Disusun Oleh:
Pembimbing
PUKESMAS REMBANG II
2018
1
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan hak asasi dan sekaligus sebagai investasi, sehingga perlu
diupayakan, diperjuangkan dan ditingkatkan oleh setiap individu dan oleh seluruh komponen
bangsa, agar masyarakat dapat menikmati hidup sehat, dan pada akhirnya dapat mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat yang optimal.Hal ini perlu dilakukan karena kesehatan bukanlah
tanggung jawab pemerintah saja, namun merupakan tanggung jawab bersama antara
pemerintah masyarakat, dan pihak swasta.Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya
Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan berkualitas merupakan
modal utama atau investasi dalam pembangunan kesehatan.
Salah satu kegiatan tersebut adalah penyegaran atau refreshing kader. Penyegaran kader
posyandu merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mereview kembali tentang posyandu,
2
fungsi, manfaat, langkah-langkah meja posyandu sehingga harapannya meningkatkan pengetahuan para
kader posyandu dan berperan aktif di posyandu. Selain itu, dengan diadakannya kegiatan ini
diharapkan para kader lebih siap dalam menjalankan tugasnya, lebih bisa responsif dengan
semua kejadian yang ada di lapangan serta tanggap apa yang harus selanjutnya serta adanya
pembekalan pengetahuan tentang trik-trik memotivasi masyarakat agar sadar tentang
pentingnya arti kesehatan. Oleh karena itu seorang kader
penting untuk mendapat pelatihan dan bimbingan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan posyandu. Pelatihan dan bimbingan bisa diperoleh dari bidan setempat, pelatihan
di Puskesmas oleh bidan koordinator maupun pelatihan- pelatihan yang diadakan oleh Dinas
Kesehatan.
Berdasarkan latar belakang di atas kami melakukan kegiatan yang berjudul JAMBORE
SEHAT KADER di Puskesmas Rembang 2 dan Taman Mondoteko desa Mondoteko
Rembang.Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan edukasi kepada para kader tentang
segala sesuatu yang berhubungan dengan posyandu.Selain itu, kegiatan ini untuk menambah
pengetahuan serta kemampuan kader dalam upaya peningkatan taraf kesehatan masyarakat.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik didefinisikan sebagai setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot-
otot skeletal dan menghasilkan peningkatan resting energy expenditure yang bermakna.
Aktivitas fisik yang dilakukan secara terstruktur dan terencana disebut latihan jasmani,
sedangkan aktivitas fisik yang tidak dilakukan secara terstruktur dan terencana disebut
Aktivitas fisik yang dilakukan pada anak usia remaja sangat penting untuk kesehatan
dan perkembangan serta menurunkan risiko untuk terjadi kelebihan berat badan
(overweight), obesitas maupun penyakit-penyakit lain yang disebabkan oleh berat badan
yang berlebihan. Aktivitas fisik pada anak usia remaja dapat berupa aktivitas sehari-hari baik
di rumah maupun di sekolah, kebiasaan, hobi maupun latihan fisik dan olahraga. Untuk
memenuhi kebutuhan aktivitas fisik anak usia remaja, maka baik orangtua maupun guru di
sekolah untuk seharusnya menyediakan aktivitas fisik yang terstruktur maupun tidak
Aktivitas fisik pada anak-anak remaja dipengaruhi oleh berbagai hal, diantaranya
fisik), lingkungan (fasilitas, musim, keamanan), faktor psikologis, faktor sosial, dan
demografi (pengetahuan, sikap, pengaruh orang tua, teman sebaya, status ekonomi, jenis
Aktivitas fisik terbagi atas aktivitas fisik ringan, sedang dan berat. Aktivitas fisik
ringan adalah segala sesuatu yang menggerakkan tubuh, sama dengan aktivitas sehari-hari
meliputi berjalan kaki dan pekerjaan rumah tangga. Aktivitas fisik sedang merupakan
kegiatan yang membutuhkan gerakan otot yang terus menerus dengan intensitas ringan,
seperti bersepeda, berlari kecil dan berjalan cepat. Aktivitas fisik berat merupakan
4
pergerakan tubuh yang memerlukan banyak gerakan otot dan pembakaran kalori yang besar
meliputi kegiatan seperti berenang, naik gunung, angkat beban, bermain sepak bola dan
Berikut ini Tabel jumlah kalori yang dikeluarkan berdasarkan jenis aktifitas fisik:
Kalori yang
Kalori yang Dikeluarkan
Jenis Aktifitas Fisik Dikeluarkan Per 30
Per Menit
Menit
Mencuci Baju 3,56 Kcal/menit 106,8 Kcal
Mengemudi Mobil 2,80 Kcal/menit 84 Kcal
Mengecat Rumah 3,50 Kcal/menit 105 Kcal
Memotong Kayu 3,80 Kcal/menit 114 Kcal
Menyapu Rumah 3,90 Kcal/menit 117 Kcal
Jalan Kaki 5,60 – 7,00 Kcal/menit 168 – 210 Kcal
Mengajar 1,70 Kcal/menit 51 Kcal
Membersihkan Jendela 3,70 Kcal/menit 111 Kcal
Berkebun 5,60 Kcal/menit 168 Kcal
Menyetrika 4,20 Kcal/menit 126 Kcal
Data Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2010 prevalensi penduduk yang kurang
melakukan aktivitas fisik adalah 72,9%. Secara nasional, pada tahun 2010, 42,8% penduduk
tidak melakukan aktivitas fisik secara teratur. Propinsi yang penduduknya paling rendah
melakukan aktivitas fisik adalah Kalimantan Timur, yaitu sebesar 61,7% (Dinkes, 2010).
Aktivitas fisik yang tidak ada (kurangnya aktivitas fisik) merupakan faktor risiko
Menurut Kemenkes RI (2006) aktivitas fisik secara teratur memiliki efek yang
osteoporosis, kanker, tekanan darah tinggi, kencing manis, dan lain-lain, berat badan
terkendali, otot lebih lentur dan tulang lebih kuat, bentuk tubuh menjadi ideal dan
proporsional, lebih percaya diri, lebih bertenaga dan bugar, secara keseluruhan keadaan
5
kesehatan menjadi lebih baik.
1) Ketahanan (endurance)
Aktivitas fisik yang bersifat untuk ketahanan, dapat membantu jantung, paru-
paru, otot, dan sistem sirkulasi darah tetap sehat dan membuat kita lebih
selama 30 menit (4-7 hari per minggu). Contoh beberapa kegiatan yang dapat
dipilih seperti:
a) Berjalan kaki, misalnya turunlah dari bus lebih awal menuju tempat kerja
kira-kira menghabiskan 20 menit berjalan kaki dan saat pulang berhenti di halte
b) Lari ringan
c) Berenang, senam
d) Bermain tenis
2) Kelenturan (flexibility)
Aktivitas fisik yang bersifat untuk kelenturan dapat membantu pergerakan lebih
mudah, mempertahankan otot tubuh tetap lemas (lentur) dan sendi berfungsi
dengan baik. Untuk mendapatkan kelenturan maka aktivitas fisik yang dilakukan
selama 30 menit (4- 7 hari per minggu). Contoh beberapa kegiatan yang dapat
dipilih seperti:
lakukan secara teratur untuk 10-30 detik, bisa mulai dari tangan dan kaki
6
c) Mencuci pakaian, mobil
d) Mengepel lantai.
3) Kekuatan (strength)
Aktifitas fisik yang bersifat untuk kekuatan dapat membantu kerja otot tubuh
dalam menahan sesuatu beban yang diterima, tulang tetap kuat, dan
aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit (2-4 hari per minggu). Contoh
a) Push-up, pelajari teknik yang benar untuk mencegah otot dan sendi dari
kecelakaan
c) Membawa belanjaan
Aktivitas fisik aktif adalah latihan fisik yang dilakukan 3-5 kali dalam seminggu.
Seperti lari, senam, bermain bola dan aktivitas olahraga lainnya (Kementrian Kesehatan
RI, 2015). Aktivitas fisik yang cukup pada orang dewasa dapat menurunkan risiko
Menurut Kemenkes RI (2015) manfaat aktifitas fisik aktif dapat dilihat dari aspek
7
4. Mencegah, menurunkan, mengendalikan tekanan darah tinggi
Manfaat Psikologis
Manfaat Sosio-Ekonomi
2. Meningkatkan produktivitas
Perilaku Sedentary
Perilaku sedentary adalah aktivitas fisik yang hanya melakukan kegiatan seperti
berbaring, duduk, menonton televisi, menggunakan komputer dan hiburan berbasis layar
lainnya (Jaspinder, 2015). Menurut Jaspinder (2013) perilaku sedentary dianggap sebagai
faktor risiko utama keempat kematian di dunia, yang menyumbang 6% kematian global
sebelum obesitas (5%) dan setelah hipertensi (13%), penggunaan tembakau (9%), dan
glukosa darah tinggi (6%). Gaya hidup sedentary menyebabkan > 2 juta kematian dan 19
BAB III
TUJUAN DAN SASARAN KEGIATAN
8
3.1. Tujuan Kegiatan
3.1.1 Meningkatnya pengetahuan kepada Kader mengenai pentingnya posyandu
lansia dan nilai normal pemeriksaan laboratorium sederhana pada posyandu
lansia.
3.1.2 Meningkatnya pengetahuan kepada Kader mengenai kesehatan balita dan
cara menggunakan Kartu Menuju Sehat.
3.1.3 Meningkatnya pengetahuan kepada Kader mengenai kesehatan ibu hamil
dan tanda – tanda bahaya kehamilan.
3.1.4 Meningkatnya pengetahuan kepada Kader mengenai pola makan dan diit
yang baik serta makanan gizi seimbang.
3.1.5 Meningkatkan semangat kerja Kader dalam melaksanakan kegiatan
posyandu dan posbindu di desa.
9
BAB IV
BENTUK KEGIATAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Bentuk kegiatan :
Kegiatan Miniproject dilakukan dalam 1 hari pada tanggal 13 Oktober 2018
4.1. Pembukaan dan Sambutan
Isi dari kegiatan ini yaitu pembukaan dari Ketua Panitia Mini Project, sambutan oleh
perwakilan pengurus UKM, Kepala Pukesmas Rembang II oleh dr. M. Rehulina, M.
Kes(Epid).
4.2. Senam
Kegiatan senam dipimpin oleh perwakilan dokter internsip yang diikuti oleh seluruh
kader, dokter internsip dan perwakilan pihak UKM
4.3. Penyuluhan dan Penilaian
Penyuluhan dilakukan secara simultan, mulai dari post 1 hingga post5 yang berisi
materi mengenai lansia, kesehatan anak, kaderisasi, kesehatan ibu hamil dan gizi.
Penilaian kader di nilai berdasarkan keaktifan masing – masing kelompok. Nilai di
dapat dari 5 post yang telah dijalani.
4.4. Games
Kegiatan ini diberikan kepada seluruh peserta jambore sehat kader untuk memberikan
suasana yang asik dan mengurangi kebosanan peserta. Games ini dilakukan di antara
perpindahan peserta dari post ke 3 menuju post ke 4.
4.5. Pembagian Hadiah
Kegiatan ini dilaksanakan untuk menarik peserta jambore sehat kader dan memberikan
penghargaan kepada peserta jambore yang telah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan
dengan baik dan lancar.
10
BAB V
PELAKSANAAN KEGIATAN
11
BAB VI
MONITORING DAN EVALUASI
6.1 MONITORING
Kegiatan ini diikuti oleh 24 peserta. Seluruh peserta telah siap jam 07.30 WIB pagi
sehingga kegiatan dapat segera dimulai. Para peserta sangat kooperatif dan antusias
mengikuti seluruh rangkaian kegiatan sampai selesai. Kegiatan ini di buka oleh dr. M.
Rehulina, M. Kes (Epid)selakukepalaPuskesmas Rembang II. Acara ini juga di hadiri oleh
bagian UKM Puskesmas Rembang II.
Panitia kegiatan juga dibantu oleh pihak UKM Puskesmas yang juga sebagai pengisi
penyuluhan post 3. Diakhir acara semua pihak yang terlibat dalam acara ini mengaku puas
dan secara keseluruhan kegiatan berjalan lancar.
6.2 EVALUASI
Kegiatan Jambore Sehat Kader ini berjalan dengan baik dan lancar.Seluruh peserta
jambore merasa puas dan ingin dilakukan setiap tahunya.Durasi waktu untuk penyuluhan
dirasa kurang, sehingga terkadang penyuluhan harus sedikit dipercepat.
12
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. KESIMPULAN
Kegiatan mini project yang bertema Jambore Sehat Kader di Taman Desa
Mondoteko Rembang ini berjalan dengan lancar dan diharapkan dapat memberikan
pengaruh positif pada para peserta tentang pentingnya kesadaran kesehatan dan
mampu memberikan contoh yang baik kepada para masyarakar di lingkungan sekitar
serta memingkatkan semangat kinerja Kader.
7.2. SARAN
7.3.1 Melaksanakan kegiatan Jambore Sehat Kader secara rutinuntuk
memperbaruipengetahuan dalam masalah –masalah kesehatan tentang gizi,
lansia, kesehatan anak dan kesehatan ibu hamil.
7.3.2 Bekerjasama dengan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang 2, sehingga
dapat di sosialisasikan kepada Puskesmas di seluruh Kabupaten Rembang.
7.3.3 Diadakan lomba Jambore Sehat Kader antar Puskesmas se-Kabupaten Rembang
2, untuk meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan dan diharapkan dapat
meningkatkan derajat kesehatan seluruh masyarakat se- Kabupaten Rembang
yang mana diwakili oleh kader dari tiap Puskesmas.
13
DAFTAR PUSTAKA
Puji Lestari, dkk. (2006). Persepsi Dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Kegiatan Program
Posyandu (studi kasus di Desa Giritirto, Kecamatan Purwosari Gunung Kidul). Yogyakarta:
Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ekonomi, UNY
Hanifa W, Saifudin AB, Rochimhadli T, 2004, Ilmu Kebidanan Ed.2, Bina Pustaka, Jakarta
Maulana, Heri, d.j. 2009, Promosi Kesehatan, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 183.
Pauline Mc.Call Sellers; Midwifery, A tekbook and reference Book for Midwifery in
Southern Africa, Volume II Complication in Childbirth, 2008
14