READING
Pembimbing:
dr. Tjatur Sembodo, MS(PH)
Oleh:
Yusuf Hakim aji
01.211.6556
Judul Jurnal
HUBUNGAN ANTARA KONDISI
FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN
TUBERKULOSIS PARU
Judul Informatif:
Tersedia subjek penelitian, yaitu
penderita
TB
paru
dan
bukan
penderita TB paru berjumlah 52 orang
Tempat
penelitian
dinyatakan
secara jelas, yaitu Wilayah kerja
puskesmas
Kedungmundu
Kota
semarang
waktu penelitian Tidak disebutkan
Nama penulis jurnal tercantum di
bawah judul penelitan
..
ABSTRAK
Ya
Ya, 4 bagian: latar belakang,
metode, hasil penelitian,
kesimpulan
Tidak ada kata kunci
Ya (162 kata)
Ya
PENDA
HULAN
Masalah :
No
Kriteria
Ya (+) atau
Tidak (-)
TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui
hubungan kondisi fisik
rumah dengan kejadian
tuberkulosis paru
.
Tujuan dapat diamati
Tujuan penelitian sudah
jelas, sesuai dengan
latar belakang dan judul
penelitian
Kata-kata yang
digunakan konsisten
dengan judul
MANFAAT PENELITIAN
Untuk mengetahui
hubungan kondisi fisik
rumah dengan kejadian
tuberkulosis paru
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Observasional
Desain Penelitian
Case Control
Tempat Penelitian
Waktu Penelitian
Tidak disebutkan
Sampel Penelitian
JENIS PENELITIAN :
Peneliti tidak menjelaskan alasan pemilihan jenis
penelitian
jenis penelitian berupa survei analitik dengan
rancangan
DESIGN PENELITIAN :
Desain penelitian yang digunakan yaitu case control.
pendekatan kasus kontrol. Dalam penelitian ini
sekelompok kasus (kelompok yang menderita
efek / penyakit yang sedang diteliti) dibandingkan
dengan kelompok kontrol (kelompok yang tidak
menderita efek/penyakit yang sedang diteliti)
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis & desain penelitian?
Populasi & sampel?
Kriteria inklusi & eksklusi?
Cara sampling & rumus besar
sampel?
Pemilihan subjek tepatkah?
Subjek biaskah?
Cara
perlakuan/pengukurannya?
Apa pengukurannya blind?
Bias prosedur, alat ukur,
ketaatan subjek?
Variabel bebas & tergantung
dijelaskan?
Perancu dikendalikankah?
Adakah persetujuan ethical
clearance?
Adakah informed consent?
Analisis data ada?
Program komputer analisis nya
apa?
Analisis tepatkah?
Ada
Ada dan dijelaskan
Tidak ada
Tidak ada
Tepat, tidak bias
Dijelaskan
Tidak
Prosedur, alat ukur & ketaatan subjek
dianggap tidak bias
Ya
Tidak
Tidak ada
Tidak ada
Ada
Dijelaskan
Tepat
Hasil Penelitia
Jenis Dinding
Dari hasil uji chi-square, diperoleh p value
ebesar 0,035 (< 0,05), maka Ho ditolak,.
Perhitungan risk estimate didapatkan OR =
5,333 dengan 95%CI= 1,008 28,209,
Luas ventilasi
Hubungan antara luas ventilasi dengan kejadian
tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas
Kedungmundu Kota Semarang adalah sebagai
berikut : Dari hasil uji chi-square, diperoleh p
value sebesar 0,569 ( > 0,05), maka Ho
diterima, artinya tidak ada hubungan antara luas
ventilasi dengan kejadian TB paru di wilayah
kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semaran
Intesitas pencahayaan
Dari hasil uji chi-square, diperoleh p valuevsebesar
0,023 (< 0,05), maka Ho ditolak, artinya ada
hubungan antara intensitas pencahayaan dengan
kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas
Kedungmundu Kota Semarang. Perhitungan risk
estimate didapatkan OR = 3,889 dengan 95%CI=
1,178 12,841, menunjukkan bahwa responden
yang intensitas pencahayaannya tidak memenuhi
syarat mempunyai risiko 3,889 kali lebih besar
menderita TB daripada responden yang intensitas
pencahayaannya memenuhi syarat.
Kelembapan
Dari hasil uji chi-square, diperoleh p value sebesar 0,032
(< 0,05), maka Ho ditolak, artinya ada hubungan antara
kelembaban dengan kejadian TB paru di wilayah kerja
Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang. Perhitungan
risk estimate didapatkan OR = 4,033 dengan 95%CI=
1,078 15,086, menunjukkan bahwa responden yang
kelembabannya tidak memenuhi syarat mempunyai risiko
4,033 kali lebih besar menderita TB daripada responden
yang kelembabannya memenuhi syarat.
Suhu
Dari hasil uji chi-square, diperoleh p value
sebesar 0,337 (> 0,05), maka Ho diterima,
artinya tidak ada hubungan antara suhu
dengan kejadian TB paru di wilayah kerja
Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang.
Suhu ruangan dalam rumah yang ideal adalah berkisar antara 1820C. Suhu dipengaruhi oleh suhu udara luar, pergerakan udara, dan
kelembaban suhu ruangan. Suhu jug berpengaruh terhadap transmisi
atau penularan penyakit yaitu bakteri Mycobacterium tuberculosis
akan berkembang biak optimum apabila suhu tersedia dalam jumlah
yang optimum untuk kehidupannya Berdasarkan Kepmenkes No. 829
Menkes/SK/VII/1999, suhu ruangan dalam rumah yang ideal yaitu
berkisar antara 18-30oC.
Pada saat penelitian di rumah rumah responden suhunya bervariasi,
hal ini dipengaruhi beberapa hal misalnya kelembaban dalam rumah,
ventilasinya tertutup, dan jendelanya tidak dibuka sehingga
mempengaruhi pergerakan udara yang masuk ke dalam rumah
tersebut
Berdasarkan hasil di lapangan suhu di dalam rumah tiap-tiap
responden sudah memenuhi syarat ada 39 rumah (75%) yaitu
berkisar antara 18 30 C sesuai ketentuan dari Kepmenkes, dan
yang tidak memenuhi syarat sebanyak 13 rumah(25%)
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Kriteria
Keterbatasan penelitian
Simpulan utama
Saran penelitian