Anda di halaman 1dari 14

MINIPROJECT

JAMBORE SEHAT KADER

Disusun Oleh:

dr. Yusuf Hakim Aji

Pembimbing

dr. M. Rehulina, M. Kes (Epid)

PROGAM DOKTER INTERNSIP

PERIODE 21 JULI 2018 – 21 NOVEMBER 2018

PUKESMAS REMBANG II

2018

1
BAB I
PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan hak asasi dan sekaligus sebagai investasi, sehingga perlu
diupayakan, diperjuangkan dan ditingkatkan oleh setiap individu dan oleh seluruh komponen
bangsa, agar masyarakat dapat menikmati hidup sehat, dan pada akhirnya dapat mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat yang optimal.Hal ini perlu dilakukan karena kesehatan bukanlah
tanggung jawab pemerintah saja, namun merupakan tanggung jawab bersama antara
pemerintah masyarakat, dan pihak swasta.Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya
Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan berkualitas merupakan
modal utama atau investasi dalam pembangunan kesehatan.

Salah satu bentuk upaya pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah


menumbuh kembangkan Posyandu, yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dasar, utamanya untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi,
dengan mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak dapat dilaksanakan secara merata,
dilakukan secara efektif dan efisien dan dapat menjangkau semua sasaran yang membutuhkan
layanan kesehatan anak, makanan sehat dan gizi seimbang, kesehatan lansia, ibu hamil, ibu
menyusui dan ibu nifas.

Kader posyandu adalah seseorang yang dengan sukarela membantu semua


pelaksanaan kegiatan di posyandu. Kader merupakan barisan
terdepan untuk memberikan informasi tentang kondisi kesehatan masyarakat di sekitar
lingkungannya , kemudian disampaikan kepada bidan puskesmas untuk ditindaklanjuti ke
tingkat berikutnya. Selain itu dengan adanya kader posyandu ini nantinya dapat membantu
program pemerintah dalam bidang kesehatan. Kader yang bernaung dalam wadah Posyandu
merupakan sebagai ujung tombak dari program kesehatan, dan karena pentingnya peran kader
posyandu bagi kelancaran pelayanan kesehatan di masyarakat sehingga
diperlukan bimbingan dan pelatihan tentang kader kesehatan secara rutin dan intensif.

Salah satu kegiatan tersebut adalah penyegaran atau refreshing kader. Penyegaran kader
posyandu merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mereview kembali tentang posyandu,

2
fungsi, manfaat, langkah-langkah meja posyandu sehingga harapannya meningkatkan pengetahuan para
kader posyandu dan berperan aktif di posyandu. Selain itu, dengan diadakannya kegiatan ini
diharapkan para kader lebih siap dalam menjalankan tugasnya, lebih bisa responsif dengan
semua kejadian yang ada di lapangan serta tanggap apa yang harus selanjutnya serta adanya
pembekalan pengetahuan tentang trik-trik memotivasi masyarakat agar sadar tentang
pentingnya arti kesehatan. Oleh karena itu seorang kader
penting untuk mendapat pelatihan dan bimbingan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan posyandu. Pelatihan dan bimbingan bisa diperoleh dari bidan setempat, pelatihan
di Puskesmas oleh bidan koordinator maupun pelatihan- pelatihan yang diadakan oleh Dinas
Kesehatan.

Berdasarkan latar belakang di atas kami melakukan kegiatan yang berjudul JAMBORE
SEHAT KADER di Puskesmas Rembang 2 dan Taman Mondoteko desa Mondoteko
Rembang.Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan edukasi kepada para kader tentang
segala sesuatu yang berhubungan dengan posyandu.Selain itu, kegiatan ini untuk menambah
pengetahuan serta kemampuan kader dalam upaya peningkatan taraf kesehatan masyarakat.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik didefinisikan sebagai setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot-

otot skeletal dan menghasilkan peningkatan resting energy expenditure yang bermakna.

Aktivitas fisik yang dilakukan secara terstruktur dan terencana disebut latihan jasmani,

sedangkan aktivitas fisik yang tidak dilakukan secara terstruktur dan terencana disebut

aktivitas fisik sehari – hari (Thompson, 2009).

Aktivitas fisik yang dilakukan pada anak usia remaja sangat penting untuk kesehatan

dan perkembangan serta menurunkan risiko untuk terjadi kelebihan berat badan

(overweight), obesitas maupun penyakit-penyakit lain yang disebabkan oleh berat badan

yang berlebihan. Aktivitas fisik pada anak usia remaja dapat berupa aktivitas sehari-hari baik

di rumah maupun di sekolah, kebiasaan, hobi maupun latihan fisik dan olahraga. Untuk

memenuhi kebutuhan aktivitas fisik anak usia remaja, maka baik orangtua maupun guru di

sekolah untuk seharusnya menyediakan aktivitas fisik yang terstruktur maupun tidak

terstruktur (Peter, 2011).

Aktivitas fisik pada anak-anak remaja dipengaruhi oleh berbagai hal, diantaranya

adalah faktor fisiologis atau perkembangan (pertumbuhan, kesegaran jasmani, keterbatasan

fisik), lingkungan (fasilitas, musim, keamanan), faktor psikologis, faktor sosial, dan

demografi (pengetahuan, sikap, pengaruh orang tua, teman sebaya, status ekonomi, jenis

kelamin, usia) (Dian, 2010).

Aktivitas fisik terbagi atas aktivitas fisik ringan, sedang dan berat. Aktivitas fisik

ringan adalah segala sesuatu yang menggerakkan tubuh, sama dengan aktivitas sehari-hari

meliputi berjalan kaki dan pekerjaan rumah tangga. Aktivitas fisik sedang merupakan

kegiatan yang membutuhkan gerakan otot yang terus menerus dengan intensitas ringan,

seperti bersepeda, berlari kecil dan berjalan cepat. Aktivitas fisik berat merupakan

4
pergerakan tubuh yang memerlukan banyak gerakan otot dan pembakaran kalori yang besar

meliputi kegiatan seperti berenang, naik gunung, angkat beban, bermain sepak bola dan

berlari cepat (sprint) (Marks, 2000).

Berikut ini Tabel jumlah kalori yang dikeluarkan berdasarkan jenis aktifitas fisik:

Kalori yang
Kalori yang Dikeluarkan
Jenis Aktifitas Fisik Dikeluarkan Per 30
Per Menit
Menit
Mencuci Baju 3,56 Kcal/menit 106,8 Kcal
Mengemudi Mobil 2,80 Kcal/menit 84 Kcal
Mengecat Rumah 3,50 Kcal/menit 105 Kcal
Memotong Kayu 3,80 Kcal/menit 114 Kcal
Menyapu Rumah 3,90 Kcal/menit 117 Kcal
Jalan Kaki 5,60 – 7,00 Kcal/menit 168 – 210 Kcal
Mengajar 1,70 Kcal/menit 51 Kcal
Membersihkan Jendela 3,70 Kcal/menit 111 Kcal
Berkebun 5,60 Kcal/menit 168 Kcal
Menyetrika 4,20 Kcal/menit 126 Kcal

Data Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2010 prevalensi penduduk yang kurang

melakukan aktivitas fisik adalah 72,9%. Secara nasional, pada tahun 2010, 42,8% penduduk

tidak melakukan aktivitas fisik secara teratur. Propinsi yang penduduknya paling rendah

melakukan aktivitas fisik adalah Kalimantan Timur, yaitu sebesar 61,7% (Dinkes, 2010).

Aktivitas fisik yang tidak ada (kurangnya aktivitas fisik) merupakan faktor risiko

independen untuk penyakit kronis, dan secara keseluruhan diperkirakan menyebabkan

kematian secara global ( WHO, 2010).

Menurut Kemenkes RI (2006) aktivitas fisik secara teratur memiliki efek yang

menguntungkan terhadap kesehatan yaitu terhindar dari penyakit jantung, stroke,

osteoporosis, kanker, tekanan darah tinggi, kencing manis, dan lain-lain, berat badan

terkendali, otot lebih lentur dan tulang lebih kuat, bentuk tubuh menjadi ideal dan

proporsional, lebih percaya diri, lebih bertenaga dan bugar, secara keseluruhan keadaan

5
kesehatan menjadi lebih baik.

a. Tipe-tipe aktifitas fisik

Ada 3 tipe/macam/sifat aktivitas fisik yang dapat kita lakukan untuk

mempertahankan kesehatan tubuh yaitu:

1) Ketahanan (endurance)

Aktivitas fisik yang bersifat untuk ketahanan, dapat membantu jantung, paru-

paru, otot, dan sistem sirkulasi darah tetap sehat dan membuat kita lebih

bertenaga. Untuk mendapatkan ketahanan maka aktivitas fisik yang dilakukan

selama 30 menit (4-7 hari per minggu). Contoh beberapa kegiatan yang dapat

dipilih seperti:

a) Berjalan kaki, misalnya turunlah dari bus lebih awal menuju tempat kerja

kira-kira menghabiskan 20 menit berjalan kaki dan saat pulang berhenti di halte

yang menghabiskan 10 menit berjalan kaki menuju rumah

b) Lari ringan

c) Berenang, senam

d) Bermain tenis

e) Berkebun dan kerja di taman

2) Kelenturan (flexibility)
Aktivitas fisik yang bersifat untuk kelenturan dapat membantu pergerakan lebih

mudah, mempertahankan otot tubuh tetap lemas (lentur) dan sendi berfungsi

dengan baik. Untuk mendapatkan kelenturan maka aktivitas fisik yang dilakukan

selama 30 menit (4- 7 hari per minggu). Contoh beberapa kegiatan yang dapat

dipilih seperti:

a) Peregangan, mulai dengan perlahan-lahan tanpa kekuatan atau sentakan,

lakukan secara teratur untuk 10-30 detik, bisa mulai dari tangan dan kaki

b) Senam taichi, yoga

6
c) Mencuci pakaian, mobil

d) Mengepel lantai.

3) Kekuatan (strength)

Aktifitas fisik yang bersifat untuk kekuatan dapat membantu kerja otot tubuh

dalam menahan sesuatu beban yang diterima, tulang tetap kuat, dan

mempertahankan bentuk tubuh serta membantu meningkatkan pencegahan

terhadap penyakit seperti osteoporosis. Untuk mendapatkan kelenturan maka

aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit (2-4 hari per minggu). Contoh

beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti:

a) Push-up, pelajari teknik yang benar untuk mencegah otot dan sendi dari

kecelakaan

b) Naik turun tangga

c) Membawa belanjaan

d) Mengikuti kelas senam terstruktur dan terukur (fitness)

Aktifitas Fisik Aktif

Aktivitas fisik aktif adalah latihan fisik yang dilakukan 3-5 kali dalam seminggu.

Seperti lari, senam, bermain bola dan aktivitas olahraga lainnya (Kementrian Kesehatan

RI, 2015). Aktivitas fisik yang cukup pada orang dewasa dapat menurunkan risiko

hipertensi dan penyakit jantung koroner (Widiantini, 2014).

Menurut Kemenkes RI (2015) manfaat aktifitas fisik aktif dapat dilihat dari aspek

fisik, aspek psikologis dan aspek sosio- ekonomi, diantaranya :

Manfaat Aspek Fisik

1. Menurunkan resiko penyakit degenerative


2. Memperkuat otot jantung dan meningkatkan kapasitas jantung
3. Mencegah resiko penyakit darah tepi

7
4. Mencegah, menurunkan, mengendalikan tekanan darah tinggi

5. Mencegah, menurunkan, mengendalikan gula darah pada penderita

diabetes mellitus tipe 2

6. Mencegah atau mengurangi resiko osteoporosis pada wanita

Manfaat Psikologis

1. Meningkatkan rasa percaya diri

2. Membangun rasa sportivitas

3. Memupuk tanggung jawab

4. Membantu mengendalikan stress

5. Mengurangi kecemasan dan depresi

Manfaat Sosio-Ekonomi

1. Menurunkan biaya pengobatan

2. Meningkatkan produktivitas

3. Menurunkan penggunaan sumber daya

4. Meningkatkan gerakan masyarakat

Perilaku Sedentary

Perilaku sedentary adalah aktivitas fisik yang hanya melakukan kegiatan seperti

berbaring, duduk, menonton televisi, menggunakan komputer dan hiburan berbasis layar

lainnya (Jaspinder, 2015). Menurut Jaspinder (2013) perilaku sedentary dianggap sebagai

faktor risiko utama keempat kematian di dunia, yang menyumbang 6% kematian global

sebelum obesitas (5%) dan setelah hipertensi (13%), penggunaan tembakau (9%), dan

glukosa darah tinggi (6%). Gaya hidup sedentary menyebabkan > 2 juta kematian dan 19

juta kecacatan di dunia setiap tahun. (Migliaro dkk, 2001).

BAB III
TUJUAN DAN SASARAN KEGIATAN

8
3.1. Tujuan Kegiatan
3.1.1 Meningkatnya pengetahuan kepada Kader mengenai pentingnya posyandu
lansia dan nilai normal pemeriksaan laboratorium sederhana pada posyandu
lansia.
3.1.2 Meningkatnya pengetahuan kepada Kader mengenai kesehatan balita dan
cara menggunakan Kartu Menuju Sehat.
3.1.3 Meningkatnya pengetahuan kepada Kader mengenai kesehatan ibu hamil
dan tanda – tanda bahaya kehamilan.
3.1.4 Meningkatnya pengetahuan kepada Kader mengenai pola makan dan diit
yang baik serta makanan gizi seimbang.
3.1.5 Meningkatkan semangat kerja Kader dalam melaksanakan kegiatan
posyandu dan posbindu di desa.

3.2. Sasaran Kegiatan


Sasaran kegiatan Jambore Sehat Kader adalah semua kader di wilayah
puskesmas Rembang 2, yang diharapkan mampu melaksanakan dalam kehidupan
sehari – hari serta menjadi contoh bagi masyarakat di lingkungan sekitarnya.

9
BAB IV
BENTUK KEGIATAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Bentuk kegiatan :
Kegiatan Miniproject dilakukan dalam 1 hari pada tanggal 13 Oktober 2018
4.1. Pembukaan dan Sambutan
Isi dari kegiatan ini yaitu pembukaan dari Ketua Panitia Mini Project, sambutan oleh
perwakilan pengurus UKM, Kepala Pukesmas Rembang II oleh dr. M. Rehulina, M.
Kes(Epid).

4.2. Senam
Kegiatan senam dipimpin oleh perwakilan dokter internsip yang diikuti oleh seluruh
kader, dokter internsip dan perwakilan pihak UKM
4.3. Penyuluhan dan Penilaian
Penyuluhan dilakukan secara simultan, mulai dari post 1 hingga post5 yang berisi
materi mengenai lansia, kesehatan anak, kaderisasi, kesehatan ibu hamil dan gizi.
Penilaian kader di nilai berdasarkan keaktifan masing – masing kelompok. Nilai di
dapat dari 5 post yang telah dijalani.
4.4. Games
Kegiatan ini diberikan kepada seluruh peserta jambore sehat kader untuk memberikan
suasana yang asik dan mengurangi kebosanan peserta. Games ini dilakukan di antara
perpindahan peserta dari post ke 3 menuju post ke 4.
4.5. Pembagian Hadiah
Kegiatan ini dilaksanakan untuk menarik peserta jambore sehat kader dan memberikan
penghargaan kepada peserta jambore yang telah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan
dengan baik dan lancar.

10
BAB V
PELAKSANAAN KEGIATAN

5.1. Kegiatan Mini Project


Kegiatan Jambore Sehat Kader merupakan salah satu bentuk rangkaian kegiatan
dalam meningkatkan semangat kerja kader dan memperbarui pengetahuan mengenai
lansia, kesehatan balita, kesehatan ibu hamil dan makanan gizi seimbang.
Kegiatan pengkaderan dilaksanakan pada :
Hari, Tanggal : Sabtu, 13 Oktober 2018
Waktu : 07.30 – 12.00 WIB
Tempat : Taman Kota Desa Mondoteko dan Puskesmas Rembang 2
Pemberi Materi : Tim Dokter Internsip Pukesmas Rembang 2

11
BAB VI
MONITORING DAN EVALUASI

6.1 MONITORING
Kegiatan ini diikuti oleh 24 peserta. Seluruh peserta telah siap jam 07.30 WIB pagi
sehingga kegiatan dapat segera dimulai. Para peserta sangat kooperatif dan antusias
mengikuti seluruh rangkaian kegiatan sampai selesai. Kegiatan ini di buka oleh dr. M.
Rehulina, M. Kes (Epid)selakukepalaPuskesmas Rembang II. Acara ini juga di hadiri oleh
bagian UKM Puskesmas Rembang II.
Panitia kegiatan juga dibantu oleh pihak UKM Puskesmas yang juga sebagai pengisi
penyuluhan post 3. Diakhir acara semua pihak yang terlibat dalam acara ini mengaku puas
dan secara keseluruhan kegiatan berjalan lancar.

6.2 EVALUASI
Kegiatan Jambore Sehat Kader ini berjalan dengan baik dan lancar.Seluruh peserta
jambore merasa puas dan ingin dilakukan setiap tahunya.Durasi waktu untuk penyuluhan
dirasa kurang, sehingga terkadang penyuluhan harus sedikit dipercepat.

12
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. KESIMPULAN
Kegiatan mini project yang bertema Jambore Sehat Kader di Taman Desa
Mondoteko Rembang ini berjalan dengan lancar dan diharapkan dapat memberikan
pengaruh positif pada para peserta tentang pentingnya kesadaran kesehatan dan
mampu memberikan contoh yang baik kepada para masyarakar di lingkungan sekitar
serta memingkatkan semangat kinerja Kader.

7.2. SARAN
7.3.1 Melaksanakan kegiatan Jambore Sehat Kader secara rutinuntuk
memperbaruipengetahuan dalam masalah –masalah kesehatan tentang gizi,
lansia, kesehatan anak dan kesehatan ibu hamil.
7.3.2 Bekerjasama dengan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang 2, sehingga
dapat di sosialisasikan kepada Puskesmas di seluruh Kabupaten Rembang.
7.3.3 Diadakan lomba Jambore Sehat Kader antar Puskesmas se-Kabupaten Rembang
2, untuk meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan dan diharapkan dapat
meningkatkan derajat kesehatan seluruh masyarakat se- Kabupaten Rembang
yang mana diwakili oleh kader dari tiap Puskesmas.

13
DAFTAR PUSTAKA

Soekidjo, Notoatmodjo, 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta, Jakarta.


Sofyan, Cholid,2009. “Kebidanan Komunitas”. Yogyakarta :Fitramaya
Sugiyono, 2000.Metode Penelitian Administratif. Bandung.Alfabeta.
Toriq. (2006). Peranan Kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dalam pembangunan
kesehehatan masyarakat (studi kasus di Kelurahan Sekaran Kecamatan Gunungpati Kota
Semarang). Semarang : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, UNES.

Puji Lestari, dkk. (2006). Persepsi Dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Kegiatan Program
Posyandu (studi kasus di Desa Giritirto, Kecamatan Purwosari Gunung Kidul). Yogyakarta:
Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ekonomi, UNY

Zulkifli,2003.Ilmu Kesehatan Masyarakat. PT.CitraAditya, Jakarta


Direktorat Promosi Kesehatan Depkes RI.2006. Buku Saku Promosi Kesehatan Sekolah.
Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI.
Departemen Kesehatan RI., 2009, Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu
dan Anak (PWS-KIA). Dirjen Binkesmas. Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan
RepubliIndonesia Nomor 1464/Menkes/SK/VII/2010. Jakarta : Depkes RI.

Hanifa W, Saifudin AB, Rochimhadli T, 2004, Ilmu Kebidanan Ed.2, Bina Pustaka, Jakarta
Maulana, Heri, d.j. 2009, Promosi Kesehatan, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 183.

Pauline Mc.Call Sellers; Midwifery, A tekbook and reference Book for Midwifery in
Southern Africa, Volume II Complication in Childbirth, 2008

14

Anda mungkin juga menyukai

  • Lixisenatide Review
    Lixisenatide Review
    Dokumen8 halaman
    Lixisenatide Review
    Yusuf Hakim Aji
    Belum ada peringkat
  • Asessment Geriatri Warsi
    Asessment Geriatri Warsi
    Dokumen9 halaman
    Asessment Geriatri Warsi
    Yusuf Hakim Aji
    Belum ada peringkat
  • Kerangkaa Mino
    Kerangkaa Mino
    Dokumen14 halaman
    Kerangkaa Mino
    Yusuf Hakim Aji
    Belum ada peringkat
  • Asessment Geriatri Warsi
    Asessment Geriatri Warsi
    Dokumen9 halaman
    Asessment Geriatri Warsi
    Yusuf Hakim Aji
    Belum ada peringkat
  • Asessment Geriatri Pak Matsaid
    Asessment Geriatri Pak Matsaid
    Dokumen10 halaman
    Asessment Geriatri Pak Matsaid
    Yusuf Hakim Aji
    Belum ada peringkat
  • Tempelan Format Terbaru
    Tempelan Format Terbaru
    Dokumen1 halaman
    Tempelan Format Terbaru
    Yusuf Hakim Aji
    Belum ada peringkat
  • Tingkat Sederhana Revisi
    Tingkat Sederhana Revisi
    Dokumen40 halaman
    Tingkat Sederhana Revisi
    Yusuf Hakim Aji
    Belum ada peringkat
  • Laporan Minipro
    Laporan Minipro
    Dokumen11 halaman
    Laporan Minipro
    Yusuf Hakim Aji
    Belum ada peringkat
  • Free
    Free
    Dokumen21 halaman
    Free
    Yusuf Hakim Aji
    Belum ada peringkat
  • Diare Akut Dewasa Yusuf
    Diare Akut Dewasa Yusuf
    Dokumen11 halaman
    Diare Akut Dewasa Yusuf
    Yusuf Hakim Aji
    Belum ada peringkat
  • Laporan Minipro
    Laporan Minipro
    Dokumen11 halaman
    Laporan Minipro
    Yusuf Hakim Aji
    Belum ada peringkat
  • Word
    Word
    Dokumen16 halaman
    Word
    Yuliana Doank
    Belum ada peringkat
  • Cara Mengurus Kartu Jamda
    Cara Mengurus Kartu Jamda
    Dokumen1 halaman
    Cara Mengurus Kartu Jamda
    Yusuf Hakim Aji
    Belum ada peringkat
  • Free
    Free
    Dokumen21 halaman
    Free
    Yusuf Hakim Aji
    Belum ada peringkat
  • Stase Jiwa
    Stase Jiwa
    Dokumen28 halaman
    Stase Jiwa
    nanda
    Belum ada peringkat
  • New Pediatri
    New Pediatri
    Dokumen10 halaman
    New Pediatri
    Yusuf Hakim Aji
    Belum ada peringkat
  • CBD Yusuf
    CBD Yusuf
    Dokumen81 halaman
    CBD Yusuf
    Yusuf Hakim Aji
    Belum ada peringkat
  • Free
    Free
    Dokumen21 halaman
    Free
    Yusuf Hakim Aji
    Belum ada peringkat
  • Step 7
    Step 7
    Dokumen6 halaman
    Step 7
    Yusuf Hakim Aji
    Belum ada peringkat
  • New Pediatri
    New Pediatri
    Dokumen45 halaman
    New Pediatri
    ricky
    Belum ada peringkat
  • Free
    Free
    Dokumen21 halaman
    Free
    Yusuf Hakim Aji
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Yusuf
    Jurnal Yusuf
    Dokumen40 halaman
    Jurnal Yusuf
    Yusuf Hakim Aji
    Belum ada peringkat
  • Stase Jiwa
    Stase Jiwa
    Dokumen52 halaman
    Stase Jiwa
    Nur Ulayatilmiladiyyah
    Belum ada peringkat
  • Kasus Besar
    Kasus Besar
    Dokumen12 halaman
    Kasus Besar
    Andika Tatag
    Belum ada peringkat
  • An Tibi Otik
    An Tibi Otik
    Dokumen20 halaman
    An Tibi Otik
    Yusuf Hakim Aji
    Belum ada peringkat
  • An Tibi Otik
    An Tibi Otik
    Dokumen20 halaman
    An Tibi Otik
    Yusuf Hakim Aji
    Belum ada peringkat
  • Anti Fungi
    Anti Fungi
    Dokumen3 halaman
    Anti Fungi
    Yusuf Hakim Aji
    Belum ada peringkat
  • Penyakit Jantung Bawaan PDF
    Penyakit Jantung Bawaan PDF
    Dokumen41 halaman
    Penyakit Jantung Bawaan PDF
    Laili Khairani
    Belum ada peringkat
  • Apa Itu OHT
    Apa Itu OHT
    Dokumen28 halaman
    Apa Itu OHT
    Yusuf Hakim Aji
    Belum ada peringkat