Anda di halaman 1dari 27

KRAM MUDIGAH BILAMINER

By : Fanny Jesica

Cakram Mudigah Bilaminer


(Perkembangan Minggu Ke-2)
2

Perkembangan Hari Ke-8

Blastokista sebagian terbenam di dalam stroma


endometrium.
Trofoblas berdiferensiasi menjadi:
- Sitotrofoblas
berinti tunggal, di sebelah
dalam, mitosis sering
dijumpai,
- Sinsitiotrofoblas berinti banyak tanpa batas sel
yang jelas,
disebelah luar, mitosis tidak
pernah dijumpai.
Sel-sel dari massa sel dalam/embrioblas juga
berdiferensiasi menjadi dua lapisan:
- Lapisan hipoblas satu lapisan sel-sel kuboid
berdampingan
dengan rongga blastokista,
- Lapisan epiblas
satu lapisan sel silinder
tinggi
Mudigah
Bilaminer

Blastokista manusia berumur 7,5 hari setengah terbenam didalam


stroma endometrium. Trofoblas terdiri dari lapisan dalam berupa sel
sel mononukleus, sitotrofoblas, dan lapisan luar tampa batas sel
yang jelas, sitotrofoblas. Embrioblas dibentuk oleh lapisan epiblas
dan hipoblas. Rongga amnion tampak sebagai suatu celah sempit.

Mudigah Bilaminer

Sel-sel dari masing-masing lapisan


mudigah membentuk sebuah cakram
datar cakram mudigah bilaminer
Terbentuknya rongga kecil di dalam
epiblas dan membesar menjadi rongga
amnion.
Sel-sel epiblas yang dekat dengan
sitotrofoblas amnioblas.

Mudigah Bilaminer

Perkembangan Hari Ke-9


5

Blastokista semakin dalam terbenam, luka bekas


penembusan pada permukaan epithel ditutup
oleh fibrin.
Terdapat vakuola-vakuola pada sinsitium, bila
menyatu lakuna
Tahap perkembangan ini dikenal sebagai tahap
lakunaris.
Terbentuknya selaput tipis oleh sel-sel gepeng
(yang mungkin berasal dari hipoblas) pada kutub
abembrional selaput eksoselom (selaput
Heuser).
Selaput eksoselom bersama dengan hipoblas
membentuk lapisan untuk rongga eksoselom
kantung kuning telur primitif.

Mudigah Bilaminer

Blastokista manusia berumur 9 hari. Sinsitiotrofoblas


memperlihatkan bayak lukuna. Sel-sel gepeng membentuk membran
eksoselom. Diskus bilaminar terdiri dari suatu lapisan sel epiblas
silindris dan satu lapisan sel hipoblas kuboid. Defek semula di
permukan endometrium telah tertutp oleh bekuan fibrin

Mudigah Bilaminer

Perkembangan Hari Ke-11&12


7

Blastokista telah terbenam seluruhnya di dalam stroma


endometrium, dan epitel permukaan telah menutupi
hampir seluruh cacat pada dinding rahim.

Pada kutub embrional rongga-rongga lakuna dalam


sinsitium membentuk jalinan yang saling berhubungan.

Pada kutub abembrional, trofoblas masih terdiri atas selsel sitotrofoblas.

Sel-sel sinsitiotrofoblas menembus lebih dalam ke stroma


merusak lapisan endotel pembuluh-pembuluh kapiler
ibu tersumbat dan melebar sinusoid.

Lakuna sinsitium berhubungan dengan sinusoid darah


ibu memasuki sistem lakuna sirkulasi utero-plasenta.

Mudigah Bilaminer

Sekelompok sel muncul di antara permukaan dalam


sitotrofoblas dan permukaan luar eksoselom membentuk
jaringan penyambung yang halus dan longgar mesoderm
ekstraembrional.
Terbentuk rongga2 besar menyatu selom
ekstraembrional.
Rongga ini mengelilingi kantung kuning telur primitif dan
rongga amnion kecuali pada tempat cakram mudigah
berhubungan dengan trofoblas melalui tangkai penghubung.
Mesoderm ekstraembrional yang membatasi sitotrofoblas dan
amnion mesoderm ekstraembrional somatopleural.
Mesoderm ekstraembrional yang menutupi kantung kuning
telur mesoderm ekstraembrional splanknopleural.
Sel-sel endometrium menjadi polihedral dan banyak
mengandung glikogen dan lemak; ruang antarsel terisi dengan
cairan ekstravasasi, dan jaringan menjadi sembab reaksi
desidua.
Mudigah Bilaminer

Blastokista manusia berusia sekitar 12 hari. Lakuna trofoblas di


kutub embrional sudah berhubungan langsung dengan sinusoid ibu
di stroma endometrium. Mesoderm ekstraembrional berproliferasi
dan mengisi ruang antara membran eksoselom dan bagian dalam
trofoblas.

Mudigah Bilaminer

Perkembangan Hari Ke 13
10

Luka permukaan endometrium telah sembuh.


Trofoblas ditandai dengan munculnya struktur-struktur
villi.
Sel-sel dari sitotrofoblas berproliferasi setempat
menembus ke dalam sinsitiotrofoblas membentuk
silinder-silinder sel yang dibungkus sinsitium villi
primer.
Hipoblas menghasilkan sel-sel lain yang bermigrasi ke
sisi dalam selaput eksoselom. Sel-sel ini berproliferasi
dan membentuk rongga baru di dalam rongga eksoselom
kantung kuning telur sekunder (kantung kuning
telur definitif).
Selom ekstraembrional meluas dan membentuk sebuah
rongga besar rongga korion.

Mudigah Bilaminer

11

Mesoderm ekstraembrional yang melapisi


permukaan dalam sitotrofoblas lempeng korion.
Tempat di mana mesoderm ekstraembrional
melintasi rongga korion di tangkai
penghubung.
Dengan berkembangnya pembuluh darah, tangkai
penghubung akan menjadi tali pusat.
Menjelang akhir minggu kedua, cakram mudigah
terdiri atas dua cakram sel yang saling berhadapan:
- epiblas, yang membentuk lantai rongga amnion
yang terus semakin meluas,
- hipoblas, yang membentuk atap kantung kuning
telur sekunder.
Di daerah kepalanya, cakram hipoblas
Mudigah Bilaminer

12

Blatokista manusia berusia 13 hari. Lakuna trofoblas terdapat, baik


di kutub embrional maupun dikutub abembrional, dan sirkulasi
uteroplasenta telah dimulai. Perhatikan vilus primer dan selom
ekstraembrional atau rongga korion. Yolk sac sekunder seluruhnya
sudah dilapisi oleh endoderm.

Mudigah Bilaminer

Potongan besar melalui implantasi mudigah berusia 13 hari.


Perhatikan rongga amnion, yolk sac dan kista eksoselom di rongga
korion. Sebagian lakuna terisi oleh darah.
13

Mudigah Bilaminer

KRAM MUDIGAH TRILAMINER

Gastrulasi: Pembentukan Mesoderm dan Endoderm Embrional


15

Peristiwa paling khas dalam minggu ke-3


adalah gastrulasi, yang dimulai dengan
munculnya garis primitif yang pada ujung
kepalanya terdapat nodus primitif.
Di daerah nodus dan garis ini, sel-sel epiblas
bergerak kearah dalam dikenal sebagai
invaginasi.
Kemudian membentuk lapisan-lapisan sel
baru: endoderm terletak di antara epiblas
dan endoderm yang baru terbentuk untuk
membentuk mesoderm.
Sel-sel yang tidak berimigrasi melaluiMudigah
garisTrilaminer

Potongan melintang melalui bagian kranial garis primitif pada


hari ke 15 yang memperlihatkan invaginasi sel epiblas. Sel-sel
pertama yang bergerak ke dalam mendoronghipoblas untuk
menciptakan endoderm definitif. Setelah endoderm definitif.

Pembentukan Notokord
17

Sel-sel prenotokord yang menjalani


invaginasi di lubang primitif bergerak ke
arah kepala mencapai lempeng prekordal.
Sel-sel prenotokord tersebut menempatkan
diri dalam endoderm sebagai lempeng
notokord.
Sel sel ini kemudian membentuk genjel
(korda) sel yang padat, notokord definitif
yang terletak di tabung saraf dan berfungsi
sebagai dasar untuk tulang-tulang aksial.
Mudigah Trilaminer

18

A. Potongan sagital melalui mudigah 17 hari. B. skema potong


melintang melalui bagian lempeng notokord. Tidak lama
kemudian lempeng notokord terlepas dari endoderm untuk
membentuk notokord definitive C. Gambar skematik yang
memperlihatkan notokord definitive.

Mudigah Trilaminer

Pembentukan Notokord (Lanj.)


19

Pada perkembangan selanjutnya,


lempeng notokord mengelupas dari
endoderm, dan terbentuklah sebuah
tali padat, notokord.
Notokord membentuk sumbu tengah,
yang akan menjadi dasar bagi
kerangka sumbu badan
Pada akhir minggu ke-3, terbentuklah
tiga lapisan mudigah dan diferensiasi
jaringan dan organ sudah mulai.
Mudigah Trilaminer

20

Pertumbuhan cakram
mudigah

Pada awalnya cakram mudigah rata dan


berbentuk bundar berangsur-angsur
memanjang dengan ujung kepala lebar
dan ujung kaudal menyempit
Perluasan terutama di daerah kepala,
garis primitif sama besarnya dikarenakan
oleh migrasi sel yang terus menerus dari
daerah garis primitif menuju ke arah
kepala.
Mudigah Trilaminer

Pertumbuhan cakram mudigah (lanj.)


21

Diferensiasi spesifik lapisan germinal


bagian kepala terjadi pada minggu ke-3,
dan bagian kaudal menjelang minggu ke4.
Ketika ujung kranial berdiferensiasi,
gastrulasi terus berlanjut di bagian kaudal,
sehingga embrio berkembang secara
sefalokaudal.
Semuanya berlangsung sampai akhir
minggu ke-4.
Mudigah Trilaminer

Perkembangan trofoblas lebih lanjut


22

Ditandai dengan adanya villi primer


yang terdiri atas inti sitotrofoblas yang
dibungkus oleh selapis sinsitium
Selanjutnya terbentuk villi sekunder
yang berasal dari sel mesoderm yang
menembus inti villi primer dan tumbuh
ke arah desidua.

Mudigah Trilaminer

23

Mudigah Trilaminer

24

Menjelang akhir minggu ke-3, terbentuk


villi tersier atau villi plasenta definitif.
Pembuluh kapiler di dalam villi tersier
berhubungan dengan kapiler yang
berkembang di dalam mesoderm
lempeng korion dan di tangkai
penghubung.
Sistem villi ini berperan ketika jantung
mulai berdenyut pada minggu ke-4
perkembangan.
Mudigah Trilaminer

25

Sel-sel sitotrofoblas di dalam villi terus menembus


sinsitium hingga mencapai endometrium ibu.
Di sini terbentuk kulit luar sitotrofoblas luar
yang tipis
Villi yang menjulur dari lempeng korion ke desidua
basalis disebut villi batang atau villi penambat.
Villi yang keluar dari sisi-sisi villi batang disebut
villi bebas (villi terminal).
Rongga korion terus membesar, pada hari ke-19
dan 20 mudigah menempel ke kulit trofoblasnya
hanya dengan satu tangkai penghubung kecil.
Tangkai penghubung ini berkembang menjadi tali
pusat dan menjadi penghubung antara plasenta
Mudigah Trilaminer
dengan mudigah.

Potongan longitudinal melalui sebuah villi pada akhir minggu ketiga perkembangan.
Perhatikan bahwa pertumbuhan darah ibu menembus kulit sitotrofoblas dan
memasuki rongga antar villi, yang mengelilingi villi tersebut. Kapiler villi
berhubungan dengan pembuluh yang terdapat di lempeng korion dan tangkai
penghubung, yang selanjutnya akan dihubungkan dengan pembuluh darah
mudigah.
26

Mudigah Trilaminer

SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai