Identitas Pasien
Nama Jenis kelamin Umur Suku bangsa Status perkawinan Pekerjaan Pendidikan Terakhir Alamat 10/03 Masuk RS 2013 Pukul : Tn. Mz : laki-laki : 59 thn : Betawi : Menikah : Kepala Rumah tangga : SMA : Jl. Mairun Ulujami RT
: Kamis, 5 September
: 01.30
Diambil dengan cara autoanamnesis dan alloanamnesis kepada pasien dan keluarga pasien , tanggal 6 September 2013 pukul 07.00.
Keluhan Utama : Sesak napas sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Keluhan Tambahan : Mual dan nyeri ulu hati
Pasien mengaku sesak juga dirasakan setelah beraktivitas tetapi membaik apabila pasien beristirahat. Pasien juga merasa cepat lelah saat beraktivitas. Sesak napas ini tidak disertai dengan nyeri dada.
Selain sesak, pasien juga mengeluh mual, mual , tidak nafsu makan serta nyeri pada daerah ulu hati sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Riwayat BAB normal, tidak sulit, tidak mencret, tidak ada darah. BAK sering semenjak sebelum dirumah sakit. Warna urine, kuning jernih, tidak nyeri, tidak ada darah.
Pasien juga mengeluh kaki bengkak di kedua ektremitas, bagian skrotum, dan perut sejak 3 bulan sebelum masuk rumah sakit.
RPD
Pasien tidak pernah berobat, dan jarang melakukan general check up sebelum nya Pasien mempunyai riwayat penyakit darah tinggi sejak 2 tahun sebelum masuk rumah sakit tetapi tidak pernah diobati Riwayat Sakit Gula 2 tahun yll dan minum obat metformin
RPK
RK
Pasien tidak pernah merokok atau minum kopi Di lingkungan pasien tidak ada yang mengalami hal serupa, di lingkungan sekitar anak suka merokok dirumah.
RA
Kepala
( - ) Trauma ( + ) pusing ( - ) Sinkop ( - ) Nyeri pada sinus
Mata
( - ) Nyeri (- ) Radang ( - ) Sekret ( - ) Gangguan penglihatan ( - ) Kuning / Ikterik ( - ) Ketajaman penglihatan
Telinga
( - ) Nyeri ( - ) Gangguan pendengaran ( - ) Sekret ( - ) Kehilangan pendengaran ( - ) Tinits
Hidung
( - ) Trauma ( - ) Gejala penyumbata ( - ) Nyeri ( - ) Gangguan penciuman ( - ) Sekret ( - ) Pilek ( - ) Epistaksis
Mulut
( + ) Bibir kering ( - ) Lidah kotor ( + ) Gusi sariawan ( - ) Gangguan pengecap ( - ) Selaput ( - ) Stomatitis
Dada
( - ) Nyeri dada (+) Sesak nafas (-) Berdebar ( - ) Batuk darah (-) Ortopnoe ( - ) Batuk
Abdomen
( + ) Rasa kembung ( - ) Wasir( + ) Mual ( - ) Mencret ( - ) Muntah ( - ) Tinja darah ( - ) Muntah darah ( - ) Tinja berwarna pucat ( seperti dempul) ( - ) Sukar menelan ( - ) Tinja berwarna hitam ( + ) Nyeri perut (ulu hati) ( - ) Benjolan ( + ) Perut membesar ( - ) Konstipasi
Saluran Kemih
( - ) Warna kencing kuning kecoklatan seperti air teh ( - ) Disuria ( - ) Kencing nanah ( - ) Stranguria ( - ) Kolik ( + ) Poliuria( - ) Oliguria( - ) Polakisuria( - ) Anuria( - ) Hematuria ( ) Retensi urin ( - ) Kencing batu( - ) Kencing menetes ( +) Alat kelamin membesar ( - ) Penyakit Prostat ( - ) Ngompol (tidak disadari)
Ektremitas
( + ) Bengkak ( - ) Deformitas ( - ) Nyeri sendi ( - ) Sianosis ( - ) Gatal
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum Tanda vital
Kesan sakit : tampak sakit sedang Kesadaran : compos mentis Kesan gizi : Obesitas I (BMI : 29.1) Tinggi badan: 155cm Berat badan : 70 kg
Tekanan darah : 190/120 Suhu : 36,8 c Frekuensi nadi : 100x/menit Frekuensi nafas : 28x/menit
Sianosis : tidak ditemukan Udema umum : udema tungkai, udem skrotum Mobilitas ( aktif / pasif ) : Aktif Umur menurut taksiran pemeriksa : sesuai dengan taksiran pemeriksa
Status generalis
Kepala Simetris,normocep hali,distribusi rambut merata. Mata Pupil bulat isokor , CA+/+ , SI -/- , RCL +/+ , RCTL +/+ Hidung Simetris, sekret ,deviasi septum -
Leher KGB tidak terasa membesar , tiroid tidak membesar, JVP 5+4 cm H2O
Pemeriksaan Thoraks
Bentuk : datar, tidak cekung Pembuluh darah : normal Buah dada : normal, simetris
Paru-Paru
Depan Inspeksi Kiri Kanan Palpasi Kiri Simetris saat statis dan dinamis Simetris saat statis dan dinamis - Tidak ada benjolan - Fremitus taktil simetris Kanan - Tidak ada benjolan - Fremitus taktil simetris Perkusi Kiri Kanan Auskultasi Kiri Tidak dilakukan karena sesak Tidak dilakukan karena sesak - Suara nafas vesikuler Belakang Simetris saat statis dan dinamis Simetris saat statis dan dinamis - Tidak ada benjolan - Fremitus taktil simetris - Tidak ada benjolan - Fremitus taktil simetris Tidak dilakukan karena sesak Tidak dilakukan karena sesak - Suara nafas vesikuler
- Wheezing (-), Ronki (+) basah di - Wheezing (-), Ronki (+)basah di seluruh lapangan paru seluruh lapangan paru
Kanan
- Wheezing (-), Ronki (+)basah di - Wheezing (-),Ronki (+)basah di seluruh lapangan paru seluruh lapangan paru
Jantung
Inspeksi : Tampak pulsasi iktus cordis Palpasi : Teraba pulsasi ictus cordis di ICS VI 3 cm ke lateral dari midclavicula line sinistra Auskultasi : BJ I/II pada katup mitral, katup tricuspid, katup aorta, katup pulmonal regular. HR: 100 x/menit, murmur(-), gallop (-)
Abdomen
ekstremitas
Inspeksi : datar Auskultasi : Bising usus (+) normal Perkusi : timpani Palpasi : nyeri tekan (+) di regio epigastrium
Superior: Inspeksi: asimetris, deformitas (), edema (-/-), efloresensi bermakna (-), ikterik (-) Palpasi: hangat, tonus otot baik, edema (+/+) *pitting Inferior: Inspeksi: asimetris, deformitas (), palmar eritema (-), edema (-/-), efloresensi bermakna (-), ikterik (-) Palpasi: hangat , tonus otot baik, edema (+/+) *pitting
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi Rutin Leukosit Hemoglobin Hematokrit Trombosit Kimia Klinik Hati Albumin Analisa Gas Darah 2.2* g/dL 3.5-5.2 7.0 11.5* 36* 197 ribu/uL g/dL % ribu/uL 3.8-10.6 13.2- 17.3 40-52 150-440
pH
pCO2 pO2 Bicarbonat (HCO3) Total CO2 Saturasi O2 Kelebihan Basa (BE)
7.25*
26* 153 11* 12* 99 -14.3 mmHg mmHg mmol/L mmol/L % mEq/L
7.35-7.45
35-45 80-100 21-28 23-27 95-100 -2.5 2.5
HATI SGOT SGPT Metabolisme Karbohidrat Glukosa Darah Sewaktu 172* mg/dL < 110 12 12 mU/dl mU/dl < 33 < 50
Ginjal Ureum Kreatinin Elektrolit 166* 4.47* mg/dL mg/dL 13 - 43 < 1.2
Elektrolit Serum
Natrium (Na)
145
mmol/L
135 155
4.4 122*
mmol/L mmol/L
:Thoraks PA
: -CTR >50%
Kesan
Resume
Pria, 59 tahun datang dengan keluhan sesak napas sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Keluhan sesak napas ini dirasakan oleh pasien sekitar 1 bulan SMRS yang bertambah berat sejak 2 hariSMRS. Sesak terjadi apabila pasien tidur telentang sehingga pasien menggunakan 2 buah bantal saat tidur agar tidak sesak..
Pasien mengaku sesak juga dirasakan setelah beraktivitas tetapi membaik apabila pasien beristirahat. Pasien juga merasa cepat lelah saat beraktivitas. Sesak napas ini tidak disertai dengan nyeri dada. Pasien juga mengeluh mual, tidak nafsu makan serta nyeri pada daerah ulu hati sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Riwayat BAB normal,
BAK sering semenjak sebelum dirumah sakit. Warna urine, kuning jernih, tidak nyeri, tidak ada darah. Pasien juga mengeluh kaki bengkak di kedua ektremitas, bagian skrotum, dan perut sejak 3 bulan sebelum masuk rumah sakit. .
Pasien mempunyai riwayat penyakit darah tinggi sejak 2 tahun sebelum masuk rumah sakit tetapi tidak pernah diobati dan riwayat penyakit gula sejak 2 tahun yang lalu, rutin berobat di rumahsakit dengan pemberian obat metformin. Pasien memiliki berat badan berlebih. Ibu pasien memiliki penyakit darah tinggi dan penyakit gula.
Pemeriksaan Fisik : Tekanan darah 190/100 mmHg, RR 28x/menit, Obesitas. mata : konjungtiva pucat (+/+),Tekanan Vena Jugularis meningkat , Ronki (+) basah di seluruh lapangan paru kanan dan kiri , Teraba pulsasi ictus cordis di ICS VI 3 cm ke lateral dari midclavicula line sinistra ( apeks jantung bergeser ke bawah dan lateral ), terdapat pitting oedem pada ekstremitas bawah.
Pemeriksaan Laboratorium Hb : 11.5 ; Gula Darah Sewaktu : 172 ; Ureum : 166 ; Kreatinin : 4.47 ; Albumin : 2,2 ; Foto thorax : Cardiomegali, Hilus melebar, Edema pulmo ec Efusi Pleura Bilateral
Daftar Masalah
Hipertensi stage 2 Obesitas tipe II Chronic Kidney Disease grade IV Hipoalbumin Diabetes Melitus Type 2
Analisis Masalah
Hipertensi stage 2 dan Obesitas II S : Pasien mempunyai riwayat penyakit darah tinggi sejak 2 tahun sebelum masuk rumah sakit tetapi tidak pernah diobati. O : TD 190/100 mmHg , BMI = 31.1 Rencana terapi : Modifikasi gaya hidup ( menurunkan berat badan) Diet rendah natrium Kombinasi 2 obat antihipertensi ( diuretik +
Hipoalbumin
S : Pasien mengeluh bengkak di ekstremitas tangan dan kaki, skrotum, dan perut terlihat membesar. O : Ekstremitas ( Pitting Odem ) ; Albumin : 2,2 g/dL Rencana terapi : Diet tinggi protein Beri ekstra Albumin
CKD derajat IV
S : Lemah,mual dan tidak nafsu makan sejak 2 hari SMRS ( sindrom uremia dd/ sindroma dispepsia). Pasien mempunyai riwayat penyakit darah tinggi sejak 2 tahun sebelum masuk rumah sakit tetapi tidak pernah diobati O : Tekanan darah 190/100 mmHg ; Konjungtiva pucat, pitting oedem pada kedua ekstremitas bawah. Pemeriksaan laboratorium : Hb : 11.5 ; Gula Darah Sewaktu : 172 ; Ureum : 166 ; Kreatinin : 4.47 ; Albumin : 2,2 ; LFG (ml/menit/1,73m2) = 15.1
Rencana pemeriksaan : Pemeriksaan Urin Lengkap Pemeriksaan Elektrolit Pemeriksaan Analisa gas darah USG Abdomen Rencana terapi : Diet rendah protein Pembatasan cairan dan elektrolit Terapi asimptomatik : Anemia : transfusi PRC Keluhan gastrointestinal Pemberian obat antihipertensi
Diabetes Melitus tipe II S : Pasien mengeluh sakit gula sejak 2 tahun yang lalu dan diberi obat metformin. O : Gula Darah Sewaktu : 172 mg/dl Rencana Pemeriksaan : Cek GDS perhari Gula Darah Puasa Rencana Therapi : Diet rendah protein dan Karbohidrat Pemberian Obat anti- diabetes
sejak 4 hari yang Abdomen: buncit,supel,shifting dullness (-), hepar lalu dan lien tidak teraba membesar Extremitas : pitting oedem pada kedua tungkai Lab : Hb : 11,5 g/dl ; Ureum 166 ; Kreatinin 4.47 ; mg/dl ; Albumin : 2.2 g/dL UMU : tidak ditampung
Pemeriksaan :
Ureum, kreatinin/ 2 hari Ulang DPL UMU/24 jam
Sesak(+)
TD:170/110mmHg, S:36,6oC
1.
Hipertensi stage 2
Terapi :
Sakit
Skrotum Nyeri BAK
2.
CKD IV
Anemia Hipoalbumin
Oksigen 2-3L/m
Aff DC Renxamin : Asering /12 Jam Tonar 3 x 2 Lasik 2 x 2 ampul Dulcolac supp Biqnat 1 x 50 dalam Nacl 100 cc Vip Albumin 3 x 2 Diet rendah natrium dan rendah protein
Mata: konjungtiva pucat(+/+); sklera 3. ikterik (-/-) Thorax : Pulmo : SN vesikuler, Rh+/+ Abdomen: buncit, supel,shifting dullness (-), hepar dan lien tidak teraba membesar Extremitas : pitting oedem pada kedua tungkai UMU : -150 Lab tanggal 6 September 2013 : Analisa Gas Darah : pH : 7.32 ; pCO2 : 34 mmHg ; pO2 : 76 mmHg ; HCO3 : 18 mmol/L ; Total CO2 : 19 mmol/L ; Saturasi O2 : 94 % ; BE : - 7.0 mEq/L 4.
1. 2.
Terapi : Terapi : Oksigen 2-3L/m Aff DC Renxamin /12 Jam Tonar 3 x 2 Amlodipine 1 x 5 mg Tuzalos (chlorphenamine,
Mata: konjungtiva pucat(+/+); sklera ikterik (-/-), 3. Odema Periorbital +/+ Thorax : Pulmo : SN vesikuler, Rh -/+ basah halus, wh -/Abdomen: buncit, supel,shifting dullness (-), hepar dan lien tidak teraba membesar 4.
dextromethophan,
paracetamol, phenylpropanolamine) : 3 x 1 Biqnat tab 3 x 2 Vip Albumin 3 x 2 Lasix (furosemid) 6 ampul
Thorax : Pulmo : SN vesikuler, Rh-/+ basal paru Co/ dr Asep untuk Screening HD kiri Abdomen: buncit, supel,shifting dullness (-), hepar dan lien tidak teraba membesar Co/ dr Sukaenah
Pletaal (cilostazol) 3 x 1
Inj. Cefoperazon 2 x 1 g Lasix (furosemid) 6 ampul dalam NaCL 100 cc / 12 jam
Pemeriksaan : Ulang DPL dan elektrolit Periksa ureum kreatinin UMU/24 jam Foto Rontgen
Mata: konjungtiva pucat(+/+); sklera ikterik (-/-); 3. edema palpebrae Thorax : Pulmo : SN vesikuler, Rh+/+ Abdomen: buncit, supel,shifting dullness (-), hepar dan lien tidak teraba membesar Extremitas : pitting oedem pada kedua tungkai 4.
Spironolactone 2 x 100
Injeksi Cefoperazon 2 x 1 g Lasix 2 x 2 ampul (furosemid) ( dalam NaCl 100 cc /12 jam) Ca Gluconas 1 ampul Diet rendah natrium dan
rendah protein Pemeriksaan : USG abdomen Ulang DPL dan elektrolit Ulang Pemeriksaan ureum kreatinin UMU/24 jam
Mata: konjungtiva pucat(+/+); sklera ikterik (-/- 3. ) ; Edema palpebrae Thorax : Pulmo : SN vesikuler, Rh+/+ Abdomen: buncit, supel,shifting dullness (-), hepar dan lien tidak teraba membesar Extremitas : pitting oedem pada kedua tungkai Lab Tanggal 21 September 2013 Hb 11.1 g/dL ; Ht 35 % ; Kalsium 7.1 mg/dL UMU :urin tidak ditampung Hasil USG Abdomen : Hepar sesuai dengan gambaran pada CHF et Ascites serta Efusi Pleura Bilateral curiga e.c 4.
HD Cito Pertama
(furosemid) (dalam NaCl 100 cc/ 12 jam) Ca Gluconas 1 ampul Diet rendah natrium dan
rendah protein
Pemeriksaan : UMU/24 jam
Trombosit
LED Hitung Jenis
156
10
ribu/uL
mm/jam
150-440
0 20
Basofil
Eosinofil Netrofil Batang Netrofil Segmen Limfosit Monosit
0
0* 1* 89* 4* 6
%
% % % % %
01
24 35 50 70 25 40 28
Elektrolit Serum
Natrium ( Na) Kalium ( K ) Klorida ( Cl )
142
mmol/L
135 155
3.6 5.5 98 109
4.5 108
mmol/L mmol/L
GINJAL Ureum Kreatinin 289 * 5.87* mg/dL mg/dL 13-43 < 1.2
ANALISA GAS DARAH PH PCO2 PO2 HCO3 Total CO2 Saturasi O2 Kelebihan (BE) 7.46* 34* 62* 25 26 93* Basa 2 mmHg mmHg mmol/L mmol/L % mEq/L 7.35 7.45 35-45 80-100 21-28 23-27 95-100 -2.5 2.5
Perencanaan Terapi : Renxamin/12 Jam Tonar 3 x 2 Vip Albumin 3 x 2 Amliodipin 1 x 5 Pletaal (cilostazol) 1 x1 Spironolactone 2 x 100 Inj. Cefoperazone 2 x1 Diet rendah natrium dan rendah protein Pemeriksaan : UMU/24 jam
Thorax : Pulmo : SN vesikuler, Rh 4. Hipokalemia -/Abdomen: buncit, supel,shifting dullness (+), Acites Extremitas : pitting oedem pada kedua tungkai. UMU : urine tidak ditampung Pro HD kedua
Hb
Ht Trombosit HATI Albumin
9.9*
30 * 174
g/dL
% ribu/uL
13.2-17.3
40-52 150-440
2.8* 141
g/dL
3.5 5.2
Elektrolit
Elektrolit Serum Natrium ( Na) Kalium ( K ) Klorida ( Cl ) 4.8 106 mmol/L mmol/L 3.6 5.5 98 109 mmol/L 135 155
GINJAL Ureum Kreatinin ANALISA GAS DARAH PH PCO2 PO2 7.50* 31* 68* mmHg mmHg 7.35 7.45 35-45 80-100 238 4.85* * mg/dL mg/dL 13-43 < 1.2
HCO3
Total CO2 Saturasi O2
24
25 95*
mmol/L
mmol/L %
21-28
23-27 95-100
mEq/L
Tanggal 27 September 2013 Pasien meninggal dunia
-2.5 2.5
Prognosis
Ad vitam malam Ad Functionam Ad Sanationam : dubia ad : dubia ad malam : dubia ad malam
Definisi
Kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan
GGK
Epidemiologi
Di Amerika Serikat tahun 1995 1999 100 juta/tahun Di Malaysia, populasi 18 juta 1800 kasus baru/tahun Di negara negara berkembang lain 60 kasus perjuta penduduk/tahun.
40
Faktor Resiko
Usia > 50 tahun
Diabetes Mellitus
Hipertensi
Merokok
Obesitas
Klasifikasi
Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik atas Dasar Derajat Penyakit Deraj at Penjelasan LFG (ml/mn/1,73m2)
1 2 3 4 5
Kerusakan ginjal dengan LFG normal Kerusakan ginjal dengan LFG Kerusakan ginjal dengan LFG Kerusakan ginjal dengan LFG Gagal ginjal ringan sedang berat
Etiologi
Sistem Glomerulus Glomerulopati Glomerulonefritis Penyakit yang mengenai sistem Tubulus Batu saluran kemih Pielonefritis
Etiologi
Penyakit infeksi tubulointerstisial
Penyakit peradangan Penyakit vaskular hipertensif
Dermatologi
Pulmoner Gastrointestinal
Muskuloskeletal
Hematologi
Sistem imun
Sistem urinaria
Sistem metabolik
Pielografi intravena
Jarang dilakukan karena kontras sering tidak bisa melewati filter glomerulus Sesuai indikasi
Ultrasonografi ginjal
Tampak ukuran ginjal yang mengecil, korteks yang menipis, adanya hidronefrosis atau batu ginjal, kista, massa, kalsifikasi Atas indikasi
Renografi
Diagnosis
Anamnesis dan pemeriksaan fisik Perjalanan penyakit Etiologi Gambaran klinik - Keluhan subjektif - Keluhan objektif Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan faal ginjal Diagnosis etiologi Etiologi Pemeriksaan laboratorium untuk perjalanan penyakit Diagnosis pemburuk faal ginjal
Penatalaksanaan
Memperlambat perburukan fungsi ginjal Pencegahan dan terapi kondisi komorbid Pencegahan dan terapi terhadap penyakit jantung Pencegahan dan terapi terhadap penyakit komplikasi
Prinsip tatalaksna
proteinuria atau 0,3 g/kg tambahan asam amino esensial atau asam keton
Prognosis
Tidak bisa disembuhkan kecuali dengan transplantasi ginjal
Sering asimptomatis
Referensi
Sherwood, Lauralee. Sistem Kemih. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG ; 2001. p. 463 503. Sudoyo, A. W dkk. Penyakit Ginjal Kronik. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi V. Jakarta : Pusat Penerbitan IPD FK UI ; 2009. p. 1035 1040. Kamaludin Ameliana. 2010. Gagal Ginjal Kronik. Jakarta : Bagian Ilmu Penyakit Dalam UPH. Clinical practice guidelines for chronic kidney disease: evaluation, classification and stratification, New York National Kidney Foundation, 2002. Silbernagl, S dan Lang, F. Gagal Ginjal kronis. Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi. Cetakan I. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC ; 2007. p. 110 115.