Anda di halaman 1dari 78

Keamanan Sistem

Informasi
Program Studi
Manajemen dan
Akuntansi

Pendahuluan
Informasi saat ini sudah menjadi sebuah komoditi
yang sangat penting. Bahkan ada yang mengatakan
bahwa kita sudah berada di sebuah informationbased society.
Kemampuan untuk mengakses dan
menyediakan informasi secara cepat dan akurat
menjadi sangat esensial bagi sebuah organisasi,
baik yang berupa organisasi komersial
(perusahaan), perguruan tinggi, lembaga
pemerintahan, maupun individual (pribadi).

Pendahuluan (lajutan)
Survey Information Week (USA), 1271
system or network manager, hanya
22% yang menganggap keamanan
sistem informasi sebagai komponen
penting.
Kesadaran akan masalah keamanan
masih rendah!

Pendahuluan
Tanggal 16-17 April 2004, seorang konsultan
IT, Dani menyerang sistem pertahanan website
KPU. Begitu sukses menembus website KPU,
hacker muda itu meng-update table nama
partai dan mengacak jumlah perolehan
suaranya (dikalikan 10). Nama-nama peserta
pemilu langsung diganti. Yang jelas, nama-nama
baru parpol yang diduga karya iseng Dani itu
menyebabkan negeri ini geger.
Tahun 2009, Situs resmi Kabupaten Ngajuk
berhasil dikerjai hacker. situs tersebut disusupi
dengan konten video porno.

Pendahuluan
Tahun 2009, situs Departemen Komunikasi dan
Informatika (Depkominfo). Salah satu sub domain
milik depkominfo, yang beralamat di
www.ecom.depkominfo.go.id diketahui memiliki
sistem keamanan web yang lemah. Jika masuk ke
situs tersebut akan muncul pesan:
Dengan ini kami beritahukan
bahwasecurity webini masih sangat lemah.
Mohon untuk diperiksa kembali, tulis
hacker dalam jejak yang ditinggalkannya di
situs Depkominfo.

Pendahuluan
Jumlah kejahatan komputer (computer crime),
terutama yang berhubungan dengan sistem informasi,
akan terus meningkat dikarenakan beberapa hal,
antara lain:
Aplikasi bisnis yang menggunakan (berbasis)
teknologi informasi dan jaringan komputer semakin
meningkat.
Desentralisasi server sehingga lebih banyak
sistem yang harus ditangani dan membutuhkan lebih
banyak operator dan administrator yang handal.
Padahal mencari operator dan administrator yang
handal adalah sangat sulit.

Pendahuluan
Transisi dari single vendor ke multi-vendor
sehingga lebih banyak yang harus dimengerti
dan masalah interoperability antar vendor yang
lebih sulit ditangani.
Meningkatnya kemampuan pemakai di bidang
komputer sehingga mulai banyak pemakai yang
mencoba-coba bermain atau membongkar
sistem yang digunakannya.
Kesulitan dari penegak hukum untuk mengejar
kemajuan dunia komputer dan telekomunikasi
yang sangat cepat.

Pendahuluan
Semakin kompleksnya sistem yang digunakan,
seperti semakin besarnya program (source code)
yang digunakan sehingga semakin besar
probabilitas terjadinya lubang keamanan.
Semakin banyak perusahaan yang
menghubungkan sistem informasinya dengan
jaringan komputer yang global seperti Internet.
Potensi sistem informasi yang dapat dijebol
menjadi lebih besar.

Pendahuluan
Mungkinkah Aman?
Sangat sulit mencapai 100% aman
Ada timbal balik antara keamanan
vs. kenyamanan (security vs
convenience)

Pendahuluan
Definisi computer security:
Garfinkel & Spafford
A computer is secure if you can depend on it
and its software to behave as you expect
G. J. Simons
Keamanan informasi adalah bagaimana kita
dapat mencegah penipuan (cheating) atau,
paling tidak, mendeteksi adanya penipuan di
sebuah sistem yang berbasis informasi, dimana
informasinya sendiri tidak memiliki arti fisik.

Pendahuluan
Jika kita berbicara tentang keamanan
sistem informasi, selalu kata kunci yang
dirujuk adalah pencegahan dari
kemungkinan adanya virus, hacker, cracker
dan lain-lain.
Padahal berbicara masalah keamanan
sistem informasi maka kita akan berbicara
kepada kemungkinan adanya resiko yang
muncul atas sistem tersebut.

Pendahuluan
Sehingga pembicaraan tentang
keamanan sistem tersebut maka kita
akan berbicara 2 masalah utama yaitu :
1. Threats (Ancaman) atas sistem dan
2. Vulnerability (Kelemahan) atas
sistem

Pendahuluan
Masalah tersebut pada gilirannya berdampak kepada

6 hal yang utama dalam sistem informasi yaitu :

Efektifitas dan Efisiensi


Kerahasiaan
Integritas
Keberadaan (availability)
Kepatuhan (compliance)

Keandalan (reliability)

Pendahuluan
Adapun kriteria yag perlu di perhatikan dalam masalah
keamanan sistem informasi membutuhkan 10 domain
keamanan yang perlu di perhatikan yaitu :
1.

Akses kontrol sistem yang digunakan

2.

Telekomunikasi dan jaringan yang dipakai

3.

Manajemen praktis yang di pakai

4.

Pengembangan sistem aplikasi yang digunakan

5.

Cryptographs yang diterapkan

6.

Arsitektur dari sistem informasi yang diterapkan

7.

Pengoperasian yang ada

8.

Busineess Continuity Plan (BCP) dan Disaster Recovery Plan (DRP)

9.

Kebutuhan Hukum, bentuk investigasi dan kode etik yang diterapkan

10.

Tata letak fisik dari sistem yang ada

ANCAMAN (Threats)
Ancaman adalah aksi yang terjadi baik dari dalam
sistem maupun dari luar sistem yang dapat
mengganggu keseimbangan sistem informasi.
Ancaman yang mungkin timbul dari kegiatan
pengolahan informasi berasal dari 3 hal utama,
yaitu :
Ancaman Alam
Ancaman Manusia
Ancaman Lingkungan

ANCAMAN (Threats)
Ancaman Alam
Yang termasuk dalam kategori ancaman alam
terdiri atas :
Ancaman air, seperti : Banjir, Stunami, Intrusi
air laut, kelembaban tinggi, badai, pencairan
salju
Ancaman Tanah, seperti : Longsor, Gempa
bumi, gunung meletus
Ancaman Alam lain, seperti : Kebakaran hutan,
Petir, tornado, angin ribut

ANCAMAN (Threats)
Ancaman Manusia
Yang dapat dikategorikan sebagai ancaman manusia,
diantaranya adalah :
Malicious code
Virus, Logic bombs, Trojan horse, Worm, active contents,
Countermeasures
Social engineering
Hacking, cracking, akses ke sistem oleh orang yang tidak
berhak, DDOS, backdoor
Kriminal
Pencurian, penipuan, penyuapan, pengkopian tanpa ijin,
perusakan
Teroris
Peledakan, Surat kaleng, perang informasi, perusakan

ANCAMAN (Threats)
Ancaman Lingkungan
Yang dapat dikategorikan sebagai ancaman
lingkungan seperti :
Penurunan tegangan listrik atau kenaikan
tegangan listrik secara tiba-tiba dan dalam
jangka waktu yang cukup lama
Polusi
Efek bahan kimia seperti semprotan obat
pembunuh serangga, semprotan anti api, dll
Kebocoran seperti A/C, atap bocor saat hujan

KELEMAHAN
(Vurnerability)
Adalah cacat atau kelemahan dari
suatu sistem yang mungkin timbul
pada saat mendesain, menetapkan
prosedur, mengimplementasikan
maupun kelemahan atas sistem
kontrol yang ada sehingga memicu
tindakan pelanggaran oleh pelaku
yang mencoba menyusup terhadap
sistem tersebut.

KELEMAHAN
(Vurnerability)
Cacat sistem bisa terjadi pada
prosedur, peralatan, maupun
perangkat lunak yang dimiliki,
contoh yang mungkin terjadi
seperti: Seting firewall yang
membuka telnet sehingga dapat
diakses dari luar, atau Seting VPN
yang tidak di ikuti oleh penerapan
kerberos atau NAT.

KELEMAHAN
(Vurnerability)
Suatu pendekatan keamanan sistem informasi minimal
menggunakan 3 pendekatan, yaitu :
1

Pendekatan Preventif yang bersifat mencegah


dari kemungkinan terjadikan ancaman dan kelemahan

2.

Pendekatan Detective yang bersifat mendeteksi


dari adanya penyusupan dan proses yang mengubah
sistem dari keadaan normal menjadi keadaan abnormal

3.

Pendekatan Corrective yang bersifat


mengkoreksi keadaan sistem yang sudah tidak
seimbang untuk dikembalikan dalam keadaan normal

PENGENDALIAN KEAMANAN
SISTEM INFORMASI
Berkaitan dengan keamanan system informasi,
diperlukan tindakan berupa pengendalian
terhadap sistem informasi. Kontrol-kontrol
untuk pengamanan sistem informasi antara
lain:
a) Kontrol Administratif
b) Kontrol Pengembangan dan Pemeliharaan
Sistem
c) Kontrol Operasi
d) Proteksi Fisik terhadap Pusat Data

PENGENDALIAN KEAMANAN
SISTEM INFORMASI

e) Kontrol Perangkat Keras


f) Kontrol Akses terhadap Sistem
computer
g) Kontrol terhadap Akses Informasi
h) Kontrol terhadap Bencana
i) Kontrol Terhadap Perlidungan Terakhir
j) Kontrol Aplikasi

Kontrol Administratif
Kontrol administratif dimaksudkan untuk
menjamin bahwa seluruh kerangka kontrol
dilaksanakan sepenuhnya dalam organisasi
berdasarkan prosedur-prosedur yang jelas.
Kontrol ini mencakup hal-hal berikut:
Mempublikasikan kebijakan kontrol yang
membuat semua pengendalian sistem
informasi dapat dilaksanakan dengan jelas
dan serius oleh semua pihak dalam
organisasi.

Kontrol Administratif

Prosedur yang bersifat formal dan standar


pengoperasian disosialisasikan dan
dilaksanakan dengan tegas. Termasuk hal
ini adalah proses pengembangan sistem,
prosedur untuk backup, pemulihan data,
dan manajemen pengarsipan data.
Perekrutan pegawai secara berhati-hati
yang diikuti dengan orientasi pembinaan,
dan pelatihan yang diperlukan.

Kontrol Administratif
Supervisi terhadap para pegawai. Termasuk pula
cara melakukan control kalau pegawai melakukan
penyimpangan terhadap yang diharapkan.
Pemisahan tugas-tugas dalam pekerjaan dengan
tujuan agar tak seorangpun yang dapat menguasai
suatu proses yang lengkap. Sebagai contoh,
seorang pemrogram harus diusahakan tidak
mempunyai akses terhadap data produksi
(operasional) agar tidak memberikan kesempatan
untuk melakukan kecurangan.

Kontrol Pengembangan dan


Pemeliharaan Sistem
Untuk melindungi kontrol ini, peran auditor
sistem informasi sangatlah penting. Auditor
sistem informasi harus dilibatkan dari masa
pengembangan hingga pemeliharaan system,
untuk memastikan bahwa system benar-benar
terkendali, termasuk dalam hal otorisasi pemakai
sistem. Aplikasi dilengkapi dengan audit trail
sehingga kronologi transaksi mudah untuk
ditelusuri

Kontrol Operasi
Kontrol operasi dimaksudkan agar system beroperasi
sesuai dengan yang diharapkan. Termasuk dalam kontrol
ini:
Pembatasan akan akses terhadap data
Kontrol terhadap personel pengoperasi
Kontrol terhadap peralatan
Kontrol terhadap penyimpanan arsip
Pengendalian terhadap virus
Untuk mengurangi terjangkitnya virus, administrator sistem
harus melakukan tiga kontrol berupa preventif, detektif, dan
korektif.

Kontrol
Preventif

Contoh
o Menggunakan salinan perangkat lunak atau berkas yang berisi makro
yang benar-benar bersih.
o Mengindari pemakaian perangkat lunak freeware atau shareware dari
sumber yang belum bisa dipercaya.
o Menghindari pengambilan berkas yang mengandung makro dari
sembarang tempat.
o Memeriksa program baru atau berkas-berkas baru yang mengandung
makro dengan program anti virus sebelum dipakai.
o Menyadarkan pada setiap pemakai untuk waspada terhadap virus.

Detektif

o Secara rutin menjalankan program antivirus untuk mendeteksi infeksi


virus.
o Melakukan pembandingan ukuran-ukuran berkas untuk mendeteksi
perubahan ukuran pada berkas
o Melakukan

pembandingan

tanggal

berkas

untuk

mendeteksi

perubahan tanggal berkas.


Korektif

o Memastikan pem-backup-an yang bersih


o Memiliki rencana terdokumentasi tentang pemulihan infeksi virus.
o Menjalankan program antivirus untuk menghilangkan virus dan
program yang tertular.

Proteksi Fisik terhadap Pusat


Data

Untuk menjaga hal-hal yang tidak


diinginkan terhadap pusat data.
Faktor lingkungan yang menyangkut
suhu, kebersihan, kelembaban udara,
bahaya banjir, dan keamanan fisik
ruangan perlu diperhatikan dengan
benar.

Kontrol Perangkat Keras


Untuk mengatisipasi kegagalan sistem
komputer, terkadang organisasi menerapkan
sistem komputer yang berbasis fault-tolerant
(toleran terhadap kegagalan).
Pada sistem ini, jika komponen dalam sistem
mengalami kegagalan maka komponen
cadangan atau kembarannya segera
mengambil alih peran komponen yang rusak

Kontrol Perangkat Keras


Sistem fault-tolerant dapat diterapkan pada lima
level, yaitu pada
komunikasi jaringan, toleransi kegagalan
terhadap jaringan dilakukan dengan
menduplikasi jalur komunikasi dan prosesor
komunikasi.
prosesor, redundasi prosesor dilakukan
antaralain dengan teknik watchdog processor,
yang akan mengambil alih prosesor yang
bermasalah.

Kontrol Perangkat Keras


penyimpan eksternal,terhadap
kegagalan pada penyimpan eksternal
antara lain dilakukan melalui disk
memoring atau disk shadowing, yang
menggunakan teknik dengan menulis
seluruh data ke dua disk secara pararel.
Jika salah satu disk mengalami
kegagalan, program aplikasi tetap bisa
berjalan dengan menggunakan disk
yang masih baik.

Kontrol Perangkat Keras


catu daya, toleransi kegagalan pada
catu daya diatasi melalui UPS.
transaksi, toleransi kegagalan pada
level transaksi ditangani melalui
mekanisme basis data yang disebut
rollback, yang akan mengembalikan ke
keadaan semula yaitu keadaan seperti
sebelum transaksi dimulai sekiranya di
pertengahan pemrosesan transaksi
terjadi kegagalan.

Kontrol Akses terhadap Sistem


Komputer
untuk melakukan pembatasan akses terhadap
sistem, setiap pemakai sistem diberi otorisasi
yang berbeda-beda. Setiap pemakai dilengkapi
dengan nama pemakai dan password.
sistem-sistem yang lebih maju
mengombinasikan dengan teknologi lain.
Misalnya, mesin ATM menggunakan kartu
magnetic atau bahkan kartu cerdas sebagai
langkah awal untuk mengakses sistem dan
kemudian baru diikuti dengan pemasukan PIN
(personal identification number).

Kontrol Akses terhadap Sistem


Komputer
Teknologi yang lebih canggih menggunakan
sifat-sifat biologis manusia yang bersifat
unik, seperti sidik jari dan retina mata,
sebagai kunci untuk mengakses sistem
Pada sistem yang terhubung ke Internet,
akses Intranet dari pemakai luar (via
Internet) dapat dicegah dengan
menggunakan firewall. Firewall dapat
berupa program ataupun perangkat keras
yang memblokir akses dari luar intranet.

Kontrol terhadap Akses


Informasi
Ada kemungkinan bahwa seseorang yang
tak berhak terhadap suatu informasi
berhasil membaca informasi tersebut
melalui jaringan (dengan menggunakan
teknik sniffer). Untuk mengantisipasi
keadaan seperti ini, alangkah lebih baik
sekiranya informasi tersebut dikodekan
dalam bentuk yang hanya bisa dibaca
oleh yang berhak

Kontrol terhadap Akses


Informasi
Studi tentang cara mengubah suatu
informasi ke dalam bentuk yang tak dapat
dibaca oleh orang lain dikenal dengan istilah
kriptografi. Adapun sistemnya disebut
sistem kripto. Secara lebih khusus, proses
untuk mengubah teks asli (cleartext atau
plaintext) menjadi teks yang telah dilacak
(cliphertext) dinamakan enskripsi,
sedangkan proses kebalikannya, dari
chiphertext menjadi cleratext, disebut
dekripsi.

Kontrol terhadap Akses


Informasi

Dua teknik yang popular untuk melakukan


enskripsi yaitu DES dan public-key encryption
DES merupakan teknik untuk melakukan
enskripsi dan deskripsi yang dikembangkan
oleh IBM pada tahun 1970-an. Kunci yang
digunakan berupa kunci privat yang bentuknya
sama. Panjang kunci yang digunakan sebesar
64 bit. Algoritma yang digunakan mengonversi
satu blok berukuran 64 bit (8karakter) menjadi
blok data berukuran 64 bit.

Kontrol terhadap Akses


Informasi

Sistem DES yang menggunakan kunci


privat memiliki kelemahan yang
terletak pada keharusan untuk
mendistribusikan kunci ini.
Pendistribusian inilah yang menjadi
titik rawan untuk diketahui oleh pihak
penyadap.

Kontrol terhadap Akses


Informasi
Untuk mengatasi kelemahan sistem kripto
simetrik, diperkenalkan teknik yang disebut
kriptografi kunci publik. Sistem ini merupakan
model sistem kripto asimetrik, yang
menggunakan kunci enkripsi dan dekripsi yang
berbeda. Caranya adalah dengan menggunakan
kunci privat dan kunci publik. Sebagai
gambaran, bila pengirim S mengirimkan pesan
ke penerima R, ia menggunakan kunci publik R
dan kemudian R melakukan dekripsi dengan
menggunakan kunci privat R.

Kontrol Terhadap Bencana

Zwass (1998) membagi rencana pemulihan


terhadap bencana ke dalam 4 komponen:
Rencana darurat (emergency plan) menentukan
tidakan-tindakan yang harus dilakukan oleh para
pegawai manakala bencana terjadi.
Rencana cadangan (backup plan) menentukan
bagaimana pemrosesan informasi akan
dilaksanakan selama masa darurat.

Kontrol Terhadap Bencana


Rencana pemulihan (recovery plan)
menentukan bagaimana pemrosesan
akan dikembalikan ke keadaan seperti
aslinya secara lengkap, termasu
mencakup tanggung jawab masingmasing personil.
Rencana pengujian (test plan)
menentukan bagaimana komponenkomponen dalam rencana pemulihan
akan diuji atau disimulasikan

Kontrol Terhadap Perlidungan


Terakhir

Kontrol terhadap perlindungan terakhir dapat


berupa:
Rencana pemulihan terhadap bencana.
Asuransi.
Asuransi merupakan upaya untuk mengurangi
kerugian sekiranya terjadi bencana. Itulah
sebabnya, biasanya organisasi mengansurasikan
gedung atau asset-aset tertentu dengan tujuan
kalau bencana terjadi, klaim asuransi dapat
digunakan untuk meringankan beban organisasi

Kontrol Telekomunikasi

Kontrol Aplikasi
Kontrol aplikasi adalah kontrol yang diwujudkan
secara sesifik dalam suatu aplikasi sistem
informasi. Wilayah yang dicakup oleh kontrol ini
meliputi:
Kontrol Masukan
Kontrol Pemrosesan
Kontrol Keluaran
Kontrol Basis Data
Kontrol Telekomunikasi

Etika, Keamanan, dan


Pengendalian

Moral, Etika, dan Hukum


Moral : Tradisi kepercayaan mengenai
perilaku benar atau salah.
Etika : Satu set kepercayaan, standar
pemikiran suatu individu, kelompok, dan
masyarakat.
Hukum : peraturan perilaku yang
dipaksakan oleh otoritas berdaulat, seperti
pemerintah pada rakyat atau warga
negaranya.

Etika dalam Sistem


Informasi
Etika dalam sistem informasi
meliputi 4 hal, yaitu :
Privasi
Akurasi
Properti
Akses

Privasi
Hal yang menyangkut hak
individu untuk mempertahankan
informasi pribadi dari
pengaksesan oleh orang lain yang
tidak diberi ijin untuk
melakukannya.

Privasi
Privasi fisik : hak seseorang untuk
mencegah seseorang yang tidak
dikehendaki terhadap waktu, ruang,
dan properti (hak milik).
Privasi informasi : hak individu untuk
menentukan kapan, bagaimana, dan
apa saja informasi pribadi yang ingin
dikomunikasikan dengan pihak lain.

Akurasi

Ketepatan informasi dalam mewakili


objek yang diwakilinya dan bebas dari
kesalahan

Properti
Entity fisik maupun virtual yang dimiliki oleh
individu atau kelompok.
Perlindungan terhadap hak properti dikenal
dengan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)
Kekayaan intelektual diatur melalui 3 mekanisme :
Copyright
Paten
Trade secret

Hak cipta (Copyright)


Hak yang dijamin oleh kekuatan
hukum yang melarang penduplikasian
kekayaan intelektual tanpa seijin
pemegangnya.
Hak seperti ini mudah didapatkan dan
diberikan kepada pemegangnya
selama masa hidup penciptanya plus
70 tahun.

Paten
Sekumpulan hak eksklusif yang
diberikan oleh negara kepada seorang
penemu atau hasil temuannya untuk
waktu yang terbatas.
Perlindungan terhadap kekayaan
intelektual yang paling sulit didapatkan
karena hanya akan diberikan kepada
penemuan-penemuan inovatif dan
sangat berguna.
Hukum paten memberikan
perlindungan selama 20 tahun

Rahasia perdagangan
(trade secret)

Formula, praktek, proses, desain,


instrumen, atau kumpulan
informasi dimana tidak semuanya
boleh diketahui untuk
kepentingan keuntungan bisnis
atas konsumen dan kompetitor.

Rahasia perdagangan
(trade secret)

Hukum rahasia perdagangan


melindungi kekayaan intelektual
melalui lisensi atau kontrak.
Pada lisensi perangkat lunak, seseorang
yang menandatangani kontrak
menyetujui untuk tidak menyalin
perangkat lunak tersebut untuk
diserahkan pada orang lain atau dijual.

Akses
Fokus dari masalah akses adalah
pada penyediaan akses untuk semua
kalangan.
Teknologi informasi diharapkan tidak
menjadi halangan dalam melakukan
pengaksesan terhadap informasi
bagi kelompok orang tertentu.

Teknik hacking - Denial of service

Teknik ini dilakukan dengan cara


membuat permintaan yang sangat
banyak terhadap suatu situs
sehingga sistem menjadi macet, dan
kemudian dengan mencari
kelemahan sistem, pelaku melakukan
serangan terhadap sistem.

Teknik hacking - Sniffer

Teknik ini dilakukan dengan membuat


program yang dapat melacak paket
data seseorang ketika paket tersebut
melintasi internet, menangkap
password atau isinya.

Teknik hacking - Spoofing

Pemalsuan alamat email atau


web dengan tujuan menjebak
pemakai agar memasukkan
informasi yang penting seperti
password atau nomor kartu
kredit.

Teknik hacking - Logic bomb dan

time bomb

Program yang beraksi karena dipicu


oleh suatu kejadian atau setelah
selang waktu tertentu.

Teknik hacking - Virus


Program komputeryang dapat menggandakan atau
menyalin dirinya sendiridan menyebar dengan cara
menyisipkan salinan dirinya ke dalam program atau
dokumen lain.
Virus komputer dapat dianalogikan denganvirus biologis
yang menyebar dengan cara menyisipkan dirinya sendiri
kesel makhluk hidup.
Virus komputer dapat merusak (misalnya dengan merusak
data pada dokumen), membuat pengguna komputer
merasa terganggu, maupun tidak menimbulkan efek sama
sekali.

Virus komputer umumnya dapat merusakperangkat lunak


komputer dan tidak dapat secara langsung merusak
perangkat keraskomputer tetapi dapat mengakibatkan kerusakan
dengan cara memuat program yang memaksaover processke
perangkat tertentu.
Efek negatif virus komputer adalah memperbanyak dirinya sendiri,
yang membuat sumber daya pada komputer (seperti penggunaan
memori) menjadi berkurang secara signifikan.
Hampir 95% virus komputer berbasis sistem operasi Windows.
Sisanya menyerang Linux/GNU, Mac,FreeBSD, OS/2IBM, dan
Sun Operating System.
Virus yang ganas akan merusak perangkat keras.

Jenis-jenis Virus

Worm- Menduplikatkan dirinya sendiri padaharddisk. Ini


membuat sumber daya komputer (Harddisk) menjadi penuh
akan worm itu.
Trojan- Mengambil data pada komputer yang telah
terinfeksi dan mengirimkannya pada pembuat trojan itu
sendiri.
Backdoor- Hampir sama dengan trojan. Namun, Backdoor
bisanya menyerupai file yang baik-baik saja. Misalnya game.

Spyware- Spywaremerupakan turunan dariadware, yang


memantau kebiasaan pengguna dalam melakukan penjelajahan
Internetuntuk mendatangkan "segudang iklan" kepada pengguna.
Tetapi, karenaadwarekurang begitu berbahaya (tidak melakukan
pencuriandata), spywaremelakukannya dan mengirimkan hasil
yang ia kumpulkan kepada pembuatnya (adwareumumnya hanya
mengirimkan data kepada perusahaanmarketing).

Rogue- merupakan program yang meniru programantivirusdan


menampilkan aktivitas layaknya antivirus normal, dan memberikan
peringatan-peringatan palsu tentang adanya virus. Tujuannya
adalah agar pengguna membeli dan mengaktivasi program
antivirus palsu itu dan mendatangkan uang bagi pembuat virus
rogue tersebut. Juga rogue dapat membuka celah keamanan dalam
komputer guna mendatangkan virus lain.
Rootkit- Virus yang bekerja menyerupai kerja sistem komputer
yang biasa saja.

Polymorphic virus- Virus yang gemar beubah-ubah agar


tidak dapat terdeteksi.
Metamorphic virus- Virus yang mengubah pengkodeannya
sendiri agar lebih sulit dideteksi.
Virus ponsel- Virus yang berjalan di telepon seluler, dan
dapat menimbulkan berbagai macam efek, mulai dari
merusak telepon seluler, mencuri data-data di dalam telepon
seluler, sampai membuat panggilan-panggilan diam-diam
dan menghabiskan pulsa pengguna telepon seluler.

Cara mengatasi

Serangan virus dapat dicegah atau ditanggulangi dengan


menggunakan Software antivirus.
Jenis perangkat lunak ini dapat juga mendeteksi dan
menghapus virus komputer.
Virus komputer ini dapat dihapus dengan basis data
(database/Signature-based detection), heuristik, atau
peringkat dari program itu sendiri (Quantum).

Pendeteksian dengan menggunakanbasis datavirus


signature(virus signature database):
Cara kerja antivirus ini merupakan pendekatan yang
banyak digunakan oleh antivirus tradisional, yang
mencari tanda-tanda dari keberadaan dari virus
dengan menggunakan sebagian kecil dari kode virus
yang telah dianalisis oleh vendor antivirus, dan telah
dikatalogisasi sesuai dengan jenisnya, ukurannya,
daya hancurnya dan beberapa kategori lainnya.

Pendeteksian dengan melihat cara bagaimana virus bekerja:


Cara kerja antivirus seperti ini merupakan pendekatan yang
baru yang dipinjam dari teknologi yang diterapkan dalam
Intrusion Detection System (IDS).
Cara ini sering disebut juga sebagaiBehavior-blocking
detection. Cara ini menggunakan policy (kebijakan) yang
harus diterapkan untuk mendeteksi keberadaan sebuah
virus.
Jika ada kelakuan perangkat lunak yang "tidak wajar"
menurut policy yang diterapkan, seperti halnya perangkat
lunak yang mencoba untuk mengakses address book untuk
mengirimkan e-mail secara massal terhadap daftar e-mail
yang berada di dalam address book tersebut (cara ini sering
digunakan oleh virus untuk menularkan virus melalui email), maka antivirus akan menghentikan proses yang
dilakukan oleh perangkat lunak tersebut.

Kesimpulan
Keamanan sistem informasi tidak
dilihat hanya dari kaca mata
timbulnya serangan dari virus,
mallware, spy ware dan masalah
lain, akan tetapi dilihat dari
berbagai segi sesuai dengan
domain keamanan sistem itu
sendiri.

Daftar Pustaka
Budi Rahardjo, Keamanan Sistem Informasi
Berbasis Internet,
ismailzone.com/download/cryptography/Rahardsec-handbook.pdf , Juli 2009
Kentaro, Keamanan Sistem Informasi Apa dan
Bagaimana,
http://www.sisteminformasi.com/2009/04/keamana
n-sistem-informasi-apa-dan.html
, Juli 2009

Apakah komputer kita cukup


dilindungi dengan 1
antivirus saja? Jelaskan dan
mengapa?

Anda mungkin juga menyukai