Anda di halaman 1dari 14

Diabetes mellitus adalah suatu penyakit dimana

kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup. Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pancreas (salah satu organ dalam tubuh), yang bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal

Ada 2 tipe Diabetes Mellitus (DM), yaitu :

1. DM tipe 1 yaitu diabetes yang tergantung kepada

insulin. Penderita menghasilkan sedikit insulin atau sama sekali tidak menghasilkan insulin 2. DM tipe 2 yaitu diabetes yang tidak tergantung kepada insulin. Pankreas tetap menghasilkan insulin, kadang kadarnya lebih tinggi dari normal. Tetapi tubuh membentuk kekebalan terhadap efeknya, sehingga terjadi kekurangan insulin relatif

DM tipe 1

DM tipe 2

Nama lama
Umur (tahun) Keadaan diagnosis Kadar insulin Berat badan klinik

DM Juvenil
Biasa < 40 (tapi tak selalu) saat Berat

DM dewasa
Biasa > 40 (tapi tak selalu) Ringan

Tak ada insulin Biasanya kurus

Insulin cukup/tinggi Biasanya normal gemuk atau

Pengobatan

Insulin,diet,olah raga

Diet,olah raga,tablet,insulin

Faktor keturunan

Gaya hidup yang tidak sehat


Obesitas atau kegemukan Kadar kortikosteroid yang tinggi

Kehamilan (diabetes gestasional), akan hilang setelah

melahirkan. Obat-obatan yang dapat merusak pankreas. Racun yang mempengaruhi pembentukan atau efek dari insulin.

sering Buang air kecil dalam jumlah yang banyak (poliuri) merasakan haus yang berlebihan sehingga banyak minum

(polidipsi) penderita mengalami penurunan berat badan karena sejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih Untuk mengkompensasikan hal pada point ke-3 penderita seringkali merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak makan (polifagi) pandangan kabur, pusing, mual dan berkurangnya ketahanan tubuh selama melakukan olah raga lebih peka terhadap infeksi.

Kriteria Diagnostik Gula darah (mg/dL)


Bukan Diabetes Puasa Sewaktu < 110 < 110 Pra Diabetes 110-125 110-199 Diabetes > 126 > 200

serangan jantung dan stroke. gangguan penglihatan akibat kerusakan pada retina mata gagal ginjal sehingga penderita harus menjalani cuci darah Gangguan hingga kerusakan pada saraf, sehingga lengan atau

kaki bisa secara tiba-tiba menjadi lemah, kesemutan atau nyeri seperti terbakar. kulit lebih sering mengalami cedera/luka karena penderita tidak dapat merasakan perubahan tekanan & suhu Berkurangnya aliran darah ke kulit juga bisa menyebabkan ulkus (borok) dan semua penyembuhan luka berjalan lambat. Borok di kaki bisa sangat dalam dan mengalami infeksi serta masa penyembuhannya lama sehingga sebagian kaki harus diamputasi.

Faktor keturunan memiliki pengaruh apakah

seseorang dapat terkena diabetes atau tidak. Selain keturunan, gaya hidup juga berperan besar. Diabetes tipe 2 sering terjadi pada orang yang mengalami obesitas. Obesitas atau kegemukan merupakan pemicu terpenting penyebab diabetes.

Membiasakan diri untuk hidup sehat

Biasakan diri berolahraga secara teratur


Hindari menonton TV atau main komputer terlalu

lama Jangan mengkonsumsi permen, coklat, atau snack dengan kandungan garam yang tinggi. Hindari makanan siap saji dengan kandungan kadar karbohidrat dan lemak tinggi. Konsumsi sayuran dan buah-buahan.

Pengobatan diabetes meliputi :

pengendalian berat badan


olah raga Diet

Seseorang yang obesitas dan menderita diabetes tipe 2 tidak akan memerlukan pengobatan jika mereka menurunkan berat badannya dan berolah raga secara teratur

Obat Hipoglikemik Oral (OHO)

Golongan sulfonilurea seringkali dapat menurunkan kadar gula darah secara adekuat pada penderita diabetes tipe II, tetapi tidak efektif pada diabetes tipe I. Contohnya adalah glipizid, gliburid, tolbutamid dan klorpropamid. Obat ini menurunkan kadar gula darah dengan cara merangsang pelepasan insulin oleh pankreas dan meningkatkan efektivitasnya. Obat lainnya, yaitu metformin, tidak mempengaruhi pelepasan insulin tetapi meningkatkan respon tubuh terhadap insulinnya sendiri. Akarbos bekerja dengan cara menunda penyerapan glukosa di dalam usus. Obat hipoglikemik per-oral biasanya diberikan pada penderita diabetes tipe II jika diet dan oleh raga gagal menurunkan kadar gula darah dengan cukup. Jika obat hipoglikemik per-oral tidak dapat mengontrol kadar gula darah dengan baik, mungkin perlu diberikan suntikan insulin.

Terapi Sulih Insulin

Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat menghasilkan insulin sehingga harus diberikan insulin pengganti. Pemberian insulin hanya dapat dilakukan melalui suntikan, insulin dihancurkan di dalam lambung sehingga tidak dapat diberikan per-oral (ditelan).

Insulin disuntikkan dibawah kulit ke dalam lapisan lemak, biasanya di lengan, paha atau dinding perut. Digunakan jarum yang sangat kecil agar tidak terasa terlalu nyeri.

Anda mungkin juga menyukai