.' ..... , .
PANCASILA
Menurut
BUNG K.ARNO
Undan1·Undan~ RI Nomor 18 Toh'iM 1014
t.nt_r.g Hak (ipta
,j
FILS.A.FA14
PANCAlSILA
Menurut
BlJNG KAR.1\TO
Jr. Sukarno
\f
..
~ ~ , --~ --------------"'---------~.-------,
~1J15,.104 him: Ii x 18 em
I. Judui
3Cli
IJlstribuwr Tunggal
PT lIUKU SERU
JL Kelap~ Hijau No. 22 RT 006 i O.1
Kdurahal1 Jagakarsa, Kr.:canldlan faghkafsoI j J~\kar!:l [2620
Tel". ~02:) 7888·1850, Faks. (21) 7iio,,·i86U
/
! ~ 21
t·;· j,,.
f'.
pula dengan 3iasaf' -alasan pikir, seba
gaimana dic.jukall 01eh :,arjana-sarjana
kenamaan di dunia, ,mtara lain berupa
alasanaiasan yang berdasarkan atas
pengaiaman, kenyc.t:lan yang terdapat
di dunia dengan 85;15 keharusan sebab
akibat. Tiada ada barang yang beracla,
yang adanya tiacIa tergantung dari
barang SE.'suatu la;n. Adapun barang
sesuatu yang dap.tt menjadi pangkai
bukti itu dapat her~ifat kebenc.laan dan
kejiwaan. Kebendaan yang d()pat di
ambil dalam absrr2'ksinya, dapat pula
dalam renJitanya. Dalam abstraksinya,
pertama penarikan kesimpulan dari
adanya barang se<:uatl.1 tentu disebab
kan oleh baranb Eesuatu lain, bahwa
.::Ida sebab pe~tama yang tidak dise
babkan bnrang sesuatu lain. KeduEl,
karena selalu terjadi perubahan pada
tiap-tiap barang sesuatu, ada!ah sebab
pertama yang tidak berubah. Ketiga,
berhubung d,~ngar. terbatas dan ber
akhirnya segaJa barang sesuatu, tentu
ada b pcrtmn:1 yang tidak terbatas
,-:an tid,ik ~~"t'akl.lr. Kempat karena
tiap-tiap barang sesuatu pernah tidak
ada dan kemudian tidak akan ada lagi,
jadi tidak harus ada, maka ada sebab
pertama ;:ang hams ada. Pangkai buk
ti ketuhanan keilendadn da!.1rn:e<dit~
nya, ialah antara lain yang bio]OglS,
yang menyatakar. tmhwa berdasarkan
atas adanya permlliaan daripac!a hi
dl1p dl dunia yan/; tidak dap:lt dis"ng
kal, 111aka adabh sebab di Illar ci'ln;.a
Yilng menimbLl~kan hidup di dunia
itl!. SE'dangkan dengan pall h kal bukti
kCluhanan yang kejiw,1(lIl, dike\"'lclkil
kIll, misdIIlY<) Llll'.\c! i.'d'!.l I.i,) I-' (\1'.1,1[,
krdapilt sualu lusral kodrat Lt;ltuk
mencapai kebah(\g;~lan ),,11'8 sempur
na, ydng eli dllni.:l ini tak dapat lerca
pai. Sedangbn kodral tidak di1~Hlt
bcrdllsta, mab tCiltUl<1h di iU<.1r dunja
tcrdapat barang 3E'SlI,ltU memberi
kcbahagiaan yang';cmr-urna itu. 1<c
dua, karenc) pad'i tj,lP nr;)ng tcrdoPJt
suatll keinsyafan kodrat kepilda taik
dan bl'TUk, dan keinsjcl(an kodrclt
akan adanya s(1r1ctic, maka pastilah ada
pembikin peraturan yang menjatuh
kan sandie: itu. Sering terdcngar, 13ah
wa pertalian persa tl' an asas ketuhaJ'
and engan as,};; {C]",,10 kr d si d;) 1.1 III
I
i
34
BUNGKARNO
Saudara-saudara,
Saya mengucap terinlakasih kepada Uni
versitas Gadjah Mada atas kemurahan hatinya,
memberikan kepada saya gelaran doktcr 11('110
ris causa .
.TatkaIa beberapa waktu yang laIu oleh pihak
., Gadjah Mada diberitahuhm kepada saya aknn
" ] niatnya hendak memb€'rikan geIaran itu kepada
17).. j
~p;. ii'
,.,
/'
44
~;~:,V
/
/
46
Mcmang aZhan Idul illah &ejak muda, saya ingin L...~.~~ .....::-:
mengabdi kepada praktik h idup manusia, bang)
sa, dan dunia kemanus;a lr itu. Itulah sebabnya~
saya selalu mencoba menghdbungkan ilmu dengan~
amal; menghu bungkan pengetahuan dengan per-!
buatan, sehingga pengetahuan ialah untuk per-t
bua tan, dan perbuatan dipimpin oleh pengeta-!
huan. IImu dan ama!, kel1nis dan daad, harus!
"wahyu-mewahyui" satu sama lain. "Kclmis zon)
del' (tanpa - red.) eland is daelloos. Daad zonder!
kenn;s is richtinglo05", demikianlah seorang sarJ
jana pernah berkata. .
Say a dinamakan seorang pernimpin politik.!
Apakah kewajibanku? Kewajibanku, bahkard
kewajibannyatiaptiap pemimpin politik, bukanJ
lah menghanyutkan diri dalam perenungan-!
perenungan teon:tis, tetapi ialah mengaktivirl
kepada perbuatan. Mengaktivir gol.ongan-yang
ia-pimpin, kepada perbuatan; mengaktivir ke-I
las-yang-ia-pimpin, kepada perbuatan; mt2ng-1
aktivir bangsa-yang.·ia-pimpin, kepada per.!
buatan. Kalau tidak untuk mengaktivir kepada'
perbuatan, buat apa orang menjadi pemimpin?1
Tetapi perbuatan adalah 5uatu akibat. Akibati
darirada kemauan. Akibat daripadawil. Tiada1
perbuatan zonder kemauan, tiada perbuatan zon.!
der wil. Dtls: "mengaktivir kepada perbuatan"!
berarti: harus mengaktivir lebih dahulu kepada!
wi!. D3.n jika kebenaran ini ditransformirkan i
kepada soa1-soal yang mengenai perikeh!dupan
bangsd atau perikehidupan masyarakat, maka
t •
, ia berarti harus mengaktivir iebih dahulu kcprt
V da colleefieve wil. Menggugah, n"emh,:tngkitk3Jl,
menggerakkan, menghebztkan collectiwe wi!.
Untuk apa? Untuk melahirkan collectieve dnad;
untuk mencapai eollectieve daad. ltulah Turln-'
tuan dan Nyonya-nyonya, strr:min daripada se
gala perbuatan-perbuatanku sejak muda tiam
pai sekarang. Itulah artin) a trlIogi yang sayil
dengungkan pacta tahun 1932: nationale gc;;:;t
. nationals wi! l1o.tionals daarf. Orang lain nWlljll
sun wetel1se17ap, mengupCis, menganalisa,. mem
hangkar, dan menghimpun teori; saya berbaha
gia kalau dapat mengerj3kiln bagian yailg ditv··
gaskan kepada saya, yaitu membangkitkan 1<2
pad a amat mengaktivir kcpada dandt Dan sekali
lagi saya katakan llntuk mengaktivir kepM!2
daarl, maka saya mencolJa menr;nktivir kef ada
wil, mengaktivir kepada ccn:ctieve wi! ... mencoba
membangunkan, menghe~)atkan, bahLm ka
dang-kadcng laksana "mfmbakar" kepada col
lectieve wifl
Banyak orang-orang y,:ng kmang mengerti
artinya kemaurm (wi!) dalo.m proses-proses l"'lis
taris. Bahkan ada orang-orang Marxis yang, k?
rena pernah membaca bahwa Marx tiuak meng
akui adanva kt,nauan-merdeka atau vr(ie wil,
tetapi sebalikny;l selalu menyebut "kepastian
kepastian" atau "notwe/i(i igkei,Lcl1" dalam per
tumbuhan masyarakat. Lantas berkata bahwa
48
1
: '/
.-.',
31
~\) '.
1: .
;.
kanlah berarti "willenZasigkeit". Bukan! "okm1o
. mische nof:toendigkeit" atm:. "historische notwcr?rliS
I keif" bersumber kepada /10Iwendigkeit-nya tiap
; tiap makhluk untuk mau hid up, ,wtwer,digkit-·
1 nya wil-tot-Iever, dan - sebagai akibat daripada
i itu - notwendigkeit-nya keharusarl untuk mem· o
I
_J
,
i
I
54
~
seerd eli segala lapangan-lapcngan hidup ma
syarakat kita! Ada orang yang berkata: Buat apa
Pancasila, sedangkal". masih banyak kemiskinan I
!
~;J ~ 5?
:\;/. ,
L'L"-:·:~:'., i'~ :!I.'i-:UJL~ 1--.'-. JJi.ll. • ',: i !' " ~ \ ": '!
kepada surnbernya"
Sekianlah!
Merdeka!
Sekali lagi hidupkan terilS gans geest-wif.
daad!
,
3 1
BUNGKARNO
Saudma-saudarCl,
Ba 1'u sekarang sesudah saya datang kembali
d"ri Iuar negeri, saya berjuJ, lpa lagi dengan Sau
dara-saudara rakyat Bandl1ng dan sekitarnya.
Saya mengucap terima kasih kepada SaudaEl
saudara sekalian bahwa Saudara-saudara telah
c1atang di sini berbondong-I)ondong dengan jurn
lah lebih dari 1 juta lTIanusia untuk bersama
sarna menyatakan isi hati fiaudara-saudara. lsi
hati bersatu padu sebogai "atu bangsa yang cinta
pada kemerdek;:.an. lsi hal.i bersatu padu setia
kepada Proklamasi 17-8-1()4S. Dan sFlya amat
bergembira pula pada ini had, datang di Ban
dung bersama-samCl dcngan Ibu Rasuna Said
yang oleh pemimpin rapat dengan tepat telah
··~tI ~
i
dikatakan Srikandi Indonesia. Saudara-saudara,
,, tahukah engkau
sekalian bahwa lbu Rasuna
I Said telah berpuluhpuluh tahun larnanya ber- I
-~-----"
67
..
makan dengan cukup. Bnkan satLl nega:::-ayang
rakyatnya tidak hidup dengan bahagia. Tctapi
satu negara besar dan masyarakat adil dan milk
mur di dalamnya.
Ini kami pikirkan mengena i wibyah ilu tadi.
Dan karni, pemimpin-pemiupin, san~pai. kepct·
da satu kesimpulan Bahwa jikalau kita in,~i!l
mempunyai satu neg:1ra yang di dalamnya sMu
masyarakat yang adil dan makmur, haru.slab
. negara itu berwilayah seluruh IndonE'sia daTi
Sabang sampai ke Merauke. Apa artinya, Sr,U
dara? Tidak bisa kita meng:ld"hln SCl;U llegara
yang bisa memberi masyarakat aLii! dan mak
mur jikalau wilayahnya tidcik daTi Sabang .':n111·
pai ke Merauke. Artinya, IT.lsalnya negaraJawa
sendiri, umpamanya, tidak bisa menyelengga
rakan satu masyarakat yang adil dan makmur.
Demikian pula Sumatera umpamanya berdiri
sendil'i sebagai negara,. tidak bisa menyel€ng·
garakan satu mnsyarakat yang adil dan makmur.
Kalimantan tidak bisa menjadi satu negara yang
adil dan makmur masyarakatnya. Sulawesi li
d,lk bisa menjadi satu negara yang adil dan
makmur masyarakatnya. Bali tidak 1-'>i5a mE:nja
di satu negara yc ng adil dan rnakmur masyarn
katnya. Sumbawa ticlak bisa rnenjadi satu nega
ra yang adil dan makmur masyarakatnya. M;;)
dura tidak bisa menjadi negara yang adil daJl
makmur masyarakatnya. Hanya negara yang
berwilayah dari Sabang sampni keMeraukelah
72
I
73
74
-----------.. - - - - - - - - - - - -----....11
I
I
1
15
I ~
mengkhianati kepad.:l !.Jil:1Jav,'an--eahlawan kit"
yang telah gl1gur; mengkhian21tt kepad,a per
;/ juangan rakyat Indonesia yang sudah berplllllh
1 pu-lllh tahun. Mengkhiancti kcpada jiwa Indo
nesia sendiri. l(hiallat p'.'rbll<ltan i~li., Si:1U0ilrc)'
saudara, Maka oJeh karcn~i itu seg2nap rakyat
Indonesia - saya yClkin Sl::l1'I1.1,my,' <1k,,:1 nWllg
hukllm perL'PJat<1n Achrnnd H:'lsein dan Sjaf
ruddin Prawircmegan (", ltU.
TetapL seh,',gai dikil\,)l:<>n nlclt ibu Rlsun,l
Said tadi, kami, kitCl pel1l1h dengcm kepercayann,
penuh, ASCII rakyat jelntCi, sekali lagi ;,Clya lI!cmgi,
aScd ra:<YCit jelata setia kepClda .l-'roklarnasi 17
Agustus 1945. Meskipun ada petllaJar:g-petva
ICIng, serCltlls, seribu, sEpuluh ribu, S~!lldara
saudan'l, merekCl akan Jenyap dari mul.:Cl btmli
ini olch tenaga dcr:ipada rl1ky2t Jclata itl!. R;.::ky<)t
jeiata kekuatan Repu blik, rCl kyat je]ata kekuatnn
negara, rakyatjeIClta sandaran daripada cita-clta.
Saudara-salld-:'1'4 y;,l<yat; +, . ' c 1 ~.~ P' .
.l
jeiata yang dengan tenaganya kita rnengaoc.kall
l-'
is i/O ;oumey's end. fh.wt bang<;a yang berjuang
terhadap peme,-<. . j
Pancasila l\lemhuktikan
dapat Mempersatukall
Bangsa Indonesia
BUNGKARNO
Saudara-saudal'a sckcdian,
Barangkali dalnm kalcmgan kita sekarang
int tidak ada seorang yang 1ebih terl--..aru hatinya
daripada saya. Terharu karena ingat kepada per
juangc~n d,m pend.er.itaan rakyat berpuluh-puluh
tai1un, yang akhirn,!a melrl;lirkan Negara Kesa
tuan Republik berd':lSark(lIt Pancasila. Terharu
oleh karena pada ini 11:la1<1m di Is~ana Negara
berkumpul beribu-ribu saudara-saudara, handai
taulan untuk memperingati lRhirnya Pancasi1a.
Sedang di halaman di mul,a lstana Negara ber
kumpul berpuluh-puluh ribu rakyatyang men
dengarkCl.l1 pidato-piddto dari sin1, .:5edangkan
f.\
•
j
I
pula seluruh rakY"lt Indc,nesia yang memiliki
radio atau berdiri di muk2 :<ldia 11I11UITl'"lr.en··
1/ dengarkan pidato-pidato it1.1 pula. Terharu oleli
1 karen a pada ini m<llam d ~r~gan tidak terdug::l"
duga d::m tersangka-sangka, di1.1carkan oleh pem
bicara-pemoicara, perbtaan-perkata;:111 pujicll1
itu saya mengucap banyak-b rll1yak terima kc1 sih.
Sambil mengulangi uCClpan :;aya di Yogyakart,l
. tatkala, mendapat gelar doktor hcnoris causa eli
Universitas Gadjah Mad;:), sebagai tadi c1isitir
oleh Saudara Prof. Mr. H. Mul;. Yamin, bi1hwa
saya bukan pcmbentuk nlall pCl"'cil'ta P{ll1casi.'ll,
melainkan sekadar sal41h s('orang penggali d<'l'
ripada Pancasila itu.
Terharu pula, ;:.;\eh karena pada ini malam,
dengan tidak terduga-dllga dan tersangkil.-s:mg
ka dibacakan pernyataan oleh pRmuda-pemuc1a
dari barisan Baladika Wimpati, Bala Andika
Wirapati.Malahan dibacak:m pernyataan,etia
kepada Pancasila itu sebagai tanda mata kepada
saya oleh karena besok il1.;ya A/!ah swt., ':;;1Y3
akan merayakan, atau memperingnti hari U1dl1C:
tahun saya. Den;ikinn pula bm:.san pmyanyi
penyanyi dari Liga Pancasila membaw,I--i)<lW3
perkataan, bahwa nyanyian itu dinyanyikRn
sebagai tanda hadiah kepada saya yang ill"yn
Allah besok pagi akan rnernperingati hari u 2t!.g
tahun s(lya. Tidakkah pada ternpatnya i;aya ter
~haru dan merasa amat berterirna kasih'.'
94
. -'
., ..
h:mgsa Indonesia sendir., berupa Pancasila, Sau
dara-saudara. Pancasila pcngutamaan daripada
rasa kebangsaan. Keinginan daripada bangsa
Indonesia untuk menjadi negara yang kuat, bang:
sa yang kuat, mengadakan satu masyarakat yang
adi! dan makmur.
S<lya membenarkEcn Ferkdtaap 5audClra Ki.ai
Haji Masjkur, kin·van say" yang lercinta, bahwa
kita menghal'2.p kepada Konstituante lekas cia·
pat nlenentukan undang-undang dasar yang
tt~tap bagi Negam Republik Indonesia. Dan me·
mang di dalam pidato pembuka:m daripada
Konstitudnte, saya Cllnta kepada Konstituante
ae;af supaya lekaslah selesai oengall pekeeja
annY£l. Tet£lpi saya J1cr;;;OOillijk ada mempullyai
doa kcpada Allah swt., mogel-mag;) Konstitu·
ante menerima pula Pancc-.sila sebag<li dasar
kekal dan abadi daripc1da Ncgara Kes(1tuan Re· I.
101 !'ii~
i ,::!
lain untllk mempersatllkan atau (etap ITl,=m l
persatukan bangsa Indonesia ini di atas Q.aSClf
lain daripada dasar Pancasila.
Ya, Saudara-saudara, kita adalah satu bangsa
yang menghadapi beberapa challenge. Seb21g2i
yang sering saya katakc:m kepada mahasiswa
mahasiswa. Tetapi dalam pada lnenghaciaribe
berapa challenge itu tadi, tantangrm-tantallgan
) . " ~ '1. '
" ,
",". ~.~i~.\ .. '~~.I ir·(I.~I.,.:~_';,,_;,,;, ~'-' • • i .. , .....:~ ....
.;
I
102
i
107
Terima kasih.
i
~ /
;
5
BUNGKARNO
'J
letar, sebab yang bukan proletar bisH juga
112 I
. !
!
I sa mencapai negara. Teori ini di dalam se
' ..
,. .f·
f
;;1
sa yang bernama negara. Dan negara !ni di
pimpin oleh segolongan manusia yang...di
namakall pemerintah. Pada hakikatnya tia
da perbedaan antara dua hal inL Parteli de
ngan ia punya dewan pimpinan, negara de
ngan ia punya pemerin:ah. Pada hakikat
nya partai mempunyai statu tell, negara me
makai undang-undang dasar. Partai mem
punyai peraturan-peraturan rumah tangga,
negara mempunyai or:;:,alliel<e wettell, hakum
hukum organik. Pada hdkikatnya, basically,
kata orang Inggris, tidak ada perbedaan di
antara dua ini.
Keterangan Karl Marx lebih lanjut lagi
daripada in1. Negara adalah satu organisasi
kekllasaan, kata Karl Marx, maciItsorgcmisatic.
Bahkan satu machtsorganisatie daripada se
suatu kelas untuk mempertahank.:m dirin), a
terhadap lain kelas. Karl Marxberkata bah
. wa di dalam sejarah dunia ini selab ada d'.la
kelas yang bertentangan satt~ sarna lain. OJ
dalam sejarah manusia selalu ada dua kelas
yang bertentangan satu sarna lain. Ada kelas
feodal yang bertentar:.gan dengan kclas ho··
rig en, yaitu rakyat jelata yang ditindas olel,
feodalisme itu. Sekarcmg ada kelas kapitalis
dan kelas proletar. Selalu ada dua kelas.
/,
Maka, kata Marx, negara adalah satu ina·
j'
cll tsorganisa tie di dalam tangannya salah satu I
Ii.
;
117
/,
2, Plastis =bersifat !lludah dibentuk (diwujlldkan men,iC1di !
I
benda yang lain), dilukiskan sebag::1i berwujlld (sepo t,
benar-beni1l'terjadi.
I
~/
124
,i
I
.~.
.i
r' <.:(
J3S
·<i
:".j~
saru zaman manusia itu suclah sampai ke
pada tingkat berupa rnanusia. Bukal1l.Jagi
pithecnn th rop liS, tetapi sudah an tln'opus yang
penuh. Cuma hidupnya dalarCl gua. Itu fase
pertama hidup dalam gua, mencari peng
hidupan dengan memburu dan mencari iknn.
Memburunya bukan dengan senjata Mausfor
atau Lee Enfield. Tida]d Tapi zaman dahulu
dengan batu dan sepotong kayu. Cara hidtlp
ini adalah penting sekali. Alam pikiran ma
nusia di segala zaman itu dipengaruhi oleh
cara hidupnya, oleh cara ia mencari makan
dan minllm. Pegang ini, dan Jangan lupa
akan stelling ini: cara manusia mencari 111a
kan don minum, mencari hid up, memperta
hankcll1. hidup, memelihara hidupnya; ini
adalah penting 8ekali. Ia memp(~ngaru hi alam
pikirannya. Tingka t y,lllg pertama ini aJalah
tingkat demikian. Hidup dalam gUCl-gua, di
bawClh pohon-pohon, mencari makan de
ngan memburu dan mencari ikan.
Evolusi, pertumbuhan. Datanglah Jam
bat-laun tingkat yang kedua. Jangan bra,
tingl<at yang keduCl ini c1atangnya sekonYi)1'
konyong. Tidak. Ini ,~dalah satu pertumbuh
an yang evolusioner. Tingkat yang kedua
iCllah bahwa si manusia yang tadinyJ hidllp
dari pemburuan dan mencari ibn, mula! me
/"
ngerti bahwa temak bisa dipehhara. Tadinya
ia memburu, memburu kijang, sapi ht:t;~,ll,
. i
/
I
<# /
138
J.
141
l1ya InelaIui lil11a tingk,t Lr ~~~ '.~' ,~; ;.: i-l : ~; . ":,-'; i
"
langan alim-ulama zaman itu; ini dewi. Sa
lah satu contoh yang sampai sekarang m"s:I1
150
~ /
/.
154
/"
I
bisa mempersatukan batin bangsa Indonesia
dengan cam yang semesra-mesranya. Ka lau
156
t
r
)
KebangJaan
dalam F'ancasila
BUNGKARNO
2. KEBANGSAAN
S:lUdara-SZlll(-j;:H::l sek(lli<1n <;:wa ikll' her
gelnliild bahwaSdudar,l,·;j«Uc.i"." d;,:.:. , ..... "
lam ini ,dalah malam Minggu dan rli be
berapa tempat di Jakarta huj.;tn. '~'.:.ira
saudara tolT 111emerlukan datang daiarn kur
sus ini.
Malam ini hendak saya kupas sila Ke
bangsaan.
Urut-urutan yang biasa saya pakai untuk
menyebut kelima sila daripada PancasUa itu
ialah: Ketuhanan Yang Maha Esa; Kebang
saan nomor dua; Perikemanusiaan nomor
tiga; Kedaulatan Rakyat nomor empat; Ke
158
I
lain adalab rakyat yang berdiam di atas
wilayah itu. Negara yang tidak mempunyai
, .
If'
t wilayah yang tegas batas-batasnya pada
bakikatnya bukan negara, meskipun di atas
wilayahnya itu ada rakyat. Misalnya, di pa
dang pasir, Saudara-saudara menemukan
juga manusia-manusia, tetapi ma.nusia-ma
nusia ini hidupnya nomadis, tidak tentu tern
patnya. Daripada nomaden-nomaden, yang
hidupnya tidak tentu tempatnya itu takmung
kin disusun satu negara.
Karena itu ilmu kenegaraan, snya ulangi
lagi: syarat mutlak pertama ialah territoor
yang dapat tegas digambarkan di atas peta.
Nomor dua rakyat; bahkan jikalau hendak
sempurna rakyatnya itu harus bangsa, satu
yolk, nation. Ini dua syarat.
Syarat yang ketiga mutlak pula untuk
bernama negara ialah penlerintah. Peme
rintahan pusat, satu pemerintahan yang di
taati oleh seluruh rakyat yang berdiam di
atas territoor yang jelas terbatas itu. Ini ada
laIt tiga syarat mutlak daripada negara. Di
tambah dalam ilmu negara modern sebagai
tempo hari pun diterangkan oleh Saudara
Profesor Muhammad Yamin: negara mo
dern harus mempunyai syarat yang keern
pat pula, yaitu tujuan. Kita punya negara
memenuhi akan syaratyang keempat ini,
yaitll yang kita namakan Pancasila.
, 'f~\iI
. ·.·
l63 :' rJ~~l
Tujuan kita ialah realisasi daripada Pan·
14
.I '
j'
I .
, I.
casila. Karena itu saya ulangi lagi berka.ta: i/
,.
Pancasila adalah dasar Negara.
Agama boleh berkata tidak mengenal
kebcmgsaan. Tetapi negara, jikalau ia hend" k
sempurna harus berdasarkan atas yolk, 1111
tian sebagai tadi saya katakan. Demiki2ln
pula di dalam pengertian Marxisme. Me
mang tujuan daripada perjuangan sosialis
me iah!.! kesejahl~'raan semU2 t~:· :sic! ...
saudaraan semua manusia; arelU Lkng'" , , .0,'
ti,lah tertentu dinamakan internasionalis!)le.
Tetapi iuSt~~l Marxisme yang sejati, artinya
Marxisme yang sebenar-benarnya, berdiri
di atas analisa-analisa yang obyektif. Dan
dalam analisa yang obyektif ini Marxisme
mengakui adanya bangsa-bangsa. Maka,
oleh karena itu di dalarn zaman sekarang
dijalankan oleh beberapa negara, fakta ada
nya bangsa-bangsa ini tidak pernah dipung
kiri bahkan diterima sebagai satu rcaZitcit
objccticf
Saudara-si:ludara, saya ulangi, apalagi
kita, yang kita ini mendirikan satu negarn.
y;:mg modern, satu negara yang sempurnc1
- hendaknya sempmna - bagi kita yang ber
cita-citakan negara yang sempurna itl1 tid;.k
boleh tidak kita harus mempergl1nakan st'
bagai dasar salah satu daripada lima It ll,
yaitl1 kebangsaan.
164
mokrasi.
Di kuliah saya di Yogyakarta sudah s<-:ya
tegaskan sosial demokrasi berpendapat blsa
menggugurkan kapitalisme dengan "uitiwl
ii11gS tactiek ". Pihal<. kiri berka ta, "Neen, kJ pi
talisme tidak bisa gugur dengc.n uitlioll illg
stactiek, tetapi harus digugurkan pada suatu
ketika dengan aksi, directc actie grcep nnnr de
macht daripada kaum buruh./J
Ini menyimpang sebentar menceri td 1~{l:1
hal Adler. Adler itu dalam teorinya b;lik,
tetapi di dalam aksinya selalu satu kaL di
sana, lain kali di situ, satu kali di sini lain
kali disitu.
Lain teorietikus ialah Otto Bauer. Otto
Bauer di dalam kupasarmya terutama sekali
mengenai persoalan bangsa. Adler mf.'nge
nai persoalan demokrasi. Otto Bauer, F,er
soalan bangs a ia kupas eli dalam kitabnya
yang termashur dIe N17tionalitCifen frage Lind
, I
172 I
i
Italia dan India. Bangsa Inggris karakternya
/ halls kepada kekuasaan. Ya, power, power,
I bahkan ia mempunyai ik-heid selalu di atas,
Orang Inggris tidak mau menulis "I" (ik)
dengan leter "i" (kecil), tapi leter "I" (besar),
Bangsa Perancis tempo hari saya katakan
karakternya suka pada pakaian ginding. Sam
pai kepada salam dan lain-lain - di sini, en
tah rapat apa tempo hari itu - saya katakan
kalau orang Inggris bertanya, "How are !lOll ?"
Bagaimanakah engkau? Individualiteil-111u?
Orang Belanda berkata, "Hoe vaart u 7" Oleh
karena karakternya suka berla?ar. Orang
Perancis berkata, dalam bahasa Perancis,
"Col/llnent vaus portez VOLlS?" Bagaimana pa
kaian Tuan? Orang Tionghoa yang selalu
rnenderita bahaya kelaparan - zaman dulu
selalulapar saja - bertanya selalu, "Ni hau?/I
Itu engkau bagaimm.a, selamatkah apa tidak
engkau itu':' Bangsa Indonesia yang selalu
hidup tidak ada komunikasi, Apa kabar,
/I
kistan, negc1j"" li,lii . ;. ; ,'. : " : ' : ' . '" '.' ... "
dut kebangsaan, Pakistan dan India itu rak
yat-rakyatnya adalah satu bangsa. Oemiki
an pula anak kecil bisa melihat bahwa Ita 1ja
itu adalah satu unit. Oi utara gunung Alpen,
kanan kirinya lautan. Kepulauan Inggris sa
tu unit, kepulauan yang terletak di sebelah
barat daripada benua Eropa. Dus, bagi saya
bangsa adalah segerombolan manusia yang
besar, keras ia punya keinginan bersatu, Ie
desir d'Ctre ensemble, keras ia punya charakter
gemeinschaft, persamaan watak, tetapi yang
hidup di atas satu wilayah yang nyata satu
~nit. Kalau sekadar bagian daripada unit,
bukan bangsa! Minangkabau bukan bangsa.
Sunda bukan bangsa. Solo bukan bangsa.
Yogya bukan bangsa. Bugis bukan bangsa.
Madura bukan bangsa. Bali bukan bangsa.
Lorn bok bukan bangsa.
Nah, saya tadi berkata bahwa negara
jikalau didasarkan antara lain atas rasa ke
bangsaan, negara demikian itulah kuat. Ma- ~I
/.
~
179
/
t
185 <:t5,
J~
;J
. "':.~
¥ I
i
l
,
186
j,/
(
195
. • 10':.
·li:~
:! 4·
.
7 ... ; /
Perikemanusiaan dalam
Pancasila
BUNGKARNO
,,"p i •• '
3. PERIKEMANUSIAAN
II
adilan so sial.
l·-·
199
/
/
200
, ..
tCl, n i:': ,'an }hJ ~ll'l Sur)' (l \.,~ .. 1 ~: ,..: '"~ i h .. '. ,!..~: L~ '_'U: ,_,-,"i 1
sa yang Jain.
.f
203
. -.
1I'
.~/
209
i
nl1sia di dalam tangan wanitalah. ManLlsia
I
I mendapat makan dari wanita, wanita yang
! bercocok-tanam, wanita yang menghasilkan
padi dan gandul11, wanita yang menjadi wet
gecfc;tcr, wanita berkedudukan penting, me
ngepalai satu famili besar sekali. Pada wak
tu itu belum ada yang dinamakan bangsa.
Pada waktu itu manusia hidl1p di dalam
satu famili yang di dalam ilmu pengetahuan
disebu t: vcrwan tsclwpsfmnilie.
Venuantscl111psfiwlilie ini mula-mula hi
dup di dalam satu rumah yang panjang se
kali, besar: anaknya, cucunya, segalanya hi
dup di situ dengan berpusatkan seorang
wanita. Kemudian bertambah besar, ber
tambah besar menjadi suku, yang dus pada
asalnya suku itu adalah pertumbuhan da
ripada l1crwantschc:psfamilie. Kernudian be
berap(l suku manusia, berhubung dengan
pencarian hid up, datang berkumpul di da
Jam satu daerah, hidup disatu d8erah. Nah,
jikalau manusia-manusia yang banyak yang
tadinya verwantschapsfamilic, lebih meng
gabungkan lagi di dalam cel1heden yang lebih
besar: suku, suku, suku, jikalau jum.lah ma
nusia-manusia yang banyak ini mengalami
pengalaman-pengalaman yang sama sehing
ga dia punya karakter-trekken menjadi sama
pula - ingat definisi Otto Bauer: Einc Nation
isf cine aus schicksalgemeinsc17aft CrU.lt7dlSene
217
·:~f:
yaitu di Rusland. Kita tak dapat mendidk,\TI
satu masyarakat sosialis atau komuni~ji
Ru sland saja, jikalau kita tidak pula menUl ''t
bangkan kapitalisme eli lain-lain negeri."
Oleh karena itu Trotsky minta dan menun
tut supaya revolusi yang diadakan di Sovh:t
Uni diteruskan di negeri-negeri yang bin, di
jadikan satu revolusi internasional. Dan bu
kan saja dijadikan satl! revolusi internas; :)..
nal, tapi Trotsky berkata bahwa penur.l
bangan kapitalisme, bahwa perjuangan rneng
hilangkan stelsel kapitalismc itu bukanle,h
satu perjuangan daripada setahun dua ta
hun, sedetik dua detik.
Perjuangan menumbangkan bpitalisme
adalah perjuangan terus-meneruo" I?erju,. '(j
an tiap hari, Perjuangan menentang st'gala
sifat-sifat, perjuangan menentang segal a I'i
tillS::11 dmipal 1 stelscl kapitalisrne itu CldaIah
peljuangan tiar hari terUS-l11enerus dcngan
bada berhenti.
Tidak cukup perjuangan sekadar parl,)
satl) saat merebut politicke macht, tampuk
pimpinan pemerintah direbut oleh kaum
proletariat. Tidak cukup. Tapi perjuangan
hap hari, sekarang merebut tampuk pin,
pinon pemerintahan, besok merE but kektw
saan di dalam alam itu, besok lusa merebut I
kekuasaan di dalam alam itu, besok lusa lagi "
di alam itu, plus, bukan hanya di Soviet R'J
sia, t(1pi di scluruh l1luka bum!.
222
:,:,'
-~ ~1~1
. ;.--,
; . -(
-!1.
kita aan de lijve Dl1dervinden bahwa iIl: pe
rialisme yang harus kita tumbangkan b~LZan
hanya imperialisme Belanda, tapi antek·ClI1··
tek dan kawan-kawan daripada imperialis
me Belanda itu pula. Artinya yang kita arm
den lijve ondervinden bahwa kita menghndapi
pula international imperialisme, tak dapat
kita melepaskan did kita daripada bekerja
sarna dengan bangsa-bangsa yang j~.lgn me
nentang imperialisme itu.
Oleh karena itulah Indonesia menjadi
salah satu sponsor daripada konperensi Asia
Afrika. Oleh karena itulah puLa, maka In
donesia dengan terang-terangan memberi
bantuan kepada perjuangan bangsa-bangsa
yang lain. Oleh karena ituiah Indonesia pula
mencari bantuan dari bangsa-bangsa yang
lain.
Hal yang saya ceritakan ini adalah me
ngenai bidang politik, bidang perjuangilrt.
Tapi sila perikemanusiaan bisa juga kitn te
rangkan daripada bidang-bidang yang lain.
Bukan sekadar politik, perjuangan politik,
menuntut; kita bekerja sarna dengan bcmgsa·
bangsa lain. Bukan saja itu, bukan saja ke
yakinan bahwa kita tak l11ungkin mengad(1
kan satL! masyarakat sosialisme ;:jla Indo
Ii
nesia, sosialisme Pancasila. Jikalau kita meng
adakan isolasionisme, tidak mau berhu· /
bungan dengan bangsa-bangsa yang Lai",
I
228
Kedaulatan Rakyat
dalam Pancasila
BUNGKARNO
4. KEDAULATf\!'1 !l!\!":
Saudar,\-SClUdara sekalia!l.
lni malam dimmta kepada saya untuk
memberikan kursus tentang Sila ke-4: Ke
daulatan Rakyat. Oi dalam beberapa pidato
saya, tdah pernah say a katakan bahv"<~ tek
nis kedaulatan rakyat atau dalam bahClsa
asing democratio?, sE'kadar adaJah satu alat,
alat untuk mencapai sesuatLl tujuan. Teknis
tujuannya ialah satu masyarakclt yang bel
bentuk sesuatu hal, entahmasyarakat ka~
pitalistis, entah masyarakat sosialistis, entah
masyarakat apa.
".
'\-;
24(;
I
250
-;
;
:!52
c
Tuhan?
l'vlclfxisme adalah histolis ll1ateriali:'I~'!e.
Materialism\:? itu adalah l1:.acam-rnacarn, ada
yang anti Tuhan, td"pi bttk<'m historis )11,1
terialisme. Yang anti Tuhall ilu materialis)l('
lain, yaitu misalnya, lr,ateria.lismenya Fe
uerbach, filosofis rnaterialisme, wijsgeri:;:: 1'13
terialisme. Itu yang ment?;i:ltakan bahw2 Se
gala pikiran, dus Juga alam gaib yang l~er
nama Tuhan itu, bahwa i~lI adaJah "il'crdie",
;' !
adalah perasacm .bripada .'naterie,
/
256
258
likd o;~Flr<lh
yang ill'.'lJ !clkdl 1 \\dk'.\. IA'!"} ".IJ i.i1
puluh tahun - p~lda satu ketib cam hidup,
mencari makan, cma prodllksi di Peranci~;
itu berubah. Dan k::trena perllbahan eMa hl
dup dan cara produksi ini, rnaka ra.k y<'« ti
dak puas lagi dengan ~~istem yang tacl.)nya
memuaskan hati mel·ekc1. KCl11udian jadilah
revolu5i.
Dl1ll1 "1'COIlOlni$che !7uiS:l0Ilding", peru·
rnah-tanFg()~m
0L
t:'konomi sebelum nertcngah
r ~
I
,." an auad kc-18, ad<11ah satu huislw/ldil"S vimg
tertut'Jp, ,;;cslotcJ] , T:ap-ti"p kota itll ucla ka
um tani y~ng- memlleri bahcln rnakan kep8dC'l
kota itu. Di da!'lm kota itu ada g010ngan
kedl yc:.ng mcmbuat alat-alat, golongan keci.l
y,lng rne;nperc!agangkan ini dem itu, semua
nya ge~lo.'en.
Di dalarn alal11 yang del11ikian it'J kekua
:man ilL! ,;;arna seka!i di dalmn lang-a:- kaum
feocal, dE'ngan dib;:mtu olelt kaU111 )'2tng di
d81mn revo!usi Pt'nmcis dinalnakcm kelas
ke-2; burn om"g3a,van dinamakan kelas ke
1, eer~'tc stanc!. K,'Illrn gereja - buk.:m agnma
- organisasi daripada gereja, di ::1l2.sa itu
kn?t b,-'tul. ()r('r~!:",:"i d :'-;"l(ll ();'l'P'''1 itn
nknjadi k,,::.~h: " .. ,:,
kaum u<:ngsawan, dan mereka tni dinanla
kan kelas ke-2, tweecle stand. Stand ke-:i dan
ke-2 iniJah yang rnemegang tc1mpuk piJl1
pinan pemerintahan.
Tet:1pi I1133Yiuakat yang ~:c1dinya tertutup
di dalam "~csll)/ell !llIis!lOudinscrl" ma kin la
ma makin rnernecah. "Ges!otenlieid"-nyzl itu
pecah. Kebutuhan hldup makin lama makin
bertambah, tidak bisa lagi kebutuhan hid up
itu diw.kupi dengan tukar-menukar dengap
bapak tan); tidak, tetapi ingin pErkernbang
an. Pengusaha-pengusaha ingin berusaha
di lapang2:n ekonomi.
261
;
270
272
:~~
I'
malahan Saudara-sRudma tahu pabrik-PJb /
I
rik mobil sekarang sed;mg dis top.
Tabun 1929 tenlpo hari krisis hebat yang
kita kenai di sini dengan perkataan "ma
labe". Kapitallsrne itu mempun.'lai sail! pe
nyaki t yang "inhacr:>11 ('f arrinya sudah pern
bawaan daripada kapirCllisrne s8ndiri. Selllu
kc.. . pit,disme itu di ganr;gu krisis, pel'io~,ief<
mesti ada krisisnya.
Nah, saat kapitalisme banyak untllng
dabmglah sClat krisis. Pi:1di:~ saat kapitGlisme
hidup lagi, datanglah lagi krisi:;. Hidup 1ngi,
banyak untllngnya, krisis bgi. Periodik "up
and down". "LTp"-lly<'l ini dinamakan dC\lam
ilmu ckonol1li periode conjunct/.! r. Conj/me': Ii r
(t:m krisis. Sekari.1ng saya hendak menggilrtl
barkan bagain~,ma rUFmya kapitalisme ya ng
sedang naik;ar.g mei,,\ui beberClp:t WI/
111Ilctll!'-conjlll1clul', Krisis i~tl terjadi beberapa
plliuh tZlhun sekZlli, teti1;,i yailg dindmak"n
"illl (HI/stieg" itu addla!: meliputi p2riotie
yang 12111<\ dari abClo ke-·lg s<'mpai ke-20.
j,ld i selama "(/IIjstiL'g" i U ada conj /{ netll i'
clan krisis-conju l/e.'11 r-krisk, Teta pi garis be
sarnya pacla pokoknya terus naik. Kemucilclll
eli situ saat kapitZllis'1lC' nwnurUll, "'Iictia
SOllg". ;nilah beberapa g~'iris yang saya tarii<,
Garis ini pada saat-S'121t krisis: hisis l1Cl'.1<,
UlI1;;/ndlll' naik; claripcld:l satu ketika kri~~s
Sekinll.
i
I
--.J
\
) I!
I
Pancasila
BUNGKARNO
KEADILAN SOSIAL
S"cld,W3-saudClrc1 sE:kaliCln.
Belt.111' pernah saya begitu gembire., gem
) .
bira brena setuju Sl.:Jatu:; rlTsc:n. Setuju se
ratus perscn dengan Cl;Ja? De:ngan apa yang
dikep1ukdkan oleh Anand;:) mClbasis;NC! itu
hdP y::\ C;alJrhr:\-:lr~(hr:' r;";' h';'I'1\I',-' ;'"
L:..d ldl,·;:.;: \1.: k. Udll :}L',~drd Ilt~ })i ill jLtbd. ~ L'~d pi
Anand;-I mc,hClsisvva -- yang naelanya saya
tidak l('lhu - kcpada mahC1sisvV'Zd11~~hasi:Jw".
pemuda-pemuda mahasiswa. saya heri~a··
hubn, bahwa nama ri.ahasiswa itu tadi ia
lah Lina. Ananda Lina. ber'<:ata, IfMariiah
.,
ki~C1 mengenangkan arwah--arwah kita."
282
ngerti,
Saudar3-5audara, saya di sini dintin~a
memberi kulii'lh tentang keadibn 50sial dan
demokl'asi terpimpin. Mulai dengan per
tanyaan, Apa foil Bung, keadila!1 sosiai ih:?"
1/
I ' ,:
I fI iTI;'"
Ini adalah tingkat kehidupan manusi,
menur'J.t evoluti? t/tcOI'i yang pertama. Kemu·
dian rnanusia berevo!llsi, aka! p;ldrannyc
makill lam;) makin cerda3, menir:gkat kE
tingkilt yang kedud, terul it!':l sl:h.di, '";: td'
n"h-tanah, di l1egeri-negeri yang banyak reo
run~putan. Manusb lantas rindi'll' kepad,'
kehid Jpan beternak. EvC'lusionel :-angat 10
gis, bClh\l'l3 daripada rnemhu\"1l di butan !,lm·
bat·laun berternak, misa;nya membuTU rusa,
mell1buru kambing, memburu sopi - sapi
zaman d('tllUlu itu di hutan, kerlJi1l1 zaman
dahu\J itu eli hutan, seperti rusa Z<:lllliln se·
karang di hutan. Membmu kerbau, mem
buru sapi, ai<irnya menangkap juga anal~
sapi, atau anak l~ambing. Mereka belajar: Ini
bisa dipeHhara. Lambat-laun lantas timbul
pikiran: daripada memburu menghadapi
bahaya yang begitu banyak, mungkin di
sambar oleh Thor ini atau keldep di dalam
sungJi, lebih baik ini saya: me~lgurnpulkan
anal~ kambing atau anak sapi. Dipelihara,
berkembang hiak, menjadi apa Y-;1ll:; dinZl
mi.1kan ternak. Eerevolusilflh:a puny,1 hidup
ke arah peternakan. Dan deng(\ll itu ber
1
:!
Z91
.;"
.f·_
294
I
29R
keemplt.
302
I
306
308
/
312
f
\
",:;f
j
Apakah perlu kita juga mengalami k.bih : /!
dulu fase kapitalisme? Saudara-saudara ba· .~
+
317
. ~ ."
.f
323
Terima kasih.
I
/
.
V
! 10 ,
Revolusi Kita
Berdasarkan Pancasila
BUNGKARNO
~;
}
331
decision."
Sementara itu Pak Juanda telah membocor
kan sedikit - membocorkan dalam arti yang baik
- kepada kala yak ramai, rupa-rupanya Presider,
nanti akan menyetujuinya, katanya. Dan seka
rang akan saya beritahu garis besar daripada
putusan yang telah diambil oleh PresidenfPang
lima Tertinggi pada ini hari mengenai penye
lenggaraan demokrasi terpimpin itu. Sebagai
tadi telah dikata~<an oleh Pak Juanda kepada
pers: pasang telinga, nanti malam Presiden akan
339
I
Di dalam 3 badan yang disebutkan didalam
!
Tidak bisa kabinet gotong-r0yong, apa boleh , .
I buat, say a bangunkan kabinet yang sekarang
;/
'I termasyur dengan nama Kabinet Karya. Ini das
sein-nya, Kabinet Karya disatu pihak, Dewan
Nasional dilain pihak. Dan sebagai Saudara
saudara mengetahui allzamdulillah Kabinet Ka
rya dengan Dewan Nasional ini sejak dilahir
kannya berjalan dengan baik. Kadang-kadang
ada geronjalan-geronjalan sedikit-sedikit. TetaTJi
di manakah di dalam sesuatu kehidupan politik
daripada sesuatu bangsa yang hidup kalbunya,
bangsa yangjiwanya jiwa revolusioner. Bangsa
yang tidak mati kutunya, tidak ada geronjalan
gero/ljalan? Adanya seialu geJ'tmjaJan-geronjalan
itu tidak jadi apa. Tetapi Kabinet Karya berjalan
dengan Dewan Nasional dengan cara yang se··
baik-baiknya.
Nah, saya kembali kepada apa yang hendak
saya kerjakan insya Allah swt. sebelum saya me
lawat keluar negeri saya a'kan minta kepada
Kabinet Karya ini untuk menyelesaikan 2 ran
cangan undang-undang. Pertama rnncangan UU
penyederhanaar~ partai-partai. Jumiah partai
partai yang sekarang ini terIalu banyak itu, ha
rus dijadikan sekecil-kecilnya. Jangan snmpai
ada partai gurem mempunyai wakil di dalam
DPR. Dan saya akan minta insya Allah kepada
Kabinet Karya agar supaya sebelum saya mela
wat keluar ne3eri menyelesaikan pula rancang
an UU merubah UU Pemilihan Umum tahun
347
I
nyenan3kan. Dalam pada itn nanti Dewan Pe
/
v
rancang Nasional sudah terbentuk; juga ama
natnya insya Allah akan saya berikan. Menurut
1.: d:mg'\lI1dang DP~< i ' ' , ; !
gara setiap waktu ia lHc'U llH::ngdciukan <lm"::l:;"I[
kepada DPN: dan pada pelantikan daripada
DPN ini irzsya Allah akan say a berikan amanat
pula yang penting. Dengan demikian DPN bisa
lekas bekerja, DPN bisa lekas menyusun blue··
print, blmrw-druk, pola daripada masyarakat adil
dan makmur. DPR-nya, saya punya ~ehelidak,
selekas mungkin diperbaharui atas dasar pe
milhan U111um yang baru konstitusinya, yaittt
lJUD-nya, lekas dikembalikan kepada UUD '~5.
Maka dengan demikian saya yakinlah, Republik
kita akan dapat berjalan lancar.
Saya tadi berkata tentang hal politi.:ke leider
schap, hal ecoflOmisch leidcrschap. ECClllomisch lei
derschap pokoknya ialah susunlah blueprint yang
menyelenggarakan masyarakat adil dan mak
mur. Polanya dijalankan oleh segenap rakyat
kitil dengan alat demokrasi terpimpin. PoJitieke
leidersci1ap, eCDrlO111isdl leiderschap kar,li, pemim
pin-pemimpin, berikan kepada rakyat.
Ini suatu perobahan yang besar sekali, d,~
mokrasi terpimpin itu. Tetapi sebagai pernah
say a katakan di dalam salah satu pidato saya,
kalau tidak salah diMadiun, tatkala buatpertama
kali saya mencetuskan dengan jelas akan per
lunya demokrasi kita ini bopgkar dan kita ada
349
Terima kasih.
Sekian.
;
!
V 11
Di Atas Dasar Pancasila
Rakyat Indonesia Tetap
Bersatu Padu
BUNGKARNO
/
v
yu. Dikatakan bahwa saya mendapat wahyu,
dan dengan wahyu itu saya kemukakan Pan
casila. Saudara Suroso, lebih dahulu saya de
ngan segala kerendahan hati mengatakan ke
pada Saudara, bahwa saya tidak pernah men
dapat wahyu. Wahyu hanyalah nabi-nabi yang
m.emperoleh. Saya bukan nabi, saya seorang
manusia biasa.
Tetapi syukur alhamdulillall, ada lain pem
bicara tadi m.emakai perkataan i1ham; ia benar,
saya memang mendapat ilham dari Tuhan Yang
Mahakuasa. Sebagaimana tiap-tiap manusia
jikalau ia benar··benar memohon kepada Allah
.Subhanahu Wata' ala, diberi ilham c·leh Allah
Subhanahu Wata'ala.
Di dalam salah satu pidato di Senayan tempo
hari, pernah saya ceritakan, pada satu malam,
tengah-tengah malam yang sunyi-senyap, yang
keesokan harinya saya diharuskan pidato dalam
sidang. Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai, yaitu Ba
dan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan,
di gedung yang di belakang saya ini. Sesudah
Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai itu bersidang be
berapa had lamanya, sesudah berpuluh-puluh
anggota daripada Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai
itu berpidato, akhirnya datanglah giliran kepa
da saya. Ditentukan oleh ketua daripada Do
kuritsu Zyunbi Tyoosakai, bahwa saya keesokan
harinya akan mendapat giliran berbicara men"!
1 .~
"i-~~~
355 . t'·~
beri jawaban atas pertanyaan, apakah dasar
yang hendak ki~a pergunakan untuk meletak
kan Negara Indonesia Merdeka di atasnya.
Di dalam pidato beberapa waktu di Senayan
ilu saya teh,~l ceritakan, ter.gah-tengah Inalam
yang keesok'tn harinya saya akan diharuskan
mengucapkan pidato giliran saya. Saya keluar
dari rumah PegangS<1an Timur 56, Pegz,ngsaan
Timur 56 yang sekarang tempat daripr:lda Ge
dung Pola, Say a keluar di malam yang sunyi itu
dan saya menengadahkan wajah saya ke lang-it,
dan say a melihat bin tang gemerlapa n, ratusan,
ribuan, bahkan puluhan ribu. Dan di sinilah
say a rnerasa kecilnya manusia, di situlah saya
merasa dhn!f-nya aku ini, di situlah akt~ merasa
pertanggung jawab yang amat berat dan besar
yang diletakkan di atas pundak saya, oleh kare
na keesokan harinya saya harus mengernuka
kan usul saya tentang hal dasar apa ~egara
Indonesia Merdeka haws memakai.
Pad saat itu dengan segenap kerendahan
budi saya memohon kepada Tuhan Yang Maha
Esa: nYa Allah, ya Rabbi, berikanlah petunjuk
kepadaku. Berikanlah petunjuk apa yang her,ok
pagi akan kukatakan, scbab Engkaulah ya Tu
hanku, mengerti bahwa. apa yang ditanyakan
kepadaku oleh Ketua Dokuritsu Zyunbi Tyoo
sakai itu bukan barang yang remeh, yaitu daser /"
daripada Indonesia Merdeka. Dasar daripada
satu negara yang telah diperjungkan oleh selu
356
Indonesia Merdeka.
Malah, Saudara-saadara, keyakir:an ini su
dah saya ucapkan daJam tahun 1929. Malah
ucapan inilah yang menjadi sebab saya ditang
kap oleh pihak Beland<l, dilemparbn ke dalam
penjara, uC<lpan yang bcrbunyi: Nanli tidak b
rna Jagi - tidak lama lagi sepanjang sejarah
akan pecah satu peperangan besar yang dina
makan perang Pasifik. Dan di dal<lH\ perang
Pasifik itu Indonesia akan merdeka. Itn saya I"
358
~:-
361
. ,
;
1
;
··1
.. .' i
Y