IN THE SHADOW OF
SICKNESS
ADZRA LATHIFAH
i
KATA PENGANTAR
Selamat datang di dalam halaman-halaman “
In the shadow of sickness”. Buku ini mengajak anda
untuk memasuki dimensi kehidupan yang
dipengaruhi oleh bayang-bayang penyakit. Dalam
kisah ini, kita akan merenung tentang kekuatan
kemanusiaan di tengah tantangan kesehatan yang
menghantui.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................. ii
DAFTAR ISI ......................................................... iii
PROLOG ............................................................... 1
Tentang Nayya ..................................................... 4
Aku Baik-Baik Aja Kan ........................................ 15
Awal Dari Sebuah Kesepian ................................ 35
Menyerah! .......................................................... 56
Bertahan atau menghilang? ................................ 71
EPILOG .............................................................. 95
iii
PROLOG
Dalam keheningan pagi yang masih dibalut
embun, sejuknya angin bersahut-sahutan di taman
bermain TK Raya Bakti. Di sudut taman, seorang
gadis kecil bernama Zuhyra Anayya Adnan,
dipanggil akrab dengan Nayya, tengah menikmati
keceriaan bermain di perosotan. Senyum manisnya
menyinari setiap sudut, dan dunianya penuh
dengan warna-warni kegembiraan.
1
"Hem, ya udah deh. Tapi beli eskrim dulu ya,
bunda, sebelum pulang?" ucap Nayya, dengan
wajah polosnya yang sulit ditolak.
2
putrinya bunda," bujuk sang bunda, mencoba
menenangkan putrinya yang menangis.
3
CHAPTER 1
Tentang Nayya
"Nak ayok bunda mau
ke sekolah lagi nanti,itu
baba udah menunggu kita
di gerbang" ucap wanita
parubaya itu ingin
memberhentikan anaknya
yang sedang asik bermain
perosotan di taman
bermain yang ada di tk nya
4
Gadis kecil itu berlari terburu - buru menuju
ke gerbang TK, karena saking senangnya mau beli
eskrim dari sini, tapiii karna tidak berhati-hati
dannn....
5
Gadis kecil itu hanya mengangguk -angguk kan
kepalanya tanda setuju dengan bujuk rayunya sang
bunda iya memilih diam dari tangisannya.
6
Ucap wanita parubaya itu menjelaskan
kronologis kejadian seperti apanya dan kenapa bisa
putri kecil mereka terjatuh
7
mereka, di perjalanan di iringi oleh suara cempreng
sang tuan putri yang sedang bercerita ria tentang
kejadian-kejadian hari ini di sekolahnya, dan di
akhiri oleh suara nyanyian cicak -cicak di dinding
yang liriknya di edit oleh pria parubaya itu yang
harusnya, datang seekor nyamuk hap lalu di
tangkap, menjadi datang seekor kerbau hap lalu di
telan, dan di sambut gelak tertawa mereka....
8
"Ayokk babaa gendong kita bersihkan lukanya
dulu"
9
menangis histeris, lukanya terkena air hangat di
tambah dengan obat yang di oleskan oleh istrinya
10
Jadi sang bunda pun tidak harus narik uratnya
untuk selalu bilang kalimatkunyah, kunyah,
kunyah.
11
"Assalamualaikum ly.." suara lemah lembut
terdengar dari luar
12
hati ya,eh dan nayya ga kamu pindahin ke kamar
aja? Kasihan kalo tidur di sini"
"Wa'alaikum salam"
13
tuanya membawakan hasil, dan lahir lah nayya
tepat di tanggal valentine 14 Febuari ia datang
kepelukan kedua orang tuanya
14
CHAPTER 2
15
terlebih dahulu di depan sebuah cermin yang
terletak di pojok kamar
16
menyantap nasi goreng putih kesukaannya tak lupa
juga telur mata sapi sebagai pelengkapnya
17
"Hikss ..... Hiksssss.... Iiihhhh kok baba sama
bunda gituuu hikss... Hiks... Hikssss...... Huuaaa"
pecah lah sudah tangis sang tuan putri suara
kencang sampai keluar ruangan itu terdengar
18
sayangnya bundaa cupp.. cupp... Maafin bunda
sama baba yaa" ucapnya dengan lembut sambil
mengusap usap rambut sang putri tetapi nayya
bukannya berhenti menangis, malah menambah
volume suaranya hal hasil kedua orang tua sangat
panik biasanya putri kecil mereka tidak seperti ini
kalo nangis.
19
Sang baba pun kian panik kalang kabut ia
memposisikan badannya berjongkok di depan sang
istri sambil mengelus surai sang anak dan berakhir
ia rapi kan rambut sang tuan putri nya itu, saat ia
mengangkat rambut panjang anaknya dan
menggulung ia melihat ruam biru di pundak
putrinya ia terkejut bukan main dan langsung ia
tanya kepada sang istri
20
Wanita parubaya ini terus saja mengusap
kepala putri kecilnya dan ia pun mencium kening
putrinya tapii..
21
Mereka pun langsung masuk ke mobil dan
tentunya meluncur pesat ke rumah sakit, bisa di
bilang cukup ngebut pria parubaya itu membawa
mobilnya.
22
Karna saking paniknya Nayya sudah tidak
memakai baju untungnya di mobil itu memang
sangat lengkap barang barang nayya seperti baju-
baju, tisue basah,kering, pempers,ada kasur untuk
di kursi belakang, mainan boneka dan masih
banyak lagi barang barang Nayya
23
Sudah setengah jam mereka menantikan
dokter keluar dari ruangan itu dan menjelaskan
kenapa dan ada apa dengan anak mereka
24
Kedua orang tua Nayya kebingungan melihat
dua orang suster tersebut kenapa harus berlarian
seperti itu dan tak lama kemudian dokter pun
datang. Ia seorang wanita cantik menggunakan
jilbab berwarna pink bercorak bunga-bunga serta
memakai kaca mata dan tak lupa stetoskop yang di
kalung kan di lehernya.
25
sampai jam 3 sore kemudian pada saat bel
berbunyi mereka berdua sudah menunggu nayya di
depan gerbang sekolah,seperti itulah biasanya
kehidupan sehari hari nayya
26
memikirkan hal apa yang akan mereka lakukan
untuk penyembuhan nayya,bagaimana nantinya
sekolah nayya dan masih banyak lagii yang
memenuhi isi kepala mereka. Tak lupa mereka juga
memberi kabar kepada keluarga besar tentang
nayya,tentunya mereka sedih dan kaget mendengar
kabar tersebut
27
ibu perinya kasih nay mantra untuk nay cepet
sembuh. Yang ngasih nay ibu peri ini dokter loh"
ucap wanita itu ia sengaja memberikan cerita
seperti ini kepada nayya agar tangisan anaknya
mereda dan anaknya terhibur
28
"Bunda sama baba kok diam aja sih liatin
nayyy"
"Iyaa sayang"
29
lemari dimana ia sudah membeli banyak kue di
supermarket
30
"Jangan nangis dong sayang kan nayy anak
hebatt jadi dengerin dulu ya kata dokternyaa,nayy
mau cepat sembuh kan sayang?"
31
tangan nayya bunda Lily yang melihat itu langsung
memeluk anaknya
32
Gadis itu yang tadinya menangis'histeris mulai
terdiam dan melihat ke arah suster tersebut ia
melihat ke arah bundanya tanda meminta izin di
balas anggukan kepala oleh bundanya tanda setuju,
ia pun mengambil tiga yaitu coklat lollipop dan
biskuit
33
mengikuti beberapa terapi seperti terapi biologis
dan radioterapi
34
CHAPTER 3
35
mendapatkan perubahan drastis di hidup ku bukan
hanya fisik yang berubah tapi juga pola kebiasaan
hidup ku bahkan pola makan pun sudah berubah.
Aku tidak sebebas dulu untuk keluar rumah bahkan
orangtuaku telah menjaga dengan ketat agar aku
tidak keluar rumah. Dan ya tidak ada lagi gadis
ceria periang dan kekanak-kanakan yang terpancar
di wajahku
36
Nayya harus minum obat tepat waktu
Nayya jangan....
37
Seketika ketukan pintu terdengar membuatku
terbangun dari lamunanku
38
ia singkirkan obat itu dari hadapannya.Bisakah ia
tidak meminumnya untuk kali ini saja?. Dalam
lamunannya seketika terlintas kata-kata bundanya
tadi kalau dia harus belajar dengan Miss Lena,ia
bergegas menghabiskan makanannya itu kemudian
dia langsung menuju ruang tamu untuk menemui
Miss Lena. Sungguh amat membosankan
rutinitanyas di setiap harinya
OBATT!!!
39
sikap mereka yang seperti ini sungguh
membuatnya sakit dan terkekang. Atau ia harus
menyerah saja?
40
itu ia juga pindah rumah, semua keluarga Nayya
manjadi posesif dan terlalu banyak mengekang.
Bahkan rumahnya saja di beri satpam untuk
mewanti-wanti Nayya agar tidak keluar rumah jika
baba dan bunda nya tidak ada dirumah, lagian
perumahan nya termasuk lingkungan baru bagi
Nayya tentunya selama 3 tahun ini ia selalu di
rumah. Itupun keluar rumah hanya pergi kemo ke
rumah sakit
41
"Aakhirnyaa.. aku bisa keluar dari rumah, eh
btw diliat-liat komplek di sini udaranya bersih
banget adem lagi dari sampah.. jadi nyesel tadi ga
bawa hp kan bisa foto-foto di sini untuk jadi
kenangan-kenangan kalo nayy pernah kaburr
hehehe" gumamnya sendiri sambil berjalan
mengitari komplek nya itu
42
"Wahh ada taman juga di sini?" Ia pun sedikit
berlari menuju taman tersebut dan duduk di
sebuah ayunan yang berada di samping pohon
besar
43
tahun belakangan ini ia rindukan, semenjak ia
pindah sekolah dan memutuskan untuk
homeschooling gadis itu tidak lagi mendapatkan
kabar dari orang tersebut
44
aku Zuhayra Nayyara Adnan, nayyy nya aiiii masa
aii segampang itu lupain nayy" ucapnya sendu
dengan mata yang berkaca-kaca
45
Ia sangat sayang dengan Nayya walaupun
gadis kecil itu tentunya pasti belum ada pemikiran
seperti dirinya tetapi ia sudah ada di usia yang
masih dini
"Eemm akuuu.....
Di lain tempat
46
yang sedikit terbuka dan satpam yang ia tugas kan
tidak tau kemana
47
Karna itu ia melihat putrinya mengalami
perubahan sikap dan sifat yang sangat drastis
48
hingga ia lupa dengan kondisi tubuhnya tak hanya
itu ia tidak lupa untuk menjelaskan kenapa ia
menghilang dan memilih homescholing kepada
ziyyan tentunya ziyyan mendengar hal itu kaget
dan berjanji kepada dirinya untuk menjaga Nayya
sampai kapanpun
49
"Iiihh kamu dengerin aku ga sih?malah
ketawa-ketawa" raut wajahnya berubah drastis
50
wajahnya fachri, nayya yang merasa dirinya di hina
habis-habisan sungguh ia sangat sedih Fachri mana
tau selama tiga tahun ia harus melawan penyakit
untuk bisa bertahan hidup dan lagi sudah tidak
terhitung berapa jarum yang sudah di tusuk ke
tangannya itu.
51
"Eemm iyaa tantee terimakasih"
52
Bayangkan saja meminum minuman itu di
siang bolong yg terik pasti membuat tenggorokan
segar sekali
53
karna ia sangat heran anaknya itu kenapa bisa
menjadi seperti itu senyumnya? Bahkan selama ini
ia hanya diam saja bahkan jika di suruh ikut nonton
acara komedi di tv pun ia tidak akan tertawa
54
Seketika mendengar kabar itu lalu wanita itu
langsung berlari kecil ke arah dapur tepatnya ia
ingin ke WC ia ingin sekali memeluk Nayya karna ia
telah kembali dan anak nya pun kembali lagi
menjadi kepribadiannya seperti dulu sungguh ia
sangat bahagia ziyyan pun turut hadir di
belakangnya
55
CHAPTER 4
Menyerah!
15 menit kemudian
"Baik dokter"
56
sedang sakit? Atau dokter tersebut adalah keluarga
nya?
Di lain tempat
57
"Haa? Apaa suster halloo?? Halloo??" Bagaikan
ada bongkahan balok es yang menimpa di atas
kepalanya dan deruh napas yang terengah-engah
itu, Lily yang mendengar kabar itu tidak bisa
berkata apa apa lagi, wajahnya terlihat jelas
memancar semburat kekhawatiran
58
"Neng Nayya buk? Keluar?"
59
Rizka yang melihat ada wanita paruh baya
menunggu di depan pintu ruang ICU ia pun
memperhatikannya dari tadi dan menanyakan hal
tersebut kepada Ziyyan
60
"Owhhh iyaa tante ingat kalo dulu apa ya kata
Nayya?hmm" tanya nya sambil berfikir keras
61
mendengar hal itu sangat terkejut akan penyakit
yang di derita oleh Nayya untung saja ia langsung
ada pemikiran membawa Nayya ke rumah sakit
secepatnya, jujur ia sangat panik melihat nayya
yang tergeletak tadi
62
Pecah sudah tangisan yang sempat di tahan itu ia
menangis dalam pelukan sang suami, Sadam yang
melihat istrinya seperti ini pun langsung
memberikan pelukan terbaiknya sambil mengelus
punggung lily lembut berusaha menenangkannya
63
"Begini bapak ibu sebelumnya kondisi Nayya
sebenarnya baik-baik saja hanya saja ia kurang
tepat waktu untuk meminum obatnya terlebih lagi
tubuhnya kecapean jadi membuatnya drop
makanya Nayya jatuh pingsan tetapi sepertinya
jiwanya itu lelah maka ia bukan pingsan tapi kritis.
Jiwanya seperti tertarik ke dimensi lain maka kami
nyatakan anak ibu dan bapak kritis kami sudah
berusaha sekuat kami tetapi jiwanya sendiri tidak
mau untuk sadar kemungkinan Nayya adanya
tekanan yang sangat kuat baik tekanan batin
maupun mentalnya maka sangat kemungkinan
besar itu adalah masalahnya. dan sekarang Nayya
akan kami pindahkan ke ruang ICU untuk
perawatan" jelas dokter tersebut dan berlalu begitu
saja tak lama keluarlah Nayya yang terbaring lemah
di brangkar yang di dorong oleh tiga orang suster
secara cepat terlihat disana wajah nayya begitu
pucat dan dua tangannya sekaligus terdapat selang
infus di hidungnya terdapat oksigen. Lily yang
melihat itu langsung terjatuh ke lantai dan
menangis tersedu-sedu. Sadam melihat sang istri
yang terjatuh pun langsung memapahnya
64
"My apa ini salah aku ya bukankah aku baru
saja ketemu dengan Nayya?Kenapa Nayya nggak
mau sadar apa nayya nggak suka ketemu sama
aku? apa semua ini salah aku yang mengajak Nayya
ke rumah kita? seharusnya aku nggak seperti itu
aku nggak tahu kalau nayya itu belum meminum
obatnya " Rasa bersalah pun menyelimuti dirinya
65
dalam rumah selalu bukankah kita sudah sepakat
dulu ini semua juga untuk kebaikan nayya bun"
Tok…tok…tok..
"Permisi dok"
66
"silakan masuk buk, silakan duduk"
67
bapak membuat Nayya happy di setiap harinya
buat supaya Nayya lupa akan penyakitnya dan
biarkan Nayya merasakan seperti anak-anak
sepantaran nya
68
"Kami tidak tau pastinya kapan Nayya akan
sadar buk itu tergantung Naya yang mau atau
tidaknya berjuang, tapi kami akan selalu mencek
keadaan Nayya"
69
mau meminum obatnya bahkan di hari raya idul
Fitri maupun idul Adha Nayya hanya di rumah
sholat Ied pun Nayya di larang oleh nya dan
suaminya, paling keluarganya saja yang
berkunjung ke rumah mereka hanya itu selama 3
tahun ini ia dan semuanya sudah sangat over
menjaga Nayya atau bisa masuk tahap gila untuk
sekedar merawat Nayya. Saking ketatnya ia dan
suaminya tidak sadar bahwa perilaku itu semua
adalah perilaku yang salah bahkan amat salah
70
CHAPTER 5
71
tawarkan tetapi tidak ada satu pun respon yang
Nayya berikan
72
73
74
75
Bahkan masih banyak lagi yang Lily baca,
tangan nya bergetar Sesak napas dan berkucuran
air mata sungguh ia MENYESAL anak yang mereka
nanti selama 5 tahun harusnya ia jaga dan rawat
dengan penuh kasih sayang dan cinta tetapi mereka
malah melakukan sebaliknya dengan alasan
mereka mau merawat nya
"Baa"
"Iyaa sayangg..."
"Ziyyan bun?"
76
"Iyaa Baa, kenapa ga kita suruh saja nak ziyyan
yang ajak ngomong Nayya siapa tau Nayya ada
perkembangan Baa, aku lihat mereka teman dekat
bahkan Nayya dulu sering sekali cerita tentang
ziyyan, apalagi nayya bilang ziyyan bestienyaa"
Di lain tempat
77
"Papa aku ga mau pindah sekolah lagi"
ucapnya sambil menyomot donat yang berada di
tangan nya
78
tepatnya bestie. Ziyyan yang mendengar dirinya di
tanya seperti itu oleh sang papa ia hanya
tersenyum lebar lalu fokus dengan donat nya itu ia
sangat yakin sang mama bisa di andalkan untuk
menjadi perwakilan soal menjelaskan hal ini
79
Apa-apaan anaknya masih SMP sudah di ajarin
ajaran sesat seperti ini
"Yoii boyyy"
80
"bapak sama anak sama aja suka jailin orang
mana gaada minta maafnya lagi" gumam rizka
dengan pelan
81
ziyyan salfok sama nama cafe tersebut dengan
tulisan D'ZUHA CAFE
82
tentunya kita tidak akan rugi malah untung 20.000
sisanya sama si bayu di masukin ke kotak amal"
83
Sadam yang awalnya tersenyum melihat
ziyyan tetapi setelah Ziyyan membuka topi dan
melihat secara jelas wajah ziyyan lalu sadamm......
"Kamuuu?"
84
"Okee-oke.... papa pura pura ga ngerti dulu aja
di sini"
"PAPAAA.... PLISS"
85
Meratapi nasib dengan cobaan yang besar
seperti ini tentunya tidak mudah ia lalui, bukan
hanya Sadam saja tapi bagaimana putrinya itu?
Apakah ia masih ada kata semangat dalam
hidupnya?
86
Setelah itu Baskara membuka percakapan
untuk meminta izin kepada Sadam untuk
menjenguk putri Sadam tentunya ziyyan yg
mendengar itu telinganya setelah ada alarm
langsung menyudahi memain games di benda pipih
itu, padahal dari sekian banyak suara di cafe ini ia
tidak perduli tapi tidak untuk hal ini
87
Sesampainya mereka tiba di hadapan
perempuan parubaya itu
"Bun.."
88
"Eeh iyaa Tante"
89
Lily yang mendengar kalimat itu pun langsung
memberikan ekspresi yang sulit di artikan
90
Lily yang mendengar kata demi kata yang
diucapkan ziyyan pun terharu
91
“Eh aku pengen cerita banyak tau sama kamu
nayy, tapi ada syaratnya kamu harus bangun dulu
yaa masa kamu tega liat aku kek gini ngomong
sendiri berasa kayak ODGJ aku, ketawa-ketawa
sendiri, nangis pun sendiri”
92
Meskipun Nayya masih terbaring tak berdaya,
cerita yang ziyyan bicarakan tadi menjadi jembatan
yang menghubungkan mereka dengan dunia
keajaiban yang tak terbatas.
“Keadaan nay-”
TIITTTTTT
93
Bunyi mesin EKG itu menyita perhatian ziyyan,
bunda dan juga dokter. Sepertinya bunyi itu sudah
menjelaskan apa yang terjadi pada nayya
Bersambung….
94
EPILOG
Beberapa tahun telah berlalu sejak Nayya
mengalami krisis kesehatannya yang mengubah
segalanya. Kini, cerita keluarga Adnan
menggambarkan perjalanan luar biasa dari
kegelapan menuju cahaya, dari keputusasaan
menuju harapan yang baru.
95
Keluarga Adnan juga mengalami transformasi
yang mendalam. Pengalaman sulit dengan penyakit
Nayya membuat Sadam dan Lily semakin
menghargai kehidupan dan setiap momen yang
mereka miliki bersama anak-anaknya. Mereka
belajar untuk lebih terbuka, penuh kasih sayang,
dan memprioritaskan nilai-nilai kehidupan yang
sesungguhnya.
96
bahwa di setiap kesulitan terdapat peluang untuk
tumbuh dan berkembang.
97