Anda di halaman 1dari 156

Blue Butterfly

Rihul Jannah Djaya

Thanks to
Assalamu alaikum First, thanks a lot to Allah S.W.T. Tuhan yang punya kuasa atas segela yang terjadi. Alhamdulillah ya..., karena dengan izin-Nyalah saya bisa menyelesaikan novel pertama saya yang berjudul Blue Butterfly ini. Walaupun novel ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, tapi dengan novel ini, saya bisa menyalurkan ide saya dan percaya pada diri saya sendiri bahwa saya bisa! Next, thanks a lot too to : Bapak Abdul Azis, guru Bahasa Indonesia saya di SMA NEGERI 2 PANGKAJENE, yang udah ngasih tugas buat nulis novel. Makasih Pak! Walaupun sebelumnya saya sering ngeluh, tapi akhirnya saya bisa juga. Dan saya dapat pengalaman baru loh, hehe.

Blue_Butterfly

saudara-saudara saya dan orang tua saya, makasih atas dukungannya... teman-teman saya, yang udah rela menghabiskan waktunya untuk mendengar celotehan saya dan mengoreksi novel saya, Abi saya yang selalu memberi semangat pada saya. Makasih Hmm, pokoknya semua yang udah ambil andil dalam penyelesaian novel ini. Makasih yah Wassalamu alaikum Penulis,

Rihul Jannah Djaya

Blue_Butterfly

Daftar Isi
Thanks to ................................................................................ 2 Daftar Isi ................................................................................. 4 Part I ....................................................................................... 5 Part II .................................................................................... 28 Part III ................................................................................... 40 Part IV ................................................................................... 52 Part V .................................................................................... 64 Part VI ................................................................................... 78 Part VII .................................................................................. 91 PartVIII .................................................................................. 99 PartIX .................................................................................. 115 PartX ................................................................................... 127 Last Part .............................................................................. 147 Tentang Penulis .................................................................. 154

Blue_Butterfly

Part I

membuka tirai jendela kamarnya. Sinar mentari pagi menembus ruang persegi bercat biru tersebut. Pagi yang indah untuk memulai aktivitas. Zaskiah kemudian mengambil handuk birunya dan menuju kamar mandi. Setengah jam kemudian Zaskiah telah duduk manis di tempat tidurnya memikirkan hal-hal yang akan ia kerjakan hari ini. Baru saja Zaskiah akan beranjak ke meja belajarnya, ponsel mininya berdering. Aduch, repotin banget sih nih anak. Emang lo mau nulis apaan sich?suara Kamila yang khas membuat Zaskiah kaget saat dia menempelkan ponselnya ke telinganya. Gue mau nulis biografi, lo bisa bantu cariin judulnya gak? Please sahabatku yang baik. Zaskiah

inggu

pagi

yang

cerah.

Zaskiah

Blue_Butterfly

nyengir sambil membuka laptop putih berstiker kupukupu di depannya. Oke deh, nanti gue cariin. Dasar lo yah, kalo ngerayu pinter banget. jawab Kamila sambil memakai sepatunya. Hehehe, gue gitu loh. Ya udah, makasih and sorry udah ganggu yah!sahut Zaskiah sambil menunggu proses booting laptopnya. Iya, nih gue mau main basket sama Raka dulu. Dah Kamila mengakhiri pembicaraan dan langsung menuju motornya. Oke Kia alias Zaskiah binti Abdul. Hehehe, lengkap amat yahsesaat Zaskiah menertawakan kekonyolan yang di buatnya. We start to write your biografi! Dengan semangat Kia menulis sambil mendengar lagu Kutetap Menanti yang dinyanyikan artis faforitnya Nikita Willy. Zaskiah sangat suka dengan alunan musik piano lagu tersebut. Meski dirimu buka milikku Namun hatiku tetap untukmu Berjuta pilihan disisiku Takkan bisa menggantikanmu...

Blue_Butterfly

PART I PROLOG

Aku Zaskiah lahir di Malang, 20 februari 1994. Ayahku bernama Abdul dan ibuku Annisah. Ayahku seorang direktur di sebuah perusahaan tersukses di Jakarta saat ini sedang ibuku seorang dokter ahli penyakit dalam di RS Hasan Sadikin, Bandung. Oopz, aku lupa. Aku punya saudara laki-laki. Kakakku yang atu-atunya ini bernama Wahid. Aku|
*** Hoaaaaam.., udah jam berapa nih? Dengan mata sayup Zaskiah melirik jam weker biru yang di genggamnya lalu mencari-cari keberadaan laptopnya. Waduh, laptop gue kemana yah? Zaskiah memutar pikiran sejenak. Matanya menatap flapon kamarnya. Zaskiah memutar ingatannya kembali dalam gambaran slow motion. Sesaat dia pun mengingat kejadian semalam. Oh, iya... Gue kan ketiduran! Zaskiah beranjak dari tempat tidurnya dan menuju ke WC sambil merapikan rambut panjangnya yang masih berantakan.

Blue_Butterfly

Sambil bernyanyi-nyanyi kecil Zaskiah keluar dari WC dan menuju kamar di sebelah kamarnya. Kakak blum bangun ya?! Bangun dong Kak, aku mau cari laptopku Kak!!! teriak Zaskiah sambil menggedor pintu kamar Wahid. Tiba-tiba pintu kamar tersebut terbuka dan nyaris saja membuat Zaskiah terjatuh. Apaan sich nih anak kecil, gangguin tidur aja. keluh Wahid sambil mengusap-usap matanya. Kakak liat laptopku gak? Wahid kembali mengusap-usap matanya, Kia, kamu mimisan??! Apa Kak? Mimisan? tanya Zaskiah sambil mengusap hidungnya. Tunggu ya, Kakak ambilin kapas. Tunggu di situ, OK!? perintah Wahid yang seketika berlari ke ruang keluarga untuk mengambil kapas di kotak P3K. Zaskiah menuju kamarnya tanpa menghiraukan perintah dari kakaknya. Menuju ke depan cermin dan memerhatikan wajahnya. Wahid kanannya. datang dengan kapas di tangan

Kakak cariin kemana-mana, eh ternyata kamu disini. Kakak baru liat kamu mimisan kayak gini loh...

Blue_Butterfly

Ah, biasa aja kok Kak. Sebenarnya.., aku tuh sering mimisan, tapi gak pernah ngomong. Kali ini ketahuan Kakak deh. Tapi aku gak pa pa kok Kak... jelas Zaskiah sembari menghempaskan tubuhnya di sofa. Wahid mengangguk-angguk tanda mengerti. Baru saja Wahid membuka mulut untuk bertanya, Zaskiah kembali bertanya, Kakak tau gak aku lagi mikir apaan? Apa? tanya Wahid sambil ikut duduk di sofa dan membersihkan darah di sekitar hidung adik kesayangannya tersebut. Kalau aku liat-liat nih. Aku tuh persiiiis banget kayak cerita di film-film gitu Kak. Kalau pemainnya sakit kanker, mimisan kayak gini. Hahahah! Bisa aja yah? jelas Zaskiah yang lalu tertawa terkekeh-kekeh. Hoosh! Kamu gak boleh bilang gitu. Kalau kejadian, gimana coba?? Kakak kan gak mau kehilangan kamu kata Wahid dengan mata berkaca-kaca. Tawa Zaskiah berhenti. Hmmm, iya yah Kak. Yang care sama aku tuh cuma Kakak dan Tante Nurul. Sedangkan MamaPapa, sama sekali gak care sama aku. Aku sakit juga mereka gak bakalan pulang kalau gak libur. Zaskiah terisak dan mendekap Wahid.

Blue_Butterfly

Udahudah mereka kerja juga untuk kita kan? kata Wahid melepaskan dekapan Zaskiah. Kamu mandi gih. Kakak yang anterin kamu ke sekolah. tambah Wahid sambil mengusap air mata adiknya. Iyah Kak. Zaskiah tersenyum lebar.

Alhamdulillah Ya Allah, aku punya Kakak sebaik dia


*** Zaskiah sedang duduk di kantin saat jam istirahat. Hei!!! Tumben rajin gini? Lagi ngetik apaan sih? sapa Sandi sambil menyodorkan minuman dingin ke arah Zaskiah. Eh, kamu. Thanks ya. Aku memang lagi haus nih. sahut Zaskiah dan tersenyum lalu menyeruput minuman dingin di depannya. Tanpa sepengetahuan mereka, ternyata Kamila sudah dari tadi mengendap-endap menuju ke belakang Zaskiah. Lalu memegang bahu Zaskiah. Door!!! Kamila terkekeh lalu duduk di hadapan Zaskiah dan Sandi yang kaget karena ulahnya.

Blue_Butterfly

10

Aduh, lo apaan sih? Gue kaget nih. Senengnya ngagetin mulu. keluh Zaskiah dengan raut wajah kesal. Udah Sas. Oyah..., kamu ngetik apaan tadi? Sandi mengulang pertanyaannya. Gue tau... sambar Kamila. Ih, Mila! Zaskiah melotot kearah Kamila, kemudian berbalik ke cowok di sebelahnya. Sorry ya San, temen aku emang agak kurang, apa ya? Hmm yang penting, kayak gini deh. Eheh.., kok lo pake aku kamu sih? Cielah, ada angin apa nih? goda Kamila. Angin ribut!! jawab Zaskiah cemberut. Kamila tersenyum puas melihat ekspresi Zaskiah. Oh ya San, aku tuh lagi ngetik biografi gitu. Cuma mau belajar jadi penulis kok. wajah Zaskiah yang cemberut berganti dengan senyum ramah. Ooo bibir Sandi membulat, Kalau gitu aku ke ruang osis ya. Soalnya ada rapat. Dah, SassyMila. Sandi beranjak dari kursi dan keluar dari kantin. Ekhem.., lo suka ya sama ketos itu?? Ayo, ngaku sama gue goda Kamila lagi.

Blue_Butterfly

11

Zaskiah tersenyum sambil punggung Sandi yang telah menjauh.

memandangi

Kalo iya, kenapa?? kata Zaskiah sambil beranjak dan meninggalkan Kamila. SassySassy Kamila menggeleng. Eh!!!! Tungguin gue Sas! kejar Kamila ***

PART V Putih Abu-Abu

Setelah lulus SMP, aku dan keluargaku pindah ke Jakarta. Dan aku melanjutkan sekolah di jenjang yang lebih tinggi, di SMA 45 Jakarta. Di sekolah ini aku punya sahabat baru, namanya Mila, Kamila Kamil. Dia memang cerewet dan tomboi, tapi sudah seperti saudara bagiku. Satu lagi, teman atau mungkin sahabat juga, namanya Sandi Putra Hermawan. Dia satu-satunya orang terunik di sekolah. Dia |
Ki, lagi sibuk ya? suara Wahid seketika membuat Zaskiah kaget. Lagi ngerjain tugas ya? tambah Wahid yang sudah berdiri di belakang Zaskiah.

Blue_Butterfly

12

Eh, Kakak. Aku kirain apa tiba-tiba ada suara... Zaskiah berbalik. SandiPutraHermawan eja Wahid. Siapa tuh? tanyanya. Zaskiah tersenyum lalu menutup laptopnya membalikkan badan. Temen Kak. Ini tuh bukan tugas. Aku lagi belajar nulis gitu Kak. Cuma coba-coba... jelas Zaskiah. Temen tapi kok nyengir sih. goda Wahid. Senyum Zaskiah semakin melebar. Tapi baguslah, kamu keliatan manis kalau senyum. Wahid juga tersenyum pada Zaskiah. Ah, Kakak. Mulai deh, jurus rayuan mautnya. Mereka terbahak-bahak beberapa menit. dalam tawa dalam

Makan yuk! Mama Papa udah nungguin. ajak Wahid yang menarik tangan Zaskiah. What? Mama Papa datang? mata Zaskiah membelalak. Wahid mengangguk. Bener nih? Kakak gak lagi bo`ong kan? Ini kan bukan hari libur Kak. Awas ya kalo Kakak bo`ong...

Blue_Butterfly

13

ancam Zaskiah yang keluar dari kamarnya bersama Wahid. Kakak kan gak suka boong... kata Wahid santai. Gak suka tapi doyan kan? Zaskiah tersenyum. Wahid hanya tersenyum menanggapi Zaskiah. Sesampai di ruang makan, Zaskiah dan Wahid pun duduk di kursi masing-masing. Ternyata benar, Bu Annisah dan Pak Abdul sudah menyambut mereka di ruang makan.

Hari yang menyenangkan, kata hati Zaskiah.


*** Kamila meneguk susu di depannya lalu mengambil sehelai roti dan mengolesinya dengan selai cokelat. Ditatanya dengan rapi dipiring kemudian di ambilnya selembar lagi, diolesinya dengan mentega dan diletakkannya di piring di depannya. Ayah! Sarapan yuk! Kamila lalu duduk di kursi. Non, kok rotinya diolesin selai cokelat? Katanya gak suka cokelat, Bi Ine menunjuk roti di piring lain. Yang itu buat Ayah bi. Oyah, kopi buat Ayah mana bi? Blom dibuatin ya?

Blue_Butterfly

14

Iya Non, tunggu ya saya Bibi buatin. Bi Ine bergegas menuju dapur. Gak usah Bi! Kamila beranjak dari kursi, Biar aku aja. Bi Ine lalu menghentikan langkahnya. Kamila bergegas ke dapur. Bi Ine memandang makanan yang tertata rapi di meja. Di perhatikannya perubahan tingkah laku pada Kamila. Anak semata wayang Pak Kamil yang di tinggal mati istrinya saat melahirkan anaknya tersebut. Tidak terasa, Kamila telah tubuh menjadi gadis cantik, dan wajahnya sangat mirip dengan ibunya, terutama mata indahnya itu. Kamila datang dengan secangkir kopi dan secangkir teh di nampan yang di bawanya. Bibi duduk gih, nih aku buatin teh. Kita sarapan bareng. katanya sembari menata teh dan kopi di atas meja. Kamila pun duduk, Ayah mana ya? Kok lama banget. Belum sempat Bi Ine menjawab pertanyannya, Pak Kamil muncul. Mila, Ayah berangkat ya!

Blue_Butterfly

15

Gak sarapan dulu Yah? Spesial loh kopi buatan aku, Kamila menyodorkan kopi kearah Kamila dengan mata berbinar. Maaf sayang, Ayah buru-buru. Ada meeting dengan klien di Bogor. Ayah ngejar waktu. Pak Kamil terlihat sangat tergesah-gesah memasing sepatu dan mengambil tasnya. Ayah berangkat! Kamila sodorkannya. menaruh kembali kopi yang di

Ntar malam Ayah pulang kan? tanya Kamila yang mengekor di belakang Pak Kamil hingga di pintu. Iya! Kamila mematung, hanya itu Yah? Percuma dong aku pake buatin kopi segala. Kamila berbalik menuju meja makan dan duduk memandangi akan di meja. Tapi gak pa pa, kan masih ada waktu akan

malam ntar. Ayah juga pasti nyiapin kado buat aku


Kamila tersenyum kecut. Tampak raut kekecewaan di wajahnya. Ia lalu berdiri dan mengambil tasnya. Bi, aku berangkat ya, sembari berjalan menuju pintu. Gak sarapan dulu Non? Bi Ine mengekor di belakang Kamila.

Blue_Butterfly

16

Gak Bi, Bibi makan aja. *** Hari yang terik. Matahari seperti tak mau kalah dengan semangat para siswa kelas XI IPA 1 yang berada di lapangan. Tak lain lagi yang berada di depan mereka adalah Pak Abu, guru terfavorit di SMA 45 Jakarta. Untuk pemanasan, kalian lari keliling lapangan 2 kali. Kalau ada yang merasa kurang enak badan, istirahat saja. Pak Abu dengan ciri khasnya yang ramah memberikan aba-aba. Di sudut belakang, Sandi menoleh ke arah Zaskiah. Sassy, kita balapan ya? mengulurkan tangannya pada Zaskiah. Zaskiah tidak menanggapinya. Sassy?? Kamu dengar aku tidak? ulang Sandi. Sandi memainkan tangannya di depan wajah Zaskiah. Zaskiah pun berbalik ke arah Sandi. Kenapa San? dengan ekspresi datar. Balapan? Kamu mau tidak balapan? Ooh, hmmm.., boleh... jawab Zaskiah tanpa ekspresi sedikit pun. Deal? Sandi

Blue_Butterfly

17

Deal? Sandi kembali mengulurkan tangannya pada Zaskiah dan tersenyum. Iya, deal... Zaskiah membalas senyum Sandi. mengangguk dan

Oke anak-anak. Satu-dua..., Pak Abu meniup peluitnya, Priiiiit!!!! Semua siswa berlari, termasuk Sandi dan Zaskiah. Sandi mencoba berlari sekencang mungkin namun tidak dengan Zaskiah yang ketinggalan jauh. Hosh...hosh..., Sandi mengatur nafas, Sassy mana ya? Lama banget. Sandi menoleh ke arah temantemannya yang masih berlari. Beberapa menit kemudian Zaskiah sampai. Zaskiah berada di urutan paling terakhir. Zaskiah langsung duduk di samping Sandi yang sudah menunggunya. Hayo..., kamu kalah. Ke kantin yuk, kamu yang bayar. goda Sandi. Sandi lalu berdiri dan menarik tangan Zaskiah. Eh..., Sas. Kamu gak sakit kan? tanya Sandi cemas sambil kembali duduk di samping Zaskiah dan memerhatikan Zaskiah.

Blue_Butterfly

18

Aku gak pa pa kok. Ke kantin yuk! jawab Zaskiah dengan lemas dan wajah yang pucat pasih. Zaskiah berdiri dan baru saja Sandi akan berdiri... BRUK!!! Tubuh Zaskiah tersungkur kembali ke kursi. Sassy!!! Kamu kenapa Sas? tanya Sandi panik. Sandi pun menggendong Zaskiah ke UKS. *** Kamila berlari menuju kelas XI IPA 1 dan menghampiri Sandi. San, Sassy mana? Kata anak-anak ada di UKS, kok gak ada? tanya Kamila mendesak. Tadi memang di UKS, tapi waktu Mama Papanya datang dia blum sadar juga, padahal udah dua jam dia pingsan. Jadi Sassy dibawa ke RS. jelas Sandi. Trus kenapa lo gak ikut? Nemenin dia kek... keluh Kamila. Maunya sih gitu, tapi Bu Belia ngelarang. Jadi aku gak ikut, mau gimana lagi? jawab Sandi dengan ekspresi datar. Kalau gitu kita kesana sekarang! Kamila sambil memukul meja Sandi.

Blue_Butterfly

19

Hmm... pikiran Sandi menjelajah. Tapi... Ayo, kalau gak mau kena macet perginya sekarang tau! Kamila menarik tas Sandi. Sandi yang masih plin-plan pun terseret oleh Kamila yang memang terkenal TOMBOI. Sandi dengan langkah sedikit berlari terpaksa bungkam karena melihat ekspresi Kamila. Naik apa La? Kamu kan pake motor. tanya Sandi. Gak, gue di antar sopir hari ini. jelas Kamila sesampai di tempat parkir. Mereka berdua pun masuk ke dalam mobil dan menuju ke RS. *** Di depan kamar VIP 02... Knock...knock..knock...!!! Siapa ya? tanya Wahid sambil membuka buka. Wahid menoleh keluar. Eh Mila, masuk dek. Kia ada didalam. sambut Wahid

Blue_Butterfly

20

Iya Kak, makasih. Oh iya, kenalin Kak, temennya Sassy juga namanya Sandi. jelas Kamila yang kemudian masuk kedalam kamar rawat Zaskiah sementara Sandi masih berdiri di pintu. Sandi mengulurkan tangannya, Sandi Kak... Wahid... sahut Wahid menyambut tangan Sandi. Ki, jadi ini yang namanya Sandi, keren juga. goda Wahid sambil melirik Zaskiah yang berjalan kearah mereka. Kakakku memang punya jurus rayuan maut San. sambar Zaskiah yang sudah berdiri di belakang Wahid sambil tersenyum. Kamu udah sadar Ki? tanya Sandi melihat Zaskiah. He`em..angguk Zaskiah. Eh, bicaranya jangan di situ donk. Duduk disini gih... sahut Kamila yang sudah dari tadi duduk di sofa. Iya, masuk nak! sambut Bu Annisah. *** Zaskiah terbangun. Tidak ada satu orang pun di kamar. Zaskiah berjalan ke pintu, dan berhenti...

Blue_Butterfly

21

Maaf dok, jadi apa tindakan terbaik yang perlu kami lakukan? tanya Wahid. Begini, pada umumnya semua penyakit dapat di sembuhkan. Namun, kita perlu berusaha untuk melakukan yang terbaik dan berdo`a. Jadi saya sarankan agar Zaskiah menjalani pengobatan di Singapure, karena peralatan medis di sana lebih memadai.jelas Dokter. Zaskiah membuka pintu, Hiks....hiks...., Ma...Pa..., aku sakit apa Ma? Kenapa aku yang sakit Kak? Kia!? serentak semuanya memandang ke arah Zaskiah. Tubuh Zaskiah melemah, dan tak sadarkan diri... *** Sinar mentari menembus jendela kamar Zaskiah. Perlahan Zaskiah membuka matanya. Dia ingat dengan jelas kalau semalam ia pingsan. Kakak mau kemana? Mama Papa mana Kak? tanya Zaskiah saat melihat Wahid mengambil jeketnya di kursi dan memakainya. Mama Papa keluar bentar, mau beli makanan katanya. Kalo Kakak mau nyetor tugas soalnya dosen Kakak bilang hari ini terakhir ngumpul tugas.

Blue_Butterfly

22

Trus Kakak mau ninggalin aku sendirian? mata Zaskiah membelalak. Iya kepalanya. juga ya... Wahid menggaruk-garuk

Slamat siang... sapa Sandi sembari muncul dari balik pintu. Siang... Oyah, kebetulan kamu datang San. Kamu bisa gak temenin Kia? Bentaaaarrr aja. Soalnya Kakak mau ke kampus bentar. jelas Wahid saat Sandi meletakkan suatu bungkusan di meja. Kalo Kianya mau di temenin.., hehhe. goda Sandi melirik Zaskiah. Gimana Ki? Zaskiah diam dan menimbang sejenak.

Yatidak, ya...tidak??
Iya..iya deh, daripada aku sendirian. Wahid pun mengambil ranselnya, Ok, Kakak brangkat ya..., assalamu alaikum... Wa...,wa... Sandi terbata-bata menggaruk-garuk kepalanya karena bingung. sambil

Waalaikum salam... sahut Zaskiah melanjutkan perkataan Sandi. Sandi tersenyum.

Blue_Butterfly

23

Gak pa pa kok San, itu salam yang wajib bagi muslim aja kok. terang Zaskiah. Ngomong-ngomong artinya apa yah Sas? Artinya, semoga kesejahteraan, rahmat, dan keberkahan Allah senantiasa tercurah kepada kalian. terang Zaskiah. Sandi mengangguk pelan lalu duduk di kursi. Sesaat suasana di kamar rawat Zaskiah hening. Sandi pura-pura sibuk dengan komik yang dia bawa dan Zaskiah sibuk mendengarkan alunan bacaan Al-Qur`an dengan headset. San, hari ini tanggal berapa ya? tanya Zaskiah membuka pembicaraan sembari melepaskan headset di telinganya. Tanggal 14. Oiah, aku punya kado valentine buat kamu Sas, nih... Sandi menyodorkan kotak musik biru bermotif kupu-kupu ketangan Zaskiah. Makasih ya... sebenarnya dalam agama aku gak ada perayaan valentine. Mungkin gak pa pa ya kalo aku ikut. Aku juga punya kado buat kamu, tapi dibuka di rumah ya? pinta Zaskiah sembari mengambil kotak biru di lemari. Iya. sahut Sandi. Zaskiah kembali berbaring.

Blue_Butterfly

24

Kamu keliatan pucat Sas, kamu baik-baik aja kan?tanya Sandi yang dari tadi memerhatikan gerakgerik Zaskiah. Ga pa pa... jawab Zaskiah pelan. Oiah, Mila nitip salam ama kamu. Dia ga bisa ke sini soalnya neneknya sakit. Iya..., salam balik ya... kata Zaskiah sembari menutup mata. Kamu bener gak pa pa kan? Aku mau ngomong sesuatu, boleh? Gak, aku gak apa apa Sandi. Ngomong aja, aku denger kok. sahut Zaskiah. Kamu tau gak, selama ini aku mau bilang sesuatu tapi aku gak berani. Setiap kali aku mau nyampaiin, eh ada hambatannya. kata Sandi sambil memainkan jemari tangannya. Sassy, aku sayang ama kamu. Apa kamu ngerasain yang sama? Sesaat suasana hening. Sas..., kamu gak suka ya aku ngomong kayak gini. Atau..., kamu tidur ya? Beberapa menit Zaskiah tak menjawab.

Blue_Butterfly

25

Hallo..., Sas, kamu kenapa? Sassy!!! Sandi mulai cemas. Tiba-tiba monitor yang menunjukkan gerakan jantung Zaskiah berhenti hingga akhirnya sebuah garis muncul di monitor tersebut. Monitor tersebut berbunyi nyaring, mengingatkan Sandi pada kejadian setahun lalu. Sandi pun berlari keluar, dan kembali bersama dokter Arif. Dokter Arif bergegas memanggil suster dan memeriksa keadaan Zaskiah. Detak jantungnya berhenti San! Sandi tercengang. *** Kakak baik-baik aja kan?sahut Sandi pada Maria yang terlihat pucat. Iya San, Kakak cuma agak ngantuk kok Kakak pucat tau. Aku panggilin dokter ya? Gak usah.., Kakak cuma lelah, pengen tidur. Sandi masih menunggu, melihat Maria yang masih menutup matanya. Beberapa menit kemudian monitor yang menunjukkan gerakan jantung Maria berbunyi nyaring. Kakak? Kakak kenapa? Kak!!! Sandi panik. Sandi bingung harus berbuat apa.

Blue_Butterfly

26

Tunggu Kak, aku panggilin dokter! Beberapa saat kemudian Sandi kembali bersama dokter. Dokter memeriksa keadaan Maria dan berkata dengan tenang. Maaf San, Maria sudah tidak bisa di selamatkan..., kamu yang sabar ya... sahut dokter dengan nada iba. *** Kejadian itu terus membayangi Sandi. Sandi berlari keluar kamar rawat Zaskiah. Sementara dokter masih sibuk menangani Zaskiah yang tengah dalam keadaan kritis. ***

Blue_Butterfly

27

Part II

bisa melupakan gadis lucu yang mewarnai hari-harinya semenjak SMA. Terlebih saat memandang kotak biru di atas meja belajarnya. Butir-butir bening di matanya seakan tidak mau ketinggalan untuk melirik kado tersebut. Astaga, aku gak boleh gini. Aku harus kuat. Sandi masih tidak bisa menahan kesedihannya.

ua minggu berlalu, Sandi masih tidak

Kamu harus kuat San, kamu gak boleh cengeng, Sassy gak suka cowok cengeng. Kamu ingat gak sih?
Hati Sandi berkata. Ok, aku siap. kata Sandi yang lalu melangkah ke meja belajar dan duduk di kursi.

Blue_Butterfly

28

Sesaat setelah Sandi membuka kotak biru, Sandi terdiam melihat isi kotak tersebut. Kemudian dia mengambil selembar surat yang lagi-lagi berwarna biru. Setelah membaca surat tersebut Sandi pun membuka benda segipanjang pipih putih yang terlebih dahulu dia keluarkan dari kotak. Selesai proses booting Sandi pun memasukkan password sesuai yang tertera disurat Zaskiah. Beberapa kali Sandi menggeser kursor. Dan Sandi pun sampai pada file My Biografi dan membaca halaman demi halaman file tersebut. *** Perlahan Zaskiah membuka matanya. Ia merasa seperti seharian penuh dari pagi hingga pagi. Beberapa menit ia berbaring lalu berusaha untuk duduk. Kepalanya terasa berat. Ia melihat sekelilingnya. Ada Wahid yang tertidur pulas di kursi. Merasakan gerakan jemari tangan Zaskiah, Wahid pun terbangun. Ki, kamu udah sadar ya? Alhamdulillah..., mana yang sakit Ki? Atau Kakak panggilin dokter? tanya Wahid bertubi-tubi sambil mengambil langkah panjang dari kursi. Gak usah Kak sahut Zaskiah sambil menahan tangan kiri Wahid.

Blue_Butterfly

29

Wahid pun kembali duduk. Kakak tuh lebay banget ya, aku cuma tidur seharian segitu khawatirnya. Oiah kak, kapan aku dipindahin ke ruangan ini? tanya Kia penasaran dengan suara agak serak. Ya Allah, kamu gak tau ya? Kamu udah koma 2 minggu tau! terang Wahid. What?!! Zaskiah langsung terduduk di atas tempat tidur. Selama itu Kak? Trus sekarang kita dimana? tanya Zaskiah serius. Udah di Singapore adikku sayang... kamu lupa ya? Kamu kan udah kemoteraphy 2 minggu lalu sayang. goda Wahid sembari menyodorkan segelas air pada Zaskiah. Zaskiah meneguk air yang diberikan Wahid padanya. Mila sama Sandi pernah jenguk aku nggak?. Nggak, mereka kan skolah..., waktu di Jakarta tuh gini ceritanya... *** Kamu kenapa San? tanya Wahid saat berpapasan dengan Sandi didepan kamar rawat Zaskiah.

Blue_Butterfly

30

Sassy Kak... jawab Sandi lemas. Lalu berlari keluar rumah sakit. Kamu kenapa San?! Kia kenapa?! tanya Wahid sedikit berteriak sambil mengejar Sandi. Sampai diluar rumah sakit, akhirnya Wahid pun dapat menahan Sandi. Kia kenapa San? Kamu kenapa?!! tanya Wahid dengan perasaan marah dan penasaran. Beberapa saat Sandi diam seribu bahasa. Lalu menarik nafas dalam-dalam dan berkata, Kia udah pergi Kak!! Udah pergi!!! teriak Sandi yang mulai meneteskan air mata. Wahid tercengang... Dia udah ninggalin Kak Wahid, Mila, Tante, Om, dan aku!!! Wahid masih diam. Permisi Kak, aku gak bisa disini trus... Sandi lalu berlari memanggil taksi dan pulang. *** Waktu itu Kakak kaget banget. Saking kagetnya, Kakak langsung ke kamar kamu. jelas Wahid serius.

Blue_Butterfly

31

Trus kok aku bisa disini? tanya Zaskiah penasaran. Waktu Kakak sampai di kamar kamu, dokter bilang kalo tadinya denyut jantungmu berhenti, tapi berhasil diselamatkan. Trus kamu dibawa ke sini deh. terang Wahid. *** Hei! sapa Raka pada Kamila yang tengah duduk sendiri di gazebo. Hei Raka! balas Kamila dengan senyum tipis. Ngapain disini? Cuma duduk aja sambil baca novel. Sendirian? Temen lo yang cerewet itu mana? Raka menengok sekitar Kamila, mencari-cari Zaskiah. Raka kemudian duduk di samping Kamila dan melahap kripik di depan Kamila. Mereka memang sangat akrab. Raka adalah teman sepermainan Kamila sejak SD. Tapi mereka baru bersekolah di sekolah yang sama sejak SMA. Keakraban mereka kadang membuat teman-teman mereka menyangka bahwa mereka adalah sepasang kekasih. Sassy? Kamila menoleh kearah Raka sembari ikut melahap kripiknya. Raka mengangguk.

Blue_Butterfly

32

Dia lagi sakit. Sekarang gak lagi di Jakarta. Trus dimana? Kamila pun menceritakan perihal Zaskiah pada Raka. Raka dengan saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya (hehehe) memerhatikan Kamila. Raka terus memandangi mata Kamila. Mata yang menurutnya indah.

Gue suka mata lo La...


*** Jangan bilang Kakak gak ngabarin temen aku kalo aku gak jadi mati... sahut Zaskiah menunggu jawaban Wahid. Hmmm, gimana ya? jawab Wahid bingung. Ich, kakak jahat. Kakak gimana sich? sahut Zaskiah kesal sambil mencubit-cubit lengan Wahid. Bukannya gitu, waktu itu Kakak nelpon Mila, dia keheranan gitu karena gak tau apa-apa. jelas Wahid sambil mengelus-elus lengannya yang memerah. Kalo Sandi Kak? tanya Zaskiah lagi. Kalo Sandi, udah Kakak telpon waktu itu, tapi ponselnya gak aktif. Kakak tanya ke Mila, katanya dia gak ke skolah. Ya Kakak gak tau kabarnya Sandi sekarang gimana. jelas Wahid sekali lagi.

Blue_Butterfly

33

Gimana donk kak? Hmmm..., ponselku mana Kak? Biar aku yang telpon Sandi. kata Zaskiah sambil mengulur tangannya, meminta ponsel pada Wahid. Wahid menuju ke lemari lalu memberikan ponsel imut berwarna biru pada Zaskiah. Untung kakak bawa ponsel kamu. Kakak gak ngeotak-atik ponsel aku kan? goda Zaskiah sembari tersenyum sendiri. Sambil mencari kontak Sandi di ponselnya, Zaskiah bertanya, Mama Papa mana Kak? Di kantor lagi ya? Mereka lagi di ruangan dokter. Lagi bicarain hasil kemoteraphy kamu yang kedua. jelas Wahid sambil memainkan ponsel miliknya. Kemoteraphy? Kemoteraphy apa Kak? Tapi..., sebenarnya aku gak tau aku sakit apa. tanya plus curhat Zaskiah. Kamu kena kanker otak. Seperti di sinetron yang kamu bilang. Pikiran Zaskiah menjelajah. Lalu dia meraba kepalanya. Seketika ekspresinya berubah. Arrrgh, kok rambutku di botakin sih. Hiks...hiks... sesal Zaskiah yang kemudian menangis.

Blue_Butterfly

34

Kakak kok gak nanya aku dulu..., dokternya juga, main botakin aja! Wahid tersenyum menahan tawa. Ich,, Kakak jahat!!! Kok ketawa, gak lucu tau. sahut Zaskiah kesal sampai-sampai bibirnya maju beberapa milimeter. Sorry deh, sorry. Abis lucu. Hahahaha... Kepala kamu kayak Ipin Ki! jelas Wahid yang tidak bisa menahan tawanya yang makin menjadi-jadi. Tapi aku kan gak rela Kak. Masa rambut aku udah sepinggang main di botakin aja!!! Zaskiah makin kesal. Kakak ngerti kok. Tapi itukan efek kemoteraphynya. Udah Ki, jangan nangis lagi ya? Zaskiah pun menghentikan tangisnya. Kakak keluar bentar ya... sahut Wahid menuju ke pintu. Panggilin Mama Papa ya Kak!!! pinta Zaskiah. Iya!!! teriak Wahid yang sudah berada di seberang pintu. *** Ka..., Raka! Raka berbalik.

Blue_Butterfly

35

Sandi udah ke skolah blum? tanya Mila pada Raka yang sedang duduk. Gak tau La, gue gak pernah ketemu dia sejak dua minggu lalu. Emang kenapa La? Gak pa pa kok. jawab Kamila pada Raka yang meminum sprite di meja. Gini..., kan San... penjelasan Kamila yang baru akan dia mulai terputus saat ponselnya berdering. Kamila mengambil ponsel di saku bajunya. memanggil... KIA IMUT Hah! Siapa yang pake ponselnya Sassy ya? sahut Kamila setelah mengeja nama kontak yang di daftar sendiri oleh Zaskiah. Raka berbalik melihat Kamila, Gak tau. Gue gak nanya lo.Kaila ikut berbalik ke Raka. Trus nanya ke siapa? Hehe, iya yah. Gak tau.. Buruan tuh, siapa tau Kia beneran. Hallo? sapa Kamila setelah memencet tombol hijau pada ponselnya. Hallo, Mila? Lo apa kabar La? Ni gue Sassy sapa suara di seberang.

Blue_Butterfly

36

Hah? Sassy? Beneran ni Sassy? tanya Kamila yang belum percaya. Iyalah, gue Sassy, Zaskiah Nur Annisah. Sahabat lo... sahut suara diseberang yang agak serak. Alhamdulillah..., lo udah sadar Sas? Apa kabar lo? tanya Kamila dengan senyum bahagia yang tergambar di wajahnya. Sampai-sampai Kamila menjadi perhatian seisi kantin karena suaranya yang lantang. Menyadari dirinya menjadi perhatian semua oarng di kantin, Kamila pun keluar dari kantin. Kamila pun duduk di gazebo. Iya nih, tinggal nunggu hasil kemoteraphynya Kapan lo ke sko... Sandi mana La? Gue mau bicara. Zaskiah memutus pertanyaan Kamila. Ada kok, a...da.. jawab Kamila ragu plus kaget melihat Raka yang ternyata dari tadi mengikutinya. Kamila melototi Raka seakan berkata, kok lo di

sini sih? Lo ngikutin gue ya?


Raka hanya tersenyum. Dan mengangkat tangan dan membentuk huruf V jari telunjuk dan jari tengahnya seakan berkata,

Peace La gue memang ngikutin lo.

Blue_Butterfly

37

Kamila pun mengabaikan Raka yang duduk di sampingnya dan terus nguping. Ponsel lo kasi ke Sandi gih, gue mau ngomong. Mmmm....., oyah Sas, bel udah bunyi tuh Sas, gue masuk ya, nanti gue telpon, dah... Kamila tiba-tiba mengakhiri percakapan dan menyimpan ponselnya di saku bajunya. *** Udah di packing San? tanya wanita 30-tahunan yang tiba-tiba masuk ke kamar Sandi tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Sandi langusng menutup laptop putih depannya tanpa menggubris pertanyaan Ibunya. Kamu masih sedih San? Atau kamu marah? Sandi yang tetap tidak menjawab pertanyaan Ibunya, malah memalingkan mukanya dan keluar dari kamar. Ibu Melani baru saja berpisah dengan ayah Sandi, Pak Hermawan. Perbedaan agama antara mereka menimbulkan berbagai perseteruan antara mereka. Dan yang menjadi puncaknya ialah saat Maria, kakak Sandi meninggal. Mereka saling menyalahkan satu sama lain dan itu berlangsung sejak Sandi duduk di bangku kelas 3 SMP. di

Blue_Butterfly

38

Sandi sudah berupaya dengan keras hingga memohon pada Papa dan Mamanya untuk tidak berpisah. Namun, akhirnya mereka juga berpisah. Sandi! Please..., kamu harus ngertiin Mama. Bukan tanpa alasan Mama pisah dari Papa kamu!!! sahut Bu Melani sambil terus mengejar Sandi hingga di pintu keluar. Sandi bertiak Tapi Mama dan Papa gak mikirin aku!!! Sandi berlari keluar rumah dan meninggalkan Ibunya yang masih mematung mendengar ucapan Sandi. berbalik. Dengan sisa keberaniannya

Maafin Mama sayang


***

Blue_Butterfly

39

Part III

dan memandang kearah danau yang terbentang di depannya. Zaskiah menghirup udara sedalam-dalamnya lalu berkata, Ternyata di Jakarta ada juga tempat kayak gini. Gue kira beton semua. Zaskiah terkekeh beberapa saat. Daripada stres, sendirian dirumah, mending duduk di sini. Sejuk, damai, tenang gak ada gangguan. celoteh Zaskiah sembari bersandar di pohon besar yang tepat berada di tepi danau. Hembusan angin menerpa rambut hitamnya yang benar-benar lurus. Zaskiah pun merapikan kembali rambutnya yang terurai dengan jarinya.

ejuk. Itu yang Zaskiah rasakan saat duduk

Blue_Butterfly

40

Biarin gue disini sampe sore. Toh kalo kak Wahid pulang, dia juga bakal cariin gue. tambah Zaskiah pada boneka beruang biru yang dibawanya dari rumah. Iya kan blue sayang??? tambah Zaskiah sekali lagi sambil memeluk bonekanya. Kamu berisik banget! sahut suara tanpa gambar yang seketika membuat Zaskiah memerhatikan sekelilingnya.

Serem juga ni tempat. Kata Zaskiah dalam hati


sembari berdiri dan menjauh dari pohon besar di belakangnya. Yang ngomong tadi siapa ya? tanya Zaskiah ketakutan sembari memeriksa sekelilingnya. Zaskiah menunggu jawaban suara tadi namun tetap tak ada jawaban.

Kalo gue lari..., penunggu tempat ini bisa aja ngejar trus hantuin gue. Hih...,mending gue minta maaf trus pulang. Gimana ya?
Ma...maaf, mbah penunggu, atau hantu atau setan, yang penting apalah yang ngomong tadi. Gue gak maksud ganggu ketenangan lo, sumpah... skali lagi sorry..., Kalau gitu gue pulang ya... kata Zaskiah dengan mata berkaca-kaca.

Blue_Butterfly

41

Hahaha, kamu gak boleh pergi! suara itu membuat Zaskiah mengambil langkah panjang untuk secepatnya pergi. Tunggu! suara itu makin mendekat. Zaskiah sama sekali tak berani menengok sekitarnya. Matanya hanya tertuju pada sepeda biru yang ia kendarai tadi. Berharap dia secepat kilat dapat meraih sepedanya dan pergi dari tempat itu. Air mata Zaskiah nyaris saja jatuh ke pipinya saat dia merasakan ada yang menahan tangan kirinya. Sambil menutup mukanya dengan boneka yang dia bawa, Zaskiah berbalik dan berkata, Ma..maaf..., maaf banget. Gue gak maksud ganggu..., ampun... Hahaha, kamu kira siang-siang begini ada setan?? Setannya belum bangun neng! sahut cowok yang melepas boneka yang dipegang Zaskiah. Perlahan Zaskiah membuka matanya... Ich.., jahat!!! teriak Zaskiah sambil memukulmukul dan mencubiti cowok di depannya. Setelah puas melampiaskan kemarahannya, Zaskiah pun mengambil bonekanya. Cowok tersebut pun duduk bersandar di bawa pohon.

Blue_Butterfly

42

Cowok tersebut tersenyum pada Zaskiah, gadis manis yang mengganggu ketenangan hantu penunggu pohon tersebut. Aku Sandi. Kalo tidak salah kamu Zaskiah kan? katanya sembari kembali membaca komiknya. Kok lo tau? Hmmm..., tunggu..., hmmm Zaskiah memperhatikan cowok tersebut, sambil bertanya-tanya dalam hati, dia siapa ya? gak asing... Oh, gue ingat. Lo ketua osis di skolah kan? Yang--jutek--trus.., kenapa lo kenal gue? tanya Zaskiah yang lalu duduk di bawa pohon juga. Ooh, soal itu. Aku tau kok nama semua anak kelas 2 IPA di skolah. Aku cuma malas menyapa satu persatu dari 58 orang yang aku temui. jelas Sandi. Oooo, gitu. Tapi kalo di liat-liat kamu gak jutekjutek amat ya? kata Zaskiah sambil kembali memainkan bonekanya. *** Sandi masih ingat dengan jelas saat itu. Saat dia mengenal lebih dekat Zaskiah, gadis cerewet tapi lucu yang selalu menjadi teman mencurahkan perasaannya. Gadis manis yang selalu menghiburnya dengan senyum dan tawanya. Orang pertama yang memberinya kado ulang tahun selama hidupnya. Dan orang pertama yang membuka matanya untuk tahu kalau hidup itu indah.

Blue_Butterfly

43

*** Sandi pun turun dari rumah pohon tempat bertenggernya saat kesepian. Sandi mengambil batu dan melemparnya sekuat tenaga ke danau. Kenapa aku harus kenal dia, kalau akhirnya kayak gini? Kenapa Tuhan!!! Kenapa semuanya kayak gini!!? teriak Sandi sekuat-kuatnya. *** Baru saja Zaskiah menyimpan ponselnya di meja terdengar pintu kamar terbuka. Awalnya Zaskiah mengira perawat, tapi bukan. Yang masuk ke kamar adalah wanita berjilbab. Zaskiah langsung memutar pikirannya lagi. Kira-kira siapa wanita yang masuk ke kamarnya tersebut. Siapa ya? sahut Zaskiah perlahan sambil memperhatikan wanita tersebut. Berikut Pak Abdul dan Wahid yang ikut di belakang wanita tersebut. Zaskiah masih bertanyatanya. Kamu udah baikan sayang? tanya wanita tersebut. Suaranya Zaskiah. seperti sangat akrab di telinga

Blue_Butterfly

44

Sabar ya sayang..., dokter bilang sementara waktu kamu harus ikut kemoteraphi untuk pemulihan kondisi. Jadi sementara waktu kamu gak boleh banyak aktivitas termasuk sekolah. Cukup homescholling aja. Anak Mama yang cantik ini gak keberatankan? terang wanita tersebut sambil tersenyum lalu meminta persetujuan Zaskiah. Mama??? Mama pake jilbab ya? tanya Zaskiah saat menyadari perubahan cara pakaian Bu Annisah yang membuatnya tidak mengenali ibunya sendiri. Iya sayang. Gak bagus ya? Atau kurang cocok? tanya wanita yang duduk di sampingnya itu. Nggak kok. Mama cuma keliatan beda. sahut Zaskiah tersenyum. Oooh, Mama pikir Zaskiah gak suka... sahut Bu Annisah sambil kembali merapikan jilbabnya. *** Yee, ketahuan bo`ong ama Sassy. Yang pertama lo bilang Sandi ada di skolah, trus lo bilang lagi udah bel. Kenapa kemaren lo bo`ong La? kata Raka lalu memanggil mas Untung dan memesan dua mangkok bakso. Punyaku gak pake mie ya mas. kata Kamila pada mas Untung. Gue juga mas, di samain aja. tambah Raka.

Blue_Butterfly

45

Iya mbamas. jawab mas Untung lalu kembali ke gerobaknya. Woi!!! Jawab donk! teriak Raka membuyarkan lamunan Kamila. Emang tadi lo nanya apa? Kamila berbalik bertanya. Waduh, besok gue anterin ke dokter THT ya? Kayaknya telinga lo bermasalah... kata Raka serius. Apa lo bilang? Kamila melototi Raka. Hahaha..., Nggak ada. Tadi gue cuma bercanda La. Peace.... Gue serius nih, lo nanyain apa tadi? tanya Kamila dengan nada yang sedikit lebih ramah. Gue tanya tadi. Lo kenapa bohong ama Sassy tadi? Lo sih, melamun mulu. jelas Raka ramah. Ow, gue gak maksud bo`ong kok. Takutnya kalo tau Sandi udah pindah, Sassy jadi down. Jadi terpaksa gue bo`ong. jawab Kamila datar sambil mengambil sebungkus emping melinjo di depannya lalu melahapnya. Emang mereka ada hubungan apa La? Setahu gue, Sandi gak pernah dekat dan mau dekat ama orang-orang, apalagi cewek cerewet... aku Raka yang baru menyadari bahwa dia keceplosan.

Blue_Butterfly

46

Raka tersenyum malu saat Kamila melototinya. Secepat kilat Raka pura-pura mengambil kerupuk dan melahapnya tanpa ampun. Kamila masih melotot ke arah Raka. Sorry...sorry.., gue keceplosan. Jawab donk, mereka kok dekat gitu? tanya Raka mengalihkan suasana. Gue juga gak tau. jawab Kamila cuek. Makasih mas. sahut Raka ramah pada mas Untung yang meletakkan 2 mangkok bakso di atas meja. Dimakan La, jangan malu-malu... goda Raka yang sedang menuang sambal pada bakso miliknya. Raka terus memperhatikan Kamila yang pandangannya tertuju pada pemuda bermotor merah yang lewat. Kamila melambai pada pemuda itu dan tersenyum lebar, di balas klakson dari pemuda bermotor merah tersebut. Siapa La? Kakak kamu? tanya Raka yang penasaran. Bukanlah, gue kan anak sulung. Lo gak tau ya? jawab Kamila yang masih memperhatikan punggung pemuda bermotor merah tersebut yang perlahan menjauh.

Blue_Butterfly

47

Oiah, hehehe, gue lupa. Trus siapa? tanya Raka penasaran. Pacar gue... jawab Kamila sembari berbalik ke arah suara yang terus bertanya padanya. Kamila masih tersenyum, hingga akhirnya dia tertawa terbahakbahak. Bangga ya? Atau.., ada hal lucu tentang dia? tanya Raka cemberut. Iya, hehehe..., gue bangga punya temen kayak lo. sahut Kamila yang tawanya makin menjadi-jadi sambil menepuk-nepuk bahu Raka.. Hahahaha!!! Kok jadi gue sih. Kan tadi bahan diskusinya pacar lo!!? protes Raka yang mulai kesal. Gue bangga punya teman yang jago makan sambal kayak lo... jawab Kamila yang menahan tawa melihat Raka yang mulai kesal. Raka berbalik ke mangkok baksonya. Spontan dia menghentikan gerakan tangan kanannya yang dari tadi menumpahkan sambal ke bakso miliknya. Raka masih kesal, tapi ekspresinya juga berubah menjadi orang kaget yang menahan tawa.

Blue_Butterfly

48

Lo gak bener-bener mau makan ini kan? tanya Kamila sambil mengaduk-aduk bakso milik Raka yang berkuah sambal. Kalo iya kenapa? tanya Raka yang masih kesal sambil menggeser kembali mangkok baksonya ke hadapannya. Ya..., gue gak mau aja di introgasi tentang lo kalo tiba-tiba lo masuk RS gara-gara sakit perut terang Kamila, Nih, makan punya gue, semangkok berdua cukup kok sambil menyodorkan bakso miliknya.

Hari yang indah..., sahut hati Raka.


*** Aku pulang... sahut Sandi sembari membuka pintu dan tersenyum pada Ibunya yang duduk dikursi. Bu Melani menghapus basa di pipinya dan berdiri membalas senyum anaknya. Menunggu sepatah kata keluar dari mulut Sandi. Maafin aku Ma..., sekarang aku mau ikut Mama ke Malang. Asal Mama bahagia... kata Sandi yang kemudian memeluk Bu Melani. Makasih sayang. Cuma kamu temen Mama sekarang. sahut Bu Melani yang meneteskan air mata. Iya Ma...

Blue_Butterfly

49

Sekarang kamu packing barang-barang kamu ya... pinta Bu Melani yang melepaskan pelukan. Iya Ma.. sahut Sandi sambil mengusap basa di pipi Ibunya. *** Raka dan Kamila berjalan di Taman Kota sambil membicarakan suatu topik pembicaraan yang membuat mereka lupa waktu. Langit senja mulai tampak dari barat. Taman Kota juga mulai sepi. Raka melirik jam tangannya, Lo langsung mau pulang La? Emang udah jam berapa sih? tanya Kamila sambil menarik tangan kiri Raka dan melirik jam hitam milik Raka. Kamila pun melepaskan kembali tangan Raka. Kayaknya langsung pulang deh, abis udah stengah 6. Lo tau kan, Ayah gue galaknya kayak apa. Kalo dia udah pulang trus gue blum, habis gue. jelas Kamila. Ouh, gue anter ya? Tungguin gue di situ, gue mau ngambil motor gue di Mbak Sumarni. tawar Raka. Tapi Ka... elakan Kamila terlambat karena Raka sudah berada di seberang jalan dan memakai helmnya.

Blue_Butterfly

50

Terlihat Raka melemparkan senyumnya pada Mbak Sumarni dan berpamitan. Manis juga keliatan kalau dia lagi senyum, sahut hati Kamila. Secepat kilat Raka sudah berada di depan Kamila dan menyodorkan helm. Naik La.., anggap aja gue tukang ojek lo. Hehehe... kata Raka terkekeh.

Lo tukang ojek Ka? Hehe, tukang ojek kok keren kayak lo..., sahut hati Kamila yang membuatnya
tersenyum. Naik donk La! Kok bengong! kata Raka membuyarkan lamunan Kamila. Iya!!! ***

Blue_Butterfly

51

Part IV

gamenya sambil bernyanyi-nyanyi suaranya yang lumayan merdu. Seandainya kau tahu Ku tak ingin kau pergi

askiah tengah sibuk bergulat dengan kecil dengan

Meninggalkan ku sendiri bersama bayanganmu... Seandainya kau tahu Aku kan slalu cinta Jangan kau lupakan kenangan kita Slama ini... Ki, kamu blum tidur kan? tanya Wahid yang muncul dari balik pintu.

Blue_Butterfly

52

Blum kak, kenapa? sahut Zaskiah. Di belakang Wahid terlihat wanita berdarah indo dengan kulit putih langsat dan rambut hitam kecoklatan sebahu yang tersenyum pada Zaskiah. Di balas senyum oleh Zaskiah yang berkata dalam hati, ini orang perawat

atau bidadari ya? Gak senyum aja cantik apalagi senyum kayak gini? Subhanallah..., cantik banget.Yang penting perfect deh!
Zaskiah lalu bangkit dan mengakhiri game Mario Bross yang ia mainkan di ponselnya. Kenalin Ki, ini perawat pribadi kamu. Dia yang bakalan merawat kamu selama teraphy. Namanya... Nama saya Veronika. Kamu bisa panggil saya Kak Vero. kata Veronika melanjutkan penjelasan Wahid. Papa sengaja cariin perawat yang bisa Bahasa Indonesia. lanjut Wahid lagi. Iya kak, makasih. sahut Zaskiah yang kemudian mengambil ponselnya yang berdering di meja. Itu nomer saya. Kalau ada perlu tinggal sms atau telpon saya. Saya permisi sebentar. kata Veronika sambil tersenyum dan beranjak dari kamar rawat Zaskiah. Zaskiah berbalik kearah Wahid.

Blue_Butterfly

53

Cantik kan? tanya Wahid tersenyum pada Zaskiah. Zaskiah mengangguk, He`em.. Banget kak. lanjut Zaskiah membalas senyum Wahid sambil mengacung kedua jempolnya. *** Kita ke kebon jeruk dulu Pak! kata Sandi pada pak Husdi. Iya Den. jawab Pak Husdi yang sibuk membelokkan stir mobil sedan yang dia kendarai. Mau ngapain San? tanya bu Melani yang duduk di belakang pak Husdi. Mau ngembaliin laptop temen Ma. Ketinggalan kemaren. jawab Sandi yang memangku kotak biru. Ough. sahut Bu Melani yang sedang memoles bedak ke wajahnya dan mengamati polesan bedaknya di cermin miliknya. Beberapa menit kemudian mobil sedan milik bu Melani tiba di depan rumah yang cukup mewah. Tampak pak Abdul yang keluar dari rumah tersebut dan sepertinya menuju ke mobil alvard silver yang parkir di halaman rumah tersebut.

Blue_Butterfly

54

Sandi keluar dari mobil dan melangkah menuju pak Abdul. Selanjutnya Sandi tersenyum pada pak Abdul dan memberikan kotak biru yang dibawanya. Om, ini punya Zaskiah. Ketinggalan waktu belajar di rumah saya. Hmm.., permisi om. kata Sandi yang lalu berlari kembali ke mobil dan menutup pintu. Jalan Pak!!! kata Sandi. Hey! Makasih ya! teriak Pak Abdul pada Sandi yang telah beranjak. Udah jalan... tambah pak Abdul. Pak Abdul berbalik ke arah Bu Annisah, Udah siap Ma? Iya Pa. Brangkat yuk, entar ketinggalan lagi Ni Ma, punya Kia, katanya ketinggalan di rumah temannya tadi. Papa gak tau namanya siapa. jelas Pak Abdul sambil memberikan kotak biru tersebut pada Bu Annisah. Isinya apa ya? Bu Annisah membuka kotak biru tersebut. Oh, laptopnya Kia. Mama kira apaan. kata Bu Annisah setelah membuka kotak tersebut. Di bawa ke sana aja Ma. Taruh dalam koper. tambah Pak Abdul.

Blue_Butterfly

55

Kotaknya Pa? Dibuang aja. jawab Abdul sambil masuk ke mobil. Pak Agus tancap gas menuju ke Bandara Soekarno Hatta. Sudah cukup lama Pak Agus dan Bu Nurul mengabdikan diri pada Pak Abdul. Perkenalan mereka di mulai saat mereka bertemu di RS. Saat itu Pak Agus sangat bingung ingin mencari uang untuk melunasi biaya persalinan dan perawatan istrinya pasca persalinan. Dan yang berbaik hati melunasi semua biaya persalinan dan perawatan istrinya adalah Pak Abdul. Sejak saat itu Pak Agus dan Bu Nurul merasa sangat berhutang budi pada keluarga Pak Abdul sampai-sampai mereka ingin bekerja pada keluarga Pak Abdul walaupun tanpa upah. Namun Pak Abdul tetap memberi upah setiap bulannya pada mereka dan menganggap mereka seperti keluarga sendiri. Bahkan Wahid dan Zaskiah memanggil mereka dengan sebutan Om dan Tante. Di tengah perjalanan, ponsel Pak Abdul berdering. Pak Abdul pun menjawab telpon yang ternyata dari Zaskiah. Assalamu seberang. alaikum Pa... sapa suara di

Blue_Butterfly

56

Wa`alaikum salam. Ada angin apa nih Kia nelpon Papa? Papa lagi di tol sama Mama. Kia mau ngomong? tawar Pak Abdul. Nggak kok Pa. Papa.., Kia boleh gak minta laptop lagi? Please...,soalnya laptop Kia dipinjem temen. Gimana Pa? rayu Zaskiah. Loh? Nih laptop Kia ada di koper. Temen Kia tadi bilangnya ketinggalan di rumahnya Oh...iya...iya... Kia lupa, ketinggalan. Siapa yang bawa Pa? Sandi? Papa juga kurang tau. Yang jelasnya laki-laki, badannya ideal, trus cukup tampan. Tapi Papa gak kalah donk! sahut Pak Abdul tidak mau kalah. Iya deh. Trus dia bilang apa Pa? tanya Zaskiah yang masih penasaran. Gak ada lagi. Dia langsung kemobilnya dan pergi. Papa udah di bandara Ki, udah dulu ya? Iya Pa. Assalamu alaikum... seru Zaskiah. Waalaikum salam... jawab Pak Abdul menutup ponselnya dan keluar dari mobil. ***

Sandi kok gak nanyain apa-apa soal aku? Atau jangan- jangan..., dia kira aku beneran mati! Tapi, Mila bilang Sandi udah tau. Pikir Zaskiah.

Blue_Butterfly

57

Veronika membuyarkan lamunan Zaskiah saat dia membuka pintu. Assalamu alaikum...mau jalan-jalan Kia? tanya Veronika yang memang selalu tersenyum. Tentu. Zaskiah membalas senyum Veronika. Veronika pun membantu merakit kursi roda Zaskiah. Lalu Zaskiah duduk di kursi roda tersebut. Mereka pun beranjak dari kamar. *** Hosh...hosh... Kamila mengatur nafas. Ka! Lo mau jalan gak? Kamila melempar bola basketnya ke arah Raka. Kemana? Sama siapa? tanya Raka yang dengan sigap menangkap bola basket yang dilemparkan Kamila. Ke mall, nonton, makan-makan, trus ke toko buku, banyak deh. Bareng gue lah, gue yang ngajak. Jarang loh... Gimana ya? Hmm.., masalahnya duit jajan gue udah menipis nih! Raka menengok saku celananya. Gue yang tratir deh. Bentar jam 9 jemput gue! kata Kamila yang bergegas bola basketnya dan pulang dengan skuter Scoopy putih miliknya.

Blue_Butterfly

58

Raka berjalan santai dari lapangan basket menuju motornya. Lalu ia melirik jam di ponselnya. Raka terperanga, Wetz! Gila tuh si Mila. Pantesan pulangnya cepet. Udah jam delapan men! Raka pun berlari ke tempat parkir dan tancap gas menuju rumahnya. Beberapa menit kemudian, Raka berhenti di depan rumah yang tidak terlalu besar namun sangat rapi, bersih, dan teratur. Raka memarkir motornya dan masuk ke dalam rumah. Raka mengambil handuknya dan masuk ke kamar mandi. Terdengar Raka yang sedang konser dengan suaranya yang pas-pasan yang kadang membuat orang-orang di sekitarnya merasa terganggu. Kau terindah Kan slalu terindah Harus bagaimana, ku mngungkapkannya... Kau terindah Kan slalu terindah Aku bisa apa, tuk memilikimu... Kau pemilik hatiku...

Blue_Butterfly

59

Dengan rutilitas yang sama setiap harinya. Riko selalu dengan setia mendengarkan konser tunggal Raka yang berlangsung cukup lama sambil membalas smssms dari pacar-pacarnya. Tidak lupa Riko memerhatikan jam di meja belajar dan menghitung waktu yang dibutuhkan Raka saat mandi. Dan penantian Riko pun berakhir. Tumben cuma 20 menit. Biasanya sampe 45 menitan. sambut Riko pada Raka yang baru saja keluar dari kamar mandi. Gue mau pergi. jawab Raka cuek sambil melangkah ke depan lemari. Tunggu! teriak Riko. Raka berbalik. Tangkap nih! perintah Riko, Gue gak mau hape gue tenggelam lagi tambahnya. Raka menangkap ponsel Riko, Kebanyakan sms sih lo! Ponsel Raka bergetar. Ada 5 sms sekaligus. Raka berfikir sejenak, baca atau tidak ya? Raka mengurungkan niatnya dan hanya melihat-lihat nama pengirim pesan di inbox Riko. Mata Raka berhenti pada pesan keempat, Kamila? Raka pun membuka pesan tersebut.

Blue_Butterfly

60

085396xxxxxx

Pagi beibz, gi ngapain?


Benar ini nomernya Mila. kata Raka,

Jadi pacar baru Riko yang dia ceritain itu Mila?


Seketika Raka meletakkan ponsel Riko di meja belajar saat melihat Riko keluar dari kamar mandi. Riko dengan santai mengeringkan rambutnya dengan handuk sambil bersiul-siul. Kenapa lo Ka? tanya Riko keheranan karena Raka memerhatikannya. Rambut gue masih ada samphoonya ya? Riko mengecek rambutnya. Gak ada. Oiah Ko, gue mau nanya. Pacar lo yang baru, yang kemaren lo ceritain namanya siapa sih? tanya Raka yang pura-pura santai sambil memakai deodoran. Oh soal itu. Temen lo, yang makan bakso bareng lo kemaren di mas Untung. Namanya Kamila kan? jelas Riko sambil mengambil selembar baju di lemari. Lo yang naik motor merah? Motor siapa? Motor si Luki, kakak Purnama

Blue_Butterfly

61

Lo masih pacaran ama si Purnama itu? Kenapa lo pacaran ma Mila lagi? Raka memakai kaos coklatnya dan mengambil sepatu kets hitam di bawa ranjang. Raka masih menunggu jawaban Riko. Kapan sih lo brenti jadi playboy? Nanti kalo udah tua. Kenapa? Lo iri ya? goda Riko. Raka belum menjawab. Dia sibuk mengikat tali sepatunya. Makanya cari pacar..., atau mau gue cariin? Siapa yang iri. Lagian gue bisa cari sendiri kalo mau! Raka menuju depan cermin, merapikan rambutnya dan keluar dari kamar. Riko muncul dari balik pintu. Woi! Awas ya kalo lo ngomong ke Kamila! Raka terus berjalan sambil bernyanyi dantidak menggubris apa yang Riko katakan. Lelaki buaya darat... Busyet!!! Mila tertipu lagi... Uo...uo...

Blue_Butterfly

62

Lo denger gak? teriak Riko dari pintu. Gue gak mau!!! Emang lo siapa? Terserah gue dong mau ngaduin lo ke dia atau tidak. Mulut-mulut gue juga! Biar insaf lo! Sialan lo!!! Riko masuk ke kamar dan melempar bola basket ke arah Raka. Raka mencibir, Gak bakalan kena kalo lo yang lempar Ko! teriak Raka. Raka menuju motornya dan menuju rumah Kamila. ***

Blue_Butterfly

63

Part V

warat dan melihat taman di rumah sakit. Taman yang tertata rapi. Ada pepohonan yang berbaris rapi, kolam ikan, dan tempat duduk. Beberapa pasien tengah sering waktu mereka di tempat tersebut. Tempat yang menenangkan. Tempat yang benar-benar sejuk tanpa polusi seperti yang sering Zaskiah rasakan ketika di Jakarta. Kia, kamu liat gadis yang duduk di sana? Veronika menunjuk nampaknya sebaya Zaskiah. seorang gadis yang

aru kali ini Zaskiah keluar dari kamar

Iya. jawab Zaskiah sambil mengangguk.

Blue_Butterfly

64

Dia pasien dari Indonesia juga. Dia sebaya kamu. lanjut Veronika sembari mendorong kursi roda Zaskiah menuju gadis tersebut. Saya yang merawatnya juga. Saya kenalkan dia ke kamu ya? tambahnya lagi. Gadis tersebut memandang ke arah Zaskiah dan Veronika. Dia melemparkan senyum saat Veronika dan Zaskiah tiba di hadapannya. Natasya, ini pasien saya. Namanya Zaskiah, kamu boleh panggil dia Sassy atau Kia. kata Veronika pada Natasya. Veronika duduk di samping Natasya. Sementara Natasya mengulurkan tangan pada Zaskiah. Natasya..., salam kenal. Zaskiah menyambut tangan Natasya, Panggil aku Kia. *** Nonton yuk! ajak Kamila sambil menggandeng tangan Raka. Nonton apaan? Filmnya bagus gak? tanya Raka. Yang itu... kata Kamila sambil menunjuk poster di depan mereka.

Blue_Butterfly

65

Terserah deh! Ok. Bentar, satu jam lagi. Sekarang temenin gue shopping yuk! Mereka berjalan menuju eskalator dan sampai di lantai dua. Kok di tempat kaos cowok? Jangan bilang lo mau beli kaos cowok lagi? Emang kenapa? Gue tuh malah gatal-gatal kaos cewek. jelas Kamila sambil memilah-milah kaos di depannya Rencananya sih gue mau kasi tau rahasia besaaaaar banget sama lo. Tapi syaratnya lo harus beli kaos cewek dan pake tuh kaos. Kamila berhenti memilah kaos di depannya dan berbalik ke arah Raka yang sedang memegang dua kaos untuk dibawa ke kasir. Gue bayar ini dulu ya. Dasar Raka, katanya kena kanker1. Ternyata punya duit... kata Kamila saat Raka beranjak meninggalkan tempat kaos. Kamila masih memikirkan soal rahasia besar yang ingin Raka beritahu kepadanya.

Kantong kering

Blue_Butterfly

66

Raka datang dengan bungkusan di tangannya. Gimana? Lo tau aja kalo gue suka penasaran. Kasi tau gue, please... gue aneh tau kalo pake baju cewek. pinta Kamila dengan nada yang sangat ramah. Tapi.., gue maunya lo pake baju cewek sama sepatu trus aksesoris cewek,anting, gelang, bando atau jepitan, ya sejenis itulah. kata Raka sambil menghitung banyaknya aksesoris yang dia sebutkan dengan jarinya. Trus rambut lo... tambah Raka sambil mengacak-acak rambut Kamila dan membuka ikatannya. Apaan sih lo? Kamila melotot pada Raka dan merapikan kembali ikatan rambutnya. Rambut lo itu di urai aja.., lebih bagus, trus lebih anggun... oyah, gimana tawaran gue? Kalo gak penting-penting amat gue gak mau ya Ok. Pacar lo Riko kan? Kamila langsung memerhatikan Raka dengan saksama dan dalam tempo yang sesingkatsingkatnya.(hehehe just kidding) Anak Fakultas Teknik Sipil semester 5, iyakan?

Blue_Butterfly

67

Belum sempat melanjutkan lagi,

Kamila

berkomentar

Raka

Gue tau banyak soal dia. Lo mau tau??? Kamila mengangguk, Tapi lo nurutin syarat yang tadi dulu. Gimana? Hmmm.., gimana ya? Gue pengen lo kasi tau gue tentang dia. Please.., Raka yang cakep, manis, keren, smuanya deh Oh, tidak bissa! Lo nurutin syarat yang tadi dulu, baru gue cerita smua yang gue tau. Gue tau banyak lo... tawar Raka Kamila diam sejenak, memikirkan tawaran yang diajukan Raka padanya. Sementara Raka merapikan tali sepatunya. Gimana? tanya Raka lagi setelah selesai merapikan tali sepatunya. Ok deh. Gue turutin. Tapi kali ini aja ya? Ok! Kita ke salon dulu, yuk! *** Zaskiah membaca kembali halaman demi halaman biografi miliknya. Memerhatikan kata demi kata. Ternyata Sandi sama sekali hanya ngebaca

Blue_Butterfly

68

biografi gue ya? Gue kirain di apa-apain, kata Zaskiah dalam hati. Ada masalah Kia? Bisa kakak bantu? tanya Veronika sembari menengok layar laptop Zaskiah. Gini kak, aku nulis biografi sudut pandang orang pertama. jelas Zaskiah. Trus? Masalahnya apa? tanya Veronika sambil menggerakkan kursor dan membaca biografi Zaskiah. Sudut pandangnya mau aku ganti jadi sudut pandang orang ketiga. jelas Zaskiah lagi. Kakak yang bantu Really? Of course Kia. sahut Veronika yang tersenyum pada Zaskiah. Thanks ya kak Zaskiah ikut tersenyum. Slamat siang... sapa Natasya dari pintu. Pandangan Zaskiah dan Veronika tertuju pada Natasya. Natasya yang masih dengan senyum diwajahnya berjalan ke arah Veronika dan Zaskiah. Zaskiah Natasya. dan Veronika membalas senyum

Blue_Butterfly

69

Eh, Tasya. Sini Sya, aku dan kak Vero lagi ngoreksi tulisan. jelas Zaskiah. Kebetulan, aku bawa makananku kesini. Supaya bisa makan bareng kamu Kalau gitu, kalian makan aja. Kakak penasaran mau baca tulisan Kia Iya kak. sahut Zaskiah. *** Raka terpanah memandang sosok di depannya. Gadis berambut sebahu dengan jepitan kupu-kupu di sisi kanan rambutnya. Tak lupa anting, kalung, dan gelang satu set yang dikenakannya. Gadis yang memakai kaos putih dengan sweter merah itu melangkah kearahnya. Jalannya sedikit kikuk karena widget setinggi 10 cm yang digunakannya. Ditambah lagi rok selutut yang dipakainya. Raka berdiri dari tempat duduknya. Gadis itu mengeluarkan majalah dari balik badannya dan... Plakk!!! Aduh.., sakit tau... keluh mengelus-elus pipinya yang memerah. Raka sambil

Lo ngerjain gue ya? Mmm.., mana sepatu gue? Gue gak biasa pake spatu tinggi kayak gini Raka...

Blue_Butterfly

70

Kamila membuka widget merah bergaris hitam dari kakinya dan menyodorkannya pada Raka. Nggak! Lo denger dulu yang gue mau ceritain tadi. Rahasia loh... Kamila pembicaraannya. menunggu Raka melanjut

Sebenarnya, Riko itu kakak gue tau. lanjut Raka sambil kembali duduk. Hah! Beneran nih? Lo gak bohong kan? Kamila langsung mengambil kembali widget hitamnya lalu ikut duduk di samping Raka. Bener nih? tanya Kamila lagi. Iya! Emang tampang gue kayak orang yang seneng ngebohong ya? Nggak sih. Siapa tau aja... Gue suruh lo dandan gini tuh karena gue tau selera Riko tuh cewek feminim. Gue cuma mau bantu lo Raka berbohong.

Tapi sebenarnya gue gak rela kalo lo disakitin ama Riko La.., kata Raka dalam hati.
Ooohh... sahut Kamila panjang, Kalo gitu thankz ya adiknya pacar gue,hehehe

Blue_Butterfly

71

Kamila tertawa senang sementara Raka hanya memperhatikan Kamila tanpa ekspresi. Kalo gitu kita ke rumah lo ya? Kita nonton dulu... Hah?!! Iya.., kalo nggak, gue gak ajak lo ketemu Riko. Pasang tuh sepatu lo. Iya deh. Nih gue pasang sepatunya. Kamila pun memasang kembali widgetnya dan mengejar Raka yang sudah melangkah 3 meter darinya. Raka melirik Kamila yang berjalan disampingnya. Cara jalan lo, bagusan dong! protes Raka. Iyya Raakaaa. jawab Kamila sedikit kesal. Gitu donk. Kan cantik keliatan. Daripada lo ikat rambut trus pake topi. Tambah pakenya jeans sama sweeter cowok melulu. Gak ayu keliatan. jelas Raka. Iya...iya..., gue relain kayak gini. Gue kan mau ketemu Riko, my boyfriend. Kamila tersenyum. *** Malam yang hening. Zaskiah laptopnya dan memasang modemnya. membuka

Blue_Butterfly

72

Wahid tertidur disudut ruangan. Walaupun hanya tidur di sofa, tapi dari wajahnya terlihat tidurnya yang pulas setelah beraktivitas seharian penuh. Aarrgh!!! keluh Zaskiah. Ia menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal. Terlukis raut wajah kesal diwajahnya. Sesaat setelah menggaruk kepala botaknya. Raut wajah kesal Zaskiah pun meredah. Udah deh, buat yang baru aja kali ya. Zaskiah kembali menggerakkan mouse dan mengetik beberapa digit angka dan huruf pada keyboard tersebut yang lakukan selang seling. Yeah! Ini dia. Akhirnya selesai juga. Gue... Permisi Kia.., sahut Veronika dengan logat khasnya sembari berjalan menuju ranjang Zaskiah. Ya kak? sahut Zaskiah. Udah nengok jam blum? Ini waktunya istirahat, jadi sebaiknya kamu istirahat ya. Onlinenya dilanjut besok aja. Ok? Zaskiah tersenyum lalu menutup laptop dan mengopernya pada Veronika yang kemudian meletakkannya di lemari.

Blue_Butterfly

73

Zaskiah lalu meneguk air dimeja dan berbaring, disambut bentangan selimut yang ditebar Veronika. Selamat malam. kata Veronika meninggalkan kamar rawat tersebut. Zaskiah pun memejamkan matanya. *** Aku pulang ya kak... kata Kamila pada Riko sambil mengambil tasnya di meja. Aku pulang ya Tan! tambah Kamila pada Ibu Riko dan Raka yang di balas senyum dan anggukan. Lo seneng gak? tanya Raka pada Kamila sambil mengiring Kamila menuju motornya. Iyalah.., lo tuh baik banget ya... jawab Kamila yang kemudian mencubit-cubit pipi Raka. Augh!!! Sakit tau! Hehehe sorry. Thanks ya, gue balik. Kamila memakai helm dan menyalakan mesin motornya. Dah Raka... Raka tersenyum. *** sembari

Blue_Butterfly

74

Sandi keluar dari kamarnya sambil merapikan dasinya. Kemudian ia melangkah ke meja makan dan duduk. Baru saja ia mengambil roti, Bu Melani yang dari tadi memandanginya berkata, San, kok masih pake baju skolah yang lama? Kamukan udah pindah, bajunya juga udah mama siapin.. Sandi tersenyum malu. Aku lupa Ma..., aku ganti bajunya ya... Iya, jangan lama-lama, entar kamu telat loh. ujar bu Melani pada Sandi yang sudah beranjak ke kamarnya. Bu Melani pun mengambil roti yang Sandi letakkan di piringnya tadi. Lalu sambil menunggu Sandi keluar dari kamarnya, ia mengoles selai di roti tersebut dan meletakkan kembali ke piring. Selesai Bu Melani mengoles 2 roti, Sandi pun kembali. Makasih Ma... kata Sandi yang melihat roti dipiringnya telah diolesi selai. Bu Melani mengangguk lalu mengambil tasnya sembari Sandi menghabiskan roti di piringnya. Sandi pun berdiri, Bu Melani melangkah ke arahnya.

Blue_Butterfly

75

Anak Mama harus keliatan rapi... kata Bu Melani sambil merapikan dasi Sandi. Udah... Yuk Ma. ajak Sandi. Mereka pun melangkah menuju sedan hitam dihalaman. *** Kamila keluar dari kamar. Kok dandanannya begitu lagi sayang? Kan lebih cantik kalau kayak yang semalam? tanya Ayah Kamila yang dari tadi menunggu Kamila keluar dari kamarnya. Oh, Ayah. Aku kirain siapa... kata Kamila tanpa menggubris komentar dan pertanyaan ayahnya. Oiah, tumben Ayah blom berangkat. Biasanya udah ke kantor. tambahnya. Kamila mengambil susu di meja dan meminumnya. Kemudian duduk dan memakai sepatu. Sementara itu Bi Ine membersihkan meja makan. Ayah mau ke luar kota. Jadi mau packing barang-barang dulu sayang. Kamu tidak keberatan kan kalo Ayah tinggal seminggu?

Blue_Butterfly

76

Kayak Ayah gak pernah kemana-mana aja. Sebulan pun aku gak bakal keberatan kok. Udah biasa. Kan ada Bi Ine Yah. jawab Kamila datar. Mila mau Ayah bawakan ole-ole apa sayang? Terserah Ayah deh. Oh, gitu. Kamila mengambil tasnya, Aku berangkat ya Yah... Kamila sekolahnya. segera ke motornya dan menuju

Kamila.., Ayah tau kamu keberatan. Andai Bunda kamu masih ada, mungkin kamu tidak kesepian kayak sekarang ini. Ayah tahu, mungkin Ayah terlalu sibuk dengan pekerjaan Ayah. Ini Ayah lakukan untuk kamu nak. Ayah sayang sama kamu nak
Pak Kamil pun berjalan ke ruang kerjanya. Lalu mengambil sebuah album merah di lemari dan duduk di kursi. Pak Kamil memandangi foto-foto di album tersebut.

Kamila kecil yang sedang membangun istana pasir di pantai. Malaikat kecil Ayah
***

Blue_Butterfly

77

Part VI

Sandi berkeliling sejenak, melihat-lihat berbagai aktivitas di sekolah barunya tersebut. SMA NEGERI 2 MALANG lambang itu yang tertempel di bagian atas lengan seragam Sandi. Setelah beberapa menit berjalan, dia pun masuk ke sebuah ruangan. Hai.., anak baru ya? tanya salah satu siswa yang duduk di bangku depan di ruangan tersebut. Sandi berbalik dan berhenti berjalan. Iya. jawabnya datar. Kamu di kelas ini ya? tanya siswa berbadan gendut itu lagi. Iya.

andi berjalan di koridor sekolah barunya.

Blue_Butterfly

78

Kebetulan bangku ini kosong. Duduk di sini ajatawar siswa gendut itu lagi sambil kembali melahap snackyang dia pegang dari tadi. Iya. Makasih. Aku Sandi Putra Hermawan. kata Sandi sambil mengulurkan tangan. Siswa gendut tersebut berdiri dan menyambut tangan Sandi. Aku Satria Tri Kusuma. Panggil Tri aja. Dia kembali duduk. Sementara Sandi juga duduk di bangku sebelah bangku Tri. Tri berbalik ke Sandi dan menyodorkan snacknya Mau San? Tidak. Makasih. Kamu pindahan dari mana? Kenapa pindah? Aku pindahan dari SMA 45 Jakarta. Aku ikut Mamaku yang pindah ke sini. Ough... Tri mengangguk. Seorang guru masuk ke ruangan tersebut. Semua siswa seketika kembali ke bangku masingmasing dan memerhatikan guru tersebut. Pagi anak-anak. Hari ini kalian kedatangan teman baru. kata Bu Aisyah yang kemudian berbalik ke arah Sandi.

Blue_Butterfly

79

Sandi, kamu ke depan. Perkenalkan diri kamu. Sandi berdiri dari bangkunya dan ke depan kelas. Seluruh siswa memerhatikannya. Wah, cakep banget... kata salah satu siswi yang duduk di bangku belakang sambil menggigit kukunya. Iya yah, cakep. Kayak Lee Min Hoo gitu. Iya kan? tanya siswi di sebelahnya yang sedang memainkan pulpennya. Lo yah, ada cowok cakep slalu lo bilang mirip Lee Min Hoo. Dasar! Alila! Atira! Jangan ribut! tegur Bu Aisyah. Mereka tersenyum malu pada siswa sekeliling mereka karena baru menyadari bahwa dari tadi mereka menjadi pusat perhatian. Iya Bu. jawab Atira. Maaf Bu. tambah Alila. Silahkan Sandi. kata Bu Aisyah. Sandi tersenyum pada Alila dan Atira. Lil, liat deh. Dia senyum ke gue.., manis banget. kata Atira sambil menepuk bahu Alila. Ich, apaan sih. Dia tuh senyum ke gue tau! sanggah Alila.

Blue_Butterfly

80

Bu Aisyah kembali melotot ke arah Alila dan Atira. Seketika mereka diam tanpa sepatah kata pun. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan pada saya. Nama saya Sandi Putra Hermawan, kalian bisa panggil saya Sandi. Saya pindahan dari SMA 45 Jakarta... Sembari Sandi memperkenalkan diri, terlihat Alila sibuk menulis semua yang Sandi ucapkan. Ada pertanyaan? Alila mengacungkan tangannya. Atira berbalik padanya. Lo pengen nanya ya? Ya iyalah. Bu! Saya mau nanya! kata Alila Ya Alila... sahut Bu Aisyah. Sandi, kamu udah punya pacar blom? tanya Alila sambil tersenyum. Hahahaha... Serentak seisi kelas menertawakan Alila termasuk Bu Aisyah. Sandi tersenyum menahan tawa. Alila tersenyum malu. Genit banget lo La! teriak Tri pada Alila. Katanya boleh nanya... kata Alila dengan ekspresi heran.

Blue_Butterfly

81

Ada pertanyaan lain Alila? kata Bu Aisyah yang masih tersenyum menahan tawa. Kalo gitu aku ganti deh Bu. Kamu tinggalnya di mana San? Saya tinggal di... Sekali lagi Alila sibuk mencatat alamat yang Sandi sebutkan. Masih ada yang ingin bertanya? tanya Sandi setelah selesai menyebutkan alamat lengkap tempat dia tinggal. Masih! Aku mau nanya. sahut siswa yang duduk di bangku ke tiga. Silahkan Kamu bukan muslim kan? tanya siswa yang bernama Johanes tersebut. Iya, saya Keristen. Puji Tuhan..., akhirnya ada juga yang seiman denganku di kelas ini. Sandi tersenyum. Anak-anak Ibu kira cukup. Sandi kamu boleh kembali ke bangku kamu. Kita mulai pelajaran hari ini. kata bu Aisyah sembari membuka buku fisika yang dari tadi ia pegang.

Blue_Butterfly

82

*** Natasya berjalan menuju Zaskiah yang sedang duduk di taman. Zaskiah melihat Natasya yang sudah tidak memakai baju pasien. Sya.., kok pakaiannya beda? Mau kemana? tanya Zaskiah yang sedang memegang boneka beruang miliknya. Zaskiah.., aku mau pamit. Kata Ibu aku udah boleh pulang. kata Natasya dengan berat hati. Zaskiah terdiam. Sebenarnya aku gak mau ninggalin kamu. Tapi aku juga pengen lanjutin skolah. Maafin aku Ki. Kamu gak pa pa kan kalo aku tinggalin? lanjut Natasya. Zaskiah mengangguk. Aku bakalan hubungin kamu kok. Jangan khawatir. Kita masih bisa sahabatan walau jarak jauh. Kamu sahabat aku Kia... Gak pa pa kok Sya. Aku ngerti... Natasya pun mendekap Zaskiah. *** Lagi sibuk? tanya Wahid pada Veronika yang sedang duduk di taman. Nggak. Aku gak sibuk

Blue_Butterfly

83

Wahid pun duduk di sebelah Veronika. Kamu ngapain di sini? Kok gak sama Zaskiah? Zaskiah lagi tidur. Aku cuma lagi mikirin kluarga aku. Memangnya kluarga kamu kenapa? Ya, nggak pa pa. Aku Cuma kangen. Kluarga kamu di LA2 kan? Kenapa gak pulang? Mereka memang kluargaku. Yang di LA itu bukan orang tua kandungku. Kemarin mereka sendiri yang bilang padaku. jelas Veronika. Lalu, kamu tau orang tua kamu dimana? Ya.., aku juga lagi cari mereka. Menurut info mereka sekarang di Jakarta. Kok ceritanya bisa gitu? Katanya waktu itu mereka gak bisa ngasi penghidupan yang layak buat aku. Mereka gak mau aku jadi anak yang gak punya masa depan. Di saat yang sama, Ayah dan ibu angkatku sangat menginginkan anak. Ya dengan berat hati orang tua kandungku menitipkanku pada Ayah dan Ibu angkatku. Lalu kami pindah ke LA. Aku juga baru tau kalau mereka bukan orang tua kandungku. jelas Veronika.
2

Los Angeles

Blue_Butterfly

84

Jadi? Sekarang rencana kamu apa? tanya Wahid. Aku akan berusaha mencari mereka. Orang tua angkatku juga udah ngasi wewenang ke aku untuk bisa kembali pada orang tua kandungku. Mereka baik banget. jelas Veronika lagi. Wahid tersenyum pada Veronika. Kamu pasti bisa nemuin mereka Ver... Iya, makasih. senyum Wahid. sahut *** Hai Raka... sapa Kamila dengan senyum sambil melangkah ke arah Raka yang sedang duduk di teras rumahnya. Hai. jawab Raka datar. Tumben kemari, biasa gak mau ke rumah gue. Kamila tersenyum lagi. Dia kemudian duduk di kursi sebelah Raka. Gue gak ke rumah lo kok. Gue ke rumahnya Riko.., hehehe. Sama aja kalii. Bilang aja lo pengen ketemu Riko kan? tanya Raka dengan raut wajah kesal. Iya deh. Lo jangan cemberut gitu donk! Veronika membalas

Blue_Butterfly

85

Siapa yang cemberut? Elo! Emang lo kenapa sih? tanya Kamila sambil memerhatikan Raka. Gue gak pa pa. Lo mau gue panggilin Riko? Heem. Kamila mengangguk. Tunggu bentar. Raka masuk ke dalam rumah. Sementara Kamila menunggunya sambil bernyanyi-nyanyi kecil. Lagi mandi La. Katanya tunggu bentar. kata Raka yang muncul dari balik pintu. Raka kemudian kembali duduk. Lo mau jalan ma Riko? Iya. Kenapa? Mau ikut? Nggak. Gue banyak kerjaan. Pantes aja lo gak ikut main tadi pagi. Oiah, kok lo yang jemput Riko sih? Yaaa, dia yang nyuruh. Mau aja lo di suruh-suruh Riko. Kalo gue yang suruh ogah banget. Riko kan bukan Raka..., betul gak? Oiah, gue bingung. Lo sama Riko kan saudara ya, kenapa Riko kulit putih trus lo item gini? tanya Kamila. Kamila tertawa kecil.

Blue_Butterfly

86

Yaa, gak tau. Tapi biar item gini gue kan manis. Ya kan? Hahahaha Mereka berdua tertawa terbahak-bahak. Tawa mereka terhenti saat Riko muncul di balik pintu. Yuk! ajak Riko yang menengok ke arah Kamila yang masih menahan tawa. Ayo! Eh Raka, lo mau ikut? Nggak. jawab Raka sedikit tersenyum pahit. Kalo gitu gue jalan ya..., dah Raka... kata Kamila sembari berjalan ke halaman bersama Riko.

Sayang, Riko cuma mainin lo La. Coba lo sama gue, lo gak bakal dimainin. Kata Raka dalam hati
sembari melihat Kamila dan Riko berjalan. *** Mrs Butterfly : hy! Mr Blue : too...

Mrs Butterfly : asl? Mr Blue : 17m indonesia, u?

Mrs Butterfly : sma, hehhehe

Blue_Butterfly

87

Ternyata orang Indonesia toh... kata Zaskiah yang kembali menjawab pertanyaan teman chattingnya tersebut. Mr Blue : ooo,

Mrs Butterfly : kmu tggl dmn? Mr Blue : d Malang, kmu?

Mrs Butterfly : d Jkt, tp skrg aku d Singapore Mr Blue : kok bsa gtu?

Mrs Butterfly : aku lg teraphy. Kanker Mr Blue : ow, cpat smbuh ya

Mrs Butterfly : iy, mksih. Kmu msih sklh y? Mr Blue : iy, klas 2 sma, kmu?

Mrs Butterfly : hehe, sma. S`umuran kmulah. Mr Blue : ow, kok kmu add aku sih?

Mrs Butterfly : iy, aku ska nma kmu. Blue, hehehe, kbtulan aku suka.y wrna bru. Mr Blue : oo, aku jg ska wrna bru. Wrna bru itu gmpang d cri. Tinggal liat langit aja. Ya kan?

Mrs Butterfly : iya yah...., btul tuh.

Blue_Butterfly

88

Mr Blue

: oiah, aku off dlu yah, ntar kta lnjtin. Ok?

Mrs Butterfly : Ok...., salam knal ya... Mr Blue :

Ntar amat. Tapi dia bisa jadi temen gue. Itungitung kalo banyak temen kan bagus... kata Zaskiah. Zaskiah pun mengakhiri acara chatingchattingannya. Kemudian menutup laptop dan menyimpannya. Tapi aku masih penasaran. Kok namanya bisa blue ya? Jadi ingat Sandi... Zaskiah pun berbaring. Udah tidur Ki? tanya Veronika yang baru saja masuk ke kamar Zaskiah. Blum kak. Nih baru mau tidur. Oouh, kakak cuma mau liat. Kamu udah tidur atau begadang lagi. Hehehe. goda Veronika. Zaskiah tersenyum... *** Ponsel Kamila berdering... Hallo... sapa suara di seberang.

Blue_Butterfly

89

Ya.., kenapa menyisir rambutnya.

Ka?

tanya

Kamila

sembari

Besok lo ke lapangan kan? Iya, kenapa emangnya Ka? Gak, cuma nanya. Gue juga mau ngomong

something ma lo. Jangan lupa besok datang ya...


Iya...iya..., gue datang menghempaskan tubuhnya di tempat tidurnya. Kalo gitu udah ya..., jangan lupa! Iya! sahut Kamila yang lalu menutup telepon. Kamila

Sepenting apa sih yang mau Raka bicarain? Gak terlalu penting kali ya? Ya kalo sempat gue dating aja deh, siapa tahu penting.
***

Blue_Butterfly

90

Part VII

Bu Melani.

Sandi.., sini deh Mama mau bicara... kata

Iya Ma... Sandi keluar dari kamarnya dan duduk di sofa. Ada yang mau Mama omongin Ngomong aja Ma... Gini San, Mama pengen jadi muallaf Muallaf itu apa Ma? Bu Melani tersenyum. Lalu melanjutkan dengan penjelasan.

Blue_Butterfly

91

Mullaf itu orang yang berpindah kepercayaan dari agama yang sebelumnya kita anut ke agama islam Kok bisa gitu Ma? Mama udah tau sedikit. Kalo sebenarnya... Bu Melani pun menjelaskan pada Sandi tentang agama yang akan ia anut. Sandi mendengarkan dengan baik apa yang ibunya katakan. Mama gak bakal paksa kamu buat ngikutin Mama. Ya, siapa tau kamu pengen tetep pada agama itu. Atau kalo kamu juga mau, makin baik lagi. kata Bu Melani. Sandi tersenyum pada ibunya Sandi ikut Mama... *** Zaskiah duduk di kursi rodanya sembari memangku laptop dan mengetik sesuatu. Selanjutnya ia berhenti lagi dan seperti memikirkan yang akan diketiknya kembali. Lalu kembali melanjutkan. Sibuk banget... belakang Zaskiah. suara itu terdengar dari

Zaskiah pun berbalik. Lalu tersenyum pada lakilaki di belakangnya. Kak Wahid. Aku kaget nih

Blue_Butterfly

92

Hehehe, jantungmu gak copotkan? Wahid sambil melangkah ke depan Zaskiah. Bisa gitu? Hehehe. Zaskiah tertawa. Sibuk ngapain sih Ki? Biasa kak, calon penulis gitu... Kakak tau, biografi kan? Zaskiah biografinya lagi. mengangguk. Lalu

tanya

melanjutkan

Emang biografi yang waktu itu blum slesai ya? Yaa, slesai kalo aku jadi mati kak. Tapi kan gak jadi, jadi biografinya juga gak jadi tamat. Iya yah. Oiah kak. Tadi kak Vero cariin kakak. Katanya mau ngomong. Ngomong apa? Gak tau, tadi dia ke kamarku kak. Kalo gitu kakak ke sana ya.., kamu jangan ke mana-mana. Ntar kakak ke sini lagi. Iya kak... Zaskiah pun kembali melanjutkan biografinya sembari Wahid menuju ke kamarnya.

Blue_Butterfly

93

*** Raka melangkah ke arah Riko yang sedang sibuk duduk di teras sambil membalas sms dari pacarpacarnya. Malam begitu hening, namun Riko seperti tak peduli. Dia tetap saja duduk sendiri di teras tanpa ada seorang pun. Raka menghampiri Riko. Eh, lo Ka, gue kirain apaan ada bayangan hitam. Raka tak berkomentar. Beberapa saat kemudian Raka pun bertanya, Kemana aja tadi pagi sama Kamila? Gak kemana-mana kok. Alah, gak usah boong deh. Gue tau tadi lo jalan ma Kamila kan? Kok lo tau? Ya iyalah, gue tau. Tadi pagi Kamila gak maen basket ma gue. Kalo gak maen basket ya kemana lagi kalo gak sama lo. Iya, emang kenapa? Gak kok. Gue cuma kasian dia di mainin ma lo... Biasa aja kali. Oyah, Kamila itu tajir juga ya? Yaaa di itung-itung dia tuh slalu nratir gue.

Blue_Butterfly

94

Dasar lo cowok matre. Udah matre kere lagi. Kurang ajar lo! Raka berdiri Gue yang kurang ajar apa lo? Belum sempat Riko mengomentari perkatan Raka, Raka sudah beranjak ke dalam rumah lagi. Dasar, udah playboy, matre lagi... tambah Raka. *** Halo..., Ayah... Iya sayang, tumben Mila telpon Ayah? sahut suara di seberang. KokATM cardaku gak bisa di pake Yah? Kata mbaknya di blokir? Kamila Ayah minta maaf nak, memang ATM cardkamu di blokir Kok bisa gitu sih Yah? Aku lagi blanja juga, jadi malu nih gak jadi deh aku ambil. Iya nak, Ayah mau kamu ngerti. Perusahaan Ayah lagi ada masalah keuangan nak. Apa? Perusahaan bercanda donk Yah? Ayah bangkrut? Jangan

Blue_Butterfly

95

Iya sayang. Ayah harap kamu sabar ya? Ayah lagi perjalanan pulang... Kamila tertegun.

Apa? Ayah bangkrut? Ya Tuhan..., kenapa harus gini?


Halo? Kamila? seru suara di seberang yang menunggu jawaban dari Kamila. Kamila masih diam menggenggam ponselnya. seribu bahasa sambil

*** Assalamu alaikum... seru Wahid sembari membuka pintu kamar rawat Zaskiah dan masuk ke dalam. Waalaikum salam..., kakak kok keliatan seneng banget. Ada angin apa nih kak? Ada berita bagus, yang jelasnya pasti buat kamu juga ikut-ikutan seneng deh. Penasaran? Wahid duduk di kursi sambil tersenyum-senyum. Zaskiah bingung di buatnya. Berita bagus apa sih kak? Aku penasaran beneran nih

Blue_Butterfly

96

Hehe, sabar donk. Pernah gak kak Vero cerita sama kamu soal dia lagi cari kluarganya yang di Indonesia? Kak Vero punya kluarga di Indonesia? Aku kirain dia dari LA? Zaskiah langsung membalikkan badannya kearah Wahid yang masih dengan senyum misteriusnya itu. Orang tua kandungnya di Indonesia, dia anak angkat dari Mama Papanya di LA. Ow, kok gak pernah ngabarin soal Papa Mamanya di Indonesia? Karena dia juga baru di kasi tau Mama Papa angkatnya Ough... mengerti. Zaskiah mengangguk-angguk

Tapi itu bukan inti ceritanya Ki... kata Wahid yang seketika membuat Zaskiah berbalik dan kembali memerhatikannya. Trus? tanyanya penasaran. Kak Vero udah nemuin kluarganya di Indonesia Alhamdulillah, syukurlah. kata Zaskiah legah. Tapi itu juga masih bukan inti ceritanya lagi... tambah Wahid lagi.

Blue_Butterfly

97

Aduh.., Kakak. Yang bener dong ceritanya... kata Zaskiah yang mulai penasaran lagi dan raut jawahnya yang cerah tadi kembali melukiskan raut penasaran. Iya..,iya... inti critanya, ternyata Kak Vero itu anaknya Tante Nurul dan Om Agus... Hah?! Beneran menganga tak percaya. kak? Zaskiah melotot

Wahid masih tersenyum-senyum. Beneran kak? ulang Zaskiah. Iya, tanya sendiri Kak Veronya... Ok, untuk ngebuktiin aku telpon kak Vero sekarang Silahkan! kata Wahid. Zaskiah pun menelpon Veronika. mengambil *** ponselnya dan

Blue_Butterfly

98

PartVIII

sudut kantin. Sambil melahap jajanan kantin yang mereka pesan plus segelas jus di depan mereka. Sepertinya mereka asyik membicarakn suatu topik. Dan akhirnya mereka tertawa, entah karena kelucuan apa. Tapi tawa mereka terhenti saat melihat Atira dan Alila ikut bergabung di meja mereka. Si kembar itu memang selalu menghampiri Sandi. Hai Sandi. Seru nih bareng Tri. kata Atira yang tiba-tiba duduk di samping Sandi. Geser dong Tri, gue pengen duduk di samping Sandi gue. kata Alila samping mendorong Tri menjauh dari Sandi dan duduk di antara mereka.

andi dan Tri duduk manis di bangku di

Blue_Butterfly

99

Ich, ganggu aja lo. Critanya lagi seru juga. keluh Tri sambil melototi Atira dan Alila. Sandi hanya tersenyum. Oyah? Sewot banget sih lo? Sandinya juga gak keberatan Iya, betul tuh Ra. Iyakan San?tanya Alila pada Sandi yang tengah menghabiskan minumannya. Iya, gak pa pa kok. Duduk di situ aja. Atira dan Alila tersenyum bangga pada Tri, merayakan kemenangan mereka. Tri memasang muka masam pada mereka. Oyah San, kamu punya pacar gak? tanya Alila dengan lagak polosnya. Sandi hanya tersenyum, Jangan senyum penasaran. kata Alila. Blum. Oooough. Atira tersenyum bahagia. dan Alila serentak lalu aja dong San, kita kan

Mbak! seru Atira pada Mbak Windi. Iya, mau pesan apa? sahut Mbak Windi yang menuju ke meja tempat duduk mereka. Jus jeruk Mbak, kalo lo La?

Blue_Butterfly

100

Gue alpokat Mbak. Atira dan Alila kembali berbalik ke Sandi. Sandi gak mau nambah jus? tanya Atira. Sandi kan udah minum Ra? Yang masuk akal donk kalo nanya. Kayak gak ada pertanyaan lain aja. Oyah San, nanti aku main ke rumah kamu yah? Mau di ajariiiiin..., apa ya? Alila kebingungan. Huh, lo yang gak masuk akal. Mau di ajarin gak tau mau di ajarin apaan. Dasar lo. Ich, biarin. Dari pada nanya jus lagi! Argh, brisik amat sih lo. Gak ada hal penting yang bisa di omongin ya? kata Tri yang mulai jengkel dan marah. Apa sih lo ndut. Gak bisa liat temennya seneng apa? kata Alila. Mbak Windi datang sambil membawa dua gelas jus dan meletakkannya ke meja. Makasih Mbak! Atira mengambil jusnya dan menyodorkannya pada Sandi, Mau San? katanya sambil tersenyum. Nggak, makasih.

Blue_Butterfly

101

Sandi berbalik pada Tri, Jadi ke perpus kan? Yuk! Ayo, gue gerah di sini. jawab Tri sambil mengipas wajahnya dengan buku yang di bawanya. Sandi dan Tri beranjak dari meja dan pergi. Atira dan Alila memerhatikan mereka yang berjalan keluar dari kantin. Lo sih Ra, pake nawarin jus lagi. Sandi gue pergi tuh. kata Alila yang menggigit pulpennya. Bukan gue, tapi si ndut tuh. Tega amat! Iya yah, si ndut jahat! Jadi gak bisa bareng Sandi gue deh. *** Kamila duduk termangu sendirian di depan kelas. Dia masih memikirkan masalah yang di hadapi Ayahnya. Kenapa bisa kayak gini sih? Aku gak pernah

nyangka. Ya Tuhan... Aku bingung, gak bisa bantu Ayah. Jadi aku harus ngapain? Kata batin Kamila.
Hari ini, lain dari hari biasanya. Kamila yang sering menjahili temannya, hanya duduk tanpa berbuat apa-apa, seperti preman yang baru insaf. Kamila..,

Blue_Butterfly

102

Kamila tidak memerhatikan dan mendengar Raka memanggilnya. Mila! seru Raka lagi dengan jarak yang makin dekat. Tetap Kamila tidak mendengarnya. Akhirnya Raka sampai di depan Kamila. Seketika Kamila terkejut. Ngapain lo tiba-tiba nongol di depan gue? Bikin kaget aja. Lo yang kenapa? Gue panggil dari tadi juga gak nengok. Pikirin apa sih? tanya Raka yang kemudian duduk di sebelah Kamila. Gak mikirin apa-apa kok. Ada apa lo kemari? Gue cuma pengen nanya. Lo kok gak ke lapangan sih? Udah gue tunggin juga. Oh itu. Oyah emang lo mau ngomong soal apa sih? Gue gak ke lapangan karena gue pikir gak pentingpenting amat gitu. kata Kamila sambil memainkan jari tangannya. Gak penting apanya. Gue mau bantu lo. Ini soal Riko. kata Raka serius. Riko kenapa? Kamila berbalik memerhatikan Raka.

Blue_Butterfly

103

Lo tau gak? Lo itu selingkuhannya Riko What? Jangan bercanda donk! Masa gue selingkuhannya Riko? Yaa, terserah. Gue kan ngasih tau lo karena peduli lo! Jangan gitu dong Ka! Saudara sendiri lo jelekjelekin!kata Kamila yang mulai marah. Lo mau tau, kenapa Riko pacaran ama lo? Karena lo anak orang kaya La! Lo itu pacar keduanya dia! Dan kemarin, dia nembak cewek lagi! kata Raka yang mulai kesal. Lo itu sahabat apaan sih? Kok gitunya ama gue. Inget ya, gue tetep gak percaya ama lo!!!! Kamila berdiri dan mengambil tasnya. Barangkali juga loCumajealous ama Riko. Atau marah gitu karena gue jarang main ke lapangan en lebih sering ama Riko dari pada ngumpul bareng lo! Gue gak jealous en apalah yang lo bilang. Asal lo tau ya, gue lakuin ini karena gue sayang ama lo!!! Gak pernah sadar lo ya? Kamila kaget tapi masih emosi dan dengan sangat marah berkata,

Blue_Butterfly

104

Terserah deh, lo mau ngomong apa. Gue nggak bakal percaya ama lo!!! Gue percaya ama pacar gue, Riko! Kamila berjalan menjauh. Sesaat kemudian dia berbalik, Lo gak usah jadi sahabat gue lagi Ka! Lo jahat! Kamila berlari menuju toilet. Raka tahu persis, bagaimana Kamila. Dia tidak pernah secengeng ini. Pasti ada malasah lain yang membuatnya seperti ini. Pikir Raka. *** Zaskiah membuka laptopnya. Dan merangkai modemnya sedekian mungkin pada laptop putihnya tersebut. Browsing dan chating, itu yang Zaskiah kerjakan selain teraphy dan minum obat. Mr Blue : hy, ktmu lg mrs. Butterfly

Mrs Butterfly : hy jg, yupz kbtulan bnget ktmu lg. Gk bljar y? Mr Blue : gk, lg sntai. Kn mlm mnggu...

Mrs Butterfly : oiah. Gk mlm mngguan breng someone gtu? Hehhe

Blue_Butterfly

105

Mr Blue

: gk, aku bkn tipe ank2 yg sring kluar mlm. Lbih ska intrntan d kmr.

Mrs Butterfly : oow. Gk sring jln breng si dia dong?hehhe lg Mr Blue : pcr mksud.a?

Mrs Butterfly : y? Mr Blue : aku gk pu.a pcr

Mrs Butterfly : knp? Mr Blue : y, wkt it blm smpat aku nmbak dia. Dia mlah prg...

Mrs Butterfly : kmn? Mr Blue : k surga

Aduh.., salah nanya deh. Ceroboh banget sih gue. Tuh kan, dia jadi teringat deh. Kasian banget. kata Zaskiah sambil menutup mulutnya dengan tangan kanannya. Zaskiah kebingungan, Gue nulis apa lagi ya? Oh

iya, minta maaf aja kali.


Zaskiah pun melanjutkanya, Mrs Butterfly : ow , mav yh? Mr Blue : gk pa2 kok. klo km?

Blue_Butterfly

106

Mrs Butterfly : aku? Hehhe. Aku jg sm gk pu.y pcr. Tp aku ska sma someone.Aku blm prnah ungkpin, lgpl aku ama dy bda agma. Mr Blue : emng kmu n dia agma ap?

Mrs Butterfly : aku islam dy kristen. Km? Mr Blue : aku muallaf, . Bru kmaren ini aku n ma2 msuk islam

Mrs Butterfly : ooow. Km seru jg d ajk chat ya.... . Mr Blue :

Mrs Butterfly : oyh, aku mw na.y. kok nma km blue? Mr Blue : oo, it. Biru it wrna kskaan.y si dia yg lg d surga.

Mrs Butterfly : upz! Sory lg yh? Sory bnget... Mr Blue : mnt mav mulu`, gk pa2 kok. Aku gk cngeng... :D

Mrs Butterfly : hehehhe..., aku off dlu yh? Udh jm tdur, ntar lg prwatku dtg. Mr Blue : iy, bye....

Mrs Butterfly : too...

Blue_Butterfly

107

Zaskiah tersenyum hingga tertawa terbahakbahak sendiri. Hehehe, sebenarnya blum jam tidur nih. Tapi udah ngantuk. Hehe. *** From : Kamila 085244xxxxxx

Raka, gw mw ngmong. Bsk pgi d lpngn bskt Penting!!!


Tumben, kalo gue ajak gak mau. Mungkin dia pengen minta maaf... kata Raka. Raka pun menghepaskan ranjangnya dan tertidur. *** Hai San, kata Tri kau cariin aku. kata Atira yang berdiri di hadapan Sandi. Sandi menoleh ke depan, Hai, iya tadi aku cariin kamu. Tumben kamu cariin aku? Atira duduk di depan Sandi. badannya ke

Blue_Butterfly

108

Tumben juga gak bareng Alila? Kembaran kamu itu kemana? tanya Sandi setelah melihat tidak ada yang mengekor di belakang Atira. Dia gak ke sekolah, sakit. jawab Atira sembari mengambil satu buku di depan Sandi dan membukanya. Oiah, kata Tri kau itu anggota remaja mesjid ya? Iya, kenapa emangnya? tanya Atira sambil membaca-baca buku di depannya. Alhamdulillah, aku Apa kamu bilang? Alhamdulillah? kening Atira berkerut. Ya, kenapa? Bukannya kamu keristen? Kok Sandi tersenyum, Kemarin aku dan Mama aku masuk islam. Mama aku akan nikah lagi dan dia mutusin untuk jadi muallaf. OuhhAtiara mengangguk mengerti. Kata Tri kau gajo ngaji? Ya gitu deh.., hehe. Tapi aku gak nyangka loh Gak nyangka kenapa?

Blue_Butterfly

109

Ya, heran aja, aku tuh kiranya kau itu Yayaya.., centil, cerewet, dan sebagainya kan? Atira tersenyum geli. Sandi mengangguk. Aku emang kayak gitu, tapi sebelum tinggal ama Bunda dan Alila aku tuh gak gini-gini amat tahu. Kok bisa jadi centil gini? Sandi tertawa kecil. Karena takdir, Atira ikut tertawa kecil. Gini San, waktu umur aku dan Alila satu tahun, Abi dan Bunda aku tuh pisah, aku di asuh Abi dan Alila dia asuh Bunda. Abi yang ngajarin aku ngaji dan agama, itu sebabnya aku jago ngaji dan sebagainya sedang Alila yang ikut Bunda sama sekali gak di ajarin agama ama Bunda. Waktu umur aku tiga belas tahun, Abi meninggal dunia dan aku di asuh Bunda. Di situ aku akrab ama Alila, sampe-sampe ikut-ikutan centil, heheh. Aku ngajarin Alila agama dan Alila itu ngajarin aku jadi cewek centil begini. Jadi jangan heran ya kalo lagi gak bareng Alila aku beda kayak gini. lanjut Atira sambil tersenyum-senyum sendiri. Pantesan gak kambuh, soalnya gak bareng Alila. Hehehe. Tapi jangan bilang-bilang Alila yah kalo aku cerita ke kamu.

Blue_Butterfly

110

Iya, tapi ajarin aku ngaji Atira mengangguk, Oiah, boleh nanya gak? Boleh, Kamu itu.., bener-bener blom punya pacar ya? Dahi Sandi mengkerut, Emangnya kenapa? Ya.., susah di percaya sih Kenapa gak percaya? Gini ya San, kamu itu putih, cakep, pinter, baik, dan body kamu juga.., bisa di bilang perfet loh. Kok bisa gak punya pacar? Gak ada yang menarik ya? Sandi tersenyum lirih. Kenapa San? Gak pa pa, aku suka ama seseorang Trus? Dia nolak kamu? Hmmm, mustahil deh kalo ada cewek yang nolak cowok kayak kamu. Gak, aku cuma gak pernah ketemu dia lagi. Ow, jadi kau nungguin dia gitu? Kok gak cari yang laen? Gak ada yang kayak dia. Aku bisa kok.

Blue_Butterfly

111

Sandi tersenyum pada Atira lalu menepuk pundak kanannya, Maaf Ra, aku lebih seneng jadi teman kamu. Atira tersenyum, Iya, aku ke kelas dulu ya.., sms aku kalo mau blajar ngaji. Ok? Atira beranjak ke pintu. Ia tertunduk. Gue di

tolak! Sandi tapi gak pa pa. Jadi temen kan lebih seru.
*** Raka mana ya? Kok gak nongol-nongol sih. Atau.., dia masih marah ma gue... Kamila berbicara pada dirinya sendiri sambil memainkan bola basket yang dia bawa dari rumah. Terlihat Raka berlari ke arahnya. Sorry La! Gue kesiangan... kata Raka yang masih setengah berlari. Kamila hanya memandangi Raka. Akhirnya Raka pun tiba tepat di depan Kamila. Kamila tertunduk. Lo kenapa La? kata Raka sambil menundukdan memandangi wajah Kamila. Kok diam. Katanya mau ngomong... Raka pun duduk. Iya, gue pengen ngomong. Ngomong dong. Lo kenapa sih? ikut

Blue_Butterfly

112

Gu... gue pengen minta maaf. Gue salah sama lo. Ternyata lo bener-bener peduli ama gue. Yang lo bilang soal Rikoternyata... benar. Gue sendiri yang buktiin. Maafin gue ya Ka... kata Kamila yang mmasih tertunduk. Gue udah maafin lo. Tenang aja, gue tau lo suka banget sama Riko jadi mudah percaya aja ma dia. Gue juga udah tau kalo dia bener-bener cowok matre. Ayah gue bangkrut Ka, makanya gue emosi dan marah banget waktu itu. Masalah gue blum selesai satu eh, lo ngasi tau gue soal itu lagi. Gue bener-bener nyesel Ka. Skali lagi maaf ya? Udah.., udah.., kan gue udah maafin lo... kata Raka yang sedang memainkan bola basket milik Kamila. Dia putusin gue Ka... tambah Kamila lagi. Trus lo nyesel gitu? Di putusin ma dia? Kamila tertawa sejenak. Ya nggak lah. Emang Cuma dia cowok di dunia ini? Kamila tersenyum-senyum. Main hehehhe. Yuk! yuk! Udah, jangan nangis deh..,

Siapa juga yang nangis. Lo gak liat gue ketawa.

Blue_Butterfly

113

Once again, lo berhasil buat gue ketawa saat gue bener-bener sedih. Thanks Ka...
***

Blue_Butterfly

114

PartIX

hree years later...

Zaskiah menghirup udara di Malang sedalamdalamnya dan menghembuskannya kembali. Terlihat raut gembira di wajahnya.Dengan senyum yang terlukis di wajahnya Zaskiah lalu menarik kopernya ke samping mobil yang di tunjuk Wahid.Pandangan Zaskiah tertuju pada seseorang yang dari mobil keluar. Om Agus! seru Zaskiah yang lalu memeluk orang tersebut. Kia, kamu udah tambah besar ya? Tambah ayu juga apalagi sekarang pakai jilbab. Maaf om gak pernah jenguk kamu. sahut Pak Agus yang masih mendekap Zaskiah.

Blue_Butterfly

115

Sesaat kemudian mereka masuk ke mobil dan menuju ke rumah Ayah Zaskiah. Papa dan Mama mana Om? Yang lain juga..., kok gak ikut jemput? tanya Zaskiah setelah melirik seisi mobil. Pak Agus hanya tersenyum, Mereka sengaja gak jemput, katanya mau nungguin di rumah aja. Bener tu Ki, katanya pengen buat surprise buat kamu. tambah Wahid. Ooouh. sahut Zaskiah memerhatikan jalan yang dilalui mobil. yang sibuk

Beberapa menit, mobil tersebut pun berhenti di halaman sebuah rumah yang cukup besar. Ki, bangun. Udah nyampe rumah nih! Wahid menepuk-nepuk bahu Zaskiah. Udah nyampe ya? Hehe, aku ketiduran Kak. Yuk! ajak Wahid yang sudah keluar dari mobil terlebih dulu. Iya kak! Zaskiah pun keluar dari mobil di ikuti Pak Agus. Bu Annisah sudah menjemput kedatangan putrinya tersebut.

Blue_Butterfly

116

Masuk yuk sayang, Mama dan yang lain punya surprise buat kamu... kata Bu Annisah sambil merangkul Zaskiah. Mereka pun masuk ke dalam rumah. Dan melepas rindu bersama Zaskiah. *** Sandi, sini deh. Ada temen Mama nih. Mau Mama kenalin. seru Bu Melani pada Sandi yang masih berada di dalam kamar. Maaf ya Bu, Sandi memang agak sedikit pemalu. kata Bu Melani sembari memandang ke arah Bu Yuniar yang sedang duduk di sampingnya. Iya Bu, gak pa pa kok. Oiah... Bu Yuniar berbalik ke arah Natasya. Ini Natasya Bu, anak saya yang mau saya kenalkan. Tasya, kenalin ini Tante Melani. Natasya Tan. sapa Natasya pada Bu Melani yang duduk di depannya sembari tersenyum. Tasya udah kuliah ya? Kuliah di mana sayang? tanya Bu Melani setelah membalas senyum Natasya. Iya Tan, udah. Saya kuliah di Universitas Negeri Malang. Fakultas Kedokteran semester empat. jelas Natasya ramah.

Blue_Butterfly

117

Ouuh. Kalo Sandi anak Tante di Fakultas Kedokteran tapi sama-sama di Universitas Negeri Malang juga. Natasya mengangguk-angguk. Semua menoleh kearah Sandi saat Sandi melangkah kearah mereka. Yun, itu tuh anak aku,Sandi. Tampan sekali, aku baru liat loh anak kamu. Sini San, ini Tante Yuniar yang mau Mama kenalin. Sandi mencari-cari bagian sofa yang kosong selain tempat di sebelah Natasya, namun tidak ada bagian lain yang kosong selain bagian di sebelah Natasya. Sandi pun duduk di sebelah Natasya sembari tersenyum tanda meminta izin untuk duduk di sebelah Natasya. Natasya tersenyum balik. Sandi udah kenal Natasya yah? tanya Bu Yuniar saat melihat mereka saling melempar senyum. Ah, belum Tan. Ini anak Tante ya? Iya San, namanya Natasya. Kirain udah kenal. Karena keliatatn akrab Bu Yuniar dan Bu Melani sama-sama tersenyum. San, kalo Mama liat yah, kamu dan Natasya itu serasi loh, gimana menurut kamu Yun? bu Melani

Blue_Butterfly

118

berbalik ke Bu Yuniar yang baru saja meletakkan kembali gelas the yang baru saja dia minum. Hmmm, ia juga yah? sahut Bu Yuniar sambil memerhatikan Sandi dan Natasya yang hanya diam mendengar pembicaraan ibu mereka. Sementara Sandi menikmati the di depannya Bu Melani berkata, Bagaimana kalo mereka kita jodohin Yun? Seketika Sandi tersedak mendengar ucapan ibunya. Natasya hanya menahan tawa memaklumi Sandi yang tersedak karena kaget. Uhuk, uhukk, permisi Ma, uhuk.., Sandi ke dalam bentar, uhukkk Sandi berlari menuju ruang makan. Bu Melani tersenyum pada Bu Yuniar dan Natasya, Maaf ya.., Sandi memang sering gak hati-hati kalo lagi minum. Gak pa pa Mel, oiah aku juga setuju loh, dengan perkataan kamu tadi. Kalau menurut Natasya gimana? Hah? Apa Tan? Di jodohin? tanya Natasya terheran-heran karena tak mendengar perkataan Bu Melani.

Blue_Butterfly

119

Iya Sya. Lagipula Tante dan Mama kamu udah lama loh ngomongin ini..., ya, terserah kalian sih tapi Tante dan Mama kamu pasti seneng banget kalo begitu.. jelas Bu Melani. Natasya hanya tersenyum. Iya Sya, tapi terserah kalian sih. tambah Bu Yuniar. Sandi kembali, dan duduk di sebelah Natasya. Bu Yuniar dan Bu Melani kembali melanjutkan pembicaraan mereka. Sandi dan Natasya hanya mendengar. *** Sesampai Kamila di tempat itu, ia terlebih dulu memandang sekeliling. Sepi, Raka gak ada tuh. Dia

ngibulin gue kali ya? Tapi kak Riko bilang dia bener nungguin gue di sini...
Kamila pun berjalan mengelilingi Taman Kota. Mencari orang yang berdasarkan pengakuan Riko, ingin bertemu dengannya. Kamila pun merogok ponselnya yang ia simpan di kantong lalu menekan beberapa tombol dan meletakkan ponselnya di dekat telinganya. Nomor yang anda hubungi, sedang tidak aktif... Ich.., apaan sih kak Riko. Dia nipu gue nih!

Blue_Butterfly

120

Kamila kembali menyimpan ponselnya kekantong dan melanjutkan penyusurannya di Taman Kota. Sesampai di depan kolam ikan, kamila menghentikan langkahnya. Ada hal tidak biasa yang terjadi dengan kolam ikan di depannya. Di permukaan kolam ikan tersebut berjejer rapi lilin merah yang menyala membentuk kata GIRLFRIEND?. Kamila tersenyum-senyumsendiri.

Dari siapa nih? Dari Raka? Buat gue gitu? Atau...


Bila cinta, menggugah rasa Begitu indah, mengukir hatiku Menyentuh jiwaku, hapuskan semua gelisah Duhai cintaku, kau pujaanku Datang pada, dekat di sampingku Kuingin diriku selalu dalam peluknya Terang saja, aku menantinya Terang saja, aku mendambanya Terang saja, aku merindunya Karena dia, oh karena dia... Begitu indah... Saat Kamila berbalik sudah ada Raka di hadapannya dan beberapa orang lainnya, termasuk Riko.

Blue_Butterfly

121

Gimana? Kamu mau gak jadi pacar gue? kata Raka sembari menebar senyumnya yang menurut kebanyakan orang, cukup manis. Raka lalu menyodorkan sekuntum mawar putih pada Kamila. Kamila yang tengah berhadapan dengannya masih tersipu. Kamila kaget, bahagia, malu karena teman-temannya dan Raka telah berhasil menjebaknya. Hmm.., nimbang. gimana ya? Kamila menimbang-

Ayo.., di jawab aja. Gak pa pa kok, gue nerima apa pun yang lo putuskan. Raka tetap tersenyum sambil menyodorkan bunya mawar putih di tangannya. Raka, gue mau jadi pacar lo. Kamila tersenyum lebar.

Hari yang menyenangkan...


*** Ki, kami masih punya surprise loh buat kamu... Zaskiah yang baru saja akan memakan apel yang di kupasnya langsung memandang kearah Wahid yang sedang menuang air putih ke gelasnya lalu meminumnya. Bener Ki, kamu mau tau gak? tambah Veronika sambil tersenyum-senyum.

Blue_Butterfly

122

Apa ya Kak? Hmmm, apa sih Kak? tanya Zaskiah yang penasaran. Veronika dan Wahid hanya tersenyum-senyum, menunggu Zaskiah berfikir dan menebak apa kejutan selanjutnya. Kalian jangan begitu dong.., kasi tau aja. sahut Bu Nurul. Gini Ki, bulan depan Wahid dan Vero mau nikah... jelas Bu Annisah. Zaskiah menganga, kaget dan senang, Bener nih? tanya Zaskiah dengan nada suara yang meninggi. Semuanya tersenyum. Wah.., Alhamdulillah. Aku seneng banget loh Kak... Zaskiah memandang ke arah Wahid dan Veronika bergantian lalu melahap apel yang dari tadi di pegangnya. Tapi... Zaskiah berfikir sejenak sementara yang lain berhenti tersenyum dan memandang Zaskiah penasaran. Kalian gak lagi nipu aku kan? Semuanya tertawa. Bisa aja kamu Ki, kita gak bohong kok... kata Wahid.

Blue_Butterfly

123

Hehe, siapa tau ajaaa. Kakak kan suka ngerjain aku... Wahid hanya tersenyum sambil menggelenggelengkan kepala. Ada ada aja kamu Ki... tambah Vero yang juga tersenyum. *** Natasya sedang memerhatikan satu persatu buku pada rak di depannya. Buku yang aku liat kemarin mana ya? Gumamnya. Beberapa kali dia berbalik pada Sandi yang tengah asyik membaca di ruang baca. Ternyata laki-laki itu masih tetap setia menunggunya, meski telah satu jam dia mencari buku tersebut. Beberapa saat kemudian matanya tertuju pada sebuah buku. Baru saja ia akan mengambil buku tersebut, telah ada tangan lain yang meraihnya. Natasya tersenyum tertunduk lalu memandang pemilik tangan tersebut. Maaf yah... Pemilik tangan tersebut pun berbalik padanya sambil tersenyum. Iya, maaf juga ya... Kamu mau ambil yang ini kan? gadis itu menyodorkan buku tersebut, Kamu aja yang ambil...

Blue_Butterfly

124

Natasya pun meraih buku tersebut walaupun agak malu karena gadis tersebut telah mengalah padanya. Dia pun berbalik hendak meninggalkan tempat tersebut, namun gadis tersebut memegang pundaknya. Natasya berbalik. Sepertinya.., aku kenal kamu... Beneran? tanya Natasya yang sedikit kaget. Bener.., kamu Tasya bukan? Gadis berjilbab itu tersenyum lebar. Iya.., kamu siapa ya? Natasya terheran-heran. Aduh, masa sih lupa sahabat sendiri Sya.. aku Zaskiah... Natasya memutar ingatan sejenak. Zaskiah..,

Zaskiah.., Zaskiah.., yang mana yah? Humm...


Zaskiah!!! teriak Natasya yang baru sadar. Zaskiah hanya tersenyum mengangguk. Maaf ya? Aku lupaaa banget. Soalnya udah satu jam aku cari buku ini. Kamu udah lama pulangnya? Kenapa gak ngabarin? Aku mau buat surprise.., tapi pas aku nyampe, eh nomer kamu kehapus... terang Zaskiah yang masih tersenyum-senyum.

Blue_Butterfly

125

Kesana yuk! Natasya menunjuk ke salahsatu bangku di ruang baca. Sesampai di ruang baca mereka pun duduk di bangku tersebut. Di sana duduk seorang laki-laki. Kenalin ini calon tunangan aku... kata Natasya sambil menunjuk laki-laki yang tengah membaca tersebut. Lelaki tersebut pun berdiri dan mengulurkan tangannya ke Zaskiah. Sandi. Zaskiah terbelalak, Sandi? Jantungnya berdebar kencang saling mengejar. Terbayang kejadian 3 tahun lalu. Apakah dia Sandi yang aku kenal dulu? Ah,

mungkin orang lain...


Hei, kok melamun... lelaki itu melambaikan tangannya di depan wajah Zaskiah. Ah? Zaskiah lalu memandang lelaki itu lalu Natasya yang sama-sama hanya tersenyum melihat tingkah laku aneh Zaskiah. Zaskiah tersenyum malu lalu menyambut tangan lelaki itu, Aku Kia ***

Blue_Butterfly

126

PartX

M
Mr Blue Mr. Blue

r Blue : hei, pa kbar?

Mrs Butterfly : baik. km? : sm. oiah, kt.y udh blik. jd lg dmn nih?

Mrs Butterfly : lg d malang, d rmh ne2k. : o, lg dmalang, rmh ne2k km dmn? atw kt ktmuan yuk. mmpung km.y lg dmalang kn?

Mrs Butterfly : iaiah, kt ktmu.y dmn? Mr. Blue : d kafe citra jl.sudirman aja, tw kn?

Blue_Butterfly

127

Mrs Butterfly : hmm, krang tw sih, tp mngkn om aku tw kbtln dia yg srng antrn aku klo kmn.mn Mr. Blue :oiah, km pke bju biru yh? Aku jg nnt pke baju biru. Ingt y, d kafe citra mnggu ini jm2 siang, ok?

Mrs Butterfly : ok, smpai ktmu nnt y? Mr. Blue :y

Mrs Butterfly : Mr. Blue : `assalamu alaikum...

Sandi menutup pembicaraan. Lalu menyimpan laptopnya di atas meja dan kembali ke tempat tidurnya. Pikirannya berputar sejenak pada kejadian tadi siang di toko buku. Kia, teman Natasya tadi seperti tidak asing lagi diingatannya. Dia seperti mengenal gadis tersebut, tapi tak ada satupun yang dia ingat. Perlahan matanya mulai membawanya ke alam mimpinya. *** Tempat ini masih seperti dulu. Bahkan warkop Mbak Sumarni pun masih utuh pada tempatnya, Cuma bangunannya yang sudah kelihatan lebih tua. Zaskiah lalu duduk di kursi taman. Tiga tahun yang lalu Zaskiah serinhg ke tempat ini bersama Kamila, Raka, di tambah sayup. Dan

Blue_Butterfly

128

Sandi. Zaskiah, Kamila, dan Raka sering bergosip ria di tempat ini, sedang Sandi? Hanya sibuk dengan buku yang selalu dibawanya kemana-mana. Zaskiah tersenyum sejenak lalu memandang sekelilingnya lagi. Pohon di depannya itu.., pernah suatu ketika Kamila mengerjainya. Kamila menyuruh Zaskiah ke tempat duduk di bawah pohon itu untuk menemuinya, namun sesampai Zaskiah di sana hanya ada seorang cowok. Yaitu Sandi. Saat Zaskiah menanyakan apa yang Sandi kerjakan di taman. Sandi menjawab bahwa Kamila juga yang menyuruhnya ke taman. Sekali lagi Zaskiah tersenyum dan malah tertawa kecil mengingat ulah sahabatnya yang satu itu. Terpikir dibenak Zaskiah untuk menelpon Kamila. Dia pun mengambil ponsel di tasnya. Assalamu `alaikum... Wa`alaikum salam.., Sas, ada apa Sas? Lo udah punya waktu ke Jakarta tidak? Aku kangen nih... Zaskiah tersenyum. Nih lagi di Taman Kota La. Ke sini gih... gue juga kangen kok. Kalo besok gue gak bisa soalnya lusa gue harus balik ke Malang lagi. Beneran? Wah, kebetulan gue juga lagi di Taman Kota ma Raka Sas. Lo di bagian mana sih?

Blue_Butterfly

129

Di tempat biasa kita nongkrong, lo? jawab Zaskiah sembari memandang sekelilingnya. Di warkopnya Mbak Sumarni, gue ke sana ya? Tungguin, ok? Iya! Sesaat kemudian, dua orang duduk di kursi di bawah pohon tersebut. Zaskiah tersenyum, sepertinya itu Kamila dan Raka. Zaskiah lalu mengambil ponselnya lagi. Sas, lo kok gak di sini sih.., sambar Kamila terlebih dulu. Hehe, lo liat gak, cewek pake jilbab biru d kursi yang di sebelah kiri jalan... sahut Zaskiah yang masih memandangi Kamila dan Raka. Mana? Terlihat Kamila sibuk menerawang kursi-kursi di sekitarnya. Hei! Lo yah, dari tadi juga gak ke sini. Lo yang lagi nelpon kan? Hehe. He`em... Zaskiah pun menutup ponselnya lagi sembari Kamila dan Raka menuju ke arahnya. ***

Blue_Butterfly

130

Sudah lima belas menit Sandi menunggu, namun dia sama sekali tidak menemukan seorang gadis pun yang mengenakan baju biru. Sudah dua kali juga pelayan menghampirinya dan menanyakan apa yang ingin di pesannya. Setengah jam berlalu, Sandi akhirnya memutuskan untuk pulang. Mungkin orang yang ditunggunya tidak akan datang. Saat melewati pintu, Sandi berpapasan dengan seorang gadis yang sepertinya dia kenali. Kia! Ya? Gadis tersebut berbalik lalu tersenyum. Hei, Sandi. Natasya mana? tanya Zaskiah sambil melirik sebelah Sandi mencari Natasya. Aku gak bareng Tasya Ki, kamu sendiri sama siapa? Aku.., janjian ketemu temen di sini. Tapi mungkin dia udah pulang, soalnya aku telat stengah jam nih... jawab Zaskiah sambil memerhatikan jam tangannya. Kok bisa sama? Aku sebaliknya, aku yang nungguin temen di sini. Dia juga ngaretnya stengah jam... jelas Sandi sambil memerhatikan warna baju yang Zaskiah kenakan.

Blue_Butterfly

131

Jangan bilang kamu lagi nyari temen chat kamu San?kata Zaskiah menduga-duga sambil ikut memerhatikan warna baju yang Sandi kenakan. Hahahaha. Sesaat kemudian mereka pun masuk ke kafe dan duduk sembari menunggu pesanan masing-masing. Ternyata kamu toh.., kata Zaskiah sambil mengaduk-aduk jus alpokat di depannya dan masih tersenyum-senyum setengah tertawa. Iya, kok bisa ya? Aku gak nyangka banget loh. Sandi tertawa kecil. Karena takdir. Oiah, Tasya kemana? Dia gak ikut. Ki, sebenarnya aku tuh kayak pernah ketemu kamu sebelumnya, tapi dimana yah? Sebenarnya juga sih, aku kayaknya kenal kamu, nama lengkap kamu Sandi Putra Hermawan kan? Iya, betul banget. Kamu sendiri kenal aku kapan? Zaskiah tersenyum lalu meminum jus alpokat di depannya. Perasaan itu datang lagi. Jantung Zaskiah rasanya berdebar cepat sekali. Calm down Zaskiah...

tenang... Lagipula kalo dia bener Sandi yang kamu kenal, toh dia kan bentar lagi tunangan ma Natasya,

Blue_Butterfly

132

jadi gak boleh ada perasaan kayak dulu lagi. Gumam


Zaskiah. Yaa, kamu gak kenalin aku sama sekali San? sahut Zaskiah sedikit kecewa. Sandi menggeleng sambil memerhatikan wajah Zaskiah sedetil mungkin. Aku Zaskiah Nur Annisah, temen skolah kamu dulu di SMA 45. Kamu inget San? Sandi menganga. Satu detik, dua detik, hingga akhirnya satu menit. Kamu?? tanya Sandi dengan jidatnya yang mengkerut. Zaskiah mengangguk, Kenapa emangnya? Udah lupa ya? Sandi menggeleng... Beberapa saat suasana hening. Sandi dan Zaskiah sibuk dengan pikiran meraka masing-masing. Mungkin waktu itu kamu gak dapat kabar San kalo aku itu sama sekali gak meninggal... jelas Zaskiah perlahan. Sandi masih diam namun tetap mendengar Zaskiah berbicara.

Blue_Butterfly

133

Nomer kamu gak aktif. Trus kata Kamila kamu pindah skolah tanpa pamit. Aku bingung banget harus cari kamu kemana. Lalu kak Wahid juga coba ke rumah kamu, tapi kamunya udah pindah... Maaf ya San... jelas Zaskiah dengan mata berkaca-kaca. Sandi menghela nafas, lalu mulai membuka mulutnya. Kamu tahu gak apa yang aku rasain waktu itu Sas? Sakiiiit Sas! Waktu itu... saat aku pengen jujur sama kamu tentang perasaan aku, kamu pergi... Handphone aku ketinggalan di RS waktu nungguin kamu. Trus Mama Papa aku cerai, aku ikut Mama ke Malang. Susah lupain kamu Sas... jelas Sandi. Mereka kembali terdiam, tidak ada suara. Kenapa susah San? Soalnya... Kenapa? tanya Zaskiah lagi. Aku juga gak tau Sas, kenapa aku gak bisa lupain kamu.., lupain perasaan itu.., bahkan saat aku udah jadi pacar Natasya pun, yang tetap dihati aku.., masih sama... jawab Sandi dengan tatapan tajamnya pada Zaskiah. Walaupun saat aku ketemu kamu lagi aku gak kenalin kamu, tapi... aku tetep rasain kalo kamu itu ada. lanjutnya.

Blue_Butterfly

134

Tapi kan sekarang smuanya udah beda. Udah gak sama. Bentar lagi kamu tunangan, dan... sanggah Zaskiah. Dan apa? Dan kamu gak mungkin tetep mikirin aku sementara kamu udah bener-bener tunangan ma dia. Lagipula ngapain coba kamu milih tunangan dengan Tasya kalo kamu gak sama sekali punya perasaan apaapa sama dia? Kami dijodohin. Awalnya, kami sama sekali tidak setuju dengan keputusan orang tua kami. Tapi buat nyenengin orang tua jadi kami nurut. Walaupun sama sekali gak ada perasaan satu sama lain... Tapi semuanya terlambat San. Mungkin takdir kalo kita memang gak jodoh. Coba deh kamu lupain perasaan kamu dan.., anggap aja kita hanya temen biasa. Tapi gak semudah itu Sas.., lagipula kan pertunangan itu bisa dibatalin kok. Belum terlambat. kata Sandi sembari meraih tangan Zaskiah. Zaskiah melepas tangannya, Please San. Kamu harus lakuin itu.., kalo kamu gak bisa lakuin itu untuk Mama kamu. Ya.., lakuin itu untuk aku...

Blue_Butterfly

135

Emang kenapa pengganti aku ya?

Sas?

Kamu

udah

punya

Bukannya gitu, tapi keliatannya Tasya benerbener suka sama kamu. Soalnya dia sering banget curhat sama aku. Dia kagum sama kamu semenjak pertama ketemu... jelas Zaskiah. Sandi terdiam sejenak. Ok, aku bakal lakuin itu untuk kamu Sas, temen aku... Sandi tersenyum pada Zaskiah, namun bukan senyum bahagia. Senyum itu hanya untuk meyakinkan Zaskiah kalau dia benar-benar akan melakukan apa yang Zaskiah inginkan. *** Halo Ki, aku lagi di depan rumah kamu nih. Waduh, maaf Sya. Aku lagi di jalan nih. Kamu masuk aja Sya, langsung ke kamar aku. Aku nyimpen laptop di lemari. Kamu nyari sendiri ya file kamu, soalnya aku lupa nyimpen di folder yang mana... Ok.., ok... Udah ya, aku lagi nyetir nih, ntar nabrak lagi, hehe. Iya, hati-hati ya Ki...

Blue_Butterfly

136

Natasya menyimpan ponselnya lalu masuk ke dalam rumah Zaskiah. Assalamu alaikum Tan... sapanya pada Bu Annisah yang sedang duduk. Eh, Tasya. Nungguin Zaskiah ya? Iya Tan, mau ngambil file di laptopnya... jawab Natasya sembari duduk di samping Bu Annisah. Oh, kalo gitu langsung kekamarnya aja sayang. Kayaknya dia nyimpen laptopnya dilemari biru yang ada di sebelah meja... Iya Tante, permisi Bu Annisah mengangguk sambil tersenyum. Natasya berjalan menuju kamar Zaskiah dan membuka pintu. Kamar yang rapi, dan satu yang tetap tidak berubah. Semuanya serba biru. Natasya lalu duduk di tempat tidur dan menaruh tasnya. Lalu membuka lemari biru yang ada di depannya dan mengambil laptop biru. Natasya duduk di kursi dan membuka laptop tersebut. Dimana ya? Natasya masih sibuk mencari file yang dia titipkan itu.

Blue_Butterfly

137

Wah, biografinya Kia. Kebetulan waktu di RS aku belum sempat baca. Mungkin gak pa pa ya kalo di copy juga... Natasya lalu melanjutkan mencari filenya. Beberapa menit kemudian dia menyimpan kembali laptop tersebut dan beranjak dari kamar Zaskiah. Tante aku permisi pulang ya. Salam buat Zaskiah kalo udah pulang... sahut Natasya saat lewat di depan Bu Annisah. Iya sayang. Hati-hati ya nak... Natasya mengangguk lalu beranjak pergi... *** Ki, kalo yang ini gimana? Bagus gak? Natasya menunjukkan gaun yang di pegangnya. Coba pasang dulu. Kayaknya bagus. jawab dengan senyum. Natasya pun menuju ruang ganti. Sementara itu dari arah berlawanan Sandi datang. Hai, gimana udah ada yang cocok? Blom. Kamu tunangan? seneng ya kalo aku dan Tasya

Blue_Butterfly

138

Zaskiah terdiam, Tentu dong!

lalu menepuk bahu Sandi,

Zaskiah tersenyum. Mencoba meyakinkan Sandi kalau dia benar-benar tidak punya perasaan apa-apa lagi. Ayo Kia, kau pasti bisa lewatin ini Emang kenapa? Gak pa pa, Hei! Kau Sandi kan? tanya seorang gadis yang tadi lewat di dekat Sandi dan Zaskiah. Iya, kenapa? Aku Atira San. Kok gak kenalin sih? Ow, Tira! Aku kirain siapa. Soalnya sekarang pake jilbab sih. Hehe, iya. Denger-denger kamu mau tunangan ya? Ini tunangan kamu ya? Ngg Wah! Kalo di liat ya. Kalian serasi banget. Oh ini yang kau eritain dulu? Ciee.., udah ketemu nih. Kalo jodoh emang gak kemana kok. Lama banget kamu nunggunya Cantik ya. Atira menerobos sebelum Zaskiah menyangkal. Dia heboh sendiri.

Blue_Butterfly

139

Sandi hanya tersenyum sementara Zaskiah kebingungan dan bertanya-tanya dalam hati. Dia siapa

ya?
Namanya siapa San? Zaskiah. Ow, hai Zaskiah. Aku Atira. Temen Sandi waktu SMA. Zaskiah hanya tersenyum masih kebingungan sembari menyambut tangan Atira. Alila mana Ra? Di kafe, nih aku juga mau kesana, duluan ya? Oiah jangan lupa undangannya. Dah Atira melambai lalu beranjak menuju escalator.

Jadi selama ini dia bener-bener nunggu aku? Sandi bener-bener gak bohong. Ya Allah
Kenapa Sas? Gak kenapa napa kok. Kenapa tadi gak nyangkal sih? Calon tunangan kamu kan Natasya? Biarin. Aku kan sayangnya ama kamu. Gimana gaunnya San? Bagus gak Ki? Natasya mengejutkan mereka berdua.

Blue_Butterfly

140

Zaskiah mengangguk. Ya Allah, Tasya tadi

denger omongan Sandi gak ya? Mudah-mudahan nggak. Amin


Kamu cantik kok, Oiah Sya, aku pulang duluan ya? Ada urusan penting. Sandinya juga udah datang tuh. Iya. Makasih ya. Hati-hati Sas!

Apa yang Sandi dan Zaskiah sembunyiin dari aku ya? Gumam Natasya.
*** Bu Nurul berjalan menuju sebuah kamar. Di pintu terpajang hiasan dari kayu yang bertuliskan Zaskiah. Bu Nurul lalu mengetuk pintu kamar tersebut. Siapa? sahut Zaskiah. Tante nak! Oh, Tante. sahut Zaskiah yang muncul dari balik pintu. Kenapa gak langsung masuk tan? lanjut Zaskiah.

Blue_Butterfly

141

Bu Nurul pun masuk ke kamar Zaskiah. Lalu duduk bersama Zaskiah di tempat tidur. Dia memegang selembar undangan. Ada apa Tan? Zaskiah sembari menerima undangan yang Bu Nurul sodorkan. Ini nak, undangan buat kamu. Kalo gak salah baca, itu undangan pertunangannya Natasya... jelas Bu Nurul.

Undangan pertunangan Natasya? Ya Allah, kenapa Kau pertemukan aku dengan dia hanya untuk berpisah dengan dia dan melihatnya bersama orang lain? Kuatkanlah aku... kenapa dadaku terasa di tusuktusuk ya? Sakit rasanya.
Kamu kenapa Ki? Sakit? Zaskiah tersadar akan lamunannya, Eh, gak kok Tan. Aku seneng aja Tasya bakal tunangansahut Zaskiah sambil tersenyum tipis. Ouh, tante kira kamu sakit nak. Soalnya wajah kamu agak pucat. Atau tantenya yang salah lihat ya? Bu Nurul tersenyum pada Zaskiah. Hehe, gak kok. sahut Zaskiah meyakinkan Bu Nurul kalau dia baik-baik saja. Kalo gitu tante ke dapur dulu ya?

Blue_Butterfly

142

Iya tan. jawab Zaskiah yang masih memasang senyum diwajahnya. Bu Nurul pun beranjak dari kamar Zaskiah. Zaskiah terisak dibalik pintu. *** From : 085396xxxxxx

Sassy?
To : 085396xxxxxx

ya, siapa?
From : 085396xxxxxx

Mrs. Blue
To : 085396xxxxxx

ad ap San?
From : 085396xxxxxx

gk ad ap2 kok. cma kngen aja ama Sassy. Aku gak nyangka bakal ktemu kmu lg. Tuhan itu maha baik ya? Blue_Butterfly
143

To

: 085396xxxxxx

ow, soal itu... oyah, slamat ntar lg tunangan...


From : 085396xxxxxx

ya, tp aku gk sreg dgn prtunngan ini Sas. gmna pun aku tuh syangnya cma ama kmu... kmu stju kan, kalo aku btalin prtnangan ini? Tasya juga pasti ngerti kok
To : 085396xxxxxx

gk San! kmu gk bleh nykitin Tasya. gmna pun dia it shbat aku..., please, kmu gk usah mkirin aku lg! ganti aku dgn Tasya! dia gdis yg baik kok... Blue_Butterfly
144

From : 085396xxxxxx

trus kmu pkir aku bkal bhgia Sas? tdk. toh kmu jg pu.a prasaan yg sma kn? Ortu aku jg psti bkal stju...
To : 085396xxxxxx

gk Sandi! aku gk pu.a prasaan apapun k kmu, jd kmu gk usah gnggu aku!!!
Zaskiah menyimpan ponselnya.

Maafin aku San... aku bohong. Aku memang sayang ama kamu. Aku cuma gak mau ngerusak kebahagiaan Tasya. Dia sayang ama kamu, my Blue Butterfly... Mungkin Tuhan punya jalan lain buat aku dan kamu. Mungkin kita memang gak jodoh. Semoga kamu bahagia...
To : 085396xxxxxx

Blue_Butterfly

145

oiah, skali lg slamat yah? Sampein slamku k Tasya ya San. soalnya bsok aku gk bsa dtg... aku ada urusan pnting jd hrus blik k Jkt lg.
Zaskiah kembali terisak sambil memandangi kotak musik biru di meja. ***

Blue_Butterfly

146

Last Part

tempat. Tempat pertama dia bertemu Blue Butterfly. Zaskiah masih ingat dengan jelas saat itu. Kadang ia tersenyum-senyum sendiri jika mengingat betapa konyolnya dia saat itu. Dia pun memarkir sepeda dan tak lupa membawa si Blue, boneka beruangnya. Hal pertama yang selalu Zaskiah lakukan saat berada di tempat itu. Menghirup udara sedalam-dalamnya.

askiah memacu sepedanya menuju suatu

Masih seperti yang dulu...


Zaskiah lalu duduk di bawa pohon besar di tepi danau.

Blue_Butterfly

147

Blue, tau gak, hari ini hari pertunangannya Sandi.., aku payah yah? Main kabur-kabur segala. Kenapa gak ke sana aja ya? Pasti mereka cariin aku... celoteh Zaskiah pada boneka beruang di depannya. Zaskiah tersenyum. Lalu memandang jauh kearah danau di depannya. Perlahan senyumnya memudar. Dan Zaskiah mulai terisak. Kenapa aku bodoh gini ya Blue? Kenapa aku gak perjuangin cinta aku? Aku..., hiks...hiks... Zaskiah kembali terisak. Aku memang bodoh Blue! Kalo kemaren aku ikut ama Sandi, aku gak bakal jadi patah hati kayak gini..., hiks...hiks... Zaskiah mendekap erat Blue. Sekarang aku gak boleh lagi gangguin dia. Atau punya perasaan ke dia. Dia udah jadi milik Tasya... smuanya udah terlambat... Dia udah jadi milik orang... Air mata Zaskiah mengguyur deras. Tasya sahabat aku Blue, dia baik banget, udah kayak saudara buat aku. Kali ini aku harus ngalah. Blum terlambat kok Sas. Aku blum jadi milik orang... Zaskiah melepaskan Blue. Saat dia membuka mata, Sandi sudah berdiri tepat di depannya dan memandanginya yang masih terisak.

Blue_Butterfly

148

Sandi pun jongkok di depannya dan menghapus air mata di pipi Zaskiah. Aku belum jadi milik orang. Bagaimana pun, aku sayangnya sama kamu bukan sama Tasya. aku juga di takdirin buat kamu bukan buat Tasya. Kamu jangan nangis lagi ya? Kamu keliatan jelek kalo nangis. Entar dimakan penunggu pohon ini loh. kata Sandi sambil tersenyum pada gadis di depannya. Ich... Hehe... Zaskiah ikut tersenyum, bahkan terkekeh. Aku sayang kamu Sas... Itu yang pengen aku omongin ke kamu waktu di rumah sakit tiga tahun lalu. Kamu kok disini San? Bukannya hari ini kamu ama Tasya tunangan? Kamu kabur ya?! Zaskiah berdiri lalu menunjuk ke arah Sandi. Siapa yang kabur? Sandi ikut berdiri. Trus, kok kamu bisa ada disini? Aku dan Tasya batal tunangan. Kamu kok tega batalin pertunangan kamu?! Tasya gimana? tanya Zaskiah dengan alis berkerut. Sini deh aku ceritain Sandi mengajak Zaskiah ikut duduk. ***

Blue_Butterfly

149

Sandi aku mau ngomong. Ngomong aja... Cuma berdua San. Yuk! ajak Natasya sembari menarik tangan kanan Sandi. Sandi pun berdiri dan mengikuti Natasya keluar dari ruang keluarga. San, aku mau batalin pertunangan ini. Apa? Kenapa Sya? Aku gak mau jadi penghalang kamu dan Zaskiah. Maksud kamu? Aku tahu kok ada apa antara kamu dan Zaskiah. Aku udah baca biografi milik Zaskiah. Dan aku tahu, kamu itu cinta pertamanya dia yang selalu dia tunggu.., sampai saat ini. Sandi hanya diam lalu duduk. Aku juga tahu kok, bagaimana perasaan kamu ke dia. Aku... Kenapa Sya? Aku udah baca sms kamu ke Zaskiah. Maaf ya? Aku gak sengaja San. Gak apa-apa. Tapi kita gak perlu batalin pertunangan ini Sya.

Blue_Butterfly

150

Kenapa gak perlu? Toh kamu dan dia samasama saling sayang kan? Iya, tapi kamu? Aku? Iya, Zaskiah bilang... Kalau aku suka ama kamu? Hehe, memang aku suka ama kamu, sayang? Juga. Tapi apa coba artinya aku dapetin kamu kalo kamu sendiri sayangnya ke orang lain. Apa itu bakal buat aku puas? Tidak San. Natasya ikut duduk di samping Sandi. Sandi menatap Natasya dalam. Aku juga gak mau nyakitin sahabat aku. Kalian berdua sama-sama berarti buat aku. Aku gak boleh egois, aku gak boleh mementingkan diri aku sendiri sementara itu bakal nyakitin orang-orang yang aku sayang. Natasya berbalik menatap Sandi. Aku... Sandi mendekap Natasya erat. Tangis Natasya pecah dalam pelukan Sandi. Beberapa saat air mata Natasya mengguyur deras. Maaf Sya... Natasya pun melepas dekapan Sandi.

Blue_Butterfly

151

Kalian gak salah kok San. Aku memang sayang kamu. Tapi.., karena aku sayang kamu juga Kia, aku rela kok korbanin perasaan aku. Aku mau kalian bahagia. Kita batalin pertunangan ini. Thanks Sya. Natasya mengangguk dengan senyumannya. *** Dia memang sahabat yang baik... Iya, Sandi menatap Zaskiah. Kamu masih seperti yang dulu ya? Cerewet, dan... San melirik boneka yang Zaskiah pegang. Apa? Masih sering bawa boneka. Kayak anak kecil. Ihh... Sandi mencubit pipi Zaskiah. Ich, sakit tau!! Abis lucu, hehe. Sandi tersenyum sembari menatap Zaskiah dalam. Apaan sih liat-liat mulu. Zaskiah membuang muka dan memasang tampang cemberut. Gak pa pa. Sandi masih tetap menatap Zaskiah. Kenapa sih?

Blue_Butterfly

152

Tambah cantik kalo lagi cemberut. Hehehe... Ich!!! Sandi! Zaskiah memukuli Sandi. Sandi berlari menghindari Zaskiah. Zaskiah pun mengejar Sandi. Sandi! Awas ya!!! Sandi berbalik dan tertawa lepas.

Hari yang... sangat ajaib! Ternyata ini toh rencana Tuhan. Takdir ternyata gak mempertemukan aku dan Blue Butterflyku untuk kembali berpisah. Tetapi untuk kembali bersama. Seperti kata gadis itu, jodoh gak kemana Makasih Tuhan. Aku bisa lihat dia tertawa dan tersenyum. Aku selalu suka memandang senyumnya. Hem, senyum yang menurutku adalah senyum terindah yang pernah kulihat. Blue Butterfly, saranghae...
***

Blue_Butterfly

153

Tentang Penulis Rihul Jannah Djaya, anak kedua dari lima bersaudara yang lahir di Ambon, 29 Agustus 1994. Gadis yang memakai kaca mata ini senang nyanyi, dengar musik, membaca novel, menulis, dan nonton. Siswi SMA NEGERI 2 PANGKAJENE ini mulai menulis sejak 2009 dalam bentuk cerpen dan autobiografi. Novel Blue Butterfly ini adalah karyanya yang keduanya setelah autobiografinya yang berjudul A Story About Me. Nah, buat kamu yang ingin kenal dengan penulis ini atau memberikan komentar/tanggapan dan saran , bisa email ke anna_djaya@yahho.com atau ke akun facebook Anna Djaya.

Blue_Butterfly

154

PERNYATAAN KEABSAHAN
Saya yang bertanda tangan dibawa ini : Nama Kelas Nis : Rihul Jannah Djaya : XII Exact J. J. Thomson : 0901070 murni hasil

Menyatakan bahwa novel ini pemikiran, kerja, dan karya saya sendiri.

Penulis,

Rihul Jannah Djaya

Blue_Butterfly

155

Makasih udah dibaca...

Blue_Butterfly

156

Anda mungkin juga menyukai