M. Sholeh Kosim
Sub Bagian Perinatologi
FK Undip/RS.Dr.Kariadi
Semarang
Kejang
Mekanisme
dasar :
Merupakan
Masalah
Insiden:
Etiologi
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
A.
B. Perdarahan intrakranial
C. Metabolik
Hipoglikemia
Hipokalsemia /hipomagnesemia
Hiponatremia
Hipernatremia
Hiperammoniemia ---- asidosis
Inborn error of metabolism
D. Infeksi
2. Infeksi kronik :
Infeksi intrauterin yang berlangsung lama :
toxoplasmosis, rubella,cytomegalovirus,
herpes and others (TORCH)
dismorfi
hidrosephalus
mikrosefalus
dll
Diagnosis/ Penilaian
A.
B. Gambaran Klinik :
Sangat berbeda dg manifestasi pada
anak.
5 jenis utama :
1.
2.
3.
4.
5.
Subtle
Tonik
Klonik
Mioclonik
Jitterness
Subtle
Subtle (lanjutan)
d. Gerakan mulut dan pipi : menghisap,
mengeluarkan air liur yang berlebihan, gerakan
lidah
e. Gerakan ekstrimitas yang berulang : seperti
berenang, mengayuh sepeda, mengayuh dayung
f. Perubahan pernapasan : apnea
g. Ketidak stabilan vasomotor
Tonik
a.
Umum
b.
Fokal:
Gerakan
Mioklonik
A. Fokal :
Kontraksi
c.
Umum :
Gerakan
Klonik
A.Fokal:
B. Multifokal:
Gerakan satu ekstremitas
Pindah ke ekstremitas lain
Sering dijumpai pad BBLR
Jitteriness vs Kejang
Jitteriness
tidak disertai dengan gerakan abnormal pada
mata
mudah terjadi akibat rangsangan
ditandai dengan gerakan seperti tremor
dapat dihentikan dengan menfleksikan
ekstremitas yang terlibat
tidak ada perubahan pada tanda vital dan
saturasi oksigen
Kejang
Disertai
Pemeriksaan Fisik
1. Ukur lingkar kepala secara serial
2. Transiluminasi kepala
3. Funduskopi mata
4. Pemeriksaan neurologik
5. Pantau perubahan tanda vital
( jantung/paru )
6. Evaluasi atau nilai keadaan plasenta
Pemeriksaan penunjang
1.
Lumbal
Kultur
4.
Pengelolaan
Medikamentosa
Terapi suportip
Konsultasi dg Sub Bagian Syaraf
Anak
Medikamentosa
Manajemen
awal
Potong kejang :
1. Fenobarbital
a.
2. Fenitoin (Dilantin):
3. Lorazepam (Ativan):
Biasanya
Terapi Suportip
1. Pantuan ketat :
Pasang monitor dan oksimeter.
2. Pasang jalur intravena (IV)
Infus dektrosa (untuk hipoglikemia dan
Cairan rumat dan elektrolit )
3. Pengelolaan jalan napas dan terapi oksigen ,
bila diperlukan
4. Koreksi gangguan metabolik