SKENARIO 2
Seorang ibu berusia 26 th G1P0A0 38 minggu dating ke
IGD dianter suaminya dengan keluhan keluar cairan
ketuban sudah sejak 1 hari yang lalu. Setelah dilakukan
anamnesa dan pemeriksan fisi,pasien segera direncanakan
untuk emergency Sectio Cesaria.segera setelah anak
dilahirkan lakukan resusitasi
Rumusan Masalah
Bayi di lahirakan SC segera dilakukan resusitasi
Sasaran Pembelajaran
Apgar score
Diagnosis- sindrom respirasi mekonium
Resusitasi
Pasca-resusitasi
PEMBAHASAN
APGAR SCORE
RESUSITASI
Alat-alat resusitasi:
Perlengkapan penghisap:
- Balon penghisap (bulb syringe)
- Penghisap mekanik dan tabung
- Kateter penghisap
- Pipa lambung
Peralatan intubasi:
- Laringoskop
- Selang endotrakeal (endotracheal tube) dan stilet (bila
tersedia) yang cocok dengan pipa endotrakeal yang ada
Obat-obatan:
- Epinefrin 1:10.000 (0,1 mg/ml) - 3 ml atau ampul 10 ml
- Kristaloid isotonik (NaCl 0.9% atau Ringer Laktat) untuk
penambah volume - 100 atau 250 ml.
- Natrium bikarbonat 4,2% (5 mEq/10 ml) - ampul 10 ml.
- Naloxon hidroklorida 0,4 mg/ml atau 1,0 mg/ml
- Dextrose 10%, 250 ml
Lain-lain:
- Alat pemancar panas (radiant warmer) atau sumber panas
lainnya
- Monitor jantung dengan probe serta elektrodanya (bila
tersedia di kama bersalin)
- Oropharyngeal airways
- Selang orogastrik
YA
Perawatan rutin
Memberi kehangatan
Membersihkan jalan
napas
Mengeringkan
Menilai warna kulit
Penilaian
Keputusan
Tindakan
ABC resusitasi
Tindakan
A (Airway)
Memastikan saluran napas
terbuka
B (Breathing)
Mengusahakan timbulnya
pernapasan
Rangsangan taktil
ventilasi tekanan positif (VTP)
C (Circulation)
Mempertahankan sirkulasi
darah
Kompresi dada
Menepuk punggung/bokong
Lebam
Hipertermi,hipotermi,luka bakar
memanaskan
Mengoncangkan tubuh
Kerusakan otak
5. Reposisi
. Dalam hal ini mengatur kembali posisi kepala dan
selimuti bayi.
. Ganti kain yang telah basah dengan kain bersih dan
kering yang baru (disiapkan), jangan tutupi bagian muka
dan dada agar pemantauan pernapasan bayi dapat
diteruskan.
6. Penilaian
. Langkah awal dilakukan dalam 30 detik.
. Penilaian terhadap: pernapasan, frekuensi jantung,
warna kulit.
. Jika bayi bernapas secara teratur dan memadai, denyut
jantung >100x/menit dan bayi tidak mengalami sianosis,
hentikan resusitasi.
. Bayi tidak bernapas/megap atau frekuensi denyut jantung
< 100x/menit VTP.
- T-piece resuscitator:
Langkah-langkah VTP:
Pasang sungkup, perhatikan lekatan.
- Pasang dan pegang sungkup agar menutupi mulut dan
hidung bayi
Kompresi Dada:
Dilakukan apabila tidak ada perubahan pada bayi, dengan
detak jantung <60 x/menit.
Kompresi teratur pada tulang dada, yaitu menekan jantung,
meningkatkan tekanan intratorakal, dan memperbaiki sirkulasi
darah.
Dilakukan bersamaan dengan VTP, agar efektif. Memerlukan 2
orang, secara bergantian.
Kedalaman
- Kurang lebih 1/3 diameter antero-posterior dada bayi.
- Ibu jari / ujung jari tetap bersentuhan selama penekanan dan
pelepasan.
Frekuensi
- Teratur dalam waktu.
- 3 kompresi = 1 ventilasi (90 kompresi/menit = 30
ventilasi/menit).
Penghentian kompresi:
Setelah 30 detik, untuk menilai kembali frekuensi jantung, ventilasi
dihentikan selama 6 detik. Penghitungan frekuensi jantung selama ventilasi
dihentikan.
Frekuensi jantung dihitung dalam waktu 6 detik kemudian dikalikan 10. Jika
frekuensi jantung telah diatas 60 x/menit kompresi dada dihentikan, namun
ventilasi diteruskan dengan kecepatan 40-60 x/menit. Jika frekuensi jantung
tetap kurang dari 60 x/menit, maka pemasangan kateter umbilikal untuk
memasukkan obat dan pemberian epinefrin harus dilakukan.
Terapi Obat:
PASCA-RESUSITASI
Resusitasi berhasil: bayi menangis dan bernapas normal
sesudah menerima tindakan sesudah ventilasi.
Resusitasi belum/kurang berhasil: bayi perlu rujukan yaitu
sesudah resusitasi 2 menit belum bernapas atau megap-megap
atau pada pemantauan didapatkan kondisinya memburuk.
Resusitasi tidak berhasil: sesudah resusitasi 10 menit dihitung
dari bayi tidak bernapas dan detak jantung 0.
Kesimpulan
Hipotesis DITERIMA
SEKIAN
dan
TERIMA KASIH