Anda di halaman 1dari 4

Tugas 1

NAMA : FITRI DIANA


NIM : 856635178
Mata Kuliah : Matematika
Jurusan : PGSD

1. Baik, mari kita selesaikan permasalahan ini satu per satu.

a. Konjungsi dan nilai kebenarannya


Konjungsi dari dua pernyataan p dan q adalah p ∧ q, yang berarti "p dan q".
Pernyataan p: 13 adalah bilangan asli
Pernyataan q: 25 adalah kelipatan 3
Konjungsi dari kedua pernyataan adalah:
p ∧ q: 13 adalah bilangan asli dan 25 adalah kelipatan 3
Nilai kebenaran dari konjungsi ini adalah BENAR, karena 13 memang bilangan asli dan 25
memang kelipatan 3.

b. Disjungsi dan nilai kebenarannya


Disjungsi dari dua pernyataan p dan q adalah p ∨ q, yang berarti "p atau q".
Pernyataan p: 13 adalah bilangan asli
Pernyataan q: 25 adalah kelipatan 3
Disjungsi dari kedua pernyataan adalah:
p ∨ q: 13 adalah bilangan asli atau 25 adalah kelipatan 3
Nilai kebenaran dari disjungsi ini adalah BENAR, karena 13 memang bilangan asli dan 25
memang kelipatan 3.

c. Implikasi dan nilai kebenarannya


Implikasi dari dua pernyataan p dan q adalah p → q, yang berarti "jika p maka q".
Pernyataan p: 13 adalah bilangan asli
Pernyataan q: 25 adalah kelipatan 3
Implikasi dari kedua pernyataan adalah:
p → q: Jika 13 adalah bilangan asli, maka 25 adalah kelipatan 3
Nilai kebenaran dari implikasi ini adalah BENAR, karena jika 13 adalah bilangan asli, maka 25
pasti kelipatan 3.

d. Biimplikasi dan nilai kebenarannya


Biimplikasi dari dua pernyataan p dan q adalah p ↔ q, yang berarti "p jika dan hanya jika q".
Pernyataan p: 13 adalah bilangan asli
Pernyataan q: 25 adalah kelipatan 3
Biimplikasi dari kedua pernyataan adalah:
p ↔ q: 13 adalah bilangan asli jika dan hanya jika 25 adalah kelipatan 3
Nilai kebenaran dari biimplikasi ini adalah BENAR, karena 13 memang bilangan asli dan 25
memang kelipatan 3.
2. Baik, berikut adalah dua permis yang dapat membentuk sebuah argument yang memenuhi modus
tollens
Premis 1 (p) : jika seseorang memiliki tiket pesawat, maka orang tersebut akan pergi bepergian
Premis 2 (q) :orang tersebut tidak pergi bepergian
Dari kedua premis tersebut kita dapat menarik kesimpulanmenggunakan modus tollens:
Kesimpulan (p) : orang tersebut tidak memiliki pesawat.
Modus tollens adalah salah satubentuk argument logis yang alid, dimana jika premis pertama
(p)benar dan premis kedua (negasi dari kesimpulan, q) benar, maka kesimpulan ( negasi dari
premis, p) juga benar.
Dalam contoh diatas , jika seorang memiliki tiket pesawat (p) dan orang tersebut tidak
pergi bepergian (q) maka dapat disimpulkan bahwa orang tersebut tidak memiliki tiket pesawat
(p).

3. Diketahui:
A= { x|x ∈ bilangan asli kurang da ri10 }
B = { x|x ∈ bilangan ganjil kurang dari10 }

a. A∪B ( gabungan )
A∪B ={ x|x ∈ A atau x ∈ B }
A∪B = { 1 , 2, 3 , 4 ,5 , 6 , 7 , 8 }
b. A ∩B ( Irisan )
A ∩B = { x|x ∈ A atau x ∈ B }
A ∩B = { 1 , 3 ,5 , 9 }
c. B – A ( selisih )
B – A = { x|x ∈ B atau x ∈ A }
B – A = ∅ ( himpunan kosong)
d. A x B ( Hasil kali kartesius )
A x B { (x , y )| x ∈ A dan y ∈ B }

( 1 ,1 ) , ( 1, 3 ) , ( 1 ,5 ) , ( 1 ,7 ) , ( 1 , 9 )
( 2, 1 ) , ( 2, 3 ) , ( 2 ,5 ) , ( 2 ,7 ) , ( 2 , 9 )
( 3 , 1 ) , ( 3 , 3 ) , ( 3 ,5 ) , ( 3 , 7 ) , ( 3 ,9 )
( 4 , 1) , ( 4 , 3) ,( 4 , 5) , ( 4 , 7) , ( 4 , 9)
( 5 , 1 ) , ( 5 , 3 ) , ( 5 ,5 ) , ( 5 , 7 ) , (5 ,9 )
A x B = ( 6 ,1 ) , ( 6 , 3 ) , ( 6 ,5 ) , ( 6 , 7 ) , ( 6 , 9 ) Jadi hasiloperasi himunan yang di berikan
( 7 , 1 ) , ( 7 , 3 ) , ( 7 ,5 ) , ( 7 , 7 ) , ( 7 , 9 )
( 8 , 1 ) , ( 8 , 3 ) , ( 8 ,5 ) , ( 8 , 7 ) , ( 8 , 9 )
( 9 , 1 ) , ( 9 , 3 ) , ( 9 ,5 ) , ( 9 , 7 ) , ( 9 , 9 )
¿
¿
adalah:
A. A∪B = { 1 , 2, 3 , 4 ,5 , 6 , 7 , 8 }
B. A ∩B = { 1 , 3 ,5 , 9 }
C. B – A = ∅ ( himpunan kosong)
( 1 ,1 ) , ( 1, 3 ) , ( 1 ,5 ) , ( 1 ,7 ) , ( 1 , 9 )
( 2, 1 ) , ( 2, 3 ) , ( 2 ,5 ) , ( 2 ,7 ) , ( 2 , 9 )
( 3 , 1 ) , ( 3 , 3 ) , ( 3 ,5 ) , ( 3 , 7 ) , ( 3 ,9 )
( 4 , 1) , ( 4 , 3) ,( 4 , 5) , ( 4 , 7) , ( 4 , 9)
( 5 , 1 ) , ( 5 , 3 ) , ( 5 ,5 ) , ( 5 , 7 ) , (5 ,9 )
D. A x B = ( 6 ,1 ) , ( 6 , 3 ) , ( 6 ,5 ) , ( 6 , 7 ) , ( 6 , 9 )
( 7 , 1 ) , ( 7 , 3 ) , ( 7 ,5 ) , ( 7 , 7 ) , ( 7 , 9 )
( 8 , 1 ) , ( 8 , 3 ) , ( 8 ,5 ) , ( 8 , 7 ) , ( 8 , 9 )
( 9 , 1 ) , ( 9 , 3 ) , ( 9 ,5 ) , ( 9 , 7 ) , ( 9 , 9 )
¿
¿

4. a. f (x) = x 2- 2x + 1
b. g (x) = x + 3

a. ( f o g) (x)
(f o g ) (x) = f (g(x))
(f o g ) (x) = f (x + 3)
(f o g ) (x) = (x + 3)2 -2 (x + 3) + 1
(f o g ) (x) = (x2 + 6x + 9) - ( 2x + 6 ) + 1
(f o g ) (x) = x2 + 6x + 9 - 2x – 6 + 1
(f o g ) (x) = x2 + 6x - 2x + 9 – 6 + 1
(f o g ) (x) = x2 + 4x + 4

b. (g o f (x)
(g o f ) (x) = g(f(x))
(g o f ) (x) = g x2 - 2x + 1)
(g o f ) (x) = (x2 - 2x + 1) + 3
(g o f ) (x) = x2 - 2x + 1 + 3
(g o f ) (x) = x2- 2x + 4

c. (g o f ) (5)
(g o f ) (5) = g(f(x))
(g o f ) (5) = g (52 – 2 (5) + 1)
(g o f ) (5) = g (25 – 10 +1)
(g o f ) (5) = g (16)
(g o f ) (5) = 16 + 3
(g o f ) (5) = 19

5. Diketahui x8 adalah himpunan semua bilangan jam delapan.


a. table penjumlahan bilangan jam delapan (+8) pada himpunan x 8 :
ǀ+ǀ0ǀ1ǀ2ǀ3ǀ4ǀ5ǀ6ǀ7ǀ
ǀ---ǀ---ǀ---ǀ---ǀ---ǀ---ǀ---ǀ---ǀ---ǀ
ǀ 0 ǀ 0 ǀ 1 ǀ 2 ǀ 3 ǀ 5 ǀ 5ǀ 6 ǀ 7 ǀ
ǀ1ǀ1ǀ2ǀ3ǀ4ǀ5ǀ6ǀ7ǀ0ǀ
ǀ2ǀ2ǀ3ǀ4ǀ5ǀ6ǀ7ǀ0ǀ1ǀ
ǀ3ǀ3ǀ4ǀ5ǀ6ǀ7ǀ0ǀ1ǀ2ǀ
ǀ4ǀ4ǀ5ǀ6ǀ7ǀ0ǀ1ǀ2ǀ3ǀ
ǀ5ǀ5ǀ6ǀ7ǀ0ǀ1ǀ2ǀ3ǀ4ǀ
ǀ6ǀ6ǀ7ǀ0ǀ1ǀ2ǀ3ǀ4ǀ5ǀ
ǀ7ǀ7ǀ0ǀ1ǀ2ǀ3ǀ4ǀ5ǀ6ǀ

b. himpunan x8 dengan system penjumlahan jam delapan (+8) membentuk suatu


system karena :
 operasi penjumlahan jam delapan (+8) pada himpunan x8 tertutup, artinya
hasil penjumlahandua elemen dalam x8juga merupakan elemen dalam x8
 operasi penjumlahan jam delapam (+8) bersifat asosiatif,artinya (a+b)
+c=a+(b+c) untuk setiap a.b.c dalam x8.
 Terdapat elemen identitas, yaitu 0, sehingga a + b = 0untuk setiap a dalam
x8
 Setiap elemen dalam x8 memiliki lawan, yaitu elemen yang jika
dijumlahkan dengan elemen tersebut akan menghasilkan elemen identitas
0.
c. Elemen identitas dalam himpunan x8dengan system penjumlahanjam delapan
(+8) adalah 0.
Lawan dari setiap elemen a dalam x8 adalah 8 - a

Anda mungkin juga menyukai