Penyakit
kronik
yang
menyebabkan
kerusakan
tulang rawan sendi disertai
dengan pembentukan tulang
baru.
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi OA pada usia 45 - >
75 tahun
FAKTOR RESIKO
1.Umur
2.Jenis kelamin
3.Suku bangsa
4.Genetik
5.Kegemukan
6.Cedera sendi, pekerjaan, dan
olah raga
7.Kelainan pertumbuhan
ETIOPATOGENESIS
Multifaktorial &
kompleks
Mekanik
Biokimia
Genetik
GAMBARAN KLINIS
Nyeri sendi
Hambatan gerak sendi
Kaku pagi hari
Krepitasi
Pembesaran sendi (bony
enlargement)
Perubahan gaya berjalan
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan Radiologis
Sudah cukup untuk memberikan nilai diagnostik
Gambaran radiologis sendi yang menyokong suatu OA :
a. Celah sendi sempit (Joint space narrowing)
b. Peningkatan densitas (sklerosis) tulang subkondral
c. 3.Kista tulang
d. 4.Osteofit pada pinggir sendi
e. 5.Perubahan anatomi sendi
Gambar A
Gambaran sendi tungkai normal
Gambar B
Adanya pembentukan osteofit dan
penyempitan celah sendi pada sendi
tungkai
C D
Gambar C
Gambaran sendi panggul normal
Gambar D
Adanya pembentukan osteofit pada sendi
panggul
Gambar E
Osteofit pada sendi jari tangan
(DIP 1)
Gambar F
Pembentukan sklerosis subkondral
Gambar G
Osteoartritis erosif (pada tahap
lanjut)
Gambar H
Deformitas tungkai
2. Laboratorium
a.Tidak memberikan nilai diagnostic yang berguna
b.Hb, Leukosit, lajuendap darah biasanya normal
c. Pemeriksaan imunologi ANA, faktor Reumatoid dan complement
normal
Penatalaksanaan
Sampai sekarang belum ada obat
yang spesifik yang khas untuk OA
FARMAKOLOGI :
Systemic therapy
a. Analgesik
b. Anti-inflamasi non steroid (AINS)
Local therapy
a.
Topical agents
b.
Intra articularagents
Penatalaksanaan
NON FARMAKOLOGI :
a. Perlindungan sendi
b. Diet
c. Dukungan psiko-social
d. Fisioterapi
e. Operatif
PENCEGAHAN
Mengatur berat badan ideal merupakan
faktor utama untuk mencegah OA pada
sendi-sendi yang menahan tubuh.
PROGNOSIS
Prognosis OA umumnya baik. Dengan
obat-obat konservatif, sebagian besar
nyeri pasien dapat teratasi. Hanya
kasus-kasus yang berat memerlukan
operasi