Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN GANGGUAN


ALAM PERASAAN
DI SAMPAIKAN OLEH :
Ns. Sri Supami, Skep, S.Pd, MKes

Asuhan Keperawatan Klien Dengan


Gangguan Alam Perasaan
A. Pengertian
Alam perasaan adalah keadaan emosional
yang berkepanjangan yang mempengaruhi
seluruh kepribadian & fungsi kehidupan
seseorang.
Gangguan alam perasaan ditandai oleh
syndrom depresif sebagian atau penuh, selain
itu juga ditandai oleh kehilangan minat atau
kesenangan dalam aktifitas sehari-hari dan
rekreasi.

B. Psikodinamika
Gangguan alam perasaan : depresi dapat terjadi
karena ketidakseimbangan elektrolik, yaitu
perubahan natrium & kalium di dalam neuron
(Townsend, MC, 1995, dalam Stuart Sunden,
2007).
Perubahan biokimia (norepinefrin, dopamin dan
serotonin) juga mempengaruhi keadaan emosional
individu. Rendahnya kadar norepinefrin, dopamin
& serotonin mengakibatkan individu berada dalam
episode depresi dan sebaliknya meningkatnya
kadar neropinefrin, dopamin & serotonin di dalam
otak mengakibatkan perilaku maniak.

C. Rentang Respons Emosional.


Rentang respons emosi individu dapat berfluktuasi
dari respons emosi adaptif sampai respons
maladaptif.

R. Adaptif

Responsif

R. Maldaptif

Reaksi
kehilangan
yg wajar

supresi

Reaksi
kehlangan
yg
memanjang

Stuart
Sundeen,
2007.
Stuart
dandan
Sundeen,
1995.
hal 414

Depresi /
Mania

Responsif adalah respons emosional individu


yg terbuka & sadar akan perasaannya. Pada
rentang ini individu dapat berpartisipasi dgn
dunia eksternal & internal.
Reaksi kehilangan yg wajar merupakan posisi
rentang yg normal dialami oleh individu yg
mengalami kehilangan. Pada rentang ini individu
menghadapi realita dari kehilangan & mengalami
proses kehilangan, mis : bersedih, berfokus
pada diri sendiri, berhenti melakukan kegiatan
sehari-hari. Reaksi kehilangan tersebut tidak
berlangsung lama.

Supresi merupakan tahap awal emosional yg


maladaptif, indivdu menyangkal, menekan atau
menginternalisasi semua aspek perasaannya
terhadap lingkungan.
Reaksi kehilangan yang memanjang
merupakan penyangkalan yang menetap dan
memanjang, tetapi tidak tampak reaksi
emosional terhadap kehilangan. Reaksi
kehilangan yang memanjang ini dapat terjadi
beberapa tahun.

Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan


yang ditandai dengan perasaan sedih & berduka
yang berlebihan dan berkepanjangan. Depresi
dapat juga digunakan untuk menunjukkan
berbagai fenomena : tanda, gejala, keadaan
emosi, reaksi penyakit atau kondisi klinis secara
menyeluruh.
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan
yang ditandai dengan adanya alam perasaan yang
meningkat, meluas atau keadaan emosional yang
mudah tersinggung dan terangsang. Kondisi ini
dapat diiringi ide-ide yang meloncat. Canda gurau,
tertawa berlebihan, penyimpangan seksual.

D. Proses Keperawatan
1. Pengkajian
a. Faktor Predisposisi
1). Faktor genetik, mengemukakan
transmisi gangguan alam perasaan
diteruskan melalui garis keturunan.
2). Teori agresi berbalik pada diri sendiri,
megemukakan bahwa depresi
diakibatkan oleh perasaan marah yang
dialihkan pada diri sendiri. Freud
mengatakan bahwa kehilangan
objek/orang, ambivalen antara perasaan
benci & cinta dapat berbalik menjadi
perasaan menyalahkan diri sendiri.

3). Teori kehilangan, berhubungan dengan


faktor perkembangan, mis: kehilangan ortu
pada masa anak-anak, perpisahan yang
bersifat traumatis dengan orang yang sangat
dicintai. Individu tidak berdaya mengatasi
kehilangan.
4). Teori organisasi kepribadian,
mengemukakan bahwa tipe kepribadian
tertentu menyebabkan seseorang
mengalami depresi/mania.

5). Teori kognitif, mengemukakan bahwa depresi


terjadi sebagai akibat gangguan perkembangan
terhadap penilaian diri, yaitu penilaian kognitif
terhadap diri, shg terjadi gangguan proses pikir.
Individu menjadi pesimis & memandang dirinya
tidak adekuat & tidak berharga serta hidup tidak
ada harapan.
6). Model belajar ketidakberdayaan, mengemukakan
bahwa depresi terjadi karena mempunyai
pengalaman kegagalan, lalu menjadi pasif & tdk
mampu menghadapi masalah. Akhirnya timbul
keyakinan individu akan ketidakmampuannya
mengendalikan kahidupan sehingga ia tidak
berupaya mengembangkan respons yg adaptif.

7). Model perilaku, mengemukakan bahwa


depresi terjadi karena kurangnya penguatan
(reinforcement) positif selama bereaksi
dengan lingkungan.
8). Model biologis, mengemukakan bahwa pada
keadaan depresi terjadi perubahan kimiawi,
yaitu defisiensi katekolamin, tidak
berfungsinya endokrin.

b. Faktor Presipitasi
Ada lima stressor yang dapat menyebabkan
gangguan alam perasaan :
1. Kehilangan kasih sayang secara nyata
atau bayangan, termasuk kehilangan cinta
seseorang,fungsi tubuh, status atau harga
diri.
2. Kejadian penting dalam kehidupan sering
kali dilaporkan sebagai keadaan yang
mendahului episode depresi &
mempunyai dampak pada masalah saat
ini & kemampuan individu untuk
menyelesaikan masalah.

3. Banyaknya peran dan konflik peran, dilaporkan


mempengaruhi perkembangan depresi,
terutama pada wanita.
4. Sumber koping termasuk status sosial ekonomi,
keluarga, hubungan interpersonal dan
organisasi kemasyarakatan. Kurangnya sumber
pendukung sosial, menambah stress individu.
5. Ketidakseimbangan metabolisme dpt
menimbulkan ggn alam perasaan. Khususnya
obat-obatan anti hipertensi & ggn zat adiktif.
Kebanyakan penyakit kronis yg melemahkan
sering disertai depresi. Depresi pd usila akan
menjadi kompleks jika disertai kerusakan
organik & gejala depresi secara klinis.

C. Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang digunakan pada
reaksi kehilangan yg memanjang adalah
denial & supresi, hal ini untuk menghindari
tekanan yg hebat.
Pada depresi mekanisme koping yg
digunakan adalah represi, supresi,
mengingkari & disosiasi
Tingkah laku mania merupakan mekanisme
pertahanan terhadap depresi yg diakibatkan
karena kurang efektifnya koping dalam
menghadapi kehilangan.

D. Perilaku
Mania
perbedaan intensitas
psikofisiologikal yg tinggi.
Depresi kesedihan & kelambanan dpt
menonjol atau terjadi agitasi
Tahapan depresi
Depresi Ringan
Disebut juga depresi sementara karena
semua perasaan yang timbul alamiah. Mis :
rasa sedih, adanya rasa tdk nyaman yg
masih dpt diatasi oleh individu.

Depresi Sedang
Individu dalam mengatasi masalah sudah
memerlukan arahan dari orang lain.
Gejala :
Ggn afek yg meliputi murung, cemas,
kesal, marah & menangis.
Ggn proses berpikir, yg meliputi perhatian
sempit, berfikir lambat, selalu ragu,
bimbang, sukar konsentrasi, berfikir rumit,
putus asa, pesimis, menyalahkan dirinya
sendiri.

Perubahan sensasi motorik & aktifitas


yang meliputi bicara lambat, tubuh merasa
lemah, merasa sakit, mengeluh sakit
kepala dan dada, tidur terganggu.
Gangguan partisipasi sosial yang meliputi
menarik diri, tidak mau bekerja atau
sekolah, mudah tersinggung, bermusuhan
& tidak mau memperhatikan kebersihan
dirinya.

Depresi Berat
Depresi keadaan yang patologis dari alam
perasaan dengan gejala-gejala sebagai
berikut :
Gangguan afek yaitu pandangan kosong,
perasaan hampa, putus asa, merasa tidak
berguna, tidak berharga, tidak ada
inisiatif, dan tidak ada dorongan hidup.
Gangguan proses pikir yaitu adanya
halusinasi dan waham, tidak dapat
konsentrasi, adanya pikiran untuk
merusak diri.

Perubahan sensasi motorik dan aktivitas


yaitu individu diam dalam waktu lama,
bergerak kian kemari tanpa tujuan, tidak
mau merawat diri, menolak makan dan
tidak dapat menyelesaikan tugasnya.
Perubahan komunikasi dan peran sosial
yaitu individu tidak ada komunikasi verbal,
yang menonjol adalah komunikasi non
verbal dan perilaku menarik diri.

Perilaku yang berhubungan dengan mania :


Afektif
Gembira yang berlebihan (euphoria)
Harga diri meningkat
Tidak tahan kritik
Kognitif
Ambisi
Mudah terpengaruh
Mudah beralih perhatian
Waham kebesaran
Ilusi
Fligh of ideas
Gangguan penilaian

Fisik
Dehidrasi
Nutrisi tidak adekuat
Berkurangnya kebutuhan tidur
BB menurun
Tingkah laku
Agresif
Hiperaktif
Aktifitas motorik meningkat
Kurang bertanggung jawab
Royal
Suka berdebat
Perawatan diri kurang
Tingkah laku seksual yang berlebihan
Bicara bertele-tele

2. Masalah keperawatan
a) Berduka disfungsional
b) Ketidakberdayaan
c) Risiko bunuh diri
d) Gangguan pola tidur
e) Risiko terhadap cidera
f) Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan
tubuh
g) Defisit perawatan diri
h) keputusasaan

3. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin terjadi
pada klien mania adalah :
a. Risiko terjadi cidera
b. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan
tubuh
Diagnosa keperawatan yang mungkin terjadi
pada klien depresi adalah :
c. Isolasi sosial
d. Risiko bunuh diri
e. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan
tubuh

4. Perencanaan
Tujuan umum
Mengajarkan klien untuk berespons emosional yg adaptif &
meningkatkan rasa puas serta senang yg dapat diterima
oleh lingkungan.
5. Tindakan keperawatan
Pada dasarmya intervensi difokuskan pada :
a. Lingkungan
Prioritas utama dalam merawat klien mania & depresi
adalah mencegah terjadinya kecelakaan. Karena klien
mania memiliki daya nilai yang rendah, hiperaktif,
senang tindakan yg risti, maka klien harus ditempatkan
di lingkungan yg aman, yaitu di lantai dasar, perabotan
dasar, kurangi rangsang dan suasana yg tenang.
Sedangkan merawat klien depresi lebih ditunjukkan
pada risiko bunuh diri, karena klien merasa tdk berdaya,
tdk berharga & keputusasaan.

b. Hubungan perawat-klien
Hubungan saling percaya yg terapeutik perlu
dibina & dipertahankan. Bekerja dengan klien
depresi perawat harus bersifat hangat,
menerima, diam aktif, jujur & empati, bicara
lambat, sederhana & beri waktu pada klien
untuk berfikir & menjawab.
Berbeda bila bekerja dengan klien mania,
perawat harus membuat batasan yang
konstruktif, hal ini perlu untuk mengontrol
perilaku klien. Kontrol dari lingkungan (perawat,
dokter, klien) yg konsisten akan mempercepat
kesadaran klien untuk mengontrol perilakunya.

c. Afektif
Kesadaran & kontrol diri perawat pada dirinya
merupakan sarat utama. Merawat klien
depresi, perawat harus mempunyai harapan
bahwa klien akan lebih baik. sikap perawat
yang menerima klien, hangat, sederhana akan
mengekspresikan pengharapan pada klien.
Prisnsip intervensi adalah menerima &
menenangkan klien. Klien didorong untuk
mengekspresikan pengalaman yang
menyekitkan & menyedihkan secara verbal,
untuk mengurangi intensitas masalah yg
dihadapi.

d. Kognitif
Intervensi kognitif bertujuan meningkatkan kontrol diri
klien pada tujuan & perilaku, meningkatkan harga diri
& membantu klien memodifikasi harapan yg negatif.
Cara mengubah pikiran yg negatif :
1). Identifikasi semua ide, pikiran yg negatif
2). Identifikasi aspek positif yg dimiliki klien
(kemampuan, keberhasilan)
3). Dorong klien menilai kembali persepsi, logika,
rasional.
4). Bantu klien mengubah persepsi yang salah /
negatif ke persepsi yg positif, dari tidak realitas ke
realitas.
5). Sertakan klien pada aktifitas yg mempertahankan
hasil. Beri penguatan & pujian akan keberhasilan.

e. Perilaku
Intervensi perilaku bertujuan untuk mengaktifkan klien
pada tujuan yang realistik, yaitu dg memberi tanggung
jawab secara bertahap. Klien dg depresi berat dg
penurunan motivasi perlu dibuat kegiatan yg terstruktur.
Beri penguatan pada kegiatan yg berhasil.
f. Sosial
Tujuan intervensi sosial adalah meningkatkan hubungan
sosial, dg cara :
1). Kaji kemampuan, dukungan & minat klien
2). Observasi & kaji sumber dukungan yg ada pada klien
3). Bimbing klien melakukan hubungan interpersonal, dg
role model, role play
4). Beri umpan balik & penguatan hubungan
interpersonal yg positif
5). Dorong klien untuk memulai hubungan sosial yang
lebih luas

g. Fisiologis
Intervensi fisiologis bertujuan untuk meningkatkan status
kesehatan klien.kebutuhan dasar seperti
makan,minum,istirahat,kebersihan & penampilan diri perlu
mendapat perhatian perawat.

Kewaspadaan perawat
Dlm memberi askep kpd klien dg gangguan alam perasaan
berat,perawat harus memberikan prioritas yg paling utama
thd risiko bunuh diri.Perawat diperlukan bila ada risiko bunuh
diri,yaitu gejala meningkat secara cepat & support sistem
tidak ada/kurang.Askep pada keadaan ini untuk melindungi &
menjamin agar klien tdk mencelakakan diri
sendiri.Percobaan bunuh diri biasanya terjadi pada saat klien
keluar dari fase depresi,klien mempunyai energi &
kesempatan untuk bunuh diri.Klien dalam keadaan mania
akut dpt mengancam hidupnya.

6. Evaluasi
a. Apakah semua sumber pencetus stress & persepsi klien dpt digali?
b. Apakah masalah klien mengenai konsep diri,rasa marah, &
hubungan interpersonal dpt digali?
c. Apakah riwayat individu klien & keluarganya sebelum fase
depresi/mania dpt di evaluasi sepenuhnya?
d. Apakah perlu dilakukan tindakan untuk mencegah kemungkinan
terjadi bunuh diri?
e. Apakah masyarakat lingk juga merupakan sumber koping?
f. Apakah tindakan keperawatan telah mencakup semua aspek dunia
klien?
g. Apakah reaksi perubahan klien dpt diidentifikasi & dilalui dengan
baik oleh klien?
h. Apakah perawat mampu untuk mawas diri thd perasaan pribadi,
konflik, & mampu untuk menghadapi bantuan emosi yg timbul dlm
hubungan dg klien?
i. Apakah pengalaman klien akan meningkatkan kepuasan &
kesenangan klien thd dunia pribadinya?

DIAGNOSIS MEDIK DSM-IV YANG BERHUBUNGAN DENGAN


RESPON EMOSIONAL

1. Diagnosis DSM IV gangguan Bipolar I


Diklasifikasikan sebagai manik (terbatas hanya episode
manik),depresi (riwayat adanya episode manik dengan
episode depresi terakhir) atau campuran
Gangguan Bipolar II
Riwayat satu atau lebih episode depresi dan sedikitnya satu
episode hipomanik, belum pernah terjadi episode manik.
Gangguan Siklotimik
Satu riwayat hipomanik selama 2 tahun, individu mengalami
periode alam perasan abnormal.Tidak memenuhi kriteria
sebagai episode manik dan depresi yang tidak memenuhi
kriteria episode depresi mayor

2. Gangguan depresi Mayor


Terdapat sedikitnya 5 gejala selama 2 minggu
periode yang sama,bisa berupa depresi,kehilangan
minat,kesenangan.
Gejala lain : menurunnya berat
badan,insomnia,agitasi atau retardasi
psikomotor,keletihan,perasaan tidak
berharga,menurunnya kemampuan untuk berfikir
dan pikiran kematian yang timbul secara berulangulang.
Gangguan Distimik
Sedikitnya 2 tahun menglami depresi dan sedikitnya
mempunyai satu gejala dari depresi mayor tanpa
memenuhi kriteria episode depresi mayor

KRITERIA DIAGNOSTIK DEPRESI MAYOR DAN EPISODE


MANIK
Depresi Mayor

Sedikitnya 5 dari kriteria berikut (termasuk satu dari dua yang


pertama) harus ada hampir setiap hari, untuk sedikitnya
selama 2 minggu.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Alam perasaan depresi


Kehilangan minat atau kesenangan
Berat badan menurun atau berubah
Insomnia atau hipersomnia
Agitasi atau retardasi psikomotor
Keletihan atau kehilangan energi
Perasaan tidak berharga
Gangguan Konsentrasi
Pikiran tentang kematian atau bunuh diri

Episode Manik
Paling sedikit 3 dari kriteria berikut harus terdapat dalam
tingkat yang bermakna selama sedikitnya 1 minggu
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Waham kebesaran
Kebutuhan tidur berkurang
Suara yang ditekan
Fligh of idea
Mudah terganggu
Agitasi Psikomotor
Keterlibatan yang berlebihan dalam aktivitas yang
menyenangkan tanpa memperhatikan konsekuensi
negatif

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai