Gaya Magnetik
Sebuah muatan yang bergerak menciptakan
sebuah medan magnetik B dalam ruang
sekitarnya
Medan magnetik itu mengerahkan sebuah gaya
magnetik F pada setiap muatan lain yang
bergerak dalam medan tersebut
Besar dan arah dari gaya F bergantung pada
kecepatan partikel v dan besar & arah medan
magnetik B
Gaya Magnetik
F
q
Atura
n
tanga
n
kanan
F qvB sin
Atau dalam bentuk vektor
F=qv xB
Medan Magnetik
Satuan SI untuk medan magnetik B adalah tesla
(T)
1 tesla = 1 T = 1 newton /
(coulomb.meter/second)
= 1 newton / (ampere.meter)
Satuan cgs untuk B (bukan SI) adalah gauss.
1 tesla = 104 gauss
108
Dekat magnet
superkonduktor
Dekat elektromagnetik
yang besar
10-2
10-4
10-10
10-14
Fluks Magnetik
Fluks magnetik B melalui sebuah permukaan persis
seperti mendefinisikan fluks listrik dalam hubungannya
dengan hukum Gauss.
Fluks magnetik B melalui suatu luas didefinisikan
sebagai
B = B cos dA = BdA
Satuan SI dari fluks magnetik adalah weber (1Wb = 1
T.m2)
Fluks magnetik total yang melalui sebuah permukaan
tertutup selalu sama dengan nol.
B . dA = 0
Contoh Soal 2
Sebuah permukaan rata dengan luas 3,0 cm2
pada arah 30o terhadap medan magnetik
homogen. Jika fluks magnetik yang melalui
luas ini adalah 0,90 m Wb, hitunglah besarnya
medan magnetik itu, dan carilah arah dari
vektor luas tersebut.
30o
30
60o
+
+
+
FB
+
+
+
F qv B
Perhatikan laju
tidak berubah
Gaya F selalu
terhadap v
Karena gaya selalu
dalam arah radial,
ia bekerja untuk
mempertahankan
partikel bergerak
dalam lingkaran
F
+
v
Partikel bermuatan
bergerak seperti spiral
dalam medan magnetik B
mv
F | q | vB
R
mv
|q|B
R
mv
R
|q|B
Gaya Lorentz
Jika medan listrik E dan medan magnetik B
dua-duanya diaplikasikan pada partikel
bermuatan maka total gayanya adalah:
F qE qvxB
Gaya ini dikenal sebagai gaya Lorentz:
E
FE
q
FB
FB FE
+
FE
FB
-ve
FB FE
Pemilih Kecepatan
Gaya magnetik
FB qv B
Gaya listrik
FE qE
FB q v B FE q E
vB v B
vE B
qv B qE
Hanya partikel dengan
laju yang sama dengan
E/B yang dapat lewat
terus tanpa dibelokkan
v=
2eV
m
2eV
m
sehingga e = E2
= 1,75 x 1011 C/kg
m
2VB2
e = 1,602 x 10-19 C
m = 9,1 x 10-31 kg
Spektrometer Massa
FB qv B
+
B
l
FB
I qnAv
FB qv B N
FB qv B nAl
FB qvnAl v B
FB I L B
F = -ILB
F=0
L
F=0
F=
+ILB
F L
L
I L B L
Karena LB tegak lurus L
I A B
x
Tetapi torsi/torka tidak nol
=B
IA = momen dipol
magnet
Soal Latihan
Sebuah partikel dengan muatan
sebesar
-1,24 x 10-8 C bergerak
dengan kecepatan v = (4,19 x 104
m/s)i + (-3,85 x 104 m/s)j. Berapakah
gaya yang dikerahkan pada partikel ini
oleh sebuah medan magnetik
a) B = (1,40 T)i ? b) (1,40 T) k ?
(Soal no. 1 Bab 28 Young dan
Freedman)
INDUKSI MAGNET
Sudah dipelajari :
Arus listrik
menghasilkan medan
magnet
Medan Magnet
menimbulkan gaya
pada arus/muatan bergerak
Pertanyaan :
Apakah medan magnet
dapat menghasilkan listrik ?
34
Terjadinya Induksi
Elektromagnetik
Ketika kita
menggerakkan
kutub magnet
memasuki
kumparan , jarum
galvanometer
menyimpang ke
Ketika
magnet
kita
salah satu
arah.
tarik keluar, jarum
galvanometer
menyimpang kearah
sebaliknya
Ketika magnet
berhenti sejenak
untuk kembali ke
luar, jarum
galvanometer
kembali menunjuk
Menyimpangnya
jarum
galvanometer
menunjukkan
bahwa ketika
magnet bergerak
memasuki dan
keluar dari
kumparan, pada
ujung-ujung
kumparan timbul
beda potensial
yang
menyebabkan
timbulnya arus
listrik pada
kumparan
Beda potensial yang
ditimbulkan
disebut ggl
Berbedanya arah
penyimpangan jarum
galvanometer pada
saat magnet masuk
dan keluar dari
kumparan
menunjukkan bahwa
arus yang timbul
adalah arus bolakbalik (AC)
Transformator
Transformator
atau trafo
adalah alat
yang
digunakan
untuk
merubah
tegangan
listrik AC
Perhatikan gambar!
Ketika saklar disambung,
listrik mengalir melalui
kumparan primer dan besi
lunak berubah menjadi
magnet.
Jarum galvanometer
bergerak sesaat dan
Listrik yang
dihasilkan oleh
kumparan
sekunder hanya
sesaat karena
kumparan ini
hanya mengalami
perubahan jumlah
garis gaya
magnet pada saat
listrik dinyalakan
atau pada saat
listrik dimatikan.
Ketika Saklar
diputus, listrik
berhenti mengalir
pada kumparan
primer sehingga
cincin kehilangan
kemagnetannya,
dan jarum
galvanometer
kembali bergerak
sesaat dengan
arah berlawanan.
Agar kumparan
sekunder
menghasilkan listrik
terus-menerus,
maka ia harus
mengalami
perubahan garis
gaya magnet terus
menerus, yaitu
dengan cara
merubah kutupkutup magnet
secara terus
menerus
Dengan
mengganti arah
arus listrik secara
terus menerus,
maka kutub
magnet juga akan
berubah secara
terus menerus
Dengan
menghubungkan
kumparan primer ke
sumber listrik AC,
maka arus listrik
selalu berubah,
kutub magnet juga
selalu berubah dan
kumparan sekunder
terus mengalami
perubahan garis
gaya magnet dan
menghasilkan listrik
secara terus
Jenis Transformator
Trafo ada dua jenis,
yaitu:
Trafo Step-Up dan
Trafo Step-Dwon
Trafo Step-Up
digunakan untuk
menaikan tegangan
listrik
Trafo Step-Down
digunakan untuk
menurunkan tegangan
listrik
Trafo Step-Up
Trafo ini memiliki ciri :
Lilitan kumparan
primer lebih sedikit
dari pada lilitan
kumparan sekunder
Tegangan primer lebih
kecil dari tegangan
sekunder
Trafo Step-Dwon
Trafo ini memiliki Ciri:
Lilitan kumparan
primer lebih banyak
dari lilitan kumparan
sekunder
Tegangan primer lebih
tinggi dari tegangan
sekunder
Persamaan Transformator
Pada transformator ideal berlaku
persamaan:
Np
Ns
Vp
=
Vs
Is
=
N = jumlah lilitan
V = tegangan (volt)
I = Kuat arus (A)
Ip
Pp = Ps
Efisiensi Transformator
Daya listrik yang
dihasilkan oleh
sebuah trafo
tergantung dari
efisiensi trafo
tersebut
Efisiensi trafo adalah
Pp > Ps
persentase daya
yang keluar dari
trafo
Np
Is
Ns = Ip
Pp
Ps
= X 100 %
Pp
Ps
Pada kenyataannya
setiap penggunaan
trafo tidak pernah
didapat daya yang
masuk sama
dengan daya yang
keluar.
Daya listrik yang
dikeluarkan oleh
trafo selalu lebih
kecil dari daya
listrik yang masuk
kedalam trafo