Akut abdomen
Nyeri
Penyebab
tersering :
Anak
: apendisitis akut
Neonatus
: abnormalitas kongenital/sepsis
Penilaian Klinis
Anamnesis, PF,
Penunjang
3 klasifikasi abdomen
akut:
Patologi
primer TGI
Sekunder
akibat penyakit
kritis lain
Manifestasi
sistemik
penyakit
Tatalaksana Awal
Perlu laparoskopi/laparotomi ?
Pasang NGT
Bolus cairan iv
Pertimbangkan antibiotik
Pemeriksaan
Pencitraan
Foto polos abdomen : obstruksi usus, batus sal.kemih,
pneumoperitoneum, pneumatosis intestinalis
USG, CT Scan : sesuai indikasi
Diagnosis abdomen
akut
Obstruksi usus
Tersering : adhesi.
Intususepsi (Invaginasi)
Tanda dehidrasi.
Appendisits akut
Demam
Tatalaksana Medis di
Atasi dehidrasi (intravena)
PICU
Pembedahan :
ileus
Persiapan
DR,
operasi :
Antibiotik.
Operan
tindakan
Masalah
sindrom
sepsis
Reseksi ileum/jejunum
Tatalaksana :
Ileostomi/Colostomi
Sindrom Kompartemen
Abdomen
Pendahuluan
2.
3.
Istilah
Hipertensi intraabdomen
Patofisiologi
Tekanan atrium kanan dan kiri meningkat, CVP tidak efektif menilai
pengisian jantung
SKA primer :
SKA sekunder :
SKA tersier/rekuren :
2.
3.
4.
Diagnosis SKA
Pemeriksaan
Penunjang
Laboratorium
Pencitraan
Pengukuran TIA
Sindrom Kompartemen
Abdomen
Pendahuluan
2.
3.
Istilah
Hipertensi intraabdomen
Patofisiologi
Tekanan atrium kanan dan kiri meningkat, CVP tidak efektif menilai
pengisian jantung
SKA primer :
SKA sekunder :
SKA tersier/rekuren :
2.
3.
4.
Diagnosis SKA
Pemeriksaan
Penunjang
Laboratorium
Pencitraan
Pengukuran TIA
Tatalaksana
1.
2.
3.
4.
Operatif (bedah)
Tatalaksana
1.
2.
3.
4.
Operatif (bedah)
Posisi tubuh
Terlentang, elevasi kepala 20 derajat dan telungkup
meningkatkan TIA.
2.
3.
Resusitasi cairan
Resusitasi kristaloid hipertonik dan koloid pada
hipertensi intraabdomen menurunkan SKA sekunder.
4.
Terapi bedah
Dekompresi laparoskopi
Dekompresi bedah
Dekompresi pencegahan
Komplikasi
Hipotensi
Prognosis
Mortalitas 80-100 % bila tidak
segera diatasi.
Luka bakar : TIA 30 mmHg risiko
sepsis