menemukan dan
menggunakan kebebasan
memilih dengan
memperluas kesadaran diri
Hubungan konseling
Menciptakan
pertemuanyang
personal dan otentik
dengan klien
Teknik terapi
Inti terapi eksistensial adalah hubungan antara terapi dengan
kliennya. Hubungan ini disebut pertemuan. Pertemuan
adalah kehadiran asal satu Dasein kehadapan Dasein yang
lain, yakni sebuah “ketersingkapan” satu Dasein terhadap
yang lainnya. Berbeda dengan terapi-terapi formal, seperti
terapi gaya Freud, atau terapi-terapi yang “teknis”, seperti
terapi gaya behavioris, para terapis eksistensial
sepertinya ingin terlibat intim dengan Anda. Saling beri
dan saling terima adalah bagian paling alami dari
pertemuan, bukan untuk saling menghakimi dan
memojokkan. (Boeree, C.George, 2004)
Para analasis eksistensial menyadari kompleksitas manusia
yang mereka hadapi di ruang-ruang praktek mereka.
Mereka menyadari bahwa manusia bukan hanya
merupakan makhluk biologis atau fisik, melainkan juga
sebagai makhluk yang unik dan mempunyai kesadaran.
Dengan perkataan lain, manusia tidak lain adalah tubuh
(organisme) yang berkesadaran. Oleh sebab itu, mereka
beranggapan bahwa pendekatan analisis eksistensial
tentunya diperlukan, karena menwarkan kejernihan
analisis atas pasien-pasien mereka. Gejala manusia dan
pengalaman-pengalamannya tentu saja tidak bisa
dikuantitafikasikan dan digeneralisasi begitu saja. Perlu
Penerapan
Menyajikan suatu
pendekatan bagi
konseli dan terapi
individual dan
kelompok
Catatan kritik
Salah satu kritik terhadap psikologi eksistensial adalah
ketika psikologi telah diperjuangkan untuk dapat
membebaskan diri dari dominasi filsafat, justru
psikologi eksistensial secara terang-terangan
menyatakan kemuakkannya terhadap positivisme
dan determinisme. Para psikolog di Amerika yang
telah memperjuangkan kemerdekaan psikologi dari
filsafat jelas menentang keras segala bentuk
hubungan baru dengan filsafat. Banyak psikolog
merasa bahwa psikologi eksistensial mencerminkan
suatu pemutusan yang mengerikan dengan jajaran
ilmu pengetahuan, karena itu membahayakan
kedudukan ilmu psikologi yang telah diperjuangkan
dengan begitu susah payah.
Sa la h s a t u ko n s e p e ks is t e n s ia l ya n g p a lin g
d it e n t a n g o le h ka la n g a n p s iko lo g i “ilm ia h ”
ia la h ke b e b a s a n in d ivid u u n t u k m e n ja d i
m e n u ru t a p a yn a g d iin g in ka n n ya . Jika
b e n a r, m a ka ko n s e p in i s u d a h p a s t i
m e ru n t u h ka n va lid it a s p s iko lo g i ya n g
b e rp a n g ka l pada ko n s e p s i te ngta ng
t in g ka h la ku ya n g s a n g a t d e t e rm in is t ic .
Ka re n a jika m a n u s ia b e n a r-b e n a r b e b a s
m e n e n t u ka n e ks is t e n s in ya , m a ka s e lu ru h
p re d iks i d a n c o n t ro l a ka n m e n ja d i
m u s t a h il d a n n ila i e ks p e rim e n m e n ja d i
s a n g a t t e rb a t a s . (Ha ll, Ca lvin S. & Lin d ze y,