BUKU AJAR
ENTRPRISE RESOURCE
PLANNING
@Maret 2018
ENTRPRISE RESOURCE
PLANNING
Universitas Negeri Makassar
Fakultas Teknik
Pendidikan Teknik Elektronika
Validator Konten/Materi:
Bapak Dr.Muh. Ma’ruf Idris, S.T., M.T
Validator Desain/Media:
Ibu Sutarsi Suhaeb S.T., M.Pd
@Maret 2018
KATA PENGANTAR
Uraian Materi
A. Sejarah Enterprise Resources Planning
Konsep yang mendasari ERP sebenarnya sudah ada
sejak setelah revolusi inggris di abad ke 18 dimana
terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang
pertanian, manufaktur pertambangan, transportasi, dan
teknologi sehingga muncul istilah inventory dalam
melakukan bisnis. berawal sejak adanya inventory dalam
melakukan bisnis inventory management yang mulai dikenal
dan dterapkan di Eropa sejak awal tahun 1880, pada masa
itu orang-orang mencari solusi matematik untuk
mengoptimalkan penggunaan material, peralatan, dan
tenaga kerja. Inventory management muncul dari perubahan
pada praktek manufaktur dalam perusahaan-perusahaan,
dari yang memiliki produk homogen sampai perusahaan
yang terintegrasi secara vertikal dengan diversitas tinggi
dalam hal proses dan produknya. Keberadaan inventory
dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan, yaitu
dalam benuk skala ekonomi. Tekanan finansial di
perusahaan-perusahaan mulai mengharuskan adaptasi
inventory management yang baik. Sekitar tahun 1960-an
dengan ditemukannya komputer banyak perubahan terjadi
pada inventory management bill of material processor
(BOMP) mulai digunakan, yaitu sistem dengan bantuan
komputer yang berguna untuk mempermudah pengelolaan
pelacakan material atau berfokus pada sistem fabrikasi
untuk pengengalian persediaan dan sekarang telah banyak
Gambar 1.1
Perkembangan ERP
Production
Planning
Sales Distribution
Integrated
order
Costumer/ logistics
management
Employe
Human Accounting
resources And finances
E. Pengaruh ERP
Enterprise Resource Planning (ERP) bagaikan sebuah
keajaiban bagi perusahaan, yang mana sangat berdampak
besar pada kemajuan dunia bisnis dan teknologi informasi
dunia. Pengaruh dari ERP diantaranya:
1. ERP mempengaruhi banyak perusahaan besar di
dunia.
2. ERP mempengaruhi banyak UKM (usaha kecil dan
menengah)
3. ERP mempengaruhi perilaku pesaing.
4. ERP mempengaruhi kebutuhan mitra bisnis.
5. ERP telah mengubah sifat perusahaan konsultan.
6. ERP menjadi salah satu alat utama dalam rekayasa
ulang (reengineering)
7. ERP telah memberikan banyak "praktik terbaik".
8. ERP memberi server untuk menghitung produk utama
perusahaan konsumennya.
9. ERP telah mengubah sifat dari fungsi sistem informasi
10. ERP telah mengubah sifat pekerjaan di semua bidang
fungsional.
11. ERP telah mengalami pertumbuhan pasar yang besar.
Kelemahan ERP
Adapun kelemahan dari ERP adalah sebagai berikut:
Soal Latihan
1. Jelaskan secara singkat sejarah Enterprise Resource
Planning (ERP) ?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Enterprise
Resource Planning (ERP) ?
3. Sebutkan 5 komponen utama dalam Enterprise
Resource Planning (ERP) ?
4. Manfaat dari penerapan Enterprise Resource Planning
(ERP) ?
5. Sebutkan 3 komponen didalam proses sistem Enterprise
Resource Planning (ERP) ?
Uraian Materi
A. Konsep Dasar ERP
ERP adalah sebuah sistem informasi perusahaan yang
dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya,
informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis
lengkap. Sistem ERP didasarkan pada database pada
umumnya dan rancangan perangkat lunak modular ERP
merupakan software yang mengintegrasikan semua
departemen dan fungsi suatu perusahaan ke dalam satu
system komputer yang dapat melayani semua kebutuhan
perusahaan, baik dari departemen penjualan, HRD, produksi
atau keuangan. Syarat terpenting dari sistem ERP adalah
Integrasi. Integrasi yang dimaksud adalah menggabungkan
berbagai kebutuhan pada satu software dalam satu logical
database, sehingga memudahkan semua departemen
berbagi informasi dan berkomunikasi. Database yang ada
dapat mengijinkan setiap departemen dalam perusahaan
untuk menyimpan dan mengambil informasi secara real-
time. Informasi tersebut harus dapat dipercaya, dapat
diakses dan mudah disebarluaskan. Tujuan sistem ERP
adalah untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi secara
keseluruhan. ERP merupakan software yang ada dalam
organisasi/perusahaan untuk:
Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis
Membagi database yang umum dan praktek bisnis
melalui enterprise
Menghasilkan informasi yang real-time
CO-Controlling
Fungsi dari modul CO adalah untuk mendukung
empat kegiatan operasional, seperti:
Pengendalian capital investment
Pengendalian aktivitas keuangan perusahaan,
memonitor dan merencanakan pembayaran
Pengendalian pendanaan terhadap pembelian,
MM – Materials Management
Fungsi utama dari modul MM adalah untuk
membantu manajemen dalam aktivitas sehari-hari
dalam tipe bisnis apapun yang memerlukan konsumsi
material, termasuk energi dan servis.
PP – Production Planning
Modul PP ini berfungsi dalam merencanakan dan
mengendalikan jalannya material sampai kepada
proses pengiriman produk.
PM – Plant Maintenance
Modul PM berfungsi untuk mendukung dan
mengontrol pemeliharaan peralatan dan bangunan
secara efektif, mengatur data perawatan, dan
mengintegrasikan data komponen peralatan dengan
aktivitas operasional yang sedang berjalan.
QM – Quality Management
Modul QM terintegrasi dengan modul PP-PI
Production. Salah satu fungsi dari modul QM adalah
untuk menyediakan master data yang dibutuhkan
berdasarkan rekomendasi dari ISO-9000 series.
PS – Project System
Modul PS dikonsentrasikan untuk mendukung
kegiatan-kegiatan berikut ini:
Perencanaan terhadap waktu dan nilai
c. Human Resources
Berfungsi untuk Memudahkan melaksanakan
manajemen yang efektif dan tepat waktu terhadap
gaji, benefit dan biaya yang berkaitan dengan SDM
perusahaan, Melindungi data personalia dari pihak
luar, dan Membangun sistem rekruitmen dan
pembangunan SDM yang efisien melalui manajemen
karir
Gambar 2.1
Konsep Sistem ERP
(Wawan & Falahah D., 2007)
Manufacturing
Order Production
Bill of Material
Planning Production Control – Order Production
Master Planning
Scheduling
MRP (material requirement planning)
Product Costing
Inventory
Inventory Movement (transfer)
Inventory Management
Multiple Werehouse Location
Produck Category
Product Items
Physical and Valuation Inventroy
Procurement
Purchase Requisition and Approval
Purchase Order And Approval
Goods Receipt
Invoice Verification
Human Resource
Employee Scheduling
Training
Development Employement
Payroll, Benefit, Bonus, Overtime
Job Description
Self Service HR
Struktur Organisasi and Workflow Analysis
Plant Maintenance
Pengurangan biaya operasional dalam produksi
Peningkatan efisiensi (work clearance manage-ment,
maintenance execution, Service Parts, document
management, maintenance budgeting, dan integrasi
dengan accounting assets)
Business Intelligence
Sistem infromasi untuk pengambilan keputusan bagi
management, seperti Decision Support Sistem
(DSS), yang inovatif dan intuitif interface untuk
kepentingan analisis data transaksi agar memper-
oleh kinerja bisnis
Merupakan proses interaktif untuk eksplorasi dan
analisis informasi yang terstruktur dan pada domain
tertentu (data warehouse) untuk mengetahui pola
ERP
MRP II
Closed loop MRP
MRP
Gambar 2.3
Evolusi ERP
(Widyat,
2011)(https://widyatnurcahyo.wordpress.com/2011/05
/14/evolusi-erp/)
D C
Master Scheduling A
E
M P
A A
N C
D Material Requirement I
Planning T
M Y
A
N P
A L
G Plant & A
E Supplier Scheduling N
M N
E I
N N
T Execution G
Gambar 2.4
Closed-Loop MRP
(https://widyatnurcahyo.wordpress.com/2011/05/14/evolusi-
erp/)
Busines Planning
M
G EXECUTION
M
T
Gambar 2.5
Bagan ERP
(https://widyatnurcahyo.wordpress.com/2011/05/14/evolusi-
erp/)
Uraian Materi
A. Model Porters Value Chain
(Porter, 1985) berpendapat bahwa Analisa rantai nilai
adalah suatu perangkat (tool) yang dikembangkan oleh
michael porter untuk menguji proses produksi dan proses
pendukungnya, yang akan memberikan kontribusi pada
keunggulan kompetitif dari suatu perusahaan/organisasi.
Keunggulan kompetitif tidak dapat dipahami hanya dengan
melihat suatu perusahaan secara keseluruhan. Ini terdiri dari
berbagai aktifitas yang dilakukan suatu perusahaan mulai
dari perencanaan, produksi, pemasaran, pengiriman dan
dukungan terhadap hasil produknya.
Selanjutnya porter menjelaskan Pengertian dan
Kerangka Rantai Nilai Dasar Menurut (Pearce, Robinson, &
Subramanian, 2000) istilah Value Chain (Rantai Nilai)
menggambarkan cara untuk memandang suatu perusahaan
sebagai rantai aktivitas yang mengubah input menjadi output
yang bernilai bagi pelanggan.Nilai bagi pelanggan berasal
dari tiga sumber dasar aktivitas yang membedakan produk,
aktivitas yang menurunkan biaya produk dan aktivitas yang
dapat segera memenuhi kebutuhan pelanggan. VCA
berupaya memahami bagaimana suatu bisnis menciptakan
nilai bagi pelanggan dengan memeriksa kontribusi dari
aktivitas-aktivitas yang berbeda dalam bisnis terhadap nilai
tersebut. Rantai nilai menampilkan nilai keseluruhan, dan
terdiri dari aktivitas nilai dan marjin. Aktivitas nilai merupakan
aktivitas nyata secara fisik dan teknologi yang dilakukan
perusahaan. Yaitu dengan membangun blok dimana
perusahaan menciptakan sebuah produk yang berharga bagi
Primary Activities
Org
aniz
atio
ns
Gambar 3.2
Sistem Rantai Nilai
(Porter, 1985)
Val
ue
Enterprise Resources Planning
Cha
41
in
Gagasan dari rantai nilai berdasarkan pada proses
yang dilakukan suatu organisasi dalam menghasilkan
suatu produk/jasa sebagai satu sistem, yang terdiri dari
beberapa subsistem, dimana setiap subsistem
mempunyai masukan-masukan, proses transformasi dan
keluaran-keluaran ini meliputi perolehan dan
pemakaian/pemanfaatan dari berbagai sumber daya,
seperti uang, karyawan, bahan-bahan mentah (material
dasar), peralatan, bangunan, tanah, administrasi dan
manajemen. Bagaimana aktivitas-aktivitas dari rantai
nilai ini dilaksanakan oleh suatu perusahaan akan sangat
menentukan biaya dan keuntungan dari perusahaan
tersebut.
Karena rantai nilai menaruh perhatian pada
kepastian berfungsinya organisasi dalam mendukung
strategi tingkat bisnis, maka rantai nilai sebaiknya
diterapkan pada satu unit bisnis yang jelas.
Mengaplikasikan perangkat ini pada tingkat/level dimana
ada beberapa aktivitas yang saling berkaitan yang
diarahkan untuk melayani pasar tertentu. Biasanya ini
merupakan suatu unit bisnis yang jelas.
Mengaplikasikan perangkat ini pada tingkat/level yang
terlalu tinggi pada suatu organisasi tidak akan
memberikan wawasan yang bernilai. Ini dikarenakan
suatu industri terdiri dari banyak segmen yang berbeda
secara tidak langsung menunjukkan perlunya proses
yang berbeda dan mencakup hubungan ekonomi yang
berbeda dan dinamis. Kenali juga bahwa rantai nilai dari
suatu organisasi adalah unik, suatu produk dari
organisasi-organisasi dengan strategi dan sejarah bisnis
tertentu.
Untuk menerapkan rantai nilai, penting sekali bahwa
suatu organisasi mengetahui dengan jelas sasarannya.
Analisa sebaiknya dilakukan dengan melihat seluruh
strategi perusahaan yang ingin dicapai. Analisa dapat
dilakukan pada beberapa hal :
Mengenali aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh unit
usaha disetiap kategori umum yang ditentukan pada
model.
C. Primary Activities
Aktivitas utama terdiri dari :
1. Inbound logistics adalah aktivitas, biaya dan asset
yang berhubungan dengan membeli bahan bakar,
energi, raw materials, parts components,
merchandise, dan item-item lain dari vendor serta
menerima, menyimpan dan mendiseminasikan input
dari supplier, inspection dan inventory management.
2. Operations adalah aktivitas, biaya dan asset yang
berhubungan dengan mengubah input menjadi
produk jadi yang terdiri dari proses production,
assembly, packaging, equipment maintenance,
facilities, operations, quality assurance, dan
environmental protection.
3. Outbound logistics adalah aktivitas, biaya dan asset
yang berhubungan dengan mendistribusikan produk
kepada pembeli yang terdiri dari finished good
warehousing, order processing, order picking and
packing, shipping dan delivery vehicle operations.
4. Sales and marketing adalah aktivitas, biaya dan
asset yang berhubungan dengan kegiatan
pemasaran dan penjualan perusahaan yang terdiri
dari sales force efforts, advertising and promotion,
market research and planning, dan distributor
support.
5. Service adalah aktivitas, biaya dan asset yang
berhubungan dengan menyediakan layanan bagi
pelanggan seperti installation, spare parts delivery,
maintenance and repair, technical assistance, dan
complaints.
Operations
Operations merupakan aktivitas yang diperlukan untuk
memproduksi dan mengemas produk yang nantinya akan
didistribusikan kepada pelanggan. Resources dan
capabilities yang dimiliki dalam aktivitas operations adalah:
1. Financial: retained earning, modal owner dan bank.
2. Physical : tempat produksi, bahan baku & kemasan
dan mesin & peralatan.
3. Human : staff produksi, pelatihan, pengalaman dan
penilaian.
4. Organizational : sistem kontrol perusahaan, struktur
pelaporan formal, perencanaan formal, kebijakan
kompensasi, formula produksi dan patents.
5. Technology capabilities : production process.
Outbound Logistics
Outbound logistics merupakan aktivitas yang di-perlukan
untuk menyimpan barang hasil produksi ke gudang
penyimpanan perusahaan dan mendistribusikan produk
kepada pelanggan. Pemilihan alat transportasi yang
digunakan disesuaikan dengan jarak dan tujuan distribusi.
Resources yang dimiliki dalam aktivitas outbound logistics
adalah:
1. Financial: retained earning, modal owner dan bank.
Service
Service adalah aktivitas yang diperlukan untuk menerima
keluhan dan masukan dari pelanggan untuk menjaga kondisi
serta kualitas dari produk yang telah dibeli oleh pelanggan
Resources yang dimiliki dalam aktivitas service adalah:
1. Financial : retained earning.
2. Physical : kemasan, produk-produk ingredients,
telephone system dan angkutan pengiriman.
3. Human : pengalaman dan pelatihan.
4. Organizational : sistem kontrol perusahaan dan
struktur pelaporan formal.
D. Support Activities
Sementara aktivitas pendukung terdiri dari:
1. Procurement adalah aktivitas, biaya dan asset yang
berhubungan dengan purchasing dan providing raw
materials, supplies, services, dan outsourcing yang
dibutuhkan untuk mendukung perusahaan dalam
melakukan aktivitas-aktivitas yang ada.
2. Technology development adalah aktivitas, biaya
dan asset yang berhubungan dengan produk R&D,
process R&D, process design improvement,
equipment design, computer software development,
dan telecommunication systems.
3. Human resource management adalah aktivitas,
biaya dan asset yang berhubungan dengan
recruitment, hiring, training, development, dan
compensation dari semua karyawan dalam
perusahaan serta labor relations activities.
4. Firm infrastructure adalah aktivitas, biaya dan asset
yang berhubungan dengan general management
yaitu control & coordination system, formal reporting
structure, dan organization culture, kemudian
Procurement
Procurement adalah aktivitas yang diperlukan untuk
melakukan pemesanan dan pembelian ulang bahan baku
maupun produk dari supplier sebelum bahan baku habis
digunakan dalam proses produksi atau produk habis terjual.
Resources yang dimiliki dalam aktivitas procurement adalah:
i. Financial : retained earning.
ii. Physical : telephone system.
iii. Human : manajer pembelian dan pengalaman.
iv. Organizational : sistem kontrol perusahaan, struktur
pelaporan formal dan perencanaan formal.
Technology development
Technology development adalah aktivitas yang
diperlukan untuk mengembangkan teknologi atau produk
yang dimiliki oleh perusahaan. Resources dan capabilities
yang dimiliki dalam aktivitas technology development adalah:
1. Financial : retained earning.
2. Physical : kantor dan kolom kerja.
Gambar 3.3
Contoh Analisis Rantai Nilai Porter pada perusahaan
fotokopi
(http://cio-indo.blogspot.co.id/2011/11/analisis-rantai-nilai-
value-chain.html)
Uraian Materi
A. Area Fungsional Dari Operasi
Sistem bisnis fungsional merupakan sistem informasi
yang ditujukan untuk memberikan informasi yang
berkaitan dengan bisnis perusahaan kepada kelompok
orang yang berada pada bagian tertentu dalam
perusahaan jenis sistem informasi yang mendukung
diantaranya akuntansi, keuangan, pemasaran,
manajemen operasi dan manajemen sumber daya
manusia. Berikut dibawah dapat dilihat bagaimana sistem
ini mendukung berbagai area fungsional dalam bisnis.
PEMASARAN
- Manajemen Hub
Pelanggan
- Pemasaran interaktif
- Otomatisasi penjualan
KEUANGAN Produksi/Operasi
- Manajemen kas - Manufacturing
- Manajemen kredit resource planning
SISTEM (MRP)
- Manajemen FUNGSIONAL
investasi - Sistem eksekusi
BISNIS manufaktur
- Penganggaran
modal - Pengendalian proses
Gambar 4.1
Sistem Informasi Fungsional Bisnis
(Wheelen & Hunger, 2011)
b) Subsistem Output
Subsistem output adalah informasi yang dihasilkan
dari hasil pengolahan data yang dapat dibagi menjadi
3 bagian yaitu produksi, persediaan dan kualitas,
dimana ketiganya ini tidak meninggalkan unsur biaya
yang terjadi di dalamnya.
Subsistem Produksi
Subsistem produksi adalah segala hal yang
bersangkutan dengan proses yang terjadi
disetiap divisi kerja ataupun departemen yang
mengukur produksi dalam hal waktu, menelusuri
arus kerja dari satu langkah ke langkah
berikutnya.
Subsistem Persediaan
Tingkat persediaan perusahaan sangat
penting karena menggambarkan investasi yang
besar dimana suatu barang dipengaruhi oleh
jumlah unit yang dipesan dari pemasok setiap
kalinya, dan tingkat persediaan rata-rata dapat
diperkirakan dari separuh kuantitas pesanan
ditambah safety stock. Subsistem persediaan
memberikan jumlah stik, biaya holding, safety
stovl, dan lain-lain berdasarkan hasil pengelolaan
data dari input, biasanya memiliki proses
pembelian (purchasing) dan penyimpanan
(inventory). Dan fungsi dari sub sistem
persediaan adalah mengukur volume aktifitas
produksi saat persediaan diubah dari bahan
mentah menjadi bahan jadi.
Subsistem Biaya
Komponen biaya termasuk dalam semua
subsistem yang ada. Tujuan perusahaan
manufaktur secara umum adalah mencapai
keuntungan dari hasil penjualan produknya. Oleh
karena itu, sebuah sistem informasi tidak akan
pernah terlepas unsur biaya yang terjadi di
dalamnya. Sub sistem biaya berfungsi untuk
mengukur biaya yang terjadi selama proses
produksi terjadi. Unsur‐unsur pengendalian biaya
ada dua yaitu standar kerja yang baik dan sistem
untuk melaporkan rincian kegiatan saat
B. Proses Bisnis
Proses bisnis adalah suatu kumpulan pekerjaan yang
saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu.
Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa
subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tapi
juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari super
prosesnya.sedangkan menurut (Gunasekaran & Kobu, 2002)
proses bisnis didefinisikan sebagai sebuah kumpulan relasi
pekerjaan yang bersama-sama meng-hasilkan nilai untuk
pelanggan. Proses bisnis adalah serangkaian instrumen
untuk mengorganisir suatu kegiatan dan untuk meningkatkan
pemahaman atas keterkaitan suatu kegiatan(Weske, 2007).
Adapun pengertian lain dari proses bisnis (Sparx
System, 2004) adalah sekumpulan kegiatan atau aktifitas
yang dirancang untuk menghasilkan suatu keluaran tertentu
bagi pelanggan tertentu. Menurut Hammer dan Champy
dalam (Weske, 2007) proses bisnis adalah sekumpulan
kegiatan yang mengambil salah satu atau banyak masukan
dan menciptakan sebuah keluaran yang berguna bagi
pelanggan. proses bisnis adalah sekumpulan kegiatan
dalam bisnis untuk menghasilkan produk dan jasa. Kegiatan
proses bisnis ini dapat dilakukan baik secara manual
maupun dengan bantuan sistem informasi (Weske, 2007).
C S
U U
Sales & Sales &
S P
Distribution Distribution
T P
U L
DATABASE Service
CENTRAL
M I
E Appication
E
R R
Service
S Service S
Appication
Appication
Human Resource
Management
Gambar 4.1
Integrasi Sistem Informasi
(O’brien, 2005)
Soal Latihan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem bisnis
fungsional ?
2. Sebutkan dan jelaskan secara singkat macam-
macam sistem informasi ?
3. Dalam Penyusunan sistem Informasi Akuntansi
Faktor Apa saja Yang perlu diPerhatikan ?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan analisis proses
Bisnis ?
5. Dalam penerapan sistem informasi terintegrasi 2 dua
cara yang didapat diterapkan, yaitu ?
Uraian Materi
A. Proses Penjualan
Penjualan merupakan bagian dari manajemen
pemasaran. Pengertian penjualan seringkali diartikan
sebagai kegiatan menawarkan produk baik barang dan jasa
kepada konsumen yang menghasilkan laba. Langkah seperti
memilih tempat penjualan ataupun melakukan penjualan
online dianggap sebagai usaha dalam menghasilkan sumber
kehidupan bagi perusahaan atau pelaku usaha. Secara
umum pengertian penjualan dipahami sebagai tujuan
perusahaan nirlaba dengan menarik minat konsumen dalam
mengambil keputusan pembelian produk.
Kadang kadang orang mempunyai salah presepsi
tentang pengertian penjualan yang di anggap sama dengan
istilah pemasaran. Misalnya seorang wiraniaga atau manajer
penjualan membicarakan pemasaran, tetapi sebenarnya
masalah yang di bicarakan adalah penjualan. Kedua istilah
tersebut mempunyai ruang lingkup yang berbeda.
Pengertian pemasaran meliputi kegiatan yang luas,
sedangkan pengertian penjualan hanyalah meruapakan
suatu kegiatan saja di dalam pemasaran. Di bawah ini akan
di jelaskan perbedaan pemasaran dan penjualan dengan
membandingkan pengertian pemasaran dan penjelasan
detail tentang pengertian penjualan. Pembahasan
mengenai Pengertian Penjualan akan dibagi menjadi dua
penjabaran yaitu pengertian penjualan secara umum dan
pengertian penjualan menurut para ahli. Penjelasan
mengenai pengertian penjualan akan berbeda-beda baik
secara umum maupun menurut para ahli namun pada intinya
memiliki makna yang sama. Oleh karena itu artikel ini
mencoba menyajikan pengertian penjualan dari berbagai
Tujuan Penjualan
Tujuan penjualan pada intinya adalah memperoleh
laba atau keuntungan sebesar-besarnya dari transaksi
penjualan akan produk yang dihasilkan. Dalam mewujudkan
tujuan penjualan ini tidak lupa harus memperhatikan kinerja
Jenis-Jenis Penjualan
Upaya meraih tujuan penjualan harus dilakukan
dengan melakukan teknik penjualan yang jitu. Adapun
terdapat jenis-jenis penjualan yang ada dan dapat
disesuaikan dengan situasi dan kondisi usaha. Berikut jenis-
jenis penjualan :
1. Trade Selling adalah jenis kegiatan penjualan yang
dilaksanakan oleh trader atau pedagang kepada
pembeli grosirnya atau pedagang lain yang akan
menjual kembali produk tersebut.
2. Technical Selling. Jenis penjualan ini mencoba untuk
melakukan pendekatan persuasif kepada
konsumennya. Pedagang berusaha memberikan
penjelasan/tips-tips kepada pelanggan/konsumen
terkait dengan produk yang dijualnya. Pedagang
memiliki pekerjaan dalam menganalisa kendala-
kendala yang dihadapi konsumen kemudian
menjelaskan tentang produk yang dijual akan mampu
menjadi problem solver dari kendala tersebut.
3. Missionary Selling. Usaha penjualan yang dilakukan
si penjual untuk meningkatkan volume penjualannya.
Pengertian volume penjualan adalah jumlah produk
yang berhasil dijual oleh pedagang kepada pembeli.
Cara meningkatkan volume penjualan pada
missionary selling adalah dengan pedagang
mempunyai saluran pemasaran tersendiri yang akan
mendistribusikan produk miliknya kepada konsumen.
4. New Business. Aktivitas dalam menciptakan berbagai
transaksi baru melalui merubah calon konsumen
menjadi pelanggan setia.
Dasar order penjualan siklus pengolahan untuk
layanan atau bahan terdiri dari tahap-tahap berikut:
1. Kegiatan pra penjualan
Kegiatan pra-penjualan dapat berupa pertanyaan
atau kutipan yang dimasukkan ke dalam sistem. ini
Urutan penjualan
Selama pembuatan order penjualan, sistem dapat
menjalankan fungsi dasar:
Melihat transaksi penjualan
Mengecek ketersediaan barang
Mentransfer persyaratan untuk perencanaan
kebutuhan material
Penjadwalan pengiriman
Perhitungan harga dan pajak
Mengecek ketersediaan batas kredit
Membuat dokumen dicetak atau dikirimkan
secara elektronik.
Tergantung pada bagaimana sistem
dikonfigurasi, fungsi dasar dapat sepenuhnya
otomatis atau mungkin memerlukan beberapa proses
manual. Data yang dihasilkan dari fungsi-fungsi
Mega Processes
Extended Business Business
Business Process Processes Processes
Business
Processes
SAP Transactions
Business
Functionality
FI PP MM etc DP SNP
SAP Module Module Module ... Module Module
Components
SAP ERP SAP SCM
Gambar 5.1
Komponen, modul, dan transaksi SAP
(G. Anderson, 2011)
Sebagian besar perusahaan memiliki sistem
teknologi informasi yang berbeda untuk memenuhi
keperluan bisnisnya. Dengan sistem teknologi informasi
yang berbeda, aliran informasi dalam suatu perusahaan
dapat terhambat, seperti tidak adanya kontrol terhadap
jalannya proses bisnis.
Gambar 5.2
SAP ERP Solution Map
(http://memberfiles.freewebs.com/75/12/84191275/document
s/Tugas Makalah SAP ERP.pdf)
Fungsi SAP
SAP secara umum terdiri dari 3 fungsi:
1. Functional, ini berhubungan dengan fungsi ERP,
biasanya orang dengan latar belakang keuangan
(untuk modul FICO), orang berlatar belakang HRD
(untuk modul HR), ataupun orang teknik (untuk modul
Gambar 5.3.
Proses CRM
(Whidya Utami, 2010)
2. Proses (process)
Disamping itu dibutuhkan proses yaitu sistem dan
prosedur yang membantu manusia untuk dapat menjalin
hubungan dekat dengan pelanggan. Struktur organisasi,
kebijakan operasional serta system reward punishment
harus dapat mencerminkan apa yang akan dicapai
dengan CRM. Implementasi CRM akan merubah proses
usaha yang telah ada sebelumnya. Baik proses usaha
yang melibatkan pelanggan secara langsung maupun
tidak. Pada CRM seluruh fungsi usaha yang ada harus
berfokus pada pelanggan. Tahap pada proses dalam
CRM meliputi :
1) Identifikasi (Identification)
Pada aktivitas proses ini perusahaan dituntut
memiliki analisa yang cukup kuat terhadap prospek,
siapa pelanggan yang menguntungkan, mengapa dia
menguntungkan dan sebagainya. Kebanyakan
perusahaan hanya melihat banyak pelanggan yang
dimiliki sehingga berpikir bahwa mereka telah sukses
dan akan mendapatkan profit yang besar. Namun
perlu diperhatikan tidak semua pelanggan membawa
Soal Latihan
Uraian Materi
A. Gambaran Umum Produksi
Berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk melakukan
kegiatan usaha yang tujuan akhirnya menjual suatu produk
barang atau pun jasa demi mendapatkan keuntungan.
Produk dan jasa tersebut merupakan output perusahaan
yang diperoleh dari pembelian yang kemudian langsung
dijual kembali (agen atau reseller), atau dari proses
produksi. Biasanya perusahaan yang melakukan proses
produksi terlebih dahulu untuk memperoleh suatu produk
merupakan perusahaan manufaktur (pabrik). Maka produksi
memiliki fungsi-fungsi tertentu dalam kaitannya dengan
aktifitas perusahaan.
Produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan atau
menambah nilai guna suatu barang untuk memenuhi
kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda
tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa.
Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda
dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi
barang. Besar kecil tingkat produksi suatu produk barang
maupun jasa ditentukan oleh jumlah modal, tenaga kerja,
jumlah kekayaan alam dan teknologi yang digunakan. Hal-
hal itulah yang disebut sebagai faktor produksi. Faktor
produksi tetap meliputi modal bangunan perusahan,
teknologi berupa mesin dan peralatan yang digunakan.
Sedang faktor produksi tidak tetap atau berubah-ubah
adalah modal uang dan tenaga kerja.
Jadi produksi merupakan kegiatan menciptakan dan
memberi nilai guna suatu barang, mengubah sesuatu yang
Faktor-Faktor Produksi
1. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang
disediakan oleh alam yang dapat dimanfaatkan oleh
manusia dalam usahanya mencapai kemakmuran.
Yang termasuk dalam sumber daya alam yaitu
lingkungan alam, lahan, maupun kekayaan yang
terkandung di dalam tanah.
2. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia adalah kemampuan
(daya) atau usaha manusia berupa jasmani maupun
rohani yang digunakan untuk meningkatkan guna
suatu barang. Menurut kualitasnya, sumber daya
manusia dapat dibedakan menjadi tiga yaitu tenaga
kerja terdidik, tenaga kerja terlatih, serta tenaga kerja
tidak terdidik dan tidak terlatih.
3. Sumber Daya Modal
1. Perencanaan produksi
Hal ini dilakukan dengan tujuan mengadakan
persiapan yang sistematis bagi proses produksi yang
akan di jalankan. Adapun beberapa unsur yang biasa
di bahas saat tahapan perencanaan ini antara lain :
Jenis barang yang diproduksi
Kualitas barang
Jumlah barang
Bahan baku
Dan pengendalian produksi
2. Pengendalian Produksi
Tujuan dari pengendalian produksi adalah menyusun
proses kerja yang perlu dilakukan agar proses
produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahapan
pengendalian produksi antara lain
Menyusun perencanaan kerja
Membuat penjadwalan kerja
Dan menentukan target pemasaran produk
3. Pengawasan produksi
Setelah perencanaan dan proses kerja telah
tersusun, maka tahapan selanjutnya adalah
melakukan pengawasan agar proses produksi yang
berjalan dapat memberikan hasil yang sesuai dengan
apa yang diharapkan. Adapun kegiatan yang
dilakukan pada tahapan ini antara lain :
Menetapkan kualitas
Menetapkan standar barang atau jasa
Proses Produksi
Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus
dilewati dalam memproduksi barang atau jasa. Ada
proses produksi yang membutuhkan waktu lama,
misalnya dalam pembuatan gedung pencakar langit,
pembuatan pesawat terbang, dan pembuatan kapal, dan
lain sebagainya. Dalam proses produksi membutuhkan
waktu yang berbeda-beda, ada yang sebentar, misalnya
pembuatan kain, pembuatan televisi, dan lain-lain.
Tetapi, ada juga proses produksi yang dapat dinikmati
langsung hasilnya oleh konsumen, misalnya pentas
hiburan, pijat, dan produksi lain-lainnya. Berdasarkan
caranya, proses produksi digolongkan dalam empat
macam yaitu.
a. Proses Produksi Pendek
Proses produksi yang pendek atau cepat dan
langsung menghasilkan barang atau jasa yang
dapat dinikmati konsumen. Contohnya adalah
proses produksi makanan, seperti pisang goreng,
bakwan, singkong goreng, dan lain-lain.
b. Proses Produksi Panjang
Proses produksi yang memakan waktu lama.
Contohnya adalah proses produksi menanam
padi dan membuat rumah.
c. Proses Terus Menerus/Kontinyu
Proses produksi yang mengolah bahan-bahan
secara berurutan dengan beberapa tahap dalam
pengerjaan sampai menjadi suatu barang jadi.
Jadi bahan tersebut melewati tahap-tahap dari
proses mesin secara terus-menerus untuk
menjadi suatu barang jadi. Contohnya adalah
proses memproduksi gula, kertas, karet, dan lain-
lain
d. Proses Produksi Berselingan/Intermitten
Proses produksi yang mengolah bahan-bahan
dengan cara menggabungkannya menjadi barang
jadi. Seperti, proses produksi mobil di mana
bagian-bagian mobil dibuat secara terpisah, mulai
Rangkuman
1. Produksi mengandung dua hal pokok, yaitu :
a. Menciptakan nilai guna
Misalnya, membangun rumah, membuat pakaian,
membuat tas, membuat sepeda dan lainnya.
b. Menambah nilai guna
Uraian Materi
A. Aktifitas Akuntansi
Definisi Akuntansi berasal dari kata Accountancy/
Accounting/ Constituency yang diserap kedalam bahasa
Indonesia. Akuntansi berarti sebuah aktivitas atau proses
dalam mengidentifikasi, mencatat, mengklasifikasi,
mengolah, dan menyajikan data yang berhubungan dengan
keuangan atau transaksi agar mudah dimengerti dalam
mengambil keputusan yang tepat.
Fungsi Akuntansi
Akuntansi bisa dianggap sebagai bahasa perusahaan
dalam memberikan informasi berupa data-data keuangan
yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Setiap
perusahaan membutuhkan dua macam informasi tentang
perusahaannya, yaitu tentang nilai perusahaan dan
informasi mengenai laba/rugi perusahaan. Dengan
akuntansi, Anda dapat mengetahui jumlah modal yang
dimiliki perusahaan dan perkembangan perusahaan pada
periode tertentu. Proses akuntansi juga bisa menjadi dasar
perhitungan pajak dan untuk menentukan kebijakan
manajemen perusahaan. Dengan proses akuntansi, Anda
juga dapat menjelaskan kepada pihak ketiga seperti Bank
atau investor mengenai kondisi perusahaan dengan tepat
ketika suatu waktu Anda memerlukan kredit usaha.
Jenis-Jenis Akuntansi
Setelah mengetahui definisi, fungsi, dan aktivitas
akuntansi, sekarang kita akan membahas jenis-jenis
akuntansi yang ada. Sama seperti bidang manajemen,
akuntansi juga memiliki berbagai spesialisasinya, antara
lain.
1. Akuntansi Keuangan
Bidang akuntansi yang secara khusus mempelajari
tentang transaksi-transaksi keuangan seperti utang
(kewajiban), modal (ekuitas), ataupun perubahan
aset perusahaan.
2. Akuntansi Manajemen
Bidang akuntansi yang memberikan data real kepada
pihak internal perusahaan (manajemen) untuk
kebijakan perusahaan selanjutnya.
3. Akuntansi Biaya
Bidang akuntansi yang bertujuan untuk efisensi biaya
produksi ataupun biaya-biaya yang lain.
4. Akuntansi Pajak
Bidang akuntansi yang bertujuan untuk mengurusi
perpajakan. Dalam hal ini untuk meminimalisasi pajak
yang harus dibayarkan perusahaan tanpa menyalahi
aturan yang berlaku.
5. Akuntansi Pemeriksaan
Keuntungan XBRL
Beberapa penelitian menemukan bahwa penggunaan
XBRL dapat menurunkan resiko perusahaan,
meningkatkan efisiensi perusahaan dan transparansi, dan
dapat terus memenuhi kepentingan pemegang saham dan
pasar, menurut (Gomaa, Markelevich, & Shaw, 2011)
manfaat dari XBRL adalah memudahkan untuk
menerapkan teknik analisis keuangan , seperti analisis
rasio guna membandingkan perusahaan atau kinerja.
Perusahaan yang sama dalam periode yang berbeda
dalam proses yang jauh lebih mudah daripada dengan
laporan keuangan (non-interaktif) yang dihasilkan secara
tradisional Sedangkan menurut BAPEPAM-LK, secara
umum, manfaat XBRL adalah :
Software Vendors
Gambar 7.1
Business Reporting Supply Chain
(http://wandaanindita.blogspot.co.id/2014/01/extensible-
business-reporting-language.html)
FUJITSU TAXONOMY
MAPPING
TOOL
INTANCES
IDRA {IASCF XBRL Team}
Rivet Dragon View
Report & Analysis Fujitsu Instance Viewer Plugin
Fujitsu Instance Dashboard
{PDF,EXCEL,TXT}
Exchanges
investor Regulators Companies
Gambar 7.2
Show Case Yang Dibangun
(http://wandaanindita.blogspot.co.id/2014/01/extensib
le-business-reporting-language.html)
Soal Latihan
1. Sebutkan dan jelaskan aktivitas utama dalam
akuntansi?
2. Jelaskan peran sistem informasi akuntansi dalam suatu
organisasi atau perusahaan ?
3. Jelaskan tujuan dari sistem akuntansi ?
4. Jelaskan manfaat penerapan ERP untuk informasi
akuntansi ?
5. Jelaskan komponen-komponen yang ada pada laporan
keuangan ?
Uraian Materi
A. Proses HRD
Menurut (Sayuti, 2002) sumber daya manusia adalah
semua manusia yang terlibat di dalam suatu organisasi
dalam mengupayakan terwujudnya tujuan organisasi
tersebut. (Nawawi, 2005) membagi pengertian SDM menjadi
dua, yatu pengertian secara makro dan mikro, pengertian
SDM secara makro adalah semua manusia sebagai
penduduk atau warga negara suatu negara atau dalam
batas wilayah tertentu yang sudah memasuki usia angkatan
kerja, baik yang sudah maupun yang belum memperoleh
pekerjaan (lapangan kerja). Pengertian SDM dalam arti
mikro secara sederhana adalah manusia atau orang yang
bekerja atau menjadi anggoata suatu organisasi yang
disebut personil, pegawai, karyawan, pekerja, tenaga kerja,
dll. Jadi SDM adalah semua orang yang terlibat yang bekerja
untuk mencapai tujuan perusahaan.
HRD (Human Resource Development) atau dalam
bahasa Indonesia disebut sebagai bidang sumber daya
manusia, yaitu bagian atau divisi dalam suatu manajemen
perusahaan yang bertugas untuk mengatur serta
mengembangkan sumber daya atau kemampuan seluruh
pekerja yang ada dalam suatu perusahaan. HRD
bertanggung jawab penuh dalam proses rekrutmen atau
pencarian tenaga kerja, mulai dari mencari kandidat terbaik,
melakukan sesi wawancara atau interview, sampai proses
penyeleksian. Seorang HRD juga bertanggung jawab penuh
dalam pengelolaan dan penggalian kemampuan dari setiap
tenaga kerja yang ada, serta mengembangkan potensi para
tenaga kerja ini melalui beberapa metode, seperti membuat
Perencanaan
Menurut (Sayuti, 2002) perencanaan SDM adalah
merencanakan tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan
perusahan serta efektif dan efisien dalam membantu
terwujudnya tujuan. Defenisi lain dari perencanaan SDM
menurut (Nawawi, 2005) adalah rangkaian kegiatan
peramalan kebutuhan atau permintaan tenaga kerja di masa
depan pada sebuah organisasi/perusahaan, yang mencakup
pendaya-gunaan SDM yang sudah ada dan pengadaan
tenaga kerja baru yang dibutuhkan.
Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja
(preparation and selection). Dalam proses persiapan,
dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya
manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang
mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan
melakukan perkiraan/forecast akan pekerjaan yang lowong,
jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya. Ada dua faktor yang
perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan yaitu faktor
internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur
organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor
eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi para
tenaga kerja dan lain sebagainya.
Sumber :
Indentifikasi jumlah - Daftar jumlah karyawan pada Informasi jumlah
karyawan yang ada level manajerial dan non kelebihan dan
dalam organisasi saat manajerial kekurangan SDM
ini - Sisitem informasi manjemen
SDM
Implementasi program:
Metode pendekatan atau
- Penarikan
Program aksi sistem yang digunakan
- Seleksi penempatan
- Pelatihan
- pengembangan
Gambar 8.2
Model Perencanaan SDM
(Nawawi, 2005)
Soal Latihan
1. Jelaskan pengertian dari HRD ?
2. Jelaskan fungsi dan tanggung jawab dari HRD ?
3. Sebutkan komponen sumber daya manusia ?
4. Sebutkan masalah yang biasa dihadapi departemen
sumber daya manusia ?
5. Dalam mengimplementasikan ERP terkadang SDM
internal perusahaan merasa belum siap atau bahkan
tidak siap menerima perubahan, bagaimana solusi untuk
mengatasi masalah tersebut ?
Uraian Materi
A. Pemodelan Proses
Model adalah representasi dari kenyataan. seperti halnya
sebuah gambar yang melukiskan banyak kata, sehingga jika
model ini dimasukan dalam lingkup sistem ia dapat
menerangkan seluruh aktivitas nyata dari sebuah sistem
dalam bentuk yang lebih sederhana dalam bentuk gambar.
Model dapat dibuat pada sistem yang sudah ada sebagai
cara untuk memahami sistem tersebut dengan lebih baik
atau untuk sistem yang sedang di usulkan sebagai cara
mendokumentasikan persyaratan bisnis atau desain teknis.
Jenis model yakni:
1. Logical Model : menunjukkan apa sebenarnya sistem
tersebut dan apa yang dilakukannya.
2. Physical Model : tidak hanya menunjukkan apa
sebenarnya sistem tersebut. Apa yang dilakukannya
tapi juga bagaimana sistem itu di implemetasikan secara
fisik dan teknis.
Konsep Proses
Sistem adalah proses, penggunaan kata sistem bisa
di deskripsikan sebagai ide atau konstruksi. Orang
berbicara mengenai sistem pendidikan, sistem informasi,
sistem manajemen, sistem bisnis atau sistem-sistem
yang lain. Dalam semua model sistem dari yang paling
tua maupun yang paling sederhana, Sistem itu adalah
Proses.
Dalam analisis sistem model digunakan untuk
menyajikan sebuah sistem. Model proses paling
sederhana dari sebuah sistem didasarkan pada input,
output, dan sistem itu sendiri-yang ditampilkan sebagai
proses. Simbol proses mendefinisikan batasan sistem
dengan kata lain sistem itu berada dalam batasan itu-
sedang proses diluar batasan itu adalah lingkungannya.
Sistem mempertukarkan input dan output dengan
lingkungannya. Karena lingkungan selalu berubah maka
sistem yang di desain dengan baik memiliki loop umpan
balik dan control yang memungkinkan sistem
menyesuaikan dirinya dengan perubahan kondisi. Notasi
dari proses itu sendiri juga berbeda-beda:
1. Notasi Gane-Sarson: persegi bersudut bulat
2. Notasi De Marco-Yourdon: berbetuk bulat
3. Notasi SSADM/IDEF0 yang berbentuk persegi
panjang
Aliran data
Aliran data adalah data dalam pergerakkan. Aliran
data antara sistem dan lingkungannya atau antara
proses dalam sistem adalah komunikasi. Aliran data
menunjukkan input data ke proses atau output data dari
proses (informasi). aliran data juga digunakan untuk
menujukkan pembuatan, pembacaan, penghapusan
atau pembauran data atau pembauran data dalam file
atau database (disebut data store pada DFD).
simbolnya anak panah.
1. Aliran data logika dan konvensi
Sekalipun kita megetahui bahwa aliran data dapat
diimplementasikan degan berbagai cara, amun kita
hanya tertarik dalam aliran data logika. Nama aliran
data sebaiknya tidak berkaitan dengan segala
kemungkinan implementasi, merupakan kata benda
deskriptif dan merupakan satu frase tunggal bukan
jamak, selain itu nama aliran data harus unik.
Spesifikasi
proses Data store
Nam aliran data
Membaca, menampilkan
Gambar 9.1
Aliran Data Dari Dan Ke Data Store
https://www.slideshare.net/FahmiHakam/pemodelan-
sistem-dfd
2. Konservasi aliran data.
Data konservasi disebut juga “memaksa proses”,
meminta aliran data hanya terdiri dari data-data yang
benar-benar dibutuhkannya dengan cara menerima
proses. dengan begitu kita telah menyederhanakan
interface antara proses-proses tersebut. Untuk
megaplikasikan konservasi data, kita harus
mendefinisikan secara tepat komposisi data tiap
aliran data (non komposit). komposisi dinyatakan
dalam form struktur data.
3. Struktur data
Pada dasarnya adalah suatu aliran data terdiri dari
item data yang disebut atribut. Atrbut data adalah
bagian terkecil dari data yang berarti bagi end user
dan bisnis. Atribut data terdiri dari aliran data disusun
menjadi struktur data.
4. Domain
Atribut adalah sebagian kecil data. tipe data untuk
atribut mendefinisikan kelas data yang dapat
disimpan dalam atribut tersebut, kalau domain suatu
Agen eksternal
Semua sistem informasi merespon kejadian dan
kondisi dalam lingkungan sistem. Lingkungan sistem
informasi antara lain agen eksternal yang membentuk
batasan sistem dan mendefinisikan tempat dimana
sistem berhadapan dengan lingkungannya. Agen
eksternal mendefinisikan orang, unit, organisasi, sistem
lain atau organisasi lain yang berada diluar lingkup
proyek itu tetapi berinteraksi dengan sistem yang
sedang dipelajari. Agen eksternal menyajikan input
bersih ke sistem dan menerima input bersih dari sistem.
Data store
Sebagian besar sistem menangkap data untuk
digunakan kemudian. Data tersebut lalu disimpan dalam
data store, simbol akhir dalam aliran data. Data store
adalah inventori data/file dan database. Jika aliran data
merupakan data dalam pergerakkan maka data store
dapat dikatakan sebagai data diam.
Quadrabiz Technology
ERP
Project
Home Master Admin My Area Shadja
Management
Task
Expense
Client Category Supplier Process Stage Acces
Details
s
Leave Project
Management Role Project Task Name
Allocation
Gambar 9.2
Diagram ERP
https://creately.com/diagram/example/h4pf38yn/
ERP+Diagram
Select Item
Yes
Avaible in
Update Quantity
Stock No
No
No Add Quantity
Last item
Last item Yes No Generate item ID From
Bulk
From Delivery?
Input barcode lables
Delivery?
Yes
Generate item ID barcode
lables for all items End
Gambar 9.3
Contoh Flowchat
https://creately.com/diagram/example/i4st4yur
/ERP Systems Flowchart
C. Diagram EPC
Event- driven process chains menurut (Van der Aalst,
1999) adalah bahasa pemodelan yang mendeskripsikan
proses bisnis dalam gambar intuitif. Bahasa yang
digunakan diharapkan mendeskripsikan pada level logika
bisnis yang speksifik sehingga dapat dimengerti oleh
pembaca. Elemen yang terdapat pada EPC dalam
tulisan (Van der Aalst, 1999) adalah function yang
digambarkan dalam kotak. Function tersebut adalah
aktifitas yang harus dijalankan, event adalah situasi
sebelum atau sesudahfungsi dijalankan. Function dan
event sailing berkaitan. Logical connectors digunakan
untuk menghubungkan antara function dan event. Dalam
penggunaanya yang lebih spesifik dalam aktifitas, logical
Order Check
Request Form Costumer
Costumer Order Support center
Information
CRM
Organitation
Unit
Order
Supporting Confirmed
System
Function
Result Event
Gambar 9.4
EPC
(https://www.slideshare.net/mpaskevi/business-process-
design-2008-presentation)
D. Proses Improvement
Business process improvement (BPI) merupakan
metodologi perencanaan dalam pengoperasian proses bisnis
ataupun keterampilan karyawan yang dapat ditingkatkan
agar lebih baik sehingga dapat mendorong prosedur, alur
kerja yang lebih efisien dan efektif bagi pertumbuhan bisnis
secara keseluruhan. Proses ini juga dapat disebut sebagai
proses perbaikan fungsional yang dapat membantu
meningkatkan proses bisnis dalam suatu perusahaan.
Tujuan dari Business process improvement (BPI) adalah
untuk mengeliminasi kesalahan-kesalahan, memberikan
perusahan keuntungan yang kompetitive dengan
peningkatan proses bisnis, memenuhi permintaan pelanggan
dan tujuan bisnis yang lebih efektif.
Gambar 9.5
Fase Business proses Improvement
https://desiariska93.wordpress.com/2014/05/29/business-
process-improvement/
Mengorganisir Perbaikan
Mengorganisir perbaikan adalah pengorganisir
perbaikan yang bertujuan untuk mengelola proses
bisnis internal maupun eskternal untuk menjadi lebih
baik dalam suatu organisasi seperti berikut dibawah
ini.Mendefinisikan proses bisnis yang kritis
1. Pemilihan process owner
2. Mendefinisikan batas-batas awal perbaikan
3. Pembentukan dan pelatihan tim perbaikan proses
4. Mengembangkan model perbaikan
5. Menetapkan ukuran-ukuran keberhasilan
Pemahaman Proses
Pemahaman proses dilakukan untuk mencapai
pemahaman seluruh dimensi yang ada di dalam
proses bisnis yang berlangsung dalam organisasi
sehingga proses yang berjalan jelas dan di mengerti
oleh masing-masing dimensi fungsional dari bagan
arus proses maupun prosedur yang ada didalamnya.
1. Membuat bagan alir proses
2. Hubungan-hubungan dengan sebuah proses yang
berjalan
3. Melakukan analisa waktu proses
4. Pelaksanaan perbaikan yang cepat
5. Pengaturan proses dan prosedur
Economy &
Economic growth
Infrastruktur Manufacturing
Enviroment/External
IT Maturity Regional
Development &
implementation of
ERP
Computer culture Goverment
Organization/Internal
Gambar 9.6
Faktor yang mempengaruhi implementasi ERP
(Wawan & Falahah D., 2007)
Soal Latihan
1. Jelaskan pengertian dari proses modeling ?
2. Jelaskan keuntungan menggunakan flowchart dalam
menggambarkan proses operasional ?
3. Jelaskan manfaat dari business process improvment
dalam penerapannya pada perusahaan ?
4. Jelaskan fase-fase dalam business process
improvement ?
5. Jelaskan mengapa diperlukan change managemen
tdalam sebuah perusahaan ?
BAB I
1. Sejarah ERP
a. Pada tahun 1960 sistem pabrikan fokus
kepada pengendalian inventory (inventory
control)
b. 1970 fokus bergeser pada material
requirement planning (MRP), yang
menerjemahkan jadwal utama suatu produk
menjadi kebutuhan berbasis time-phased net,
untuk perencanaan dan pengadaan barang
sebagian jadi, komponen maupun bahan
baku.
c. 1980an manufacturing resources planning
(MRP-II) berkembangan mencakup
pengelolaan operasi produksi (shop floor) dan
aktivitas pengeloaan distribusi.
d. 1990an MRP-II dikembangkan lagi mencakup
aktivitas rekayasa keuangan, sumber daya
manusia, pengelolaan proyek yang
melingkupi hampir semua aktivitas sistem
organisasi usaha (business enterprise), yang
kemudian dikenal dengan istilah enterprise
resource planning (ERP)
e. 2000an sampai sekarang exended ERP
menjadi ERP II
BAB IV
BAB V
BAB VI
BAB VII
BAB VIII
BAB IX