Anda di halaman 1dari 33

PERUBAHAN PERILAKU

Berubah merupakan kegiatan atau proses yang


membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan
keadaan sebelumnya
Berubah yang menyebabkan perubahan pola
perilaku individu atau institusi

Perilaku adalah suatu kegiatan atau


aktifitas organisme (makhluk hidup) yang
bersangkutan.

Perubahan Perilaku adalah perubahan pola


kegiatan atau aktifitas pada individu atau
institusi.

Menurut Notoatmodjo (2007) dilihat dari bentuk


respon stimulus ini maka perilaku dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu:
Perilaku tertutup (covert behavior)
Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih
terbatas
pada
perhatian,
persepsi,
pengetahuan/kesadaran, dan sikap yang terjadi
pada orang yang menerima stimulus tersebut,
dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang
lain.
Perilaku terbuka (overt behavior)
Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas
dalam atau praktik (practice) yang dengan
mudah diamati atau dilihat orang lain.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Perilaku Seseorang

1.Faktor Predisposisi (Predisposing Factors)


Adalah
faktor
yang
terwujud
dalam
kepercayaan, kayakinan, niali-nilai dan juga variasi
demografi, seperti : status ekonomi, umur, jenis
kelamin dan susunan keluarga. Faktor ini lebih
bersifat dari dalam diri individu tersebut.

2.Faktor-faktor
Pemungkin
(Enambling Factors)
Adalah
faktor
pendukung
yang
terwujud dalam lingkungan fisik, termasuk
di dalamnya adalah berbagai macam
sarana dan prasarana, misal : dana,
transportasi,
fasilitas,
kebijakan
pemerintah dan lain sebagainya.

3.Faktor-faktor
Pendukung
(Reinforcing Factors)
Adalah faktor-faktor ini meliputi : faktor
sikap dan perilaku tokoh masyarakat,
tokoh agama, sikap dan perilaku petugas
termasuk
petugas
kesehatan,
undangundang peraturan-peraturan baik
dari pusat maupun pemerintah daerah
yang terkait dengan kesehatan.

Aspek Perilaku

Secara garis besar perilaku manusia dapat


dilihat dari 3 aspek yakni :
Aspek fisik
Aspek psikis
Aspek sosial

Faktor Pembentuk Perilaku

a.Faktor-faktor
predisposisi
(predisposing
factors)
yang
terwujud
dalam
pengetahuan,
sikap,
kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, dan sebagainya.

b.Faktor-faktor pendukung (enebling


factors) yang terwujud dalam lingkungan
fisik, tersedia atau tidak tersedianya
fasilitas-fasilitas
atau
sarana-sarana
kesehatan, misalnya puskesmas, obatobatan, alat-alat kontrasepsi, jamban, dan
sebagainya.

c.Faktor-faktor pendorong (renforcing


factors) yang terwujud dalam sikap dan
perilaku petugas kesehatan atau petugas
lain, yang merupakan kelompok referensi
dari perilaku masyarakat.

Bentuk-Bentuk Perubahan Perilaku

Perubahan alamiah (natural change)


Perubahan perilaku karena terjadi perubahan
alam (lingkungan) secara alamiah
Perubahan terencana (planned change)
Perubahan perilaku karena memang direncanakan
oleh yang bersangkutan
Kesiapan berubah (Readiness to change)
Perubahan perilaku karena terjadinya proses
internal (readiness) pada diri yang bersangkutan,
dimana proses internal ini berbeda pada setiap
individu.

Strategi Perubahan
Perilaku

Inforcement
Perubahan perilaku dilakukan dengan
paksaan, dan atau menggunakan
peraturan
Perubahan perilaku yang cepat, tetapi
untuk sementara (tidak langgeng)

Persuasi
Dapat dilakukan dengan persuasi
melalui pesan, diskusi dan argumentasi.
Melalui pesan seperti jangan makan babi
karna bisa menimbukkan penyakit H1N1.
Melalui diskusi seperti diskusi tentang
abortus
yang
membahayakan
jika
digunakan untuk alasan yang tidak baik

Fasilitasi
Strategi ini dengan penyediaan sarana
dan prasarana yang mendukung. Dengan
penyediaan sarana dan prasarana ini akan
meningkatkan Knowledge (pengetahuan)
Untuk melakukan strategi ini mmeerlukan
beberapa
proses
yakni
kesediaan,
identifikasi dan internalisasi.

Education
Perubahan perilaku dilakukan melalui
proses pembelajaran, mulai dari
pemberian informasi atau penyuluhanpenyuluhan.
Menghasilkan perubahan perilaku yang
langgeng, tetapi makan waktu lama.

Cara-Cara Perubahan Perilaku

Dengan Paksaaan
Ini bisa dengan :
Mengeluarkan instruksi atau peraturan, dan ancaman
huluman kalau tidak mentaati instruksi atau peraturan
tersebut. Misalnya : instruksi atau peraturan tidak
membuang
sampah
disembaerang
tempat,
dan
ancaman hukuman atau denda jikatidak mentaatl.
menakut-nakuti tentang bahaya yang mungkin akan
diderita kalau tidak mengerjakan apa yang dianiurkan
Misal: menyampaikan kepada ibu-ibu bahwa anaknya
bisa mati kalau tidak diberi oralit waktu mencret

Dengan memberikan kemudahan


Misalnya kita ingin agar masyarakat
memanfaatkan
Puskesmas,
maka
Puskesmas
didekatkan
kepada
masyarakat, pembayarannya dibuat
sedemikian hingga masyarakat. mampu
membayar pelayanannya yang baik dan
ramah, tidak usah menunggu lama.

Dengan memberi imbalan


lmbalan bisa berupa materi seperti uang
atau barang, tetapi blsa juga imbalan
yang tidak berupa materi, seperti
pujian, dan sebagainya.

Dengan membina hubungan baik


Kalau kita mempunyai hubungan yang
baik dengan seseorang atau dengan
masyarakat. biasanya orang tersebut
atau
masyarakat
akan
mengikuti
anjuran kita untuk berbuat sesuatu,
karena ingin memelihara hubungan
baiknya dengan kita.

Dengan menunjukkan contoh-contoh


Salah satu sifat manusia ialah ingin
meniru Karena itu usahakanlah agar
Puskesmas
dengan
lingkungannya
bersih, para petugas nampak bersih,
rapi dan ramah. Selain itu, para petugas
juga berperilaku sehat.

Dengan menanamkan kesadaran dan


motivasi
Dalam hal ini individu, kelompok,
maupun masyarakat, diberi pengertian
yang benar tentang kesehatan.
Kemudian ditunjukkan kepada mereka
baik secara langsung ataupun tidak
langsung.

Peran perubahan perilaku


dalam
meningkatkan
kesehatan gigi dan mulut

Proses perubahan perilaku berjalan melalui


empat tahap yaitu fungsi kesatu atau
fungsi pengetahuan adalah individu sudah
mulai mengenal informasi yang baru serta
belajar memahami objek baru tersebut,
sebagai
contoh
ketika
dokter
gigi
menjelaskan kepada pasien bahwa pasien
dapat menghilangkan sendiri gejala tidak
sehat tertentu di dalam mulutnya.

Fungsi yang kedua yaitu fungsi keyakinan


artinya individu telah membentuk sikap
positif atau negatif terhadap informasi atau
objek yang baru tersebut.
Fungsi ketiga yaitu fungsi penentuan
yang didalamnya individu bertindak aktif
yang membawa ke suatu pemilihan
perubahan yang mungkin diterima atau
tidak diterima.

Fungsi

yang terakhir adalah fungsi


persetujuan, di sini individu sudah mau
melaksanakan perilaku yang baru
sesuai dengan norma-norma kesehatan.

pertanyaan
Nessia

071 contoh perilaku terbuka dan


tertutup dalam bidang kesehatan
Arista 070 jelaskan dampak perubahan
perilaku pada manusia
Suci 075 bagaimana 3 aspek dapat
mempengaruhi perilaku seseorang
Mila 081 apakah seseorang yang telah berubah
perilakunya dapat kembali ke perilaku awal
Peny 045 bagaimana dokter memberikan
anamnesis jika pasien berperilaku tertutup

Anda mungkin juga menyukai