Anda di halaman 1dari 16

ARIS ARMIANTO, S.Pd., M.Pd., Gr.

1
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA BELAJAR
INFORMASI UMUM
A. Identitas Penulis
Nama Penyusun : ARIS ARMIANTO, S.Pd., M.Pd., Gr.
Satuan Pendidikan : UPTD SD Negeri 211 Bulete
Jenjang Sekolah : Sekolah Dasar (SD)
Tahun Pelajaran : 2024 / 2025
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila
Fase : C
Kelas / Semester : VI (Enam) / I (Ganjil)
Bab 1 : Belajar Pancasila Menyenangkan (Memahami
Sila-Sila Pancasila)
Aktivitas 1 : Memahami nilai-nilai Pancasila dalam berbagai
aktivitas kehidupan
Alokasi Waktu : 2 JP*

B. Profil Pelajar Pancasila


• Dimensi akhlak mulia dan gotong royong dengan teman.
Peserta didik mampu menjelaskan perbedaan antara perbuatan baik dan tidak baik serta
menunjukkan kemampuan bekerja sama untuk kepentingan bersama.
C. Peserta Didik
: Peserta didik reguler/tipikal
Target Peserta Didik
Peserta didik kecepatan belajar tinggi (advanced)
Karakteristik PD : Umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi ajar
Jumlah Peserta Didik : 20 – 30 peserta didik

D. Model Pembelajaran
Moda Pembelajaran : Tatap Muka
Pendekatan : Contextual Teaching Learning
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Ceramah interaktif, tanya jawab, diskusi kelompok, eksplorasi,
Metode Pembelajaran :
dan penugasan
E. Sarana & Prasarana
Sumber Belajar :
Sumber Bacaan Peserta Didik :
Buku Pendidikan Pancasila SD Kelas VI
Sumber bacaan lain yang relevan

Sumber Bacaan Guru :


Buku Pendidikan Pancasila SD Kelas VI
Media Pembelajaran :
1. Laptop
2. Alat bantu audio (speaker)
3. Proyektor
4. Video, berita, atau kisah-kisah ilustrasi.
F. Kompetensi Prasyarat (Kompetensi Awal)
Kompetensi prasyarat adalah kompetensi awal yang sudah dikuasai peserta didik sebelum
mempelajari materi ini, yaitu:
Elemen Kompetensi Prasyarat
Peserta didik harus mampu menguasai beberapa konsep dan keterampilan tentang
nilai-nilai Pancasila yang telah dipelajari di kelas V melalui materi “Sejarah
Perumusan Pancasila” dan “Meneladan Karakter para Perumus Pancasila”. Adapun
Pancasila
keterampilan yang menjadi prasyarat adalah menunjukkan contoh-contoh dan
mengomunikasikan konsep-konsep tersebut sesuai dengan tumbuh kembang
penalaran peserta didik, baik melalui tulisan, gambar, maupun secara lisan

KOMPONEN INTI
A. Capaian Pembelajaran (CP)
Capaian Pembelajaran PPKn Fase C (Kelas V dan VI) Berdasarkan Elemen:
Elemen Capaian Pembelajaran
ARIS ARMIANTO, S.Pd., M.Pd., Gr. 2
Peserta didik mampu memahami dan menyajikan hubungan antarsila dalam
Pancasila sebagai suatu kesatuan yang utuh. Peserta didik mampu mengidentifikasi
Pancasila dan menyajikan makna nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsa
dan bernegara. Peserta didik mampu menerapkan nilainilai Pancasila di lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat.

B. Tujuan Pembelajaran

Elemen Tujuan Pembelajaran


1.1 Menjelaskan keterkaitan sila-sila dalam Pancasila sebagai satu kesatuan yang
Pancasila
utuh.

C. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Elemen Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)


1. Peserta didik mampu menguraikan makna sila-sila dalam Pancasila dengan
benar
2. Peserta didik mampu menunjukkan sikap-sikap yang berhubungan dengan sila-
Pancasila
sila dalam Pancasila dengan tepat
3. Peserta didik mampu menguraikan hubungan antarsila dalam Pancasila
dengan benar

D. Materi Esensial

Elemen Materi Esensial


Pancasila 1. Mempraktikkan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

E. Pemahaman Bermakna
Bab ini merupakan kelanjutan dari materi Sejarah Perumusan Pancasila yang dipelajari di kelas V yang
mempelajari sejarah lahirnya Pancasila pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila. Dengan demikian,
diharapkan peserta didik dapat menemukan pengetahuan baru tentang Pancasila dan membina diri untuk
lebih mampu mengembangkan karakter yang selaras dengan Profil Pelajar Pancasila. Dalam
pelaksanaannya, tiga contoh aktivitas tersebut ditampilkan secara urut dari hal yang paling konkret hingga
abstrak.
F. Pertanyaan Pemantik
1. Apakah yang kamu tentang nilai-nilai Pancasila yang telah dipelajari di kelas V?
G. Asessmen
1. Asesmen diagnostik :
Asesmen ini dapat dilakukan dengan metode tanya jawab langsung di kelas. Guru dapat meminta
peserta didik menceritakan pengalaman mereka pernah dibantu tetangga ketika ada kerepotan,
dibantu menyeberang oleh orang lain ketika jalan ramai, mendapat penghiburan saat sedih atau
dukungan dari orang-orang sekitar, baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Cerita-cerita tersebut dapat diklasifikasi oleh guru dalam tabel yang menggambarkan seluruh peserta
didik telah menangkap atau memahami kosa kata dan pengertian tentang nilai-nilai dalam kehidupan
atau belum, atau mungkin masih ada sebagian peserta didik yang belum memiliki prasyarat
pemahaman dan wawasan untuk mengikuti proses pembelajaran berikutnya.
2. Asesmen Formatif
Selama proses berlangsung, guru melakukan asesmen formatif terhadap semua siswa sesuai tugas
masing-masing dalam kelompok.
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
2. Peserta didik berdoa bersama sebelum memulai pelajaran
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
4. Guru mengajak peserta didik melakukan refleksi dinamika kelas mengacu kesepakatan kelas
a. Menyiapkan diri untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran,
b. Menaati kesepakatan dalam kontrak belajar,
c. Senantiasa menghormati pihak lain dan bertanggung jawab, dan
d. Memberi tanggapan/respons balik dengan menyampaikan kesan dan usulan-usulan untuk perbaikan
proses pembelajaran yang lebih partisipatif.
5. Guru melakukan apersepsi:
Mengelaborasi cerita-cerita pengalaman baik untuk makin mendorong peserta didik tertarik dan
mencermati alasan orang-orang mau melakukan perbuatan baik tersebut, bahkan tanpa imbalan atau
ARIS ARMIANTO, S.Pd., M.Pd., Gr. 3
balasan. Mereka melakukan perbuatan baik karena menyakini ada manfaat baik untuk banyak orang
maupun alam semesta. Keyakinan tersebut dijunjung tinggi dan dilestarikan dengan cara mengajarkannya
dari generasi ke generasi. Inilah yang disebut nilai-nilai.
Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran yang akan dipelajari
Kegiatan Inti (50 Menit)
Orientasi peserta didik pada masalah
1. Guru menjelaskan tujuan dari proses kegiatan inti pembelajaran yang akan dilakukan hari tersebut. Guru
memimpin proses dengan menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan bersama, yaitu
belajar tentang mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari melalui video aktivitas
masyarakat.
2. Menjaga rasa aman
Guru menjaga sisi fisik dan psikologis peserta didik selalu aman dan nyaman selama pembelajaran.
Tugas ini membutuhkan kemauan kuat guru untuk memahami kondisi batin peserta didik ataupun
hubungan-hubungan yang kemungkinan tidak harmonis.
Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
3. Membagi peserta didik ke dalam kelompok-kelompok untuk bersama-sama menyaksikan atau membahas
perilaku masyarakat yang ditunjukkan dalam media pembelajaran, seperti video, berita, atau cerita
pendek. Perilaku tersebut menggambarkan sikap masyarakat dalam mengamalkan Pancasila.
Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok.
4. Mengajak peserta didik melakukan langkah-langkah pembelajaran dalam kelompok berupa
a) mengamati video atau membaca secara bersama-sama,
b) mengindentifikasi contoh-contoh sikap yang terdapat dalam media pembelajaran,
c) menghubungkan sikap-sikap yang diidentifikasi memiliki dasar nilai-nilai Pancasila, dan
d) menunjukkan sila yang dimaksud.
5. Selanjutnya, guru mengajak peserta didik untuk menuliskan hasil kajiannya dalam bentuk poin-poin,
naratif, atau kolom-kolom. Guru perlu memberi kemungkinan bila ada kelompok yang membuat materi
presentasi dalam bentuk gambar manual ataupun menggunakan aplikasi, seperti PowerPoint, Canva, dan
sebagainya.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
6. Guru memandu peserta didik mempresentasikan laporan hasil identifikasi contoh sikap di depan kelas
dan menanggapi pertanyaan atau komentar dari guru atau sesama peserta didik.
7. Setelah semua kelompok melakukan presentasi, guru memandu peserta didik untuk menyimpulkan hasil
pengamatan video, berita, atau cerita pendek berdasarkan presentasi antarkelompok. Guru dapat
meminta peserta didik yang mahir untuk membantu peserta didik yang masih dalam taraf berkembang
sehingga peserta didik menunjukkan sikap bergotong royong tanpa membiarkan ada peserta didik yang
tidak aktif.
8. Selanjutnya, guru membimbing peserta didik untuk dapat menemukan benang merah tentang makna sila-
sila Pancasila dalam perilaku sehari-hari masyarakat.
9. Tidak lupa guru memberikan apresiasi pada setiap upaya yang dilakukan peserta didik.
Kegiatan Penutup (10 Menit)
1. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi pembelajaran yang telah berlangsung
2. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran
3. Guru memberikan penguatan terhadap materi yang telah dipelajari.
4. Guru menyampaikan rencana kegiatan belajar pada pertemuan yang akan datang dan mengingatkan
penugasan membaca dan mengisi lembar kerja dalam buku siswa.
5. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan doa bersama peserta didik.

I. Refleksi
Refleksi Guru
1. Dalam menyiapkan proses pembelajaran, mempelajari materi tentang Pancasila,
menyiapkan metode, menyiapkan asesmen hingga uji kompetensi, dan memfasilitasi proses,
sebagai seorang guru, apakah saya dengan penuh welas asih hadir secara total bagi peserta
didik?
2. Dari ketiga aktivitas pada pembelajaran bab “Belajar Pancasila dengan Menyenangkan”,
berdasarkan kegembiraan dalam belajar dan ketercapaian tujuan pembelajaran, faktor apa
saja yang paling mendukung kesuksesan?
3. Dari keseluruhan proses dalam ketiga aktivitas tersebut, hal apa saja yang perlu saya
perbaiki? Pembelajaran apa yang dapat saya ambil dari hambatan selama proses
pembelajaran dan harus saya perbaiki?

Refleksi Peserta Didik


1. Apa yang membuatku malas atau bersemangat belajar Pancasila?

ARIS ARMIANTO, S.Pd., M.Pd., Gr. 4


2. Apa yang menghalangi semangatku belajar Pancasila?
3. Apa yang membuatku makin sadar untuk belajar Pancasila?

LAMPIRAN
A Pengayaan dan Remedial
1. Peserta didik yang telah mahir dalam penguasaan konten dan memiliki karakter yang matang dalam
karakter sesuai nilai Pancasila serta memiliki minat yang tinggi pada Pendidikan Pancasila dapat
diberi pengayaan berupa membuat tulisan pendek tentang makna Pancasila dalam kehidupan anak
atau membuat poster yang berisi ajakan untuk mencegah tindak perundungan.
2. Peserta didik yang masih berada pada tahap berkembang dapat diajak mengulang materi dengan
diberi kegiatan remedial berupa menyimpulkan isi bacaan dari buku-buku referensi yang terkait
dengan contoh lain praktik pengamalan Pancasila atau melakukan wawancara dengan orang tua
tentang pengalaman mereka saat belajar di sekolah dasar.
B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik (Terlampir)
C. Lembar Kerja Peserta Didik (Terlampir)
D. Rubrik Penilaian (Terlampir)
E. Glossarium
1. Gotong Royong
Sebuah aktivitas yang mencerminkan bersama-sama untuk bekerja secara mencapai suatu hasil
yang didambakan Kewarganegaraan
2. Pancasila
Dasar negara serta falsafah bangsa dan negara Republik Indonesia yang terdiri atas lima sila,
Pandangan hidup dan kepribadian bangsa yang nilai-nilainya bersifat nasional yang mendasari
kebudayaan bangsa, maka nilai-nilai tersebut merupakan perwujudan dari cita-cita hidup bangsa.
F Daftar Pustaka
Listia, Khristina Antariningsih, Mohamad Alwi Luti. (2023). Buku Panduan Guru Pendidikan Pancasila SD
Kelas VI. Pusat Perbukuan, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Jakarta
Listia, Khristina Antariningsih, Mohamad Alwi Luti. (2023). Pendidikan Pancasila SD Kelas VI. Pusat
Perbukuan, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Riset dan Teknologi. Jakarta

Bulete, 2024
Mengetahui:
Kepala UPTD SD Negeri 211 Bulete, Guru kelas VI,

NADA NUR, S.Pd., M.Pd. ARIS ARMIANTO, S.Pd., M.Pd., Gr.


NIP. 197725122000012001 NIP. 199008102015021002

ARIS ARMIANTO, S.Pd., M.Pd., Gr. 5


Lampiran Bab 1
Belajar Pancasila Menyenangkan (Memahami Sila-Sila Pancasila)
Aktivitas 1. Memahami Nilai-Nilai Pancasila dari Berbagai Aktivitas Kehidupan
Bahan Bacaan Guru
Mempraktikkan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

Pada sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) tanggal 1 Juni 1945
dan pada peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1964, Ir. Sukarno menyatakan bahwa nilai-nilai Pancasila
digali dari kehidupan masyarakat Indonesia (Abdul Gani, 1988: 4). Artinya nilainilai Pancasila telah lama
menjadi perilaku dalam kehidupan karena bersumber dari budaya nusantara yang berinteraksi dengan
berbagai budaya dunia.
Praktik baik yang ada di kehidupan saat ini merupakan sumber belajar yang berharga bagi peserta
didik untuk memahami bahwa nilai-nilai Pancasila ada di sekitar kita dan membawa kebaikan bagi
kehidupan bersama. Nilai adalah hal-hal yang diyakini dapat membawa kebaikan yang menyempurnakan
hidup manusia. Dalam pengertian tersebut, nilai mengandung tolok ukur, yaitu berharga, baik, dan berguna
bagi manusia. Jadi, nilai adalah suatu kualitas atau penghargaan terhadap suatu hal yang menjadi dasar
penentu tingkah laku manusia.
Nilai-nilai diajarkan untuk dilaksanakan agar kehidupan bersama berjalan baik. Demikian halnya nilai-
nilai Pancasila yang juga diajarkan untuk dipahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
kehidupan, banyak praktik hidup bersumber dari dorongan ajaran agama ataupun budaya yang menjadi
akar dari rumusan sila-sila Pancasila, seperti sikap mengasihi, ramah, bersedekah, bermusyawarah,
bersikap adil, dan mengupayakan terciptanya kedamaian bagi semua mahluk Tuhan.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi keyakinan bangsa Indonesia yang percaya adanya Tuhan
Yang Maha Esa. Perwujudan kepercayaan kepada Tuhan dapat diketahui dari sikap jujur, tidak
memaksakan pendapat, dan bertanggung jawab ketika diberi kepercayaan, tugas, atau tanggung jawab.
Percaya pada adanya Tuhan Yang Maha Pengasih juga melahirkan sikap saling mengasihi sesama
manusia dan menghindarkan hal-hal yang dapat mencelakai diri sendiri dan orang lain ataupun dapat
merusak lingkungan alam.
Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menjadi dasar pemahaman yang membimbing bangsa
Indonesia untuk senantiasa menjunjung martabat atau kehormatan manusia sebagai ciptaan yang memiliki
banyak keunggulan. Semua manusia setara di hadapan Tuhan. Oleh karena itu, semua manusia harus
saling menjaga satu dengan yang lain, tidak boleh merendahkan atau membeda-bedakan karena adanya
perbedaan latar belakang. Demikian halnya, tubuh manusia juga harus dihormati, tidak boleh diperlakukan
sembarangan atau dengan tidak hormat.
Sila Persatuan Indonesia menjadi dasar yang mengajarkan bahwa sesama manusia Indonesia harus
saling peduli, saling mendukung, rukun, saling berempati, mengutamakan perdamaian daripada
permusuhan, mencintai budaya bangsa, mencintai barang-barang produk dalam negeri, dan menghargai
perbedaan yang ada.
Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan
mengajarkan pentingnya saling berkomunikasi, perlunya memberi kesempatan pada semua orang untuk
terlibat dalam berbagai kegiatan bersama, saling menghormati pendapat, dan menghargai kemampuan dan
karya semua orang yang berbeda-beda.
Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia menjadi dasar atau pijakan bersama tentang
pentingnya saling peduli pada kehidupan orang lain dan masyarakat luas. Dengan demikian, diharapkan
tidak ada lagi orang yang mengalami kesulitan dan hambatan untuk mengembangkan martabatnya sebagai
manusia.
Nilai-nilai dalam Pancasila akan menyatukan berbagai perbedaan yang ada dalam masyarakat Indonesia,
baik suku, agama, budaya, latar belakang ekonomi, hingga gaya hidup. Nilai-nilai tersebut tidak cukup
hanya dipahami, yang lebih penting adalah dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

Bahan Bacaan Peserta Didik


A. Hubungan Nilai-Nilai Pancasila dalam Praktik an Nilai-Nilai Pancasila dalam Praktik Hidup
Sehari-hari

1. Nilai-Nilai Pancasila sebagai Kebaikan yang Saling Berhubungan


Setiap hari Senin, ketika mengikuti upacara bendera, kita selalu mendengarkan pembacaan teks
Pancasila. Apakah kalian mendengarkan dengan sungguh-sungguh dan merenungkannya? Bila pada
setiap upacara kalian mendengarkannya dengan saksama, saat ini kalian tentu telah hafal sila-sila dalam
Pancasila. Kalian yang selalu mengingat sila-sila dalam Pancasila akan memiliki dorongan untuk berbuat
kebaikan bagi banyak orang.

ARIS ARMIANTO, S.Pd., M.Pd., Gr. 6


Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, menjadi dasar bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa
yang percaya pada Tuhan Yang Maha Esa. Bagaimana penganut agama Hindu, Buddha, Kristiani, Islam,
Khonghucu maupun Kepercayaan pada Tuhan Yang Maha Esa menjalankan kepercayaan dan keyakinan,
selaras dengan ajaran masing-masing agama dan kepercayaan tersebut.
Lima sila Pancasila sesungguhnya memiliki sifat saling terkait dan tidak dapat berdiri sendiri. Jika
salah satu sila dihilangkan, hilanglah makna kesatuan yang terkandung dalam Pancasila. Dengan
demikian, ketika kita hendak mengamalkan Pancasila, kita tidak boleh menganggap bahwa satu sila dalam
Pancasila lebih penting dari sila-sila yang lain karena kelimanya merupakan satu kesatuan yang bulat dan
padu. Mohammad Hatta sebagai salah seorang perumus Pancasila menyatakan sebagai berikut, “Karena
Pancasila adalah lima asas yang merupakan ideologi negara maka kelima sila itu merupakan satu keatuan
yang tak dapat dipisahkan satu sama lain. Hubungan antara lima asas itu erat sekali, berkait-kaitan,
berangkaian, tidak berdiri sendiri”.
Sila pertama dalam Pancasila menjadi dasar memimpin atau menjiwai dari keempat nilai sila lainnya.
Untuk itu, dalam pengamalan Sila Ketuhanan yang Maha Esa tidak sebatas hormat-menghormati agama
dan kepercayaan, tetapi juga menjadi dasar dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian, menjadikan
agama sebagai dasar untuk membangun persatuan dan kedamaian, menghargai perbedaan, dan
berupaya menyejahterakan kehidupan sesama sebagaimana nilai yang diajarkan dalam sila Kedua sampai
Kelima. Begitu pun sebaliknya, pengamalan nilai-nilai pada sila kedua sampai kelima merupakan bentuk
keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagaimana diajarkan oleh sila Pertama.
Di dalam Pancasila, kemuliaan manusia tergantung pada perkataan dan perbuatannya pada sesama
dan alam. Bila kalian memuliakan orang lain, sesungguhnya kalian memuliakan diri kalian sendiri.
Sebaliknya, bila kalian merendahkan seseorang, kalian sedang merendahkan diri kalian sendiri sebagai
sesama manusia. Ketika kalian senantiasa berbuat baik, kalian dapat berbuat adil pada diri kalian sendiri
ataupun orang lain. Mengingat hal ini membuat kita selalu berupaya menjaga sikap, menghormati pihak
lain, baik manusia maupun alam semesta. Menghormati pihak lain dengan tulus dan rendah hati
merupakan bukti tindakan menjunjung adab, sopan santun, atau akhlak terpuji.
Ketika semua orang dapat menjaga adab atau sopan santun, hubungan antarindividu maupun
antarkelompok akan harmoni. Dengan demikian, kerukunan dan persatuan akan terjaga. Oleh karena itu,
sila ketiga, Persatuan Indonesia, menjadi sila yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat yang
sangat majemuk. Dengan adab yang selalu dijunjung, persatuan menjadi kuat sehingga berbagai
permasalahan dapat dihadapi bersama.

Dalam budaya kita dikenal peribahasa “Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”. Peribahasa ini
berisi nasihat untuk menjaga kebersamaan dan persatuan dalam situasi senang ataupun sulit. Tanpa
adab, persatuan mudah pecah dan masalah akan sulit diselesaikan.
Persatuan adalah modal bagi suatu masyarakat untuk mencapai kemajuan. Bila dalam keluarga,
sekolah, dan masyarakat tidak ada persatuan, kemajuan bersama akan sulit tercapai. Salah satu cara
menyelesaikan masalah atau merencanakan kegiatan untuk kemajuan bersama adalah dengan
musyawarah. Agar musyawarah berjalan lancar dan bermanfaat, semua peserta musyawarah hendaknya
saling menghormati dan mengutamakan hikmah atau kebijaksanaan. Para perumus Pancasila
menempatkan pentingnya musyawarah untuk menjaga persatuan dan kemajuan bersama pada sila
keempat Pancasila, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/
Perwakilan.
Kemajuan suatu keluarga, sekolah, atau masyarakat akan bernilai baik bila semua warganya
merasakan keadilan. Para pendiri bangsa menghendaki semua warga negara dan semua kelompok
mendapat kesempatan yang sama untuk hidup aman, damai, sejahtera, dan maju bersama. Tidak boleh
ada warga yang dibedakan, disingkirkan, atau diperlakukan tidak adil.
Seluruh sila dalam Pancasila saling berhubungan dan saling menguatkan. Sebagai anak bangsa
yang baik, sudah seharusnya kita belajar membiasakan diri untuk mengamalkan seluruh sila-sila Pancasila
tersebut dalam kehidupan sehari-hari

ARIS ARMIANTO, S.Pd., M.Pd., Gr. 7


Lembar Kegiatan Peserta Didik
Bab 1. Belajar Pancasila Menyenangkan (Memahami Sila-Sila Pancasila)
Aktivitas 1. Memahami Nilai-Nilai Pancasila dari Berbagai Aktivitas Kehidupa

Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)


Tugas : 1
Nama Peserta Didik :

Tabel 1.1 Hubungan Antarsila dalam Pancasila

Menemukan Contoh Sikap yang Mencerminkan Hubungan Antarsila dalam Pancasila


Sebutkan contoh sikap yang menunjukkan
bahwa sila Ketuhanan Yang Maha Esa ................................................................................
mendorong sikap menghormati semua agama
................................................................................
dan kepercayaan pada setiap kesempatan.
................................................................................
Sebutkan contoh sikap yang menunjukkan
bahwa sila Ketuhanan Yang Maha Esa ................................................................................
membiasakan para pelajar bersikap baik pada
................................................................................
sesama si mana pun berada.
................................................................................
Sebutkan contoh sikap yang menunjukkan
bahwa sila Ketuhanan Yang Maha Esa ................................................................................
menuntun para pelajar menjaga persatuan dan
................................................................................
kerukunan serta mencegah terjadinya
pertengkaran atau perpecahan. ................................................................................
Sebutkan contoh sikap yang menunjukkan
bahwa sila Ketuhanan Yang Maha Esa ................................................................................
menuntun para pelajar menghormati perbedaan
................................................................................
pendapat dan mengutamakan musyawarah.
................................................................................
Sebutkan contoh sikap yang menunjukkan
bahwa sila Ketuhanan Yang Maha Esa ................................................................................
menuntun para pelajar untuk bersikap adil dan
................................................................................
tidak membeda-bedakan teman, baik dalam
belajar maupun bermain bersama. ................................................................................

Nilai Catatan Guru

ARIS ARMIANTO, S.Pd., M.Pd., Gr. 8


Rubrik Penilaian
Bab 1. Belajar Pancasila Menyenangkan (Memahami Sila-Sila Pancasila)
Aktivitas 1. Memahami Nilai-Nilai Pancasila dari Berbagai Aktivitas Kehidupan
1. Sikap Spiritual

No. Deskripsi Sikap Spiritual Kriteria


1 Peserta didik duduk dengan khitmad.
Berdoa Sebelum Melakukan
2. Peserta didik melakukan sikap berdoa.
1. tugas atau pekerjaan
3. Peserta didik melafad7kan doa dengan baik dan benar.
(Religius)
4. Peserta didik fokus berdoa dan tidak gaduh.
1. Peserta didik semangat dalam mengikuti pembelajaran.
2. Pesena didik tidak mengeluh terhadap keadaan.
2. Sikap bersyukur
3. Peserta didik selalu bersyukur atas karunia sehat.
4. Peserta didik menunjukkan sikap bersyukur atas nikmat sehat.
1. Peserta didik duduk di kursi.
Berdoa sesudah melakukan
2. Peserta didik melipat tangannya di atas meja.
3. tugas atau pekerjaan
3. Peserta didik melafadzkan doa dengan baik dan benar.
(Religius)
4. Peserta didik fokus berdoa dan tidak gaduh.

Skor Penilaian
1 2 3 4
Hanya memenuhi Memenuhi dua Memenuhi empat
Memenuhi tiga kriteria
satu kriteria kriteria kriteria

Lembar Observasi Penilaian Sikap Spiritual


Penilaian spiritual : bentuk observasi, skor kriteria diisi dengan tanda cheklist (Q)
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3
Nama PD Skor Predikat
(Religius) (Syukur) (Religius)
1
2
3
..
Skor Maksimal = 12 (Aspek 1 + Aspek 2 + Aspek 3)

Predikat
Rentang Predikat
10-12 Sangat Baik
7-9 Baik
4-6 Cukup
1-3 Perlu Bimbingan

2. Sikap Sosial

Penilaian Antar Teman


Nama peserta didik yang dinilai :
Kelas/Semester :
Mata Pelajaran :
Petunjuk: berilah tanda ceklist ( v ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan keadaan yang sebenarnya!
No. Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah temanmu rajin dalam mengikuti diskusi kelompok?
2 Apakah temanmu sering menemukan solusi dari permasalahan soal-
soal?
3 Apakah temanmu senang memberikan bantuan penyelesaian soal
kepada teman yang lain?
4 Apakah temanmu mau menerima pendapat teman yang lain?
5 Apakah temanmu memaksa untuk menerima pendapatnya?
6 Apakah temanmu bekerja sama dengan teman yang lain dengan
baik?
Responden

ARIS ARMIANTO, S.Pd., M.Pd., Gr. 9


(…………………………)

Keterangan:
Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (No. 1, 2 ,3 ,4 dan 6) dan ada yang negatif
1.
(No. 5).
2. Pemberian skor untuk perilaku/sikap yang positif yaitu: YA 2, Tidak- 1.
3. Untuk perilaku/sikap yang negatif adalah sebaliknya yaitu: Tidak- 2, Ya- 1.
Selanjutnya guru dapat membuat rekapitulasi hasil penilaian mengenai perilaku/sikap yang
4.
dilakukan oleh sesama peserta didik menggunakan format berikut:

Skor Perilaku Jumlah Nilai


No Nama Pengamat Kriteria
1 2 3 4 5 6 Skor Sikap
1
2
3
dst

Keterangan:
1. Jumlah skor maksimal = Jumlah pernyataan x 2
2. Pada contoh di atas skor maksimal = 6 x 2 = 12
3. Nilai sikap = (Jumlah skor perolehan/skor maksimal) x 6
4. Pada contoh di atas nilai sikap = 7/8 x 6 = 5.25
5. Kualifikasi nilai sikap sama seperti pada penilaian diri.
*) Nama pengamat tidak harus diisi.

Sampel Nilai dan Kategori


Skor Rubrik Nilai (Grade) Kategori
12 A+ Sangat Baik
11 A Sangat Baik
10 B+ Baik
9 B Baik
8 C+ Cukup
7 C Cukup
6 D Tidak Memuaskan
<6 D Tidak Mernuaskan

3. Pengetahuan dan Keterampilan

Tabel 1.2 Asesmen Formatif Aktivitas 1 Bab 1


Kriteria
No Aspek yang Dinilai
Mahir Cakap Berkembang
1. Komunikasi Selama berdiskusi Selama berdiskusi dan Peserta didik
Penggunaan bahasa dan mempresentasikan belum mampu
Indonesia yang baik, mempresentasikan hasil diskusi, mampu menggunakan
komunikatif, hasil diskusi, mampu berkomunikasi bahasa
dan mudah dipahami menggunakan menggunakan bahasa Indonesia yang
selama berdiskusi dan bahasa Indonesia Indonesia dengan baik memahamkan
mempresentasikan hasil yang baik, dan memahamkan guru pihak lain.
diskusi. komunikatif, dan dan peserta didik lain,
mudah dipahami. tetapi belum konsisten.

2. Kerjasama Mampu Mampu berpartisipasi Belum mampu


Keaktifan selama berpartisipasi sesuai sesuai pembagian berpartisipasi dan
berdiskusi dan pembagian tugas tugas, tetapi belum bersinergi.
menyiapkan materi dan berbagi selalu menunjukkan
presentasi dan saat tanggung jawab rasa tanggung jawab,
presentasi. dalam kelompok dan serta belum konsisten
kelompok. bersinergi dalam bersinergi
menyelesaikan menyelesaikan tugas
tugas.

ARIS ARMIANTO, S.Pd., M.Pd., Gr. 10


3. Materi pokok Mampu Mampu Belum mampu
Pengamalan Pancasila mengidentifikasi mengidentifikasi sikap- mengiden- tifikasi
dalam kehidupan sehari- sikap-sikap dalam sikap dalam media sikap-sikap dalam
hari media yang yang menunjukkan media yang
menunjukkan perwujudan menunjukkan
perwujudan pengamalan Pancasila perwujudan
pengamalan dan mampu pengamalan
Pancasila dan menyebutkan sikap Pancasila dan
mampu tersebut merupakan belum mampu
menyebutkan sikap pengalaman sila yang menyebutkan
tersebut merupakan mana, tetapi tidak sikap tersebut
pengalaman sila secara lengkap. merupakan
yang mana. pengalaman sila
yang mana.
4. Laporan Laporan dibuat Laporan dibuat Laporan dibuat,
dengan menggunakan bahasa tetapi belum
bahasa yang runut, yang runut, tetapi menggambarkan
jelas dan belum jelas dan belum aktivitas belajar
menggambarkan menggambarkan hasil yang dilakukan.
hasil pengamatan pengamatan secara
secara sistematik sistematis.

ARIS ARMIANTO, S.Pd., M.Pd., Gr. 11


ATP KURIKULUM MERDEKA BELAJAR
Nama Penyusun : ARIS ARMIANTO, S.Pd., M.Pd., Gr.
Satuan Pendidikan : UPTD SD Negeri 211 Bulete
Kelas / Semester : VI (Enam) / I (Ganjil)
Tahun Pelajaran : 2024 / 2025

Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila

Capaian Pembelajaran PPKn Fase C (Kelas V dan VI) Berdasarkan Elemen:


Elemen Capaian Pembelajaran
Peserta didik mampu memahami dan menyajikan hubungan antarsila dalam Pancasila sebagai suatu kesatuan yang utuh. Peserta didik mampu
Pancasila mengidentifikasi dan menyajikan makna nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara. Peserta didik mampu menerapkan nilainilai
Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Peserta didik mampu menganalisis dan menyajikan hasil analisis bentuk-bentuk sederhana norma, aturan, hak, dan kewajiban dalam kedudukannya sebagai
anggota keluarga, warga sekolah, dan bagian dari masyarakat. Peserta didik mampu menganalisis secara sederhana dan menyajikan hasil analisis
Undang-Undang Dasar Negara
pelaksanaan norma, aturan, hak, dan kewajiban sebagai anggota keluarga, dan warga sekolah. Peserta didik melaksanakan kewajiban dan hak sebagai
Republik Indonesia Tahun 1945
anggota keluarga, warga sekolah, dan bagian dari masyarakat. Peserta didik mampu mempraktikkan membuat kesepakatan dan aturan bersama serta
menaatinya dalam kehidupan sehari-hari di keluarga dan di sekolah.
Peserta didik mampu menganalisis, menyajikan hasil analisis, menghormati, menjaga, dan melestarikan keragaman budaya dalam bingkai Bhinneka Tunggal
Bhinneka Tunggal Ika
Ika di lingkungan sekitarnya.
Negara Kesatuan Republik Peserta didik mampu mengenal wilayahnya dalam konteks kabupaten/kota, provinsi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah NKRI. Peserta didik
Indonesia mampu membangun kebersamaan, persatuan, dan berkontribusi menciptakan kenyamanan di sekolah dan lingkungan sekitar.

Bab 1 : Belajar Pancasila Menyenangkan (Memahami Sila-Sila Pancasila)


Pengantar Bab 1 : Nilai-Nilai Pancasila adalah Kebaikan yang Saling Berhubungan
Aktivitas 1 : Memahami nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aktivitas kehidupan
Aktivitas 2 : Wawancara dan Diskusi Kelompok Memahami Hubungan Sila-Sila dalam Pancasila
Aktivitas 3 : Memahami Makna Konsensus atau Kesepakatan melalui Permainan Tradisional
Alokasi Waktu : 8 x 35 Menit (4 Pertemuan)
Elemen Pancasila
Capaian Pembelajaran Peserta didik mampu memahami dan menyajikan hubungan antarsila dalam Pancasila sebagai suatu kesatuan yang utuh. Peserta didik mampu
mengidentifikasi dan menyajikan makna nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara. Peserta didik mampu
menerapkan nilainilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

ARIS ARMIANTO, S.Pd., M.Pd., Gr. 12


Alokasi
Tujuan Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Konten Esensial Model Pembelajaran PPP
Waktu
1.1 Menjelaskan keterkaitan sila-sila dalam 1. Peserta didik mampu menguraikan 1. Praktik nilai-nilai Pancasila Contextual Teaching Dimensi akhlak mulia 8 JP
Pancasila sebagai satu kesatuan yang makna sila-sila dalam Pancasila dengan dalam kehidupan sehari- Learning / Problem dan gotong royong
utuh. benar hari. Based Learning dengan teman
2. Peserta didik mampu menunjukkan sikap- 2. Pancasila digali dari budaya
sikap yang berhubungan dengan sila-sila dan kehidupan bangsa
dalam Pancasila dengan tepat Indonesia.
3. Peserta didik mampu menguraikan 3. Sila-sila dalam Pancasila
hubungan antarsila dalam Pancasila saling terhubung satu
dengan benar dengan yang lain.
4. Pancasila sebagai
kesepakatan bersama.
5. Mempraktikkan Nilai-Nilai
Pancasila dalam Kehidupan
Sehari-hari
6. Hubungan Sila-Sila dalam
Pancasila
7. Pancasila sebagai
Kesepakatan Berbangsa
dan Bernegara

ARIS ARMIANTO, S.Pd., M.Pd., Gr. 13


TP & LINGKUP MATERI
Kode
Lingkup Materi Tujuan Pembelajaran
TP
Belajar Pancasila Menyenangkan Menjelaskan keterkaitan sila-sila dalam Pancasila sebagai satu
1.1
(Memahami Sila-Sila Pancasila) kesatuan yang utuh.

KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila
Bab 1 : Belajar Pancasila Menyenangkan (Memahami Sila-Sila
Pancasila)
Pengantar Bab 1 : Nilai-Nilai Pancasila adalah Kebaikan yang Saling
Berhubungan
Aktivitas 1 : Memahami nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aktivitas
kehidupan
Aktivitas 2 : Wawancara dan Diskusi Kelompok Memahami Hubungan
Sila-Sila dalam Pancasila
Aktivitas 3 : Memahami Makna Konsensus atau Kesepakatan melalui
Permainan Tradisional
Tujuan Pembelajaran
1.1 Menjelaskan keterkaitan sila-sila dalam Pancasila sebagai satu kesatuan yang utuh.
Interval
Kriteria Ketuntasan
0 – 40% 41 – 65% 66 – 85% 86 – 100%
1. Mampu menguraikan makna sila-sila dalam

Pancasila
2. Mampu menunjukkan sikap-sikap yang

berhubungan dengan sila-sila dalam Pancasila
3. Mampu menguraikan hubungan antarsila dalam

Pancasila

Interval Kriteria Intervensi


0-40% Belum Mencapai Tujuan Remedial Di Seluruh Bagian
41-65% Belum Mencapai Tujuan Remedial Di Bagian Yang Diperlukan
66-85% Sudah Mencapai Tujuan Tidak Perlu Remedial
86-100% Sudah Mencapai Tujuan Perlu Pengayaan Atau Tantangan Lebih
Kesimpulan :
Tuntas (mencapai tujuan pembelajaran) jika minimal 2 dari 3 kriteria berada pada interval nilai 66-85%

Hasil capaian KKTP


TP Nilai Interval Kriteria Intervensi
1.1 66 – 85% Sudah Mencapai Tujuan Tidak Perlu Remedial

ARIS ARMIANTO, S.Pd., M.Pd., Gr. 14


PEMETAAN TUJUAN PEMBELAJARAN
Elemen : Pancasila
Bab 1 : Belajar Pancasila Menyenangkan (Memahami Sila-
Sila Pancasila)
Pengantar Bab 1 : Nilai-Nilai Pancasila adalah Kebaikan yang Saling
Berhubungan
Aktivitas 1 : Memahami nilai-nilai Pancasila dalam berbagai
aktivitas kehidupan
Aktivitas 2 : Wawancara dan Diskusi Kelompok Memahami
Hubungan Sila-Sila dalam Pancasila
Aktivitas 3 : Memahami Makna Konsensus atau Kesepakatan
melalui Permainan Tradisional
Pertemuan
Tujuan Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran
1 2 3 4
1.1 Menjelaskan keterkaitan sila-sila dalam 1. Peserta didik mampu
Pancasila sebagai satu kesatuan yang menguraikan makna sila-sila
utuh. dalam Pancasila dengan benar
2. Peserta didik mampu
menunjukkan sikap-sikap yang
√ √ √ √
berhubungan dengan sila-sila
dalam Pancasila dengan tepat
3. Peserta didik mampu
menguraikan hubungan antarsila
dalam Pancasila dengan benar

JURNAL HARIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Elemen : Pancasila
Bab 1 : Belajar Pancasila Menyenangkan (Memahami Sila-
Sila Pancasila)
Pengantar Bab 1 : Nilai-Nilai Pancasila adalah Kebaikan yang Saling
Berhubungan
Aktivitas 1 : Memahami nilai-nilai Pancasila dalam berbagai
aktivitas kehidupan
Aktivitas 2 : Wawancara dan Diskusi Kelompok Memahami
Hubungan Sila-Sila dalam Pancasila
Aktivitas 3 : Memahami Makna Konsensus atau Kesepakatan
melalui Permainan Tradisional
Tujuan
Alur Tujuan Pembelajaran Konten Esensial Penilaian AW/Tgl
Pembelajaran
1.1 Menjelaskan 1. Peserta didik mampu 1. Praktik nilai-nilai Pancasila Sikap,
keterkaitan menguraikan makna dalam kehidupan sehari-hari. pengeta
sila-sila sila-sila dalam Pancasila 2. Pancasila digali dari budaya huan,
dalam dengan benar dan kehidupan bangsa keterampi
Pancasila 2. Peserta didik mampu Indonesia. lan
sebagai satu menunjukkan sikap- 3. Sila-sila dalam Pancasila
kesatuan sikap yang berhubungan saling terhubung satu dengan
yang utuh.
dengan sila-sila dalam yang lain.
Pancasila dengan tepat 4. Pancasila sebagai
3. Peserta didik mampu kesepakatan bersama.
menguraikan hubungan 5. Mempraktikkan Nilai-Nilai
antarsila dalam Pancasila dalam Kehidupan
Pancasila dengan benar Sehari-hari
6. Hubungan Sila-Sila dalam
Pancasila
7. Pancasila sebagai
Kesepakatan Berbangsa dan
Bernegara

ARIS ARMIANTO, S.Pd., M.Pd., Gr. 15


FILE LENGKAP:

https://s.id/modulajarkm

https://linktr.ee/guruteladan

ARIS ARMIANTO, S.Pd., M.Pd., Gr. 16

Anda mungkin juga menyukai