DUNIA LAIN YANG TERDIRI DARI BANYAK INFORMASI DARI PERUSAHAAN, MILITER, PEMERINTAH, SERTA EGO INDIVIDUAL APA ITU (GIBSON,1995). CYBERSPACE
REALITA YG TERHUBUNG SECARA GLOBAL, DIDUKUNG KOMPUTER, BERAKSES KOMPUTER, MULTIDIMENSI, APA ITU ARTIFISIAL, ATAU VIRTUAL (BENEDICT, CYBERSPACE 1991 DALAM TANKARD, 2005)
Jones 1995: 17
implikasi
menyebarnya jumlah cybercafe diseluruh dunia: selain untuk tempat makan juga dijadikan tempat untuk melakukan interaksi melalui internet dgn menggunakan ICQ, MUD,MOOD, dan situs email lainnya
ASPATIAL
MEDIA TEKS
1. Interaksi virtual tidak mengenal keterbatasan ruang dan jarak 2. Interaksi virtual dengan menggunakan sistem seperti WELL bisa disinkronisasikan, dijalankan secara fleksibel (waktunya disesuaikan dengan kenyamanan dan jadwal kerja penggunanya) 3. CMC merupakan media teks sehingga mampu memfasilitasi interaksi dalam kelompok yang terdiri dari banyak orang 4. CMC bersifat astigmatis ; yakni tidak memiliki kecenderungan perbedaan sosial yang didasarkan pada stigma, karena hanya menampilkan sedikit petunjuk, tanda atau perilaku yang menunjukkan status sosial tertentu yang dimiliki individu.
identitas dan perbedaan status sosial di dunia maya ini jarang / sulit untuk diidentifikasi,
kapasitas internet mampu menciptakan lingkungan yang inklusif & lebih partisipatif
budaya eksklusif yang terjadi dalam kehidupan off-line sulit untuk dipertahankan
Mobilitas jati diri: status sosial, kelas, peran sosial, dan karakter
Perpindahan dari satu tempat ke tempat lain tanpa harus bepergian secara fisik Mobilitas status, kelas, peran sosial, dan karakter
Teknologi yang dahulu berbeda dan terpisah seperti percetakan dan penyiaran sekarang bergabung.
Adanya pergeseran dari mengarah kepuasan massa audiens kolektif menuju kepuasan grup atau individu.
Perspektif CMC
PERSPEKTIF KONVERGENSI
KONVERGENSI: INTEGRASI BERBAGAI BENTUK TELEKOMUNIKASI, KOMUNIKASI DATA, DAN KOMUNIKASI MASSA (VAN DIJK, 1999:9)
KONVERGENSI ANTARA BROADCAST & JEJARING SEBAGAI MEDIA: REVOLUSI ABAD KOMUNIKASI
DIGITALISASI (FLEW,2002:10-11)
MEMBERIKAN KEMUDAHAN DALAM MENYUSUN PLATFORM DAN MEDIA SECARA INTEROPERABEL DAN MELALUI JARINGAN.
URBANISASI VIRTUAL
perspektif yang melihat kehidupan di layar tidak begitu banyak sebagai perkembangan baru atau tambahan tetapi sebagai pengembangan logika internal modernitas dan jenis urbanisasi yang menyertainya.
standardisasi lingkungan,
TERIMA KASIH
DIGITAL:APA ITU?
sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1
Kontekstual cmc
mengambil beberapa isyarat off line-konteks CMC. kesenjangan generasi fenomena yang telah menjadi feture dari mengambil dari cmc dan CITS pada umumnya menyoroti suatu aspek dari perspektif yang sejauh ini telah diabaikan. ... komputer adalah pengaruh tunggal hasil komunikatif. CMC: karena komputer interactans dimediasi tidak dapat melihat, mendengar, yang lain mereka tidak bisa menggunakan isyarat kontekstualisasi yang biasa disampaikan oleh penampilan, sinyal nonverbal, dan fitur dari konteks fisik. dengan isyarat ini untuk remover konteks sosial, wacana yang tersisa dalam ruang hampa sosial yang sangat berbeda dari interaksi tatap muka.
First media: radio, media cetak Ciri-ciri : komunikator: perorangan/institusi, mempengaruhi komunikan yg beragam Second media: televisi, internet Ciri: komunikator : tidak hanya satu tapi banyak ataupun institusi, komunikan bisa juga berub ah. Kedudukan masyarakat cyber , struktur, identitas tidak jelas, etika harus diperhatikan E-commerce: terjadi penipuan (seorang anak membeli HP melalui ecommerce seharga 800 ribu dan kemudian dikirimi sabun mandi), Teknis provider menerima new comer dalam bergabung shg kriminal bisa diantisipasi.
realitas media merefleksikan masyarakat dengan dorongan dan tujuan pragmatis sosial dan upaya produksi dan pertukaran makna kultural. Dari sini teks memiliki konteks pada masyarakat dalam dimensi politik, ekonomi dan sosial. Sedang teks dalam realitas media pada dasarnya menggunakan format bahasa pragmatis, seperti bahasa jurnalistik, bahasa sinematografi, dan bahasa internet, selain ditentukan oleh faktor dari dimensi masyarakat, juga memperhitungkan sifat bawaan dari media yang akan diwujudkan.
realitas media pada dasarnya merupakan hasil dari dua faktor, 1. dimensi masyarakat yang menjadi ruangnya, 2. format materi informasi berdasarkan sifat media.
Kedudukan media seperti itu berada dalam konteks masyarakat real dan cyber. Pada sisi lain teks sebagai pengwujud realitas media dipandang sebagai pesan bersifat pragmatis sosial, dan sebagai makna bersifat kultural. Dalam praksisnya, tentu sulit membedakan teks dalam fungsi sebagai pragmatis sosial dengan fungsi sebagai makna kultural, sebab kedua dimensi ini tiba pada penggunanya sekaligus.