l ~ < ' ) ! ; l l i l 11;ll )';Ill[! ~ ~ ~ ~ l l l (~1'11~;lll
~ l l ~ ~ l l l
or;llil! l : ~ i ~~i : I I I ~ :li(l;~k I I I : I I ~ I Ili(l:tk
N I , l)oll*li I I ~ ~ ~ I ~ C : I I I ~ I I I I ~ ~
k:irc11;1 li(l:~k :11l;1 l>i:k;~l ~ I C . I ) ~ C I ; I I I ~ I : I I ~ y:111g (liti~igg;~lk:i~i
orrtng tua IC'I-C~IIILII~I'I'rtii~lis~ i t c ~ ~ y c l c sj)ctididikan ~ i k a ~ ~ S1
salah satu I"I'.Swasta di .Ii~yap~~ra tatii~n1903, dan akhirnya
sclan~a17 tahuil mcnimbnh ilniu Pcnulis pcrnah t~~cnulis
beberapa makalal~tcntang sesukunya sendiri dan beberapa
judul lainnya. makalah lain untuk dipakai sebagai bekal
menamba ilmu dan pengctahuatl .Masyarakat banyak yang
bclum mcngcnalnya--balikan nlasyarakatnya sendiri
mcnuduh sebagai penghadan di dacrah kerja cksplorasi.
Kini dia bckerja di salall satu pcnisahaan di Timika dan
belajar tctang biblis manusia untuk dirinya scbagai satu
makluk subyck... Pace--l{lias banyak meramal untuk
nicnulis buku tcntang bcrbagai Iial tctapi sulit.. . . .......7

Anda mungkin juga menyukai