Anda di halaman 1dari 39

GAS GAS

TAMBANG

Pada posisi diam kita


rata-rata bernapas kirakira 16 kali pada
per/menit dan
mengkonsumsi sekitar
480 inci cubic udara.

Pada saat olahraga


biasa kita nafas kirakira 30 kali /menit. dan
mengkonsumsi 3.000
inci cubic udara.

20,95 % O2
0,03%
CO2
16% O2
4% CO2

20/07/2011

Gas-gas yang sering terdapat


didalam tambang

Carbon

Chlor

Hidrogen

Nitrogen

Oksige
n

Radon

Sulfur

Oksigen (O2)

Oksigen adalah hal pokok untuk kehidupan. Hal berbahaya menghirup udara
yang kandungan oksigennya rendah atau disebut Oxigen Deficient
Atmosphere

Oksigen tidak boleh kurang dari 19% volume. Untuk daerah berbahaya yang
tertutup, Oksigen tidak boleh kurang dari 19,5% atau lebih dari 23% (the
accupational Health and Safety Regulation USA 1996)

Sifat-sifat Oksigen tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa,oksigen bukan


gas yang dapat meledak tetapi membantu pembakaran, pada konsentrasi
21% dapat mempercepat pembakaran

Penyebab potensial berkurangnya oksigen adalah termasuk digantikan oleh


gas lain selain udara dan pemakaian oksigen dalam pembakaran, proses
oksidasi biologi akan menyebabkan berkurangnya oksigen dengan
terbentuknya gas CO2. Pada kasus peledakan dan kebakaran memungkinkan
timbulnya gas-gas beracun dan berbahaya sebelum lingkungan menjadi
bahaya karena kekurangan oksigen
5

Dalam Tambang :

Kebutuhan Oksigen pd working area kirakira 500-1,000(m3/min) tergantung


methoda penambangan dan kondisi gas.
Kebutuhan udara manusia kira 1 orang 3
(m3/min), pada kondisi tidak ada gas atau
debu dan panas.......

Nitrogen (N)

Efek terhadap kesehatan, Nitrogen tidak beracun tetapi pada


konsentrasi diatas 78 % Nitrogen bisa menggantikan Oksigen
sehingga bisa menyebabkan kekurangan oksigen, oleh sebab itu
jangan sampai konsentrasi oksigen kurang dari 19% volume (The
Saskachewan Mine Regulation). Sifat Nitrogen tidak berwarna, tidak
berbau, tidak berasa,. Nitrogen adalah bukan Gas yang bisa
meledak dan tidak akan terbakar.

Nitrogen adalah komponen terbesar pada udara normal. Udara


kering murni diatas permukaan air laut mengandung 78,09%
Nitrogen.
7

Nitrogen Oksida (NO)

Sifat gas NO tidak berwarna dan baru tercium pada kadar


0,3 1ppm dengan bau manis.

Gas NO dihasilkan proses pembakaran atau peledakan


bahan peledak berbasis Nitrogen dan pembakaran mesin
disel.

Percikan listrik, gas alat las juga menimbulkan gas NO, Gas
No juga dihasilkan dari api las Oxyacetylene karena
kenaikan temperaturnya dari 3093 oC sampai 3316oC
(5600 6000oF).

Ambang batas rata selama 8 jam gas ini adalah 31 mg/m3


atau 25 ppm (the occupational healthand safety

Karbondioksida (CO2)

Meskipun merupakan hasil dari


metabolisme manusia, CO2 menyebabkan
respon psikologis pada konsentrasi yang
tinggi.Konsentrasi yang tinggi dapat
menghasilkan efek Narkotik, merangsang
sistem pernapasan & menyebabkan sesak
napas karena kekurangan O2 tergantung
pada konsentrasi & lamanya berinteraksi

Konsentrasi CO2 yang tinggi dihasilkan dari


proses kebakaran&operasi peledakan

Oxidasi secara biologis, seperti pembusukan


akan meningkatkan konsentrasi CO2, pada
area tertutup dapat menguras konsentrasi O 2
dan memungkinkan tercapainya kadar
membahayakan
10

Karbon Monoksida (CO)

CO sangat beracun, gas CO yang


terhisap akan dengan mudah terikat
pada Hemoglobin darah mengurangi
kapasitas darah dalam mengangkut
Oksigen (300kali lebih menarik bagi
Hemoglobin dibanding pada O2), Seperti
gas-gas beracun lainnya tingkatan &
lamanya berinteraksi dapat menentukan
seberapa parah akibatnya

11

CO hasil dari pembakaran yang


tidak sempurna bahan-bahan
berbasis karbon. Proses
pembakaran dan peledakan
juga menghasilkan CO, CO juga
dihasilkan oleh proses
pembakaran pada mesin

Sifat-Sifat CO antara lain: dapat


terbakar, tidak berwarna, tidak
berasa dan tidak berbau, punya
sifat meledak pada kadar 12,5 74 % (membutuhkan 16% O2
untuk memicunya)
12

Hidrogen (H)

Pada konsentrasi yang tinggi Hidrogen menyebabkan sesak


napas, Hydrogen tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa,
gas ini sangat mudah terbakar dan mudah meledak ketika
dicampur atau terkena panas atau api atau ketika dicampur
dengan Clorine, udara, Oksigen atau oksidator dan bahan mudah
nyala. Kisaran gas Hidrogen bisa meledak adalah 4 75%.

Hidrogen bisa dihasilkan dari proses pembakaran tapi memang


hal ini jarang terjadi. Sebagai contoh pembetukan Hidrogen yaitu
ketika terjadi ledakan uap pada saat logam cair menyebabkan air
terurai menjadi Hidrogen dan Oksigen jadi hidrogen adalah gas
yang sangat mudah meledak dan terbakar.
13

Hidrogen Sulfida (H2S)

H2S tidak berwarna baunya seperti telur busuk


dan baunya dapat tercium pada 0,003ppm.

Pada konsentrasi yang lebih tinggi baunya


tidak dapat tercium karena terjadi kelelahan
indera penciuman.

H2S dapat meledak pada kisaran kadar 4,3 s/d


46%

14

Hidrogen Sianida (HCN)

Sianida sangat beracun ketika terhisap kedalam pernapasan


dalam bentuk Hidrogen Sianida atau termakan dalam bentuk
Sianida terlarutkan. Jumlah sianida yang cukup mematikan juga
dapat masuk terserap ke dalam tubuh melalui kulit. Efek
racunnya berakibat pada metabolisme sel. Sianida dalam darah
menghalangi penggunaan oksigen oleh sel tubuh (Cytotoxic
anoxia)

Ambang Batas HCN adalah 5 mg/m3 atau 4,5 ppm ( The


Occupational Health and Safety Regulation USA 1996). Sifat Gas
Hidrogen Sianida mudah terbakar dan tidak berwarna, memiliki
bau yang menyebabkan orang pingsang yang mungkin tidak
dapat tercium jika kadarnya hanya 20-40%, Kisaran kadar yang
15

Nitrogen Dioksida (NO2)

Banyak kematian terjadi disebabkan karena terbentuknya


cairan di dalam paru-paru (pulmonary edema) hal ini terjadi
karena berinteraksi dengan konsentrasi NO2 yang tinggi.

NO2 gas yang relatip tidak dapat larut hal ini memungkinkan
NO2 masuk ke jalur pernapasan yang lebih rendah dimana
dapat menyebabkan kematian.

Proses ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama, yaitu


kurang lebih 2 sampai 30 jam terhitung saat pertama kontak
dengan NO2 sampai ke gejala potensial penyakit paru-paru
fatal

16

Ambang batas rata-rata NO2 dalam 8 jam 5,6 mg/m3 atau 3,0
ppm (the accupational Health and Safety Regulation USA 1996)
Ambang batas pada saat mesin disel sioperasikan di dalam
tambang bawah tanah adalah 2,0 ppm.

Sifat NO2 dalam bentuk


yang paling murni
berwarna coklat
kemerahan dan baunya
tajam, bau NO2 sudah
digambarkan seperti bau
manis dan tajam seperti
obat pemutih. Gas ini
tercium pada kadar 0,04
5 ppm.NO2 tidak mudah
terbakar atau meledak
Proses pembakaran atau
peledakan bahan peledak
berbasis Nitrat
menghasilkan Nitrogen
Dioksida.Nitrogen Dioksida
juga merupakan gas
buangan mesin disel tapi
emisi mesin disel ini tidak

17

Chlorine (Cl)

Mengakibatkan iritasi yang sangat kuat


pada kulit mata dan saluran pernapasan
bagian atas. Jumlah tertentu Chlor yang
terhisap dapat menyebabkan Bronchitis,
terbentuknya cairan pada paru-paru
(pulmonory edema) dan penyumbatan
saluran pernapasan. Kadar yang tinggi
dapat menyebabkan kematian yang cepat

18

Sifat Sifat :

Chlor tidak bisa terbakar, warnanya kuning kehijauan,


dan baunya yang khas seperti larutan pemutih,
aromanya dapat dicium pada kadar 0,3 ppm.
Chlor adalah bahan oksidator dan akan bereaksi
menjadi bersifat explosive atau akan membentuk
campuran bahan peledak digabung dengan Gas dan
Zat Kimia Lain.
Chlor memiliki berat jenis yang lebih besar dibanding
dengan udara sehingga gas ini akan berada di bawah
pada udara yang diam. Gas Chlor biasa digunakan
dalam pengolahan air minum, pada beberapa kasus
gas Chlor digunakan pada fasilitas pengolahan air
limbah

19

Sulphur Dioksida (SO2)

Akibat paling besar dari Sulphur Dioksida adalah di


saluran pernapasan bagian atas juga menyebabkan
iritasi pada mata. Dalam konsentrasi yang tinggi
kerusakan paru-paru, celah suara dan kelumpuhan
sistem pernapasan dapat terjadi
Ambang batas untuk SO2 adalah 5,3mg/m3 atau 2
ppm, Sulphur dioksida tidak berwarna dapat
menyebabkan iritasi, baunya tajam, menyebabkan
mati lemas, Dapat tercium atau dirasakan pada kadar
0,3 1 ppm.
SO2 dapat dihasilkan dari proses peledakan pada bijih
sulfida, gas ini adalah yang paling banyak dihasilkan
pada proses pengambilan tembaga yang
menggunakan metoda pembakaran oksida
20

Radon (Rn)

Secara kimia radon tidak beracun tetapi Radon dan Radon Progeny
(produk pembusukan dari radon) bersifat radio aktif dan
memancarkan radiasi. Radon tidak secara langsung mengancam
kehidupan, tetapi akan memancarkan radiasi kepada manusia jika
udara yang dihisap mengandung gas radon. Interaksi secara terus
menerus dengan gas ini akan menyebabkan kangker

Para pekerja mendapat dosis radiasi dari menghisap radon progeny


yang melekat pada debu yang mengendap di paru-paru, dimana ini
terus membusuk dan merusak jaringan paru-paru. Jika kadar radon
di tempat kerja tinggi maka perlu dipakai pelindung pernapasan
untuk mengurangi radiasi

21

Phosgene (COCl2)

COCl2 sangat iritatip terhadap seluruh


saluran pernapasan. Satu tarikan napas
yang dangkal pada konsentrasi cukup tinggi
dapat menyebabkan parau dan rasa
terbakar di hidung, hulu kerongkongan dan
pangkal tenggorokan. Akibat yang serius
ketika phosgene menyebabkan iritasi yang
menyebabkan 30 50 % dari total plasma
darah sudah berkumpul di paru-paru.
Konsentrasi Phosgene yang tinggi akan
menghancurkan jaringan paru-paru dalam
waktu yang singkat dan mengakibatkan
kematian yang tiba-tiba berupa mati lemas
22

Amonia (NH3)

Amonia dapat terbakar & tidak berwarna,


baunya tajam, aroma yang bersifat iritasi
yang kuat ini disebut sebagai dapat
membuat tercekik.
Amonia mempunyai sifat dapat meledak
pada kadar 16-25 %, dalam air amonia
dikenal sebagai Ammonium Hidroxida.

23

Gas-gas yang Dapat Meledak

Methane(CH4)
Propane

(C3H8)
Acetylene
(C2H2)

24

Nilai kisaran gas-gas ini


sampai bisa meledak :
No. Bahan bakar

Batas Bawah
(%)

Batas Atas
(%)

Uap Bensin

1,4

7,6

Methane (gas alam)

5,3

15,0

Propane

2,2

9,5

Hydrogen

4,0

75,0

Acetylene

2,5

93,0

25

Faktor Utama Terkumpulnya gas


Penyebab

terkumpulnya gas yang bersifat sementara

Perubahan kondisi geologis yang drastis


Pendorongan keluar dari area goaf
Pendorongan keluar gas karbonisasi dari kebakaran alami (swa
bakar)
Penyemburan dari retakan lapisan batubara
Penyemburan dari lubang peledakan
Penyemburan gas yang mudah terbakar akibat peledakan
Penyemburan gas
Penyemburan dari retakan batuan
Terkumpulnya atau penyemburan dari tempat runtuhnya atap

26

Pendorongan keluar dari area


goaf

27

Terkumpulnya atau penyemburan dari tempat


runtuhnya atap & Perubahan kondisi geologis
yang drastis

28

Terkumpulnya atau penyemburan


dari tempat runtuhnya atap

29

Pemberhentian ventilasi atau


pengurangan volume udara
1.
2.
3.
4.
5.

Penghentian sub fan, pengistirahatan


Pemblokadean terowongan ventilasi
Pemblokadean ventilasi akibat kelalaian
Kurang memadainya peralatan ventilasi
Berkurangnya kekuatan ventilasi alami

30

Berdasarkan penyebab khusus


terkumpulnya gas :
1.

2.
3.

4.

Mengalir dari ujung penetrasi(drifting


lorong penghubung)
Terkumpulnya atau aliran dari tempat lain
Masuk ke terowongan yang telah ditutup,
dalam blokade, area setelah penggalian
Penyemburan dari tes pengeboran

31

Terkumpulnya atau aliran dari


tempat lain

32

Sumber pengapian pada gas :


1) Peledakan (blasting)
2) Listrik
3) Lampu keamanan
4) Rokok (api)
5) Swabakar atau kebakaran tambang
6) Bunga api gesekan

33

Usaha Pencegahan Ledakan Gas


1.
2.
3.
4.

5.
6.
7.
8.
9.
10.

11.

Penanganan Ventilasi
Pengelolaan dan perawatan peralatan ventilasi
Perawatan terowongan ventilasi
Mempertahankan volume udara yang cukup pada tempat
bekerja
Mengetahui perkiraan gas pada tempat penambangan
Cadangan pada waktu ada kelainan ventilasi
Sistem pengontrolan gas
Penanganan gas pada daerah penggalian
Penanganan gas pada tempat development
Penanganan gas pada waktu melakukan pengubahan
ventilasi
Penutupan terowongan sementara, pembukaan pada
terowongan yang dikhawatirkan terjadi pengumpulan gas,
penanganan gas pada waktu pengerjaan pemindahan gas
34

Penghisapan gas

35

Pencegahan Penyebaran Ledakan

36

Salah satucara yang dapat dilakukan untuk


mengetahui kondisi udara tambang yaitu dengan
menggunakan detektor Gas.

37

Mengontrol Gas-gas
Tambang

Pada KONDISIKONDISI NORMAL


meningkat jumlah
udara menjadi Cara
utama Menangani
gas yang tidak
dikehendaki

38

Mengontrol Gas-gas
Tambang

KONDISI-KONDISI ABNORMAL dapat


diciptakan oleh;

Permasalahan ventilasi
Semburan gas
Kebakaran
Peledakan

39

Persiapan Keadaan darurat apabila terjadi


Kondisi-Kondisi Gas yg tidak normal:
1.
2.

Ketahui rute jalan keluar

Ketahui kapan dan bagaimana


caranya untuk menggunakan
self-rescuer
3.

Penggunaan perlindungan

berhubung pernapasan Yang lain


4.

Penempatan tempat
perlindungan
5.

Bagaimana cara membangun


suatu barikade
40

Anda mungkin juga menyukai