Anda di halaman 1dari 101

i

ii
IN THE SHADOW OF

SICKNESS

ADZRA LATHIFAH

i
KATA PENGANTAR
Selamat datang di dalam halaman-halaman “ In
the shadow of sickness”. Buku ini mengajak anda
untuk memasuki dimensi kehidupan yang dipengaruhi
oleh bayang-bayang penyakit. Dalam kisah ini, kita
akan merenung tentang kekuatan kemanusiaan di
tengah tantangan kesehatan yang menghantui.
Melalui pengalaman karakter-karakter yang kuat,
Anda akan menyaksikan perjalanan penuh keteguhan,
cobaan, dan harapan. “In the shadow of sickness”
bukan hanya tentang melawan penyakit fisik, tetapi
juga perjuangan batin, keberanian dalam menghadapi
ketidakpastian, dan solidaritas di antara mereka yang
terkena dampak.
Semoga buku ini memberikan wawasan baru,
menggugah empati, dan meransang pertanyaan yang
mendalam tentang makna kesehatan dan kehidupan.
Mari bersama-sama menjelajahi kegelapan dengan
kekuatan cahaya yang ada di dalam hati kita. Selamat
membaca!

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................ii
DAFTAR ISI.........................................................iii
PROLOG..............................................................1
Tentang Nayya.......................................................4
Aku Baik-Baik Aja Kan........................................15
Awal Dari Sebuah Kesepian..................................35
Menyerah?...........................................................57
Bertahan atau menghilang?...................................72
EPILOG..............................................................97

iii
PROLOG
Dalam keheningan pagi yang masih dibalut
embun, sejuknya angin bersahut-sahutan di taman
bermain TK Raya Bakti. Di sudut taman, seorang
gadis kecil bernama Zuhyra Anayya Adnan, dipanggil
akrab dengan Nayya, tengah menikmati keceriaan
bermain di perosotan. Senyum manisnya menyinari
setiap sudut, dan dunianya penuh dengan warna-warni
kegembiraan.
Namun, riang gembira itu terputus oleh panggilan
seorang wanita parubaya yang dengan lembut
berusaha menghentikan putrinya dari permainannya.
"Nak, ayo, bunda mau ke sekolah lagi nanti. Baba
sudah menunggu kita di gerbang," ucapnya sambil
berusaha memberhentikan Nayya yang asik bermain.
Tetapi, dengan polosnya, Nayya enggan berhenti.
"Iiihh, bunda, Nayya masih mau main, tauu,"
rengeknya sambil meronta.
Dengan sabar, sang bunda menjelaskan, "Iya
sayang, bunda tahu, tapi mainnya besok lagi ya. Bunda
mau ngajar lagi, siap ini?"

1
"Hem, ya udah deh. Tapi beli eskrim dulu ya,
bunda, sebelum pulang?" ucap Nayya, dengan wajah
polosnya yang sulit ditolak.
"Siap, tuan putrinya bunda," jawab sang bunda
sambil tersenyum. Nayya pun berlari menuju gerbang
TK dengan ceria, semangat untuk beli eskrim setelah
sekolah.
Namun, takdir berkata lain. Dalam
kegembiraannya, Nayya tidak berhati-hati, dan
kejadian tak terduga pun menyergap. "Aduuhhhh...
Bunda, Nayya jatoh!" jeritannya terdengar nyaring,
menggetarkan hati sang bunda.
Dengan panik, sang bunda berlari mendekati
anaknya yang terjatuh. "Astaghfirullah, Nayya...
Aduh, ampun," pekiknya, sementara tangan-tangan
paniknya mencoba mengusap luka-luka yang dialami
sang putri kecil.
"Huaaa, bunda... hikss... hikss... Auwww, tangan
Nayya sakit, kakinya juga," jeritan Nayya terdengar
melalui tangisan.
"Makanya nak, hati-hati. Aduh, cupp... cupp...
cupp... Ga apa-apa, nanti kita obati, oke? Kamu kan
anak kuatnya bunda sama baba. It's okay, tuan

2
putrinya bunda," bujuk sang bunda, mencoba
menenangkan putrinya yang menangis.
Gadis kecil itu hanya bisa mengangguk, dan
mereka berdua bergerak menuju parkiran sekolah,
mengakhiri sesi bermain yang tiba-tiba berubah
menjadi momen penuh kekhawatiran.
Namun, kisah Nayya tidak berhenti di sana. Di
balik kejadian di taman bermain itu, terbuka lembaran
cerita keluarga Adnan, di mana setiap langkah kecil
menggambarkan perjalanan panjang mencari makna
cinta dan keberanian di tengah lika-liku kehidupan.

3
CHAPTER 1

Tentang Nayya
"Nak ayok bunda mau
ke sekolah lagi nanti,itu
baba udah menunggu kita di
gerbang" ucap wanita
parubaya itu ingin
memberhentikan anaknya
yang sedang asik bermain
perosotan di taman bermain
yang ada di tk nya
"Iiihh bunda nayy
masih mau main tauuu"
rengek gadis kecil itu
"iyaa sayang bunda tau tapi mainnya besok lagi
ya bunda mau ngajar lagi siap ini"jelasnya memberi
pengertian
"hemm yaudah deh, tapi beli eskrim dulu ya
bunda sebelum pulang?" ucapnya dengan persetujuan
kalo dia harus mendapatkan eskrim selepas pulang
sekolah nanti
"Siap tuan putrinya bunda"

4
Gadis kecil itu berlari terburu - buru menuju ke
gerbang TK, karena saking senangnya mau beli eskrim
dari sini, tapiii karna tidak berhati-hati dannn....
"Aaaduhhhh...... Bundaaaa nayy jatoohh" suara
pekik nyaring keluar dari gadis kecil itu ia terjatuh
tersungkur karna berlari tanpa berhati-hati dengan
posisi tengkurap.
"Astaghfirullah nayy.. Aduuhhhh yaaa ampunnn"
pekik wanita parubaya itu sambil berlari ke anaknya
dengan ekspresi muka yang sangat panik pastinya.
"Huaaaa bundaaaa hikss... Hikss... Hikss...
Auwww tangan nayy sakit kakinya jugaaa" jeritan
gadis kecil itu saat wanita parubaya itu
mengangkatkan nya dari posisi ia terjatuh.
"Makanya nak hatii-hatiii... Aduuhh cupp.. cupp..
cupp... Gpp nanti kita obati oke kamu kan anak
kuatnya bunda sama baba its oke tuan putrinya bunda"
bujuk rayunya di keluarkan oleh wanita parubaya itu
untuk menenangkan putrinya yang menangis.
Gadis kecil itu hanya mengangguk -angguk kan
kepalanya tanda setuju dengan bujuk rayunya sang
bunda iya memilih diam dari tangisannya.
Wanita parubaya itu pun menggendong putrinya
menuju parkiran sekolah anaknya,yaa gadis kecil itu

5
bersekolah di TK Raya Bakti TK yang cukup populer
di wilayah tersebut dengan jumlah murid didik
terbanyak yaitu sebanyak 500 orang.
"Babaaaaaaa.... Nayyy terlukaaa liat nihhh tangan
nayy berdarah babaaa kaki nayy jugaaa" celotehan
aduan yang keluar dari gadis kecil itu kepada sang
baba saat masuk ke mobil, tak lupa iya menyodorkan
tangan dan kakinya yg berlumuran darah yang sudah
setengah mengering
"Yaa Allah anak baba kenapa? Kenapa kamu
nak? Ini kenapa bun kok berdarah giniii" panik pria
parubaya itu dengan memeluk anak gadisnya sambil
melihat luka-luka sang anak
"Ituu Naya lari-larian tadi ba, bunda suruh pulang
dari tadi ga mau malah main Mulu di sana, trus bunda
bujuk pake es krim baru mau eeh malah lari-lari trus
jatuh deh Baa"
Ucap wanita parubaya itu menjelaskan kronologis
kejadian seperti apanya dan kenapa bisa putri kecil
mereka terjatuh
"Hhmmm baba ga suka yaa kamu lari-lari kaya
gitu, ngapain coba kamu lari-lari kaya gitu terus
sekarang jadi gini kan luka-luka semuanya"

6
"Iiihh babaa aku yang tersayang aku kuat kok
baa, yaa kan bund"
"Halah kuat apanya orang kamu nangis kenceng
banget kok tadi mungkin yaa kalo kondisi TK rame
kamu udah di liatin orang-orang loh nayy"
"Iiihh bunda kok gitu sih sama nayy... Bunda ga
bela in nayy, nayy kan kuat bundaaaaaa huuaaaaa
hikss... Hiks .. hikss..."
"Eehh.. ehhh... Ehhh... Kok malah nangis sih iyaa
ya deh baba percaya kamu KUAT, putri kecil baba
kan yg paling kuat kaya HULUUKKKKK
HOHOHOHOHOOOO" ucap pria parubaya itu dan di
akhiri oleh gelak tawa yg menggelegar dan di sambut
oleh gelak tawa wanita bidadari pilihannya dan sang
tuan putri kecil milik mereka.
Pria parubaya itu pun menyalahkan mesin
mobilnya dan menjalankan nya menuju rumah mereka,
di perjalanan di iringi oleh suara cempreng sang tuan
putri yang sedang bercerita ria tentang kejadian-
kejadian hari ini di sekolahnya, dan di akhiri oleh
suara nyanyian cicak -cicak di dinding yang liriknya di
edit oleh pria parubaya itu yang harusnya, datang
seekor nyamuk hap lalu di tangkap, menjadi datang
seekor kerbau hap lalu di telan, dan di sambut gelak
tertawa mereka....

7
Tak terasa perjalanan mereka pun telah sampai ke
tempat tujuan dengan selamat, sang tua putri ingin
turun dari mobil brio merah milik babanya tapi tidak
di perbolehkan oleh pria parubaya itu dan di suruh
menunggu, sedangkan bunda sudah dari tadi turun dan
terburu-buru masuk ke dalam rumah sambil membawa
tas gadis kecil itu dan tas makan bekalnya serta tak
lupa tabung airnya yg berkepala karakter, salah satu
tokoh kartun Disney hello Kitty berpita ungu.
Sang tuan putri kecil ini sangat lah kesal kenapa
harus di tahan sang babaa untuk tidak segera turun dari
mobil. ia pun melihat sang babaa memutari mobil dan
berdiri di depan pintu mobil di dekat dirinya dan
membuka kan pintu mobil lalu...
"Ayokk babaa gendong kita bersihkan lukanya
dulu"
Jujur saja sebenarnya ia menyembunyikan sakit
yang ada di kaki dan telapak tangannya tapi mau
bagaimana lagi ia sendiri kan yang bilang dia kuat,
dan ia pun menurut ke pada sang babaa ia loncat dan
di tangkap kepelukan sang baba.
Pria parubaya itu pun langsung masuk menutup
pintu mobil dan berjalan kearah teras rumah dan di
sambut oleh sang istri yang sudah menyiapkan air
hangat satu baskom kecil dan kotak P3K

8
Sang tuan putri pun di duduki ke bangku kecil
berwarna ungu dengan model senderan yang berbetuk
kepala hello Kitty yang memang sudah berada di sana.
Sang bunda pun membersihkan luka putri kecil
nya dengan menggunakan kapas kecil yg di celupkan
ke air hangat yang sudah di campur oleh detol
pembersih luka, dengan teliti sang bunda
membersihkan luka-luka putrinya dan memberikan
obat.
terlihat baba yang sedang berusaha menghibur
putri kecilnya karna sang putri menangis histeris,
lukanya terkena air hangat di tambah dengan obat
yang di oleskan oleh istrinya
Tak lama kemudian wanita parubaya itu pun
mengganti baju putrinya tak lupa membasuh badan
sang putri dengan handuk basah agar badan nayya
tidak lengket. Setelah itu dioleskannya minyak
telon,bedak pastinya dan memakaikan putrinya baju
dan celana pendek.
Melihat nayya yang sedang asik sendiri
menonton siaran tv favoritnnya,wanita parubaya itu
pun langsung bergegas ke dapur mengambilkan nayyai
makan.

9
Ia mengambilkan tiga potong nugget dan sayur
bayam tak lupa ia memasukkan dua sendok abon sapi
didalamnya
Lalu ia bergegas ke ruang tengah dan menyuapin
sang putri makan,
Nayya tipikal anak kecil yang hobi makan jadi
tidak butuh waktu lama untuk ia makan, tidak seperti
anak kecil pada umumnya yang susah makan dan suka
mengemut/menyimpan makanan di dalam mulut tanpa
di kunyah dan di telan.
Jadi sang bunda pun tidak harus narik uratnya
untuk selalu bilang kalimatkunyah, kunyah, kunyah.
Karna Naya di didik dari usia satu tahun untuk
makan tidak di emut. Jadinya seperti inilah gadis kecil
itu, hanya butuh waktu 10 menit makanan Nayya
sudah habis di makannya dan ia kembali asik
menonton kartun Upin Ipin favoritnya itu.
Dan wanita parubaya itu pun tak lupa menyimpan
makanan untuk suaminya, dan nereka pun makan
bersama di meja makan, di sertai dengan obrolan
ringan.
Selesai mereka makan dan pria parubaya itu pun
bersiap untuk pergi ke sorum kembali dan sekaligus
mengantarkan sang istri ke SMA pelita bangsa dimana

10
tempat istrinya mengabdi menjadi kaca mata anak
bangsa
Dan mereka pun keruang tengah untuk melihat
sang tuan putri,sesuai dugaannya gadis itu pasti sudah
tertidur lelap.
Ternyata benar saja sang tuan putri susah terlelap
di kasur lantai bergambar hello Kitty berwarna ungu,
tak lupa sambil memeluk boneka hello Kitty itu.
"Assalamualaikum ly.." suara lemah lembut
terdengar dari luar
"Wa'alaikum salam ma"
"ba itu mama dateng"
"Iyaa bun, kamu udh siap kan semua? ga ada
yang ketinggalan?" tanyanya dengan beruntun takut
sang istri meninggalkan barang miliknya
"Udah ba, udh semua"
"okee yaudah hayukkk"
"Mana nayya ly? Eeh dam kamu ga ke sorum?"
Ucap wanita paruhbaya itu lembut sambil menyambut
Saliman tangan dari anak dan menantu nya
"Iyaa maa ini mau ke sorum sekalian anter lily ke
SMA, Nayya udh tidur mah" jawabnya dengan lembut

11
"ehh iyaa ma, mama udh makan? Lily masak
makanan kesukaan mama tadi pagi kentang ati ayam
di sambelin sama tumis daun kemangi campur tempe"
"Wahh pasti enak kamu emang anak ter the best
mama deh pokonya, udah udah sana jalan hati hati
ya,eh dan nayya ga kamu pindahin ke kamar aja?
Kasihan kalo tidur di sini"
"Gapapa ma ntar malah bangun kalo tidur di
kamar, yaudah deh ma kita berangkat dulu ya
assalamualaikum"
"Wa'alaikum salam"
Seperti inilah kehidupan keseharian Nayya, yap
gadis itu bernama Zuhayra Nayyara Adnan yang biasa
di panggil Nayya ia adalah cucu perempuan satu-
satunya dari pihak bunda maupun babanya so pasti ia
amat sangat dimanjakan oleh orang tuanya, ia
bersekolah di TK Raya Bakti terlahir di keluarga yang
bisa di bilang cukup. babanya memiliki sorum sepeda
motor dan beberapa toko yang di kontrakan dan juga
memiliki toko donat yang sudah tiga cabang
Sedangkan bundanya seorang guru biologi di
salah satu SMA ternama di kota itu SMA Negeri 01
jaya bakti, bundanya juga memiliki toko baju anak-

12
anak dan orang dewasa yang di jual di pasar maupun
di toko oren.
Nayya merupakan anugerah terbesar yang di
berikan oleh Allah SWT kepada orang tuanya, karna
penantian dan kesabaran 5 tahun orang tuanya
membawakan hasil, dan lahir lah nayya tepat di
tanggal valentine 14 Febuari ia datang kepelukan
kedua orang tuanya
Ia lahir dengan penuh perjuangan, sang bunda
yang harus pendarahan selama 3 hari dan
menghabiskan 5 kantong darah di sertai demam tinggi
dan sakit karna kontraksi. Lengkap sudah perjuangan
bundanya di titik antara hidup dan mati, sang baba
tidak tega melihat hal itu ia ingin segera di operasi saja
tetapi bundanya tidak mau melakukan itu karna ia
ingin merasakan nikmatnya rasa sakit dari kontraksi,
menurutnya itu adalah salah satu anugerah terbesar
yang diberikan oleh Allah SWT kepada mereka karna
setelah 5 tahun penantiannya.
Baba tak pernah meninggalkan tiap menit dan
detik nya perjuangan sang istri ia selalu menemani
sampai titik dimana nayya lahir dan berada di pelukan
mereka
Baba Nayya atau yang biasa di panggil Sadam
Adnan dan istrinya yang bernama Lilyana Adnan.

13
14
CHAPTER 2

Aku Baik-Baik Aja Kan


======= 4 tahun kemudian=======
"Bundaaaa celana sot nayy mana bun?" Pekikan
cempreng terdengar dari laundry room belakang
"Di lemari nayyy udah bunda setrika kemaren
coba kamu cari yang bener jangan teriak teriak terus
pusing bunda dengernya" Balas bundanya dengan
sebuah teriakan pula
Lalu gadis itu lari ke kamar dan melihat di lemari
pakaiannya dan bener saja semua sot nya ada di sana,
tapi ia sangat heran perasaan tadi ia sudah melihat di
lemari ini tapi tidak ada,lah kenapa sekarang ada ya?
Setelah menemukan apa yang dia cari,lalu gadis
itu memakai baju nya dan menyisir rambut ikal
panjangnya serta hiasan jepitan yang tertengger indah
di rambutnya,ia memakai tas berwarna ungu dengan
karakter hello Kitty yang merupakan kesukaannya,
sebelum melangkah keluar kamar ia memastikan
penampilannya terlebih dahulu di depan sebuah
cermin yang terletak di pojok kamar

15
"Pagii bundahara ku dan babaa sayang" sapa
gadis itu sambil memasuki ruang makan dan duduk di
salah satu bangku
"Pagi cintanya babaa"
"Eeh kok baba doang yang di bilang sayang?
Bunda ngga nih?"
"Kan nayy bilang bundahara berarti itu panggilan
kesayangaan nayy ke bunda" jelas gadis itu
"Aelah ada ada aja kamu nayy, udah sini cepatt
makannya ntar telat kamu pergi sekolah"
"Iyyaa bunda aku yang cantik"
"Bunda emang cantik nayyy, buktinya babaa ga
bisa cuman sekilas kalo ngeliat bunda" Ucap baba
dengan gombalan mautnya
"Iihh Babaaa pagi pagi udah ngegombal aja"
Ucap bunda menahan salting
Gelak tawa yang terjadi di meja makan pagi ini.
Nayya hanya senyum senyum melihat tingkah orang
tuanya sedangkan dia asik sendiri menyantap nasi
goreng putih kesukaannya tak lupa juga telur mata
sapi sebagai pelengkapnya

16
"Nayy kok telurnya di taro ke rambut sih ntar bau
amis loh rambutnya telur itu enaknya di makan nayy"
ucap babanya ia tau itu hanyalah jepitan rambut tapi ia
ingin saja usil dengan tuan putrinya itu
"Haaa??....Iiihhh babaa inii jepitan nayy loh baa "
rengek sang tuan putri menggelegar di ruangan itu
"Ahahahahahahha Bundaa gaak kuat baaa....
Ahahahahha... Anak mu sampe loading dengerinnya
ahahahaha.... Dia bingung sedangkan telurnya udah di
potong trus udah di kunyah juga lah baba malah bilang
telurnya di taro di rambut hahahahahhaha.... Aaduh..."
Gelak tawa menggelegar tak kalah kencang di ruangan
itu
"Iiyaaa bun ahaahahhahaha.... Hahaha.. ekspresi
mukanya itu loh bun ahahahahahha"
Sedangkan yg di tertawakan sudah penuh
matanya dengan air mata hanya hitungan detik saja
untuk tumpah
"Hikss ..... Hiksssss.... Iiihhhh kok baba sama
bunda gituuu hikss... Hiks... Hikssss...... Huuaaa"
pecah lah sudah tangis sang tuan putri suara kencang
sampai keluar ruangan itu terdengar
"Haaa kok nangis sih sayangg baba hanya
bercanda loh nakk, bunda sihh ketawain jadi gini kan.

17
Sini sayang nya baba ayuk nak sama baba yukk sini"
pria parubaya itu pun langsung menggendong tuan
putrinya dan membawa ke luar
Sedangkan bundanya pun tak kalah panik dengan
sang suami kenapa reaksi anaknya seperti ini ia pun
ikut menyusul ke tempat suaminya bersama putri
kecilnya.
Pria parubaya itu pun membawa putrinya ke
halaman belakang dimana ada taman dan ayunan serta
ladang sayuran yang memang di rawat baik oleh
istrinya dilengkapi dengan kolam ikan hias
Ia berdiri tepat di depan kolam ikan hias
membujuk sang putri untuk diam tetapi sang putri pun
tetap menangis bahkan tambah kencang, taklama
wanita parubaya itu datang dan langsung menuju ke
tempat dimana suaminya berdiri
"Eehh sayang kok tumben nangisnya giniii, udah
dong bunda kan bercanda maaf yaa sayangnya bundaa
cupp.. cupp... Maafin bunda sama baba yaa" ucapnya
dengan lembut sambil mengusap usap rambut sang
putri tetapi nayya bukannya berhenti menangis, malah
menambah volume suaranya hal hasil kedua orang tua
sangat panik biasanya putri kecil mereka tidak seperti
ini kalo nangis.

18
Wanita parubaya itu pun mengambil alih
menggendong Nayya dan membawa Nayya duduk di
atas pangkuan nya.
"Nayyaaa sayang kamu kenapa nak apa yang
sakit? Yang mana yang sakit biasanya kamu ga kaya
gini loh nak kalo nangis ngomong sama bunda sayang
bunda sedih ngeliat kamu kaya gini" bujuk haru ia
lontarkan kepada sang tuan putri tetapi hasilnya sama
saja
Baju dan rok yang tadinya rapi sudah menjadi
lecek, rambut yang sudah terurai rapi pun sudah kusut
dan jepitan telur tadi yang menjadi sumber masalah itu
pun sudah pergi entah kemana, mata nayya menjadi
bengkak dan bibirnya sangat merah dan pecah pecah
mengeluarkan sedikit darah
Baba pun kian panik kalang kabut ia
memposisikan badannya berjongkok di depan sang
istri sambil mengelus surai sang anak dan berakhir ia
rapi kan rambut tuan putri nya itu, saat ia mengangkat
rambut panjang anaknya dan menggulung ia melihat
ruam biru di pundak putrinya ia terkejut bukan main
dan langsung ia tanya kepada istrinya
"Bun nayya ada jatuh ya hari ini? Kok pada
biru?"

19
"Ha? Mana Baa?" Wanita parubaya itu pun kaget
dan langsung melihat nya karna kesusahan ia pun
membuka baju putrinya tak lupa membuka singletnya
juga
"Astaghfirullah nayy ini kenapa nakk yaa Allah
Baa hikss... Anak kita kenapa...Hiks…hikss..."
Terdapat banyak ruam biru kemerahan memar di
sekujur punggung dan perutnya.
"Huuaaaa... Hikkss... Hikss.... Hikss...." Yg di
tanya bukannya menjawab malah menangis sejadinya-
jadinya
Wanita parubaya itu sangat panik sang suami pun
berlari kedalam dan mengambil apapun itu yang akan
bisa menghibur putri kecilnya,
Wanita parubaya ini terus saja mengusap kepala
putri kecilnya dan ia pun mencium kening putrinya
tapii..
"Eeehh kokk kening kamu panas nakk, nayy
demam ya ini panas bangettt perasaan tadi ga kenapa-
kenapa lohh, baa babaa nayya demam baaa
astaghfirullah nayy kamu kenapa sih nakk" panik
wanita parubaya itu kalang kabut karna mendadak
merasakan suhu panas dari sang putrinya iaa berdiri
lalu menimangnya sambil memeluk erat sang anak

20
karna saking takutnya entah karena apa putrinya
seperti inii
"Apa bun, astaghfirullah ayo kita bawa ke rumah
sakit bun.."
"Ayo baaa... Eehh" ucapnya menggantung karna
sang anak tiba-tiba diam dari uring-uringan
tangisannya dan pas di lihat, putrinya itu pingsan
terdapat noda darah di kerudung wanita parubaya itu
"Eehh Nayya mimisan Baa, anak kita kenapa sih
Baa kok jadi gini"
"Astaghfirullah.. ayo cepat kita ke rumah sakit."
Mereka pun langsung masuk ke mobil dan
tentunya meluncur pesat ke rumah sakit, bisa di bilang
cukup ngebut pria parubaya itu membawa mobilnya.
Di dalam mobil di penuhi oleh Isak tangis wanita
parubaya itu, ia panik kalang kabut karna hal ini
sangat heran. Sebenernya putrinya kenapa tau-tau
nangis histeris badan memar-memar dan panas tinggi
lalu mimisan.
Dalam perjalanan menuju rumah sakit Sadam,
babanya Nayya ia menangis sambil memegangi tangan
kecil putrinya dengan wajah yang terpancarkan
semburat kekhawatiran di dalamnya, ia berusaha

21
menenangkan hati dan otaknya yang kali ini sibuk
berperang mendung-duga sebenarnya ada apa dengan
putrinya
Melihat ruam memar biru kemerahan di sekitar
pinggang sang anak wanita parubaya ini berinisiatif
memberikan obat zambuk yaitu balsem untuk anak-
anak tanpa bau menyengat dan tanpa rasa panas, ia
mengambil zambuk tersebut dari laci yang ada di
mobil nya dan langsung mengoleskan keseluruh
bagian yang lebam
Karna saking paniknya Nayya sudah tidak
memakai baju untungnya di mobil itu memang sangat
lengkap barang barang nayya seperti baju-baju, tisue
basah, kering, pempers, ada kasur untuk di kursi
belakang, mainan boneka dan masih banyak lagi
barang barang Nayya
Lily ibunda Nayya pun mengambil baju Nayya
mengganti nya dengan memakaikan daster dan
membuka rok tak lupa ia pun berusaha untuk
membangunkan sang putri menggunakan minyak telon
tapi tetap saja ia hanya bisa menangis sambil memeluk
putrinya
Sesampainya di rumah sakit Nayya langsung
dilarikan ke ruangan UGD. Sadam dan lily hanya bisa
pasrah di depan pintu tertutup di ruangan itu mereka

22
saling menguatkan satu sama lain sambil berdoa
semoga saja putrinya tidak kenapa-kenapa

======= 30 menit kemudian=======


Sudah setengah jam mereka menantikan dokter
keluar dari ruangan itu dan menjelaskan kenapa dan
ada apa dengan anak mereka
Selama 30 menit itu Sadam maupun lily tidak ada
kepikiran untuk duduk sama sekali mereka berpelukan
sambil berdoa kepada Allah SWT untuk anaknya
"Bun kenapa lama gini yaa?" Ucap Sadam cemas
"Aku gak tau Baa, aku takut bangettt kenapa jadi
seperti ini ya kalo saja aku ga ketawa-ketawa seperti
tadi mungkin ini ga akan terjadi" ujar lily dengan
berderai air mata
"Ssuuttt... Jangan bilang seperti itu ini bukan
salah kamu, aku yakin anak kita menyembunyikan

23
sakit nya dari kita atau dia sendiri saja tidak tau akan
hal itu" ucap pria parubaya itu sambil menekankan
mengusap punggung sang istrinya
Tidak lama setelah itu pintu UGD terbuka lebar
keluar lah 2 orang suster yang berlarian sambil
membawa sampel darah dan satunya lagi membawa
nampan yang berisi peralatan serta obat
Kedua orang tua Nayya kebingungan melihat dua
orang suster tersebut kenapa harus berlarian seperti itu
dan tak lama kemudian dokter pun datang. Ia seorang
wanita cantik menggunakan jilbab berwarna pink
bercorak bunga-bunga serta memakai kaca mata dan
tak lupa stetoskop yang di kalung kan di lehernya.
"Gimana dok putri saya, Nayya kenapa,apa dia
baik-baik saja dok?" tanyanya dengan runtut
"Hmm begini sebelumnya bapak ibu, saya ingin
bertanya apa sebelumnya Nayya pernah mengeluh
adanya ruam biru di sekitar tubuhnya? Atau sudah
sering mimisan belakangan ini? Atau ia pernah
mengeluh gusi berdarah?"
Keduanya saling bertatapan satu sama lain
mereka rasa tidak pernah bahkan mimisan? Huft
tentunya anak itu tidak mernah mengadukan hal itu
atau mereka yang lalai karna terlalu sibuk, mereka

24
hanya ada waktu bertiga jika sore menjelang malam
dan malam itu pun hanya sebentar, di pagi hari cuman
sekedar menyantap sarapan bersama
Tentunya mereka disibukkan oleh pekerjaan
masing masing, Nayya biasanya bersekolah hanya
sampai jam 3 sore kemudian pada saat bel berbunyi
mereka berdua sudah menunggu nayya di depan
gerbang sekolah,seperti itulah biasanya kehidupan
sehari hari nayya
Paling quality time nya di hari libur Sabtu dan
Minggu herannya mereka tidak melihat ruam-ruam itu
di badan anaknya bahkan nayya sendiri suka memakai
dres sebatas lutut tanpa lengan jika di rumah tetapi
mereka tidak melihat ada yang aneh pada anaknya
Setelah semuanya selesai mengurus administrasi
kemudian nayya langsung di pindahkan ke kamar
rawat inap pasien, yang terpampang jelas tulisan
diatasnya "VIP II ANGGREK" di sanalah sekarang
nayya dan kedua orangtuanya berada.
Kamar yang bernuansa hello kitty, tidak lupa
dengan cat dinding berwarna putih khas rumah sakit
itu. Di lengkapi televisi,lemari dan terdapat kasur di
sebelah dangkar meja makan serta 2 kursi, tak lupa
juga kamar mandi yang isinya serba hello kitty.

25
Lain halnya dengan kedua orangtua nayya yang
sedang duduk di kursi rumah sakit sambil memikirkan
hal apa yang akan mereka lakukan untuk
penyembuhan nayya, bagaimana nantinya sekolah
Nayya dan masih banyak lagii yang memenuhi isi
kepala mereka. Tak lupa mereka juga memberi kabar
kepada keluarga besar tentang Nayya, tentunya
mereka sedih dan kaget mendengar kabar tersebut
"Eem bundaaa" suara serak parau yang di
keluarkan khas orang bangun tidur, yang di panggil
pun langsung berlari ke arah suara begitu pun dengan
sang baba
"Iyaa sayang bunda di sini nak, Nayy mau apa?"
"Tangan nayy sakit bun.." ucap nya lemah sambil
mengangkat tangan yang sudah tertanam selang infus
yang diberi bantalan dan terdapat perban berbentuk
karakter tinkerbell
Yang menjadi tempat pengaduan keluh kesah tadi
pun tak tega melihat sang tuan putrinya seperti ini, ia
hanya menguatkan dirinya untuk tersenyum
"Mana coba bunda liat wahh ini namanya selang
ibu peri baik nayy liat ini ada gambar ibu perinya. nah
tuan putri bunda kan lagi sakit nanti ibu perinya kasih
nay mantra untuk nay cepet sembuh. Yang ngasih nay

26
ibu peri ini dokter loh" ucap wanita itu ia sengaja
memberikan cerita seperti ini kepada nayya agar
tangisan anaknya mereda dan anaknya terhibur
Nayya yang tadinya menangis-nangis pun mulai
teralih kan untuk melihat apa yang sedang bundanya
jelaskan
Ia melihat kembali tangan nya itu lalu melihat ke
arah bunda dan babanya lalu ia berhenti menangis dan
tersenyum
"Bundaa nayy mau duduk" ucapnya dengan
lirih,sang bunda pun langsung membantu putrinya
untuk duduk
"Wahhh nayy punya kamar baru ya bundaa?baba
beliin nayy tv di kamar? Iiihh kok ada kasur juga di
sana kita tidurnya rame-rame? kamarnya baguss nay
senang yeeaayy" ucap nya ceria dengan mata yang
berbinar binar, terpancar di diri anak itu sebuah
keceriaan.
Di lain posisi bunda nayya melihatnya sedih dan
ga tega kenapa penyakit itu datang kepada gadis kecil
yang sangat ceria ini
"Bunda sama baba kok diam aja sih liatin nayyy"

27
"Eehh iiyaa sayang baba hanya pangling melihat
kecantikan anak baba ini"
"Nayy kan mirip bunda ba, makannya nayy
cantik ya kan bundaa" ucapnya mencari pembelaan
"Iyaa sayang"
"Gimana nayy masih sakit tangannya?" Ujar sang
baba
"Eemm sakit sih ba tapi kata bunda ini kan dari
ibu peri yaa,nayy tahan aja sakitnya kan nay kuat"
ucapnya sambil meangkat salah satu tangannya yang
tidak di infus menirukan tokoh kartun popay. Tetapi
saat ia meangkat tangannya tinggi-tinggi terdapat
ruam biru di dekat ketiaknya tentunya ruam itu baru
saja muncul
Melihat itu Sadam dan Lily terkejut, Lily
langsung menutup mulutnya kaget dan langsung
berlari ke kamar mandi,tentunya Nayya heran melihat
bundanya seperti itu
Baba mengusap wajahnya kasar dan kembali
tersenyum kearah putrinya lalu ia berlalu ke arah
lemari dimana ia sudah membeli banyak kue di
supermarket

28
"Babaa bunda kenapa? Bunda kok nangis nayy
nakal ya sama bunda baba?"
"Ngga sayang bunda kebelet, mungkin bunda
kaget pas nay bilang kuat soalnya tuan putri baba lagi
di infus tangannya tapi kan nayya HEBAT DAN
KUAT" ujarnya penuh semangat dan keyakinan ia
sangat berharap penyakit ini tidak akan lama berada di
tubuh sang anak dan ia dapat memulihkan nya dengan
cepat
Baba Mengambilkan wafer tango rasa strawberry
kemudian dibukanya dan di berikannya kapada sang
putri kecilnya itu, tak lama Lily pun keluar dari kamar
mandi ia sudah melepas jilbab dan membasuh
mukanya
"Bundaa nayy mau minum susu”
"Sayang..kata dokternya tadi nayy jangan minum
susu dulu ya" ucap sang bunda memberi pengertian
"Tapi bun,,nay sekarang mau minum susu
hikss.... Hikss."pintanya menangis
"Jangan nangis dong sayang kan nayy anak hebatt
jadi dengerin dulu ya kata dokternyaa,nayy mau cepat
sembuh kan sayang?"
"Iiya bunda" ucapnya terpaksa

29
Tak selang lama Sadam pergi keluar untuk
menjemputnya keluarga yang berada di parkiran
rumah sakit dan kepergian nya pun di gantikan dengan
datangnya dokternya bersama dua suster
"Halooo anakk cantikk" sapa dokter itu ramah
tetapi yang di sapa tidak merespon ia sibuk bermain
dengan boneka kesayangannya sambil menonton
kartun kesukaannya
Dokter tersebut menggerakkan suster untuk
menyuntikkan obat ke dalam botol infus air yang
awalnya berwarna putih bening berubah menjadi
warna kecoklatan dan Nayya yang awalnya cuek
dengan kegiatan suster-suster tersebut kemudian
pandangannya mulai teralihkan ia melihat jarum
suntik seketika boneka yang berada di tangannya tidak
tau ntah kemana perginya,ia langsung berteriak
memanggil sang bunda untuk berada dekat dengannya
dan tak lama suster satunya menyuntikkan ke selang
infus yang tertancap di tangan nayya bunda Lily yang
melihat itu langsung memeluk anaknya
Baru ujung jarum suntik yang masuk tetapi anak
itu sudah menangis bahkan ga butuh waktu lama
untuknya menangis histeriss

30
Dokter yang melihat itu berusaha membujuknya
untuk mengalihkan perhatiannya tetapi apa boleh buat
Naya terus menangis dan berteriak histeris
"Bundaaa sakittt ayoo kita pulangg nayy ga mau
di siniii sakittt ibuk ini jahatttt huuuaaaa hikss...
Hikkss... Hikkss.... Babaaaa..... Nay.. hikk...
Ssa....akit......"
"Sssstttt... Cuuppp.. cuupp.. cuupp... gapapa
sayang sakittt nya hanya sebentar aja tau... kamu kan
kuat... Tuan putri bunda kan hebat... Cuupp.. cuupp..."
ucapnya sambil memberi ketenangan dan kekuatan
kepada sang anak
"Udah Selesaii dehhh Nayya hebat yah, inii suster
punya hadiah untuk Nayya" ucap salah satu Suster itu
ia mengulurkan sebuah paper bag kecil yang didalam
terdapat lolipop berbentuk love,bunga,coklat batang
dan beberapa biskuit lainnya
Gadis itu yang tadinya menangis histeris mulai
terdiam dan melihat ke arah suster tersebut ia melihat
ke arah bundanya tanda meminta izin di balas
anggukan kepala oleh bundanya tanda setuju, ia pun
mengambil tiga yaitu coklat lollipop dan biskuit
Suster yang satunya sedikit tertawa karena
kebanyakan dari anak-anak yang di berikan hanya

31
mengambil satu saja tetapi tidak dengan Nayya gadis
itu memang pintar terdapat tiga jenis jajanan di sana
jika bisa mengambilnya lebih kenapa harus satu.
Setelah kepergian dokter membuat wanita
parubaya itu banyak pikiran bahwasanya ia harus
ekstra hati-hati untuk menjaga tuan putri nya ini dari
segala pola makan dan lainnya,dia mulai berpikir
apakah ia berhenti aja menjadi guru? Agar anaknya
tidak lagi kekurangan perhatian darinya supaya ia bisa
24 jam selalu mengawasi melindungi putrinya itu?
Atau bagaimana? apa nayya harus homeschooling
aja? beginilah keributan yang ada di kepala sang
bunda
Dokter mengatakan nayya harus ekstra di jaga
kesehatan nya meminum obat tepat waktu dan
mengikuti beberapa terapi seperti terapi biologis dan
radioterapi
Karena asik melamun wanita parubaya itu pun
tidak ngeh dengan kedatangan sang suami dan
keluarganya semua berkumpul kakek nenek dan opa
oma nayya serta anty om nayya pun berkumpul di sini
untuk melihat keadaan nayya sekaligus akan
membicarakan tahap selanjutnya untuk nayya seperti
apa.

32
Nayya akan di rawat inap selama tiga hari dan
selama itu pun kakek nenek Oma dan opa tidak pernah
absen untuk melihat cucu perempuan satu - satunya itu
mereka selalu menjenguk Nayya dengan membawa
kue atau pun buah .
Selama itu pun mereka merencanakan
kedepannya akan seperti apa dan bagaimana untuk
kesembuhan Nayya dan keputusan mereka sudah bulat
bahwa Nayya akan....

33
CHAPTER 3

Awal Dari Sebuah Kesepian


======== 6 tahun kemudian=======
Aku mengerjapkan mataku beberapa kali, kulirik
jendela kamarku yang telah terbuka sehingga matahari
membangunkanku. Mungkin bunda telah
membukanya ketika aku masih terlelap tidur, aku
bangun dari tempat tidurku dan langsung beranjak
mandi.
Kutatap bayangan diriku di cermin "pucat" itulah
yang kutangkap dari penglihatanku terhadap wajahku
sendiri,aku hanya tersenyum tipis seraya mengoleskan
lipgloss pink ke bibirku. Mungkin kini ada sedikit
warna yang tergambar di wajahku berkat lipgloss tadi,
kulirik jam yang terletak di meja riasku,pukul 06.30
aku langsung berlari menghampiri jendela kamarku
melihat anak-anak seumuran ku berangkat sekolah
dengan berjalan kaki,aku tersenyum sendiri ketika
membayangkan aku memakai seragam sekolah seperti
mereka juga.
Sekarang tepat di mana umur ku genap 17 tahun
gadis yang lucu imut dan periang kini sudah berubah,
dimana selama enam tahun itu aku mendapatkan

34
perubahan drastis di hidup ku bukan hanya fisik yang
berubah tapi juga pola kebiasaan hidup ku bahkan pola
makan pun sudah berubah. Aku tidak sebebas dulu
untuk keluar rumah bahkan orangtuaku telah menjaga
dengan ketat agar aku tidak keluar rumah. Dan ya
tidak ada lagi gadis ceria periang dan kekanak-
kanakan yang terpancar di wajahku
Bahkan apapun yang ku punya tentang hello
Kitty sudah tidak ada lagi di mobil,ruang tamu bahkan
kamar ku. Semua sudah berubah sekarang hanya ada..
Seorang Nayya yang pendiam, irit berbicara dan
tidak pernah berbaur terhadap orang luar yang
menemani keseharian nya hanyalah bunda dan babaa
nya
Tidak dengan aku saja yang berubah begitupun
dengan kedua orang tua ku mereka berubah drastis
menjadi orang tua yang posesif, keras kepala dan
keegoisan mereka. Tidak ada lagi keceriaan di rumah
ini bahkan semua keluarga sepertinya tidak peduli
dengan ku, yang mereka anggap sekarang bahwa..

Nayya harus banyak istirahat


Nayya harus minum obat tepat waktu

35
Nayya jangan keluar rumah
Nayya jangan makan sembarangan
Nayya jangan jajan makanan yang ga bener
Nayya jangan lupa nanti kemo
Nayya jangan lupa belajar yang rajin
Nayya jangan....
Dan masih banyak lagi Nayya dan Nayya lah
yang akan mereka suruh ini dan itu
SUDAH CUKUP AKU SUDAH MUAK
DENGAN SEMUA INI!!!
"Apa boleh aku beristirahat untuk sejenak tuhan,
aku capek.." gumamnya lirih sambil memeluk lututnya
ia terduduk di sudut kamar yang bernuansa clasik
bercat dinding hitam putih
"Aku capekkk aku mau semuanya seperti dulu,
aku mau main keluar dengan teman-teman seperti
anak-anak lainnya" keluar sudah keluh kesah selama
ini yang ia tahan.
Tukk.. tukk... tukk…
Seketika ketukan pintu terdengar membuatku
terbangun dari lamunanku

36
"Nayyy ayok keluar minum obat terus sarapan
sekaligus Miss Lena udah Dateng tu cepet keluar!"
terdengar suara pekikan nyaring dari luar, yang punya
suara pun tak lain dan tak bukan Lily bunda Nayya.
Sungguh Nayya merasa bundanya yang dulu
sudah hilang begitu saja dan Sekarang ia merasa asing
dengan bundanya sendiri bahkan wanita parubaya itu
sangat keras mendidik nya ia rindu bundanya yang
dulu
"Iyyaa bundaaa sebentar" sahutku sambil
bergegas untuk segera pergi menuju sumber suara
"Kamu kenapa lama banget sih, udah sana ambil
obat sekaligus sarapan terus langsung belajar yang
bener sama Miss Lena, nanti jam setengah 11 kamu
harus kemo, udah bunda mau ke pasar dulu"
"Hmm harus banget ya bun kemonya?" Ucapnya
lesu
"Yaa harus dong gimana sih kamu udah sana"
Ia pun berjalan lesu ke arah ruang makan disana
sudah terlihat nasi dengan berbagai macam lauk pauk
yang lengkap dan obat yang begitu besar, ia menatap
malas obat-obat itu, ingin sekali ia singkirkan obat itu
dari hadapannya. Bisakah ia tidak meminumnya untuk
kali ini saja?.

37
Seketika dalam lamunannya terlintas kata-kata
bundanya tadi kalau dia harus belajar dengan Miss
Lena, ia langsung bergegas menghabiskan
makanannya itu kemudian dia langsung menuju ruang
tamu untuk menemui Miss Lena. Sungguh amat
membosankan rutinitasnya di setiap harinya
Bangun tidur langsung mandi dan langsung di
suguhi teriakan bunda untuk menyuruhnya sarapan
dan meminum obat. Sarapan selalu harus ada nasi,
buah, sayur, daging atau telur semuanya harus selalu
lengkap tak hanya itu ia harus meminum obatnya
setelah makan
OBATT!!!
Itu sudah seperti nyawa baginya jika ia telat
meminum nya bunda ataupun baba nya tidak akan
segan-segan memarahinya bahkan ia langsung di bawa
ke dokter untuk tindakan lanjut
Obat dan dokter sungguh sangat menyebalkan
baginya!!!
haruskah ia memberontak akan hal ini?? Ia tau
bunda dan baba nya menjadi posesif dan egois seperti
ini demi kebaikannya tapi secara tidak langsung
mereka tidak sadar bahwa kelakuan dan sikap mereka

38
yang seperti ini sungguh membuatnya sakit dan
terkekang. Atau ia harus menyerah saja?
Mungkin saja kalo ia tiada bunda dan baba tidak
tersiksa memiliki anak seperti nya.
"Pelajaran Hari ini sudah selesai, kamu emang
anak yang pintar Nayya walaupun kamu
homeschooling tapi tidak membuat pola pikir kamu
menjadi lambat dan tertinggal, masih ada waktu 1 jam
untuk kamu berangkat kemo nanti. Bunda kamu
kepasar kan tadi? Sebaiknya kamu tunggu saja di
rumah ingat jangan kemana-mana Miss pulang dulu
assalamualaikum " pamit Miss Lena
"Makasih banyak Miss. Waalaikumsalam Miss"
Setelah itu guru muda itu keluar dari kediaman
tersebut, Nayya menatapi punggung guru muda yang
beranjak pergi, lalu menarik nafas panjang karena
membosankan
Yap keluarga besar Nayya mengambil keputusan
untuk pendidikannya melalui homeschooling, lebih
tepat nya keputusan sepihak, karena itulah ia selalu
melihat anak-anak seusianya yang bersekolah dari
jendela kamarnya. Tak hanya itu ia juga pindah
rumah, semua keluarga Nayya manjadi posesif dan
terlalu banyak mengekang. Bahkan rumahnya saja di

39
beri satpam untuk mewanti-wanti Nayya agar tidak
keluar rumah jika baba dan bunda nya tidak ada
dirumah, lagian perumahannya termasuk lingkungan
baru bagi Nayya tentunya selama 6 tahun ini ia selalu
di rumah. Itupun keluar rumah hanya pergi kemo ke
rumah sakit
"Tumben pak Beben ga ada di pos??" gadis itu
pun langsung keluar rumah dan menuju post satpam ia
asik melihat kanan kiri untuk mencari keberadaan pak
Beben tetapi ia tidak melihat tanda-tanda keberadaan
pak Beben tak sengaja matanya melihat ke arah
gerbang matanya pun berbinar-binar saat melihat pintu
gerbang tidak lagi di kunci
"Emm boleh ngga ya aku keluar? Tapi kan aku
juga mau lihat-lihat daerah komplek sinii atau aku
bawa hp juga kali ya? Udahlah nanti kelamaan
bismillah aja lagiankan Nayy hanya mau menghirup
udara segar" Tanpa berpikir panjang ia langsung
beranjak pergi dari rumahnya meninggalkan gerbang
yang masih terbuka lebar
"Aakhirnyaa.. aku bisa keluar dari rumah, eh btw
diliat-liat komplek di sini udaranya bersih banget
adem lagi dari sampah.. jadi nyesel tadi ga bawa hp
kan bisa foto-foto di sini untuk jadi kenangan-

40
kenangan kalo nayy pernah kaburr hehehe" gumamnya
sendiri sambil berjalan mengitari komplek nya itu
"Eehh kok kaburr emang aku buronan apaa
hahahaha" ia cekikikan sendiri karena lawakannya itu,
ia senang sekali hari ini bisa menghirup udara segar di
luar rumahnya, biasanya bunda hanya mengizinkannya
untuk bermain ketaman belakang rumah saja tentunya
selama enam tahun membuat nya suntuk jenuh dan
bosan. Ia juga ingin bermain seperti anak-anak lainnya
Waktu itu, dia pernah di bawa jalan-jalan oleh
Abang sepupu nya niat hati Abang nya itu untuk
menghibur adik kecilnya tapi apa boleh buat gadis itu
tidak bisa jika sedikit saja kelelahan dan langsung
drop drastis karena itulah bunda dan babaa membuat
peraturan untuk tidak lagi membawanya pergi keluar
Gadis itu hanya mimisan tidak pusing atau
apapun itu ia hanya mengingat kejadian itu saja,
setelah ia sadar ternyata sudah berada di rumah sakit
"Wahh ada taman juga di sini?" Ia pun sedikit
berlari menuju taman tersebut dan duduk di sebuah
ayunan yang berada di samping pohon besar
Sungguh sangat luas taman ini terdapat disana
lapangan bola basket bahkan voli sekali pun tak kalah

41
lengkapnya ada juga permainan untuk anak-anak,
seperti ayunan prosotan dan komedi putar
"Tiba-tiba nayy jadi kangen main sama teman-
teman apa mereka udah lupa sama nayy ya? udah lama
banget lagi ga ketemu pasti mereka udah lupain nayy"
ucapnya dalam lamunannya karena tak mau ambil
pusing Ia pun menikmati kesendiriannya sambil
menghirup udara segar ini dalam-dalam
"Woi bola siapa sihh sakit nih kaki nayy"
gerutunya sebal sambil mengeluh kakinya sakit
terkena bola basket begitu kencang
"Eeh eh sorry gue ga sengaja" ucap suara bass
dari sudut kanan gadis yang masih asik ngedumel
dengan bola basket yang ada di kakinya itu, perlahan
ia melihat ke arah sang pemilik suara
bagaikan pepatah "pucuk dicinta ulam pun tiba"
ia begitu kaget melihat sosok yang selama 6 tahun
belakangan ini ia rindukan, semenjak ia pindah
sekolah dan memutuskan untuk homeschooling gadis
itu tidak lagi mendapatkan kabar dari orang tersebut
Matanya berbinar-binar lama menghayati tiap
bait wajah sang pemilik lalu ia melihat model rambut
yang tidak pernah berubah dan lagi baju berwarna

42
hitam yang selalu ia pakai sungguh ia merindukan
sosok iniii
"Aaii...."pekik nya sambil berdiri
Sedangkan orang yang berdiri di depan nya pun
kaget dan bingung kenapa gadis yang di depan nya ini
tau panggilan itu, lalu gadis ini siapa? Apa ia
mengenal nya?
"Aaiii ini beneran kamu? nayy kangen banget tau
sama aii" tidak butuh waktu lama gadis itu berlari ke
pelukan pemuda yang telah lama tidak ia jumpai itu
"Lo siapa? Lo kenal gue? Lo salah orang kali,
maaf maaf" ucap nya langsung melepaskan pelukan
yang gadis itu berikan
"Iih ngga ya enak aja salah orang ini beneran
kamu aku yakin 100% masa kamu lupa sama aku, aku
Zuhayra Nayyara Adnan, nayyy nya aiiii masa aii
segampang itu lupain nayy" ucapnya sendu dengan
mata yang berkaca-kaca
"Eehh tunggu tunggu tadi Lo bilang apa? Zuhayra
Nayyara Adnan? Ha ini beneran kamu nayy? Akhirnya
aku bisa ketemu kamu lagii nayyy aku kangennn
kamu, kamu kemana ajaaa" Lucu bukan pemuda tadi
yang awalnya sok jual mahal malah berakhir melepas

43
rindu yang teramat dalam sungguh ia sangat
merindukan teman sebangkunya inii.
Jika bisa dibilang di usia 11 tahun itu tentunya
masih kecil bagi mereka tetapi rasa suka dan sayang
sudah di rasakan oleh seorang Ziyyan Fachri Kusuma
Mereka berdua sudah lama berteman tapi
beberapa tahun terakhir ini mereka terpisahkan karena
jarak.
Mereka juga selalu berbarengan kemanapun
mereka pergi, tak hanya itu mereka juga sebangku dari
jaman TK anak laki-laki itu akan mengikuti dimana
Nayya duduk jika tempat duduk mereka di pindahkan
oleh guru maka Ziyyan tak segan-segan untuk pindah
seperti semula, duduk sebangku dengan Nayya
Ia sangat sayang dengan Nayya walaupun gadis
itu tentunya pasti belum ada pemikiran seperti dirinya
tetapi ia sudah ada di usia yang masih bisa dibilang
kecil
Jika ada yang nakal dengan Nayya tentunya
Ziyyan akan jadi garda terdepan untuk melindungi dan
membela Nayya
Contohnya dulu Nayya di usillin oleh anak kelas
sebelah hingga Nayya terdorong sampai terjatuh,

44
Nayya hanya bisa menangis di tempat dan Ziyyan lah
yang akan membela Nayya.
"Kamu kemana aja nayy? Aku sampai pindah-
pindah SD SMP dulu untuk cari keberadaan kamu tapi
semuanya nihil aku tetap ga nemuin kamu bahkan
SMA ini aja aku rencana akan pindah lagi untuk
mencari keberadaan kamu, aku kangen kita main
bareng lagi, belajar bareng lagi, duduk sebangku
bareng lagi nayy"
"Eemm akuuu..…”
Di lain tempat
Lily panik setengah mati ia pulang dari pasar
telah disuguhi dengan pemandangan pintu gerbang
yang sedikit terbuka dan satpam yang ia tugas kan
tidak tau kemana
Ia langsung lari ke dalam rumah dan melihat
apakah ada yang terjadi di dalam rumah ia melihat
semua ruangan ternyata aman, bukan apa-apa di
komplek perumahan itu sudah dua rumah kemalingan
makanya ia memakai jasa satpam untuk lebih aman
sekaligus juga tak ingin Nayya keluar rumah karena ia
harus ekstra menjaga Nayya agar cepat sembuh
Sejujurnya ia juga merasa sangat sedih untuk
beberapa tahun belakangan ini rumah tangganya yang

45
dulu dihiasi gelak tawa keharmonisan, sekarang malah
sebaliknya ia rindu masa itu masa di mana tuan putri
bermanja-manja kepadanya, tuan putrinya merengek-
rengek untuk di buatkan susu dot dan keceriaan tuan
putrinya yang paling utama ia rindukan
Semenjak ia mendengar diagnosa dokter
semuanya berubah, dunia mereka semua serasa runtuh
putrinya yang sudah menginjak masa remaja tentunya
ia mengerti sebenernya ada apa dengan kondisi
tubuhnya. Secara tidak langsung putrinya itu di
dewasa kan oleh waktu
Karna itu ia melihat putrinya mengalami
perubahan sikap dan sifat yang sangat drastis.
Ia mengedarkan pandangannya dan terlihat pak
beben di taman belakang ternyata ia lupa sebelum ke
pasar ia menyuruh pak Beben untuk mengurus kolam
ikan hias di belakang
Wanita parubaya itu pun tidak ambil pusing lalu
menuju dapur tetapi ia tak lupa mengunci pagar depan
terlebih dahulu
"Enak nya sekarang bikin apa ya? lihat jadwal
makan Nayya hari ini aja deh, emm sayur bayam,
wortel, jagung, tomat, dan ayam goreng , minuman
nya apa yaa? kalau jus pasti Nayya udah bosan atau di

46
ganti susu kedelai aja kali ya? oke semuanya udah dan
buah nya jeruk sama apel aja nanti, oke waktunya
masak".

30 menit kemudian sudah berlalu


Di lain tempat terlihat nayya yang sedang
melepaskan rindunya kepada teman kecilnya itu
hingga ia lupa dengan kondisi tubuhnya tak hanya itu
ia tidak lupa untuk menjelaskan kenapa ia menghilang
dan memilih homescholing kepada ziyyan tentunya
ziyyan mendengar hal itu kaget dan berjanji kepada
dirinya untuk menjaga Nayya sampai kapanpun
Sekarang, disinilah Nayya berada di rumah
ziyyan rumah besar bernuansa Eropa dengan pilar
pilar menjulang tinggi bercat putih bersih, Nayya yang
melihat rumah itu hanya bisa membuka mulut tanda
takjub
"Aaii kok rumah kamu jadi gede ginii" oceh
gadiss ituu
"Aku juga ga tau nayy papa ngajak pindah rumah
selang beberapa bulan kamu keluar sekolah, waktu itu

47
aku sempet nanya ke baba kamu, kamu mau pindah
kemana dan Baba kamu hanya jawab singkat bilang
kamu mau pindah sambil ngelus rambut aku wajahnya
keliatan lagi sedih banget setelah itu baba kamu pergi
gitu aja. Aku sempet ngejar nayy tapi satpam di
gerbang malah marahin aku" jelas nya panjang lebar
dengan suara bas nya itu. Yang di jelaskan pun
bukannya menyimak ia malah tertawa geli
"Iiihh kamu dengerin aku ga sih?malah ketawa-
ketawa" raut wajahnya berubah drastis
"Gimana yaa ngejelasinnya kita kayanya baru 6
tahun deh ga ketemu kok kamu berubah banget yaa,
kamu jadi tinggi banget padahal dulu tinggi kita sama
curang banget kamu, trus sekarang jadi putih gini,
mana sekarang suara kamu sulit dijelaskan lagi antara
lucu geli dan aneh hahaha... Udah lah sakit perut ku
dengarnya wkwk " ucap gadis itu yang dihiasi gelak
tawa
"Nayy kamu pikir 6 tahun singkat? Yaa engga lah
itu lama banget nayy apalagi selama itu pula aku
pindah-pindah sekolah supaya bisa ketemu kamu
rasanya dunia begitu gede dan panjang banget tau
nayy” ucap pemuda itu
“Apa-apa aku ga salah denger nih?Kamu bilang
apa? Tinggi kita Sama? Enak aja enggak yaa tinggian

48
aku kamu itu se bahu aku, kalau soal kulit maklumin
aja nayy dan lagiii suara aku begini ya karna aku
emang udah gede nayy, aku aja sekarang udah tinggi
banget masa kamu segitu-gitu aja sih, kamu se dada
aku nayy aku liat kamu aja harus nunduk hahaha…"
Gelak tawa mengejek terlihat dari wajahnya fachri,
nayya yang merasa dirinya di hina habis-habisan
sungguh ia sangat sedih. Fachri mana tau selama enam
tahun ia harus melawan penyakit untuk bisa bertahan
hidup dan lagi sudah tidak terhitung berapa jarum
yang sudah di tusuk ke tangannya itu.
"Hahaha lah kenapa diemm??? Benerkan yang
aku bilang hahaha...." Nayya yang mendengar itu
matanya sudah berkaca-kaca tinggal tunggu jatuh aja
air dari pelupuk matanya itu
"Eeh ehh ada apa ini berisik berisik... Ziyyan
tumben kamu ketawa lepas gitu biasanya mingkem aja
tuh mulut ga pernah bisa kalau di ajak bercanda, lah
sekarang kok beda ada apaan sihh siapa yang bisa
bikin kulkas mama ketawa?" Ucap wanita paruhbaya
itu yang tak lain adalah mama nya Ziyyan. Nayya
yang awalnya ingin menangis tapi ia urungkan niat itu
"Eehh ada temen kamu ternyata kenapa ga di
suruh masuk ziyyan, masa anak gadis cantik begini di
suruh duduk di teras depan rumah sih gimana sih

49
kamu, ayok nak masuk yuk sama mama" ucap wanita
paruhbaya itu yang tiba tiba muncul dari balik pintu
rumah
"Eemm iyaa tantee terimakasih"
"Panggil aja mama jangan tante" Protes wanita
paruh baya
Mama Ziyyan langsung memboyong dua anak
tersebut ke arah ruang keluarga setibanya mereka di
sana wanita paruhbaya itu pun langsung ke arah dapur
untuk mengambilkan makanan ringan dan air tentunya
"Eemm aaii aku ga enak deh ini udah lama juga
aku keluar rumah bunda sama baba ga tau aku keluar
nanti malah jadi masalah gimana? aku pulang aja deh"
ucap Nayya yang menyadari dia sudah terlalu lama
keluar rumah
"Iiih jangan dong aku masih kangen sama kamu,
nanti aku anterin kamu pulang deh pliss di sini aja aku
mau liat reaksi mama gimana kalo tau sebenarnya
kamu ini siapa" bujuk Ziyyan untuk menahan Nayya
agar tetap disini bersamanya, disela bujuk-
membujuknya mama Ziyyan sudah kembali dari dapur
"Nah ini ada sedikit cemilan kue mama semalem
ayok di cobain, ini juga ada minuman biar makin
seger" ucap wanita paruhbaya itu antusias dan

50
bersemangatt wanita itu menyediakan kue brownies
coklat kukus buatannya dan juga minuman soda
dengan irisan lemon di dalamnya dan 3 butir batu es
Bayangkan saja meminum minuman itu di siang
bolong yg terik pasti membuat tenggorokan segar
sekali tetapi lain halnya dengan Nayya
Nayya yang mulai gelisah melihat kanan kiri
untuk mencari kebenaran jam dinding di ruang ini,
Jujur saja perasaannya tidak enak ia sudah cukup lama
untuk keluar rumah seperti ini, 6 tahun ia di kurung
oleh kedua orang tuanya membuat ia menjadi amat
sangat takut jika ia keluar rumah tanpa izin seperti ini.
Sungguh ia sangat takut sekali akhirnya karna
terlalu pusing mikir, ia meminta izin ke mama Ziyyan
untuk ke WC. Tentunya mama Ziyyan
mempersilahkan akan hal itu bahkan wanita itu sendiri
yang mengantarkan Nayya sampai depan pintu WC.
Di lain sisi Ziyyan yang asik memain kan benda
pipih nya itu sambil tersenyum manis
"Eeeh ada apanih kenapa kamu senyum-senyum
begitu? Haduh Ziyyan mama ga mau yaa anak mama
satu satunya jadi beginii istighfar kamu banyak-
banyak Ziyyan ntar mama bilangin papa nih kamu
begitu ga biasanya kamu begini" omelnya panjang

51
lebar karna ia sangat heran kenapa anaknya itu bisa
menjadi seperti itu senyumnya? Bahkan selama ini ia
hanya diam saja bahkan jika di suruh ikut nonton acara
komedi di tv pun ia tidak akan tertawa
"Inii ma cantik kan?" Ucap nya sambil
menunjukan layar benda pipih yang ia pegang ke
hadapan sang mama
"Ha?" Kagetnya bahkan posisi mulutnya
berbentuk seperti huruf O
"Kamu diem diem foto temen kamu itu?? owhh
mama ngerti itu bukan teman kamu tapi pacar kamu
iyakan? Jangan pacaran dulu Ziyyan sekarang fokus
aja ngejar cita-cita mu" tuduh mamanya yang di
selingi dengan nasehat
"Mama ga tau? Ga ngeh? Dia siapa? Dia itu
Nayya mama Nayyaaa... Temen aku yang aku carii
selama iniii, ZUHAYRA NAYYARA ADNAN
mama, itu dia yang ada di sini" jelas nya antusias dan
sangat amat heboh
Jujur saja Rizka sangat syok melihat anaknya
seperti ini, sungguh beberapa tahun terakhir anaknya
banyak berubah karna kehilangan teman nya itu
bahkan ia dan suaminya pun sudah bantu mencari

52
keberadaan Nayya tapi Nayya beserta keluarganya
sudah pindah rumah entah kemana
Seketika mendengar kabar itu lalu wanita itu
langsung berlari kecil ke arah dapur tepatnya ia ingin
ke WC ia ingin sekali memeluk Nayya karna ia telah
kembali dan anak nya pun kembali lagi menjadi
kepribadiannya seperti dulu sungguh ia sangat
bahagia. Ziyyan pun turut hadir di belakangnya
Tapi setelah ia sampai di depan WC, ia dan
Ziyyan kaget bukan main mereka mendapatkan Nayya
sudah bergeletak di depan pintu WC dan terdapat
darah yang mengalir di hidung nya
Panik? Tentunya perasaan itu langsung mengalir
di antara mereka berdua. Wanita parubaya itu pun
langsung berteriak memangil supir pribadinya
"Pak ke rumah sakit terdekat cepatt pakk"
"Baik buk, kita berangkat buk"
Mobil Alphard berwarna putih itu melaju
kencang.

53
CHAPTER 4

Menyerah?
15 menit kemudian
"Dokter suster tolonggg selamatkan putri sayaa"
panggilnya sambil panik
"Nayy kamu harus kuat ada aku di sini nayy"

54
"Baik ibuk kami akan melakukan yang terbaik"
ucap salah satu suster
Di ujung sana sudah terdapat dokter berlari
menuju brangkar nayya, ia kaget setelah melihat siapa
pasien tersebut
"Nayya" gumamnya dalam hati
"Suss siapkan ruang ICU dan segera hubungi
orang tua Nayya" ucap dokter tersebut
"Baik dokter"
Rizka terkejut dengan perkataan dokter tersebut
ia sangat heran kenapa dokter itu kenal dengan Nayya
bahkan ia menyuruh suster untuk menelpon kedua
orang tua nya apakah Nayya sedang sakit? Atau dokter
tersebut adalah keluarga nya?
Aahh sudah lahh yang terpenting dokter itu harus
menangani Nayya secepat mungkin
Naya langsung di larikan ke ruang ICU banyak
suster yang keluar masuk membawa ntah itu peralatan
ataupun air infus dan semacamnya
Ziyyan dan Rizka terduduk diam melihat
aktivitas suster tersebut sambil berperang dengan isi
pikirannya masing-masing tidak ada satupun dari
mereka mengeluarkan suara

55
Di lain tempat
Tring…tring.... (Suara deringan dari benda pipih
tersebut tanda telpon masuk)
"RUMAH SAKIT? ada apa ya? Iiyaa hallo"
"Hallo selamat siang ibuk, kami dari pihak rumah
sakit ingin menyampaikan kabar bahwa putri ibuk
Nayya tadi di larikan kerumah sakit dan sekarang
dalam keadaan kritis di ruang ICU ibuk, untuk itu
kami menginformasikan kepada ibuk dan bapak untuk
segera ke rumah sakit terimakasih"
"Haa? Apaa suster halloo?? Halloo??" Bagaikan
ada bongkahan balok es yang menimpa di atas
kepalanya dan deruh napas yang terengah-engah itu,
Lily yang mendengar kabar itu tidak bisa berkata apa
apa lagi, wajahnya terlihat jelas memancar semburat
kekhawatiran
"Nayya? bukanya Nayya ada di kamar? Nayaaa
nayyy?" Ia terus memanggil anaknya tapi yang
dipanggil pun tidak menyaut sama sekali,karna tidak
ada jawaban ia langsung berlari menuju kamar sang
putri nya
Sesampainya di sana ia melihat kamar itu bersih
tanpa sang pemilik ia langsung melihat ke dalam

56
kamar mandi tidak ada lagi, ia berlari ke halaman
belakang dan ke SEMUA ruangan di rumahnya
SEMUANYA NIHIL TIDAK ADA TANDA-
TANDA KEBERADAAN NAYYA
"PAKK BEBENNNNNNNNNNNNN" Teriaknya
kencang
"Iiyyaaa bukkk ad apa bukkk?"
"Kenapa Nayya ga ad di rumah pak? Apa bapak
melihat Nayya keluar rumah?"
"Neng Nayya buk? Keluar?"
"Kamu saya tanya malah balik nanya sudah lah
kamu tidak becus menjaga rumah" pak Beben kaget
mendengar perkataan dari Lily tersebut pasalnya ini
kali pertama lily bersikap kepadanya seperti itu
Lalu wanita paruh baya itu berlari menuju garasi
dan mengendarai mobil Brio dengan kecepatan tinggi
menuju rumah sakit
Pak beben tersebut sangat tidak enak hati kepada
lily pasalnya ia tidak becus menjaga keamanan yang di
amanahkan kepadanya, Setelah kepergian lily pak
Beben langsung berdoa supaya ia tidak dipecat

57
15 menit kemudian wanita paruh baya itu sudah
sampai di rumah sakit dan ia langsung berlari ke depan
ruang ICU dan menemukan dua orang yang sedang
duduk di sana orang tersebut tak lain adalah Ziyyan
dan Rizka mommynya
Tetapi lily tidak menanggapi hal itu ia langsung
terduduk di depan ruang ICU tak lupa ia mengabari
sang suami dan juga keluarganya. 30 menit sudah
dokter memeriksa Nayya tetapi tidak ada tanda-tanda
dokter sudah siap memeriksanya
Rizka yang melihat ada wanita paruh baya
menunggu di depan pintu ruang ICU ia pun
memperhatikannya dari tadi dan menanyakan hal
tersebut kepada Ziyyan
"itu mamanya Nayya?"
"Kayanya sih ia my, ziyyan juga lupa lupa ingat
sama wajah bundanya Nayya"
"Permisi apa ibuk mamanya Nayya?"
Lily awalnya sibuk dengan pikirannya sendiri
yang termenung lalu tersentak karena sebuah
panggilan dan ia baru sadar ada dua orang lagi di sini
awalnya ia Ingin menanyakan siapa orang tersebut
tetapi ia terlupa karna saking paniknya

58
"Eehh iyaa buk saya bundanya Nayya, ibuk siapa
ya kalau boleh tau" tanya bunda nayya dengan ramah
"Saya mommy nya Ziyyan buk temannya Nayya"
"Ziyyan? Teman Nayya?"
"Iyaa tante aku Ziyyan teman SD Nayya dulu.
Tante ingat ga anak laki-laki teman sebangku Nayya
saat SD dulu? Itu Ziyyan Tante"
"Owhhh iyaa tante ingat kalo dulu apa ya kata
Nayya?hmm" tanya nya sambil berfikir keras
"Owhhh iyaa tante baru ingat bestie katanya, iyaa
kamu si bestie itu ternyata"
"Haa? Bestie tante?
"Iyaa dulu tante dan om pernah menanyakan
nama kamu dan Nayya bilang kamu bestie dia hanya
kata itu yang keluar dari mulut Nayya, dia tidak mau
memberi tahu siapa nama kamu sebenernya" jelas lily
bundanya Nayya panjang kali lebar
"Eeh tapi tunggu kok ibuk sama nak Ziyyan di
sini lagi menunggu orang sakit juga? siapa yang sakit
buk?"
"Eemm kami yang membawa Nayya ke sini buk"

59
"Haa? Kok bisaa?" Sungguh ia sangat kaget
mendengar hal itu
Tanpa pikir panjang ziyyan menceritakan awal
mula ia bertemu dengan Nayya tanpa di sengaja di
taman komplek itu. Dan Lily pun juga menceritakan
kondisi Nayya dan beberapa tahun belakangan ini ia
bersikap seperti apa kepada Nayya, Rizka yang
mendengar hal itu sangat terkejut akan penyakit yang
di derita oleh Nayya untung saja ia langsung ada
pemikiran membawa Nayya ke rumah sakit
secepatnya, jujur ia sangat panik melihat nayya yang
tergeletak tadi
"Maaf Tante kenapa tante dan om seperti itu,
bukannya itu akan membuat Nayya tertekan ya Tante?
Maaf sebelumnya Tante Ziyyan lancang"
Lily yang mendengar itu semua seakan-akan
terkena tamparan apakah Nayya tertekan selama ini?
Sungguh ia dan suaminya hanya melakukan yang
terbaik untuk Nayya
"Hm sebelumnya terimakasih yaa nak Ziyyan dan
ibuk sudah membawa Nayya ke rumah sakit huft saya
sangat takut sebelumnya Nayya tidak pernah drop
seperti ini"

60
Tak lama kemudian Sadam pun tiba dengan deru
nafas yang tersengal-sengal dan raut wajah yang sulit
di artikan
"Bun mana Nayya bun?" Itulah pertanyaan
pertama yang keluar dari mulutnya
"Nayya di dalam baa hiks.... Hiks... Hiks .... Baa
aku takut Nayya kenapa-kenapa ba aku takut" Pecah
sudah tangisan yang sempat di tahan itu ia menangis
dalam pelukan sang suami, Sadam yang melihat
istrinya seperti ini pun langsung memberikan pelukan
terbaiknya sambil mengelus punggung Lily lembut
berusaha menenangkannya
"Kenapa Nayya bisa seperti ini bun? Apa obatnya
tepat waktu di minum pagi tadi?"
"Engga baa engga ini salah bunda dan ini salah
kita yang terlalu ketat kepada Nayya, Nayya pasti
tertekan selama ini Baa kita salah hiks... Hiks...
Hiks...... Nayya maafin bunda nakkk" ucap ibu dari
anak itu memohon agar dimaafkan oleh sang anak
Sadam yang melihat istrinya seperti ini pun
sangat sedih apalagi saat ia mendengar bahwa Nayya
tertekan. Apakah ia sebagai baba tidak
membahagiakan putrinya?

61
Tak lama kemudian dokter menghampiri mereka
dan diikuti tiga suster sekaligus lalu Lily Sadam Riska
maupun Ziyyan turut hadir berdiri di depan dokter
tersebut berharap dapat keterangan dari Dokter
"Dokter bagaimana keadaan putri kami apakah
semuanya baik-baik saja?" ucap Sadam antusias
"Begini bapak ibu sebelumnya kondisi Nayya
sebenarnya baik-baik saja hanya saja ia kurang tepat
waktu untuk meminum obatnya terlebih lagi tubuhnya
kecapean jadi membuatnya drop makanya Nayya jatuh
pingsan tetapi sepertinya jiwanya itu lelah maka ia
bukan pingsan tapi kritis. Jiwanya seperti tertarik ke
dimensi lain maka kami nyatakan anak ibu dan bapak
kritis kami sudah berusaha sekuat kami tetapi jiwanya
sendiri tidak mau untuk sadar kemungkinan Nayya
adanya tekanan yang sangat kuat baik tekanan batin
maupun mentalnya maka sangat kemungkinan besar
itu adalah masalahnya. dan sekarang Nayya akan kami
pindahkan ke ruang ICU untuk perawatan" jelas dokter
tersebut dan berlalu begitu saja tak lama keluarlah
Nayya yang terbaring lemah di brangkar yang di
dorong oleh tiga orang suster secara cepat terlihat
disana wajah nayya begitu pucat dan dua tangannya
sekaligus terdapat selang infus di hidungnya terdapat
oksigen. Lily yang melihat itu langsung terjatuh ke

62
lantai dan menangis tersedu-sedu. Sadam melihat sang
istri yang terjatuh pun langsung memapahnya
Sedangkan Ziyyan dan mamanya syok bukan
main mendengar penjelasan dokter tersebut lalu
Ziyyan berkata kepada mamanya
"Ma apa ini salah aku ya bukankah aku baru saja
ketemu dengan Nayya?Kenapa Nayya nggak mau
sadar apa nayya nggak suka ketemu sama aku? apa
semua ini salah aku yang mengajak Nayya ke rumah
kita? seharusnya aku nggak seperti itu aku nggak tahu
kalau Nayya itu belum minum obatnya " Rasa bersalah
pun menyelimuti dirinya
Sadam yang mendengarkan kata demi kata yang
diucapkan Ziyyan pun kaget kenapa bisa anaknya
bersama Ziyyan bukankah nayya selalu berada di
rumah lalu apa perkataan itu anak barusan
"Engga nak engga ini bukan salah kamu, ini
adalah kelalaian kami berdua, ini adalah ulah kami
berdua yang membuat Nayya seperti ini, justru tante
berterima kasih kepada kamu, kamu mau main
bersama Nayya dan membawa Nayya ke rumah kamu"
Ucap lily menenangkan ziyyan
Sadam yang mendengar itu pun bingung, kenapa
main maaf aja apa-apaan ini semua bukannya Nayya

63
selalu ada di rumah kenapa kata bocah itu Nayya main
ke rumahnya
"Bun, apa maksud semua ini bunda ngizinin
Nayya keluar rumah kenapa Bun Nayya itu harus di
dalam rumah selalu bukankah kita sudah sepakat dulu
ini semua juga untuk kebaikan Nayya bun"
"Baa, itu bukan kebaikan Nayya ba itu salah kita
nggak seharusnya kita seperti ini kamu nggak denger
apa kata dokter tadi anak kita tertekan ba
TERTEKAN"
Setelah mengatakan itu Lily langsung berlalu dan
menuju keruangan Nayya tetapi ia malah belok ke
ruangan dokter
Sedangkan Ziyyan dan mamaya Rizka
berpamitan dengan Sadam untuk pulang tetapi Ziyyan
tidak mau pulang dan Rizka pun memaksakan akan
hal itu, ia merasa waktunya tidak tepat untuk mereka
berada di antara keluarga ini karena keluarga Nayya
sedang tidak baik-baik saja
Tok…tok…tok..
"Permisi dok"
"Iyaa silahkan masuk"

64
Setelah dapat izin, Lily langsung masuk
keruangan dokter tersebut
"Eeh buk Lily ada perlu apa buk?"
"silakan masuk buk, silakan duduk"
"Iyaa dokter terimakasih. Maksud kedatangan
saya kesini saya mau menanyakan tentang Nayya
dokter"
"Begini keadaan Nayya sangat buruk dari
biasanya buk, kunci utama dari penderita kanker itu
adalah bahagia dan kebahagiaan, Jika kita melakukan
perawatan dan pengobatan yang terbaik sekali pun
untuknya tetapi baik batin dan raganya tidak bahagia
maka tidak ada artinya untuk penyembuhan ini buk,
apa sebenarnya Nayya ada kejadian yang tidak
menyenangkan buk atau ada hal lainnya?"
"Huft... Ini sebenarnya salah kami dokter kami
mengekang Naya untuk selalu berada di rumah bahkan
sekolah nya pun kami jadi kan homeschooling dan
Naya hanya keluar rumah ketika pergi check up ke
rumah sakit. Hiksss..Ini salah kami dokterr.."jelas nya
dengan penuh rasa penyesalan
"Owh jadi seperti itu, kemungkinan besar semua
karna itu buk. Saran sayaa kembalikan rutinitas Nayya
seperti sedia kala buk penyakit ini jangan terlalu ibuk

65
renungkan harusnya ibuk dan bapak membuat Nayya
happy di setiap harinya buat supaya Nayya lupa akan
penyakitnya dan biarkan Nayya merasakan seperti
anak-anak sepantaran nya
Intinya ibuk dan bapak hanya selalu memastikan
bahwa Nayya tidak kecapean dan selalu rutin
meminum obatnya dan pola makanan Nayya juga
harus di jaga insyaallah semuanya lancar dan kita akan
masuk ke tahap penyembuhan total buk" jelas dokter
panjang lebar
Lily mendengar penjelasan dokter hanya bisa
terduduk lemas ia sudah salah, salah memperlakukan
anaknya selama 6 tahun ini ia tau sikap nya dan suami
sangat berbeda dengan putrinya itu bahkan mereka
sangat egois dalam hal menjaga Nayya bukanya
terjaga anaknya malah tertekan seperti ini sungguh ia
sangat sakit mendengar penjelasan ini tidak
seharusnya ia seperti ini
"Baik dokter terimakasih atas saran dan
penjelasannya saya akuin ini memang kesalahan saya
dan suami saya terlalu over dalam menjaga Nayya
sampai lupa bahwa anak kami tertekan lalu tahap apa
untuk penyembuhan Nayya selanjutnya dokter apa ada
kemungkinan Nayya segera sadar"

66
"Kami tidak tau pastinya kapan Nayya akan sadar
buk itu tergantung Naya yang mau atau tidaknya
berjuang, tapi kami akan selalu mencek keadaan
Nayya"
"Baik dokter saya permisi dulu" ucap nya lemas,
sungguh kedua kakinya terasa sangat lemas tidak bisa
menopang tubuhnya itu
Tak sadar ia berjalan tanpa arah dan duduk di
depan ruangan ntah ruangan apa itu ia hanya berjalan
mengikuti kemauan kakinya saja dan terduduk lemas
Di isi kepalanya berputar layaknya video
bagaimana selama ini ia dan suaminya
memperlakukan Nayya putrinya itu semua berputar
dari adegan dimana ia memarahi Nayya karna
kelamaan duduk di teras belakang rumah atau
memarahi Nayya karna tidak mau belajar dan
memarahi Nayya karna anaknya itu memasak
makanan untuk nya sendiri bahkan ia tidak segan
segan membuang semua novel kesukaan putri nya itu
jika putrinya malas belajar dan hanya menghabiskan
waktunya untuk membaca novel
Bahkan suaminya juga pernah marah besar dan
memaki-maki Nayya jika putrinya itu tidak mau
meminum obatnya bahkan di hari raya idul Fitri
maupun idul Adha Nayya hanya di rumah sholat Ied

67
pun Nayya di larang oleh nya dan suaminya, paling
keluarganya saja yang berkunjung ke rumah mereka
hanya itu selama 3 tahun ini ia dan semuanya sudah
sangat over menjaga Nayya atau bisa masuk tahap gila
untuk sekedar merawat Nayya. Saking ketatnya ia dan
suaminya tidak sadar bahwa perilaku itu semua adalah
perilaku yang salah bahkan amat salah

68
CHAPTER 5

Bertahan atau menghilang?


1 Minggu kemudian
Sudah satu Minggu lamanya Nayya terbaring
lemas tak berdaya di atas brangkar itu dengan oksigen
di hidung tangan yang di infus dan banyak kabel yang
tertempel di badannya Sadam dan Lily pasrah akan hal
itu dokter juga sudah mengatakan bahwa leukimia
yang di derita putri mereka sudah masuk tahap
stadium 3 dimana hampir 100% penyakit itu
menguasai tubuhnya bahkan sebagian rambutnya
sudah mulai rontok badan yang tadinya sedikit berisi
sekarang bagaikan tulang dan kulit saja
Bibir ramun yang tadinya berwarna pink alami
kini warna itu Hilang begitu saja di gantikan dengan
warna pucat seperti tidak ada darah yang mengalir di
sana
Setiap waktu baik Sadam maupun Lily sering
sekali mengajak Nayya berbicara panjang lebar
bahkan mereka juga membujuk Nayya dengan
mengiming-imingi mainan makanan pakaian bahkan
traveling ke Bali pun sudah mereka tawarkan tetapi
tidak ada satu pun respon yang Nayya berikan

69
Kemaren tepat Nayya koma 5 hari Lily tidak
sengaja menemukan buku diary Nayya di dalam
lemari bajunya niat hati ia mau mengambil beberapa
baju untuk di bawa ke rumah sakit tetapi ia tidak
sengaja menemukan buku tersebut terdapat
didalamnya curahan hati Nayya

70
71
72
73
Bahkan masih banyak lagi yang Lily baca, tangan
nya bergetar Sesak napas dan berkucuran air mata
sungguh ia MENYESAL anak yang mereka nanti
selama 5 tahun harusnya ia jaga dan rawat dengan
penuh kasih sayang dan cinta tetapi mereka malah
melakukan sebaliknya dengan alasan mereka mau
merawat nya
Menjaganya bahkan mereka melakukan itu semua
dengan alasan anaknya cepat sembuh ia merawat Naya
dengan cara yang salah
Sekarang ia dan suaminya sudah berada di depan
ruangan Nayya, mereka saling bertatapan berharap
dapat solusi
Satu nama yang terlintas di pikirannya ZIYYAN
Yap anak itu sepertinya sangat dekat dengan Nayya
tapi kenapa ia tidak pernah melihat anak itu
berkunjung ke sini
"Baa"
"Iyaa sayangg..."
"Aku kepikiran sama nak ziyyan deh Baa teman
TK Nayya yang bawa Nayya ke rmh sakit itu Baa
kenapa dia ga pernah kesini lagi ya baa"
"Ziyyan bun?"

74
"Iyaa Baa, kenapa ga kita suruh saja nak ziyyan
yang ajak ngomong Nayya siapa tau Nayya ada
perkembangan Baa, aku lihat mereka teman dekat
bahkan Nayya dulu sering sekali cerita tentang ziyyan,
apalagi nayya bilang ziyyan bestienyaa"
"Bestie bun? Ada ada saja Nayya ini yaa, aku
akan cari alamat anak itu sekarang kita sama sama
berdoa semoga saja Nayya ada perkembangannya"
"Btw bun aku nanti kayanya malem deh baru
kesini soalnya mau ada pertemuan sama orang yang
investasi, Alhamdulillah beliau investasi 50% di toko
kita bun"
"Alhamdulillah ini emang rezekinya Nayya Baa
iyaa gapapa semoga lancar ya ba"
"Aamiin bun aku berangkat dulu yaa nanti aku
cari anak yang bernama ziyyan itu"
"Iyaa Baa hati-hati yaa" ucap Lily sambil
menyalami tangan sang suami

75
Di lain tempat
"Papa aku ga mau pindah sekolah lagi" ucapnya
sambil menyomot donat yang berada di tangan nya
"Iyakah? Baguss dong mama sama papa mu ini
ga pusing lagi ngurusin surat-surat kamu itu, masa
sekolah ga ada 1 tahun udah 4 sekolah kamu tempatin
belum lagi pas kamu SD dulu sampe pusing papa
mikirinnya" keluh sang papa
"Hmm mas kok kamu malah bahas itu sih kenapa
ga kamu tanya alasan anak kamu sampe ga mau lagi
pindah-pindah sekolah?" ucap Rizka wanita paruh
baya itu datang ke meja makan dengan membawa
secangkir kopi untuk sang suami
"Owh iyaa ya kok aku baru ngeh? Kena... Eehh
tunggu-tunggu tumben kamu mau ikut sarapan sama
mama dan papa? Biasanya nyelonong aja kaya
jelangkung ga pamit ga ngomong apa-apa. papa baru
ingeh loh ma dia berubah ceritanya nih? Dan tadi
kamu bilang ga mau lagi Pindah-pindah sekolah?" pria
parubaya itu sangat heran melihat tingkah anaknya
yang berubah drastis, ia adalah Baskara Kusuma papa
dari ziyyan Fachri Kusuma
Ziyyan merupakan putra tunggal Rizka ayu dan
Baskara Kusuma, Ziyyan sendiri Sabahat Nayya

76
tepatnya bestie. Ziyyan yang mendengar dirinya di
tanya seperti itu oleh sang papa ia hanya tersenyum
lebar lalu fokus dengan donat nya itu ia sangat yakin
sang mama bisa di andalkan untuk menjadi perwakilan
soal menjelaskan hal ini
"Dih di tanya malah senyam senyum heran papa
liat kamu, btw kamu libur kan hari ini? Nanti ikut
papa ya ke cafe di sana ada teman papa yang nanti
akan berkerjasama dengan papa, papa dengar anaknya
seumuran sama kamu dan lagi sakit siapa tau aja satu
sekolah sama kamu gimana kamu mau ikut ga? Nanti
pulang dari itu kita ke mall beli mobil buat kamu
pergi sekolah"
"Loh mas apa apaan sih kenapa main beliin
anaknya mobil seenaknya gitu, ga ga gabisa Ziyyan
belum punya SIM masa udah bawa mobil aja, untuk
saat ini pake motor aja dulu" Omelan sang mama
tanda tidak setuju dengan keputusan suaminya
"Stttt anak mu itu laki laki masa pake motor
mulu, sekali-kali bawa mobil lah yakan boy?" Ucap
pria paruhbaya, Rizka yang mendengar perkataan dari
suaminya langsung hilang moodnya
Apa-apaan anaknya baru kelas 2 SMA sudah di
ajarin ajaran sesat seperti ini

77
"Ini aku ga salah denger pa? Monil? Beneran?"
Ucapnya masih ga percaya dengan omongan papanya
"Yoii boyyy"
"Okee pa aku IKUTTTT, aku akan menjadi
asisten yang cekatan untuk mu bos" ucapnya antusias
dan penuh drama dengan posisi tangan sedang
menghormati bendera
"Ziyyan kamu sama aja ya sama papa tau lah
mama gamau ngomong sama kalian" Rizka berlalu
dari ruang makan sambil menghentak hentakan kaki
pertanda ia kesal
"Ziyyan juga cinta sama mama selalu" teriak
Ziyyan
"Aku juga cinta sama kamu sayang cinta
BANGET DAN ITU SELALU" balas sang papa
mengikuti anaknya
"BODO AMATT MAMA GA DENGER"
mendengar balasan dari Rizka mereka malah tertawa
terbahak-bahak
"bapak sama anak sama aja suka jailin orang
mana gaada minta maafnya lagi" gumam rizka dengan
pelan

78
"Papa seneng akhirnya kamu seperti dulu lagi
bro, ngomong-ngomong apa sih yang bisa buat kamu
kaya gini?" Ucap baskara dalam mode kepo tingkat
dewa
"Eem itu ya pa? ada deh nanti aja aku ceritain
sekarang mendingan kita berangkat ke cafe daripada
nanti macet" jujur ziyyan sangat malu untuk
menjawabnya dan sedikit takut jika ia memberi tahu
alasannya karena Nayya, Nayya? Perempuan? ia takut
papanya tidak senang dan berakhir tidak jadi
mendapatkan motor baru

=======30 menit kemudian=======


Mereka berdua telah sampai di sebuah cafe, cafe
yang bernuansa Eropa modren yang berlokasi di tepi
jalan, Kata unik yang mengambarkan cafe itu ziyyan

79
yang baru saja ke sini langsung tertarik dengan
suasana di sini tetapi ziyyan salfok sama nama cafe
tersebut dengan tulisan D'ZUHA CAFE
Membaca nama zuha Ia langsung teringat dengan
Nayya, langsung teringat apakah Nayya sudah sadar
dari komanya? Apakah Nayya sudah balik
kerumahnya? seketika ia di kejutkan dengan sang papa
yang memanggil namanya dan mereka pun langsung
masuk ke dalam cafe tersebut
"Selamat pagi pak Sadam bagaimana keadaan
cafe ini apa semuanya berjalan dengan lancar?"
"Hahahaha baskara gitu-gitu aja si seperti
biasanya, kalau soal cafe Alhamdulillah semuanya
berjalan dengan lancar, tetapi 1 Minggu yang lalu ada
insiden kehilangan hp di sini"
"Owh yaa? Lalu gimana?"
"Hahaha biasa anak muda zaman sekarang modus
untuk tidak bayar saat makan mereka melarikan diri
satu persatu beralasan mau mengejar malingnya"
"Waduh lalu gimana pak? Siapa yang bayar
makanan mereka?"
"Owhh bapak tenang saja bodohnya salah satu
dari mereka uangnya jatuh sebanyak 200.000 yaa

80
tentunya kita tidak akan rugi malah untung 20.000
sisanya sama si bayu di masukin ke kotak amal"
"Ahahaaa... Ada-ada saja anak muda Jaman
sekarang ini"
"Yahh begitulah pak"
"Owh iya, ayo pak baskara mari duduk, ehh iya
ini siapa pak? Anak bapak?"
"Iyaa dam, ini jagoan ku. Eehh bro salam dulu
sono sama om Sadam yang sopan dong"
"Eeh iya maaf om kenalin nama saya Ziyyan"
ucapnya sambil menyalami Sadam dengan tangan
kanannya sedangkan tangan kirinya membuka topi
yang ia kenakan
Ziyyan melangkah keluar dari mobil
menggunakan topi yang sejak tadi ia kenakan, tadi
dalam perjalanan ia tidak sengaja menemukan topinya
yang selama ini hilang entah kemana eeh taunya
malah berada di laci mobil sang papa
Sadam yang awalnya tersenyum melihat Ziyyan
tetapi setelah Ziyyan membuka topi dan melihat secara
jelas wajah Ziyyan lalu sadamm......
"Kamu?"

81
Ucapnya sambil mengamati wajah Ziyyan dengan
lekat memori kepalanya berusaha meingat kembali
wajah yang tidak asing menurutnya
"Iya om, saya kenapa yaa?"
"Eeh ada apa ya pak Sadam, apa ada yang salah
dengan putra saya?"ucap Baskara antusias
"Aah enggak pak bas hanya saja saya sangat
familiar dengan wajah anak bapak"
"Kamu kenal om Sadam Ziyyan?"
"Iyaa pa, om Sadam papanya teman aku Nayya"
jelas Ziyyan baskara yang mengerti dari semua
perubahan anaknya pun langsung tersenyum
"Owhh jadi inii"
"Papa plisss aku hanya teman" bisiknya ke
papanya
"Okee-oke.... papa pura pura ga ngerti dulu aja di
sini"
"PAPAAA.... PLISS"
Sadam mendengar pembicaraan ayah dan anak
itu hanya terheran maksudnya apa dan kenapa dengan
anak itu?

82
"Ok santai bro santai, emm maaf sebelumnya pak
Sadam malah kita cuekin"
"Aah tidak apa-apa pak"
"Eem kalo boleh tau gimana keadaan Nayya om?
Apa Nayya sudah pulih?" Ucap ziyyan ragu ragu
"Pulih? Memang anak pak Sadam sakit?"
"Iyaa pak Putri saya satu satunya mengidap
kanker leukimia stadium 3" jelas Sadam sambil
tertunduk dan tak sadar air matanya mengalir begitu
saja tanpa bilang permisi
Baskara yang mendengar itu pun langsung
membisu seribu bahasa, ntah seperti apa ketegaran hati
dan mental pak Sadam ini di luar masih hahaha
hihihiii ternyata menyembunyikan luka yang amat
dalam
Meratapi nasib dengan cobaan yang besar seperti
ini tentunya tidak mudah ia lalui, bukan hanya Sadam
saja tapi bagaimana putrinya itu? Apakah ia masih ada
kata semangat dalam hidupnya?
"Inalillahi wainalilahi, maaf pak sebelumnya saya
jadi tidak enak hati"

83
"Kenapa bapak yang harus tidak enak hati pak?
Ini emang sudah jalan Allah yang memberi keluarga
kami ujian yang sangat dahsyat
Owh ia nak ziyyan keadaan Nayya makin buruk
bahkan ia masih anteng dalam komanya ntah mimpi
apa yang membuatnya tidak mau kunjung bangun, om
mohon sama kamu sering sering lah main ke rumah
sakit jengukin Nayya ajak Nayya berinteraksi ajak
Nayya ngobrol siapa tau Nayya mau lekas sadar kamu
kan temannya om yakin Nayya kangen banget sama
kamu"
Tak lama kemudian Baskara dan Sadam pun
mulai membuka rapat mereka sekitar 60 menit
lamanya rapat itu pun selesai.
Selama 60 menit itu pula Ziyyan menghabiskan
waktu untuk memainkan game favorit nya yang ada
dalam benda pipih itu
Setelah itu Baskara membuka percakapan untuk
meminta izin kepada Sadam untuk menjenguk putri
Sadam, tentunya Ziyyan yang mendengar itu
telinganya bagaikan ada alarm untuk menyudahi
memain games di benda pipih itu, padahal dari sekian
banyak suara di cafe ini ia tidak perduli tapi tidak
untuk hal ini

84
Sekitar 20 menit mereka bertiga sampai di rmh
sakit mereka menuju lift guna untuk ke lantai 3
dimana ruangan Nayya berada
Tinggtungg.... (Suara lift berhenti lalu pintu
secara otomatis terbuka menampakkan lorong yang
sepi serta bau khas rumah sakit
Ziyyan yang awalnya ceria menuju rumah sakit
ini, tapi sekarang tidak lagii kenapa ia makin dekat
dengan ruangan Nayya malah merasa sedih bahkan ia
juga takut kehilangan Nayya
Mereka bertiga pun menuju ruangan Nayya tetapi
ketika mereka baru sampai di ujung lorong mereka
melihat sosok wanita paruh baya sedang terduduk di
depan pintu ruangan sambil membaca Al-Qur'an
"Itu istri saya pak" ucap Sadam lalu di jawab
anggukan oleh pak Baskara
Sesampainya mereka tiba di hadapan perempuan
parubaya itu
"Bun.."
"shadaqallahul adzim.., eeh baa kok kamu pulang
cepet bukannya ntar siaangan ya?"

85
"Eeh tadinya seperti itu tapi ternyata rapatnya
cepat bun, owhh iyaa bun ini pak Baskara rekan bisnis
aku beliau yg investasi di cafe kita bun"
"Owhh iyaa Lily pak" ucap wanita paruh baya itu
sambil menyatukan telapak tangannya
"Saya Baskara salam kenal, owhh iya ngomong-
ngomong anak kita sepertinya teman yaa kan Ziyyan"
balas Baskara dengan senyuman dan menundukkan
kepala dan berakhir menanyakan perihal yang
harusnya tidak usah di tanyakan kalau menurut ziyyan
Ziyyan mendengar ocehan dari sang papa
tentunya langsung mengeluarkan ekspresi tidak bisa di
kondisikan, Papa nya ini sudah tau kalau Nayya
berteman dengan nya mengapa di ulang-ulang lagii
"Iiyaa pak, ziyyan dan Nayya berteman dari TK,
yakan nak ziyyan?"
"Eeh iyaa Tante"
"Eem kamu mau jenguk Nayya kan? Yaudah
yukk masuk sama Tante"
"Iyaa Tante ayuk"
Ziyyan dan Lily pun masuk ke ruangan Nayya
tak lupa sebelum itu mereka menggunakan jubah dan
penutup kepala steril dan juga masker

86
"Ziyyan Tante minta tolong sama kamu yaa nanti
ajak Nayya bicara apa saja yang nak ziyyan mau,
mungkin saja Nayya akan segera sadar"
"Baik Tante" jawab ziyyan tegas jujur saja ia
sedikit gugup, tegang, takut, dan sedih
Mereka pun benar benar masuk ke ruanganan
Nayya ruangan yang dingin berbau obat pekat dan
suara pimprator pendeteksi jantung yang terdengar
nyaring memenuhi ruangan ini
"Assalamualaikum anak bunda yang cantik tuan
putri kesayangan bunda, lihat inii bunda bawa siapa?
Ada Ziyyan lohh, nak Ziyyan silahkan bicara"
"Eem.. Iyaa Tante
Assalamualaikum Nayy ini aku ziyyan" Ucap
Ziyyan ambigu
Lily yang mendengar kalimat itu pun langsung
memberikan ekspresi yang sulit di artikan
Seketika suasana langsung canggung
Dengan langkah penuh kehati-hatian, Ziyyan
mendekati ranjang nayya dan duduk di tepat di sebelah
Nayya, di ranjang tersebut terlihat Nayya yang tengah
terbaring lemah dan pucat akibat kanker leukemia
stadium 3 yang di deritanya. Ia merasa canggung,

87
namun tekadnya untuk membuka percakapan
membuatnya tetap tenang.
"Halo nayy," sapanya dengan suara lembut
Ziyyan yang melihat ke arah bunda nayya pun
mendapatkan anggukan dengan senyum samar, tanda
memberi persetujuan ke Ziyyan. Ziyyan lalu
memandang wajah nayya, mencari cara untuk
merangkul kehadirannya tanpa kata-kata. "Tau ga
nayy matahari bersinar cerah hari ini tapi sayang nya
kamu ga bisa liat kecerahan matahari hari ini, matahari
nya tadi juga nyampein ke aku katanya dia pengen liat
kamu tersenyum lagi dia kangen sama kamu, matahari
aja bisa kangen sama kamu apalagi aku hehe "
ucapnya dengan begitu lembut berharap Nayya bisa
mendengarnya kalau ia sudah merindukan gadis itu
Lily yang mendengar kata demi kata yang
diucapkan ziyyan pun terharu
Sejenak, suasana ruangan terasa hening. Namun,
bunda Nayya memberikan senyuman lembut dan
berkata "tante keluar dulu ya Ziyyan" ucapnya karna
ingin memberikan ruang untuk Ziyyan yang berbicara
lebih dalam lagi
Ziyyan tersenyum dan mengangguk "Iya tante
sebelumnya makasih yaa tante"

88
Bunda Nayya hanya tersenyum dan berlalu
meninggalkan Ziyyan, kemudian Ziyyan melanjutkan
percakapan dengan menceritakan kisah-kisah yang
pernah mereka lakukan bersama, berharap suara dan
ceritanya tersebut bisa menciptakan keajaiban di
antara lembaran kesedihan nayya
“Kamu ingat ga nayy waktu kita duduk sebangku
kita sering banget bercanda bareng, ada juga kita main
perosotan bareng ataupun aku yang terus-terusan jailin
kamu haha kalau diingat lucu ya nayy” ketawa haru
yang terbit di wajah ziyyan
“Kamu kapan bangunnya sih nayy betah banget
keknya tidurnya apa ga bosen nayy tidur mulu, kita
semua pada kangen kamu tau nayy”
“Eh aku pengen cerita banyak tau sama kamu
nayy, tapi ada syaratnya kamu harus bangun dulu yaa
masa kamu tega liat aku kek gini ngomong sendiri
berasa kayak ODGJ aku, ketawa-ketawa sendiri,
nangis pun sendiri”
“Eh iya nayy harus janji ya sama aku buat bangun
lagi, mau denger cerita aku ngga? walaupun gamau
aku tetap maksa kamu sih kalau kata orang-orang
gaada penolakan nayy harus dengerin sampe habis
cerita ku gamau tau pokoknya, ntar kalau kamu
bangun aku akan ngajakin kamu naik mobil soalnya

89
papa ngizinin aku buat bawa mobil bentar lagi juga
aku bakal beli mobil nayy, ntar bangku yang
disamping aku harus kamu orang pertama yang
dudukin atau itu khusus mobil untuk bawa kamu aja?
bagusnya gimana nayy? kasih saran dong” Ucap
Ziyyan yang antusias mengajak bestie nya untuk pergi
bersamanya suatu saat nanti
Ketika sedang asik nya mengajak Nayya bicara,
ia langsung menatap Nayya dengan harapan. "Nayy,
kalau kamu bisa dengar aku, ayo sama-sama wujudin
permintaannku"
Ziyyan tersenyum, dan suasana yang awalnya
sunyi sekarang berubah menjadi ruangan yang penuh
dengan sebuah semangat dan harapan. Meskipun
Nayya masih terbaring tak berdaya, cerita yang Ziyyan
bicarakan tadi menjadi jembatan yang
menghubungkan mereka dengan dunia keajaiban yang
tak terbatas.
Namun, di tengah keasikan bercerita yang ia
ciptakan, tiba-tiba ruangan dipenuhi dengan bunyi
peringatan keras dari mesin pemantau Nayya. Ziyyan
yang mendengarkan itu langsung berlari keluar
mencari keberadaan dokter dan orang tua nayya
“Suster.. dokterr” ucapnya panik sambil berlari

90
“Ada apa nak?” tanya bunda nayya ikutan panik
“Nayya tante nayya…” Jelasnya tidak karuan
Melihat reaksi Ziyyan yang panik, bunda nayya
berlari masuk menerobos ruangan nayya
mengindahkan peraturan yang berlaku diruangan ICU
itu
“Nayya…?” tanya lily dengan takut
“Keadaan nay-”
TIITTTTTT
Bunyi mesin EKG itu menyita perhatian ziyyan,
bunda dan juga dokter. Sepertinya bunyi itu sudah
menjelaskan apa yang terjadi pada nayya.
“nayya? Tidak mungkin, nayya tidak mungkin
pergi” ucap bunda histeris, baba yang tadinya berada
di luar ruangan menerobos masuk saat mendengar
teriakan histeris bunda.
“nayya ba…anak kita” tangisan bunda pecah saat
melihat wajah baba yang nampak terdiam mematung.
Ziyyan terdiam mematung saat dokter dan para
perawat berusaha mengembalikan detak jantung nayya
dengan defibrillator, dunianya terasa berhenti berputar

91
saat melihat usaha mereka untuk mengembalikan
nayyanya, dunianya dan juga semestanya.
“pasien dengan nama Zuhayra Nayyara Adnan
dinyatakan meninggal pada senin 17 Juli 2027 pukul
17.00 WIB”
Tidak peduli sekeras apapun tangisan bunda dan
terdiamnya baba, nayya tidak akan kembali lagi ke
pada mereka. Ia telah tenang tanpa harus merasakan
lagi sakit yang kian merenggut sebagian hidupnya.
Nayya telah berpulang, abadi dalam semesta
yang tak lagi bisa digapai oleh orang orang dan juga
memori dari sebagian besar dunia orang orang di
sekitarnya.

92
EPILOG
Setelah kepergian Nayya, kehidupan Ziyya terasa
hampa lagi. Setiap hari, ia merenung tentang momen-
momen indah yang telah mereka lewati bersama, dan
bayangan wajahnya selalu menghantui ingatannya.
Kehilangan itu seperti bayang-bayang yang tak pernah
lekang, selalu mengikuti langkah-langkahnya.
Ziyyan mulai merenung tentang waktu yang
terlewat begitu saja, saat-saat di mana ia bisa bertemu
dengan Nayya kembali dan belum sempat menyatakan
perasaannya kepada Nayya yang telah lama ia
pendam. Keberanian itu tiba terlambat, dan penyesalan
pun menjadi teman setianya.
Namun, dari dalam kegelapan penyesalan, Ziyyan
mulai memahami arti kehilangan. Kehilangan bukan
hanya tentang meratapi yang telah hilang, tetapi juga
tentang belajar dan tumbuh dari pengalaman itu. Ia
merenung tentang keberanian yang tak pernah ia
temukan untuk mengungkapkan perasaannya, dan ia
berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak membiarkan
hal serupa terulang di masa depan.

93
Waktu pun berlalu, dan lambat laun, Ziyyan
mulai menerima kenyataan bahwa hidup harus terus
berlanjut. Ia berusaha untuk bangkit dari kepedihan
dan menemukan makna baru dalam hidupnya. Melalui
perjalanan yang sulit, Ziyyan belajar untuk
memaafkan dirinya sendiri dan melihat peluang baru
di setiap kesempatan.
Meskipun gadis yang dicintainya tidak lagi
bersamanya, Ziyyan tumbuh menjadi versi yang lebih
kuat dan bijaksana dari dirinya sendiri. Hidup
memberinya pelajaran berharga tentang arti waktu,
keberanian, dan pentingnya menyatakan perasaan pada
orang yang kita cintai. Meskipun cinta pertamanya tak
berakhir bahagia, Ziyyan membawa harapan baru ke
depannya, siap untuk menerima dan memberikan cinta
dengan lebih berani di masa depan yang belum
terungkap.

Lain halnya dengan orang tua Nayya, setelah


kehilangan anaknya yang tersayang hidup pasangan
suami istri itu menjadi sebuah perjalanan yang penuh
dengan kesedihan, kekosongan, dan pertanyaan yang
sulit dijawab. Setiap hari, mereka merenung tentang

94
masa lalu yang penuh dengan perjuangan dan
kebahagiaan yang pernah mereka bagikan bersama
sang anak, Nayya
Namun, dalam kegelapan itu, Lily dan Sadam
menemukan kekuatan untuk berdamai dengan
kenyataan. Mereka mendukung satu sama lain melalui
kesedihan yang mendalam, berbicara tentang
kenangan indah dengan senyum sedih di wajah
mereka. Melalui proses kesedihan ini, mereka belajar
menghargai setiap momen bersama Nayya, bahkan
dalam penderitaan, dan menyimpannya sebagai harta
berharga.
Tidak mudah, tetapi pasangan ini memutuskan
untuk berkontribusi pada upaya pencegahan dan
penyembuhan leukemia. Mereka mendirikan yayasan
amal untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit
tersebut, mendukung penelitian medis, dan
memberikan dukungan kepada keluarga yang sedang
berjuang melawan kanker.
Dengan dedikasi mereka terhadap penyembuhan
dan upaya kemanusiaan, Lily dan Sadam menemukan
makna baru dalam hidup mereka. Mereka menyadari
bahwa meskipun Nayya telah pergi, warisan dan kasih
sayangnya dapat terus hidup melalui tindakan mereka

95
yang peduli terhadap orang lain yang berjuang
melawan penyakit serupa.
Hidup tidak pernah sama setelah kehilangan
Nayya, tetapi Lily dan Sadam memilih untuk
meneruskan perjalanan mereka dengan penuh arti.
Mereka membuktikan bahwa dalam kepedihan, kita
dapat menemukan kekuatan untuk menciptakan
perubahan positif dan memberikan makna bagi
kehidupan orang lain. Seiring waktu, pasangan ini
belajar untuk merangkul cahaya baru yang dapat
mereka bawa ke dunia, memperingati kenangan indah
putri mereka dengan tindakan-tindakan yang
bermakna dan menciptakan pengaruh positif bagi
mereka yang masih berjuang.

96

Anda mungkin juga menyukai