Anda di halaman 1dari 39

Analisis Regresi 1

Pokok Bahasan
Pengujian pada Regresi
Ganda

Model Regresi Linier Berganda


Model Regresi Linier Berganda,
dengan k peubah penjelas :

Y 0 1X1 2 X 2 k Xk
Parameter regresi sebanyak k+1 diduga
melalui data. Untuk regresi berganda,
perhitungannya menjadi lebih mudah jika
dilakukan dengan matriks dan dibantu dengan
menggunakan komputer
Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

Model Regresi Linier Berganda


Dugaan Persamaan Regresi Linier
Berganda, dengan k peubah penjelas :

y i b0 b1x1i b 2 x 2i bk x ki
ASUMSI : Hubungan setiap peubah
penjelas dengan peubah
responnya LINIER (pangkat X1
sampai Xk adalah satu)
Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

Ringkasan Regresi Linier


Berganda

Model Regresi Berganda dengan k peubah


penjelas :

Y 0 1X1 2 X 2 k Xk

Model umum Regresi Berganda dengan k


peubah penjelas dan n amatan dalam notasi
matriksn :y1 n X k 1 k 1 1 n 1
1
b

(
X
'
X
)
y
( k 1) (k 1) X'n
(
k

1
)
1
(
k

1
)
Dugaan bagi parameter Regresi Berganda:
n 1

Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

Ringkasan Regresi Linier


Berganda
lanjutan
Nilai ramalan

y Xb H y

H X( X' X) 1 X'

Matriks dugaan ragam peragam bagi b :


V (b0 )
cov(b0 , b1 ) ....... cov(b0 , bk )

....... cov(b1 , bk )
cov(b1 , b0 ) V (b1 )
1 2

V (b)

X
'
X
s

...
...
...

cov(b , b ) cov(b , b ) ............V (b )


k
0
k
1
k

Dugaan simpangan baku


c (j1)(j1)
Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

b j c( j 1)( j 1) s

dengan :
s2 = KT sisaan
unsur ke j 1 diagonal matriks ( X' X) 1

PENGUJIAN
MODEL

Uji t
Uji F

Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

Uji Parameter
Regresi Linier Berganda : uji-t

Uji-t dimaksudkan untuk menguji pengaruh setiap


peu-bah penjelas secara satu per satu terhadap
peubah responnya
Model Regresi Berganda dg k peubah penjelas :

Y 0 1X1 2 X 2 k Xk
H0 : j 0

Peubah penjelas Xj tidak berhubungan linier dg Y

H1 : j 0

Peubah penjelas Xj berhubungan linier dg Y

atau j 0
atau j 0

Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

Peubah penjelas Xj berhubungan linier positif dg Y


Peubah penjelas Xj berhubungan linier negatif dg Y

Uji Parameter
Regresi Linier Berganda : uji-t
lanjutan

Model Regresi-nya: Y 0 1X1 2 X 2 k Xk


Hipotesis :
Statistik uji-nya :
1.
H 0 : 1 0
bj j
H 1 : 1 0
t hit
, sb j c( j 1)( j 1) s
atau 1 0
sb j
atau 1 0

k.

H0 : k 0
H1 : k 0
atau k 0
atau k 0

Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

Derajat bebasnya = n k - 1
Unsur ke (j+1) diagonal (XX)-1
Akar dari KT sisaan
k = banyaknya peubah penjelas

Uji Parameter
Regresi Linier Berganda : uji-t
lanjutan

Kaidah Keputusan : untuk i = 1, 2, ., k


H0: i 0
H1: i < 0

H0: i 0
H1: i > 0

H0: i = 0
H1: i 0

-t
tolak H0 jika t < -tn-2,

Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

t
Tolak H0 jika t > tn-2,

/2
-t/2

/2
t/2

Tolak H0 jika t < -tn-2,


atau t > tn-2,

Uji Parameter
Regresi Linier Berganda : uji-t
lanjutan

Interpretasi hasil keputusan : i = 1, 2,


., k

H0:
H1:
TOLAK
H 0:

TERIMA
H 0:

i 0
i < 0

Peubah penjelas Xi
berpengaruh
nyata thdp peubah
respon Y secara
linier dan
hubungannya
Peubah
negatif penjelas Xi
tidak berpengaruh
negatif thdp
peubah respon Y
secara linier

Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

H0:
H1:

i 0
i > 0

Peubah penjelas Xi
berpengaruh
nyata thdp peubah
respon Y secara
linier dan
hubungannya
Peubah
positif penjelas Xi
tidak berpengaruh
positif thdp
peubah respon Y
secara linier

H0:
H1:

i = 0
i 0

Peubah penjelas Xi
berpengaruh nyata
thdp peubah
respon Y secara
linier
Peubah penjelas Xi
tidak berpengaruh
nyata thdp peubah
respon Y secara
linier

berpengaruh = memiliki hubungan

Uji Parameter
Regresi Linier Berganda : uji-t
lanjutan
CONTOH : DATA TEKANAN DARAH
Orang Tekanan Ukuran
Mero
Umur
ke
Darah Tubuh
kok
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

135
122
130
148
146
129
162
160
144
180
166
138
152
138
140
134

2,876
3,251
3,1
3,768
2,979
2,79
3,668
3,612
2,368
4,637
3,877
4,032
4,116
3,673
3,562
2,998

45
41
49
42
54
47
60
48
44
64
59
51
64
56
54
50

Orang Tekanan Ukuran


Mero
Umur
ke
Darah Tubuh
kok

0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1

Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

145
142
135
142
150
144
137
132
149
132
120
126
161
170
152
162

3,36
3,024
3,171
3,401
3,628
3,751
3,296
3,21
3,301
3,017
2,789
2,956
3,8
4,132
3,962
4,01

49
46
57
56
56
58
53
50
54
48
43
43
63
63
62
65

1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0

Data di samping adalah


data yg diambil secara
acak dari 32 orang usia
di atas 40 tahun di
Bogor. Ukuran tubuh
adalah besaran quatelet
index=100 (bobot
badan / tinggi badan2).
Merokok adalah p
Ingin
diketahui peubah
boneka.
apa saja dari peubahpeubah tsb yg
mempengaruhi tekanan
darah secara linier

Uji Parameter
Regresi Linier Berganda : uji-t
lanjutan
PLOT MASING-MASING PEUBAH PENJELAS VS TEKANAN DARAH
Matrix Plot of Tekanan Darah vs Ukuran Tubuh; Umur; Merokok
40

50

60

180

Tekanan Darah

170
160
150
140
130
120
2,4

3,2
4,0
Ukuran Tubuh

Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

0,0
Umur

0,5
Merokok

1,0

Plot di samping
menunjukkan
bahwa :
1. Ukuran tubuh memiliki hub linier
positif dg tek darah
2. Umur memiliki hub
linier pos dg
tekanan darah
3. Stat merokok memiliki hub lin positif dg tek darah

Uji Parameter
Regresi Linier Berganda : uji-t
lanjutan

OUT PUT MINITAB : DATA TEKANAN


DARAH

Regression Analysis: Tekanan Darah versus Ukuran


Tubuh; Umur; Merokok

The regression equation is


Tekanan Darah = 50,5 + 12,8 Ukuran Tubuh + 0,848
Umur + 9,11 Merokok
Predictor
Constant
Ukuran Tubuh
Umur
Merokok

Coef
50,54
12,841
0,8481
9,113

Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

SE Coef
11,19
4,256
0,2928
2,805

T
4,52
3,02
2,90
3,25

t tabel : t
0,683

P
0,000
0,005
0,007
0,003

28; 0,025

KEPUTUSAN:
Ke-3 p.penjelas nyata tolak H0. = 5%
KESIMPULAN:
KESIMPULAN:
Ukuran tubuh,
umur, dan status
merokok :
Memiliki hub linier
dengan tek. darah

Uji Parameter
Regresi Linier Berganda : uji-t
(lanjutan)

Untuk j=1 t hit = 3.02 tolak H0


Untuk j=2 t hit = 2.90 tolak H0
/2=.025

/2=.025

Untuk j=3 t hit = 3.25 tolak H0

KESIMPULAN :
-tn-4,/2
Tolak H0

tn-4,/2

Terima H0

-0,683
d.b. = 32 3-1 = 28

Tolak H0

0,683
t28,.025 = 0,683

1. Cukup bukti untuk mengatakan


bahwa ada hub linier antara ukuran
tubuh dan tekanan darah
2. Cukup bukti untuk mengatakan
bahwa ada hub linier antara umur
dan tekanan darah
3. Cukup bukti untuk mengatakan
bahwa ada hub linier antara status
merokok dan tekanan darah

Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

Uji Parameter
Regresi Linier Berganda : uji-F
Dengan uji F ini kita dapat mengetahui :
peubah-peubah penjelas yang ada dalam model
berpengaruh secara serempak terhadap respon
atau tidak.
Penambahan satu peubah penjelas ke dalam model
setelah peubah penjelas lainnya ada dalam model
berpengaruh nyata atau tidak terhadap respon
Penambahan sekelompok peubah penjelas ke
dalam model setelah peubah penjelas lainnya ada
dalam model berpengaruh nyata atau tidak
terhadap respon
Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

Uji Parameter Regresi Linier Berganda :


uji-F untuk model keseluruhan
H 0 : 1 2 ... k 0
H1 : min ada satu j 0,
Sumber
Keragaman

b1, b2,..,bk|
b0
Sisaan
Total
(terkoreksi)

Derajat
Bebas
(db)

n-k-1
n-1

H0 : peubah respon tidak


memp hub linier dg
j 1,2,....., k
peubah penjelas ke-1 s.d
ke-k
Jumlah Kuadrat
Kuadra
H1 :
t
(JK)
Tengah peubah respon
memp hub linier
JK(KT)
Regresi
dg min 1 peubah
k
bXY
penjelas ke-1 s.d
Y11Y/n
JK sisaan
ke-k

YY bXY
YY Y11Y/n

KRITERIA PENOLAKAN Tolak


:
Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

n k - 1

Fhit

H 0 jika F Fk,n k 1,

KTregresi
KTsisaan

Uji Parameter Regresi Linier Berganda :


uji-F untuk model keseluruhan
lanjutan

OUT PUT MINITAB : DATA TEKANAN


DARAH

The regression equation is


Tekanan Darah = 50,5 + 12,8 Ukuran Tubuh + 0,848
Umur + 9,11 Merokok
S = 7,88677 R-Sq = 72,6% R-Sq(adj) = 69,6%
Analysis of Variance
Source
DF
SS
Regression
3
4610,3
Residual Error 28 1741,6
Total
31 6352,0

MS
1536,8
62,2

F
P
24,71 0,000

F tabel : F

Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

(3,28), 5%

=2,95

H 0 : 1 2 ... k 0
H1 : min ada 1 j 0, j 1,2,.., k

KEPUTUSAN:
tolak H0.

= 5%

KESIMPULA
N:
Tekanan darah
memiliki
hubungan linier
dg min satu
peubah penjelas

Uji Parameter Regresi Linier


Berganda :
uji-F untuk model keseluruhan
lanjutan

Statistik uji-nya:
H1 : min ada satu j 0, j 1,2,3 Fhit KTregresi 24,71
KTsisaan

H 0 : 1 2 3 0

F tabel : F
=2,95

Keputusan:

(3,28), 5%

Tolak H0
Kesimpulan:

= .05

Terima H0

F.05 = 2,95

Tolak H0

Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

Cukup bukti untuk mengatakan


bahwa minimum ada satu peubah
penjelas yg berhubungan linier dg Y

Uji-F Parsial dan uji-F Sekuensial


PADA ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA :
Terhadap semua peubah penjelas yang tersedia :
Diuji peubah penjelas apa yg berpengaruh nyata thd respon.
Dari yang ada dalam model, usahakan yang dipakai hanya
peubah penjelas yang keberadaannya dalam model menyumbangkan keragaman kepada garis regresi cukup besar
Jika suatu peubah penjelas keberadaannya dalam model
sudah dapat diwakili oleh yg lainnya, maka peubah penjelas
tsb tidak perlu lagi digunakan dlm model
Lebih disenangi model yang memiliki banyaknya peubah
penjelas yang lebih sedikit.
Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

Uji-F Parsial dan uji-F Sekuensial


lanjutan

Uji-F Parsial dapat dilakukan terhadap


semua koefisien regresi seolah-olah
peubah bersangkutan masuk ke
dalam persamaan paling akhir
Bila peubah dimasukkan satu per satu
secara bertahap kedalam suatu
persamaan regresi, maka dapat
dikatakan sebagai Uji-F sekuensial

Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

Uji-F Parsial dan uji-F Sekuensial


lanjutan

MODEL LENGKAP dengan k+r PEUBAH PENJELAS


Model terdiri dari k peubah penjelas X dan r peubah penjelas Z

Y 0 1x1 k x k 1z1 r z r
Untuk melihat pengaruh r peubah penjelas tambahan
tsb dpt dilakukan sebagai berikut :
1. Model lengkap dengan k+r peubah penjelas,
dikeluarkan r peubah penjelas, dicek perubahan
pengaruhnya
2. Model belum lengkap (baru k peubah penjelas),
ditambah r peubah penjelas lainnya, dicek
perubahannya.
Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

Uji-F Parsial dan uji-F Sekuensial

lanjutan

CARA PEUBAH BERADA DALAM MODEL

Y 0 1x1 2 x 2 3 x3 Y 0
Y 0

2 x 2 3 x 3 Y 0 1x1

Y 0 1x1

3 x 3 Y 0 1x1 1Z1

Y 0 1x1 2 x 2

Y 0 1x1 2 x 2 2 Z 2

Uji-F PARSIAL
Model dibangun dengan
mengeluar-kan satu peubah
penjelas yg akan diuji
pengaruhnya dari model lengkap.
Diuji pengaruhnya.
Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

Uji-F SEKUENSIAL
Model dibangun dengan
menambah-kan satu persatu
peubah penjelas baru ke dalam
model.
Diuji pengaruhnya

Uji-F Parsial
Model lengkap : k+r peubah penjelas

Y 0 1x1 k x k 1z1 r z r
Model tidak lengkap : k peubah penjelas

TUJUAN: membandingkan JK sisa model lengkap


dengan JK sisa model tidak lengkap

H 0 : 1 2 r 0
H1 : minimal ada satu j 0 (j 1,..., r)
Tolak H 0 jika F
Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

( JKs (r) - JKs ) / r


s e2

Fr, n k r 1, , s e2 KTsisa

Uji-F Parsial
lanjutan

LANGKAH-LANGKAH UJI-F PARSIAL


Lakukan analisis regresi thdp model lengkap dan hitung
JK sisa nya (JKs)
Lakukan analisis regresi thdp model tidak lengkap (data
tanpa peubah z, dengan banyaknya peubah yg dikeluarkan
sebanyak r), kemudian hitung JK sisa-nya (JKs (r))

Hitung nilai statistik F nya dan tentukan keputusannya


berdasarkan .

F
Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

( JKs (r) - JKs ) / r


s e2

Uji-F Parsial

lanjutan

BANYAKNYA PEUBAH PENJELAS YG DIKELUARKAN =


1
MODEL LENGKAP

MODEL TDK
LENGKAP

YG KELUAR

Y 0 1X1 2 X 2 3X 3 Y 0 1X1 2 X 2

X3

Y 0 1X1 3X 3

X2

Y 0 2 X 2 3X 3

X1

k=2, r=1

JK sisa (JKs(r) )

JK sisa (JKs)

( JKs (r) - JKs ) / r


F3

s e2

KT sisa (se2)

Fr, n -k -r -1;

F3 untuk menguji pengaruh peubah penjelas X3 thdp Y


Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

Uji-F Sekuensial
Penambahan satu peubah baru (r=1) ke model secara bertahap

Model
Lengkap

Y 0 1x1 k x k jz j , j 1,2,...
Y 0 1x1

k=1 ,
r=1
k=2 ,
r=1
k=3 ,
r=1

Y 0 1x1 1z1

H 0 : 1 0
H1 : 1 0

Y 0 1x1 2 x 2 2 z 2

H0 : 2 0
H1 : 2 0

Y 0 1x1 2 x 2 3 x 3 3 z 3

H 0 : 3 0
H1 : 3 0

JK(a | b1 , b 2 ,.., b k )
Tolak H 0 jika F
F1,n k 11,1-
KTsisa (b1 , b 2 ,.., b k , a )
Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

Uji-F Sekuensial
lanjutan

F hitung dan KAIDAH KEPUTUSAN

JK( a1 | b1 )
F
KTsisa (b1 , a1 )
F tabel F(1,n 3), 1-

k=1 ,
r=1

H 0 : 1 0
H1 : 1 0

JK regresi EKSTRA

Y 0 1x1
Y 0 1x1 1z1
k=2 ,
r=1

JK(a2 | b1 , b 2 )
F
KTsisa ( b1 , b 2 , a2 ) H 0 : 2 0

Y 0 1x1 2 x 2

F tabel F(1,n 4 ), 1-

Y 0 1x1 2 x 2 2 z 2

Tolak H0 jika F

hit

H1 : 2 0

>F

tabel
Itasia
& Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

Uji-F Sekuensial
lanjutan

MENGHITUNG JK regresi EKSTRA


MODEL AWAL

MODEL SETELAH
PENAMBAHAN
Y 0 1x1 Y 0 1x1 1z1
JK ( b1 )

JK ( b1,a1 )

JK (a1 | b1 ) JK (b1 , a1 ) JK (b1 )


JK(a1 | b1 )
F
KTsisa (b1 , a1 )
F tabel F(1,n 3), 1-
Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

KTsisa (b1,a1)

Contoh : Uji-F Sekuensial

Karena 8.1498 lebih besar daripada


F(1,12,0.95)=4.75, berarti penambahan
advertising ada manfaatnya
Uji F ini, biasanya disebut uji-F sekuensial
Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

Contoh : Uji-F Sekuensial


lanjutan

Jika kita memasukkan peubah advertising lebih


dulu, berapakah sumbangannya terhadap
model ?
Jika advertising sudah ada dalam persamaan,
berapa sumbangan peubah price jika
kemudian peubah ini dimasukkan ke dalam
persamaan regresi ?

Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

Contoh : Uji-F Sekuensial


lanjutan

Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

Contoh lain: uji-F sekuensial


lanjutan
Suhu plat pembungkus dan jarak plat pembungkus dalam
mesin pembungkus sabun mempengaruhi persentase
sabun terbungkus yang lolos inspeksi.

Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

Hipotesis Linier Umum


Hipotesis linier biasanya muncul dari pengetahuan
pene-liti dan dugaannya tentang model-model
yang mungkin
Model regresi yg ingin
digunakan

Peneliti curiga modelnya :

Y 0 1X1 2 X 2 Y 0 (X1 - X 2 )
Y 0 X1 X 2
1 2 H 0 : 1 2 H 0 : 1 2 0
HIPOTESIS LINIER
Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

H1 : 1 2 0

Hipotesis Linier Umum


lanjutan

Model:
kXk

E[Y] = 0 + 1X1 + 2X2 + +

Bentuk Umum Hipotesis Linier


H0 : c10 0 + c11 1 + c12 2 + + c1k k =
0,
c20 0 + c21 1 + c22 2 + + c2k k =
0,

Dalam Notasi
Matriks

H0 : C 0
H1 : C 0

cm0 0 hipotesis
+ cm1 1+ cm2ini
2 ada
+ +m
cmkfungsi
k =
Dalam
linier yang
0.
tersusun atas 0, 1, 2, ,k yang belum tentu
semuanya bebas

Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

Pengujian Hipotesis Linier Umum

Misalkan C adalah matriks berukuran mp, dan rank(C) =


r
Full model: Y = X +

JK sisa ( FM ) Y ' Y ' X ' Y ,

(db n - p)

Reduced model: y = Z + , Z adalah matriks n(p-r) dan


adalah vektor berukuran (p-r) 1

( Z ' Z ) 1 Z ' y
JK sisa ( RM ) Y ' Y ' Z ' Y ,
Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

(db n - p r )

Pengujian Hipotesis Linier Umum


lanjutan

JKH = JKRes(RM) JKRes(FM) dengan d.b sebesar r.

JKH adalah jumlah kuadrat yang berasal dari


hipotesis
H0: C = 0
Statistik
' C '[C ( X ' X ) 1 C ' ]1 C / r
JK H Uji
/r :

F
~ Fr ,n p atau F
JK Re s ( FM ) /( n p )
JK sisa ( FM ) /(n p )

1
d) / r
H0: C
(C=
dd)'[v.s.
C ( XH
' X1:) C
C ' ]1 (d
Cmaka
F
~ Fr ,n p
JK sisa ( FM ) /( n p)

Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

Regresi pada kasus terjadi


multikolinier
MULTIKOLINIERITAS

Masalah multikolinieritas terjadi pada regresi


berganda jika peubah-peubah X saling berkorelasi.

Hal ini akan mempengaruhi ragam dari dugaan


koefisien regresi

Peubah X yang dianggap penting kemungkinan akan


tidak signifikan

Pendugaan dari koefisien regresi menjadi tidak


benar, misalnya koefisien memiliki tanda negatif
padahal dalam hubungan X dan Y sebenarnya
adalah positif

Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

Regresi pada kasus terjadi


lanjutan
multikolinier

Bagaimana cara mendeteksi


multikolinieritas?

Periksa korelasi antar peubah penjelas X

Hitunglah nilai Variance Inflation Factor (VIF)


dimana : VIF = (1-Rj2)-1.
Rj2 adalah R-kuadrat dari regresi dimana
Xj merupakan peubah respon dan peubah
X lainnya menjadi predictor.

Jika VIF lebih besar dari 10 biasanya ada masalah


multikolinieritas.

Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

Regresi pada kasus terjadi


lanjutan
multikolinier

Bagaimana cara mengatasi


multikolinieritas?

Jika kita ingin memilih variabel X dimana hanya X


yang signifikan akan memasuki model
Gunakan prosedur penyeleksian variabel,
seperti forward, backward, stepwise

Jika kita ingin mempertahankan konfigurasi


variabel X yang akan memasuki model

Gunakan metode estimasi diluar metode


kuadrat terkecil, seperti Ridge Regression,
Principal Component Regression, Partial Least
Square

Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

Anda mungkin juga menyukai