Anda di halaman 1dari 10

DISKUSI 1

INFERENSI BAYESIAN
(Jawaban Soal Latihan & Tes Formatif)

Nama : Al Imran Masila


NIM : 023205834
Program Studi : S1 Statistika

I. Latihan hal. 1.17 s/d 1.18

1) Jika sebuah mata uang seimbang dilemparkan 3 kali, tentukan :


a. Ruang sampel Ω
b. Elemen dari kejadian-kejadian :
A : pelaing sedikit dua muka (M)
B : dua lemparan pertama muka (M)
C : lemparan terakhir belakang (B)
c. Elemen dari kejadian-kejadian Ac : A∩B; A∪C

Jawaban :

a. Ω = 23 = 8
Ω = { MMM , MMB , MBM , BMM , MBB , BMB , BBM , BBB }

b. Elemen dari kejadian-kejadian :

A : pelaing sedikit dua muka (M)

A = { MMM , MMB , MBM , BMM }

B : dua lemparan pertama muka (M)

B = { MMM , MMB }

C : lemparan terakhir belakang (B)

C = { MMB , MBB , BMB , BBB }

c. Elemen dari kejadian-kejadian Ac : A∩B; A∪C


Ac = { MBB , BMB , BBM , BBB }
A∩B = { MMM , MMB , MBM , BMM } = A
A∪C = { MMB }

2) Dua buah dadu seimbang dilemparkan secara berurutan, tentukan :


a. Ruang sampel Ω
b. Elemen dari kejadian-kejadian :
A : jumlah dua mata yang tampak paling sedikit 5
B : nilai dadu pertama lebih tinggi dibandingkan nilai dadu kedua
C : nilai mata dadu pertama 4
c. Elemen darin kejadian-kejadian A∩C dan B∪C

Jawaban :

a. Ω = 62 = 36

(1,1 ) (1,2 ) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6)

Ω=
{
( 2,1 ) ( 2,2 ) ( 2,3) (2,4) (2,5) (2,6)
( 3,1 ) (3,2 ) ( 3,3 ) ( 3,4 ) ( 3,5 ) (3,6)
(4,1) ( 4,2) ( 4,3) (4,4) (4,5) (4,6)
(5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)
(6,1) ( 6,2) ( 6,3) (6,4) (6,5) (6,6)

b. Elemen dari kejadian-kejadian :


}
A : jumlah dua mata yang tampak paling sedikit 5

( 2,3 ) ; ( 2,4 ) ; ( 2,5 ) ; ( 2,6 )

{ }
( 3,2 ) ; ( 3,3 ) ; ( 3,4 ) ; ( 3,5 )
( 3,6 ) ; ( 4,1 ) ; ( 4,2 ) ; ( 4,3 )
A = ( 4,4 ) ; ( 4,5 ) ; ( 4,6 ) ; ( 5,1 )
(5,2 ) ; ( 5,3 ) ; ( 5,4 ) ; ( 5,5 )
(5,6 ) ; ( 6,1 ) ; ( 6,2 ) ; ( 6,3 )
( 6,3 ) ; ( 6,4 ) ;(6,5)

B : nilai dadu pertama lebih tinggi dibandingkan nilai dadu kedua

( 2,1 ) ; ( 3,1 ) ; (3,2 )

{ }
( 4,1 ) ; ( 4,2 ) ; ( 4,3 )
B = ( 5,1 ) ; ( 5,2 ) ; ( 5,3 )
( 5,4 ) ; ( 6,1 ) ; ( 6,2 )
( 6,3 ) ; ( 6,4 ) ; ( 6,5 )

C : nilai mata dadu pertama 4

C = { ( 4,1 ) ; ( 4,2 ) ; ( 4,3 ) ; ( 4,4 ) ; ( 4,5 ) ; ( 4,6 ) }

c. Elemen darin kejadian-kejadian A∩C dan B∪C

( 3,2 ) ; ( 4,1 ) ; ( 4,2 ) ; ( 4,3 ) ; ( 5,1 ) ; ( 5,2 ) ; ( 5,3 )


A∩C = { ( 5,4 ) ; ( 6,1 ) ; (6,2 ) ; ( 6,3 ) ; ( 6,4 ) ; ( 6,5 ) }
(2,1 ) ; ( 3,1 ) ; (3,2 )

B∪C =

{ }
( 4,1 ) ; ( 4,2 ) ; ( 4,3 )
( 4,4 ) ; ( 4,5 ) ; (4,6)
( 5,1 ) ; ( 5,2 ) ; ( 5,3 )
( 5,4 ) ; ( 6,1 ) ; ( 6,2 )
( 6,3 ) ; ( 6,4 ) ; ( 6,5 )

3) Sebuah kotak memuat 3 bola merah, 2 bola hijau, dan 1 bola putih. Tiga bola diambil dari kotak
tanpa pengembalian dan warnanya dicatat secara berurutan, tentukan ruang sampel Ω.

Jawaban :

Diketahui :
n=6
k=3
M = merah = 3
H = hijau = 2
P = putih = 1

Sehingga :
n! 6! 6! 6 × 5× 4 120
Ω= n =() = = =
k k ! ( n−k ) ! 3 ! ( 6−3 ) ! 3! 3! 3 ×2 ×1
=
6
=20

Ω= MMM , MMH , MHM , HMM , MMP , MPM , PMM , MHH , HMH , HHM , MHP , MPH
{ HPM , HMP , PMH , PHM , HHP , HPH , PHH }
4) Untuk tiga kejadian A, B, dan C buktikan :
P ( A ∪ B ∪ C ) =P ( A )+ P ( B ) + P ( C )−P ( A ∩C )−P ( A ∩ B )−P ( B ∩C )+ P ( A ∩ B ∩C )

Jawaban :

untuk membuktikan pernyataan di atas, kita pecah A ∪ B ∪ C menjadi 7 himpunan yang saling
asing yaitu : D = A ∩(BC ∪ CC) ; E = B ∩(AC ∪ CC); F = C ∩(AC ∪ BC); G = BC ∪ (A ∩ C);
H = AC ∪ (B ∩ C); I = CC ∪ (A ∩ B); J = A ∩ B ∩ C.

B E
I
A D J
H
G
C
F
Sehingga :
P ( A ∪ B ∪ C ) =P ( D )+ P ( E ) + P ( F ) + P ( G ) + P ( H )+ P ( I )+ P ( J )

P (A) = P (D) + P (G) + P (I) + P (J)


P (B) = P (E) + P (H) + P (I) + P (J)
P (C) = P (F) + P (G) + P (H) + P (J)
Jadi :
P (A) + P (B) + P (C) = P (D) + P (E) + P (F) + 2 P (G) + 2 P (H) + 2 P (I) + 3 P (J)
= P ( A ∪ B ∪C ) + P (G) + P (H) + P (I) + 2 P (J)
= P ( A ∪ B ∪C ) + P (A ∩ C) + P (B ∩ C) + P (A ∩ B) – P (A ∩ B ∩ C)
P ( A ∪ B ∪C ) = P (A) + P (B) + P (C) – P (A ∩ C) – P (B ∩ C) – P (A ∩ B) + P (A ∩ B ∩ C)

II. Tes Formatif 1 hal. 1.21 s/d 1.23

1) Dua buah dadu seimbang dilemparkan sekali, probabilitas jumlah mata yang tampak adalah 5
sama dengan ...

Jawaban :

Ω = N(S) = 62 = 36

(1,1 ) (1,2 ) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6)

Ω=
{
( 2,1 ) ( 2,2 ) ( 2,3) (2,4) (2,5) (2,6)
( 3,1 ) (3,2 ) ( 3,3 ) ( 3,4 ) ( 3,5 ) (3,6)
(4,1) ( 4,2) ( 4,3) (4,4) (4,5) (4,6)
(5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)
(6,1) ( 6,2) ( 6,3) (6,4) (6,5) (6,6)

N(L) : jumlah mata yang tampak adalah 5


}
L = { ( 1,4 ) ; ( 2,3 ) ; ( 3,2 ) ; ( 4,1 ) }

Sehingga :
N(L) = 4
N (L) 4 1
P ( L )= = = JawabanC
N (S) 36 9

2) Lihat soal no. 1. Probabilitas jumlah mata yg tampak dapat dibagi dengan 3 sama dengan ...

Jawaban :

N(T) : jumlah mata yang tampak dapat dibagi dengan 3.

T= { ( 1,2 ) ; ( 1,5 ) ; ( 2,1 ) ; ( 2,4 ) ; ( 3,3 ) ; ( 3,6 ) ; ( 4,2 ) ; ( 4,5 ) ; ( 5,1 ) ; ( 5,4 ) ; ( 6,3 ) ;( 6,6) }

Sehingga :
N(T) = 12
N (T ) 12 1
P (T )= = = Jawaban D
N (S) 36 3
3) Dua puluh bola bernomor 1 sampai dengan 20 dikocok dalam suatu kotak, kemudian diambil dua bola berturut-turut tanpa
pengembalian. Bila x1 dan x2 adalah nomor yang tertulis pada bola terambil pertama dan kedua maka probabilitas x1 + x2 = 13 sama
dengan ...

Jawaban :
Ω = N(S) = 1+2+3+4+5+6+7+8+9+10+11+12+13+14+15+16+17+18+19 = 190
Ω:
1,2 2,3 3,4 4,5 5,6 6,7 7,8 8,9 9,1 10,11 11,12 12,13 13,14 14,15 15,1 16,17 17,18 18,19 19,20
0 6
1,3 2,4 3,5 4,6 5,7 6,8 7,9 8,1 9,1 10,12 11,13 12,14 13,15 14,16 15,1 16,18 17,19 18,20
0 1 7
1,4 2,5 3,6 4,7 5,8 6,9 7,1 8,1 9,1 10,13 11,14 12,15 13,16 14,17 15,1 16,19 17,20
0 1 2 8
1,5 2,6 3,7 4,8 5,9 6,1 7,1 8,1 9,1 10,14 11,15 12,16 13,17 14,18 15,1 16,20
0 1 2 3 9
1,6 2,7 3,8 4,9 5,1 6,1 7,1 8,1 9,1 10,15 11,16 12,17 13,18 14,19 15,2
0 1 2 3 4 0
1,7 2,8 3,9 4,1 5,1 6,1 7,1 8,1 9,1 10,16 11,17 12,18 13,19 14,20
0 1 2 3 4 5
1,8 2,9 3,1 4,1 5,1 6,1 7,1 8,1 9,1 10,17 11,18 12,19 13,20
0 1 2 3 4 5 6
1,9 2,1 3,1 4,1 5,1 6,1 7,1 8,1 9,1 10,18 11,19 12,20
0 1 2 3 4 5 6 7
1,1 2,1 3,1 4,1 5,1 6,1 7,1 8,1 9,1 10,19 11,20
0 1 2 3 4 5 6 7 8
1,1 2,1 3,1 4,1 5,1 6,1 7,1 8,1 9,1 10,20
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1,1 2,1 3,1 4,1 5,1 6,1 7,1 8,1 9,2
2 3 4 5 6 7 8 9 0
1,1 2,1 3,1 4,1 5,1 6,1 7,1 8,2
3 4 5 6 7 8 9 0
1,1 2,1 3,1 4,1 5,1 6,1 7,2
4 5 6 7 8 9 0
1,1 2,1 3,1 4,1 5,1 6,2
5 6 7 8 9 0
1,1 2,1 3,1 4,1 5,2
6 7 8 9 0
1,1 2,1 3,1 4,2
7 8 9 0
1,1 2,1 3,2
8 9 0
1,1 2,2
9 0
1,2
0

N(T) : jumlah x1 dan x2 sama dengan 13


T = { ( 6,7 ) ; ( 5,8 ) ; ( 4,9 ) ; ( 3,10 ) ; ( 2,11 ) ; ( 1,12 ) }

Sehingga :

N(T) = 6

N (T ) 6 3
P (T )= = = Jawaban A
N (S) 190 95
4) Lihat soal nomor 3. Probabilitas x1 + x2 ≤ 5 sama dengan ...

Jawaban :

N(L) : jumlah x1 dan x2 lebih kecil sama dengan 5


L = { ( 1,2 ) ; ( 1,3 ) ; ( 1,4 ) ; ( 2,3 ) }

Sehingga :

N(L) = 4

N (L) 4 2
P ( L )= = = Jawaban B
N (S) 190 95

5) Misalkan, Ω = { x bulat : 1 ≤ x ≤200 } dan kejadian A, B dan C didefinisikan sebagai :


A = { x ∈ Ω : x dapat dibagi7 }
B = { x ∈ Ω : x=3 n+10 untuk suatu bilangan bulat positif n }
C = { x ∈Ω : x 2+1 ≤ 375 }
Maka, P(A) sama dengan ...

Jawaban :

Diketahui :
Ω = { x bulat : 1 ≤ x ≤200 }
A = { x ∈ Ω : x dapat dibagi7 }

Sehingga :
N(S) = 200
N(A) = 196 : 7 = 28
7 ,14 , 21, 28 , 35 , 42 , 49 ,56 , 63 , 70 ,77 ,84 , 91, 98 , 105 ,112 ,119 ,126 , 133 ,
A= { 140 , 147 , 154 , 161, 168 , 175 ,182 ,189 , 196 }
Jadi :

N ( A) 28
P ( A )= = =0,14 Jawaban C
N (S) 200

6) Lihat soal nomor 5. P(B) sama degan ...

Diketahui :
B = { x ∈ Ω : x=3 n+10 untuk suatu bilangan bulat positif n }

Sehingga :
N(B) = (198 : 3) – (3×1) = 63
B=¿

Jadi :

N (B) 63
P ( B )= = =0,315 Jawaban C
N (S) 200

7) Lihat soal nomor 5. P(C) sama degan ...

Diketahui :
C = { x ∈Ω : x 2+1 ≤ 375 }

Sehingga :
N ( C ) =√375=19,36=19
2 ,5 , 10 ,17 ,26 , 37 , 50 , 65 ,82 , 101 ,122 ,
C= { 145 ,170 , 197 , 226 , 257 ,290 , 325 , 362 }
Jadi :

N (C ) 19
P (C)= = =0,095 Jawaban D
N (S) 200

8) Apabila kejadian-kejadian Aj ; j = 1, 2, 3 sedemikian hingga A1 ⊂A2 ⊂ A3 dan P(A1)


= 1/4, P(A2) = 5/12, P(A3) = 7/12 maka P( AC1 ∩ A2) sama dengan ...

Jawaban :

Diketahui :
A1 ⊂A2 ⊂ A3
P(A1) = 1/4
P(A2) = 5/12
P(A3) = 7/12

Sehingga :
P( AC1 ) = 1 –1/4 = 4/4 –1/4 = 3/4 = 9/12

Karena A1 ⊂A2 ⊂ A3, maka P( AC1 ∩ A2) = P( AC1 ) – P(A3) = 9/12 – 7/12 = 2/12 = 1/6

Jawaban A

9) Lihat soal nomor 8. P( AC1 ∩ A3) sama dengan ...


Jawaban :

P( AC1 ∩ A3) = P( AC1 ) – P(A2) = 9/12 – 5/12 = 4/12 = 2/6 = 1/3 Jawaban C

10) Lihat soal nomor 8. P( AC1 ∩ AC2 ∩ AC3 ) sama dengan ...

Jawaban :

Diketahui :

P( AC1 ) = 9/12
P(A2) = 5/12
P(A3) = 7/12

Sehingga :
P( AC2 ) = 1 – 5/12 = 12/12 – 5/12 = 7/12
P( AC3 ) = 1 – 7/12 = 12/12 – 7/12 = 5/12

Jadi :
P( AC1 ∩ AC2 ∩ AC3 ) :

Karena A1 ⊂A2 ⊂ A3, maka


AC1 ⊃ A C2 ⊃ A C3 , sebagaiman yang
digambarkan pada diagram ven
disamping.
= 5/12
P( AC1 ∩ AC2 ∩ AC3 ) = AC3 = 5/12
Jawaban D.
= 7/12

= 9/12

Anda mungkin juga menyukai