Juknis Banpem Rokeu 2024
Juknis Banpem Rokeu 2024
SEKRETARIS JENDERAL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI,
https://jdih.kemdikbud.go.id/
-2-
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN
PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN
PEMERINTAH PADA BIRO KEUANGAN DAN BARANG MILIK
NEGARA TAHUN ANGGARAN 2024.
Pasal 1
Dalam Peraturan Sekretaris Jenderal ini yang dimaksud
dengan:
1. Bantuan Pemerintah yang selanjutnya disebut Bantuan
adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan
sosial yang diberikan oleh pemerintah kepada
perseorangan, kelompok masyarakat atau lembaga
pemerintah/nonpemerintah.
2. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
yang bertanggung jawab atas pengelolaan anggaran pada
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi.
3. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA
adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk
melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab
penggunaan anggaran pada kantor/satuan kerja di
lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi.
4. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK
adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA
untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang
dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara.
5. Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar yang
selanjutnya disebut PP-SPM adalah pejabat yang diberi
kewenangan oleh KPA untuk melakukan pengujian atas
https://jdih.kemdikbud.go.id/
-3-
Pasal 2
Petunjuk teknis penyaluran Bantuan pada Biro Keuangan dan
Barang Milik Negara merupakan pedoman teknis dalam
melakukan penyaluran Bantuan pada Biro Keuangan dan
Barang Milik Negara.
https://jdih.kemdikbud.go.id/
-4-
Pasal 3
Petunjuk teknis penyaluran Bantuan pada Biro Keuangan dan
Barang Milik Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Sekretaris Jenderal
ini.
Pasal 4
Peraturan Sekretaris Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2 Januari 2024
SEKRETARIS JENDERAL,
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI,
TTD.
SUHARTI
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro Hukum
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,
ttd.
Ineke Indraswati
NIP 197809262000122001
https://jdih.kemdikbud.go.id/
SALINAN
LAMPIRAN I
PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
NOMOR 1 TAHUN 2024
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN
PEMERINTAH PADA BIRO KEUANGAN DAN BARANG
MILIK NEGARA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Pasal 8 dan Pasal 11 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa masyarakat
berhak berperan serta dalam pelaksanaan program pendidikan dan
pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan akses
serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap
warga negara tanpa diskriminasi. Selanjutnya dalam Pasal 46 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
disebutkan bahwa pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama
antara pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Indonesia merupakan Negara yang kaya atas atas sumber daya alam
keberagaman suku bangsa, adat istiadat, bahasa, kearifan lokal, seni, dan
tradisi. Keberagaman tersebut merupakan warisan budaya bangsa bernilai
luhur yang membentuk identitas bangsa di tengah dinamika
perkembangan dunia. Pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa “Negara
memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia
dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan
mengembangkan nilai-nilai budayanya”. Dalam Pasal 24 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, disebutkan
bahwa Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah wajib melakukan
pemeliharaan Objek Pemajuan Kebudayaan.
Dalam rangka meningkatkan peran serta dan tanggung jawab masyarakat
dalam menyelenggarakan pendidikan dan kebudayaan, maka pemerintah
memandang perlu memberikan Bantuan kepada perseorangan/kelompok
masyarakat, satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
pemerintah/masyarakat, komunitas budaya, dan lembaga/organisasi
pemerintah/masyarakat yang bergerak di bidang pendidikan, pemuda,
olahraga, dan kebudayaan. Sehubungan hal tersebut, Biro Keuangan dan
BMN ikut berperan dalam meringankan beban masyarakat terhadap
penyelenggaraan pendidikan dan kebudayaan.
B. Tujuan
1. Petunjuk teknis penyaluran Bantuan pada Biro Keuangan dan BMN ini
disusun dengan tujuan:
a. sebagai pedoman bagi:
1) Biro Keuangan dan BMN dalam menentukan, menetapkan,
dan menyalurkan Bantuan di bidang pendidikan, pemuda,
https://jdih.kemdikbud.go.id/
-2-
https://jdih.kemdikbud.go.id/
-3-
BAB II
PEMBERI, PENERIMA DAN PERSYARATAN,
JENIS, DAN BESARAN
A. Pemberi Bantuan
Bantuan diberikan oleh Kemendikbudristek melalui Biro Keuangan dan
BMN dan dibebankan pada DIPA Biro Keuangan dan BMN.
B. Penerima Bantuan
1. Penerima Bantuan untuk jenis Bantuan operasional, meliputi:
a. satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah/
masyarakat untuk semua jenjang pendidikan, sanggar kegiatan
belajar, dan lembaga penyelenggara pendidikan layanan khusus;
b. kelompok masyarakat;
c. komunitas budaya; dan/atau
d. lembaga/organisasi masyarakat yang bergerak di bidang
pendidikan, pemuda, olahraga dan kebudayaan.
2. Penerima Bantuan untuk jenis Bantuan sarana/prasarana, meliputi:
a. satuan pendidikan yang diselenggarakan
oleh pemerintah/masyarakat untuk semua jenjang
pendidikan, sanggar kegiatan belajar, dan lembaga
penyelenggara pendidikan layanan khusus;
b. kelompok masyarakat;
c. komunitas budaya; dan/atau
d. lembaga/organisasi masyarakat yang bergerak di bidang
pendidikan, pemuda, olahraga dan kebudayaan.
3. Penerima Bantuan untuk jenis Bantuan rehabilitasi/pembangunan
gedung/bangunan, meliputi:
a. satuan pendidikan yang diselenggarakan
oleh pemerintah/masyarakat untuk semua jenjang
pendidikan, sanggar kegiatan belajar, dan lembaga
penyelenggara pendidikan layanan khusus; dan/atau
b. lembaga/organisasi masyarakat lainnya yang bergerak di bidang
pendidikan, pemuda, olahraga dan kebudayaan yang ditetapkan
oleh PA.
4. Penerima Bantuan untuk jenis Bantuan lainnya, meliputi:
a. perseorangan/kelompok masyarakat;
b. satuan pendidikan yang diselenggarakan
oleh pemerintah/masyarakat untuk semua jenjang
pendidikan, sanggar kegiatan belajar, dan lembaga
penyelenggara pendidikan layanan khusus;
c. komunitas budaya; dan/atau
d. lembaga/organisasi masyarakat yang menyelenggarakan kegiatan
di bidang pendidikan, pemuda, olahraga dan kebudayaan.
https://jdih.kemdikbud.go.id/
-4-
https://jdih.kemdikbud.go.id/
-5-
D. Jenis Bantuan
Jenis Bantuan terdiri atas:
1. Bantuan operasional, antara lain:
a. transport;
b. ATK; dan/atau
c. langganan daya/jasa;
2. Bantuan sarana/prasarana antara lain:
a. alat/media pembelajaran
b. alat kesenian;
c. alat praktik; dan/atau
d. alat/sarana olahraga;
3. Bantuan rehabilitasi/pembangunan gedung/bangunan pada:
a. satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah/
masyarakat meliputi perbaikan/pembangunan:
1) pagar;
2) prasarana olah raga;
3) mandi, cuci, kakus;
4) rumah penjaga sekolah;
5) fasilitas pendidikan karakter/tempat ibadah; dan/atau
6) rehabilitasi ringan.
b. lembaga/organisasi masyarakat yang bergerak di bidang
pendidikan, pemuda, olahraga dan kebudayaan.
4. Bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan pemerintah,
meliputi:
a. penyelenggaraan seminar, pelatihan, penataran, sosialisasi,
diseminasi, dan lokakarya bidang pendidikan, pemuda, olahraga
dan kebudayaan;
b. penyelenggaraan kegiatan keolahragaan, kepemudaan,
kepramukaan, seni dan budaya, perfilman, kepemimpinan siswa
dan kemahasiswaan;
https://jdih.kemdikbud.go.id/
-6-
https://jdih.kemdikbud.go.id/
-7-
BAB III
MEKANISME PENETAPAN PENERIMA, PENYALURAN,
DAN PENCAIRAN BANTUAN
B. Penyaluran Bantuan
1. Penyaluran Bantuan dilakukan berdasarkan surat keputusan
penerima Bantuan.
2. PPK menandatangani perjanjian kerja sama dengan penerima
Bantuan sebagaimana dalam Lampiran II huruf B.
3. Bantuan yang diberikan kepada penerima Bantuan sesuai dengan
nilai dan jenis Bantuan yang tertera dalam perjanjian kerja sama.
4. Penyaluran Bantuan yang berbentuk barang dilakukan
dengan mekanisme sebagai berikut:
a. pemberi Bantuan melakukan pengadaan barang Bantuan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
pengadaan barang dan/atau jasa pemerintah; dan
https://jdih.kemdikbud.go.id/
-8-
Mekanisme Penyaluran
Bantuan
TIDAK Arsip
Mulai
PPK
Penetapan LAYAK
SK PPK SK Verifikasi
Proposal
KPA
Pengesahan
SK PPK Perjanjian Penerima Perjanjian
TIDAK
PPK
LAYAK PKS,
SPM Kwitans i,S
KPPN Verifikasi PP SPM
K,SPP
SP2D
Bank Penerima
SPPn Rekening
PPK Bank Transfer Mencairkan
Penerima
Bantuan
Selesai
https://jdih.kemdikbud.go.id/
-9-
https://jdih.kemdikbud.go.id/
- 10 -
https://jdih.kemdikbud.go.id/
- 11 -
https://jdih.kemdikbud.go.id/
- 12 -
BAB IV
PERTANGGUNGJAWABAN, PELAPORAN, PENGEMBALIAN SISA,
PERPAJAKAN, RETUR, DAN SANKSI
https://jdih.kemdikbud.go.id/
- 13 -
https://jdih.kemdikbud.go.id/
- 14 -
C. Ketentuan Perpajakan
1. Biro Keuangan dan BMN Sekretariat Jenderal Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tidak memungut pajak
pemberian Bantuan kepada penerima Bantuan.
2. Pemungutan pajak merupakan tanggung jawab penerima Bantuan
sebagaimana terlampir pada lampiran III.
3. Penerima Bantuan memungut pajak terhadap setiap
transaksi/pembayaran yang dilakukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
D. Ketentuan Retur
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari bank penyalur, dana Bantuan
yang diretur akan disalurkan kembali setelah:
1. penerima Bantuan menyampaikan surat keterangan pengaktifan
kembali dari bank (untuk retur karena rekening pasif); atau
2. penerima Bantuan menyampaikan surat pernyataan perubahan
rekening dengan melampirkan fotokopi rekening yang baru, apabila
penerima Bantuan mengajukan perubahan rekening.
https://jdih.kemdikbud.go.id/
- 15 -
E. Sanksi
1. Dalam hal penerima Bantuan tidak menggunakan Bantuan sesuai
dengan peruntukan yang disepakati dalam Perjanjian Kerja Sama,
maka penerima Bantuan harus mengembalikan nominal bantuan
Bantuan yang telah digunakan yang tidak sesuai dengan Perjanjian
Kerja Sama dan tidak akan diberikan Bantuan pada tahun-tahun
berikutnya.
2. Dalam hal penggunaan Bantuan digunakan untuk kepentingan
pribadi, secara melawan hukum, dan/atau merugikan keuangan
negara, sepenuhnya menjadi tanggung jawab penerima Bantuan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
mengembalikan seluruh dana Bantuan yang diterima tersebut ke Kas
Negara.
3. Dalam hal tidak menyampaikan LPJ, lembaga yang bersangkutan
tidak dipertimbangkan lagi untuk mendapatkan Bantuan pada tahun
berikutnya.
Mulai
Selesai
https://jdih.kemdikbud.go.id/
- 16 -
BAB V
PENGENDALIAN
A. Sosialisasi MUTU
1. Dalam rangka penyebaran informasi mengenai penyaluran Bantuan
pada Biro Keuangan dan BMN Sekretariat Jenderal Kementerian
Pendidikan, dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Biro Keuangan
dan BMN Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan, dan
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dapat melakukan sosialisasi
penyelenggaraan Bantuan.
2. Sosialisasi sebagaimana dimaksud huruf a dilakukan oleh Biro
Keuangan dan BMN Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan,
dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan mengundang calon
penerima Bantuan mengikuti kegiatan sosialisasi penyelenggaraan
Bantuan dengan metode luring dan daring.
C. Pengawasan
Pengawasan penyaluran dan penggunaan dana Bantuan dilakukan oleh
aparat pengawas fungsional sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
D. Ketentuan Lain-Lain
1. Keabsahan dan kebenaran dokumen administrasi yang disampaikan
kepada Biro Keuangan dan BMN sepenuhnya menjadi tanggung jawab
penerima Bantuan.
2. Proposal Bantuan yang tidak memenuhi kelengkapan persyaratan dan
dinyatakan tidak layak, akan diarsipkan/dimusnahkan pada Biro
Keuangan dan BMN.
3. Penyimpangan atau pelanggaran terhadap prosedur atau ketentuan
penyaluran dana Bantuan ini dapat dilaporkan kepada Kepala Biro
Keuangan dan BMN Sekretariat Jenderal Kemendikbudristek melalui
email bantuanpemerintah.rokeu@kemdikbud.go.id. atau melalui
nomor Whatsapp (WA) Biro Keuangan dan BMN 081337991137.
https://jdih.kemdikbud.go.id/
- 17 -
BAB VI
PENUTUP
SEKRETARIS JENDERAL,
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI,
TTD.
SUHARTI
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro Hukum
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,
ttd.
Ineke Indraswati
NIP 197809262000122001
https://jdih.kemdikbud.go.id/
SALINAN
LAMPIRAN II
PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
NOMOR 1 TAHUN 2024
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH
PADA BIRO KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA
TAHUN ANGGARAN 2024
Kepada Yth.
Kepala Biro Keuangan dan BMN
Setjen Kemendikbudristek
Gedung C Lt.9 Jln. Jenderal Sudirman – Senayan Jakarta Pusat 10270
https://jdih.kemdikbud.go.id/
-2-
Tembusan:
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Provinsi atau Instansi
Terkait*****)
Keterangan:
*) pilih salah satu;
**) sesuai cetak profil satuan pendidikan dari aplikasi Dapodik;
***) fotokopi nomor rekening bank atas nama satuan pendidikan;
****) komite sekolah/instansi terkait untuk satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh pemerintah atau ketua yayasan untuk satuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat.
*****) tembusan kepada kepala dinas pendidikan yang menaungi atau instansi
(Nama Lengkap)
…, … … 202…
Yang Bertanda Tangan
(Nama Lengkap)
https://jdih.kemdikbud.go.id/
-3-
Kepada Yth.
Kepala Biro Keuangan dan BMN
Setjen Kemendikbudristek
Gedung C Lt.9 Jln. Jenderal Sudirman – Senayan Jakarta Pusat 10270
https://jdih.kemdikbud.go.id/
-4-
…, …… 202…
Yang Bertanda Tangan
(Nama Lengkap)
Kepada Yth.
Kepala Biro Keuangan dan BMN
Setjen Kemendikbudristek
Gedung C Lt.9 Jln. Jenderal Sudirman – Senayan Jakarta Pusat 10270
https://jdih.kemdikbud.go.id/
-5-
Mengetahui.
(Pejabat berwenang/Organisasi Pembina)** (Ketua
Lembaga/Organisasi)
(ttd dan stempel) (ttd dan stempel)
(nama lengkap) (Nama
Lengkap)
Keterangan:
*) pilih salah satu.
**) Pejabat berwenang setingkat lurah atau diatasnya.
…, …… 202…
Yang Bertanda Tangan
(Nama Lengkap)
Kepada Yth.
Kepala Biro Keuangan dan BMN
Setjen Kemendikbudristek
https://jdih.kemdikbud.go.id/
-6-
Mengetahui.
(Pejabat berwenang)** (Ketua Komunitas)
(ttd dan stempel) (ttd dan stempel)
(nama lengkap) (Nama Lengkap)
Keterangan:
*) pilih salah satu.
**) pejabat berwenang setingkat lurah atau diatasnya.
(Nama Lengkap)
https://jdih.kemdikbud.go.id/
-7-
…, ……202…
Yang Bertanda Tangan
(Nama Lengkap)
Kepada Yth.
Kepala Biro Keuangan dan BMN
Setjen Kemendikbudristek
Gedung C Lt.9 Jln. Jenderal Sudirman – Senayan Jakarta Pusat 10270
Mengetahui.
(Pejabat berwenang) (Ketua Kelompok
Masyarakat/Panitia)
(ttd dan stempel) (ttd dan stempel)
(nama lengkap) (Nama Lengkap)
Keterangan:
*) pilih salah satu.
**) pejabat berwenang setingkat lurah atau diatasnya.
https://jdih.kemdikbud.go.id/
-8-
(Nama Lengkap)
…, …… 202…
Yang Bertanda Tangan
(Nama Lengkap)
Kepada Yth.
Kepala Biro Keuangan dan BMN
Setjen Kemendikbudristek
Gedung C Lt.9 Jln. Jenderal Sudirman – Senayan
Jakarta Pusat 10270
https://jdih.kemdikbud.go.id/
-9-
(ttd)
(Nama Lengkap)
(ttd)
(Nama Lengkap)
…, …… 202…
Yang Bertanda Tangan
(Nama Lengkap)
https://jdih.kemdikbud.go.id/
- 10 -
Yang bertanda tangan dibawah ini (Pejabat Berwenang setingkat lurah atau
diatasnya /organisasi pembina) menerangkan bahwa:
Nama Lembaga/Organisasi/Komunitas/Kelompok/Kepanitiaan
Alamat Lembaga/Organisasi/Komunitas/Kelompok/Kepanitiaan
Demikian Surat Keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya.
(Tempat, Tanggal)
(Nama)
https://jdih.kemdikbud.go.id/
- 11 -
Pada hari ini … tanggal … bulan …tahun … telah diadakan Perjanjian Kerja Sama
Pemberian Bantuan Pemerintah pada Biro Keuangan dan Barang Milik Negara
Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,
antara:
1. Nama :…
NIP :…
Jabatan : …
Alamat : …
Bertindak untuk dan atas nama Biro Keuangan dan Barang Milik Negara
Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), yang selanjutnya
disebut PIHAK KESATU.
2. Nama : …
Pimpinan/Ketua :
… Alamat :…
Bertindak untuk dan atas nama penerima bantuan, yang selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA.
Pasal 1
Ruang Lingkup Perjanjian Kerja Sama
Pasal 2
Tanggung Jawab
Pasal 3
Hak dan Kewajiban PIHAK KESATU
https://jdih.kemdikbud.go.id/
- 12 -
Pasal 4
Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA
Pasal 5
Jenis Pekerjaan
PIHAK KEDUA menerima dana bantuan pemerintah dari PIHAK KESATU untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan proposal yang diajukan berupa ...
Pasal 6
Nilai dan Rincian Dana Bantuan
(1) Nilai dana bantuan yang diberikan PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA
sebesar Rp … ,- terbilang ( …).
(2) Nilai bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan antara lain
untuk:
a....................;
b....................;
c....................;
d....................;
Pasal 7
Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan
(1) Jangka waktu penyelesaian pekerjaan selama … (…) hari kalender terhitung
sejak dana diterima.
(2) Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dapat diperpanjang atas persetujuan
PIHAK KESATU, didasarkan pada surat permohonan perpanjangan dari PIHAK
KEDUA dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
https://jdih.kemdikbud.go.id/
- 13 -
Pasal 8
Penyaluran Dana Bantuan
(1) Penyaluran dana bantuan akan dilakukan setelah semua persyaratan dipenuhi
dan surat Perjanjian Kerja Sama ditandatangani oleh PIHAK KESATU dan
PIHAK KEDUA;
(2) Penyaluran dana bantuan pada ayat (1), dilakukan melalui:
a. Bendahara Pengeluaran; atau
b. Proses pemindahbukuan secara langsung melalui Bank … ke rekening
PIHAK KEDUA:
Nama Bank :…
Cabang/Unit :…
Nomor Rekening :…
Atas Nama :…
Pasal 9
Ketentuan Sanksi
(1) Apabila berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh PIHAK
KESATU atau temuan aparat pengawas internal/eksternal, ternyata PIHAK
KEDUA terbukti melakukan kekeliruan/kesalahan dalam melaksanakan
kegiatan/program yang telah disepakati, maka PIHAK KESATU akan
menyampaikan teguran baik secara lisan maupun tertulis kepada PIHAK
KEDUA.
(2) Teguran PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA berisi permintaan untuk
memperbaiki/ menyelesaikan segala bentuk kesalahan/ kekeliruan yang telah
dilakukan.
(3) Apabila PIHAK KEDUA terbukti menggunakan dana tidak sesuai sebagaimana
yang diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini dan/atau digunakan untuk
kepentingan pribadi, maka penerima bantuan wajib mengembalikan dana
bantuan yang telah diterima ke Kas Negara.
Pasal 10
Pengembalian dana bantuan
(1) Dana bantuan dikembalikan ke Biro Keuangan dan Barang Milik Negara
Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi, karena:
a. dana bantuan dipergunakan tidak sesuai dengan yang telah disepakati
dalam Perjanjian Kerja Sama;
b. dana bantuan tidak dipergunakan seluruhnya/terdapat sisa dana;
dan/atau
c. alasan lainnya.
(2) Pengembalian bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan PIHAK
KEDUA melalui Bank … cabang setempat dengan terlebih dahulu menghubungi
Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Sekretariat Jenderal Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk mendapatkan kode
billing dari aplikasi SIMPONI (Sistem Informasi PNBP Online).
(3) Pihak KEDUA mengembalikannya ke kas negara melalui mekanisme:
a. SSPB (Surat Setoran Pengembalian Belanja) apabila dalam tahun anggaran
berjalan dengan kode MAP (disesuaikan dengan kode akun pengeluaran);
dan
b. SSBP (Surat Setoran Bukan Pajak) apabila tahun anggaran berikutnya
dengan kode MAP 423958.
Pasal 11
Pelaporan dan Pertanggungjawaban
https://jdih.kemdikbud.go.id/
- 14 -
Pasal 12
Penanggungan
Resiko
Pasal 13
Keadaan Memaksa (Force Majeure)
(1) Yang dimaksud keadaan memaksa (force majeure) adalah peristiwa seperti:
bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, banjir), kebakaran, perang, huru-
hara, pemogokan, pemberontakan, dan epidemi yang secara keseluruhan ada
hubungan langsung dengan penyelesaian pekerjaan.
(2) Apabila terjadi keadaan force majeure sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatas, maka kedua belah pihak setuju untuk merevisi surat perjanjian dan
pelaksanaan pekerjaan.
Pasal 14
Perubahan/Adendum
Pasal 15
Ketentuan Lain-Lain
(1) Surat Perjanjian ini dianggap sah setelah ditandatangani oleh kedua belah
pihak.
(2) Biaya materai dalam surat Perjanjian Kerja Sama ini dibebankan kepada
PIHAK KEDUA.
(3) Perubahan atas Surat Perjanjian Kerja Sama ini dapat dilakukan atas
persetujuan kedua belah pihak.
(4) Surat Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua), lembar pertama dan kedua
masing- masing dibubuhi materai Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah).
(5) Dokumen ini beserta lampirannya merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Perjanjian Kerja Sama.
Jakarta,............................202..
PIHAK KESATU PIHAK KEDUA
Pejabat Pembuat Komitmen, Pimpinan/Ketua
materai
... dan stempel
NIP …
…
NIP. …
https://jdih.kemdikbud.go.id/
- 15 -
Pada hari ini … tanggal … bulan …tahun … telah diadakan Perjanjian Kerja Sama
Pemberian Bantuan Pemerintah pada Biro Keuangan dan Barang Milik Negara
Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,
antara :
1. Nama :…
NIP :…
Jabatan : …
Alamat : …
Bertindak untuk dan atas nama Biro Keuangan dan Barang Milik Negara
Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), yang selanjutnya disebut
PIHAK KESATU.
2. Nama : …
Pimpinan/Ketua :
… Alamat :…
Bertindak untuk dan atas nama penerima bantuan, yang selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA.
Pasal 1
Ruang Lingkup Perjanjian Kerja Sama
PIHAK KESATU mengadakan perjanjian dengan PIHAK KEDUA berupa pemberian
bantuan pemerintah pada Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Sekretariat
Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Pasal 2
Tanggung Jawab
(1) PIHAK KEDUA bertanggung jawab terhadap pelaksanaan penggunaan dana
bantuan yang diterima dari PIHAK KESATU.
(2) Apabila terjadi penyalahgunaan terhadap penggunaan dana bantuan yang
diterima dari PIHAK KESATU maka PIHAK KEDUA bertanggung jawab terhadap
konsekuensi hukum yang berlaku.
(3) Pihak KEDUA bertanggungjawab penuh terhadap kebenaran dan keabsahan
dokumen kelengkapan dalam proposal yang diajukan kepada PIHAK KESATU.
Pasal 3
Hak dan Kewajiban PIHAK KESATU
(1) PIHAK KESATU berhak:
a. menetapkan lembaga/organisasi penerima bantuan;
b. menetapkan jumlah dana bantuan untuk setiap penerima bantuan; dan
c. menerima laporan pertanggungjawaban penggunaan dana dan pelaksanaan
bantuan dari PIHAK KEDUA sesuai ketentuan.
(2) PIHAK KESATU berkewajiban:
https://jdih.kemdikbud.go.id/
- 16 -
Pasal 4
Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA
(1) PIHAK KEDUA berhak:
a. menerima dana bantuan dan PIHAK KESATU sesuai dengan surat Perjanjian
Kerja Sama; dan
b. mengelola dana bantuan sesuai dengan petunjuk teknis penyaluran bantuan
pemerintah dan RAB yang diajukan.
(2) PIHAK KEDUA berkewajiban:
a. melaksanakan pekerjaan/menggunakan bantuan sesuai dengan yang telah
disepakati antara PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA;
b. mempertanggungjawabkan penggunaan dana bantuan yang telah diterima
sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku dan tidak memberikan
imbalan dalam bentuk apapun kepada siapapun, dalam pemberian dana
bantuan;
c. menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan
dana dan pelaksanaan pekerjaan bantuan kepada PIHAK KESATU;
d. bertanggung jawab sepenuhnya terhadap segala bentuk penyimpangan,
penyalahgunaan, dan pelanggaran penggunaan dana sesuai dengan peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku; dan
e. menaati teguran/peringatan/sanksi yang disampaikan oleh PIHAK KESATU,
baik secara lisan maupun tertulis.
Pasal 5
Jenis Pekerjaan
PIHAK KEDUA menerima dana bantuan pemerintah dari PIHAK KESATU untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan proposal yang diajukan berupa …
Pasal 6
Nilai dan Rincian Dana Bantuan
(1) Nilai dana bantuan yang diberikan PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA sebesar
Rp … terbilang ( … )
(2) Nilai bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan antara lain untuk:
a. …
b. …
c. …
d. …
Pasal 7
Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan
(1) Jangka waktu penyelesaian pekerjaan selama … ( … ) hari kalender terhitung
sejak dana diterima.
(2) Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dapat diperpanjang atas persetujuan
PIHAK KESATU, didasarkan pada surat permohonan perpanjangan dari PIHAK
KEDUA dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Pasal 8
Penyaluran Dana Bantuan
(1) Penyaluran dana bantuan akan dilakukan setelah semua persyaratan dipenuhi
dan surat Perjanjian Kerja Sama ditandatangani oleh PIHAK KESATU dan PIHAK
KEDUA.
(2) Penyaluran dana bantuan dari PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA dilakukan
dalam 2 (dua) tahap yaitu:
a. Tahap I sebesar 70% dari keseluruhan dana bantuan setelah Perjanjian
Kerja Sama ditandatangani oleh kedua belah pihak;
https://jdih.kemdikbud.go.id/
- 17 -
Pasal 9
Sanksi
(1) Apabila berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh PIHAK
KESATU atau temuan aparat pengawas internal/eksternal, ternyata PIHAK
KEDUA terbukti melakukan kekeliruan/kesalahan baik dalam melaksanakan
kegiatan/program yang telah disepakati, maka PIHAK KESATU akan
menyampaikan teguran baik secara lisan maupun tertulis kepada PIHAK
KEDUA.
(2) Teguran PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA berisi permintaan untuk
memperbaiki/menyelesaikan segala bentuk kesalahan/kekeliruan yang telah
dilakukan.
(3) Apabila PIHAK KEDUA terbukti menggunakan dana tidak sesuai sebagaimana
yang diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini dan/atau digunakan untuk
kepentingan pribadi, maka penerima bantuan wajib mengembalikan dana
bantuan yang telah diterima ke Kas Negara.
(4) Pengembalian bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan PIHAK
KEDUA melalui Bank … cabang setempat dengan terlebih dahulu menghubungi
Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Sekretariat Jenderal Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk mendapatkan kode billing
dari aplikasi SIMPONI (Sistem Informasi PNBP Online).
Pasal 10
Pengembalian dana bantuan
(1) Dana bantuan dikembalikan ke Biro Keuangan dan Barang Milik Negara
Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi, karena:
a. Dana bantuan dipergunakan tidak sesuai dengan yang telah disepakati
dalam Perjanjian Kerja Sama;
b. Dana bantuan tidak dipergunakan seluruhnya/terdapat sisa dana;
c. Alasan lainnya.
(2) Pengembalian bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan PIHAK
KEDUA melalui Bank … cabang setempat dengan terlebih dahulu menghubungi
Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Sekretariat Jenderal Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk mendapatkan kode billing
dari aplikasi SIMPONI (Sistem Informasi PNBP Online).
(3) Pihak KEDUA mengembalikannya ke kas negara melalui mekanisme:
a. SSPB (Surat Setoran Pengembalian Belanja) apabila dalam tahun anggaran
berjalan dengan kode MAP (disesuaikan dengan kode akun pengeluaran);
b. SSBP (Surat Setoran Bukan Pajak) apabila tahun anggaran berikutnya
dengan kode MAP 423958.
Pasal 11
Pelaporan dan Pertanggungjawaban
(1) PIHAK KEDUA wajib menyusun dan menyampaikan laporan
pertanggungjawaban kepada PIHAK KESATU 30 (tiga puluh) hari setelah
pekerjaan selesai.
(2) Laporan pertanggungjawaban sesuai yang disebutkan pada ayat (1) tersebut
harus dilampiri:
a. laporan pertanggungjawaban bantuan operasional (khusus untuk bantuan
operasional);
b. berita acara serah terima (khusus untuk bantuan sarana/prasarana,
bantuan rehabilitasi/pembangunan gedung/bangunan, dan bantuan
lainnya yang ditetapkan oleh PA);
c. bukti surat setoran sisa dana (apabila terdapat sisa dana); dan
d. dokumentasi/foto kegiatan atau barang yang dihasilkan/dibeli
https://jdih.kemdikbud.go.id/
- 18 -
(3) Bukti-bukti yang sah (kuitansi pengeluaran bermaterai, pembelian material, dan
bukti penyetoran pajak (bila ada), serta bukti-bukti lainnya disimpan oleh
PIHAK KEDUA sebagai dokumen pemeriksaan.
Pasal 12
Penanggungan Resiko
PIHAK KEDUA berkewajiban untuk membebaskan dan menanggung tanpa batas
PIHAK KESATU beserta instansinya terhadap akibat yang timbul atas semua
konsekuensi hukum dan biaya sehubungan dengan ditandatanganinya perjanjian ini.
Pasal 13
Keadaan Memaksa (Force Majeure)
(1) Yang dimaksud keadaan memaksa (Force Majeure) adalah peristiwa seperti:
Bencana Alam (gempa bumi, tanah longsor, banjir), kebakaran, perang, huru-
hara, pemogokkan, pemberontakan, dan epidemi yang secara keseluruhan ada
hubungan langsung dengan penyelesaian pekerjaan.
(2) Apabila terjadi keadaan Force Majeure sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatas, maka kedua belah pihak setuju untuk merevisi surat perjanjian dan
pelaksanaan pekerjaan.
Pasal 14
Perubahan/Adendum
(1) Dalam hal penerima bantuan mengajukan perubahan peruntukan, maka usulan
perubahan secara tertulis disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen
berdasarkan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
(2) Apabila Pejabat Pembuat Komitmen menyetujui permohonan perubahan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka dilakukan perubahan surat
Perjanjian Kerja Sama yang ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Pasal 15
Ketentuan Lain-Lain
(1) Perjanjian ini dianggap sah setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak;
(2) Biaya materai dalam Surat Perjanjian Kerja Sama ini dibebankan kepada PIHAK
KEDUA;
(3) Perubahan atas Surat Perjanjian Kerja Sama ini dapat dilakukan atas
persetujuan kedua belah pihak;
(4) Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua), lembar pertama dan kedua masing-
masing dibubuhi materai Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah);
(5) Dokumen ini beserta lampirannya merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari surat Perjanjian Kerja Sama.
Jakarta, … … 202..
PIHAK KESATU PIHAK KEDUA
Pejabat Pembuat Komitmen, Pimpinan/Ketua
materai
… dan stempel
NIP. …
…
NIP…
KOP SURAT
https://jdih.kemdikbud.go.id/
- 19 -
Pada hari ini… (2) tanggal … (3) bulan … (4) tahun … (5) yang bertandatangan di bawah
ini:
Nama : … (6)
Pimpinan/Ketua : … (7)
Alamat : … (8)
…, … … … (16)
Pimpinan/Ketua Lembaga
… (17)
Materai dan
stempel
… (18)
https://jdih.kemdikbud.go.id/
- 20 -
Berdasarkan Surat Perjanjian Kerja Sama Nomor: …… (4), telah menerima Bantuan
Operasional dengan nilai nominal sebesar Rp … (…rupiah) (5)
Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini Saya menyampaikan laporan
pertanggungjawaban bantuan sebagai berikut:
1. Laporan Penggunaan Dana
a. Jumlah dana yang diterima : …,- (… rupiah) (6)
b. Jumlah dana yang Dipergunakan : …,- (… rupiah) (7)
Untuk kegiatan/pekerjaan:
1) … (8)
2) …
3) …
c. sisa dana (a-b) : …,- (…rupiah) (9)
2. Telah menyelesaikan seluruh pekerjaan (100%) Bantuan Operasional berdasarkan
Perjanjian Kerja Sama tersebut di atas.
Berdasarkan hal tersebut di atas, Saya dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya
bahwa:
1. Bukti-bukti pengeluaran penggunaan dana Bantuan Operasional sebesar Rp …,-( …
rupiah) (10) telah kami simpan sesuai dengan ketentuan untuk kelengkapan
administrasi dan keperluan pemeriksanan aparat pengawas fungsional.
https://jdih.kemdikbud.go.id/
- 21 -
2. Telah menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas Negara melalui Bank……. (11) dengan
nomer rekening … (12) sebesar Rp … (… rupiah) (13) sebagaimana bukti setoran
terlampir.*)
3. Apabila di kemudian hari, atas penggunaan dana Bantuan Operasional satuan
pendidikan/lembaga/organisasi mengakibatkan kerugian Negara yang berakibat
dengan masalah hukum, maka saya bersedia dituntut penggantian kerugian Negara
dan menanggung semua akibat yang berusan dengan aparat penegak hukum
dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Demikian laporan pertanggungjawaban Bantuan Operasional ini kami buat dengan
sesungguhnya dan penuh tanggung jawab.
… (14)
… (15)
Materai
dan stempel
… (16)
https://jdih.kemdikbud.go.id/
- 22 -
<KOP SURAT>
Pada hari ini … (2) tanggal … (3) bulan … (4) tahun … (5), yang bertandatangan di
bawah ini:
1. Nama :…
(6) Pimpinan/Ketua : … (7)
Alamat : … (8)
Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU
2. Nama : … (9)
NIP : … (10)
Jabatan : PPK Bantuan Pemerintah Biro Keuangan
Alamat : Jl. Jend. Sudirman – Senayan Jakarta
Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
dengan ini menyatakan sebagai berikut:
1. PIHAK KESATU melaksanakan penyelesaian pekerjaan berupa … (11) sesuai
dengan Surat Perjanjian Kerja Sama nomor: …/A2.1/KU/202… tanggal … (12)
2. PIHAK KESATU telah menerima dana bantuan dari PIHAK KEDUA dan telah
dipergunakan untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Perjanjian
Kerja Sama, dengan rincian sebagai berikut:
a. Jumlah dana yang telah diterima : ... ,-(. rupiah) (13)
b. Jumlah dana yang dipergunakan : … ,-(… rupiah)
(14) Untuk kegiatan/pekerjaan:
1) … (15)
2) …
3) …
c. Sisa dana (a-b) : … ,-( … rupiah) (16)
3. PIHAK KESATU menyatakan bahwa bukti-bukti pengeluaran dana Bantuan … (17)
sebesar Rp … (…rupiah) (18) telah disimpan sesuai dengan ketentuan untuk
kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawas
fungsional.
4. PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima
dari PIHAK KESATU berupa laporan pertanggungjawaban penerimaan dana
beserta lampirannya dengan nilai Rp … (19)
5. PIHAK KESATU telah menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas Negara melalui Bank
… (20) dengan nomer rekening … (21) sebesar Rp … (. rupiah) (22) sebagaimana
bukti setoran terlampir.*)
Demikian Berita Acara Serah terima ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani
oleh Para Pihak pada hari dan tanggal tersebut di atas, untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
https://jdih.kemdikbud.go.id/
- 23 -
SEKRETARIS JENDERAL,
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI,
TTD.
SUHARTI
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro Hukum
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,
ttd.
Ineke Indraswati
NIP 197809262000122001
https://jdih.kemdikbud.go.id/