Anda di halaman 1dari 41

BAB VII ALJABAR BOOLEAN

Definisi Aljabar Boolean Sifat-sifat Aljabar Boolean Fungsi Boolean Fungsi Komplemen Jaringan Pensaklaran Rangkaian Digital Elektronik
178

1/15/2013

KOMPETENSI
Mahasiswa mampu mendefinisikan Aljabar Boolean, membentuk fungsi komplemen, serta mengaplikasikan dalam jaringan pensaklaran dan rangkaian digital elektronik.

1/15/2013

179

PENGANTAR
Aljabar Boolean telah menjadi dasar teknologi komputer digital, karena rangkaian elektronik di dalam komputer juga bekerja dengan mode operasi bit, 0 dan 1. Saat ini aljabar boolean digunakan secara luas dalam perancangan rangkaian pensaklaran, rangkaian digital dan rangkaian IC komputer. Pada bab ini akan dibicarakan konsep aljabar boolean, penyederhanaan fungsi boolean dan aplikasinya dalam perancangan rangkaian logika.

1/15/2013

180

Definisi Aljabar Boolean (1)


DEFINISI: Misalkan B adalah himpunan yang didefinisikan pada dua operasi biner + dan * dan sebuah operasi komplemen dinotasikan ; misalkan 0 dan 1 menyatakan 2 elemen berbeda dari B. Maka six tuplet ( B, +, *, , 0, 1 ) disebut Aljabar Boolean, jika aksioma berikut berlaku untuk setiap elemen a, b, c anggota B:

1/15/2013

181

Definisi Aljabar Boolean (2)


1. Tertutup: i. (a+b) B ii. (a*b) B 2. Identitas: i. Ada elemen unik 0 B, sehingga berlaku a + 0 = 0 + a = a ii. Ada elemen unik 1 B, sehingga berlaku a * 1 = 1 * a = a 3. Komutatif : i. a + b = b + a ii. a * b = b * a

1/15/2013

182

Definisi Aljabar Boolean (3)


4. Distributif : i. a * ( b + c ) = (a * b) + (a * c) ii. a + ( b * c ) = ( a + b) * ( a + c ) iii. ( a * b) + c = ( a + c ) * ( b + c ) 5. Komplemen: untuk setiap a B, ada elemen unik a B, sehingga berlaku a + a = 1 dan a * a = 0 6. Terdapat paling sedikit dua buah elemen a B dan b B, sedemikian sehingga a b

1/15/2013

183

Definisi Aljabar Boolean (4)


7. Idempoten: i. a + a = a ii. a * a = a 8. Assosiatif : i. a + ( b + c ) = ( a + b ) + c ii. a * ( b * c ) = ( a * b ) * c

1/15/2013

184

PERBEDAAN DENGAN ALJABAR BIASA

Perbedaan dengan aljabar biasa: 1. a + ( b * c )= ( a + b ) * ( a + c ) ( ini tidak benar dalam aljabar biasa ) 2. Tidak ada operasi pembagian dan pengurangan 3. Aljabar biasa memberlakukan bilangan real. 4.B didefinisikan sebagai himpunan dengan dua anggota 0 dan1

1/15/2013

185

CONTOH 1
Contoh: 1. Aljabar Boolean dengan dua nilai:
+
1 0

1
1 1

0
1 0

*
1 0

1
1 0

0
0 0

1/15/2013

186

CONTOH 2
Contoh: 2. Tunjukkan dengan table kebenaran a*(b+c)=(a*b)+(a*c)

Terbukti bahwa a * (b+c) = ( a * b ) + ( a * c )

1/15/2013

187

CONTOH 3
Contoh: 3. Misalkan a = 1101010 dan b = 1011011 Tentukan: a + b; a * b dan a. Penyelesaian:
a
1 1 0 1

dalam B.

b
1 0 1 1

a+b
1 1 1 1

a*b
1 0 0 1

a
0 0 1 0

0
1 0
1/15/2013

0
1 1

0
1 1

0
1 0

1
0 1
188

CONTOH 4
Contoh: 4. Buktikan bahwa : a + a * b = a Penyelesaian: a 1 1 0 0 b 1 0 1 0 a*b 1 0 0 0 a+a*b 1 1 0 0

Terbukti bahwa a+a*b=a


1/15/2013 189

DUALITAS
Prinsip Dualitas
S adalah kesamaan Aljabar Boolean yang melibatkan operasi +, * dan , maka S* yang diperoleh dengan mengganti * dengan +; + dengan *; 0 dengan 1 dan 1 dengan 0, maka kesamaan S* juga benar, dan S* disebut dual dari S.

1/15/2013

190

CONTOH DUAL 1
Contoh: 1. Tentukan dual dari i. a * ( b+ c) ii. a + 0 = a
Penyelesaian: i. Dual dari a*(b+c) = a + ( b * c ) = (a+b) *(a + c) ii. Dual dari a + 0 = a * 1= a

1/15/2013

191

CONTOH DUAL 2
Contoh: Tentukan dual dari: i. a * ( a + b) ii. ( a + 1) * ( a + 0 ) = a iii. ( a * 1) * ( 0 + a) = 1
Penyelesaian: i. Dual dari a*(a+b) = a +(a*b) = (a+a)*(a+b) = 1 * (a+b) = a +b

1/15/2013

192

CONTOH DUAL 3
Contoh: ii. Dual dari (a+1)*(a+0) = (a*0)+(a*1) = a*(0+1) ( distributive) = a* 1 ( Identitas ) = a (identitas) Dual dari ( a + 1) * ( a + 0 ) = a iii. Dual dari (a*1)*(0+a) = (a+ 0)+(1*a) = a+a =1 Dual dari ( a * 1) * ( 0 + a) = 1

1/15/2013

193

Sifat-sifat Aljabar Boolean (1)


Sifat-sifat Aljabar Boolean mirip dengan sifat-sifat operasi himpunan, yaitu dengan mengganti U dengan +, dengan * , U dengan 1, dan dengan 0. Hukum-hukum aljabar Boolean
Hukum Identitas
Hukum Idempoten Hukum Komplemen Hukum Dominansi Hukum Involusi

Hukum penyerapan
Hukum Komutatif Hukum Assosiatif Hukum Distributif Hukum De Morgan Hukum 0/1

1/15/2013

194

Sifat-sifat Aljabar Boolean (2)


1 Hukum Identitas
2 Hukum Idempoten 3 Hukum Komplemen 4 Hukum Dominansi 5 Hukum Involusi

i. ii. i. ii. i. ii. i. ii. i.

a+0=a a*1=a a+a=a a*a=a a + a = 1 a * a = 0 a*0=0 a+1=1 (a) = a

1/15/2013

195

Sifat-sifat Aljabar Boolean (3)


6 7 Hukum penyerapan Hukum Komutatif i. ii. i. ii. i. ii. i. ii. i. ii. i. ii. a + (a * b) = a a * ( a + b) = a a+b=b+a a*b=b*a a+(b+c)=(a+b)+c a *( b *c ) = ( a* b) *c a +(b*c) = (a+b)*(a+c) a *(b+c) = (a*b)+(a*c) ( a + b) = a * b (a * b) = a + b 0 = 1; 1 = 0

8
9 10 11

Hukum Assosiatif
Hukum Distributif Hukum De Morgan Hukum 0/1

1/15/2013

196

Sifat-sifat Aljabar Boolean (4)


Contoh: Buktikan bahwa untuk sembarang a, b, B, maka a + a * b = a + b dan a * ( a + b) = a * b. Bukti: a+a*b = a + ( a*b)+( a * b) ( penyerapan) = a + ( b * a ) + ( b * a ) ( komutatif ) = a + b *( a + a ) ( distributif ) =a+b*1 ( komplemen ) = a + b ( terbukti) ( identitas )

1/15/2013

197

Fungsi Boolean (1)


Fungsi Boolean disebut juga fungsi Biner, adalah ekspresi yang dibentuk dari peubah biner, dua buah operator biner + dan *, operator komplemen , tanda kurung dan tanda =. Setiap peubah boolean, termasuk komplemennya disebut literal. Contoh: i. f(x,y) = xy + xy + y ii. f(x, y, z) = x*y*z

1/15/2013

198

Fungsi Boolean (2)


Misal f(x, y, z) = x*y*z adalah fungsi yang terdiri dari 3 literal, untuk x = 1, y = 1 dan z = 0, tentukan f(x, y, z) ? Jawab : f(1, 1, 0) = 1 * 1* 1= 1

1/15/2013

199

Fungsi Boolean (3)


Nyatakan g ( x, y, z ) = x * y * z dalam tabel kebenaran Jawab :
x 0 0 0 0 1 1 y 0 0 1 1 0 0 Z 0 1 0 1 0 1 z 1 0 1 0 1 0 x*y*z 0 0 0 0 0 0

1
1

1
1

0
1

1
0

1
0

1/15/2013

200

Fungsi Boolean (4)


Fungsi Boolean tidak unik, artinya fungsi yang ekspresi aljabar berbeda mungkin merupakan 2 buah fungsi yang sama. Misal A = ( x*y*z + x * y * z + x * y ) dengan B = ( x * z + x * y)

1/15/2013

201

Fungsi Komplemen (1)


Fungsi komplemen dari suatu fungsi f adalah f, dapat dicari dengan menukarkan 0 menjadi 1 dan nilai 1 menjadi 0.
Dua cara untuk membentuk fungsi komplemen : 1. Menggunakan hukum De Morgan 2. Menggunakan prinsip Dualitas

1/15/2013

202

Fungsi Komplemen (2)


Hukum De Morgan Dua peubah ( x + y) = x * y dan dualnya (x * y) = x + y Tiga peubah ( x + y + z) = x * y * z dan dualnya ( x* y* z)= x + y + z Secara umum untuk n peubah : (x1 + x2 + x3 + . . . . . . . + xn) = x1 * x2 * x3 . . . . .xn dan dualnya (x1 * x2 * x3 * . . . . . . . * xn) = x1 + x2 + x3 + . . . . .+xn

1/15/2013

203

Fungsi Komplemen (3)


Contoh: Carilah komplemen dari fungsi f(x, y, z) = x *( y*z + y *z)
Penyelesaian : a. Hukum De Morgan f(x, y, z) = x *( y*z + y *z) f(x, y, z) = [x *( y*z + y *z)] = x + [( y*z + y *z)] = x + ( y*z) * (y *z) = x + (y + z) * ( y + z)

1/15/2013

204

Fungsi Komplemen (4)


Penyelesaian :

b. Prinsip Dualitas f(x, y, z) = x *( y*z + y *z) dualnya adalah x + ( y + z) * ( y + z) kemudian masing-masing literal dikomplemenkan dari hasil dual : f ( x, y, z ) = x + (y + z) * ( y + z)

1/15/2013

205

Jaringan Pensaklaran (1)


Saklar objek dengan 2 status yaitu buka dan tutup Jaringan pensaklaran mengasosiasikan setiap peubah di dalam fungsi boolean sebagai saklar dalam sebuah saluran. Tiga bentuk saklar sederhana

1.

Keluaran b ada jika dan hanya jika saklar x ditutup x

1/15/2013

206

Jaringan Pensaklaran (2)


2. a
x y b

Keluaran b ada jika dan hanya jika x dan y keduanya ditutup xy

3.

a b

x c y

Keluaran c ada jika dan hanya jika x atau y ditutup x+y

1/15/2013

207

Jaringan Pensaklaran (3)


Contoh :
x y

X dan y adl saklar yang terpasang secara seri lampu menyala jika saklar x dan y tertutup
x y

X dan y adalah saklar yang terpasang secara pararel. Lampu menyala jika x atau y tertutup

1/15/2013

208

Rangkaian Digital Elektronik (1)


Rangkaian ini dimodelkan dalam bentuk gerbang logika. Rangkaian yang dibentuk oleh gerbang logika disebut rangkaian logika Tiga rangkaian gerbang dasar logika AND, OR, and NOT
x y
x

1. 2. 3.

xy

Gerbang AND 2 masukkan


x+y

Gerbang OR 2 masukkan
Gerbang NOT 1 masukkan

1/15/2013

209

Rangkaian Digital Elektronik (2)


Contoh : Nyatakan fungsi boolean f(x,y) = xy + xy ke dalam rangkaian logika Jawab :
x

a.

y x y x

xy xy+xy xy

b.

x y x xy xy+xy xy

1/15/2013

210

RANGKUMAN
1.

Himpunan B disebut Aljabar Boolean, jika aksioma berikut berlaku untuk setiap elemen a, b, c anggota B: Tertutup: i. (a+b) B ii. (a*b) B Identitas: i. Ada elemen unik 0 B, sehingga berlaku a + 0 = 0 + a = a ii. Ada elemen unik 1 B, sehingga berlaku a * 1 = 1 * a = a Komutatif : i. a + b = b + a ii. a * b = b * a Distributif : i. a * ( b + c ) = (a * b) + (a * c) ii. a + ( b * c ) = ( a + b) * ( a + c ) iii. ( a * b) + c = ( a + c ) * ( b + c ) Komplemen: untuk setiap a B, ada elemen unik a B, sehingga berlaku a + a = 1 dan a * a = 0 Terdapat paling sedikit dua buah elemen a B dan b B, sedemikian sehingga a b Idempoten: i. a + a = a ii. a * a = a Assosiatif : i. a + ( b + c ) = ( a + b ) + c ii. a * ( b * c ) = ( a * b ) * c 1/15/2013 211

2. S adalah kesamaan Aljabar Boolean yang melibatkan operasi +, * dan , maka S* yang diperoleh dengan mengganti * dengan +; + dengan *; 0 dengan 1 dan 1 dengan 0, maka kesamaan S* juga benar, dan S* disebut dual dari S.

1/15/2013

212

RANGKUMAN. . . .
3. Hukum-hukum Aljabar Boolean:
1 2
3 4 5

Hukum Identitas Hukum Idempoten


Hukum Komplemen Hukum Dominansi Hukum Involusi

i. ii. i. ii.
i. ii. i. ii. i.

a+0=a a*1=a a+a=a a*a=a


a + a = 1 a * a = 0 a*0=0 a+1=1 (a) = a

1/15/2013

213

RANGKUMAN. . . .
6 7 8 Hukum penyerapan Hukum Komutatif Hukum Assosiatif i. ii. i. ii. i. ii. a + (a * b) = a a * ( a + b) = a a+b=b+a a*b=b*a a+(b+c)=(a+b)+c a *( b *c ) = ( a* b) *c

9
10 11

Hukum Distributif
Hukum De Morgan Hukum 0/1

i. ii.
i. ii. i. ii.

a +(b*c) = (a+b)*(a+c) a *(b+c) = (a*b)+(a*c)


( a + b) = a * b (a * b) = a + b 0 = 1; 1 = 0
214

1/15/2013

RANGKUMAN. . . .
4. Fungsi komplemen dari suatu fungsi f adalah f, dapat dicari
dengan menukarkan 0 menjadi 1 dan nilai 1 menjadi 0 5. Tiga bentuk saklar sederhana
Keluaran b ada jika dan hanya jika saklar x ditutup x
a
a

Keluaran b ada jika dan hanya jika saklar x dan y ditutup xy


x y b

a b

x c

y Keluaran c ada jika dan hanya jika saklar x atau y ditutup x+y

1/15/2013

215

RANGKUMAN. . . .
6.
x y x+y

x y xy

Gerbang AND 2 masukkan

Gerbang OR 2 masukkan Gerbang NOT 1 masukkan

1/15/2013

216

SOAL-SOAL
1. Carilah komplemen dari fungsi f(w,x,y,z) = xz + wxy + wyz + wxy ( menggunakan huukum De Morgan atau Dualitas) 2. Dan nyatakan fungsi nomor 1 menggunakan rangkaian logika 3. Rancanglah rangkaian logika untuk menghitung koin uang logam yang dimasukkan pada pengumpul bea otomatis sebagai pembayar jasa tol. Mesin penghitung ditempatkan pada gerbang tol. Tarif tol adalah 15 sen. Mesin hanya dapat menerima koin 5 sen dan koin 10 sen. Bila mesin telah menerima sejumlah koin senilai 15 sen, maka lampu hijau menyala (artinya boleh lewat gerbang tol), dan jika belum 15 sen, lampu merah tetap menyala (artinya belum boleh lewat gerbang tol). Gambarkan rangkaian logika yang dimaksud.

1/15/2013

217

Daftar pustaka

Lipschutz, S., and Lipson, M.L., 1992, 2000 solved problems in Discrete Mathematics, McGraw-Hill, Inc. Liu, C.I, 1987, Element of Discrete Mathematics, McGraw- Hill, Inc Munir, R., 2005, Matematika Diskrit, Penerbit Informatika Bandung. Siang, J.,J., 2002, Matematika Diskrit dan Aplikasinya pada Ilmu Komputer, Penerbit Andi Yogyakarta.
218

1/15/2013

Anda mungkin juga menyukai