Anda di halaman 1dari 42

DEBU DEBU TAMBANG

DEBU TAMBANG
Bagaimana Debu Tambang
Dihasilkan?

Tumbukan
Penghalusan
Penghancuran
Penggerusan

1.

Sumber debu utama terbesar adalah


pada peledakan,
Penggalian,
Kegiatan pemboran

2. Sumber debu yang kedua adalah yang berhubungan


dengan
Penanganan bijih/ bahan galian yaitu pada pekerjaan
pekerjaan crushing (pemecahan), grinding, pencampuran,
pengayakan, pengepakan dan lain-lain.
Proses pemindahan mencangkup pengangkutan bahan galian
yang berbentuk butiran oleh truck, conveyor, lori,
pengepakan dan lain lain.
3

Klasifikasi Debu
1. Fibrogenic Dust (debu yang
menyebabkan Penyakit)
Crystalline Silica (Quartz)
Asbestos
Beryllium

2. Nuisance Dust (debu yang tidak


mengandung jumlah
membahayakan dari Asbes dan
kurang dari 1% silika)
4

Klasifikasi Debu Berdasarkan Ukuran


1. Respirable Dust
Debu yang masuk badan, tetapi
terjerat di (dalam) hidung,
kerongkongan, dan saluran
pernapasan bagian atas

2. Inhalable Dust

Sifat atau ciri-ciri debu tambang yang


sangat berbahaya bagi kesehatan adalah:
Debu yang berukuran kurang dari 10 mempunyai
akibat yang serius bagi kesehatan dan tidak
mempunyai tanda-tanda identitas diudara (tdk
nampak)
2. Partikel debu yang berukuran antara 0,5 3
aktivitas kimia akan bertambah dengan
bertambahnya luas permukaan partikel.
3. Dapat menimbulkan bahaya ledakan misalnya debu
yang terdapat ditambang batubara.
4. Debu yang mengakibatkan bahaya ledakan dapat
mencapai ukuran 1 mm baik yang berada diudara
maupun yang telah mengendap.
1.

Klasifikasi
debu
1.

2.

3.
4.

Pulmonary dust: adalah debu menimbulkan


akibat buruk yang ditimbulkan bagi sistem
pernafasan antara lain adalah debu silica timah,
asbes, batu bara, talk dan biji besi.
Debu beracun : adalah debu yang mengakibat
toxic pada tubuh manusia antara lain timah hitam
dan arsen
Debu radio active: adalah bahaya radiasi
misalnya teranium
Debu yang dapat meledak misalnya debu
batubara, debu bijih sulfida
7

Bahaya debu terhadap kesehatan


dapat dibagi dalam tiga kelas:

Pulmonary dust
Debu beracun
Debu radio active

1. Pulmonary Dust

Debu debu yang termasuk dalam golongan ini


sangat merugikan atau merusak terhadap sistem
pernapasan. Kerusakan paru-paru dapat terjadi
bilamana debu berukuran 5 terhisap
dalam jumlah yang lebih, mempunyai sifat kimia
yang active akan terkena terus- menerus dalam
jangka waktu yang lama

Penyakit pernafasan yang dapat ditimbulkan oleh


penghisapan debu-debu dalam kelompok ini
dapat menyebabkan kerusakan fibrasis pada
paru- paru, sehingga nafas menjadi pendek dan
memperberat penyakit pernapasan ringan yang
lainnya
9

Silicosis
Penyakit

ini diakibatkan oleh


silica bebas diudara yang dihirup
pada waktu pernafasan dan
ditimbun di paru-paru. Gejala
terlihat baru 2 4 tahun. Dan
terkantung pada banyak debu
dan kadar silica bebas yang
terhirup dalam paru paru.
Silicosis dapat mengakibatkan
cacat total paru paru dan tanda
kegagalan jantung kanan

Asbestosis
Asbestosis

adalah salah satu jenis


penyakit yang diakibatkan oleh debu
asbes. Asbes adalah campuran
berbagai silikat. Debu asbes yang
terhirup masuk kedalam paruparu
mengalami perubahan menjadi badan
asbestes oleh pengendapan disekitar
serat asbes tersebut. Gejala sesak
napas dan batuk mengeluarkan riak.
Sedangkan tanda-tanda fisik adalah
pelebaran pada ujung jari.
11

2. Debu racun

Keracunan oleh debu ini dapat


terjadi karena kontak langsung
atau menghirup debu-debu
logam atau metalloid yang
bersifat racun. Sifat racun
tergantung dari persenyawa
kimia dan jalan masuknya
kedalam tubuh pekerja serta
organ tubuh yang
dipengaruhinya

12

Keracunan oleh timah


hitam
Keracunan

oleh timah hitam, penderita


mengalami gejala menitiknya butir-butir darah
merah, anemi, insomnia dan kekacauan pikiran.
Masuknya timah hitam kedalam tubuh bisa
terjadi karena absorbsi oleh tubuh, mungkin
melalui pernafasan atau diserap melalui kulit
sehingga kadar timah hitam dalam darah
melebihi kadar normal.
Kadar normalnya ialah 0,03 mg per cc darah. Jika
kadar melebihi kadar normal yang lebih besar
0,01 mg/ 100cc darah, maka keracunan akan
terjadi.

13

Keracunan Arsen
Keracunan

arsen disebabkan oleh


persenyawaan arsen anorganis ini
bersifat perangsangan setempat pada
selaput lendir, kulit dan mungkin
bersifat karsinogenik yang bekerja
secara langsung atau melaui
mekanisme sekunder dan merubah
beberapa bahan sel atau cairan
jaringan yang berakibat pertumbuhan
kanker. Gejala pada kulit dan selaput
lendir
14

Keracunan mangan
Biasanya

terjadi karena
menghisap debu mangan yang
cukup banyak. Gejala ialah tidak
dapat tidur atau insomnia malam
hari, nyeri otot, kejang-kejang,
gerakan diluar kesadaran

15

3. Debu radio aktif


Debu ini berbahaya karena racun dan
pancaran radiasi bahan radio aktiv
yang merusak jaringan tubuh seperti
radiasi
kedalam

uranium.
tubuh

Jalan
bisa

masuknya

melalui

kulit,

pernapasan, percernaan dan organ


tubuh yang dipengaruhinya adalah
kulit, tulang-tulang, alat-alat pembuat16

Debu yang dapat


meledak
Debu batubara pyrite atau sulfida adalah
debu yang dapat meledak diudara dalam
kondisi yang tepat. Terjadinya peledakan
debu

debu

tersebut

adalah

karena

adanya suatu kenaikan tekanan yang


tiba-tiba oleh pembakaran yang dengan
cepat dari debu dalam udara.
17

Faktor Utama Ledakan Debu


Batubara
Besar

butiran debu batubara


Kualitas batubara
Konsentrasi debu Batubara
Keberadaan gas metan

18

Penanganan Debu
Batubara

(1)Cara pengontrolan munculnya debu


batubara
(2)cara pengontrolan terbangnya debu
batubar
(3)Penanganan debu batubara yang
terakumulasi
Pencegahan debu batubara dengan
pembersihan
Memberikan kapur atau air dll yang
memiliki sifat tidak terbakar sebagai
pencegah ledakan
Pengumpulan sebagai pencegahan agar19

Peledakan
biasanya

debu
diawali

batubara,
oleh

adanya

nyala api atau dari peledakan


gas-gas,

yang

merambat

dan

kemudian
menyebabkan

peledakan debu batubara


20

Dari

hasil penelitian juga menunjukkan bahwa


kemampuan debu batubara meledak tergantung pada
kandungan volatile matter (VM) dan konsentrasi. Pada
kandungan VM yang lebih tinggi, akan mudah meledak,
oleh karena itu jenis bituminous lebih mudah meledak.
Kandungan VM yang kurang dari 10 % tidak akan
meledak oleh akibat ledakan gas methane. Ukuran
partikel debu yang ambil bagian dalam peledakan
umunya berukuran kurang dari 240 , dimana biasanya
debu-debu yang halus cenderung terkumpul pada
baigan-bagian atap dan dinding jalan tambang, sedang
yang berukuran > 75 akan jatuh di lantai. Sedangkan
konsentrasi debu dalam udara mulai menjadi mudah
meledak ialah pada konsentrasi 30-40 gr/meter kubik
udara, tetapi pada konsentrasi 1.500-2.000 gr/meter
kubik tidak akan meledak
21

Moisture

content & ask content


batubara juga mempunyai pengaruh
terhadap kemudahan meledak. Pada
ash contenct 60 & - 70 % atau bila
moisture contentnya mencapai 50 %
debu batubara tidak mudah meledak.
Disamping itu adanya gas methane
dengan konsentrasi < 5 % tidak hanya
menurunkan penyalaan batubara,
tetapi juga menghambat perambatan
peledakan.
22

Usaha Pencegahan Ledakan


Debu Batubara

1. Penanganan timbulnya
debu batu bara &
berterbangannya debu
batubara
2. Penanganan akumulasi
debu batubara
3. Sistem pengawasan &
pengelolaan
23

Pengontrolan dan Pengendalian


debu:
1.

Pemasangan Water Spray

2.

Ventilasi

3.

Pengotrolan debu pada pengangkutan

4.

Pengontrolan pada Ore pass

5.

Pengontrolan pada Mucking dan Pemuatan

6.

Pengotrolan Pada Penggalian (Rod Header)

7.

Pengontrolan Udara masuk

24

METODA DAN STRATEGI DASAR PENGONTROLAN


DEBU
Strategi
PREVENTIF

REMOVAL
SUPPRESION

ISOLATION

DILLUTION

Metoda
Water/Stream Infusion
Foam Infusion
Wet Drilling
Dust Collector-Wet
Dust Collector-Dry
Water Spray
Wet Cutting
Foam Infusion
Cutting Variable optimization
Deliquescent chemicals
Rock Dusting
Waterjet-assisted cutting
Enclosed Cabs
Enclosed Dust Generation
Exhaust Ventilation
Blasting off-shift
Control of airflow :
Separate Air Split
Spray Fans
Air Curtains
Control of personal location :
Remote control
Undirectional cutting
Main Ventilation Stream
Local Ventilation Dilution

Biaya

Efisiensi

Tinggi
Tinggi
Rendah
Moderat
Moderat
Rendah
Rendah
Moderat
Rendah
Moderat
Moderat
Moderat
Tinggi
Moderat
Rendah
Rendah

Moderat
Moderat
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Moderat
Moderat
Moderat
Moderat
Moderat
Moderat
Moderat
Moderat
Tinggi
Moderat
Moderat

Rendah
Rendah
Moderat

Moderat
Moderat
Moderat

Rendah
Tinggi
Moderat
Rendah

Moderat
Moderat
Moderat
Moderat

Sumber : H.L. Hartman, Mine Ventilation and Air Conditioning , 3rd Edition, John Willey & Sosns, 1997

Damper (peredam) Air & Pasir untuk Peledakan

26

Penyemprotan Air Pada saat Penggalian


dan Pengangkutan Material

27

Pengaturan sistem Ventilasi

Rollback disebabkan oleh Aliran


Udara yg tidak seragam

Tirai Setengah dpt meningkatkan Kecepatan


Udara Untuk membatasi Awan Debu

28

Penaburan abubatu/bubuk
kapur
(Rock Dusting)

Tujuannya :
Mencegah Inisiasi dan Propagasi Peledakan Debu
Batubara
Membantu Penerangan
29

Apa itu Abu Batu?


Batu gamping yang dilumatkan
2. [Tidak Boleh Mengandung lebih
dari 5% Kwarsa atau Silika
Bebas.
3. 100% lolos Ayakan 20Mesh dan
75% Lolos Ayakan 200mesh
1.

30

Bagaimana
Mengaplikasikannya?
Abu Batu ditaburkan oleh
tangki/tank udara yang diberi
tekanan yang mendorong Abu
Batu debu melalui suatu pipa
karet.
2. Abu Batu kemudian
Disemprotkan di dlm tambang
ke bagian atap, Dinding dan
Lantai.
3. Trickle Duster.
4. Manual Dengan tangan atau
1.

31

Kapan dan Dimana?


Sesegera

mungkin mengikuti
Ekstraksi batubara di Permuka
kerja.
Sepanjang Belt di mana Debu
Batu bara terakumulasi.
Pada jalan udara.
Sepanjang Jalan masuk dan jalan
angkut.
32

Persedian Emergency
1.

Simpan Pada area di mana material


mudah menyala disimpan.( Tempat
penyimpanan Minyak, penempatan
material keadaan darurat dll.)

2.

Abu batu bisa dipakai untuk kebakaran


kecil.
33

Pengawasan Sumber Api


1.
2.
3.
4.
5.

Pengawasan sumber api yang


berhubungan dengan peledakan
Usaha pencegahan munculnya api
yang disebabkan alat penggalian
Usaha pencegahan munculnya api
akibat listrik statis
Usaha pencegahan munculnya api
yang lain
Pembatasan penggunaan api

34

Foto Pembukaan Panel yang ditutup

35

Akibat Peledakan Methane dan


debu

36

Debu Pada Udara Tambang


1.

Partikel

debu

yang

berukuran

dibawah

diklasifikasikan sebagai debu yang dapat terhisap oleh


sistem pernafasan manusia atau respirable dust.
2.

Partikel debu yang berukuran diatas 10 m biasanya tidak


mempunyai kemampuan suspensi dalam aliran udara
kecuali kecepatan aliran udara tinggi.

3.

Debu

industri

dan

penambangan

mempuyai

kisaran

ukuran diameter rata-rata 0,5 sampai dengan 3 m.


4.

Partikel debu yang berukuran dibawah 10 m tidak


mempunyai berat jenis dan gaya inersia sendiri sehingga
semua pergerakan partikelnya karena aliran udara yang
membawanya.

1.

Pengaruh debu tersebut


terhadap kesehatan manusia
tergantung pada :
Komposisi kimia dan mineralogi debu, silika bebas (Si) lebih
berbahaya daripada senyawa silika (SiO2) terhadap paruparu.

2.

Konsentrasi yaitu banyaknya butir atau partikel debu dalam


satuan volume udara, biasanya dinyatakan dalam millions
of particles per cuft of air (mppcf).

3.

Ukuran partikel, partikel debu yang berukuran lebih kecil


dari 5 mikron berbahaya bagi paru-paru.

4.

Waktu kontak, yaitu lamanya seseorang berhubungan


dengan lingkungan yang mengandung debu.

Langkah-langkah pengendalian
debu diantaranya :
1.

Melakukan pengukuran kadar debu.

2.

Menggunakan penyemprot air (water sprayer) pada


saat penggalian.

3.

Melakukan operasi penambangan yang baik dan


benar serta mencegah terbentuknya debu secara
berlebihan.

4.

Mengurangi debu dengan membersihkan debu yang


mengendap dan membersihkan udara dari debu
dengan alat pengumpul debu (dust collector).

5.

Pengenceran (dilution) dengan memasukkan udara


segar secukupnya ke tempat-tempat sumber debu
menggunakan kipas angin bantu.

Temperatur dan
Kelembaban Udara
Tambang
Temperatur udara sangat
mempengaruhi kenyamanan bagi
para pekerja yang berada di
dalam tambang, karena udara
tidak hanya untuk pernafasan
tetapi juga untuk pendinginan
panas tubuh. Temperatur udara
yang baik untuk kenyamanan
bekerja adalah tidak kurang dari
18 C dan tidak melebihi 24 C.

Suhu Efektif Udara Tambang


1.

Suhu efektif adalah suatu ukuran rasa panas yang sering


dipakai untuk menilai kondisi-kondisi menyenangkan dan
sehat dari pekerjaan-pekerjaan yang berlangsung didalam
tambang.

2.

Faktor utama Efisiensi kerja pada kegiatan penambangan di


bawah tanah sangat tergantung pada temperatur/suhu di
dalam tambang.

Suhu efektif ditimbulkan oleh suatu

perbedaan antara

peningkatan suhu cembung kering (dry

bulb)maupun suhu cembung basah (wet bulb) sebagai


indikasi dari kelembaban udara (Psikometri), tetapi diperkecil
oleh suatu peningkatan kecepatan udara. Agar seseorang

Anda mungkin juga menyukai