Anda di halaman 1dari 18

PSIKOMETRI UDARA

TAMBANG

Udara segar yang dialirkan kedalam


tambang bawah tanah akan
mengalami beberapa proses seperti
penekanan atau pengembangan,
pemanasan atau pendinginan,
pelembaban
Panas dan kelembaban
mempengahuri manusia dalam
beberapa hal, antara :
Menurunkan efisensi
Menimbulkan kecerobohan dan
kecelakaan

Sumber panas dalam


terowongan
1. Pemampatan udara (autocompressoion)
Proses aliran udara masuk (intake air) dari luar
masuk kedalam tunnel/shaft vertikalopening
akan menimbulkan panas
2. Pemakaian peralatan mekanis dan penerangan
Peralatan yg dipakai di tambang bawah tanah
(Dosco, AM-50,bor), apabila dioperasikan akan
menimbulkan panas , selin itu penerangan yg
digunakan di dalam tambang bawah tanah (lampu
tambang, lampu neon di juntion) akan
mengeluarkan panas

Panas Batuan (Geothermal


Gradient)
Temparatur kering bawah permukaan
akan meningkat seiring dengan
kedalaman lubang bukaan yg dibuat
Setiap jenis batuan mempunyai
derajat panas yg berbeda (virgin rock
temperature), contoh : coal mine UK
(1,8-4,0)c/100 m, Anaconda Copper
Montana (4,6-6,0)c/100 m.
3.

4. Sensible heat flow


Panas dari dinding batuan yg ditransfer kedalam
aliran ventilasi pd lubang bukaan
5. Panas dari peledakan (blasting)
Panas peledakan merupakan panas singkat yg
akibatnya bisa membuat lingkungan udara di front
kerja menjadi relatif lebih panas dari tempat
sekitarnya. Oleh karena itu aliran udara dapat
berbalik kembai ke front kerja, konsekuensiya
debu akibat bongkaran batuan tidak terbawa
keluar
6. Human Metabolism (Respirasi)
Panas yg dikeluarkan tubuh pd saat bekerja
karena adanya proses respirasi

7. Oksidasi
Panas yg timbul karena terjadinya proses
oksidasi didalam tambang bawah tanah,
contoh : oksidasi pd batubara (spontaneous
combustion) dan timber/kayu
8. Pergeseran batuan (Rock Movement)
Pergeseran batuan yg diakibatkan karena
adanya gangguan geologi (fault, amblesan,
atap runtuh) akan menimbulkan panas
9. Pemompaan air (pipelines)
Pada proses pemompaan air tambang akan
timbu panas yg diakibatkan adanya
gesekan antara air yg dipompa dengan pipa

Perencanaan Ventilasi Tambang


Dalam

Rencana pembuatan ventilasi, sebaiknya


mempertimbangkan persyaratan, seperti :
1. Konstruksinya harus dibuat sedemikian rupa
agar ventilasi untuk pengembangan pit ke
depan dapat dilakukan menerus dan ekonomis
2. Struktur yg diinginkan untuk sistem ventilasi
induk adalah sistem diagonal. Sedangkan
pembuatan verikal shaft dpt dilakukan bila
kondisi tambang dalam memungkinkan
3. Dalam melaksanakan pengembangan pit dan
penambangan serta dilihat dari segi
konstruksipit, penting dibuat ventilasi (bantu)
pada permukaan kerja

Penentuan Ventilasi Yang Diperlukan


1. Jumlah udara masuk per ton produksi batubara
sehari
Di Jepang jumlah udara yg dibutuhkan untuk
memproduksi batubara setiap hari adalah sekitar 1-8
m/min
Angka ini akan berbeda menurut jumlah pancaran
gas , tingkat pemusatan permukaan kerja dan jumlah
aliran cabang, dimana pd ubang bawah tanah yg
jumlah pancaran gasnya banyak angka ini umumnya
diatas 4 m/min
Di Eropa, jika lubang bawah tanah yg tdk ada masalah
dari segi pancaran gas maka angkanya adalah 2
m/min sedangkan jika lubang bermasalah dari segi
kondisinya, maka angkanya adalah 4 m/min

2. Jumlah pancaran gas methan


Jumlah pancaran gas methan pd
tambang batubara bawah tanah pada
8 negara penghasil utama yaitu
Amerika, Australia, Inggris, Jerman,
Polandia, RRC, Cekoslovakia dan Bekas
Uni Soviet, di rumuskan, sbb :
Y = 4,1 + 0,023X
Y= jumlah pancaran metan (m/t)
X = kedalaman penambangan ratarata (m)

Peraturan yg Harus Dipertimbangkan dalam merencakan


dan mengevaluasi ventilasi tambang bawah tanah

1) Kadar gas-gas tambang harus dibawah nilai


ambang batas (NAB) kecuali oksigen harus
diatas nilai NAB
2) Kecepatan udara ventilasi minimum 7 m/mnt
= 0,12 m/det
3) Temperatur efektif maksimum 24c,
sedangkan kelembaban relatif (RH) max 85%
4) Tidak diperbolehkan terjadi resirkulasiudara
pd sistem ventilasi bantu (auxillary
ventilation)

5. Kuantitas udara minimum pd permukaan kerja 1,4 m/det


dan pd cross cut 4,2 m/det
6.Kebutuhan udara untuk pernapasan saat bekerja 0,01
m/det/org
7. Kecepatan udara dipermukaankerja penambangan
sebesar 0,76-1,52 m/det
8. Kecepatan udara untukmengendalikan kualitas udara
tambang sebesar 0,3m/det
9. Kecepatan udara untuk mengendalikan temperatur efektif
dan kelembaban relatif sebesar 0,5-2,5 m/det
10. Kandungan debu maksimum dalam udara tambang
tergantung dari tempat kerja :
- Permukaan kerja penambangan sebesar 7 mg/m
- Persiapan lubang bukaan sebesar 3 mg/m
- Tempat-tempat operasi lainnya sebesar 5 mg/m
11. Kecepatan udara ventilasi harus lebih kecil 450
m/det,kecuali pd vertical shaft dan terowongan khusus untuk
ventilasi boleh samapi 600 m/det

Pengendalian Kualitas Udara


Tambang

1.Kelembaban Relatif Udara

2. Temperatur Efektif
Dalam menduga temperatur efektif
dari suatu td-tw serta kecepatan aliran
udara tertentu dapat menggunakan
grafik

3. Efisiensi kerja
Hubungan antara efisiensi kerja
dengan temperatur efektif ,
digambarkan dlm tabel berikut

Perhitungan kuantitas udara dipermukaan kerja


dilakukan berdasarkan :
1. Berdasarkan kebutuhan minimal untuk pernafasan
pekerja di front kerja yaitu 0,01 m/det/org
2. Berdasarkan kebutuhan minimum untuk
mengencerkan gas
Dengan menggunakan persamaan Y = 4,1 + 0,023X
Y = jumlh methane (m/t)
X= kedalaman rata-rata (m)

Pengendalian Kuantitas Udara


Tambang
Kuantitas dihitung berdasarkan hasil
kali antara kecepatan aliran udara
dengan luas penampang yg
dilewatinya
Q = Vx A
Q = Kuantitas udara (m/detik)
V = kecepatan aliran udara tambang
(m/det)
A = luas penampang jalan udara
tambang (m)

Berdasarkan jumlah tenaga


kuda (Horse Power) peralatan
yg beroperasi
Berdasarkan peraturan K3
Pertambangan, untuk setiap
tenaga kuda apabila mesin
dihidupkan, maka kuantitas
udara yg diperlkan sebesar 3
m/menit
3.

Anda mungkin juga menyukai