Anda di halaman 1dari 17

KONSEP DASAR BUDAYA

ORGANISASI
RANGGA MUNGGARAN
158433014

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN (MM)


KONSENTRASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SILIWANGI
2015

PENGERTIAN BUDAYA
ORGANISASI
Kata budaya (Culture) sebagai suatu
konsep berakar dari kajian atau
disiplin ilmu Antropologi ; yang oleh
Killman . et. Al (dalam Nimran, 2004 :
134) diartikan sebagai Falsafah,
ideologi,
nila-nilai,
anggapan,
keyakinan, harapan, sikap dan norma
yang dimiliki bersama dan mengikat
suatu masyarakat.

Kini konsep budaya telah pula mendapat tempat


dalam perkembangan ilmu perilaku organisasi, dan
menjadi bahasan yang penting dalam literatur ilmiah
dikedua bidang itu dengan memakai istilahbudaya
organisasi.
Menurut Robbins (1999 : 282) semua organsasi
mempuyai budaya yang tidak tertulis yang
mendefinisikan standar-standar perilaku yang dapat
diterima dengan baik maupun tidak untuk para
karyawan. Dan proses akan berjalan beberapa bulan,
kemudian setelah itu kebanyakan karyawan akan
memahamibudayaorganiasi
mereka
seperti,
bagaimana berpakaian untuk kerja dan lain
sebagainya.

Gibson(1997:372)mendefinisikan
budayaorganisasisebagai sistem
yang
menembus
nilai-nilai,
keyakinan, dan norma yang ada
disetiap organisasi. Kultur organisasi
dapat mendorong atau menurunkan
efektifitas tergantung dari sifat nilainilai, keyakinan dan norma-norma
yang dianut

KONSEP BUDAYA
ORGANISASI
menurut Peters dan Waterman (1982)
konsep budaya organisasi disebut McKinsey
7S Franework, yang terdiri dari tujuh buah
konsep yang saling terkait laksana sebuah
mutiara. Enam buah konsep dalam bentuk
lingkaran yang dihubungkan dengan tali
temali, masing-masing yaitu; Strategy,
Structure, Style, Staff, dan Skill saling terkait
dan di tengahnya adalah lingkaran Share
Values yang tidak lain adalah budaya
organisasi.

TINGKATAN BUDAYA
ORGANISASI
Schein (dalam Mohyi 1996: 85)
Artefak
Nilai-Nilai yang mendukung
Asumsi dasar
Lundberg (dalam Mohyi, 1999:196)
Artefak
Persepsi
Nilai
Asumsi

FUNGSI BUDAYA
ORGANISASI

Menurut Ndraha (1997 : 21) ada beberapa fungsi


budaya, yaitu:

Sebagai identitas dan citra suatu masyarakat


Sebagai pengikat suatu masyarakat
Sebagai sumber
Sebagai kekuatan penggerak
Sebagai kemampuan untuk membentuk nilai tambah
Sebagai pola perilaku
Sebagai warisan
Sebagai pengganti formalisasi
Sebagai mekanisme adaptasi terhadap perubahan
Sebagai proses yang menjadikan bangsa kongruen dengan
negara sehingga terbentuk nation state

PROSES TERBENTUKNYA BUDAYA


ORGANISASI
Schein (1985) yang menyatakan bahwa pembentukan budaya
organisasi tidak bisa dipisahkan dari peran para pendiri
organisasi. Prosesnya mengikuti alur berikut:
a) Para pendiri dan pimpinan lainnya membawa serta satu set
asumsi dasar, nilai-nilai, perspektif, artefak ke dalam
organisasidan menanamkannya kepada karyawan.
b) Budaya muncul ketika para anggota berinteraksi satu sama lain
untuk memecahkan masalah-masalah pokok organisasi yakni
masalah integrasi internal dan adaptasi eksternal.
c) Secara perorangan, masing-masing anggota organisasi boleh
menjadi seorang pencipta budaya baru (culture creator) dengan
mengembangkan berbagai cara untuk menyelesaikan persoalanpersoalan individual seperti persoalan identitas diri, kontrol, dan
pemenuhan kebutuhan serta bagaimana agar bisa diterima oleh
lingkungan organisasi yang diajarkan kepada generasi penerus.

Berikut ini adalah proses


terbentuknya budaya organisasi
menurut Robbins (2001):

MEMBANGUN DAN MEMBINA


BUDAYA ORGANISASI
Tahapan-tahapan pembangunan budaya organisasi
dapat diidentifikasikan sebagai berikut : (Nimran,
2004: 137)
seseorang (biasanya pendiri) datang dengan ide atau gagasan
tentang sebuah usaha baru
pendiri membawa orang-orang kunci yang merupakan para
pemikir, dan menciptakan kelompok inti yang mempunyai visi
yang sama dengan pendiri
kelompok inti memulai serangkaian tindakan untuk
menciptakan organisasi, mengumpulkan dana, menentukan
jenis dan tempat usaha dan lain sebagainya
orang-orang lain dibawa kedalam organisasi untuk berkarya
bersama-sama dengan pendiri dan kelompok inti, memulai
sebuah sejarah bersama

Begitu juga Nimran (2004: 138) menulis bahwa


pembinaanbudayaorganisasi dapat dilakukan dengan
serangkaian langkah sosialisasi berikut :
Seleksi pegawai yang obyektif
Penempatan orang dalam pekerjaannya yang sesuai dengan
kemampuan dan bidangnya (the right man on the place)
Perolehan dan peningkatan kemahiran melalui pengalaman
Pengukuran prestasi dan pemberian imbalan yang sesuai
Penghayatan akan nilai-nilai kerja atau lainnya yang penting
Cerita-cerita dan faktor organisasi yang menumbuhkan
semangat dan kebanggaan
Pengakuan dan promosi bagi karyawan yang berprestas

KESIMPULAN
Dengan kekuatan budaya organisasi yang dibangun
dan mengakar akan mampu mendorong setiap individu
yang terlibat didalamnya secara sadar diri mematuhi
dan menjalankan seluruh kebijakan yang ditetapkan
oleh manajemen berlandaskan nilai-nilai dasar yang
telah disepakati.
Budaya organisasi tidak muncul dengan sendirinya di
kalangan anggota organisasi, tetapi perlu dibentuk dan
dipelajari karena pada dasarnya budaya perusahaan
adalah sekumpulan nilai dan pola perilaku yang
dipelajari, dimiliki bersama, oleh semua anggota
organisasi dan diwariskan dari satu generasi ke
generasi berikutnya.

DISKUSI

Filsafat pendiri

Kriteria seleksi

Visi Dan Misi

Tujuan

Kebijakan &
Program
Manajemen
puncak
Prosedur

Sosialisasi

BUDAYA ORGANISASI :
Aktifitas anggota
organisasi dalam
upayanya mencapai
tujuan dan
memecahkan masalah
berdasarkan nilai,
kepercayaan ,harapan,
norma pendiri
organisasi.

Penciptaa
n

Sebelum
Dunia

Kebangkit
an

Di Dunia

Aturan
(Perintah &
Larangan)

Hisab

Setelah
Dunia

aktivitas
keingina
n
naluri
kebutuha
n
jasmani

akal
dorong
an

kecenderung
an

Anda mungkin juga menyukai