B
AB
1
PENDAHULUA
N
LATAR BELAKANG
The Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders, Fifth Edition, dikenal
sebagai the DSM-V atau DSM 5, merupakan
petunjuk penggolongan diagnosis Gangguan
Jiwa
versi
the
American
Psychiatric
Association.
Edisi
manual
diagnosis
dipublikasi
Mei 2013,
hampir
20 tahun
DSM-V pada
mengenali
substance
related
disorders
sesudah,
DSM-IV,
pada 1994.
akibat
dari digunakannya
sepuluh kelompok
ZAT: alkohol, kafein, kanabis. Halusinogen
(phencyclidine
atau
yang
serupa
arylcyclohexylamines), halusinogen lainnya
seperti LSD, inhalan, opioid, sedatif, hipnotik,
anxiolytik, stimulan (termasuk amphetaminetype substances, kokain, dan stimualan
lainnya), tembakau, dan zat lain yang tidak
diketahui.
Beberapa
individu
cenderung
meneruskan
penggunaan ketika memulai, mereka adalah
kelompok
yang
kendali
dirinya
rendah,
berdasarkan adanya cacat dalam otaknya,
sehingga mereka cenderung menjadi pengguna
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
NAPZA
Napza, yaitu singkatan dari narkotik, psikotropik, dan
zat adiktif lain, sebutan yang mirip di masyarakat
adalah narkoba, yang merupakan akronim dari
narkotik, psikotropika dan bahan-bahan (atau obatobatan, zat adiktif lain) berbahaya.
Napza ada yang semata-mata berasal dari tumbuhtumbuhan (natural, alami) seperti: ganja, ada yang
sintesis (shabu) dan ada pula yang semi-simetris
(putauw).
Napza didefinisikan sebagai setiap bahan kimia/zat
yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi
fungsi tubuh secara fisik dan psikologis`
Hindari dan
Jauhi NAPZA
sebelum anda
menyesali
selamanya
I?
S
K
I
AD
1. Penyalahgunaan,
yaitu
mempunyai
harmfull effects terhadap kehidupan
orang, menimbulkan problem kerja,
mengganggu hubungan dengan orang lain
(relationship) serta mempunyai aspek
legal
2. Adiksi atau ketergantungan, yaitu yang
mengalami toleransi, putus zat, tidak
mampu
menghentikan
kebiasaan
menggunakan,
menggunakan
dosis
NAPZA lebih dari yang diinginkan.
KETERGANTUNGAN
DAN
PENYALAHGUNAAN
B. Faktor Individu
Perubahan Biologik
Perubahan Psikologik
Perubahan Sosial
C. Faktor Lingkungan
Keluarga
Sekolah / pekerjaan
Masyarakat
FAKTOR NAPZA
FAKTOR
INDIVIDU
FAKTOR
LINGKUNGAN
SUBSTANCE-INDUCED DISORDERS
MENGGUNAAN ZAT DALAM JUMLAH YANG MAKIN LAMA MAKIN BANYAK ATAU WAKTU PENGGUNAANNYA
RINGAN,
4-5 KRITERIA DIGOLONGKAN DALAM PENGGUNAAN SEDANG;
6-7 KRITERIA PENGGUNAAN BERAT
CATATAN
SKRINING
Penggunaan
Zat
Anamnesis:
Ajukan pertanyaan
terbuka tidak
menghakimi
ceritakan dong
tentang
penggunaan.
Dimulai dari rokok,
alkohol, lem dst
pada saat anamnesis
Kemudian didorong
dengan pertanyaan
tentang jumlah,
frekuensi dst.
Kriteria Diagnostik
HIV
Hepatitis B and C
Tuberculosis
Syphilis
Perhatikan juga infeksi:
Lainnya, periksa darah untuk infeksi
Pemeriksaan genital untuk chlamydia, gonococcal,
human papilloma virus
Pemeriksaan kulit untuk cellulitis
Komorbiditas Psikiatrik
Lebih dari 40% penggunaan opioid dengan
ketergantungan mempunyai gangguan psikiatrik, paling
sering gangguan depresi, anxietas, bipolar.
B. INHALAN
INHALANT USE DISORDER MERUPAKAN KONDISI
PSIKOLOGIK AKIBART SENGAJA MENGGUNAKAN
INHALANSIA, DAN BUKAN AKIBAT KECELAKAAN
TERHIRUP ZAT BERACUN, MESKI ZAT
INHALANNYA SERUPA DENGAN YANG
DIGUNAKAN SECARA SENGAJA.
INH
ALA
N
Inhalan
yang
digunakan
zat
hidrokarbon yang mudah menguap
yang bersifat toksik dan biasanya
ada dalam perangkat rumah tangga
seperti lem, tiner untuk cat, produk
pembersih lainnya. Ada juga inhalan
lainnya
yang
mengandung
gas
nitrous oxide dan poppers, yang
dapat
membuat
penggunanya
dimasukan dalam kategori diagnosis
Inhalant
Use
Disorder,
Other
Substance
Use
Disorder,
atau
Unknown Substance Use Disorder.
INH
ALA
N
nagih inhalan.
Gagal melakukan tugas/kewajiban penting
dalam hidupnya
Meski tahu risiko timbulnya masalah sosial,
interpersonal, fisik dan psikologik akibat
penggunaan inhalan, ia terus melanjutkan
penggunaan.
Mengambil tindakan berisiko menggunakan
inhalan
Toleran pada inhalan
INH
ALA
N
C. STIMULAN
Stimulan adalah nama zat yang menaikkan
kerja sistem syaraf pusat. Pada remaja
popular
dengan
sebutan
Club
drugs,
digunakan di kehidupan pesta dan biasanya
malam hari di diskotik, bar, konser, kelab
malam. Dalam golongan ini termasuk GHB,
Rohypnol,
ketamine,
MDMA
(Ecstasy),
Methamphetamine, dan LSD (Acid).
Menurut WHO, pengguna methamphetamine mulai
usia pertengahan remaja dan kebanyakan lakilaki . Di Jakarta darti berita media cetak dan
televise didapatkan banyaknya para dewasa
muda yang menggunakannya termasuk mereka
yang tergolong matang usia. Mereka yang
menggunakan Amphtemine Type Stimulants (ATS)
kebanyakan:
Pekerja hiburan malam & anak jalanan
D. KANABIS
Jenis-jenis Kanabis
E. ALKOHOL
Sasaran Terapi
NAPZA bertahap
Mengurangi frekuensi dan keparahan relaps.
Perbaikan dalam fungsi psikologi dan
penyesuaian fungsi sosial dalam masyarakat.
Tahapan Terapi
Fase Penilaian (assesment phase)
Fase maintenance
Relaps dan
Pencegahannya
# Fase prekontemplasi
Pasien masih sama sekali belum menyadari adanya perubahan dalam dirinya
akibat menggunakan napza
# Fase kontemplasi
Pasien sudah mulai mengakui telah terjadi kesulitan akibat napza (mungkin
telah mulai ada keluhan fisik), tetapi menolak suatu komitmen untuk berubah
# Fase prepasi
Tampaknya pasien telah secara sungguh-sungguh menunjukkan keinginan
berubah atau kebutuhan untuk berhenti, namun belum siap
# Fase aksi
Pasien secara aktif mengambil langkah-langkah untuk berubah, tetapi belum
mencapai suatu kondisi stabil
# Fase rumatan
Pasien telah mencapai sasaran misalnya abstinensia dan sekarang sedang
bekerja keras untuk tetap mempertahankannya
Dokter-dokter
umum
yang
bekerja di beberapa puskesmas,
terutama di kota-kota besar dan
diharuskan
bekerja
sebagai
terapis yang terlibat dalam
program substitusi metadon,
disarankan
untuk
memiliki
BAB 3
Penutup
KESIMPULAN
Substance
Beberapa
factor
yang
menyebabkan
seseorangan
memiliki ketertarikan dalam hal mengkonsumsi atau
menggunakan zat-zat tersebut antarai lain: Faktor NAPZA
itu sendiri, Fakto individu, serta Faktor lingkungan
disekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
TERIMA KASIH
Jangan Nodai
masa
depanmu
dengan
NAPZA