HIPERTENSI
PENDAHULUAN
PATOFISIOLOGI
Peningkatan TD persisten
Peningkatan intima
PD,hiperplasia dinding
tunika media,
degenerasi hyalin
Arterivenous
nicking
Copper
wiring
Tahap pembentukan
eksudat
Edem diskus
optikus
Kerusakan
pada sawar
darah retina
mikroaneurisma
hemoragik
KLASIFIKASI
KEITH-WAGENER-BARKER
(1939)
Stadium
Karakteristik
Stadium I
Penyempitan ringan, sklerosis dan tortuosity arterioles retina; hipertensi ringan, asimptomatis
Stadium II
Penyempitan definitif, konstriksi fokal, sklerosis, dan nicking arteriovenous; ekanan darah semakin
meninggi, timbul beberapa gejala dari hipertensi
Stadium III
Retinopati (cotton-wool spot, arteriosclerosis, hemoragik); tekanan darah terus meningkat dan
bertahan, muncul gejala sakit kepala, vertigo, kesemutan, kerusakan ringan organ jantung, otak dan
fungsi ginjal
Stadium IV
Edema neuroretinal termasuk papiledema, garis Siegrist, Elschig spot; peningkatan tekanan darah
secara persisten, gejala sakit kepala, asthenia, penurunan berat badan, dyspnea, gangguan
penglihatan, kerusakan organ jantung, otak dan fungsi ginjal
WHO membagikan stadium I dan II dari Keith dkk sebagai retinopati hipertensi dan stadium III dan IV sebagai malignant
hipertensi
Karakteristik
Stadium 0
Stadium I
Stadium II
Stadium III
Stadium IV
DIAGNOSIS
Diagnosis
anamnesis dan pemeriksaan
fisis. Pemeriksaan penunjang
funduskopi,
pemeriksaan visus, pemeriksaan tonometri.
Pemeriksaan laboratorium juga penting untuk
menyingkirkan penyebab lain retinopati
selain dari hipertensi.
PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI
TERIMA KASIH