Anda di halaman 1dari 47

MAGNET

Gaya dan medan magnetik


Garis medan dan fluks magnetik
Gaya Lorentz dan gaya magnetik

Magnetisme pada Magnet


Permanen

Magnetisme pada Kawat


Berarus

Bumi adalah sebuah magnet

Magnetisme pada Muatan


Bergerak

Ketika partikel bergerak sejajar dengan


vektor medan magnetik, gaya magnetik
yang bekerja pada partikel adalah nol.

Magnetisme pada Muatan


Bergerak

Ketika v tegak lurus terhadap B , maka F =


qvB

Magnetisme pada Muatan


Bergerak

Ketika vektor kecepatan partikel v membuat sudut


0 dengan medan magnetik, gaya magnetik
bekerja dalam arah yang tegak lurus bidang yang
dibentuk oleh v dan B, maka F = qvB sin .

Gaya Magnetik
Sebuah muatan yang bergerak menciptakan
sebuah medan magnetik B dalam ruang
sekitarnya
Medan magnetik itu mengerahkan sebuah gaya
magnetik F pada setiap muatan lain yang
bergerak dalam medan tersebut
Besar dan arah dari gaya F bergantung pada
kecepatan partikel v dan besar & arah medan
magnetik B

Gaya Magnetik
F
q

Atura
n
tanga
n
kanan

Jika sebuah muatan q bergerak dengan kecepatan


v dalam medan magnetik B, maka muatan
tersebut akan mengalami gaya magnetik F, yang
besarnya adalah:

F qvB sin
Atau dalam bentuk vektor

F=qv xB

Gaya Listrik vs Gaya Magnetik


Bekerja searah
dengan medan listrik
Bekerja pada
partikel bermuatan
tanpa
memperdulikan
apakah bergerak
atau tidak
Bekerja
memindahkan
partikel

Bekerja dalam arah


tegak lurus medan
magnetik
Bekerja pada
partikel muatan
hanya jika partikel
tersebut bergerak
Tidak bekerja untuk
memindahkan
partikel

Medan Magnetik
Satuan SI untuk medan magnetik B adalah tesla
(T)
1 tesla = 1 T = 1 newton /
(coulomb.meter/second)
= 1 newton / (ampere.meter)
Satuan cgs untuk B (bukan SI) adalah gauss.
1 tesla = 104 gauss

Beberapa contoh nilai medan magnetik


Lokasi

Medan Magnetik, (T)

Pada permukaan bintang


neutron

108

Dekat magnet
superkonduktor

Dekat elektromagnetik
yang besar

Dekat batang magnetik


kecil

10-2

Dekat permukaan bumi

10-4

Ruang antar bintang

10-10

Dalam ruang kedap


magnetik

10-14

Garis Medan Magnetik


Jika sebuah kawat yang diletakkan
vertikal di sekitar tumpukan pasir
halus (atau serbuk besi) diberi
arus listrik, maka pasir halus ini
akan membentuk garis-garis
konsentris dengan kawat sebagai
pusatnya.
Garis-garis ini menggambarkan
garis medan magnetik.

Fluks Magnetik
Fluks magnetik B melalui sebuah permukaan persis
seperti mendefinisikan fluks listrik dalam hubungannya
dengan hukum Gauss.
Fluks magnetik B melalui suatu luas didefinisikan
sebagai
B = B cos dA = BdA
Satuan SI dari fluks magnetik adalah weber (1Wb = 1
T.m2)
Fluks magnetik total yang melalui sebuah permukaan
tertutup selalu sama dengan nol.
B . dA = 0

Contoh Soal 2
Sebuah permukaan rata dengan luas 3,0 cm2
pada arah 30o terhadap medan magnetik
homogen. Jika fluks magnetik yang melalui
luas ini adalah 0,90 m Wb, hitunglah besarnya
medan magnetik itu, dan carilah arah dari
vektor luas tersebut.

30o

30

60o

Usaha dan Energi


Gaya magnetik
tidak bekerja untuk
memindahkan
partikel yang
bergerak

Laju tidak berubah


tetapi kecepatan dan
arah bisa berubah

Energi kinetik partikel


tidak berubah

Partikel bermuatan dalam


medan magnetik homogen
Medan menembus bidang

+
+
+
FB
+

+
+

F qv B
Perhatikan laju
tidak berubah
Gaya F selalu
terhadap v
Karena gaya selalu
dalam arah radial,
ia bekerja untuk
mempertahankan
partikel bergerak
dalam lingkaran

Partikel bermuatan dalam


medan magnetik serba sama
Medan menembus bidang

F
+
v

Partikel bermuatan
bergerak seperti spiral
dalam medan magnetik B

mv
F | q | vB
R

mv
|q|B
R

mv
R
|q|B

Gaya Lorentz
Jika medan listrik E dan medan magnetik B
dua-duanya diaplikasikan pada partikel
bermuatan maka total gayanya adalah:

F qE qvxB
Gaya ini dikenal sebagai gaya Lorentz:
E

FE
q
FB

Pemilih Kecepatan (velocity


selector)
FB FE
+ve
FB
+
v

FB FE

+
FE
FB

-ve

FB FE

Pemilih Kecepatan
Gaya magnetik

FB qv B

Gaya listrik

FE qE
FB q v B FE q E
vB v B
vE B

qv B qE
Hanya partikel dengan
laju yang sama dengan
E/B yang dapat lewat
terus tanpa dibelokkan

Eksperimen e/m Thomson


Energi kinetik mv2 sama dengan energi potensial
listrik eV yang hilang.
mv2 = eV atau

v=

2eV
m

Elektron bergerak lurus jika v = E/B


E/B =

2eV
m

sehingga e = E2
= 1,75 x 1011 C/kg
m
2VB2
e = 1,602 x 10-19 C
m = 9,1 x 10-31 kg

Spektrometer Massa

Gaya Magnetik Pada Kawat


Berarus
Sebuah kawat berarus terdiri dari partikel
bermuatan yang bergerak sehingga tiap
partikel akan mengalami gaya berikut.

FB qv B
+
B
l

FB

Gaya Magnetik Pada Kawat


Berarus
Gaya total pada segmen kawat adalah jumlah gaya pada
seluruh muatan
Asumsikan gayanya sama
pada setiap pembawa arus
(muatan)
Jumlah muatan (N) adalah
densitas muatan (n) Volume
(Al)
Kumpulkan semua yg tidak
berarah (besaran skalar)
Ingat laju hanyut

I qnAv

FB qv B N
FB qv B nAl
FB qvnAl v B
FB I L B

Gaya pada Simpal Arus


Gaya netto pada sebuah simpal arus dalam
sebuah medan magnetik homogen adalah nol.
L

F = -ILB

F=0

L
F=0

F=
+ILB

Torsi pada Simpal Arus


B

F L
L

I L B L
Karena LB tegak lurus L

I A B

x
Tetapi torsi/torka tidak nol
=B
IA = momen dipol
magnet

Soal Latihan
Sebuah partikel dengan muatan
sebesar
-1,24 x 10-8 C bergerak
dengan kecepatan v = (4,19 x 104
m/s)i + (-3,85 x 104 m/s)j. Berapakah
gaya yang dikerahkan pada partikel ini
oleh sebuah medan magnetik
a) B = (1,40 T)i ? b) (1,40 T) k ?
(Soal no. 1 Bab 28 Young dan
Freedman)

1. Sebuah partikel dengan massa


sebesar 1,81 x 10-3 kg dan muatan
sebesar 1,22 x 10-8 C pada suatu
saat yang diketahui memiliki
kecepatan v = 3,00 x 104 m/s j.
Berapa besar dan kemana arah
percepatan partikel yang dihasilkan
oleh sebuah medan magnetik
homogen B = (1,63 T)i + (0,980 T)
j?
(Soal no. 4 Bab 28 Young dan
Freedman)

2. Sebuah luas lingkaran dengan jejari


sebesar 6,5 cm terletak pada bidang
xy. Berapa besar fluks magnetik
yang melalui bidang ini yang
ditimbulkan oleh sebuah medan
magnetik homogen B = 0,230 T; a)
Dalam arah z positif. b) Pada sudut
sebesar 53,1 derajat dari arah z
positif. c) Dalam arah y positif.
(Soal no. 9 Bab 28 Young dan
Freedman)

3. Sebuah partikel dengan muatan 6,40


x 10-19 C berjalan dengan sebuah
orbit lingkaran dengan jejari 4,68
mm yang ditimbulkan oleh gaya yang
dikerahkan pada partikel itu oleh
sebuah medan magnetik B = 1,65 T
dan tegak lurus terhadap orbit. a)
Berapakah besar momentum linear p
dari partikel itu? b) Berapa besar
momentum sudut L dari pertikel itu?
(Soal no. 12 Bab 28 Young dan
Freedman)

PRINSIP INDUKSI MAGNET

ALIRAN ARUS LISTRIK


INDUKSI MAGNET

ALIRAN ARUS LISTRIK

INDUKSI MAGNET

Sudah dipelajari :
Arus listrik
menghasilkan medan
magnet
Medan Magnet
menimbulkan gaya
pada arus/muatan bergerak
Pertanyaan :
Apakah medan magnet
dapat menghasilkan listrik ?
34

Terjadinya Induksi
Elektromagnetik
Ketika kita
menggerakkan
kutub magnet
memasuki
kumparan , jarum
galvanometer
menyimpang ke
Ketika
magnet
kita
salah satu
arah.
tarik keluar, jarum
galvanometer
menyimpang kearah
sebaliknya

Ketika magnet
berhenti sejenak
untuk kembali ke
luar, jarum
galvanometer
kembali menunjuk

Menyimpangnya
jarum
galvanometer
menunjukkan
bahwa ketika
magnet bergerak
memasuki dan
keluar dari
kumparan, pada
ujung-ujung
kumparan timbul
beda potensial
yang
menyebabkan
timbulnya arus
listrik pada
kumparan
Beda potensial yang
ditimbulkan
disebut ggl

Berbedanya arah
penyimpangan jarum
galvanometer pada
saat magnet masuk
dan keluar dari
kumparan
menunjukkan bahwa
arus yang timbul
adalah arus bolakbalik (AC)

Transformator
Transformator
atau trafo
adalah alat
yang
digunakan
untuk
merubah
tegangan
listrik AC

Prisip kerja Transformator


Trafo terbuat dari
dua buah
kumparan yang
dililitkan pada
sebuah cincin besi
lunak.
Kumparan yang
dihubungngkan ke
sumber tegangnan
disebut kumparan
primer dan
Kumparan tempat
hasil disebut

Perhatikan gambar!
Ketika saklar disambung,
listrik mengalir melalui
kumparan primer dan besi
lunak berubah menjadi
magnet.
Jarum galvanometer
bergerak sesaat dan

Listrik yang
dihasilkan oleh
kumparan
sekunder hanya
sesaat karena
kumparan ini
hanya mengalami
perubahan jumlah
garis gaya
magnet pada saat
listrik dinyalakan
atau pada saat
listrik dimatikan.

Ketika Saklar
diputus, listrik
berhenti mengalir
pada kumparan
primer sehingga
cincin kehilangan
kemagnetannya,
dan jarum
galvanometer
kembali bergerak
sesaat dengan
arah berlawanan.

Agar kumparan
sekunder
menghasilkan listrik
terus-menerus,
maka ia harus
mengalami
perubahan garis
gaya magnet terus
menerus, yaitu
dengan cara
merubah kutupkutup magnet
secara terus
menerus

Dengan
mengganti arah
arus listrik secara
terus menerus,
maka kutub
magnet juga akan
berubah secara
terus menerus

Dengan
menghubungkan
kumparan primer ke
sumber listrik AC,
maka arus listrik
selalu berubah,
kutub magnet juga
selalu berubah dan
kumparan sekunder
terus mengalami
perubahan garis
gaya magnet dan
menghasilkan listrik
secara terus

Jenis Transformator
Trafo ada dua jenis,
yaitu:
Trafo Step-Up dan
Trafo Step-Dwon
Trafo Step-Up
digunakan untuk
menaikan tegangan
listrik
Trafo Step-Down
digunakan untuk
menurunkan tegangan
listrik

Trafo Step-Up
Trafo ini memiliki ciri :
Lilitan kumparan
primer lebih sedikit
dari pada lilitan
kumparan sekunder
Tegangan primer lebih
kecil dari tegangan
sekunder

Trafo Step-Dwon
Trafo ini memiliki Ciri:
Lilitan kumparan
primer lebih banyak
dari lilitan kumparan
sekunder
Tegangan primer lebih
tinggi dari tegangan
sekunder

Persamaan Transformator
Pada transformator ideal berlaku
persamaan:

Np
Ns

Vp
=

Vs

Is
=

N = jumlah lilitan
V = tegangan (volt)
I = Kuat arus (A)

Ip

Daya yang masuk


ke trafo sama
dengan daya yang
keluar dari trafo

Pp = Ps

Efisiensi Transformator
Daya listrik yang
dihasilkan oleh
sebuah trafo
tergantung dari
efisiensi trafo
tersebut
Efisiensi trafo adalah
Pp > Ps
persentase daya
yang keluar dari
trafo
Np
Is

Ns = Ip

Pp

Ps
= X 100 %
Pp

Ps

Pada kenyataannya
setiap penggunaan
trafo tidak pernah
didapat daya yang
masuk sama
dengan daya yang
keluar.
Daya listrik yang
dikeluarkan oleh
trafo selalu lebih
kecil dari daya
listrik yang masuk
kedalam trafo

Anda mungkin juga menyukai